Laporan kedua
-
Upload
delthafianimonikabarus -
Category
Documents
-
view
394 -
download
7
Transcript of Laporan kedua
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 1/36
LAPORAN TUGAS BESARSIMULASI KOMPUTERSimulasi Alur Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan di Bumi
Medika Ganesha untuk Menentukan Status Faktor-Faktor
yang Mampu Mengurangi Total Waktu Tunggu Pasien
DOSEN
Dr. Ir. Andi Cakravastia Raja
Deltha Fiani M Barus 13408045
Putriana Sari 13408138
Junita Alex Hanafi 13408146
M Soleh 13408150
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 2/36
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi Medika Ganesha adalah suatu unit pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Institut
Teknologi Bandung. Unit Kesehatan ini disediakan untuk mengakomodasi kebutuhan kesehatan
mahasiswa serta civitas akademika ITB pada khususnya dan masyarakat sekitar ITB pada
umumnya. Bumi Medika Ganesha menyediakan layanan kesehatan termasuk pemeriksaan dan
obat-obatan dengan harga yang terjangkau khusus untuk civitas akademika ITB.
Saat ini unit pelayanan kesehatan tidak hanya berperan sebagai tempat pengobatan
penyakit tetapi telah berkembang ke arah pelayanan yang berkualitas dari berbagai sisi, seperti
pelayanan yang ramah dan cepat kepada pasien, pelayanan pengobatan yang murah dan
berkualitas,dll.
Pelayanan Bumi Medika Ganesha terhadap pasien masih belum bisa dikatakan optimal
karena terdapat beberapa faktor yang belum bisa dipenuhi BMG untuk dapat memberikan
pelayanan yang maksimal/memuaskan kepada pasien, seperti adanya waktu menunggu pasien
di setiap bagian proses pengobatan, yaitu waktu mengantri saat pasien mendaftar di loket, saat
pasien akan diperiksa oleh dokter, serta saat pasien menunggu mengambil obat di apotek.
Pada dasarnya menunggu dalam sebuah antrian oleh sebagian orang dianggap hal biasa
dan tidak bermasalah, tetapi sebagian lagi menganggap hal tersebut cukup mengecewakan.
Bumi Medika Ganesha sebagai tempat pelayanan kesehatan yang melayani orang sakit selalu
berusaha memberikan yang terbaik agar pasien tidak terlalu lama mengalami waktu tunggu
karena orang-orang yang datang tersebut pada dasarnya adalah orang dalam keadaan sakit yang
harus segera dilayani.
Proses pertama dalam prosedur pemeriksaan di BMG adalah pendaftaran. Pasien harus
mendaftarkan diri di loket pendaftaran sekaligus menentukan akan menjalani pemeriksaan di
bagian apa. Pada kegiatan ini terdapat kemungkinan adanya waktu antri yaitu jika banyak pasien
yang datang dalam waktu berdekatan sehingga harus antri untuk melakukan kegiatan
pendaftaran ini. Menunggu pada saat pasien akan masuk ke ruangan dokter merupakan proses
antrian kedua pasien, dimana pada proses menunggu tersebut diketahui merupakan waktu
tunggu paling lama karena terjadi proses konsultasi yang cukup lama antara pasien dengan
dokter, apalagi dengan jumlah dokter yang terbatas dibandingan dengan jumlah pasien yang
cukup banyak di setiap antrian menunggu. Di mana pada setiap proses konsultasi untuk masing-
masing pasien memilki waktu yang berbeda antara pasien satu dengan yang lain sehingga tidak
dapat diperkirakan berapa lama pasien berkonsultasi sampai akhirnya keluar ruangan dokter.
Hal itu dipengaruhi oleh jenis penyakit yang diderita oleh pasien tersebut.
Waktu tunggu ketiga ketika pasien berobat ke BMG adalah pada saat menunggu giliran
mendapatkan obat sesuai dengan resep dokter. Di mana pada saat proses tersebut terdapat
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 3/36
sistem yang cukup membuat pasien nyaman dalam menunggu, yaitu terdapat tempat antrian
yang cukup nyaman, dll. Sama seperti pada proses antrian sebelumnya, yaitu yang dilayani
pertama adalah orang yang pertama kali mengantri.
Ketiga antrian tersebut dapat menjadi masalah dalam proses pelayanan kepada pasien
karena dapat mengurangi tingkat kualitas performansi Bumi Medika Ganesha. Hal tersebut tidakcukup bisa diselesaikan dengan menggunakan metode analitik saja. Oleh karena itu, kami
menggunakan metode simulasi untuk menyelesaikan permaslahan tersebut. Di mana kami akan
menggunakan software Promodel untuk melakukan simulasi tersebut.
1.2 Formulasi Masalah
Pelayanan yang baik merupakan suatu faktor yang penting untuk sebuah organisasi yang
bergerak di bidang jasa, termasuk bagi Bumi Medika Ganesha. Berdasarkan wawancara dengan
15 responden, ada beberapa aspek yang mereka pertimbangkan untuk menilai kinerja baik
buruknya suatu pelayanan kesehatan, yaitu biaya, keramahan, dan waktu tunggu.
Setelah melakukan wawancara dengan 10 responden secara acak dengan pasien yang
sedang menunggu giliran untuk periksa di dokter diketahui bahwa 3 dari 10 responden
menyatakan pernah menunggu hampir 1 jam untuk periksa, 2 dari 10 responden menyatakan
pernah menunggu hampir 30 menit dan sisanya merasa selalu menunggu dalam waktu yang
dianggap wajar. Dari responden tersebut juga diketahui bahwa 2 dari 10 responden pernah
mengantri di loket pendaftaran meskipun waktunya tidak terlalu lama. Sedangkan untuk waktutunggu di apotek sebenarnya masih dianggap wajar tetapi para responden menyatakan jika bisa
lebih cepat akan lebih baik. Keluhan-keluhan tersebut mengindikasikan suatu permasalahan
dalam tingkat pelayanan operasional Bumi Medika Ganesha dalam hal waktu tunggu. Untuk
mengetahui akar permasalahannya bisa digunakan diagram fishbone.
