Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada...

113
LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG (Scructural Work of CoLumn, Beam and Plate at The Project of Armada Town Square Building Magelang) Diajukan untuk memenuhi syarat Akademis Dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata – 1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Disusun oleh : ARY WIBOWO L2A 308 004 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

Transcript of Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada...

Page 1: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK DAN PELAT

LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN

SQUARE

MAGELANG

(Scructural Work of CoLumn, Beam and Plate at The Project of

Armada Town Square Building Magelang)

Diajukan untuk memenuhi syarat Akademis

Dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata – 1)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro

Disusun oleh :

ARY WIBOWO L2A 308 004

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2011

Page 2: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 iii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat, karunia, dan kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas kerja

praktek hingga akhir penyusunan Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur

Kolom, Balok dan Pelat Lantai Pada Proyek Pembangunan Gedung Armada

Town Square dengan baik dan lancar.

Laporan Kerja Praktek ini merupakan rangkuman dari hasil pengamatan

penulis di lapangan, yang meliputi manajemen proyek, perencanaan, penggunaan

alat dan bahan, pelaksanaan pekerjaan dan pengendalian pekerjaan, dimana

tinjauan khusus pada laporan ini adalah pekerjaan struktur kolom, balok dan pelat

lantai pada Upper Ground Floor (FFL +5,800 m). Laporan ini secara rinci dibagi

menjadi 7 (tujuh) bab, yang masing-masing bab nya berisi penjelasan secara detail

tentang bab tersebut, adapun 7 (tujuh) bab tersebut adalah : Bab I Pendahuluan,

berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan proyek, data umum dan data

teknis proyek. Bab II Manajemen Proyek, berisi tentang organisasi proyek,

hubungan kerja pihak-pihak yang terkait, tugas dan kewajiban masing-masing

pihak, dan rencana kerja. Bab III Perencanaan Proyek, berisi tentang data dan

analisa perencanaan struktur kolom, balok dan plat lantai sesuai tinjauan khusus

penulis. Bab IV Alat dan Bahan, berisi tentang peralatan dan bahan-bahan yang

digunakan selama proyek berlangsung. Bab V Pelaksanaan Pekerjaan, berisi

tentang pelaksanaan struktur atas, yaitu struktur kolom, balok dan pelat lantai,

perhitungan volume dan harga satuan pekerjaan serta menghitung produktifitas

harian pekerja terhadap suatu pekerjaan. Bab VI Permasalahan dan

Pemecahannya, berisi tentang masalah-masalah yang timbul pada saat

pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan cara penanganan masalah tersebut. Bab VII

Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran penulis berdasarkan hasil

pengamatan di lapangan selama kerja praktek.

Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai

pihak. Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Page 3: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 iv

1. Orang Tua dan keluarga, terima kasih doa dan dukungan yang tidak

pernah berhenti bagi saya, yang selalu memotivasi saya untuk tidak

putus asa dan terus maju.

2. Teman – teman di PT. Yodya Karya (Persero) Cabang Utama

Semarang atas bantuannya selama ini.

3. Ir. Sri Sangkawati, MS., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro.

4. Ir. Moga Narayudha, SP1, selaku Ketua Jurusan Reguler II Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

5. Dr. Sukamta, ST, MT, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, nasehat, dukungan serta semangat hingga

selesainya tugas kerja praktek ini.

6. Ir. Supriyono, MT, selaku dosen wali atas segala bimbingan,

dukungan dan bantuannya.

7. Ir. Hardi Wibowo, MT, selaku koordinator bidang akademis Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

8. Bapak Ir. Bambang Supriyanto, selaku Manajer Proyek yang telah

memberi izin dan memberi kesempatan untuk melaksanakan kerja

praktek.

9. Bapak Ir. Haryanto, yang menjadi guru dan pembimbing saya selama

kerja praktek di proyek ini.

10. Seluruh team pelaksana, security dan pekerja-pekerja di proyek yang

memberikan ilmu yang membantu penulis untuk menyelesaikan

laporan ini.

11. Semua teman-teman kerja praktek selama di proyek, yaitu Arya,

Yudhi, terima kasih atas bantuan kalian selama praktik.

12. Seluruh teman-teman angkatan 2008 Reguler II terima kasih atas

dukungan dan doanya.

13. Terima Kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Page 4: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat

diharapkan untuk penyempurnaan laporan kerja praktek ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan penguasaan ilmu rekayasa sipil di Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro.

Semarang, November 2011

Penulis

Page 5: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK DAN PELAT

LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN

SQUARE

MAGELANG

(Scructural Work of CoLumn, Beam and Plate at The Project ofArmada Town Square Building Magelang)

Disusun oleh :

ARY WIBOWO L2A 308 004

Telah disahkan pada tanggal :

Semarang, November 2011Mengetahui, Disetujui,

Ketua Program Reguler IIJurusan Teknik Sipil Dosen Pembimbing

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Kerja Praktek

Ir. Moga Narayudha, SP1 Dr. Sukamta, ST, MTNIP. 19520202 198003 1005 NIP. 19680814 199903 1002

Page 6: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 vi

DAFTAR ISIHal

HALAMAN JUDUL ............................................................................................…i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ...ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ..iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ..vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ..ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ .xii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................11.1 Latar Belakang....................................................................................11.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................2

1.2.1 Maksud dan Tujuan Proyek ....................................................21.2.1.1 Maksud Pendirian Proyek ........................................21.2.1.2 Tujuan Pendirian Proyek..........................................2

1.3 Lokasi Proyek .....................................................................................21.4 Data Proyek.........................................................................................3

1.4.1 Data Umum.............................................................................41.4.2 Data Teknis .............................................................................4

1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek ............................................................41.6 Metode Pengumpulan Data.................................................................41.7 Sistematika Penulisan Laporan ...........................................................5

BAB II MANAJEMEN PROYEK..........................................................................72.1 Uraian Umum .....................................................................................72.2 Unsur-unsur Organisasi Proyek ..........................................................82.3 Hubungan Kerja ..................................................................................8

2.3.1 Pemilik Proyek dan Konsultan Perencana ..............................92.3.2 Pemilik Proyek dan Kontraktor Pelaksana............................102.3.3 Konsultan Perencana dan Kontraktor Pelaksana ..................10

2.4 Sistem Pelaporan Proyek, Administrasi Proyek,Rapat Proyek ................................................................................102.4.1 Sistem Laporan .....................................................................102.4.2 Administrasi Proyek..............................................................122.4.3 Rapat Proyek .........................................................................13

2.5 Rencana Kerja ................................................................................152.5.1 Time Schedule.......................................................................152.5.2 Kurva S ................................................................................162.5.3 Shop Drawing .......................................................................16

2.6 Tenaga Kerja, Waktu Kerja, dan Upah Kerja ...................................162.6.1 Tenaga Kerja .........................................................................172.6.2 Waktu Kerja ..........................................................................172.6.3 Upah Kerja ............................................................................17

Page 7: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 vii

BAB III PERENCANAAN PROYEK..................................................................183.1 Tinjauan Umum................................................................................183.2 Perencanaan Struktur Atas................................................................20

3.2.1 Kolom....................................................................................203.2.2 Balok Induk (Beam) ..............................................................223.2.3 Balok Anak ...........................................................................223.2.4 Plat Lantai Konvensional ......................................................233.2.5 Plat Lantai Sistem Half Slab .................................................24

3.3 Analisa Struktur ................................................................................263.3.1 Analisa Struktur Pelat ...........................................................263.3.2 Analisa Struktur Balok..........................................................283.3.3 Analisa Struktur Kolom ........................................................31

BAB IV ALAT DAN BAHAN.............................................................................334.1 Tinjauan Umum ................................................................................334.2 Bahan-bahan Konstruksi...................................................................33

4.2.1 Baja .......................................................................................344.2.2 Semen....................................................................................344.2.3 Beton Ready Mix ...................................................................354.2.4 Plywood.................................................................................364.2.5 Kawat Bendrat.......................................................................364.2.6 Air Kerja ...............................................................................374.2.7 Pasir.......................................................................................384.2.8 Batu Kali ...............................................................................384.2.9 Callbond................................................................................384.2.10 Bantak ...................................................................................394.2.11 Batako ...................................................................................394.2.12 Batu Bata...............................................................................404.2.13 Bahan Additive (Tambahan) .................................................40

4.3 Alat-alat Konstruksi ..........................................................................414.4.1 Tower Crane (TC).................................................................414.4.2 Back Hoe ...............................................................................414.4.3 Dump Truck...........................................................................424.4.4 Mobile Concrete Pump .........................................................434.4.5 Mixer Truck...........................................................................434.4.6 Pemotong Tulangan (Bar Cutter) .........................................444.4.7 Pembengkok Tulangan (Bar Bender) ...................................444.4.8 Theodolith .............................................................................454.4.9 Waterpass..............................................................................464.4.10 Concrete Vibrator .................................................................464.4.11 Scaffolding ............................................................................474.4.12 Alat Cetak Benda Uji Beton (Silinder) .................................484.4.13 Bucket....................................................................................494.4.14 Air Compressor .....................................................................494.4.15 Alat-alat Pengelasan..............................................................504.4.16 Cutter Beton..........................................................................504.4.17 Pompa Air .............................................................................50

Page 8: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 viii

4.4.18 Bulldozer ...............................................................................504.4.19 Mobile Crane ........................................................................51

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................525.1 Tinjauan Umum ................................................................................525.2 Pekerjaan Struktur Atas ....................................................................53

5.2.1 Pekerjaan Kolom...................................................................535.2.2 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai ...........................................685.2.2 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai dengan sistem Half Slab ...81

5.3 Perhitungan Produktifitas Kerja Harian............................................85

BAB VI PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA ...................................836.1 Permasalahan Proyek........................................................................836.2 Pemecahan Permasalahan Proyek.....................................................86

BAB VII PENUTUP............................................................................................888.1 Tinjauan Umum ................................................................................888.2 Kesimpulan .......................................................................................888.3 Saran .................................................................................................95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Armada Town Square…....……….……………………3

Gambar 1.2 Diagram Alir Metodologi KP….....…………………………………5

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana …………………………8

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Proyek Armada Town Square …………………9

Gambar 3.1 Plat Lantai Sistem Half Slab……………………………………….25

Gambar 3.2 Sketsa Struktur Plat lantai………………………………………….26

Gambar 3.3 Sketsa Struktur Balok …….……………………………………….28

Gambar 3.4 Diagram Tegangan ………..……………………………………….29

Gambar 3.5 Penampang Kolom ……….……………………………………….31

Gambar 4.1 Besi Tulangan ………………………………………………….….34

Gambar 4.2 Semen Putih dan Semen Portland ………………………………....35

Gambar 4.3 Beton Ready Mix ………………………………………………..…36

Gambar 4.4 Plywood ……………………………………………………….…..36

Gambar 4.5 Kawat Bendrat .................................................................................37

Gambar 4.6 Pasir …………………………………………………………….…38

Gambar 4.7 Batu Kali ……………………………………………………..……38

Gambar 4.8 Cairan Calbond.................................................................................39

Gambar 4.9 Bantak ………………………………………………………….….39

Gambar 4.10 Batako ………………………………………………………..…..39

Gambar 4.11 Batu Bata ………………………………………………….……..40

Gambar 4.12 Tower Crane ………………………………………………….….41

Gambar 4.13 Back Hoe………………………………………………………….42

Gambar 4.14 Dump Truck ………………………………………………………42

Gambar 4.15 Concrete Pump dan Mixer Truck saat loading concrete …………44

Gambar 4.16 Bar Cutter .......................................................................................44

Gambar 4.17 Bar Bender......................................................................................45

Gambar 4.18 Teodolith .........................................................................................45

Gambar 4.19 Proses levelling ..............................................................................46

Gambar 4.20 Concrete Vibrator ……………………………………………..…47

Page 10: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 x

Gambar 4.21 Sketsa scaffolding …………………………………………..……48

Gambar 4.22 Scaffolding………………………………………………………..48

Gambar 4.23 Alat Cetak Benda Uji……………………………………………..49

Gambar 4.24 Bucket …………………………………………………………….49

Gambar 4.25 Air Compressor……………………………..……………….……50

Gambar 4.27 Cutter Beton………………………………………………………50

Gambar 4.28 Bulldozer………………………………………………………….51

Gambar 4.29 Mobile Crane…………………………………………….……….51

Gambar 5.1 Diagram Alir Pekerjaan Kolom …………………………………...53

Gambar 5.3 Denah Marking…………………………………………….………54

Gambar 5.4 Potongan A-A………………………………………………..…….55

Gambar 5.5 Marking As kolom…………………………………………………55

Gambar 5.6 Panjang Pembekokan Ujung Sengkang yang Dibutuhkan ...............56

Gambar 5.7 Penyaluran Tulangan Utama Kolom ………………………………57

Gambar 5.8 Pemasangan Tulangan Kolom……………………………….…….57

Gambar 5.9 Plywood dan Balok LVL……………………………………….….58

Gambar 5.10 Metode pemasangan bekisting kolom ….………………………..60

Gambar 5.11 Bekisting kolom ………………………..………………………..61

Gambar 5.12 Pengecekan Bekisting Kolom ………………………………..…..61

Gambar 5.13 Pengecoran Kolom .........................................................................63

Gambar 5.14 Detail Kolom K1….……………………………..………………..64

Gambar 5.15 Perhitungan Volume dan Bekisting Kolom Type K1….…..……..65

Gambar 5.16 Diagram Alir Pekerjaan Balok dan Plat Lantai ……………..……68

Gambar 5.18 Kontrol Kemiringan Pelat Lantai…………………………………69

Gambar 5.19 Pemasangan Jack Base………………………..…………..………70

Gambar 5.20 Pemasangan Cross Brace ………………………..………..………70

Gambar 5.21 Pemasangan U-Head …………………...………..………..………71

Gambar 5.22 Pemasangan Balok suri-suri …………………...………..…...……71

Gambar 5.23 Pemasangan Bottom Form ………………….....………..…...……72

Gambar 5.24 Pemasangan Side Form ………………….….....………..…...……73

Gambar 5.25 Pemasangan Stronger Beam ………………….….....…...…...……73

Gambar 5.26 Pemasangan Plywood ………………….….....…...……….....……74

Page 11: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 xi

Gambar 5.27 Potongan Melintang Bekisting Balok dan Plat ……………....……74

Gambar 5.28 Penjangkaran Tulangan Balok pada Tulangan Kolom.....................75

Gambar 5.29 Pemasangan Tulangan Sengkang.....................................................75

Gambar 5.30 Susunan Scaffolding untuk Plat Lantai………………………....…76

Gambar 5.31 Cakar Ayam dan Beton Decking......................................................77

Gambar 5.32 Pembersihan Akhir sebelum Pengecoran Plat Lantai……………..78

Gambar 5.33 Callbond di Permukaan Beton Lama…………………………..….79

Gambar 5.34 Pengecoran Plat Lantai Konvensional.............................................79

Gambar 5.35 Levelling dengan Waterpass…………………………………...….80

Gambar 5.36 Diagram Alir Pekerjaan Balok dan Plat Lantai

Sistem Half Slab………………...……………………………...….81

Gambar 5.37 Begel pada Balok………….…………………………………...….82

Gambar 5.38 Pemasangan Half Slab………….………………………………….82

Gambar 5.39 Wire Mesh di atas Half Slab………….………...………………….83

Gambar 5.40 Pengecoran plat lantai Half Slab………….………...….………….84

Gambar 5.37 Timesheet Concrete Pump untuk cor plat lantai……………….….85

Gambar 6.1 Genangan air hujan di STP…………………………………..……..87

Gambar 6.2 Pekerja yang tidak memakai helm dan sepatu………...……………88

Gambar 6.3 Longsoran di STP……………………………………………..……89

Gambar 6.4 Semen sisa di lapangan……………………………………………..89

Gambar 6.5 Hasil Penulangan Kolom……………………………………...……90

Gambar 7.1 Pengaturan stek kolom…………………..………………….....……94

Gambar 7.2 Denah Balok……………………………..………………….....……95

Gambar 7.3 Detail Penulangan Balok…………………………...……….....……95

Gambar 7.4 Denah Balok dan Slab……………………………...……….....……95

Gambar 7.5 Potongan Balok dan Slab………………...………...……….....……97

Gambar 7.6 Detail Penulangan Plat lantai Konvensional…………………..……97

Gambar 7.7 Plat lantai Sistem Half Slab………………………..…………..……98

Gambar 7.8 Hasil pengecoran dengan begisting peri…………..…………..……99

Page 12: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Risalah Rapat........................................................................................14

Tabel 3.1 Tipe dan Ukuran Kolom……………………………………………...21

Tabel 3.2 Tipe dan Ukuran Balok ........................................................................22

Tabel 3.3 Tipe dan Tebal Slab .............................................................................23

Tabel 6.1 Tipe dan Ukuran Kolom……………………………………………...89

Tabel 6.2 Tipe dan Ukuran Balok ........................................................................90

Tabel 6.3 Tipe dan Tebal Slab .............................................................................92

Page 13: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Magelang merupakan sebuah wilayah di Provinsi Jawa Tengah

yang sedang berkembang dengan berbagai pembangunan di segala bidang untuk

mewujudkan warga masyarakat Kabupaten Magelang yang lebih maju. Kemajuan

itu tentunya tidak bisa terlepas dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi

tentu saja diikuti dengan meningkatnya pusat perbelanjaan yang menyediakan

berbagai kebutuhan, untuk menunjang fungsi tersebut maka di kawasan Magelang

bermunculan berbagai macam gedung dengan memanfaatkan penggunaan lahan

untuk kawasan niaga.

