LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA...

199
LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA AREA INDUSTRI ROKOK TRESNO PT. BENTOEL GROUP KERJA PRAKTIK Program Studi S1 Sistem Komputer Oleh: MUHAMMAD FARIS AKBAR 15410200070 FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2018

Transcript of LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA...

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

i

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PENERAPAN PLC SIEMENS PADA AREA INDUSTRI

ROKOK TRESNO PT. BENTOEL GROUP

KERJA PRAKTIK

Program Studi

S1 Sistem Komputer

Oleh:

MUHAMMAD FARIS AKBAR

15410200070

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

2018

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

ii

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PENERAPAN PLC SIEMENS PADA AREA INDUSTRI ROKOK TRESNO

PT. BENTOEL GROUP

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Tahap Akhir

Program Strata Satu (S1)

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Faris Akbar

NIM : 15.41020.0070

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Komputer

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

2018

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

iii

“Melestarikan hal-hal lama yang baik dan mengembangkan hal-

hal yang baru yang lebih baik dan bermanfaat ”

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

iv

Syukur Terima Kasih Kepada,

ALLAH SWT

Dengan Karunia, Rahmad, dan Inayah-Nya telah memberikan nikmat Iman, Islam,

dan Kesehatan sehingga dalam penyelesaian Kerja Praktek diberi kelancaran

Dan Kupersembahkan juga Kepada,

Ibu dan Bapak

Yang selalu mendukung, memotivasi, dan menyisipkan nama saya dalam doa-doa

terbaiknya.

Beserta teman-teman Komunitas STIKOM Robot, Angkatan 15 SK, dan

semua orang yang selalu membantu, mendukung, dan memotivasi agar tetap

berusaha menjadi lebih baik.

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

v

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

vi

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

vii

ABSTRAKSI

Dalam perkembangan teknologi yang mulai merambah pada sektor industri

saat ini, dimulai dari era revolusi industri atau yang dikenal dengan industri 1.0

pada tahun 1784 hingga industri 4.0 pada tahun 2012. Banyak perindustrian yang

sebelumnya menggunakan mesin-mesin yang masih bersifat konvensional dan

masih memakai tenaga manusia untuk membantu menghitung ataupun mengatur

mesin tersebut diahlikan menuju pada mesin-mesin yang bersifat otomasi dan mulai

memakai sensor-sensor untuk membantu mesin menghitung dan mengatur. Salah

satu penerapan PT. YEIKUMA yakni menggunakan PLC Siemens untuk area

Industri rokok Tresno PT. Bentoel Group.

PLC Siemens dipilih karena memiliki beberapa fitur yang mendukung

Industri dengan perangkat panel dan mesin yang kompleks. Mulai dari

perangkat lunak (software) yang kompatibel dengan koneksi-koneksi Standard

Internasional PLC serta perangkat yang praktis dan mudah untuk

mengkonfigurasikannya. PLC Siemens sendiri memiliki beberapa aturan

tersendiri dalam penyusunan sebuah program, mulai dari menyiapkan variabel-

variabel pada Data Block, menyusun Function Block lalu kemudian membuat

Main Program.

Salah satu program yang dijalankan di area Industri rokok Tresno PT.

Bentoel Group yakni menjalankan program motor yang dimasukkan pada sebuah

Function Block tersendiri. Dengan menerapkan program Sekuensial, program ini

dapat menetralisir resiko error yang berkepanjangan (Long Error Time) dan mudah

untuk melakukan troubleshooting ketika salah satu mesin motor error, serta

menghemat daya dan cost tinggi pada tiap mesin.

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat yang telah diberikan - Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Kerja Praktik ini. Penulisan Laporan ini adalah sebagai salah satu syarat Menempuh

Tugas Akhir pada Program Studi S1 Sistem Komputer Institut Bisnis dan

Informatika STIKOM Surabaya.

Dalam usaha menyelesaikan penulisan Laporan Kerja Praktik ini penulis

banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik moral maupun materi. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi - tingginya

kepada :

1. Allah SWT, karena dengan rahmatnya dan hidayahnya penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kerja Praktik ini.

2. Orang Tua yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik moral maupun

materi sehingga penulis dapat menempuh dan menyelesaikan Kerja Praktik

maupun laporan ini.

3. PT. YEIKUMA atas segala kesempatan, pengalaman kerja yang telah

diberikan kepada penulis selama melaksanakan Kerja Praktik.

4. Kepada Bapak Sulih Ganjar Lanturno. selaku penyelia. Terima kasih atas

bimbingan yang diberikan sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktik

di PT. YEIKUMA.

5. Kepada Pauladie Susanto, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Sistem

Komputer Surabaya atas izin yang diberikan untuk melaksanakan Kerja Praktik

di PT. YEIKUMA.

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

ix

6. Kepada Harianto, S.Kom., M.Eng. selaku pembimbing saya sehingga dapat

menyelesaikan laporan Kerja Praktik.

7. Teman- teman komunitas Robot yang selalu memberikan warna dan dukungan

dalam menyelesaikan laporan ini.

8. Teman-teman seperjuangan SK angkatan ’15 dan semua pihak yang terlibat

namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan

dukungannya.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat untuk

menambah wawasan bagi pembacanya. Penulis juga menyadari dalam penulisan

laporan ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaiki kekurangan dan berusaha untuk

lebih baik lagi.

Surabaya, 23 Agustus 2018

Penulis

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

x

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.4. Tujuan ....................................................................................................... 3

1.5. Kontribusi ................................................................................................. 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................ 5

2.1. Profil PT. YEIKUMA .............................................................................. 5

2.2. Kemitraan PT. YEIKUMA ....................................................................... 6

2.3. Struktur Organisasi ................................................................................... 7

2.4. Visi, Misi PT. YEIKUMA........................................................................ 8

2.5. Produk dan Service PT. YEIKUMA ........................................................ 9

BAB III LANDASAN TEORI ............................................................................ 10

3.1. Programmble Logic Controller............................................................... 10

3.2. Keunggulan PLC .................................................................................... 10

3.3. Sistem PLC ............................................................................................. 11

3.4. Desain Mekanik PLC ............................................................................. 13

3.5. Arsitektur PLC........................................................................................ 15

3.5.1. CPU ................................................................................................. 16

3.5.2. Bus................................................................................................... 17

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xi

3.5.3. Memori ............................................................................................ 18

3.5.4. Unit Input/output ............................................................................. 19

3.5.5. Sourcing dan sinking ....................................................................... 24

3.6. Merek dan tipe PLC................................................................................ 25

3.7. PLC Simatic Controllers Siemens .......................................................... 30

3.7.1. Tipe Data PLC Siemens .................................................................. 31

3.7.2. Struktur Pemrograman PLC ............................................................ 33

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK ....................................................... 124

4.1. Penerapan PLC Simatic Siemens untuk Industri .................................. 124

4.1.1. PLC Siemens dan Perindustrian .................................................... 124

4.1.2. Fitur-fitur PLC Siemens CPU S7-1500 1511-1 PN. ..................... 125

4.2. Instalasi, Konfigurasi PLC dan Pemograman pada TIA Portal V14 .... 131

4.2.1. Prosedur Instalasi TIA Portal V14 ................................................ 131

4.2.2. Konfigurasi PLC TIA Portal V14 ................................................. 143

4.2.3. Struktur Pemrograman TIA Portal V14 ........................................ 151

4.3. Penjelasan Program PLC ...................................................................... 159

4.3.1. Inisialisasi Program Function Motor ............................................. 159

4.3.2. Pembahasan Program Function Motor .......................................... 161

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 177

5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 177

5.2. Saran ..................................................................................................... 178

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 179

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PT. YEIKUMA ................................................. 7

Gambar 3.1 : Sistem PLC...................................................................................... 12

Gambar 3.2 : Sinyal: (a) diskrit, (b) digital, (c) analog. ........................................ 13

Gambar 3.3 : PLC kotak tunggal.......................................................................... 14

Gambar 3.4 : PLC tipe Modular/rel ...................................................................... 15

Gambar 3.5 : Arsitektur PLC ................................................................................ 16

Gambar 3.6 : Isolator optik ................................................................................... 20

Gambar 3.7 : Level-level output ........................................................................... 21

Gambar 3.8 : Output tipe relay .............................................................................. 22

Gambar 3.9 : Bentuk-bentuk dasar output tipe transistor: (a) pembuangan arus. (b)

pensumberan arus .................................................................................................. 23

Gambar 3.10 : Level-level output ......................................................................... 23

Gambar 3.11 : Sourcing ........................................................................................ 24

Gambar 3.12 : Sinking .......................................................................................... 25

Gambar 3.13 : Struktur Tipe Data PLC Siemens .................................................. 35

Gambar 3.14 : Bentuk Pemrograman PLC Siemens ............................................. 36

Gambar 3.15 : Simbol Address Normally Open Contact ...................................... 37

Gambar 3.16 : Status Word Normally Open Contact ........................................... 37

Gambar 3.17 : Simbol dan Status Word Normally Closed Contact ..................... 38

Gambar 3.18 : Simbol XOR .................................................................................. 39

Gambar 3.19 : Alamat XOR.................................................................................. 39

Gambar 3.20 : Simbol NOT .................................................................................. 39

Gambar 3.21 : Simbol dan Alamat Coil ................................................................ 40

Gambar 3.22 : Status Word Coil ........................................................................... 41

Gambar 3.23 : Simbol Midline Output ................................................................. 41

Gambar 3.24 : Status Word Midline Output ......................................................... 42

Gambar 3.25 : Simbol Reset ................................................................................. 42

Gambar 3.26 : Status Word Reset ......................................................................... 43

Gambar 3.27 : Simbol Set Coil ............................................................................. 43

Gambar 3.28 : Status Word Set Coil ..................................................................... 43

Gambar 3.29 : Simbol Reset-Set Flip Flop ........................................................... 44

Gambar 3.30 : Status Word Reset-Set Flip Flop ................................................... 45

Gambar 3.31 : Simbol Set-Reset Flip Flop ........................................................... 45

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xiii

Gambar 3.30 : Status Word Set-Reset Flip Flop ................................................... 46

Gambar 3.31 : Simbol Negativ RLO..................................................................... 46

Gambar 3.32 : Status Word Negativ RLO ............................................................ 47

Gambar 3.33 : Simbol Positive RLO .................................................................... 47

Gambar 3.34 : Status Word Positive RLO ............................................................ 48

Gambar 3.36 : Simbol Save .................................................................................. 48

Gambar 3.37 : Status Word Save .......................................................................... 49

Gambar 3.38 : Simbol NEG .................................................................................. 49

Gambar 3.39 : Status Word NEG .......................................................................... 49

Gambar 3.40 : Simbol POS ................................................................................... 50

Gambar 3.41 : Status Word POS........................................................................... 50

Gambar 3.42 : Simbol CMPI ................................................................................ 51

Gambar 3.43 : Status Word CMPI ........................................................................ 52

Gambar 3.44 : Simbol CMPD ............................................................................... 52

Gambar 3.45 : Status Word CMPD....................................................................... 53

Gambar 3.46 : Simbol CMPR ............................................................................... 53

Gambar 3.47 : Status Word CMPR ....................................................................... 54

Gambar 3.48 : Simbol BCD_I ............................................................................... 54

Gambar 3.49 : Status Word BCD_I ...................................................................... 55

Gambar 3.50 : Simbol I_BCD ............................................................................... 55

Gambar 3.51 : Status Word I_BCD ...................................................................... 56

Gambar 3.52 : Simbol I_DINT ............................................................................. 56

Gambar 3.53 : Status Word I_DINT ..................................................................... 57

Gambar 3.54 : Simbol BCD_DI ............................................................................ 57

Gambar 3.55 : Status Word BCD_DI ................................................................... 58

Gambar 3.56 : Simbol DI_BCD ............................................................................ 58

Gambar 3.57 : Status Word DI_BCD ................................................................... 59

Gambar 3.58 : Simbol DI_REAL.......................................................................... 59

Gambar 3.59 : Status Word DI_REAL ................................................................. 59

Gambar 3.60 : Simbol INV_I ................................................................................ 60

Gambar 3.61 : Status Word INV_I ....................................................................... 60

Gambar 3.62 : Simbol INV_DI ............................................................................. 61

Gambar 3.63 : Status Word INV_DI..................................................................... 61

Gambar 3.64 : Simbol NEG_I ............................................................................... 62

Gambar 3.65 : Status Word NEG_I ...................................................................... 62

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xiv

Gambar 3.66 : Simbol NEG_DI ............................................................................ 63

Gambar 3.67 : Status Word NEG_DI ................................................................... 63

Gambar 3.68 : Simbol NEG_R ............................................................................. 64

Gambar 3.69 : Status Word NEG_R ..................................................................... 64

Gambar 3.70 : Simbol ROUND ............................................................................ 65

Gambar 3.71 : Status Word ROUND .................................................................... 65

Gambar 3.72 : Simbol TRUNC ............................................................................. 66

Gambar 3.73 : Status Word TRUNC .................................................................... 66

Gambar 3.74 : Simbol CEIL ................................................................................. 67

Gambar 3.75 : Status Word CEIL ......................................................................... 67

Gambar 3.76 : Simbol FLOOR ............................................................................. 68

Gambar 3.77 : Status Word FLOOR ..................................................................... 68

Gambar 3.78 : Simbol S_CUD.............................................................................. 69

Gambar 3.79 : Simbol S_CU ................................................................................ 71

Gambar 3.80 : Simbol S_CD ................................................................................ 71

Gambar 3.81 : Simbol SC ..................................................................................... 72

Gambar 3.82 : Simbol CU ..................................................................................... 73

Gambar 3.83 : Simbol CD ..................................................................................... 74

Gambar 3.84 : Simbol JMP Unconditional ........................................................... 74

Gambar 3.85 : Simbol JMP Conditional ............................................................... 75

Gambar 3.86 : Simbol JMPN ................................................................................ 75

Gambar 3.87 : Simbol ADD_I .............................................................................. 76

Gambar 3.88 : Status Word ADD_I ...................................................................... 77

Gambar 3.89 : Simbol SUB_I ............................................................................... 77

Gambar 3.90 : Status Word SUB_I ....................................................................... 78

Gambar 3.91 : Simbol MUL_I .............................................................................. 78

Gambar 3.92 : Status Word MUL_I ...................................................................... 79

Gambar 3.93 : Simbol DIV_I ................................................................................ 79

Gambar 3.94 : Status Word DIV_I ....................................................................... 79

Gambar 3.95 : Simbol ADD_DI ........................................................................... 80

Gambar 3.96 : Status Word ADD_DI ................................................................... 80

Gambar 3.97 : Simbol SUB_DI ............................................................................ 81

Gambar 3.98 : Status Word SUB_DI .................................................................... 81

Gambar 3.99 : Simbol MUL_DI ........................................................................... 82

Gambar 3.100 : Status Word MUL_DI ................................................................. 82

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xv

Gambar 3.101 : Simbol DIV_DI ........................................................................... 83

Gambar 3.102 : Status Word DIV_DI................................................................... 83

Gambar 3.103 : Simbol MOD_DI ......................................................................... 84

Gambar 3.104 : Status Word MOD_DI ................................................................ 84

Gambar 3.105 : Simbol ADD_R ........................................................................... 85

Gambar 3.106 : Simbol SUB_R ............................................................................ 86

Gambar 3.107 : Simbol MUL_R ........................................................................... 87

Gambar 3.108 : Simbol DIV_R ............................................................................ 88

Gambar 3.109 : Simbol ABS ................................................................................ 89

Gambar 3.110 : Status Word ABS ........................................................................ 89

Gambar 3.111 : Simbol SQR ................................................................................ 90

Gambar 3.112 : Simbol SQRT .............................................................................. 90

Gambar 3.113 : Simbol EXP ................................................................................. 91

Gambar 3.114 : Simbol LN ................................................................................... 92

Gambar 3.115 : Simbol SIN .................................................................................. 92

Gambar 3.116 : Simbol COS ................................................................................ 93

Gambar 3.117 : Simbol TAN ................................................................................ 94

Gambar 3.118 : Simbol ASIN ............................................................................... 95

Gambar 3.119 : Simbol ACOS.............................................................................. 95

Gambar 3.120: Simbol ATAN .............................................................................. 96

Gambar 3.121 : Simbol Move ............................................................................... 97

Gambar 3.122 : Status Word Move....................................................................... 97

Gambar 3.123 : Simbol Call.................................................................................. 97

Gambar 3.124 : Status Word Call ......................................................................... 98

Gambar 3.125 : Simbol CALL_FB ....................................................................... 99

Gambar 3.126 : Status Word CALL_FB............................................................. 100

Gambar 3.127 : Simbol CALL_FC ..................................................................... 100

Gambar 3.128 : Status Word CALL_FC............................................................. 101

Gambar 3.129 : Simbol CALL_SFB ................................................................... 101

Gambar 3.130 : Status Word CALL_SFB .......................................................... 102

Gambar 3.131 : Gambar CALL_SFC ................................................................. 102

Gambar 3.132 : Status Word CALL_SFC .......................................................... 103

Gambar 3.133 : Simbol Call Multiple ................................................................. 103

Gambar 3.134 : Simbol RET ............................................................................... 104

Gambar 3.135 : Status Word RET ...................................................................... 104

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xvi

Gambar 3.136 : Simbol SHR_I ........................................................................... 105

Gambar 3.137 : Pengalamatan SHR_I ................................................................ 106

Gambar 3.138 : SHR_DI ..................................................................................... 106

Gambar 3.139 : Status Word SHR_DI ................................................................ 107

Gambar 3.140 : Simbol SHR_W ......................................................................... 107

Gambar 3.141 : Simbol SHL_W ......................................................................... 108

Gambar 3.142 : Pengalamatan SHL_W .............................................................. 109

Gambar 3.143 : Simbol SHL_DW ...................................................................... 109

Gambar 3.144 : Simbol SHR_DW ...................................................................... 110

Gambar 3.145 : Pengalamatan SHR_DW ........................................................... 111

Gambar 3.146 : Simbol ROL_DW Left .............................................................. 111

Gambar 3.147 : Pengalamatan ROL_DW Left ................................................... 112

Gambar 3.148 : Simbol ROR_DW Right ........................................................... 112

Gambar 3.149 : Pengalamatan ROR_DW Right................................................. 113

Gambar 3.150 : Base Timer ................................................................................ 114

Gambar 3.151 : Pengalamatan Timer.................................................................. 115

Gambar 3.152 : Simbol S_PULSE ...................................................................... 115

Gambar 3.153 : Pulse Timer S_PULSE .............................................................. 116

Gambar 3.154 : Simbol S_PEXT ........................................................................ 117

Gambar 3.155 : Pulse Timer S_PEXT ................................................................ 118

Gambar 3.156 : Simbol S_ODT .......................................................................... 119

Gambar 3.157 : Pulse Timer S_ODT .................................................................. 120

Gambar 3.158 : Simbol S_ODTS........................................................................ 120

Gambar 3.159 : Pulse Timer S_ODTS ................................................................ 121

Gambar 3.160 : Simbol S_OFFDT ..................................................................... 122

Gambar 3.161 : Pulse Timer S_OFFDT ............................................................. 123

Gambar 4.1 : CPU S7-1500 1511-1 PN .............................................................. 125

Gambar 4.2 : Komunikasi Integrasi CPU S7-1500 1511-1 PN .......................... 128

Gambar 4.3 : Folder Software TIA Portal V14 ................................................... 132

Gambar 4.4 : Tampilan Setup STEP 7 ................................................................ 132

Gambar 4.5 : Tampilan STEP 7 pilih bahasa ...................................................... 133

Gambar 4.6 : Tampilan STEP 7 pilih folder ekstrak ........................................... 133

Gambar 4.7 : Tampilan STEP 7 ekstrasi folder .................................................. 134

Gambar 4.8 : Tampilan STEP 7 folder berhasil di ekstrak ................................. 134

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xvii

Gambar 4.9 : Tampilan folder yang telah diekstrak ............................................ 135