Data Wawancara Waktu Tunggu
menunggu ±60 menit
menunggu ±30 menit
waktu tunggu masih
dianggap wajar
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 4/36
Dari Diagram Fishbone di atas bisa diketahui bahwa beberapa penyebab waktu tunggu yang
lama antara lain adalah Jumlah dokter (baik umum, gigi, maupun mata), layout tempat dan
layout obat yang harus disiapkan dengan aspek pembangun waktu tunggu total adalah waktu
antri pendaftaran, waktu antri dokter, dan waktu tunggu obat dan faktor-faktor lainnya. Pada
kenyataannya tidak semua akar masalah bisa diselesaikan sekaligus. Karena itu dipilihlah akar
masalah yang akan diselesaikan untuk meminimasi waktu tunggu. Hal-hal tersebut nantinya bisa
sekaligus menjadi peluang perbaikan untuk menentukan alternative-alternatif keputusan yang
mungkin diambil. Akar masalah yang dipilih adalah dari segi jumlah dokter, baik dokter gigi
maupun dokter umum. Selain itu tata letak obat yang perlu diracik dan jumlah apoteker menjadi
akar masalah lain yang dipilih.
Dari uraian di atas, bisa ditentukan pertanyaan untuk merumuskan masalah ini adalah sebagai
berikut:
y Berapa rata-rata waktu tunggu total yang harus dihabiskan oleh pasien saat
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di BMG?
y Waktu tunggu mana yang menjadi waktu tunggu kritis penentu lama waktu tunggu total
pasien?
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 5/36
y Alternatif manakah yang bisa meminimasi rata-rata waktu tunggu total secara optimal
yang harus dihabiskan pasien saat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di BMG?
Untuk pemilihan alternatif optimal bisa dipilih dari beberapa alternatif keputusan yang mungkin
di bawah ini :
1. Do Nothing
Alternatif keputusan ini memberikan saran bahwa tidak perlu dilakukan apapun dalam
system dan membiarkan system tetap seperti semula.
Selain itu, bisa dipilih salah satu atau kombinasi dari beberapa alternatif keputusan di bawah ini:
2. Mengubah Jumlah Dokter
Alternatif keputusan ini memberikan saran untuk melakukan perubahan pada jumlah
dokter, bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai kebutuhan dari kondisi yang terjadi pada
kenyataannya.
3. Mengubah Jumlah Apoteker
Alternatif keputusan ini memberikan saran untuk melakukan perubahan pada jumlah
apoteker, bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai kebutuhan dari kondisi yang terjadi pada
kenyataannya.
4. Penambahan Jumlah Loket Pendaftaran
Alternatif keputusan ini memberikan saran untuk menambah jumlah loket pendaftaran jika
dibutuhkan oleh kondisi saat ini.
1.3 Tujuan PenelitianDari penjelasan formulasi masalah di atas bisa ditentukan bahwa tujuan penelitian ini adalah
untuk :
1. Menganalisis performansi pelayanan kesehatan di Bumi Medika Ganesha dengan acuan
rata-rata waktu tunggu total yang harus dialami pasien saat menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan di Bumi Medika Ganesha.
2. Menentukan alternatif optimal yang bisa meminimasi rata-rata waktu total yang harus
dialami pasien saat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di Bumi Medika Ganesha.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bahwa sistem yang diamatiterbatas pada dokter umum dan dokter gigi. Batasan ini dipilih karena perbandingan pasien yang
datang ke BMG untuk menggunakan fasilitas ini jauh lebih besar daripada pasien yang
menggunakan fasilitas lain. Selain itu, pada kedua fasilitas inilah terjadi fenomena antrian pasien
terjadi.
1.5 Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah :
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 6/36
1. Obat selalu tersedia dan mampu memenuhi permintaan pasien.
2. Pasien yang pertama datang selalu pertama dilayani (F irst In F irst Out ).
3. Kemampuan setiap dokter sama.
4. Jumlah pasien yang datang tidak terbatas.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 7/36
BAB II METODOLOGI
Dalam melakukan penelitian, tentu harus dilakukan beberapa langkah sistematis untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Langkah-langkah sistematis yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mencari Topik Permasalahan
Tujuan dilakukan pencarian topik permasalahan adalah untuk membatasi lingkup sistem yang
akan disimulasikan. Selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan tema yaitu ITB atau logistik.
Dari kedua tema di atas, kelompok kami memilih tema ITB yaitu UPT (Unit Pelaksana Teknis)
Layanan Kesehatan. Alasan pemilihan tema ITB adalah untuk memudahkan pengambilan data.
2. Pendahuluan
Tujuan dilakukannya pendahuluan adalah untuk mengetahui karakteristik sistem kerja yangmenjadi topik permasalahan. Karakteristik sistem dapat diketahui melalui wawancara langsung
terhadap pasien dan pegawai BMG serta melalui fishbone diagram. Dari wawancara diperoleh
pokok permasalahan sedangkan penyebab masalah tersebut diperoleh dari fishbone diagram.
3. Pengembangan Model Konseptual dan Pengumpulan Data
Pada tahap ini, dilakukan pendefinisian sistem untuk mengetahui ukuran performansi dan variabel
keputusannya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui
ukuran pembanding untuk waktu tunggu terbaik. Selain dengan menggunakan kuesioner, tools
lain yang digunakan adalah uji independensi untuk menunjukkan bahwa suatu nilai tidak
dipengaruhi oleh nilai lain. Uji independensi ini dapat dilakukan dengan membuat scatter plot
data atau autocorrelation plot . Tools lain yang juga digunakan adalah run test dan uji goodness of
fit . Run test dilakukan untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh bersifat random sedangkan
uji goodness of fit dilakukan untuk membuktikan bahwa cukup bukti untuk menerima H0, dimana
H0 data tersebut mengikuti suatu distribusi teoritis tertentu.
4. Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem ini dilakukan untuk menggambarkan sistem permasalahan, hubungan antar
variabel serta entitas yang membangun sistem dimana sistem tersebut dimodelkan dalam bentuk
flowchart dan layout .
