laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

108

Transcript of laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

Page 1: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf
Page 2: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf
Page 3: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

Laporan Tahunan

KEBEBASAN BERAGAMA / BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI

2014“UTANG” WARISAN PEMERINTAH BARU

The Wahid Institute

2014

Page 4: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf
Page 5: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

TIM PENYUSUN

Pelindung : Yenny Zannuba WahidSupervisor : Visna VulovickKoordinator : M Subhi AzhariAnggota : Alamsyah M Djafar Nurun Nisa Gamal FerdhiDesain Sampul : SanisDesainTata Letak : SanisDesain

Diterbitkan atas kerjasama

Dan

Alamat RedaksiThe WAHID InstituteJl. Taman Amir Hamzah No. 8 Jakarta 10320Telp. 021-3928233 / 3145671Fax. 021-3928250E-mail: [email protected]: www.wahidinstitute.org – www.gusdur.net

LAPORAN TAHUNAN KEBEBASAN BERAGAMA / BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014 THE WAHID INSTITUTE

Page 6: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014ii

Foto THE WAHID INSTITUTE

Page 7: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014iii

Sejak 2008, the Wahid Institute mengeluarkan hasil pemantauan kami mengenai situasi kebebasan beragama di Indonesia dalam bentuk laporan kepada publik. Setelah tujuh tahun berjalan, Laporan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (LKBB) ini telah menjadi salah satu barometer penting dalam mengukur tingkat toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia.

LKBB ini kami maksudkan sebagai sebuah masukan atau rekomendasi bagi pemerintah, parlemen dan instansi pemerintah terkait baik di pusat maupun di daerah guna memperteguh komitmen mereka terhadap masalah kebebasan beragama atau berkeyakinan. Utamanya dalam mengevaluasi regulasi maupun respon pemerintah selama ini, juga sebagai basis data dalam menyusun rencana dan program kerja ke depan. Laporan ini juga ditujukan untuk kelompok-kelompok masyarakat sipil, seperti organisasi keagamaan, NGO, maupun akademisi yang menekuni isu-isu ini.

Kalau pada tahun-tahun awal kami lebih fokus melaporkan temuan-temuan terkait pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan, intoleransi dan diskriminasi, maka beberapa tahun belakangan ini kami juga melaporkan sejumlah praktek baik dan kemajuan dalam jaminan kebebasan beragama dan praktek toleransi. Hal ini perlu kami lakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih berimbang mengenai dinamika kehidupan keagamaan di tanah air. Temuan-temuan tersebut kami himpun melalui pemberitaan media (cetak dan elektronik), focus group discussion di beberapa daerah maupun laporan dari jaringan WI di berbagai daerah. Tahun ini kami memulai pengembangan mekanisme pengumpulan data berbasis alat telekomunikasi, yaitu melalui program M-Pantau (Mobile Pantau), yaitu media pengaduan dari masyarakat melalui SMS dengan nomor hotline khusus.

Pada tahun ini kami menemukan peristiwa-peristiwa pelanggaran KBB dan intoleransi terjadi di 18 wilayah yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Maluku Utara, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatra Barat, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau dan Papua. Meski demikian, kami tidak bisa menyimpulkan bahwa peristiwa-peristiwa pelanggaran KBB dan intoleransi hanya terjadi di wilayah-wilayah tersebut. Keterbatasan jaringan yang kami miliki dan coverage media mengakibatkan wilayah-wilayah lain belum bisa kami pantau secara maksimal.

Dalam laporan ini kami menemukan adanya penurunan jumlah peristiwa pelanggaran KBB dan intoleransi bila dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya. Bahkan penurunan ini seakan melanjutkan trend penurunan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, kami menyimpulkan penurunan pada tahun ini disebabkan oleh beberapa hal:

Pertama, momentum Pemilu Legislatif dan Presiden 2014 mendorong banyak pihak, khususnya kontestan Pemilu berlomba-lomba menunjukan diri sebagai pihak yang pro terhadap isu-isu toleransi

SAMBUTAN DIREKTUR THE WAHID INSTITUTE

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014“UTANG” WARISAN PEMERINTAH BARU

Page 8: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014iv

dan anti kekerasan. Isu “pemurnian agama” yang sempat diusung salah satu kontestan Pemilu atau rencana pengawasan kampanye negatif di masjid-masjid oleh tim sukses lainnya banyak mendapat kritikan masyarakat.

Kedua, sepanjang tahun 2014, perhatian media banyak tersedot oleh berita-berita mengenai pemilu legislatif dan pemilihan presiden, sehingga isu intoleransi kurang mendapatkan perhatian media yang mengakibatkan jumlah liputannya berkurang. Terkecuali ketika isu intoleransi terkait langsung dengan dinamika Pileg dan Pilpres.

Ketiga, mulai terbangunnya kesadaran publik tentang isu-isu toleransi beragama. Gerakan masyarakat sipil dalam memantau, menyuarakan, dan mempublikasikan kasus-kasus pelanggaran KBB cukup berhasil membangun wacana publik untuk menolak berbagai bentuk intoleransi dan kekerasan yang berkaitan dengan isu agama dan kepercayaan. Masyarakat sipil dalam hal ini mulai dari korban, pegiat dan organisasi hak asasi manusia, tetapi juga tokoh dari organisasi-organisasi keagamaan, media massa, dan masyarakat umum. Dalam beberapa kasus, sikap tegas aparat keamanan juga menciptakan efek jera di beberapa kelompok.

Keempat, makin berkembangnya wacana penolakan terhadap aksi-aksi intoleran, telah membuat beberapa kelompok yang selama ini teridentifikasi sebagai pelaku kekerasan untuk mengubah strategi mereka dan tidak lagi melakukan intimidasi secara fisik, namun melakukan pendekatan one on one yang lebih halus dalam mempengaruhi orang lain. Harus diwaspadai bahwa pendekatan semacam ini justru berpotensi menciptakan kelompok-kelompok baru yang berpikir intoleran walaupun belum termanisfestasikan dalam bentuk aksi kekerasan.

Penurunan angka kekerasan seyogyanya berkorelasi langsung dengan gambaran meningkatnya tanggungjawab negara dalam penyelesaian mendasar masalah-masalah KBB. Sayangnya realita lapangan masih menunjukkan sebaliknya. Masih banyak utang pemerintah yang sampai sekarang belum dipenuhi, misalnya mencabut atau merevisi regulasi dan kebijakan yang diskriminatif dan bertentangan dengan konstitusi, serta penegakan hukum yang adil dan fair. Sayangnya hingga saat ini ratusan peraturan perundang-undangan yang diskriminatif di tingkat nasional dan lokal, masih berlaku. Begitu pula sejumlah pelaku pelanggaran hukum terkait KBB tidak mendapat hukuman yang setimpal. Bahkan, hingga saat ini ratusan warga Syiah dan Ahmadiyah masih menjadi pengungsi setelah ditolak warga kampung halaman mereka.

Namun kami juga harus menyampaikan, selama tahun 2014 ini kami menemukan Langkah-langkah positif dan praktek baik pemerintah, baik yang dilakukan pemerintahan Presiden SBY maupun penerusnya, pemerintahan baru Presiden Jokowi. Kami tentu berharap, langkah-langkah positif tersebut akan memberi dampak positif dalam penyelesaian kasus-kasus KBB. Kami menilai pernyataan dan langkah-langkah pejabat negara di tingkat nasional yang sejalan dengan semangat jaminan kebebasan beragama akan mempengaruhi cara pandang dan respon bawahan mereka hingga di tingkat daerah.

Kami mencatat dalam visi-misi yang disampaikan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla –populer dengan istilah Nawacita—bahwa mereka berjanji “Menghapus regulasi yang berpotensi melanggar HAM kelompok rentan, serta memberikan jaminan perlindungan dan hak kebebasan beragama dan berkeyakinan serta melakukan langkah-langkah hukum terhadap pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Janji tersebut tentunya harus dibuktikan dalam bentuk tindakan nyata. Sejauh ini belum ada gambaran kebijakan apa yang akan diusung keduanya dalam mewujudkan salah satu poin

Page 9: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014v

dalam Nawacita tersebut. Paling tidak terkait penyelesaian kasus-kasus penting seperti nasib para pengungsi Syiah dan Ahmadiyah perlu ada langkah-langkah jelas yang harus ditempuh pemerintah.

Karena itu, melalui peluncuran laporan ini kami menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada berbagai pihak, antara lain:

• Mendesak pemerintah dan DPR agar melaksanakan fungsi pemantauan, pengawasan dan evaluasi secara lebih ketat terhadap pelaksanaan UU Pemerintah Daerah khususnya pembagian wewenang masalah agama antara pusat dan daerah.

• Mendesak pemerintah dan DPR agar merevisi atau mencabut sejumlah peraturan perundang-undangan baik di pusat maupun daerah yang telah mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak dan kebebasan beragama/berkeyakinan serta menciptakan diskriminasi di masyarakat.

• Mendesak pemerintah dan DPR agar segera menyusun undang-undang tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan untuk memperkuat jaminan perlindungan hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Khusus kepada Presiden Joko Widodo, agar segera merealisasikan janji-janji untuk menegakkan konstitusi dan menjamin setiap warga negara terlindungi hak dan kebebasannya dalam beragama dengan menyelesaikan kasus-kasus penting kebebasan beragama/berkeyakinan.

• Mendesak pemerintah dan DPR agar terus memperkuat peran masyarakat sipil dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan jaminan hak beragama di Indonesia. Penguatan tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan regulasi yang melindungi peran dan keberadaan mereka sebagai pendamping masyarakat dan mitra pemerintah.

Demikian sambutan pengantar ini kami sampaikan. Atas kekurangan laporan ini kami mohon masukan dan koreksi, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalam

Jakarta, 29 Desember 2014

ZANNUBA YENNY WAHID

Direktur The Wahid Institute

Page 10: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014vi

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR THE WAHID INSTITUTE iii

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Pengantar 1

B. Tujuan Pemantauan 1

C. Pendekatan dan Sumber Data 1

D. Wilayah Pemantauan 2

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL 3

A. Agama (Religion) 3

B. Keyakinan (Belief ) 4

C. Kebebasan atau Kemerdekaan? 5

D. Kebebasan Beragama 6

E. Pelanggaran Kebebasan Beragama 13

F. Isu-Isu Terkait Kemerdekaan Beragama 15

BAGIAN III TEMUAN-TEMUAN 19

A. Trend Regulasi Keagamaan tahun 2014 19

B. Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan 21

C. Kemajuan dan Praktek Baik 26

BAGIAN IV ANALISIS 29

A. Mengapa Turun? 29

B. Langkah-Langkah Positif 31

C. Regulasi Diskriminatif 31

D. Ancaman Penyebaran Kebencian 32

E. Aktor Pelanggaran Terbanyak 32

F. Korban Penyesatan 32

G. Daerah-daerah Intoleran 33

BAGIAN V REKOMENDASI 35

A. Kepada Pemerintah dan DPR: 35

Page 11: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014vii

B. Kepada Aparat Kepolisian 36

C. Kepada Lembaga Yudikatif 36

D. Kepada Komnas HAM 36

E. Kepada Organisasi Keagamaan 36

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Matriks 1 Pelanggaran, Intoleransi dan Diskriminasi Aktor Negara 40

Matriks 2 Pelanggaran, Intoleransi dan Diskriminasi Aktor Non-Negara 68

Page 12: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 2014viii

Page 13: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20141

BAGIAN I

PENDAHULUAN

A. Pengantar

Sejak 2008, the Wahid Institute mentradisikan untuk membuat laporan kepada publik mengenai situasi kebebasan beragama di Indonesia. Laporan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (KBB) ini adalah laporan ketujuh The Wahid Institute.

Laporan hasil pemantauan ini diharapkan bisa menjadi masukan atau rekomendasi bagi pemerintah, parlemen dan instansi pemerintah terkait baik di pusat maupun di daerah dalam memperteguh komitmen dan memajukan komitmen mereka terhadap kebebasan beragama atau berkeyakinan, terutama dalam mengevaluasi perilaku mereka serta dalam menyusun kembali rencana atau program. Laporan ini juga ditujukan untuk kelompok-kelompok masyarakat sipil, seperti organisasi keagamaan, NGO, maupun akademisi yang menekuni isu-isu ini.