Gambar 4.10 : Tampilan file yang telah diekstrak .............................................. 135

Gambar 4.11 : Tampilan setup TIA Portal V14 .................................................. 136

Gambar 4.12 : Tampilan setup TIA Portal V14 meminta restart ........................ 136

Gambar 4.13 : Tampilan setup TIA Portal V14 instalasi ulang .......................... 137

Gambar 4.14 : Tampilan General Settings TIA Portal pilih bahasa ................... 137

Gambar 4.15 : Tampilan Configuration spesifikasi perangkat untuk TIA Portal

V14 ...................................................................................................................... 138

Gambar 4.16 : Tampilan Configuration pilih bahasa .......................................... 139

Gambar 4.17 : Tampilan Configuration alokasi penyimpanan aplikasi .............. 139

Gambar 4.18 : Tampilan Configuration License Aggreement ............................ 140

Gambar 4.19 : Tampilan Configuration Security Control .................................. 140

Gambar 4.20 : Tampilan Install .......................................................................... 141

Gambar 4.21 : Tampilan proses instalasi TIA Portal V14 berlangsung ............. 141

Gambar 4.22 : Tampilan Install – Modify System permintaan restart perangkat 142

Gambar 4.23 : Tampilan TIA Portal V14 ........................................................... 142

Gambar 4.24 : Tampilan Properties TIA Portal V14 .......................................... 143

Gambar 4.25 : Tampilan GUI TIA Portal V14 ................................................... 143

Gambar 4.26 : Tampilan GUI TIA Portal V14 ................................................... 144

Gambar 4.27 : Tampilan Project TIA Portal V14 ............................................... 144

Gambar 4.28 : Tampilan Message Box untuk membuat Project New TIA Portal

V14 ...................................................................................................................... 145

Gambar 4.29 : Tampilan Devices & networks TIA Portal V14 .......................... 145

Gambar 4.30 : Tampilan Hardware catalog ........................................................ 146

Gambar 4.31 : Tampilan daftar perangkat PLC .................................................. 146

Gambar 4.32 : Tampilan hasil drag perangkat .................................................... 147

Gambar 4.33 : Tampilan Perangkat CPU dan I/O CPU ...................................... 148

Gambar 4.34 : Tampilan perangkat PLC dan I/O lengkap.................................. 149

Gambar 4.35 : Tampilan perangkat PLC lainnya................................................ 150

Gambar 4.36 : Sambungan Komunikasi perangkat PLC .................................... 150

Gambar 4.37 : Sambungan Komunikasi antar PLC lainnya ............................... 151

Gambar 4.38 : Tampilan membuat folder program ............................................ 152

Gambar 4.39 : Tampilan folder yang dibuat ....................................................... 152

Gambar 4.40 : Tampilan folder untuk masing-masing program ......................... 153

Gambar 4.41 : Membuat Program ....................................................................... 153

Gambar 4.42 : Tampilan membuat Data Block Program .................................... 154

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xviii

Gambar 4.43 : Tampilan tabel Data block program ............................................ 155

Gambar 4.44 : Tampilan isi Data block program ................................................ 155

Gambar 4.45 : Tampilan masing-masing Data block program ........................... 156

Gambar 4.46 : Tampilan membuat Function program ........................................ 157

Gambar 4.47 : Tampilan program Ladder Diagram Function program .............. 158

Gambar 4.48 : Tampilan isi Program Ladder Diagram....................................... 158

Gambar 4.49 : Tampilan masing-masing Function program .............................. 158

Gambar 4.50 : Data Block (DB) M ..................................................................... 160

Gambar 4.51 : Network 1 (Motor OK) ............................................................... 161

Gambar 4.52 : Network 2 (Roller Tipper IM1M1L1)......................................... 162

Gambar 4.53 : Network 3 (Motor Lifter Tipper IM1M2L1) .............................. 164

Gambar 4.54 : Network 4 (Motor Bottom Feeder IM2M1L1) ........................... 165

Gambar 4.55 : Network 5 (Motor Roller Chain Feeder IM2M2L1) ................... 166

Gambar 4.56 : Network 6 (Motor Doffer Feeder IM2M3L1) ............................. 167

Gambar 4.57 : Network 7 (Motor Band Conveyor BC1 IM3M1L1) .................. 168

Gambar 4.58 : Network 8 (Motor Band Conveyor BC2 IM4M1L1) .................. 169

Gambar 4.59 : Network 9 (Motor Band Conveyor BC3 IM5M1L1) .................. 170

Gambar 4.60 : Network 10 (Motor Band Conveyor BC4 IM6M1L1) ................ 171

Gambar 4.61 : Network 11 (Motor Band Conveyor BC5 IM7M1L1) ................ 172

Gambar 4.62 : Network 12 (Motor Bottom Buffer BFC1 IM8M1L1) ............... 173

Gambar 4.63 : Network 13 (Motor Doffer Buffer BFC1 IM8M2L1)................. 174

Gambar 4.64 : Network 14 (Motor Bottom Buffer BFC2 IM9M1L1) ............... 175

Gambar 4.65 : Network 15 (Motor Doffer Buffer BFC2 IM9M2L1)................. 176

Gambar 1 : Foto Lokasi dan Pengerjaan Project KP............ Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2 : Form KP-3 Surat Balasan dari Instansi (halaman 1) Error! Bookmark

not defined.

Gambar 3 : Form KP-3 Surat Balasan dari Instansi (halaman 2) Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4 : Form KP-5 (halaman 1) ...................... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5 : Form KP-5 (halaman 2) ...................... Error! Bookmark not defined.

Gambar 6 : Form KP-6 ........................................... Error! Bookmark not defined.

Gambar 7 : Form KP-7 ........................................... Error! Bookmark not defined.

Gambar 8 : Kartu Bimbingan ................................. Error! Bookmark not defined.

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xix

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Dokumentasi Kerja Praktik ................... Error! Bookmark not defined.

Lanpiran 1 Form KP-3 (Surat Balasan) ................. Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2 Form KP-5 (Acuan Kerja) .................. Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3 Form KP-6 (Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja) . Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 4 Form KP-7 (Kehadiran KP) ................ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Kerja Praktik .......... Error! Bookmark not defined.

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Diawali dengan ditemukannya mesin uap yang mendorong revolusi industri

atau dikenal juga dengan industri 1.0 pada tahun 1784, revolusi industri terus

berkembang mulai saat itu. Revolusi industri menyebabkan peralihan penggunaan

tenaga manusia dan hewan yang digantikan dengan teknologi mekanik. Industri 1.0

ini berkembang hingga akhir abad 19, yang kemudian pada awal abad 20 digantikan

dengan industri 2.0 yaitu produksi massal yang menggunakan tenaga listrik. Pada

awal tahun 1970 terjadi revolusi industri ketiga yaitu industri 3.0, pada revolusi ini

mulai dikenal penggunaan alat elektronik dan IT untuk proses manufaktur otomatis.

Proses manufaktur otomatis ini mulai menggantikan tugas-tugas operator dengan

mesin dan robot. Revolusi industri keempat atau industri 4.0 terjadi pada tahun

2012, industri 4.0 memperkenalkan proses produksi Cyber-Physical. Industri 4.0

ini mengarah kepada proses manufaktur yang berbasis internet atau jaringan

wireless. Penggunaan teknologi ini tidak hanya sebatas pada komunikasi, akan

tetapi juga mencakup kontrol dan kendali jarak jauh (Wahlster, 2012).

Sehingga banyak mendorong perusahaan industri untuk bergerak ke arah

industri 4.0 guna menunjang produksi yang lebih cepat, tepat, dan efisien. Dengan

beralihnya mesin-mesin yang bersifat konveksional menuju pada mesin-mesin yang

bersifat otomasi, banyak perubahan yang dilakukan oleh industri untuk

menyesuaikan mesin-mesin tersebut seperti penggunaan sensor-sensor dan juga

salah satunya penggunaan Programable Logic Control (PLC) sebagai otak

berjalannya mesin dan sensor serta pengatur sistem kerja mesin otomasi itu sendiri.

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

2

PLC merupakan alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian

sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses otomasi. PLC bekerja

dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian

melakukan proses dan malakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa

menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup atau mati).

Pengguna membuat program (yang umumnya dinamakan diagram tangga atau

ladder diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.

Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen

keluaran berkaitan dengan status ukuran atau besaran yang diamati.

1.2. Perumusan Masalah

Dalam perumusan masalah yang ada pada kerja praktik yang dilakukan oleh

penulis terdapat beberapa masalah yang harus diselesaikan. Adapun masalah yang

harus diselesaikan berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana alur proses PLC Siemens yang digunakan di area industri rokok

Tresno PT. Bentoel Group?

2. Bagaimana cara konfigurasi PLC Siemens CPU S7-1500 1511-1 PN dengan

Module Input-Output (I/O).

3. Bagaimana cara konfigurasi PLC Siemens CPU S7-1500 1511-11 PN dengan

perangkat Panel.

4. Bagaimana struktur pemrograman PLC Siemens dengan menggunakan

aplikasi TIA PORTAL V14 pada PT. Bentoel Group.

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

3

1.3. Batasan Masalah

Melihat permasalahan yang ada, maka penulis membatasi masalah dari

kerja praktik, yaitu:

1. PLC yang digunakan oleh industri yakni PLC Siemens dan lingkup kerja yang

dilaksanakan dibagian Programer Developer.

2. PLC Siemens yang digunakan yaitu CPU S7-1500 1511-1 PN.

3. Pembahasan yang dibahas adalah salah satu function dari program PLC

keseluruhan yakni function Motor.

4. Program yang disusun merupakan program yang telah dikerjakan sebelumnya

oleh pihak programer PT. YEIKUMA untuk perusahaan industri rokok PT.

Bentoel Group.

5. Tidak mencantumkan PnID dan Wiring Diagram karena termasuk rahasia

perusahaan PT. YEIKUMA dan perusahaan industri rokok PT. Bentoel Group.

1.4. Tujuan

Tujuan umum dari kerja praktik yang dilaksanakan mahasiswa adalah agar

mahasiswa dapat melihat serta merasakan kondisi dan keadaan real yang ada pada

dunia kerja sehingga mendapatkan pengalaman yang lebih banyak lagi dan dapat

memperdalam kemampuan pada suatu bidang. Tujuan khusus adalah sebagai

berikut:

1. Mampu memahami dan membuat Program PLC pada PLC tipe SIEMENS.

2. Mampu mengkonfigurasi perangkat PLC Siemens CPU S7-1500 1511-1 PN.

3. Mampu memahami kinerja motor yang berfungi sebagai penggerak pada

masing-masing bagian yakni roller, tipper, feeder, dan buffer.

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

4

1.5. Kontribusi

Adapun Kontribusi dari kerja praktik terhadap PT. YEIKUMA adalah

membantu melakukan maintenance sesuai plan yang telah dibuat oleh PT.

YEIKUMA pada proyek yang diberikan oleh PT. Bentoel Group dan memberikan

tenaga serta pengetahuan yang dimiliki oleh penulis untuk di sharing-kan kepada

teman-teman dari PT. YEIKUMA.

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

5

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil PT. YEIKUMA

PT. YEIKUMA adalah sebuah perusahaan kontraktor yang bergerak

dibidang jasa service maintenance, supply parts control systems & mechanical,

serta upgrade dan desain control system yang berhubungan dengan PLC dan Drive

System (GE, ABB, TELE dan Siemens) untuk aplikasi di bidang Industri Gula

Rafinasi, Baja, Minyak & Gas, Pelabuhan dan lain-lain.

Didirikan pada tahun 2011, dimulai dengan pengalaman masing-masing

pendirinya yang mempunyai latar belakang pengalaman di bidang alat-alat berat

serta visi dan misi yang jelas dan komitmen untuk berkembang dan maju bersama

dengan mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen.

Personel-personel di dalam perusahaan adalah kumpulan orang-orang yang

mempunyai latar belakang pendidikan dan kemampuan dari berbagai bidang:

structure, mechanical, electric/electronic, instrumentasi, construction, power

generation dan hydraulic.

PT. YEIKUMA sangat peduli dalam pengembangan teknologi, sarana-

prasarana dan swadaya manusia dalam mencapai kepuasan konsumen yang menjadi

prioritas utama dalam tercapainya visi dan misi perusahaan.

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

6

2.2. Kemitraan PT. YEIKUMA

Berikut adalah daftar perusahaan industri yang menjadi bagian dari proyek

dari PT. YEIKUMA dan bekerja sama dalam membangun struktural perindustrian

di Indonesia:

1. PT. AKR Corporindo

2. PT. MECO INOXPRIMA

3. PT. UEPN (USAHA ERA PRATAMA NUSANTARA)

4. PT. DOK dan PERKAPALAN SURABAYA

5. PABRIK-PABRIK GULA (PTPN X, XI)

6. PT. HASNUR JAYA UTAMA

7. PT. DJARUM KUDUS

8. PT. KUDA INTI SAMUDERA

9. PT. EQUIPORT INTI INDONESIA

10. PT. UNIKA BINA MANDIRI

11. PT. ANGKASA PURA (AP-1)

12. PT. DURO FELGUERA INDONESIA

13. PT. PEMBANGKIT JAWA-BALI (PJB-UP II) GRESIK

14. PT. PEMBANGKIT JAWA-BALI (PJB-UP I) INDRAMAYU

15. CARGOTEC MALAYSIA

16. HEXA THAILAND

17. PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

7

2.3. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PT. YEIKUMA

PT. YEIKUMA (Gambar 2.1), terdiri atas :

A. Direktur bertanggung jawab pada General Administrasi serta pada masing-

masing divisi.

B. Direktur, membawahi :

1. Project Division

a. Head Division

b. Site Engineer

c. Spv. Mechanical/Electrical

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

8

d. Administrasi Project

e. Mechanical/Electrical Team Project Site

f. General Logistic

2. Service Division

a. Head Division

b. Site Engineer

c. Spv. Mechanical/Engineer

d. Administrasi Project

e. Mechanical/Electrical Team Project Site

f. General Logistic

3. Engineering Division

a. Head Division

b. Spv. Engineer Mechanical/Electrical

c. Mechanical/Electrical Team Engineering

4. Product Division

a. Head Division

b. Mechanical/Electrical Team Manufacture & Fabrication

c. General Logistic

2.4. Visi, Misi PT. YEIKUMA

A. Visi

Menjadi perusahaan yang inovatif dan terpercaya, serta selalu menampilkan

hasil pekerjaan yang terbaik.

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

9

B. Misi

Sebagai perusahaan kontraktor pada bidang service & maintenance, suplier,

upgrade & desain control automation yang disukai oleh pelanggan karena kami

lebih kompetitif, efisien, koorperative dan supportive dengan tetap

mengutamakan hasil yang berkualitas.

2.5. Produk dan Service PT. YEIKUMA

A. Products

1. Water Treatment Seed Sugar Cane Processing

2. LVMDP Panel

3. MCC Panel

4. Capacitor Bank

5. Automatic Transfer Switch Panel (ATS)

6. Synchronize Genset Panel

7. Automation Panel System (PLC)

8. Local Panel

B. Service

1. Design & Engineering

2. Procurment & Trading

3. Construction (Fabrication, Setting & Instalation)

4. Commisioning Test

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

10

BAB III

LANDASAN TEORI

Pada bab tiga ini, penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik

yang telah dikerjakan.

3.1. Programmble Logic Controller

Programmble Logic Controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk

khusus pengontrol berbasis-mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat

diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dan untuk mengimplementasikan

fungsi-fungsi semisal logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan

(counting) dan aritmetika guna mengontrol mesin-mesin dan proses-proses dan

dirancang untuk dioperasikan oleh para insinyur yang hanya memiliki sedikit

pengetahuan mengenai komputer dan bahasa pemrograman. Piranti ini dirancang

sedemikian rupa agar tidak hanya para programer komputer saja yang dapat

membuat atau mengubah program-programnya. Oleh karena itu, para perancang

PLC telah menempatkan sebuah program awal di dalam piranti ini (pre-program)

yang memungkinkan program-program kontrol dimasukkan dengan menggunakan

suatu bentuk bahasa pemrograman yang sederhana dan intuitif. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

3.2. Keunggulan PLC

PLC memiliki keunggulan yang signifikan, karena sebuah perangkat

pengontrol yang sama dapat dipergunakan di dalam beraneka ragam sistem kontrol.

Untuk memodifikasi sebuah sistem kontrol dan aturan-aturan pengontrolan yang

dijalankannya, yang harus dilakukan oleh seorang operator hanyalah memasukkan

seperangkat instruksi yang berbeda dari yang digunakan sebelumnya. Penggantian

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

11

rangkaian kontrol tidak perlu dilakukan. Hasilnya adalah sebuah perangkat yang

fleksibel dan hemat-biaya yang dapat dipergunakan di dalam sistem-sistem kontrol

yang sifat dan kompleksitasnya sangat beragam. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC

Working with STEP 7, 2010)

PLC serupa dengan komputer nanun, bedanya: komputer dioptimalkan

untuk tugas-tugas perhitungan dan penyajian data, sedangkan PLC dioptimalkan

untuk tugas-tugas pengontrolan dan pengoperasian di dalam lingkungan industri.

Dengan demikian PLC memiliki karakteristik:

1. Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban, dan

kebisingan.

2. Antarmuka untuk input dan output telah tersedia secara built-in di dalamnya.

3. Mudah diprogram dan menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang mudah

dipaham, yang sebagian besar berkaitan dengan operasi-operasi logika dan

penyambungan.

3.3. Sistem PLC

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

12

Gambar 3.1 : Sistem PLC

Umumnya, sebuah sistem PLC memiliki lima komponen dasar. Komponen-

komponen ini adalah unit prosesor, memori, unit catu daya, bagian antarmuka

input/output, dan perangkat pemrograman. Gambar 3.1 menampilkan konfigurasi

dasarnya. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

1. Unit prosesor atau central procesing unit (unit pengolahan pusat) (CPU)

adalah unit yang berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal

input dan melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan, sesuai dengan

program yang tersimpan di dalam memori, lalu mengkomunikasikan

keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal-sinyal kontrol ke

antarmuka output.

2. Unit catu daya diperlukan untuk mengkonversikan tegangan AC sumber

menjadi tegangan rendah DC (5V) yang dibutuhkan oleh prosesor dan

rangkaian-rangkaian di dalam modul-modul antarmuka input dan output.

3. Perangkat pemrograman dipergunakan untuk memasukkan program yang

dibutuhkan ke dalam memori. Program tersebut dibuat dengan menggunakan

perangkat ini dan kemudian dipindahkan ke dalam unit memori PLC.

4. Unit memori adalah tempat di mana program yang digunakan untuk

melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor disimpan.

5. Bagian input dan output adalah antarmuka di mana prosesor menerima

informasi dari dan mengkomunikasikan informasi kontrol ke perangkat-

perangkat eksternal. Sinyal-sinyal input, oleh karenanya, dapat berasal dari

saklar-saklar. Perangkat-perangkat input dan output dapat digolongkan

menjadi perangkat-perangkat yang menghasilkan sinyal-sinyal diskrit atau

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

13

digital, dan yang menghasilkan sinyal-sinyal analog (Gambar 3.2). Sehingga,

saklar adalah sebuah perangkat yang menghasilkan sebuah sinyal diskrit, yaitu

ada tegangan atau tidak ada tegangan. Perangkat-perangkat digital pada

dasarnya dapat dipandang sebagai perangkat-perangkat diskrit yang

menghasilkan serangkaian sinyal ‘mati’-‘hidup’. Perangkat-perangkat analog

menghasilkan sinyal-sinyal yang amplitudonya sebanding dengan nilai

variabel yang dipantau. Sebagai contoh pada Gambar 3.2, sensor suhu akan

menghasilkan tegangan yang nilainya sebanding dengan suhu. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.2 : Sinyal: (a) diskrit, (b) digital, (c) analog.

3.4. Desain Mekanik PLC

Terdapat dua jenis desain mekanik yang umum digunakan untuk sistem-

sistem PLC; tipe kotak tunggal (Gambar 3.3), dan tipe modular & rak (Gambar 3.4).