5. Pengembangan Model Simulasi Komputer
Setelah didapatkan hasil pemodelan dengan mengggunakan bentuk flowchart dan layout serta
adanya identifikasi entitas pada sistem tersebut, kemudian dilakukan proses simulasi untuk
menggambarkan lebih rinci dan jelas seperti keadaan realnya. Dimana software yang digunakan
adalah software promodel.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 8/36
6. Verifikasi, Validasi, dan Estimasi Output
Verifikasi model merupakan proses menentukan apakah simulasi model sesuai dengan konseptual
model, sedangkan validasi merupakan proses menentukan apakah konseptual model tersebut
sesuai dengan real system/ keadaan secara nyata. Dimana orientasi verifikasi adalah proses
sedangkan orientasi validasi berupa output. Kedua hal tersebut, model verifikasi dan validasi
secara kritis membuat keberhasilan proyek simulasi.
Adapun estimasi output merupakan perkiraan hasil output simulasi yang diperoleh, yang terdiri
dari point estimate dan interval estimate.
7. Pengembangan Skenario dan Rekomendasi Kebijakan
Dalam hal ini membandingkan alternatif solusi yang dimiliki. Untuk membandingkan alternatif
solusi tersebut dapat digunakan welch confidence interval dan paired-t confidence interval untuk
membandingkan 2 alternatif, sedangkan untuk membandingkan lebih dari dua alternatif dapat
digunakan uji statistik the Bonferroni Approach, Advanced Statistical Models, serta F actorial
Design and Optimization.
*) Data yang dikumpulkan melalui observasi adalah data waktu antar kedatangan, lama waktu
mengantri pendaftaran, lama waktu menunggu dokter, lama proses pemeriksaan, lama waktu
menunggu obat, probabilitas pasien yang membeli obat di BMG setelah mendapatkan resep dokter.
**) Data yang dikumpulkan melalui kuesioner adalah ekspektasi waktu tunggu maksimal pasien.
Secara sistematis, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini bisa dilihat pada Flowchart
metodologi penelitian di bawah ini.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 9/36
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 10/36
BAB III PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL & PENGUMPULAN DATA
3.1 Deskripsi dan Karakterisasi Sistem
3.1.1 Deskripsi Sistem
Objek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian kali ini adalah system pelayanan kesehatan di Bumi
Medika Ganesha yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis ITB. Bumi Medika Ganesha (BMG)
didirikan pada tanggal 28 Februari 1977. Idhata Komisariat ITB mendirikan poliklinik "Balai Kesehatan"
Idhata Komisariat ITB yang beroperasi di bagian barat ITB antara laboratorium radar dan bagian mesin.
Kemudian pada 21 Maret 1981 berganti nama menjadi "Balai Kesehatan Keluarga ITB" ke Jalan Taman
Sari No. 80 dengan pelayanan yang makin berkembang.Memasuki status BHMN pada 1 April 2004, ITB
membentuk Pusat Pelayanan Kesehatan "Bumi Medika Ganesha" yang merupakan penggabungan "Balai
Pengobatan Keluarga ITB" dan "Apotek Ganesha". Sejak 1 Januari 2006, status BMG menjadi Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Kesehatan yang dikepalai oleh Dr. Sasanti Tarini Darijanto.
Berletak di Jalan Gelap Nyawang No. 102 Bandung, BMG relatif mudah dijangkau dari Kampus ITB di
Jalan Ganesha sehingga memungkinkan penanganan segera terhadap keadaan darurat berkaitan dengan
kesehatan di lingkungan ITB BMG akan berusaha memberikan pelayanan terbaik, tetapi untuk kasus-
kasus yang berat dan memerlukan opname, BMG akan memberi rujukan kepada rumah sakit. Struktur
organisasi di Bumi Medika Ganesha bisa dilihat di bawah ini:
Struktur Organisasi :
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 11/36
Sedangkan denah Bumi Medika Ganesha ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Bagian yang menjadi
objek penelitian ini hanya terbatas pada system pelayanan kesehatan pada bagian umum dan gigi serta
berlanjut pada bagian apotek untuk masalah penyediaan obat bagi pasien yang menggunakan pelayanan
kesehatan di bagian umum dan gigi.
Spesialis Anak
Pendaftaran
Dokter Umum
Dokter Umum
Gigi
Gigi
Spesialis MataRadiologiRontgenBidan dan
KandunganSpesialis Penyakit
Dalam
Fisioterapi Apotek
Ruang ManajemenRuang
Administrasi
Pintu
masuk
Ruangan Apotek
Ruang
Peracikan Obat
Rak Obat
Laboratotium
Prodia
Ruang Tunggu
Apotik
Pintu Masuk dari
Loket Dokter
Loket
Pengambilan Obat
Keluar
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 12/36
Untuk proses pelayanan di Bumi Medika Ganesha, alur prosesnya bisa dilihat pada flowchat proses
pelayanan di bawah ini:
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 13/36
Bisa dilihat dari flowchart di atas bahwa alur proses yang dialami pasien saat di BMG adalah yang
pertama adalah proses pendaftaran. Di loket pendaftaran pasien mendaftarkan diri akan melakukan
pemeriksaan kesehatan di dokter bagian apa. Karena pada simulasi ini objek penelitiannya dipersempit,
maka dokter tujuan menjadi hanya dokter umum, dokter gigi, atau dokter mata. Jika dokter menganggur
maka pasien akan langsung dipanggil dan menjalani proses pemeriksaan. Namun jika tidak maka pasien
akan menunggu sampai gilirannya.
Setelah menjalani proses pemeriksaan ada kemungkinan pasien akan diberi resep obat ataupun
tidak diberi resep obat karena bentuk pemeriksaannya mungkin hanya sebuah pemeriksaan rutin,
misalnya kontrol kawat gigi. Jika diberi resep ada 2 kemungkinan pula yang akan dilakukan pasien yaitu
langsung membeli obat di apotek BMG atau membeli obat di apotek luar. Pasien yang tidak
mendapatkan resep ataupun memilih untuk membeli obat di luar kemudian akan langsung pulang.
