LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PP LONDON SUMATRA … · laporan kerja praktek di pt. pp london...
Transcript of LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PP LONDON SUMATRA … · laporan kerja praktek di pt. pp london...
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI
PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
REZKI KRISTIN SILALAHI
14 06 08000
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2017
. HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kerja Praktek PP London Sumatra lndonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill pada
tanggal 3 juli 2017 sampai tanggal 5 agustus 2017 yang disusun oleh;'
Laporan Kerja Praktek ini telah diperiksa dan disetuiui-
Nama
NPM
Program Studi
Universitas
Rezki K Silalahi
140608000
Teknologi lndustri
Atma Jaya Yogyakarta
Yogyakarta, ,42017
Notgfr'hgt'
'F
Il
l
LEMBAR PENGESAHAN
I.APOMN KERJA PMKTEK
PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TbK'
BEGERPANG PALM OIL MILL
TANJUNG MORAWA. SUMATRA UTARA
Menerangkan bahwa mahasiswa dibawah ini:
Telah menyelesaikan keria praktd< di
PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TbK'
BEGERPANG PALM OIL MILL
Yang dlmulai pada tarqgal 03 juli- 11 a$Ftus 2017
Tdah dlsetuiui dan disahkn ok*t:
l
Nama Nim Jurusan
Mabirona Depari 140607907 feknik lrdustri
Razki K Sitalahi 14ffi0E000 Teknk Fdusffi
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG
POM) dengan baik dan tepat waktu.
Laporan kerja praktek merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
program studi (S1) Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Penyusunan laporan ini dilakukan
berdasarkan pengamatan dan analisis secara langsung di PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM) terletak di Desa
Batu Lokong Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang yang dimulai dari
tanggal 03 juli sampai dengan 11 agustus 2017
Penulis juga menyadari bahwa bantuan dari pihak yang terkait sangat
berguna dalam pelaksanaan kerja praktek di PT. PP London Sumatra Indonesia
Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM) tidak mungkin dapat selesai dengan
baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Heriyanto sebagai mill manager PT. PP London Sumatra Indonesia
Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM).
2. Bapak Rangkuti Simajuntak sebagai Maintenence Engineer PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM).
3. Bapak Risdiyanto Ginting sebagai Shift Coordinator PT. PP London Sumatra
Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM).
4. Seluruh asisten dan Karyawan/Karyawati PT. PP London Sumatra Indonesia
Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM) yang telah membantu penulis.
5. Ibu Deny Ratna Yuniartha,S.T.,M.T. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Industri yang telah membantu dalam proses mempersiapkan kerja praktek.
6. Bapak B. Laksito Purnomo,S.T.,M.T. selaku Dosen Pembingbing yang telah
membimbing dan memberi arahan selama penyusunan laporan akhir kerja
praktek.
7. Rekan satu team dan teman-teman kampus yang telah memberikan
semangat kepada penyusun.
iv
Penulis sadar bahwa terdapat beberapa kekurangan dalam penyusunan
Laporan Akhir kerja praktek di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk,
Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM), sehingga diharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca agar laporan kerja praktek
selanjutnya dapat disusun dengan lebih baik lagi.
Diharapkan laporan kerja praktek ini bermanfaat dan dapat menjadi
referensi yang baik bagi pihak-pihak yang membutuhkan serta dapat membantu
dalam pembelajaran. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak terkait dan para pembaca.
Medan, 21 November 2017
Rezki K Silalahi
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ....................
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kerja Praktek.......................................... 1
1.2. Tujuan Kerja Praktek ...................................................... 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek .............. 2
BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan ............................................................ 3
2.2. Stuktur Organisasi ............................................................... 4
2.3. Manajemen Perusahaan ...................................................... 9
2.3.1. Visis Misi Perusahaan ................................................ 9
2.3.2. Ketenaga Kerjaan ...................................................... 9
2.3.3. Pemasaran ................................................................ 10
2.4. Fasilitas ............................................................................... 11
2.5. Ruang Lingkup Perusahaan ................................................ 11
BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1. Proses Bisnis Perusahaan ................................................... 13
3.2. Produk yang Dihasilkan ....................................................... 15
3.3. Proses Produksi .................................................................. 15
3.3.1. Stasiun penerimaan buah .......................................... 16
3.3.2. Stasiun perebusan ..................................................... 16
3.3.3. Stasiun penebah ........................................................ 17
3.3.4. Stasiun kempa ........................................................... 18
3.3.5. Stasiun klarifikasi ....................................................... 18
3.3.6. Stasiun inti (kernel) .................................................... 22
3.3.7. Stasiun-stasiun pendukung ........................................ 25
BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkungan Pekerjaan ......................................................... 33
4.1.1. Nama departemen penempatan ................................ 33
4.1.2. Deskripsi Departemen................................................ 33
vi
4.1.3. Tugas yang diberikan ................................................ 33
4.4.4. Rekan kerja ................................................................ 34
4.2. Tanggungjawab dan wewenang dalam pekerjaan ............... 34
4.2.1 Tanggung jawab ......................................................... 44
4.2.2. Wewenang ................................................................. 34
4.2.5. Metodologi pelaksanaan pekerjaan ............................ 35
4.4. Hasil Pekerjaan ............................................................. 37
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .................................................................. 38
5.2. Saran ..................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.Stuktur Organisasi Begerpang Palm Oil Mill 2017 ..................... 4
Gambar 3.1 Proses bisnis PT.PP London Sumatera Indonesia ................... 14
Gambar 3.2. (a)Crude palm oil (b)Palm kernel (c) Dry kernel........................ 15
Gambar 3.3. Weighbridge ............................................................................. 17
Gambar 3.4. Proses perebusan .................................................................... 17
Gambar 3.5 Tippler ....................................................................................... 17
Gambar 3.6. Clarification Station .................................................................. 18
Gambar 3.7. Layout Stasiun Kernel ............................................................. 22
Gambar 3.8. Layout Water Treatment Station ............................................... 25
Gambar 3.9. Pengolahan Limbah Cair .......................................................... 28
Gambar 3.10. Layout Pengolahan Limbah Cair ............................................ 29
Gambar 3.11. Empty Punch Press ................................................................ 29
Gambar 3.12. Empty Bunch Hopper/Truck ................................................... 30
Gambar 3.13. Windrow ................................................................................. 30
Gambar 3.15. Bunker Composting System ................................................... 31
Gambar 4.1. Diagram Alir Metodelogi Pelaksanaan Pekerjaan .................... 35
Gambar 4.2. Data persentasi empty bunch press ......................................... 37
Gambar 4.3. Data persentasi kernel ............................................................. 37
Gambar 4.4. Data persentasi PH Cation, Raw water dan Anion ................... 37
Gambar 4.5. Data persentasi PH feed water dan boiler water....................... 37
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kerja Praktek
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja
praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek
sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta
menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon
sarjana Teknik Industri.
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri.
Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja
di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan,
perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam
kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:
a. Mengenali ruang lingkup perusahaan
b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau
pembimbing lapangan
d. Mengamati perilaku sistem
e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
1.2. Tujuan Kerja Praktek
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam
perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan menjalankan
bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di perusahaan.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Pada pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa melakukan kerja praktek pada perusahaan PT.
PP London Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill. Adapun, lama pelaksanaan
2
kerja praktek yang dilaksanakan dari tanggal 3 juli 2017 sampai tanggal 5 agustus 2017
dengan lama waktu kerja selama 6 hari selama seminggu. Waktu kerja praktek dilakukan
mulai dari pukul 07.00 sampai 16.00 dan untuk hari sabtu jam kerja dilaksanakan dari pukul
07.00-13.00. Pada pelaksanaan kerja praktek ini, mahasiswa ditempatkan pada area
produksi.
3
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk berdiri pada tahun 1906 oleh Harrisons & Crossfield
Plc yang merupakan perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London.
Berdasarkan Ketetapan Presiden Republik Indonesia No. 6 Tahun 1964, perusahaan ini
berada dalam pengawasan pemerintah dengan nama PT. PP Dwikora I dan II (1964-1968).
Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh sahamnya di PT. London Sumatra
Indonesia Tbk kepada PT. Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang kemudian
mencatatkan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Sebagai perusahaan publik melalui
pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan
Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), anak perusahaan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk di bidang perkebunan, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan
melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT. Salim Ivomas Pratama (SIMP), sehingga
Perseroan menjadi bagian dari Indofood Group (Grup). 483 518 652.36
Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM) dibangun pada tahun 2001 di Desa Batu Lokong
Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang yang berjarak 32 km dari Kota Medan.
Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM) pertama kali beroperasi pada tanggal 9 Juli 2003
dengan kapasitas 45 ton/jam, dimana tingkat Extraction/Rendemen Oil 24,5% dan Kernel
6%. Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM) dibangun untuk memenuhi penampungan dan
pegolahan FFB (Fresh Fruit Bunch) dari Bagerpang Estate, Sei Merah Estate, dan Rabong
Sialang Estate. Sebelum Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM) dibangun, FFB (Fresh Fruit
Bunch) dikirim dan diolah di Rambong Sialang Palm Oil Mill (RS POM). Karena hasil panen
FFB (Fresh Fruit Bunch) dari ketiga estate semkain bertambah seiring dengan
bertambahnya umur tanaman kelapa sawit, maka kapasitas bertambah menjadi 50 ton/jam.
PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM) terletak di Desa
Batu Lokong Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang yang berjarak sekitar 32 km dari
Medan. Sementara kantor pusat PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk berada di Jl.
Ahmad Yani No. 2 Medan 20111 Sumatera Utara – Indonesia. Berikut adalah gambar lokasi
dari PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill (BG POM).
4
2.2. Struktur Organisasi
Gambar 2.1. Struktur Organisasi BGPOM 2017
5
Struktur organisasi merupakan gambaran sistematis yang jelas dan terperinci tentang
hubungan-hubungan, wewenang pemerintah, dan kerjasama antar departemen bagian-
bagian, posisi-posisi, atau orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill menggunakan
struktur organisasi lini fungsional, dimana adanya pengawasan secara langsung oleh staff
dan pimpinan, namun untuk memperlancar tugas dari pimpinan maka staff dapat
memberikan masukan kepada pimpinan. Pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk,
Bagerpang Palm Oil Mill terdapat 6 tingkatan, dimana tingkatan atau jabatan yang paling
tinggi adalah Mill Manager, jabatan dibawahnya adalah Maintenence Engineer, sementara
jabatan yang ketiga paling tinggi adalah Kasie dan Coordinator Engineer, tingkatan keempat
adalah Shift Engineer, tingkatan selanjutnya adalah Mintenence Foreman, Head Clerk, Shift
Foreman, Head of Laboratory, Danru Security, Compost Foreman, dan Daily. Sementara
jabatan atau tingkatan yang paling rendah adalah pekerja (worker). Berikut adalah
penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab setiap bagian struktur organiasi pada PT. PP
London Sumatera Indonesia Tbk. Yang terdapat pada gambar 2.1.
2.2.1 Mill Manager
1. Yang bertanggung jawab sebagai Mill Manager adalah Bapak Heryanto
2. Membawahi :
a) Maintenence Engineer
b) Shift Coordinator
c) Kasie
3. Tujuan utama dari seorang Mill Manager adalah mengelola kegiatan operasional
pabrik agar berjalan efisien dan efektif.
4. Tugas utama :
a) Menyusun draft estimasi pabrik dan rencan kerja (tahunan, bulanan, dan
harian) di pabrik.
b) Menyiapkan peralatan dan material yang dibutuhkan untuk implementasi
rencana kerja.
c) Melaksanakan proses produksi di pabrik.
d) Memastikan quality sistem berjalan dengan baik dan memastikan pekerjaan
sesuai dengan dokumentasi dan prosedur kerja dipabrik.
e) Melakukan pengecekan secara kualitas dan kuantitas baku (hasil kebun)
yang masuk ke pabrik.
f) Mengatur dan mengawasi pemakaian packing material dan bahan kimia
produksi sesuai dengan standart perusahaan.
6
g) Memimpin aktivitas pabrik dan memastikan alat-alat produksi serta
laboratorium dalam kondisi baik.
h) Menyiapkan transport untuk pembuangan sisa hasil produksi, serta dengan
rekomendasi estate manager melakukan kontrol terhadap pembuangan.
i) Menyiapkan laporan mengenai production yield kepada production engineer.
2.2.2 Maintenence Engineer
1. Yang bertanggung jawab sebagai maintenence engineer adalah Bapak Rangkuti
Simajuntak.
2. Melapor kepada Mill Manager
3. Membawahi :
a) Maintenence foreman
b) Kasie
c) Shift Coordinator
4. Tujuan utama dari seorang maintenence engineer adalah menyusun atau
merancang rencana (plan), melaksanakan apa yang direncanakan (do), dan
melakukan evaluasi kelancaran proses produksi.
5. Tugas Utama :
a) Memastikan kelancaran proses produksi.
b) Meminimalisasi breakdown.
c) Memastikan stock material tersedia.
d) Menyusun rencana modifikasi maintenence beberapa peralatan.
e) Memastikan tercapainya kualitas dan kuantitas produksi serta menekan
losses.
f) Mengawasi cost maintenence dan breakdown pabrik.
g) Mengontrol sistem administrasi
h) Membantu Mill Manager dalam mengkoordinir security.
i) Mengganti sementara apabila Mill Manager jika cuti dan tidak berada di
tempat.
2.2.3 Shift Coordinator
1. Yang bertanggung jawab sebagai Shift Coordinator adalah Bapak Risdiyanto Ginting.
2. Melapor kepada Mill Manager.
3. Membawahi :
a) Shift Engineer
b) Head Of Laboratory
c) Danru Security
d) Compost Foreman
e) DAILY
7
4. Tujuan utama dari Shift Coordinator adalah menyusun rencana, mengevaluasi, dan
bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan proses produksi.
5. Tugas Utama :
a) Memastikan kelancaran produksi.
b) Memastikan tercapainya kualitas dan kuantitas produksi.
c) Mengontrol biaya proses produksi.
d) Mengontrol biaya water dan power.
e) Mengontrol dispatch CPO dan PK agar tidak terjadi claim.
f) Mengontrol berjalannya Standart Operation Procedur (SOP).
g) Mengontrol kinerja laboratorium sebagai acuan stabilitas proses produksi.
h) Menjaga kebersihan pabrik dan lingkungannya.
i) Mengontrol limbah, raw water dan water treatment.
j) Mengontrol oil losses dan kernel losses agar target perusahaan tercapai.
k) Mengawasi pelaksanaan sortasi.
l) Menggantikan posisi sementara apabila Maintenence Assistant jika cuti dan
tidak berada di tempat.
2.2.4 Kasie
1. Yang bertanggung jawab sebagai kasie adalah Ibu Rita Kaban.
2. Melapor kepada Mill Manager.
3. Membawahi :
a) Head Clerk
4. Tujuan utama dari seorang kasie adalah menyusun semua administrasi Mill.
5. Tugas Utama :
a) Check data entry setiap hari, meliputi :
Gudang
Check
Crop
Workshop
Laboratory
Weight Bridge
Vehicle Act
Production
Delivery Order
Payment Voucher
b) Check absen MRP/DRP/PW & LPF 101
c) Buat Daily Cost/Nota-nota
8
d) Entry data di TD Mill
Payment Voucher
Vehicle Voucher
Invoice
Item Parience
Take Up Debit Note
e) Mengerjakan MRP
f) Mengerjakan MAC/MRFF (Reff) setiap selesai tutup buku
g) Mengerjakan CPR
h) Closing Data TD MILL
i) Mengerjakan data cost Rp/kg
j) Membuat Debit Note
k) Check Cash Book
l) Membuat GSRN
m) Membuat PR minyak solar
n) Membuat PR seluruh material
o) Membuat LPO
p) Entry data PO/LPO/RN/SIV
q) Membuat laporan pemakaian solar
r) Membuat In Hand Agein Schedule
s) Outstanding PR & PO
t) Menggantikan Store Keeper bila tidak berada ditempat
u) Menggantikan Check Roll bila tidak berda ditempat
2.2.5 Shift Engineer
1. Yang bertanggung jawab sebagai Shift Engineer adalah Bapak Ronald Simarmata.
2. Melapor kepada Shift Coordinator.
3. Membawahi :
a) Shift Foreman
4. Tujuan utama dari seorang Shift Engineer adalah bertanggung jawab terhadap
kelancaran proses.