Tipe kotak tunggal umumnya digunakan untuk pengontrol berukuran kecil yang

dapat diprogramkan dan dipasarkan dalam bentuk kemasan terpadu, lengkap

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

14

dengan catu daya, prosesor, memori, dan unit-unit input/output. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.3 : PLC kotak tunggal

Biasanya, jenis PLC semacam ini dapat memiliki 40 titik input/output dan sebuah

unit memori yang dapat menyimpan sekitar 300 hingga 1000 instruksi. Tipe

modular terdiri dari modul-modul yang terpisah, masing-masingnyya untuk catu

daya, prosesor, dan sebagainya. Yang seringkali dipancangkan pada jalur-jalur rel

di dalam sebuah lemari logam. Tipe rak dapat dipergunakan untuk semua ukuran

pengontrol terprogramkan dan memiliki beraneka ragam unit fungsional yang

dikemas sebagai modul-modul yang berdiri sendiri yang dapat ditancapkan ke

dalam soket-soket pada sebuah landasan berbentuk rak.

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

15

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.4 : PLC tipe Modular/rel

Kombinasi modul yang diperlukan untuk suatu aplikasi tertentu ditentukan oleh

sang pengguna dan modul-modul yang dipilih kemudian ditancapkan pada rak.

Oleh karena itu, relatif mudah bagi kita untuk menambah jumlah sambungan

input/output dengan sekedar menancapkan modul-modul tambahan atau untuk

memperbesar ukuran memori dengan sekedar menancapkan unit-unit memori

tambahan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

3.5. Arsitektur PLC

Gambar 3.5 memperlihatkan arsitektur internal dasar sebuah PLC.

Arsitektur ini tersusun atas sebuah unit pengolahan pusat (CPU) yang berisi sistem

mikroprosesor, memori, dan rangkaian input/output. CPU mengontrol dan

menjalankan semua operasi di dalam PLC. Piranti ini disambungkan ke sebuah

piranti clock (pewaktu) dengan frekuensi antara 1 hingga 8 MHz. Frekuensi ini

menentukan kecepatan operasi PLC dan menyediakan mekanisme pewaktuan dan

sinkronisasi untuk semua elemen di dalam sistem. Informasi di dalam PLC

disalurkan melalui sinyal-sinyal digital. Jalur-jalur internal yang dilalui sinyal-

sinyal digital tersebut dinamakan bus. Secara fisik, sebuah bus hanyalah sejumlah

konduktor yang dapat dilalui oleh sinyal-sinyal listrik. Konduktor-konduktor ini

dapat berupa jalur-jalur pada sebuah printed circuit board (PCB) atau kawat-kawat

di dalam sebuah kabel. CPU mempergunakan bus data untuk mengirimkan data ke

elemen-elemen PLC, bus alamat untuk mengirimkan alamat lokasi-lokasi

penyimpanan data, dan bus kontrol untuk sinyal-sinyal yang terkait dengan proses

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

16

kontrol internal. Bus sistem dipergunakan untuk komunikasi antara port-port

input/output dengan unit input/output. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working

with STEP 7, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.5 : Arsitektur PLC

3.5.1. CPU

Struktur internal CPU pada mikroprosesor yang bersangkutan. Pada umumnya

komponen-komponen struktur tersebut adalah:

1. Sebuah unit aritmetika dan logika (arithmetic and logic unit) (ALU) yang

menangani manipulasi data dan melaksanakan operasi aritmetika penjumlahan

dan pengurangan dan operasi-operasi logika AND, OR, NOT, dan OR-

EKSLUSIF.

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

17

2. Memori, yang digunakan register, yang terletak di dalam mikroprosesor dan

dipergunakan untuk menyimpan informasi yang terlibat dalam pengeksekusian

program.

3. Sebuah unit kontrol yang dipergunakan untuk mengontrol pewaktuan operasi-

operasi. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

3.5.2. Bus

Bus adalah jalur-jalur yang digunakan untuk melaksanakan komunikasi di dalam

PLC. Informasi dikirimkan dalam bentuk biner, yaitu, sebagai sekumpulan bit,

dimana sebuah bit adalah sebuah digit biner 1 atau 0, misalnya, status ‘hidup’ atau

‘mati’. Istilah word dipergunakan untuk sekelompok bit yang merepresentasikan

suatu informasi tertentu. Maka, sebuah word 8-bit boleh jadi adalah bilangan biner

00100110. Tiap-tiap bit dikomunikasikan secara bersamaan melalui sebuah jalur

tersendiri yang paralel dengan jalur-jalur bit lainnya. Sistem PLC memiliki empat

jenis bus:

1. Bus data membawa data yang digunakan di dalam pemrosesan yang

dilaksanakan oleh CPU. Sebuah mikroprosesor disebut sebagai mikroprosesor

8 bit. Dengan demikian, mikroprosesor tersebut dapat melaksanakan operasi-

operasi terhadap bilangan-bilangan 8-bit dan memberikan hasil yang juga

merupakan nilai-nilai 8 bit.

2. Bus alamat digunakan untuk membawa alamat lokasi-lokasi memori. Agar

setiap word dapat ditempatkan di dalam memori, setiap lokasi memori

diberikan sebuah alamat yang unik. Sebagaimana halnya rumah-rumah di suatu

kota diberi satu alamat tersendiri untuk memudahkan pencarian, demikian pula

setiap lokasi word diberikan sebuah alamat agar data yang membaca (read)

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

18

data yang berada di sana atau meletakkan, atau menuliskan (write), data di

lokasi tersebut. Adalah bus alamat yang membawa informasi yang

mengindikasikan alamat mana yang harus diakses. Apabila bus alamat terdiri

atas 8 jalur, banyaknya bilangan 8-bit, dan dengan sendirinya banyaknya

alamat yang berbeda, adalah 28 = 256. Dengan 16 jalur alamat, 65.536 alamat

yang berbeda dapat disediakan.

3. Bus kontrol membawa sinyal-sinyal yang digunakan oleh CPU untuk

melaksanakan kontrol, misalnya untuk memberitahukan pada piranti-piranti

memori apakah harus menerima data dari sebuah input, atau mengirimkan data

ke sebuah output, dan untuk membawa sinyal-sinyal pewaktuan yang

digunakan di dalam proses-proses sinkronisasi.

4. Bus sistem digunakan untuk komunikasi antara port-port input/output dengan

unit input/output. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7,

2010)

3.5.3. Memori

Terdapat beberapa elemen memori di dalam sistem PLC:

1. Read-only memory (ROM) sistem menyediakan fasilitas penyimpanan

permanen untuk sistem operasi dan data tetap yang digunakan oleh CPU.

2. Random-access memory (RAM) untuk program sang pengguna.

3. Random-access memory (RAM) untuk data. Memori merupakan tempat

disimpannya informasi mengenai status perangkat-perangkat input dan output

dan nilai-nilai timer (piranti pewaktuan) dan counter (piranti pencacah) dan

perangkat-perangkat internal lainnya. RAM data kadangkala disebut sebagai

tabel data atau tabel register. Sebagian lainnya disisihkan untuk menyimpan

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

19

data yang telah ditetapkan sebelumnya (preset) dan sisanya untuk menyimpan

nilai-nilai counter, nilai-nilai timer, dan sebagainya.

4. Sebagai pilihan, dapat pula disertakan sebuah modul ekstra erasable and

programmable read-only memory (EPROM), yaitu ROM-ROM yang dapat

diprogram, dan setelah itu, program tersebut secara permanen tersimpan di

dalamnya.

Program-program dan data yang ada di dalam RAM dapat diubah oleh

pengguna. Setiap PLC memiliki RAM dengan ukuran tertentu untuk

menyimpan program-program yang dikembangkan oleh pengguna dan

menyimpan data program. Akan tetapi, untuk mencegah hilangnya program

ketika catu daya dimatikan, digunakan sebuah baterai di dalam PLC untuk

mempertahankan isi RAM selama jangka waktu tertentu. Setelah sebuah

program selesai dikembangkan di dalam RAM, program tersebut dapat

dimuatkan ke dalam sebuah chip memori EEPROM, seringkali merupakan

sebuah modul siap-pasang ke PLC, yang menjadikan program tersebut

tersimpan secara permanen. Sebagai tambahan, terdapat pula buffer-buffer

penyimpanan sementara yang digunakan untuk kanal-kanal input/output.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

3.5.4. Unit Input/output

Unit input/output menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem

dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan (atau

koneksi) antara perangkat-perangkat input, semisal sensor, dengan perangkat-

perangkat output semisal motor dan solenoida, melalui kanal-kanal input/output.

Demikian pula, melalui unit input/outputm program-program dimasukkan dari

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

20

panel program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat yang unik yang

dapat digunakan oleh CPU.

Kanal-kanal input output menyediakan fungsi-fungsi isolasi dan

pengkondisian sinyal sehingga sensor-sensor da aktuator-aktuator seringkali dapat

disambungkan padanya tanpa membutuhkan rangkaian tambahan apapun.

Pengisolasian listrik dari sumber-sumber eksternal biasanya dilakukan

menggunakan isolator-optik (istilah pengkopling-optik atau optocoupler juga

sering digunakan). (Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.6 : Isolator optik

Gambar 3.6 memperlihatkan prinsip kerja sebuah isolator-optik. Ketika

sebuah pulsa digital melewati dioda pemancar cahaya (LED), sebuah pulsa radiasi

inframerah dibangkitkan. Pulsa ini terdeteksi oleh foto-transistor (atau transistor-

cahaya) dan membangkitkan timbulnya tegangan di sisi rangkaian di mana foto-

transistor itu berada. Dengan demikian, meskipun celah yang terdapat di antara

dioda pemancar cahaya dan foto-transistor menyediakan isolasi listrikm konfigurasi

rangkaian ini memungkinkan sebuh pulsa digital pada satu sisi rangkaian

membangkitkan sebuah pulsa digital baru pada sisi rangkaian lainnya. Sinyal digital

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

21

yang secara umum kompatibel dengan mikroprosesor PLC adalah 5V DC. Akan

tetapi, pengkondisian sinyal di dalam kanal input, dibantu isolasi, memungkinkan

dipasoknya sinyal-sinyal input dengan beragam level tegangan. Kisaran sinyal

input yang mungkin tersedia pada sebuah PLC berskala besar adalah sinyal-sinyal

digital/diskrit (yaitu sinyal-sinyal ‘hidup’/’mati’) 5V, 24V, 110V, dan 240V

(Gambar 3.7). (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-

plc-siemens-simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.7 : Level-level output

Kanal-kanal output seringkali digolongkan ke dalam tipe relay, tipe

transistor, dan tipe triac.

1. Dengan output tipe relay, sinyal dari output PLC digunakan untuk

mengoperasikan sebuah relay dan oleh karenannya mampu menyambungkan

arus dalam bilangan beberapa ampere ke rangkaian-rangkaian eksternal. Relay

tidak hanya memungkinkan suatu arus kecil mensaklarkan arus yang relatif

besar namun juga mengisolasi PLC dari rangkaian-rangkaian eksternal. Akan

tetapi, relay relatif lambat untuk dioperasikan. Output relay cocok digunakan

untuk pensaklarkan AC dan DC. Piranti ini mampu bertahan terhadap lecutan

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

22

arus dan tegangan transien yang cukup tinggi. Gambar 3.8 menampilkan fitur

dasar sebuah kanal output tipe relay.

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-

siemens-simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.8 : Output tipe relay

2. Output tipe transistor menggunakan sebuah transistor untuk menyambungkan

arus ke rangkaian-rangkaian eksternal. Ini memungkinkan proses pensaklaran

yang jauh lebih cepat. Akan tetapi, piranti ini hanya mampu menangani

pensaklaran DC dan akan rusak oleh arus lebih maupun tegangan balik yang

cukup tinggi. Sebagai pelindung, dipergunakan sebuah sekring atau suatu

mekanisme proteksi built-in. Isolator-optik digunakan untuk menyediakan

fungsi isolasi. Gambar 3.9 menampilkan bentuk dasar kanal output tipe

transistor. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

23

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-

siemens-simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.9 : Bentuk-bentuk dasar output tipe transistor: (a) pembuangan arus. (b)

pensumberan arus

3. Output tipe triac, yang menggunakan isolator optik sebagai isolasinya, dapat

digunakan untuk mengontrol beban-beban eksternal yang disambungkan ke

catu daya AC. Output tipe ini hanya dapat digunakan untuk operasi-operasi AC

dan sangat mudah rusak akibat arus lebih. Sekring-sekring selalu digunakan

untuk melindungi kanal output tipe ini.

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-

siemens-simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.10 : Level-level output

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

24

Output dari unit input/output adalah sinyal digital dengan level 5V. Akan

tetapi, setelah pengkondisian sinyal dengan menggunakan relay, transistor,

atau triac, maka output dari kanal output dapat berupa sebuah sinyal

pensaklaran 24V, 100mA, sinyal DC 110V, 1A atau mungkin sebuah sinyal

AC 240V, 1A, atau sinyal AC 240V, 2A yang berasal dari kanal triac (Gambar

3.10). Dengan sebuah PLC berukuran kecil, semua outputnya kemungkinan

berjenis sama, misalnya 240V AC, 1A. Akan tetapi, dengan PLC modular,

suatu kisaran output tertentu dapat ditangani dengan cara memilih modul-

modul yang sesuai.

3.5.5. Sourcing dan sinking

Istilah sourcing (pensumberan) dan sinking (pembuangan) digunakan untuk

mendeskripsikan cara penghubungan perangkat-perangkat DC ke PLC. Dengan

metode sourcing, dan mengasumsikan arah aliran arus yang konveksional dari

positif ke negatif, sebuah perangkat input menerima arus dari modul input, artinya

modul input adalah sumber (source) arus (Gambar 3.11(a)). Apabila arus mengalir

dari modul output ke sebuah beban output, maka modul output dikatakan berada

dalam mode sourcing (Gambar 3.11(b)).

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-

siemens-simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.11 : Sourcing

Page 45: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

25

Pada metode sinking, dengan mengasumsikan bahwa aliran arus konveksional dari

positif ke negatif, sebuah perangkat input memberikan arus ke modul input,

maksudnya, modul input merupakan tempat pembuangan (sink) arus (Gambar

3.12(a)). Apabila arus mengalir ke modul output dari sebuah beban output maka

modul output dikatakan berada dalam mode sinking (Gambar 3.12(b)). (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-

siemens-simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.12 : Sinking

3.6. Merek dan tipe PLC

Saat ini banyak merek serta type PLC yang dipakai di industri. Masing

masing PLC memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tinggal pilih saja

bedasarkan kebutuhan serta tebal kantong anda. Berikut beberapa merek serta type

PLC yang banyak dipakai di industri :

1. Allen Bradley

Jenis Type PLC Gambar

Page 46: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

26

Logix-5 Family PLC-5

Logix-500 Family

SLC-500

Micrologix

Logix-5000 Family

Control Logix

Compact Logix

Flex Logix

2. Siemens

Jenis Type PLC Gambar

Mikro PLC S7-200

Page 47: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

27

S7-1200

S7-1500

Modular PLC

S5-115U

S7-300

S7-400

3. Omron

Jenis Type PLC Gambar

Mikro PLC CPM1A

Page 48: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

28

CP1E

CP1L

Basic PLC

CJ1M

CQM1H

Modular CJ1H/CJ1G

CS1H/CS1G

4. Schneider

Jenis Tipe PLC Gambar

Page 49: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

29

Micro PLC Modicon M340

Machine Control PLC Modicon Premium

Process Control PLC Modicon Quantum

Programmable

Controller

Twido

Smart Relay Zelio

5. Mitsubishi

Jenis Tipe PLC Gambar

Compact PLC MELSEC FX3UC

MELSEC FX3G

Page 50: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

30

MELSEC FX1N

MELSEC FX1S

Modular PLC Q-Series Q00UJCPU

Process Control Q12PHCPU

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Diantara berbagai jenis merek yang disebutkan, penulis di instasi PT. YEIKUMA

menggunakan PLC dengan Merek Siemens untuk pengerjaan proyek pada area

industri Tresno PT. Bentoel Group.

3.7. PLC Simatic Controllers Siemens

Pada umumnya PLC yang digunakan, PLC Simatic Siemens atau PLC

Siemens memiliki beberapa fitur, berikut beberapa fitur dan penjelasannya:

Page 51: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

31

3.7.1. Tipe Data PLC Siemens

Pengalamatan dan tipe data pada S7 Simatic Siemens dibagi menjadi beberapa

bagian yakni sebagai berikut:

1. Sinyal Input/Output (I/O Signals) - English Mnemonics

a. Input Bit (Mnemonics Code: I) => Tipe data BOOL => Jangkauan 0

sampai 65535.7.

b. Input Byte (Mnemonics Code: IB) => Tipe data BYTE, dan CHAR =>

Jangkauan 0 sampai 65535.

c. Input Word (Mnemonics Code: IW) =>Tipe data WORD, INT, S5TIME,

dan DATE => Jangkauan 0 sampai 65534.

d. Input Double Word (Mnemonics Code: ID) => Tipe data DWORD, DINT,

REAL, TOD, dan TIME => Jangkauan 0 sampai 65532.

e. Output Bit (Mnemonics Code: Q) => Tipe data BOOL => Jangkauan 0

sampai 65535.7.

f. Output Byte (Mnemonics Code: QB) => Tipe data BYTE, dan CHAR =>

Jangkauan 0 sampai 65535.

g. Output Word (Mnemonics Code: QW) => Tipe data WORD, INT,

S5TIME, dan DATE => Jangkauan 0 sampai 65534.

h. Output Double Word (Mnemonics Code: QD) => Tipe data DWORD,

DINT, REAL, TOD, dan TIME => Jangkauan 0 sampai 65532.

2. Peripheral I/O - English Mnemonics

a. Peripheral Input Byte (Mnemonics Code: PIB) => Tipe data BYTE, dan

CHAR => Jangkauan 0 sampai 65535.

Page 52: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

32

b. Peripheral Input Word (Mnemonics Code: PIW) -=> Tipe data WORD,

INT, S5Ti\IME, dan DATE => Jangkauan 0 sampai 65534.

c. Peripheral Input Double Word (Mnemonics Code: PID) => Tipe data

DWORD, DINT, REAL, TOP, dan TIME => Jangkauan 0 sampai 65532.

d. Peripheral Output Byte (Mnemonics Code: PQB) => Tipe data BYTE, dan

CHAR => Jangkauan 0 sampai 65535.

e. Peripheral Output Word (Mnemonics Code: PQW) -=> Tipe data WORD,

INT, S5TiIME, dan DATE => Jangkauan 0 sampai 65534.

f. Peripheral Output Double Word (Mnemonics Code: PQD) => Tipe data

DWORD, DINT, REAL, TOP, dan TIME => Jangkauan 0 sampai 65532.

3. Timer dan Counter - English Mnemonics

a. Timer (Mnemonics Code: T) => Tipe data TIMER => Jangkauan 0 sampai

65535.

b. Counter (Mnemonics Code: C) => Tipe data COUNTER => Jangkauan 0

sampai 65535.

4. Logic Block - English Mnemonics

a. Function Block (Mnemonics Code: FB) => Tipe data FB => Jangkauan 0

sampai 65535.

b. Organization Block (Mnemonics Code: OB) => Tipe data OB =>

Jangkauan 1 sampai 65535.

c. Function (Mnemonics Code: FC) => Tipe data FC => Jangkauan 0 sampai

65535.

d. System Function Block (Mnemonics Code: SFB) => Tipe data SFC =>

Jangkauan 0 sampai 65535.

Page 53: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

33

e. System Function (Mnemonics Code: SFC) => Tipe data SFC =>

Jangkauan 0 sampai 65535.

