LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

78
LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR PELATIHAN JAHIT DI UNIT PRODUKSI PT APPAREL ONE INDONESIA Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Disusun leh : PROGRAM STUDI Dlll MANAJEMEN PERUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 YUNITA HANDINI B.133.16.0088

Transcript of LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

LAPORAN KERJA PRAKTEK

TENTANG

PROSEDUR PELATIHAN JAHIT DI UNIT PRODUKSI

PT APPAREL ONE INDONESIA

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi

Universitas Semarang

Disusun leh :

PROGRAM STUDI Dlll MANAJEMEN

PERUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SEMARANG

2019

YUNITA HANDINI

B.133.16.0088

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

v

RINGKASAN

Pelatihan dan pengembangan adalah proses pembelajaran dan

perbaikan sejumlah karyawan yang memiliki jiwa ingin berkembang, yang

tepat untuk menjadi karyawan yang berpotensi dalam sebuah organisasi.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui langkah apa saja yang telah di

terapkan oleh PT APPAREL ONE INDONESIA untuk menerapkan

pelatihan jahit karyawan di unit produksi. Dan untuk mengetahui kendala

dari kegiatan tersebut. Awal mula proses pelatihan jahit karyawan di unit

produksi PT APPAREL ONE INDONESIA dimulai dari pertama

perekrutan karyawan yang diseleksi dengan beberapa tes. Setelah itu

karyawan yang dinyatakan diterima dibekali dengan berbagai pelatihan-

pelatihan untuk meningkatkan kualitas diri dalam bekerja dan sesuai yang

diharapkan oleh perusahaan. Kendala yang dihadapi diantaranya kurangnya

pengetahuan karyawan bahwa pelatihan dan pengembangan sangatlah

penting bagi dirinya.

Pada intinya saya (penulis) mengharapkan agar pelatihan jahit di

unit produksi PT APPAREL ONE INDONESIA dapat dilaksanakan dan di

pertahankan serta ditingkatkan, agar terwujudnya tujuan bersama.

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

vi

SUMMARY

Training and development is the process of learning and improving

a number of employees who have the spirir of wanting to develop, whoch

is right to be a potential employee in an organization. The research aims to

find out what steps have been sewing unit production PT APPAREL ONE

INDONESIA to implement employee training. And to find out the contraints

of these activies. The beginning of the have been sewing unit production PT

APPAREL ONE INDONESIA started from the first recuitmen of employees

selected with several test. After that, the employees stated to be reccived

were provided with vatious training to improve the quality of self in the

work and as by the company. Contraints fece include lack of employee

knowledge that training and development is very important for him.

In essence, I (the writer) expect that the training have been sewing

unit production PT APPAREL ONE INDONESIA can be carried out and

maintained and improved, so that the common goal can be realized.

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesainya

Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul : “PROSEDUR PELATIHAN

JAHIT DI UNIT PRODUKSI PT. APPAREL ONE INDONESIA” yang

merupakan salah satu syarat kelulusan Program Studi Diploma III

Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

Selama melakukan kerja praktek dan dalam menyelesaikan laporan

ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan

saran, serta fasilitas yang membantu sehingga akhir dari penulisan laporan

ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada yang terhormat:

1. Andy Krisdasusilla,SE,MM, selaku Rektor Fakultas Ekonomi

Universitas Semarang.

2. Yohanes Suhardjo, SE., Msi., AK. CA., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Semarang.

3. Edy Suryawardana, SE., MM., selaku Ketua Program Studi

Diplomat III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas

Semarang

4. Asih Niati, SE, MM., selaku Dosen Pembimbing, yang telah

memberikan bimingan dan pengarahan dalam penyelesaian laporan

ini.

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

ix

DAFTAR ISI

Lembar Judul Laporan Kerja Praktek ....................................................................... i

Lembar Persetujuan Laporan Kerja Praktek ............................................................ ii

Lembar Pengesahan Laporan Kerja Praktek .......................................................... iii

Pernyataan Orisinalitas ........................................................................................... iv

Ringkasan .............................................................................................................. v

Summary ............................................................................................................. vi

Kata Pengantar ....................................................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................................................. ix

Daftar Tabel ............................................................................................................ xi

Daftar Gambar ....................................................................................................... xii

Daftar Lampiran ................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar belakang pemilihan bidang dan objek kerja praktek ................ 1

1.2 Tujuan kuliah kerja praktek ....................................................... 8

1.3 Manfaat kuliah kerja praktek ...................................................... 9

BAB II. LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN ...................... 10

2.1 Landasan Teori Sesuai Dengan Tujuan & Pembahasan ........... 10

2.2 Profil Perusahaan ...................................................................... 21

2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ................................................. 21

2.2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan .......................... 22

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

x

2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan .................................................. 33

BAB III. METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK ............. 36

3.1 Sumber Data ............................................................................... 36

3.2 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 37

BAB IV. PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK ................................................ 38

4.1 Uraian Bidang Pekerjaan .......................................................... 38

4.1.1 Tujuan & manfaat pelatihan jahit di unit produksi ....... 41

4.1.2 Proses pelatihan jahit di unit produksi ......................... 44

4.1.3 Metode pelatihan jahit di unit produksi ....................... 46

4.2 Kendala-Kendala Yang Dihadapi Perusahaan .......................... 51

4.3 Solusi Yang Diberikan Oleh Perusahaan .................................. 53

BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 55

5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kerja Praktek ...................................... 55

5.2 Saran ......................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK

NILAI KERJA PRAKTEK

DAFTAR PRESENSI MAGANG

KARTU KONSULTASI

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

xi

DAFTAR TABEL

1.1 Produk Penjualan PT Apparel One Indonesia tahun 2014-2018............5

1.2 Data Pelatihan PT Apparel One Indonesia tahun 2016-2018.................7

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

xii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Bagan Pelatihan & Pengembangan Dalamsasaran SDM......................3

1.2 Struktur Organisasi PT Apparel One Indonesia...................................26

1.3 Kegiatan Kerja Praktek di PT Apparel One Indonesia.........................38

1.4 Bagan Alur Proses Pelatihan Jahit.........................................................44

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

xiii

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran B : Surat Keterangan KKP

Lampiran C : Nilai Praktek Kerja Lapangan

Lampiran D : Daftar Presensi Magang

Lampiran E : Kartu Konsultasi

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK

1.1 Latar belakang pemilihan bidang dan objek kerja praktek

Sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan dalam

setiap kegiatan manusia. Pada dasarnya pendekatan sumber daya manusia

menekankan pada pendapat bahwa manusia adalah titik pusat dari

segalanya demi keberhasilan setiap usaha yang dilakukan, sehingga tenaga

manusia baik pikiran, kreatifitas dan daya cipta yang merupakan cerminan

mutu manusia harus dapat diupayakan serta digunakan seoptimal

mungkin.

Mondy dan Mondy (2014) menjelaskan bahwa Sumber Daya

manusia adalah pemanfaatan individu untuk mencapai tujuan organisasi.

Pada dasarnya semua manjer berusaha mendapatkan sesuatu melalui upaya

orang lain. Konsekuensinya setiap manajer pada setiap jenjang harus

memperhatikan Manajemen Sumber Daya Manusia. Setiap individu

pekerja akan berhubungan dengan masalah-masalah Sumber Daya

Manusia dalam banyak tantangan seperti tantangan lingkungan , tantangan

organisasional, dan tantangan individual.

Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan Sumber Daya Manusia adalah

proses mendapatkan, pelatihan, menilai dan memberi kompensasi kepada

karyawan serta menghadirkan diri dalam hubungan-hubungan

ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan, dan konsep-konsep serta

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

2

teknik yang diperlukan untuk menggerakkan orang atau aspek-aspek

personel dari pekerjaan- pekerjaan manajemen.

Perkembangan usaha atau bisnis saat ini tidak bisa terlepas dari

masalah persaingan yang semakin ketat dimana perusahan satu dengan

yang lain saling bersaing. Manusia selalu berperan aktif dan dominan

dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia sebagai perencana,

pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi, untuk diperlukan

peran aktif karyawan. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak

ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikut

sertakan. Berdasarkan hal tersebut, menggambarkan begitu pentingnya

pelatihan dan pengembangan karyawan di sebuah perusahaan.

Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan pelatihan adalah upaya

organisasi untuk memfasilitasi karyawan belajar tentang kompetensi yang

berhubungan dengan pekerjaannya, sedangkan pengembangan adalah

upaya organisasi untuk menyiapkann masa depan karyawan melalui

kemampuan, pendidikan formal, pengalaman kerja, hubungan, dan

penilaian pribadi.

