Laporan Keberlanjutan 2017 2017 PTPN...Laporan ini merefleksikan kegiatan yang dilakukan dalam...
Transcript of Laporan Keberlanjutan 2017 2017 PTPN...Laporan ini merefleksikan kegiatan yang dilakukan dalam...
Aksi H
ijau, Hasil Em
as
Laporan Keberlanjutan 2017
Lap
oran Keb
erlanjuta
n 2017
Laporan Keberlanjutan
2017
Kantor HoldingGedung Agro PlazaJl. H.R. Rasuna Said Kav. X 2 No.1Setiabudi, Jakarta Selatan 12950Telp. : +6221 2918 3300Fax : +6221 520 3003
Kantor OperasionalJl. Sei Batanghari No.2Medan 20122 IndonesiaTelp. : +6261 845 2244, 854 3100Fax : +6261 845 5177, 845 4728
HOLDING PERKEBUNAN NUSANTARA(NUSANTARA PLANTATION HOLDING COMPANY)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
Email : [email protected]
Aksi Hijau, Hasil Emas
Laporan Keberlanjutan 2017
2
DAFTAR ISI
Tentang Laporan Keberlanjutan 01Proses Pemilihan Laporan
Lingkup Pelaporan
Perubahan Atas Lingkup Pelaporan
Sambutan Manajemen
8
10
11
12
Tentang Perusahaan 03Tentang Perusahaan
Identitas Perusahaan
Kegiatan Usaha
22
23
26
Kinerja Perkebunan Berkelanjutan 02Kinerja Perkebunan Berkelanjutan 16
Laporan Keberlanjutan 2017
3
INDEKS GRI STANDAR 2016
Tata Kelola Perusahaan 04Struktur Tata Kelola
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Kode Etik
32
34
34
Kesinambungan Usaha Dengan Masyarakat Dan Lingkungan 06
Pemberdayaan Masyarakat
Sinergi Bisnis dan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Limbah
64
67
68
Pembangunan Sumber Daya Manusia 05Pembangunan Sumber Daya Manusia
Komposisi Pekerja
Transformasi Organisasi
Penilaian Berkelanjutan
Fit and Proper Test
Promosi
Evaluasi Sistem Rekrutmen
Tingkat Kepuasan Karyawan
Penilaian Evaluasi Kinerja Karyawan
Program Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Pengembangan Kompetensi SDM
Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
44
45
48
48
50
50
50
51
51
52
54
59
01
TENTANG LAPORAN
KEBERLANJUTAN
Laporan Keberlanjutan 2017
6
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN
Laporan Keberlanjutan 2017
7
Laporan Keberlanjutan 2017 Holding Perkebunan Nusantara PTPN III
(Persero) merupakan wujud tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingan. masyarakat dan lingkungan yang telah memberikan dukungan
dan kontribusi terhadap kinerja Perseroan. Laporan ini memuat informasi
mengenai peran ekonomi dan sosial Perseroan serta implementasi praktik
tata kelola berkelanjutan dan program-program tanggung jawab sosial
yang telah dilakukan selama 2017.
Seluruh informasi dalam laporan berasal dari Perseroan yang relevan
dengan aspek material pelaporan. Perseroan menerbitkan Laporan
Keberlanjutan setiap tahun sebagai pendukung Laporan Tahunan. Laporan
ini merefleksikan kegiatan yang dilakukan dalam periode 1 Januari hingga 31
Desember 2017.
Ruang Lingkup Dan Parameter LaporanLaporan Keberlanjutan ini mencakup kegiatan yang dilakukan oleh Holding
Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan anak perusahaan. Data dan
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan ini telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik sedangkan informasi non-keuangan yang disajikan
telah melalui eksternal assurance oleh pihak independen.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2014 tanggal 17
September 2014, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara III. Terbitnya Peraturan Pemerintah tersebut, maka
badan hukum Persero pada PTPN I. II. IV s.d XIV berubah menjadi Perseroan
Terbatas. Dimana PTPN III memiliki saham sebesar masing-masing 90%
dan Negara Republik Indonesia 10%.
Kinerja lingkungan dan sosial serta ekonomi dari Perseroan, beberapa
disajikan dari hasil gabungan operasional antara Perseroan dan anak
perusahaan. Seluruh anak perusahaan mayoritas bergerak dalam industri
perkebunan, namun ada juga beberapa yang bergerak dalam industri
pendukung perkebunan, seperti penelitian.
Penetapan isi laporan disesuaikan kepada 4 (empat) prinsip, yakni:
Pelibatan Pemangku Kepentingan, Materialitas, Konteks Keberlanjutan dan
Kelengkapan, sebagai bentuk pemenuhannya dalam laporan ini. Perseroan
(102-44) (102-50) (102-56) (201-4)
Laporan Keberlanjutan 2017
8
memberikan perhatian atas masukan, tanggapan serta saran dari para
pemangku kepentingan tentang isi laporan. Laporan ini juga memperhatikan
isu-isu keberlanjutan yang relevan atas aktivitas usaha bagi Perseroan dan
menampilkan data kuantitatif dan kualitatif yang sesuai dengan konteks
pelaporan. Laporan ini memuat beberapa isu materialitas dalam lingkup
usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) baik dalam area
ekonomi, sosial kemasyarakatan dan lingkungan.
Akses Informasi Atas Laporan KeberlanjutanPerseroan memberikan akses informasi seluas-luasnya bagi seluruh
pemangku kepentingan serta siapa saja mengenai Laporan Kebelanjutan
ini dengan menghubungi:
Kantor Pusat:Gedung Agro Plaza
Jl. HR. Rasuna Said Kav. X2. No. 1. Setiabudi. Jakarta Selatan. 12950
Email : [email protected]
Website : www.holding-perkebunan.com
Tlp : (021) 2918 3300
Fax : (021) 520 3030
Proses Pemilihan Laporan Penyusunan laporan ini dan penjabaran isu-isu material yang relevan yang
menjadi perhatian para pemangku kepentingan dan juga menjadi perhatian
Perseroan telah melalui beberapa tahap yaitu:
1. Identifikasi Perseroan memulai proses penyusunan laporan ini dengan
mengidentifikasi aspek dan topik yang material dari segi ekonomi, sosial,
dan lingkungan bagi Perseroan termasuk hambatan-hambatan yang
dihadapi. Proses mengacu pada prinsip-prinsip konteks berkelanjutan
dan keterlibatan para pemangku kepentingan. Penentuan aspek atau isu
yang material berdasarkan tingkat pengaruh atau dampaknya terhadap
produk, jasa dan kegiatan bisnis Perseroan.
2. Prioritas Perseroan membuat skala prioritas terhadap aspek yang telah
diidentifikasi untuk menentukan aspek yang paling material atau penting
bagi Perseroan. Sehingga dengan strategi semacam ini akan mampu
(102-53) (102-46)
Laporan Keberlanjutan 2017
9
memfokuskan strategi keberlanjutan Perseroan.
3. Validasi Proses ini melibatkan para pemangku kepentingan melalui stakeholder
engagement untuk memvalidasi bahwa aspek-aspek yang telah
teridentifikasi dan menjadi prioritas memang menjadi perhatian para
pemangku kepentingan. Dalam tahap ini, Perseroan sudah dapat
memberikan gambaran matriks Aspek Material yang menjadi dasar
utama penentuan topik-topik dalam laporan ini.
4. Reviu dan Perencanaan Perseroan melakukan proses reviu atas laporan berkelanjutan yang
telah disusun. untuk melakukan perbaikan dalam menyusun laporan
berkelanjutan di periode selanjutnya. termasuk memperbaiki sistem
internal terkait inisiatif keberlanjutan yang ada.
IDENTIFIKASI
Topik-topik yang relevan dengan keberlanjutan Perkebunan:1. Kinerja Ekonomi2. Anti Korupsi3. Masyarakat Setempat4. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja5. Pendidikan dan Pelatihan6. Ketenagakerjaan7. Keberagaman dan
Kesetaraan Karyawan
3
5
6
7
4
1
2
SEDANGRENDAH TINGGI
TOPICS ASPECSTS DISCLOSURE ON MANAGEMENT APPROACH - INDICATORS
IDENTIFICATION
Sustainability Context Stakeholders Inclusiveness
step 1
PRIORITIZATION
Materiality Stakeholder Inclusiveness
step 2
RIVIEW
Sustainability Context Stakeholders Inclusiveness
step 4
VALIDATION
CompletenessStakeholder Inclusiveness
step 3
Laporan Keberlanjutan 2017
10
TOPIK PENJELASAN BATASAN DAMPAK DI LUAR PERSEROAN
Perusahaan Anak Perusahaan
1. Kinerja Ekonomi
Perkebunan Nusantara sebagai Badan Usaha Milik Negara bertugas menyediakan pangan dan produk holtikultura dengan prinsip-prinsip komersial yang kuat dalam peningkatan daya saing. Laba yang diperoleh akan memberikan kontribusi bagi negara dalam bentuk dividen dan terutama dibutuhkan untuk investasi masa depan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional.
√ √
PemegangSaham melalui
Kemen BUMN danKemenkeu
2. Dampak Ekonomi tidak langsung
Produk yang dihasilkan melalui kegiatan usaha Perseroan memberikan dampak ekonomi tidak langsung yang sangat mempengaruhi kinerja ekonomi lainnya. terutama produktivitas komoditas nonmigas. Aktivitas perkebunan telah membuka lapangan kerja nonformal yang menopang kekuatan perekonomian nasional.
√ √ Pelanggan dan Masyarakat
3. Anti Korupsi
Pelaksanaan upaya anti korupsi sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik merupakan amanat dari pemangku kepentingan untuk menciptakan aktivitas usaha yang bebas korupsi.
√ √
• PemegangSaham• Regulator• KomisiPemberantasan
Korupsi
4. Masyarakat Setempat
Aktivitas Perseroan banyak bersinggungan dengan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat setempat yang bisa menimbulkan dampak positif maupun negatif. Sejalan dengan peraturan perundangan. Perseroan berkewajiban melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan manfaat keberadaan Perusahaan di tengah masyarakat.
√ √ Masyarakat
5. Kepatuhan Lingkungan
Kegiatan usaha memiliki risiko intrinsik yang menyebabkan dampak penting terhadap lingkungan terutama pada operasi di sektor hulu. pengolahan dan distribusi. Dalam pengelolaan risiko pencemaran harus dikendalikan minimal memenuhi peraturan perundangan di bidang lingkungan sebagai bentuk kepatuhan dalam pelaksanaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yang dicanangkan oleh Pemerintah.
√ √
Kementerian Lingkungan Hidup
Pemerintah DaerahMasyarakat sekitar
Lingkup Pelaporan
Laporan Keberlanjutan 2017
11
TOPIK PENJELASAN BATASAN DAMPAK DI LUAR PERSEROAN
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan risiko komitmen Perseroan dalam mewujudkan zero accident akibat kerja yang dapat mengakibatkan interupsi bisnis yang signifikan dan memengaruhi reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan. Selama beberapa tahun terakhir seiring dengan peningkatan kinerja. risiko K3 juga bertambah. beberapa insiden yang high profile juga menjadi perhatian masyarakat terutama di area produksi. Perseroan terus melakukan upaya berkesinambungan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada karyawan serta insiden pada aset dan proses.
√ √ Mitra kerjaMasyarakat setempat
7. Pendidikan dan Pelatihan
Gangguan ekonomi yang terjadi mengakibatkan rendahnya penyerapan tenaga kerja baru sehingga Perseroan berpotensi kehilangan aset sumber daya manusia dalam jumlah signifikan dalam jangka menengah secara alamiah. Upaya melakukan rekrutmen telah dilakukan secara intensif namun masih dibutuhkan percepatan peningkatan kompetensi dan kepemimpinan yang kuat melalui pendidikan dan pelatihan seiring dengan aspirasi bisnis Perusahaan.
√ √
Perubahan atas Lingkup PelaporanPada laporan keberlanjutan 2017. terdapat perubahan batasan dampak
dimana Laporan keberlanjutan 2017 difokuskan pada 6 topik material.
Topik-topik yang tidak lagi material adalah bahan energi. emisi. dan anti
persaingan. Masih terdapat data dan informasi yang disajikan ulang dalam
laporan-laporan keberlanjutan periode sebelumnya.
(103-1) (102-49)
Laporan Keberlanjutan 2017
12
SAMBUTAN MANAJEMEN
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. sehingga pada tahun 2017
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) tetap memberikan kinerja
terbaiknya. Kinerja tersebut dibarengi dengan keberhasilan Perseroan
dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta menjaga
keberlanjutan bisnisnya di masa depan.
Melalui laporan keberlanjutan ini. kami ingin menyampaikan wujud
nyata dan komitmen Perseroan untuk menjadi Good Corporate Citizen.
Perseroan senantiasa membangun hubungan baik dengan para pemangku
kepentingan. masyarakat dan lingkungannya. Hubungan baik tersebut
bukan saja membawa manfaat kepada pemangku kepentingan tetapi juga
manfaat jangka panjang bagi Perseroan.