5. Marker Memory - English Mnemonics

a. Memory Bit (Mnemonics Code: M) => Tipe data BOOL => Jangkauan 0

sampai 65535.7

b. Memory Byte (Mnemonics Code: MB) => Tipe data BYTE, dan CHAR

=> Jangkauan 0 sampai 65535.

c. Memory Word (Mnemonics Code: MW) => Tipe data WORD, INT,

S5TIME, dan DATE => Jangkauan 0 sampau 65534

d. Memory Double Word (Mnemonics Code: MD) => Tipe data QWORD,

DINT, REAL, TOD, dan TIME => Jangkauan 0 sampai 65532.

6. Data Blocks - English Mnemonics

Data Block (Mnemonics Code: DB) => Tipe data DB, FB, SFB, dan UDT =>

Jangkauan 1 sampai 65535.

7. User - defined data types - English Mnemonic

User-defined data type (Mnemonics Code: UDT) => Tipe data UDT =>

Jangkauan 0 sampai 65535. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC S7-1500 CPU

1511-1 PN (6ES7511-1AK01-0AB0) Manual, 2013)

3.7.2. Struktur Pemrograman PLC

Programmable logic controller menyediakan berbagai macam type block yang

mana user program berhubungan dengan data yang dapat disimpan. Tergantung

pada keperluan proses, program dapat disusun didalam block-block yang berbeda.

Berikut ini adalah type dari program block seperti pada (Gambar 3.13):

Page 54: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

34

1. Organization Block (OB) adalah bentuk interface diantara operating system

dan user program. Seluruh program dapat disimpan didalam OB1 yang secara

siklis dikenal oleh operating system (program linear) atau program dapat

dipisah dan disimpan dalam beberapa block (program terstruktur). Itulah

sebabnya organization block dikenal sebagai operating system.

2. Function (FC) berisi actual user program yang fungsional. Itulah yang

memungkinkan untuk membuat program fungsi yang kompleks sehingga

dengan begitu dapat ditugaskan oleh parameter. Sebagai hasilnya, fungsi juga

cocok untuk pemrograman terulang, pemrograman fungsional yang komplek

seperti kalkulasi.

3. Sistem function (SFC) adalah integrasi fungsi parameter-assignable didalam

operating system CPU.

4. Function block (FB).Secara mendasar function block (FB) menawarkan

kemampuan yang sama seperti fungsi. Sebagai tambahan, function block

mempunyai area memory tersendiri dalam bentuk data block. Function block

cocok untuk pemrograman terulang dan pemrograman fungsional yang

komplek seperti closed-loop control.

5. System function block (SFB) adalah integrasi fungsi parameter-assignable

didalam operating system CPU. Fungsi dan kemampuannya telah ditetapkan.

6. Data block (DB) adalah area data dari user program dimana data user diatur

secara terstruktur. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

Page 55: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

35

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.13 : Struktur Tipe Data PLC Siemens

Ada beberapa pilihan bahasa pemrograman yang dapat digunakan didalam STEP 7

yaitu (Gambar 3.14):

1. Ladder Diagram (LAD), yaitu bahasa pemrograman yang mirip dengan

diagram rangkaian. Bahasa pemrograman ini sering menjadi daya tarik bagi

pemrogram yang mempunyai background sebagai drafting dan electrical,

karena menggunakan symbol-symbol seperti coil, contact,dll.

2. Statment List (STL), yang terdiri dari kumpulan statment instruksi STEP 7.

Bahasa pemrograman ini lebih disukai oleh programer yang familiar

menggunakan berbagai bahasa pemrograman.

3. Function Block Diagram (FBD), yaitu bahasa pemrograman yang

menggunakan box-box fungsi. FBD memberi keuntungan dapat digunakan

Page 56: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

36

oleh “non-programmer” karena setiap box-box telah mengindikasikan fungsi

tertentu seperti opersai fungsi logika. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP

7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.14 : Bentuk Pemrograman PLC Siemens

Berikut ini akan dibahas struktur pemrograman PLC menggunakan ladder diagram

(LAD). (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

1. Bit Logic Instructions

Instruksi bit logic bekerja dalam dua digit (0 dan 1), yang merupakan bentuk

sistem bilangan biner. Bit 1 mengindikasikan keadaan aktif (energize) dan bit

0 mengindikasikan keadaan tidak aktif (deenergize). Instruksi bit logic

menginterpretasikan keadaan signal 1 dan 0 dan kombinasinya menurut aljabar

boolean. Hasil kombinasinya juga menghasilkan 1 dan 0 yang disebut RLO

(result of logic operation). Operasi logic yang ditriger oleh bit logic memainkan

Page 57: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

37

berbagai fungsi. Ada beberapa intruksi bit logic yang memainkan fungsi-fungsi

berikut ini:

a. —| |— Normally Open Contact (Address)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.15 : Simbol Address Normally Open Contact

Normally Open Contact (Gambar 3.15) ditutup ketika nilai bit yang tersimpan

pada alamat yang telah ditetapkan oleh <address> sama dengan “1″. Ketika

contact ditutup, aliran daya mengalir tepat melewati contact dan RLO bernilai

“1″. Sebaliknya, ketika keadaan signal yang dispesifikasikan oleh <address>

(Gambar 3.16) adalah “0″, contact terbuka. Ketika contact terbuka, daya tidak

mengalir melewati contact dan RLO bernilai “0″. Ketika dirangkai seri, NOC

dihubungkan ke bit RLO oleh logika AND. Sebaliknya bila dirangkai parallel,

NOC dihubungkan ke bit RLO oleh logika OR. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC S7-1500 CPU 1511-1 PN (6ES7511-1AK01-0AB0) Manual, 2013)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.16 : Status Word Normally Open Contact

Page 58: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

38

b. —| / |— Normally Closed Contact (address)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.17 : Simbol dan Status Word Normally Closed Contact

Normally Closed Contact (Gambar 3.17) ditutup ketika nilai bit yang tersimpan

pada alamat yang telah ditetapkan oleh <address> sama dengan “0″. Ketika

contact ditutup, aliran daya mengalir tepat melewati contact dan RLO bernilai

“1″. Sebaliknya, ketika keadaan signal yang dispesifikasikan oleh <address>

adalah “1″, contact terbuka. Ketika contact terbuka, daya tidak mengalir

melewati contact dan RLO bernilai “0″. Ketika dirangkai seri, NCC

dihubungkan ke bit RLO oleh logika AND. Sebaliknya bila dirankai parallel,

NCC dihubungkan ke bit RLO oleh logika OR. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

c. XOR function (Exclusive OR)

XOR function (Gambar 3.18) merupakan sebuah jaringan NOC dan NCC yang

harus dirangkai seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Page 59: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

39

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.18 : Simbol XOR

XOR (bit exclusive OR) membuat RLO bernilai “1″ jika keadaan signal jika

2 bit yang ditetapkan (Gambar 3.19) mempunyai nilai yang berbeda.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.19 : Alamat XOR

d. —|NOT|—Invert Power flow

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.20 : Simbol NOT

Page 60: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

40

Invert power flow (Gambar 3.20) yang menegasi bit RLO. Bila keadaan signal

input adalah “1″ maka keadaan signal output adalah “0″, begitu juga sebaliknya

jika keadaan signal input adalah “0″ maka keadaan signal output adalah “1″.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

e. —( ) Output Coil

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.21 : Simbol dan Alamat Coil

Output coil (Gambar 3.21) bekerja seperti coil dalam diagram logic relay. Jika

ada aliran daya menuju coil (RLO = 1), bit lokasi <address> diset “1″. Jika

tidak ada aliran daya ke coil (RLO = 0), bit lokasi <address> diset “0″. Output

coil hanya dapat diletakkan pada ladder sebelah kanan paling akhir. Multiple

element output dimungkingkan (maksimum 16 element output). MCR (Master

Control Relay) dependency diaktifkan hanya jika output coil ditempatkan

disebelah zona MCR aktif. Sampai aktifnya zona MCR , MCR “ON”dan ada

aliran daya ke output coil, dan bit alamat diset status aktif dari power flow. Jika

MCR “off”, logic “0″ ditulis ke alamat (Gambar 3.22) yang telah

dispesifikasikan tidak peduli apapun status aliran daya. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 61: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

41

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.22 : Status Word Coil

f. —( # )—Midline Output

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.23 : Simbol Midline Output

Midline output (Gambar 3.23) adalah sebuah penugasan intermediate element

yang mana menyimpan bit RLO (status power flow) ke alamat yang ditetapkan

<address>. Element midline output menyimpan hasil operasi logika dari

element percabangan terdahulu. Bila dirangkai seri dengan contact, midline

output dimasukkan seperti contact. Element midline output mungkin tidak

pernah dihubungkan dengan ke power rail atau langsung setelah koneksi

percabangan atau pada akhir setelah percabangan (Gambar 3.24). Negasi

midline output dapat dibuat menggunakan invert power flow. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

Page 62: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

42

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.24 : Status Word Midline Output

g. —(R) Reset Coil

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.25 : Simbol Reset

Reset coil (Gambar 3.25) hanya dieksekusi jika RLO (aliran daya ke coil) dari

instruksi terdahulu bernilai “1″. Jika aliran daya ke coil (RLO = “1″), alamat

yang telah ditetapkan <address> dari element direset ke “0″. Jika tidak ada

aliran daya ke coil (RLO =”0″) tidak mempunyai effect dan keadaan element

tidak diubah. <address> (Gambar 3.26) mungkin juga menjadi timer/counter

yang mana nilai timer/counternya direset “0″. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC

STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 63: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

43

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.26 : Status Word Reset

h. —(S) Set Coil

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.27 : Simbol Set Coil

Set coil (Gambar 3.27) hanya dieksekusi jika RLO (aliran daya ke coil) dari

instruksi terdahulu bernilai “1″. Jika RLO bernilai “1″, <address> dari element

diset “1″. RLO tidak mempunyai effect apapun jika bernilai “0″ dan keadaan

<address> (Gambar 3.27) dari element tidak diubah. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.28 : Status Word Set Coil

Page 64: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

44

i. RS Reset-Set Flip Flop

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.29 : Simbol Reset-Set Flip Flop

RS flip flop (Gambar 3.29) direset jika keadaan signal bernilai “1″ pada R

input, dan bernilai “0″ pada S input. Sebaliknya, jika keadaan signal bernilai

“0″ pada R input dan keadaan signal bernilai “1″ pada S input maka flip flop

akan diset. Jika RLO pada kedua input bernilai “1″, perintah pada kepentingan

pertama. RS flip flop pertama mengeksekusi instruksi reset kemudian instruksi

set pada <address>, sehingga address ini tetap mengeset untuk pengingat

scanning program. Instruksi set dan reset hanya diekskusi ketika RLO bernilai

“1″. Jika RLO bernilai “0″ maka instruksi ini tidak mempunyai efect dan

keadaan signal <address> tidak diubah. MCR dependency diaktifkan hanya

jika RS flip flop ditempatkan disebelah zona aktif MCR. Didalam zona aktif

MCR, Jika MCR “on” bit <address> (Gambar 3.30) direset ke “0″ atau diset

ke”1″ sebagai penguraian diatasnya. Jika MCR “off”, keadaan bit <address>

tidak diubah bagaimana pun keadaan input. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC

Working with STEP 7, 2010)

Page 65: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

45

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.30 : Status Word Reset-Set Flip Flop

j. SR Set-Reset Flip Flop

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.31 : Simbol Set-Reset Flip Flop

SR flip flop (Gambar 3.31) diset jika keadaan signal bernilai “1″ pada S input,

dan bernilai “0″ pada R input. Sebaliknya, jika keadaan signal bernilai “0″ pada

S input dan keadaan signal bernilai “1″ pada R input maka flip flop akan diset.

Jika RLO pada kedua input bernilai “1″, perintah pada kepentingan pertama.

SR flip flop pertama mengeksekusi instruksi set kemudian instruksi reset pada

<address>, sehingga address ini tetap mereset untuk pengingat scanning

program. Instruksi set dan reset hanya diekskusi ketika RLO bernilai “1″. Jika

RLO bernilai “0″ maka instruksi ini tidak mempunyai efect dan keadaan signal

<address> tidak diubah. MCR dependency diaktifkan hanya jika RS flip flop

Page 66: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

46

ditempatkan disebelah zona aktif MCR. Didalam zona aktif MCR, Jika MCR

“on” bit <address> (Gambar 3.31) diset ke “1″ atau direset ke”0″ sebagai

penguraian diatasnya. Jika MCR “off”, keadaan bit <address> tidak diubah

bagaimana pun keadaan input. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.30 : Status Word Set-Reset Flip Flop

k. —(N)— Negative RLO Edge Detection

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.31 : Simbol Negativ RLO

Negative RLO (Gambar 3.31) edge detection mendeteksi perubahan signal dari

“1″ ke “0″ pada bit alamat <address> dan memperlihatkannya sebagai RLO=

“1″ setelah instruksi. Keadaan signal sekarang pada RLO dibandingkan dengan

keadaan signal dari bit alamat <address>, bit edge memory. Jika keadaan signal

dari bit alamat <address> bernilai “1″ dan RLO sebelum instruksi bernilai “0″,

maka RLO akan menjadi bernilai “1″ setelah instruksi ini. RLO lebih dahulu

Page 67: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

47

disimpan kedalam bit alamat <address> (Gambar 3.32). (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.32 : Status Word Negativ RLO

l. —(P)— Positive RLO Edge Detection

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.33 : Simbol Positive RLO

Positive RLO edge detection (Gambar 3.33) mendeteksi perubahan signal dari

“0″ ke “1″ pada bit alamat <address> dan memperlihatkannya sebagai RLO=

“1″ setelah instruksi. Keadaan signal sekarang pada RLO dibandingkan dengan

keadaan signal dari bit alamat <address>, bit edge memory. Jika keadaan signal

dari bit alamat <address> bernilai “1″ dan RLO sebelum instruksi bernilai “1″,

maka RLO akan menjadi bernilai “1″ setelah instruksi ini. RLO lebih dahulu

disimpan kedalam bit alamat <address> (Gambar 3.34). (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 68: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

48

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.34 : Status Word Positive RLO

m. —(SAVE) Save RLO into BR Memory

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.36 : Simbol Save

Save RLO into BR Memory (Gambar 3.36) menyimpan kedalam bit BR

(binary result) dari status word. Pertama kali mengecheck bit/FC tidak direset.

Untuk alasan ini, status dari bit BR dimasukkan operasi logika AND pada

network berikutnya. Instruksi “save” tidak direkomendasikan untuk digunakan

karena bit BR dapat dimodifikasi oleh beberapa instruksi (Gambar 3.37).

Sebaiknya menggunakan instruksi save sebelum meninggalkan suatu block,

karena ENO output (=BR bit) kemudian diset ke nilai bit RLO dan kemudian

mengecek error pada block. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

Page 69: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

49

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.37 : Status Word Save

n. NEG Address Negative Edge Detection

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.38 : Simbol NEG

NEG (Address Negative Edge Detection) (Gambar 3.38) membandingkan

keadaan signal dari <address1> (Gambar 3.39) dengan keadaan signal dari

pengamatan sebelumnya, yang disimpan dalam <address2> (Gambar 3.39).

Jika keadaan RLO sekarang bernilai “1″ dan keadaan sebelumnya adalah “0″,

bit RLO akan menjadi bernilai “1″ setelah instruksi ini. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.39 : Status Word NEG

Page 70: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

50

o. POS Address Positive Edge Detection

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.40 : Simbol POS

POS (Address Positive Edge Detection) (Gambar 3.40) membandingkan

keadaan signal dari <address1> (Gambar 3.41) dengan keadaan signal dari

pengamatan sebelumnya, yang disimpan dalam <address2>. Jika keadaan RLO

sekarang bernilai “1″ dan keadaan sebelumnya adalah “0″, bit RLO akan

menjadi bernilai “1″ setelah instruksi ini. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC

STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.41 : Status Word POS

Page 71: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

51

2. Comparison Instructions

a. CMPI Compare Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.42 : Simbol CMPI

Compare integer (Gambar 3.42) dapat digunakan seperti sebuah contact biasa.

Dia dapat dilokasikan di posisi mana saja dimana contact dapat diletakkan. IN1

dan IN2 dibandingkan menurut type perbandingan (==,<>,<,>,<=,>=) yang

dipilih. Jika perbandingan benar, RLO dari fungsi bernilai “1″. Jika box

dirangkai seri, maka box dihubungkan ke RLO oleh operasi logika AND,

sedangkan jika box dirangkai paralel maka box dihubungkan ke RLO oleh

operasi logika OR (Gambar 3.43). (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

Page 72: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

52

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.43 : Status Word CMPI

b. CMPD Compare Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.44 : Simbol CMPD

Compare double integer (Gambar 3.44) dapat digunakan seperti sebuah contact

biasa. Dia dapat dilokasikan di posisi mana saja dimana contact dapat

diletakkan. IN1 dan IN2 dibandingkan menurut type perbandingan

(==,<>,<,>,<=,>=) yang dipilih. Jika perbandingan benar, RLO dari fungsi

bernilai “1″. Jika box dirangkai seri, maka box dihubungkan ke RLO oleh

operasi logika AND, sedangkan jika box dirangkai paralel maka box

Page 73: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

53

dihubungkan ke RLO oleh operasi logika OR (Gambar 3.45). (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.45 : Status Word CMPD

c. CMPR Compare Real

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.46 : Simbol CMPR

Compare real (Gambar 3.46) dapat digunakan seperti sebuah contact biasa. Dia

dapat dilokasikan di posisi mana saja dimana contact dapat diletakkan. IN1 dan

IN2 dibandingkan menurut type perbandingan (==,<>,<,>,<=,>=) yang dipilih.

Jika perbandingan benar, RLO dari fungsi bernilai “1″. Jika box dirangkai seri,

Page 74: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

54

maka box dihubungkan ke RLO oleh operasi logika AND, sedangkan jika box

dirangkai paralel maka box dihubungkan ke RLO oleh operasi logika OR

(Gambar 3.47). (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.47 : Status Word CMPR

3. Conversion Instructions

Instruksi konversi membaca isi dari parameter IN dan meng-konvertnya atau

mengubah tandanya. Hasilnya dapat diragukan pada parameter OUT. Berikut

ini adalah beberapa type instruksi konversi:

a. BCD_I BCD to Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.48 : Simbol BCD_I

Page 75: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

55

BCD_I (Gambar 3.48) (mengkonversi sistem bilangan BCD ke integer)

membaca isi parameter IN sebanyak 3 digit (angka kode BCD +/- 999) dan

mengkonversinya ke bilangan integer 16 bit. Hasilnya dikeluarkan oleh

parameter (Gambar 3.49) OUT. ENO selalu mempunyai keadaan signal yang

sama seperti EN. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.49 : Status Word BCD_I

b. I_BCD Integer to BCD

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.50 : Simbol I_BCD

I_BCD (Gambar 3.50) (mengkonversi system bilangan Integer ke BCD)

membaca isi parameter IN sebagai nilai integer 16 bit dan mengkonversinya ke

Page 76: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

56

bilangan BCD (+/- 999). Hasilnya dikeluarkan melalui parameter OUT

(Gambar 3.51). Jika terjadi overflow, nilai ENO akan menjadi bernilai “0″.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.51 : Status Word I_BCD

c. I_DINT Integer to Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.52 : Simbol I_DINT

I_DINT (Gambar 3.52) (mengkonversi system bilangan Integer ke double

integer) membaca isi parameter IN sebagai nilai bilangan integer 16 bit dan

mengkonversinya ke double integer 32 bit. Hasilnya dikeluarkan melalui

parameter Out (Gambar 3.53). ENO selalu mempunyai keadaan signal yang

sama seperti EN. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

Page 77: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

57

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.53 : Status Word I_DINT

d. BCD_DI BCD to Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.54 : Simbol BCD_DI

BCD_DI (Gambar 3.54) (mengkonversi system bilangan BCD ke double

integer) membaca isi dari parameter IN sebagai bilangan BCD 7 digit (+/-

9999999) dan mengkonversikannya kedalam bilangan double integer (32 bit).