B. Tujuan Pemantauan

Laporan hasil pemantauan ini diharapkan bisa menjadi masukan atau rekomendasi bagi pemerintah, parlemen dan instansi pemerintah terkait baik di pusat maupun di daerah dalam memperteguh komitmen dan memajukan komitmen mereka terhadap kebebasan beragama atau berkeyakinan, terutama dalam mengevaluasi perilaku mereka serta dalam menyusun kembali rencana atau program. Laporan ini juga ditujukan untuk kelompok-kelompok masyarakat sipil, seperti organisasi keagamaan, NGO, maupun akademisi yang menekuni isu-isu ini.

Tujuan pemantauan juga mencakup realitas legal dan sosial, yakni pertama, memeriksa kelemahan dan inkonsistensi pengadopsian norma dan standar hak-hak manusia internasional ke dalam hukum nasional; kedua, membaca kelemahan pemerintah dalam membuat dan mengimplementasikan kebijakan mengenai KBB; ketiga, menilai kelemahan mendasar atau kekurangan lainnya terkait penghormatan dan perlindungan KBB supaya dapat digunakan untuk perbaikan atau perubahan untuk menghapuskan intoleransi dan diskriminasi; keempat, mengidentifikasi dan menganalisa pola pelanggaran yang dilakukan aktor non-negara; kelima, membangkitkan kepekaan atas pemulihan hak korban, betapa pentingnya kebebasan beragama atau berkeyakinan dihormati dan dilindungi, sebaliknya sebagai peringatan betapa bahaya menyebarkan kebencian atas dasar agama atau keyakinan.

C. Pendekatan dan Sumber data

Pendekatan dalam pemantauan dan penggalian data-data terkait kebebasan beragama ini menggunakan pendekatan metode berbasis peristiwa (event-based methodology) yakni berusaha mengidentifikasi beragam peristiwa keagamaan yang di dalamnya diduga telah terjadi tindakan pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan, intoleransi dan diskriminasi atas dasar agama, baik yang dilakukan oleh aktor negara (state actors) maupun non-negara (non state actors).

Pengumpulan data dan analisis dalam penyusunan laporan dilakukan dalam beberapa metode. Pertama, pemantauan terhadap pemberitaan media nasional maupun lokal, cetak maupun

Page 14: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20142

elektronik. Termasuk di dalamnya media-media online tentang peristiwa-peristiwa keagamaan di berbagai wilayah di Indonesia. Kedua, focus group discussion dilakukan di beberapa daerah. Selain untuk menghimpun data juga untuk memverifikasi data-data yang diperoleh dari pemantauan media. Ketiga, pemantauan melalui M-Pantau: saluran pengaduan yang dibangun the Wahid Institute yang menghimpun berbagai peristiwa keagamaan yang dilaporkan oleh masyarakat melalui SMS ke staf pengelola data WI. Keempat, analisis kuantitatif dan kualitatif. Data-data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan pendekatan perbandingan kuantitatif dengan data-data pada tahun sebelumnya. Selain itu laporan ini menggunakan analisis kualitatif dengan meng-highlight kasus-kasus menonjol yang muncul dan menjadi trend pada tahun 2014 ini.

Perlu kami garisbawahi di sini, data yang ada dalam laporan tidak menggambarkan keseluruhan peristiwa yang terjadi di berbagai wilayah, karena tidak semua peristiwa-peristiwa keagamaan yang terjadi terjangkau peliputan media. Karena itu, jumlah data bukan jumlah yang benar-benar riil.

Adapun kategori tindakan yang masuk dalam cakupan laporan ini adalah:

1. Pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan yaitu setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut kebebasan dasar seseorang atau kelompok orang untuk menikmati dan menjalankan hak-hak fundamental kemerdekaan beragama, dan karena perbuatan itu pula seseorang atau sekelompok orang tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

2. Tindakan intoleransi atas nama agama yaitu ketidakmauan untuk memperlakukan orang yang berbeda agama secara setara, termasuk di dalamnya ketidakmauan untuk berbagi hak dalam bidang sosial, politik dan profesional kepada orang-orang dari agama lain. Mencakup prasangka negatif bermotif keyakinan, afiliasi atau praktek keagamaan tertentu, baik terhadap individu maupun kelompok, intimidasi, kekerasan bermotif pengabaian hak seseorang atau kelompok dalam menjalankan ibadahnya dan pengabaian atas hak-hak fundamental pemeluk agama.

3. Diskriminasi atas nama agama yaitu setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.

4. Rancangan dan peraturan perundang-undangan termasuk berbagai kebijakan negara terkait masalah keagamaan di pusat dan daerah yang diduga melanggar maupun mendukung prinsip jaminan kebebasan beragama.

5. Kemajuan dan praktek baik yang terjadi dalam penegakan dan jaminan hak-hak beragama dan memajukan toleransi di Indonesia.

D. Wilayah Pemantauan

Wilayah pemantauan dalam laporan ini adalah wilayah-wilayah yang terekam terjadi peristiwa-peristiwa keagamaan. Laporan tahun 2014 ini mencakup 18 wilayah pemantauan terdiri dari: Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Maluku Utara, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, NTB. NTT, Kepulauan Riau dan Papua.

Page 15: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20143

BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Agama (Religion)

Merumuskan definisi agama, sebuah kerumitan tersendiri. Tidak ada pengertian relatif tegas tentang agama pada instrumen internasional juga nasional. Bahkan kata agama dan keyakinan disebut sejajar dengan kata “atau”; religion or belief. Komentar Umum 22 paragraf 2 yang meneroka pasal 18 Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights, diangkat ICCPR, dan selanjutnya disebut Konvensi Hak Sipil) menjelaskan.

Agama atau kepercayaan tidak hanya merujuk pada agama-agama tradisional atau agama-agama dan kepercayaan-kepercayaan yang memiliki karakteristik institusional atau praktik-praktik yang serupa dalam agama-agama tradisional tersebut. Agama atau kepercayaan baru saja dibentuk masuk dalam kategori “kepercayaan” atau “agama”.1 Agama atau kepercayaan dalam pasal 18 juga mencakup perlindungan terhadap apa yang disebut kepercayaan-kepercayaan tauhid (theistic), non-tauhid (non-theistic), dan ateistik (atheistic), sekaligus hak untuk tidak menganut agama atau kepercayaan apa pun.2 Itu artinya pengertian agama dan kepercayaan memang tampak begitu luas.

Sejumlah ahli dengan beragam latar belakang dan pendekatan mendefiniskan agama. Jika diperas-peras setidaknya ada lima pendekatan yang digunakan: antropologi, psikologi, sosiologi dan fenomenologi.3 Antropologi berusaha melihat agama sebagai aktivitas dan ekspresi keagamaan dipandang sebagai bentuk-bentuk dorongan fisiko-kultural manusia. Pendekatan psikologi lebih dalam dari yang pertama. Agama dilihat bukan sekedar dorongan rasa takut dan rasa kagum, melainkan lebih sublim dari itu. Agama merupakan hubungan batin antara seorang individu dengan kekuataan di luar dirinya.

Sedang fenomenologi berusaha melihat intisari atau hakikat dari agama dan pengalaman keagamaan. Pendekatan ini melihat di balik berbagai ekspresi pemikiran, tindakan dan interaksi sosial, keberagamaan manusia memiliki nuansa batin yang lebih sekedar persoalan psikologi. Ia sebuah perjumpaan dengan sesuatu yang melebihi dan mengatasi kefanaan dunia, yang suci dan agung. Adapun pendekatan teologis meletakan agama sebagai prerogatif tuhan sendiri. Realitas sejati agama adalah sebagaimana mana yang dikatakan ajaran agama masing-masing.

Sampai di sini, pengertian agama mungkin masih seperti membingungkan. Meski begitu, ada satu kriteria yang selalu sama dan muncul, yakni kepercayaan dan keyakinan pada kekuatan besar di luar diri seseorang. Kriteria itu tentu tidak cukup membantu mendefinisikan agama dengan cukup komplet. Dibutuhkan “kriteria” dan “unsur-unsur” lainnya, yang semakin komplet semakin membantu meski langkah ini seringkali juga menjebak dan reduksionistik.

Untuk keperluan pengerangkaan, kriteria yang dibuat Kent Greenawalt dalam Religion as a

1. UNHCHR, “General Comment No. 22: The right to freedom of thought, conscience and religion ( Art. 18) : . 07/30/1993. CCPR/C/21/Rev.1/Add.4, General Comment No. 22. (General Comments)” paragraph 2 http://www.unhchr.ch/tbs/doc.nsf/%28Symbol%29/9a30112c27d1167cc12563ed004d8f15?Opendocument (diakses 4 Januari 2014)

2. UNHCHR, “General Comment No. 22” paragraph 23. Ahmad Norma Permata, “Pendahuluan Editor,” 22. Tampaknya pembagian ini mengikuti tujuh pendekatan studi agama

yang dibuat Petter Connoly: antropologis, feminis, fenomenologis, filosofis, psikologis, sosiologis, dan teologis. Lebih jauh lihat Petter Connolly, ed, Aneka Pendekatan Studi Agama( Yogyakarta, 2009), cetakan kedua.

Page 16: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20144

Concept in Constitutional Law (1984) penting digunakan di sini. Ia mencatat sejumlah kriteria yang umumnya ada dalam agama-agama besar.4

Pertama, keyakinan akan Tuhan atau “Yang Tertinggi”; kedua, sebuah pandangan menyeluruh mengenai dunia dan tujuan-tujuan manusia; ketiga, kepercayaan mengenai kehidupan setelah mati; keempat, komunikasi dengan “Tuhan” melaui ibadah dan doa; kelima, perspektif tertentu mengenai kewajiban moral yang berasal dari kode moral atau dari konsepsi mengenai sifat Allah; keenam, praktik-praktik yang melibatkan pertobatan dan pengampunan dosa; ketujuh, perasaan “keagaaman” mengenai kekaguman, rasa bersalah dan penyembahan; kedelapan, penggunaan teks-teks suci; kesembilan, organisasi untuk memfasilitasi aspek korporasi dari praktik-praktik agama dan untuk mempromosikan dan melanggengkan praktik-pratik dan kepercayaan tertentu.

Kriteria ini berbeda dengan rumusan Departemen Agama pada 1961. Unsur-unsur agama adalah kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa, nabi, kitab suci, umat dan suatu sistem hukum bagi penganutnya.5 Kriteria ini yang membuat aliran kepercayaan terlempar dari makna agama. Definisi ini juga muncul sebagai hasil dari pergulatan politik dan berkembangnya kelompok keagamaan yang disebut aliran kepercayaan tadi. Pada tahun 1952, di sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) aliran kebatinan dilarang diminta dilarang keberadaannya. Setelah itu munculah definisi dan kriteria agama.

Dalam konteks kebebesan beragama, masalah pendefinisian agama dan bukan bukan agama menjadi “kewenangan” dan hak pemeluk atau pengikutnya. Negara tidak berhak mengintervensi. Negara juga tidak dapat mengatakan sekte atau gerakan tertentu sesat atau tidak.

B. Keyakinan (Belief)

Definisi paling sederhana dari keyakinan adalah “sesuatu yang tidak memenuhi unsur-unsur agama”. Karena itu untuk memahami apa saja unsur-unsur keyakinan, salah satu pendekatan adalah dengan meneliti sejumlah unsur agama. Sesuatu yang tidak dicakup dalam agama, bisa dikategorikan sebagai keyakinan. Karenanya ide-ide besar seperti humanisme, ateisme, agnotisme, bisa dikategorikan sebagai kepercayaan.

