LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS...

57
LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN SENSOR BH1750 BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO OLEH : TRY ELZA ESTARI 08021281419061 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017

Transcript of LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS...

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN SENSOR BH1750

BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

OLEH :

TRY ELZA ESTARI

08021281419061

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2017

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN SENSOR BH1750

BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

PUSAT PENELITIAN FISIKA – LIPI

KAWASAN PUSPIPTEK, TANGERANG SELATAN

OLEH:

TRY ELZA LESTARI

08021281419061

Serpong, Agustus 2017

Menyetujui,

Pembimbing II

Drs. Octavianus Cakra Satya, M.T.

NIP. 196510011991021001

Pembimbing I

Suryadi, S.Si.

NIP. 198204122006041003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Fisika

FMIPA Universitas Sriwijaya

Drs. Octavianus Cakra Satya, M.T.

NIP. 196510011991021001

Kepala Pusat Penelitian Fisika – LIPI

Dr. Bambang Widiyatmoko, M.Eng.

NIP. 196204301988031001

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

ii

ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN SENSOR BH1750

BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

ABSTRAK

Oleh:

Try Elza Lestari

Telah dilakukan penelitian mengenai pengukuran intensitas cahaya menggunakan

sensor BH1750 yang berbasis mikrokontroler arduino UNO. Nilai pengukuran yang

didapatkan berupa lux dan candela yang ditampilkan pada LCD serta secara real time

terhubung dengan Microsoft Excel yang terintegrasi dengan software PLX-DAQ. Nilai

candela yang didapatkan merupakan hasil konversi dari keluaran sensor BH1750 yaitu

lux. Konversi tersebut dibantu dengan sensor HC-SR04 yang mengukur jarak sumber

cahaya terhadap sensor BH1750. Berdasarkan nilai yang dihasilkan, terlihat bahwa

semakin jauh jarak sumber cahaya terhadap sensor maka nilai lux akan semakin kecil dan

berpengaruh terhadap intensitas cahaya yang semakin kecil pula, begitupun sebaliknya.

Perbandingan hasil pengukuran intensitas cahaya oleh alat dengan perhitungan secara

manual memiliki error dengan rentang 0,049% hingga 4,246% dan rata-rata error sebesar

1,116%.

Kata kunci: Intensitas cahaya, Lux, Candela, Sensor BH1750, Sensor HC-SR04.

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

karunia-Nya sehingga laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan. Kerja praktek ini

dilaksanakan di Pusat Penelitian Fisika LIPI kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang

Selatan. Adapun laporan kerja praktek ini dibuat sebagai syarat unutk melengkapi

kurikulum mata kuliah wajib kerja praktek di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya.

Pembahasan materi pokok kerja praktek ini lebih ditekankan pada bidang

elektronika instrumentasi, dimana tema dan judul yang diambil oleh penulis adalah “Alat

Ukur Intensitas Cahaya menggunakan Sensor BH1750 Berbasis Mikrokontroler Arduino

UNO”.

Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak yang telah memberikan masukan-masukan, bimbingan khusus dan pengarahan baik

secara langsung maupun tidak langsung, maupun dukungan yang telah didapat oleh

penulis. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Keluarga tercinta, terutama ayah dan bunda yang selalu memberikan dukungan,

baik materi maupun moril, doa, serta nasihat selama menjalankan kerja praktek ini.

2. Bapak Ocatavianus Cakra Setya, M.T selaku ketua Jurusan Fisika dan pembimbing

Kerja Praktek.

3. Bapak Suryadi, S.Si selaku pembimbing dari PPF LIPI yang telah banyak

memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama melaksanakan kerja

praktek.

4. Teman-teman Fisika angkatan 2014 dan rekan-rekan dari Universitas Telkom

Bandung yang bersama-sama melaksanakan Kerja Praktek dan Tugas Akhir di

PPF-LIPI.

5. Sahabat tercinta, Fantastic Four (Deva Tri Oktariyana, Heni Arieanti dan Ines

Klarasati), yang telah memberikan dukungan, hiburan dan motivasi kepada penulis.

6. Seluruh pihak terkait yang telah banyak membantu penulis dalam Kerja Praktek ini

yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan kerja praktek

ini. Masukan dan kritikan yang membangun sangat penulis harapkan untuk memperbaiki

tulisan laporan kerja praktek ini. Semoga laporan kerja praktek yang telah disusun ndapat

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

iv

bermanfaat dan menambahkan pengetahuan bagi kita semua. Akhir kata penulis

menyampaikan permohonan maaf apabila tingkah laku dan perkataan penulis, baik

sengaja maupun tidak sengaja yang mungkin tidak berkenan di hati pembaca.

Serpong, Agustus 2017

Penulis

Try Elza Lestari

08021281419061

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

v

DAFTAR ISI

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

vi

DAFTAR TABEL

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

vii

DAFTAR GAMBAR

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengukuran kuantitas cahaya atau yang biasa disebut dengan fotometri sangat

dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh penggunaan fotometri

dibutuhkan dalam menetapkan pencahayaan pada ruangan, baik untuk kebutuhan

perkantoran maupun kebutuhan rumah tangga. Ada beberapa kuantitas cahaya yakni

antara lain intensitas cahaya, arus cahaya, tingkat penerangan dan terang cahaya.

Intensitas cahaya merupakan kuantitas cahaya dimana candela merupakan satuan

internasionalnya. Sementara untuk tingkat penerangan lux merupakan satuannya. Lux

sendiri merupakan satuan turunan dari candela.

Terdapat perbedaan antara intensitas cahaya dan tingkat penerangan. Untuk

intensitas cahaya, menyatakan jumlah arus cahaya yang dipancarkan sumber cahaya tiap

satuan sudut ruang. Sementara itu untuk tingkat penerangan, menyatakan jumlah arus

cahaya tiap satuan luas. Apabila ada dua bola lampu yang berpijar mempunyai intensitas

cahaya yang sama tetapi lampu yang kecil kelihatan lebih terang daripada lampu yang

besar. Dalam hal ini dikatakan terang cahaya lampu yang kecil lebih terang daripada

lampu yang besar.

Alat ukur kuantitas cahaya yang banyak di pasaran merupakan alat ukur untuk

tingkat penerangan, yakni lux meter. Alat tersebut hanya akan mengeluarkan nilai lux

saja, dimana lux sendiri bukanlah satuan internasional dari pengukuran cahaya. Oleh

sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pengukuran kuantitas

cahaya yang tidak hanya dalam satuan lux saja, namun juga dalam satuan candela. Alat

ukur ini nantinya secara otomatis mampu menampilkan nilai lux maupun candela dalam

waktu yang bersamaan dengan memanfaatkan sensor BH1750 dan sensor ultrasonik HC-

SR04 yang berbasis mikrokontroler Arduino UNO. Dengan demikian, dalam

mengkonversi nilai lux ke candela tidak perlu dengan cara manual melalui hitungan

kertas.

1.2. Tujuan Penelitian

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

2

Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat ukur kuantitas cahaya yakni intensitas

cahaya dan tingkat penerangan dalam satu alat sekaligus, dimana nilai lux yang terukur

oleh sensor akan secara otomatis terkonversi melalui program yang dibuat.

1.3. Rumusan Masalah

Penelitian kali ini dirumuskan dalam beberapa pokok bahasan berikut:

1. Merancang program mikrokontroler Arduino UNO untuk proses pengukuran

intensitas cahaya.

2. Karakterisasi sensor BH1750 dan sensor ultrasonik HC-SR04 dalam proses

pengukuran intensitas cahaya.

3. Perbandingan hasil ukur antara alat ukur lux meter dengan alat ukur buatan berbasis

mikrokontroler Arduino UNO.

1.4. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada penerapan sensor BH1750 sebagai sensor yang

mengukur tingkat penerangan, dalam satuan lux. Kemudian nilai tersebut akan dikonversi

menjadi candela dengan luas daerah yang terkena cahaya berdasarkan jarak sumber

cahaya pada sensor BH1750 yang terukur menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk menyediakan alat ukur kuantitas cahaya yang

mampu mengukur intensitas cahaya dengan satuan candela dan tingkat penerangan

dengan satuan lux dalam satu alat sekaligus.

1.6. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Kerja Praktek ini dilaksanakan di:

Nama Instansi : Pusat Penelitian Fisika (PPF), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI).

Alamat : Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan 15314

Telepon : (021) 7560570, 70618892

Fax. : (021) – 7560554

Email : [email protected]

Waktu : 5 Juli 2017 – 4 Agustus 2017

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

3

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini meliputi :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan

masalah, manfaat penelitian, waktu dan tempat pelaksanaan serta sistematika penelitian.

BAB II PROFIL LEMBAGA

Bab ini menguraikan tentang profil instansi tempat berlangsungnya kegiatan

penelitian Kerja Praktek, sejarah berdirinya Pusat Penelitian Fisika – LIPI, visi misi,

struktur organisasi, kerjasama pelayanan jasa iptek, dan sebagainya.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang studi literatur dan teori-teori yang mendukung dan

digunakan sebagai bahan dasar penelitian kerja praktek ini.

BAB IV METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode dan proses penelitian Kerja Praktek yang akan

dilakukan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil yang didapatkan dalam penelitian Kerja Praktek

ini beserta uraian pembahasan-pembahasannya.