Hasilnya dikeluarkan melalui parameter OUT (Gambar 3.55). ENO selalu

mempunyai keadaan signal yang sama seperti EN. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 78: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

58

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.55 : Status Word BCD_DI

e. DI_BCD Double Integer to BCD

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.56 : Simbol DI_BCD

DI_BCD (Gambar 3.56) (mengkonversi system bilangan double integer ke

BCD) membaca isi dari parameter IN sebagai bilangan double integer 32 bit

dan mengkonversikannya ke dalam bilangan BCD 7 digit (+/- 9999999).

Hasilnya dikeluarkan melalui parameter OUT (Gambar 3.57). Jika terjadi

overflow, ENO akan bernilai “0″. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Page 79: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

59

Gambar 3.57 : Status Word DI_BCD

f. DI_REAL Double Integer to Floating Point

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.58 : Simbol DI_REAL

DI_REAL (Gambar 3.58) (mengkonversi system bilangan double integer ke

floating point) membaca isi dari parameter IN sebagai bilangan double integer

dan mengkonversikannya kedalam system bilangan real. Hasilnya dikeluarkan

melalui parameter OUT (Gambar 3.59). ENO selalu mempunyai keadaan

signal yang seperti EN. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional

V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.59 : Status Word DI_REAL

Page 80: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

60

g. INV_I Ones Complement Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.60 : Simbol INV_I

INV_I (Gambar 3.60) (Ones complement integer) membaca isi parameter IN

dan mengoperasikannnya sebagai fungsi Boolean XOR dengan mask

hexadecimal W#16#FFFF. Instruksi ini mengubah setiap bit kedalam keadaan

sebaliknya. ENO (Gambar 3.61) selalu mempunyai keadaan signal yang sama

seperti EN. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.61 : Status Word INV_I

Page 81: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

61

h. INV_DI Ones Complement Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.62 : Simbol INV_DI

INV_DI (Gambar 3.62) (Ones complement double integer) membaca isi dari

parameter IN dan mengoperasikannya sebagai fungsi Boolean XOR dengan

mask hexadecimal W#16#FFFFFFFF. Instruksi ini mengubah setiap bit

kedalam keadaan sebaliknya. ENO (Gambar 3.63) selalu mempunyai keadaan

signal yang sama seperti EN. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.63 : Status Word INV_DI

Page 82: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

62

i. NEG_I Twos Complement Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.64 : Simbol NEG_I

NEG_I (Gambar 3.64) (twos complement integer) membaca isi dari parameter

IN dan mengoperasikannya sebagai instruksi twos complement. Instruksi twos

complement sama dengan perkalian oleh “-1″ dan mengubah tandanya

(contohnya bilangan positif menjadi bilangan negative). ENO (Gambar 3.65)

selalu mempunyai keadaan signal seperti EN dengan pengecualian jika EN=1

dan terjadi overflow, maka keadaan signal ENO = 0. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.65 : Status Word NEG_I

Page 83: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

63

j. NEG_DI Twos Complement Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.66 : Simbol NEG_DI

NEG_DI (Gambar 3.66) (Twos Complement Double Integer) membaca isi dari

parameter IN dan mengoperasikannya sebagai instruksi twos complement.

Instruksi twos complement sama dengan perkalian oleh “-1″ dan mengubah

tandanya (contohnya bilangan positif menjadi bilangan negative). ENO

(Gambar 3.67) selalu mempunyai keadaan signal seperti EN dengan

pengecualian jika EN=1 dan terjadi overflow, maka keadaan signal ENO = 0.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.67 : Status Word NEG_DI

Page 84: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

64

k. NEG_R Negate Floating Point Number

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.68 : Simbol NEG_R

NEG_R (Gambar 3.68) (negate floating point) membaca isi dari parameter IN

dan mengubah tandanya. Instruksinya sama dengan perkalian oleh (-1) dan

mengubah tandanya misalnya dari nilai positif menjadi nilai negative. ENO

(Gambar 3.69) selalu mempunyai keadaan signal seperti EN. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.69 : Status Word NEG_R

Page 85: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

65

l. ROUND Round to Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.70 : Simbol ROUND

ROUND (Gambar 3.70) (round to double integer) membaca isi dari parameter

IN sebagai bilangan real dan mengkonversikannya kedalam bilangan double

integer 32 bit. Hasilnya dibulatkan kedalam bilangan integer terdekat. Jika

bilangan real berada diantara dua bilangan integer, bilangan genap

dikembalikan. Hasilnya dikeluarkan melalui parameter OUT (Gambar 3.71).

Jika terjadi overflow, Eno akan bernilai “0″. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC

STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.71 : Status Word ROUND

Page 86: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

66

m. TRUNC Truncate Double Integer Part

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.72 : Simbol TRUNC

TRUNC (Gambar 3.72) (truncate double integer) membaca isi dari parameter

IN sebagai bilangan real dan mengkonversikannya ke dalam bilangan double

integer 32 bit. Hasilnya “double integer pembulatan ke nol” dikeluarkan

melalui parameter OUT. Jika terjadi overflow, ENO (Gambar 3.73) akan

bernilai “0″. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.73 : Status Word TRUNC

Page 87: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

67

n. CEIL Ceiling

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.74 : Simbol CEIL

CEIL (Gambar 3.74) (Ceiling) membaca isi dari parameter IN sebagai

bialangan real dan mengkonversikannya ke dalam bilangan double integer 32

bit. Hasilnya adalah bilangan integer terendah yang mana lebih besar dari

bilangan real (pembulatan ke + ∞). Jika terjadi overflow, ENO (Gambar 3.75)

akan bernilai “0″. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.75 : Status Word CEIL

Page 88: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

68

o. FLOOR Floor

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.76 : Simbol FLOOR

FLOOR (Gambar 3.76) (Floor) membaca isi dari parameter sebagai bilangan

real dan mengkonversikannya ke dalam double integer 32 bit. Hasilnya adalah

komponen bilangan real tertinggi yang mana lebih rendah dari bilangan real

(pembulatan ke – ∞). Jika terjadi overflow, ENO (Gambar 3.77) akan bernilai

“0″. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.77 : Status Word FLOOR

4. Counter Instruction

Counter mempunyai area cadangan di dalam memory CPU. Untuk tiap address

counter mempunyai area memory satu word (16 bit). Set instruksi logika ladder

Page 89: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

69

mendukung sampai 256 counter. Instruksi counter hanyalah fungsi yang

mempunyai akses ke area memory counter. Bit 0 sampai 9 dari word counter

berisi nilai perhitungan dalam kode biner.. Nilai perhitungan dipindahkan ke

word counter ketika counter diset. Counter memiliki nilai range perhitungan

mulai dari 0 sampai 999. Berikut ini adalah berbagai instruksi counter:

a. S_CUD Up-Down Counter

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.78 : Simbol S_CUD

S_CUD (Gambar 3.78) (up-down counter) ditetapkan lebih dahulu nilainya

oleh input PV jika ada positive edge pada input S (keadaan input signal S

berubah dari “0″ ke “1″). Jika input R bernilai “1″, counter direset dan

Page 90: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

70

perhitungan diset ke nol. Counter dinaikan satu nilainya (CV bertambah 1) jika

keadaan signal pada input CU berubah dari “0″ ke “1″ sampai nilainya kurang

dari 999. Counter nilainya diturunkan 1 (CV berkurang 1) jika ada positive

edge pada input CD (keadaan input signal CD berubah dari “0″ ke “1″) sampai

nilainya masih lebih besar dari nol. Jika kedua input count keduanya

mengalami positive edge, maka kedua intruksi (up and down counter) akan

dieksekusi sehingga nilai perhitungan tidak berubah (CV tetap). Keadaan

signal output Q akan bernilai “1″ jika perhitungan lebih besar dari nol dan akan

bernilai “0″ jika perhitungan sama dengan nol. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

b. S_CU Up Counter

Page 91: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

71

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.79 : Simbol S_CU

S_CU (Gambar 3.79) (up counter) ditetapkan lebih dahulu nilainya oleh PV

jika ada positive edge (keadaan signal berubah dari “0″ ke “1″) pada input S.

Counter direset jika input R bernilai “1″ dan CV diset ke nol. Counter dinaikan

satu nilainya (CV bertambah 1) jika keadaan signal input CU berubah dari “0″

ke “1″ sampai nilainya kurang dari 999. Keadaan signal output Q akan bernilai

“1″ jika perhitungan lebih besar dari nol dan akan bernilai “0″ jika perhitungan

sama dengan nol. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

c. S_CD Down Counter

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.80 : Simbol S_CD

S_CD (Gambar 3.80) (down counter) ditetapkan lebih dahulu nilainya oleh PV

jika ada positive edge (keadaan signal berubah dari “0″ ke “1″) pada input S.

Counter direset jika input R bernilai “1″ dan CV diset ke nol. Counter

Page 92: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

72

diturunkan satu nilainya (CV berkurang 1) jika keadaan signal input CU

berubah dari “0″ ke “1″ sampai nilainya masih lebih besar dari 0. Keadaan

signal output Q akan bernilai “1″ jika perhitungan lebih besar dari nol dan akan

bernilai “0″ jika perhitungan sama dengan nol. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

d. —(SC) Set Counter Value

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.81 : Simbol SC

Set Counter Value (Gambar 3.81) mengeksekusi hanya jika ada positive edge

pada RLO (RLO berubah nilainya dari “0″ ke “1″). Pada saat itu, preset value

(PV) mentransfer kedalam specified counter. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC

STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 93: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

73

e. —(CU) Up Counter Coil

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.82 : Simbol CU

Up Counter Coil (Gambar 3.82) menaikkan satu nilai dari specified counter

jika ada positive edge pada RLO sampai nilai counter tidak lebih dari 999.

Jikatidak ada positif edge pada RLO atau nilai counter sudah mencapai nilai

999 maka nilai counter tidak akan berubah. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC

STEP 7 Professional V14, 2010)

f. —(CD) Down Counter Coil

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Page 94: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

74

Gambar 3.83 : Simbol CD

Down Counter Coil (Gambar 3.83) menurunkan satu nilai dari specified

counter jika ada positive edge pada RLO sampai nilai counter masih lebih besar

dari nol. Jikatidak ada positif edge pada RLO atau nilai counter bernilai nol

maka nilai counter tidak akan berubah. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP

7 Professional V14, 2010)

5. Logic Control Instructions

Logic control logic dapat digunakan disemua block logika, baik organization

block (OB), function block (FB), maupun function (FC). Label adalah

pengalamatan dari instruksi jump. Label maksimum terdiri dari empat karakter,

karakter pertama harus huruf sedangkan karakter yang lainnya bisa

huruf/angka. Label jump mengindikasikan tujuan kemana program akan

melompat. Berikut ini adalah beberapa logic control instruction:

a. —(JMP) Unconditional Jump

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.84 : Simbol JMP Unconditional

—(JMP) (Gambar 3.84) adalah fungsi seperti absolute jump ketika tidak ada

element ladder lain antara sebelah kiri power rail dan instruksi. Tujuan

instruksi jump (label) juga harus exist untuk setiap intruksi —(JMP). Semua

Page 95: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

75

instruksi diantara instruksi jump dan label tidak akan dieksekusi. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

b. —(JMP) Conditional Jump

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.85 : Simbol JMP Conditional

—(JMP) (Gambar 3.85) adalah fungsi sebagai conditional jump ketika RLO

dari operasi logika sebelumnya bernilai “1″. Tujuan instruksi jump (label) juga

harus exist untuk setiap intruksi —(JMP). Semua instruksi diantara instruksi

jump dan label tidak akan dieksekusi. Ketika conditional jump tidak

dieksekusi, RLO berubah menjadi “1″ setelah instruksi jump. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

c. —(JMPN) Jump if Not

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.86 : Simbol JMPN

—(JMPN) (Gambar 3.86) adalah fungsi jump yang mana akan dijalankan

ketika RLO bernilai “0″. Label juga harus exist untuk setiap intruksi —

(JMPN). Semua instruksi diantara instruksi jump dan label tidak akan

Page 96: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

76

dieksekusi. Ketika conditional jump tidak dieksekusi, RLO berubah menjadi

“1″ setelah instruksi jump. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

6. Integer Math Instructions

Instruksi bit matematika memakai bit status word CC1, CC0, OV, dan OS.

a. ADD_I Add Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.87 : Simbol ADD_I

ADD_I (Gambar 3.87) (Add Integer) diaktifkan oleh logika “1″ pada Enable

Input (EN). IN1 dan IN2 adalah masukan bilangan integer yang akan

ditambahkan. Hasil dari operasi “add” dikeluarkan melalui parameter “out”

(Gambar 3.88). Jika Range keluaran yang dihasilkan adalah integer16 bit, maka

bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO bernilai “0″. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 97: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

77

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.88 : Status Word ADD_I

b. SUB_I Subtract Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.89 : Simbol SUB_I

SUB_I (Gambar 3.89) (Subtract Integer) diaktifkan jika pada Enable Input

bernilai “1″. IN1 dikurangi dengan IN2 dan hasilnya ditempatkan pada

parameter OUT (Gambar 3.90). Jika hasilnya berada pada range bilangan

integer 16 bit, bit OV dan OS bernilai “1″ dan ENO bernilai “0″, sehingga

fungsi lain setelah box matematika ini yang dihubungkan dengan ENO tidak

akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

Page 98: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

78

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.90 : Status Word SUB_I

c. MUL_I Multiply Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.91 : Simbol MUL_I

MUL_I (Gambar 3.91) (Multiply Integer) diaktifkan oleh logic “0″ pada

Enable Input (EN). IN1 dan IN2 dikalikan dan hasilnya ditempatkan pada

parameter OUT (Gambar 3.92). Jika hasilnya berada pada range bilangan

integer 16 bit, bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan berlogika “0″,

sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang dihubungkan dengan

ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

Page 99: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

79

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.92 : Status Word MUL_I

d. DIV_I Divide Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.93 : Simbol DIV_I

DIV_I (Gambar 3.93) (Divide integer) diaktifkan oleh logic “0″ pada Enable

Input (EN). IN1 dibagi dengan IN2 dan hasilnya ditempatkan pada parameter

OUT (Gambar 3.94). Jika hasilnya berada pada range bilangan integer 16 bit,

bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan berlogika “0″. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.94 : Status Word DIV_I

Page 100: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

80

e. ADD_DI Add Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.95 : Simbol ADD_DI

ADD_DI (Gambar 3.95) (Add Double Integer) diaktifkan oleh logic “0″ pada

Enable Input (EN). IN1 dan IN2 ditambahkan dan hasilnya ditempatkan pada

parameter OUT (Gambar 3.96). Jika hasilnya berada pada range bilangan

double integer 32 bit, bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan berlogika

“0″, sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang dihubungkan dengan

ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.96 : Status Word ADD_DI

Page 101: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

81

f. SUB_DI Subtract Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.97 : Simbol SUB_DI

SUB_DI (Gambar 3.97) (Subtract Double Integer) diaktifkan oleh logic “0″

pada Enable Input (EN). IN1 dikurangi dengan IN2 dan hasilnya ditempatkan

pada parameter OUT (Gambar 3.98). Jika hasilnya berada pada range bilangan

double integer 32 bit, bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan berlogika

“0″, sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang dihubungkan dengan

ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.98 : Status Word SUB_DI

Page 102: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

82

g. MUL_DI Multiply Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.99 : Simbol MUL_DI

MUL_DI (Gambar 3.99) (Multiply Double Integer) diaktifkan oleh logic “0″

pada Enable Input (EN). IN1 dan IN2 dikalikan dan hasilnya ditempatkan pada

parameter OUT (Gambar 3.100). Jika hasilnya berada pada range bilangan

double integer 32 bit, bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan berlogika

“0″, sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang dihubungkan dengan

ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.100 : Status Word MUL_DI

Page 103: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

83

h. DIV_DI Divide Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.101 : Simbol DIV_DI

DIV_DI (Gambar 3.101) (Divide Double Integer) diaktifkan oleh logic “0″

pada Enable Input (EN). IN1 dibagi dengan IN2 dan hasilnya ditempatkan pada

parameter OUT (Gambar 3.102). Jika hasilnya berada pada range bilangan

double integer 32 bit, bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan berlogika

“0″, sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang dihubungkan dengan

ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.102 : Status Word DIV_DI

Page 104: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

84

i. MOD_DI Return Fraction Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.103 : Simbol MOD_DI

MOD_DI (Gambar 3.103) (Return Fraction Double Integer) diaktifkan oleh

logic “0″ pada Enable Input (EN). IN1 dibagi dengan IN2 dan sisa hasil

baginya ditempatkan pada parameter OUT (Gambar 3.104). Jika hasilnya

berada pada range bilangan double integer 32 bit, bit OV dan OS akan bernilai

“1″ dan ENO akan berlogika “0″, sehingga fungsi lain setelah box matematika

ini yang dihubungkan dengan ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.104 : Status Word MOD_DI

Page 105: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

85

7. Floating Point Math Instructions

Bilangan floating-point 32 bit termasuk kedalam type bilangan REAL.

Instruksi ini memakai bit status word CC1, CC0, OV, dan OS Berikut ini

adalah beberapa floating-point math instruction:

a. ADD_R Add Real

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.105 : Simbol ADD_R

ADD_R (Gambar 3.105) (Add Real) diaktifkan oleh logic “0″ pada Enable

Input (EN). IN1 dan IN2 ditambahkan dan hasilnya ditempatkan pada

parameter OUT. Jika hasilnya masih berada pada range bilangan floating-point

(overflow atau underflow), bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan

berlogika “0″, sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang

dihubungkan dengan ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 106: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

86

b. SUB_R Subtract Real

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.106 : Simbol SUB_R

SUB_R (Gambar 3.106) (Subtract Real) diaktifkan oleh logic “0″ pada Enable

Input (EN). IN1 dikurangi dengan IN2 dan hasilnya ditempatkan pada

parameter OUT. Jika hasilnya masih berada pada range bilangan floating-point

(overflow atau underflow), bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan

berlogika “0″, sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang

dihubungkan dengan ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 107: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

87

c. MUL_R Multiply Real

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.107 : Simbol MUL_R

MUL_R (Gambar 3.107) (Multiply Real) diaktifkan oleh logic “0″ pada Enable

Input (EN). IN1 dan IN2 dikalikan dan hasilnya ditempatkan pada parameter

OUT. Jika hasilnya masih berada pada range bilangan floating-point (overflow

atau underflow), bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan berlogika “0″,

sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang dihubungkan dengan

ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

Page 108: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

88

d. DIV_R Divide Real

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.108 : Simbol DIV_R

DIV_R (Gambar 3.108) (Divide Real) diaktifkan oleh logic “0″ pada Enable

Input (EN). IN1 dibagi dengan IN2 dan hasilnya ditempatkan pada parameter

OUT. Jika hasilnya masih berada pada range bilangan floating-point (overflow

atau underflow), bit OV dan OS akan bernilai “1″ dan ENO akan berlogika “0″,

sehingga fungsi lain setelah box matematika ini yang dihubungkan dengan

ENO tidak akan dijalankan. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

Page 109: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

89

e. ABS Establish the Absolute Value of Floating-point Number

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.109 : Simbol ABS

ABS (Gambar 3.109) membangkitkan nilai absolute dari sistem bilangan

floating-point yang dimasukkan, kemudian hasilnya dikeluarkan pada

parameter OUT (Gambar 3.110). (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.110 : Status Word ABS

Page 110: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

90

f. SQR Establish Square

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.111 : Simbol SQR

SQR (Gambar 3.111) membangkitkan nilai kuadrat dari sistem bilangan

floating point yang dimasukkan dan hasilnya dikeluarkan melalui parameter

OUT. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

g. SQRT Established the Square Root

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.112 : Simbol SQRT

Page 111: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

91

SQRT (Gambar 3.112) membangkitkan nilai akar kuadrat dari sistem bilangan

floating point yang dimasukkan dan hasil positif dari nilai akar kuadratnya

dikeluarkan melalui parameter OUT. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP

7 Professional V14, 2010)

h. EXP Establish the Exponential Value

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.113 : Simbol EXP

EXP (Gambar 3.113) membangkitkan nilai eksponential dari sistem bilangan

floating point. Hasil keluarannya ditempatkan pada parameter OUT.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 112: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

92

i. LN Establish the Natural Logarithm

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.114 : Simbol LN

LN (Gambar 3.114) membangkitkan nilai logaritma natural dari sistem

bilangan floating point. Hasil keluarannya ditempatkan pada parameter OUT.

j. SIN Establish the Sine Value (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.115 : Simbol SIN

Page 113: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

93

SIN (Gambar 3.115) membangkitkan nilai trigonometri sinus dari sistem

bilangan floating point yang merepresentasikan sudut dalam satuan radian.