Berikut ini beberapa pengertian “keyakinan”, yakni, sesuatu yang mengisi sebuah tempat dalam kehidupan manusia yang setara dengan sesuatu yang dianugerahkan tuhan atau tuhan-tuhan dari pegangan keyakinan keagamaan tertentu ini.6

Definisi lainnya menyebut keyakinan sebagai “sebuah sistem interpretasi yang terdiri dari keyakinan personal mengenai struktur dasar, cara sesuatu dilakukan (modality), dan fungsi dari dunia. Tapi, kepercayaan bukanlah sistem saintifik. Sejauh mengklaim kesempurnaan, kepercayaan juga mencakup persepsi tentang kemanusiaan, pandangan hidup, dan moral.”7

Dengan pengertian ini, jenis kecintaan berlebihan pada bola, umpamanya, bukanlah dikategorikan sebagai kepercayaan.

Karena dinilai tidak memenuhi “unsur-unsur” agama sebagaimana definisi Depag, tampaknya

4. Lucy Vickers, Religious Freedom, Religious Discrimination and the Workplace (USA: Hart Publishing, 2008), 185. Budhy Munawar-Rachman (ed.), Membela Kebebasan Beragama (Jakarta: LSAF dan Paramadina, 2010), xviii.6. Lucy Vickers, Religious Freedom, Religious Discrimination and the Workplace, 237. Catatan Penjelasan Amandemen Equal Treatment Act, Laporan Negara Austria dibidang nondiskriminasi mendefinisikan

kepercayaan sebagai Lucy Vickers, Religious Freedom, Religious Discrimination and the Workplace, 23-24

Page 17: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20145

penghayat kepercayaan –istilah yang dipakai dalam Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan—memang berusaha diletakkan dalam kategori kepercayaan. Tapi uniknya, undang-undang ini justru menganganggapnya juga sebagai “agama”. Tapi agama yang belum diakui, sebuah istilah yang dinyatakan.8 Pasal 58 ayat (2) poin I undang-undang ini juga menyebut agama setarikan nafas: “agama/kepercayaan”.

Dalam Undang-undang, tidak dijelaskan definisi penghayat kepercayaan, meski disebut-sebut. Penjelasannya ada dalam PP Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Penghayat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, selanjutnya disebut Penghayat Kepercayaan adalah setiap orang yang mengakui dan meyakini nilai-nilai penghayatan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.9

Kategori ini sepertinya juga tidak menegaskan beda antara “kepercayaan”, “agama lokal”, “kepercayaan lokal”, “agama tradisional”. Kategori-kategori ini memang perlu mendapat ulasan lebih jauh.

C. Kebebasan atau Kemerdekaan?

Pada beberapa regulasi di Indonesia, kata freedom umumnya diterjemahkan dengan “kePada beberapa regulasi di Indonesia, kata freedom umumnya diterjemahkan dengan “kebebasan”. Misalnya, terjemahan pasal 18 ayat 1 ICCPR dalam UU Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.10 Pasal ini membicarakan ihwal hak kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama. Pada sekujur terjemahan pasal-pasal ICCPR tidak ditemukan terjemahan kata freedom dengan istilah selain “kemerdekaan.”

Menariknya, konstitusi kita mengenal dan menyantumkan dua kata yang tampaknya digunakan saling bertindihan: “kemerdekaan” dan “kebebasan”. Misalnya dalam Pasal 28 I ayat 1 atau pasal 29 ayat (2). Kata “merdeka” atau “kemerdekaan” bisa dijumpai pada pasal 28E ayat (1) dan (2). Dengan redaksi nyaris serupa, kata “kemerdekaan” dalam pasal 28 I UUD 1945 diubah menjadi “kebebasan” di pasal 4 UU HAM Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Tampaknya, pilihan diksi dua kata itu memiliki latar filofisnya sendiri-sendiri.

Dari sudut kebahasaan, kata “bebas” dan “merdeka” tampaknya merujuk arti yang sama. Tidak ada perbedaan berarti antarkeduanya. Seringkali keduanya digunakan secara bergantian.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan “bebas” sebagai lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa); merdeka, bisa berarti lepas dari (kewajiban, tuntutan, perasaan takut, dan sebagainya); tidak dikenakan (pajak, hukuman, dan sebagainya); tidak terikat atau terbatas oleh aturan dan sebagainya; merdeka (tidak dijajah, diperintah, atau tidak dipengaruhi oleh negara lain atau kekuasaan asing); tidak terdapat (didapati) lagi.11 Sementara “merdeka” berarti bebas (dari perhambaan, penjajahan,

8. Lihat UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan pasal 6 ayat (2): … bagi Penduduk yang agamanya belum diakui (cetak tebal dari penulis) sebagai agama berdasarkan ketentuan Peraturan Perundangundangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani dan dicatat dalam database kependudukan.

9. Lihat Pasal 1 ayat 19 PP Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

10. Lihat Pasal 18 ayat 1 “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pengesahan international covenant on civil and political rights (kovenan internasional tentang hak-hak sipil dan politik)” dalam http://www.komnasperempuan.or.id/wp-content/uploads/2009/07/UU-No-12-Thn-2005-ttg-Ratifikasi-ICCPR.pdf (diakses 2 Januari 2014)

11. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, “Bebas” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), 118

Page 18: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20146

dan sebagainya); berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; atau leluasa.12

Dalam tradisi Barat, selain freedom, kata liberty juga dipakai untuk makna serupa: kemerdekaan atau kebebasan. Dua kata tersebut (freedom atau liberty) dipakai bergantian. Pemikir politik dan filsafat Inggris, Isaiah Berlin, termasuk salah satu yang tidak membedakan makna keduanya. “Saya menggunakan keduanya untuk arti yang sama,” katanya.13

Yang menjadi sorotan lebih jauh adalah justru makna kebebasan itu sendiri. Esais tersohor itu mengajukan dua makna freedom atau liberty. Yang pertama, disebut dengan negatif freedom. Kebebasan ini terkait dengan pertanyaan, pada wilayah mana subyek, orang maupun kelompok, begitu adanya atau dibiarkan melakukan sesuatu atau menjadi sesuatu, tanpa campur tangan oleh orang lain. Kebebasan ini disebut juga kebebasan dari (freedom from). Isaiah mencontohkan, jika saya dicegah orang lain dari melakukan apa yang bisa saya lakukan sebaliknya, sebetulnya saya tidak bebas. Dengan begitu semakin lebar jarak campur tangan semakin seseorang dianggap kebebasan.14

Apakah ada kebebasan tanpa batas? Dalam tulisan itu, buru-buru Isaiah menandaskan, hampir tidak mungkin ada kebebasan tanpa batas. Itu pula yang disetujui umumnya pemikir filsafat klasik Inggris. Jika Kebebasan tanpa batas terjadi, dampaknya mengganggu kebebasan orang lain dan dunia akan centang perenang.15 Ini menjawab kekhawatiran dan pandangan sebagian kalangan di Indonesia, bahwa kebebasan itu benar-benar sebebas-bebasnya.

Makna kedua dari kebebasan adalah kebebasan positif (positive freedom). Kebebasan ini terkait dengan pertanyaan apa, atau siapa, yang menjadi sumber kontrol atau campur tangan yang memengaruhi seseorang melakukan atau menjadi ini ketimbang itu? Kebebasan ini disebut juga “kebebasan untuk” (freedom to). Makna itu berasal dari keinginan atas bagian dari individu demi menjadi tuannya sendiri. “Saya berharap hidup dan keputusan-keputusan saya bergantung diri saya sendiri, bukan pada kekuatan eksternal apapun,” kata Isaiah.16

Ketiadaan pembedaan tegas antara freedom dan liberty juga didapati dalam sejumlah kamus. Misalnya Kamus Oxford. Meski arti pertama kata freedom merujuk arti “kebebasan untuk” ala Isaiah, tapi arti yang lain juga berarti “kebebasan dari”. Begitupun dengan kata liberty.17

D. Kebebasan Beragama

Kebebasan beragama atau berkeyakinan (selanjutnya disebut kebebasan beragama) merupakan salah satu rumpun dalam hak asasi manusia (HAM) sebagaimana termaktub dalam Deklarasi Universal HAM (DUHAM) yang diadopsi 10 Desember 1948.18 Selain Kebebasan beragama,

12. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, “Bebas” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, 736 13. Isaiah Berlin, Liberty: Incorporating Four Essays on Liberty, editor Henry Hardy (Newyork: Oxford University Press, 2002), 16914. Isaiah Berlin, Liberty: Incorporating Four Essays on Liberty, 16915. Isaiah Berlin, Liberty: Incorporating Four Essays on Liberty, 17016. Isaiah Berlin, Liberty: Incorporating Four Essays on Liberty, 17817. Freedom diartikan dengan the power or right to act, speak, or think as one wants, tapi juga sebagai (freedom from) the state of not

being subject to or affected by (something undesirable). Lihat Oxford Dictionaries, “freedom”, dalam http://oxforddictionaries.com/definition/english/freedom (diakses 13 Desember 2012). Liberty juga berarti the state of being free within society from oppressive restrictions imposed by authority on one’s behaviour or political views, tetapi juga the power or scope to act as one pleases. Lihat Oxford Dictionaries, “liberty”, dalam http://oxforddictionaries.com/definition/english/liberty?q=liberty

18. Office of The High Commissioner For Human Rights and United Nations Staff College Project, “Human Rights: A Basic Handbook for UN Staff,” 11 http://www.ohchr.org/Documents/Publications/HRhandbooken.pdf (diakses 2 Januari 2014)

Page 19: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20147

DUHAM menegaskan rumpun hak asasi manusia lainnya seperti hak kebebasan berpendapat dan berekspresi, kebebasan berpikir, atau hak mendapat pendidikan.

Hak-hak kemerdekaan beragama ini selanjutnya dibagi dalam dua wilayah Kebebasan internal (forum internum) dan kebebasan eksternal (forum externum).

1. Kebebasan Internal (Forum Internum), kebebasan internal yang berisi kebebasan hati nurani untuk meyakini, menganut dan berpindah agama dan keyakinan serta hak untuk mempertahankan menganut atau berpindah dari suatu agama atau keyakinan.19

Hak-hak kebebasan ini telah diakui secara internasional maupun nasional sebagai salah satu elemen HAM yang tidak bisa dikurangi dan dibatasi (non-derogable rights), bahkan dalam keadaan perang dan keadaan darurat umum sekalipun, negawa wajib untuk tidak mengintervensi apalagi memaksa (coercion) forum internum ini, sebagaimana diatur dalam Pasal 28I (ayat 1), Pasal 4 (ayat 2) Kovenan Hak Sipil dan Politik dan pasal 74 dan 74 UU HAM.

Coercion alias pemaksaan –selanjutnya menyebut dengan kata pemaksaan—dalam sejumlah standar internasional diletakan di ranah non-derogable rights. Di sini pemaksaan diartikan sebagai tindakan pemaksaan yang dilakukan negara (state), termasuk penggunaan ancaman kekerasan fisik atau sanksi hukum demi memaksa orang-orang yang percaya atau tidak percaya untuk menaati kepercayaan dan penganut agama mereka, untuk menolak agama atau kepercayaan mereka, atau untuk mengganti agama atau kepercayaan mereka. Kebijakan-kebijakan atau praktik-praktik bertujuan atau berdampak serupa, misalnya kebijakan atau praktik yang yang membatasi akses akan pendidikan, pelayanan kesehatan, pekerjaan, atau hak-hak lain yang dijamin juga dikategorikan sebagai tindakan pemaksaan.20

Tabel 1Instrumen Nasional dan Internasional tentang Forum Internum21

FORUM INTERNUM

Hak/Kebebasan Instrumen Hukum Pasal Bunyi Pasal

Hak kebebasan untuk menganut, berpindah agama.

DUHAM 18 “Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama; dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan…”

ICCPR 18 “Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri…”

19. Tore Lindholm, W. Cole Durham, Bahian G. Tahzib-Lie (eds), Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan: Seberapa Jauh? Sebuah Referensi tentang Prinsip-Prinsip dan Praktek, (Jakarta: Kanisius, 2010), hal. 19.

20. Definisi diambil dari Komentar Umum 22 paragraf 5.21. Dirangkum dari: Framework for Communications, Special Rapporteur on Freedom of Religion or Belief, http://www2.

ohchr.org/english/issues/religion/standards.htm, diakses 15 Nov 2011, dan berbagai peraturan perundang-undangan nasional.

