Laporan Kegiatan PKL Diklat

download Laporan Kegiatan PKL Diklat

of 18

Transcript of Laporan Kegiatan PKL Diklat

LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN (PKL) BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAHDisusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

Disusun oleh :Katrin Winarsih Hapsari (14020110120027/19)

ADMINISTRASI PUBLIK (MANAJEMEN) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Pelatihan dan pendidikan bagi pegawai merupakan wahana untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Karena itu, kegiatan pelatihan dan pendidikan tidak dapat diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki era persaingan yang semakin ketat, tajam, dan berat pada awal abad milenium ini. Seorang pegawai khususnya pegawai negeri sipil yang memiliki kinerja yang rendah perlu mendapatkan pelatihan dan pendidikan guna menunjang performa kerjanya. Itulah kenapa pelatihan dan pendidikan merupakan aspek yang fundamental bagi pegawai. Untuk itu, guna memahami lebih lanjut lagi mengenai pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan bagi para pegawai dan calon pegawai negeri sipil, maka pada kesempatan kali ini diselenggarakan kunjungan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah. Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pendidikan dan pelatihan PNS. Oleh karena itu, kegiatan praktikum ini tentu sangat menguntungkan bagi para mahasiswa dan mahasiswi karena dapat menambah pengetahuan khususnya dalam bidang pelatihan dan pendidikan pegawai. Di samping itu, kegiatan praktikum ini sangat berpengaruh terhadap nilai kelulusan mahasiswa-mahasiswi jurusan administrasi publik yang mengikuti mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro. Dengan adanya kegiatan PKL ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa-mahasiswi guna mengetahui tugas, pokok, dan fungsi dari Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah serta mekanisme pendidikan dan peltihan pegawai di tempat tersebut. B. TUJUAN 1. Tujuan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) dilaksanakan penulis dengan maksud dan tujuan sebagai berikut: Memperoleh informasi dan data terkait praktek penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah

~2~

Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa Mendapatkan masukan dari stakeholder sebagai umpan balik bagi penyempurnaan materi mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Menjalin gambaran dan meningkatkan kerjasama antara Jurusan Administrasi Publik dengan pihak Pemerintah atau swasta. 2. Tujuan Pembuatan Laporan Tujuan pembuatan laporan antara lain: Sebagai bukti melaksanakan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah Sebagai laporan dari hasil Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan secara tertulis. Mengumpulkan data guna kepentingan fakultas dan khususnya penulis sendiri serta untuk menunjang peningkatan pengetahuan mahasiswa-mahasiswi tingkat selanjutnya. C. Mekanisme dan Pelaksanaan PKL Dalam melaksanakan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) ini, penulis mengunjungi obyek PKL, kemudian menganalisa serta menuangkannya dalam sebuah laporan. Penulis melaksanakan PKL di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah tepatnya di di Balai Sasana Widyapraja Jl. Setiabudi 201 A Semarang, pada hari Jumat 20 April 2012 pukul 08.00 WIB dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing - Drs. Mochamad Mustam, MS bersama dengan 152 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Administrasi Publik yang mengikuti mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Rombongan PKL diterima oleh Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah - Drs. Kris Nugroho, M.Si, MM beserta Pejabat Struktural dan Widyaiswara. Kegiatan PKL diawali dengan sambutan dari Bapak Drs. Mochamad Mustam, MS yang mengungkapkan maksud dan tujuan diselenggarakannya PKL. Kemudian disusul dengan sambutan dan paparan singkat mengenai Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah dari Drs. Kris Nugroho, M.Si, MM selaku Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.

BAB II ~3~

TINJAUAN UMUMA. Sejarah Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah Dalam perjalanan sejarah berdirinya Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Tengah mengalami pertumbuhan serta dekade perkembangan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: Diawali pada tahun 1972 berdiri PELATIP (Pelatihan Pegawai) di bawah koordinasi Biro Kepegawaian Setda. Propinsi Jawa Tengah. Bertempat di Kamar 14 Kantor Setda. Propinsi Dati I Jawa Tengah Jl. Menteri Supeno No. 1 Semarang. Dipimpin oleh seorang Kepala. Pada tahun 1974 berubah menjadi PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH. Bertempat di Kamar 14 Kantor Setda. Propinsi Propinsi Dati I Jawa Tengah Jl. Menteri Supeno No. 1 Semarang Dipimpin oleh seorang Direktur. Kemudian pada tahun 1982 PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH berpindah ke Jl. Imam Bonjol No. 42 Semarang (disamping Hotel Bali). Selanjutnya pada tahun 1985 PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH pindah ke Jl. Jajah Mada No. 112 Semarang. Sejak tanggal 28 Mei 1988 Instansi PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH bertempat di Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol Semarang. Dipimpin oleh seorang Kepala DIKLAT. Pada tahun 1993 PUSDIKLAT PROPINSI DATI I JAWA TENGAH pada lokasi yang sama berpindah tempat ke gedung ex. APDN Jl. Setiabudi 201 A Semarang. Berdasarkan atas Pemberlakuan Otonomi Daerah tahun 1999, Sebutan Instansi disesuaikan dan berubah menjadi DIKLAT PROPINSI JAWA TENGAH. Pada tahun 2001, Instansi ini berubah menjadi BADAN DIKLAT PROPINSI JAWA TENGAH dan dipimpin oleh Kepala Badan (Eselon IIa). Dan pada tahun 2008, dengan terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 7 Tahun 2008, Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah mengalami perubahan SOTK, Instansi ini sedikit ada perubahan nama menjadi BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan (Eselon IIa) B. Kedudukan dan Visi Misi Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Jawa Tengah melalui SEKDA. Visi dari Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah adalah menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan terbaik dalam menghasilkan aparatur yang kompeten. Sedangkan misinya, antara lain:

~4~

1) Melaksanakan

penyiapan

perumusan

kebijakan

teknis,

pembinaan,

pengkoordinasian

penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. 2) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, fasilititasi dan pelaksanaan di bidang pengembangan dan pengendalian mutu pendidikan dan pelatihan lingkup provinsi dan kabupaten/kota. 3) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, fasilititasi dan pelaksanaan di bidang pendidikan dan pelatihan prajabatan, kepemimpinan dasar, kepemimpinan menengah dan pemerintahan daerah lingkup provinsi dan kabupaten/kota. 4) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, fasilititasi dan pelaksanaan di bidang pendidikan dan pelatihan teknis administrasi, teknis pembangunan lingkup provinsi dan kabupaten/kota. 5) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, fasilititasi dan pelaksanaan di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional profesi, fungsional kediklatan lingkup provinsi dan kabupaten/kota. 6) Melaksanakan peningkatan kualitas pengelola pendidikan dan pelatihan dan kelompok jabatan fungsional / Widyaiswara. C. Struktur Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah Organisasi merupakan pengelompokan secara teratur suatu kerjasama antar orang-orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dan juga sudah ditetapkan. Adapun struktur organisasi dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

D. Dasar Hukum Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah o Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;

~5~

o Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); o Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); o Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); o Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Nomor 4593); o Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4737); o Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); o Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan Dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan; o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8); o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa

~6~

Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 7 Seri D Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 13); o Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; o Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah. E. Tugas, Pokok, dan Fungsi Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah Tugas pokok: Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur. Fungsi : Untuk melaksanakan tugas pokok, Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan dan pelatihan aparatur. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan dan pelatihan aparatur. c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan dan pengendalian mutu pendidikan dan pelatihan, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan teknis, pendidikan dan pelatihan fungsional lingkup provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Tengah. d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pendidikan dan pelatihan aparatur. e. Pelaksanaan kesekreatriatan badan. f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. F. Fasilitas Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah Badan DIKLAT Propinsi Jawa Tengah terletak di kawasan Kota Semarang Atas yang memiliki lahan seluas 20 Ha dengan kondisi kontur tanah memiliki kemiringan. Lahan yang cukup luas tersebut menjamin keseimbangan antara luas bangunan dan luas lahan sehingga kesejukan lingkungan terjaga. Lahan yang luas juga memungkinkan untuk ditingkatkan produktivitasnya. Terdiri dari:

~7~

1. Gedung Administrasi - Graha Widya Praja Sebagai Pusat Kegiatan Administrasi Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah yang berada di Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol - Semarang. Gedung yang terdiri dari 2 lantai ini terbagi atas beberapa ruang: Ruang Kepala Badan Diklat, Ruang Sekretariat, Ruang Bidang Diklat Teknis, Ruang Bidang Diklat Kepemimpinan, Ruang Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Diklat, Ruang Bidang Diklat Fungsional, Ruang Rapat Alamanda dan Ruang Rapat Kanthil. 2. Gedung Pertemuan - Balai Sasana Widya Praja Balai Sasana Widya Praja merupakan gedung pertemuan utama di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Gedung ini berkapasitas 450 tempat duduk atau 800 orang berdiri. Fasilitas yang tersedia antara lain AC 80 PK, kursi 100 buah, sound system, 3 unit LCD Projector 4500 Ansi Lumens dan Layar Lebar, seperangkat alat musik tradisional Gamelan, Ruang VIP, Free Hotspot, Toilet yang memadai dan area parkir yang luas. 3. Gedung Pertemuan - Aula Muria Aula Muria merupakan gedung pertemuan berkapasitas 250 tempat duduk, terdiri dari 1 ruang utama dan 1 ruang transit dengan didukung fasilitas sound system, 2 unit AC Standing 5 PK dan 6 unit AC Split 1 PK 4. Kampus: Kampus Pendidikan Ekskutif Merapi, Kampus Pendidikan Merbabu, Kampus Pendidikan Eksekutif Muria, Kampus Pendidikan Sindoro I & II, dan Kampus Pendidikan Sumbing I & II. 5. Asrama: Asrama Eksekutif Merapi, Asrama / Wisma Merbabu I-III, Asrama Eksekutif Muria, Asrama Sindoro I-III, Asrama Sumbing I-IV 6. Laboratorium Komputer 7. Gedung Perjamuan Makan / Menza 8. Perpustakaan 9. Tempat Ibadah 10. Balai Pengobatan 11.Laundry Center, dan 12. Area Parkir G. Jenis dan Jenjang Diklat

~8~

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000, Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS khususnya dalam pasal 4, disebutkan bahwa diklat secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni: 1. Diklat Prajabatan Diklat Prajabatan merupakan syarat pengangkatan CPNS menjadi PNS Diklat Prajabatan terdiri dari : Diklat Prajabatan Golongan I untuk menjadi PNS Golongan I; Diklat Prajabatan Golongan II untuk menjadi PNS Golongan II; Diklat Prajabatan Golongan III untuk menjadi PNS Golongan III.

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib disertakan dalam diklat Prajabatan selambat-lambatnya 2 (dua) tahun setelah pengangkatannya sebagai CPNS. CPNS wajib mengikuti dan lulus Diklat prajabatan untuk diangkat sebagai PNS. Diklat Prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS disamping pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dna perannya sebagai pelayan masyarakat. Peserta diklat prajabatan adalah semua Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Kegiatan diklat prajabatan di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dapat digambarkan dalam tabel berikut ini: No Sub Kegiatan 1. Diklat Prajabatan CPNS Gol. III (Prov) Lama Sasaran Kegiatan 21 hari efektif Terwujudnya 213 CPNS Gol. III Prov. Jateng yang memiliki kompetensi sesuai dengan syarat pengangkatan sebagai PNS Gol. III 2. Diklat Prajabatan CPNS Gol. III (BIP) 21 hari efektif Terwujudnya 1840 CPNS Gol. III Instansi Pengirim yang memiliki kompetensi sesuai dengan syarat pengangkatan sebagai PNS Gol. 3. Diklat Prajabatan CPNS Gol. I & II (Prov) III 17 hari efektif Terwujudnya 177 CPNS Gol. I & II Prov. Jateng yang memiliki kompetensi sesuai dengan syarat pengangkatan sebagai PNS Gol. I & II