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

3

Gambar 1.1

Bagan Pelatihan dan Pengembangan dalam sebuah sistem SDM

Sumber: Bernandin & Russell.

Berdasarkan uaraian diatas menunjukkan bahwa pelatihan dan

pengembangan Sumber Daya Manusia upaya organisasi untuk

memfasilitasi karyawan belajar tentang kompetensi yang berhubungan

dengan pekerjaannya, sedangkan pengembangan adalah upaya organisasi

untuk menyiapkann masa depan karyawan melalui kemampuan,

pendidikan formal, pengalaman kerja, hubungan, dan penilaian pribadi.

Industri garment merupakan salah satu bentuk usaha dalam bidang

busana yang memproduksi pakaian jadi dalam jumlah yang banyak.

Industri garment di Indonesia terus berkembang sejalan dengan kebutuhan

masyarakat dan jumlah penduduk yang cukup besar sehingga profit yang

di peroleh sangat menjanjikan. Industri garmen selain memenuhi

kebutuhan pasar lokal, sekarang ini telah mencapai pasar internasional.

Pada dasarnya dunia industri garment adalah industri berbasis

pada kreativitas. Seiring bertambah banyaknya industri garment maka

kualitas garment tidak hanya diukur dari orisinalitas dan kreativitas

Dampak Jangka Pendek

Menentukan Kebutuhan Pelatihan dan pengembangan

Aktifitas SDM Lainnya

1. Perencanaan SDM

2.Analisis pekerjaan

3.Perekrutan dan pemahaman

4.Seleksi

5.Keselamatan dan Kesehatan kerja

1.Perusahaan

2.Pekerjaan

3.Pegawai

1.Reaksi/tanggapan terhadap program

2.Pembelajaran kognitif

3.Perilaku dan sikap

1.Strategi

2.Maksimalkanpembelajaran

Hasil Jangka Panjang

1. untuk perusahaan

2.untuk pegawai

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

4

seorang dalam menampilkan desain dan hasil produk, tetapi juga harus

memperhatikan pengendalian mutu (qualiti control), tujuannya agar

memperoleh barang yang sesuai dengan standar mutu yang diharapkan.

Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan lajunya sebuah industri

garment yaitu dengan adanya sumber daya manusia yag unggul dan

terampil. Salah satu masalah nasional yang di hadapi bangsa Indonesia

saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya

manusia, jika jumlah sumber daya manusia yang besar digunakan secara

efektif dan efesien, maka akan memberikan manfaat untuk menunjang

gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Seiring

berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta seni yang terus

meningkat serta melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini

mengharuskan berpikir secara seksama bagaimana dapat meningkatkan

dan memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Upaya untuk

memiliki sumber daya yang handal diperlukan pendidikan yang

berkualitas. Pendidikan pemengang peranan penting dalam

mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan

potensi dan keterampilan yang dimilikinya.

PT Apparel One Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang

ada di jawa tengah, tepatnya di daerah Kawasan Industri Wijaya Kusuma

Jl. Tugu Wijaya IV Semarang, dalam usahanya PT Apparel One Indonesia

bergerak dalam bidang garmen. Dalam usaha produksi yang dilakukan

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

5

selalu menjaga kualitas produk yang di hasilkan. PT Apparel One

Indonesia memasarkan produk ke luar negeri antara lain Thailand, Jepang,

Jerman, Inggris, Kanada , dan Korea Selatan, oleh karena itu kualitas hasil

sangat dibutuhkan sehingga kepercayaan konsumen di luar negeri akan

terus terjaga.

Berikut tabel penjualan produk selama lima tahun terakhir oleh PT

Apparel One Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1.1

Produk penjualan PT Apparel One Indonesia

Tahun 2014 – 2018

NO TAHUN MEREK ADIDAS KETERANGAN

1 2014 1.275.800 UNIT

2 2015 1.521.271 UNIT

3 2016 1.310.225 UNIT

4 2017 1.411.250 UNIT

5 2018 1.623.117 UNIT

TOTAL 5.730.414.41 UNIT

Sumber : PT Apparel One Indonesia

Untuk menjaga kualitas juga diperlukan Sumber Daya Manusia yang

mampu menjalankan produktivitas dengan baik, untuk itu di perlukan satu

kegiatan dalam bentuk pelatihan dan pengembangan sehingga tujuan perusahaan

selain mendapatkan profit juga tercapai visi dan misi perusahaan.

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

6

Disini peran perusahaan sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu

usaha dimana harus bisa mengarahkan Sumber Daya Manusia yang ada di

perusahaan untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas sehingga

kontinuitas dari proses produksi sampai kepemasarannya bisa berjalan sesuai

target yang dibutuhkan.

Peran pimpinan unit produksi di PT Apparel One Indonesia untuk

memberikan suatu bentuk pelatihan merupakan cara untuk memperbaiki formasi

pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga

dapat memperbaiki penguasaan spesialisasi ketrampilan yang terinci, rutin, dan

berkualitas.

Adapun salah satu pelatihan yang telah dilakukan oleh PT Apparel One

Indonesia dapat dilihat pada unit bagian produksi dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 1.2

Data Pelatihan PT. APPAREL ONE INDONESIA

Tahun 2016 – 2018

No. Pelatihan Tahun

2016 2017 2018

1. Jahit 2560 1101 1815

2. Quality Control 1720 1640 1880

3. Mekanik Mesin 1073 1121 1285

4. Cutting 2156 2780 1889

Sumber : PT Apparel One Indonesia

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

7

Dari tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa pelatihan yang ada di unit

produksi terdiri dari 4 pelatihan yaitu Jahit, Quality Control, Mekanik

Mesin, dan Cutting. Dari data diatas dapat diketahui bahwa setiap tahun

PT Apparel One Indonesia selalu mengadakan pelatihan kepada

karyawannya dalam rangka menjaga kualitas, efisiensi, dan efektifitas

perusahaan.

Pada bagian operator jahit dilihat setiap tahunnya diadakan pelatihan

dengan jumlah peserta yang selalu berubah dikarenakan adanya

penambahan atau pengurangan dari karyawan, begitu pula dengan

pelatihan yang ada di bagian Quality control, mekanik mesin dan cutting.

Kesemuanya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia yang sesuai dengan spesialisasi pekerjaan yang dilakukan.

Melihat sangat pentingnya kegiatan pelatihan dan pengembangan

dalam organisasi terutama pada perusahaan PT Apparel One Indonesia

maka penulis tertarik untuk mengambil judul Laporan Kerja Praktek

(KKP) ini adalah “Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT

Apparel One Indonesia”.

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek

Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pelatihan jahit karyawan

pada unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.

1.2.1 Tujuan umum

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

8

1. Untuk mengetahui latar belakang di adakan pelatihan jahit

karyawan pada unit produksi PT. APPAREL ONE

INDONESIA

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pelatihan jahit

karyawan di unit produksi PT APPAREL ONE ONE

INDONESIA

3. Untuk mengetahui proses dari pelatihan jahit karyawan di unit

produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.

4. Untuk mengetahui metode-metode dari pelatihan karyawan di

unit produksi PT. APPARELONEINDONESIA.

5. Untuk mengetahui kendala-kendala pelatihan jahit karyawan di

unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.

6. Untuk mengetahui solusi kendala pelatihan jahit karyawan di

unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA

1.3 Manfaat kuliah kerja

Adapun manfaat dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek, yaitu:

1.3.1 Bagi Mahasiswa

1. Sebagai sarana pembelajaran agar ilmu yang didapatkan

selama mengikuti perkuliahan dapat diterapkan.

2. Untuk menyelesaikan tugas akhir program studi D-III

Manajemen Perusahaan di Fakultas Ekonomi Universitas

Semarang .

1.2.2 Tujuan khusus

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

9

1.3.2 Bagi Perusahaan

1. Diharapkan dapat memberikan masukan, informasi, dan saran

yang berguna bagi PT. APPAREL ONE INDONESIA.

2. Menjalin kerjasama dengan pihak kampus dan perusahaan.

1.3.3 Bagi Akademik

1. Sebagai tolak ukur atas apa yang telah pihak akademik berikan

kepada mahasiswa, sehingga dapat mengetahui hal mana dan

pada bagian mana yang harus diperbaiki pada tahun yang akan

datang.

2. Sebagai referensi dan bahan acuan pada perpustakaan

Universitas Semarang.

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

10

BAB II

LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN

2.1 LANDASAN TEORI

2.1 .1 Definisi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan kemampuan untuk melakukan

sesuatu, dan memanfaatkan kesempatan yang ada, serta

kemampuan untuk membebaskan diri dari kesulitan yang ada.