Page 20: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20148

UUD 1945 28I “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak Beragama…”

29 “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”

UU No. 39 / 1999 tentang HAM

4 “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani… adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.”

22 “(1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaanya itu.”

“(2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu.”

Hak untuk tidak dipaksa menganut atau tidak menganut suatu agama.

DUHAM 18 “Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama; dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan…”

ICCPR 18 “(2) Tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu kebebasannya untuk menganut atau menetapkan agama atau kepercayaannya sesuai dengan pilihannya.”

Deklarasi Universal 1981 tentang penghapusan Diskriminasi dan Intoleransi berdasar Agama

1 “(2) Tidak seorangpun dapat dijadikan sasaran pemaksaan yang akan mengurangi kebebasannya untuk menganut suatu agama atau kepercayaannya menurut pilihannya.”

Komentar Umum No. 22 Komite HAM PBB

Paragraf 5 “Pasal 18.2 melarang pemaksaan yang dapat melanggar hak untuk menganut atau menerima suatu agama atau kepercayaan, termasuk penggunaan ancaman kekerasan fisik atau sanksi hukum guna memaksa orang-orang yang percaya atau tidak percaya untuk menaati kepercayaan dan penganut agama mereka, untuk menolak agama atau kepercayaan mereka, atau untuk mengganti agama atau kepercayaan mereka.”

Page 21: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 20149

UU No. 39 / 1999 tentang HAM

22 “(1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaanya itu.”

2. Kebebasan Eskternal (Forum Eksternum) yakni kebebasan baik sendiri atau bersama-sama dengan orang lain, di tempat umum atau di wilayah pribadi untuk memanifestasikan agama dan keyakinan dalam bentuk pengajaran, pengamalan, ibadah dan penataannya. Kebebasan ini termasuk juga kebebasan untuk mendirikan tempat ibadah, kebebasan untuk menggunakan simbol-simbol agama, hak kebebasan untuk merayakan hari besar agama, hak kebebasan untuk menetapkan pemimpin agama, hak untuk mengajarkan dan menyebarkan ajaran agama, hak orang tua untuk mendidik agama kepada anaknya, hak untuk mendirikan dan mengelola organisasi keagamaan. Hak-hak di atas mengacu kepada instrumen-instrumen di bawah ini.

Tabel 2Instrumen Nasional dan Internasional tentang Forum Eksternum22

FORUM EKSTERNUM

Hak/Kebebasan Instrumen Hukum Pasal Bunyi Pasal

Hak kebebasan untuk beribadah baik secara pribadi maupun bersama-sama baik secara tertutup maupun terbuka

DUHAM 18 “Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama; dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dengan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaann dengan cara mengajarkannya, melakukannya, beribadat dan mentaatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, di muka umum maupun sendiri.”

ICCPR 18 “Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, baik di tempat umum atau tertutup, untuk menjalankan agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan, pengamalan, dan pengajaran.”

22. Dirangkum dari: “Framework for communications, Special Rapporteur on freedom of religion or belief”, http://www2.ohchr.org/english/issues/religion/standards.htm, diakses 2 Januari 2014 dan berbagai peraturan perundang-undangan nasional.

Page 22: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201410

UUD 1945 29 “(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”

UU No. 39 / 1999 tentang HAM

22 (1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamnya dan kepercayaanya itu.

(2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu.

55 “Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat intelektualitas dan usianya di bawah bimbingan orang tua dan atau wali.”

Deklarasi Universal 1981

6 “(a) Beribadah atau berkumpul dalam hubungan dengan suatu agama atau kepercayaan…”

Komentar umum 22

Para 4 “…Konsep ibadah mencakup kegiatan ritual dan seremonial yang merupakan pengungkapan langsung dari kepercayaan seseorang…”

Hak kebebasan untuk mendirikan tempat ibadah

Deklarasi Universal 1981

6 “(a) Beribadah atau berkumpul dalam hubungan dengan suatu agama atau kepercayaan dan mendirikan serta mengelola tempat-tempat untuk tujuan itu”

Hak kebebasan untuk menggunakan simbol-simbol agama

Deklarasi Universal 1981

6 “ (c) Memperoleh, membuat dan menggunakan secukupnya perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan upacara atau adat istiadat suatu agama atau kepercayaan”

Komentar Umum 22

Para 4 “…Pelaksanaan dan praktik agama atau kepercayaan mungkin tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan seremonial, tetapi juga kebiasaan-kebiasaan seperti peraturan tentang makanan, pemakaian pakaian tertentu atau penutup-kepala…”

Hak kebebasan untuk merayakan hari besar agama

Deklarasi Universal 1981

6 “(h) Menghormati hari-hari istrahat dan merayakan hari-hari libur dan upacara-upacara menurut ajaran-ajaran agama atau kepercayaan seseorang”

Page 23: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201411

Komentar Umum 22

Para 4 “…Konsep ibadah mencakup kegiatan ritual dan seremonial yang merupakan pengungkapan langsung dari kepercayaan seseorang, penggunaan cara-cara dan obyek-obyek ritual, penunjukan simbol-simbol, dan menjalankan hari raya dan hari istirahat…”

Hak kebebasan untuk menetapkan pemimpin agama

Deklarasi Universal 1981

6 “(g) Memilih, menunjuk, memilih atau mencalonkan melalui suksesi para pemimpin yang tepat yang diperlukan berdasarkan persyarakat-persyaratan dan standar-standar agama atau kepercayaan seseorang.”

Komentar Umum 22`

Para 4 “…Kemudian, pengamalan dan pengajaran agama atau kepercayaan mencakup kegiatan-kegiatan integral yang dilakukan oleh kelompok-kelompok agama berkaitan dengan urusan-urusan mendasar mereka, seperti kebebasan untuk memilih pemimpin agama, pendeta, dan guru…”

Hak untuk mengajarkan dan menyebarkan ajaran agama

Deklarasi Universal 1981

6 “(d) Menulis, menerbitkan dan menyebarluaskan berbagai penerbitan yang relevan di bidang-bidang ini”

(e) Mengajarkan suatu agama atau kepercayaan di tempat-tempat yang sesuai dengan tujuan-tujuan tersebut”

Komentar Umum 22

Para 4 “…Kemudian, pengamalan dan pengajaran agama atau kepercayaan mencakup kegiatan-kegiatan integral yang dilakukan oleh kelompok-kelompok agama berkaitan dengan urusan-urusan mendasar mereka, seperti kebebasan untuk memilih pemimpin agama, pendeta, dan guru, kebebasan untuk membentuk seminari atau sekolah agama dan kebebasan untuk membuat dan menyebarluaskan teks-teks atau publikasi-publikasi agama.”

Hak orang tua untuk mendidik agama kepada anaknya

ICCPR 18 “(4) Negara Pihak dalam Kovenan ini berjanji untuk menghormati kebebasan orang tua dan apabila diakui, wali hukum yang sah, untuk memastikan bahwa pendidikan agama dan moral bagi anak-anak mereka sesuai dengan keyakinan mereka sendiri.”

Page 24: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201412

Deklarasi Universal 1981

5 “(1) Orang tua atau para wali hukum anak berhak mengatur kehidupan di dalam keluarga sesuai dengan agama atau kepercayaannya dan dengan mengingat pendidikan kesusilaan dalam membimbing semua anak hingga dewasa.”

ICESCR 13 “(3) Negara Pihak pada Kovenan ini berjanji untuk menghormati kebebasan orang tua dan wali yang sah, bila ada, untuk memilih sekolah bagi anak-anak mereka selain yang didirikan oleh lembaga pemerintah, sepanjang memenuhi standar minimal pendidikan sebagaimana ditetapkan atau disetujui oleh negara yang bersangkutan, dan untuk memastikan bahwa pendidikan agama dan moral anak-anak mereka sesuai dengan keyakinan mereka.

UU No. 39 / 1999 tentang HAM

55 “Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat intelektualitas dan usianya di bawah bimbingan orang tua dan atau wali.”

Konvensi Hak Anak 1989

14 “(2) Pihak Negara akan menghormati hak dan tugas orangtua serta, apabila dapat diterapkan, perwalian resmi, untuk memberi arahan pada anak dalam menjalankan haknya dengan secara konsisten mempertimbangkan kapasitas perkembangan anak.

Hak untuk mendirikan dan mengelola organisasi atau perkumpulan keagamaan

UU No. 39 / 1999 tentang HAM

24 “(1) Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud damai.”

Hak menyampaikan kepada pribadi atau kelompok materi-materi keagamaan

Deklarasi Universal 1981

6 “(i) mendirikan dan mengelola komunikasi-komunikasi dengan seseorang dan masyarakat dalam persoalan-persoalan agama atau kepercayaan pada tingkat nasional dan internasional.”

Berbeda dengan forum internum, forum externum sebagai bentuk kebebasan memanifestasikan agama dapat dibatasi dengan undang-undang, yakni keselamatan publik (public savety) kesehatan publik (public healt), moral publik (public moral), ketertiban publik (public order), dan hak dasar orang lain. Prinsip ini tercantum dalam ICCPR yang sudah diratifikasi melalui UU No 12 Tahun 2005.

Dalam konstitusi pasal pembatasan ini dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 28 J ayat 2. Yang membedakan dengan UU No 12, dalam pasal 28 J ayat 2 mencantumkan “nilai-nilai agama” sebagai

Page 25: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201413

salah satu pertimbangan. Dalam ICCPR, nilai-nilai agama bisa dimasukan dalam moral publik. Pertimbangan moral, termasuk di dalamnya nilai-nilai agama dan tradisi, dimaksudkan bukan hanya berasal dari satu agama atau tradisi tertentu. Ia mencakup prinsip-prinsip universal yang ada dalam agama-agama atau keyakinan tertentu.

E. Pelanggaran Kebebasan Beragama

Dalam UU HAM, pelanggaran HAM didefinisikan sebagai setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.23

Merujuk pengertian ini, pelaku pelanggaran HAM bisa seseorang atau kelompok, termasuk aparat negara. Ini selaras dengan penjelasan dalam Deklarasi 1981 di mana kategori aktor pelanggaran diskriminasi dan intoleransi dibagi ke dalam tiga pihak: negara (state), institusi (institution), kelompok (group of persons), dan seseorang (person). Dalam wilayah hukum hak-hak manusia, diletakkan dalam relasi berduaan (dyadic) antara negara dengan individu atau kelompok orang.24

Tindakan atau perbuatan itu, merujuk UU HAM dibagi dalam dua kategori: disengaja dan tidak disengaja. Dua istilah ini juga bisa dikatakan bentuk penerjemahan dari istilah commission maupun omission.

Tindakan yang disebut pelanggaran tadi haruslah bertujuan atau berdampak pada mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.25

Mempertimbangkan definisi dalam UU HAM, “pelanggaran kemerdekaan beragama” di sini kemudian dirumuskan sebagai setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut kebebasan dasar seseorang atau kelompok orang untuk menikmati dan menjalankan hak-hak fundamental kemerdekaan beragama, dan karena perbuatan itu pula seseorang atau sekelompok orang tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.26

Sebagaimana hak di rumpun HAM lainya, negara khususnya pemerintah merupakan pemikul tanggung jawab untuk menghormati, melindungi, menegakan, dan memajukan hak asasi manusia. Sebab kewajiban negara pertama-tama adalah menghormati (to respect) – tanpa campur tangan – setiap orang untuk menikmati kebebasan beragama atau berkeyakinan tanpa diganggu, termasuk kebebasan yang terkait dan bergantung dengan kebebasan itu. Bila seseorang atau kelompok orang penganut suatu agama terancam kebebasannya, negara berkewajiban melindungi (to protect)

23. Pasal 1 ayat 624. Harry Wibowo dan Naning Mardiniah, “Pendahuluan,” dalam Abdul Mun’im DZ (ed), Memeriksa Kewajiban Negara:

Instrumen Monitoring Hak atas Pendidikan dan Kesehatan Dasar, Jakarta: LP3ES, 2006, hal. 1.25. Pasal 1 ayat 626. Definisi di atas juga memasukan definisi yang dicantumkan dalam pasal 2 Deklarasi Universal 1981 tentang Penghapusan

segala Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi berdasarkan Agama dan Keyakinan Tahun 1981.