~9~

4. Diklat Prajabatan CPNS Gol. I & II (BIP)

17 hari efektif Terwujudnya 1421 CPNS Gol. I & II Instansi Pengirim yang memiliki kompetensi sesuai dengan syarat pengangkatan sebagai PNS Gol. I & II

2. Diklat Dalam Jabatan Diklat kepemimpinan Diklat kepemimpinan yang selanjutnya disebut DIKLATPIM dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompentensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Diklat kepemimpinan yang selanjutnya disebut DIKLATPIM dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompentensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural Diklat terdiri dari : berikut ini: No Sub Kegiatan 1. Diklat Kepemimpinan Tk. II (BIP) Lama 11 minggu Sasaran Kegiatan 120 orang PNS Instansi Pengirim yang memiliki kompetensi 2. Diklat Kepemimpinan Tk. III (BIP) sesuai dengan jenjang jabatan Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk jabatan struktural Eselon IV; Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk jabatan struktural Eselon III; Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk jabatan struktural Eselon II; Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk jabatan struktural Eselon I.

Kegiatan diklat kepemimpinan di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dapat digambarkan dalam tabel

Struktural Eselon II 48 hari efektif 200 orang PNS Instansi Pengirim yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan Struktural Eselon III 38 hari efektif 160 orang PNS Instansi Pengirim yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan

3. Diklat Kepemimpinan Tk. IV (BIP)

Struktural Eselon IV 4. Diklat Kepemimpinan Tk. III (Provinsi) 48 hari efektif 40 orang PNS Provinsi Jawa Tengah yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan Struktural Eselon III

~ 10 ~

5. Diklat Kepemimpinan Tk. IV (Provinsi) 38 hari efektif 40 orang PNS Provinsi Jawa Tengah yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang 6. Fasilitasi Penyelenggaraan Diklatpim dan Prajabatan di Kab/Kota dengan Pola Kemitraan 7. Diklat Kepemimpinan Pemerintahan Desa jabatan Struktural Eselon IV Terwujudnya penyelenggaraan Kemitraan di kab./kota penyelenggaraan diklat 40 Kepala Desa yang memiliki kompetensi dalam manajemen pemerintahan desa. Diklat sesuai Pola standar

Diklat Fungsional Diklat Fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan Fungsional masing-masing jenis dan jenjang diklat Fungsional untuk masing-masing jabatan fungsional ditetapkan oleh instansi Pembina jabatan Fungsional yang bersangkutan. Kegiatan diklat fungsional di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dapat digambarkan dalam tabel berikut ini: No 1. 2. 3. 4. Sub Kegiatan Lama Target Peserta 30 orang Petugas Pengelola dan Penyelenggara Diklat pada Pemerintah Provinsi Jateng 8 hari 30 orang Pejabat Pengelola atau Penyelenggara Diklat pada Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se Jateng DF. Pengembangan Budaya 10 Kerja Aparatur Pemerintah Petugas hari Diklat Jabatan Fungsional 14 Epidemiolog hari Kesehatan Tk. Ahli 5. 60 orang Pejabat dan Staf Potensial pada Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se Jateng 30 orang Pejabat dan Staf Petugas Epidemiolog Kesehatan Tk Ahli pada Dinas Kesehatan atau RS pada Pemprov dan Kab/Kota se Jateng

DF. Training Of Course 8 hari (TOC) DF. MOT

Diklat Jabatan Fungsional Petugas14 hari 30 orang Petugas/ Pejabat Fungsional Sanitarian Terampil Sanitarian Terampil pada Dinas Kesehatan atau RS di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Jateng

~ 11 ~

6.

Diklat Fungsional Ajensia Hayati

8 hari 30 orang Petugas/ Pejabat Fungsional Ajensia Hayati pada Dinas Pertanian di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Jateng

7.

DF. SL-PTT Tanaman Padi

10 hari 30 orang Petugas/ Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian pada Dinas Pertanian di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota

8.

se Jateng DF. Pengawas KSP/USP Koperasi,10 hari 30 orang Petugas/ Pejabat Pengawas Koperasi pada Dinas KJKS/UJKS Koperasi Koperasi dan UMKM di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Jateng DF. Teknologi Pupuk Organik bagi10 hari 30 orang Petugas/ Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian Penyuluh Pertanian pada Dinas Pertanian di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota

9.

se Jateng 10. DF. Media Penyuluhan Kesehatan8 hari 60 orang Petugas/ Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Berbasis Film 11. DF. Penyuluh Perindag Kompetensi 12. Diklat TOT Perpustakaan di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Jateng Berbasis8 hari 30 orang Petugas atau Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian atau Perdagangan pada Dinas Perindag di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Jateng 8 hari 30 orang Petugas/ Pejabat Fungsional Pustakawan atau Widyaiswara pada Kantor Perpustakaan / Balai Diklat di 13. Diklat Sertifikasi Benih lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Jateng 8 hari 30 orang Petugas/ Pejabat Fungsional serta Penyuluh Pertanian yang menangani Benih pada Dinas Pertamanan di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Jateng 14. DF. Organisme Pengganggu Tanaman8 hari 30 orang Petugas/ Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian Pangan pada Dinas Pertanian di lingkungan Pemprov dan Kab/Kota se Jateng Diklat Teknis Diklat teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanakan tugas PNS. Diklat teknis dapat dilaksanakan secara berjenjang. Jenis dan jenjang diklat Teknis untuk masing-masing jabatan ditetapkan oleh instansi teknis yang bersangkutan. No Sub Kegiatan Lama Target Peserta

~ 12 ~

1. 2.

DT. Petugas Pemeriksa Daging DT. Budidaya Ternak Besar dan Kecil

14 hari 35 orang Pejabat/Petugas Pemeriksa Daging pada Dinas Peternakan Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah 14 hari 35 orang Pejabat/Petugas Budidaya Ternak Besar/Kecil pada Dinas Peternakan Kabupaten / Kota Se Jawa

3.

Tengah DT. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan 14 hari 35 orang Pejabat/Petugas Budidaya Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah

4.

DT. Pola Tanam Terpadu

14 hari 35 orang Pejabat/Petugas yang menangani pertanian terpadu pada Dinas Pertanian Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah 14 hari 35 orang Pejabat/Petugas yang menangani budidaya tanaman hutan pada Dinas Kehutanan Kabupaten /

5.

DT. Budidaya Hutan Rakyat

6.

Kota Se Jawa Tengah DT. Pengembangan Budidaya Perikanan 14 hari 35 orang Pejabat/Petugas yang menangani budidaya Air Tawar perikanan air tawar pada Dinas Perikanan Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah DT. Pengembangan Budidaya Perikanan 14 hari 35 orang Pejabat/Petugas yang menangani budidaya Air Payau perikanan air payau pada Dinas Perikanan Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah DT. Kewirausahaan Manajemen UMKM 14 hari 35 orang Pejabat / Petugas yg Potensial yang menangani Bidang pembinan Koperasi pd Dinas Koperasi Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah DT. Manajemen Penyehatan Lingkungan 14 hari 35 orang Pejabat/Petugas yang menangani penyehatan lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah 14 hari 35 orang Pejabat/Petugas yang menangani pengairan pada Dinas SDA Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah

7.

8.

9.

