Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan Tentang Akdr

14
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) I. Latar Belakang Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara atau permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2006). Pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua. Untuk itu diperlukan pemilihan jenis kontrasepsi tepat agar tidak terjadi efeksamping yang merugikan pemakai alat kontrasepsi. Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan kontrasepsi yaitu : a. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilanya. b. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) masa saat istri berusia 20 – 35 tahun yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kehamilan 3 -4 tahun. c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) saat usia istri diatas 35 tahun dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak. AKDR akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah terjadinya pembuahan (fertilisasi) dengan menghalangi bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi

description

laporan kegiatan promkes

Transcript of Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan Tentang Akdr

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG AKDR(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

I. Latar BelakangKontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara atau permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2006).Pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua. Untuk itu diperlukan pemilihan jenis kontrasepsi tepat agar tidak terjadi efeksamping yang merugikan pemakai alat kontrasepsi. Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan kontrasepsi yaitu :a. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilanya.b. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) masa saat istri berusia 20 35 tahun yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kehamilan 3 -4 tahun.c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) saat usia istri diatas 35 tahun dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.AKDR akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah terjadinya pembuahan (fertilisasi) dengan menghalangi bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tubafalopi dan menginaktifasikan sperma. Ada beberapa mekanisme cara kerja AKDR sebagai berikut :1) Timbulnya reaksi radang radang lokal di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.2) Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya implantasi.3) Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi didalam endometrium.4) Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopi.5) Immobilissi spermatozoa saat melewati cavum uteri.

II. Nama KegiatanPenyuluhan tentang AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

III. Tujuan Kegiatan.1. Memperkenalkan alat kontrasepsi terbaru yang aman dan efisien.2. Sebagai sarana promosi kesehatan guna meningkatkan personal hygiene pada masyarakat.3. Sebagai wahana mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa kedokteran dengan elemen masyarakat.4. Menumbuhkan sikap peduli antar sesama serta berperan aktif dalam upaya kegiatan kesehatan5. Mengaplikasikan ilmu yang didapat mahasiswa ketika terjun ke masyarakat.

IV. Waktu Dan Tempat Kegiatana. Tempat: Posyandu desa suka ramaib. Waktu Kegiatan: 09.00 wibc. Peserta: ibu dan bapak yang datang ke posyandud. Pelaksana: Dokter Muda Fakultas Kedokteran Unsyiah

V. Metode PenyuluhanPenyuluhan dilakukan dalam bentuk pemaparan tentang judul yang disampaikan dalam bentuk edukasi dan penjelasan tentang pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim. Disela materi, penyaji melakukan tanya jawab serta diskusi dengan peserta untuk hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti.VI. MATERI PENYULUHANDisini pemateri menjelaskan apa itu AKDR, bagaimanakah penggunaannya, apa keuntungan kelebihan dari AKDR, pada siapa-siapa saja AKDR bias digunakan.

VII. AKDRPemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua. Untuk itu diperlukan pemilihan jenis kontrasepsi tepat agar tidak terjadi efeksamping yang merugikan pemakai alat kontrasepsi. Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan kontrasepsi yaitu :a. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dabawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilanya.b. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) masa saat istri berusia 20 35 tahun yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kehamilan 3 -4 tahun.c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) saat usia istri diatas 35 tahun dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.Menurut Prawirohardjo (2007, p.534) hendaknya kontrasepsi memenuhi syarat-syarat berikut:a. Aman pemakaianya dan dapat dipercaya.b. Efek samping yang merugikan tidak ada.c. Lama kerjanya dapat diatur sesuai keinginan.d. Tidak mengganggu hubungan seksual.e. Tidak memerlukan bantuan medik atau control yang ketat selama pemakaiannya.f. Cara penggunaanya sederhana.g. Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas.h. Dapat diterima oleh suami istri.

IX. Mekanisme KerjaAKDR akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah terjadinya pembuahan (fertilisasi) dengan menghalangi bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tubafalopi dan menginaktifasikan sperma. Ada beberapa mekanisme cara kerja AKDR sebagai berikut :1) Timbulnya reaksi radang radang lokal di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.2) Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya implantasi.3) Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi didalam endometrium.4) Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopi.5) Immobilissi spermatozoa saat melewati cavum uteri.

2. Efektivitas 1) Efektifitas dari IUD dinyatakan pada angka kontinuitas (continuation rate) yaitu berapa lama IUD tetap tinggal in-uterio tanpa : Ekspulsi spontan, terjadinya kehamilan dan pengangkatan/pengeluaran karena alasan-alasan medis atau pribadi.2) Efektifitas dari bermacam-macam IUD tergantung pada :a) IUD-nya : Ukuran, Bentuk dan mengandung Cu atau Progesteron.b) Akseptor : Umur, paritas, frekuensi senggama.3) Dari factor yang berhubungan dengan akseptor yaitu umur dan paritas, diketahui :a) Makin tua usia, makin rendah angka kehamilan, ekspulsi dan pengangkatan /pengeluaran IUD.b) Makin muda usia, terutama pada nulligravid, maka tinggi angka ekspulsi dan pengangkatan /pengeluaran IUD.4) Use-effectiveness dari IUD tergantung pada variabel administratife, pasien dan medis, termasuk kemudahan insersi, pengalaman pemasang, kemungkinan ekspulsi dari pihak akseptor, kemampuan akseptor untuk mengetahui terjadinya ekspulsi dan kemudahan akseptor untuk mendapatkan pertolongan medis.

3. Keuntungan1) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.2) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti).3) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.4) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.5) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.6) Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380 A)7) Tidak mempengaruhi kualitas ASI.8) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (Apabila tidak terjadi infeksi).9) Dapat digunakan sampai menoupose (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)10) Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.11) Membantu mencegah terjadinya kehamilan ektopik.

4. KerugianEfek samping yang akan terjadi.1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 8 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan).2) Haid lebih lama dan banyak.3) Perdarahan atau (spooting) antar menstruasi4) Saat haid lebih sakit5) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.6) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering ganti-ganti pasangan.7) Penyakit radang panggul terjadi. Seorang perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas.8) Prosedur medis,termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut selama pemasangan.9) Sedikit nyeri perdarahan (spooting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari.10) Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang harus melakukanya.11) Mungkin AKDR keluar lagi dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR di pasang setelah melahirkan).12)Perempuan harus memeriksakan posisi benang dari waktu kewaktu, untuk melakukan ini perempuan harus bisa memasukkan jarinya kedalam vagina. Sebagian perempuan ini tidak mau melakukanya.

5. Indikasi 1) Usia reproduktif.2) Keadaan nulipara.3) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.4) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.6) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya adanya infeksi.7) Resiko rendah IMS.8) Tidak menghendaki metode hormonal.9) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.10) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.

6. Kontraindikasi 1) Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil).2) Perdarahan vagina yang tidak diketahui.3) Sedang menderita infeksi alat genital.4) Tiga bulan terakhir sedang mengalami abortus.5) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri.6) Penyakit trofoblas yang ganas.7) Diketahui menderiata TBC pelvic.8) Kanker alat genital.9) Ukuran rahim yang kurang 5 cm.

XII. Tanya Jawab1. Apakah AKDR tidak berbahaya?Sama sekali tidak, asal mengikuti anjuran pemakaian. AKDR akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah terjadinya pembuahan (fertilisasi) dengan mengahalangi bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tubafalopi dan menginaktifasikan sperma. Ada beberapa mekanisme cara kerja AKDR sebagai berikut :2. Timbulnya reaksi radang radang lokal di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.3. Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya implantasi.4. Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telh berimplantasi didalam endometrium.5. Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopi.6. Immobilissi spermatozoa saat melewati cavum uteri.

2 Apakah keuntungan kerugiannya? Keuntungan AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti). Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat. Tidak memprngaruhi hubungan seksual. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil. Tidak ada efeksamping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380 A) Tidak mempengaruhi kualitas ASI. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (Apabila tidak terjadi infeksi). Dapat digunakan sampai menoupose (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir) Tidak ada interaksi dengan obat-obatan. Membantu mencegah terjadinya kehamilan ektopik.

KerugianEfek samping yang akan terjadi. Perubahan siklus haid (umumnya pada 8 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan). Haid lebih lama dan banyak.Perdarahan atau (spooting) antar menstruasi. Saat haid lebih sakit Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering ganti-ganti pasangan. Penyakit radang panggul terjadi. Seorang perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas. Prosedur medis,termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut selama pemasangan. Sedikit nyeri perdarahan (spooting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang harus melakukanya. Mungkin AKDR keluar lagi dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR di pasang setelah melahirkan). Perempuan harus memeriksakan posisi benang dari waktu kewaktu,untuk melakukan ini perempuan harus bisa memasukkan jarinya kedalam vagina. Sebagian perempuan ini tidak mau melakukanya.3 Apa hal yang membahayakan yang biasa terjadi?Tidak ada, seperti yang saya jelaskan tadi. Selama mengikuti anjuran pemakaian AKDR sangat mudah nyaman serta aman digunakan dan efisien.

XIII. PenutupKontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara atau permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2006).Pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua. Untuk itu diperlukan pemilihan jenis kontrasepsi tepat agar tidak terjadi efek samping yang merugikan pemakai alat kontrasepsi. Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan kontrasepsi yaitu :a. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilanya.b. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) masa saat istri berusia 20 35 tahun yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kehamilan 3 -4 tahun.c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) saat usia istri diatas 35 tahun dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.

XIV. Dokumentasi

Banda Aceh, Agustus 2014 Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II Pembimbing III

dr. Laura Machnum dr. Nurul Fajri dr. Muhammad Rinaldi S.Nip.19801221 200904 2 004 Nip.19820202 201103 2 001 800/SPK/1748A/2014

MengetahuiKepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

Nurmiati, SP.MKMNip. 19770422 200012 2 001