Laporan kbm takalar

25
KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAS DAN PERHUTANAN SOSIAL BALAI PERSUTERAAN ALAM BILI-BILI KEC. BONTOMARANNU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN Telp. 0411 5069240 / 8212509, email : [email protected] LAPORAN PEMELIHARAAN KBM TAKALAR TAHUN 2012 KEGIATAN DIPA BA 029 TAHUN 2012 1 | Page

Transcript of Laporan kbm takalar

Page 1: Laporan kbm takalar

KEMENTERIAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAS DAN PERHUTANAN SOSIAL

BALAI PERSUTERAAN ALAMBILI-BILI KEC. BONTOMARANNU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN

Telp. 0411 5069240 / 8212509, email : [email protected]

LAPORAN

PEMELIHARAAN KBM TAKALAR

TAHUN 2012

KEGIATAN DIPA BA 029

TAHUN 2012

BILI - BILI, Januari 2012

1 | P a g e

Page 2: Laporan kbm takalar

KATA PENGANTAR

Laporan kegiatan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012 di Desa Lassang

Kecamatan Polombangkeng Utara berisi tentang pelaksanaan kegiatan yang

dilaksanakan di KBM Takalar tahun 2012 mulai dari penyiapan administrasi kegiatan

teknis yang meliputi Pemangkasan, Penyiangan dan Pendangiran, Pemupukan,

Pencegahan hama dan penyakit tanaman, penyulaman, penyemprotan gulma.

Tujuan di adakannya kegiatan pemeliharaan di KBM Takalar adalah menyediakan

stek bagi daerah pengembangan baik di Provinsi Sulawesi Selatan maupun di luar

propinsi Sulawesi Selatan.

Kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunya laporan ini

diucapkan banyak terima kasih. Saran dan kritik yang membangun sangat di

harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya.

Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat

Mengetahui

Kepala Balai,

Ir. Antonius Patandianan, MP

NIP. 19620428 199003 1 003

Bili-Bili, Januari 2013

Balai Persuteraan Alam

Ir. Antonius Patandianan,MP NIP. 19620428 199003 1 001

2 | P a g e

Page 3: Laporan kbm takalar

BAB 1PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hasil hutan non kayu awalnya dipandang sebelah mata sebagai produk hasil

hutan. Semenjak zaman belanda yang dikenal sampai dengan model sampai timber

extraction sampai zaman orde baru, negeri ini jumawa dengan kayu sebagai produk

utama hasil hutan. Eksploitasi hutan Indonesia yang berskala besar menjadi modal utama

bagi rezim orde baru untuk membangun perekonomian Indonesia yang terpuruk pada

rezim sebelumnya. Namun, di balik kesuksesan tersebut muncul berbagai macam baik

dari sisi ekologis maupun ekonomi. Dari segi ekologis, Model timber management yang

dilakukan oleh pemerintah berdampak pada kerusakan lingkungan yang parah serta

berkurangnya tutupan hutan primer. Dari segi Sosial, terjadi ketimpangan ekonomi

khususnya bagi mereka yang berdomisili disekitar wilayah hutan dengan para pengusaha.

Sampai akhirnya pada dekade awal 2000-an, muncul wacana Forest for people yang

intinya hasil hutan betul – betul dapat di nikmati oleh masyarakat, utamanya bagi mereka

yang berdomisili di sekitar hutan. Namun, rusaknya hutan Indonesia membuat

pemerintah mulai melirik Hasil hutan bukan kayu (HHBK) untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Salah satu HHBK unggulan yang dikembangkan oleh Kementerian Kehutanan

adalah ulat sutera. Balai Persuteraan Alam sebagai salah satu unit pelaksana teknis dari

Kementerian Kehutanan memulai pembinaan persuteraan alam sejak tahun 70-an melalui

proyek pembinaan sutera alam yang merupakan kerjasama dengan JICA. Namun

sebelumnya, masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sulawesi selatan serta

Jawa Barat telah mengusahakan sutera alam secara mandiri. Persuteraan alam sendiri

merupakan suatu usaha agroindustri yang meliputi kegiatan budidaya tanaman murbei

dan pemeliharaan ulat sutera pada sektor hulu dan Pengelolaan pasca panen di sektor

hilir. Untuk mendukung terlaksananya pengembangan persuteraan alam di sektor hulu,

maka Balai Persuteraan Alam membangun kebun bibit murbei (KBM) seluas 43 Ha di

3 | P a g e

Page 4: Laporan kbm takalar

beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Kabupaten gowa, Takalar, Sidrap,

Soppeng, Wajo dan Polman. Tujuan Pembangunan KBM adalah menyediakan bibit dari

varietas murbei yang unggul bagi masyarakat yang berminat memelihara ulat sutera.

Varietas murbai yang tersedia di KBM BPA adalah Morus indica, Morus nigra, Morus

Multicaulis, Morus alba, Morus cathayana, BNK-3, Kanva – 2 dan Jenis China.

Penyaluran stek murbei tidak hanya terbatas untuk wilayah Sulawesi Selatan saja namun

ke Penjuru nusantara seperti Cianjur, Manado bahkan Papua. Agar Kebun bibit murbei

produktivitasnya meningkat setiap tahunnya sehingga menjamin kontinuitas penyaluran

stek maka dilaksanakan Pemeliharaan Intensif pada tiap KBM BPA. Pemeliharaan

intensif memadukan antara teknik pemeliharaan konvensional dengan teknologi tepat

guna serta penggunaan bahan kimia seperti pupuk dengan limit tertentu.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud kegiatan pemeliharaan Kebun Bibit Murbei (KBM) Balai Persuteraan Alam

tahun 2012 adalah :

1. Meningkatkan produktivitas KBM, Khususnya jumlah stek/Ha.

2. Terpeliharaanya KBM sebagai asset negara

3. Menyediakan lapangan kerja buat petani walau bersifat paruh waktu.

Tujuan kegiatan pemeliharaan Kebun Bibit Murbei (KBM) Balai Persuteraan Alam

adalah menyediakan stek murbei yang bermutu dan kontinyu (sustainable) guna

menjamin kegiatan pengembangan persuteraan alam di Indonesia.

C. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN

Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BA 29 Satker

Balai Persuteraan Alam Tahun 2012 No.: 0339/029-04.2.01/23/2012 tanggal 09

Desember 2011

4 | P a g e

Page 5: Laporan kbm takalar

BAB II

DAFTAR PUSTAKA

A. KEBUN BIBIT MURBEI

Kebun bibit murbei merupakan kebun yang di buat oleh balai persuteraan alam dalam

rangka membantu pengembangan kegiatan persuteraan alam di Indonesia melalui

penyediaan bibit murbei berkualitas berupa stek kepada petani/instansi

pemerintah/pengusaha yang membutuhkan. Di dalam penyediaan bibit murbei yang

berkualiatas maka dilakukan perawatan intensif terhadap tanaman murbei yang ada KBM

seperti pemupukan, pendangiran, pengendalian hama penyakit tanaman, weeding dll.

B. MURBEI

Tanaman murbei merupakan tanaman perdu, berikut ini merupakan taksonomi daripada

tanaman murbei :

1. Divisio : Spermatophyta

2. Sub Divisio : Angiospermae

3. Kelas : Urticalis

4. Famili : Moraceae

5. Genus : Morus

6. Spesies : Morus sp.

Tanaman murbei merupakan tanaman pohon, tingginya dapat mencapai 6 meter dengan

tajuk yang jarang, bercabang banyak, daunnya berwarna hijau tua dengan bentuk mulai dari

bulat, berlekuk dan bergerigi dengan permukaan kasar atau halus tergantung jenisnya.

Pertumbuhan tanaman murbei sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah dan iklim setempat. Di

daerah tropis seperti di Indonesia, meskipun tanaman murbei tidak mengalami masa istirahat,

tetapi terdapat perbedaan pertumbuhan pada musim hujan dan musim kemarau. Penyebabnya

adalah faktor kandungan air tanah. Perbedaan pertumbuhan yang nyata terlihat antara musim

hujan dan musim kemarau. Waktu pertumbuhan yang baik bagi tanaman murbei adalah

diantara musim hujan dan musim kemarau, saat curah hujan mulai berkurang sedangkan

5 | P a g e

Page 6: Laporan kbm takalar

temperatur udara masih cukup tinggi. Tanaman murbei dapat bertunas 7 hari setelah

pemangkasan dan selanjutnya pertumbuhannya berjalan dengan cepat selama 30 – 60 hari

setelah pemangkasan. Pada bagian batang akan tumbuh cabang setelah 90 hari kemudian, dan

pada saat yang sama daun bagian bawah akan rontok. Dari segi pertumbuhan batang, saat

yang paling baik untuk memulai panen adalah antara umur 60 – 90 hari setelah mulai

bertunas. (Petunjuk teknis budidaya sutera alam, 1998)

Beberapa jenis tanaman murbei yang ada di Kebun Bibit Murbei Balai Persuteraan Alam

adalah :

1. Morus Nigra

Dikenal dengan nama “murbei hitam”. Berupa perdu yang dapat mencapai

ketinggian sampai 1,5 meter. Stek yang berusia 9 – 12 bulan mempunyai 10 cabang

atau lebih apalagi jika sudah dipangkas. Daun berwarna hijau tua dengan permukaan

halus dan adakalanya bercelah/berlekuk.

Gambar 1. Morus nigra

2. Morus Alba

Dikenal dengan nama “Murbei buah”, karena pada umumnya ditanam untuk diambil

buahnya. Bentuk daunnya seperti jenis Nigra, atau Australis tetapi lebih kecil lagi.

Tinggi pohon mampu mencapai 1,5 meter apabila tumbuh di daerah dingin dengan

cabang yang banyak.

Gambar 1. Morus Alba

6 | P a g e

Page 7: Laporan kbm takalar

3. Morus Chatayana

Morus cathayana memiliki bentuk daun 3 skepsis dengan ketebalan daun tipis

berwarna hijau muda. berwarna hijau muda. Percabangan berwarna coklat tua

berukuran sedang, perakarannya baik dan dalam. Ketahanan terhadap musim

kemarau cukup kuat, demikian pula ketahanan terhadap serangan penyakit.

Gambar 3. Morus Chatayana

7 | P a g e

Page 8: Laporan kbm takalar

BAB III

RISALAH KBM

A. Letak dan Luas

1. Nama : KBM Takalar

2. Desa : Lasssang

3. Kecamatan : Polombangkeng Utara

4. Kabupaten : Takalar

5. Luas Aktual : 5,305 Ha

6. Koordinat :

B. Jenis tanah

Jenis tanah di lokasi Kebun Bibit Murbei (KBM) Takalar adalah termasuk jenis

tanah Aluvial yang terbentuk dari lumpur sungai yang ada disekitarnya. Analisis kondisi

tanah pada KBM Takalar di sajikan pada tabel berikut :

Tabel 1. Kondisi Tanah pada KBM TakalarNo Karakteristik tanah Hasil Analisa Keterangan1. Warna Tanah Coklat kemerah merahan dan coklat gelap2. Tekstur Tanah Geluh lempung3. Stuktur Tanah Granuler berpasir4. Keasaman Tanah 6

C. Tipe Iklim dan Curah hujan

Berdasarkan data pada Stasion Curah Hujan Kantor Dinas Pertanian tanaman Pangan

Takalar tahun 2009 tercatat curah hujan rata -rata 1.781 mm / tahun dengan intensitas

curah hujan tertinggi pada bulan Maret dan bulan Mei, sedangkan bulan basah yaitu

bulan November sampai bulan Pebruari dan bulan kering yaitu pada bulan Juli sampai

pada bulan September.Berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson iklim di Panjojo

Desa Lassang Kecamatan Polut Kabupaten Takalar termasuk type iklim C.

8 | P a g e

Page 9: Laporan kbm takalar

D. Penutupan lahan

Kondisi penutupan lahan KBM Takalar disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2. Kondisi penutupan lahan KBM TakalarNo Penutupan lahan Vegetasi Luas (Ha) Keterangan1. Kebun murbei 4 Tanaman murbei murni2. Areal Low Potensi 1 Rencana rehabilitasi tanaman

3. Jalanan 0.305Luas lahan seluruhnya 5, 305

E. Geografis

KBM Takalar berada pada ketinggina 40 - 50 meter dari atas permukaan laut sedangkan

topografi berada pada kondisi landai.

9 | P a g e

Page 10: Laporan kbm takalar

BAB IV

PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pemeliharaan

1. Kegiatan Pemeliharaan KBM

Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan di KBM Takalar tahun 2012 disajikan pada

tabel berikut :

Tabel 3. Kegiatan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012

No Kegiatan Pelaksanaan Tgl SPK Sasaran (Blok) Penerima1 Penyiangan 19 - 22 Maret 2012 19 Maret 2012 1 A dan 2 A Tarru,dkk2 Pemangkasan 13 - 16 April 2012 12 April 2012 1 A dan 3 A Tarru,dkk3 Pemupukan 25 - 27 April 2012 25 April 2012 1 A dan 3 A Tarru,dkk4 Penyemprotan 30 Maret - 2 April 2012 30 Maret 2012 1 A, 2 A, 3 A dan 4 A Tarru,dkk5 Penyulaman 23 - 24 April 2012 23 April 2012 1 A, 2 A, 3 A dan 4 A Tarru,dkk6 Pendangiran 4 - 6 Juni 2012 4 Juni 2012 1 A dan 3 A Tarru,dkk

7 Pencegahan hama penyakit

4 - 6 Juli 2012 4 Juli 2012 1 A, 2 A, 3 A dan 4 A Tarru,dkk

8 Penyemprotan 20 - 23 Juli 2012 20 Juli 2012 1 A, 2 A, 3 A dan 4 A Tarru,dkk9 Penyiangan 27 - 28 September 2012 26 September 2012 2 A dan 4 A Tarru,dkk

10 Pemangkasan dan pendangiran

01 - 05 Oktober 2012 01 Oktober 2012 2 A dan 4 A Tarru,dkk

11 Pemupukan 16 - 19 Oktober 2012 16 Oktober 2012 1 B, 2 A dan 4 A Tarru,dkk12 Pendangiran 20 - 23 November 2012 19 November 12 1B, IA Tarru,dkk13 Penyulaman 1 - 5 November 2012 29 Oktober 2012 1B, 2 A, 3 A, 4 A Tarru,dkk

14 Pengendalian hama penyakit

07 - 12 November 2012 6 November 2012 1 B dan 1 A Tarru,dkk

15 Penyemprotan 03 - 04 Desember 2012 3 Desember 2012 Blok 2 A dan 4 A Tarru,dkk

10 | P a g e

Page 11: Laporan kbm takalar

2. Pengadaan Bahan Pemeliharaan

Pengadaan bahan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012 disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 4. Pengadaan bahan pemeliharaan KBM Takalar 2012

No Waktu Bahan Volume Penerima Ket.1 5 Januari Pupuk NPK 100 Kg

KUD Kowata takalar HabisHerbisida 5 LtrDrusban 0.5 LtrKaret Stater Sparayer 1 Buah

2 15 Maret Pupuk NPK 50 Kg

KUD Kowata takalar HabisPupuk Kandang 3 TonPeralatan (Parang & Gergaji)

masing 3 Buah

3 23 Juli Herbisida 5 LtrToko Tani Panaikang

Habis

4 23 Agustus Herbisida 5 LtrToko Tani Panaikang

Habis

5 15 OktoberPupuk NPK 150 Kg KUD Kowata

Takalar

Sisa 100 Kg (Tersimpan di gudang KBM)

Insektisida 1 Ltr Habis

7 03 Desember Herbisida 2 LtrToko Tani Panaikang

Habis

Gambar 4. Pupuk kandang Pengadaan tanggal maret 2012

11 | P a g e

Page 12: Laporan kbm takalar

B. Metode Pemeliharaan

Pemeliharaan KBM bertujuan untuk menyediakan stek secara kontinyu dengan kualitas

yang terjamin serta menjaga prosentase tumbuh tanaman murbei tiap hektarenya. Semua

tindakan pemeliharaan hendaknya merupakan usaha yang ditujukan untuk menciptakan

kondisi lingkungan dan tempat tumbuh atau faktor luar yang optimal bagi produktifitas dan

kualitas Murbei. Sedangkan faktor dalam yang mempengaruhi produktifitas murbei berasal

dari tanaman itu sendiri yang lebih cenderung ditentukan oleh sifat genetik. Kegiatan

pemeliharaan kebun Bibit Murbei Takalar dapat di rinci sebagai berikut :

1. Persiapan

a) Pelaksana KBM di tunjuk oleh Kepala Balai Persuteraan Alam yang bertugas untuk

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi.

b) Mempelajari serara rinci anggaran yang tertuang pada DIPA sehingga dapat

merencanakan kebutuhan bahan pemeliharaan dan tenaga kerja.

c) Menyiapkan administrasi

2. Teknis Pemeliharaan

a) Pemangkasan

Pemangkasan tanaman merupakan upaya merangsang pertumbuhan tunas baru

pada tanaman murbei dengan memotong cabang yang produktif. Metode

pemangkasan yang digunakan adalah metode pemangkasan pendek karena kondisi

tanaman yang memerlukan peremajaan. Teknik pangkasan rendah dilakukan dengan

memangkas tanaman murbei sampai pada ketinggian 10 - 20 cm di atas permukaan

tanah (di bawah cabang) dengan menggunakan gergaji pangkas. Kegiatan

pemangkasan dilakukan 2 kali yakni pada tanggal 13 - 16 April 2012 untuk Blok 1

A dan 3A serta pemangkasan Blok 2 A dan 4 A pada tanggal 01 – 05 Oktober 2012.

Berikut ini visualisasi tanaman yang dipangkas pada 13 – 16 April 2012.

12 | P a g e

Page 13: Laporan kbm takalar

Kondisi tanaman sebelum pemangkasan, umur tanaman sudah tua dan tidak produktif

Kondisi tanaman setelah pemangkasan pendek (4 bulan setelah pangkas)

Gambar 5. Visualisasi hasil pemangkasan rendah bulan April 2012

b) Pemupukan

Pemupukan merupakan kegiatan menambah unsur hara makro dan Mikro ke

dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Pemupukan efektif

dilakukan ketika tanaman berumur tujuh hari setelah pangkasan. Pemupukan akan

mempercepat pertumbuhan, meningkatkan vigor tanaman murbei serta mempercepat

pertumbuhan tunas baru.

Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk anorganik. Dosis untuk

pupuk anorganik adalah 10 Gr/tanaman. Jadi kebutuhan untuk 1 Ha tanaman adalah

100 Kg dengan jarak tanam 2 Meter x 0.5 Meter . Pupuk organik yang digunakan

adalah NPK Phonska (15 : 15 : 15 ). Metode aplikasinya adalah menugal sedalam 10

cm pada jarak 15 cm dari batang utama tanaman murbei.

c) Penyiangan dan pendangiran

Penyiangan merupakan kegiatan menghilangkan populasi gulma atau tanaman

penganggu tanaman murbei. Kegiatan penyiangan meliputi penyiangan gulma secara

manual serta penyiangan gulma secara mekanis ataupun kombinasi antara keduanya.

Penyiangan gulma secara manual dan mekanis dapat dilakukan masing - masing

13 | P a g e

Page 14: Laporan kbm takalar

pada gulma dengan ketinggian kurang dari 50 cm. Penyiangan dengan manual

dilakukan dengan membabat gulma sampai dengan ketinggian 5 cm dari atas tanah

sedangkan pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan herbisida.

Herbisida yang biasa digunakan adalah herbisida sistemik dengan dosis 5 liter/Ha

apabila kondisi penutupan gulma 100 %. Namun, apabila ketinggian gulma > 50 cm

maka kombinasi antara kedua metode tersebut tepat untuk digunakan. Gulma

terlebih dahulu di babat kemudian di semprot

dengan herbisida.

Pendangiran merupakan kegiatan

menggemburkan tanah di sekitar tanaman

pokok untuk memperbaiki aerasi serta

porositas tanah. Kegiatan pendangiran

dilakukan di sepanjang jalur tanaman.

Gambar 6 . Kegiatan Pendangiran

d) Penyulaman

Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang mati dengan tanaman

baru namun tetap berasal dari varietas yang sama. Prosedur kegiatan penyulaman

adalah :

1. Inventarisasi tanaman yang mati pada tiap bloknya.

2. Menandai lokasi tanaman yang mati untuk memudahkan penghitungan bibit

3. Melakukan sensus terhadap tanaman yang mati menggunakan Hand Thally.

4. Menyiapkan bibit tanaman sesuai dengan jumlah tanaman hasil sensus

5. Melakukan penyulaman.

e) Pencegahan Hama Penyakit

Kegiatan pencegahan hama penyakit yang dilakukan di Takalar pada tahun 2012

adalah :

14 | P a g e

Page 15: Laporan kbm takalar

1. Pencegahan penyakit bercak daun/karat daun/embun tepung pada tanaman

murbei dengan menggunakan fungisida Drusban serta Score. Penyakit tersebut di

sebabkan oleh jamur dan umumnya menyerang ketika musim hujan.

2. Penanganan penyakit busuk akar dengan mencabut tanaman yang terinfeksi

sehingga pathogen tidak menular ke tanaman yang sehat melalui akar tanaman.

C. Evaluasi

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kondisi akhir tanaman setelah kegiatan baik

yang sifatnya fisik maupun administrasi selesai. Evaluasi dilakukan oleh pelaksana KBM

dan Pegawai BPA dari Bili – bili. Berikut ini merupakan hasil evaluasi pelaksanaan

pemeliharaan KBM Takalar :

1. Dari hasil evaluasi tanaman, diperoleh Bencmark stoking (Prosentase hidup) untuk

tiap bloknya sebagai berikut :

Blok 1 A = 99 %

Blok 1 B = 100 %

Blok II A = 99 %

Blok III A = 95 %

Blok IV A = 99 %

Benchmark rata – rata KBM Takalar adalah 98.4 %. Total luasan areal yang

produktif adalah 2.5 Ha, maka jumlah tanaman yang adalah 24.600 tanaman.

Kondisi ini menggambarkan KBM takalar berada dalam kondisi sangat baik.

2. Jumlah stek yang tersedia di KBM Takalar berjumlah kurang lebih 200 – 300 ribu

batang stek yang berada pada Blok 1 A dengan jenis Morus indica dan Morus

multicaulis. Tahun ini, KBM takalar telah mengeluarkan 10.000 ribu stek untuk

rehabilitasi KBM Takalar sendiri pada Blok I B.

15 | P a g e

Page 16: Laporan kbm takalar

Gambar 7. Kondisi Stek siap tanam di Blok 1A

3. Kondisi areal produktif pada KBM Takalar, adalah 2,5 Ha. Sisanya merupakan

Demplot tanaman murbei BPTH yang sebagian besar kondisinya berupa alang –

alang. Oleh karena itu, setelah Demplot tersebut yang rencanaya tahun ini bakal

diserahkan kembali ke BPA maka akan segera di rehabilitasi kembali.

16 | P a g e

Page 17: Laporan kbm takalar

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan di KBM Takalar tahun 2012 meliputi

Pemangkasan, pemupukan, penyiangan, pendangiran, penyemprotan gulma,

penyulaman dan pencegahan hama penyakit.

2. Jumlah stek siap distribusi di KBM Takalar mencapai 250 - 300 ribu stek dengan

jenis Morus Multicaulis dan Morus Indica.

B. SARAN

1. Perlunya pengawasan yang intensif, khususnya di musim kemarau karena faktor

kebakaran lahan. Kondisi tanah berpasir yang sifatnya remah membuat tanah lebih

cepat melepaskan air sehingga meningkatkan kondisi suhu dalam tanah.

2. Blok yang prosentase tanamannya kurang akan di sulami pada periode pemeliharaan

selanjutnya.

3. Stek yang tersedia di KBM Takalar saat ini berjumlah 250 - 300 ribu stek. Sesuai

dengan petunjuk teknis, stek tersebut harus tersalur maksimal sampai bulan 4 karena

setelah periode tersebut kualitas stek sudah tidak layak tanam yang di akibatkan oleh

faktor umur.

4. Rehabilitasi KBM Takalar seluas 2. 5 Ha (bekas demplot BPTH). Di samping untuk

meningkatkan produksi stek, rehabilitasi diharapkan dapat memperbaiki kondisi lahan

tersebut yang 70 % kondisinya terlantar.

17 | P a g e