Hasil keluarannya ditempatkan pada parameter OUT. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

k. COS Establish the Cosine Value

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.116 : Simbol COS

COS (Gambar 3.116) membangkitkan nilai trigonometri cosinus dari sistem

bilangan floating point yang merepresentasikan sudut dalam satuan radian.

Hasil keluarannya ditempatkan pada parameter OUT. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 114: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

94

l. TAN Establish the Tangent Value

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.117 : Simbol TAN

SIN (Gambar 3.117) membangkitkan nilai trigonometri tangent dari sistem

bilangan floating point yang merepresentasikan sudut dalam satuan radian.

Hasil keluarannya ditempatkan pada parameter OUT. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

m. ASIN Establish the Arc Sine Value

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Page 115: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

95

Gambar 3.118 : Simbol ASIN

ASIN (Gambar 3.118) membangkitkan nilai Arc sinus dari sistem bilangan

floating point yang rentangnya telah didefinisikan antara -1 sampai 1. Hasil

keluarannya merepresentasikan sudut dalam radian dalam rentang -π/2 sampai

π/2 (π=3,14215….) dan ditempatkan pada parameter OUT. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

n. ACOS Establish the Arc Cosine Value

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.119 : Simbol ACOS

ACOS (Gambar 3.119) membangkitkan nilai Arc cosinus dari sistem bilangan

floating point yang rentangnya telah didefinisikan antara -1 sampai 1. Hasil

keluarannya merepresentasikan sudut dalam radian dalam rentang -π/2 sampai

π/2 (π=3,14215….) dan ditempatkan pada parameter OUT. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 116: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

96

o. ATAN Establish the Arc Tangent Value

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.120: Simbol ATAN

ATAN (Gambar 3.120) membangkitkan nilai Arc tangent dari sistem bilangan

floating point. Hasil keluarannya merepresentasikan sudut dalam radian dalam

rentang -π/2 sampai π/2 (π=3,14215….) dan ditempatkan pada parameter OUT.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

8. Move Instruction

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Page 117: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

97

Gambar 3.121 : Simbol Move

Instruksi move (Gambar 3.121) diaktifkan oleh Enable Input (EN). Nilai

sumber IN input dicopy ke alamat yang telah ditetapkan pada parameter OUT

(Gambar 3.122). ENO mempunyai keadaan logika yang sama seperti EN.

MOVE hanya dapat mencopy object data BYTE, WORD, atau DWORD. Type

data seperti aray atau struktur harus dicopy dengan system function

“BLKMOVE” (SFC 20). (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.122 : Status Word Move

9. Program Control Instruction

a. —(Call) Call FC SFC from Coil

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.123 : Simbol Call

Page 118: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

98

Instruksi ini (Gambar 3.123) digunakan untuk memanggil sebuah fungsi FC

atau SFC yang belum mempunyai parameter yang belum terlewatkan. Instruksi

call hanya dijalankan ketika RLO (Gambar 3.124) bernilai “1″ pada coil. Jika

coil dijalankan maka:

1) Alamat kembali dari calling block disimpan

2) Area local data sebelumnya diganti dengan area local data yang baru

3) Bit MA (bit MCR aktif) digeser ke B stack

4) Area local data baru yang digunakan untuk memanggil fungsi dibuat

5) Setelah proses diatas, program melanjutkan pemrosesan dalam pemanggilan

FC atau SFC. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.124 : Status Word Call

Page 119: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

99

b. CALL_FB Call FB from Box

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.125 : Simbol CALL_FB

Instruksi CALL_FB (Gambar 3.125) digunakan untuk memanggil function

block (FB). Instruksi hanya hanya dijalankan ketika input EN (Gambar 3.126)

bernilai “1″. Jika CALL_FB dijalankan maka:

1) Alamat kembali dari calling block disimpan

2) Memilih data untuk 2 data block sekarang (DB dan instance DB) disimpan

3) Area local data sebelumnya diganti dengan area local data yang baru

4) Bit MA (bit MCR aktif) digeser ke B stack

5) Area local data baru yang digunakan untuk memanggil fungsi block dibuat

6) Setelah proses diatas, pemrosesan program melanjutkan dalam

pemanggilan function block. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

Page 120: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

100

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.126 : Status Word CALL_FB

c. CALL_FC Call FC from Box

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.127 : Simbol CALL_FC

Instruksi CALL_FC (Gambar 3.127) digunakan untuk memanggil function

(FC). Instruksi ini hanya dijalankan ketika input EN (Gambar 3.128) bernilai

“1″. Jika CALL_FC dijalankan maka:

1) Alamat kembali dari calling block disimpan

2) Area local data sebelumnya diganti dengan area local data yang baru

3) Bit MA (bit MCR aktif) digeser ke B stack

4) Area local data baru yang digunakan untuk memanggil fungsi dibuat

5) Setelah proses diatas, pemrosesan program kemudian melanjutkan dalam

pemanggilan function. Ketika pemanggilan function, actual parameter harus

diassign ke formal parameter pada lokasi call. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 121: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

101

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.128 : Status Word CALL_FC

d. CALL_SFB Call SFB from Box

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.129 : Simbol CALL_SFB

Instruksi CALL_SFB (Gambar 3.129) digunakan untuk memanggil sistem

function block (SFB). Instruksi hanya hanya dijalankan ketika input EN

(Gambar 3.130) bernilai “1″. Jika CALL_SFB dijalankan maka:

1) Alamat kembali dari calling block disimpan

2) Memilih data untuk 2 data block sekarang (DB dan instance DB) disimpan

3) Area local data sebelumnya diganti dengan area local data yang baru

4) Bit MA (bit MCR aktif) digeser ke B stack

Page 122: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

102

5) Area local data baru yang digunakan untuk memanggil system function

block dibuat

6) Setelah proses diatas, program melanjutkan pemrosesan dalam pemanggilan

function block. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.130 : Status Word CALL_SFB

e. CALL_SFC Call SFC from Box

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.131 : Gambar CALL_SFC

Instruksi CALL_SFC (Gambar 3.131) digunakan untuk memanggil sistem

function (SFC). Instruksi hanya hanya dijalankan ketika input EN (Gambar

3.132) bernilai “1″. Jika CALL_SFC dijalankan maka:

Page 123: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

103

1) Alamat kembali dari calling block disimpan

2) Area local data sebelumnya diganti dengan area local data yang baru

3) Bit MA (bit MCR aktif) digeser ke B stack

4) Area local data baru yang digunakan untuk memanggil system function

dibuat

5) Setelah proses diatas, program melanjutkan pemrosesan dalam pemanggilan

function block. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.132 : Status Word CALL_SFC

f. Call Multiple Instance

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.133 : Simbol Call Multiple

Page 124: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

104

Sebuah multiple instance (Gambar 3.133) dibuat sewaktu pendeklarasian statik

variabel dengan type data function block. Hanya multiple instance yang telah

dideklarasikan yang dimasukkan kedalam element catalog program.Symbol

untuk berbagai multiple instance bergantung pada type parameter dan berapa

banyak parameter yang ada sekarang. EN, ENO dan nama variabel adalah

parameter parameter yang selalu ada. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP

7 Professional V14, 2010)

g. —(RET) Return

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.134 : Simbol RET

Instruksi ini (Gambar 3.134) digunakan untuk keluar dari suatu block dengan

kondisi tertentu. Intruksi return akan dieksekusi ketika RLO bernilai “1″.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.135 : Status Word RET

Page 125: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

105

10. Shift Instruction

a. SHR_I Shift Right Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.136 : Simbol SHR_I

SHR_I (Shift Right Integer) (Gambar 3.136) diaktifkan oleh input Enable

(EN). Instruksi SHR_I digunakan untuk menggeser bit 0 sampai 15 dari input

IN perbit ke kanan. Input N menentukan jumlah bit yang akan bergeser. Hasil

dari instruksi ini dapat dilihat pada parameter OUT (Gambar 3.137). Bit CC0

dan OV akan diset “0″ oleh SHR_I jika N tidak sama dengan”0″. ENO dan EN

mempunyai keadaan signal yang sama. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP

7 Professional V14, 2010)

Page 126: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

106

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.137 : Pengalamatan SHR_I

b. SHR_DI Shift Right Double Integer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.138 : SHR_DI

SHR_DI (Gambar 3.138) (Shift Right Double Integer) diaktifkan oleh input

Enable (EN). Instruksi SHR_DI digunakan untuk menggeser bit 0 sampai 31

dari input IN perbit ke kanan. Input N menentukan jumlah bit yang akan

bergeser. Hasil dari instruksi ini dapat dilihat pada parameter OUT (Gambar

3.139). Bit CC0 dan OV akan diset “0″ oleh SHR_DI jika N tidak sama

dengan”0″. ENO dan EN mempunyai keadaan signal yang sama. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 127: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

107

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.139 : Status Word SHR_DI

c. SHR_W Shift Right Word

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.140 : Simbol SHR_W

SHR_W (Gambar 3.140) (Shift Right Word) diaktifkan oleh input Enable

(EN). Instruksi SHR_W digunakan untuk menggeser bit 0 sampai 15 dari input

IN perbit ke kanan. Input N menentukan jumlah bit yang akan bergeser. Hasil

dari instruksi ini dapat dilihat pada parameter OUT. Bit CC0 dan OV akan diset

“0″ oleh SHR_I jika N tidak sama dengan”0″. ENO dan EN mempunyai

keadaan signal yang sama. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7

Professional V14, 2010)

Page 128: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

108

d. SHL_W (Shift Left Word)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.141 : Simbol SHL_W

SHL_W (Gambar 3.141) (Shift Left Word) diaktifkan oleh input Enable (EN).

Instruksi SHL_W digunakan untuk menggeser bit 0 sampai 15 dari input IN

perbit ke kiri. Input N menentukan jumlah bit yang akan bergeser. Hasil dari

instruksi ini dapat dilihat pada parameter OUT (Gambar 3.142). Bit CC0 dan

OV akan diset “0″ oleh SHL_W jika N tidak sama dengan”0″. ENO dan EN

mempunyai keadaan signal yang sama. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP

7 Professional V14, 2010)

Page 129: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

109

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.142 : Pengalamatan SHL_W

e. SHL_DW (Shift Left DoubleWord)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.143 : Simbol SHL_DW

SHL_DW (Gambar 3.143) (Shift Left Double Word) diaktifkan oleh input

Enable (EN). Instruksi SHL_DW digunakan untuk menggeser bit 0 sampai 31

dari input IN perbit ke kiri. Input N menentukan jumlah bit yang akan bergeser.

Hasil dari instruksi ini dapat dilihat pada parameter OUT. Bit CC0 dan OV

akan diset “0″ oleh SHL_DW jika N tidak sama dengan”0″. ENO dan EN

mempunyai keadaan signal yang sama. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP

7 Professional V14, 2010)

Page 130: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

110

f. SHR_DW (Shift Right DoubleWord)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.144 : Simbol SHR_DW

SHR_DW (Gambar 3.144) (Shift Right Double Word) diaktifkan oleh input

Enable (EN). Instruksi SHL_DW digunakan untuk menggeser bit 0 sampai 31

dari input IN perbit ke kanan. Input N menentukan jumlah bit yang akan

bergeser. Hasil dari instruksi ini dapat dilihat pada parameter OUT (Gambar

3.145). Bit CC0 dan OV akan diset “0″ oleh SHR_DW jika N tidak sama

dengan”0″. ENO dan EN mempunyai keadaan signal yang sama. (Rebellius,

SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 131: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

111

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.145 : Pengalamatan SHR_DW

11. Rotate Instructions

a. ROL_DW Rotate Left Double Word

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.146 : Simbol ROL_DW Left

ROL_DW (Gambar 3.146) (Rotate Left Double Word) diaktifkan oleh input

Enable (EN). Instruksi ROL_DW digunakan untuk memutar keseluruhan isi

bit dari input IN perbit ke kiri. Input N menentukan jumlah bit yang akan

diputar. Jika N lebih besar dari 32, Double word IN diputar per ((N-

1)modulo32) + 1 posisi. Posisi bit paling kanan akan terisi oleh keadaan logic

bit paling kiri (bit yang keluar putaran).Hasil dari instruksi ini dapat dilihat

pada parameter OUT (Gambar 3.147). Bit CC0 dan OV akan diset “0″ oleh

ROL_DW jika N tidak sama dengan”0″. ENO dan EN mempunyai keadaan

Page 132: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

112

signal yang sama. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.147 : Pengalamatan ROL_DW Left

b. ROR_DW Rotate Right Double Word

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.148 : Simbol ROR_DW Right

ROR_DW (Gambar 3.148) (Rotate Right Double Word) diaktifkan oleh input

Enable (EN). Instruksi ROL_DW digunakan untuk memutar keseluruhan isi

bit dari input IN perbit ke kanan. Input N menentukan jumlah bit yang akan

Page 133: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

113

diputar. Jika N lebih besar dari 32, Double word IN diputar per ((N-

1)modulo32) + 1 posisi. Posisi bit paling kiri akan terisi oleh keadaan logic bit

paling kanan (bit yang keluar putaran).Hasil dari instruksi ini dapat dilihat pada

parameter OUT (Gambar 3.149). Bit CC0 dan OV akan diset “0″ oleh

ROR_DW jika N tidak sama dengan”0″. ENO dan EN mempunyai keadaan

signal yang sama. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14,

2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.149 : Pengalamatan ROR_DW Right

12. Timer Instructions

Timer (Gambar 3.150) mempunyai area memory didalam CPU. Area memory

ini mempunyai bit address 16-bit (1 word) untuk setiap timer. Set intruksi

ladderlogic dapat mendukung sampai 256 timer. Fungsi yang dapat mengakses

area memory timer adalah timer instruction dan peng-update-an word timer

oleh timing clock. Bit 0 sampai 9 timer word berisi timer value dalam kode

biner. Time value menspesifikasikan sejumlah unit.Time value dapat

dimasukan kedalam low word dari accumulator dalam format biner,

hexadecimal, atau BCD. Bit 12 dan 13 dari timer berisi time base dalam kode

Page 134: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

114

biner. Time base ini mendefinisikan interval dimana time value dikurangkan 1

unit. Berikut ini adalah tabel dari nilai time base dan nilai resolusi yang

dimiliki. (Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.150 : Base Timer

Ketika timer distart, isi dari timer cell digunakan sebagai time value. Bit 0

sampai 11 dari timer cell berisi time value dalam kode BCD (Gambar 3.151).

Bit 12 dan 13 berisi time base dalam kode biner. Berikut ini adalah gambaran

tentang isi dari timer cell yang diisi dengan timer value 127 dan time base 1

second:

Page 135: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

115

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.151 : Pengalamatan Timer

a. S_PULSE Pulse S5 Timer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.152 : Simbol S_PULSE

Pulse S5 (Gambar 3.152) timer memulai menspesified timer jika ada positive

edge pada start input. Timer run selama keadaan signal input adalah “1″,

dengan periode terpanjang adalah nilai time value pada input TV. Keadaan

signal pada output Q adalah “1″ selama timer running. Jika ada perubahan dari

“1″ ke “0″ pada input S sebelum time interval terlewatkan, maka timer akan

dihentikan. Hal ini menyebabkan keadaan signal output Q bernilai “0″. Timer

Page 136: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

116

direset ketika input timer reset (R) berubah dari “0″ ke “1″ saat timer running.

Time current dan time base juga diset nol. Logika “1″ pada input timer reset

(R) tidak mempunyai effect jika timer tidak dalam kondisi running.Nilai dari

time current dapat ditampilkan pada output BI dan BCD (Gambar 3.153), BI

dalam kode biner dan BCD dalam kode BCD. Nilai time current adalah nilai

TV awal dikurangi time ellapse sejak timer distart. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.153 : Pulse Timer S_PULSE

Page 137: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

117

b. S_PEXT Extended Pulse S5 Timer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.154 : Simbol S_PEXT

Extended Pulse S5 (Gambar 3.154) timer memulai menspesified timer jika ada

positive edge pada start input. Timer run selama keadaan signal input adalah

“1″, dengan periode terpanjang adalah nilai time value pada input TV. Keadaan

signal pada output Q adalah “1″ selama timer running. Jika ada perubahan dari

“1″ ke “0″ pada input S sebelum time interval terlewatkan, maka timer akan

dihentikan. Hal ini menyebabkan keadaan signal output Q bernilai “0″. Timer

direset ketika input timer reset (R) berubah dari “0″ ke “1″ saat timer running.

Time current dan time base juga diset nol. Logika “1″ pada input timer reset

(R) tidak mempunyai effect jika timer tidak dalam kondisi running.Nilai dari

time current dapat ditampilkan pada output BI dan BCD (Gambar 3.155), BI

Page 138: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

118

dalam kode biner dan BCD dalam kode BCD. Nilai time current adalah nilai

TV awal dikurangi time ellapse sejak timer distart. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.155 : Pulse Timer S_PEXT

c. S_ODT On-Delay S5 Timer

Page 139: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

119

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.156 : Simbol S_ODT

On-Delay S5 (Gambar 3.156) timer memulai menspesified timer jika ada

positive edge pada start input. Timer run selama keadaan signal input adalah

“1″, dengan periode terpanjang adalah nilai time value pada input TV. Keadaan

signal pada output Q adalah “1″ selama timer running. Jika ada perubahan dari

“1″ ke “0″ pada input S sebelum time interval terlewatkan, maka timer akan

dihentikan. Hal ini menyebabkan keadaan signal output Q bernilai “0″. Timer

direset ketika input timer reset (R) berubah dari “0″ ke “1″ saat timer running.

Time current dan time base juga diset nol. Logika “1″ pada input timer reset

(R) tidak mempunyai effect jika timer tidak dalam kondisi running.Nilai dari

time current dapat ditampilkan pada output BI dan BCD, BI dalam kode biner

dan BCD dalam kode BCD (Gambar 3.157). Nilai time current adalah nilai TV

awal dikurangi time ellapse sejak timer distart. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

Page 140: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

120

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.157 : Pulse Timer S_ODT

d. S_ODTS Retentive On-Delay S5 Timer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.158 : Simbol S_ODTS

Retentive On-Delay S5 (Ganbar 3.158) timer memulai menspesified timer jika

ada positive edge pada start input. Timer run selama keadaan signal input

adalah “1″, dengan periode terpanjang adalah nilai time value pada input TV.

Keadaan signal pada output Q adalah “1″ selama timer running. Jika ada

perubahan dari “1″ ke “0″ pada input S sebelum time interval terlewatkan,

maka timer akan dihentikan. Hal ini menyebabkan keadaan signal output Q

Page 141: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

121

bernilai “0″. Timer direset ketika input timer reset (R) berubah dari “0″ ke “1″

saat timer running. Time current dan time base juga diset nol. Logika “1″ pada

input timer reset (R) tidak mempunyai effect jika timer tidak dalam kondisi

running.Nilai dari time current dapat ditampilkan pada output BI dan BCD, BI

dalam kode biner dan BCD dalam kode BCD (Ganbar 3.159). Nilai time

current adalah nilai TV awal dikurangi time ellapse sejak timer distart.