Manusia dengan dibekali daya cipta, rasa dan karsa akan memiliki

kemampuan untuk membebaskan diri dari kesulitan dan berusaha

mencari keuntungan pada setiap peluang yang ada disekitarnya,

Manusia dengan budaya yang dimiliki dapat menentukan tinggi

rendahnya nilai terhadap suatu sumber daya sehingga perlu

meningkatkan SDM itu sendiri .

Mondy dan Mondy (2014) menjelaskan bahwa Sumber Daya

Manusia adalah pemanfaatan individu untuk mencapai tujuan

organisasi. Pada dasarnya semua manajer berusaha mendapatkan

sesuatu melalui upaya orang lain. Konsekuensinya setiap manajer pada

setiap jenjang harus memperhatikan manajemen sumber daya manusia.

Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan Sumber Daya Manusia

adalah proses mendapatkan, menilai dan memberi kompensasi kepada

karyawan serta menghadirkan diri dalam hubungan-hubungan

ketenagakerjaan, kesehatan, keselamatan dan konsep-konsep serta

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

11

teknik yang diperlukan untuk menggerakkan orang atau aspek-aspek

personel dari pekerjaan-pekerjaan manajemen.

Dari hal diatas maka Sumber Daya Manusia sangat penting dalam

suatu organisasi karena diharapkan mampu memberikan manfaat pada

diri sendiri dan organisasi.

2.1.2 Pengertian Pelatihan

Pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses

belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem

pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat. Pelatihan

merupakan wahana untuk membangun sumber daya manusia menuju

era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Karena itu, kegiatan

pelatihan tidak dapat diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki

era persaingan yang semakin ketat. Berkaitan dengan hal tersebut

pelatihan merupakan fundamental bagi karyawan.

Gary Dessler (2015) mengatakan pelatihan merupakan proses

melatih karyawan baru atau lama dengan ketrampilan dasar yang

mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan. Pelatihan merupakan

salah satu usaha dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia

dalam dunia kerja.

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

12

Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Dengan pelatihan seseorang akan lebih mudah melaksanakan

tugas-tugasnya dan dapat menjamin tersedianya tenaga-tenaga dalam

perusahaan yang mempunyai keahlian, sehingga dapat

mempergunakan pikirannya secara kritis. Disamping itu pelatihan

membantu stabilitas pegawai dan mendorong mereka untuk

memberikan jasanya dalam waktu yang lebih lama.

Tujuan pelatihan menurut Wexley dan Latham (2016) adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesadaran diri individu

2. Meningkatkan ketrampilan individu dalam satu bidang

keahlian atau lebih

3. Meningkatkan motivasi individu untuk melaksanakan

tugas atau pekerjaannya secara memuaskan.

Manfaat pelatihan menurut Adman, dalam Veithzal Rivai (2015)

untuk karyawan adalah sebagai berikut :

1. Manfaat untuk karyawan

a. Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan

pemecahan masalah yang efektif;

b. Melalui pelatihan dan pengembangan, variable pengenalan,

pencapaian, prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan

kemajuan dapat diinternalisasi dan dilaksanakan;

c. Membantu dan mendorong mencapai pengembang diri dan rasa

percaya diri;

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

13

d. Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan kerja, frustasi

dan konflik;

e. Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan;

f. Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan

kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap;

g. Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi sementara

meningkatkan keterampilan interaksi;

2. Manfaat bagi perusahaan

a. Mengarahkan untuk meningkatkan profibilitas atau sikap yang

lebih positif terhadap orientasi profit;

b. Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level

perusahaan;

c. Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan;

d. Membatu untuk menciptakan image perusahaan yang lebih

baik;

e. Membantu mengembangkan perusahaan;

f. Meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan;

g. Membantu pengembangan promosi dari dalam;

h. Membantu Menekan biaya dalam berbagai bidang seperti

produksi, SDM, dan administrasi;

i. Membantu kryawan untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan;

Adapun manfaat dan tujuan pelatihan di atas sangat membantu

baik individu maupun organisasi sehingga dapat tercapainya tujuan

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

14

perusahaan yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan

bisa berjalan sesuai target yang dibutuhkan perusahaan.

Jenis- Jenis Pelatihan

Setiap pendidikan dan pelatihan yang akan diadakan harus

selalu memperhatikan sejauh mana pola pendidikan dan pelatihan yang

diselenggarakan dapat menjamin proses belajar yang efektif.

Widodo (2015) mengatakan jenis-jenis pelatihan yang

dilakukan dalam organisasi antara lain :

a. Pelatihan dalam kerja (on the job training)

b. Magang (opprenticeship)

c. Pelatihan di luar kerja (of-the-job training)

d. Pelatihan di tempat mirip sesungguhnya (vestibule

training)

e. Simulasi kerja (job simulation)

Syarat-syarat Pelatihan

Hasibuan (2016) mengatakan pelatihan atau instruktur yang

baik hendaknya memiliki syarat sebagai berikut :

a. Teaching Skills

Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk

mendidik atau mengajarkan, membimbing,

memberikan petunjuk, dan mentransfer

pengetahuannya kepada peserta pengembangan.

b. Communication Skills

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

15

Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan

berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara

efektif.

c. Personality Authority

Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap

peseta pengembangan.

d. Social Skills

Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam

bidang sosial agar terjamin kepercayaan dan

kesetiaan dari para peserta pengembangan.

e. Technical Competent

Seorang pelatih harus berkemampuan teknis,

kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil

suatu keputusan.

f. Stabilitas Emotioanal

Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek

terhadap anak didiknya, tidak boleh cepat marah,

mempunyai sifat kebapakan, keterbukaan, tidak

pendendam serta memberikan nilai yang objektif.

Proses Pelatihan

Pemberi kerja harus menggunakan proses pelatihan yang

rasional. Gary Dessler (2015) mengatakan model proses pelatihan ada

lima langkah ADDIE, (Analysis,Design,Develop,Implement-Evalutate)

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

16

atau analisis-desain-pengembangan-implementasi-evaluasi yaitu

sebagai berikut :

1. Analisis kebutuhan pelatihan.

Analisis kebutuhan pelatihan , Pada tahap pertama organisasi

memerlukan fase penilaian yang ditandai dengan satu kegiatan

utama yaitu analisis kebutuhan pelatihan. Terdapat tiga situasi

dimana organisasi diharuskan melakukan analisis tersebut

yaitu:

a. Analisis tugas, studi yang terperinci mengenai suatu

pekerjaan untuk menentukan ketrampilan spesifik yang

dibutuhkan. Bagi analisis tugas deskripsi pekerjaan

dengan spesifikasi pekerjaan adalah esensial. Keduanya

menyebutkan tugas dan ketrampilan spesifik dari

pekerjaan tersebut, yang menjadi referensi dasar dalam

menentukan pelatihan yang dibutuhkan

b. Manajemen bakat, mengonsolidasikan dalam satu

diagram tinjauan mengenai kompetensi yang dibutuhkan

seseorang untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan

baik.

c. Analisis kinerja, proses untuk memverifikasi jika terdapat

defisiensi kinerja dan menentukan apakah pemberi kerja

harus mengoreksi defisiensi tersebut melalui pelatihan

atau cara lainnya.

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

17

2. Mengembangkan program, pengembangan program berarti

benar-benar merakit isi dan materi pelatihan dari program

tersebut.

3. Implentasikan pelatihan, benar-benar melaksanakan program

pelatihan, dengan menggunakan salah satu atau lebih metode

pelatihan.

4. Evaluasi efektivitas mata pelajaran tersebut, suatu kegiatan

untuk memastikan keberhasilan program pelatihan yang diukur

dari reaksi peserta pelatihan, apakah yang akan dipelajari oleh

peserta pelatihan dari program tersebut dan sejauh mana

perilaku atau hasil on the job mereka berubah sebagai hasil dari

program tersebut.

Metode pelatihan

Sedarmayanti (2016) mengatakan pelatihan pada umumnya

menggunakan 2 metode yaitu:

1. On the job training (pelatihan yang dilakukan saat bekerja)

Dalam metode On the job training terdapat 4 teknik yang biasa

digunakan yaitu:

a. coaching adalah teknik pelatihan yang menghadirkan

seorang atau mungkin dibantu dengan beberapa pakar dan

mengerti serta mempunyai pengalaman mendasar dan luas

tentang suatu bidang.