Page 26: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201414

mereka dari ancaman atau gangguan pihak ketiga. Perlindungan ini dapat dilakukan dengan hukum (UU) dan proses penegakan hukum. Sebagai pemangku dan pelaksana kewajiban, maka negara jugalah yang bertanggung jawab atas suatu pelanggaran hak-hak manusia.

Bentuk-bentuk pelanggaran terhadap kebebasan bearagama antara lain : 1. Pemaksaan dengan intimidasi atau ancaman fisik, tindakan negara seperti polisi, tentara,

atau Satpol PP yang dilakukan dengan ancaman penggunaan fisik.2. Pemaksaan ancaman sanksi hukum, tindakan negara dengan ancaman sanksi hukum seperti

penjara, denda, tidak menerima KTP atau bentuk-bentuk administrasi lainnya. 3. Kriminalisasi keyakinan, berupa tindakan penerapan sanksi dalam peraturan undangan,

umumnya tentang penyalahgunaan dan penodaan agama. Tindakan dapat berbentuk penyelidikan, penyidikan, pemidanaan, penuntutan ke pengadilan hingga pemenjaraan terhadap seorang atau sekelompok orang yang divonis melakukan penodaan terhadap suatu agama di Indonesia.

4. Pemaksaan dengan kebijakan. Tindakan ini merupakan praktik aparat negara yang menerapkan sanksi hukum atau kebijakan tertentu seperti tidak mengeluarkan kartu identitas atau mencatat akta perkawinan karena seseorang bagian dari sekte tertentu seperti Ahmadiyah, misalnya.27

5. Pembatasan ibadah, tindakan aparat negara yang berusaha membatasi atau menghalangi seseorang atau sekelompok orang untuk beribadah baik di rumah ibadah atau tempat ibadah tertentu.

6. Pelarangan ibadah merupakan tindakan yang melarang seseorang atau sekelompok orang, berbentuk surat resmi pelarangan maupun tindakan pelarangan di lapangan.

7. Pembiaran, merupakan tindakan pengabaian atau kelalaian negara mencegah pelanggaran atau intoleransi yang dilakukan oleh warga negara lain atas dasar agama. Tindakan ini dapat berbentuk tidak mencegah kekerasan yang belum terjadi, tidak melakukan upaya yang sesuai prosedur hukum untuk menghentikan kekerasan terhadap kelompok keagamaan oleh kelompok lain, dan tidak mengambil tindakan hukum yang semestinya terhadap para pelaku kekerasan atas nama agama baik secara individu maupun kelompok. Dalam tindakan pembiaran ini, aparat negara biasanya berdalih bahwa mereka tidak mampu mencegah atau menghentikan kekerasan karena minimnya personil atau dalih untuk menghindari konflik yang lebih besar. Aparat negara sebaliknya mengevakuasi korban kekerasan dengan dalih untuk mengamankan mereka atau meminta korban pindah ke tempat lain agar tidak menjadi korban kekerasan berikutnya.

8. Pembatasan aktivitas keagamaan, tindakan aparat negara yang berusaha membatasi atau menghalangi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan aktivitas keagamaan seperti pemilihan pimpinan agama, penyebaran ajaran keagamaan, dan lain-lain.

9. Pelarangan aktivitas keagamaan, berupa larangan aparat negara, resmi maupun kebijakan di lapangan terhadap aktivitas keagamaan tertentu.

10. Penyegelan tempat ibadah merupakan tindakan pencabutan izin, pelarangan penggunaan bangunan sebagai tempat ibadah dan berbagai tindakan lain yang bertujuan agar suatu rumah ibadah tidak berdiri di satu lokasi.

27. Kategori kesatu hingga keempat bentuk-bentuk yang dikategorikan sebagai pemaksaan (coercion) yang mengacu dan berhubungan pada hak-hak yang tidak dapat kurangi (non-derogable).

Page 27: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201415

F. Isu-Isu Terkait Kemerdekaan Beragama

Di luar kategori forum internum dan externum, masih ada sejumlah istilah dan kategori-ketegori terkait isu ini, antara lain diskriminasi, kelompok rentan, isu-isu persimpangan degan isu-isu HAM lain, isu-isu irisan (cross-cutting issues).

Pada isu diskriminasi, ada dua isu penting yang muncul: diskriminasi atas dasar agama atau diskriminasi dan toleransi antaragama. Kelompok yang dikategorikan rentan dikelompokan menjadi enam: perempuan, orang yang dirampas kebebasannya (persons deprived of their liberty), pengungsi, anak-anak, kelompok minoritas, dan buruh migran.28

Rappourteur Digest juga menyebut isu yang dikategorikan sebagai isu yang berada di persimpangan dengan HAM di rumpun lain. Tiga isu itu pertama, kebebasan berekspresi, termasuk pertanyaan-pertanyaan terkait konflik keagamaan, intoleransi keagamaan, dan ekstrimisme. Kedua, hak hidup dan hak untuk bebas. Ketiga, larangan penyiksaan, perlakuan kejam, dan hukuman tidak manusiawi atau merendahkan.

Adapun isu irisan berupa pengurangan (derogation), pembatasan (limitation), isu-isu legislasi (legislative issues), pembela kebebasan beragama atau kepercayaan, dan organisasi non-pemerintah.

a. Diskriminasi dan Intoleransi

Dalam Deklarasi 1981, dua istilah ini tidak tegas dibedakan. Keduanya disebutkan bersamaan, yakni setiap perbedaan, pengecualian pembatasan atau preferensiberdasarkan agama atau kerpercayaan dan yang mempunyai tujuan atau membawa akibat hilang atau rusaknya pengakuan, penikmatan atau pelaksanaan hak asasi dan kebebasan atas dasar yang setara.29

Tindakan intoleransi maupun diskriminasi –yang karena sebabnya menghalangi orag dalam menikmati kebebasan mendasar seserang—dikategorikan sebagai tindakan pelanggaran (violation) terhadap HAM dan kebebasan dasar yang dinyatakan dalam DUHAM dan diuraikan secara terperinci dalam berbagai persetujuan-persetujuan internasional tentang HAM. Negara-negara yang menyetujui instrumen ini diwajibkan untuk membuat regulasi domestik untuk meminimalisir aksi-aksi tersebut.

UU HAM menyebut diskriminasi sebagai setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.30 Diskriminasi dalam ranah kemerdekaan agama adalah manakala tindakan tersebut dilakukan atas dasar agama atau keyakinan tertentu.

Sementara itu, intoleransi keagamaan (religious intolerance) merupakan sebuah pengertian yang luas, mencakup prasangka negatif bermotif keyakinan, afiliasi atau praktek keagamaan tertentu, baik terhadap individu maupun kelompok. Prasangka negatif ini memberi jalan untuk sewaktu-waktu menjelma dalam aksi intimidasi atau kekerasan bermotif pengabaian

28. “Rapporteur’s Digest on Freedom of Religion or Belief.”29. Lihat pasal 2 ayat 2 deklarasi penghapusan semua Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi berdasarkan agama atau Keyakinan

tahun 198130. UU HAM pasal 1 ayat (3)

Page 28: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201416

hak seseorang atau kelompok dalam menjalankan ibadahnya dan pengabaian atas hak-hak fundamental pemeluk agama.

Bruce A. Robinson merumuskan bentuk-bentuk tindakan Religious Intolerance. Dalam tulisan yang dipublikasi Ontario Consultants on Religious Tolerance, lembaga konsultan yang berkedudukan di Ontario, Kanada, itu menyebut tujuh kategori tindakan intoleransi beragama.31 Pertama, penyebaran informasi yang salah tentang kelompok kepercayaan atau praktik, meski ketakakuratan informasi tersebut bisa dengan mudah dicek dan diperbaiki; kedua, penyebaran kebencian mengenai seluruh kelompok; misalnya menyatakan atau menyiratkan bahwa semua anggota kelompok tertentu itu jahat, berperilaku imoral, melakukan tindak pidana, dan sebagainya; ketiga, mengejek dan meremehkan kelompok iman tertentu untuk kepercayaan dan praktik yang mereka anut; keempat, mencoba untuk memaksa keyakinan dan praktik keagamaan kepada orang lain agar mengikuti kemauan mereka; kelima, pembatasan hak asasi manusia anggota kelompok agama yang bisa diidentifikasi; keenam, mendevaluasi agama lain sebagai tidak berharga atau jahat; ketujuh, menghambat kebebasan seseorang untuk mengubah agama mereka.

Dalam “Tolerance: the threshold of peace A teaching / learning guide for education for peace, human rights and democracy”, yang diterbitkan UNESCO, pengertian intoleransi tidak hanya semata-mata “hasil” tapi juga sebuah gejala-gejala yang bisa dideteksi dalam bentuk tindakan tertentu. Intoleransi dinilai sesuatu yang membawa pada potensi lahirnya penyakit sosial yang mengancam kehidupan (a life-threatening social illness) bernama kekerasan. Bentuk-bentuknya sebagai berikut:32

1. Bahasa (language). Bahasa ekslusif, merendahkan, dan fitnah yang mengurangi, merendahkan, dan mendehumanisasi kelompok-kelompok budaya, ras, nasional, atau seks.

2. Stereotip (stereotyping). Penggambaran seluruh anggota atau kelompok yang digolongkan dengan penyematan serupa-biasanya negatif.

3. Mengolok-olok (teasing). Panggilan perhatian terhadap tindakan, atribusi, dan karakateristik manusia tertentu yang cenderung mengejek atau menghina.

4. Buruk sangka (prejudice). Penilaian berdasarkan generalisasi negatif dan stereotip ketimbang berdasarkan fakta aktual dari kasus atau tindakan spesifik oleh individu atau kelompok.

5. Pengambinghitaman (scapegoating), menyalahkan peristiwa-peristiwa traumatis atau masalah sosial pada kelompok tertentu.

6. Diskriminasi (discrimination). Pengecualian dari penikmatan atas manfaat atau aktivitas-aktivits sosial, utamanya didasarkan lantaran buruk sangka.

7. Pengabaian. Berperilaku seolah-olah yang lain tidak hadir atau tidak ada. Penolakan untuk berbicara atau mengakui yang lain, atau budaya mereka (termasuk ethnocide).

8. Pelecehan (harassment), perilaku yang disengaja untuk mengintimidasi dan merendahkan orang lain, sering dimaksudkan sebagai sarana memaksa mereka keluar dari organisasi, komunitas atau kelompok tertentu.

9. Gertakan (bullying): Penggunaan superioritas kapasitas fisik atau angka yang lebih besar untuk mempermalukan orang lain atau menghalangi mereka dari properti atau status.

10. Pengusiran (expulsion): pengusiran secara resmi atau dengan paksa, mengusir atau menolak hak masuk atau kehadiran di sebuah tempat, kelompok sosial, profesi atau tempat kegiatan

31. Bruce A. Robinson, Religious Intolerances: An Introduction, Canada: Ontario Consultants on Religious Tolerance, http://www.religioustolerance.org/relintol1.htm, diakses 20 Desember 2011

32. Unesco, Tolerance: the threshold of peace A teaching / learning guide for education for peace, human rights and democracy (Paris: Unesco, 1994), 16

Page 29: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201417

kelompok tertentu terjadi, termasuk di mana kelangsungan hidup mereka tergantung seperti tempat kerja, tempat tinggal, dan lain-lain.

11. Pengecualian (exclusion), menyangkal kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan atau berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat seperti dalam kegiatan komunal tertentu

12. Segregasi (segregation), pemisahan paksa orang dari ras, agama atau jenis kelamin yang berbeda biasanya untuk merugikan satu kelompok tertentu (termasuk apartheid).

13. Penindasan (repression), pencegahan kuat dari penikmatan HAM.14. Penumpasan (destruction), keterpencilan, kekerasan fisik, penghapusan dari daerah mata

pencaharian, bersenjata penyerangan dan pembunuhan (termasuk genosida).