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan Kerja Praktek ini, yang terdiri dari

kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, serta saran-saran yang diharapkan

untuk memperbaiki penelitian yang telah dilakukan ini untuk kedepannya.

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

4

BAB II

PROFIL LEMBAGA

2.1. Sejarah Singkat

Pusat Penelitian Fisika – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPF-LIPI) pada

awalnya bernama Lembaga Fisika Nasional (LFN) yang didirikan pada tahun 1967. Pada

tahun 1986 dilakukan reorganisasi di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) dimana sesuai dengan tugas dan fungsi barunya LFN berganti nama menjadi Pusat

Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan (P3FT) hingga tahun 2001. Kemudian pada

tahun 2001 kembali P3FT – LIPI melakukan reorganisasi dan melakukan perubahan

nama dari P3FT menjadi Pusat Penelitian Fisika – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(P2F – LIPI) dan diresmikan berdasarkan Keppres No:1511/M/2001 tanggal 5 juni 2001

sebagai kelanjutan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan – Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia (P3FT – LIPI ).

Nama P2F – LIPI bertahan hingga sekarang. P2F merupakan salah satu unit litbang

di kedeputian Ilmu Pengetahuan Teknik – LIPI yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang fisika sebagai bagian dari

proses industrialisasi di Indonesia. Sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non –

Kementerian (dahulu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) esselon II maka

perlu mempunyai dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang memuat visi misi,

lingkungan strategis, kebijakan, dan arahan program P2F – LIPI. Dokumen rencana

strategis ini, kemudian disebut Renstra Implementatif P2F – LIPI yang merupakan

panduan dan pijakan lembaga dan menjadi acuan bagi seluruh staf peneliti dan staf

pendukungnya dalam melakukan kegiatan-kegiatannya lima tahun ke depan.

2.2. Visi dan Misi

Visi

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya

kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang

didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.

Misi

Untuk mencapai visi tersebut, maka ditetapkan misi Pusat Penelitian Fisika – LIPI

sebagai berikut:

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

5

1. Menciptakan “great science” (terobosan ilmiah) di bidang fisika.

2. Meningkatkan invensi dan inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

berbasis fisika untuk mempertingkat daya saing industri Dan ekonomi nasional.

3. Meningkatkan pendayagunaan hasil-hasil penelitian dalam memberikan solusi

terhadap masalah-masalah actual nasional.

4. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan nasional bidang IPTEK berbasis

fisika.

5. Meningkatkan kinerja manajemen penelitian dan pelayanan masyarakat.

2.3. Lokasi Pusat Penelitian Fisika - LIPI

Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan 15314. Telepon (021) –

7560570, 75605562, Fax. (021) – 7560554. Email : [email protected].

2.4. Pelayanan Instansi

Instansi ini berfokus kepada penelitian pada bidang Instrumentasi optik, fisika

bahan baru, fisika industri, dan lingkungan serta pengembangannya.

2.4.1. Instrumentasi dan Optik

Bidang ini menyelenggarakan penelitian, pengembangan, penerapan,

perekayasaan, dan pelayanan iptek khususnya di bidang pengukuran/pengujian fisis dan

optoelektronika. Kegiatan utama diarahkan pada aplikasi laser dan serat optik, pelapisan,

instrumentasi dan kontrol, uji/evaluasi optik dan ultrasonik, serta fisika teoritik dan

komputasi.

Peralatan utama antara lain :

a. Aneka sumber cahaya laser He-Ne, Ar, He-Cd, Nd-YAG, CO2.

b. Instrumentasi laser dan sistem serat optik : tunable laser , OXA, OTDR, NI – PXI

system, PZT driver.

c. Sistem pelapisan dengan Plasma Laser.

d. Peralatan untuk uji tak merusak : Nondestructive Electronic Speckle Pattern

Interferometry System, Acoustic Emission System, Nondestructive Testing

Ultrasonic.

e. Peralatan pembuat piranti fotonik.

f. CPU clustering.

g. Fluized Bed Combustion, simulasi system termal, sistem pengolahan limbah cair

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

6

aerob – anaerob, sistem syngas.

h. Peralatan eksplorasi geofisika.

i. Peralatan ukur untuk audit energi dan pemantauan pemakaian energi di industri.

j. Peralatan composting toilet.

2.4.2. Fisika Bahan Baru

Bidang ini menyelenggarakan penelitian, pengembangan, penerapan,

perekayasaan, dan pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang

fisika bahan baru dengan memanfaatkan sumber daya yang ada (manusia dan alam) dalam

rangka memenuhi kebutuhan bahan baru untuk industri, perguruan tinggi, dan litbang.

Peralatan utama yang menunjang kegiatan ini antara lain :

1. Alat karakterisasi material: Transmission Electron Microscope (TEM), Scanning

Electron Microscope (SEM), Fourier Transform Infrared Spectrometer (FTIR),

BET Surface Area and Pore Size Analyzer, Particle Size Analyzer (PSA) Cilas,

Chemisorption Analyzer, X-Ray Diffractometer (XRD), X‐Ray Fluorescence (XRF)

Spectroscopy, Differential Thermal Analyzer, Particle Size Analyzer (PSA)

Nanoplus, NI-PXI Measurements, UV‐Vis Spectrophotometer, Optical Spectrum

Analysis (OSA), Function Generator, Optical Time Domain Reflector (OTDR),

Tunable Laser.

2. Alat pembuatan baterai litium produksi terbatas: Alumina Tube Furnace, Mini

Plasma Sputtering Coater, Sliding Tube Furnace, Automatic Digital Bottletop

Dispenser, Electric Vacuum Mixer with Helical Blade, Compact Heating Sealer for

Pouch Cells, Desktop Ultrasonic Metal Welder, Large Bench – Top High –

Temperature Muffle, Bench – Top Planetary Automatic Ball Mill Furnace,

Automatic Roll – to – Roll Battery Electrode Coating System, Semi – Automatic

Winding Machine for Electrode, Compact Vacuum Sealer, Precise Pneumatic Point

Welding Machine, Short Circuit Test Chamber, Compact Hydraulic Crimping

Machine, 8 – Channel Battery Analyzer, Nail Penetration Tester, 16 – Channel

Battery Analyzer.

2.4.3. Fisika Industri dan Lingkungan

Bidang fisika ini menyelenggarakan penelitian, pengembangan, penerapan,

perekayasaan, dan pelayanan jasa iptek khususnya di bidang fisika industri dan lingkunga

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

7

Fasilitas peralatan yang mendukung antara lain :

1. Peralatan proses : Fluidized Bed Combustion, pengering surya skala industri,

simulasi sistem termal, dan sistem pengolah limbah cair aerob – anaerob (skala

laboratorium dan skala pilot).

2. Peralatan Analisis High Performance Liquid Chromatography, gas CO, Nox, SO2

dan uap bahan organik BOD/COD spectrophometer, dan analisis mikroorganisme.

3. Peralatan eksplorasi geofisika (geolistrik, magnetik, seismik refraksi, dan Well

Logging).

4. Peralatan ukur untuk audit energi dan pemantauan pemakaian energi di industri.

2.5. Struktur Organisasi

Bagan berikut merupakan susunan organisasi dari Pusat Penelitian Fisika (P2F-

LIPI).

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Fisika

2.6. Kelompok Penelitan

Bagan (Gambar 2.2) berikut merupakan Kelompok Penelitan dari Pusat Penelitian

Fisika (P2F) LIPI.

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

8

Gambar 2.2. Kelompok Penelitian Fisika (P2F) LIPI

2.7. Kerjasama dan Pelayanan Jasa Iptek

Sub bagian jasa dan informasi berperan dalam memberikan pelayanan jasa ilmu

pengetahuan dan teknologi bagi instansi lain maupun masyarakat umum. Secara garis

besar jasa yang diberikan meliputi :

- Konsultasi bidang : fotonik, laser, fisika material, polimer, fisika lingkungan,

energi, dan aplikasi fisika yang lain.

- Pengukuran, pengujian, dan karakterisasi material.

- Penyambungan, pemasangan, dan evaluasi jaringan serat optik.

- Penyelenggaraan pelatihan tentang komunikasi serat optik, nanoteknologi, edukasi

fisika, dan lain-lain.

- Eksplorasi geofisika dengan metode geolistrik, seismik refraksi, well logging, dan

magnetic.

- Pembuatan insinerator, penghancur jarum suntik, unit pengolah limbah cair,

peralatan energi terbarukan, dan tungku suhu tinggi.

- Pengembangan perangkat lunak serta perbaikan, pengembangan, dan pemeliharaan

peralatan elektronik, dan mekanik.

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

9

Kerjasama dengan instansi pemerintah/ swasta baik di dalam maupun luar negeri ;

European Council for Nuclear Research (CERN)

Federal of Asian Polymer Societies (FAPS)

ASEAN COST

Osaka University, Jepang

Hokkaido University, Jepang

Nanyang Technological University, Singapura

PT Indonesia Power – UBP Surabaya

PT Mocaf Indonesia

PT Arkonin

PT Sintertech

Balitbangda Prop. Kalimantan Selatan

Bappeda Kab. Trenggalek, Jawa Timur

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

10

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Cahaya dan Intensitas Cahaya

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat dengan mata.