5. Tugas Utama :
a) Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses.
b) Ikut membantu dalam melaksanakan kelancaran proses.
c) Ikut membantu dalam pelaksanaan program perbaikan dan preventive.
d) Membantu dan berkoordinasi dengan .
e) Mengontrol semua peralatan proses produksi.
9
2.3 Manajemen Perusahaan
2.3.1 Visi Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan
menyediakan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah satu penghasil pajak
terbesar untuk negara.
b. Misi Perusahaan
menjadi perusahaan perkebunan yang efisien dengan memberikan strategi yang meliputi :
I. Perusahaan perkebunan dan peningkatan kapasitas produksi.
II. Efisien operasi dan biaya.
III. Pengembangan secara terus menerus dalam program penelitian, pengembangan, serta
produksi CPO (Crude Plam Oil).
2.3.2. Ketenagakerjaan
a. Jam Kerja Karyawan
Berikut adalah penjelasan tentang jam kerja karyawan yang dibagi berdasarkan tiap bagian
departemen:
1. Waktu Bagian Processing
Tergantung banyak/tidaknya bahan baku FFB (Fresh Fruit Bunch) dan waktu
kedatangan bahan baku FFB (Fresh Fruit Bunch) ke pabrik. Namun, pada
umumnya :
a) Shift 1 : 10.00 – 17.00 WIB
b) Shift 2 : 17.00 – FFB (Fresh Fruit Bunch) selesai diolah
2. Waktu Kerja Bagian Maintenence
a) Senin – Kamis dan Jumat : 07.00 – 14.30 WIB
b) Sabtu : 07.00 – 12.00 WIB
3. Waktu Kerja Bagian General
a) Security
Shift 1 : 07.00 – 14.30 WIB
Shift 2 : 14.00 – 22.00 WIB
Shift 3 : 22.00 – 06.00 WIB
b) Office
Senin – Jumat : 07.00 – 12.00 WIB
: 14.00 – 16.00 WIB
Sabtu : 07.00 – 12.00 WIB
c) Kompos
10
Senin – Jumat : 07.00 – 12.00 WIB
: 14.00 – 16.00 WIB
Sabtu : 07.00 – 12.00 WIB
b. Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan. Karyawan adalah
asset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan
tidak akan bias berjalan, begitu juga karyawan tidak dapat menunjang kesejahteraan
hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus
implementasi dan displin ilmu yang mereka miliki sendiri. Maka karyawan harus
diperhatikan kesejahteraannya, adapun beberapa tunjangan yang diberikan PT. PP
London Sumatera Indonesia Tbk, Begerpang Palm Oil Mill (BG POM) antara lain:
i. Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan yang diberikan kepada PT. PP London Sumatera
Indonesia Tbk, Begerpang Palm Oil Mill (BG POM) terhadap karyawan berupa
BPJS ketenaga kerjaan dan BPJS kesehatan.
ii. Intensif
Intensif merupakan kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas.
Intensif meruapkan penghargaan dalam bentukuang yyang diberikan kepada
mereka yang dapat bekerja melalui standart yang telah ditenetukan.
iii. Tunjangan Hari Raya
Merupakan hak pendaptan pekerja yang wajib dibayarkan oleh perusahaan
kepada pekerja menjelang Hari Raya Keagamaan dalam bentuk uang.
iv. Bonus Akhir Tahun
Bonus dapa berupa bonus tahunan atau gaji ke-13 yang merupakan tambahan
uang yang diberikan kepada pekrja selain gaji. Biasanya bonus tahunan
diberikan sesuai dengan prestasi dan kemampuan ataupun keuntungan
perusahaan diakhir tahun.
2.3.3. Pemasaran
Output atau hasil pengolahan di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm
Oill Mill merupakan CPO (Crude Palm Oil) dan kernel. Output tersebut akan dikirimkan dan
diolah lebih lanjut ke perusahaan induk, yaitu PT. Indofood yang terletak di Tanjung Morawa
yang memiliki jarak kurang lebih 20 km dari PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk,
Bagerpang Palm Oill Mill. Komoditas yang dipasarkan lonsum merupakan hasil dari
perkebunan yang dikelolah sendiri yaitu kelapa sawiwt, karet, kakao, the, kopi dan kelapa.
11
Produksi kelapa sawit merupakan komoditas yang paling utama mencangkup sekitar 78%
dari total penjualan Perseroan.
2.4. Fasilitas
PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oill Mill (BG POM) memberikan
beberapa fasilitas antara lain:
a. kendaraan
beberapa karyawan seperti Mill manager, Maintenance Engineer, dan Karyawan
perkebunan memperoleh kendaraan dari kantor.
b. Rumah dinas
Sama halnya seperti kendaraan, karyawan juga memperoleh fsilitas seperti rumah dinas.
Dimana rumah dinas dapat ditempati selama karyawan aktif bekerrja diperusahaan tersebut.
beberapa atasan seperti Mill Manager, Maintenance Engineer, Kasie memperoleh rumah
dinas dengan fasilitas pekerja kebun dan pekerja rumah tangga.
c. Dapur
Perusahaan memberi fasilitas dapur guna memenuhi kebutuhan jasmanu karyawan seperti
menyediakan air minum, makan siang.
d. Toilet
Toilet dilengkapi dengan westafel yang digunakan untuk mencuci tangan setelah
menggunakan toilet.
e. Ruang Ibadah
Demi memenuhi kebutuhan rohani para pekerja karyawan, perusahaan menyediakan
tempat ibadah berupa masjid bagi karyawan beragama muslim.
f. Ruang P3K
Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja karyawan, perusahaan menyediakan
ruangan kesehatan. Pada ruangan kesehatan terdapat peralatan obat, dan ruang istrahat
apabila karyawan sedang sakit. Ruang P3K dijaga seorang bidan yang sudah mmemahami
bidang kesehatan.
2.5 Ruang Lingkup Perusahaan
Ruang Lingkup Badan Usaha PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, meliputi :
a. Bahan Baku
Bahan baku yang diperoleh PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oill
Mill langsung berasal dari perkebunan milik PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk,
Bagerpang Palm Oill Mill itu sendiri. Bahan baku yang diperoleh dari perkebunan langsung
dikelolah yang nantinya akan menjaadi Crude Palm Oil (CPO) dan kernel. PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oill Mill, sendiri tidak memiliki gudang
penyimpanan bahan baku karena proses bahan baku langsung diolah.
12
b. Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm
Oill Mill diolah menggunakan mesin. Tidak ada proses produksi yang dikelolah secara
manual. Proses produksi yang dilakukan juga menggunakan bantuan dari boiler.
c. Penanganan Limbah
Limbah dari hasil proses produksi kelapa sawit berupa limbah hasil serat tandan. Serat-serat
ini, akan dikelolah menjadi kompos untuk pupuk kelapa sawit. Sehingga PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oill Mill, tidak membeli pupuk dan menghemat
pengeluaran pupuk.
13
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1. Proses Bisnis Perusahaan
Secara umum proses bisnis pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang
Palm Oil Mill sangat sederhana, karena tidak berinteraksi dengan konsumen maupun
supplier. PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill merupakan anak
perusahaan dari PT. Indofood dan hanya cabang pada PT. PP London Sumatera Indonesia
Tbk. Hal ini menyebabkan proses bisnis pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk,
Bagerpang Palm Oil Mill sangat sederhana. Pihak atau departemen yang terlibat dalam
proses bisnis pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill
adalah perkebunan, transportasi, produksi, kantor, laboratorium dan perusahaan induk.
Berikut adalah proses bisnis yang ada pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk,
Bagerpang Palm Oil Mill. Proses pertama sekali, dilakukan pengecekan FFB.
Pihak perkebunan akan mengecek buah apakah FFB sudah matang atau belum. Apabila
FFB tidak matang maka tidak dilakukan pemetikan pada buah. Ketika FFB sudah matang
maka buah akan dipetik dari pohonnya. Buah yang matang akan dikumpulkan pada satu
tempat yang dapat dijangkau oleh truk sebagai wadah transportasi buah. Pihak transportasi
akan mengumpulkan semua buah yang sudah matang lalu mengirim ke bagian produksi.
Ketika buah di kirim ke bagian produksi buah terlebih dahulu melalui tahap pengecekan,
pihak kantor akan merecord data penerimaan buah. Ketika semua data terrecord maka buah
selanjutnya dikirim ke lima stasiun secara bertahap yaitu stasiun perebusan, stasiun
penebah, stasiun kempa, stasiun klarifikasi,stasiun inti.