Proyek Pembangunan Armada Town Square merupakan salah satu

langkah yang diambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pusat

perbelanjaan yang cukup besar dan lengkap (mall), serta penginapan sementara

(hotel) bagi warga dari luar Magelang. Armada Town Square yang dibangun oleh

PT. Armada Hada Graha, terletak di Jalan Mayjend Bambang Sugeng No.1

Magelang. Pemilihan lokasi ini sangat strategis, karena terletak di perbatasan

Kabupaten Magelang dan Kota Magelang sehingga baik penduduk Kabupaten

maupun Kota Magelang tidak merasa terlalu jauh untuk mengunjungi lokasi

tersebut, selain itu jalan di depan Armada Town Square juga merupakan akses

utama Magelang-Jogja dari arah Kota Magelang, sehingga orang yang dari arah

Kota Magelang atau Semarang yang akan ke Jogja pasti akan cenderung melewati

jalan itu. Oleh karena itu, Armada Town Square diharapkan menjadi pusat

perbelanjaan dan hotel terbesar di Kabupaten maupun Kota Magelang.

Page 14: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 2

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Pendirian Proyek

Proyek pembangunan Armada Town Square mempunyai maksud antara

lain:

1) Mendirikan tempat belanja, ruang pertemuan, serta hotel yang

strategis di Magelang,

2) Menciptakan lapangan kerja baru,

3) Menghadirkan tempat belanja serta hiburan yang modern.

1.2.2 Tujuan Pendirian Proyek

Proyek pembangunan Armada Town Square mempunyai tujuan antara

lain:

1) Memenuhi kebutuhan tempat perbelanjaan yang aman, nyaman dan

modern di tengah kota,

2) Membuka lapangan pekerjaan baik selama proyek berlangsung

maupun setelah proyek berakhir,

3) Meningkatkan efektifitas waktu dan tenaga masyarakat perkotaan

dengan menyajikan tempat perbelanjaan (mall), hotel, ruang

pertemuan (meeting room) yang terdapat dalam satu wilayah dengan

letak yang sangat strategis.

1.3 Lokasi proyek

Proyek Pembangunan Armada Town Square terletak di Jl. Mayjend

Bambang Sugeng No.1 Magelang. Secara geografis Armada Town Square

mempunyai batas-batas sebagai berikut:

1) Sebelah Utara : Jalan Sukarno-Hatta

2) Sebelah Timur : Pabrik karoseri PT. Mekar Armada Jaya

3) Sebelah Selatan : Pemukiman Penduduk Cikalan Kelurahan Banyurojo

4) Sebelah Barat : Jalan Mayjend Bambang Sugeng

Page 15: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 3

JALAN SUKARNO HATTA

KOMPLEK KANTOR LOKASI

DPRD KOTA MAGELANG PROYEK

JALAN MAYJEND BAMBANG SUGENG

Gambar 1.1 Peta lokasi Armada Town Square

1.4 Data Proyek

1.4.1 Data Umum

1) Nama Proyek : Armada Town Square

2) Lokasi Proyek : Jl. Mayjend Bambang Sugeng No. 1 Magelang

3) Fungsi Bangunan : Pusat perbelanjaan, hotel, dan convention centre

4) Pemilik Proyek : PT. Mekar Armada Jaya

5) Konsultan Arsitekur : PT. Wastumatra. KI

6) Konsultan Interior : PT. Wastumatra. KI

7) Konsultan Struktur : PT. Indo Swissatama

8) Konsultan M&E : PT. Sigmatech Tatakarsa

9) Jenis Kontrak : Lump sum

10) Waktu Pelaksanaan : 12 Mei 2010 – 24 Nopember 2011

11) Masa Pelaksanaan : 561 Hari Kalender

12) Kontraktor Pelaksana : PT. Armada Hada Graha

Page 16: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 4

Sub Kontraktor

a) Pek. Pondasi : PT. Pakubumi Semesta

b) Pek. M&E : PT. Tritunggal

c) Pek. Bekisting : PT. Beton Konstruksi Wijaksana (BKW)

1.4.2 Data Teknis

1) Luas Tanah : ± 31621 m2

2) Jumlah Lantai : 3 Lantai

1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek

Ruang lingkup pekerjaan lapangan yang dibahas pada laporan ini tidak

mencakup seluruh pekerjaan proyek. Pekerjaan-pekerjaan yang diamati selama

masa kerja praktek dari tanggal 14 Maret 2011 sampai dengan 20 Mei 2011

adalah sebagai berikut.

a) Pekerjaan Struktur

1) Pekerjaan lantai lower ground

2) Pekerjaan lantai ground

3) Pekerjaan lantai upper ground

b) Pekerjaan Arsitek

1) Pekerjaan dinding batu bata.

2) Pekerjaan partisi dan kusen alumunium.

c) Pekerjaan M&E

1) Pekerjaan instalasi pipa untuk sprinkle, air kotor, dan air bersih

pada ground water tank

2) Pekerjaan air holding unit, sebagai pengatur suhu dan

kelembaban di dalam ruangan.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan data-data diperoleh dari berbagai sumber yaitu:

1. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung di

lapangan,

Page 17: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 5

2. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pembimbing di

lapangan dari pihak kontraktor dan para pelaksana di lapangan (dengan

pihak terkait),

3. Gambar kerja dan data-data lain yang diperoleh dari kontraktor;

4. Literatur,

5. Dokumentasi berupa foto.

Gambar 1.2 Diagram alir metodologi kerja praktek

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Laporan Kerja Praktek proyek pembangunan Armada Town Square ini

disusun dalam 7 (tujuh) bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi proyek, data

proyek, ruang lingkup proyek dan ruang lingkup kerja praktek serta

sistematika penulisan laporan.

BAB II MANAJEMEN PROYEK

Bab ini berisi uraian umum manajemen proyek dan unsur-unsur yang

terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek serta pola

hubungan kerja dalam proyek.

BAB III PERENCANAAN PROYEK

Berisi tentang tinjauan umum, perencanan infrastruktur, perencanaan

arsitektur, perencanaan struktur, perencanaan mekanikal elektrikal,

perencanaan landscape.

PERIJINAN

WAWANCARAPENGAMATAN STUDI DATA PROYEK

DISKUSI DENGANPEMBIMBING KP

PELAPORAN DANASISTENSI DOSEN

Page 18: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 6

BAB IV ALAT DAN BAHAN

Bab ini membahas tentang bahan bangunan dan peralatan kerja yang

digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan proyek.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

Bab ini membahas tentang pekerjaan yang diamati selama masa kerja

praktek yang mencakup metode pelaksanaan yang digunakan dalam

proyek.

BAB VI PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA

Bab ini membahas tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi

dalam pelaksanaan proyek yang terjadi selama pelaksanaan kerja

praktek.

BAB VII KESIMPULAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran sebagai bagian akhir dari

laporan kerja praktek ini.

Page 19: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 7

BAB II

MANAJEMEN PROYEK

2.1 Uraian UmumManajemen proyek merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen

(perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek

dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien, agar tercapai

tujuan proyek secara optimal. (Penerbitan Universitas Tarumanegara, 1998: 20)

Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan

tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Usaha tersebut

dibatasi oleh tiga variabel proyek, yaitu waktu (Time), mutu (Quality) dan harga (Cost).

Kegiatan-kegiatan ini menghasilkan suatu output, baik software (design), maupun

hardware (pelaksanaan fisik).

Unsur-unsur yang dikelola dalam sebuah proyek, yaitu :

- money (uang dan material)

- man (tenaga kerja, tenaga ahli)

- machine (alat-alat untuk mempermudah pelaksanaan proyek)

- methode (mekanisme dan prinsip kerja yang diterapkan dalam menjalankan suatu

proyek).

(Tim Penulis Dosen Perguruan Tinggi Swasta – Jakarta, 1998, Manajemen

Konstruksi, Universitas Tarumanegara, Jakarta.)

Sebuah proyek diawali oleh adanya gagasan atau ide dari pihak pengguna jasa

(owner) yang kemudian dituangkan ke dalam pekerjaan perencanaan dan direalisasikan

menjadi suatu wujud fisik tiga dimensional. Dalam hal ini yang akan dibahas secara

mendalam adalah proyek dalam kelompok industri konstruksi.)

Page 20: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 8

2.2 Unsur-Unsur Organisasi Proyek

Unsur-unsur yang terlibat langsung di dalam proyek ini, pada dasarnya kita bagi

menjadi:

Pemilik Proyek (owner)

Konsultan Perencana (designer)

Kontraktor Pelaksana

Gambar 2.1 Struktur organisasi kontraktor pelaksana

2.3 Hubungan KerjaKeempat unsur proyek ini mempunyai hubungan kerja satu sama lainnya di

dalam menjalankan peranannya masing-masing. Hubungan kerja yang ada dapat bersifat

ikatan kontrak, hubungan koordinasi ataupun perintah. Hubungan antara pihak- pihak

terkait dapat dilihat pada skema hubungan kerja pihak-pihak yang terkait dalam proyek.

Project DirectorIr. Benny

Project ManagerIr. Bambang Suprianto

Site ManagerIr. Haryanto

Drafter ProyekFebriyatmo Prakoso, ST

LogistikSupriyanto

Pelaksana1. Susanto2. Jumarno3. Noviyanto4. Kushendratmo

Surveyor1. Bambang Udiyono2. Rochim

Page 21: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 9

OWNERPT. Mekar Armada Jaya

KONSULTAN M&EPT. Sigmatech

Tatakarsa

KONSULTANARSITEKTURPT. Wastumatra

KI

KONTRAKTORUTAMA

PT. Armada HadaGraha

SUB KONTRAKTOR

KONSULTAN STRUKTURPT. Indo Swissatama

Keterangan :

: Hubungan Komando/ Perintah

: Hubungan Koordinasi

: Hubungan Tanggung jawab

Gambar 2.2 Struktur organisasi proyek Armada Town Square

Dari skema bagan di atas dapat dijelaskan hubungan kerja diantara keenam

unsur proyek tersebut sebagai berikut :

2.3.1 Pemilik Proyek dan Konsultan Perencana

Diantara keduanya terdapat ikatan kontrak, dimana konsultan perencana

memberikan jasa perencanaan proyek yang meliputi masalah-masalah teknis

maupun administrasi kepada pemilik proyek, dan sebaliknya pemilik proyek

berkewajiban memberikan imbalan berupa biaya perencanaan kepada konsultan

perencana. Pemilik proyek mempunyai hak memberi perintah kepada konsultan

perencana.

Page 22: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 10

2.3.2 Pemilik Proyek dan Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana berkewajiban melaksanakan pekerjaan proyek

dengan baik dan memuaskan pemilik proyek pada waktu penyerahan pekerjaan.

Sebaliknya pemilik proyek berkewajiban untuk membayar seluruh biaya

pelaksanaan kepada kontraktor pelaksana agar proyek dapat berjalan dengan

lancar. Hubungan kerja telah diatur dalam kontrak kerja.

2.3.3 Konsultan Perencana dan Kontraktor Pelaksana

Konsultan perencana terlebih dahulu menyampaikan perencanaan

pekerjaan proyek, sedangkan kontraktor pelaksana bertugas untuk melaksanakan

pekerjaan proyek sesuai dengan perencanaan konsultan perencana. Tetapi di

antara keduanya tidak terjadi hubungan perintah, tetapi terdapat hubungan

koordinasi.

2.4 Sistem Pelaporan Proyek, Administrasi Proyek, Rapat Proyek2.4.1 Sistem Laporan

Laporan pekerjaan dibuat pada saat proyek sedang berjalan maupun setelah

proyek berakhir yang dijadikan sebagai bahan evaluasi hasil pekerjaan dan untuk

penyempurnaan proyek di masa mendatang.

Pada proyek pembangunan Armada Town Square ini, sistem laporan

terdiri dari laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.

a. Laporan Harian

Laporan harian dibuat setiap hari secara tertulis oleh pihak pelaksana

proyek dalam melakukan tugasnya dan dalam

mempertanggungjawabkan terhadap apa yang telah dilaksanakan serta

untuk mengetahui hasil kemajuan pekerjaannya apakah sesuai dengan

rencana atau tidak. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi bagi

pengendali proyek dan pemberi tugas melalui direksi tentang

perkembangan proyek.

Laporan harian berisikan data-data antara lain :

1. Waktu dan jam kerja

2. Pekerjaan yang telah dilaksanakan maupun yang belum

Page 23: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 11

3. Keadaan cuaca

4. Bahan-bahan yang masuk ke lapangan

5. Peralatan yang tersedia di lapangan

6. Jumlah tenaga kerja di lapangan

7. Hal-hal yang terjadi di lapangan

Dengan adanya laporan harian ini, maka segala kegiatan proyek yang

dilakukan tiap hari dapat dipantau.

b. Laporan Mingguan

Laporan mingguan ini dibuat berdasarkan laporan harian yang telah

dibuat sebelumnya. Laporan mingguan berisi tentang uraian pekerjaan

hari-hari sebelumnya serta kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan

selama satu minggu. Laporan ini dibuat oleh site manager.

Sama halnya seperti laporan harian, pembuatan laporan mingguan juga

dimaksudkan untuk mengetahui keadaan proyek, hanya saja dalam

laporan mingguan ini mencakup waktu setiap minggu dan permasalahan

yang lebih kompleks. Prosentase kemajuan dan atau keterlambatan

proyek juga dapat diketahui melalui laporan mingguan ini dengan cara

membandingkan kurva S.

Adapun gambaran mengenai laporan mingguan seperti hal-hal berikut :

1) Kemajuan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan minggu yang

berlalu, jenis peralatan beserta jumlahnya, jumlah tenaga kerja, dan

material yang digunakan beserta volumenya.

2) Besar biaya proyek yang dikeluarkan selama satu minggu dan

perencanaan biaya yang akan dikeluarkan minggu berikutnya.

3) Jumlah pemakaian dan pemasukan bahan.

4) Catatan permasalahan yang ada selama satu minggu pelaksanaan.

5) Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga kerja, bahan

dan peralatan serta cara menanganinya.

6) Catatan tentang ada tidaknya pekerjaan tambah dan pekerjaan

kurang dalam pelaksanaan proyek selama satu minggu.

Page 24: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 12

7) Instruksi, informasi, serta keputusan yang diperlukan kontraktor

untuk minggu berikutnya dari pihak pemberi tugas.

c. Laporan Bulanan

Laporan bulanan yang dibuat oleh kontraktor yaitu oleh site manager

dimaksudkan agar penggunaan dana dan prestasi kerja selama satu

bulan dapat dikontrol oleh pemilik proyek sesuai dengan kesepakatan

yang telah disepakati dalam tender proyek. Kemajuan proyek selama

satu bulan juga dapat diketahui melalui laporan bulanan ini. Laporan

bulanan ini merupakan akumulasi dari laporan mingguan, yang

dilengkapi dengan foto dokumentasi sebagai tolok ukur realisasi

kemajuan pelaksanaan proyek, dan evaluasi kemajuan pekerjaan

terhadap rencana awal.

Dalam laporan bulanan yang berisi seluruh kegiatan proyek, baik

pelaksanaan maupun kegiatan-kegiatan penunjangnya terdapat dalam

hal-hal sebagai berikut :

1) Data umum proyek,

2) Master schedule,

3) Monthly progress report,

4) Permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya,

5) Kondisi cuaca di proyek selama satu bulan lengkap,

6) Foto dokumentasi kemajuan proyek.

2.4.2 Administrasi Proyek

Administrasi Proyek berisi tentang laporan keuangan yang dibuat oleh

bagian administrasi proyek, dan yang dituangkan dalam laporan ini adalah

sebagai berikut.

1) Daftar pembayaran biaya tidak langsung yang dibuat setiap hari

dan berisi tentang pengeluaran uang yang dipergunakan setiap

hari.

2) Bukti kas yang telah dibuat setiap minggu antara lain berisi tentang

keadaan keuangan proyek per-minggu.

Page 25: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 13

Laporan keuangan ini dibuat satu minggu sekali dan dikirim kepada

Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan Kantor Pusat serta pemilik proyek.

Administrasi keuangan bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan di

proyek bidang administrasi keuangan dan dokumentasi pembayaran, serta

menyiapkan laporan-laporan keuangan dan SDM proyek. Bertanggung jawab

terhadap Site Manager, dengan uraian tugas yang lebih spesifik yaitu :

1) Pencatatan keluar masuknya uang/ kas

2) Mengurus perlengkapan dan kelancaran tagihan proyek

3) Membuat dan menyajikan cashflow kepada Kepala Proyek

4) Membuat laporan berkala di bidang keuangan

5) Menyusun Anggaran Pembelanjaan Mingguan proyek.