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

18

b. Rotasi jabatan juga merupakan teknik pelatihan karyawan,

dengan memutar karyawan pada jabatan lain yang setingkat

hal itu akan memberikan kesempatan pada karyawan untuk

belajar dan melatih dirinya sendiri untuk berada pada situasi

pekerjaan yang lain yang berada dengan situasi pekerjaan

sebelumnya.

c. Penugasan khusus adalah untuk jangka pendek dan dengan

target yang spesifik, tidak seperti rotasi jabatan yang

membutuhkan waktu yang lama. Penugasan khusus biasanya

memerlukan untuk masa singkat yang memerlukan bakat

khusus. Meskipun seorang karyawan belum mempunyai

pengalaman mengembangkan suatu jabatan dan

menyelesaikan suatu pekerjaan dengan masalah yang

khusus.

d. Magang adalah teknik pelatihan OJT (On The Job Training)

yang paling sering digunakan khususnya untuk karyawan

yang akan menjalankan tugas baru. Magang berarti bekerja

secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan

pekerja lain yang lebih berpengalaman dalam proses

produksi ataupun operasi dalam rangka menguasai

ketrampilan atau keahlian tertentu.

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

19

2. off the job training (pelatihan yang dilakukan diluar jam kerja) off

the job training terdiri dari :

a. Simulasi, Dilakukan dengan cara menggunakan alat/mesin

dalam kondisi lingkungan yang dibuat sama dengan yang

sebenarnya. Simulasi ini mengacu pada materi yang berupaya

menciptakan lingkungan pengambilan keputusan yang realistik

bagi pelatih. Metode simulasi meliputi :

Studi kasus adalah teknik klasikal dimana disajikan

beberapa kasus yang terjadi di perusahan lain. Kasus-

kasus yang sajikan biasanya sudah di bahas dan diujikan

dalam konferensi serta dimuat dalam jurnal atau bahkan

di muat dalam buku teks. Meskipun kasus-kasus itu

telah diketahui secara umum dan bahkan solusinya juga

sudah di dikemukakan oleh beberapa pakar, namun

masih relevan untuk didiskusikan untuk memperoleh

tingkat pemahaman yang lebih dalam atau untuk

mendapatkan solusi terbaik.

Pelatihan laboratorium dimaksudkan dengan

menyelenggarakan pelatihan di lab yang tersedia

seperangkat peralatan yang bisa digunakan untuk

menyelesaikan atau mendukung penyelesaian masalah.

Lab merupakan keharusan dalam teknik ini misalnya

pelatihan pengolahan data untuk menganalisis data

penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif

dengan menggunakan perangkat lunak.

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

20

Pelatihan vestibul, adalah pelatihan yang bersifat praktis

yang di selenggarakan dalam kelas, karena lebih banyak

menggunakan praktis, segala mesin dan peralatan yang

diperlukan dalam pelatihan itu akan didatangkan dan di

pasang dalam kelas sesuai standar pemasangan mesin

itu beroperasi.

Permainan bisnis, adalah teknik pelatihan yang

menggunakan permainan bisnis sebagai media dan alat

pelatihan. Tujuan penggunaan permainan bisnis ini

adalah mengasah naluri bisnis karyawan untuk

memaksimalkan keuntungan, menekan biaya mencari

sumber-sumber pembiayaan, menghemat waktu

pengerjaan menjaga kualitas produk agar dapat menjual

dengan harga tinggi.

Permainan peran, teknik pelatihan mengharap peserta

memerankan suatu jabatan tertentu untuk memecahkan

suatu permasalahan. Pelatihan akan menjadi lebih seru

bila peserta pelatihan di era waktu yang cukup untuk

menyusun skenario.

b. Presentasi Informasi meliputi :

Kuliah , adalah penyajian informasi secara lisan yang

diucap secara ilmiah bertujuan untuk pengajaran dan

kuliah merupakan pelatihan paling umum.

Konferensi / seminar, dilakukan secara berkelompok

berisi diskusi yang diawasi oleh evaluator. Setelah

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

21

diskusi selesai, evaluator menilai dan mengukur

keseluruhan diskusi yang telah dilakukan peserta.

Instruksi terprogram, adalah presentasi informasi yang

sudah menggunakan pola terprogram/tertentu.

Kendala-kendala Dalam Pelatihan

Veithzal Rivai (2014) mengatakan, dalam melakukan pelatihan

ada beberapa faktor kendala yaitu instruktur, peserta, materi (bahan),

metode, tujuan pelatihan, dan lingkungan yang menunjang. Metode

pelatihan terbaik tergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor yang

perlu dipertimbangkan dalam pelatihan yaitu :

1. Efektivitas biaya

2. Materi program yang dibutuhkan

3. Prinsip-prinsip pembelajaran

4. Ketetapan dan kesesuaian fasilitas

5. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan

6. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan

2.2 Profil perusahaan

2.2.1 Sejarah berdirinya perusahaan

PT. Apparel One Indonesia berdiri sejak tahun 2002, perusahaan

tersebut masuk dalam kategori perusahaan garment, yang terletak di

Jln. Wijaya Kusuma no.IV, kawasan Wijaya Kusuma. Perusahaan

tersebut salah satu dari perusahaan Triputra group yang berada di

daerah Jakarta Barat yang di bawahi oleh T.P.Rachmat. Triputra group

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

22

memiliki beberapa cabang di Semarang, diantaranya ada PT.Bina

Busana Internusa, PT.Apparel One Indonesia 1, PT.Apparel One

Indonesia 2.

Perkembangan Triputra group menuju “best managed companes”

pada tahun-tahun terakhir ini telah percepatan uang menuntut kita

untuk lebih tanggap dalam menata berbagai perangkat dan sistem yang

dibutuhkan untuk mendukung perkembangan tersebut.

Diawali dengan dirumuskannya falsafah Triputra pada akhir tahun

2004 dan diikuti dengan penataan bidang sumber daya manusia, sistem

managemen, sistem audit,serta bidang lainnya. Triputra juga memiliki

nilai dasar

Integritas berawal berawal dari sikap yang transparan

Karakteristik lebih utama dari pada kompetisi

Sentuhan hati lebih efektif dibandingkan denngan tekanan

Bekerja dalam tim lebih optimal daripada bekerja secara

individu

Keputusan pelanggan harus sampai ke tingkat “defighted’’

Kualitas proses menentukan kualitas hasil

Resiko pengambilan keputusan di pandang sebagai proses

belajar

Kegiatan dilakukan dengan mempertimbangkan dampak

terhadap masyarakat dan lingkungan.

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

23

Visi dan Misi dari PT. APPAREL ONE INDONESIA

Visi: Untuk menjadi perusahaan kelas dunia melalui kualitas dan

layanan untuk kemitraan seumur hidup

Misi: Sebuah perusahaan yang berkomitmen pada semangat dan

pekerja yang peduli dalam menyediakan prodak-prodak pakaian

untuk memuaskan para stakeholder (para pemegang).

2.2.2 Struktur Organisasi & Deskripsi pekerjaan

222.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasasi adalah suatu susunan komponen-

komponen atau unit-unit kerja dalam seuah organisasi. Stuktur

organisasi menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja dan

bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang dikoordinasikan. Dan

selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai

spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun

penyampaian laporan. Struktur organisasi dalam perusahaan

merupakan hubungan formal maupun informal antar anggota suatu

perusahaan, dimana menunjukkan tentang keberadaan jabatan

seseorang dalam suatu perusahaan. Hal ini menjelaskan tentang

bagaimana suatu tugas atau pekerjaan secara formal dibagi,

dikelompokkan dan dikoordinasi Gomez – Mejia (2014). Berikut

adalah berbagai jenis tipe struktur organisasi yang berkaitan dengan

wewenang dan tugas :

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

24

1) Struktur Organisasi Lini atau Garis

Struktur organisasi garis adalah bentuk organisasi dimana

perlimpahan wewenang langsung secara vertical dan

sepenuhnya dari kepemimpinan dan bawahnya. Bentuk ini

disebut juga bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk struktur

organisasi merupakan bentuk yang paling tua digunakan secara

luas pada masa perkembangan industri pertama struktur

organisasi ini diciptakan oleh Henry Fanyol.

Kelebihan :

Karyawan lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawab

pekerjaan yang dikerjakannya, dikarenakan struktur ini

sederhana dan lebih mudah dimengerti.

Kelemahan :

Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang

dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan lebih

kompleks.

1) Stuktur organisasi Lini dan Staff

Organisasi lini dan staff adalah kombinasi organisasi lini dan

organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini

berlangsung secara vertical dari seorang atasan hingga bawahannya.

Untuk membentuk kelancaran dalam mengelola organisasi terseut

seorang pemimpin mendapat bantuan dari para staff dibawahnya.

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

25

Tugas para staff disini adalah membantu memberikan pemikiran

nasehat atau saran-saran data, informasi dan pelayanan kepada

pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu

keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini

hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.