Pada setiap stasiun buah akan diproses secara bertahap untuk memperoleh hasil minyak
buah yang maksimum. Ketika hasil minyak diperoleh kualitas minyak akan dicek (kadar FFA
dalam CPO) dan Ketika hasil lab dinyatakan baik maka CPO dan kernel disimpan sehingga
hasil lab akan dikirim ke kantor sehingga data lab akan direcord oleh pihak kantor.
Slanjutnya, pengiriman CPO dan kernel akan dilakukan pihak transportasi untuk dikirim ke
perusahaan pusat. Selanjutnya pihak perusahaan pusat akan menerima CPO dan kernel,
lalau memproduksi lebih lanjut. Proses bisnis pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk,
Bagerpang Palm Oil Mill dapat dilihat pada gambar 3.1.
14
Proses Bisnis PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill
Perusahaan PusatKebun Produksi KantorTransportasi LaboratoriumP
hase
Mulai
FFB Matang?
Pengecekan FFB
Pemetikan FFB
Pengumpulan FFB
Pengangkutan FFB
Pengiriman FFB
Stasiun Penerimaan
FFB
Stasiun Perebusan
Stasiun Penebah
Stasiun Kempa
Stasiun Klarifikasi
Stasiun Inti
Merecord data penerimaan
buah
Merecord output (CPO dan Kernel)
Penyimpanan CPO dan Kernel
Pengiriman CPO dan Kernel ke
perusahaan pusat
Menerima CPO dan Kernel
YA
Pengecekan kualitas
(kadar FFA dalam CPO)
Penerimaan data lab
Mengirimkan hasil lab ke
kantor
SelesaiTIDAK
Gambar3.1. proses bisnis PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm
Oil Mill
15
3.2. Produk yang Dihasilkan
Perusahaan PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk hanya mengelolahan bahan mentah
tidak langsung melakukan pengelolahan sampai ke produk jadi.
a. crude Palm
crude palm merupakan minyak sawi mentah yang dikelolah dari kelapa sawit dengan proses
perebusan tandan buah segar dan yang sudah dikelolah melalui beberapa proses
sterilisasi, pengepresan dan klarifikasi. Hasil dari crude palm nantinya akan dikelolah pihak
ketiga yang dapat diproses menjadi bahan baku industry seprti minyak goreng, margarin,
industry sabun. Warna crude Palm oil berwarna kuning, dapat dilihat pada gambar 3.2..(a)
b. Palm Kernel
Palm kernel merupakan pengelolahan yang diperoleh dari bagian kernel buah kelapa sawit,
yang merupakan hasil dari olahan kernel yang biasa disebut dengan inti kelapa sawit. Untuk
palm kernel oil berwarna putih bening seperti pada gambar 3.2. (b).
c. Dry Kernel
Dry kernel merupakan biji kelapa sawit yang nantinya akan diproses untuk menghasilkan
minyak kelapa.untuk hasil dari dry kernel dapat dilihat pada gamabr 3.2.(c)
(a) (b) (c)
Gambar 3.2. (a) Crude Palm Oil (b) Palm Kernel Oil (c) Dry Kernel
3.3. Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan di PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk diproses pada
beberapa stasiun kerja antara lain:
3.3.1. Stasiun penerimaan buah
Pada stasiun penerimaan buah akan dilakukan pencatatan banyaknya FBB yang akan
diterima oleh pihak pabrik. Pada stasiun buah akan dilakukan seleksi kualitas buah yang
akan diproduksi pada penampungan buah sementara. Ketika buah sudah dikumpulkan dari
16
perkebunan, buah akan diangkut menuju pabrik. Sebelum diproses dipabrik buah akan di
timbang terlebih dahulu pada Weighbridge yang terlihat pada gambar 3.3. Ketika buah
sudah ditimbang, pada buah akan dilakukan inspeksi untuk menjaga kualitas FFB. Inspeksi
yang dilakukan pada sortasi dengan melihat tingkat kematangan buah secara maksimum.
Hasil inspeksi tersebut akan ditempatkan pada Loading Ramp. Pada tahap ini, FFB harus
dilakukan pengelolahan segera, karena apabila dibiarkan terlalu lama dapat menimbulkan
degradasi perubahan minyak.
Gambar 3.3. Weighbridge
3.3.2. Stasiun perebusan (sterilization)
Proses perebusan yang dilakukan menggunakan tabung sterilization dengan menggunakan
tekanan maksimal 3 bar. Sebelum dilakukan perebusan, akan dilakukan perekahan buah
terlebih dahulu dengan menggunakan mata pisau pada Bunch Splitter . tujuan dilakukannya
perekahan buah untuk mempersingkat waktu perebusan dan perebusan matang sempurna.
lama waktu perebusan dilakukan selama 80-110 menit.seperti yang terlihat pada gambar
3.4.
17
Gambar 3.4. Proses Perebusan
3.3.3. Stasiun penebah (threshing)
Pada stasiun penebah akan dilakukan pemisahan berondol dari janjangannya. Dari hasil
perebusan, buah akan dituangkan pada trippler seperti yang terlihat pada gambar 3.5. Buah
yang dimasukkan trippler akan dituangkan ke dalam hopper yang akan menampung buah
kelapa sawit dan akan diteruskan ke thresher dengan menggunakan conveyer. Selanjutnya
pelepasan brondol dari janjangan dilakukan pada theresher.
18
Gambar 3.5. Tippler
3.3.4. Stasiun kempa (Pressing)
Minyak buah daging akan diproses semaksimal mungkin, dengan cara menekan dan
mengepress biji buah. Tujuan dilakukannya pengepresan berondolan untuk mendapatkan
minyak yang semaksimal mungkin dengan biji yang hancur. untuk melepaskan berondolan
dari janjangan, pelumatan buah akan dilakukan pada Digester dengan pengaturan suhu ±
90 °c, sehingga membuka daging buah. Untuk mengekstasi minyak dari daging buah,
dilakukan Screw Presscara buah yang telah diaduk ditekan didalam digester sehingga
mengeluarkan minyak dan selanjutnya akan masuk ke Oil gutter. Ketika buah sampai di oil
gutter, buah diberi air kondesat ±20 % dari hot water tank dan selanjutnya diteruskan ke
stand trap tank.
19
3.3.5. Stasiun Klarifikasi
Gambar 3.6. Clarification Station
Proses klarifikasi dilakukan bertujuan untuk memisakkan minyak dan sludge mengurangi
kadar kotoran dan kadar air dalam minyak sampai batas-batas yang diizinkan dan
mengambil kembali minyak yang tertangkap dalam sludge sehingga angka kehilangan
minyak dalam sludge dapat seminimal mungkin. Pada proses klarifikasi akan melewati
beberapa tahap seperti pada gambar 3.6 tahap tersebut antara lain:
a. Oil gutter berfungsi sebagai menampung minyak kasar dari screw pree dan
mengalirkannya secara gravitasi ke dalam sand trap tank. Hasil dari mesin screw press
yaitu berupa minyak yang masih tercampur dengan kotoran selanjutnya di kirim ke
dalam sand trap tank. untuk mempermudah pemisahan minyak dan kotoran
penambahan air dilakukan pada crude oil. air yang digunakan pada dilution water
merupakan air condensate sterilizer.
b. Sand Trap Tank
Sand Trap Tank berfungsi sebagai pengendapan pasir dan kotoran lainnya. Pada
proses pengeoperasian, setiap akhir shift dilakukannya pembersihan tangka dengan
cara mendrain bagian bawah tangka sehingga air dan kotoran dapat keluar. Sand Trap
Tank bekerja dengan cara ketika material berat akan mengendap di bawah dan material
ringan (minyak kasar) naik keatas, material ringan (minyak kasar) akan keluar melalui
pipa over flow dan selanjutnya akan menuju ke vibrating screen.