2.4.3 Rapat Organisasi

Rapat Organisasi adalah merupakan pertemuan yang diadakan

dan dihadiri oleh Pemilik Proyek, Konsultan Perencana, Kontraktor

Utama dan Sub-kontraktor untuk mengadakan koordinasi lebih lanjut

pada penanganan proyek. Dalam rapat ini sebagai media untuk

membahas masalah-masalah yang terjadi dan rencana penyelesaiannya.

Pada kondisi tertentu rapat organisasi ini dapat diadakan di luar waktu

biasanya, bila salah satu pihak memerlukannya.

Masalah-masalah yang dibahas dalam rapat ini antara lain:

1) Kesulitan yang dihadapai oleh pihak kontraktor dalam pelaksanaan

di lapangan.

2) Alternatif-alternatif dari pelaksanaan proyek dan masalah-masalah

lain yang berhubungan dengan pelakasanaan proyek secara teknis

dalam detail yang lebih terperinci dan jelas.

3) Prestasi fisik yang telah dicapai berdasarkan laporan yang telah

dibuat.

4) Permasalahan atau macam-macam kesulitan yang menjadi faktor

penghambat dan alternatif-alteranatif penanggulangannya.

Berikut ini ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan rapat organisasi yang

biasa disebut dengan rapat lapangan (site meeting) adalah sebagai

berikut:

Page 26: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 14

- Minimal setiap minggu di tempat pekerjaan diadakan rapat yang

dipimpin oleh Pemilik Proyek dengan pokok pembicaraan untuk

persiapan rapat organisasi.

- Laporan kemajuan pekerjaan (progress report) dan hal-hal lain

yang tercantum dalam laporan mingguan.

- Permasalahan administrasi.

- Permasalahan teknis (penjelasan gambar dan instruksi perencana

dan pemilik proyek).

- Koordinasi pekerjaan.

- Dari setiap site meeting ini Pemilik Proyek akan menyusun notulen

yang akan ditandatangani oleh pihak-pihak yang hadir.

- Notulen tersebut merupakan salah satu bahan pembahasan dalam

rapat koordinasi minggu yang akan datang.

- Rapat berkala ini bertujuan meninjau pelaksanaan proyek yang

sedang berlangsung, mengetahui prestasi pekerjaan, permasalahan

dan cara pemecahannya.

Tabel-2.1: Risalah Rapat (Notulen)

RISALAH RAPATCoordination Meeting

Tanggal : Rabu, 27 April 2011Waktu : 14.00 - selesaiTempat : R. Meeting PT.AHG

Halaman dari :

NO MASALAH TARGET TINDAKAN

1 Order beton plat lantai ground floor lahan belum siap tapi ready mixsudah datang. Perbaiki koordinasi. AHG

2 Pelaksanaan Pek. Cor Raft Foundation podium pada hari jum’at29 April 2011 mulai jam 20.00 WIB.

3 Lokasi pengecekan suhu dan slump di depan pintu 1. AHG4 Volume Raft Found. Podium : 1.241 m3 AHG5 Perubahan methode pelaksanaan cor Ratf Found. Podium dengan AHG

2 unit CP Truck dan 1 stand by + 1 unit CP.6 Rencana As-14 digunakan untuk akses jalan pekerja AHG7 Methode akses jalan mobilisasi Lt. GF masih dalam proses Info AHG

Perhitungan8 Tenaga ME akan ditambah 4 Orang, total 6 Orang. 1 Mei Tritunggal

Page 27: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 15

9 Tenaga besi tersedia total 28 Orang, yang dibutuhkan 55 Orang 9 Mei AHGDengan keadaan tenaga tsb maka progress terlambat.

10 Total keterlambatan 29 hari dari master schedule. Info11 Koordinasi dan komunikasi antara lapangan dan engineering harap Info

diperbaiki sehingga progress dapat tercapai.12 Shop drawing status 2 bisa dilaksanakan di lapangan. Info AHG13 Tenaga pelaksana ditambah 1 orang. 1 Mei AHG14 Seragam pekerja diperhatikan. AHG15 Tenaga K3 dan safety staff akan ditambah. 1 Mei AHG

Sumber: PT. Armada Hada Graha, 2011

Dalam proyek ini rapat yang diadakan adalah Rapat Koordinasi, meliputi :

a. Rapat Koordinasi Mingguan

Rapat koordinasi mingguan diadakan dengan dihadiri oleh owner,

konsultan perencana, dan kontraktor utama. Dalam rapat ini dibahas

hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta masalah-masalah

teknis yang timbul di lokasi proyek dan perkembangan proyek selama

satu minggu berjalan serta koordinasi masing-masing unsur proyek

yang terlibat langsung. Rapat biasanya diadakan pada hari Jum’at jam

09.00 sampai selesai.

b. Rapat Koordinasi Bulanan

Rapat koordinasi bulanan pada dasarnya sama dengan rapat koordinasi

mingguan hanya saja dalam rapat ini dibahas dan ditinjau kembali

pelaksanaan, masalah yang timbul dan perkembangan proyek setiap

bulannya.

2.5 Rencana KerjaRencana kerja merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kontraktor di dalam

melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya rencana kerja akan diperoleh gambaran secara

jelas dan terperinci tentang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan beserta waktu

yang disediakan untuk masing-masing tahapan pekerjaan. Bentuk rencana kerja yang

ada dalam proyek ini meliputi:

2.5.1 Time Schedule

Time Schedule adalah suatu bentuk rencana kerja yang berupa tabel,

berisi jenis-jenis pekerjaan disertai waktu dimulainya sampai dengan

Page 28: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 16

berakhirnya setiap jenis pekerjaan tersebut. Namun demikian, pada umumnya

time schedule tidak memperhatikan masalah biaya dan kurang jelas

menunjukkan ketergantungan antara jenis pekerjaan yang satu dengan lainnya.

2.5.2 Kurva S

Kurva S merupakan grafik yang menyatakan hubungan antara bobot

kumulatif kemajuan pekerjaan dalam persen dengan waktu pelaksanaan

pekerjaan dalam satuan waktu. Dengan adanya kurva S, dapat diikuti

perkembangan kemajuan pekerjaan setiap saat sehingga dapat diketahui dengan

cepat apabila proyek mengalami keterlambatan/ kemunduran. Kurva S juga

dapat dipakai untuk menilai prestasi kerja kontraktor sampai dengan waktu yang

ditinjau.

Dalam kenyataannya di lapangan, meskipun setiap tahapan kegiatan

dalam proyek sudah direncanakan dengan baik, masih sering dijumpai timbulnya

permasalahan yang dapat menghambat berlangsungnya pekerjaan proyek yang

pada akhirnya akan mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian proyek itu

sendiri. Permasalahan yang timbul dapat berupa masalah teknis maupun non

teknis yang sulit diputuskan.

2.5.3 Shop Drawing

Rencana gambar kerja yang telah dibuat terkadang masih perlu dijelaskan

dengan gambar-gambar dan detail-detail agar memudahkan pelaksanaannya dan

menghindari kesalahan serta memperlancar jalannya pekerjaan. Selain untuk

memperjelas gambar kerja terkadang juga dalam pelaksanaan apabila terjadi

perubahan-perubahan dari rencana semula, maka perlu perubahan gambar kerja

yang lebih lengkap yang disetujui oleh perencana dan pengawas.

2.6 Tenaga Kerja, Waktu Kerja, dan Upah KerjaPada umumnya pengaturan tenaga kerja pada semua kontraktor hampir sama

dari segi waktu kerja. Hanya saja mengenai sistem pengupahan masing-masing

mempunyai peraturan tersendiri. Tetapi pada prinsipnya pengaturan tenaga kerja ini

sesuai dengan Undang-Undang Perburuhan yang di dalamnya terdapat peraturan

mengenai jam kerja, jam lembur, upah minimum dan segala sesuatu yang berhubungan

dengan masalah ketenagakerjaan.

Page 29: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 17

2.6.1 Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada proyek ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1) Tenaga Tetap

Tenaga kerja tetap adalah karyawan yang sudah diangkat, dan mendapat

gaji tetap langsung dari kantor pusat.

2) Tenaga Harian

Tenaga kerja harian adalah tenaga kerja yang dipekerjakan berdasarkan

kebutuhan pada suatu jenis pekerjaan tertentu. Jumlah tenaga kerja harian

tergantung pada volume pekerjaan yang ada.

3) Tenaga Borongan

Tenaga kerja borongan adalah mandor beserta anak buahnya yang

mendapatkan upahnya berdasarkan prestasi pekerjaan yang dilakukan.

Mandor berkewajiban mengatur anak buahnya yang disesuaikan

kebutuhannya dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

2.6.2 Waktu Kerja

Waktu kerja pada hari Senin - Minggu mulai pukul 08.00 – 16.00

sebagai sift I dan mulai pukul 17.00 – 23.00 sebagai sift II dengan waktu

istirahat pukul 12.00 – 13.00 dan pukul 18.00 – 19.00. Waktu libur dalam

proyek ini hanya pada Lebaran yaitu dari tanggal 10 September 2010 – 19

September 2010, Natal 24 Desember 2010 – 26 Desember 2010, dan beberapa

hari ketika terjadi erupsi besar gunung Merapi.

2.6.3 Upah Kerja

Pelaksanaan pembayaran upah pada karyawan yang bekerja pada proyek

ini adalah sebagai berikut :

a. Upah karyawan tetap dibayarkan setiap akhir bulan.

b. Upah mandor dibayarkan setiap hari Sabtu melalui bagian

administrasi proyek.

c. Upah tenaga kerja dibayarkan setiap minggunya melalui mandor,

tepatnya hari Sabtu setelah mandor mendapat dari bagian administrasi

proyek.

Page 30: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 18

BAB III

PERENCANAAN PROYEK

3.1 Tinjauan UmumPerencanaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sebelum

dilaksanakannya suatu proyek. Tahapan awal ini dilakukan supaya tindakan yang

diambil dalam pelaksanaan suatu proyek tidak merugikan, oleh karena itu

perencanaan harus dibuat sematang mungkin dan dalam pelaksanaan harus

diserahkan pada orang atau badan usaha yang benar-benar ahli dan

berpengalaman dalam bidangnya serta mempunyai reputasi yang baik.

Tahap perencanaan merupakan tahap yang penting dalam proses

pelaksanaan suatu proyek karena perencanaan berkaitan dengan tahap sebelumnya

yaitu survey (pengamatan dan penyelidikan, selain itu tahap perencanaan

mempunyai kaitan ke depan, yaitu pada construction (pelaksanaan), operation

(pengoperasian atau pemakaian), maintenance (pemeliharaan). Kegiatan ini sangat

penting sebelum dimulainya sebuah proyek. Perencanaan suatu proyek harus

dibuat secermat dan seteliti mungkin, karena bila terjadi kesalahan perencanaan

ataupun urutan proses yang tidak benar dapat menyebabkan terjadinya kerugian.

Perencanaan yang matang sebelum dimulainya suatu pekerjaan proyek tidak

hanya menghemat biaya tetapi juga dapat menghemat waktu dan tenaga.

Pelaksanaan di lapangan seringkali berbeda dengan perencanaan, sehingga

pengalaman kerja pelaksana di lapangan sangat dibutuhkan sebagai unsur

penunjang dalam menghadapi berbagai masalah yang ada di lapangan.

Perencanaan dan persiapan yang matang sebelum pelaksanaan proyek merupakan

tindakan yang seharusnya dilakukan pemilik proyek untuk mengatasi

permasalahan yang terjadi di lapangan.

Perencanaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a) Konstruksi harus kuat dan aman

b) Mutu pekerjaan terjaga dengan baik

c) Pekerjaan selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan

d) Biaya pelaksanaan seefisien dan seekonomis mungkin.

Page 31: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 19

Perancangan proyek yang baik haruslah didukung komitmen bersama

untuk dapat melaksanakannya secara konsekuen. Untuk itulah perlu adanya rapat-

rapat koordinasi sehingga menghasilkan kesepakatan mengenai mutu yang ingin

dicapai bersama.

Perencanaan suatu proyek dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap

pertama yaitu melakukan survey di lapangan dan penyelidikan tanah yang

dilakukan di laboratorium, sedangkan tahap perencanaan merupakan kelanjutan

dari studi kelayakan tahap tersebut, dimana dalam tahap perencanaan ini

merupakan kerangka landasan untuk pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.

Tahap-tahap perencanaan pembangunan suatu proyek antara lain:

1) Tahap Pra Rencana

Tahapan ini terdiri dari gambar-gambar sketsa atau merupakan outline dari

bangunan berikut dengan perkiraan biaya proyek. Gambar-gambar tersebut

dikembangkan lebih rinci lagi untuk dapat dipakai sebagai dasar pembahasan

berikutnya.

2) Tahap Perencanaan

Tahap ini terdiri dari uraian lanjutan dari gambar-gambar pra rencana dan

gambar-gambar dasar dengan skala yang lebih besar. Kemudian gambar-

gambar ini dikembangkan lagi menjadi gambar-gambar detail yang

dilengkapi dengan uraian kerja dan syarat-syarat serta perhitungan anggaran

bangunan.

3) Pembuatan gambar-gambar detail

Merupakan gambar detail yang menjelaskan secara rinci pekerjaan

konstruksi, disamping sebagai dasar pelaksanaan dan juga dipakai sebagai

dokumen lelang. Gambar-gambar detail ini dibuat oleh konsultan perencana.

4) Pembuatan rencana kerja dan syarat-syarat

Rencana kerja dan syarat-syarat ini mencakup semua aspek antara lain

material, peralatan, tenaga kerja, maupun mutu dari pekerjaan.

5) Perhitungan anggaran biaya

Anggaran biaya merupakan perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk bahan,

upah, dan biaya lain dalam pelaksanaan proyek.

Page 32: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 20

3.2Perencanaan Struktur AtasStruktur atas atau upper structure adalah bagian dari struktur yang

berfungsi menerima kombinasi pembebanan, yaitu beban mati, beban hidup, berat

sendiri struktur, dan beban lainnya yang direncanakan. Selain itu struktur

bangunan atas harus mampu mewujudkan perancangan arsitektur sekaligus dapat

menjamin dari segi keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu bahan-bahan

yang digunakan dalam bangunan ini mempunyai kriteria perancangan, antara lain:

1) Kuat,

2) Tahan api,

3) Awet untuk jangka waktu pemakaian yang lama,

4) Mudah didapat dan dibentuk,

5) Ekonomis (mudah pemeliharaannya).

Dari kriteria tersebut diatas maka bahan konstruksi yang digunakan adalah

beton bertulang untuk proyek ini. Struktur gedung ini terbentuk atas bagian-

bagian utama struktur dimana bagian-bagian struktur ini mempunyai fungsi

tersendiri yang berbeda-beda, namun masih mempunyai hubungan atau kaitan

yang erat sekali.

Bagian-bagian utama struktur antara lain adalah :

1) Kolom,

2) Balok,

3) Plat lantai.

3.2.1 Kolom

Kolom merupakan struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi

untuk memikul beban vertikal, beban horisontal, maupun beban momen, baik

yang berasal dari beban tetap maupun beban sementara. Dimensi kolom yang

dirancang bervariasi menurut beban yang diterima. Semakin besar bebannya,

maka bisa semakin besar dimensi kolom yang digunakan. Beban tersebut antara

lain beban mati berupa beban berat sendiri, beban akibat balok dan plat lantai

serta beban hidup. Kolom–kolom struktur pada bangunan ini dirancang bentuk

persegi.

Page 33: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 21

Tabel 3.1 Tipe dan Ukuran Kolom

No. Tipe Kolom Ukuran (mm)

1 K1 700 x 700

2 K2 700 x 700

3 K3 700 x 700

4 K4 700 x 700

5 K5 700 x 700

6 K6 600 x 600

7 K7 600 x 600

8 K8 600 x 600

9 K9 800 x 800

10 K10 800 x 800

11 K11 800 x 800

12 K12 900 x 900

13 K13 900 x 900

14 K14 900 x 900

15 K15 900 x 900

16 K16 300 x 300

Konstruksi kolom pada proyek ini terbuat dari beton bertulang.

Perencanaan kolom menggunakan tulangan D10, D13, D22, dan D25 mm. Beton

yang digunakan untuk kolom menggunakan mutu beton K350, dengan slump

rencana 10 ± 2 cm.

Untuk dimensi kolom, semakin ke atas dimensinya akan diperkecil. Akan

tetapi tidak berarti bahwa pada setiap perubahan lantai akan terjadi perubahan

dimensi. Hal ini dapat dilihat pada pemasangan tulangan kolom untuk tiap lantai

berikutnya. Maksud dari pengecilan dimensi kolom ini yaitu untuk mengurangi

beban sendiri dari struktur, yang dimana pengurangan dari dimensi kolom tidak

akan mempengaruhi kekuatan dan kekokohan struktur.