Sedangkan pasien yang mendapatkan resep dan memilih untuk membeli obat di BMG akan langsung
menuju ke apotek untuk memasukkan resep. Setelah memasukkan resep, pasien akan menunggu obat
disiapkan. Jika obat dari resep yang dimasukkan pasien telah selesai disiapkan oleh apoteker, pasien
akan dipanggil untuk segera mendapatkan obat yang diperlukan.
3.1.2 Karakterisasi Sistem
Sistem yang menjadi objek bahasan pada penelitian ini mempunyai karakteristik sebagai berikut ini:
Continuous Systems or Discrete Systems
Sistem model simulasi yang akan dibangun merupakan discrete systems. Sistem tersebut dikatakan
discrete system karena jumlah pasien yang merupakan state variable berubah secara diskrit terhadap
waktu.
Deterministic Systems or Stochastic Systems
Sistem di BMG merupakan stoshastic systems, dimana status dari sistem tersebut tidak dapat diprediksi.
Jumlah pasien pada suatu waktu tertentu tidak dapat diprediksi secara pasti, tetapi dapat didekati
dengan probabilitas yang diperoleh dari data hasil pengamatan.
T he Steady State of a Probabilistic System
Steady state merupakan saat di mana sistem mencapai status yang stabil. Pada kasus ini, steady state
terjadi pada jam 8.30-11.30 serta 13.30-15.30. Steady state terjadi pada waktu tersebut karena pada
awal buka, BMG sangat ramai, terutama pada loket pendaftran, sehingga terjadi penumpukan entitas,
padahal dokter biasanya baru mulai praktek jam 8.30. Sedangkan pada saat menjelang tutup atau
istirahat, biasanya pengunjung sedikit.
Closed Systems or Open Systems
Sistem yang diteliti merupakan closed systems karena BMG menerima input dari lingkungan dan
mengeluarkan ouput ke lingkungan. Input yang diterima adalah pasien yang akan memeriksakan
penyakitnya. Output yang dikeluarkan BMG ke lingkungan adalah pasien yang telah diperiksa. Pada
kasus ini, pasien merupakan komponen lingkungan.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 14/36
Systems as Black Boxes
Sistem yang diteliti merupakan systems as white boxes karena proses yang dijalani oleh pasien mulai
dari pasien mendaftar hingga keluar dari sistem dapat diamati.
Hierarchy of Systems
BMG merupakan organisasi yang berada di bawah Pusat Teknologi Kesehatan dan Keolaragahan yang
merupakan salah satu bagian dari ITB, sedangkan lingkungan yang mempengaruhinya merupakan
masyarakat yang tinggal di daerah sekitar ITB. Sehingga dapat dikatakan bahwa BMG merupakan narrow
system of interest , PTKK merupakan wider system for system 1, ITB merupakan environment of system 2,
dan masyarakat ITB merupakan environment of system 3. ITB merupakan lingkungan yang relevan
karena sebagian pasien yang merupakan entitas dalam model simulasi merupakan sivitas akademika ITB.
Begitu halnya pun dengan masyarakat ITB, mereka merupakan lingkungan yang relevan karena sebagian
lainnya dari pasien BMG berasal dari lingkungan tersebut.
T ime Horizon
Time horizon dari sistem berupakan jam kerja BMG, yaitu jam 8.00-12.00 serta 13.00-16.00.
Static Systems or Dynamic Systems
Sistem yang ditinjau merupakan dynamic systems karena state variable yang merupakan jumlah pasien
dalam sistem pada waktu tertentu dipengaruhi oleh state variable sebelumnya.
3.1.3 Stakeholders
Stakeholder system pelayanan kesehatan Bumi Medika Ganesha adalah:
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 15/36
Problem Owner
P roblem owner berperan sebagai pemegang kendali dalam perusahaan dan juga merupakan
pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan. P roblem
owner untuk kasus ini adalah kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Layanan Kesehatan.
Problem User
Problem user merupakan individu yang menjalankan kebijakan dan keputusan yang diambil oleh
problem owner . P roblem user pada kasus ini adalah pegawai UPT (Unit Pelaksana Teknis) Layanan
Kesehatan baik pegawai loket pendaftaran, pegawai yang membantu dokter, dan apoteker yang
membantu menyediakan resep yang diberikan dokter. Pegawai ini hanya bertugas untuk
menjalankan kebijakan dan keputusan yang diambil oleh problem owner .
Problem Customer
P roblem customer merupakan individu yang terkena dampak akibat keputusan yang diambil oleh
problem owner dan dijalankan oleh problem user . P roblem customer pada kasus ini adalah pasien
yang datang untuk mendapatkan layanan dari problem user .
Problem Solver
P roblem solver merupakan individu atau kelompok yang menganalisis permasalahan yang terjadi
dalam sistem dan memberikan usulan perbaikan terhadap masalah yang dihadapi oleh suatu
sistem. P roblem solver untuk kasus ini adalah Deltha F. M. Barus (13408045), Putriana Sari
(13408138), Junita Alex Hanafi (13408146), Muhammad Soleh (13408150).
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 16/36
3.1.4 Rich Picture
3.2 Prosedur dan Proses Pengumpulan Data
3.2.1 Penentuan Data yang Diperlukan untuk Membangun Model
Sistem data yang diperlukan untuk simulasi komputer secara umum dibagi menjadi 3, yaitu:
Structural Data
Structural data merupakan data yang berhubungan dengan semua objek pada sistem yang akan
dimodelkan. Elemen sistem yang termasuk dalam structural data adalah entities, resources, serta
locations. Yang harus dipastikan adalah semua komponen yang mempengaruhi perilaku sistem harus
terdaftar.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 17/36
y E ntities
Komponen dari sistem BMG yang merupakan entities yang akan terlibat dalam model simulasi
ini adalah pasien. Pada model simulasi yang akan dibangun, pasien yang menjadi entitas kita
dibatasi hanya pasien yang mengunjungi dokter umum atau dokter gigi saja.
y Resources
Resources yang akan dilibatkan dalam simulasi ini antara lain adalah karyawan bagian
pendaftaran, dokter umum, dokter gigi, serta apoteker. Resources tersebut merupakan
orang yang memberikan pelayanan terhapa entitas.
y Locations
Elemen yang merupakan locations pada model simulasi ini adalah loket pendaftaran, tempat
menunggu dokter, ruang dokter umum I, ruang dokter umum II, ruang dokter gigi I, ruang
dokter gigi II, serta apotek. Namun, pada prakteknya, lokasi apotek ini akan dibagi menjadi 2,
yaitu tempat memasukkan resep dengan tempat menerima obat.