c. DCO Tank
DCO Tank berfungsi tempat penampung crude oil yang sebelumnya telah di proses dari
vibrating screen, bukan hanya itu, DCO Tank juga berfungsi sebagai tempat
pengendapan pasir yang merupakan sisa dari CPO dan meningkatkan suhu (proses
pemanasan). DCO Tank terdiri dari 3 bagian ruangan yang dimana dibatasi oleh sekat
seperti kran air, thermometer dan pompa yang berfungsi sebagai pemompa crude oil
dari DCO tank ke distribution tank. pada DCO Tank suhu akan diatur ± 90°c. pada saat
proses pengendapan dilakukan, maka akan diperoleh crude oil yang lebih bersih dari
sebelumnya, yang dimana akan dipompa ke distribution tank dengan menggunakan
20
pompa electromotor. Sehingga partikel-partikel ringan (sludge, oil) akan naik ke
distributor sementara untuk partikel berat (pasir) akan mengendap di bawah.
d. Distributor Tank
Distributor Tank berfungsi sebagai tempat pembagian minyak yang dipompa dari DCO
tank dan selanjutnya akan diproses ke clarifier tank. dengan cara minyak yang telah
dipompa dari DCO tank akan masuk ke Distributor Tank dan selanjutnya akan dibagikan
ke clarifier tank. dimana clarifier tank memiliki kapasitas sebesar 170 MT.
e. Clarifier Tank
Clarifier Tank berfungsi sebagai tempat mengendapkan campuran crude oil (pasir, air,
serat, emulsi, minyak). Proses kerja yang dilakukan pada Clarifier Tank, dengan cara
crude oil yang ada di dalam Clarifier Tank diaduk merata menggunakan stirred agiator.
Guna dilakukan nya pengadukan tersebut adalah agar tidak terjadinya penggumpalan
dalam crude oil.
f. Clean Oil Tank
Clean Oil Tank berfungsi sebagai tempat penampungan minyak, minyak tersebut akan
dialirin dengan pompa menuju oil purifier yang akan di proses lebih lanjut lagi. Adapun
proses kerja pada Clean Oil Tank, dimana minyak yang sebelumnya berasal dari Clean
Oil Tank akan masuk ke clean oil tank dan akan diproses lebih lanjut lagi di oil purifier.
Clean Oil Tank memiliki kapasitas sebesar 2 ton per unitnya, pada Clean Oil Tank
terdapat injeksi steam dan thermometer yang berfungsi menjaga temperature minyak.
Pada Clean Oil Tank digunakan suhu sekitar 75 °c -80°c.
g. Oil Purifier
Oil purifier berfungsi sebagai menurunkan kadar kotoran dan air yang berasal dari
minyak yang sebelumnya berasal dari clean oil tank. proses kerja yang dilakukan pada
Oil purifier , dimana minyak yang sebelumnya berasal dari clean oil tank akan masuk ke
bagian utama yaitu pada bagian oil purifier yang dimana terdapat lubang dibagian
tengahnya. Pada bagian ini, juga terdapat pemisahan sludge dari minyak, dimana
pemisahan tersebut terjadi karena adanya putaran bowl yang di gerakkan oleh
elektromotor. Hasil minyak yang diperoses pada Oil purifier akan dikeluarkan dan
diproses lanjut menuju vacum dryer.
h. Float Tank
Float Tank berfungsi sebagai tempat pengaturan feeding minyak yang selanjutnya akan
masuk ke vacuum drier konstan, proses kerja yang dilakukan pada Float Tank adalah
dengan cara mengkonstankan minyak yang selanjutnya akan masuk ke vacuum drier.
i. Vacuum Drier
Vacuum drier berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam minyak. Pengurangan kadar
air dalam minyak tersebut dengan cara minyak dipompa dari oil purifier ke float tank dan
21
masuk ke vacuum drier. Pada vacuum drier terdapat nozle yang berfungsi untuk
menyemprotkan minyak, sehingga campuran antara air dan minyak tersebut akan
pecah . Apabila campuran minyak dan air telah pecah, maka pemisahan air dan minyak
akan lebih mudah, karena minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan
turun ke bawah dan minyak yang sudah dikurangi kadar airnya akan diproses ke oil
transfer pump.
j. Storage Tank
Storage tank berfungsi sebagai tempat penyimpanan minyak yang telah selesai
diproduksi. Didalam Storage tank terdapat steam coil yang berfungsi sebagai pemanas
agar minyak tetap berada pada suhu 50 – 55°C. Proses pemanasan dilakukan untuk
mencegah naiknya FFA dan pembekuan Calm Palm Oil (CPO).
k. Vibrating Sludge
Vibrating sludge berfungsi untuk memisahkan atau membuang padatan seperti yang
terkandung dalam minyak kasar. Didalam vibrating sludge terdapat suatu alat atau
media saring yang berfungsi untuk mengayak atau menggetarkan saringan dengan
ukuran 30 mesh. Padatan yang disaring pada proses ini terdiri dari beberapa material,
seperti Non Oil Solid (NOS) yang terdiri dari sampah, fiber yang berukuran besar serta
pasir yang terikut bersama crude oil karena tidak terendapkan di sand trap tank. Pada
dasarnya, cara kerja dari vibrating sludge adalah menyaring padatan yang bukan
termasuk komponen peyusun minyan CPO dan KP dengan prinsip getaran, sehingga
sludge atau padatan akan tersaring. Didalam vibrating sludge terdapat satu penyaring
yang berukuran 30 mesh. Padatan hasil saringan tersebut kemudian akan dibuang ke
sludge pit. Sedangkan hasil saringan yang bersih akan dikirim atau ditransfer ke cyclone
untuk diproses lebih lanjut.
l. Sludge Tank
Sludge tank berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara antara sludge dan
pengendan pasir. Cara kerja dari sludge tank adalah minyak yang telah disaring di
vibrating sludge akan dikirim ke sludge tank sebelum ditransfer ke sand cyclone.
Komponen atau padatan yang lebih halus yang tidak tersaring pada vibrating tank akan
diproses di sludge tank. Proses pemisahannya dengan cara proses pengendapan.
Partikel-partikel atau padatan yang halus tersebut akan mengendap kebawah,
sementara partikel-partikel yang ringan atau minyak akan naik ke atas dan akan
ditransfer ke sand cyclone. Pada sludge tank terdapat steam injeksi yang berfungsi
untuk memanaskan atau menjaga suhu pada sludge tank agar suhunya tetap berada
pada 90 – 95°C. Hal tersebut dilakukan karena suhu yang tinggi dapat memisahkan
minyak yang terikat dengan kotoran atau padatan yang masih terikat minyak.
m. Sand Cyclone
22
Sand Cyclone berfungsi untuk membuang pasir halus yang masih terdapat pada sludge
sebelum diolah pada sludge balance tank agar dapat bebas dari pasir-pasir halus. Cara
kerja dari sand cyclone ini adalah dengan memuat putaran. Putaran tersebut akan
mengakibatkan partikel yang lebih berat akan turun ke sand box, sementara partikel
yang lebih ringan akan ditransfer ke balance tank. Dapat dilihat bahwa cara kerjanya
akan memisahkan antara padatan yang lebih halus dengan dengan crude oil.
n. Sludge Balance Tank
Sludge balance tank berfungsi sebagi tempat mengumpulkan hasil dari sand cyclone.
Tidak hanya itu, alat ini juga berfungsi untuk mendapatkan head yang cukup ke dalam
mesin sludge centrifuge. menyebarkan atau menyalurkan secara seimbang hasil sand
cyclone menuju ke centrifuge. Cara kerjanya adalah crude oil yang tadinya dipompa dari
sand cyclone menuju ke sludge balance tank, sludge balance tank tersebut akan
membagikan ke sludge centrifuge. Balance tank diharapkan selalu penuh, agar feeding
ke centrifuge tetap kontinu. Sludge yang tadinya dari sand cyclone dipompa naik ke
sludge balance tank, sludge balance tank tersebut akan membagikan ke sludge
centrifuge.
o. Sludge centrifuge
Sludge centrifuge berfungsi untuk memisahkan Crude Oil dan sludge. Cara kerjanya
adalah dengan menggunakan prinsip sentrifugal, yaitu campuran oil dan kotoran akan
diputar dengan kecepatan 1400 rpm, sehingga sludge dan minyak akan terpisah.
Minyak yang telah terpisah dengan padatan tersebut akan menuju ke pipa nozzle yang
akan dikembalikan ke DCO tank. Seementara sludge akan mengalir ke nozzle yang
kemudian akan ditransfer ke sludge pit
p. Sludge Pit
Sludge pit berfungsi sebagai tempat penyimpanan sludge yang masih mengandung
miyak sekitar 1%. Suhu pada sludge pit ini adalah sekitar 90°C.