Page 34: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 22

3.2.2 Balok Induk (beam)

Balok adalah bagian dari konstruksi yang berfungsi memikul beban lantai

dan beban lain yang bekerja di atasnya dan kemudian menyalurkan beban tersebut

ke kolom-kolom. Balok juga berfungsi membagi-bagi plat menjadi segmen-

segmen dan sebagai pengikat kolom yang satu dengan yang lainnya sehingga

diperoleh struktur yang kaku dan kokoh.

Tabel 3.2 Tipe dan Ukuran Balok

No. Tipe Balok Ukuran (mm)

1 B.1 350 x 700

2 B.2 350 x 700

3 B.3 300 x 600

4 B.4 450 x 900

5 B.5 400 x 800

6 B.6 300 x 700

7 B.7 200 x 400

8 CB.1 350 x 900 ~ 400

9 CB.2 350 x 700 ~ 400

Konstruksi balok induk ini terbuat dari beton bertulang dengan

menggunakan tulangan D10, D13, D19, D22, dan D25 mm. Beton yang

digunakan untuk balok induk menggunakan mutu beton K350, dengan nilai slump

rencana 10 ± 2 cm. Dimensi balok dan jumlah tulangannya menyesuaikan dari

kondisi pembebanan dan perhitungan perencanaan.

3.2.3 Balok Anak

Balok anak berfungsi untuk mengurangi lendutan pada plat dan

meneruskan beban dari plat ke balok induk. Balok anak digunakan untuk

mereduksi luas penampang plat yang terikat pada balok. Perbedaan antara balok

anak dengan balok induk terletak pada tumpuan. Kalau balok induk menumpu

pada kolom, sedangkan balok anak menumpu pada balok induk.

Page 35: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 23

Dimensi balok anak pada bangunan ini sangat bervariasi tergantung besar

kecilnya beban dan luas plat yang dipikul oleh balok induk dan disesuaikan

dengan perencanaan arsitekturnya. Konstruksi balok anak ini terbuat dari beton

bertulang dengan tulangan D10, D13, D19, D22, D25 mm. Beton yang digunakan

untuk balok anak menggunakan mutu beton K350, dengan nilai slump rencana 10

± 2 cm.

3.2.4 Plat Lantai Konvensional

Plat lantai atau slab merupakan suatu konstruksi yang menumpang pada

balok. Plat lantai konvensional direncanakan mampu menahan beban mati dan

beban hidup pada waktu pelaksanaan konstruksi maupun pada waktu gedung

dioperasikan. Pada proyek ini plat lantai sistem konvensional dibuat monolit

dengan balok sehingga diasumsikan terjepit pada keempat sisinya.

Dapat disimpulkan fungsi dari plat lantai tersebut sebagai berikut :

1) Memisahkan ruangan bangunan secara horisontal

2) Menahan beban yang bekerja padanya

3) Sebagai diafragma untuk kestabilan konstruksi

4) Menyalurkan beban ke balok di bawahnya.

Tabel 3.3 Tipe dan tebal slab

No. Tipe Slab Tebal (mm)

1 S1 120

2 S2 120

3 S3 250

4 S4 120

Perencanaan plat lantai pada proyek Armada Town Square menggunakan

tulangan D10 dan D13 mm. Beton yang digunakan untuk plat lantai sistem ini

menggunakan mutu beton K350, dengan nilai slump rencana 10 ± 2 cm.

Page 36: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 24

3.2.5 Plat Lantai Sistem Half Slab

Plat lantai dalam proyek Armada Town Square ada dua macam, yaitu

dengan plat konvensional dan satu lagi adalah plat lantai dengan sistem Half Slab.

Disebut Half Slab karena setengah tebalnya menggunakan plat lantai beton pra

cetak yang bergelombang.

Half Slab yang digunakan dalam proyek Armada Town Square dipesan dari PT.

Beton Elemenindo Perkasa. Berikut spesifikasi teknisnya:

Lebar : 1200 mm

Tebal plat : 80 mm

Panjang plat : sesuai pesanan, maksimal 4 m

Permukaan atas : siap dicor

Permukaan bawah : kualitas ekspose

Mutu beton : K450

Tulangan : PC-Wire Ø 6 mm.

Beton yang digunakan untuk menutup bagian atas Half Slab menggunakan mutu

beton K300 dengan nilai slump rencana 10 ± 2 cm. Tebal keseluruhan plat adalah

12 cm.

Page 37: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 25

Gambar 3.1 Plat lantai sistem half slab

Page 38: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 26

3.3. Analisa Struktur

Pada analisa struktur ini, penulis meninjau portal lantai upper

ground floor (FFL + 5800 M).

Lihat Lampiran 8.1.

3.3.1. Analisa Struktur Pelat

Gambar 3.2 Sketsa Struktur Plat Lantai

Ukuran Plat : 8,000 m x 8,000 m

B : ly / lx : 8 / 8 : 1 < 3 ( plat 2 arah )

Tebal plat : 12 cm

Beban Mati ( D )

Beban sendiri pelat : 0,12 x 2400 = 288 kg/m2

Spesi semen : 3 x 21 = 63 kg/m2

Berat Ubin : 1 x 24 = 24 kg/m2

Plafon + penggantung : = 18 kg/m2

= 393 kg/m2

Beban Hidup ( L ) = 250 kg/m2

q = 1,2 D + 1,6 L = 871,6 kg/m2

Page 39: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 27

Perhitungan berdasarkan Grafik dan Tabel Perhitungan BetonBertulang:

Mutu beton : K-350

Fy : 240 Mpa

1) Perhitungan Momen

Mlx = 0,001.871,6.(8)2.25 = 1394,56 kgm

Mly = 0,001.871,6.(8)2.25 = 1394,56 kgm

Mtx = -0,001.871,6.(8)2.51 = 2844,90 kgm

Mty = -0,001.871,6.(8)2.51 = 2844,90 kgm

2) Perhitungan Tulangan Lapangan

Mlx = 1394,56 kgm = 13,95 kNm

b= 1 m

d= 120-20-1/2.10 = 95 mm = 0.095 m

= 1545,70 kN/m2

ρ = 0,0042 (interpolasi)

ρmax =

=

= 0,056

As min = = = 585,445 mm2

As min = = = 554,17 mm2

As = ρ.b.d = 0,0042.1.0,095.106 = 399 mm2

As max = ρ max.b.d = 0,056.1.0,095. 106 = 5320 mm2

Diambil Aslx = 554,17 mm2 ( digunakan D10 - 200)

Mlxbd0,75(0,85.f'c.β1)fy (600)(600 + fy)0,75(0,85.35.0,85)240 (600)(600 + 240)

1,4240 1000.95√f′c4fy bd

1,4fy bd√354. 240 1000. 95

Page 40: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 28

3) Perhitungan Tulangan Tumpuan

Mtx = 2844,90 kgm = 28,45 kNm

b= 1 m

d= 120-20-1/2.10 = 95 mm = 0.095 m

= 3152,35 kN/m2

ρ = 0,0076 (interpolasi)

ρmax =

=

= 0,056

As min = = = 585,445 mm2

As min = = = 554,17 mm2

As = ρ.b.d = 0,0076.1.0,095.106 = 722 mm2

As max = ρ max.b.d = 0,056.1.0,095. 106 = 5320 mm2

Diambil Aslx = 554,17 mm2 ( digunakan D10 - 200)

3.3.2 Analisa Struktur Balok

Gambar 3.3 Sketsa Struktur Balok

Mlxbd0,75(0,85.f'c.β1)fy (600)(600 + fy)0,75(0,85.35.0,85)240 (600)(600 + 240)

1,4240 1000.95√f′c4fy bd

1,4fy bd√354. 240 1000. 95

Page 41: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 29

Fc’ : 35 MPa, fy : 400 MPa

Gambar 3.4 Diagram Tegangan

Dianggap tulangan tekan belum leleh dan tulangan tarik telah leleh.

d’ = 50 mm

d = 650 mm

As’ = 4 D 22 =1519,76 mm2

As = 8 D 22 = 3039,52 mm2

TS’ = As’. Es. εs’

εs’ =

=

Ts’ = 1519,76. 200000.

= 1139820

Ts = As.fy

= 3039,52 x 400

= 1063832 N

c – d'c0,003

c – 50c0,003

c – 50c0,003

c – 50c

Page 42: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 30

∑ tekan = ∑ tarik

Cc + Ts’ = Ts

0,85.fc’0,85c.b + As’fs’ = As.fy

0,85. 35. 0,85c. 400 + 1139820 = 1063832

10115 c2 + 1139820 c – 56991000 = 1063832 c

10115 c2 + 75988 c – 56991000 = 0

Didapat c = 71,39 mm

a = 0,85.c = 60.69 mm

Ts’ = 1139820.

= 401887,49 mm

Pemeriksaan Regangan

εs =

=

= 0,024

εs =

=

= 0,00089

εy = fy/Es = 400/200000 = 0,002

εs’ < εy, tulangan tekan belum leleh.

εs > εy, tulangan tarik telah leleh.

Mn = 0,85.fc’.a.b.(d-a/2) + Ts’(d - d’)

= 0,85 x 35 x 60,69 x 400 (650-60,69/2) + 401887,49 (650 – 50)

= 6,886 x 108Nmm = 688,6 kNm

d – cc0,003

650 – 71.3971.39

0,003

c – 50c

c – d'c0,003

71,39 – 5071,39

0,003

c – 50c

Page 43: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 31

MR = 0,8 Mn

= 0,8. 688,6

= 550,88 kNm

3.3.3 Analisa Struktur Kolom

fc’ = 35 Mpa

fy = 400 Mpa

Po = 0,85 fc’ (Ag – As) + (As.fy)

= 0,85.35 ( 600 x 600 – 4559,28)+ (4559,28 x 400 ) = 10887450 N

Pn maks = 0,8 Po = 8709960 N

d’ = 60 mm

d = 540 mm

Cb = 600.d/(600+fy)

= 600. 540/(600+400)

= 324 mm

a = 0,85.Cb

= 275,4 mm

Gambar 3.5 Penampang Kolom

Page 44: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 32

No d' SAs e's es fsTekan Tarik

MbCc Ts' Ts1 60 1519.8 0.00244 400 2106810 607904 11393635832 220 759.88 0.00096 192.5926 146347.26 46831122.963 380 759.88 0.00052 103.7037 78802.37 -12608379.34 540 1519.8 0.002 400 607904 0

2106810 754251.26 686706.4 1173586327Pb= 2174354.9eb= 539.74001

C = 118,3 mm

a = 100,325 mm

No d' SAs e's es fsTekan Tarik

MoCc Ts' Ts1 60 1519.8 0.00147 294.9928 767490.1 448318.26 591137990.32 220 759.88 0.00107 400 303952 -972646403 380 759.88 0.00513 400 303952 -486323204 540 1519.8 0.011 400 607904 0

767490.1 448318.26 1215808 445241030.3P= 0.0303

Gambar 3.6 Diagram Interaksi P – M

Diagram P - M

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

0 2E+08 4E+08 6E+08 8E+08 1E+09 1.2E+09 1.4E+09

Mn ( Nm )

Pn (

N )

Mn Pn0 10887450

1.174E+09 2174355445241030 0

Page 45: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 33

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

4.1 Tinjauan UmumPenyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

bahan bangunan dan alat kerja disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang sedang

berlangsung. Penempatan material yang tepat dan efisien perlu diperhatikan untuk

mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Di samping itu, penempatan material

yang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan

kerja.

Penyedia (supplier) bahan bangunan sebaiknya mudah ditempuh dari

lokasi proyek sehingga akan menghemat waktu dan biaya pengangkutan. Selain

itu ketersediaan bahan bangunan (stocking material) harus selalu dikontrol untuk

menghindari keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat terlambatnya pengadaan

bahan bangunan. Penempatan material harus disesuaikan dengan sifat bahan

sehingga resiko kerusakan bahan bangunan sebelum digunakan dapat dikurangi,

terutama pada bahan bangunan yang peka terhadap kondisi lingkungan seperti

semen dan baja tulangan.

Alat kerja berperan penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek.

Alat kerja membantu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sulit untuk

dikerjakan dengan tenaga manusia. Penggunaan alat kerja dapat mempercepat

waktu pelaksanaan, mempermudah pelaksanaan dan meningkatkan efektifitas

suatu pekerjaan. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan alat kerja harus

diperhatikan agar kerusakan alat kerja dapat dihindari.

4.2 Bahan-Bahan KonstruksiPemilihan bahan konstruksi harus memperhatikan kualitas sehingga akan

didapatkan hasil yang sesuai dengan standar perencanaannya. Selain itu perlu

diperhatikan juga penyimpanan dan penumpukan di gudang agar tidak terjadi

Page 46: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 34

penurunan kualitas material baik disebabkan karena faktor cuaca maupun lamanya

waktu penumpukan di gudang.

4.2.1 Baja

Baja pada proyek Armada Town Square terdiri dari dua jenis, yaitu baja

yang digunakan untuk rangka atap baja dan penulangan beton bertulang. Baja

yang digunakan untuk rangka baja terdiri dari bermacam-macam profil.

Penyimpanan baja tulangan diletakan di atas bantalan balok kayu yang

terletak di atas tanah untuk menghindari korosi pada tulangan akibat reaksi

dengan air tanah.

Berdasarkan bentuknya, baja tulangan dibagi menjadi dua jenis :

1. Baja tulangan polos

Permukaan baja polos, tidak bersirip. Biasa disingkat dengan BJTP.

2. Baja tulangan sirip (deform)

Permukaan baja memiliki sirip melintang untuk meningkatkan daya lekat

tulangan baja dengan beton. Biasa disingkat dengan BJTD.

Baja tulangan yang digunakan pada proyek ini yaitu :

a. Untuk baja tulangan D < 10 mm digunakan BJTP 24 dengan fy = 240 MPa.

b. Untuk baja tulangan D 10 mm digunakan BJTD 40 dengan fy = 400 MPa.

c. Baja yang digunakan dalam proyek ini adalah dari Krakatau Steel.

Gambar 4.1 Besi tulangan

4.2.2 Semen

Semen digunakan sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan konstruksi,

antara lain digunakan untuk pasangan batu kali, lantai kerja dan plesteran. Selain

Page 47: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 35

itu, semen jenis tertentu juga bisa dipakai untuk bahan finishing. Hal–hal yang

perlu diperhatikan dalam penyimpanan persediaan semen :

1) Sebelum diangkut ke lapangan untuk digunakan, semen harus dijaga agar

tidak lembab.

2) Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan zak (kantong) asli

dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat.

3) Tinggi tumpukan maksimum tidak lebih dari 2 m atau maksimal 10 zak. Hal

ini untuk menghindari rusaknya semen yang berada pada tumpukan yang

paling bawah, akibat beban yang berat dalam waktu yang cukup lama sebelum

digunakan sebagai bahan bangunan.

4) Karena penimbunan semen dalam waktu yang lama juga akan mempengaruhi

mutu semen, maka diperlukan adanya pengaturan penggunaan semen secara

teliti. Sehingga dalam hal ini semen lama harus dipergunakan terlebih dahulu.

5) Zak-zak semen disimpan di gudang yang cukup ventilasinya.

Adapun jenis semen yang digunakan dalam proyek ini antara lain :

a) Semen portland Gresik jenis IP-U yang telah ber-SNI 15-0302-2004,

merupakan semen untuk campuran mortar dan acian plesteran dinding

batu bata.

b) Semen putih ASTM C 150-00 merk Tiga Roda, merupakan semen

untuk finishing.

Gambar 4.2 Semen putih dan semen portland

4.2.3 Beton Ready Mix

Seluruh pekerjaan struktural dalam Proyek Pembangunan Armada Town

Square ini menggunakan beton ready mix produksi dari PT. Armada Hada Graha

sendiri. Adapun keuntungan penggunaan beton ready mix ini adalah:

Page 48: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 36

a) Jaminan keseragaman mutu beton.

b) Efektifitas dan efisiensi kerja dalam pelaksanaan.

Gambar 4.3 Beton ready mix

4.2.4 Plywood

Plywood digunakan sebagai bahan bekisting karena akan menghasilkan

permukaan beton yang halus. Plywood yang digunakan adalah kayu lapis dengan

permukaan yang dilapisi laminated plastic dengan ketebalan 16-22 mm. Supplier

untuk material ini adalah PT. Beton Konstruksi Wijaksana (BKW) yang sekaligus

merangkap sebagai subkontraktor untuk pekerjaan bekisting.

Gambar 4.4 Plywood

4.2.5 Kawat Bendrat

Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat

membentuk struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bendrat yang digunakan

berdiameter 1 mm dan dalam pemakaiannya digunakan tiga lapis kawat agar lebih

kuat dalam mengikat baja tulangan. Agar baja tulangan saling terikat dengan kuat

maka kawat yang digunakan harus mempunyai kualitas yang baik dan tidak

mudah putus.

Page 49: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 37

Gambar 4.5 Kawat bendrat

4.2.6 Air Kerja

Air kerja yang digunakan dalam proyek harus sesuai dengan SNI 03-2847-

2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.