Suatu sumber cahaya memancarkan energi, sebagian dari energi ini diubah menjadi

cahaya tampak (visible light). Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh

gelombang elektromagnetik. Kecepatan rambat (𝑣) gelombang elektromagnetik di ruang

bebas sama dengan 3 x 108 meter per detik. Jika frekuensi (𝑓) dan panjang gelombang λ,

maka berlaku :

𝜆 = 𝑣𝑓 (3.1)

dimana λ adalah panjang gelombang, dengan satuan meter (m), 𝑣 adalah kecepatan

cahaya dengan satuan meter per detik (m/s), dan 𝑓 adalah frekuensi dengan satuan hertz

(Hz). 𝑓 adalah frekuensi, dengan satuan hertz (Hz). Panjang gelombang cahaya tampak

berkisar antara 340 nanometer (nm) hingga 700 nanometer (nm), dimana jika diuraikan

cahaya ini akan terdiri atas beberapa daerah warna (Pamungkas et al. 2015).

Gambar 3.1. Warna – Warna Spektrum

3.2. Intensitas Cahaya dan Tingkat Penerangan

Intensitas cahaya adalah arus cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam

satu kerucut (“cone”) cahaya dan dinyatakan dengan satuan unit candela. Intensitas

cahaya dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐼 = 𝛷/𝜔 (3.2)

dimana ω merupakan total sudut ruang yang besarnya 4π (Steradian), I adalah

besarnya intensitas cahaya dalam Candela (cd), dan 𝛷 merupakan fluks cahaya dalam

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

11

satuan lumen (lm).

Fluks cahaya sendiri dapat dinyatakan sebagai berikut :

𝛷 = 𝐾 × 𝑃 (3.3)

dimana K merupakan efesiensi cahaya rata–rata lampu (lm/watt) dan P merupakan daya

listrik (watt), sehingga persamaan (2.2) menjadi :

𝐼 = (𝐾 × 𝑃 )/𝜔 (3.4)

(Effendi & Suryana 2013).

Selain intensitas cahaya (luminous intensity), cahaya juga dapat diukur berdasarkan

tingkat penerangannya. Tingkat penerangan (illuminance) adalah banyaknya fluks cahaya

yang jatuh pada permukaan luasan per satuan luasan tersebut. Besaran ini merupakan

besaran turunan dan menyatakan seberapa besar cahaya datang menerangi suatu luasan

berdasarkan penglihatan manusia yang diukur dari fungsi cahaya (luminous function)

(Jorena et al. 2017).

Tingkat penerangan dinyatakan dalam satuan lux, jadi 1 lux = 1 lumen per m2. Bila

suatu bidang dengan luas A diterangi dengan fluks cahaya, maka rata – rata tingkat

penerangan itu adalah sebagai berikut :

Erata−rata =Φ

A 𝑙𝑢𝑥 (3.5)

dimana Erata−rata merupakan tingkat penerangan (lux), Φ merupakan fluks cahaya

(lumen), dan A adalah luasan yang dikenai fluks cahaya (m2) (Effendi & Suryana 2013).

Terdapat hubungan antara tingkat penerangan dengan intensitas cahaya. Sehingga

nilai tingkat penerangan dapat dikonversi menjadi candela. Dengan intensitas cahaya (𝐼𝑣 )

dalam candela sebanding dengan tingkat penerangan (𝐸𝑣) dalam lux dikalikan dengan

kuadrat jarak dari sumber cahaya, sehingga:

𝐼𝑣 = 𝐸𝑣 × 𝑑2 (3.6)

dimana jarak sumber cahaya dalam meter (Anon 2017).

3.3. Mikrokontroler Arduino UNO

Mikrokontroler adalah sebuah alat pengendali atau kontroler berukuran mikro atau

sangat kecil yang dikemas dalam bentuk chip. Sebuah mikrokontroler telah memiliki

memori dan interface input output di dalamnya, bahkan beberapa mikrokontroler

memiliki unit ADC yang dapat menerima masukan sinyal analog secara langsung. Karena

berukuran kecil, murah, dan menyerap daya yang rendah, mikrokontroler merupakan alat

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

12

kontrol yang paling tepat untuk ditanamkan pada berbagai peralatan (Artanto 2009).

Arduino UNO adalah sebuah rangkaian yang dikembangkan dari mikrokontroller

berbasis ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 kaki digital input / output, dimana 6 kaki

digital diantaranya dapat digunakan sebagai sinyal PWM (Pulse Width Modulation).

Sinyal PWM berfungsi untuk mengatur kecepatan perputaran motor. Arduino Uno

memiliki 6 kaki analog input, kristal osilator dengan kecepatan jam 16 MHz, sebuah

koneksi USB, sebuah konektor listrik, sebuah kaki header dari ICSP, dan sebuah tombol

reset yang berfungsi untuk mengulang program (Magdalena et al. 2013).

Gambar 3.2. Board Arduino UNO

Kelebihan Arduino diantaranya adalah tidak perlu perangkat chip programmer

karena didalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari

komputer, Arduino sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop

yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya. Bahasa pemrograman

relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup

lengkap, dan Arduino memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada

board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dan lain-lain (Guntoro et al.

2013).

3.4. Sensor Cahaya BH1750

Modul sensor intensitas cahaya BH1750 adalah sensor cahaya digital yang

memiliki keluaran sinyal digital, sehingga tidak memerlukan perhitungan yang rumit.

Sensor BH1750 ini lebih akurat dan lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan

sensor lain seperi fotodioda dan LDR yang memiliki keluaran sinyal analog dan perlu

melakukan perhitungan untuk mendapatkan data intensitas. Sensor cahaya digital

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

13

BH1750 ini dapat melakukan pengukuran dengan keluaran lux (lx) tanpa perlu

melakukan perhitungan terlebih dahulu (Pamungkas et al. 2015).

Gambar 3.3. Modul Sensor BH1750

3.5. Sensor Ultrasonik HC-SR04

Gambar 3.4. Modul Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor jarak ultrasonik merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur jarak

sebuah benda dengan memanfaatkan sinyal suara ultrasonik. Sensor ini menghasilkan

gelombang suara pada frekuensi tinggi yang kemudian dipancarkan oleh bagian emitter.

Pantulan gelombang suara (echo) yang mengenai benda di depannya akan ditangkap oleh

bagian receiver. Jarak benda yang ada di depan modul sensor tersebut didapatkan dengan

cara mengetahui lama waktu antara dipancarkannya gelombang suara oleh emitter sampai

ditangkap kembali oleh receiver (Magdalena et al. 2013).

Diketahui kecepatan bunyi dalam suhu ruang adalah 340 m/s, maka rumus untuk

mencari jarak berdasarkan ultrasonik adalah:

𝑆 =340 . 𝑡

2 (3.7)

dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t

adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika

gelombang pantul diterima receiver. Mikrokontroler bisa bekerja pada order mikrosekon

(1s = 1.000.000 μs) dan satuan jarak bisa kita ubah ke satuan cm (1m = 100 cm). Oleh

sebab itu, rumus di atas bisa diubah menjadi:

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

14

𝑆 =340 (

100

1000000) . 𝑡

2

𝑆 =0.034 . 𝑡

2 (3.8)

(Santoso 2015).

3.6. LCD (Liquid Crystal Display) 1602

LCD adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk menampilkan

data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Di pasaran LCD sudah tersedia dalam bentuk

modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dan lain-

lain. LCD mempunyai pin DATA, kontrol catu daya, dan pengatur kontras tampilan.

Fungsi dari pin-pin pada konfigurasi dari LCD yaitu:

1. Pin DATA dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti

microcontroller dengan lebar data 8 bit.

2. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis

data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk

adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

3. Pin R atau W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis

data, sedangkan high baca data.

4. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

5. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini

dihubungkan dengan variabel resistor 5 kOhm, jika tidak digunakan dihubungkan

ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

LCD telah dilengkapi dengan microcontroller HD44780 yang berfungsi sebagai

pengendali. LCD ini juga mempunyai CGROM (Character Generator Read Only

Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan DDRAM

(Display Data Random Access Memory) (Endaryono et al. 2014).

Gambar 3.4. Modul LCD 1602

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

15

3.7. Software PLX-DAQ

Parallax Data Acquisition atau yang disebut PLX-DAQ merupakan perangkat lunak

tambahan untuk Microsoft Excel yang mampu mengakuisisi data hingga lebih dari 26

channel data yang terhubung dengan mikrokontroler apapun, jumlah data-data tersebut

akan langsung tersusun menjadi kolom-kolom dalam Microsoft Excel. PLX-DAQ

menyediakan fitur untuk memantau hasil data dari mikrokontroler secara real-time

(Parallax Inc 2014).

Gambar 3.5. Tampilan PLX-DAQ pada Microsoft Excel

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

16

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

- Penelitian kerja praktek ini dilakukan di Laboratorium Instrumentasi, Pusat

Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2F LIPI), Kawasan

Puspiptek Serpong, Gedung 441 Tangerang Selatan.

- Lama Waktu Penelitian: 5 Juli 2017 – 5 Agustus 2017

4.2. Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian pengukuran intensitas cahaya dengan sensor BH1750 yang berbasis

mikrokontroler Arduino UNO menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:

1. Mikrokontroler Arduino UNO

Fungsi: Sebagai piranti proses dan control rangkaian.

2. Sensor Cahaya BH1750

Fungsi: Sebagai sensor intensitas cahaya dalam satuan lux.