23
3.3.6. Stasiun Inti (Kernel)
Pada stasiun inti akan dilakukan proses memindahkan biji dan serabut, memecahkan biji
serta memisahkan inti dari cangkangnya dan selanjutnya mengeringkan inti untuk
memperoleh standart produksi yang baik. Pada stasiun kernel ada beberapa mesin
pendukung seperti pada gamabr 3.7. akan dijelaskan fungsi dari mesin pendukung tersebut
antara lain:
Gambar 3.7. Layout Stasiun Kernel
a. Cake Breaker conveyor
Cake Breaker conveyor berfungsi untuk membawa nut dan fiber dari screw press ke
depericarper. cake breaker conveyor akan berputar pada porosnya untuk membawa
Nut dan fiber akan diproses lebih lanjut.
b. Depericaper
Pada proses ini akan dilakukan pemisahan antara nut dengan serabut-serabut dengan
menggunakan depericaper. Proses pemisahan dilakukan menggunakan fiber cyclone
untuk menghisap fiber-fiber ringan. Fiber dapat digunakan sebagai bahan bakar pada
boiler. Pada proses ini, dilakukan pemisahan nut yang memiliki ukuran lebih berat akan
di kirim ke nut polishing drum.
c. Fiber Cyclone dan Fiber Cyclone Fan
Fiber cyclone berfungsi untuk memisahkan udara dan serabut dengan menggunakan
sentrifugal. Dan fiber cyclone fan berfungsi menghisap udara dalam jumlah yang cukup
untuk menaikkan (menghisap) fiber dari depericaper yang akan dikirimkan ke boiler
sebagai bahan bakar.
d. Nut Polishing Drum
Pada Nut polishing drum akan dilakukan proses melepaskan kembali fiber yang masih
melekat pada pada nut.
e. Destoner
Proses pemisahan kotoran (seperti besi dan batu yang mengendap pada biji-biji
tersebut) akan dilakukan pada destoner.
f. Destoner Cyclone dan Destoner Cyclone Fan
Destoner cyclone dan destoner cyclone fan berfungsi sebaga penghisap fiber-fiber
ringan yang akan digunakan sebagai bahan bakar boiler. Cara kerja dari alat ini adalah
24
dengan fiber yang memiliki berat yang lebih ringan akan dihisap dan kemudian akan
ditransfer ke boiler sebagai bahan bakar.
g. Nut Grading Drum
Nut grading drum berfungsi untuk memisahkan fraksi yang bertujuan untuk
mempermudah menuju proses selanjutnya ke ripple mill (proses pemecahan nut). Cara
kerja dari alat ini adalah akan memisahkan nut menjadi tiga fraksi (ukuran biji), yaitu
fraksi besar, fraksi sedang, dan fraksi kecil.
h. Drum Nut Hopper
Proses pengelolohan dilakukan pada nut Hopper melalui proses pemisahan nut. Pada
Nut Hopper akan digunakan sebagai tempat penyimpanan nut.
i. Ripple Mill
Ripple Mill berfungsi memecahkan Nut. Nut akan masuk ke dalam sebuah tabung ripple
mill, ketika proses pengelolahan berlangsung, shell (cangkang) dengan kernel akan
terpisah.
j. Winnower 1,2,3
Pada tahapan ini, terdapat tiga winnower system yang digunakan sebagai berikut:
I. First winnowing system
Alat ini berfungsi sebagai pemisah kernel dari shell. Proses pemisahan dilakukan
dengan partikel ringan akan di tarik ke first winnowing cyclone menggunakan
winnowing fan . selanjutnya shell akan di transfer menggunakan fuel conveyor
menuju boiler.
II. Second winnowing system
second winnowing system berfungsi sebagai pengangkutan partikel shell yang
ringan dan selanjutnya di transfer ke boiler. Second winnowing system akan
memisahkan cracked mixture yang tidak dapat di pisahkan oleh first winnowing
system. Partikel shell yang ringan akan diangkut oleh winnowing fan dan
selanjutnya akan ditransfer ke boiler yang digunakan sebagai bahan bakar.
III. Third winnowing system
Third winnowing system akan memisahkan shell yang sebelumnya tidak dapat
dipisahkan pada second winnowing system. Partikel ringan yang diangkut melalui
winnowing fan akan terbuang, dan partiket berat seperti kernel akan diangkut ke
kernel silo.
k. Winnower Cyclone dan Winnower Cyclone Fan 1,2,3
Winnower Cyclone dan Winnower Cyclone Fan 1,2,3 berfungsi sebagai menghisap
shell (cangkang) yang selanjutnya akan di kirim ke boiler.
l. Claybath
25
Claybath berfungsi memisahkan padatan yang memiliki berat jenis yang berbeda.
Pada tahapan ini, inti yang akan mengapung akan di tangkap dengan menggunakan
talang yang selanjutnya akan diayak serta disiram menggunakan air, untuk
membuang sisa tanah liat. Sisa tanah liat tersebut akan di buang melalui kernel
dryer. Untuk cangkangnya dihisap melalui dasar bak dan akan dipompa ke dalam
saringan dan selanjutnya akan diproses ke shell hopper.
m. Kernel Silo
Kernel yang nantinya akan di keringkan akan disimpan pada kernel silo. Dimana,
kernel akan dikeringkan menggunakan steam. Tujuan dilakukannya pengeringan
kernel agar kernel tidak berjamur yang disebabkan udara yang lembab. Pada proses
pengeringan suhu steam diatur dimana setiap bagian suhu yang digunakan berbeda-
beda seperti pada bagian bawah sebesar 120 °C, bagian tengah 40 °C , bagian atas
36 °C dan waktu pengeringan dibutuhkan ±6 jam dimana pada proses ini kernel
masih keadaan mentah.
n. Kernel Bulking
Kernel bulking merupakan tempat penyimpanan sementara kernel yang nantinya
akan dikirim ke konsumen.
3.3.7. Stasiun-stasiun Pendukung
Pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk terdapat beberapa stasiun pendukung yang
berfungsi melengkapi dan sebagai pendukung proses produksi. Pada gambar 3.8. terlihat
aliran dan proses dari setiap stasiun pendukung yag saling mempengaruhi satu sama lain.
Berikut akan dijelaskan fungsi dari setiap stasiun pendukung.
26
Gambar 3.8. Layout Water Treatment Station
a. Water Treatment Plant
Proses pencernihan air yang dilakukan guna memperoleh air yang bersih, serta
digunkan untuk keperluan pabrik seperti boiler. Apabila air yang diperoleh tidak bersih
dapat merusak boiler dengan adanya zat-zat padat yang terlarut pada air seperti
kalsium, magnesium dan silica. Zat-zat yang terlarut ini dapat mengakibatkan
pemebntukan kerak didalam water tube/ (pipa boiler).
Beberapa tahapan pada Water Treatment Station antara lain:
I. Water Intake Pump
Water Intake Pump yang digunakan pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk
terdapat 3 unit. Water Intake Pump nantinya akan memompa air yagn diperoleh
dari sungai kalitawang dhasil pompa air akan ditampung pada bak penampung.
II. Water Resorvoir
Water Resorvoir adalah tempat penampungan air yang ke dua yang diperoleh dari
Water Intake Pump. Pada tahapan ini, air yang diperoleh masih keruh dan akan
dilakukan tahapan berikutnya untuk memperoleh air yang jernih.
III. Water Clarifier
Pad Water Clarifier dilakukan pencernihan air dengan menggunakan bahan kimia
yaitu aluminium sulfat dengan takaran yang sesuai.
IV. Clarified Water Resorvoir
27
Pada Clarified Water Resorvoir terdapat pengendapan flok – flok. Clarified Water
Resorvoir merupakan tempat penampung air yang sebelumnya berasal dari water
clarifier.
V. Sand Filter
Proses penyaringan yang dilakukan pada Sand Filter menggunakan filter boster
pump dan selanjutnya air akan di tampung pada sand filter .
VI. Tower Tank
Ketika tahapan penyaringan air jernih selesai, air yang bersih akan disimpan pada
Tower Tank. air tersebut akan didistribusikan ke pabrik dan perumahan staff.
VII. Cation
Cation berfungsi mengikat ion positif dalam air dan ditukar dengan ion hydrogen.