10. DT. Sumber Daya Air Tk. Dasar

11. DT. Manajemen Lalu Lintas

16 hari 35 orang Petugas yang menangani lalu lintas pada Dinas Hubkominfo Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah

~ 13 ~

12. DT. Rekam Medik Kesehatan

14 hari 35 orang Pejabat/Petugas yang menangani rekam medik kesehatan Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah

13. DT.

Peningkatan

Kinerja

Pelayanan 16 hari 35 orang aparatur PNS yg profesional dan kompetensi dalam pelayanan publik

Terpadu Satu Pintu

14. DT. Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah 5 hari 70 orang Pejabat/Petugas yang menangani pengelolaan keuangan pada SKPD Provinsi dan SKPD Kabupaten / 15. DT. Bendahara Keuangan Daerah Kota Se-Jawa Tengah 8 hari 60 orang Bendahara / Petugas Keuangan di SKPD

Provinsi dan SKPD Kab / Kota se-Jateng 16. DT. Akuntansi Pemerintah dan Laporan 8 hari 35 orang Bendahara / Petugas Keuangan di SKPD Keu. Pemda 17. Electronic Procurement 18. DT. Pengelolaan Aset Daerah 19. DT. Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi dan SKPD Kab / Kota se-Jateng 4 hari 70 orang Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di SKPD Provinsi dan SKPD Kab / Kota se-Jateng 5 hari 70 orang pengelola aset di SKPD Provinsi dan SKPD Kab / Kota se-Jateng 5 hari 35 orang Pejabat/Petugas yang kajian lingkungan hidup pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten / 20. Fasilitasi dan Pembinaan Penyelenggaraan Diklat di Kab/Kota Kota Se Jawa Tengah Tersusunnya program kegiatan diklat teknis dan atau terselenggaranya Diklat Teknis Kab / Kota se Jateng

BAB III SESI TANYA JAWABSetelah mendapatkan pemaparan singkat mengenai Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah, peserta PKL mendapatkan kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan perwakilan dari Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Sesi tanya jawab dibuka dengan memberi kesempatan kepada enam orang penanya. Adapun pertanyaannya yakni: 1. Bagaimana mekanisme / teknis pendidikan dan pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah? 2. Apa saja hambatan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah?

~ 14 ~

3. Apa syarat bagi instruktur / pengajar yang melatih dan mendidik para peserta diklat? 4. Solusi apa yang diberikan bagi para peserta diklat yang masih memiliki kinerja yang rendah meskipun sudah mendapatkan pelatihan dan pendidikan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah? 5. Apa perbedaan standarisasi badan diklat negeri dan swasta? 6. Bagaimana kaitan isu reformasi dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah? Keenam pertanyaan tersebut kemudian mendapat jawaban langsung dari Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah - Drs. Kris Nugroho, M.Si, MM dan beberapa kasubag yang lain seperti Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Diklat - Drs. Joko Suwarsono, M.Si; Kasubid Pengembangan Diklat - Drs. Edi Wahyono, M.Si; dan Kasubid Diklat Kepemimpinan Dasar dan Prajabatan - Jati Wiyono, SH, M.Si. Jawaban yang diberikan antara lain: 1. Mekanisme / teknis pendidikan dan pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah disebut juga sebagai siklus pendidikan dan pelatihan yang meliputi tahapan proses pengkajian kebutuhan pelatihan, proses perumusan tujuan pelatihan, proses merancang program pelatihan, proses pelaksanaan program pelatihan, dan proses evaluasi program pelatihan. 2. Hambatan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah dimulai dari kendala saat pemanggilan peserta diklat, penyelenggaraannya, kelulusannya, pengawasan, penguasaan materi para pengajar hingga kendala yang utama adalah masalah biaya yang terbatas. 3. Pengajar peserta diklat sering juga disebut widyaiswara. Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS pada lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pemerintah. Widyaiswara dicalonkan secara internal dan diangkat oleh pejabat yang berwenang dengan penempatan dalam lingkungan instansi dari pejabat yang mengangkat melalui surat rekomendasi yang diterbitkan oleh LAN setelah calon Widyaiswara dinyatakan lulus syarat administrasi dan uji/evaluasi kompetensi melalui paparan spesialisasi mata diklat. Adapun persyaratan administratif widyaiswara antara lain Memiliki surat usulan mengikuti Diklat dan Seleksi Calon Widyaiswara dari Pejabat Pembina Kepegawaian instansi yang ditujukan kepada Kepala LAN;

~ 15 ~

Lulus dan menerima Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Diklat Calon Widyaiswara; Mengisi Lembar Biodata dari LAN; Berijazah serendah-rendahnya S-1 atau D-IV Usia maksimal 50 tahun pada saat diangkat menjadi Widyaiswara (SK Pengangkatan); SK Pengangkatan/Pemberhentian jabatan terakhir; Melengkapi: Daftar Riwayat Hidup, DP-3 terbaru, dan Ijazah/Sertifikat; Rencana kerja mengajar individu minimum 500 JP setahun; Program Diklat di Unit Diklat instansi pengusul satu tahun berjalan; Surat Keterangan Pengalaman Mengajar Diklat PNS (apabila ada); Karya Tulis Ilmiah yang pernah dibuat/diterbitkan (apabila ada); Mempersiapkan minimum 2 (dua) spesialisasi Diklat; Melengkapi GBPP/Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat, SAP/Rencana Pembelajaran, Bahan Ajar/Modul, dan Copy OHT/Slide sebanyak 2 (dua) rangkap dari spesialisasi yang dipaparkan dan 1 (satu) rangkap dari yang tidak dipaparkan. 4. Bila seorang pegawai negeri sipil memiliki kinerja yang rendah, maka ia perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari badan diklat yang berwenang, namun bila setelah mendapatkan pendidikan dan pelatihan performa kinerjanya tetap perlu maka ia perlu ditinjau ulang lagi / dievaluasi. 5. Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah merupakan badan diklat negeri yang termasuk dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah Jateng, sehingga Badan Diklat ini hanya akan melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri sipil dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan pendidikan dan pelatihan bagi PNS yang ada di kabupaten / kota adalah perwujudan sumbangsih dari Badan Diklat Provinsi Jawa. Badan diklat negeri ini sudah terakreditasi atau mendapat pengakuan dari pihak berwenang. Sedangkan badan diklat swasta dapat mendidik dan melatih pagawai negeri / karyawan swasta selama memiliki akreditasi dari BAN (Badan Akreditasi Nasional). 6. Seiring berjalannya reformasi di segala bidang, khususnya reformasi birokrasi, Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah juga mereformasi instansinya guna perbaikan pelayanan ke arah yang lebih baik. Salah satu langkah yang dilakukan antara lain pembekalan yang memadai terhadap tenaga pengajar dengan standar kompetensi yang baik. Untuk itu, guna memahami lebih lanjut lagi mengenai pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan bagi para pegawai dan calon pegawai

~ 16 ~

negeri sipil, maka pada kesempatan kali ini diselenggarakan kunjungan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah.

BAB IV PENUTUP A. KesimpulanKegiatan pelatihan dan pendidikan tidak dapat diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki era persaingan yang semakin ketat pada awal abad milenium ini. Seorang pegawai khususnya pegawai negeri sipil yang memiliki kinerja yang rendah perlu mendapatkan pelatihan dan pendidikan guna menunjang performa kerjanya. Untuk itu, guna memahami lebih lanjut lagi mengenai pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan bagi para pegawai dan calon pegawai negeri sipil, maka pada

~ 17 ~

kesempatan kali ini diselenggarakan kunjungan Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah. PKL dilaksanakan dengan maksud dan tujuan antara lain: Memperoleh informasi dan data terkait praktek penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa Mendapatkan masukan dari stakeholder sebagai umpan balik bagi penyempurnaan materi mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Menjalin gambaran dan meningkatkan kerjasama antara Jurusan Administrasi Publik dengan pihak Pemerintah atau swasta.

B. SaranSejauh ini, pelaksanaan PKL yang diselenggarakan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah suduh cukup baik. Namun akan lebih baik bila pelaksanaanya berjalan tepat waktu dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian para peserta juga diajak untuk meninjau secara lansung fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah, sehingga para peserta PKL memiliki gambaran yang lebih jelas dan nyata mengenai Badan Diklat Provinsi Jateng, tidak hanya sekedar melihat gambar di layar LCD.

~ 18 ~