Persyaratan mengenai air kerja tercantum di halaman 15, yaitu:

1) Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-

bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik,

atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan;

2) Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang

di dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung

dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang

membahayakan;

3) Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali

ketentuan berikut terpenuhi:

a) Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran

beton yang menggunakan air dari sumber yang sama,

b) Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang

dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai

kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji

yang dibuat dengan adukan air yang dapat diminum. Perbandingan uji

kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air

pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan “Metode uji tekan untuk

mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi

50 mm)”.

Page 50: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 38

Gambar 4.7 Batu kali

4.2.7 Pasir

Proyek Armada Town Square menggunakan pasir Merapi. Selain karena

dikenal pasir dengan kualitas terbaik, lokasi dari quarry juga tidak terlalu jauh.

Pasir digunakan sebagai campuran beton ready mix, campuran mortar, campuran

lantai kerja, dan campuran untuk memadatkan tanah.

Gambar 4.6 Pasir

4.2.8 Batu Kali

Batu kali digunakan sebagai bahan pembuatan saluran air di area belakang

gedung. Pasangan batu kali ini di pasang di atas U-ditch sebagai dinding saluran

pada bagian atas.

4.2.9 Calbond

Calbond merupakan bahan pengikat beton lama dengan beton baru.

Calbond merupakan cairan perekat antara beton yang telah dicor (yang telah

mengeras) dengan adukan beton yang akan dicor kemudian. Cairan perekat yang

berwarna putih ini disebut juga dengan lem beton seperti terlihat pada gambar di

bawah. Calbond di proyek ini banyak digunakan pada sambungan pengecoran

beton.

Page 51: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 39

4.2.10 Bantak

Material bantak merupakan campuran batu kecil dan agak besar dengan

ukuran diameter sekitar 5 – 20 cm. Bantak biasanya dicampur dengan pasir untuk

pemadatan tanah di bawah lower ground untuk mendapatkan kepadatan yang

optimal.

Gambar 4.9 Bantak

4.2.11 Batako

Batako dalam proyek Armada Town Square digunakan sebagai bekisting

bawah Ground Water Tank. Selain memperkuat bagian bawah, juga lebih mudah

dalam pelaksanaan karena tidak perlu di lepas lagi.

Gambar 4.10 Batako

Gambar 4.8 Cairan calbond

Page 52: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 40

4.2.12 Batu Bata

Batu bata merah digunakan untuk dinding area mall Proyek Armada Town

Square. Batu bata merah didatangkan dari pembuat batu bata merah di wilayah

Kabupaten Magelang.

Gambar 4.11 Batu bata

4.2.13 Bahan Additive (Tambahan)

Bahan tambahan yang digunakan pada campuran beton untuk proyek

pembangunan Armada Town Square berupa accelerating admixture. Bahan ini

berfungsi untuk memendekkan setting-time beton. Ketika dituangkan admixture

ini bersuhu udara dingin karena adanya bahan kimia yang terkandung yaitu

Calcium Cloride (Kalsium Klorida).

Penggunaan bahan di atas membuat campuran beton cepat mengeras,

meningkatkan dalam mengeringkan penyusutan (drying shrinkage), dan

menghindari korosi pada tulangan (reinforcement). Jumlah pemakaian yang

berlebihan, kalsium klorida bisa untuk menurunkan titik beku beton, yang dapat

mengakibatkan beton menjadi rusak atau hancur. Oleh karena itu, harus ada

perawatan (treatment) khusus berupa pengawasan dalam volume penggunaan

admixture baik dalam hal penyimpanan ataupun ketika sedang dilakukan

pencampuran dengan beton. Volume penggunaan yaitu lebih dari 5% dari berat

semen (Cement Weight). Penggunaan bahan tersebut dari segi bisnis dan

ekonomis dikarenakan dalam pembangunan proyek ini bersifat komersial dan

dituntut untuk cepat selesai. Selain itu, dari segi teknis pengadaan bekisting yang

terbatas juga mempengaruhi. Dengan adanya admixture tersebut, maka bekisting

terutama bekisting samping cukup terpasang selama ±12 jam setelah pengecoran

untuk bisa dilepas dan digunakan kembali.

Page 53: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 41

4.3 Alat-alat Konstruksi4.3.1 Tower Crane (TC)

Tower crane diperlukan terutama sebagai pengangkut bahan dan peralatan

untuk pekerjaan struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor dan material

lainnya. Penempatan tower crane harus direncanakan bisa menjangkau seluruh

areal proyek konstruksi bangunan yang akan dikerjakan dengan manuver yang

aman tanpa terhalang.

Penggunaan tower crane tersebut juga harus memperhitungkan beban

maksimal yang mampu diangkatnya. Operator tower crane harus siap untuk

mengakomodasi perintah pengangkutan didaerah jangkauannya. Dalam proyek ini

tower crane menggunakan satu buah. Akan tetapi, pada dua hari terakhir sebelum

penulis meninggalkan proyek, ada rencana penambahan satu tower crane lagi. Hal

itu dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan karena telah terjadi keterlambatan

pelaksanaan proyek di lapangan.

Gambar 4.12 Tower crane

4.3.2 Back hoe

Back hoe adalah alat yang digunakan dalam pekerjaan galian tanah.

Keuntungan dari penggunaan back hoe adalah dapat melakukan pekerjaan

penggalian dengan lebih cepat dan lebih efisien. Selain itu back hoe juga dapat

digunakan sebagai alat pemuat yang jauh lebih efisien dibandingkan jika

menggunakan tenaga manusia. Dalam proyek ini keberadaan back hoe sangat

diperlukan mengingat banyaknya volume galian yang harus dikerjakan terutama

pada pekerjaan galian ground water tank, sewage treatment plant, pile cap, dan

lain-lain.. Adapun spesifikasi alat adalah sebagai berikut :

Page 54: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 42

Merk : Hyunday

Buatan : Korea

Kapasaitas bucket : 0.3 m3

Jumlah : 1 buah

Merk : Hitachi

Buatan : Jepang

Kapasaitas bucket : 0.3 m3

Jumlah : 2 buah

Gambar 4.13 Back hoe

4.4.3 Dump truck

Dump truk merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut material

galian tanah dan material konstruksi lainnya seperti beton hasil pemotongan

kepala tiang pancang (pile) dari lokasi proyek menuju tempat pembuangan

(dispostal area). Ada pun spesifikasi dump truk yang digunakan dalam proyek ini

adalah:

Merk : Mitsubushi Fuso

Kapasitas Bucket : 5 m3

Gambar 4.14 Dump truck

Page 55: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 43

4.3.4 Mobile Concrete Pump

Mobile Concrete Pump merupakan alat untuk memompa beton ready mix

dari mixer truck ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump ini untuk

meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengecoran. Alat ini sangat berguna untuk

lokasi yang sulit dijangkau seperti bangunan gedung bertingkat yang luas

sehingga dapat dengan mudah dijangkau. Alat ini terdiri atas beberapa bagian,

yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapi dengan tenaga penggerak

berupa mesin diesel, pipa-pipa besi berdiameter 15 cm serta beberapa alat

tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Adapun spesifikasi mobile

concrete pump dalam proyek ini dalah sebagai berikut:

Merk dan type : Isuzu IPG 115B.8E26/4

Buatan : Jepang

Kapasitas : 10-90 m3/jam, (diameter selinder 95 mm)

4.3.5 Mixer Truck

Mixer truck merupakan truk khusus yang dilengkapi dengan concrete

mixer dengan kapasitas bervariasi, yaitu kapasitas 5; 5,5; 6; dan 6 m3. Truk ini

mengangkut beton siap pakai (ready mix) dari tempat pencampuran beton

(batching plan) sampai ke lokasi pengecoran. Selama pengangkutan, truk ini terus

berputar searah jarum jam dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar adukan

beton tersebut terus homogen dan tidak mengeras.

Dalam pengangkutan perlu diperhatikan interval waktu, karena bila terlalu

lama beton akan mengeras dalam mixer, sehingga akan menimbulkan kesulitan

dan menghambat kelancaran pelaksanaan pengecoran. Spesifikasi Mixer truck

yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut:

Merk : Hino

Buatan : Jepang

Kapasitas : 6,5 m3

Page 56: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 44

Gambar 4.15. Concrete Pump dan Mixer Truck saat loading concrete

4.3.6 Pemotong Tulangan (Bar Cutter)

Baja tulangan dipesan dengan ukuran-ukuran panjang standar (12 m).

Untuk keperluan tulangan yang pendek, maka perlu dilakukan pemotongan

terhadap tulangan yang ada. Untuk itu diperlukan suatu alat pemotong tulangan,

yaitu pemotong tulangan (bar cutter) yang dioperasikan dengan menggunakan

tenaga listrik. Jumlah tulangan yang mampu dipotong dalam sekali tahap

umumnya bervariasi antara 5 sampai 10 tulangan, tergantung dari besarnya

diameter tulangan yang akan dipotong. Proyek ini menggunakan Barcutter listrik

dengan sepesifikasi sebagai berikut:

Merk dan Type : Meiho dan Toyo, MTK-42

Buatan : Jepang

Jumlah : 3 unit

Kapasitas potong : 5-10 tulangan, tergantung diameter tulangan yang

dipotong.

Gambar 4.16. Bar cutter

4.3.7 Pembengkok Tulangan (Bar Bender)

Merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan seperti

pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan untuk sambungan tulangan

Page 57: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 45

kolom, juga pembengkokan tulangan balok dan plat. Sudut yang dapat dibentuk

oleh pembengkok tulangan dapat diatur besarnya, yaitu 450, 900,1350 dan1800.

Kapasitas alat antara 5 sampai 8 tulangan tergantung dari besarnya diameter

tulangan yang akan ditekuk oleh bar bender. Adapun spepesifikasi bar bender

yang digunakan dalam proyek ini adalah sebagai berikut:

Merk dan Type : Toyo

Buatan : Jepang

Jumlah : 3 unit

Kapasitas : 4-5 tulangan. Tergantung diameter tulangan yang

dibengkokkan.

Gambar 4.17. Bar bender

4.3.8 Teodolith

Teodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as

bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai, agar bangunan yang dibuat

tidak miring. Teodolith juga digunakan sebagai alat untuk menjaga

kevertikalitasan bangunan gedung tinggi.

Gambar 4.18. Teodolith

Page 58: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 46

Merk dan Type : Theodolite Topcon TL-6GBuatan : Jepang

Jumlah : 2 unit

4.3.9 Waterpass

Fungsi utama dari alat ini adalah untuk menentukan ketinggian elevasi

rencana pada suatu bangunan . Alat ini biasanya digunakan untuk mengetahui

elevasi lantai ketika lantai akan dicor, sehingga apabila terjadi perbedaan antara

elevasi rencana dengan elevasi dilapangan dapat dikoreksi dan dilakukan

perbaikan dengan segera. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi

tanah dan elevasi tanah galian timbunan.

Gambar 4.19. Proses levelling

Merk dan Type : Topcon Automatic Level Topcon ATG-6

Buatan : Jepang

Jumlah : 2 unit

4.3.10 Concrete Vibrator

Adanya rongga udara dalam suatu adukan beton, secara tidak langsung

akan mengurangi mutu dan kekuatan beton tersebut. Untuk menghindari hal ini,

maka dalam suatu pengecoran harus diusahakan adanya rongga udara yang

seminimal mungkin.

Vibrator merupakan suatu alat penggetar mekanik yang digunakan untuk

menggetarkan adukan beton yang belum mengeras, dengan harapan dapat

menghilangkan rongga-rongga udara yang ada sehingga dapat dihasilkan beton

Page 59: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 47

yang padat dan bermutu tinggi. Cara operasionalnya adalah dengan memasukkan

selang penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting,

sehingga beton cair dapat memadat dan meminimalkan terjadinya rongga pada

beton yang dapat mengurangi kekuatan.

Gambar 4.20. Concrete vibrator

Merk dan Type : Mikasa

Spesifikasi : Selang / Shaft : 38mm - 6m

Jumlah : 2 unit

4.3.11 Scaffolding

Scaffolding berfungsi sebagai perancah dalam pembuatan bekisting balok dan

plat dan sebagai perancah dalam pengecoran kolom. Scaffolding terdiri dari

beberapa bagian antara lain :

jack base, bagian yang terdapat di bagian paling bawah, dilengkapi

dengan ulir untuk mengatur ketinggian.

main frame, portal besi yang dirangkai di atas jack base.

cross brace, penghubung dua main frame dipasang arah melintang.

ladder, tambahan di atas main frame jika ketinggian mengalami

kekurangan.

joint pin, penghubung main frame dan ladder.

U-head jack, bagian atas main frame dan ladder yang berfungsi untuk

penyangga kayu kaso pada bagian bekisting.

Page 60: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 48

Gambar 4.21 Sketsa scaffolding

Cara operasionalnnya adalah dengan menggabungkan tiap bagian di atas,

sehingga menjadi suatu konstruksi penyangga sementara.

Gambar 4.22 Scaffolding

4.3.12 Alat Cetak Benda Uji Beton (Silinder)

Alat cetak benda uji beton berfungsi sebagai cetakan dalam pembuatan

benda uji beton. Setiap proses produksi beton, diambil sample untuk benda uji

beton. Setelah itu tiap masing-masing benda uji diberi nama sesuai dengan lokasi

pengecoran dan tipe beton / mutu betonnya. Uji beton dilakukan di laboratorium

PT. Armada Ready Mix di area batching plant.

Alat cetak benda uji beton ini mempunyai diameter 15 cm dengan tinggi

30 cm. Tiap alat cetak mempunyai volume kurang lebih 0,0053 m3.

Page 61: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 49

Gambar 4.23 Alat cetak benda uji

4.3.13 Bucket

Kegunaan bucket adalah tempat adonan semen yang berasal dari concrete

mixer. Bucket yang mempunyai kapasitas 0,8 m3 ini diisi adonan semen kemudian

dengan bantuan dari tower crane, bucket diangkat ke atas menuju ke tempat yang

akan dicor. Apabila akan mengecor kolom maka pada ujung bucket dipasang

selang untuk mempermudah pelaksanaan dan mengatur tinggi jatuh pengecoran.

Berat bucket adalah 300 kg.

Pada pelaksanaan pengecoran di lokasi yang sulit bucket dilengkapi

dengan pipa tremie sehingga beton yang keluar dari bucket tidak langsung jatuh

dan dapat diarahkan sehingga pelaksanaan pengecoran dapat menjangkau lokasi-

lokasi yang sulit.

Gambar 4.24 Bucket

4.3.14 Air Compressor

Air compressor adalah alat penghasil udara bertekanan tinggi yang

digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu

dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan

kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Kegiatan pembersihan ini dilakukan

sesaat sebelum dilakukan pengecoran pada bagian bangunan tertentu.

Page 62: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 50

Gambar 4.25 Air compressor

4.3.15 Alat-alat Pengelasan

Alat-alat pengelasan dalam proyek ini berguna untuk pengerjaan rangka

atap baja, proses pengerjaan bekisting untuk ground water tank, dan pemotongan

berbagai tulangan baja.

4.3.16 Cutter Beton

Sesuai dengan namanya, cutter beton berfungsi untuk memotong beton.

Dalam proyek Armada Town Square alat ini berfungsi memotong plat lantai lower

ground yang disebabkan perubahan desain oleh owner.

Gambar 4.27 Cutter beton

4.3.17 Pompa Air

Pompa air dalam pelaksanaan proyek Armada Town Square berfungsi

memindahkan air yang menggenang di area yang akan dilakukan pekerjaan

konstruksi. Pada beberapa kasus seperti air hujan yang menggenang di galian

untuk pile cap dan ground water tank.

4.3.18 Bulldozer

Buldozer yang digunakan dalam proyek Armada Town Square berfungsi

untuk meratakan atau menghamparkan tanah, pasir, atau pun bantak sehingga bisa

Page 63: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 51

optimal dalam pekerjaan selanjutnya seperti lantai kerja untuk plat. Berikut

mengenai spesifikasinya.

Merk : Caterpillar D3C LGP

Lebar blade : 3,1 m

Tinggi blade : 0,73 m

Gambar 4.28 Bulldozer

4.3.19 Mobile Crane

Mobile crane yang digunakan dalam proyek ini berjumlah dua buah.

Dalam pelaksanaannya, hampir setiap hari alat ini selalu dipakai. Hal ini

disebabkan oleh luasnya area proyek dan juga jangkauan dari tower crane yang

tidak mampu menjangkau secara keseluruhan. Mobile crane berfungsi dalam

pengecoran dengan bucket, pemasangan Half Slab bergelombang, pemasangan

rangka atap baja, serta membantu dalam pekerjaan bekisting kolom lantai lower

ground.

Gambar 4.29 Mobile crane

Page 64: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 52

BAB V

PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 Tinjauan Umum

Perencanaan yang telah disusun oleh konsultan perencana diwujudkan

melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan

tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan

pekerjaan yang baik, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik, tepat waktu dan

sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil

tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga pelaksana

khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan dengan

baik, serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah

yang ditemui di lapangan.

Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah

yang tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja, untuk itulah

diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan

masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :

1) Wakil dari pemilik proyek.