Kelebihan :

Posisi garis dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada

kryawan staff. Sehinga posisi manajer mempunyai waktu lebih

banyak untuk melakukan aktivitas yang berperan secara

langsung pada pencapaian tujuan utama perusahaan.

Kelemahan :

Sering terjadi konflik antara karyawan dan staff. Dimana sering

terjadi supervisor mengmbil alih wewenang dari manajer, hal

ini mengakibatkn beberapa manajer mengurangi hal-hal

istimewa (privilage) dari supervisor, yang terus menghalangi

perkembangan hubungan kerja antara posisi manajer dan

supervisor.

2) Struktur Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor, yaitu suatu

bentuk organisasi dimana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada

para pejabat yang memimpin satuan dibawahnya dalam satuan

bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya

pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

26

atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap

bawahan, sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.

Kelebihan :

Keahlian yang dimiliki seorsng spesialis fungsional akan

memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang terjadi

pada area yang berada di bawah wewenangnya.

Kekurangan :

Dapat mematahkan kesatuan perintah dan tanggung jawab

karena perintah dari beberapa atasan yang memiliki kekuasaan

yang sama. Dan sering kali terjadi spesialis (alih) sulit bekerja

sama, karena masing-masing merasa bidang spesialnya yang

terpenting.

PT. Apparel One Indonesia menerapkan struktur organisasi

fungsional karena PT. Apparel One Indonesia dalam mengolah

kegiatan organisasinya tersebut kekuasaan pimpinan dilimpahkan

kepada para pejabat yang memimpin satuan dibawahnya dalam satuan

bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya

pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan

mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,

sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Berikut

Adalah gambar struktur organisasi yang digunanakan di PT. Apparel

One Indonesia

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

27

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI

PT APPAREL ONE INDONESIA

(Sumber : PT Apparel One Indonesia)

CEO

COO

MD

General

Mgr

Operatio

nal

Manager

MD Lib

Group

Finance

Manager

MD

general

Mgr

HR

Manajer

Purchas

e Mgr

QA

Manager

Technikal

Manager ME

manager

Factory

manajer

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

28

222.2 Deskripsi Pekerjaan

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT.

Apparel One Indonesia

1. CEO (Chief Executive Officer)

Merancang dan mengomunikasikan visi perusahaan

Memotivasi anggota team

Merekrut anggota team

Meramalkan Tren pasar

Menguraikan strategi binis perusahaan

Membangun hubungan dengan investor

Mengatur pembiyaan dan anggaran

2. COO (Chief Operating Officer)

COO adalah wakil direktur yang bertugas memimpin divisi

operasional internal suatu perusahaan. COO atau Chief Operating

Officer ini peranannya beragam tergantung dari model bisnis atau

perusahaan yang dipimpinnya.

3. Operational Manager

Operasional Manager memiliki tugas utama atas seluruh aktivitas

operasional perusahaan, mulai dari pembuatan rencana produksi,

pembuatan rencana pemakaian sistem anggaran produksi,

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

29

memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar

perusahaan, adapun tugas dari operational manager :

Mengelola seluruh kegitan operasional pabrik dan

manajemen pasokan.

Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan produksi,

pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, distribusi,

kualitas produk dan hasil produksi.

Menganalisis permasalahan pada kegiatan operasi.

Merekomendasikan program SOP baru dalam rangka

meningkatkan produktivitas, efisiensi dan hasil produksi.

Mengkoordinasikan kegiatan pemelihaan Mesin.

Melakukan pelatihan OJT dalam rangka meningkatkan

ketrampilan pada semua aspek meningkatkan standar

keamanan kegiatan produksi.

4. Finance Manager

Finance manager sebuah posisi jabatan penting sebagai ujung

tombak dalam kaitan dengan finance. Tugas dari Finance manager :

Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data

informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan

yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan

dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien,

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

30

akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah

yang berlaku.

Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas

perusahaan, terutama pengelolaan piutang dan hutang,

sehingga memastikan ketersediaan dana operasional

perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan

sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta

mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses

dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur,

serta mengurangi risiko keuangan.

5. MD lib group

Tugas dan tanggung jawab seorang Merchandiser Display (MD) lib

group :

Memajang, mendisplay, merapikan, dan menata produk.

Menjaga Kebersihan produk yang di pajang.

Membuat hasil laporan yang ditentukan oleh perusahaan.

Menjalankan tugas kunjungan ke toko sesuai dengan rencana

kerja.

Memberikan informasi tentang produk baru.

6. MD general manajer

Mengatur segala prosedur yang diinginkan dari MD lib group.

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

31

7. HR manajer

Mengelola orang-oranf yang ada dalam perusahaan, yang

disebut karyawan diantaranya : data pribadi karyawan,

kompetensi karyawan, KPI atau target, Motivasi, dll yang

intinya HRD Manager mengelola karyawan agar memiliki

performance yang terus meningkat.

Membuat sistem HR yang efektif dan efisien : misalnya

membuat SOP, job description, system KPI, performance

management system, recruitmen & selection managemen

system, HR Planing.

Memastikan bahwa karyawan selalu produktif, loyal dan punya

kontribusi terhadap perusahaan.

Memastikan setiap karyawan, baik karyawan baru maupun

karyawan lama memiliki 3C, yaitu :Competency, Comitment

dan Contribution.

Memastikan ACE, Allignment, Capability, Engagement

dimiliki oleh semua karyawan. Penjelas tentang ACE, akan

dituliskan dalam artikel terpisah.

8. Purchase manajer

Memprediksi tingkat permintaan untuk produk

Melakukan cek harian pada tingkat stok barang

Melakukan riset untuk memastikan produk dari Supplier

terbaik dalam hal nilai, jadwal pengiriman dan kualitas

Page 45: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

32

Menjadi penghubung antara pemasok, produsen, departemen

internal yang relevan dan pelanggan

Membangun dan menjaga hubungan baik dengan Supplier baru

dan yang sudah ada

Bernegosiasi dan menyetujui kontrak, memantau layanan yang

disediakan

Menyimpan file kontrak dan menggunakannya sebagai acuan

jika diperlukan memprediksikan tren harga dan dampaknya

terhadap aktivitas masa depan

Memberikan presentasi tentang analisis pasar dan kemungkinan

pertumbuhan

Mengembangkan strategi pembelian

Menghasilkan laporan dan statistik menggunakan software

komputer.

Mengevaluasi tawaran dan membuat rekomendasi,

bertdasarkan faktor komersial dan teknis

Menghadiri pertemuan dan koferensi perdagangan

9. QA Manajer

Tugas pokok dan Tanggung Jawab Terperinci QA

Memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan

kualitas suatu produk atau jasa

Menfisirkan dan menerapkan standart jaminan kualitas

Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas

Page 46: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

33

Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat

dan melaporkan data berkualitas

10. Technikal Manajer

Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan

Menyusun kriteria teknis yang dibutuhkan

Merancang Sistem Mekanikal sesuai dengan persyaratan dan

spesifikasi teknis yang ditentukan

Melakukan kegiatan pertumbuhan sistem mekanikal

berdasarkan rancangan yang sudah dibuat

Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system

mekanikal mengacu pada manual pemasangan yang telah

ditentukan

Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal

Melakukan pemeliharaan sistem mekanikal yang telah dipasang

Melakukan pengkajian teknis atas sistem mekanikal yang telah

dirancang, dibuat, dipasang, dan diperasikan mengetahui

efektifitas dan efisiensinya

11. ME Manajer

Turut menyelesaikan, menerima dan mengatur penempatan

tenaga-tenaga non organik di proyek

Menegur bawahan apabila melakukan penyimpangan terhadap

pelaksanaan Buku Biru dan disiplin kerja

Menyetujui Daftar Pembayaran Proyek

Page 47: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

34

Memberikan rekomendasi atas penawaran pemborongan sub

Kontraktor/Pemasok

Menetapkan hasil kintrak kerja dengan pegawai non organik di

proyek.

Menilai prestasi bawahan

12. Factory manajer

Tugas dan wewenang factory manajer atau manajer pabrik bagi

jalannya produksi ini diantaranya mengelola beragam fungsi dalam

pabrik, antara lain :

Divisi HRD atau kepegawaian

Divisi Import

Divisi Purchasing

Divisi Logistic

Divisi Produksi

2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan

PT Apparel One Indonesia merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang garment. Garmen yang memproduksi

pakaian olahraga seperti : baju football, jaket atlit, pakaian untuk

santai, dll. PT Apparel One Indonesia meliputi kegiatan

produksi, pemasaran, perencanaan, persediaan barang,

pendistribusian.