Operational Data
Operational data merupakan data yang menjelaskan bagaimana sistem beroperasi, seperti kapan, di
mana, dan bagaimana kejadian atau aktivitas terjadi. Berikut adalah elemen yang termasuk ke dalam
operational data.
y Jadwal buka loket pendaftaran dan jadwal praktek dokter
Jadwal buka loket dan jadwal praktek dokter ini menggambarkan kapan sistem mulai
beroperasi. Berikut adalah jadwal buka loket dan jadwal praktek dokter.
Jadwal Buka:
Senin Kamis : 8.00 16.00 (Istirahat 12.00 13.00)
Jumat : 8.00 16.00 (Istirahat 11.00 13.00)
y Prosedur pendaftaranProsedur pendaftaran menggambarkan bagaimana sistem beroperasi. Prosedur pendaftaran
berupa metode FIFO (F irst In-F irst Out ). Pasien yang datang lebih dulu, akan dilayani
pertama. Selain itu, karena loket pendaftaran hanya 1, sehingga pasien harus mengantri
apabila di sistem pendaftaran terdapat entitas sebelumnya yang sedang atau belum dilayani.
y Prosedur masuk ruang praktek dokter
Prosedur masuk ruang praktek dokter ini juga menggambarkan bagaimana sistem beroperasi.
Setelah mendaftar, pasien akan masuk ke ruang praktek dokter setelah dipanggil namanya.
Sebelumnya, petugas pendaftaran akan memasukkan nama pasien ke daftar pasien
menunggu pada masing-masing dokter. Pembagian pasien ke masing-masing dokter sama
rata.
y P eak hour
P eak hour merupakan jam-jam di mana pasien BMG membludak (lebih banyak dari rata-rata
jumlah pasien pada jam normal). Pada jam buka pagi tidak terdapat peak hour, sedangkan
pada jam buka sore hari peak hours terjadi pada jam 13.00-15.00.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 18/36
N umerical Data
Untuk membangun model simulasi BMG, numerical data yang dierlukan adalah:
y Waktu antar kedatangan
Waktu antar kedatangan ini menggambarkan selang antara satu kedatangan dengan
kedatangan berikutnya. Waktu kedatangan merupakan waktu saat entitas masuk ke sistem,
yaitu waktu saat entitas masuk ke loket pendaftaran.
y Waktu tunggu
Waktu tunggu merupakan selang waktu antara kedatangan entitas di suatu lokasi dengan
dimulainya pelayanan terhadap pasien. Waktu tunggu terdiri dari:
Waktu tunggu pada loket pedaftaran
Waktu tunggu pada loket pendaftaran adalah selang waktu antara entitas mulai masuk
ke sistem antrian hingga entitas mulai dilayani.
Waktu tunggu pemeriksaan oleh dokter
Waktu tunggu dokter ini merupakan waktu untuk menunggu dilayani oleh dokter gigiatau dokter umum. Atribut ini disesuaikan dengan tujuan kedatangan entitas. Untuk ke
dokter gigi atau ke dokter umum.
Waktu tunggu memasukkan resep
Waktu tunggu memasukkan resep adalah selang waktu antara pasien mulai masuk ke
sistem antrian tempat memasukkan resep hingga pasien dilayani oleh penerima resep.
Waktu tunggu pembuatan obat
Waktu tunggu pembuatan obat adalah selang antara resep masuk ke bagian apoteker
hingga resep mulai diracik oleh apoteker.
Waktu tunggu penerimaan obat
Waktu tunggu penerimaan obat adalah selang waktu antara waktu selesai pembuatanobat hingga waktu entitas dipanggil untuk menerima obat.
y Waktu proses
Waktu proses merupakan saat entitas dilayani. Waktu proses yang dibutuhkan antara lain
adalah:
Waktu proses pendaftaran
Waktu proses pendaftaran merupakan selang waktu selama entitas dilayani. Merupakan
selisih antara entitas mulai dilayani hingga entitas siap meninggalkan loket pendaftaran.
Waktu proses pemeriksaan oleh dokter
Waktu proses pemeriksaan oleh dokter merupakan selang waktu antara pasien mulai
masuk ke ruang praktek dokter hingga pasien keluar dari ruang praktek dokter. Prosesini termasuk di dalamnya adalah konsultasi dokter, pemeriksaan oleh dokter, hingga
pemberian resep oleh dokter.
Waktu proses memasukkan resep
Waktu proses memasukkan obat adalah selang waktu saat pasien memberikan resep
dan karyawan penerimaan resep menerima resep dari pasien dan memberikannya
kepada apoteker.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 19/36
Waktu proses pembuatan obat
Waktu proses pembuatan obat adalah selang waktu saat apoteker mulai membaca
resep hingga apoteker selesai membuat obat.
Waktu proses penerimaan obat
Waktu proses penerimaan obat adalah selang waktu sejak pasien dipanggil untuk
menerima obat, hingga pasien hendak meninggalkan apotek.
y Probabilitas pasien masuk ke dokter umum dan probabilitas pasien masuk ke dokter gigi
Probabilitas pasien yang masuk ke dokter umum adalah perbandingan antara jumlah pasien
yang masuk ke ruang dokter umum dengan total jumlah pasien yang terdaftar ke dokter
umum atau yang terdaftar ke dokter gigi. Sedangkan probabilitas pasien masuk ke dokter gigi
adalah perbandingan antara jumlah pasien yang masuk ke ruang dokter umum dengan total
jumlah pasien yang masuk ke dokter gigi atau yang masuk ke dokter gigi.
y Probabilitas pasien membeli obat ke apotek
Probabilitas pasien membeli obat ke apotek adalah perbandingan antara pasien yang telah
diperiksa, diberikan resep oleh dokter, dan menukarkan resep itu ke apotek terhadap total
jumlah pasien yang telah masuk ke dokter gigi ataupun ke dokter umum.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan ringkasan data numerik yang diperlukan untuk membangun
model simulasi di BMG ini.