2) Konsultan perencana

3) Koordinator dan para pelaksana proyek

4) Hal-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi :

1) Kemajuan pekerjaan dilapangan

2) Masalah-masalah dan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan

3) Realisasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan time schedule

4) Masalah administrasi dan kelengkapan dokumen

5) Sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan.

Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan, kontraktor harus memiliki

dokumen awal pelaksanaan, seperti berita acara, gambar-gambar detail, RKS dan

Page 65: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 53

dokumen lainnya. Selanjutnya kontraktor membuat shop drawing sebagai gambar

detail pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar perencanaan dari konsultan

perencana dan as built drawing sebagai laporan akhir gambar-gambar yang sesuai

dengan pelaksanaan, setelah adanya pekerjaan tambah maupun kurang.

Bab ini akan menguraikan keseluruhan pelaksanaan pekerjaan yang diamati

selama melaksanakan kerja praktek. Pekerjaan yang diamati ini meliputi

pekerjaan pekerjaan struktur atas (upper structure) yang meliputi kolom, balok

dan plat. Selain pekerjaan struktur, ada juga pembahasan tentang pembuatan

saluran air atau selokan menggunakan U-Ditch yang sempat diamati di proyek.

5.2 Pekerjaan Struktur Atas5.2.1 Pekerjaan Kolom

Pekerjaan kolom melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah penentuan

as kolom, penulangan kolom, pembuatan bekisting kolom, pemasangan bekisting

kolom, pengecoran kolom, dan pembongkaran bekisting kolom.

Gambar 5.1 Diagram alir pekerjaan kolom

Penentuan As Kolom

Pembuatan Tulangan Kolom

Pemasangan Tulangan Kolom

Pembuatan Bekisting Kolom

Pemasangan Bekisting Kolom

Pengecoran

Pembongkaran Bekisting Kolom

Page 66: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 54

Lubang TempatTeodolith diletakkanuntuk menembak as

TitikAs

1. Penentuan As Kolom

Titik–titik as kolom diperoleh dari hasil pekerjaan pengukuran dan

pematokan, yaitu marking berupa titik-titik atau garis yang digunakan sebagai

dasar penentuan letak kolom. Cara penentuan as-as kolom pada lantai Ground

adalah dengan menggunakan alat teodolith, yaitu dengan menentukan letak as

awal dan kemudian dibuat as-as yang lain dengan mengikuti jarak yang telah

disyaratkan dalam perencanaan awal. Letak as-as ini harus selalu dikontrol

karena ada kemungkinan satu dan lain hal, as-as tersebut berubah dari yang

telah dibuat. Garis bantu berupa marking lurus pada plat lantai membantu

dalam penentuan as kolom ini. Marking ini menggunakan benang yang

bertinta hitam sehingga saat disentuhkan ke plat akan membentuk garis

hitam.

Garis Marking

As Bangunan

A A

GarisMarkingkolom

Gambar 5.3 Denah marking

Page 67: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 55

Gambar 5.4 Potongan A-A

Gambar 5.5 Marking As kolom

2. Pembuatan Tulangan Kolom

Langkah pekerjaan pembuatan tulangan kolom adalah sebagai berikut:

1) Tulangan dengan ukuran sesuai gambar kerja (shop drawing)

didatangkan oleh pihak logistik ke lokasi proyek sesuai dengan

Page 68: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 56

kebutuhan pelaksanaan di lapangan. Panjang tulangan dari

supplier adalah 12 m.

2) Pemotongan tulangan dilakukan dengan bar cutter dan

pembengkokan tulangan dilakukan dengan mengunakan bar

bender.

3) Pembengkokan tulangan dilakukan sesuai dengan ketentuan

pendetailan tulangan. Untuk sengkang dengan pembengkokan

pengait dengan sudut 135ο, panjang tulangan yang diperlukan

adalah sepanjang keliling tulangan ditambah dengan panjang

pengait sebesar 6 kali diameter tulangan. Sementara untuk

pengait di ujung tulangan yang dibengkokan dengan sudut 90ο

panjang pengait yang dibutuhkan adalah 12 kali diameter

tulangan.

Gambar 5.6 Panjang Pembekokan Ujung Sengkang yang Dibutuhkan

4) Pemotongan tulangan utama dilakukan sepanjang tinggi kolom

perlantai bangunan ditambah dengan panjang penyaluran

tulangan untuk keperluan penyambungan tulangan. Panjang

penyaluran kolom minimal sebesar 50 kali diameter tulangan

terbesar yang disambung. Penyempitan bagian bawah tulangan

sepanjang panjang penyaluran dilakukan untuk memudahkan

penyambungan tulangan kolom tiap lantai.

6D

12D

12D

Page 69: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 57

Gambar 5.7 Penyaluran tulangan utama kolom

5) Pengikatan tulangan sengkang dengan tulangan utama kolom

dilakukan dengan menggunakan kawat bendrat.

3. Pemasangan Tulangan Kolom

Tulangan utama kolom yang dipergunakan pada proyek ini bervariasi, sesuai

dengan gambar rencana dari konsultan perencana. Diantaranya

Tahapan pekerjaan pembesian kolom antara lain :

1) Pemasangan tulangan diawali dengan mendirikan susunan scaffolding

mengelilingi kolom rencana. Susunan scaffolding ini untuk tempat

para pekerja merakit tulangan.

Gambar 5.8 Pemasangan tulangan kolom

2) Setelah susunan scaffolding berdiri, dilanjutkan dengan memasang

tulangan utama dengan menyambungkan terhadap tulangan utama di

Page 70: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 58

bawahnya. Kemudian masukkan tulangan sengkang dari bagian atas

tulangan utama yang telah tersusun sebelumnya. Kaitkan antara

tulangan sengkang dengan tulangan utama menggunakan kawat

bendrat. Apabila diperlukan dibuat penguat sementara untuk

menjaga verticality kolom,

3) Pada bagian luar penulangan kolom diberi beton decking untuk selimut

beton.

4. Pembuatan Bekisting Kolom

Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bekisting kolom

adalah:

1) Plywood : Merupakan lapis pemukaan dalam bekisting yang langsung

bersentuhan dengan beton. Kondisi permukaan plywood akan

berpengaruh langsung terhadap kualitas permukaan beton setelah

pengecoran. Plywood yang digunakan yang tebal atau dinamakan

finolite.

2) Balok LVL : Merupakan balok kayu dan posisinya berada tepat

dibelakang plywood berfungsi untuk menerima beban akibat

pengecoran dari plywood.

Gambar 5.9 Plywood dan balok LVL

3) Steel waller : merupakan sabuk yang diletakkan pada sisi luar balok

LVL yang bergungsi untuk menerima beban dari balok LVL. Waller

yang digunakan pada bekisting kolom pada proyek ini adalah profil

baja U 120 x 50 x 6 x 8. Steel waller akan menyatukan panel-panel

bekisting kolom dan juga sebagai penahan gaya horisontal yang timbul

akibat tekanan beton yang masih basah.

Balok LVL

Plywood

Page 71: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 59

4) Bracket + Push Pull Props : adalah pipa penyangga bekisting yang

berfungsi untuk mempertahankan posisi bekisting kolom sehingga

tidak dapat bergerak karena sesuatu hal yang tidak diinginkan.

5) Washer + M 16 Bolt : merupakan baut yang berfungsi untuk

mengikat/menempelkan balok LVL dengan waller beam.

6) Corner Tie Holder : merupakan penyambung antara panel bekisting

kolom yang ditempatkan pada ujung waller beam atau pada sudut-

sudut bekisting kolom (pertemuaan antar panel bekisting).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bekisting kolom adalah

sebagai berikut:

1) Menjaga kerapatan antar panel sehingga tidak terjadi kebocoran pada

pertemuan antar panel.

2) Menjaga kebersihan permukaan plywood. Permukaan plywood

sebelum digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi

dengan minyak pelumas agar dihasilkan permukaan kolom yang halus

dan tidak berlubang-lubang dan juga akan mempermudah dalam

pembongkaran bekisting.

5. Pemasangan Bekisting Kolom

Setelah tulangan kolom dipasang dan bekisting telah selesai dikerjakan di los

kerja, maka langkah selanjutnya yaitu pemasangan bekisting. Satu set

bekisting untuk kolom pada umumnya mempunyai tinggi 4 m.

Bekisting diangkat dengan tower crane dari los kerja menuju lokasi

pemasangan. Urutan pemasangan bekisting kolom adalah sebagai berikut :

1) Pembersihan plywood dan mengolesinya dengan minyak pelumas.

2) Pemindahan bekisting ke lokasi yang telah disiapkan dengan

menggunakan tower crane atau mobile crane.

3) Tempatkan bekisting kolom pada posisi kolom yang akan dicor dengan

tepat.

4) Apabila setiap panel telah berada posisi yang benar, maka dilakukan

pengencangan tie nut yang berada pada corner tie holder.

Page 72: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 60

5) Setelah bekisting kolom berada pada posisi yang benar, dilakukan

pemasangan adjustable push pull props pada base plate di kedua sisi

kolom.

Gambar 5.10 Metode pemasangan bekisting kolom

Page 73: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 61

Gambar 5.11 Bekisting kolom

6) Check posisi vertikal bekisting terhadap as kolom sehingga tidak

terjadi kemiringan bekiting kolom. Pemasangan unting-unting pada

kedua sisi bekisting berfungsi untuk mengecek posisi vertikal

bekisting.

Gambar 5.12 Pengecekan bekisting kolom

6. Pengecoran Kolom

Pengecoran kolom dilakukan dengan mengunakan bucket dengan bantuan

alat tower crane atau mobile crane.

Urutan pengecoran kolom adalah sebagai berikut :

1) Concrete bucket dan pipa tremi disiapkan dengan terlebih dahulu

membersihkannya agar mempermudah pelaksanaan pengecoran.

Steel Waller

Balok LVL

Push Pull Props

Corner Tie Holder

Page 74: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 62

2) Beton dituang ke dalam bucket dimana tutup bucket harus dalam

keadaan tertutup agar beton tidak tumpah selama proses pengakutan

beton dari tempat penuangan beton ke lokasi pengecoran.

3) Pemindahan bucket yang berisi beton dari lokasi penuangan beton ke

lokasi pengecoran dengan menggunakan tower crane atau mobile

crane.

4) Pada lokasi pengecoran, tutup bucket dibuka dan beton dituang ke

dalam bekisting dengan menggunakan pipa tremi.

5) Penuangan beton harus dilakukan dengan ketentuan berikut ini:

Beton harus dituang sedekat-dekatnya dengan tujuan akhir untuk

mencegah terjadinya pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan

adukan di dalam cetakan (RSNI Tata Cara Perancangan Struktur Beton

untuk Bangunan Gedung).

6) Pemadatan tiap layer dengan menggunakan concreate vibrator.

Pemadatan dilakukan untuk mengeluarkan gelembung-gelembung

udara yang terjebak didalam adukan semen yang timbul pada saat

penuangan beton. Penggetaran beton harus dilakukan dengan baik agar

mengasilkan mutu beton yang sesuai dengan yang diinginkan.

Kesalahan dalam penggetaran beton akan mengakibatkan penururan

mutu beton. Penggeteran beton perlu dilakukan dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Alat penggetar sedapat mungkin dimasukkan ke dalam adukan

beton dengan posisi vertikal, tetapi dalam keadaaan khusus boleh

miring sampai dengan 45ο. Penggetaran dengan sudut yang lebih

besar akan menyebabkan pemisahan agregat.

b) Harus dijaga agar alat penggetar tidak mengenai bekisting atau

bagian beton yang mulai mengeras, maka posisi vibrator dibatasi

maksimum 5 cm dari bekisting.

c) Sedapat mungkin vibrator tidak mengenai tulangan kolom.

d) Penggetaran dihentikan apabila adukan beton mulai kelihatan

mengkilap di sekitar alat penggetar dan pada umumnya dicapai

setelah maksimum 30 detik.

Page 75: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 63

7) Pengawasan kontinyu terhadap pelaksanaan pengecoran.

Gambar 5.13 Pengecoran kolom

7. Pembongkaran Bekisting Kolom

Proses pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah beton dianggap

mulai mengeras. Pada proyek Armada Town Square bekisting kolom dilepas

sekitar 12 jam setelah proses pengecoran. Proses pembongkaran bekisting

kolom adalah sebagai berikut:

1) Pembongkaran bekisting kolom dilakukan dengan menggunakan alat

tower crane atau mobile crane.

2) Pembongkaran dilakukan dengan terlebih dahulu melepas push pull

props dari base plate.

3) Pengendoran baut/wing nut yang terdapat pada corner tie holder. Setelah

itu bekisting pada keempat sisi kolom di geser ke arah luar kolom.

4) Kemudian bekisting kolom tersebut diangkat dan dipindahkan dengan

bantuan alat tower crane atau mobile crane. Proses pengangkatan ini

haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah cacatnya

hasil pengecoran.

Concrete Bucket

Page 76: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 64

8. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Kolom

1) Tinjauan 1 buah Kolom K1

a) Dimensi : 70 x 70 cm

b) Tinggi kolom : 5,6 m

c) Mutu beton : K 300 (nilai slump 12±2)

2) Tulangan yang dipakai :

a) Tulangan pokok : 24 D 22

b) Tulangan sengkang : Ø 10 – 100 (tumpuan) dan Ø 10 – 150 (lapangan)

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOLOM K1 (70X70)

KEGIATAN : PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANGLOKASI : JL. BAMBANG SUGENG NO. 1 MAGELANGTAHUN : 2010

Gambar 5.14 Detail kolom K1 (70x70)

Page 77: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 65

Gam

bar

5.15

Perh

itung

an v

olum

e be

si d

an b

egist

ing

kolo

m ty

pe K

1 (7

0x70

)

Page 78: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 66

1 1 kg Pembesian Dengan Besi PolosBahan

1.050 kg Besi beton polos Rp. 9,447.75 = Rp. 9,920.140.015 kg Kawat beton Rp. 13,121.88 = Rp. 196.83

= Rp. 10,116.97Upah

0.007 OH Pekerja Rp. 35,000.00 = Rp. 245.00

0.007 OH Tukang besi Rp. 40,000.00 = Rp. 280.00

0.001 OH Kepala tukang Rp. 45,000.00 = Rp. 31.50

0.000 OH Mandor Rp. 47,000.00 = Rp. 18.80= Rp. 575.30

# Total bahan dan Upah # = Rp. 10,692.27

2 1 kg Pembesian Dengan Besi UlirBahan

1.050 kg Besi beton ulir Rp. 10,497.50 = Rp. 11,022.380.015 kg Kawat beton Rp. 13,121.88 = Rp. 196.83

= Rp. 11,219.20Upah

0.007 OH Pekerja Rp. 35,000.00 = Rp. 245.00

0.007 OH Tukang besi Rp. 40,000.00 = Rp. 280.00

0.001 OH Kepala tukang Rp. 45,000.00 = Rp. 31.50

0.000 OH Mandor Rp. 47,000.00 = Rp. 18.80= Rp. 575.30

# Total bahan dan Upah# = Rp. 11,794.50

3 1 m² Begesting KolomBahan

0.040 m3 Kayu kelas III (terentang) Rp. 558,250.00 = Rp. 22,330.000.400 kg Paku biasa 2" - 5" Rp. 13,646.75 = Rp. 5,458.700.200 Ltr Minyak bekisting Rp. 12,597.00 = Rp. 2,519.400.015 m3 Balok kayu Rp. 3,451,000.00 = Rp. 51,765.00

0.350 Lbr plywood tebal 9 mm Rp. 110,223.75 = Rp. 38,578.31

2.000 Btg Dolken kayu galam dia 8 -10 / 4 m

Rp. 15,225.00 = Rp. 30,450.00

= Rp. 151,101.41

Page 79: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 67

Upah

0.660 OH Pekerja Rp. 35,000.00 = Rp. 23,100.000.330 OH Tukang kayu Rp. 40,000.00 = Rp. 13,200.00

0.033 OH Kepala tukang Rp. 45,000.00 = Rp. 1,485.00

0.033 OH Mandor Rp. 47,000.00 = Rp. 1,551.00= Rp. 39,336.00

# Total bahan dan Upah # = Rp. 190,437.41

4 1 m³ Membuat Beton Mutu K 300 Slump 12 ± 2 cmBahan413.000 kg Portland Semen Rp. 1,070.68 = Rp. 442,190.84

0.494 m3 Pasir Beton Rp. 167,227.50 = Rp. 82,610.390.770 m3 Split batu pecah 2/3 Rp. 195,700.00 = Rp. 150,689.00

215.000 ltr Air Rp. 8.92 = Rp. 1,918.42= Rp. 677,408.64

Upah

1.650 OH Pekerja Rp. 35,000.00 = Rp. 57,750.00

0.275 OH Tukang batu Rp. 40,000.00 = Rp. 11,000.00

0.028 OH Kepala tukang Rp. 45,000.00 = Rp. 1,260.00

0.083 OH Mandor Rp. 47,000.00 = Rp. 3,901.00= Rp. 73,911.00

# Total bahan dan Upah # = Rp. 751,319.64

5 1 m³ Membuat Beton Kolom Mutu K 300 Slump 12 ± 2 cm Type K 1

223.490 kg Besi D 22 Rp. 11,769.56 = Rp. 2,630,377.04

30.406 kg Besi Ø 10 Rp. 10,667.32 = Rp. 324,346.38

1.000 m3 Beton mutu K 300 Rp. 744,316.64 = Rp. 744,316.64

5.714 m2 Begesting kolom Rp. 190,437.41 = Rp. 1,088,213.79= Rp. 4,787,253.85

# Total Membuat Beton Kolom Type K 1 # = Rp. 4,787,253.85

Page 80: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 68

No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan(Rp)

JumlahHarga

Satuan (Rp)

TotalJumlahHarga

Satuan (Rp)

Pekerjaan Kolom Type K1 (70x70)1 Beton kolom type K 1 mutu K. 300 2.74 m³ 4,326,586.92 13,136,224.56

Jumlah Total Pekerjaan Kolom Type K1 (70x70) 11,024,143.48

5.2.2 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai

Pekerjaan balok dan plat lantai dilaksanakan setelah pekerjaan kolom

selesai. Pekerjaan balok dan plat lantai meliputi beberapa kegiatan antara lain

penentuan as balok dan plat lantai, fabrikasi bekisting balok dan plat lantai,

pemasangan bekisting balok dan plat lantai, pembesian balok, pembesian plat

lantai, pengecoran balok dan plat lantai, serta pembongkaran bekisting balok dan

plat lantai.