Produksi dari PT Apparel One Indonesia berupa pakaian

jadi dari merek ADIDAS Original. Dalam bidang garment perlu

Page 48: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

35

adanya skill yang mahir dalam menjahit atau pengecekan

barang. Dalam setahun perusahaan ini mampu menghasilkan

pakaian sebanyak 21 juta dengan menyerap 6.000 orang tenaga

kerja.

Pemasaran produk pada PT Apparel One Indonesia sudah

tersebar di empat benua yang berapa di Asia, Eropa, Afrika dan

Amerika. Hal ini berkat kerja keras dan dedikasi tinggi dari para

pekerja serta kepercayaan penuh dari para pelanggan sehingga

perusahaan ini semakin terpercaya. Peran perusahaan sangat

menentukan terhadap keberhasilan suatu usaha untuk mampu

menghasilkan produk yang berkualitas sehingga kontinuitas dari

proses produksi sampai kepemasarannya bisa berjalan sesuai

target yang dubutuhkan perusahaan.

Page 49: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

36

BAB III

METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Kuliah

Kerja Praktek ini adalah :

1. Data Primer

Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau

perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian

kuesioner yang dilakukan oleh penulis. Adapun yang menjadi sumber

data primer dalam laporan ini adalah wawancara pihak-pihak yang

berhubungan dengan pelatihan jahit dan pengembangan karyawan

seperti: bagian personalia PT Apparel One Indonesia dan data yang

diperoleh berupa data proses pelatihan jahit dan pengembangan

karyawan, data-data pendukung mengenai pelatihan jahit karyawan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain

misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data yang di

dapatkan berupa : visi misi, struktur organisasi, dokumen yang

menyangkut pelatihan karyawan.

Page 50: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

37

3.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Husein Umar (2011) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh

dari metode observasi, metode wawancara. Pada penelitian ini penulis

menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Metode observasi merupakan teknik yang menuntut adanya pengamatan

dari si peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap

objek penelitiannya untuk mengetahui keadaan sesungguhnya. Penulis

melakukan pengamatan secara langsung proses pelatihan dan

pengembangan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Apparel

One Indonesia.

2. Metode Interview

Metode Interview merupakan salah satu pengumpulan data yang lain

pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung dapat juga tidak

langsung. Dengan cara wawancara ke bagian-bagian yang terlihat di

dalam proses pelatihan dan pengembangan karyawan. Bagian yang

terlihat yaitu bagian Personalia (HRD).

3. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pengumpulan data dengan mencari informasi

melalui buku-buku referensi yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan.

Buku-buku referensi yang dipakai dalam penyusunan ini yaitu buku

tentang pelatihan dan buku manajemen Sumber Daya Manusia lainnya.

Page 51: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

38

BAB IV

PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

4.1 Uraian Bidang Pekerjaan

Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini objek yang

diambil adalah Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT Apparel One

Indonesia Semarang. Dilaksanakan selama 30 hari kerja dimulai pada tanggal

15 April 2019 sampai 15 Mei 2019, kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang

dilakukan di PT Apparel One Indonesia penulis di tugaskan di bagian training

center. Pada bagian ini, penulis diberikan tugas untuk :

1. Membantu membuat data absensi peserta pelatihan jahit, kegiatan yang

rutin dan wajib dilakukan peserta pelatihan jahit melakukan absensi

sebelum memulai kegiatan pelatihan.

2. Membantu Mengawasi kegiatan pelatihan jahit , kegiatan mengawasi

peserta pelatihan berkaitan dengan norma dan tata tertib yang ada di

perusahaan seperti, mengawasi proses pembelajaran menjahit, peserta

pelatihan harus memakai masker , peralatan kerja, tertib dalam bekerja

dan menggunakan pengaman mesin agar meminimalisir terjadinya

kecelakaan kerja.

3. Membantu merekap data Penilaian kepada peserta pelatihan jahit,

penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

Page 52: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

39

menganalisis, dan mengevaluasi tentang proses dan hasil belajar

peseta pelatihan jahit yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan.

Selama kegiatan Kuliah Kerja Praktek, penulis mendapatkan bimbingan

langsung dari tenaga pelatihan jahit, manajer serta para karyawan di bagian

lain seperti staff Gudang, staff HRD (personalia). Selama mengikuti Kuliah

Kerja Praktek penulis juga memperoleh data mengenai penerapan pelatihan

dan pengembangan yang menjadi objek penelitian penulis.

Berikut dokumentasi kegiatan kerja praktek di PT Apparel One

Indonesia sebagai berikut :

Gambar 4.1

Kegiatan Kerja Praktek

PT Apparel One Indonesia

Penulis sedang membantu merekap data absensi dan nilai

Sumber : PT Apparel One Indonesia.

Page 53: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

40

4.1.1 Latar Belakang Diadakannya Pelatihan jahit karyawan Pada PT

Apparel One Indonesia

PT Apparel One Indonesia melaksanakan adanya pelatihan bagi

karyawan untuk meningkatkan perkembangan karyawan, memperbaiki

produktifitas, kualitas dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat

melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu untuk

meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan, PT Apparel One

Indonesia melakukan program pelatihan jahit di unit produksi.

Pelatihan adalah suatu proses sistematis yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mengembangkan ketrampilan individu, kemampuan,

dan pengetahuan serta sikap karyawan. Hal tersebut akan mampu merubah

perilaku karyawan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan.

Dalam program pelatihan PT Apparel One Indonesia melakukan

pelatihan jahit garment unit produksi yang bertujuan untuk meningkatkan

produktifitas, kualitas, dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat

melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Selain itu perusahaan

juga diharapkan mampu untuk mengurangi masalah-masalah yang ada di

perusahaan sehingga PT Apparel One Indonesia mampu menyelesaikan

target tepat waktu, selain itu karena produk yang dihasilkan dipasarkan ke

Page 54: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

41

luar negeri maka untuk menjaga kualitas produk dulakukan pelatihan jahit

pada bagian unit produksi.

4.1.2 Tujuan & Manfaat Pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One

Indonesia

Tujuan pelatihan jahit di unit produksi PT Apparel One Indonesia

adalah untuk meningkatkan perkembangan karyawan, memperbaiki

produktifitas, kualitas dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat

melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu untuk

meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan, PT Apparel One

Indonesia melakukan program pelatihan jahit di unit produksi.

Adapun tujuan pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia

adalah :

1. Produktifitas kerja

PT Apparel One Indonesia dalam melaksanakan pelatihan

karyawan tidak ditunjukkan pada tenaga kerja yang masih baru saja,

namun juga tenaga yang sudah lama. Ini dimaksudkan agar

meningkatkan kemampuan tenaga kerja yang berkaitan dengan tugas

dan tanggung jawab karyawan itu sendiri. Dengan adanya pelatihan,

karyawan mampu meningkatkan kemampuan yang lebih tinggi

sehingga mendapatkan hasil yang baik secara kualitas dan kuantitas

terhadap nilai produk.

Page 55: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

42

2. Efisiensi

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One

Indonesia maka diharapkan mampu untuk mengurangi masalah-

masalah yang ada di perusahaan. Efesiensi sangat diperlukan untuk

meningkatkan tenaga kerja, waktu, bahan baku, dan mengurangi

arusnya mesin-mesin pemborosan, serta biaya produksi menjadi relatif

kecil sehingga bisa memenuhi target perusahaan.

3. Kerusakan

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One

Indonesia diharapkan mampu meningkatkan keahlian serta

ketrampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk

meminimalisir terjadinya kerusakan produk, kerusakan peralatan, dan

kerusakan mesin.

4. Kecelakaan kerja

PT Apparel One Indonesia melakukan program pelatihan karyawan

dengan tujuan untuk membantu karyawan mendapatkan ketrampilan

dan disiplin kerja, serta meningkatkan keamanan sehingga mengurangi

kecelakaan kerja dan kesalahan pada saat proses produksi.

5. Kualitas

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One

Indonesia diharapkan karyawan mampu memberikan kualitas terbaik

untuk meningkatkan produktifitas. Sehingga mampu meningkatkan

Page 56: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

43

dan mampu memberikan kualitas yang terbaik untuk nama perusahaan,

dimana pemberian yang efisisen akan mempengaruhi nilai produk

dimata konsumen.

6. Moral

PT Apparel One Indonesia melakukan pelatihan karyawan dengan

maksud untuk meningkatkan moral karyawan agar menjadi lebih baik,

hal ini bertujuan untuk mendapatkan keahlian dan ketrampilan khusus

yang sesuai dengan pekerjaannya sehingga sikap karyawan untuk

bekerja menjadi meningkat dan percaya diri.