VIII. Anion
Anion berfungsi mengikat ion negatif dalam air dan ditukar dengan ion hidroksil.
IX. Demin Water Tank
Demin Water Tank merupakan tempat penampungan, dimana suhu yang diberikan
± 70 °c.
X. Deaerator
Pada deaerator akan dilakukan penambahan zat kimia. Tujuan dilakukannya
penambahan zat kimia tersebut agar dapat mengurangi korosi dan kerak yang
berasal dari kandungan senyawa air. Proses yang terjadi pada dearator yaitu
tempat proses korosi pada thermal dearator yang nantinya akan dipompa ke drum
air boiler.
XI. Internal Water Treatment
Pada Internal water treatment terdapat kerak/deposit, korosi, dan carry over.
Sehingga pada Internal water treatment akan dilakukan kontinutas untuk
meminimalkan downtime. Pada Internal water treatment akan dilakukan
penambahan zat- zat kimia untuk mengilangkan garam kalsium, magnesium, dan
silica sehingga air dapat digunakan.
b. Steam Plant
Steam Plant merupakan stasiun membangkitkan tenaga listrik dan juga proses
pemanasan. Pada steam (uap air) prose produksi akan dilakukan pada boiler. Proses
pembakaran dilakukan menggunakan bahan bakar fiber dan shell.
c.Boiler
Boliler berfungsi sebagai tempat memanaskan air, panas yang diperoleh berasal dari
hasil pembakaran (fiber dan shell). Uap tersebut akan dialirkan ke mesin turbin uap yang
digunakan sebagai pembangkit tenaga untuk proses produksi.
28
d. Steam Turbine
Pada turbine terdapat generator yang nantinya akan berputar ketika memperoleh aliran
uap dari hasil pembakaran atau boiler. Sehingga dari proses tersebut steam turbine
dapat menghasilkan tenaga listrik.
e. Back Pressure Vessel
Hasil dari pembuangan steam turbine akan ditampung pada Back pressure vessel dan
selanjutnya akan dikelolah pada unit pengolahan.
f. Steam Turbine
Steam turbine adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi
energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin tersebut tanpa atau dengan bantuan elemen
lain dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan, sehingga menghasilkan listrik.
g. Diesel Genset
Diesel genset merupakan sumber energy listrik ketika kekurangan power atau tegangan.
h. Panel-panel
Energi yang dihasilkan generator selanjutnya akan didistribusi melalui panal – panel
listrik.
i. Pengelolahan Limbah Cair dan Padat
I. Pengolahan Limbah
Gambar 3.9. Pengolahan Limbah Cair
PT. PP London Sumatera Tbk, Bagerpang Palm Oi Mill memiliki tempat
pengelolahan limbah. Hasil limbah tersebut berupa cairan gelap dengan jumlah
29
40.000 BOD seperti yang terlihat pada gambar 3.9. Hal ini, sudah bertentangan
dengan persyratan yang dikeluarkan pemerintah dimana tingkat BOD tidak boleh
melebihi 2000. Pengelolahan limba cair memiliki 5 penampungan diantaranya
resevoir, Pond A, Pond B, Pond C, dan Pond D. Pada tampungan pertama yaitu
resevoir sebagai tempat penampungan limbah cair dari pabrik. Setelah itu akan
dilakukan pemberian bakteri pada Pond A. Pengelolahn dari Pond A akan
dilanjutkan ke Pond C untuk dilakukan proses pengelolahan, namun pengelolahan
pada Pond C belum sempurnah sehingga akan dialirkan kembali resevoir dan
Pond A. ketika limbah selesai di kelolah pada Pond A dan resevoir akan dialirkan
pada Pond D. pada Pond D BOD bernilai dibawah 2000 dan dapat digunakan
sebagai penyiraman kompos. Hasil layout pada pengelolahan limbah dapat dilihat
pada gamabr 3.10.
Gambar 3.10. Layout Pengolahan Limbah Cair
II. Composting
PT. PP London Sumatera Tbk, Bagerpang Palm Oi Mill merupakan perusahaan
kelapa sawit yang dimana limbah dari hasil proses produksi merupakan serat-serat
hasil tandan kelapa sawit. Serat-serat tersebut dapat dijadikan sebagai kompos
atau pupuk yang digunakan untuk tanaman kelapa sawit. adalah berupa serat-
serat.
Empty bunch press
Empty fruit bunch dimasukkan kedalam mesin empty bunch press. Pada mesin
ini, Empty fruit bunch akan dipress atau ditekan, sehingga menghasilkan serat-
serat dengan ukuran yang teratur. Apabila serat tersebut dengan ukuran yang
teratur, maka akan memperluas permukaan, sehingga tingkat penyerapan serat
semakin besar. Dapat dilihat pada gambar 3.11.
30
Gambar 3.11. Empty Punch Press
Empty bunch hopper/truck
Empty fruit bunch yang telah ditekan atau dipress akan ditampung pada empty
bunch hopper atau langsung dimasukkan kedalam truck seperti yang terlihat
pada gambar 3.12. Setelah itu, akan dikirimkan ke composting area dan ke
composting bunker.
Gambar 3.12. Empty Bunch Hopper/Truck
Windrow
Hasil dari press empty bunch dibawa ke area terbuka dan dibentuk memanjang
di sepanjang area terbuka tersebut. Daapt dilihat pada gambar 3.13. dalam
31
sistem pengomposan, satu barisan memanjang disebut sebagai windrow. Pada
beberapa area yang miring, maka windrow akan diatur searah dengan
kemiringan untuk mengurangi run-off dan mempermudah pengaliran.
Gambar 3.13. Windrow
Penyiraman
POME mentah disiram pada windrow, pada saat proses penyiraman tidak ada
penambahan mikroorganisme atau punenzim. Proses penyiraman dilakukan
secara manual oleh operator dapat dilihat pada gambar 3.14. Jumlah
penyiraman adalah 200 liter selama 10 hari, kemudian 150 liter selama 15 hari.
Gambar 3.14. Proses Penyiraman
Pembalikan
Proses pembalikan menggunakan mesin pembalik yang bernama plowmax
dapat dilihat pada gambar 3.15. Proses pembalikan dilakukan tiga kali seminggu
32
secara teratur. Mesin tersebut digerakkan dengan kecepatan yang sangat
lambat, yaitu sekitar 0,4 – 0,7 km/jam. Jumlah plowmax adalah 1 unit.
Gambar 3.15. Bunker Composting System
Tujuan bunker composting adalah untuk meminimasi area composting dan
kualitas akan homogeny sepanjang tahun. Chopping diangkut dengan truck dan
ditimbang, lalu dimasukkan kedalam bunker. Chopping disusun kedalam bunker
sampai ketinggian maksimal 5 meter. Dapat dilihat pada gambar 3.15.
3.4. Faislitas Produksi
Fasilitas yang diberikan perusahaan sudah dijelaskan pada bagian diatas, dimana semua
fasilats berupa mesin otomatis yang mempermudah pekerjaan pekerja.
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
33
4.1. Lingkup Pekerjaan
Mahasiswa melakukan Kerja praktek pada perusahaan PT. PP London Sumatera Indonesia
Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill. Kerja praktek yang dilaksanakan selama kurang lebih 30 hari
kerja dimulai dari tanggal 3 juli 2017 sampai 11 juli 2017. Kerja praktek yang dilakukan pada
depertement produksi, memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengetahui proses
pengolahan kelapa sawit yang diproduksi dari CPO dan kernel secara langsung. Pada kerja
praktek kali ini, perusahaan memberikan izin melakukan pengamatan pada depertemen lain
seperti, pengelolahan limbah, penyimpanan gudang (material yang digunakan pada proses
produksi) dan pengelolahan air.
4.1.1. Nama Departemen Penempatan
Pada kegiatan kerja praktek yang berlangsung mahasiswa ditempatkan di bagian produksi.
Pada perusahaan PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill hanya
terdapat depertement produksi, dikarena pabrik terpisah dari depertement lainnya. Pada
depertement produksi ini terdapat aktivitas produksi yaitu pengelolahan tanaman buah
kelapa sawit menjadi CPO dan kernel. Pengelolahan kelapa sawit secara keseluruhan
menggunakan sistem manual-automation, karyawan mengggunakan segala alat pendukung
produksi tidak lagi secara manual tetapi sudah cukup mengoperasikan mesin dengan
menggunakan tombol.