3. Sensor Ultrasonic HC-SR04

Fungsi: Sebagai sensor pengukur jarak antara sumber cahaya dengan sensor

BH1750

4. LCD (Liquid Crystal Display) 1602

Fungsi: Sebagai tampilan nilai keluaran dari hasil pengukuran intensitas cahaya.

5. Potensiometer

Fungsi: Sebagai pengatur kecerahan tampilan LCD.

6. Breadboard

Fungsi: Sebagai tempat merangkai komponen alat ukur intensitas cahaya.

7. Laptop

Fungsi: Sebagai piranti pengunggahan (upload) program Arduino IDE.

8. Bahasa Pemrograman Arduino Integrated Development Environment (IDE)

Fungsi: Sebagai bahasa pemrograman yang berisikan instruksi pada mikrokontroler

Arduino.

9. Software PLX-DAQ

Fungsi: Sebagai software untuk mengakuisisi data secara real time dari pengukuran

sensor yang terhubung langsung dengan Ms.Excel.

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

17

4.3. Diagram Alir Penelitian

Gambar 4.1. Diagram Alir Penelitian

Gambar 4.1 diatas menjelaskan mengenai tahapan penelitian yang dilakukan. Hal

pertama yang dilakukan adalah merancang program Arduino untuk melakukan

pengukuran intensitas cahaya. Sebelumnya board Arduino telah dirangkai dengan sensor

BH1750 dan sensor ultrasonik HC-SR04 serta bahan lainnya pada breadboard.

Kemudian akan dilakukan uji compile program yang telah dibuat, hal ini dimaksudkan

untuk menguji apakah ada kesalahan yang terjadi pada program yang telah dibuat. Setelah

Gagal

Berhasil

Gagal

Berhasil

Mulai

Perancangan program Arduino

untuk pengukuran intensitas

cahaya

Uji compile

program

Pengunduhan program ke

Arduino

Uji error

program

Pengambilan data pengukuran

intensitas cahaya

Membandingkan hasil pengukuran alat

ukur yang dibuat dengan lux meter

Selesai

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

18

program yang dibuat telah benar, maka program akan diunggah pada board Arduino.

Namun apabila masih ada kesalahan yang terjadi pada program, maka program akan

dikaji ulang dan kemudian akan diuji compile kembali.

Setelah program diunduh pada board Arduino, maka akan dilakukan uji error. Uji

ini meliputi karakterisasi sensor-sensor yang digunakan. Karakterisasi disini bertujuan

untuk memperkecil kesalahan pengukuran yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan

pengukuran yang dilakukan, maka akan dilakukan pengecekan rangkaian atau program

yang diunggah, dengan demikian dapat segera diperbaiki agar lulus uji error.

Kemudian setelah dilakukan uji error dan dinyatakan lulus uji, maka selanjutnya

akan dilakukan pengukuran intensitas cahaya. Pengukuran ini dilakukan di ruang gelap,

hal ini dimaksudkan agar tidak ada sumber cahaya lain yang mengganggu sumber cahaya

yang akan diukur intensitasnya. Pengambilan data ini dibantu menggunakan software

PLX-DAQ yang secara real time akan mencatat hasil ukur intensitas cahaya. Selain

dengan software tersebut, hasil ukur juga dapat dilihat pada tampilan lcd yang terdapat

pada alat yang dibuat.

Setelah data pengukuran alat ukur intensitas cahaya berbasis mikrokontroler

didapatkan, maka akan dilakukan perbandingan nilai yang dihasilkan oleh lux meter dan

hasil konversi secara manual. Perbandingan ini bertujuan untuk menyatakan berapa

persen keakurasian yang dimiliki alat ukur intensitas cahaya yang berbasis

mikrokontroler Arduino UNO ini jika dibandingkan dengan alat ukur intensitas cahaya,

lux meter.

4.4. Desain Rangkaian Penelitian

Gambar 4.2. Desain Rangkain Penelitian

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

19

Pada gambar 4.2 menjelaskan skema rangkaian alat dan konfigurasi pin masing-

masing komponen yang digunakan pada port Arduino UNO. Berikut ini tabel penjelasan

konfigurasi masing-masing komponen:

Tabel 4.1. Konfigurasi Pin Sensor BH1750 pada board Arduino UNO

Pin Sensor BH1750 Port Arduino UNO

VCC 5V

GND GND

SCL A5

SDA A4

ADDR Not Connected

Tabel 4.2. Konfigurasi Pin Sensor Ultrasonik HC-SR04

Tabel 4.3. Konfigurasi Pin LCD 1602 pada board Arduino UNO

Pin Sensor HC-SR04 Port Arduino UNO

VCC 5V

GND GND

Echo Pin 10

Trig Pin 9

Pin Sensor HC-SR04 Port Arduino UNO

VSS GND

VDD 5V

V0 Kaki tengah potensiometer

RS Pin 12

RW GND

E Pin 11

D0 Not Connected

D1 Not Connected

D2 Not Connected

D3 Not Connected

D4 Pin 5

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

20

4.5. Rancangan Program Pengukuran Intensitas Cahaya

Dalam melakukan pengukuran intensitas cahaya, memiliki langkah-langkah yang

harus terpenuhi dan diterapkan dalam coding program. Berikut ini diagram alir program

yang akan di-upload pada board Arduino UNO:

Gambar 4.2. Diagram Alir Program untuk Arduino UNO

Dari diagram alir di atas, dapat dilihat bahwa langkah pertama ialah untuk

menginiasialisasi pin sensor maupun port Arduino yang digunakan. Inisialisasi ini

bertujuan untuk memperkenalkan pin sensor maupun variabel yang nantinya akan

digunakan dalam pengukuran intensitas cahaya. Kemudian, sensor secara otomatis akan

D5 Pin 4

D6 Pin 3

D7 Pin 2

A 5V

K GND

Mulai

Inisialisasi port Arduino

UNO dan pin sensor

BH1750 dan HC-SR04

Pengukuran jarak dan intensitas

sumber cahaya

Cetak hasil pengukuran

pada LCD maupun

software PLX-DAQ

Selesai

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

21

melakukan pengukuran sesuai perumusan yang dimasukkan dalam program. Setelah itu

hasil pengukuran akan secara langsung ditampilkan pada lcd maupun software PLX-DAQ

yang terintegrasi pada Microsoft Excel. Untuk lebih jelasnya, coding program dapat

dilihat pada lampiran 1.

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

22

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Koreksi Pengukuran Jarak Sensor Ultrasonik HC-SR04

Pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 memiliki kendala

tersendiri, dimana menurut datasheet sensor ini hanya mampu mengukur jarak minimal

2 cm dan maksimum hingga 4 meter. Selain itu, akurasi pengukuran jarak dari sensor ini

pun memiliki keterbatasan, hal tersebut bergantung pada penggunaan tipe data nilai jarak

dalam program yang dibuat. Sehingga untuk mendapatkan nilai dengan akurasi yang

tinggi, digunakanlah tipe data float. Hasil pengukuran tersebut harus dikoreksi terhadap

jarak yang sesungguhnya seperti yang tertera dalam penggaris. Maka dari itu perlu

dilakukan pengambilan data untuk koreksi hasil pengukuran sensor ultrasonik HC-SR04.

Gambar 5.1. Proses Pengambilan Data Jarak Benda

Dari proses pengambilan data tersebut, didapatkan hasil pengukuran pada tabel 5.1

yang terdapat dalam lampiran 2. Dalam tabel 5.1 terlihat bahwa memang sensor hanya

mampu mengukur jarak minimal hanya 2 cm. Oleh karena itu, hasil pengukuran pada

jarak lebih kecil dari 2 cm tidak akan diikutkan dalam menentukan koreksi pengukuran

sensor. Selain itu, dari tabel tersebut terlihat bahwa masih ada selisih antara hasil

pengukuran sensor dengan nilai jarak sebenarnya yang tertera pada penggaris. Oleh

karena itu diperlukan koreksi pengukuran yang dihasilkan sensor.

Untuk melakukan koreksi pengukuran, diperlukan rata-rata dari masing-masing

pengukuran jarak yang telah didapatkan pada tabel 5.1. Nilai tersebut kemudian

dimasukkan pada tabel 5.2 yang terdapat dalam lampiran 2 untuk mendapatkan grafik

regresi linier seperti berikut:

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

23

Gambar 5.2. Grafik Regresi Linier untuk Koreksi Pengukuran

Sensor Ultrasonik HC-SR04

Dengan menggunakan persamaan grafik diatas, maka pengukuran jarak oleh sensor

ultrasonik dapat dikoreksi. Persamaan pada grafik di atas kemudian akan dimasukkan

dalam perumusan pengukuran jarak yang terdapat pada program arduino.