Gambar 5.16 Diagram alir pekerjaan balok dan plat lantai

Penentuan Elevasi Balok dan Plat Lantai

Pembuatan Bekisting Balok

Penulangan Balok

Pembuatan Bekisting Plat Lantai

Penulangan Plat Lantai

Pengecoran Balok dan Plat Lantai

Pelepasan Bekisting

Page 81: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 69

1. Penentuan Elevasi Balok dan Plat Lantai

Penentuan elevasi balok dan plat lantai harus dilakukan secara cermat dan

teliti, agar menghasilkan elevasi yang sama dalam pembuatan balok dan plat

lantai. Penentuan ini dilakukan dengan mengukur dari kolom atau dinding

yang telah dilabeling.

Ada beberapa langkah untuk menentukan elevasi balok dan plat lantai :

1) Mengukur setinggi 1,00 m dari dasar kolom dan diberi kode pada

kolom tersebut.

2) Kemudian dengan menggunakan waterpass, kolom yang lain juga diberi

kode elevasi 1,00 m dari dasar kolom.

3) Dari kode tersebut, diukur sesuai tinggi yang diinginkan sebagai elevasi

dasar bekisting balok.

4) Kemudian dari dasar bekisting balok tersebut diukur setinggi ketinggian

balok sebagai elevasi dasar bekisting plat lantai.

% kemiringan plat = A-B / jarak X 100%

Gambar 5.18 Kontrol Kemiringan Pelat Lantai

2. Pembuatan Bekisting Balok

Pelaksanaan pekerjaan bekisting balok dan pelat lantai, adalah sebagaiberikut :

Page 82: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 70

1) Memasang Jack Base (JB).

Gambar 5.19 Pemasangan Jack Base

2) Memasang Main Frame (MF).

3) Memasang Cross Brace (CB).

Gambar 5.20 Pemasangan Cross Brace

Page 83: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 71

4) Memasang U Head

Gambar 5.21 Pemasangan U-Head

5) Memasang Girder GT24 arah memanjang.

6) Memasang balok engkel 6/12-2m (balok suri-suri).

Gambar 5.22 Pemasangan Balok suri-suri

Page 84: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 72

7) Memasang Bottom Form.

Gambar 5.23 Pemasangan Bottom Form

Page 85: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 73

8) Memasang Side Form

Gambar 5.24 Pemasangan Side Form

9) Memasang Beam Clamp.

10) Memasang Stronger Beam.

Gambar 5.25 Pemasangan Stronger Beam

Page 86: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 74

11) Memasang Girder GT24 arah memanjang.

12) MemasangGirder GT24 posisi melintang diatas Girder

GT24 arah memanjang.

13) Memasang Plywood.

Gambar 5.26 Pemasangan Plywood

A B

Gambar 5.27 Potongan Melintang Bekisting Balok dan Plat

Page 87: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 75

3. Penulangan Balok Beton Bertulang

Pada Proyek ini, dimensi dan penulangan balok sangat bervariasi dan dapat

dilihat dalam gambar kerja. Pelaksanaan penulangan balok dilakukan sebagai

berikut:

1) Pemasangan tulangan balok pada elevasi yang telah ditentukan dari kode

elevasi pada kolom. Tidak lupa pula dengan memperhitungkan tebal

selimut beton.

2) Tulangan atas dipasang dengan menjangkarkan ujungnya pada tulangan

kolom. Sedangkan sengkang dimasukkan ke dalam tulangan balok satu

per satu dan diukur jarak tiap sengkang.

Gambar 5.28 Penjangkaran tulangan balok pada tulangan kolom

3) Pemasangan tulangan sengkang yang diatur jaraknya dimana jarak pada

tumpuan lebih rapat dibandingkan jarak pada lapangan. Sengkang diikat

dengan kawat bendrat. Pasang beton decking pada bagian bawah serta

samping untuk selimut beton.

Gambar 5.29 Pemasangan tulangan sengkang

Page 88: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 76

1. Pembuatan Bekisting Plat Lantai

Tahapan pembuatan bekisting plat lantai adalah sebagai berikut:

1) Penyusunan scaffolding sebagai penyangga terhadap lantai di bawahnya.

Sebelum scaffolding didirikan, buatlah dasaran (base) yang cukup rata

dan kokoh. Misal dengan menggunakan papan dan kayu untuk tanah yang

kurang rata di bawahnya.

2) Setelah sejumlah scaffolding berdiri, dilanjutkan dengan kaso untuk

penyangga plywoodnya.

Gambar 5.30 Susunan scaffolding untuk plat lantai

3) Setelah semua penyangga terpasang dengan baik, dilanjutkan dengan

pemasangan plywood sebagai tahapan akhir bekisting.

5. Pembesian Plat Lantai

Tahapan pekerjaan pembesian plat lantai antara lain :

1) Menyiapkan tulangan sesuai shop drawing, bawa ke lokasi plat lantai

rencana. Tulangan dapat dibawa dengan tenaga manusia, di angkut

dengan perantara dumptruk, mobile crane, atau tower crane. Hal itu

tergantung lokasi keberadaan plat lantai rencana. Untuk plat lantai ground

bisa menggunakan tenaga manusia dengan menaikkan ujung tulangan dan

selanjutnya akan ditarik oleh satu orang yang berada di atas. Fungsi

dumptruk di sini untuk membawa tulangan ke lokasi yang cukup jauh dari

gudang besi. Untuk proyek Armada Town Square misalnya plat lantai

dengan as L – M yang merupakan as terjauh dari gudang besi. Untuk plat

lantai upper ground ke atas menggunakan bantuan mobile crane atau

tower crane untuk menaikkan tulangan tersebut.

Page 89: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 77

2) Untuk menjaga jarak antar tulangan atas dengan tulangan bawah maka

diberi tulangan cakar ayam diletakkan antara tulangan atas dan tulangan

bawah.

3) Untuk menjaga agar besi tidak menempel dengan bekisting maka diberi

beton decking.

Gambar 5.31 Tulangan Cakar ayam dan beton decking

6. Pengecoran Balok dan Plat Lantai

Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan hal-hal

seperti di bawah ini :

1) Pemeriksaan Bekisting

Posisi dan kondisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan

yang direncanakan. Bekisting harus lurus sesuai dengan as-nya, tegak dan

tidak bocor. Bekisting juga harus kuat, terpasang dengan kokoh agar tidak

bergeser karena getaran dan tekanan adukan beton selama proses

pengecoran.

Mengingat pentingnya pemeriksaan ini, maka tidak boleh ditunda sampai

mendekati waktu pengecoran. Pemeriksaan ini meliputi :

a. Ukuran bekisting (lebar dan tinggi)

b. Kemungkinan elevasi tidak tepat, pengecekan menggunakan

waterpass

c. Kemungkinan tidak tegak lurus terhadap bidang horizontal maupun

vertikal

d. Kebersihan lokasi pengecoran, sehingga pembersihan permukaan

bekisting serta tulangan harus benar-benar dijaga. Untuk

membersihkan kotoran yang ringan menggunakan kompressor.

Sedangkan untuk kotoran yang bersifat berat seperti potongan kawat

BetonDecking

TulanganCakarAyam

Page 90: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 78

bendrat atau logam lainnya menggunakan potongan magnet yang

didekatkan sehingga menempel dan diambil.

e. Pemeriksaan sambungan bekisting

f. Pemeriksaan perkuatan bekisting

g. Jarak beton decking

Gambar 5.32 Pembersihan Akhir sebelum pengecoran plat lantai

2) Pemeriksaan Penulangan

Pekerjaan penulangan harus sudah selesai dan diperiksa sebelum

pelaksanaan pengecoran. Pemeriksaan pemasangan tulangan dimaksudkan

untuk mengetahui ukuran, ketepatan letak dan jumlah tulangan, serta

pengaitan antar tulangan sehingga akan terbentuk konstruksi beton yang

sesuai dengan spesifikasi.

Pemeriksaan ini berkaitan dengan :

a. Pemeriksaan jumlah dan ukuran tulangan utama

b. Pemeriksaan jumlah, jarak, dan posisi sengkang

c. Pemeriksaan penyambungan tulangan

d. Pemeriksaan kekuatan bendrat

e. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan-bahan lain

yang dapat mengurang daya rekatan.

Pelaksanaan pengecoran balok dan plat lantai adalah sebagai berikut :

1) Sebelum dicor antara beton baru dan beton lama diberi calbond (lem

beton) terlebih dahulu agar pengecoran dapat lebih lengket.

Page 91: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 79

Gambar 5.33 Callbond di Permukaan Beton Lama

2) Untuk pelaksanaan pengecoran balok, plat lantai digunakan concrete

pump yang menyalurkan beton ready mix dari truck mixer ke lokasi

pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang disambung-

sambung menggunakan klem.

3) Pengecoran dilakukan selapis demi selapis sampai memenuhi tebal plat

yang direncanakan. Apabila sudah sampai elevasi yang tinggi, yang

tidak mungkin lagi pengecoran langsung menggunakan concrete pump,

maka pengecoran dilakukan dengan bucket cor dilengkapi dengan

selang trimie yang diangkat dengan tower crane.

4) Beton dipadatkan dengan concrete vibrator dengan maksud agar

terbentuk beton yang benar-benar padat, proses penggetaran tidak boleh

terlalu lama, bila adukan beton sudah terlihat agak mengeluarkan air

(air semen sudah memisah dengan agregat) maka vibrator dipindahkan

ke titik yang lain.

5) Adukan kemudian diratakan dengan menggunakan penggaruk dan

cangkul.

Gambar 5.34 Pengecoran Plat Lantai Konvensional

Callbond

Page 92: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 80

6) Setelah itu adukan diratakan dengan jidar ( kayu perata ) sesuai

dengan tinggi peil yang sudah ditentukan. Tinggi peil dicek dengan

waterpass atau jika sudah menggunakan bantuan relat peil maka

permukaan lantai sudah dianggap rata.

Gambar 5.35 Levelling dengan waterpass

Pengecoran plat lantai, balok dan kolom harus monolit. Dengan Cara :

Stop cor pada kolom yaitu tepat di elevasi dasar bekisting balok dan plat,

dilanjutkan dengan pengecoran pada balok dan plat lantai, dengan

penjangkaran antara tulangan balok dan tulangan kolom ikut tercor sehingga

terjadi hubungan yang monolit antara plat lantai, balok dan kolom.

7. Pelepasan Bekisting

Pelepasan bekisting balok dan plat lantai dapat dilakukan setelah ±7 hari jika

di atasnya tidak terdapat pekerjaan yang menumpu pada struktur balok atau

plat tersebut. Pelepasan dimulai dengan mengendurkan jack base atau U-head

jack pada susunan scaffolding penyangga bekisting balok dan kolom.

Kemudian dilanjutkan dengan pelepasan balok kaso dan diakhiri dengan

pelepasan plywood yang menempel pada beton. Pelepasan tersebut biasanya

menggunakan alat linggis untuk mempermudah pengerjaannya.

Page 93: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 81

5.2.3 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai dengan sistem Half Slab

Plat lantai dalam proyek Armada Town Square ada dua macam, yaitu

dengan plat konvensional, seperti telah dijelaskan di atas proses pengerjaannya,

dan yang satu lagi adalah plat lantai dengan Half Slab. Disebut Half Slab karena

setengah tebalnya menggunakan plat lantai beton pra cetak yang bergelombang.

Plat lantai beton gelombang pracetak dipesan dari PT. Beton Elemenindo Perkasa.

Penggunaan sistem Half Slab ini sangat menguntungkan dari segi pengerjaan

karena dapat mempercepat proses pengerjaan. Berikut proses pembuatan balok

dan plat lantai dengan sistem Half Slab.

Gambar 5.36 Diagram Alir Pekerjaan Balok dan Plat Lantai Sistem Half

Slab

1. Pembuatan Balok

Proses pembuatan balok penumpu plat dengan sistem half slab pada dasarnya

sama dengan sistem plat konvensional. Yang membedakan di antara

keduanya adalah sebagai berikut.

Penentuan Elevasi Balok

Pembuatan Bekisting Balok

Penulangan Balok

Penulangan Balok

Pengecoran Balok

Pelepasan Bekisting Samping Balok

Pemasangan Half Slab Pracetak

Pemasangan Wire Mesh

Pengecoran

Page 94: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 82

1) Beton pada plat dan balok penumpunya tidak dicor secara monolit. Artinya

beton cor pada plat tidak dicor bersamaan dengan baloknya.

2) Selama proses pengecoran berlangsung, ada salah satu pekerja yang

memasangkan begel besi berbentuk ‘n’ ke balok untuk pengait Wire Mesh.

Sehingga walaupun betonnya tidak bersifat monolit, komponen struktur

plat tetap harus menumpu pada balok dengan kuat dan kaku. Begel

dipasangkan saat permukaan balok telah rata dengan jarak sesuai gambar

rencana, dan beton cor belum mengeras.

Gambar 5.37 Begel pada Balok

2. Pemasangan Half Slab

Half Slab merupakan plat lantai beton gelombang dengan adanya penulangan

satu arah di dalamnya. Half slab diangkat dengan mobile crane, dan dengan

hati-hati sejumlah pekerja menempatkan posisi Half Slab agar berada pada

posisi yang tepat. Kedua ujung Half Slab menumpu pada balok yang telah

mengeras betonnya.

Gambar 5.38 Pemasangan Half Slab

Balok

Half Slab

Begel

Page 95: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 83

3. Pemasangan Wire Mesh

Wire mesh merupakan tulangan yang telah dirakit di pabrik dengan mesin.

Penggunaan Wire mesh ini tentu sangat membatu dalam mempercepat

pelaksanaan pembuatan plat lantai. Wire mesh tidak hanya digunakan untuk

plat lantai Ground atau di atasnya, akan tetapi plat lantai Lower Ground juga.

Hanya saja diameter di antara keduanya berbeda, karena lantai Lower Ground

tidak menggunakan Half Slab. Tulangan wire mesh yang digunakan pada

sistem plat ini adalah Ø6 mm. Wire mesh diangkat ke atas dan dihamparkan

di atas Half Slab. Wire mesh diikatkan dengan angkur atau begel yang

tertanam di balok tempat tumpuan Half Slab. Pasang beton decking diantara

wire mesh dan beton pracetak Half Slab.

Gambar 5.39 Wire Mesh di atas Half Slab

3. Pengecoran

Tahap terakhir adalah penghamparan beton ready mix ke atas Wire Mesh dan

Half Slab yang telah terpasang dengan baik. Pada dasarnya penghamparan

beton ready mix pada sistem plat seperti ini sama dengan pada plat lantai

konvensional. Namun, hal penting yang perlu di perhatikan adalah :

1) Beton yang digunakan lebih halus dari pada beton untuk plat jenis

konvensional, artinya agregat kasar yang digunakan ukurannya lebih kecil,

dengan diameter kurang dari 6 cm. Hal itu untuk menghasilkan permukaan

beton plat lantai yang lebih baik (rata) jika dibandingkan dengan agregat

yang sama besar dengan beton plat konvensional.

WireMeshBeton

Decking

Page 96: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 84

2) Pemadatan tidak perlu menggunakan concrete vibrator, karena

penghamparan beton yang relatif tipis, sehingga dengan terinjak-injak oleh

pekerja saja sudah cukup.