4.1.2. Deskripsi Departemen
Departemen Produksi merupakan departemen yang bertugas untuk :
a. Melakukan proses pengamatan pada depertement produksi serta depertemen
pendukung lainnya.
b. Melakukan pengecekan terhadapat pemilihan buat matang.
c. Melakukan pengecekan kadar FFA pada CPO di laboratorium
4.1.3. Tugas yang Diberikan
Kerja praktek yang dilakukan PT. PP London Sumatera Indonesia TBK, Bagerpang Palm Oil
Mill, tugas yang diberikan kepada mahasiswa adalh tugas yang berkaitan dengan
depertment produksi. Tugas mahasiswa mengamati proses pengelolahan kelapa sawit dari
buah segar sampai keproses CPO dan kernel. Serta mengamati proses pengelolahan
limbah yang dilakukan pada perusahaan PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk,
Bagerpang Palm Oil Mill. Adapun tugas lain, yang diberikan kepada mahasiwa yaitu
melakukan pengecekan terhadap buah matang. Mahasiwa memastikan buah segar yang
akan dikelolah sudah sesuai dengan standart dari perusahaan. Mahasiswa juga diberikan
34
kesempatan untuk melakukan pengamatan dan pengecekan dilaboratorium terkait dengan
kadar asam pada FFA pada hasil CPO.
4.1.4. Rekan Kerja
Kerja praktek yang dilakukan PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil
Mill tidak hanya sendiri. Untuk memperoleh segala informasi, dan kegiatan kerja laiinya
mahasiswa memiliki rekan kerja. Berikut adalah rekan kerja mahasiwa antara lain:
a. Bapak Risdiyanto Ginting selaku Shift Coordinator
b. Pekerja yang berada di departemen produksi dan pengelolahan limbah
c. Kepala laboratorium
d. Mahasiswa yang berasal dari universitas yang sama
e. Mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara
4.2. Tanggungjawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
Kerja praktek yang dilakukan di PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm
Oil Mill mahasiswa diberikan tanggungjawab serta wewenang dalam melakukan pekerja.
Pada bagian ini akan dijelaskan apa saja tanggungjawab serta wewenang yang dapat
dilakukan mahasiwa selam kerja prakter berlangsung.
4.2.1. Tanggung Jawab
a. Mahasiwa diberi tanggung jawab untuk mengamati setiap proses produksi dalam
pengelolahan kelapa sawit dan pengelolahan limbah
b. Mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk memastikan pemilihan buah segar
dengan tingkat kematangan yang sesuai dengan standart perusahaan.
c. Mahasiswa diberikan tanggung jawab dalam pengecekan kadar asam pada FFA.
d. Mahasiwa diberikan tugas untuk menyusun segala kegiatan dan pengematan yang
dilakukan dalam bentuk laporan yang akan diserakan kepada perusahaan.
4.2.2. Wewenang
a. Mahasiswa dibrikan wewenang untuk menggunakan fasilitas yang ada.
b. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk memperoleh segala informasi, data yang
berkaitan dengan perusahaan.
c. Mahasiswa diberikan wewenang untuk berinterksi secara langsung kepada perkerja
dan mengamati secara langsung segala aktivitas yang ada di depertement produksi
dan depertemen pendukung.
35
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Selama proses kerja praktek berlangsung penulis diberi tugas untuk mengetahui segala
proses yang terjadi pada proses produksi dan juga memastikan berat dan tingkat FFB
sesuai standart serta proses pendataan FFB pada laboratorium. Beberapa tahapan yang
dilakukan dapat dilihat pada diagram aliran pada gambar 4.1.
MULAI
Penentuan Tujuan Kerja Praktek
Melakukan Observasi dengan cara :- wawancara
- pengamatan-kegiatan orientasi
Pengumpulan data obsesvasi
Analisis dan melakukan pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Gambar 4.1. Diagram Alir Metodelogi Pelaksanaan Pekerjaan
36
4.4. Hasil Pekerjaan
Pekerjaan penulis atas tugas-tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan saat Kerja
Praktik di PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill adalah berupa
laporan akhir yang ditugaskan khusus oleh perusahaan telah diberikan kepada pihak
perusahaan. Pada saat diletakkan pada bagian produksi serta bagian laboratorium penulis
diberi tanggung jawab untuk mengimpt data yang diperoleh dari hasil laboratorium tersebut.
Berikut adalah data laboratorium dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. data persentasi empty bunch press
Pada gambar 4.2. terdapat data empty bunch sebelum dilakukan pengepresan. Data yang
diukur berupa persentasi oil, Fruit/USB dan USB/E.B. setiap data memiliki pencapaian target
masing-masing seperti untuk oil/E.B 3.85%, fruit/USB 0.02% dan USB/E.B 2%. Pada
gambar 4.2. berikutnya terdapat liquor empty bunch press, pengukuran yang dilakukan pada
oil, NOS, Water, OLDB dan tidak memiliki pencapaian target yang harus dipenuhi. Sama
halnya pada empty bunch press no 1,2,3.
Gambar 4.3. data persentasi kernel
Pada ex fibre cyclone 1,2, ripple mill no 1,2,3, shell ex winnower line 1(no 1,2,3) dan Ex
claybath no 1,2 yang terlihat pada gambar 4.3. dilakukan pengukuran terhadap hasil kernel
yang diperoleh. Pada ripple mill no 1,2,3 pencapaina untuk kernel berada pada persentasi
37
98%. Pada ex fibre cyclone 1,2, pencapaian untuk kernel untuk ex fibre cyclone 1 berada
pada persentasi 1% dan ex fibre cyclone 2 berada pada persentasi 2%.
Gambar 4.4. data persentasi PH Cation, Raw water dan Anion
Pada raw water, cation dan anion terdapat persentasi PH yang ditentukan. Pada anion
persentasi PH berada pada 2.5-5.5 dan untuk anion berada pada PH 7.0-10.0. berikut pada
gambar 4.4. hasil pengukuran PH pada raw water, cation dan anion.
Gambar 4.5. data persentasi PH feed water dan boiler water
38
Persentasi PH yang berada pada feed water sekitaran 7.0-10.00 dan untuk boiler water
berada pada 10.5-11.5. yang terdapat pada gambar 4.5.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan pada PT. PP London Sumatera
Indonesia Tbk diperoleh kesimpulan antara lain:
a. Berdasarkan hasil FFB yang diperoleh dari laboratorium, seperti hasil PH Cation,
Raw water dan Anion, persentasi empty bunch press, persentasi kernel terdapat data
FFB yang melebihi dari persentasi dan PH yang ditentukan.
b. PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill memiliki target
pencapaian kapasitas >50 ton/jam, dimana target Rendemen Minyak (OER) adalah
24,80% dan Rendemen Kernel (KER) adalah 6,40%. Serta target oil losses adalah
<1,305 dan kernel losses <0,256.
c. Pada data laboratorium masih diperoleh hasil palm oil yang tedapat sisa kotoran.
39
d. Pada data penerimaan buah, masih ditemukan buah yang unripe yang tidak sesuai
dengan spesifikasi penerimaan buah yang ditentukan.
e. Dalam proses produksi, PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm
Oil Mill memiliki beberapa stasiun kerja, diantaranya adalah stasiun penerimaan buah
(Reception), stasiun perebusan (Sterilization), stasiun penebah (Thresing), stasiun
kempa (Pressing), stasiun klarifikasi (clarification), dan stasiun inti (kernel).
f. PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, Bagerpang Palm Oil Mill memiliki stasiun
pembantu dalam pengolahan air (water treatment plant), steam plant, power plant, dan
pengolahan limbah cair dan padat.
5.2. Saran
a. Pada proses penerimaan buah lebih dilakukan inspeksi secara berkala sehingga
buah unripe lebih sedikit, sehingga proses produksi tidak terganggu.
b. Untuk memenuhi target yang disesuaikan PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk,
perlu adanya kerjasama dengan pihat kebun, sehingga OER dan KER daapt tercapai
sesuai dengan pencapaian yang dinginkan.
c. Selama kerja praktek yang dilakukan, dan berdasarkan observasi yang dilakukan
pada departemen produksi ditemukan beberapa mesin yang tidak terawatt. Sehingga
perlu dilakukannya perawatan mesin pada pabrik secara berkala.