Gambar 5.3. Coding Program Pengukuran Jarak

Dengan demikian nilai hasil pengukuran akan memiliki akurasi yang cukup tinggi

terhadap nilai yang tertera pada penggaris. Hal ini dapat dibuktikan dengan sampel acak

yang dapat dilihat pada tabel 5.3 di bawah ini:

Tabel 5.3. Hasil Pengukuran Jarak

Jarak

Sebenarnya

(cm)

Jarak Setelah

Koreksi

(cm)

Jarak Sebelum

Koreksi

(cm)

Error Setelah

Koreksi

(%)

Error Sebelum

Koreksi

(%)

6

5,94 6,15 1,00 2,50

6,04 6,29 0,67 4,83

6,04 6,17 0,67 2,83

6,04 6,29 0,67 4,83

6,04 6,29 0,67 4,83

y = 1,0113x - 0,1964

R² = 0,9999

0

5

10

15

20

25

30

35

0 5 10 15 20 25 30 35

Jara

k P

ada

Pen

ggar

is

Jarak Pengukuran Sensor HC-SR04

Grafik Hasil Pengukuran Jarak Sensor HC-SR04

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

24

Gambar 5.4. Proses Pengambilan Data Tingkat Penerangan

Sumber Cahaya

6,04 6,17 0,67 2,83

6,04 6,29 0,67 4,83

6,04 6,29 0,67 4,83

6,04 6,17 0,67 2,83

6,04 6,27 0,67 4,50

Rata-Rata Error 0,70 3,97

Dari tabel di atas dapat dilihat rata-rata error pengukuran setelah koreksi lebih kecil

dari rata-rata error sebelum koreksi. Rata-rata error untuk pengukuran sebelum koreksi

mencapai 3,97%, sedangkan error untuk pengukuran setelah dikoreksi hanya sebesar

0,70%. Dengan demikian koreksi pengukuran ini dianggap berhasil karena telah mampu

memperkecil kesalahan dalam pengukuran oleh sensor ultrasonik HC-SR04.

5.2. Koreksi Pengukuran Tingkat Penerangan Sesnsor BH1750

Sensor BH1750 memiliki spesifikasi mengukur tingkat penerangan maksimum

65.535 lx dan minimum 1 lx.. Sama hal nya dengan pengukuran jarak, dalam pengukuran

tingkat penerangan harus dilakukan koreksi pengukuran. Koreksi pengukuran ini

bertujuan untuk memperkecil kesalahan dalam pengukuran yang dilakukan oleh sensor

BH1750. Dalam melakukan koreksi ini dibantu dengan alat pembanding yakni lux meter.

Lux meter yang digunakan memiliki spesisfikasi mengukur hingga 50.000 lx dengan

jangkauan yang berbeda-beda. Untuk 0-1.999 lx menggunakan resolusi 1 lx, sedangkan

untuk jangkauan 2.000-19.999 lx menggunakan resolusi 10 lx dan jangkauan 20.000-

50.000 lx menggunakan resolusi 100 lx. Dengan demikian untuk melakukan pengukuran

perlu memastikan resolusi yang akan digunakan sesuai atau tidak, hal ini untuk

memastikan keakurasian pengukuran. Metode dalam melakukan koreksi pengukuran

tingkat penerangan sama dengan yang dilakukan pada koreksi pengukuran jarak.

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

25

Dari hasil pengukuran tersebut didapatkan hasil seperti pada tabel 5.4 yang

terlampir. Terlihat bahwa hasil pengukuran yang dilakukan sensor masih memiliki selisih

terhadap hasil pengukuran lux meter. Nilai yang dihasilkan oleh lux meter akan dirata-

ratakan karena nilai yang muncul juga berubah-ubah. Hal tersebut dikarenakan nilai

tingkat penerangan bergantung pada tepat atau tidaknya cahaya jatuh pada permukaan

sensor dan juga keadaan ruangan saat pengambilan data. Dengan menggunakan rata-rata

dari masing-masing pengukuran, maka akan dilakukan koreksi pengukuran. Nilai rata-

rata tersebut akan dimasukkan dalam tabel 5.5 yang terlampir untuk mendapatkan grafik

regresi linier seperti berikut:

Gambar 5.5. Grafik Regresi Linier untuk Koreksi Pengukuran

Sensor BH1750

Dari grafik di atas didapatkan persamaan regresi linier yang akan digunakan dalam

program arduino. Persamaan tersebut akan dimasukkan dalam perumusan pengukuran

tingkat penerangan.

Gambar 5.6. Coding Program Tingkat Penerangan

Dengan menggunakan perumusan setelah koreksi, nilai yang terukur oleh sensor BH1750

memiliki akurasi yang cukup tinggi terhadap nilai yang terukur oleh lux meter. Hal ini

dapat dibuktikan menggunakan sampel acak seperti yang tertera pada tabel 5.6 di bawah

ini:

y = 1,0206x + 6,8297

R² = 0,9931

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Pen

gukura

n L

ux M

eter

Pengukuran Sensor BH1750

Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

26

Tabel 5.6. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan

Dari tabel di atas dapat dilihat rata-rata error pengukuran setelah koreksi lebih kecil

dari rata-rata error sebelum koreksi. Rata-rata error untuk pengukuran sebelum koreksi

mencapai 5,40%, sedangkan error untuk pengukuran setelah dikoreksi hanya sebesar

0,65%. Dengan demikian koreksi pengukuran ini dianggap berhasil karena telah mampu

memperkecil kesalahan dalam pengukuran oleh sensor BH1750.

5.3. Perbandingan Hasil Pengukuran Alat dengan Perhitungan Manual Intensitas

Cahaya

Berdasarkan perumusan 3.6 yang menjelaskan mengenai konversi lux ke candela,

maka dari hasil pengukuran sensor ultrasonik HC-SR04 dan BH1750 dapat disatukan

dalam perumusan tersebut. Perumusan 3.6 akan dimasukkan dalam program arduino,

dimana khusus untuk sensor ultrasonik HC-SR04 akan dilakukan konversi pengukuran,

dari cm ke m terlebih dahulu.

Lux Meter

(lx)

Sensor BH1750

(lx) Error Setelah

Koreksi

(%)

Error Sebelum

Koreksi

(%) Sebelum

Koreksi

Setelah

Koreksi

231 219 230 0,43 5,19

231 219 230 0,43 5,19

231 219 230 0,43 5,19

231 219 230 0,43 5,19

231 219 230 0,43 5,19

232 219 230 0,86 5,60

231 218 229 0,87 5,63

232 218 229 1,29 6,03

232 219 230 0,86 5,60

231 219 230 0,43 5,19

Rata-Rata Error 0,65 5,40

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

27

Gambar 5.7. Coding Program Konversi Lux ke Candela

Dalam melakukuan pengukuran perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya harus

memiliki permukaan yang luas. Hal itu dibuthuhkan agar sensor HC-SR04 dapat dengan

akurat menentukan jarak sumber cahaya terhadap sensor. Untuk mengatasi apabila

sumber cahaya tidak memiliki permukaan yang luas, maka digunakanlah kisi untuk

meletakkan sumber cahaya. Pengambilan data ini dilakukan dengan menggunakan 1

sumber cahaya, yakni senter. Kemudian pengambilan data divariasikan terhadap jarak.

Gambar 5.4. Proses Pengambilan Data Intensitas Cahaya

Dari data yang terdapat pada tabel 5.7 dapat dinyatakan bahwa tingkat penerangan

akan semakin kecil apabila jarak sumber cahaya semakin jauh. Hal tersebut juga

mempengaruhi nilai intensitas cahaya, karena intensitas cahaya berbanding lurus terhadap

tingkat penerangan.

Dalam data tersebut didapatkan hasil yang berbeda untuk intensitas cahaya

meskipun jarak dan lux nya bernilai sama, hal ini dikarenakan penggunaan tipe data float

pada variabel jarak. Walaupun yang tercetak pada excel memiliki ketelitian 3 angka di

belakang koma, namun nyatanya nilai yang dipakai dalam perhitungan bukan nilai yang

tercetak. Nilai yang digunakan merupakan nilai yang tersimpan sebagai variabel jarak

yang memiliki ketelitian hingga 7 angka dibelakang koma. Hal tersebut yang membuat

nilainya berbeda karena yang tercetak merupakan hasil pembulatan.

Dari hasil pengukuran dan perhitungan yang telah dilakukan, dimana perhitungan

manual berdasarkan pengukuran lux meter, terlihat masih ada selisih yang dihasilkan.

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

28

Selisih atau error yang terjadi bervariasi untuk masing-masing pengukuran, dimana

rentang error sebesar 0,049% hingga 4,246% dan rata-rata error sebesar 1,116%. Hal ini

disebabkan keterbatasan lux meter yang tidak dapat menampilkan nilai yang akurat untuk

nilai di atas 2.000 lx hingga 19.999 lx karena hanya dapat menggunakan resolusi 10 lx.

Dengan resolusi yang digunakan sebesar 10 lx, maka nilai yang muncul pada lux meter

akan memiliki kelipatan 10, dimana bila digit terakhir lebih besar sama dengan 5 akan

dibulatkan ke bilangan di atas yang terdekat, misal untuk 2556 akan dibulatkan menjadi

2560 dan sebaliknya bila digit terakhir lebih kecil dari 5 akan dibulatkan ke bilangan di

bawah yang terdekat, misal 2554 menjadi 2550. Resolusi tersebut berbeda dengan

resolusi sensor BH1750, dimana sensor BH1750 memiliki resolusi sebesar 1 lx.

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

29

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Koreksi pengukuran sensor BH1750 dan sensor HC-SR04 sangat penting untuk

meningkatkan keakurasian pengukuran serta mengetahui spesifikasi sensor

tersebut.