7. Karier

Dengan adanya pelatihan karyawan PT Apparel One Indonesia

karyawan dapat meningkatkan keahlian dan ketrampilan agar

karyawan mampu membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini berpengaruh terhadap masa depan

karyawan terutama dalam hal posisi karier.

8. Konsumen

PT Apparel One Indonesia selalu memberikan yang terbaik untuk

konsumen terutama dalam hal kualitas produk, dengan adanya

pelatihan karyawan, maka diharapkan karyawan mampu meningkatkan

kualitas dan produktifitas dengan sebaik-baiknya agar konsumen

merasa puas dengan bararang atau produk yang diberikan oleh

perusahaan.

Page 57: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

44

Manfaat pelatihan jahit di unit produksi PT Apparel One

Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menemukan potensi

Dengan adanya pelatihan karyawan maka perusahaan akan berharap

menemukan potensi siapa saja karyawan yang memiliki daya

ketrampilan yang baik dan mempunyai kemampuan yang baik pula.

2. Meningkatkan produktifitas

Dalam upaya pelatihan karyawan yang efektif dan berjalan dengan

lancar, perusahaan berharap karyawan akan meningkatkan kinerja

produktifitas dan kualitas dengan sebaik-baiknya.

3. Mengurangi pengawasan

Dengan adanya pelatihan karyawan diharapkan karyawan mampu

menjalankan pekerjaan dengan baik dan menguasai materi yang telah

diajarkan, sehingga dapat mengurangi pengawasan terhadap tenaga

kerja lainnya.

4.1.3 Proses pelatihan karyawan

Pelatihan kepada karyawan sangat penting dilakukan oleh semua

perusahaan. Proses pelatihan karyawan yang baik dan tepat akan

mendapatkan dampak positif kepada perusahaan, hal ini juga dilakukan

oleh PT Apparel One Indonesia. Dengan harapan pelatihan karyawan dapat

mempengaruhi kinerja karyawan dan kualitas produk yang dihasilkan.

Page 58: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

45

Adapun proses dalam melaksanakan pelatihan karyawan bagi

Sumber Daya Manusia di PT Apparel One Indonesia dapat dilihat pada

gambar bagan alur sebagai berikut :

Gambar 4.2

Bagan alur proses pelatihan jahit

PT Apparel One Indonesia

Sumber : PT Apparel One Indonesia

Keterangan :

1. Analisis kebutuhan pelatihan ( training need analiysis )

Dalam hal ini PT Apparel One Indonesia memerlukan fase

penilaian yang ditandai dengan satu kegiatan utama yaitu analisis

kebutuhan pelatihan. Dimana analisis kebutuhan pelatihan ini sebagai

salah satu upaya identifikasi terhadap calon karyawan pelatihan.

Adapun tahapan pelatihan jahit yang ada pada PT Apparel One

Indonesia sebagai berikut :

a. Peserta yang datang di data untuk mengisi formulir pada bagian

informasi

b. Setelah pengisian, peserta langsung diantar ke klinik untuk cek

kesehatan

PELATIHAN ANALISIS

KEBUTUHAN

IMPLEMENTASI

PELATIHAN

EVALUASI

PELATIHAN

Page 59: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

46

c. Hasil tes kesehatan menentukan bahwa calon peserta dapat

mengikuti pelatihan. Dan setelah hasilnya bagus peserta di

serahkan langsung kepada pihak bagian training

d. Setelah itu, peserta calon pelatihan melakukan pengisian syarat-

syarat kebutuhan pelatihan yang nantinya akan diserahkan ke

bagian unit departemen

e. Selanjutnya, mengikuti tes perusahaan dalam hal ini perusahaan

melakukan tes seleksi karyawan baru

f. Peserta yang telah melewati tahap tes seleksi, ketika peserta

lolos ke perusahaan tersebut akan lebih di trial kembali.

g. Tahap selanjutnya peserta dipersilahkan mengikuti pelatihan

jahit selama 10 hari maksimal 22 hari.

h. Mengikuti sosialisasi dari perusahaan selama mengikuti

pelatihan.

i. Setelah mengikuti pelatihan jahit dan peserta dinyatakan sudah

mahir maka peserta di tes kembali di dalam perusahaan bagian

unit produksi bagi peserta yang lolos akan langsung di rekrut

oleh perusahaan melalui manajer personalia (HRD), dan bagi

peserta yang belum lolos akan di evaluasi kembali oleh trainer.

Page 60: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

47

2. Perencanaan dan pembuatan desain pelatihan

Dalam hal ini PT Apparel One Indonesia melakukan perencanaan

dan pembuatan desain pelatihan perencanaan tentang prosedur materi

pelatihan sangat perlu guna memperlancar kegiatan pelatihan.

Sedangkan Desain pelatihan sendiri adalah esensi dari pelatihan, karena

pada tahap ini bagaimana PT Apparel One Indonesia mampu bahwa

pelatihan akan dilaksaksanakan dengan menetapkan metode dan tahapan

pelatihan yang ada di perusahaan.

3. Implementasi pelatihan

Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan

yang efektif PT Apparel One Indonesia melakukan implementasi dari

program pelatihan. Dimana PT Apparel One Indonesia mdlakukan

kegiatan metode pembelajaran seperti antara diskusi perorangan. Dengan

adanya program pelatihan maka diharapkan mampu memberikan

pemahaman yang memungkinkan untuk membantu meningkatkan

kinerja karyawan pada saat pelatihan.

4. Evaluasi pelatihan

Dalam hal ini penting untuk selalu melakukan evaluasi pelatihan

disetiap kegiatan. Seperti yang dilakukan PT Apparel One Indonesia

evaluasi pelatihan selalu ditekankan untuk memastikan keberhasilan

kegiatan tersebut. Dengan mengevaluasi tahap awal perencanaan seperti

Page 61: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

48

pemeilihan program dan tahapan pelatihan, maka hal ini sangat perlu untuk

memastikan bahwa pelatihan yang telah dilakukan berhasil mencapai

tujuan ataukah justru sebaliknya.

4.1.4 Metode-metode pelatihan Jahit karyawan PT Apparel One Indonesia

1. Metode-metode pelatihan karyawan

Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada

karyawan, setiap perusahaan mempunyai metode tertentu. Seperti yang

ada di PT Apparel One Indonesia dimana metode yang digunakan

adalah metode On the Job Training , Off the Job Training dan simulasi

atau praktis dalam metode ini karyawan dilatih dan dikembangkan

tentang pekerjaan baru dengan supervisi trainer yang berpengalaman.

Adapun macam-macam metode yang diberikan oleh PT Apparel One

Indonesia antara lain :

1. Metode On the Job Training

a. Choaching

Dalam hal ini seorang atasan memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.

Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia seorang atasan bagian

produksi melakukan instruksi kepada seluruh karyawan bagaimana

melakukan proses produksi secara step by step.

Page 62: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

49

b. Rotasi Jabatan

Dalam rotasi jabatan ini karyawan di tuntut untuk selalu

disiplin, PT Apparel One Indonesia melakukan rotasi karyawan agar

menjadikan sarana evaluasi terhadap kinerja karyawan tersebut.

Selain itu rotasi ini diyakinkan dapat meningkatkan produktifitas

kerja, dan mendapatkan pengalaman baru yang sesuai dengan

potensinya. Sebagai contoh PT Apparel One Indonesia melakukan

rotasi karyawan yang semula ditempatkan di bagian mekanik akan di

rotasi dibagian injection dan bagian quality akan ditempatkan di

bagian desaign. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas

kerja yang lebih baik.

c. Penugasan khusus

Dalam pemilihan penugasan sementara ini seorang karyawan

diberikan penempatan pada posisi tertentu untuk jangka waktu yang

ditetapkan. Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia dimana

karyawan yang menjabat sebagai manajer di bagian produksi

mendapatkan tugas jangka panjang di luar negeri tepatnya di wilayah

union chemicar osaka, jepang untuk melaksanakan pekerjaan yang

diberikan oleh atasan

Page 63: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

50

d. Latihan instruksi pekerjaan

Dalam metode ini PT Apparel One Indonesia memberikan

beberapa latihan instruksi seperti penyajian materi kepada karyawan

yang di lakukan oleh trainer. Seorang trainer dituntut untuk dapat

bertindak secara efektif dan efisien agar seluruh materi dapat di

salurkan atau ditransfer oleh peserta pelatihan agar dapat memamhami

keseluruhan materi yang diberikan.

e. Magang

Dalam metode ini karyawan baru dibantu untuk terus belajar

dari karyawan yang lama atau sudah berpengalaman, PT Apparel One

Indonesia memegang teguh terhadap nilai kinerja terhadap karyawan.