Untuk mewujudkan kinerja yang berkelanjutan. kami berkomitmen untuk
melaksanakan program pengembangan kemampuan sumber daya manusia
sehingga menghasilkan human capital yang berkualitas, profesional dan
berdedikasi tinggi dalam memberikan kontribusi terbaik bagi Perseroan.
Joefly J. BahroenyKomisaris Utama
Dasuki AmsirDirektur Utama
Laporan Keberlanjutan 2017
13
Komitmen untuk melakukan beberapa pendekatan dalam mengembangkan
aspek-aspek berkelanjutan adalah dengan memperhatikan aspek sosial.
ekonomi. dan juga lingkungan yang menjadi bagian tak terpisahkan
dalam rangkaian program kami. Secara khusus. Perseroan melakukan
beberapa pendekatan untuk mengembangkan aspek-aspek berkelanjutan
yang berfokus pada tiga area yaitu pengembangan sosial ekonomi
kemasyarakatan dan lingkungan.
Komitmen Perusahaan terhadap tata kelola perusahaan yang baik juga
dicerminkan pada komitmen perusahaan terhadap etika dan integritas.
Perseroan secara konsisten dan terus menerus melakukan internalisasi
tata nilai perusahaan yang tercermin dalam nilai-nilai proaktif, keunggulan,
kerjasama, inovatif, tanggungjawab kepada seluruh insan Holding
perkebunan sehingga nilai-nilai tersebut benar-benar menjadi budaya
dan nilai Perusahaan yang dijunjung tinggi. Upaya meningkatkan citra
sebagai perusahaan yang bersih dilakukan melalui program penolakan/
pelaporan gratifikasi. pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara dan
pernyataan benturan kepentingan di setiap insan Holding perkebunan.
Sebagai penutup, kami mendukung kebijakan Perseroan untuk membuat
standar pelaporan keberlanjutan, oleh karenanya kami sangat mendukung
digunakannya standar laporan keberlanjutan yang terbaru yaitu standar
dari Global Reporting Initiative (GRI) 2016 dalam Laporan Keberlanjutan
tahun 2017. Kami juga secara khusus menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan kepada para pemangku kepentingan atas kepercayaan,
motivasi, serta dukungan yang telah diberikan kepada kami. Dengan laporan
berkelanjutan ini, kami semakin optimis bahwa berbagai usaha yang telah
kita rangkai bersama ini akan dapat meningkatkan kemampuan Perseroan
dalam mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang.
Hormat kami
(102-14)
Dasuki AmsirDirektur Utama
Joefly J. BahroenyKomisaris Utama
02
KINERJA PERKEBUNAN
BERKELANJUTAN
Laporan Keberlanjutan 2017
16
Kinerja Perkebunan Berkelanjutan
Luas Areal Holding Perkebunan
JENIS KOMODITAS 2017 2016 PENCAPAIAN
Kelapa Sawit 576.673.29 ha 574.483.74 ha 100.38%
Karet 157.742.87 ha 163.516.81 ha 96.47%
Teh 30.402.46 ha 31.250.10 ha 97.29%
Tebu 176.785.47 ha 199.087.55 ha 88.80%
Kopi Robusta 6.136.02 ha 7.061.71 ha 86.89%
Kopi Arabika 6.949.32 ha 6.937.54 ha 100.17%
Kakao Edel 2.013.65 ha 1.961.90 ha 102.64%
Kakao Bulk 3.769.07 ha 4.428.59 ha 85.11%
JENIS KOMODITAS 2017 2016 PENCAPAIAN
TBS Kelapa Sawit 10.921.044 ton 11.201.495 ton. 97.50%
Minyak Sawit 2.309.326 ton 2.377.169 ton 97.15%
Inti Sawit 438.861 ton 466.773 ton 94.02%
Karet Kering 166.654 ton 173.546 ton 96.03%
Tebu 12.180.243 Ton 15.253.408 ton 79.85%
Gula 860.881 ton 942.679 ton 91.32%
Teh Kering 49.951 ton 49.951 ton 97.32%
Kopi Arabika 1.538 ton 1.167 ton 131.81%
Kopi Robusta 2.299 ton 1.942 ton 118.39%
Kakao Edel 282 ton 301 ton 93.75%
Kakao Bulk 1.151 ton 2.512 ton 45.81%
Produksi Holding Perkebunan
JENIS KOMODITAS 2017 2016 PENCAPAIAN
TBS Kelapa Sawit 18.11 Ton/Ha 16.61 Ton/Ha 109.00%
Minyak Sawit 3.92 Ton/Ha 3.69 Ton/Ha 106.31%
Inti Sawit 0.71 Ton/Ha 0.69 Ton/Ha 103.31%
Karet 1.189 Kg/Ha 1.317 Kg/Ha 90.29%
Tebu 68.90 Ton/Ha 76.62 Ton/Ha 89.92%
Teh 1.631 Kg/Ha 1.661 Kg/Ha 98.19%
Kopi Arabika 266 Kg/Ha 229 Kg/Ha 116.50%
Kopi Robusta 506 Kg/Ha 440 Kg/Ha 115.00%
Kakao Edel 206 Kg/Ha 236 Kg/Ha 87.31%
Kakao Bulk 312 Kg/Ha 583 Kg/Ha 53.53%
Produktivitas Holding Perkebunan
(102-7)
Laporan Keberlanjutan 2017
17
JENIS KOMODITAS
Nilai (Rp. Juta) Volume (Ton) Harga (Rp./Kg)
2017 2016 2017 2016 2017 2016
CPO 19.029.782 18.263.916 2.304.778 2.366.916 8.257 7.716
Kernel 924.067 859.186 150.534 143.080 6.139 6.005
Karet 4.160.248 3.353.610 171.696 182.824 24.230 18.343
Gula 4.328.993 4.403.784 454.501 435.709 9.525 10.107
Tetes Tebu 861.751 953.728 552.418 604.277 1.560 1.578
Teh 929.405 894.786 48.474 45.735 19.173 19.565
Penjualan Holding Perkebunan
LAPORAN LABA RUGI (RP. JUTAAN) 2017 2016
Penjualan 35.216.436 33.897.160
Beban Pokok Penjualan 24.225.320 25.354.999
Beban Usaha & Operasi Lain 9.078.211 9.580.599
Laba Kotor 10.991.116 8.542.161
Laba Sebelum Pajak 1.912.905 (1.038.438)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 736.004 (1.737.272)
Laba (Rugi) Komprehensif (277.083) (2.432.362)
Kopi Robusta 506 Kg/Ha 440 Kg/Ha
Kakao Edel 206 Kg/Ha 236 Kg/Ha
Kakao Bulk 312 Kg/Ha 583 Kg/Ha
Kinerja Keuangan
Komposisi Penjualan
Kelapa Sawit
62.26%
Karet
11.81%
Teh
2.64%
Tebu
14.74%
Lain-Lain
8.55%
Laporan Keberlanjutan 2017
18
LAPORAN LABA RUGI (RP. JUTAAN) 2017 2016
Aset Lancar 14.471.389 14.850.375
Aset Tetap 91.603.408 89.893.513
Aset Tidak Lancar 6.531.802 6.071.012
Jumlah Aset 112.606.599 110.814.900
Liabilitas Jangka Pendek 23.236.973 21.701.381
Liabilitas Jangka Panjang 41.845.628 41.306.317
Jumlah Liabilitas 65.082.601 63.007.697
Ekuitas 47.523.997 47.807.202
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 112.606.599 110.814.900
INVESTASI (RP. JUTAAN) 2017 2016
Investasi Tanaman 2.307.220 2.697.467
Investasi Non Tanaman 2.710387 3.660.246
Penyertaan Anak Perusahaan 190.632 370.034
Jumlah Investasi 5.208.239 6.727.747
RASIO KEUANGAN (%) 2017 2016
Profitabilitas
• GrossProfitMargin 31,21 25,20
• NetProfitMargin 2,09 (5,13)
Rentabilitas
• ReturnonAsset 1,70 (0,94)
• ReturnonEquity 2,16 (5,10)
Likuiditas
• CurrentRatio 62,28 68,43
Solvabilitas
• DebttoEquityRatio 58:42 57:43
Laporan Keberlanjutan 2017
19
03
TENTANG PERUSAHAAN
Laporan Keberlanjutan 2017
22
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut Perseroan.
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang
usaha Agro Bisnis dan Agro Industri Kelapa Sawit dan Karet. Perseroan
didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 dengan dasar hukum pendirian merujuk
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal
14 Februari 1996. Perseroan merupakan hasil penggabungan usaha PT
Perkebunan III. IV dan V. Ketiga PTP yang digabungkan tersebut merupakan
hasil restrukturisasi dari Perseroan Perkebunan Negara (PPN), sedangkan
PPN ini adalah hasil pengambilalihan (nasionalisasi) perusahaan-
perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958.
Pada tahun 2014. pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 72
tahun 2014 tanggal 17 September 2014. tentang Penambahan Penyertaan
Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) (selanjutnya disebut PP 72/2014). yang mengubah
komposisi saham Pemerintah Indonesia pada Perseroan dengan
mengalihkan saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Perkebunan
Nusantara I, II, dan IV sampai dengan XIV. Sehingga Perseroan memiliki 90%
saham PT Perkebunan Nusantara I. II. dan IV sampai dengan XIV.
Dengan adanya penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal
saham Perseroan. maka:
a. PT Perkebunan Nusantara I. II. dan IV sampai dengan XIV berubah menjadi
Perseroan Terbatas yang tunduk sepenuhnya pada Undang-Undang No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
b. Perseroan menjadi Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara I. II. dan
IV sampai dengan XIV sekaligus menjadi induk usaha.
c. Kepemilikan saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Perkebunan
Nusantara I. II. dan IV sampai dengan XIV masing-masing menjadi 10%.
TENTANG PERUSAHAAN
(102-1) (102-10) (201-4)
Laporan Keberlanjutan 2017
23
Identitas Perusahaan
Nama Holding Perkebunan Nusantara (Persero)
Bidang Usaha Agrobisnis dan Agro Industri
Status Perusahaan Badan Usaha Milik Negara
Kepemilikan 100% Pemerintah Negara Republik Indonesia
Dasar Hukum Pendirian Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996
Modal Dasar Rp66.000.000.000.000
Modal Disetor 34.059.877 lembar saham atau Rp34.059.877.000.000
Jumlah Karyawan 121.712
Kantor Pusat
Gedung Agro PlazaJl. HR. Rasuna Said Kav. X2. No. 1. Setiabudi.Jakarta Selatan. 12950Tlp: (021) 2918 3300Fax: (021) 520 3003
Kantor OperasionalJl. Sei Batanghari No. 2. MedanTlp: (061) 845 2244. 845 3100Fax: (061) 8455177. 8454728
Email [email protected]
Website www.holding-perkebunan.com
Laporan Keberlanjutan 2017
24
Nilai-Nilai Perusahaan Seluruh elemen yang terlibat dalam kegiatan usaha Perseroan dituntut
untuk menjalankan nilai-nilai Perusahaan dengan penuh tanggung jawab.
nilai-nilai Perseroan adalah sebagai berikut:
ProactivityBersikap proaktif. inisiatif dan mengevaluasi setiap risiko yang ada.
ExcellenceMemperlihatkan gairah keunggulan berusaha bekerja keras untuk hasil
maksimal.
Team WorkMengutamakan kerja sama tim. agar mampu menghasilkan sinerji bagi
perusahaan.
InnovationMenghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi metoda dan produk baru.
ResponsibilityBertanggung jawab kepada keputusan yang diambil dan tindakan yang
dilakukan.
Visi Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnis terbaik
Misi1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara
berkesinambungan
2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
3. Memberlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya
secara optimal.
4. Menjadikan Perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik
bagi investor.
5. Menjadikan Perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas.
7. Melaksanakan seluruh aktivitas Perusahaan yang berwawasan
lingkungan.
(102-16)
Laporan Keberlanjutan 2017
25
Paradigma Bisnis PerusahaanPerusahaan melihat usaha ke depan dengan selalu optimis. oleh karena itu
Perseroan memiliki cara pandang yang selaras dengan seluruh pemangku
kepentingan di setiap arah kebijakannya. berikut paradigma bisnis Perseroan;
1. Perubahan. perbaikan. dan peningkatan metoda dan kinerja adalah
suatu keharusan.
2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk meningkatkan
persaingan.
3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan
keterbukaan. kesetaraan. dan kebhinekaan.
5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani
(human capital) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.
6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan
membagi ilmu. membina hubungan baik. dan menjadi panutan.
7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan
kinerja.
8. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang
sederhana dan dinamis.
9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat peningkatan produktivitas
kerja dan keunggulan kompetitif.
10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data yang akurat.
11. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat
tanggap. cepat tindak lanjut. tuntas. berkualitas. dan penuh tanggung
jawab.
12. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu
dan lingkungan.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sebagai salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang agroindustri
sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan
keikutsertaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dalam
keanggotaan RSPO dengan berperan aktif dalam memberikan sumbangsih
saran untuk meningkatkan serta memajukan prinsip dan kriteria RSPO
sebagai berikut:
- Komitmen terhadap transparansi
- Memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
- Komitmen terhadap kelayakan ekonomi dan keuangan jangka panjang
- Penggunaan praktek terbaik dan tepat oleh perkebunan dan pabrik
- Tanggung jawab lingkungan dan konservasi kekayaan alam dan
keanekaragaman hayati
- Tanggung jawab kepada pekerja, individu-individu dan komunitas dari
kebun serta pabrik
(102-16) (103-2) (102-13)
Laporan Keberlanjutan 2017
26
- Pengembangan perkebunan baru secara bertanggung jawab
- Komitmen terhadap perbaikan terus menerus pada wilayah-wilayah
Dalam rangka persiapan untuk sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm
Oil (RSPO) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah melaksanakan
yang mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, diantaranya Social Common
Gathering, Problem Solving dan Training serta Konseling.
Kegiatan UsahaBerdasarkan perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3. maksud
dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang agrobisnis dan
agro industri. serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perkebunan
untuk menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai
perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang baik.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut. Perseroan melaksanakan
kegiatan utama sebagai berikut:
1. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan
lahan. pembibitan. penanaman. pemeliharaan dan pemungutan hasil
tanaman. serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan
dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;
2. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak
lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk
turunannya;
3. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai
macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan. baik hasil
produksi sendiri maupun produksi pihak lain;
4. Pengembangan usaha bidang perkebunan. agro wisata. agro bisnis. dan
agro industri;
5. Selain kegiatan usaha utama tersebut di atas Perusahaan dapat
melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki untuk:
• Trading house. real estate. pergudangan. pariwisata. resort. olah
raga dan rekreasi, rest area, rumah sakit, pendidikan penelitian,
prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi. jasa penyewaan
dan pengusahaan sarana/prasarana yang dimiliki Perusahaan, jalan
bebas hambatan (tol), pusat perbelanjaan/mall, pupuk, jasa konsultasi
bidang agro bisnis dan agro industri;
• PengelolaanKawasanEkonomiKhusus;
• PengelolaanKawasanIndustri.
(102-2)
Laporan Keberlanjutan 2017
27
ProdukPerseroan merupakan induk usaha BUMN Perkebunan yang bergerak di
bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan yang
mencakup perkebunan kelapa sawit, karet, tebu, kopi, teh, dan kakao. Areal
keseluruhan Holding didominasi oleh areal konsesi kelapa sawit seluas
576.673 ha, sedangkan areal tanaman konsesi karet seluas 157.743 ha, areal
konsesi teh 30.402 ha serta areal tebu sendiri seluas 53.053 ha.
Produksi yang dihasilkan oleh Perseroan merupakan hasil pengolahan dari
kebun sendiri dan dari kebun petani. Perseroan memasok berbagai bahan
dari pemasok, yang selanjutnya diolah, kemudian dijual kepada konsumen.
Dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan melibatkan masyarakat lokal
sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atas peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan produktivitas Perseroan.
Pelibatan masyarakat lokal melalui proses pembinaan dan pelatihan.
Pembinaan dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan
yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan produktivitas petani mitra.
Melalui penyuluhan Perseroan menyebarkan informasi dan pengetahuan
yang bermanfaat bagi petani khususnya mengenai budidaya komoditas
tanaman. termasuk hasil inovasi yang dapat diterapkan oleh petani untuk
meningkatkan produksi kebunnya. Lebih dari itu, penyuluhan bertujuan
menambah pengetahuan petani dalam meningkatkan keterampilannya
dan mengembangkan usahanya. Tujuan akhir dari penyuluhan adalah
menimbulkan kemauan petani untuk menerapkan praktek-praktek
perkebunan yang lebih baik dan berkelanjutan.
(102-2) (102-9) (404-2)
PEMASOK PTPN 3 KONSUMEN
Laporan Keberlanjutan 2017
28
Daftar Entitas Anak
NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA KEPEMILIKAN ALAMAT
PT Perkebunan Nusantara I Agro Bisnis & Agro Industri 90% Jl. Kebun Baru
Kota Langsa (24451)
PT Perkebunan Nusantara II Agro Bisnis & Agro Industri 90% Jl. Tanjung Morawa
Km 16,5 Medan (20362)
PT Perkebunan Nusantara IV Agro Bisnis & Agro Industri 90% Jl. Letjen Suprapto No. 2
Medan (20151)
PT Perkebunan Nusantara V Agro Bisnis & Agro Industri 90% Jl. Rambutan No. 43
Pekan Baru (28294)
PT Perkebunan Nusantara VI Agro Bisnis & Agro Industri 90% Jl. Lingkar Barat Km 10
Kota Baru Jambi (36128)
PT Perkebunan Nusantara VII Agro Bisnis & Agro Industri 90% Jl. Teuku Umar No. 300
Bandar Lampung (35141)
PT Perkebunan Nusantara VIII Agro Bisnis & Agro Industri 90%
Jl. Sidang Sirna No. 4 Bandung Jawa
Barat (40153)
PT Perkebunan Nusantara IX Agro Bisnis & Agro Industri 90% Jl. Ronggo Warsito
No. 164 Surakarta (57131)
PT Perkebunan Nusantara X Agro Bisnis & Agro Industri 90%
Jl. Jembatan Merah No. 3 – 11 Surabaya Jawa
Timur (60175)
PT Perkebunan Nusantara XI Agro Bisnis & Agro Industri 90%
Jl. Merak No. 1Surabaya Jawa Timur
(60175)
PT Perkebunan Nusantara XII Agro Bisnis & Agro Industri 90%
Jl. Rajawali No. 44Surabaya Jawa Timur
(60175)
PT Perkebunan Nusantara XIII Agro Bisnis & Agro Industri 90%
Jl. Sultan Abdurrahman No. 11 Pontianak
Kalimantan Barat (28294)
PT Perkebunan Nusantara XIV Agro Bisnis & Agro Industri 90%
Jl. Urip Sumoharjo No. 72 – 76 Makasar
Sulawesi Selatan (90232)
(102-45)
Laporan Keberlanjutan 2017
29
NAMA SERTIFIKAT PENERIMA PEMBERI MASA BERLAKU
Penghargaan SMK3 PKS Sei Daun Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 Kebun Aek Raso Menteri Tenaga Kerja RI
Penghargaan SMK3 PKS Aek Raso Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 Kebun Sei Daun Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 Kebun Bandar Betsy
Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 Kebun Rantau Prapat
Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 Kebun Mambang Muda
Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 PKS Sei Baruhur Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 Kebun Sarang Giting
Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 Kebun Rambutan Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 PKS Sei Meranti Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Penghargaan SMK3 PKS Sei Mangkei Menteri Tenaga Kerja RI 2020
Sertifikasi
(102-12)
04
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Laporan Keberlanjutan 2017
32
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menerapkan prinsip-
prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Kemandirian, Bertanggung jawab, dan
Kewajaran yang berlaku bagi seluruh Insan Perkebunan sebagai salah
satu wujud komitmen dasar untuk menerapkan GCG. Tujuannya adalah
membangun lingkungan bisnis yang sehat bersama seluruh pemangku
kepentingan.
Di tataran strategis Perseroan menerapkan GCG sebagai sinergi antar fungsi
internal perusahaan dan dikembangkan berdasarkan roadmap GCG yang
terdiri dari Fase Compliance-Conformance-Performance-Sustainability.
Pada saat sekarang, penerapan GCG Perseroan telah berada pada tahap
sustainability.
Pada tahap Sustainability, Perseroan mencanangkan program Compliance
Due Diligence untuk memastikan mitra kerja telah memahami Code of
Conduct (CoC) Perseroan, menjalankan program yang selaras dengan CoC
Perseroan dan memastikan tidak memiliki benturan kepentingan dengan
Perseroan.
Untuk menegaskan komitmen semua lini, Perseroan menggunakan GCG
sebagai Boundary KPI. Boundary KPI GCG ini memiliki bobot, apabila target
yang ditetapkan pada awal tahun tidak tercapai maka akan memengaruhi
nilai kinerja Pekerja pada tahun yang bersangkutan. Pencapaian Boundary
KPI GCG untuk seluruh Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) di
tahun 2017 adalah sebesar 89,72% dari target sebesar 87%.
Struktur Tata Kelola
(102-18)
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
KomiteAudit
KomitePemantau
AuditInternal
SekretarisPerusahaan
Direksi
Laporan Keberlanjutan 2017
33
Organ tata kelola Perseroan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, serta komite-komite yang berfungsi
untuk mendukung tugas pengawasan Dewan Komisaris.
RUPS adalah Rapat yang dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara
RI sebagai perwakilan dari Pemerintah Republik Indonesia yang merupakan
pemegang 100% saham Perusahaan. RUPS memiliki wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris termasuk kewenangan
pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris. (102-23) (102-5)
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dan secara kolektif bertugas
melaksanakan fungsi pengawasan atas jalannya Perusahaan yang
dilaksanakan oleh Direksi termasuk dalam pengelolaan aspek keberlanjutan
yaitu Lingkungan, Sosial dan Tata kelola (LST). Dewan Komisaris membentuk
beberapa komite untuk membantu pelaksanaan tugasnya. Saat ini komite-
komite di bawah Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko.
Direksi diangkat oleh RUPS yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
Perusahaan dan memiliki kewajiban dan wewenang yang diatur dalam
Anggaran Dasar Perusahaan yaitu menjalankan segala tindakan yang
berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
Dewan Komisaris dan Direksi berasal dari beragam latar belakang mencakup
keragaman pendidikan dan pengalaman terkait dengan kegiatan industri
utama Perseroan, keuangan, ekonomi dan tata kelola perusahaan. Dari sisi
keahlian, para Direktur dan Komisaris memiliki keragaman latar belakang
pendidikan di bidang teknik, manajemen, keuangan maupun bisnis.
Pada 2017, terdapat perubahan-perubahan pada Dewan Komisaris dan
Direksi yang merupakan respons Perseroan terhadap tantangan yang
dihadapi Perusahaan di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Dengan
perubahan ini diharapkan Perusahaan dapat tumbuh untuk mencapai
aspirasi pemangku kepentingan.
Penjelasan rinci tentang tugas dan tanggung jawab organ tata kelola dapat
dibaca dalam Laporan Tahunan 2017 di bagian Tata Kelola Perusahaan.
(102-19)
Laporan Keberlanjutan 2017
34
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiKebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor: 04/
MBU/2014tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium menurut komposisi faktor
jabatan sebagai berikut:
1. Komisaris Utama : 45% dari Direktur Utama
2. Anggota Dewan Komisaris : 90% dari Komisaris Utama
Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, manajemen
membuat kajian perhitungan penghasilan diterima (take home pay) yang
terdiri atas Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/Insentif Kinerja
yang formulasinya mengacu kepada PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret
2014. Usulan penghasilan ini dibahas bersama Dewan Komisaris yang
selanjutnya dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Tahun 2017.
Usulan penghasilan yang sudah dianggarkan tersebut selanjutnya
disampaikan kepada RUPS untuk ditetapkan bersama. Untuk menerapkan
keputusan RUPS tersebut, Direksi menerbitkan Surat Keputusan yang
mengatur Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Holding Perkebunan.
Kode EtikKode etik Perseroan mewajibkan seluruh jajaran Perusahaan baik itu para
pejabat, manajemen maupun karyawan untuk patuh dan taat kepada
hukum dan peraturan yang berlaku di dalam Perusahaan, termasuk
budaya perusahaan, menghindari kegiatan yang menyebabkan benturan
kepentingan, serta menyimpan dan menjaga kerahasiaan informasi bisnis
Perusahaan dan informasi yang berkaitan dengan pihak yang memiliki
hubungan dengan Perusahaan.
Code of Conduct berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen,
serta penegakan terhadap peraturan-peraturan Perusahaan bagi individu
yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan, dan pelaku bisnis lainnya
yang berhubungan dengan bisnis Perusahaan dalam menjalankan bisnis,
dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders.
(102-35) (102-36)
Laporan Keberlanjutan 2017
35
Berikut Kode Etik Perusahaan:
Sistem Nilai
1. Paradigma Baru• Perubahan,perbaikandanpeningkatanmetodedankinerjaadalahsatu
keharusan;
• Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama dalam memenangkan
persaingan;
• SetiapkegiatanbisnisharusmenghasilkannilaitambahbagiPerusahaan;
• Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan
keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan;
• PengembanganSDMyangterintegrasiuntukmembangunkapitalinsani
(human and intellectual capital) yang dibutuhkan Perusahaan;
• Kepemimpinanyangefektifmembangunpengaruhmelaluikemampuan
mengajar dan membagi ilmu, membina hubungan baik dan menjadi
panutan;
• Penghargaandiberikankepadakaryawanberdasarkankompetensidan
kinerjanya;
• Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang
sederhana dan dinamis;
• Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan
produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif;
• Keputusanbisnisdiambilberdasarkanfaktadandatayangakurat;
• Setiap tugas dan operasional Perusahaan dilaksanakan dengan
cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas, dan penuh
tanggungjawab;
• Seluruhaktivitasperusahaanharusberorientasipadapeningkatanmutu
dan lingkungan
2. Tata Nilai• Proactivity, selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif mengevaluasi
risiko yang mungkin terjadi.
• Excellence, selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha
bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi.
• Team Work, perusahaan selalu mengutamakan kerjasama tim agar
mampu menghasilkan sinergi optimal bagi Perusahaan.
• Innovation, selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi
dalam metoda baru dan produk baru.
• Responsibility, selalu bertanggungjawab atas akibat keputusan yang
diambil dan tindakan yang dilakukan.
(102-16)
Laporan Keberlanjutan 2017
36
3. Visi dan Misi PerusahaanVISIMenjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.
MISI• Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara
berkesinambungan;
• Menghasilkanprodukberkualitasuntukpelanggan;
• Memperlakukankaryawansebagaiasetstrategisdanmengembangkannya
secara optimal;
• Berupaya menjadi Perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil
terbaik bagi para investor;
• Menjadikanperusahaanyangpalingmenarikuntukbermitrabisnis;
• Memotivasikaryawanuntukberpartisipasiaktifdalampengembangan
komunitas;
• Melaksanakan seluruh aktivitas Perusahaan yang berwawasan
lingkungan.
4. Strategi• Menjalindanmengembangkanhubungansinergikyangefektifdengan
mitra strategis untuk mewujudkan peluang bisnis;
• Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap
kecenderungan industri dan pergerakan pasar mencermati pesaing;
• Menjagakeseimbanganantarapertumbuhandengankemampulabaan
(profitability);
• Mematuhi aturan HSE (Health, Safety, and Environment) kesehatan,
keselamatan, dan lingkungan;
• MelaksanakankeunggulanoperasionalagarPerusahaanmenjadiefisien
dan efektif dalam biaya;
• Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata
nilai dan paradigma baru;
• Membangun dan mengimplementasikan manajemen sumber daya
manusia berbasis kompetensi dan kinerja
Etika Bisnis1. Etika Bisnis
Aktivitas Perusahaan berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, dan melaksanakan dengan sepenuhnya prinsip-prinsip
integritas Perusahaan sesuai UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Menyusun Laporan Keuangan sesuai standar akuntansi yang
lazim dan mengungkapkan seluruh transaksi di dalam Laporan Keuangan
(disclosure). Mengutamakan mutu layanan dan produk, menghargai
kinerja dan prestasi karyawan, serta tidak melakukan bisnis ilegal dan
menghindari praktek korupsi, kolusi, nepotisme.
Laporan Keberlanjutan 2017
37
2. Komitmen Kepada Pemangku kepentingan
Perusahaan mempunyai komitmen untuk secara terus menerus
membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan bagi
kedua belah pihak, kepada : pemegang saham, karyawan, pelanggan,
pemasok/rekanan, pemerintah, pesaing, auditor, masyarakat sekita,
mitra binaan, dan lingkungan, media massa, LSM dan ormas, serikat
pekerja, mitra usaha strategis, perguruan tinggi dan lembaga penelitian,
anak perusahaan, petani plasma.
Etika Kerja1. Sikap Individu
• Taatterhadapperaturan-peraturanperusahaan;
• Maluuntukberbuathal-haldiluarkepatutan;
• Jujurdandisiplindalambekerja;
• Terbukadanmaumeningkatkandiri;
• Salingmenghargaidansopansantunterhadapsesama;
• Egaliter(kebersamaan,kesetaraan);
• BersediaditempatkandimanasajasesuaidengankebutuhanPerusahaan
dan ketentuan yang berlaku;
• PerilakuIndividudiDalamdandiLuarPerusahaan
• Melakukan pekerjaan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab,
saling mendukung untuk kemajuan maupun kelangsungan Perusahaan;
• Meningkatkanprofesionalismedan kompetensi, berperilaku sopandan
santun baik di dalam maupun di luar tugas;
• Tidakmelakukanpenekananatau intimidasi,penghinaan,atauberkata
kasar, pelecehan ataupun provokasi, dan tidak menimbulkan persaingan
tidak sehat diantara sesama karyawan;
• Menjagadanmenghormatihalyangbersifatpribadisesamakaryawan,
seperti agama, hari libur agama/nasional, status, suku/ras dan keluarga;
• Disiplin,tidakmeninggalkanaktivitaskerjasebelumwaktunyatanpaizin
dari atasan, dan atau tidak melakukan aktivitas lain untuk kepentingan
pribadi atau pihak di luar perusahaan tanpa izin selama jam kerja;
• Bersikapterbukakemungkinanadanyaperbedaanpendapat(dissenting
opinion) di dalam merumuskan suatu keputusan;
• Tidakmelalaikantugasdanpekerjaansehinggamengakibatkankerugian
Perusahaan;
• Tidakmabuk,madat,memakainarkotikdanobatberbahaya (narkoba)
maupun memperdagangkan minuman keras, narkoba, dan yang
sejenisnya di tempat kerja atau di luar Perusahaan;
• Tidakmembujukpimpinan,bawahandanatausesamakaryawanuntuk
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan;
• Tidak melakukan perbuatan asusila seperti pelecehan seksual,
pencemaran nama baik atasan maupun bawahan serta keluarganya;
• Tidakmelakukantindakanmelawanhukumsepertiberjudi,mencuridan
Laporan Keberlanjutan 2017
38
atau menggelapkan harta Perusahaan, melakukan penipuan kepada
atasan, bawahan maupun sesama karyawan dan memperdagangkan
harta Perusahaan secara ilegal;
• Tidak membiarkan dirinya atau teman kerja dalam keadaan bahaya,
walaupun telah mendapat peringatan, seperti membiarkan teman sekerja
bekerja tidak sesuai dengan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja);
• MenjagakerahasiaandokumendaninformasimengenaiPerusahaan.
2. Perilaku Atasan
• Memberi panutan dalam tindakan dan tutur kata, bersikap adil dan
terbuka dengan bawahannya;
• Membangunkomunikasiterbukadankonstruktif,melaksanakankoordinasi
dan hubungan kerjasama yang harmonis;
• Memberikankesempatankepadabawahanuntukmengembangkandiri;
• MematuhidanmenghormatikesepakatanyangtertuangdalamPerjanjian
Kerja Bersama (PKB);
• Patuhdankonsekuenterhadaphukumdankebijakan(policy) yang sudah
ditetapkan;
• Menilaikinerjabawahansecaraobjektifberdasarkankriteriayangjelas,
tidak memanfaatkan posisi/jabatan untuk kepentingan pribadi, kelompok
atau pihak lain.
3. Perilaku Bawahan
• HormatdansantunkepadaatasandanloyalkepadaPerusahaandalam
setiap pelaksanaan tugas yang diberikan;
• Selalu kreatif dan berani mengambil inisiatif, memberikan dukungan,
terutama dalam menghadapi permasalahan yang timbul;
• Berkomunikasidenganatasansecarajujur,terbukadanberetika;
• Patuhdankonsekuenterhadaphukum,kebijakan(policy), dan Standard
Operating Procedure (SOP)/ Instruksi Kerja yang sudah ditetapkan;
• Tidak melakukan tindakan di luar kewenangannya, disiplin dalam
melaksanakan setiap tugasnya;
• Mematuhi dan menghormati tugas dan petunjuk atasan yang tidak
bertentangan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku;
• MematuhidanmenghormatikesepakatanyangtertuangdalamPerjanjian
Kerja Bersama (PKB).
4. Perilaku Kepada Rekan Kerja
• Tidak melakukan penekanan atau intimidasi terhadap rekan kerja,
atasan atau bawahannya untuk kepentingan tertentu, baik pribadi atau
kepentingan pihak lain, internal maupun eksternal;
• Tidak melakukan pelecehan terhadap suku, agama, ras, adat istiadat
dan hal-hal lain yang bertentangan dengan norma-norma kesopanan
dan kesusilaan seperti penggunaan kata-kata kasar, merendahkan, dan
tidak senonoh terhadap sesama karyawan;
• Tidakmelakukanancamanfisikmaupunnonfisik, tindakanpermusuhan
Laporan Keberlanjutan 2017
39
atau provokasi terhadap rekan kerja, atasan dan bawahan untuk
kepentingan pribadi ataupun golongan tertentu yang dapat merugikan
Perusahaan;
• Menghindari persaingan tidak sehat dan pemanfaatan jabatan untuk
kepentingan tertentu, bersikap terbuka dan menghargai perbedaan
pendapat (dissenting opinion).
Komitmen Khusus1. Pengelolaan Catatan, Dokumen, dan Informasi
Catatan, dokumen dan informasi perusahaan harus dapat
dipertanggungjawabkan, akurat, dan tepat waktu, oleh karena itu
individu yang bertanggungjawab atas pengelolaan catatan, dokumen
dan informasi harus berlaku jujur, obyektif, dan setia.
2. Kewajiban Pengamanan Harta Perusahaan
Seluruh individu menjaga, melindungi, memelihara dan menggunakan
harta benda perusahaan sebaikbaiknya. Menjaga keakuratan alat
ukur, alat hitung untuk membantu karyawan dalam menjalankan tugas
yang diberikan. Menjaga rahasia Perusahaan meliputi: formula, desain,
dokumen atau informasi sensitif perusahaan. Menjaga dan menghargai
hak milik intelektual (property rights) dan merusak harta benda
Perusahaan.
3. Transaksi Perdagangan Internal
Tidak dapat mentolerir adanya praktek-praktek pemberian informasi dari
orang dalam (insider trading) serta melakukan tindakan hukum terhadap
pelaku insider trading sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Benturan Kepentingan
Tidak diperkenankan untuk memegang jabatan rangkap apapun di luar
perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis
dengan Perusahaan, kecuali dalam hubungannya dengan koperasi
karyawan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Tidak diperkenankan untuk melakukan ikatan bisnis secara
pribadi maupun melibatkan keluarga, dengan pihak lain yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan Perusahaan.
5. Kegiatan Politik
Perusahaan berkomitmen tidak menjalankan aktivitas politik dan tidak
berafiliasi kepada partai politik serta tidak memberikan kontribusi apapun
menyangkut aktivitas politik. Tidak menjadi pengurus partai politik dan/
atau anggota legislatif, serta tidak memperkenankan dana atau fasilitas
dan sumber daya Perusahaan disumbangkan/dipinjam/dipakai kepada
partai atau kandidat partai maupun non partai.
6. Donasi, Komisi, dan Suap
Pemberian donasi hanya dapat dilakukan untuk tujuan amal dan tujuan
sosial lainnya dalam batas yang disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang
Laporan Keberlanjutan 2017
40
berlaku. Donasi yang diterima perusahaan menjadi milik Perusahaan.
Seluruh komisi yang diterima sebagai akibat adanya transaksi yang
dilakukan perusahaan menjadi milik Perusahaan dan dibukukan sebagai
pendapatan Perusahaan, dan seluruh komisi dagang yang diberikan
harus sesuai dengan kepatutan dan kewajaran transaksi yang dilakukan.
Perusahaan dan setiap individu tidak memberikan, menawarkan, atau
menerima baik langsung atau tidak langsung sesuatu yang berharga
yang dapat dikategorikan sebagai suap kepada atau dari pelanggan
atau pejabat pemerintah maupun pihak lainnya untuk mempengaruhi
keputusan.
Pelaksanaan Code of Conduct diawasi oleh Dewan Kehormatan yang
bertugas mengawasi pelaksanaan pedoman ini. Pembentukan Dewan
Kehormatan (terdiri dari unsur Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan yang
ditunjuk, dan Serikat Pekerja) dan mekanisme kerjanya diatur dalam Surat
Keputusan Direksi.
Sosialisasi Kode EtikPerseroan senantiasa melakukan sosialisasi dalam penerapan Code of
Conduct Perusahaan kepada seluruh pegawai, mulai dari level operasional
sampai kepada top manajemen. Sosialisasi ini dimaksudkan agar
seluruh Insan Perusahaan senantiasa patuh terhadap Code of Conduct
Perusahaan. Perusahaan melakukan penegakan terhadap Code of Conduct
yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap
penegakan Code of Conduct Perusahaan dan menyediakan fasilitas
bagi pengaduan terhadap pelanggaran Code of Conduct Perusahaan.
Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif
dan menyeluruh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Melakukan sosialiasi kode etik kepada seluruh Jajaran Perseroan,
Pelanggan dan Mitra Kerja secara berkala
• MelakukanevaluasiataspencapaianataupemahamankepadaJajaran
Perseroan, baik pada masa orientasi maupun masa bekerja.
• Pengkajian secara berkala butir-butir aturan kode etik dalam rangka
pengembangan kode etik lebih lanjut. Penyelenggaraan sosialisasi ini
dilakukan oleh Bagian Sekretaris Perusahaan, selaku penanggung jawab
implementasi GCG dan kode etik berkoordinasi dengan unit kerja terkait.
vKetentuan mengenai gratifikasi dalam Peraturan Perundang-undangan
Negara Republik Indonesia tercantum dalam Pasal 12 B Ayat (1) Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan
juga Pasal 2 Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status
Gratifikasi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan KPK Nomor
(205-2)
Laporan Keberlanjutan 2017
41
06 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan KPK Nomor 02 Tahun
2014 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi,
yang menyatakan bahwa “setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara Negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan
dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban dan tugasnya.”
Berdasarkan penjelasan Pasal 2 angka 7 Undang-undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme dan juga Pasal 1 huruf d, e Undang-undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Termasuk dalam kategori penyelenggara Negara adalah Direksi, Dewan
Komisaris dan Pejabat Struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara
dan Badan Usaha Milik Daerah.
Dengan terbitnya surat edaran KPK No B.2974/01-13/07/2014 tanggal 8 Juli
2014 perihal Himbauan Gratifikasi Menjelang Hari Raya dan Peraturan Menteri
BUMN No : PER 05/MBU/2014 tentang Program Pengendalian Gratifikasi
di Lingkungan Kementerian BUMN serta dalam rangka menyempurnakan
kebijakan gratifikasi yang disampaikan dalam buku kode etik, Perusahaan
telah menjalankan sosialisasi tentang gratifikasi melalui Surat Edaran.
Berikut Tahapan Gratifikasi PTPN Holding:
TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV
• DirekturUtama&Direksi Gratifikasi KPK melakukan Penandatangan Komitmen Gratifikasi;
• PenyerahanDrop Box & Sosialisasi.
Bimbingan Teknik: Penyusunan Petunjuk Teknis, Konsultasi & diskusi tentang ketentuan-ketentuan/pasal-pasal yang akan diatur dalam Peraturan Gratifikasi.
Training for Trainer: Training/pembelajaran kepada seluruh peserta yang mewakili dari seluruh PTPN I sampai dengan XIV.
Sosialisasi: Sosialisasi Gratifikasi ke seluruh karyawan PTPN III dan Anak Perusahaan.
Hasil
TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV
Memorandum of Understanding Komitmen Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi.
Peraturan/Pedoman Gratifikasi.
Trainer Gratifikasi (Tenaga Penyuluh). Penerapan Gratifikasi.
(205-1)
05
PEMBANGUNAN SUMBER DAyA
MANUSIA
Laporan Keberlanjutan 2017
44
Pembangunan Sumber Daya ManusiaPerseroan menyadari pentingnya sumber daya insani dalam pengelolaan
Perusahaan, oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia senantiasa
menerapkan remunerasi yang kompetitif, memberikan kenyamanan kerja
dan berbagai fasilitas untuk karyawan serta memberikan kesempatan
berkarir yang luas sehingga Perseroan menjadi salah satu tempat bekerja
yang dipilih oleh talent-talent terbaik di Indonesia.
Perseroan meyakini bahwa untuk menjadi Perusahaan agribisnis kelas
dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik
perlu didukung oleh pekerja dengan berbagai keterampilan khusus dengan
inovasi yang produktif.
Namun proses transformasi yang masih berjalan mengakibatkan absennya
proses rekrutmen pekerja baru, sehingga dalam beberapa tahun ke depan
Perseroan menghadapi Aging Workforce yang perlu digantikan. Dalam
perencanaan tenaga kerja, Perseroan melakukan dua pendekatan yaitu:
1. Manpower Planning for Sustainability
Digunakan untuk mendukung eksisting bisnis dan meningkatkan
kapabilitas organisasi, termasuk pengelolaan low performers.
2. Manpower Planning for Growth
Digunakan untuk menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
mendukung pengembangan bisnis.
Upaya yang telah dilakukan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir
telah berhasil mengubah demografi karyawan menjadi lebih baik dibanding
sebelumnya. Kini sebagian besar populasi merupakan karyawan muda.
Rekrutmen tetap dilakukan dalam rangka memperbaiki demografi pekerja
dan mengatasi kesenjangan kompetensi.
Perseroan memberlakukan sistem rekrutmen, promosi, dan pengembangan
karier secara adil, wajar dan konsisten berdasarkan kompetensi sesuai
dengan kebutuhan Perusahaan. Kompensasi dan hak pekerja diberikan
secara adil, layak, dan transparan berdasarkan kinerja serta sesuai
ketentuan yang berlaku. Di samping itu, kami memberikan kesempatan yang
sama, serta menghindari praktik-praktik pemaksaan kerja.
Pada 2017, Perseroan merekrut sebanyak 1.302 orang sementara turnover
karyawan sebanyak 208 orang, hal ini disebabkan Perseroan mengajukan
opsi pensiun dini berdasarkan assessmen kinerja kepada karyawan dalam
rangka efisiensi dan tuntutan peningkatan produktivitas kinerja Perseroan.
(103-2)
Laporan Keberlanjutan 2017
45
Komposisi PekerjaJumlah pekerja Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sampai
dengan akhir periode pelaporan 2017 adalah mencapai 121.712 orang
berkurang sebesar 8,71% dibanding tahun 2016 sebanyak 133.325 orang.
Seluruh pekerja kami dan juga anak perusahaan merupakan pekerja tetap
yang ikut diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama.
ANAK PERUSAHAAN 2017 2016 2015
PT Perkebunan Nusantara I 5.164 5.423 5.327
PT Perkebunan Nusantara II 7.074 8.091 8.955
PT Perkebunan Nusantara III 21.358 24.764 26.339
PT Perkebunan Nusantara IV 21.205 22.540 21.700
PT Perkebunan Nusantara V 11.503 12.239 12.761
PT Perkebunan Nusantara VI 4.677 5.101 5.243
PT Perkebunan Nusantara VII 10.095 11.001 11.703
PT Perkebunan Nusantara VIII 14.207 15.548 16.935
PT Perkebunan Nusantara IX 6.672 7.121 7.529
PT Perkebunan Nusantara X 2.854 3.228 3.451
PT Perkebunan Nusantara XI 3.484 3.631 3.910
PT Perkebunan Nusantara XII 2.884 3.188 3.398
PT Perkebunan Nusantara XIII 8.455 9.171 9.701
PT Perkebunan Nusantara XIV 2.080 2.279 2.537
Jumlah 121.712 133.325 139.669
2017 2016 2015
Karyawan Pelaksana(Strata I – III) 115.319 126.712 132.826
Karyawan Pimpinan(Strata IV – VI) 6.393 6.613 6.843
Jumlah 121.712 133.325 139.669
Jumlah karyawan berdasarkan Level Jabatan
Laporan Keberlanjutan 2017
46
STRATAJENIS KELAMIN
JUMLAHLAKI-LAKI PEREMPUAN
I 59.576 12.880 72.456
II 26.988 2.701 29.689
III 11.421 1.753 13.174
Karyawan Pelaksana 97.985 17.334 115.319
IV 4.377 409 4.786
V 1.078 100 1.178
VI 388 21 409
VII 20 - 20
Karyawan Pimpinan 5.863 530 6.393
Jumlah 103.848 17.864 121.712
STRATAUSIA
JUMLAH<26 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55
I 1.809 4.832 9.199 11.905 13.277 16.679 14.755 72.456
II 19 173 861 3.268 6.939 10.478 7.951 29.689
III 34 163 251 738 2.037 4.244 5.707 13.174
Karyawan Pelaksana 1.862 5.168 10.311 15.911 22.253 31.401 28.413
IV 92 673 968 491 482 832 1.249 4.787
V - 1 43 126 239 341 426 1.176
VI 1 - - 17 45 90 257 410
VII - - - - 1 2 17 20
Karyawan Pimpinan 93 674 1.011 634 767 1.265 1.949
Jumlah 1.955 5.842 11.322 16.545 23.020 32.666 30.362 121.712
Jumlah Karyawan Berdasarkan Gender
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia
Keberagaman Karyawan Berdasarkan Gender
Laki-Laki Perempuan
Perempuan
Laki-Laki
Laporan Keberlanjutan 2017
47
STRATAPENDIDIKAN
JUMLAHSD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2 S3
I 37.418 12.998 21.041 294 702 3 - 72.456
II 5.855 5.597 16.878 443 908 8 - 29.689
III 1.166 1.612 8.776 509 1.100 11 - 13.174
Karyawan Pelaksana 44.439 20.207 46.695 1.246 2.710 22 -
IV 82 9 1.251 372 2.950 122 1 4.787
V - - 70 87 887 131 1 1.176
VI - - 9 19 285 96 1 410
VII - - - - 12 8 - 20
Karyawan Pimpinan 82 9 1.330 478 4.134 357 3
Jumlah 44.521 20.216 48.025 1.724 6.844 379 3 121.712
(405-1)
51-5524.50%
46-5027.03%
41-4519.10%
36-4013.69%
31-359.13%
26-304.64%
>261.61%
SLTP16.61%
SD16.58%
SLTA39.46%
D1-D31.42%
S15.62%
S20.31%
S30.00%
Laporan Keberlanjutan 2017
48
Sejak transformasi dilakukan, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III
(Persero) di Bidang SDM telah melakukan restrukturisasi organisasi di level
Direksi. dan dilanjutkan dengan membuat Talent Pool untuk Pejabat 1 tingkat
dan 2 tingkat di bawah Direksi yang dikelola oleh Holding.
Dalam kaitan restrukturisasi sumber daya manusia. Holding telah melakukan
re-assessment terhadap seluruh Pejabat 1 tingkat dibawah Direksi. Hasil re-
assessment tersebut akan digunakan untuk mengetahui competency gap
dan selanjutnya melaksanakan program pengembangan untuk memenuhi
competency gap yang telah dipersyaratkan bagi seluruh Pejabat 1 Tingkat
dibawah Direksi.
Seluruh insan perkebunan memiliki komitmen bersama untuk menjalankan
nilai kejujuran. ketulusan dan keikhlasan sebagai sebuah karakter prinsip
dan perilaku dalam bekerja untuk menghasilkan kualitas Sumber Daya
Manusia yang baik di lingkungan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III
(Persero). Dalam pelaksanaannya. setiap karyawan juga berpegang pada
prinsip sebagai berikut;
1. Knowledge; yaitu kemauan belajar dan terus belajar untuk memastikan
kualitas eksekusi yang terbaik.
2. Speed; kecepatan untuk bertindak.
3. Gut; yaitu keberanian level Pimpinan untuk membuat keputusan dan
bertindak dalam melaksanakan eksekusi.
Penilaian BerkelanjutanProses assessment dilakukan melalui pengumpulan informasi secara
komprehensif pada setiap Karyawan untuk mendapatkan profil psikologis
Karyawan, yang meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang
dialami, kelebihan/kekuatan dan kelemahannya, serta peran pendukung
yang dibutuhkan, sebagai dasar untuk membuat pertimbangan dan
keputusan yang berhubungan dengan jenjang karir Karyawan.
Sistem pengembangan SDM Holding Perkebunan Nusantara PTPN III
(Persero) disusun berdasarkan kepada pengukuran kompetensi atau dikenal
dengan pengukuran Competency Level Index (CLI) yang dilaksanakan
dengan metode 360°. Pengukuran CLI dilakukan kepada seluruh Karyawan.
dimana untuk Karyawan Strata III s/d VI dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali.
TRANSFORMASI ORGANISASI
(103-2) (103-3)
Laporan Keberlanjutan 2017
49
Strata II dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali dan strata I dilaksanakan 5 (lima)
tahun sekali.
Perbedaan waktu pengukuran ini didasarkan kepada persyaratan
kompetensi di setiap jabatan. Pengukuran CLI untuk strata III-VII dilaksanakan
secara online dengan memanfaatkan jaringan intranet. CLI bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana Kompetensi Individual atau Current Competency
Level (CCL) sesuai dengan Kompetensi Jabatan atau Required Competency
Level (RCL), untuk menyusun Program-program Pengembangan atau
Purposed Competency Level (PCL).
Setelah dilakukan pengukuran CLI. tahapan selanjutnya adalah analisa
kebutuhan pelatihan atau Competency Based Training Need Analysis
(CBTNA). Dalam CBTNA dilakukan analisa kesenjangan antara kompetensi
yang dipersyaratkan dengan kompetensi individu karyawan Berikut adalah
proses CBTNA yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III
(Persero):
Pengukuran CLI
RCLI DP SelfTraining Peserta SatisfactionInput Data
(DSS)
Tujuan BusinessImpact
CCL DaftarKaryawan On The Job Judul Learning
Biaya
GAP SkalaPrioritas On The Job Sasaran Application
Narasumber
AnalisaData
TentukanMetode
SusunanProgram Implementasi Evaluasi
(404-2)
Laporan Keberlanjutan 2017
50
Fit and Proper TestUji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) adalah proses untuk
menentukan kelayakan dan kepatutan seorang karyawan untuk diangkat
menjadi pejabat atau promosi pada jabatan yang lebih tinggi. Di PTPN
III (Persero) Holding Perkebunan dikenal dengan Individual Development
Program (IDP) dengan mempertimbangkan prioritas persyaratan jabatan
(bobot) dan perkembangan bisnis Perusahaan. Proses penyusunan IDP
dapat digambarkan sebagai berikut :
CLI
Self Learning• BobotKompetensi1 Point• GapKompetensi• Prioritas:Low
• BreadingAssigment• VariousLearning (Belajar dan Mengamati)
• StructuredOJT• Coaching&Mentoring• Delegation• ProjectAssigment• Rotation
• Classroomtraining (IHT)• Seminar/Workshop• Benchmark• Magang
Self Learning• BobotKompetensi1 Point• GapKompetensi• Prioritas:Medium
Self Learning• BobotKompetensi1 Point• GapKompetensi• Prioritas:High
DP
PromosiPromosi adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai status dan tanggungjawab lebih tinggi.
Evaluasi Sistem RekrutmenPerusahaan melalui Direktorat Human Resources & General Affairs.
senantiasa melakukan review dan kajian terkait dengan pengembangan
sistem rekrutmen. seleksi. dan on boarding, baik menyangkut tools yang
digunakan. maupun peningkatan kompetensi para recruiters secara berkala.
(404-2)
Laporan Keberlanjutan 2017
51
KETERANGAN 2017 2016 2015
Employee Satisfaction Index 85.51 82.29 85.11
Employee Commitment Index 90.91 88.89 87.80
Employee Engagement Index 88.21 85.59 86.45
Tingkat Kepuasan KaryawanTingkat kepuasan karyawan dilakukan melalui Baldrige Assessment.
Assessment Centre, Survey Kepuasan & Engagement Karyawan, Survey
Knowledge Management Index, Survey Kepuasan Pelanggan, Rekrutmen
& On the Job Training, program beasiswa S2 serta program Holding
Perkebunan Quality Award untuk menilai kinerja unit kerja terbaik.
Indikator kinerja sumber daya manusia yaitu Employee Satisfaction Index
(ESI) dan Employee Engagement Index (EEI) yang diperoleh dengan
melakukan survey terhadap karyawan pada tahun 2017 dan tahun-tahun
sebelumnya menunjukkan angka kepuasan yang sangat tinggi yaitu dengan
nilai di atas 85%. Berikut adalah angka ESI dan EEI dalam lima tahun terakhir.
Penilaian Evaluasi Kinerja KaryawanHolding Perkebunan PTPN III (Persero) akan senantiasa menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi karyawan (corporate
equilibrium) dan hal itu menjadi tantangan tersendiri, terutama atas
pengelolaan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi kinerja
unit kerja dan akhirnya berkontribusi bagi pencapaian kinerja Perusahaan.
Pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment) dalam
pekerjaan adalah salah satu pengelolaan sumber daya manusia yang
mempengaruhi kinerja karyawan.
Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi
Manajemen SDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian
penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas
pekerjaan. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai
individu karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran
nilai pekerjaan karyawan itu sendiri karena program-progam kompensasi
merupakan pencerminan Perusahaan dalam memperlakukan sumber daya
manusianya.
Bentuk penghargaan (reward) yang diberikan kepada karyawan selama
tahun 2017, antara lain:
a. Kenaikan Golongan Pengabdian Tahun 2017
Sesuai SKPTS yang diterbitkan pada tahun 2017 kepada karyawan
yang akan memasuki masa pensiun telah diberikan kenaikan Golongan
Pengabdian berupa Kenaikan Golongan atau Kenaikan Berkala Istimewa.
(404-3)
Laporan Keberlanjutan 2017
52
b. Kenaikan Golongan Penghargaan Tahun 2017
Sesuai SKPTS yang diterbitkan pada tahun 2017 kepada karyawan yang
meninggal dunia diberikan kenaikan Golongan Penghargaan berupa
Kenaikan Golongan atau Kenaikan Berkala Istimewa.
Selain istilah penghargaan (reward), juga dikenal istilah sanksi (punishment).
Pada situasi tertentu, adakalanya kinerja karyawan dapat menurun.
Dalam suatu kegiatan usaha. sanksi dapat memberikan feedback yang
berguna bagi pengembangan karyawan itu sendiri, sebab sanksi bertujuan
mendisiplinkan setiap karyawan agar bertindak sesuai peraturan-peraturan
dan tata cara perilaku yang telah ditetapkan Perusahaan. Pada beberapa
kondisi tertentu, penggunaan sanksi dapat lebih efektif untuk memperbaiki
perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan waktu, intensitas,
jadwal, klarifikasi, dan impersonalitas (tidak bersifat pribadi).
Program Peningkatan Kesejahteraan KaryawanPerusahaan memberikan peningkatan kesejahteraan kepada karyawan
dalam bentuk 2 komponen utama berupa:
1. Komponen upah:
1.1 Gaji Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja
menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan
berdasarkan peraturan perusahaan.
1.2 Tunjangan Tetap adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan
dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan
keluarganya serta dibayarkan dalam satuan waktu yang sama.
dengan pembayaran upah pokok. seperti Tunjangan Istri; Tunjangan
Anak; Tunjangan Perumahan; Tunjangan Kemahalan; Tunjangan
Daerah dan lain-lain. Tunjangan Makan dan Tunjangan Transport
dapat dimasukkan dalam komponen tunjangan tetap apabila
pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran. dan
diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu. harian
atau bulanan.
1.3 Tunjangan Tidak Tetap: adalah suatu pembayaran secara langsung
atau tidak langsung berkaitan dengan pekerja. yang diberikan secara
tidak tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan menurut
satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah
pokok.
a) Tunjangan Transport;
b) Tunjangan Sewa Rumah (Bagi karyawan di kantor Direksi dan
Karyawan di Kebun/ Unit yang tidak mendapatkan rumah dinas dari
Perusahaan karena alasan tidak tersedianya rumah dinas);
c) Tunjangan Listrik;
(401-2)
Laporan Keberlanjutan 2017
53
d) Tunjangan Air;
e) Tunjangan Beras;
f) Tunjangan Jabatan (untuk Karyawan Pimpinan)
g) Tunjangan Kompensasi Prestasi (untuk Karyawan Pimpinan)
h) Tunjangan Khusus (untuk Karyawan Pelaksana)
i) Premi/Lembur (untuk Karyawan Pelaksana)
j) Tunjangan Hari Raya (THR).
k) Tunjangan Cuti Tahunan (diberikan setiap 1 tahun sekali ketika jatuh
tempo cuti tahunan);
l) Tunjangan Cuti Panjang (diberikan setiap 6 tahun sekali ketika jatuh
tempo cuti panjang);
m) Biaya Pelaksanaan Tugas;
n) Biaya Pindah;
2. Komponen Non Upah:
2.1 Fasilitas adalah kenikmatan dalam bentuk nyata/nature yang
diberikan perusahaan oleh karena hal-hal yang bersifat khusus atau
untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja. berupa :
a. fasilitas kendaraan dinas (bagi yang berhak sesuai Perjanjian
Kerja Bersama (PKB)/ peraturan perusahaan);
b. Fasilitas Perumahaan;
c. sarana ibadah;
d. sarana olah raga;
e. tempat penitipan bayi;
f. koperasi;
2.2 Jaminan pelayanan kesehatan diberikan berdasarkan fasilitas BPJS
Kesehatan dan diluar fasilitas BPJS Kesehatan (manfaat tambahan
yang diatur dalam peraturan perusahaan);
2.3 Jaminan ketenagakerjaan dalam program BPJS Ketenagakerjaan
berupa :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja;
b. Jaminan Kematian;
c. Jaminan Hari Tua;
d. Jaminan Pensiun.
2.4 Santunan Hari Tua;
2.5 Program pensiun. diberikan berupa :
a. Karyawan yang diterima sebelum tahun 2009 diberikan jaminan
pensiun dalam bentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (Dana Pensiun
Perkebunan). Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun;
b. Karyawan yang diterima sesudah tahun 2009 sampai 2015
diberikan jaminan pensiun dalam bentuk Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK). Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun;
Laporan Keberlanjutan 2017
54
c. Karyawan yang diterima tahun 2016 dan seterusnya diberikan
jaminan pensiun dalam program Jaminan Hari Tua dan Jaminan
Pensiun;
2.6 Bonus adalah bukan merupakan bagian dari upah. melainkan
pembayaran yang diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan
atau karena pekerja menghasilkan hasil kerja lebih besar dari target
produksi yang normal atau karena peningkatan produktivitas; besarnya
pembagian bonus diatur berdasarkan peraturan perusahaan;
2.7 Insentif Prestasi (berdasarkan Penjanjian Kerja Bersama (PKB));
2.8 Penghargaan Masa Pengabdian untuk masa kerja 25 tahun. 30 tahun
dan 35 tahun;
2.9 Bantuan Uang Daging dan Uang Tontotan. diberikan bersamaan
dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR);
2.10 Bantuan Kematian;
2.11 Bantuan Hukum;
2.12 Pembinaan Rohani dan Jasmani;
Pengembangan Kompetensi SDMHolding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah menyusun
database dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi
masing-masing karyawan yang dibuat berdasarkan kombinasi kapasitas
potensial dan unjuk kerja. Program pengembangan sumber daya manusia
dilaksanakan secara internal di Pusdiklat Holding Perkebunan Nusantara
PTPN III (Persero) atau eksternal dengan menggunakan metode : In House
Training (IHT), On the Job Training (OJT), External Training (Seminar,
Workshop, Kursus), benchmarking/magang, pendidikan formal (program D3
untuk karyawan pelaksana dan S2 untuk karyawan pimpinan), penugasan,
dan belajar mandiri.
(404-2)
Laporan Keberlanjutan 2017
55
No NAMA PELATIHAN/SEMINAR PELAKSANAAN PELAKSANA
1 DIVISI SEKRETARIAT PERUSAHAANSatisfaction Index
- Workshop Contract Drafting and Sharing Session 26 - 27 Januari 2017
Indonesia Training Institute and
Consulting Service
- Pelatihan Manajemen Kearsipan Moderen (Basis Internet) 18 - 19 Maret 2017 PT. Media Citra
Mandiri
-Workshop Tindak Pidana Korporasi Tanggung Jawab Hukum Direksi dan Komisaris
9 - 10 Mei 2017Indonesia Training
Institute andConsulting Service
- Workshop Legal English 8 - 9 Juni 2017Indonesia Training
Institute andConsulting Service
- Training Sekretaris BUMN & Korporasi Swasta 02 Agustus 2017 BUMN
- Pendaftaran Pendidikan PKPA 19 Agustus - 30 September 2017 FHP Edulaw
- PR Indonesia Outlook 5-7 Desember 2017 PR Indonesia
- Ujian Profesi PKPA 19 Agustus - 30 September 2017 FHP Edulaw
2 DIVISI OPERASIONAL KELAPA SAWIT DAN KARET
- Financial Modelling for Palm Plantation and Investment Analysis 26 - 27 April 2017
PT. Indomodex Global Konsultan
Training and Advisory Services
-Workshop Replanting Kelapa Sawit di Lahan Endemik Ganoderma Success Story di PTPN IV
11 - 13 Juli 2017Pusat Penelitian Bioteknologi dan
Bioindustri Indonesia
- Seminar dan Talkshow Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) 19 Juli 2017 Pusat Penelitian
Kelapa Sawit
3 DIVISI TEBU DAN ANEKA TANAMAN
- Pendaftaran Seminar Sugar Summit 24 - 25 Agustus 2017 (AGI, IKAGI, & LPP)
- World Plantation Conferences And Exhibition 18 - 20 Oktober 2017 PT RPN
Realisasi Pelatihan dan Pengembangan SDM
Laporan Keberlanjutan 2017
56
No NAMA PELATIHAN/SEMINAR PELAKSANAAN PELAKSANA
4 DIVISI PENGEMBANGAN
-Training Manajemen Mutu (ISO 9001:2015) & Manajemen Resiko (ISO 31000 : 2009)
21 - 25 Agustus 2017Center for Risk
Manajemen Studies(CRMS)
- In House Training Sistem Informasi Geografis 4 - 6 Oktober 2017 Pusat Penelitian
Kelapa Sawit
- SUKSES TRANSFORMASI ORGANISASI 21-22 November 2017 PPM Manajemen
5 DIVISI KORPORASI
- KPKU 9 - 11 Oktober 2017 Forum Ekselen BUMN
- Workshop Asset Management 29-30 November 2017 PT Reinco Startegy
-In House Training Assessor Preparation Course (APC) KPKU BUMN
23-24 November 2017 Forum Ekselen BUMN
6 DIVISI KEUANGAN
- Standart Akuntansi Keuangan Oktober - Desember 2017 (setiap sabtu) IAI
7 DIVISI HUMAN CAPITAL & UMUM
- Certified Salary Structure Specialist (CSSS) 18 - 19 Januari 2017 HRD Forum
- English Course11 - 27 Juli 2017
(Setiap Selasa & Kamis)
English First
- English Course1 - 31 Agustus 2017 (Setiap Selasa &
Kamis)English First
- English Course1 - 31 September
2017 (Setiap Selasa & Kamis)
English First
- Mega Seminar with Profesor Dave Ulrich 2 - 3 Agustus 2017 PT. Kreasi Cipta Asia
- Kursus Budidaya Kurma 21 - 23 Agustus 2017Pusat Penelitian
Perkebunan GulaIndonesia
-Sponsorsip Intersessional Meeting of FAO IGG On Tea and Colombo International Tea Convention
7 - 14 Agustus 2017 Ketua Umum Dewan Teh Indonesia
- Seminar Global Talent Professional 9 August, 2017 PPM Manajemen
- Seminar Pensiun Indonesia 13 - 14 September 2017 PT Intipesan
- In House Training Time Management 28 September, 2017 Harvey Sterling
- 7 In 1 Microsoft Office 15-23 November 2017 PPA
8 DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI
-Pelatihan COBIT (Control Objectives For Information and Related Technology)
5 - 7 April 2017 ATD Learning COBIT 5 Certification
-Workshop Metode Perumusan Self Regulation Pelaksanaan Barang & Jasa
13 - 15 September 2017 PT INDOTAMA
Laporan Keberlanjutan 2017
57
No NAMA PELATIHAN/SEMINAR PELAKSANAAN PELAKSANA
- Training & Examination Cobit 5 Foundation
13 - 15 Desember 2017 PT ATD SOLUTION
9 PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKSI
10ASSESSMENT & PENGMBANGAN PEJABAT 1 TINGKAT DIBAWAH DIREKSI PTPN I – XIV
- Assessment Pejabat 1 Tingkat dibawah Direksi (Holding 2 orang) 10 Mei 2017
Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
-Assesment Talent Pool Direksi di Lingkungan PTPN III (PTPN IV,IX, dan XI - 4 orang)
15 Mei 2017Lembaga Manajemen
Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia
-Assesment Talent Pool Direksi di Lingkungan PTPN III (Holding - 1 orang)
19 Mei 2017 Bina Potensia Indonesia
- PEDP Batch I 8 - 20 Mei 2017 LLP Yogyakarta
- PEDP Batch II 17 - 29 Juli 2017 LLP Yogyakarta
- Assessment Talent Pool Direksi PTPN VI & PTPN XIII 11 Juli 2017 PT Binaman Utama
- PEDP Batch III 31 Juli - 12 Agustus 2017 LLP Yogyakarta
- Assessment Kompetensi Pejabat Direksi PTPN (Staf Ahli) 2 agustus 2017 PPM Manajemen
- Assessment Kompetensi Pejabat Direksi PTPN (PTPN II- 2 orang) 29 Juli 2017 PPM Manajemen
- PEDP Batch IV 04 September - 16 September 2017 LPP Yogyakarta
- PEDP Batch V 25 September - 07 Oktober 2017 LPP Yogyakarta
- Sharing Session PEDP Batch I 20 September 2017 LPP Yogyakarta
Assessment Talent Pool Direksi PTPN VI (2 orang) 16 September, 2017 PPM Manajemen
- Assessment Talent Pool Direksi PTPN III, X dan XIII 22 September, 2017 PT Binaman Utama
- Assessment Talent Pool Direksi PTPN III 22 September, 2017 Bina Potensia
Indonesia
- Assessment Talent Pool Direksi PTPN (andi Wibisono) 02 Oktober 2017 PT Binaman Utama
- EDP Level 1 23 - 27 Oktober 2017 PT Binaman Utama
- Assessment Talent Pool Direksi PTPN (Iwan Himawansyah) 21 Oktober 2017 PT Binaman Utama
- PEDP BATCH VI 9 - 21 Oktober 2017 LPP Yogyakarta
- PEDP BATCH VII 23 Oktober - 4 November 2017 LPP Yogyakarta
- EDP Level 2 20 - 24 November 2017 PT Binaman Utama
- Assessment Talent Pool Direksi PTPN III dan XIII 20 November, 2017 Bina Potensia
Indonesia
Laporan Keberlanjutan 2017
58
No NAMA PELATIHAN/SEMINAR PELAKSANAAN PELAKSANA
- PEDP BATCH VIII 6 - 18 November 2017 LPP Yogyakarta
- PEDP BATCH IX 20 November - 2 Desember 2017 LPP Yogyakarta
- PEDP BATCH X 4 - 16 November 2017 LPP Yogyakarta
- Sharing Session PEDP Batch II 20 Desember 2017 LPP Yogyakarta
11 REKRUTMEN
- Jobstreet 12 May, 2017 Jobstreet
- Psikotes Calon Sekretaris Direksi & Staff Pengembangan 22 Mei 2017 First Asia
- Psikotes Calon Sekretaris Direksi 24 Mei 2017 First Asia
- Psikotes Calon Sekretaris Direksi 29 Mei 2017 First Asia
- Psikotes Calon Staf Akuntansi 17 Juli 2017 First Asia
- Psikotes Calon Sekretaris Direksi 31 July, 2017 First Asia
- Psikotes Calon Sekretaris Direksi 8 September, 2017 First Asia
- Medical Check Up Staf Restrukturisasi 8 September, 2017 Kimia Farma
- Psikotes Calon Sekretaris Direksi 27 October, 2017 First Asia
- Psikotes Calon Sekretaris Direksi 3 November, 2017 First Asia
12 PENGADAAN HUMAN CAPITAL ROADMAP STRATEGY
- GML Reimburshment I 15 November, 2017 GML
- Termin I 27 September, 2017 GML
- Termin II 06 Desember 2017 GML
- Termin II 20 Desember 2017 GML
13 PENGADAAN HUMAN CAPITAL ROADMAP STRATEGY
- Iuran Wajib dan Sukarela FHCI 13 Desember 2017 FHCI
Pada tahun 2017. Holding Perkebunan PTPN III (Persero) telah melaksanakan
program pelatihan dengan mengikutsertakan 6.855 peserta (fisik).
Pencapaian angka rata-rata untuk jumlah waktu hari pembelajaran pada
tahun 2017 per karyawan sebesar 1,11 mandays. Pencapaian di atas jauh
lebih besar dibandingkan pelaksanaan pelatihan di tahun 2016 dimana
jumlah rata-rata pembelajaran per karyawan hanya sebesar 0,79 mandays.
(404-1)
Laporan Keberlanjutan 2017
59
Implementasi Kesehatan dan Keselamatan KerjaSebagai aset penting operasional Perseroan, perlakuan sumber daya
manusia diatur melalui Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Keselamatan. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
menjadi perhatian penting Perusahaan khususnya terkait pemenuhan hak-
hak para pemangku kepentingan yaitu karyawan. Kami menyadari untuk
memproduksi komoditas berstandar internasional, tuntutan implementasi
K3 akan semakin tinggi. K3 juga dipandang sebagai bagian yang berperan
signifikan dalam menciptakan suasana kerja yang aman dan kondusif bagi
setiap pekerja. Setiap tahunnya, kami senantiasa melakukan peninjauan
kinerja agar tiap aspek yang memerlukan perbaikan dapat segera
ditindaklanjuti.
Perseroan melakukan audit Sistem Manajemen Mutu. Sistem Manajemen
Lingkungan dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
serta pengukuran Hyperkes secara berkala dan pelaksanaan manajemen
risiko untuk memastikan dan memperbaiki kesehatan. keselamatan dan
keamanan lokasi kerja.
Skor audit dan jumlah kecelakaan kerja menjadi Performance Indicator
(PI) masing-masing unit tersebut. Hasil audit dan pemantauan pelaporan
bulanan yang dikenal dengan Laporan P2K3 dan Laporan Peristiwa Masalah
Umum (LPMU) yang meliputi laporan kecelakaan kerja, kesehatan dan
tingkat keamanan seperti pencurian produksi dan lain-lain menjadi dasar
untuk memperbaiki lingkungan kerja. Di samping itu. Holding Perkebunan
melibatkan seluruh tenaga kerjanya untuk meningkatkan kesehatan,
keselamatan, keamanan dan ergonomis tempat kerja melalui:
• PembentukanP2K3(Manajemen.karyawandanSPBUN)
• Sosialisasiprosedur.peraturandanhak/kewajiban
• Pemberian Alat Pelindung Diri (APD) seperti earplug, sarung tangan,
masker, sepatu, helm dll
• Pemenuhan kualifikasi, perizinan para personil dan peralatan sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku.
• Memberikan pelatihan (OJT, Seminar, dan lain-lain) SMK3 kepada
karyawan
• Pemeriksaanberkalakesehatankaryawanyangterlibatlangsungdengan
penggunaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan lokasi kerja berbahaya
• Pemeriksaansaranadanprasaranaperusahaan
• Pemeriksaandanujilingkungankerja,sepertitingkatkebisingan,humidity.
dll
• Pemberianextra fooding untuk karyawan yang bekerja dengan bahan
kimia, radiasi (computer, dll)
• Pemenuhanperalatantanggapdarurat
(103-2) (403-4)
Laporan Keberlanjutan 2017
60
• Pemasanganrambuperingatandilokasikerja
• Rapat-rapatpengurusP2K3secararutindanberkalauntukmembahas
efektivitas penyelesaian permasalahan, keluhan dan masukan karyawan
serta kinerja keseluruhan SMK3.
• MemberikanpelatihanHyperkesbagiparadokterPerseroan
• Memberikanpelatihansatpamsecaraprofesionalolehlembagaeksternal
Kepolisian
• Penataantempatkerjasesuaidenganergonomikadanalurkerja,misal
tata ruang Pabrik Kelapa Sawit.
Keberhasilan kinerja dan target yang dicapai dalam implementasi SMK3
ditunjukkan dengan terciptanya lingkungan kerja yang aman, nyaman,
sehat, efisien dan produktif. Guna menciptakan hal tersebut, lokasi kerja
yang berpotensi menimbulkan bahaya diidentifikasi dan setiap tenaga kerja
yang bekerja pada lokasi tersebut diberikan pelatihan dan penggunaan
alat pelindung diri sesuai dengan lokasi kerja. Untuk pekerja tertentu
yang dipersyaratkan memiliki sertifikat keahlian diberikan pelatihan untuk
mendapatkan sertifikat tersebut.
Standar pengelolaan perkebunan senantiasa memperhatikan dampak
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan oleh setiap
Perusahaan di Holding Perkebunan. Standar ini memuat sistem manajemen
lingkungan keselamatan dan kesehatan kerja (LK3) yang meliputi: ketaatan
terhadap Undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia,
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3);
ISO 9001; ISO 14001 dan OHSAS 18000. Pengelolaan perkebunan juga
memuat penilaian terhadap hasil akhir pengelolaan dan jumlah kecelakaan
kerja. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) akan selalu dievaluasi
dan direvisi, disesuaikan dengan perkembangan seputar Lingkungan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Laporan Keberlanjutan 2017
61
06
KESINAMBUNGAN USAHA DENGAN MASyARAKAT
DAN LINGKUNGAN
Laporan Keberlanjutan 2017
64
Perseroan sebagai sebuah organisasi yang bertujuan menghasilkan
keuntungan usaha tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab sosial
atau Corporate Social Responsibility (CSR). Perseroan memandang CSR
sebagai komponen penting guna menciptakan interaksi harmonis antara
industri dengan lingkungan di mana Perseroan berada.
Guna mewujudkan konsep tersebut di atas, Perseroan telah melaksanakan
berbagai aktivitas melalui Program Bina Lingkungan. Program Bina
Lingkungan merupakan salah satu wujud kepedulian sosial Perusahaan
terhadap masyarakat lingkungan sekitarnya dengan sumber dana yang
berasal dari sebagian laba Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam
aturan terkait.
Perseroan berkomitmen untuk memberi manfaat, termasuk memperbesar
akses bagi masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan kualitas
kehidupan yang lebih baik, disamping juga meminimalisasi dampak negatif
yang mungkin muncul di lingkungan kegiatan operasional Perseroan.
Sepanjang tahun 2017, Perseroan memusatkan perhatian dan fokus
utama dalam hal memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat
dengan menjadi mitra pengembangan ekonomi lebih baik dan mengurangi
kemiskinan. Perseroan juga berupaya menjadi agen perubahan sosial
dengan ikut andil meningkatkan mutu pendidikan, kehidupan bermasyarakat,
dan menjadi pelopor dalam pelestarian lingkungan hidup.
Peningkatan kapasitas perkebunan memberikan dampak yang besar bagi
perubahan ekosistem dan lingkungan. Oleh karena itu, Holding Perkebunan
Nusantara PTPN III (Persero) berkomitmen untuk menyelaraskan antara
keuntungan yang didapat dan pertanggungjawaban terhadap lingkungan
yang dilakukan melalui strategi dan perencanaan pembangunan yang
ramah lingkungan.
Pemberdayaan MasyarakatHubungan baik dengan masyarakat sekitar, kami wujudkan melalui program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagaimana diatur dalam peraturan
Meneg. BUMN No.Per-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Meneg. BUMN No.Per-09/MBU/07/2015 tanggal
03 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara.
Dalam pelaksanaannya. Perusahaan menyisihkan maksimal 1-2% dari
laba bersih untuk Program Kemitraan, yaitu program untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri, serta 1-2% dari
laba bersih untuk Program Bina Lingkungan yaitu program pemberdayaan (103-2)
Laporan Keberlanjutan 2017
65
kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di Wilayah Usaha BUMN melalui
pemanfaatan dana dari BUMN.