2. Pengukuran jarak oleh sensor ultrasonik HC-SR04 hanya dapat mengukur jarak

minimum 2 cm, serta hanya dapat mengukur jarak benda yang memiliki permukaan

yang cukup luas. Setelah dilakukan koreksi pengukuran, sensor ultrasonik HC-

SR04 dapat mengukur jarak dengan rata-rata error sebesar 0,70%.

3. Pengukuran tingkat penerangan oleh sensor BH1750 tidak dapat melebih 65.535 lx,

sehingga untuk pengukuran lebih dari itu sensor tidak dapat membacanya lagi.

Sumber cahaya pun harus tepat jatuh pada permukaan sensor. Setelah dilakukan

koreksi pengukuran, sensor BH1750 dapat mengukur tingkat penerangan dengan

rata-rata error sebesar 0,65%.

4. Dalam melakukan pengukuran intensitas cahaya dibutuhkan sumber cahaya yang

permukaannya cukup luas, apabila tidak terpenuhi maka dapat dibantu dengan

menggunakan kisi tempat meletakkan sumber cahaya tersebut agar jarak sumber

cahaya masih dapat terukur.

5. Nilai lux dan candela dipengaruhi oleh posisi, semakin jauh dari sumber cahaya

maka nilai lux akan semakin kecil demikian dengan candela.

6. Error pengukuran intensitas cahaya yang dibandingkan terhadap perhitungan

manual bervariasi untuk masing-masing nilai dengan rentang error sebesar 0,049%

hingga 4,246%. Sementara untuk rata-rata error sebesar 1,116%.

6.2. Saran

Alat ini dapat dikembangkan lagi dengan spesifikasi dan keakurasian pengukuran

yang lebih tinggi. Seperti penggunaan sensor yang mampu mengukur jarak lebih kecil

dari 2 cm, sehingga dapat memudahkan pengukuran yang mengharuskan jarak yang

sangat dekat. Kemudian alat ini juga dapat dikembangkan lagi menjadi alat bantu dalam

praktikum fotometri di instansi pendidikan. Hal ini dapat diwujudkan dengan membuat

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

30

rel tempat sumber cahaya diletakkan, sehingga dalam merubah jarak sumber cahaya

hanya tinggal menarik atau mendorong saja. Dengan demikian sumber cahaya akan statis

dan tidak ada gangguan sehingga cahaya tepat jatuh pada permukaan sensor. Kemudian

juga dapat digunakan sumber cahaya yang dapat diatur kecerahannya.

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

31

DAFTAR PUSTAKA

Anon, 2017. Lux to Candela (cd) Conversion. Available at: http://www.rapidtables.com/

calc/light/lux-to-candela-calculator.htm [Accessed July 27, 2017].

Artanto, D., 2009. Merakit PLC dengan Mikrokontroler, Jakarta: PT.Elex Media

Komputindo.

Effendi, A. & Suryana, A., 2013. Evaluasi Sistem Pencahayaan Lampu Jalan Di

Kecamatan Sungai Bahar. Teknik Elektro ITP, 2(2): 88.

Endaryono, P.J., Harianto & Wibowo, M.C., 2014. Rancang Bangun Sistem Pembayaran

Mandiri Pada Wahana Permainan. Journal of Control and Network Systems, 3(1):

72.

Guntoro, H., Somantri, Y. & Haritman, E., 2013. Rancang Bangun Magnetic Door Lock

Menggunakan Keypad Dan Solenoid Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno.

Electrans, 12(1): 40.

Jorena, Adnan, Y. & Tamara, M.R., 2017. Panduan Praktikum Eksperimen Fisika II,

Inderalaya: Universitas Sriwijaya.

Magdalena, G., Aribowo, A. & Ati Halim, F., 2013. Perancangan Sistem Akses Pintu

Garasi Otomatis Menggunakan Platform Android. Prosiding Conference on Smart-

Green Technology in Electrical and Information System, D-025: 302.

Pamungkas, M., Hafiddudin & Rohmah, Y.S., 2015. Perancangan dan Realisasi Alat

Pengukur Intensitas Cahaya. ELKOMIKA Itenas, 3(2): 121–122.

Parallax Inc, 2014. PLX-DAQ. Available at: https://www.parallax.com/downloads/plx-

daq [Accessed July 25, 2017].

Santoso, H., 2015. Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian, Aplikasinya. Available at:

http://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html [Accessed July 25,

2017].

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAMPIRAN

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

33

LAMPIRAN 1

a. Program Arduino UNO untuk mengukur intensitas cahaya

//inisialisasi library yang digunakan

#include <BH1750.h>

#include <LiquidCrystal.h>

#include <Wire.h>

//inisialisasi pin pada arduino uno

const int pTrig = 9;

const int pEcho = 10;

LiquidCrystal lcd(12,11,5,4,3,2);

BH1750 LightSensor;

void setup() {

//inisialisasi perintah cetak pada software PLX-DAQ

Serial.begin(9600);

Serial.println("CLEARDATA");

Serial.println("LABEL,Time,Jarak,Lux,Candela");

//inisialisasi fungsi pin sensor ultrasonik HC-SR04

pinMode(pTrig, OUTPUT);

pinMode(pEcho, INPUT);

//inisialisasi sensor BH1750

LightSensor.begin();

//inisialisasi perintah cetak pada LCD

lcd.begin(16, 2);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Running..");

}

long durasi = 0;

void loop() {

digitalWrite(pTrig, HIGH);

delayMicroseconds(10);

digitalWrite(pTrig, LOW);

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

34

durasi = pulseIn(pEcho, HIGH);

float jarak = ((durasi*0.034)/2); //perumusan jarak sebelum koreksi

float jarak1 = (1.0113*jarak)-0.1964; //perumusan jarak setelah koreksi

float jarak2 = jarak1*0.01; //konversi jarak dari cm ke m

uint16_t lux = LightSensor.readLightLevel(); //pembacaan lux oleh sensor BH1750

uint16_t lux1 = (1.0206*lux)+6.8297; //perumusan setelah koreksi

float cd = lux1*jarak2*jarak2; //konversi lx ke cd

//perintah cetak pada LCD maupun sotware PLX-DAQ

Serial.print("DATA,TIME,");

Serial.print(jarak2,3);

Serial.print(",");

Serial.print(lux1);

Serial.print(",");

Serial.println(cd,3);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Candela: ");

lcd.setCursor(9, 0);

lcd.print(cd,3);

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Lux : ");

lcd.setCursor(9,1);

lcd.print(lux1);

delay(2000);

lcd.clear();

}

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

35

LAMPIRAN 2

a. Hasil pengukuran sensor HC-SR04 sebelum koreksi

Tabel 5.1. Hasil Pengukuran Jarak Sebelum Koreksi

Jarak 30 cm Jarak 29,5 cm Jarak 29 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 29,97 1 29,27 1 28,87

2 29,97 2 29,26 2 28,87

3 29,97 3 29,27 3 29,02

4 29,97 4 29,27 4 28,97

5 29,97 5 29,26 5 28,92

6 29,97 6 29,26 6 28,92

7 29,97 7 29,27 7 28,87

8 29,97 8 29,38 8 28,97

9 29,97 9 29,27 9 29,02

10 29,99 10 29,27 10 28,92

Rata-rata 29,972 Rata-rata 29,278 Rata-rata 28,935

Jarak 28,5 cm Jarak 28 cm Jarak 27,5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 28,46 1 27,91 1 27,39

2 28,36 2 27,9 2 27,4

3 28,36 3 27,95 3 27,39

4 28,36 4 27,8 4 27,4

5 28,31 5 27,8 5 27,29

6 28,41 6 27,8 6 27,29

7 28,05 7 27,8 7 27,29

8 28,36 8 27,9 8 27,29

9 28,36 9 27,9 9 27,69

10 27,93 10 27,9 10 27,39

Rata-rata 28,296 Rata-rata 27,866 Rata-rata 27,382

Jarak 27 cm Jarak 26,5 cm Jarak 26 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 26,93 1 26,15 1 25,81

2 26,93 2 26,27 2 25,98

3 26,93 3 26,37 3 26,06

4 26,93 4 26,83 4 25,98

5 26,95 5 26,42 5 26,01

6 26,93 6 26,37 6 25,96

Page 45: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

36

7 26,83 7 26,35 7 26,08

8 26,83 8 26,37 8 25,93

9 26,93 9 26,83 9 25,99

10 26,93 10 26,35 10 26,06

Rata-rata 26,912 Rata-rata 26,431 Rata-rata 25,986

Jarak 25,5 cm Jarak 25 cm Jarak 24,5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 25,23 1 25,04 1 24,17

2 25,4 2 24,77 2 24,31

3 25,52 3 24,82 3 24,33

4 25,4 4 24,82 4 24,33

5 25,11 5 24,79 5 24,31

6 25,5 6 24,77 6 24,31

7 25,42 7 24,79 7 24,41

8 25,52 8 24,82 8 24,41

9 25,47 9 24,82 9 24,43

10 25,52 10 24,79 10 24,43

Rata-rata 25,409 Rata-rata 24,823 Rata-rata 24,344

Jarak 24 cm Jarak 23,5 cm Jarak 23 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 23,66 1 23,21 1 22,7