Oleh karena itu metode magang ini diharapkan dapat memberikan bekal

dan pengalaman lebih pada karyawan baru.

Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia dimana karyawan

bagian produksi mendapatkan bekal magang, tujuannya agar karyawan

tersebut mendapatkan keahlian dalam hal ketrampilan.

2. Metode Off the Job Training

Pelatihan yang dilakukan diluar jam kerja, atau memerlukan waktu

khusus.

Page 64: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

51

Kuliah klasikal

Kuliah klasikal di PT Apparel One Indonesia, perusahaan

memberikan kesempatan jika ada karyawan yang ingin

melanjutkan ke perguruan yang lebih tinggi, sehingga

mendapatkan pelatihan-pelatihan secara eksternal.

3. Metode Simulasi atau praktis

Pelatihan yang dilakukan pada saat jam kerja atau diluar jam kerja.

Pelatihan laboraturium yang dilakukan untuk tes warna apakah

fabric atau kain yang digunakan mudah luntur atau tidak.

Pelatihan vestibul untuk mekanik yang membongkar pasang

mesin jahit untuk pelatihan perbaikan mesin

Permainan bisnis untuk operator yang di latih untuk efisiensi

produk. Yang dihitungkan dengan waktu yang diperlukan.

Permainan peran yang biasanya dilakukan untuk bagian adm

sewing yang bermain peran sebagai grup lider, sehingga dapat

melatih adm untuk menjadi grup lider sewing ( jahit )

4.2 Kendala-kendala dalam pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One

Indonesia

Kendala pelatihan yang dilaksanakan selalu ada dan kita harus selalu

berusaha membenahi pengaruh kendala - kendala tersebut. Kendala pelatihan

akan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan sehingga sasaran yang

Page 65: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

52

ingin di capai kurang memuaskan. Kendala - kendala yang sering menghambat

biasanya bersangkutan dengan peserta pelatihan, materi pelatihan, dan

instruktur atau tenaga pelatih, serta fasilitas pengembangan.

a. Peserta pelatihan

Peserta memiliki latar belakang yang berbeda seperti pendidikan,

pengalaman kerja, dan usia. Hal ini akan menyulitkan dan

menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan karena daya

tangkap, pola pikir, dan daya nalar yang berbeda – beda.

b. Materi pelatihan

Kurikulum yang diajarkan terkadang kurang serasi dan

menyimpang serta tidak sistematis dalam mencapai sasaran yang

diinginkan oleh pekerjaan yang bersangkutan.

c. Instruktur atau pelatih

Pelatih yang ahli dan cakap mentransfer ilmu dalam pelatihan

sulit didapat. Akibatnya, sasaran yang diinginkan tidak bisa

dicapai.

d. Fasilitas Pengembangan

Fasilitas pelatih dengan sarana dan prasarana yang ada kurang

akan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan.

Page 66: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

53

4.3 Solusi Dari Kendala Pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One

Indonesia

Berkaitan dengan kendala diatas, solusi yang dapat diberikan untuk

meminimalisir resiko adalah sebagai berikut :

a. Berkaitan dengan peserta pelatihan, bagi peserta yang kurang

mampu dalam ketrampilan maupun daya tangkap akan dipantau

lebih dan terdapat kebijakan yang diberikan. Misalnya dibantu

dalam menyelesaikan tugas dan bagi peserta yang cepat dalam

menyelesaikan materi akan diperbantukan dalam kelas produksi.

Trainer juga lebih menyemangati peserta dengan motivasi dan

dukungan agar peserta semangat dalam melakukan pelatihan.

b. Berkaitan dengan materi atau kurikulum, pada pelatihan jahit

telah disesuaikan dengan standart garment. Memberikan jenis

konsep materi berupa definisi atau pengertian, tujuannya agar

peserta pelatihan paham dan dapat membedakan, dapat

menunjukan unsur dan ciri materi sehingga dapat merespon

pembelajaran yang telah di sampaikan.

c. Berkaitan dengan pelatih, diharuskan mampu dalam mentransfer

ilmu kepada peserta, dan untuk lebih mempermudah modul

pembelajarannya. Trainer juga bisa melakukan metode

pembelajaran dengan cara diskusi antar perorangan dan

melakukan umpan balik, hal ini bertujuan untuk memberikan

Page 67: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

54

pemahaman terhadap karyawan agar dapat memahami konsep

pelatihan. Memberikan materi yang harus dihafal, memberikan

soal-soal untuk mengingat kembali, dan memberikan latihan atau

praktek.

d. Berkaitan dengan fasilitas Ketika terdapat fasilitas pelatihan yang

kurang memadai, misalnya jarum jahit, kain atau benang, harus

segera meminta bagian gudang materi pelatihan sehingga proses

belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.

Page 68: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

55

BAB V

PENUTUP

5.1 Ringkasan Pelaksanaan Hasil Kuliah Kerja Praktek

Berdasarkan uraian yang telah ada pada bagian pembahasan

mengenai pelatihan karyawan pada PT Apparel One Indonesia, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

PT Apparel One Indonesia sangat memerlukan kegiatan

pelatihan karena perusahaan ini mempunyai banyak karyawan.

Dengan adanya pelatihan karyawan maka diharapkan mampu

memberikan solusi terhadap masalah yang ada di karyawan mengenai

kualitas kinerja yang disebabkan penurunan kemampuan dan

kurangnya keahlian yang dimiliki karyawan. Pelatihan bukanlah

solusi utama yang dapat menyelesaikan masalah persoalan

perusahaan tetapi lebih menyelesaikan soal problerm kinerja

karyawan dan meningkatkan kinerja karyawan yang baik dan benar.

1. Tujuan dan manfaat pelatihan jahit karyawan

a. Produktifitas kerja

b. Efisiensi

c. Kecelakaan kerja

d. Kualitas

e. Moral.

Page 69: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

56

f. Karier.

g. Konsumen

Selain itu tujuan lain untuk mengubah sikap dan perilaku

karyawan terlebih PT Apparel One Indonesia lebih mengutamakan

budaya 5R yaitu ( Ringkas, Rapi, Rawat, Resik, Rajin )

Adapun Manfaat pelatihan karyawan adalah untuk menemukan potensi

karyawan, meningkatkan produktifitas, mengurangi pengawasan.

Dalam proses pelatihan karyawan terdapat empat tahapan

penting yang harus dilakukan oleh PT Apparel One Indonesia.

1. Analisis kebutuhan pelatihan ( training need analiysis)

2. Perencanaan dan pembuatan desain pelatihan

3. Implementasi pelatihan

4. Evaluasi pelatihan.

Indonesia

Adapun pelatihan karyawan pada PT Apparel One Indonesia

memiliki beberapa metode-metode seperti, on the job training, off

the job training dan metode simulasi atau praktis.

5.1.2 Metode-metode pelatihan jahit karyawan PT Apparel One

5.1.1 Proses pelatihan jahit karyawan PT Apparel One Indonesia

Page 70: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

57

Indonesia

Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan pada saat pelatihan

karyawan sebagai berikut:

a. Peserta pelatihan

b. Materi pelatihan

c. Instruktur atau pelatihan

d. Fasilitas pengembangan

5.2 Saran-Saran

Dengan adanya berbagai proses dan metode-metode pelatihan

karyawan maka diharapkan pihak perusahaan dapat melaksanakan

kegiatan pelatihan karyawan dengan penuh tanggung jawab sesuai

dengan peraturan yang ada dan begitu pula dengan karyawan

diharapkan mengikuti peraturan tersebut. Dengan begitu karyawan akan

mudah meningkatkan pengetahuan, pengalaman, sikap, serta

kemampuan intelektual yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan

yang lebih baik dan menghasilkan manfaat yang baik dalam rangka

mencapai tujuan perusahaan.

5.1.3 Kendala-kendala pelatihan jahit karyawan PT Apparel One

Page 71: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …

DAFTAR PUSTAKA

Wahjono, Sentot Imam, Mondy dan Mondy 2015. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Salemba Empat. Jakarta

Hasibuan, Malayu S.P 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta.

PT Bumi Aksara

Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat.

Jakarta

F, Ujang. 2015. Tujuan Pelatihan Sumber Daya Manusia.

https://www.academia.edu/4623846/Tujuan_Pelatihan_SDM.

B, Denny. 2014. Pelatihan Kerja: Definisi, Tujuan, Teknik, dan Manfaat.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2014/04/pelatihan-kerja-definisi-

tujuan-teknik.html

Handoko, T Hani. 2014. Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta

FEUSM
Typewritten text
58
Page 72: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 73: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 74: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 75: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 76: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 77: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …
Page 78: LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR …