LAPORAN KEGIATAN MGMP
-
Upload
aaron-sawyer -
Category
Documents
-
view
6.874 -
download
788
description
Transcript of LAPORAN KEGIATAN MGMP
LAPORAN KEGIATAN
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(MGMP PAI)
MADRASAH ALIYAH NEGERI PAMEUNGPEUK
2006
Daftar Isi
1. KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i
2. PELAKSANAAN MGMP PAI SMA/MA …………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………... 1
B. Tujuan …………………………………………………………………... 2
C. Peserta …………………………………………………………………….. 3
D. Waktu dan Tempat ……………………………………………………… 3
E. Sumber Pendanaan ……………………………………………………… 3
F. Pelaksana ………………………………………………………………… 3
G. Pedoman …………………………………………………………………. 3
H. Implementasi Pedoman …………………………………………………. 4
I. Pelaksanaan ………..………………………………..…………………… 4
J. Penutup …………………………………………………………………. 5
3. LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Maha suci Allah SWT penentu segala kejadian, yang telah mengantarkan kita untuk
sampai pada laporan kegiatan ini. Berkat ridho Allah SWT dan berbagai pihak yang telah
membantu mengarahkan dan membimbing, akhirnya kegiatan musyawarah guru mata
pelajaran PAI di MAN Pameungpeuk telah diselesaikan walaupun dengan berbagai
kekurangan yang ada.
Banyak rangkaian proses yang harus dilewati dalam kegiatan ini, ada proses yang
menggembirakan, ada pula proses yang melelahkan. Akan tetapi disaat melewati proses
yang melelahkan, begitu banyak dukungan dari orang-orang yang Allah hadirkan, Oleh
karena itu layak dan seharusnya jika kami bersyukur pada mereka walaupun dalam bentuk
yang sangat sederhana yaitu berupa ucapan terima kasih kepada semua rekan guru yang
telah membantu terlaksananya kegiatan ini.
Garut, 9 maret 2008
Kepala MAN Pameungpeuk
Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran PAI SMA/MA
tahun Pelajaran 2007/2008
A. Latar Belakang
Tujuan utama dari pendidikan adalah membangun manusia seutuhnya, akan tetapi
pembangunan manusia merupakan hal yang abstrak yang berbeda dengan
pembangunan sebuah gedung yang hasilnya dapat langsung terlihat. Pembangunan
manusia harus melewati berbagai proses yang sangat rumit. Salah satu proses dalam
pendidikan adalah pembelajaran. Dalam hal ini pembelajaran diartikan sebagai
serangkaian upaya yang dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Upaya yang
dilakukan oleh guru agar siswa dapat belajar tentu saja biasa terlihat dari kegiatan
sehari-hari dikelas.
Dalam upaya meningkatkan hasil pendidikan, para ilmuwan pendidikan berusaha
mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang efektif. Berbagai model
pembelajaran dikaji dan dikembangkan untuk kemudian diterapkan, akan tetapi proses
ini terus berlangsung. Tidak pernah ditemukan sebuah model pembelajaran yang
terbaik saat ini, yang kita temukan adalah model pembelajaran yang tepat yang
digunakan dalam satu sistem tertentu. Walaupun demikian sehebat apapun metode
dikembangkan, tentu saja tidak akan membuahkan hasil seandainya siswa tidak mau
belajar. Hal ini artinya proses pembelajaran sangat bertumpu pada keinginan siswa
untuk belajar, guru hanya merupakan fasilitator yang memberikan fasilitas ruang dan
waktu serta bimbingan agar siswa dapat belajar.
Selain pada akhirnya pembelajaran tergantung pada faktor siswa, pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dalam kelas terbatas ruang dan waktu. Artinya pertama,
pembelajaran yang dialami oleh siswa terbatas pada ruang lingkungan sekolah, padahal
lingkungan yang harus dikenal oleh siswa jauh lebih luas dari hanya lingkungan
sekolah. Kedua, pembelajaran dilingkungan sekolah terbatas waktu, hal ini jelas
terlihat bahwa hampir semua sekolah membatasi waktu belajarnya pada selang waktu
tertentu, padahal pembelajaran harus dilakukan sepanjang waktu. Oleh karena itu
pembelajaran yang dilakukan disekolah harus benar-benar efektif dan efisien sehingga
diharapkan dalam waktu dan ruang yang terbatas, setiap pembelajaran mampu
menghadirkan hasil yang nyata.