2 23,8 2 23,34 2 22,83

3 23,9 3 23,34 3 22,93

4 23,8 4 23,44 4 22,95

5 23,9 5 23,44 5 22,93

6 23,9 6 23,44 6 22,95

7 23,8 7 23,44 7 22,93

8 23,8 8 23,46 8 22,83

9 23,82 9 23,46 9 22,83

10 23,8 10 23,34 10 22,93

Rata-rata 23,818 Rata-rata 23,391 Rata-rata 22,881

Jarak 22,5 cm Jarak 22 cm Jarak 21,5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 22,24 1 21,78 1 21,68

2 22,37 2 21,93 2 21,47

3 22,49 3 22,03 3 21,45

4 22,49 4 22,03 4 21,45

Page 46: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

37

5 22,47 5 22,03 5 21,47

6 22,49 6 21,93 6 21,35

7 22,34 7 21,91 7 21,47

8 22,37 8 22,02 8 21,47

9 22,49 9 22,02 9 21,45

10 22,47 10 22,03 10 21,35

Rata-rata 22,422 Rata-rata 21,971 Rata-rata 21,461

Jarak 21 cm Jarak 20,5 cm Jarak 20 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 20,76 1 20,25 1 19,79

2 21 2 20,48 2 20,04

3 21 3 20,5 3 20,04

4 21,01 4 20,48 4 19,92

5 20,89 5 20,48 5 20,03

6 21 6 20,48 6 20,03

7 21 7 20,48 7 20,04

8 21,01 8 20,38 8 20,03

9 20,91 9 20,48 9 20,03

10 21,05 10 20,5 10 20,03

Rata-rata 20,963 Rata-rata 20,451 Rata-rata 19,998

Jarak 19,5 cm Jarak 19 cm Jarak 18,5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 19,19 1 18,8 1 18,38

2 19,43 2 19,04 2 18,51

3 19,02 3 19,02 3 18,51

4 19,33 4 19,02 4 18,51

5 19,43 5 19,02 5 18,51

6 19,43 6 18,97 6 18

7 19,43 7 19,02 7 18,51

8 19,48 8 19,02 8 18,51

9 19,02 9 18,92 9 18,51

10 19,43 10 19,04 10 18,53

Rata-rata 19,319 Rata-rata 18,987 Rata-rata 18,448

Jarak 18 cm Jarak 17,5 cm Jarak 17 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 17,88 1 17,36 1 16,9

2 18 2 17,49 2 17,03

Page 47: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

38

3 18 3 17,49 3 17,03

4 18 4 17,49 4 17,03

5 18 5 17,51 5 17,1

6 17,99 6 17,49 6 16,98

7 18 7 17,49 7 16,98

8 18 8 17,49 8 16,98

9 18 9 17,49 9 16,98

10 18,02 10 17,51 10 16,98

Rata-rata 17,989 Rata-rata 17,481 Rata-rata 16,999

Jarak 16,5 cm Jarak 16 cm Jarak 15,5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 16,39 1 15,93 1 15,42

2 16,52 2 16,06 2 15,56

3 16,52 3 16,06 3 15,56

4 16,52 4 16,06 4 15,56

5 16,52 5 16,01 5 15,56

6 16,52 6 16,01 6 15,54

7 16,52 7 16,01 7 15,54

8 16,52 8 16,01 8 15,54

9 16,52 9 16,01 9 15,54

10 16,52 10 16,1 10 15,54

Rata-rata 16,507 Rata-rata 16,026 Rata-rata 15,536

Jarak 15 cm Jarak 14,5 cm Jarak 14 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 14,94 1 14,4 1 13,94

2 15,08 2 14,54 2 14,08

3 15,08 3 14,94 3 14,08

4 15,1 4 14,64 4 14,06

5 15,03 5 14,57 5 14,08

6 15,05 6 14,54 6 14,08

7 15,05 7 14,54 7 14,14

8 15,05 8 14,54 8 14,08

9 15,05 9 14,99 9 14,08

10 15,05 10 14,54 10 14,18

Rata-rata 15,048 Rata-rata 14,624 Rata-rata 14,08

Page 48: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

39

Jarak 13,5 cm Jarak 13 cm Jarak 12,5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 13,89 1 13,02 1 12,36

2 13,62 2 13,26 2 12,6

3 13,62 3 13,16 3 12,5

4 13,62 4 13,16 4 12,5

5 13,62 5 13,26 5 12,5

6 13,62 6 13,16 6 13,04

7 13,62 7 13,16 7 12,5

8 13,72 8 13,16 8 12,5

9 13,62 9 13,14 9 12,6

10 13,62 10 13,16 10 12,6

Rata-rata 13,657 Rata-rata 13,164 Rata-rata 12,57

Jarak 12 cm Jarak 11,5 cm Jarak 11 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 11,9 1 11,39 1 10,83

2 12,14 2 11,63 2 11,07

3 12,04 3 11,63 3 11,07

4 12,04 4 11,53 4 10,97

5 12,04 5 11,53 5 10,97

6 12,14 6 11,53 6 10,97

7 12,14 7 11,63 7 10,95

8 12,04 8 11,53 8 11,07

9 12,04 9 11,53 9 11,07

10 12,04 10 11,53 10 10,97

Rata-rata 12,056 Rata-rata 11,546 Rata-rata 10,994

Jarak 10,5 cm Jarak 10 cm Jarak 9,5cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 10,57 1 10,06 1 9,61

2 10,61 2 10,1 2 9,64

3 10,61 3 10,2 3 9,64

4 10,71 4 10,1 4 9,74

5 10,61 5 10,08 5 9,74

6 10,71 6 10,1 6 9,74

7 10,61 7 10,1 7 9,74

8 10,71 8 10,08 8 9,74

9 10,61 9 10,1 9 9,64

10 10,61 10 10,1 10 9,62

Page 49: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

40

Rata rata 10,636 Rata rata 10,102 Rata rata 9,685

Jarak 9 cm Jarak 8,5 cm Jarak 8 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 9,1 1 8,64 1 8,13

2 9,13 2 8,77 2 8,16

3 9,23 3 8,77 3 8,26

4 9,23 4 8,67 4 8,26

5 9,13 5 8,77 5 8,26

6 9,23 6 8,67 6 8,26

7 9,13 7 8,65 7 8,26

8 9,13 8 8,67 8 8,26

9 9,23 9 8,65 9 8,16

10 9,23 10 8,65 10 8,26

Rata-rata 9,177 Rata-rata 8,691 Rata-rata 8,227

Jarak 7,5 cm Jarak 7 cm Jarak 6,5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 7,72 1 7,07 1 6,61

2 7,75 2 7,21 2 6,73

3 7,85 3 7,11 3 6,65

4 7,77 4 7,09 4 6,75

5 7,85 5 7,19 5 6,75

6 7,85 6 7,19 6 6,65

7 7,75 7 7,11 7 6,63

8 7,85 8 7,19 8 6,75

9 8,16 9 7,21 9 6,75

10 7,87 10 7,21 10 6,63

Rata-rata 7,842 Rata-rata 7,158 Rata-rata 6,69

Jarak 6 cm Jarak 5,5 cm Jarak 5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 6,15 1 5,7 1 4,76

2 6,29 2 5,37 2 4,79

3 6,17 3 5,83 3 4,91

4 6,29 4 5,81 4 4,9

5 6,29 5 5,73 5 4,79

6 6,17 6 5,81 6 4,9

7 6,29 7 5,83 7 4,79

8 6,29 8 5,71 8 4,9

Page 50: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

41

9 6,17 9 5,81 9 4,9

10 6,27 10 5,83 10 4,79

Rata-rata 6,238 Rata-rata 5,743 Rata-rata 4,843

Jarak 4,5 cm Jarak 4 cm Jarak 3,5 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 4,3 1 3,91 1 3,45

2 4,34 2 3,93 2 3,49

3 4,45 3 4,05 3 3,57

4 4,44 4 4,05 4 3,49

5 4,45 5 4,03 5 3,57

6 4,44 6 4,05 6 3,57

7 4,34 7 4,03 7 3,57

8 4,44 8 4,03 8 3,59

9 4,45 9 3,94 9 3,47

10 4,45 10 4,03 10 3,57

Rata-rata 4,41 Rata-rata 4,005 Rata-rata 3,534

Jarak 3 cm Jarak 2,5 cm Jarak 2 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 2,99 1 2,53 1 2,07

2 3,01 2 2,65 2 2,19

3 3,13 3 2,67 3 2,19

4 3,06 4 2,65 4 2,19

5 3,11 5 2,65 5 2,19

6 3,11 6 2,55 6 2,19

7 3,13 7 2,55 7 2,19

8 3,13 8 2,65 8 2,19

9 3,11 9 2,67 9 2,09

10 3,13 10 2,65 10 2,16

Rata-rata 3,091 Rata-rata 2,622 Rata-rata 2,165

Jarak 1,5 cm Jarak 1 cm

Pengulangan ke Hasil Pengulangan ke Hasil

1 2,07 1 4,93

2 2,19 2 5,07

3 2,21 3 4,95

4 2,21 4 5,07

5 2,21 5 5,07

6 2,21 6 5,07

Page 51: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

42

7 2,09 7 4,95

8 2,21 8 5,05

9 2,21 9 5,05

10 2,19 10 5,05

Rata-rata 2,18 Rata-rata 5,026

Keterangan: Untuk pengukuran jarak 1,5 dan 1 cm diberikan tanda merah karena hasil

pengukuran jauh dari jarak sebenarnya.

b. Perbandingan pengukuran antara sensor HC-SR04 dengan penggaris

Tabel 5.2. Perbandingan Pengukuran Sensor HC-SR04 dengan Penggaris

No. Rata Rata Pengukuran Jarak Sebenarnya

1 2,165 2

2 2,622 2,5

3 3,091 3

4 3,534 3,5

5 4,005 4

6 4,41 4,5

7 4,843 5

8 5,743 5,5

9 6,238 6

10 6,69 6,5

11 7,158 7

12 7,842 7,5

13 8,227 8

14 8,691 8,5

15 9,177 9

16 9,685 9,5

17 10,102 10

18 10,636 10,5

19 10,994 11

20 11,546 11,5

21 12,056 12

22 12,57 12,5

23 13,164 13

24 13,657 13,5

25 14,08 14

26 14,624 14,5

27 15,048 15

28 15,536 15,5

29 16,026 16

Page 52: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

43

30 16,507 16,5

31 16,999 17

32 17,481 17,5

33 17,989 18

34 18,448 18,5

35 18,987 19

36 19,319 19,5

37 19,998 20

38 20,451 20,5

39 20,963 21

40 21,461 21,5

41 21,971 22

42 22,422 22,5

43 22,881 23

44 23,391 23,5

45 23,818 24

46 24,344 24,5

47 24,823 25

48 25,409 25,5

49 25,986 26

50 26,431 26,5

51 26,912 27

52 27,382 27,5

53 27,866 28

54 28,296 28,5

55 28,935 29

56 29,278 29,5

57 29,972 30

Page 53: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

44

LAMPIRAN 3

a. Hasil pengukuran tingkat penerangan lux meter dan sensor BH1750

Tabel 5.4. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan

Jarak 4 cm Jarak 8 cm

Pengulangan Lux

Meter

Sensor

BH1750 Pengulangan

Lux

Meter

Sensor

BH1750

1 3180 2980 1 2780 2764

2 3190 2980 2 2770 2765

3 3180 2980 3 2780 2745

4 3190 2982 4 2800 2747

5 3220 2982 5 2800 2747

6 3230 2982 6 2800 2747

7 3230 2982 7 2840 2746

8 3220 2981 8 2860 2748

9 3230 2981 9 2870 2747

10 3230 2982 10 2860 2748

Rata-rata 3210 2981,2 Rata-rata 2816 2750,4

Jarak 8 cm Jarak 10 cm

Pengulangan Lux

Meter

Sensor

BH1750 Pengulangan

Lux

Meter

Sensor

BH1750

1 2510 2538 1 2070 2094

2 2500 2559 2 2070 2095

3 2470 2543 3 2080 2095

4 2470 2545 4 2080 2096

5 2480 2553 5 2090 2097

6 2460 2565 6 2100 2098

7 2470 2554 7 2110 2099

8 2450 2560 8 2110 2098

9 2440 2572 9 2110 2110

10 2430 2572 10 2110 2100

Rata-rata 2468 2556,1 Rata-rata 2093 2098,2

Jarak 12 cm Jarak 14 cm

Pengulangan Lux

Meter

Sensor

BH1750 Pengulangan

Lux

Meter

Sensor

BH1750

1 1870 1834 1 1630 1616

2 1870 1828 2 1640 1602

3 1870 1844 3 1650 1600

Page 54: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

45

4 1870 1802 4 1640 1629

5 1870 1827 5 1640 1608

6 1870 1826 6 1640 1599

7 1860 1829 7 1640 1634

8 1860 1840 8 1640 1595

9 1860 1847 9 1640 1601

10 1860 1845 10 1640 1599

Rata-rata 1866 1832,2 Rata-rata 1640 1608,3

Jarak 16 cm Jarak 18 cm

Pengulangan Lux

Meter

Sensor

BH1750 Pengulangan

Lux

Meter

Sensor

BH1750

1 1445 1415 1 1256 1218

2 1445 1418 2 1255 1216

3 1445 1420 3 1256 1208

4 1446 1418 4 1255 1214

5 1448 1418 5 1254 1208

6 1448 1420 6 1254 1187

7 1447 1418 7 1254 1212

8 1446 1422 8 1253 1183

9 1446 1418 9 1253 1191

10 1447 1418 10 1252 1189

Rata-rata 1446,3 1418,5 Rata-rata 1254,2 1202,6

Jarak 20 cm Jarak 22 cm

Pengulangan Lux

Meter

Sensor

BH1750 Pengulangan

Lux

Meter

Sensor

BH1750

1 1119 1092 1 856 804

2 1118 1091 2 857 805

3 1118 1092 3 857 804

4 1118 1088 4 855 804

5 1115 1087 5 856 804

6 1115 1085 6 855 804

7 1116 1084 7 857 805

8 1114 1069 8 855 805

9 1113 1080 9 855 805

10 1112 1064 10 857 805

Rata-rata 1115,8 1083,2 Rata-rata 856 804,5

Page 55: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

46

Jarak 24 cm

Pengulangan Lux Meter Sensor BH1750

1 275 246

2 275 247

3 275 245

4 275 246

5 275 248

6 276 247

7 275 246

8 275 247

9 276 248

10 275 249

Rata-rata 275,2 246,9

b. Perbandingan rata-rata pengukuran tingkat penerangan

Tabel 5.5. Perbandingan Rata-Rata Pengukuran Lux Meter

dengan Sensor BH1750

No. Jarak Sensor BH1750 Lux Meter

1 4 2981,2 3210

2 6 2750,4 2816

3 8 2556,1 2468

4 10 2098,2 2093

5 12 1832,2 1866

6 14 1608,3 1640

7 16 1418,5 1446,3

8 18 1202,6 1254,2

9 20 1083,2 1115,8

10 22 804,5 856

11 24 246,9 275,2

Page 56: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

47

LAMPIRAN 4

a. Hasil perbandingan pengukuran intensitas cahaya alat dengan perhitungan manual

Tabel 5.7. Perbandingan Pengukuran Intensitas Cahaya

dengan Perhitungan Manual

No.

Jarak Tingkat Penerangan Intensitas Cahaya

Error

(%) Penggaris

(m)

Sensor

Ultrasonik

(m)

Lux Meter

(lx)

Sensor

BH1750

(lx)

Manual

(cd)

Alat

Ukur

(cd)

1 0,050 0,050 9560 9555 23,900 23,682 0,912

2 0,050 0,051 9550 9554 23,875 24,838 4,034

3 0,050 0,051 9570 9554 23,925 24,838 3,816

4 0,065 0,065 6870 6874 29,026 29,119 0,321

5 0,065 0,065 6870 6874 29,026 29,273 0,852

6 0,065 0,066 6860 6876 28,984 30,214 4,246

7 0,090 0,091 5110 5116 41,391 42,248 2,070

8 0,090 0,091 5110 5114 41,391 42,231 2,029

9 0,090 0,090 5110 5114 41,391 41,278 0,273

10 0,105 0,104 3630 3634 40,021 39,520 1,251

11 0,105 0,105 3630 3632 40,021 40,415 0,985

12 0,105 0,105 3630 3632 40,021 40,283 0,655

13 0,120 0,121 2920 2915 42,048 42,529 1,144

14 0,120 0,121 2920 2915 42,048 42,529 1,144

15 0,120 0,121 2920 2915 42,048 42,529 1,144

16 0,135 0,136 2280 2277 41,553 42,170 1,485

17 0,135 0,136 2280 2274 41,553 42,115 1,352

18 0,135 0,136 2290 2277 41,735 42,170 1,042

19 0,150 0,151 1577 1560 35,483 35,510 0,078

20 0,150 0,151 1577 1558 35,483 35,465 0,049

21 0,150 0,151 1579 1558 35,528 35,465 0,176

22 0,165 0,166 1072 1073 29,185 29,691 1,733

23 0,165 0,167 1072 1073 29,185 29,753 1,946

24 0,165 0,167 1072 1076 29,185 29,836 2,230

25 0,180 0,180 844 846 27,346 27,389 0,159

26 0,180 0,180 845 848 27,378 27,506 0,468

27 0,180 0,180 844 847 27,346 27,421 0,276

28 0,195 0,194 662 663 25,173 25,048 0,495

29 0,195 0,194 662 665 25,173 25,079 0,372

30 0,195 0,194 661 663 25,135 25,048 0,344

31 0,210 0,209 409 404 18,037 17,673 2,018

Page 57: LAPORAN KERJA PRAKTEK ALAT UKUR INTENSITAS …fisika.lipi.go.id/layanan/berkas/laporan/LA1108.pdflaporan kerja praktek alat ukur intensitas cahaya menggunakan sensor bh1750 berbasis

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PUSAT PENELITIAN FISIKA - LIPI

48

32 0,210 0,209 409 405 18,037 17,775 1,452

33 0,210 0,210 407 407 17,949 17,892 0,316

34 0,225 0,225 346 347 17,516 17,589 0,415

35 0,225 0,225 346 348 17,516 17,694 1,015

36 0,225 0,224 346 348 17,516 17,479 0,213

37 0,240 0,239 312 314 17,971 17,946 0,140

38 0,240 0,239 312 315 17,971 18,004 0,183

39 0,240 0,238 313 316 18,029 17,905 0,687

Rata-Rata Error 1,116

Keterangan: Perhitungan manual berdasarkan pengukuran lux meter dan penggaris.