No. Data Proses atau Kejadian Satuan
1
Waktu antar
kedatangan Pendaftaran detik
2 Waktu tunggu
Pendaftaran
detik
Pemeriksaan oleh dokter
Memasukkan resep
Pembuatan obat
Penerimaan obat
3 Waktu proses
Pendaftaran
detik
Pemeriksaan oleh dokter
Memasukkan resep
Pembuatan obat
Penerimaan obat
4 Probabilitas
Pasien masuk ke dokter umum
-Pasien masuk ke dokter gigiProbabilitas pasien membeli obat ke apotek
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 20/36
3.2.2 Pengidentifikasian Sumber Data dan Proses pengumpulan Data
Untuk memperoleh numerical data yang dibutuhkan dalam membangun model simulasi, ada beberapa
cara yang disesuaikan dengan jenis datanya. Berikut adalah penjelasannya.
Structural Data
Keterangan mengenai structural data, yaitu entities, resources, serta locations dapat diperolehmelaui pengamatan secara langsung terhadap sistem yang akan dimodelkan, dalam kasus ini
BMG.
Operational Data
Data operasional ini juga dapat diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap kegiatan yang
terjadi di BMG. Selain itu, data mengenai jadwal praktek dokter dan jadwal buka loket
pendaftaran diperoleh dari data sekunder yang tertera pada poster di BMG.
N umerical Data
y Waktu Antar KedatanganData waktu antar kedatangan diperoleh dari pengamatan. Pada proses pengamatan tersebut,
dilakukan pencatatan waktu kedatangan tiap pasien yang diamati. Untuk mencari nilai waktu
antar kedatangan, diperoleh dari selisih waktu kedatangan antara satu entitas dengan entitas
berikutnya. Atau dapat juga dilakukan dengan mengukur selang antara kedatangan pertama
dengan kedatangan berikutnya dengan menggunakan stopwatch.Untuk proses pengumpulan
data ini, peralatan yang digunakan adalah lembar pengamatan, pulpen, serta stopwatch. Ddan
proses pengamatan dilakukan di loket pendaftaran.
y Waktu Tunggu
Sama halnya dengan waktu antar kedatangan, waktu tunggu juga diukur dengan menggunakan
stopwatch. Untuk memperoleh data waktu tunggu, dapat melalui 2 cara, yaitu
Pencatatan waktu saat entitas mulai masuk ke antrian dan waktu saat entitas mulai dilayani.
Waktu tunggu merupakan selisih antara waktu saat entitas mulai dilayani dengan waktu saat
entitas mulai masuk ke antrian.
Pengukuran langsung saat entitas datang, stopwatch mulai dioperasikan. Saat entitas selesai
dilayani, stopwatch dimatikan atau di-lap.
Secara umum, metode yang digunakan untuk memperoleh data waktu tunggu untuk setiap data
waktu tunggu yang diperlukan menggunakan metode yang sama.
y Waktu Proses
Sama halnya pengukuran waktu antar kedatangan serta waktu tunggu, proses pengukuran
waktu proses juga menggunakan stopwatch dengan metode yang sama. Yang membedakannya
adalah untuk mengukur waktu proses, maka yang dicatat adalah waktu saat entitas masuk ke
lokasi hingga saat entitas meninggalkan lokasi, baik itu loket pendaftaran, ruang praktek dokter,
tempat memasukkan resep, serta tempat menerima obat. Atau dilakukan pengukuramn durasi
dari entitas mulai masuk hingga keluar dari lokasi tersebut. Akan tetapi, agak sedikit berbeda
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 21/36
untuk mengukur waktu proses pembuatan obat karena pada proses ini, entitas tidak terlalu
terlibat. Untuk mengukur waktu proses pembuatan obat, yang dihitung adalah selang antara
apoteker mulai membaca resep hingga apoteker selesai meracik obat dan obat siap untuk
diberikan kepada pasien.
y Probabilitas pasien masuk ke dokter umum dan probabilitas pasien masuk ke dokter gigi
Kedua jenis probabilitas ini diperlukan untuk mengetahui dokter apa yang paling sering
dikunjungi. Dan nilai ini sangat dibutuhkan saat pembangunan model simulasi. Seperti yang
telah dijelaksan di bagian sebelumnya bahwa Probabilitas pasien yang masuk ke dokter umum
adalah perbandingan antara jumlah pasien yang masuk ke ruang dokter umum dengan total
jumlah pasien yang terdaftar ke dokter umum atau yang terdaftar ke dokter gigi. Sedangkan
probabilitas pasien masuk ke dokter gigi adalah perbandingan antara jumlah pasien yang masuk
ke ruang dokter umum dengan total jumlah pasien yang masuk ke dokter gigi atau yang masuk
ke dokter gigi. Dengan demikian kita harus memperoleh data berupa jumlah pasien yang masuk
ke ruang dokter umum dan berupa jumlah pasien yang masuk ke ruang dokter dari dari
pengamatan.
y Probabilitas pasien membeli obat ke apotek
Probabilitas pasien membeli obat ke apotek adalah perbandingan antara pasien yang telah
diperiksa, diberikan resep oleh dokter, dan menukarkan resep itu ke apotek terhadap total
jumlah pasien yang telah masuk ke dokter gigi ataupun ke dokter umum. Jumlah pasien yang
telah diperiksa, diberikan resep oleh dokter dan menukarkan resep tersebut di apotek; serta
jumlah pasien yang telah diperiksa, diberikan resep oleh dokter, namun tidak menukarkan resep
ke apotek dapat diperoleh dari hasil pengamatan. Nilai ini dibutuhkan karena akan
mempengaruhi model simulasi yang akan dibangun. Hasilnya akan berbeda apabila semua
pasien yang diperiksa diasumsikan menerima resep 100%.
3.2.3 Pembuatan Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam pengumpulan data serta data yang diperoleh adalah:
- Nilai probabilitas yang diperoleh pada saat pengamatan mewakili nilai probabilitas secara nyata.
- Waktu tunggu menerima obat diasumsikan 0 karena pada prakteknya waktu tunggu menerima
obat tersebut sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Biasanya, saat obat selesai, nama
pasien akan langsung dipanggil untuk mengambil obat.
- Waktu proses memasukkan resep juga diasumsikan 0 karena waktu proses ini pada prakteknya
juga sangat kecil.
- Waktu tunggu pembuatan obat juga diasumsikan 0 karena waktu ini pada kenyataannya sangat
kecil.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 22/36
3.3 Estimasi Nilai Data Numerik
Telah dijelaskan pada subbab sebelumnya bahwa terdapat beberapa jenis numerical data yang
diperlukan untuk membangun model simulasi. Setelah melakukan pengamatan serta pengumpulan
data, makan diperoleh data-data numerical tersebut. Setiap data yang diperoleh harus melewati uji
independensi dan uji kerandoman. Setelah itu, dilakukan goodness of fit untuk menggambarkan bahwa
data mengikuti suatu distribusi tertentu. Langkah analisis statistika yang digunakan dijelaskan pada poin
di bawah ini.
- Waktu Antar Kedatangan
Data yang akan diuji merupakan data hasil pengamatan terhadap waktu antar kedatangan pada
jam 13.00-16.00.
y Data Awal
No
Waktu
Antar
Kedatangan
No
Waktu
Antar
Kedatangan1 186 27 32
2 146 28 313
3 24 29 80
4 72 30 99
5 126 31 5
6 315 32 53
7 15 33 61
8 12 34 97
9 183 35 207
10 1 36 226
11 0 37 176
12 290 38 196
13 17 39 467
14 240 40 365
15 54 41 90
16 16 42 100
17 15 43 1103
18 112 44 156
19 51 45 1620 27 46 937
21 75 47 35
22 15 48 753
23 145 49 440
24 40 50 255
25 100 51 300
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 23/36
26 43
Untuk data waktu antar kedatangan pada jam 13.00-16.00 ini yang diperoleh berjumlah
51, sedangkan Promodel hanya dapat menguji 50 data. Sehingga data terakhir tidak
digunakan.
y Uji Independensi
Dari scatter plot di atas, dapat dikatakan bahwa data independen yang ditunjukkan
dengan tidak terbentuknya suatu pola data pada scatter plot .
y Run Test
Dari hasil uji menggunakan software Promodel, ditunjukkan bahwa tidak cukup bukti
untuk menolak H0 yaitu data bersifat random. Tabel hasil pengujian ditunjukkan pada
table di bawah ini.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 24/36
y Distribution F itting
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 25/36
Dari hasil uji fit di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi eksponensial.
Telah dilakukan uji statistik pula untuk data waktu antar kedatangan pada jam 13.00-16.00 yang
telah. Berikut adalah kesimpulan hasil uji yang dilakukan untuk waktu antar kedatangan.
Jam Scatter P lot Run Test Distribusi
1 08.00-11.00 Independen Random Eksponensial (243.61;183.04)
2 13.00-16.00 Independen Random Eksponensial (174.16;226.51)
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 26/36
- Waktu Proses
Data yang akan diuji merupakan data hasil pengamatan terhadap waktu proses pendaftaran
pada jam 08.00-11.00. Berikut hasil uji data waktu proses pendaftaran pada jam tersebut :
y Data Awal
No WaktuProses
No WaktuProses
1 59 15 186
2 108 16 142
3 29 17 389
4 102 18 52
5 92 19 99
6 149 20 72
7 116 21 153
8 70 22 77
9 90 23 15
10 99 24 36
11 42 25 20
12 138 26 110
13 208 27 59
14 80
y Uji Independensi
Dari scatter plot di atas, dapat dikatakan bahwa data independen yang ditunjukkan
dengan tidak terbentuknya suatu pola data pada scatter plot .
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 27/36
y Run Test
Dari hasil uji menggunakan Promodel di atas ditunjukkan bahwa tidak cukup bukti untuk
menolak H0 yaitu data bersifat random.
y Distribution F itting
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 28/36
Dari hasil uji fit di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 29/36
Telah dilakukan pula uji statistik untuk data waktu proses pendaftaran pada jam 13.00-16.00.
Berikut adalah kesimpulan hasil uji yang dilakukan untuk waktu proses pendaftaran:
No. Jenis Data Jam Scatter P lot Run Test Distribusi
1Waktu proses
pendaftaran
08.00-11.00 Independen Random Normal(103.407;73.45)
2 13.00-16.00 Independen RandomEksponensial
(109.06;72.34)
3 Waktu proses
pemeriksaan oleh
dokter umum
08.00-11.00 Independen RandomNormal
(414.78;226.89)
4 13.00-16.00 Independen RandomNormal
(247.30;129.68)
5Waktu proses
pemeriksaan oleh
dokter gigi
08.00-11.00 Independen RandomNormal
(1162.57;1035.29)
6 13.00-16.00 TIDAK CUKUP DATA
7Waktu proses
pembuatan obat
08.00-11.00 DATA BELUM TERKUMPUL
8 13.00-16.00 IndependenTIDAK CUKUP
DATA
Normal
(219.72;86.69)
9Waktu proses
penerimaan obat
08.00-11.00 DATA BELUM TERKUMPUL
10 13.00-16.00 IndependenTIDAK CUKUP
DATA
Normal
(95.37;86.69)
-
Waktu TungguWaktu tunggu yang akan diuji statistik adalah data hasil pengamatan waktu tunggu dokter
umum pada jam 13.00-16.00.