Sumber dan Penggunaan Dana Program Kemitraan
Uraian 2016 2017
DANA TERSEDIA
Saldo Awal 20.218.343.692 42.057.460.343
Tambahan Dana dari BUMN Pembina 2.818.398.892 8.866.538.417
Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan 82.026.549.223 185.126.239.104
Pengembalian Dana dari BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur 10.000.000 1.750.000.000
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 7.930.249.327 11.451.983.904
Pendapatan Lain 1.067.557.853 4.045.080.358
Penerimaan lain 323.576.372 2.999.226.802
Dana Tersedia 114.394.675.359 256.296.528.928
PENYALURAN DANA
Penyaluran Pinjaman kepada Mitra Binaan 101.013.987.969 178.165.626.785
Penyaluran Melalui BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur - 390.000.000
Dana Pembinaan Kemitraan ( Hibah ) 2.504.373.940 26.916.807
Biaya Lain2 (Hutang Sinergi. Admin dan Lain lain) - 57.495.642.781
Jumlah Penyaluran dana 103.518.361.909 236.078.186.373
Saldo Akhir/ Saldo Dana Tersedia 10.876.313.450 20.218.342.555
(103-3) (201-1)
Laporan Keberlanjutan 2017
66
Sumber dan Penggunaan Dana Program Bina Lingkungan
URAIAN 2016 2017
DANA TERSEDIA
Saldo Awal 20.502.247.545 19.472.806.169
Sumbangan Dari BUMN Pembina 14.396.605.027 23.138.092.216
Pengembalian Dana dari BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur 7.031.521.435 1.349.501.940
Pendapatan jasa giro dan lain-lain 2.817.346.413 182.327.321
Penerimaan Lain 7.326.061.590 1.193.965.809
Dana Tersedia 52.073.782.010 45.336.693.455
PENYALURAN DANA
Penyaluran Melalui BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur - 5.114.625.472
Penyaluran Dana Bina Lingkungan 32.600.976.646 34.766.669.226
Jumlah Penyaluran 32.600.976.646 39.881.294.698
Saldo Akhir 19.472.805.364 5.455.398.757
Efektifitas Penyaluran BL 62.61 87.97
Penyaluran Dana Kemitraan per Sektor
NO Sektor 2017 2016
1 Industri 4.500.000.000 3.892.500.000
2 Perdagangan 37.986.000.000 28.372.000.000
3 Pertanian 6.581.000.000 6.027.500.000
4 Perikanan 1.024.000.000 850.000.000
5 Peternakan 16.063.000.000 11.518.500.000
6 Perkebunan 99.253.626.785 38.001.987.969
7 Jasa 12.608.000.000 12.201.500.000
8 Lainnya 150.000.000 220.670.000
9 Hibah 20.537.858 2.042.444.921
10 Industri Kreatif - -
Jumlah 178.186.164.643 103.127.102.890
Laporan Keberlanjutan 2017
67
Sinergi Bisnis dan Lingkungan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) memiliki instruksi kerja
dalam proses dan prosedur pengolahan limbah yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini mencakup pemilihan dan pengelolaan limbah biasa dengan
bahan berbahaya dan beracun (B3), serta pengelolaan tempat pembuangan
sampah sementara. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pemanfaatan
terhadap limbah ramah lingkungan dengan menggunakannya sebagai
pupuk.
Selama bertahun-tahun, hasil uji ambien udara di lingkungan Perusahaan
senantiasa berada di bawah ambang batas. Perusahaan menggunakan
instalasi pengolahan pencemaran udara yaitu dust collector, hal ini dilakukan
agar kualitas udara dapat selalu terjaga dalam kondisi baik. Ambang batas
tersebut secara umum menunjukkan kualitas udara di lingkungan kerja dan
secara khusus menunjukkan kadar debu dan CO yang ada. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di Tempat Kerja.
Kegiatan usaha Perseroan dalam rangka pembangunan ekonomi
nasional berbasis agroindustri didasarkan pada prinsip pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta menjaga kualitas
lingkungan yang asri dan tidak terdegradasi.
Prinsip-Prinsip PencegahanKepatuhan Perseroan pada prinsip-prinsip pencegahan, dilaksanakan
dengan:
1. Memiliki Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal),
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL), dan dokumen lain yang disyaratkan regulasi bagi
NO Sektor 2017 2016
1 Bencana Alam 1.087.525.280 1.094.936.538
2 Pendidikan dan Pelatihan 3.782.415.747 4.594.318.268
3 Peningkatan Kesehatan 795.420.000 560.903.100
4 Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum 6.933.075.571 16.872.679.773
5 Sarana Ibadah 4.085.678.551 7.689.121.594
6 Pelestarian Alam 209.300.000 437.228.600
7 Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Pengentasan Kemiskinan 13.728.096.323 5.585.912.508
8 Lainnya 1.872.239.856 290.920.845
Jumlah 32.493.751.328 37.126.021.226
Penyaluran Dana Bina Lingkungan
(103-2) (103-2) (413-1)(103-3)
Laporan Keberlanjutan 2017
68
seluruh unit operasional, termasuk yang dikelola anak perusahaan.
2. Sertifikasi standar internasional dalam pengelolaan lingkungan.
Sertifikasi Masa Berlaku
ISO 9001 (Quality Management System) 2018
ISO 14001 (Enviromental Management System) 2017
Upaya Pengelolaan LimbahPerencanaan perkebunan menghasilkan pengelolaan produk yang efisien
dalam penggunaan material yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dan
digunakan kembali serta mendukung konsep efisiensi energi. Pemilihan
material yang dapat diperbaharui, di daur ulang dan digunakan kembali
diharapkan dapat meninggalkan jejak yang sesedikit mungkin pada
lingkungan. Semua konsep keberpihakan terhadap lingkungan tersebut
juga mempertimbangkan efektivitas biaya dan kemudahan pemeliharaan,
sehingga memberikan keuntungan bagi para stakeholder proses perkebunan
tersebut.
Perkebunan hijau diterapkan Perseroan pada tahap perencanaan dan
pemakaian bahan baku yang ramah lingkungan menuntut sebuah proses
yang peduli pada lingkungan hidup dan memberikan nilai tambah pada
lingkungan di sekitar komplek perkebunan. Kepedulian proses pada
lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk pengendalian terhadap
pengaruh negatif proses pembukaan lahan hingga panen pada kondisi
lingkungan sekitarnya. Pengendalian efek negatif termasuk juga polusi
suara seperti kebisingan yang terjadi selama pengelolaan komoditas dan
dampak sosial pada masyarakat sekitar lokasi perkebunan. Dalam upaya
ini, Perseroan menganut prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.
Beberapa realisasi pengelolaan 3R, antara lain:
1. Reduce: Mengurangi penggunaan material yang menimbulkan bahan
sisa (limbah) dan juga mengurangi volume limbah itu sendiri. Antara lain
dengan merencanakan penggunaan material agar tidak menimbulkan
banyak limbah dan material sisa (waste).
2. Reuse: Menggunakan material yang bisa digunakan berkali-kali dan
menggunakan kembali material sisa untuk saran penunjang aktifitas
proyek. Penerapannya antara lain dengan pemanfaatan sisa limbah
untuk dijadikan bahan baku produksi yang bisa digunakan berkali-kali.
3. Recycle: Mendaur ulang beberapa jenis limbah yang memungkinkan
untuk di daur ulang dengan melibatkan bantuan pihak ketiga.
Laporan Keberlanjutan 2017
69
Limbah PadatHolding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) memiliki instruksi kerja
dalam proses dan prosedur pengolahan limbah yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini mencakup pemilihan dan pengelolaan limbah biasa dengan
bahan berbahaya dan beracun (B3), serta pengelolaan tempat pembuangan
sampah sementara. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pemanfaatan
terhadap limbah ramah lingkungan dengan menggunakannya sebagai
pupuk.
Limbah CairPerseroan mengelola limbah cair melalui proses sedimentasi atau
mengalirkan limbah cair ke kolam penampungan, diendapkan, kemudian
air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air dialirkan ke saluran
umum. Sedangkan endapan dipindahkan ke tempat pembuangan sampah
sementara.
Pencemaran UdaraSelama bertahun-tahun, hasil uji ambien udara di lingkungan Perusahaan
senantiasa berada di bawah ambang batas. Perusahaan menggunakan
instalasi pengolahan pencemaran udara yaitu dust collector, hal ini dilakukan
agar kualitas udara dapat selalu terjaga dalam kondisi baik. Ambang batas
tersebut secara umum menunjukkan kualitas udara di lingkungan kerja dan
secara khusus menunjukkan kadar debu dan CO yang ada. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di Tempat Kerja.
Upaya Efisiensi Konsumsi Energi Secara keseluruhan, energi yang dikonsumsi
di setiap unit-unit produksi Perseroan, terdiri dari 2 bagian dengan masing-
masing persentase penyerapan terhadap energi, meliputi:
1. Raw Material (bahan mentah) sebesar 90%
2. Konsumsi energi baik listrik, air, tenaga kerja dan bahan bakar minyak
dalam kisaran 10%
Penggunaan energi mengambil alih sebesar 10% dari total konsumsi energi
Perseroan secara keseluruhan. Melalui hal ini dapat dikatakan bahwa
penggunaan energi di luar konsumsi raw material relatif kurang yaitu
sebesar 10%.
Penghematan EnergiHolding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) senantiasa melakukan
upaya penghematan energi dalam aktivitas perkantoran yang dilakukan
dengan mengurangi konsumsi energi di lingkungan Perusahaan.
Laporan Keberlanjutan 2017
70
Penghematan energi ini dilakukan dengan penggunaan barang-barang
elektronik berdaya rendah, pengendalian penggunaan air, efisiensi
waktu penggunaan AC, serta meminimalisir penggunaan kertas. Saat ini,
Perusahaan telah menerapkan penerangan menggunakan lampu LED pada
beberapa fasilitas umum dan office block yang dimiliki.
Sebagai upaya mendukung kampanye pengurangan efek gas rumah kaca,
Perseroan menerapkan strategi efisiensi energi di seluruh refinery dan
kantor. Selain memberikan manfaat bagi Perseroan dalam pengurangan
biaya produksi, efisiensi ini menjadi wujud nyata dukungan Perseroan
terhadap pengurangan konsumsi energi yang dapat merugikan lingkungan.
Laporan Keberlanjutan 2017
71
INDEKS GRI STANDAR 2016
Pengungkapan Standar Umum
Indikator Standar GRI Pengungkapan Nomor HalamanGRI 102: General
Disclosures 2016 PROFIL ORGANISASI
102-1 Nama organisasi 20, 21
102-2 Merek, produk, dan jasa utama 24
102-3 Lokasi kantor pusat 6, 21
102-4 Jumlah negara tempat operasi -
102-5 Sifat kepemilikan dan badan hokum 20, 31
102-6 Pasar yang dilayani -
102-7 Skala organisasi 14
102-8 Informasi terkait karyawan dan pekerja lain 42
102-9 Rantai pasokan organisasi 25
102-10 Perubahan signifikan selama periode pelaporan 20
102-11 Prinsip kehati-hatian 35, 38
102-12 Inisiatif Eksternal 27
102-13 Keanggotaan asosiasi 23
Strategi
102-14 Pernyataan dari Pengambil Keputusan Senior 11
102-15 Dampak penting, risiko, dan peluang -
Etika & Integritas
102-16 Nilai-nilai, standar dan norma-norma perilaku 22, 33, 35, 38
102-17 Mekanisme permintaan nasihat dan pertimbangan terkait etik -
Tata Kelola
102-18 Struktur tata kelola 30
102-19 Pendelegasian Wewenang 31
102-23 Ketua Badan tata kelola 31
102-35 Kebijakan Remunerasi 32
102-36 Proses untuk menentukan remunerasi 32
Pelibatan Pemangku Kepentingan
102-40 Daftar kelompok pemangku kepentingan -
102-41 Perjanjian Kerja Bersama -
102-42 Identifikasi dan pemilihan pemangku kepentingan -
102-43 Pendekatan untuk melakukan pelibatan pemangku kepentingan -
102-44 Topik dan perhatian utama 5
Praktik Pelaporan
102-45 Entitas yang dicakup dalam laporan keuangan konsolidasian 26
Laporan Keberlanjutan 2017
72
Indikator Standar GRI Pengungkapan Nomor HalamanGRI 102: General
Disclosures 2016 PROFIL ORGANISASI
102-46 Proses untuk menetapkan isi laporan dan batasan topik 6
102-47 Daftar topik material -
102-48 Pernyataan ulang atas informasi -
102-49 Perubahan dalam pelaporan 9
102-50 Periode pelaporan 5
102-51 Tanggal laporan paling terakhir -
102-52 Siklus pelaporan 5
102-53 Poin Kontak atas pertanyaan terkait laporan ini 6
102-54 Klaim pelaporan yang ‘kesesuaian dengan’ Standar GRI -
102-55 Indeks isi GRI 67
102-56 Ruang Lingkup dan Parameter Laporan 5
Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya 5
103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya 23, 42, 46, 56, 60, 63
103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen 46, 61
Kinerja Ekonomi
201-1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan 61
201-4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah 5, 20
Anti Korupsi
205-1 Operasi-operasi yang dinilai memiliki risiko terkait korupsi 39
205-2 Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur anti-korupsi 38
Kepegawaian
401-1 Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawan 42
401-2 Tunjangan yang diberikan kepada karyawan 50
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
403-4 Topik K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama 56
Pelatihan dan Pendidikan
404-1 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut gender, dan menurut kategori karyawan 56
404-2 Program Pelatihan Keterampilan 25, 47, 52
404-3 Persentase karyawan yang menerima tinjauan rutin terhadap kinerja dan pengembangan karier 48
405-1 Keanekaragaman badan tata kelola dan karyawan 44,45
Masyarakat Setempat
413-1Operasi dengan pelibatan masyarakat lokal,
asesmen dampak, dan program pengembangan yang diterapkan
63
Laporan Keberlanjutan 2017
73