Pembelajaran yang efektif dan efisien, tidak akan mungkin diperoleh tanpa
perencanaan yang matang. Pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran yang
telah digariskan oleh negara pada umumnya masih terlalu abstrak untuk dilaksanakan.
Oleh karena itu perlu penguraian secara lebih konkrit sehingga mempermudah
pengukuran keberhasilan dari setiap kegiatan pembelajaran.
Merencanakan sebuah proses pembelajaran bukan merupakan pekerjaan yang
mudah, disamping harus menguasai berbagai metode dan pendekatan belajar, seorang
guru harus memiliki pengetahuan dalam psikologi belajar. Merancang skenario belajar
berbeda dengan merancang skenario sandiwara. Pada skenario sandiwara, setiap
kejadian telah dapat ditentukan, sedangkan pada skenario pembelajaran, sistem sangat
terbuka, setiap tokoh dalam hal ini siswa, memiliki pemikiran yang tidak mudah untuk
ditebak.
Akan tetapi di balik besarnya tanggung jawab dan pekerjaan yang harus dihadapi
oleh seorang guru, tetap saja guru merupakan manusia. Profesi guru mungkin hanya
sebagian status yang dimiliki selain status lain seperti status seorang ayah, seorang
suami, seorang anak, atau status lainnya yang menyebabkan seorang guru tidak
mungkin dapat terjun secara total dalam 24 jam dalam satu hari untuk memikirkan dan
merencakanan kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk mengatasi keterbatasan itulah
maka diperlukan sebuah kelompok guru dalam satu mata pelajaran tertentu untuk
berbagi pengalaman dan pengetahuan sehingga memperingan pekerjaan perencanaan
dalam pembelajaran
B. Tujuan
Secara terperinci tujuan musyawarah guru mata pelajaran ini adalah
1. Sarana silaturahmi guru mata pelajaran agama islam (PAI)
2. Merumuskan silabus berdasarkan kompetensi dasar dan standar kompetensi
yang telah diamanatkan oleh negara
3. Merumuskan program tahunan, program semester, dan minggu efektif dalam
pembelajaran PAI
4. Diskusi mengenai pengisian standar ketuntasan belajar minimal
5. Diskusi mengenai format rencana pengajaran
6. Diskusi mengenai kedalaman materi yang harus disampaikan kepada siswa
7. Diskusi mengenai perkembangan metode dan pendekatan pembelajaran PAI
8. Sarana bertukar informasi mengenai KTSP
C. Ruang Lingkup
1. Pembentukan kepengurusan MGMP PAI
2. Pembahasan Program kerja
3. Pembuatan admisnistrasi kelas
D. Peserta
Peserta dalam kegiatan ini adalah guru mata pelajaran pendidikan agama islam
(PAI) yang berada dalam lingkup KKM MAN Pameungpeuk, yang terdiri dari
1. MAN Pameungpeuk
2. MA Al Manar Pameungpeuk
3. MA Madliyah Pameungpeuk
4. MA Al-Ma’arif Cikelet
5. MA Al-falah Cikelet
6. MA Al Qonaah Cikajang
7. MA Persis Cikajang
8. MA Nurul Huda Cisurupan
9. MA Pendeuy Singajaya
10. MA Nurul hidayah Singajaya
Setiap madrasah mengirimkan 3 perwakilan guru agama masing-masing 1 orang guru
fiqih, 1 orang guru aqidah-akhlaq, dan 1 orang guru quran-hadist. Jumlah total peserta
seharusnya dari dari 10 madrasah, termasuk MAN Pameungpeuk adalah 30 orang.
E. Waktu dan Tempat
Kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dilaksanakan di ruang guru MAN
Pameungpeuk. Dimulai pada hari selasa, 5 Pebruari s/d rabu, 6 Pebruari 2008.
F. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan kegiatan berasal dari bantuan pemerintah yang bersumber dari
DIPA Kantor wilayah Departemen Agama provinsi Jawa Barat.
G. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan MGMP PAI SMA/MA adalah koordinator MGMP PAI MAN
Pameungpeuk
H. Pedoman
Pedoman kegiatan MGMP adalah amanat pemberi bantuan yang tertuang pada Surat
Ikatan Kerja (SIK) Antara penerima bantuan dalam hal ini adalah Kepala Man
Pameungpeuk dan pemberi bantuan yang diwakili oleh Kepala bidang MAPENDA
Kantor wilayah Departemen Agama Jawa Barat selaku pejabat pembuat komitmen,
bahwa bantuan yang diberikan harus dipergunakan untuk yaitu :
1. Pemberdayaan Organisasi MGMP agar mampu menjadi wadah yang dapat
menghimpun keberadaan Guru Mata Pelajaran PAI
2. Penyebaran informasi mengenai konsep dasar KTSP
3. Memberdayakan anggota MGMP agar mampu menyusun/merancang silabus, RPP
sampai pengukuran mutu hasil belajar peserta didik.
4. Mendorong anggota MGMP PAI SMA/MA agar dapat berinovasi kreatifitas dan
aktifitas dalam merancang proses pembelajaran
5. Keberadaan Guru PAI di SMA/MA dapat memberikan kontribusi yang optimal
dalam keberhasilan penyusunan KTSP yang dirancang di setiap Sekolah/Madrasah.
I. Implementasi Pedoman Kegiatan
Untuk memenuhi amanat-amanat yang tertuang dalam Surat Ikatan Kerja (SIK)
tersebut diadakan kegiatan sebagai berikut
1. Seminar mengenai : Konsep dasar KTSP (amanat SIK No.2) dan Kontribusi guru
PAI dalam penyusunan KTSP di sekolah (amanat SIK No.5).
Ruang lingkup materi seminar adalah : Konsep dasar KTSP, Landasan philosopis
KTSP, landasan Hukum, susunan KTSP, dan Peran setiap komponen sekolah
dalam penyusunan KTSP.
2. Seminar mengenai : Inovasi dalam proses pembelajaran (amanat SIK No.4).
Ruang lingkup materi seminar adalah : Psikologi belajar, strategi pembelajaran, dan
inovasi-inovasi pembelajaran
3. Rapat pembentukan pengurus MGMP PAI (amanat SIK No.1)
4. Pengarahan dan Pembuatan administrasi kelas yang terdiri dari : Pembuatan
silabus, RPP, Perhitungan Minggu efektif, dan Penentuan KKM.(amanat SIK No.3)
J. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan MGMP PAI ini dilaksanakan dua hari. Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul
8.30 yaitu chek in peserta beserta pengisian absensi. Dari jumlah total peserta yang
seharusnya hadir yaitu 30 orang dalam pelaksanaan, hanya dihadiri oleh 21 orang
peserta.
Pada hari pertama, acara dimulai dengan pembukaan, yang dilanjutkan dengan
pengarahan dan pembukaan pelaksanaan kegiatan oleh kepala kantor departemen
agama. Selanjutnya diteruskan dengan kegiatan seminar yang diisi oleh Kasie.
Mapenda kantor wilayah Depag dan oleh pengawas KKM MAN Pameungpeuk. Pada
hari pertama, kegiatan ditutup dengan pembentukan pengurus MGMP PAI KKM
MAN Pameungpeuk
Pada hari kedua, acara difokuskan dalam pembuatan adminisrasi guru, yang dimulai
dengan revisi silabus versi MK2MA, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas X. (Agenda kegiatan terlampir)
K. Penutup
Harapan dari MGMP ini adalah semoga menjadi wahana yang dapat mencerahkan
pengetahuan para guru PAI khususnya di lingkungan KKM MAN Pameungpeuk,
sehingga dapat memperkaya berbagai macam teknik yang efektif untuk dapat
digunakan dalam proses pembelajaran di kelas dalam arti yang seluas-luasnya.
Pada akhirnya MGMP PAI merupakan salah satu usaha manusia (Guru) untuk
memperbaiki kekurangannya dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa,
walaupun demikian dalam usaha ini pun masih terdapat berbagai macam kekurangan.
Akan tetapi dengan berbagai kekurangan ini kami tetap berharap adanya perubahan
yang signifikan yang merupakan buah dari MGMP PAI, dalam bentuk peningkatan
profesionalisme, idealisme, kecintaan, dan loyalitas terhadap profesi guru.
Sebagai penutup, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam kegiatan ini, semoga Allah SWT. Memberikan balasan yang jauh lebih baik dari
apa yang telah diamalkan dalam kegiatan ini
Pameungpeuk, 9 Maret 2008
Kepala MAN Pameungpeuk
Dra. Ida Parida
NIP. 150.