LAPORAN KEGIATAN MGMP

12
LAPORAN KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MGMP PAI)

description

laporan mgmp

Transcript of LAPORAN KEGIATAN MGMP

Page 1: LAPORAN KEGIATAN MGMP

LAPORAN KEGIATAN

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(MGMP PAI)

MADRASAH ALIYAH NEGERI PAMEUNGPEUK

Page 2: LAPORAN KEGIATAN MGMP

2006

Daftar Isi

1. KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i

2. PELAKSANAAN MGMP PAI SMA/MA …………………………………. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………………... 1

B. Tujuan …………………………………………………………………... 2

C. Peserta …………………………………………………………………….. 3

D. Waktu dan Tempat ……………………………………………………… 3

E. Sumber Pendanaan ……………………………………………………… 3

F. Pelaksana ………………………………………………………………… 3

G. Pedoman …………………………………………………………………. 3

H. Implementasi Pedoman …………………………………………………. 4

I. Pelaksanaan ………..………………………………..…………………… 4

J. Penutup …………………………………………………………………. 5

3. LAMPIRAN

Page 3: LAPORAN KEGIATAN MGMP

KATA PENGANTAR

Maha suci Allah SWT penentu segala kejadian, yang telah mengantarkan kita untuk

sampai pada laporan kegiatan ini. Berkat ridho Allah SWT dan berbagai pihak yang telah

membantu mengarahkan dan membimbing, akhirnya kegiatan musyawarah guru mata

pelajaran PAI di MAN Pameungpeuk telah diselesaikan walaupun dengan berbagai

kekurangan yang ada.

Banyak rangkaian proses yang harus dilewati dalam kegiatan ini, ada proses yang

menggembirakan, ada pula proses yang melelahkan. Akan tetapi disaat melewati proses

yang melelahkan, begitu banyak dukungan dari orang-orang yang Allah hadirkan, Oleh

karena itu layak dan seharusnya jika kami bersyukur pada mereka walaupun dalam bentuk

yang sangat sederhana yaitu berupa ucapan terima kasih kepada semua rekan guru yang

telah membantu terlaksananya kegiatan ini.

Garut, 9 maret 2008

Kepala MAN Pameungpeuk

Page 4: LAPORAN KEGIATAN MGMP

Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran PAI SMA/MA

tahun Pelajaran 2007/2008

A. Latar Belakang

Tujuan utama dari pendidikan adalah membangun manusia seutuhnya, akan tetapi

pembangunan manusia merupakan hal yang abstrak yang berbeda dengan

pembangunan sebuah gedung yang hasilnya dapat langsung terlihat. Pembangunan

manusia harus melewati berbagai proses yang sangat rumit. Salah satu proses dalam

pendidikan adalah pembelajaran. Dalam hal ini pembelajaran diartikan sebagai

serangkaian upaya yang dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Upaya yang

dilakukan oleh guru agar siswa dapat belajar tentu saja biasa terlihat dari kegiatan

sehari-hari dikelas.

Dalam upaya meningkatkan hasil pendidikan, para ilmuwan pendidikan berusaha

mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang efektif. Berbagai model

pembelajaran dikaji dan dikembangkan untuk kemudian diterapkan, akan tetapi proses

ini terus berlangsung. Tidak pernah ditemukan sebuah model pembelajaran yang

terbaik saat ini, yang kita temukan adalah model pembelajaran yang tepat yang

digunakan dalam satu sistem tertentu. Walaupun demikian sehebat apapun metode

dikembangkan, tentu saja tidak akan membuahkan hasil seandainya siswa tidak mau

belajar. Hal ini artinya proses pembelajaran sangat bertumpu pada keinginan siswa

untuk belajar, guru hanya merupakan fasilitator yang memberikan fasilitas ruang dan

waktu serta bimbingan agar siswa dapat belajar.

Selain pada akhirnya pembelajaran tergantung pada faktor siswa, pembelajaran

yang dilakukan oleh guru dalam kelas terbatas ruang dan waktu. Artinya pertama,

pembelajaran yang dialami oleh siswa terbatas pada ruang lingkungan sekolah, padahal

lingkungan yang harus dikenal oleh siswa jauh lebih luas dari hanya lingkungan

sekolah. Kedua, pembelajaran dilingkungan sekolah terbatas waktu, hal ini jelas

terlihat bahwa hampir semua sekolah membatasi waktu belajarnya pada selang waktu

tertentu, padahal pembelajaran harus dilakukan sepanjang waktu. Oleh karena itu

pembelajaran yang dilakukan disekolah harus benar-benar efektif dan efisien sehingga

Page 5: LAPORAN KEGIATAN MGMP

diharapkan dalam waktu dan ruang yang terbatas, setiap pembelajaran mampu

menghadirkan hasil yang nyata.