Sebagai sebuah “gejala”, intoleransi pada ujungnya bisa meledak dalam bentuk tindakan-tindakan serius dalam konteks pelanggaran HAM. Tindakan itu antara lain seksisme, rasisme, etnosentrime, antisemitis, fasisme, senofobia, imperialisme, ekspolitasi, atau represi keagamaan.33

Meskipun demikian, beberapa hal yang tidak termasuk dalam kategori intoleransi keagamaan (not constitute religious intolerance) adalah; 1) memperdebatkan atau melakukan kritik atas klaim keagamaan tertentu, seperti mengkritisi tentang asumsi kesesuaian ajaran dengan konsep tertentu atau klaim keunggulan satu agama atas yang lain; 2) mengecam atau melarang tindakan-tindakan ilegal; 3) menolak klaim sebuah gerakan “atas nama agama” jika terdapat bukti yang cukup bahwa agama dalam kasus tersebut hanya dijadikan sebagai kedok belaka (politisasi agama tertenu).34

b. Ujaran Kebenciaan (Hate Speech) atas Dasar Agama

Pasal 20 20 (2) ICCPR, ujaran kebencian (hate speech) didefinikan sebagai “segala tindakan yang menganjurkan kebencian atas dasar kebangsaan, ras atau agama yang merupakan hasutan untuk melakukan diskriminasi, permusuhan atau kekerasan.”

Article 19, organisasi yang didirikan pada 1987 untuk memperjuangkan kebebasan berekspresi, menggrasikan sekaligus mendefiniskan empat kata kunci dalam ujaran kebencian.35 Pertama, kebencian (hatred), yakni sebuah kondisi pikiran atau mental yang dicirikan dengan emosi kuat dan irasional dari perasaan yang dikategorikan penghinaan, permusuhan, dan ketidaksukaan besar terahadap kelompok sasaran tertentu. Kedua, diskriminasi, yakni setiap pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau preferensi berdasarkan ras, jenis kelamin, etnis agama, keyakinan, cacat, usia, orientasi seksual, bahasa politik atau pendapat lainnya, asal nasional atau sosial, kebangsaan, kekayaan, kelahiran atau status warna kulit lainnya, yang memiliki tujuan atau efek meniadakan atau mengurangi pengakuan, penikmatan, pelaksanaan, pada pijakan yang sama, hak asasi manusia dan kebebasan fundamental di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, atau kehidupan publik lainnya.

33. Definisi bentuk-bentuk intoleransi itu bisa dibaca lebih jauh dalam Unesco, Tolerance: the threshold of peace ..., 2034. “Religious Intolerance”, http://www.sacbrant.ca/religious_oppression.asp, diakses 2 Januari 201435. Article 19, “Towards an interpretation of article 20 of the ICCPR: Thresholds for the prohibition of incitement to hatred

Work in Progress.” Kajian yang disipakan untuk pertemuan ahli regional tentang Pasal 20 yang digelar Kantor Dewan Komisi HAM di Vienna, 8-9 February 2010, 7-8 bisa diakses pada http://www.ohchr.org/Documents/Issues/Expression/ICCPR/Vienna/CRP7Callamard.pdf (diakses 16 Desember 2012). Kriteria ini juga dipakai dalam buku panduan yang dibuat ILRC. Lihat 7-8 Pultoni, dkk, Panduan Pemantauan: Tindak Pidana Penodaan Agama dan Ujaran Kebencian atas Dasar Agama (Jakarta: ILRC, 2012) 56-57

Page 30: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201418

Ketiga, kekerasan, yaitu penggunaan sengaja kekuataan fisik atau kekuasaan terhadap orang lain, atau terhadap kelompok atau komunitas, baik menghasilkan atau memiliki kemungkinan besar mengakibatkan cidera, kematian, penderitaan psikologis, kegagalan melakukan pembangunan atau penghilangan hak asasi manusia lainnya. Keempat, permusuhan (hostility) sebagai wujud tindakan–bukan hanya suatu keadaan pikiran, tetapi juga menyiratkan sebuah keadaan pikiran ditindaklanjuti. Permusuhan manifestasi kebencian –bahwa permusuhan merupakan wujud dari emosi kuat dan irasional dari perasaan yang dikategorikan sebagai penghinaan, permusuhan, dan kebencian terhadap kelompok sasaran tertentu.36

Tindakan ujaran kebencian ini merupakan tindakan yang tak perlu membuktikan adanya terjadinya sebuah praktik diskriminasi, permusuhan atau kekerasan sebagai akibat dari tindakan tersebut. Sebab larangan ini dibuat justru untuk menghindari unsur-unsur tersebut. Berbeda dengan hate crime.

36. Kriteria ini juga dipakai dalam buku panduan yang dibuat ILRC. Lihat 7-8 Pultoni, dkk, Panduan Pemantauan: Tindak Pidana Penodaan Agama dan Ujaran Kebencian atas Dasar Agama (Jakarta: ILRC, 2012) 56-57

Page 31: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201419

BAGIAN III

TEMUAN-TEMUAN

A. Trend Regulasi Keagamaan tahun 2014

Di penghujung pemerintahan SBY, trend regulasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Pergantian pejabat Kemenag di akhir pemerintahan tidak banyak membantu mengarahkan kepada trend keberagamaan yang positif mengingat hanya memakan waktu sekitar tiga bulan. Tanpa menafikan profil Lukman Hakim Saifuddin yang progresif, kebijakan SBY dalam ranah KBB selama 10 tahun belakangan ini memang tidak menggembirakan.

Pemerintah pusat tidak banyak mendayagunakan kekuasaannya untuk memajukan KBB. Pada satu masa, SBY memilih mendelegasikan kekuasaannya kepada kepala daerah ketika terjadi perselisihan menyangkut IMB di HKBP Filadelfia dan GKI Taman Yasmin. Pada kasus lainnya, kepala daerah tidak ditegur karena mengabaikan perkara semacam ini. Setelah dihentikan proses pembangunan Masjid Nur Musafir di Batuplat Kupang oleh Walikota Kupang dengan alasan perizinan, hingga saat ini masjid tersebut tidak kunjung diteruskan pembangunannya. Pemerintah Kota Kupang juga membiarkan ketidakjelasan nasib umat Islam di Kupang. Hal demikian berlaku pada GKI Taman Yasmin dan HKBP Filadelfia. Bahkan, kedua jemaat ini yang sudah lama melaksanakan rumah ibadah di seberang istana presiden tidak pernah disapa atau diajak bicara.

Pada ranah lainnya, SBY melakukan pembiaran terhadap regulasi yang meminggirkan kelompok minoritas semacam Ahmadiyah dan Syiah. Kebijakan semacam ini juga dilakukan kepada kelompok minoritas lainnya yang secara sosial-politik berada di wilayah pinggiran. Aliran Khalwatiyah di Makassar dilarang karena sesat dan polisi mendukung. Polisi yang tidak dilantik untuk mengurusi satu golongan saja ternyata memberikan pemihakan pada satu golongan masyarakat yang dominan.

Kebijakan ini bukan saja menyangkut persoalan ibadah atau rumah ibadah, tetapi bersangkut paut dengan hak sipil lainnya. KUA misalnya menolak menikahkan pasangan

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono - (Foto RUMGAPRES)

Page 32: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201420

Ahmadiyah kecuali mereka menyatakan bertaubat, memeluk Islam arus utama. Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Jalaksana Kuningan menolak menikahkah warga Ahmadiyah dengan alasan Ahmadiyah adalah aliran sesat. Mereka baru bersedia menikahkan warga Ahmadiyah jika mereka bersedia menandatangani surat pernyataan keluar dari Ahmadiyah.

Pada kasus lainnya, persoalan ini berujung juga pada kebijakan KTP. Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Kuningan hingga saat ini belum memberikan e-KTP kepada ratusan warga Ahmadiyah Manislor, Kuningan. Padahal warga di desa-desa lain sudah hampir semuanya mendapat e-KTP. Kepala dinas beralasan mendapat tekanan dari ormas Islam di Kuningan, terkait identitas Islam dalam KTP warga Ahmadiyah. KTP ini melambangkan jangkauan kewarganegaraan kita sekaligus cakupan hak yang bisa dinikmati selaku warga negara. Minus KTP, kita kesulitan mengakses hak sosial-politik bahkan sosial budaya.

Pengungsi Ahmadiyah di Transito Lombok tidak bisa memilih, sebagaimana halnya tidak menerima bantuan pemerintah, yang mewajibkan KTP sebagai persyaratan utama. Pada aras ini, soal KBB juga menyangkut pelayanan publik. Penganut Sapta Darma pada akhirnya dimakamkan di rumah sendiri ketika warga mayoritas menolak jenazahnya di makamkan di pekuburan umum di Brebes. Tesisnya, mereka yang mendapat diskriminasi dalam KBB akan menerima dampak yang hampir sama dalam ranah pelayanan publik.

Kebijakan soal pakaian juga masih bermasalah. Pemerintah di beberapa daerah masih menerapkan kewajiban jilbab bagi muslimah sebagai indikator penilaian kinerja dan moral. Di sisi lain sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari wacana pemakaian jilbab oleh Polwan di institusi kepolisian. Aturan kepolisian yang mengatur tentang seragam belum dikeluarkan, sehingga menghambat aspirasi pemakaian jilbab bagi anggota Polwan yang beragama Islam. Pada saat yang sama, pemerintah tidak melakukan tindakan apapun ketika Qanun Jinayat disahkan yang berpotensi melemahkan minoritas, bahkan perempuan muslimah.

Ini merupakan ironisme tersendiri. SBY secara langsung dan tidak langsung melanggengkan intoleransi, di saat yang bersamaan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2015 –sebagai bagian dari Rencana Jangka Menengah Nasional 2015-2019—yang dirancangnya untuk pemerintahan baru menekankan perlunya politik toleransi. Dalam Buku II RKP ditekankan pentingnya keadilan berupa penghapusan diskriminasi di segala aspek. Namun begitu, RKP yang disusun ini justru belum mencerminkan semangat tersebut.

Fenomena “kelompok-kelompok sempalan” sebagai problem yang harus direspons pemerintah menjadi salah satu buktinya. Ini menunjukan negara masih ingin mengurus agama dan keyakinan warga negara. “Paradigma kerukunan” yang bersifat top down era Orde Baru juga masih menjadi salah pendekatan dalam mengembangkan kehidupan keagamaan.

Paradigma tersebut sayangnya masih digunakan dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 pemerintah Jokowi. Padahal salah satu aspek yang ditojolkan dalam Nawacita adalah jaminan perlindungan kebebasan beragama.

Aspek keadilan ini juga pernah ditekankan pada waktu yang lain. Pada kesempatan pidato di depan umat Konghucu pada Februari 2006, SBY menyatakan sebagai berikut:

“Di negeri kita, kita tidak mengenal istilah, saya ulangi, kita tidak mengenal agama yang diakui atau tidak diakui oleh negara. Prinsip yang diakui oleh Undang-Undang Dasar kita adalah, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya

Page 33: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201421

masing-masing, dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Negara tidak akan pernah mencampuri ajaran sesuatu agama karena masalah itu berada di luar jangkauan tugas dan kewenangan negara. Tugas negara adalah memberikan perlindungan, pelayanan, dan membantu pembangunan dan pemeliharaan sarana peribadatan serta mendorong pemeluk agama yang bersangkutan agar menjadi pemeluk yang baik.”

B. Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan

Peristiwa Pelanggaran

Peristiwa pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan sepanjang tahun 2014 berjumlah 158 peristiwa dengan 187 tindakan. Dari jumlah tersebut, 80 peristiwa melibatkan 98 aktor negara; sementara 78 peristiwa melibatkan 89 aktor non-negara.

Grafik 1 Jumlah Peristiwa dan Jumlah Tindakan

Dibanding tahun 2013, peristiwa pelanggaran KBB tahun ini menurun sebanyak 42 persen. Tahun 2013, jumlah pelanggaran sebanyak 245 peristiwa. Jumlah ini juga turun 12 % dibanding 2012.