y Data Awal
No
Waktu
Proses No
Waktu
Proses
1 0 10 0
2 0 11 57
3 54 12 0
4 31 13 05 5 14 0
6 59 15 0
7 23 16 39
8 0 17 15
9 0 18 54
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 30/36
y Uji Independensi
Dari scatter plot di atas, dapat dikatakan bahwa data independen yang ditunjukkan
dengan tidak terbentuknya suatu pola data pada scatter plot .
y Run Test
Dari hasil uji menggunakan Promodel di atas ditunjukkan bahwa tidak cukup bukti untukmenolak H0 yaitu data bersifat random.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 31/36
y Distribution F itting
Dari hasil uji fit di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 32/36
Telah dilakukan pula uji statistik untuk data waktu tunggu pada jam 08.00-11.00. Berikut adalah
kesimpulan hasil uji yang dilakukan untuk waktu tunggu:
No. Jenis Data Jam Scatter P lot Run Test Distribusi
1 Waktu tunggu padaloket pendaftaran
08.00-11.00 TIDAK CUKUP DATA2 13.00-16.00 Independen Tidak Random Tidak Ada
3Waktu tunggu
pemeriksaan dokter
umum
08.00-11.00 Independen Tidak Random
Normal
(277.54;170.25)
4 13.00-16.00 Independen Random
Normal
(247.30;129.68)
5Waktu tunggu
pemeriksaan oleh
dokter gigi
08.00-11.00 Independen Random
Normal
(1162.57;1035.29)
6 13.00-16.00 Independen Random
Normal
(402.56;328.96)
7Waktu tunggu
penerimaan obat
08.00-11.00 DATA BELUM TERKUMPUL
8 13.00-16.00 Independen
TIDAK CUKUP
DATA
Normal
(219.72;107.97)
Sedangkan untuk data probabilitas yang dibutuhkan, yaitu probabilitas pasien periksa di dokter umum
dan probabilitas pasien periksa di dokter gigi serta probabilitas pasien membeli obat di apotek untuk
masing-masing pasien dokter umum dan dokter gigi ditunjukkan pada table di bawah ini :
Untuk jam kerja 08.00-11.00
ke dokter
Umum
ke Dokter
Gigi
0.5625 0.4375
ke apotek
0.888888889 0.142857143
Untuk jam kerja 13.00-16.00
ke dokter
Umum
ke Dokter
Gigi
0.714285714 0.285714286
ke apotek
0.9 0.25
3.4 Ukuran Perf ormansi
y Rata-rata Waktu Tunggu Total Pasien Dokter Umum
Waktu Tunggu Total Pasien Dokter Umum didapatkan dari penjumlahan waktu antri pasien
di loket pendaftaran ditambah penjumlahan waktu antri dokter ditambah waktu tunggu
obat.
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 33/36
y Rata-rata Waktu Tunggu Total Pasien Dokter Gigi
Waktu Tunggu Total Pasien Dokter Gigi didapatkan dari penjumlahan waktu antri pasien di
loket pendaftaran ditambah penjumlahan waktu antri dokter ditambah waktu tunggu obat.
3.5 V ariabel Keputusan
Variabel keputusan adalah variable-variabel apa saja yang mungkin bisa diubah untuk menentukan
alternatif-alternatif solusi untuk meminimumkan rata-rata waktu tunggu total pasien. Variabel-variable
keputusan tersebut adalah :
y Jumlah Dokter Umum
y Jumlah Dokter Gigi
y Jumlah Loket Pendaftaran
y Jumlah Apoteker
y Tata Letak Obat
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 34/36
BAB IV PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI KOMPUTER
Sistem adalah kumpulan objek yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dalam
suatu lingkungan yang kompleks. Objek yang menjadi komponen dari sistem dapat berupa objek terkecildan bisa juga berupa sub-sistem atau sistem yang lebih kecil lagi. Dalam definisi ini disertakan elemen
lingkungan karena lingkungan sistem memberikan peran yang sangat penting terhadap perilaku sistem
itu. Mengamati sistem bukan hanya mendefinisikan komponen-komponen pendukung sistem, tetapi
lebih dari dari itu harus pula mengetahui perilaku dan variabel-variabel yang ada di dalamnya.
Sebelum melakukan proses simulasi, terlebih dahulu kita harus mengetahui pemodelan konseptual.
Tujuan dilakukan model konseptual adalah untuk memastikan bahwa user membangun sebuah model
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang saling berinteraksi di dalam sistem. Oleh karena itu
komponen-komponen dasar pada simulasi perlu diidentifikasikan, yaitu:
1. Location
Location merupakan tempat entitas diproses di dalam suatu sistem contoh stasiun kerja
(workstation), antrian, ruang penyimpanan, dll. Location yang ada pada permasalahan sistem ini
adalah :
- Loket pendaftaran
- Ruang tunggu dokter
- Ruang dokter umum 1
- Ruang dokter umum 2
- Ruang dokter gigi 1
- Ruang dokter gigi 2
- Tempat memasukkan resep
- Tempat menunggu obat
- Tempat terima obat
2. Entity
E ntity digunakan untuk memodelkan objek-objek yang berada di perusahaan/lingkungan dan
entity ini mewakili input dan output yang ada di dalam sistem. E ntity yang ada pada
permasalahan sistem ini hanya satu, yaitu pasien.
3. Resource
Resource merupakan alat yang digunakan untuk memproses entitas di dalam sistem. Resourceyang ada pada permasalahan sistem ini adalah :
- Karyawan pendaftaran
- Dokter umum
- Dokter gigi
- Apoteker
4. Path Network
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 35/36
Path merupakan penentu alur gerak entity dan resource. P ath network merupakan path yang
saling berhubungan dengan path yang lain. P ath yang saling berhubungan dalam permasalahan
ini adalah :
- Loket pendaftaran dengan ruang tunggu dokter
- Ruang tunggu dokter dengan ruang dokter baik dokter umum maupun dokter gigi
- Ruang dokter dengan tempat memasukkan resep
- Tempat memasukkan resep dengan tempat menunggu obat
- Tempat menunggu obat dengan tempat terima obat
5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 36/36
BAB V V ERIFIKASI, V ALIDASI, DAN ESTIMASI OUTPUT