Gambar 5.40 Pengecoran plat lantai Half Slab

Page 97: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 85

5.3 Perhitungan Produktifitas Kerja Harian1. Tinjauan : Cor Pelat Lantai Upper ground Floor (level 2), mutu beton

K 350,

nilai slump 12±2. (Lihat Lampiran 8.3)

Gambar 5.41 Timesheet Concrete Pump untuk cor plat lantai

2. Jumlah Tenaga, Alat dan Bahan yang diperlukan untuk 114 m3 beton.

a. Tenaga yang diperlukan

No Tenaga Jumlah tenagayang diperlukan

1 Pekerja 252 Tukang batu 53 Kepala Tukang 24 Mandor 25 Operator 6

b. Bahan yang diperlukan

No Bahan Jumlah bahan perm3 beton

Jumlah total bahanuntuk 114 m3 beton

1 Portland Semen 10 zak (40 kg) 1140 zak2 Pasir beton 0.55 m3 62,7 m3

3 Kerikil (maksimum 30mm) 0.8 m3 91.2 m3

4 Air 215 lt 24510 lt

Page 98: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 86

c. Peralatan yang diperlukan

No Peralatan Jumlah Peralatan

1 Ready mix 23 kali pengiriman(kapasitas 5 m3)

2 Concrete pump 1 unit3 Vibrator 3 unit4 Genset 1 unit5 Lampu Penerangan sesuai kebutuhan6 Pompa air 1 unit

7 Peralatan tukang batu danalat bantu lain Sesuai kebutuhan

Page 99: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 87

BAB VI

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

6.1 Permasalahan ProyekDalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai permasalahan.

Namun permasalahan itu bukan untuk dihindari, tapi harus dicari jalan keluarnya.

Segala sesuatu memang tidak sempurna, kita akan selalu dihadapkan pada suatu

bentuk permasalahan, hambatan, dan persoalan, hal ini juga terjadi pada proses

pelaksanaan pada proyek ini.

Selama pelaksanaan pekerjaan, timbul beberapa masalah yang

menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek tersebut. Masalah-masalah yang

timbul dibagi dalam beberapa kategori, yaitu :

1. Faktor Cuaca

Faktor alam yang menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek adalah hujan.

Dalam pelaksanaan pekerjaan, sebagian besar proyek ini melalui musim

penghujan. Air hujan dapat mengakibatkan terjadinya genangan pada galian

dan memperlambat pekerjaan lainnya, misalnya pengecoran, sedangkan pada

musim kemarau/panas akan mempercepat proses kehilangan air semen pada

konstruksi yang baru dicor sehingga dibutuhkan suatu perawatan beton

berupa penyiraman hasil pengecoran dengan air untuk memperlambat

penguapan dan proses kehilangan air semen yang cepat. Selain itu, faktor

cuaca seperti hujan juga dapat menyebabkan berhentinya suatu pekerjaan

dengan alasan keamanan.

Gambar 6.1 Genangan air hujan di STP

Page 100: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 88

Selain hujan, faktor penghambat lainnya adalah bencana erupsi Gunung

Merapi yang mengakibatkan hujan abu cukup tebal di lokasi proyek. Hal itu

cukup menghambat pekerjaan di lapangan.

2. Faktor Keselamatan Kerja

Seperti pada umumnya proyek-proyek di Indonesia, keselamatan kerja para

pekerja kurang diperhatikan yang dapat dilihat dari perlengkapan

perlindungan keselamatan kerja yang tidak dipakai oleh hampir semua

pekerja, baik itu sepatu maupun helm proyek. Kurangnya kesadaran dari para

pekerja sendiri menyebabkan beberapa kecelakaan di proyek ini. Selama

penulis berada di proyek, ada dua kali kecelakaan kerja yang terjadi, yang

pertama pekerja jatuh dari Ground Floor ke Lower Ground saat pengecoran

balok. Kemudian yang kedua pekerja yang terkena setrum listrik saat

menginjak air dimana terdapat kabel yang diduga lecet dan terdapat arus

listrik.

Gambar 6.2 Pekerja yang tidak memakai peralatan K3 (helm dan sepatu)

3. Faktor Peralatan

Faktor peralatan yang menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek adalah

mixer truck dan concrete pump mobile dari pabrik ready mix concrete sering

datang terlambat.

4. Keterlambatan Pengiriman Gambar dari Konsultan Perencana

Masalah lain yang sangat krusial dalam proyek Armada Town Square ini

adalah keterlambatan pengiriman gambar rencana oleh konsultan, baik

konsultan struktur ataupun arsitek. Masalah ini tentu akan berdampak negatif

bagi kontraktor pelaksana di lapangan karena akan terjadi keterlambatan dari

segi pengerjaannya. Akibat nyata lainnya adalah saat galian Sewage

Treatment Plant (STP) telah selesai dikerjakan, gambar dari konsultan belum

Page 101: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 89

juga datang. Dengan kondisi menunggu seperti itu ditambah dengan kondisi

cuaca yang sering hujan, maka samping galian tadi mengalami longsor. Hal

itu tentu saja akan menambah volume pekerjaan lagi.

Gambar 6.3 Longsoran di STP

5. Efisiensi Penggunaan Bahan

Pada proyek Armada Town Square, banyak ditemukan material atau bahan

yang terbuang sia-sia, hal ini terbukti dari sisa campuran untuk mortar yang

telah mengeras, kemudian sisa semen di dalam sak yang terbengkalai terkena

hujan tanpa ada yang mengurus. Beberapa besi tulangan yang tidak terpakai

di lapangan juga tidak dikembalikan ke tempat fabrikasi, akan tetapi

dibiarkan begitu saja oleh pekerja.

Gambar 6.4 Semen sisa di lapangan

6. Faktor Pelaksanaan

Permasalahan pada waktu pelaksanaan pekerjaan disebabkan empat hal

pokok, yaitu keterbatasan pengawasan, kelalaian pekerja, urutan pekerjaan

yang kurang tepat, dan adanya kesulitan dalam mengaplikasikan gambar

rencana. Permasalahan pelaksanaan pekerjaan yang muncul di lapangan

antara lain:

a. Dalam pemasangan bekisting kolom yang kadang dilakukan secara lembur

dikhawatirkan terjadi kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan seperti

pemasangan beton tahu atau kolom tidak lurus. Hal ini dapat terjadi karena

Page 102: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 90

keterbatasan pengawasan yang tidak dilakukan secara terus-menerus

ketika dilaksanakan kerja lembur.

b. Pemasangan tulangan kolom yang kurang sempurna terjadi pada salah satu

kolom lantai lower ground. Hal teknis yang menyebabkan hal itu adalah

kurang kuatnya pengikatan antara tulangan utama dengan sengkang.

Gambar 6.5 Hasil Penulangan Kolom

6.2 Pemecahan Permasalahan proyekAdanya permasalahan di proyek, selalu diusahakan untuk mencari jalan

keluar yang terbaik. Dalam hal ini ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan

oleh pihak kontraktor, antara lain sebagai berikut :

1. Faktor Cuaca

Untuk mengatasi jam kerja yang berkurang jika hujan turun, maka jam kerja

yang terpotong dialihkan hingga sore hari (pemberlakuan jam lembur), atau

hari minggu, namun perlu diperhatikan, pemberlakuan jam lembur tidak

boleh terlalu sering dilakukan karena dikhawatirkan akan mengurangi

kualitas dari hasil pekerjaan akibat keterbatasan pengawasan maupun

kemampuan tenaga kerja.

Untuk masalah hujan abu karena erupsi Gunung Merapi, hal itu tidak sampai

mengganggu secara signifikan karena tidak berlangsung tiap hari atau dalam

waktu yang lama, sehingga volume pekerjaan yang tertunda saat terjadi hujan

abu, dapat dikejar pada lain hari, atau pada jam lembur, seperti hari Minggu

atau libur.

Page 103: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 91

2. Faktor Keselamatan Kerja

Perlunya penumbuhan kesadaran pada pekerja maupun kontraktor akan

pentingnya perlengkapan keselamatan kerja dalam setiap pelaksanaan

pekerjaan konstruksi. Hal ini dapat disosialisasikan dan diawasi oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

(Depnakertrans).

3. Faktor Peralatan

Keterlambatan dari mixer truck dan concrete pump lebih ke operatornya

(human error) yang tidak bisa tertib. Sebenarnya jalan dari lokasi batching

plan sampai ke lokasi proyek cukup lancar. Pemecahan masalah ini dengan

cara lebih awal dalam pemesanan beton ready mix dari batching plan.

4. Keterlambatan Pengiriman Gambar dari Konsultan Perencana

Perlu adanya tindakan tegas terhadap pihak-pihak terkait yang tidak sungguh-

sungguh terhadap tanggung jawabnya masing-masing dalam proses

pelaksanaan pembangunan Armada Town Square ini. Termasuk apabila

konsultan terlambat dalam pengiriman gambar rencana seperti ini.

5. Efisiensi Penggunaan Bahan

Pengawasan penggunaan bahan di lapangan harus lebih ketat untuk

menangani masalah efisiensi bahan ini. Sebenarnya jika semua komponen

pelaksana yang terlibat dapat bekerja sama dengan baik, hal ini tentu dapat

diminimalkan. Akan tetapi, para pekerja sering mengambil bahan bangunan

yang sebenarnya di lapangan masih ada, untuk menangani ini, pihak logistik

harus senantiasa mengawasi dan mencatat setiap bahan yang dipakai oleh

pekerja di lapangan.

6. Faktor Pelaksanaan

a. Pelaksanaan pekerjaan secara lembur harus dikurangi dan dilakukan pada

pekerjaan yang mendesak dan tidak bisa dihentikan sebelum pekerjaan

selesai dilaksanakan.

b. Untuk pelaksanaan pekerjaan bekisting dan pengecoran kolom serta tie

beam harus diperketat pengawasannya di lapangan.

Page 104: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 92

BAB VII

PENUTUP

7.1 Tinjauan Umum

Setelah melaksanakan kerja praktik yang berlangsung selama dua bulan,

banyak sekali manfaat dan pelajaran yang dapat diperoleh dalam bidang teknik

sipil, baik yang menyangkut teknis di lapangan maupun manajemen proyek.

Pengalaman pengalaman ini dapat melengkapi pengetahuan yang didapatkan di

bangku perkuliahan.

Dari kerja praktik ini dapat memberikan pelajaran bahwa terdapat

perbedaan yang cukup signifikan antara teori yang didapatkan dari perkuliahan

dengan pelaksanaan dan keadaan sesungguhnya di lapangan, dengan mengikuti

kerja praktik diharapkan wawasan yang berhubungan dengan teknik sipil dapat

berkembang lebih luas lagi.

Selama melaksanakan kerja praktik pada Proyek Pembangunan Gedung

Armada Town Square Magelang, penulis mendapatkan banyak masukan

mengenai metode pelaksanaan pembangunan di lapangan, permasalahan yang

sering muncul, dan pemecahan permasalahan yang efektif, baik yang bersifat

teknis maupun nonteknis. Dalam menghadapi permasalahan yang muncul

diperlukan adanya suatu manajemen konstruksi serta koordinasi yang baik antara

pihak-pihak yang terlibat dalam proyek.

7.2 KesimpulanBerdasarkan pengamatan dan pengalaman yang diperoleh selama

pelaksanaan kerja praktek, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan :

1. Struktur yang diamati adalah struktur atas, meliputi : kolom, balok,

dan plat pada upper ground floor (FFL + 5,800 M). Adapun dimensi

dari struktur tersebut adalah sebagai berikut :

Page 105: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 93

a) Kolom

Tabel 6.1 Tipe dan Ukuran Kolom

No. Tipe Kolom Ukuran (mm)

1 K1 700 x 700

2 K2 700 x 700

3 K3 700 x 700

4 K4 700 x 700

5 K5 700 x 700

6 K6 600 x 600

7 K7 600 x 600

8 K8 600 x 600

9 K9 700 x 700

10 K10 800 x 800

11 K11 800 x 800

12 K12 900 x 900

13 K13 900 x 900

14 K14 900 x 900

15 K15 900 x 900

16 K16 300 x 300

Konstruksi kolom pada proyek ini terbuat dari beton bertulang.

Perencanaan kolom menggunakan tulangan D10, D13, D22,

dan D25 mm. Beton yang digunakan untuk kolom

menggunakan mutu beton K350, dengan slump rencana 10 ± 2

cm.

Page 106: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 94

Gambar 7.1 Pengaturan stek kolom

b) Balok

Tabel 6.2 Tipe dan ukuran balok

No. Tipe Balok Ukuran (mm)

1 B.1 350 x 700

2 B.2 350 x 700

3 B.3 300 x 600

4 B.4 450 x 900

5 B.5 400 x 800

6 B.6 300 x 700

7 B.7 200 x 400

8 CB.1 350 x 900 ~ 400

9 CB.2 350 x 700 ~ 400

Page 107: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 95

Konstruksi balok induk ini terbuat dari beton bertulang dengan

menggunakan tulangan D10, D13, D19, D22, dan D25 mm.

Beton yang digunakan untuk balok induk menggunakan mutu

beton K350, dengan nilai slump rencana 10 ± 2 cm.

Gambar 7.2 Denah balok

Gambar 7.3 Detail penulangan balok

Page 108: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 96

c) Plat Lantai Konvensional

Tabel 6.3 Tipe dan tebal slab

No. Tipe Slab Tebal (mm)

1 S1 120

2 S2 120

3 S3 250

4 S4 120

Perencanaan plat lantai menggunakan tulangan D10 dan D13

mm. Beton yang digunakan untuk plat lantai sistem ini

menggunakan mutu beton K350, dengan nilai slump rencana 10

± 2 cm.

Gambar 7.4 Denah balok dan slab

Page 109: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 97

Gambar 7.5 Potongan balok dan slab

Gambar 7.6 Detil penulangan plat lantai konvensional

Page 110: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 98

d) Plat Lantai Sistem Half Slab

Plat lantai dalam proyek Armada Town Square ada dua

macam, yaitu dengan plat konvensional dan satu lagi adalah

plat lantai dengan sistem Half Slab. Disebut Half Slab karena

setengah tebalnya menggunakan plat lantai beton pra cetak

yang bergelombang.

Half Slab yang digunakan dalam proyek Armada Town

Square dipesan dari PT. Beton Elemenindo Perkasa. Berikut

spesifikasi teknisnya:

Lebar : 1200 mm

Tebal plat : 80 mm

Panjang plat : sesuai pesanan, maksimal 4 m

Permukaan atas : siap dicor

Permukaan bawah : kualitas ekspose

Mutu beton : K450

Tulangan : PC-Wire Ø 6 mm.

Beton yang digunakan untuk menutup bagian atas Half Slab

menggunakan mutu beton K300 dengan nilai slump rencana

10 ± 2 cm. Tebal keseluruhan plat adalah 12 cm.

Gambar 7.7 Plat lantai sistem half slab

Page 111: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 99

2. Penggunaan begisting Peri dari PT. Beton Konstruksi Wijaksana

(BKW) pada proyek ini sangat membantu dalam hal tercapainya

target kualitas pekerjaan. Kelebihan begisting Peri dengan begisting

konvensional antara lain :

a) Hasil pengecoran beton lebih rapi, terutama pada bagian sudut

dan tidak geripis.

b) Tidak keropos.

c) Tanpa pin pada sambungan.

Gambar 7.8 Hasil pengecoran dengan begisting peri

7.3 SaranDalam pelaksanaan pembangunan pada proyek Armada Town Square

Magelang banyak juga ditemui hambatan-hambatan yang terjadi diluar dugaan

sehingga mengakibatkan adanya keterlambatan. Untuk itu pada kesempatan ini,

kiranya penulis dapat memberikan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat

bagi pihak yang bersangkutan :

1. Mengambil tindakan yeng tegas terhadap pihak-pihak yang kurang

serius dalam mengerjakan tugasnya masing-masing.

2. Peralatan kerja, seperti vibrator dalam pelaksanaan proyek perlu

ditingkatkan, baik dalam segi jumlah maupun kemampuan alat agar

tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan.

3. Perlu penambahan material scafolding, support dan bekisting untuk

balok dan plat lantai sehingga keterlambatan waktu pekerjaan dapat

teratasi.

Page 112: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 100

4. Perlu penambahan tenaga kerja, baik dari pihak sub kontraktor

penulangan, sub kontraktor bekisting, dan kontraktor utama untuk

mengatasi keterlambatan pekerjaan yang terlalu jauh.

5. Floor Hardener harus diproteksi, misal ditutup karpet agar tidak terluka

akibat base-jack atau scafolding yang dipasang diatasnya tidak perlu

memakai alas, akan tetapi base-jack yang digunakan dilengkapi dengan

roda.

Page 113: Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum, 1987, Petunjuk Perencanaan Beton

Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan Gedung,

Yayasan Penerbit PU : Jakarta.

2. Dipohusodo, Istimawan, 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Kanisius

: Yogyakarta.

3. Direktorat Jenderal Cipta Karya, 1997, Peraturan Beton Bertulang Indonesia

1971, Yayasa Dana Normalisasi Indonesia, Jakarta.

4. HK. Gideon & Vis WC., 1994, Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang,

Erlangga, Jakarta.

5. Juwana S. Jimmy, Ir. MSAE, 2005, Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga :

Jakarta.

6. Tim Penulis Dosen Perguruan Tinggi Swasta – Jakarta, 1998, Manajemen

Konstruksi, Universitas Tarumanegara, Jakarta.