Pelanggaran dan Intoleransi oleh Aktor Negara

Pelaku

Dari sisi pelaku, aktor negara terbanyak melakukan pelanggaran adalah kepolisian dengan 25 pelaku; dan pemerintah kabupaten dengan 18 pelaku. Fakta ini tidak berbeda dengan tahun

Page 34: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201422

2013 dimana trend pelaku terbanyak melibatkan kepolisian dan pemerintah kabupaten/kota. Pelaku lain yang juga tinggi adalah pengadilan dan aparat desa atau kelurahan masing-masing delapan pelaku; sementara pelaku dari aparat kecamatan dengan enam pelaku.

Grafik 2. Peta Pelaku Pelanggaran dan Intoleransi oleh Aktor Negara

Bentuk tindakan

Bentuk-bentuk pelanggaran KBB yang dilakukan aktor negara paling banyak berupa tindakan menghambat/melarang atau menyegel rumah ibadah: 17 peristiwa; disusul tindakan kriminalisasi atas dasar agama sebanyak 14 peristiwa. Bentuk lain yang juga tinggi adalah diskriminasi atas dasar agama serta melarang atau menghentikan kegiatan keagamaan masing-masing 12 peristiwa.

Grafik 3. Bentuk-bentuk Pelanggaran dan Intoleransi oleh Aktor Negara

Page 35: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201423

Korban

Dari sisi korban tindakan pelanggaran KBB oleh negara, kami membagi menjadi dua kategori: Pertama, kategori korban kelompok/grup; Kedua, kategori korban individu. Dari kategori korban kelompok, paling banyak dialami jemaat atau bangunan gereja Kristen dan Katholik, dengan 21 korban. Tren ini sama dengan tahun 2013 di mana gereja juga menjadi korban tertinggi. Korban berikutnya yang juga tinggi adalah pimpinan atau anggota JAI dengan 13 korban.

Adapun jumlah korban dari kategori individu paling banyak dialami pimpinan dan anggota syiah dengan 235 korban; berikutnya pimpinan atau anggota aliran yang dituduh sesat dengan 42 korban.

Tabel 3. Jumlah Korban Pelanggaran dan Intoleransi oleh Aktor Negara

NO KORBAN GRUP INDIVIDU1 PIMPINAN / ANGGOTA JAI 13  2 JEMAAT / GEDUNG GEREJA KRISTEN / KATOLIK 21  3 PIMPINAN / ANGGOTA SYIAH 1 2354 PELAJAR 3  5 PIMPINAN / ANGGOTA ALIRAN DITUDUH SESAT 11 426 ARTIS   17 LSM 1  8 PENGURUS / BANGUNAN MASJID 6 29 PEREMPUAN PEKERJA DI KEPOLISIAN 2  

10 PESANTREN 1  11 ANGGOTA LDII   212 JEMAAT SALAFI 1  13 WARGA / KLP. KEAGAMAAN MINORITAS 4  14 PENGELOLA MEDIA   1

JUMLAH 64 283

Pelanggaran dan Intoleransi oleh Aktor Non-Negara

Pelaku

Sementara pelaku dari aktor non-negara paling banyak warga tidak menamakan diri 21 pelaku; massa atau orang yang menggunakan atribut FPI 12 pelaku; Forum Jihad Islam (FJI) sembilan pelaku; MUI delapan pelaku, Forum Umat Islam dan gabungan ormas masing-masing tujuh pelaku.

Tabel 4. Jumlah Pelaku Pelanggaran dan Intoleransi oleh Aktor Non-Negara

NO PELAKU NON NEGARA KLP INDIVIDU1 MUI 7 12 FPI 12  3 GABUNGAN ORMAS 7  4 TOKOH POLITIK/TOKOH AGAMA   25 MASSA TIDAK MENAMAKAN DIRI 19 26 PERUSAHAAN 2  

Page 36: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201424

7 LPAS 1  8 LPI 1  9 GEMPAR 1  

10 FUI 7  11 JAT 1  12 ANSHORUSSYARIAH 1  13 PESANTREN 1  14 FJI 9  15 ALIANSI HINDU MUDA INDONESIA 1  18 JAMAAH TABLIGH 1  17 MIUMI   118 GAPAS 1  19 GEMPA 4  20 MSRG 1  21 ALMANAR CIREBON    22 PENGELOLA SEKOLAH 1  23 LASKAR MUJAHIDIN MEDAN 1  24 MPI 1  25 PENGGUNA MEDIA SOSIAL  1  26 FMAS 2  

TOTAL 83 6

Bentuk Tindakan

Adapun bentuk tindakan pelanggaran KBB yang melibatkan aktor non-negara paling tinggi adalah serangan fisik atau perusakan properti 16 peristiwa; kemudian penyebaran kebencian 15 peristiwa; tindakan penyesatan terhadap kelompok lain 10 peristiwa. Tindakan lain yang juga tinggi adalah intimidasi dan ancaman kekerasan serta pembatasan atau pelarangan kegiatan keagamaan masing-masing sembilan peristiwa.

Grafik 4. Bentuk-bentuk Pelanggaran dan Intoleransi oleh Aktor Non-Negara37

37. Kriteria yang digunakan dalam melakukan analisis tersebut antara lain adalah relaki kuasa dimana suatu perbuatan ter-golong sebagai pelanggaran HAM apabila pihak yang dikuasasi nyata-nyata lebih lemah dari pihak yang menguasasinya. Kriteria kedua, apakah pada peristiwa yang terjadi terdapat unsur kekerasan baik verbal maupun pisik. Unsur ketiga,

Page 37: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201425

Korban

Sementara korban dari pelaku non-negara, dari kategori kelompok korban paling banyak dialami oleh kelompok atau aliran yang diduga sesat dengan 12 korban; kemudian jemaat Kristen dan Katholik sembilan korban; dan pimpinan dan anggota JAI dengan enam korban.

Berikutnya dari kategori individu paling banyak dialami artis dan publik figur dengan 11 korban; diikuti individu yang dituduh sesat tujuh korban; dan masyarakat umum tiga korban.

Tabel 5. Peta Korban Pelanggaran dan Intoleransi oleh Aktor Non-Negara

NO KORBAN KLP IND

1 GEREJA 5  

2 PELAJAR   1

3 KLP / ALIRAN DITUDUH SESAT 12 7

4 MTA 1  

5 PONDOK PESANTREN 1  

6 LEMBAGA / WARGA SYIAH 7  

7 PURA 1  

  PENGANUT KEPERCAYAAN   1

8 UMAT BAHA’I 1  

9 PIMPINAN & ANGGOTA JAI 6  

10 JEMAAT KRISTEN & KATOLIK 9 2

11 MEDIA RADIO 1  

12 PENGURUS MASJID/MUSHALLA 3  

13 PIMPINAN/ANGGOTA FPI   1

14 ARTIS & PUBLIC FIGUR   11

16 AKTIVIS LINTAS IMAN 1 2

17 WARTAWAN   1

18 MASYARAKAT UMUM 2 3

19 KARYAWAN PERUSAHAAN 2  

TOTAL 52 29

Sebaran Wilayah

Dari segi sebaran wilayah peristiwa-peristiwa pelanggaran KBB, intoleransi dan diskrriminasi baik yang melibatkan aktor negara maupun non negara pada tahun 2014 ini paling banyak masih terjadi di Jawa Barat dengan total 55 peristiwa; diikuti DI Yogyakarta dengan 21 peristiwa; berikutnya Sumatra Utara dengan total 18 peristiwa; Jakarta 14 peristiwa; Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan masing-masing 10 peristiwa.

tiadanya hubungan antara kekerasan dan kekuasaan.

Page 38: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201426

Grafik 5. Jumlah Pelanggaran dan Intoleransi berdasarkan Sebaran Wilayah

Sebaran Waktu

Dari segi sebaran waktu, bulan Februari menjadi bulan tertinggi dengan total 30 peristiwa; berikutnya Mei dengan total 20 peristiwa; diikuti Januari dengan 16 peristiwa;. Dari grafik di bawah terlihat ada tren penurunan jumlah peristiwa apabila dibandingkan enam bulan pertama dengan enam bulan berikutnya.

Grafik 6. Jumlah Pelanggaran dan Intoleransi berdasarkan Sebaran Waktu

C. Kemajuan dan Praktek Baik

Selama tahun 2014 ini The Wahid Institute mencatat setidaknya ada lima kemajuan dan praktek baik jaminan kebebasan beragama dan toleransi di Indonesia, yaitu:

Page 39: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201427

a) Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mewacanakaan Bahai sebagai agama yang memperoleh pelayanan dari negara sebagaimana agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dalam wacana yang sudah meluncur sejak 25 Juli 2014 ini, Menag beralasan bahwa Baha’i sudah masuk dalam nomenklatur hukum dalam UU PNPS No. 1 Th. 1965. Bahai disebut bersama dengan Taoisme dalam Undang-Undang ini di luar lima agama yang berhak mendapatkan pelayanan. Bahai disebut sudah ada sejak abad 17 – hingga abad 18. Dasar lainnya adalah Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 yang ayat 2-nya menyebutkan, bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya  dan kepercayaannya itu. Dengan dasar semacam ini, Menag menyatakan bahwa Bahai berhak mendapat jaminan negara dan biarkan apa adanya sepanjang tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.

b) Polisi menindak tegas FPI yang berbuat anarkhis menyusul bakal dilantiknya Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi presiden RI. Selama ini FPI terang-terangan menolak Ahok. Salah satu alasan yang dikemukakan FPI adalah fakta bahwa Ahok adalah seorang non-Muslim, padahal menurut FPI, syariat Islam melarang umat Islam dipimpin oleh orang kafir. FPI juga mempermasalahkan berbagai kebijakan Ahok yang dianggap menghina umat Islam, misalnya Instruksi Gubernur (InsGub) Nomor 67 Tahun 2014 tertanggal 17 Juli 2014 yang melarang penjualan dan penyembelihan hewan qurban di fasilitas umum, termasuk di halaman masjid, sekolah maupun trotoar. FPI menganggap Ahok besikap sewenang-wenang sehingga harus ditolak. Dalam aksinya mereka menggunakan senjata tajam, serta melempari petugas dengan kotoran sapi dan batu ketika berdemo di depan Balikota dan DPRD (03/10). Akibatnya 16 anggota kepolisian terluka dan harus dirawat di rumah sakit. Polisi segera menciduk 20 orang pendemo kemudian dilanjutkan dengan penangkapan yang dilakukan di markas FPI. Setelah diperiksa 1 x 24 jam penyidik Polda Metro Jaya menetapkan 21 orang sebagai tersangka ditambah satu tersangka yang buron. Habib Noval Bamukmin, koordinator lapangan yang berujung anarkhisme ini, menjadi buron hingga akhirnya menyerahkan diri.

c) Agenda kebebasan beragama mendapatkan posisi tersendiri dalam kampanye Pilpres 2014. Dalam buku visi-misi Jokowi-JK dijelaskan bahwa pasangan Capres-Cawapres ini berkomitmen terhadap sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan dalam 42

Demo FPI menentang Pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta (Foto MERDEKA.COM)

Page 40: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201428

prioritas utama. Salah satu di antaranya adalah “memberikan jaminan perlindungan dan hak kebebasan beragama dan berkeyakinan serta melakukan langkah-langkah hukum terhadap pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama”. Pada cakupan yang lebih besar, pasangan ini memberi titik tekan soal intolerasi yang dipicu politik penyeragaman. Dalam hal ini, negara dinilai abai terkait penghormatan dan pengelolaan keragaman dan perbedaan yang menjadi karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Dengan momentum semacam ini, maka kebebasan beragama bukan lagi isu pinggiran sebagaimana Pilpres sebelumnya yang didominasi isu sosial-politik.

d) Wacana pengosongan kolom agama dalam KTP. Mendagri mewacanakan pengoloman kolom agama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi mereka yang tidak termasuk dalam enam agama yang mendapatkan pelayanan negara. Wacana ini ditujukan untuk mengakomodasi para pemeluk aliran kepercayaan yang tak beridentitas karena KTP hanya mengenal enam agama. Dengan cara semacam ini mereka tidak perlu mengisi kolom dengan agama atau keyakinan lain yang tidak diyakininya semata-mata karena perkara prosedural yang tidak bisa ditawar. Cara ini ditempuh untuk sementara waktu mengingat memasukkan agama atau keyakinan perlu perubahan kebijakan yang memerlukan waktu panjang. Wacana ini bertolak dari pandangan bahwa agama dan keyakinan adalah bagian dari hak asasi manusia (HAM). Kebijakan yang terkait ini sendiri adalah UU PNPS No 1/1965 tentang Penodaan Agama, UU No 1/1974 tentang Perkawinan, serta UU Administrasi Kependudukan No 23/2006 yang diubah menjadi UU No 24/2014 yang mengalami beberapa perubahan. Menag Lukman Hakim Saifuddin sendiri tidak bermasalah dengan wacana ini karena tujuannya bukan untuk penghapusan kolom agama.

e) Dilarang merazia dan menyegel aliran agama apapun. Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan bahwa tahun depan tidak boleh lagi ada pengusiran, pemaksaan, penyegelan, dan kekerasan lain terhadap segala bentuk aliran keagamaan seperti dijamin pasal 29 UUD 1945. Jika tindakan semacam ini terjadi maka polisi wajib menindak tanpa kecuali. Kepolisian menekankan adanya ”perlindungan terhadap kelompok minoritas baik suku, agama, ras, dan antar golongan, harus dilakukan secara maksimal”.