(Rebellius, SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.159 : Pulse Timer S_ODTS

Page 142: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

122

e. S_OFFDT Off-Delay S5 Timer

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.160 : Simbol S_OFFDT

Off-Delay S5 (Ganbar 3.160) timer memulai menspesified timer jika ada

negative edge pada start input. Timer run selama keadaan signal input adalah

“1″, dengan periode terpanjang adalah nilai time value pada input TV. Keadaan

signal pada output Q adalah “1″ selama timer running. Jika ada perubahan dari

“0″ ke “1″ pada input S sebelum time interval terlewatkan, maka timer akan

dihentikan. Hal ini menyebabkan keadaan signal output Q bernilai “0″. Timer

direset ketika input timer reset (R) berubah dari “0″ ke “1″ saat timer running.

Time current dan time base juga diset nol. Logika “1″ pada input timer reset

(R) tidak mempunyai effect jika timer tidak dalam kondisi running.Nilai dari

time current dapat ditampilkan pada output BI dan BCD (Ganbar 3.161), BI

Page 143: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

123

dalam kode biner dan BCD dalam kode BCD. Nilai time current adalah nilai

TV awal dikurangi time ellapse sejak timer distart. (Rebellius, SIEMENS

SIMATIC STEP 7 Professional V14, 2010)

(Sumber: http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html )

Gambar 3.161 : Pulse Timer S_OFFDT

Page 144: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

124

BAB IV

DISKRIPSI KERJA PRAKTIK

Bab ini membahas tentang proses alur kerja PLC yang dipakai di area

industri rokok Tresno, konfigurasi perangkat PLC yang digunakan dan struktur

pemrograman PLC yang digunakan pada panel tersebut.

4.1. Penerapan PLC Simatic Siemens untuk Industri

4.1.1. PLC Siemens dan Perindustrian

Telah lama diketahui PLC Siemens banyak sekali digunakan dalam

perindustrian dunia, salah satu penunjang PLC Siemens banyak digunakan yakni

selain harga yang ekonomis. PLC Siemens memiliki beberapa kelebihan serta fitur-

fitur yang mendukung dan juga dapat bekerja pada suatu sistem yang kompleks

serta PLC Siemens mendukung dalam penerapan Revolusi Industri 4.0. Dan

begitulah penerapan PLC Siemens yang diterapkan juga pada area industri rokok

Tresno PT. Bentoel Group, pada area ini penggunaan yang dimaksikmalkan yakni

seluruh kinerja mesin, kinerja konveyor dan proses pemindahan dilakukan baik

dengan secara otomatis ataupun secara manual, dan dari user cukup memantau dari

layar panel atau Human Interface Machine (HMI) sehinggga perangkat keras atau

hardware yang digunakan pada proses tersebut harus saling berintegrasi dengan

PLC yang digunakan. Oleh karena itu, CPU PLC yang digunakan untuk mengontrol

semua tersebut yakni menggunakan CPU S7-1500 1511-1 PN dengan jenis

firmware 2.5 seperti pada Gambar 4.1.

Page 145: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

125

Gambar 4.1 : CPU S7-1500 1511-1 PN

4.1.2. Fitur-fitur PLC Siemens CPU S7-1500 1511-1 PN.

1. Data fisik Standard CPU

• Type Standard CPU

• Dimensions 35 x 147 x 129 mm

• Spare part availability after product

discontinuation 10 years

• Temperature range 0 … 60 °C

Display

• Screen diagonal 3.45 cm

Command execution time

• Bit operation 0.06 µs

• Word operation 0.072 µs

• Fixed-point operation 0.096 µs

• Floating-point operation 0.384 µs

Memory

• Work memory 150 KB for program

1 MB for data

• Load memory/mass storage, 32 GB

• max. (via SIMATIC memory card)

Page 146: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

126

• Backup, max. Program on SIMATIC memory

card (maintenance-free)

I/O

• I/O address area, max. 32/32 KB

• Process image 32 KB

• Digital channels 262 144

• Analog channels 16 384

• Centralized

- I/O integrated in CPU No

- I/O modules on CPU Yes

• Distributed

- I/O modules on PROFIBUS Yes (via CM)

- I/O modules on PROFINET Yes

Bit memories, timers, counters, block

• Bit memories 16 KB

• S7 timers 2048

• S7 counters 2048

• IEC timers/counters Yes

• Number of elements1) 2000

• Data blocks number range 1-60999

• Data blocks (size) 1 MB

Technology functions

• Loadable function blocks Yes

• Basic functions integrated in CPU Yes

• Special modules, plugged in centrally Yes

• Special technology controllers –

• Isochronous mode Yes

Page 147: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

127

• IRT Yes

Safety/availability

• Fail-safety –

• Fault tolerance –

Engineering

• Configuration / programming from STEP 7 V12

• software

• Programming languages LAD, FBD,

STL, S7-SCL, S7-GRAPH

Communication

• PtP Yes (via CM)

• AS interface –

• PROFIBUS Yes (via CM)

• PROFINET IO 1 x (2-port switch)

• Others integrated –

• Web server Yes

• Article No. group: 6ES7 511-1AK...

2. Komunikasi Interface

Simatic Controller CPU S7-1500 1511-1 PN (Gambar 4.2) dapat dihubungkan

ke semua jaringan via integrated interface atau communication processor yang

meliputi sistem:

a. Industrial Ethernet (IEEE 802.3 dan 802.3u)

b. PROFINET

c. PROFIBUS (IEC 61158/EN 50170)

d. AS-Interface

e. KNX (EN 50090, ANSI EIA 776)

Page 148: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

128

f. Point-to-Point Connection (PPI), dengan special protocol RK 512, 3964(R),

dan ASCII

g. Multipoint-enabled Interface (MPI)

(Sumber: SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7, 2010)

Gambar 4.2 : Komunikasi Integrasi CPU S7-1500 1511-1 PN

3. Implementasi Kontrol Gerak

Dapat menerapkan Kontrol Gerak tambahan dari

aplikasi dengan CPU. Batas konfigurasi )memungkinkan Anda untuk

melakukannya semua jenis kontrol yang telah disediakan pada aplikasi CPU

tersebut. Kecepatan mesin yang tinggi menghasilkan produktivitas yang lebih

besar dengan akurasi yang lebih baik. Misalnya digunakan untuk:

a. Pompa, kipas, mixer.

b. Belt konveyor.

Driver tambahan untuk Memposisikan kontrol, misalnya:

a. Lifting dan konveyor vertikal.

b. Feeding dan kontrol gerbang.

Page 149: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

129

c. Peralatan partisi kamera output dan track kamera dalam pengaplikasiannya

seperti:

1) Menerapkan jalur pengeleman.

2) Memicu peralihan operasi menggunakan presisi posisi.

3) Input pengukuran digunakan, misalnya:

4) Untuk mengukur ukuran sebuah produk.

4. Teknologi Integritas

CPU dari SIMATIC S7-1500 mendukung fungsi kontrol gerak.

LANGKAH 7 menawarkan blok standar sesuai dengan PLCopen untuk

mengkonfigurasi dan menghubungkan drive ke CPU. Kontrol Gerak

mendukung sumbu yang dikontrol kecepatan, posisi dan sinkron

(menyinkronkan tanpa spesifikasi posisi sinkron) serta pembuat enkode

eksternal, cam, track cam dan input pengukuran.

CPU dari SIMATIC S7-1500T mendukung fungsi kontrol gerak

lanjutan selain fungsi kontrol gerakan yang ditawarkan oleh CPU standar.

Fungsi kontrol gerak tambahan adalah sumbu sinkron mutlak (sinkronisasi

dengan spesifikasi posisi sinkron) dan kamera.

Untuk komisioning, diagnostik, dan optimalisasi hard disk dan kontrol

yang efektif, keluarga pengontrol SIMATIC S7-1500 menawarkan fungsi

pelacakan yang luas untuk semua tag CPU.

Selain integrasi drive, SIMATIC S7-1500 memiliki kontroler closed-

loop compact PID; blok yang mudah dikonfigurasi memungkinkan

optimalisasi otomatis parameter pengontrol untuk kualitas kontrol yang

dioptimalkan.

Page 150: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

130

Modul teknologi juga mengimplementasikan fungsi seperti

penghitungan kecepatan tinggi, deteksi posisi dan fungsi pengukuran dan

generator pulsa (PWM dan output frekuensi). Dalam CPU 1511C-1 PN yang

kompak dan CPU 1512C-1 PN CPU, fungsi-fungsi ini sudah terintegrasi dan

tidak memerlukan modul teknologi tambahan.

SIWAREX adalah modul penimbangan fleksibel dan fleksibel, yang

dapat Anda gunakan sebagai skala statis untuk operasi. Karena fungsi teknologi

yang didukung, CPU cocok untuk mengontrol pompa, kipas, mixer, ban

berjalan, platform angkat, sistem kontrol gerbang, sistem manajemen gedung,

CPU yang disinkronkan, dan lain-lain.

5. Keamanan Integrasi

Bersama dengan LANGKAH 7, setiap CPU menawarkan perlindungan

pengetahuan berbasis sandi terhadap pembacaan tanpa izin atau modifikasi dari

blok program.

Perlindungan penyalinan memberikan perlindungan yang dapat

diandalkan terhadap reproduksi blok program yang tidak sah. Dengan

perlindungan salinan, blok individual pada kartu memori SIMATIC dapat

diikat ke nomor serinya sehingga blok hanya dapat dijalankan jika kartu

memori yang dikonfigurasi dimasukkan ke dalam CPU.

Selain itu, Anda dapat menetapkan berbagai hak akses ke berbagai

kelompok pengguna di pengontrol menggunakan empat tingkat otorisasi yang

berbeda.

Perlindungan manipulasi yang ditingkatkan memungkinkan transfer

data rekayasa yang diubah atau tidak sah untuk dideteksi oleh pengontrol.

Page 151: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

131

Penggunaan CP Ethernet (CP 1543-1) memberi Anda perlindungan akses

tambahan melalui firewall atau kemungkinan untuk membangun koneksi VPN

yang aman.

6. Diagnosa Sistem dan Alarm

Diagnostik sistem terintegrasi diaktifkan secara default untuk CPU.

Berbagai jenis diagnostik dikonfigurasi bukan diprogram. Informasi diagnostik

sistem ditampilkan secara seragam dan dalam teks biasa pada layar CPU,

dalam LANGKAH 7, pada HMI dan di server Web, bahkan untuk alarm yang

terkait dengan drive. Informasi ini tersedia dalam mode RUN, tetapi juga dalam

mode STOP dari CPU. Informasi diagnostik diperbarui secara otomatis saat

Anda mengonfigurasi komponen perangkat keras baru.

CPU tersedia sebagai server interrupt pusat untuk 3 bahasa. CPU,

LANGKAH 7 dan HMI Anda menjamin konsistensi data tanpa langkah-

langkah rekayasa tambahan. Pekerjaan perawatan lebih mudah.

4.2. Instalasi, Konfigurasi PLC dan Pemograman pada TIA Portal V14

4.2.1. Prosedur Instalasi TIA Portal V14

1. Membuka folder instalasi software TIA Portal V14, lalu klik kanan pada file

“SIMATIC_STEP_7_Professional_V14.exe” pilih Run As Administrator

(Gambar 4.3).

Page 152: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

132

Gambar 4.3 : Folder Software TIA Portal V14

2. Setelah tampilan instalasi keluar maka klik “Next >” untuk melanjutkan

instalasi (Gambar 4.4).

Gambar 4.4 : Tampilan Setup STEP 7

3. Kemudian lanjut pilih setup language: English, lalu klik “Next >” untuk

melanjutkan instalasi (Gambar 4.5).

Page 153: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

133

Gambar 4.5 : Tampilan STEP 7 pilih bahasa

4. Setelah tampilan muncul, centang atau pilih “Extract the setup files without

being installed”, kemudian pilih penyimpanan yang digunakan untuk file folder

setup tersebut dengan klik “browse”, kemudian pilih “Next >” (Gambar 4.6).

Gambar 4.6 : Tampilan STEP 7 pilih folder ekstrak

5. Tunggu hingga proses ekstrak file sudah selesai (Gambar 4.7).

Page 154: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

134

Gambar 4.7 : Tampilan STEP 7 ekstrasi folder

6. Jika selesai maka tampilan setup akan tertulis “Extraction successful for STEP

7 Professional V14.0”, kemudian pilih “Finish (z)” (Gambar 4.8).

Gambar 4.8 : Tampilan STEP 7 folder berhasil di ekstrak

Page 155: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

135

7. Lalu menuju pada hasil ekstak file pada penyimpanan yang dipilih sebelumnya

(Gambar 4.9).

Gambar 4.9 : Tampilan folder yang telah diekstrak

8. Kemudian buka folder hasil ekstrak tadi, lalu pilih file “Start.exe” klik kanan

pilih Run As Administrator (Gambar 4.10).

Gambar 4.10 : Tampilan file yang telah diekstrak

Page 156: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

136

Maka akan muncul tampilan seperti berikut (Gambar 4.11), tunggu proses

inisialisasi setup selesai

Gambar 4.11 : Tampilan setup TIA Portal V14

9. Setelah proses inisialisasi selesai maka akan muncul message box untuk

konfimasi me-restart laptop atau PC, kemudian lakukan restart perangkat

dengan pilih “Yes” pada message box tersebut (Gambar 4.12).

Gambar 4.12 : Tampilan setup TIA Portal V14 meminta restart

Page 157: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

137

10. Setelah perangkat nyala dari kondisi restart maka secara otomatis setup akan

masuk ke instalasi sendiri, dan melakukan inisialisasi sendiri (Gambar 4.13).

Gambar 4.13 : Tampilan setup TIA Portal V14 instalasi ulang

11. Kemudian muncul tampilan seperti berikut, kemudian pilih “Installation

language English” lalu “Next >” (Gambar 4.14).

Gambar 4.14 : Tampilan General Settings TIA Portal pilih bahasa

Page 158: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

138

12. Kemudian klik “Next >” lagi (Gambar 4.15).

Gambar 4.15 : Tampilan Configuration spesifikasi perangkat untuk TIA Portal

V14

13. Lalu setelah muncul tampilan seperti berikut, maka centang atau pilih

“English” untuk setel aplikasi dalam berbahasa Inggris (Gambar 4.16).

Page 159: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

139

Gambar 4.16 : Tampilan Configuration pilih bahasa

14. Kemudian pilih “Next >” lagi (Gambar 4.17).

Gambar 4.17 : Tampilan Configuration alokasi penyimpanan aplikasi

15. Muncul tampilan untuk seperti berikut, centang pilihan yang sediakan pada

bawah kolom License Aggrement, lalu “Next >” (Gambar 4.18).

Page 160: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

140

Gambar 4.18 : Tampilan Configuration License Aggreement

16. Setelah itu, centang pilihan yang berada di bawah kolom Security Control,

kemudian pilih “Next >” (Gambar 4.19).

Gambar 4.19 : Tampilan Configuration Security Control

Page 161: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

141

17. Kemudian sampai pada tampilan berikut klik “Install”, maka aplikasi akan

terinstall selama 25 menit, seperti pada gambar kedua (Gambar 4.20) dan

(Gambar 4.21).

Gambar 4.20 : Tampilan Install

Gambar 4.21 : Tampilan proses instalasi TIA Portal V14 berlangsung

Page 162: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

142

18. Lalu setelah instalasi selesai, setup software akan meminta user untuk me-

restart peragkat (Gambar 4.22).

Gambar 4.22 : Tampilan Install – Modify System permintaan restart perangkat

19. Setelah perangkat selesai di-restart, aplikasi TIA Portal V14 telah terinstall dan

terpasang pada Desktop perangkat (Gambar 4.23).

Gambar 4.23 : Tampilan TIA Portal V14

20. Lalu pilih icon, TIA Portal V14 klik kanan lalu properties, sehabis itu pilih

“Advanced..” dan centang “Run As Administrator” (Gambar 4.24).

Page 163: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

143

Gambar 4.24 : Tampilan Properties TIA Portal V14

21. Klik 2 dua kali icon TIA Portal V14 maka aplikasi siap untuk digunakan

(Gambar 4.25).

Gambar 4.25 : Tampilan GUI TIA Portal V14

4.2.2. Konfigurasi PLC TIA Portal V14

Page 164: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

144

1. Membuka Aplikasi TIA Portal V14 pada Desktop, kemudian pilih Project

View, di bawah pojok kiri aplikasi (Gambar 4.26).

Gambar 4.26 : Tampilan GUI TIA Portal V14

2. Kemudian setelah muncul tampilan project, membuat project baru dengan

klik pada icon (New Project) dipojok kiri atas. Maka akan muncul message

box aplikasi seperti berikut (Gambar 4.27).

Gambar 4.27 : Tampilan Project TIA Portal V14

Kemudian isikan nama project sesuai keinginan dan tempat penyimpanan file

yg diinginkan (Gambar 4.28).

Page 165: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

145

Gambar 4.28 : Tampilan Message Box untuk membuat Project New TIA Portal

V14

3. Setelah membuat project maka akan timbul tampilan lembar project baru, lalu

pilih pada layer kiri aplikasi “Devices & networks” (Gambar 4.29).

Gambar 4.29 : Tampilan Devices & networks TIA Portal V14

4. Kemudian pada layer kanan aplikasi pilih “Hardware catalog” maka akan

muncul beberapa perangkat hardware PLC yang digunakan pada panel untuk

dikonfigurasi pada project baru (Gambar 4.30).

Page 166: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

146

Gambar 4.30 : Tampilan Hardware catalog

5. Lalu pilih jenis CPU PLC yang akan digunakan, disini penulis di tempat

magang menggunakan CPU PLC tipe SIMATIC S7-1500 CPU 1511-PN

dengan Mac Address 6ES7 511-1AK01-0AB0 (Gambar 4.31).

Gambar 4.31 : Tampilan daftar perangkat PLC

Page 167: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

147

6. Lalu pada pilihan Mac Address tersebut di-drag ke layar project untuk

menampilkan perangkat tersebut, kemudian klik dua kali pada perangkat

untuk menampilkan konfigurasi Input-Output (I/O) PLC (Gambar 4.32).

Gambar 4.32 : Tampilan hasil drag perangkat

7. Kemudian pada layer “Hardware catalog” akan muncul beberapa perangkat

hardware dari CPU yang digunakan untuk dijadikan perangkat Input-Output

(I/O), setelah itu pilih perangkat I/O yang sesuai panel yang disediakan.

Disini penulis menggunakan perangkat I/O yakni DI 32x24VDC BA dengan

Mac Address 6ES7 521-1BL10-0AA0, kemudian sama dengan sebelumnya,

pilihan Mac Address tersebut di-drag ke rak atau urutan panel untuk

menampilkan perangkat I/O tersebut (Gambar 4.33).

Page 168: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

148

Gambar 4.33 : Tampilan Perangkat CPU dan I/O CPU

8. Setelah itu lanjutkan pengisian perangkat I/O dengan perincian sebagai berikut:

a. Rak 3 → DI 32x24VDC BA → 6ES7 521-1BL10-0AA0

b. Rak 4 → DI 16/DQ 16x24VDC/0.5A BA → 6ES7 523-1BL00-0AA0

c. Rak 5 → DQ 32x24VDC/0.5A BA → 6ES7 522-1BL10-0AA0

d. Rak 6 → AQ 4xU/I ST → 6ES7 532-5HD00-0AB0

Dan berikut adalah hasil dari setelah memasukkan perangkat yang dimasukkan

(Gambar 4.34).

Page 169: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

149

Gambar 4.34 : Tampilan perangkat PLC dan I/O lengkap

9. Kemudian kembali pada tampilan “Devices & networks” untuk kembali

menambahkan perangkat PLC lainnya seperti (Gambar 4.35):

a. IO Devices IM 155-PN ST dengan isi modul IO yakni:

- Rak 1 – 7 → DI 8x24VDC ST → 6ES7 131-6BF01-0BA0

- Rak 8 – 10 → DQ 8x24VDC/0.5A ST → 6ES7 132-6BF01-0BA0

- Rak 11 → AQ 4xU/I ST → 6ES7 135-6HD00-0BA1

- Rak 12 → Server module → 6ES7 193-6PA00-0AA0

b. HMI SIMATIC Basic Panel 15” TP 1500 Basic dengan Mac Address

6AV6 647-0AG11-3AX0.

c. HMI Panel KTP700 Basic PN dengan Mac Address 6AV2 123-2GB03-

0AX0.

Page 170: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

150

Gambar 4.35 : Tampilan perangkat PLC lainnya

10. Setelah semua perangkat PLC dimasukkan maka langkah selanjutnya yakni

menyambungkan komunikasi antar perangkat PLC, dengan cara klik kotak

hijau pada perangkat PLC lalu ditarik maka akan keluar garis hijau untuk

menyambungkannya pada kotak hijau perangkat yang lain (Gambar 4.36).

Gambar 4.36 : Sambungan Komunikasi perangkat PLC

Lalu lanjutkan pada perangkat PLC yang lain seperti pada gambar berikut

(Gambar 4.37).

Page 171: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

151

Gambar 4.37 : Sambungan Komunikasi antar PLC lainnya

4.2.3. Struktur Pemrograman TIA Portal V14

Setelah konfigurasi perangkat PLC selesai maka langkah selanjutnya yakni

membuat struktur program yang akan digunakan untuk PLC tersebut.

1. Pertama membuat folder group untuk masing-masing program yang akan

disusun, dengan cara klik dua kali pada folder konfigurasi PLC pada layer kiri

lalu klik pada bagian “Program blocks” klik kanan pilih “Add new group”

(Gambar 4.38).

Page 172: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

152

Gambar 4.38 : Tampilan membuat folder program

2. Kemudian beri nama pada folder yang telah dibuat (Gambar 4.39).

Gambar 4.39 : Tampilan folder yang dibuat

Lalu dilanjutkan dengan membuat folder lainnya seperti berikut (Gambar

4.40).

Page 173: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

153

Gambar 4.40 : Tampilan folder untuk masing-masing program

3. Selanjutnya membuat Data block program yang digunakan sebagai inisialisasi

yang berisikan variabel-variabel yang akan digunakan pada program. Pilih

“Add new block” (Gambar 4.41).

Gambar 4.41 : Membuat Program

Page 174: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

154

4. Maka akan muncul tampilan seperti berikut, kemudian pilih button

“Data block” lalu berikan nama Data block program tersebut (Gambar

4.42).

Gambar 4.42 : Tampilan membuat Data Block Program

5. Setelah itu maka akan muncul tampilan tabel untuk mengisi variabel

yang akan digunakan pada program PLC (Gambar 4.43).

Page 175: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

155

Gambar 4.43 : Tampilan tabel Data block program

6. Kemudian isi variabel pada Data block program sebagai berikut (Gambar

4.44).

Gambar 4.44 : Tampilan isi Data block program

Page 176: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

156

7. Lalu lanjutkan membuat Data block program dengan isi variabelnya masing-

masing (Gambar 4.45).

Gambar 4.45 : Tampilan masing-masing Data block program

8. Setelah membuat Data block program langkah selanjutnya yakni membuat

Function program, fungsi Function yakni Blok program atau Sub-Program

yang dibuat tanpa memory khusus. Sama seperti membuat Data block program

hanya pilihan button yang dipilih yakni “Function” lalu berikan nama Function

program tersebut (Gambar 4.46).

Page 177: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

157

Gambar 4.46 : Tampilan membuat Function program

9. Setelah itu maka akan muncul tampilan program LADDER DIAGRAM seperti

berikut (Gambar 4.47).

Page 178: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

158

Gambar 4.47 : Tampilan program Ladder Diagram Function program

10. Lalu isikan program yang disesuaikan dengan panel dan perangkat hardware

lainnya seperti penggerak konveyor atau motor (Gambar 4.48).

Gambar 4.48 : Tampilan isi Program Ladder Diagram

11. Kemudian lanjutkan membuat Function program dengan isi program masing-

masing, dicontohkan pada (Gambar 4.49).

Gambar 4.49 : Tampilan masing-masing Function program

Page 179: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

159

4.3. Penjelasan Program PLC

4.3.1. Inisialisasi Program Function Motor

Penggunaan PLC Siemens diharuskan menggunakan inisialisasi variabel-variabel

yang disusun pada Data Block program, penyusunan variabel ini digunakan supaya

saat membuat sebuah program di Function Block program, cukup hanya memanggil

variabel yang dituliskan sebelumnya sehingga tidak perlu membuat inisialisasi baru

kembali. Berikut inisialisasi variabel yang dituliskan pada Data Block (DB)

function Motor “M” (Gambar 4.50):

Page 180: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

160

Gambar 4.50 : Data Block (DB) M

Page 181: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

161

4.3.2. Pembahasan Program Function Motor

Pada pembahasan utama pada Kerja Praktik di area industri rokok Tresno PT.

Bentoel Group yakni penjelasan program PLC pada aktuator yang digunakan pada

area tersebut. Penerapan program PLC yang dibahas menggunakan alur sekuensial,

atau berurutan sehingga penyusunan pada program ini berdasarkan alur proses yang

akan dijalankan pada aktuator dalam hal ini menggunakan Motor untuk

menggerakan konveyor. Berikut pembahasannya:

1. Network 1 : Motor OK

Gambar 4.51 : Network 1 (Motor OK)

Pada network ke-1 sesuai Gambar 4.51 proses motor akan menyala jika tidak

terdapat Alarm “AlmDisableDly” dan telah melakukan proses siklus pertama

atau melakukan program sebelumnya “First Cycle” seperti pada Gambar 4.50.

Page 182: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

162

2. Network 2 : Motor Roller Tipper IM1M1L1

Gambar 4.52 : Network 2 (Roller Tipper IM1M1L1)

Pada network ke-2 sesuai dengan Gambar 4.52, proses yang dilakukan setelah

proses motor menyala yakni menjalankan aktuator Motor Tipper untuk Roller,

dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk mengaktifkan

FC81 secara otomatis atau menggunakan input I 23.1 “S1” untuk menggerakan

secara manual “ManAut”. Motor yang digerakkan (Area) diberi nama

IM1M1L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Fin untuk

menjalankan function penggerak pada FC81. Lalu keluar 3 output yakni ENO

untuk Enable Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC81 dan

Rout untuk menjalankan aksi Forward (FVRMtr) atau maju.

Page 183: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

163

3. Network 3 : Motor Lifter Tipper IM1M2L1

Page 184: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

164

Gambar 4.53 : Network 3 (Motor Lifter Tipper IM1M2L1)

Pada network ke-3 penjelasan Gambar 4.53, yakni proses yang dilakukan

setelah proses Motor Tipper melakukan Roller Forward, Motor Tipper

melakukan Lifter, dengan penggerak satu-dua fasa “MOVE” atau satu-dua

input untuk mengaktifkan FC83 secara otomatis atau menggunakan input I 23.1

“S1” untuk menggerakan secara manual “ManAut”. Motor yang digerakkan

(Area) diberi nama IM1M2L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB,

Fin untuk menjalankan function penggerak pada FC83. Lalu keluar 4 output

yakni ENO untuk Enable Output yang memiliki fungsi trigger atau syarat

untuk program Motor selanjutnya, SupOut untuk menyimpan nilai Output,

Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC83 dan Rout untuk menjalankan

aksi Reverse (VSRMtr) atau mundur.

Page 185: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

165

4. Network 4 : Motor Bottom Feeder IM2M1L1

Gambar 4.54 : Network 4 (Motor Bottom Feeder IM2M1L1)

Network ke-4 pada Gambar 4.54 menjalankan program Motor Feeder yang

berada di bawah (Bottom), setelah menjalankan proses Motor Lifter Tipper dan

mendapatkan trigger dari program sebelumnya, maka program selanjutnya

mengerakkan Motor Feeder dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu

input untuk mengaktifkan FC82 secara otomatis atau menggunakan input I 23.1

“S1” untuk menggerakan secara manual “ManAut”. Motor yang digerakkan

(Area) diberi nama IM2M1L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB,

Run serta Supln sebagai input dari trigger program sebelumnya untuk

menjalankan function penggerak pada FC82. Lalu keluar 3 output yakni ENO

untuk Enable Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC82 dan

Rout untuk menjalankan aksi Reverse (VSNRMtr) atau mundur.

Page 186: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

166

5. Network 5 : Motor Roller Chain Feeder IM2M2L1

Gambar 4.55 : Network 5 (Motor Roller Chain Feeder IM2M2L1)

Network ke-5 pada Gambar 4.55 menjalankan program Motor Feeder yang

menggunakan rantai (Chain) sebagai penggerak tambahan, setelah

menjalankan proses Motor Bottom Feeder dan mendapatkan trigger dari

program sebelumnya (Motor Lifter Tipper), maka program selanjutnya

mengerakkan Motor Feeder dengan penggerak satu-dua fasa “MOVE” atau

satu-dua input untuk mengaktifkan FC82 secara otomatis atau menggunakan

input I 23.1 “S1” untuk menggerakan secara manual “ManAut”. Motor yang

digerakkan (Area) diberi nama IM2M2L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan

pada DS, CB, Run serta Supln sebagai input dari trigger program sebelumnya

untuk menjalankan function penggerak pada FC82. Lalu keluar 3 output yakni

Page 187: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

167

ENO untuk Enable Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC82

dan Rout untuk menjalankan aksi Reverse (VSNRMtr) atau mundur.

6. Network 6 : Motor Doffer Feeder IM2M3L1

Gambar 4.56 : Network 6 (Motor Doffer Feeder IM2M3L1)

Network ke-6 pada Gambar 4.56 menjalankan program Motor Feeder tipe

Doffer yang menggunakan pengait pada konveyornya, setelah menjalankan

proses Motor Roller Chain, maka program selanjutnya mengerakkan Motor

Feeder dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk

mengaktifkan FC80 secara otomatis atau menggunakan input I 23.1 “S1” untuk

menggerakan secara manual “ManAut”. Motor yang digerakkan (Area) diberi

nama IM2M3L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Fln untuk

menjalankan function penggerak pada FC80. Lalu keluar 2 output yakni ENO

untuk Enable Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC80 dan

menjalankan aksi Forward (FVNRMtr) atau maju.

Page 188: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

168

7. Network 7 : Motor Band Conveyor BC1 IM3M1L1

Gambar 4.57 : Network 7 (Motor Band Conveyor BC1 IM3M1L1)

Network ke-7 pada Gambar 4.57 menjalankan program Motor Band BC1 yang

menggunakan konveyor pada umumnya, setelah menjalankan proses Motor

Doffer Feeder dan mendapatkan trigger dari program sebelumnya (Motor

Lifter Tipper), maka program selanjutnya mengerakkan Motor Band dengan

penggerak satu-dua fasa “MOVE” atau satu-dua input untuk mengaktifkan

FC82 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi nama IM3M1L1,

3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Run serta Supln sebagai input

dari trigger program sebelumnya untuk menjalankan function penggerak pada

FC82. Lalu keluar 3 output yakni ENO untuk Enable Output, Fout untuk

mengeluarkan nilai Output dari FC82 dan Rout untuk menjalankan aksi

Reverse (VSNRMtr) atau mundur.

Page 189: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

169

8. Network 8 : Motor Band Conveyor BC2 IM4M1L1

Gambar 4.58 : Network 8 (Motor Band Conveyor BC2 IM4M1L1)

Network ke-8 pada Gambar 4.58 menjalankan program Motor Band BC2 yang

menggunakan konveyor pada umumnya, setelah menjalankan proses Motor

Band Conveyor BC1, maka program selanjutnya mengerakkan Motor Band

dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk mengaktifkan

FC80 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi nama IM4M1L1,

3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Fln untuk menjalankan

function penggerak pada FC80. Lalu keluar 2 output yakni ENO untuk Enable

Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC80 dan menjalankan aksi

Forward (FVNRMtr) atau maju.

Page 190: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

170

9. Network 9 : Motor Band Conveyor BC3 IM5M1L1

Gambar 4.59 : Network 9 (Motor Band Conveyor BC3 IM5M1L1)

Network ke-9 pada Gambar 4.59 menjalankan program Motor Band BC3 yang

menggunakan konveyor pada umumnya, setelah menjalankan proses Motor

Band Conveyor BC2, maka program selanjutnya mengerakkan Motor Band

dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk mengaktifkan

FC80 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi nama IM5M1L1,

3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Fln untuk menjalankan

function penggerak pada FC80. Lalu keluar 2 output yakni ENO untuk Enable

Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC80 dan menjalankan aksi

Forward (FVNRMtr) atau maju.

Page 191: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

171

10. Network 10 : Motor Band Conveyor BC4 IM6M1L1

Gambar 4.60 : Network 10 (Motor Band Conveyor BC4 IM6M1L1)

Network ke-10 pada Gambar 4.60 menjalankan program Motor Band BC4

yang menggunakan konveyor pada umumnya, setelah menjalankan proses

Motor Band Conveyor BC3, maka program selanjutnya mengerakkan Motor

Band dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk mengaktifkan

FC80 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi nama IM6M1L1,

3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Fln untuk menjalankan

function penggerak pada FC80. Lalu keluar 2 output yakni ENO untuk Enable

Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC80 dan menjalankan aksi

Forward (FVNRMtr) atau maju.

Page 192: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

172

11. Network 11 : Motor Band Conveyor BC5 IM7M1L1

Gambar 4.61 : Network 11 (Motor Band Conveyor BC5 IM7M1L1)

Network ke-11 pada Gambar 4.61 menjalankan program Motor Band BC5

yang menggunakan konveyor pada umumnya, setelah menjalankan proses

Motor Band Conveyor BC4, maka program selanjutnya mengerakkan Motor

Band dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk mengaktifkan

FC80 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi nama IM7M1L1,

3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Fln untuk menjalankan

function penggerak pada FC80. Lalu keluar 2 output yakni ENO untuk Enable

Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC80 dan menjalankan aksi

Forward (FVNRMtr) atau maju.

Page 193: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

173

12. Network 12 : Motor Bottom Buffer BFC1 IM8M1L1

Gambar 4.62 : Network 12 (Motor Bottom Buffer BFC1 IM8M1L1)

Network ke-12 pada Gambar 4.62 menjalankan program Motor Bottom Buffer

BFC1 yang letak konveyor berada dibawah motor, setelah menjalankan proses

Motor Band Conveyor BC5 dan mendapatkan trigger dari program

sebelumnya (Motor Lifter Tipper), maka program selanjutnya mengerakkan

Motor Buffer dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk

mengaktifkan FC82 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi

nama IM8M1L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Run serta

Supln sebagai input dari trigger program sebelumnya untuk menjalankan

function penggerak pada FC82. Lalu keluar 3 output yakni ENO untuk Enable

Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC82 dan Rout untuk

menjalankan aksi Reverse (VSNRMtr) atau mundur.

Page 194: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

174

13. Network 13 : Motor Doffer Buffer BFC1 IM8M2L1

Gambar 4.63 : Network 13 (Motor Doffer Buffer BFC1 IM8M2L1)

Network ke-13 pada Gambar 4.63 menjalankan program Motor Doffer Buffer

BFC1 yang letak konveyor berada dibawah motor, setelah menjalankan proses

Motor Bottom Buffer BFC1, maka program selanjutnya mengerakkan Motor

Buffer dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk

mengaktifkan FC80 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi

nama IM7M1L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Fln untuk

menjalankan function penggerak pada FC80. Lalu keluar 2 output yakni ENO

untuk Enable Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC80 dan

menjalankan aksi Forward (FVNRMtr) atau maju.

Page 195: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

175

14. Network 14 : Motor Bottom Buffer BFC2 IM9M1L1

Gambar 4.64 : Network 14 (Motor Bottom Buffer BFC2 IM9M1L1)

Network ke-14 pada Gambar 4.64 menjalankan program Motor Bottom Buffer

BFC2 yang letak konveyor berada dibawah motor, setelah menjalankan proses

Motor Bottom Buffer BFC1 dan mendapatkan trigger dari program

sebelumnya (Motor Lifter Tipper), maka program selanjutnya mengerakkan

Motor Buffer dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk

mengaktifkan FC82 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi

nama IM9M1L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Run serta

Supln sebagai input dari trigger program sebelumnya untuk menjalankan

function penggerak pada FC82. Lalu keluar 3 output yakni ENO untuk Enable

Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC82 dan Rout untuk

menjalankan aksi Reverse (VSNRMtr) atau mundur.

Page 196: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

176

15. Network 15 : Motor Doffer Buffer BFC2 IM9M2L1

Gambar 4.65 : Network 15 (Motor Doffer Buffer BFC2 IM9M2L1)

Network ke-15 pada Gambar 4.65 menjalankan program Motor Doffer Buffer

BFC2 yang letak konveyor berada dibawah motor, setelah menjalankan proses

Motor Bottom Buffer BFC2, maka program selanjutnya mengerakkan Motor

Buffer dengan penggerak satu fasa “MOVE” atau satu input untuk

mengaktifkan FC80 secara otomatis. Motor yang digerakkan (Area) diberi

nama IM9M2L1, 3 input Motor Tipper dimasukkan pada DS, CB, Fln untuk

menjalankan function penggerak pada FC80. Lalu keluar 2 output yakni ENO

untuk Enable Output, Fout untuk mengeluarkan nilai Output dari FC80 dan

menjalankan aksi Forward (FVNRMtr) atau maju.

Page 197: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

177

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran seputar

penggunaan PLC Siemens pada Area Industri Rokok Tresno PT. Bentoel Group.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh selama kerja praktik di PT. Yeikuma yang

beroperasi pada PT. Bentoel Group adalah:

1. PT. Yeikuma di bidang Engineering menggunakan PLC Siemens untuk

memenuhi kebutuhan pasar industri salah satunya yang PT. Bentoel Group.

2. Penggunaan PLC Siemens dipakai karena kompatibel dan sangat mudah sekali

dalam pemasangan, penyusunan perangkat, dan konfigurasinya di software

ataupun hardware nya.

3. PLC Siemens yang digunakan oleh PT. Bentoel Group di area Industri Rokok

Tresno yakni CPU PLC tipe SIMATIC S7-1500 CPU 1511-PN dengan Mac

Address 6ES7 511-1AK01-0AB0, CPU ini memiliki beberapa kelebihan yang

seperti mendukung penyimpanan memori eksternal sehingga dapat memuat

memori banyak dan sangat cocok pada penggunaan industri skala besar.

4. Alur program yang dijanlankan menggunakan sekuensial, karena proses yang

dijalankan berurutan dan meminimalisir error yang berkepanjangan atau long

error time.

5. Penggunaan Function Program dan Data Block pada program PLC diperlukan

untuk menyesuaiakan datasheet aktuator atau Motor yang akan dijalankan,

Page 198: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

178

sehingga program dapat menjalankan fungsinya berdasarkan kemampuan dari

Motor itu sendiri.

5.2. Saran

Penulis menyadari bahwa pembuatan dan penguasaan program PLC tipe

Siemens ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Harapan

penulis agar nantinya semua pihak dapat memperluas dan mengembangkan

pengetahuan dan penguasaan PLC Siemens dengan perangkat-perangkat Industri

serta mendukung maju Revolusi Industri 4.0.

Page 199: LAPORAN KERJA PRAKTIK PENERAPAN PLC SIEMENS PADA …repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3842/1/15410200070... · 2020-02-13 · i laporan kerja praktik penerapan plc siemens pada

179

DAFTAR PUSTAKA

Kusumardana, R. (2013, September 11). Mengenal PLC Siemens "SIMATIC

Controllers" . Diambil kembali dari elektromekanik-industri.com:

http://elektromekanik-industri.com/2013/09/mengenal-plc-siemens-

simatic-controllers_4968.html

Rebellius, M. 2010. SIEMENS SIMATIC STEP 7 Professional V14. Berlin: Siemens

AG.

Rebellius, M. 2010. SIEMENS SIMATIC Working with STEP 7. Berlin: Siemens

AG.

Rebellius, M. 2013. SIEMENS SIMATIC S7-1500 CPU 1511-1 PN (6ES7511-

1AK01-0AB0) Manual. Berlin: Siemens AG.