Pembelajaran yang efektif dan efisien, tidak akan mungkin diperoleh tanpa

perencanaan yang matang. Pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran yang

telah digariskan oleh negara pada umumnya masih terlalu abstrak untuk dilaksanakan.

Oleh karena itu perlu penguraian secara lebih konkrit sehingga mempermudah

pengukuran keberhasilan dari setiap kegiatan pembelajaran.

Merencanakan sebuah proses pembelajaran bukan merupakan pekerjaan yang

mudah, disamping harus menguasai berbagai metode dan pendekatan belajar, seorang

guru harus memiliki pengetahuan dalam psikologi belajar. Merancang skenario belajar

berbeda dengan merancang skenario sandiwara. Pada skenario sandiwara, setiap

kejadian telah dapat ditentukan, sedangkan pada skenario pembelajaran, sistem sangat

terbuka, setiap tokoh dalam hal ini siswa, memiliki pemikiran yang tidak mudah untuk

ditebak.

Akan tetapi di balik besarnya tanggung jawab dan pekerjaan yang harus dihadapi

oleh seorang guru, tetap saja guru merupakan manusia. Profesi guru mungkin hanya

sebagian status yang dimiliki selain status lain seperti status seorang ayah, seorang

suami, seorang anak, atau status lainnya yang menyebabkan seorang guru tidak

mungkin dapat terjun secara total dalam 24 jam dalam satu hari untuk memikirkan dan

merencakanan kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk mengatasi keterbatasan itulah

maka diperlukan sebuah kelompok guru dalam satu mata pelajaran tertentu untuk

berbagi pengalaman dan pengetahuan sehingga memperingan pekerjaan perencanaan

dalam pembelajaran

B. Tujuan

Secara terperinci tujuan musyawarah guru mata pelajaran ini adalah

1. Sarana silaturahmi guru mata pelajaran agama islam (PAI)

2. Merumuskan silabus berdasarkan kompetensi dasar dan standar kompetensi

yang telah diamanatkan oleh negara

3. Merumuskan program tahunan, program semester, dan minggu efektif dalam

pembelajaran PAI

4. Diskusi mengenai pengisian standar ketuntasan belajar minimal

5. Diskusi mengenai format rencana pengajaran

6. Diskusi mengenai kedalaman materi yang harus disampaikan kepada siswa

Page 6: LAPORAN KEGIATAN MGMP

7. Diskusi mengenai perkembangan metode dan pendekatan pembelajaran PAI

8. Sarana bertukar informasi mengenai KTSP

C. Ruang Lingkup

1. Pembentukan kepengurusan MGMP PAI

2. Pembahasan Program kerja

3. Pembuatan admisnistrasi kelas

D. Peserta

Peserta dalam kegiatan ini adalah guru mata pelajaran pendidikan agama islam

(PAI) yang berada dalam lingkup KKM MAN Pameungpeuk, yang terdiri dari

1. MAN Pameungpeuk

2. MA Al Manar Pameungpeuk

3. MA Madliyah Pameungpeuk

4. MA Al-Ma’arif Cikelet

5. MA Al-falah Cikelet

6. MA Al Qonaah Cikajang

7. MA Persis Cikajang

8. MA Nurul Huda Cisurupan

9. MA Pendeuy Singajaya

10. MA Nurul hidayah Singajaya

Setiap madrasah mengirimkan 3 perwakilan guru agama masing-masing 1 orang guru

fiqih, 1 orang guru aqidah-akhlaq, dan 1 orang guru quran-hadist. Jumlah total peserta

seharusnya dari dari 10 madrasah, termasuk MAN Pameungpeuk adalah 30 orang.

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dilaksanakan di ruang guru MAN

Pameungpeuk. Dimulai pada hari selasa, 5 Pebruari s/d rabu, 6 Pebruari 2008.

F. Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan kegiatan berasal dari bantuan pemerintah yang bersumber dari

DIPA Kantor wilayah Departemen Agama provinsi Jawa Barat.

G. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan MGMP PAI SMA/MA adalah koordinator MGMP PAI MAN

Pameungpeuk

Page 7: LAPORAN KEGIATAN MGMP

H. Pedoman

Pedoman kegiatan MGMP adalah amanat pemberi bantuan yang tertuang pada Surat

Ikatan Kerja (SIK) Antara penerima bantuan dalam hal ini adalah Kepala Man

Pameungpeuk dan pemberi bantuan yang diwakili oleh Kepala bidang MAPENDA

Kantor wilayah Departemen Agama Jawa Barat selaku pejabat pembuat komitmen,

bahwa bantuan yang diberikan harus dipergunakan untuk yaitu :

1. Pemberdayaan Organisasi MGMP agar mampu menjadi wadah yang dapat

menghimpun keberadaan Guru Mata Pelajaran PAI

2. Penyebaran informasi mengenai konsep dasar KTSP

3. Memberdayakan anggota MGMP agar mampu menyusun/merancang silabus, RPP

sampai pengukuran mutu hasil belajar peserta didik.

4. Mendorong anggota MGMP PAI SMA/MA agar dapat berinovasi kreatifitas dan

aktifitas dalam merancang proses pembelajaran

5. Keberadaan Guru PAI di SMA/MA dapat memberikan kontribusi yang optimal

dalam keberhasilan penyusunan KTSP yang dirancang di setiap Sekolah/Madrasah.

I. Implementasi Pedoman Kegiatan

Untuk memenuhi amanat-amanat yang tertuang dalam Surat Ikatan Kerja (SIK)

tersebut diadakan kegiatan sebagai berikut

1. Seminar mengenai : Konsep dasar KTSP (amanat SIK No.2) dan Kontribusi guru

PAI dalam penyusunan KTSP di sekolah (amanat SIK No.5).

Ruang lingkup materi seminar adalah : Konsep dasar KTSP, Landasan philosopis

KTSP, landasan Hukum, susunan KTSP, dan Peran setiap komponen sekolah

dalam penyusunan KTSP.

2. Seminar mengenai : Inovasi dalam proses pembelajaran (amanat SIK No.4).

Ruang lingkup materi seminar adalah : Psikologi belajar, strategi pembelajaran, dan

inovasi-inovasi pembelajaran

3. Rapat pembentukan pengurus MGMP PAI (amanat SIK No.1)

4. Pengarahan dan Pembuatan administrasi kelas yang terdiri dari : Pembuatan

silabus, RPP, Perhitungan Minggu efektif, dan Penentuan KKM.(amanat SIK No.3)

Page 8: LAPORAN KEGIATAN MGMP

J. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan MGMP PAI ini dilaksanakan dua hari. Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul

8.30 yaitu chek in peserta beserta pengisian absensi. Dari jumlah total peserta yang

seharusnya hadir yaitu 30 orang dalam pelaksanaan, hanya dihadiri oleh 21 orang

peserta.

Pada hari pertama, acara dimulai dengan pembukaan, yang dilanjutkan dengan

pengarahan dan pembukaan pelaksanaan kegiatan oleh kepala kantor departemen

agama. Selanjutnya diteruskan dengan kegiatan seminar yang diisi oleh Kasie.

Mapenda kantor wilayah Depag dan oleh pengawas KKM MAN Pameungpeuk. Pada

hari pertama, kegiatan ditutup dengan pembentukan pengurus MGMP PAI KKM

MAN Pameungpeuk

Pada hari kedua, acara difokuskan dalam pembuatan adminisrasi guru, yang dimulai

dengan revisi silabus versi MK2MA, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas X. (Agenda kegiatan terlampir)

K. Penutup

Harapan dari MGMP ini adalah semoga menjadi wahana yang dapat mencerahkan

pengetahuan para guru PAI khususnya di lingkungan KKM MAN Pameungpeuk,

sehingga dapat memperkaya berbagai macam teknik yang efektif untuk dapat

digunakan dalam proses pembelajaran di kelas dalam arti yang seluas-luasnya.

Pada akhirnya MGMP PAI merupakan salah satu usaha manusia (Guru) untuk

memperbaiki kekurangannya dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa,

walaupun demikian dalam usaha ini pun masih terdapat berbagai macam kekurangan.

Akan tetapi dengan berbagai kekurangan ini kami tetap berharap adanya perubahan

yang signifikan yang merupakan buah dari MGMP PAI, dalam bentuk peningkatan

profesionalisme, idealisme, kecintaan, dan loyalitas terhadap profesi guru.

Sebagai penutup, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

dalam kegiatan ini, semoga Allah SWT. Memberikan balasan yang jauh lebih baik dari

apa yang telah diamalkan dalam kegiatan ini

Pameungpeuk, 9 Maret 2008

Kepala MAN Pameungpeuk

Dra. Ida Parida

Page 9: LAPORAN KEGIATAN MGMP

NIP. 150.