Page 41: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201429

BAGIAN IV

ANALISIS

A. Mengapa Turun?

Jika dilihat sepanjang lima tahun terakhir, penurunan pelanggaran di tahun ini harus dilihat dari kelanjutan penurunan peristiwa di tahun sebelumnya. Sejak 2012, kenaikan pelanggaran sangat melambat dari tahun 2011 yang berjumlah 45%, menjadi 4%. Tahun 2013 turun 12%, dan turun lagi ke 40 % pada 2014.

Grafik 7. Jumlah Peristiwa dari tahun Ke tahun

Mengapa tahun ini jumlah peristiwa pelanggaran menurun? Tidak ada faktor dan jawaban tunggal menjawab pertanyaan penting ini. Ada beberapa kemungkinan yang bisa diajukan sebagai analisis dan perlu didalami lebih lanjut.

Pertama, momentum Pemilu Legislatif dan Presiden 2014 mendorong banyak pihak, khususnya kontestan pemilu berlomba-lomba menunjukan diri sebagai pihak yang pro terhadap isu-isu toleransi dan antikekerasan. Sebelumnya, Indonesia dicitrakan sebagai negara yang intoleran dan tidak ramah terhadap kelompok minoritas. Sikap ini kemungkinan berpengaruh kepada para pendukung kontestan untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan mereka. Di Pemilu presiden, isu “permurnian agama” yang ada dalam Manifesto Gerindra misalnya banyak dikritik sebagian masarakat. Termasuk juga rencana pengawasan kampanye negatif di masjid-masjid oleh tim sukses Jokowi banyak mendapat kritikan. Isu-isu kampanye negatif berbasis agama untuk dua calon presiden juga ikut menjadi perhatian publik.

Kedua, dalam konteks Pemilu Legislatif dan Presiden 2014, isu intoleransi tidak menjadi satu-satunya fokus utama berita-berita media massa (cetak, online, radio, dan televisi). Ini menyebabkan isu-isu kebebasan beragama/bereyakinan juga berkurang. Dalam laporan ini, berita-berita

Page 42: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201430

media menjadi salah satu basis data pemantauan. Tentu saja ini tidak menafikan masih terjadi kasus-kasus penyebaran kebencian yang berkembang di media sosial, namun tidak direkam secara khusus.

Ketiga, gerakan masyarakat sipil dalam memantau, menyuarakan, dan mempublikasikan kasus-kasus pelanggaran KBB cukup berhasil membangun kesadaran publik. Masyarakat sipil itu tidak hanya korban, pegiat dan organisasi hak asasi manusia, tetapi juga tokoh dari organisasi-organisasi keagamaan, media massa, dan masyarakat umum. Tekanan dan kampanye di level internasional juga dinilai ikut mempengaruhi kualitas demokrasi Indonesia di dunia internasional. Kelompok-kelompok korban secara aktif menuntut pemerintah menyelesaikan kasus-kasus dan memenuhi hak mereka. Di antaranya melalui kegiatan ibadah rutin di depan istana dan yang dilakukan komunitas GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia bersama kelompok masyarakat sipil lain. Sobat KBB, komunitas korban yang dibentuk untuk menyuarakan korban, aktif menggelar kegiatan hingga ke sejumlah daerah.

Keempat, sebagian masyarakat mulai sadar jika kekerasan bukan jalan yang efektif untuk mengekspresikan penolakan sikap dan pandangan atau untuk menyelesaikan perbedaan di antara mereka. Citra intoleransi Indonesia mungkin membuat sebagian masyarakat bereaksi untuk untuk meyakinkan diri mereka apakah Indonesia sudah sedemikian parah. Padahal secara umum Indonesia diklaim negara yang toleran dan damai. Di sejumlah tempat ada gerakan-gerakan kritis menolak aksi kekerasan dan melakukan kampanye perdamaian.

Namun demikian tidak berarti penurunan angka ini menunjukkan gambaran penyelesaian mendasar masalah-masalah KBB seperti mencabut atau merevisi regulasi dan kebijakan yang diskriminatif dan bertentangan dengan konstitusi, termasuk adanya penegakan hukum yang adil dan fair. Hingga saat ini ratusan peraturan perundang-undangan yang diskriminatif di tingkat nasional dan lokal, belum dicabut atau direvisi. Tanpa pencabutan dan revisi, akar masalah tidak akan selesai.

Pemerintahan baru Jokowi-Kalla, agaknya memberi angin segar. Dalam visi-misi yang didaftarkan ke KPU –populer dengan istilah Nawacita—mereka berjanji “menghapus regulasi

Pawai perdamaian di International Day of Peace 2014, yang mengajak masyarakat Indonesia hidup damai dalam keberagaman (Foto THE WAHID INSTITUTE)

Page 43: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201431

yang berpotensi melanggar HAM kelompok rentan, termasuk perempuan, anak, masyarakat adat, dan penyandang disabilitas”. Kami berkesimpulan, kelompok rentan juga termasuk kelompok minoritas agama/keyakinan. Di samping itu mereka juga berjanji “memberikan jaminan perlindungan dan hak kebebasan beragama dan berkeyakinan serta melakukan langkah-langkah hukum terhadap pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama”.

Tapi, janji tersebut masih harus betul-betul dibuktikan dan akan menjadi “utang” waisan bagi Jokowi-Kalla. Sejauh ini belum ada pernyataan langsung keduanya, paling tidak terkait tiga kasus penting: Ahmadiyah, Syiah, dan GKI Yasmin.

B. Langkah-Langkah Positif

Langkah-langkah positif pemerintah sepanjang 2014, baik yang dilakukan pemerintah SBY dan penerusnya, pemerintahan baru Jokowi, tentu saja akan memberi kontribusi positif dalam penyelesaian kasus-kasus KBB. Pernyataan dan langkah-langkah pejabat negara di tingkat nasional yang sejalan dengan semangat jaminan kebebasan beragama –seperti disebut dalam perkembangan positif—akan mempengaruhi cara pandang bawahan mereka hingga di tingkat daerah.

Strategi pendekatan pemerintah yang lebih terbuka dan melibatkan masyarakat sipil serta korban akan ikut memberi energi positif dalam mengatasi kasus-kasus KBB. Namun demikian, tanpa dibarengi langkah terobosan dan usaha-usaha mendasar, bagi sebagian publik menilai langkah-langkah tersebut dianggap sekedar pemanis. Terobosan dan langkah mendasar itu diarahkan pada pemenuhan tiga peran penting negara: pemenuhan (fulfill), perlindungan (protect) dan promosi (promote).

C. Regulasi Diskriminatif

Tiga jenis tindakan pelanggaran terbanyak yang dilakukan negara mengonfirmasi, salah satu akar masalah KBB terletak pada masih ber-lakunya regulasi-regulasi diskriminatif. Pertama, menghambat/melarang atau menyegel rumah ibadah terkait dengan Peraturan Bersama Dua Menteri; kriminalisasi atas dasar agama terkait dengan PNPS 1965 dan UU ITE, dan penghentian kegiatan keagamaan terkait dengan surat larangan aktivitas untuk kelompok tertentu. Dalam beberapa kali pertemuan dengan pemerintah, the Wahid Institute mencatat alasan bahwa bagaimanapun kebijakan itu merujuk pada peraturan peundang-

Jamaah GKI Yasmin merayakan Natal di depan istana negara (Foto TIM MEDIA GKI YASMIN)

Page 44: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201432

undangan yang masih berlaku. Langkah terobosan yang bisa dilakukan mau tidak mau adalah dengan menghapus dan atau merevisi peraturan perundang-undangan yang diskriminatif.

Tahun ini, masih dijumpai pula pelanggaran KBB dalam bentuk lahirnya kebijakan-kebijakan yang tidak memiliki dasar hukum dan lebih sebagai bias penafsiran penyelenggara negara, terutama dalam soal layanan publik. Misalnya, penolakan petugas pembuatan KTP untuk mengosongkan kolom agama komunitas Kaharingan di Kalimantan Tengah. Sebelumnya, mereka terpaksa mengisi kolom agama mereka dengan Hindu dan sekarang ini ingin mengosongkan kolom agama tersebut. Padahal UU Adminduk membolehkan mereka mengosongkan agama mereka. Begitupun tindakan KUA Singaparna Jawa Barat yang membuat kebijakan mewajibkan jemaah Ahmadiyah menandatangani pernyataan keluar dari Ahmadiyah jika pernikahan mereka ingin dicatatkan. Kebijakan KUA ini tidak memiliki pijakan hukum.

D. Ancaman Penyebaran Kebencian

Tidak seperti tahun-tahun lalu, tahun ini tindakan “penyebaran kebencian” yang dilakukan aktor non-negara merangkak naik ke posisi kedua: 13 tindakan. Pada 2012, penyebaran kebencian menempati posisi ke delapan. Tahun 2013 naik ke urutan ke lima.

Dalam banyak kasus kekerasan, pola umum yang muncul biasanya diawali dengan kasus-kasus penyebaran kebencian dan memuncak dalam bentuk serangan dan kekerasan fisik. Ini juga perlu menjadi perhatian serius pemerintah Jokowi-Kalla. Dalam kasus ini, Jokowi berada dalam pusaran kasus-kasus penyebaran kebencian. Ia korban dari tindakan penyebaran kebencian dalam masa-masa kampanye di media sosial dan cetak. Salah satunya kasus Obor Rakyat. Tindakan penyebaran kebencian, setidaknya dalam kasus Pilpres lalu, bagaimanapun cukup efektif menjadi alat politisasi.

E. Aktor Pelanggaran Terbanyak

Posisi kepolisian dan pemerintah kabupaten/kota yang masih menjadi aktor negara terbanyak yang melakukan pelanggaran bisa dilihat dalam beberapa hal. Kedua lembaga ini adalah institusi terdepan dalam pelayanan publik. Sehingga peluang dicatat dan dilaporkan lebih sering dibanding dengan institusi lain. Ini juga bisa menunjukan, aparat di kedua institusi ini masih belum maksimal dalam menjalankan prinsip-prinsip layanan publik yang non-diskriminatif.

Posisi aktor non-negara yang melanggar KBB juga tidak banyak berubah. Posisi pertama masih ditempati kelompok warga tidak menamakan diri dan FPI. Fakta ini tentu harus menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan aparat penegak hukum dalam penegakan hukum yang fair dan adil. Bisa dikatakan, dengan tidak besarnya perubahan posisi pelaku, menunjukan belum cukup adanya efek jera bagi para pelaku kekerasan.

F. Korban Penyesatan

Tahun ini, korban terbanyak dari tindakan pelanggaran oleh aktor non-negara bergeser ke individu dan kelompok yang dituding sesat. Aktor non- negara menempatkan mereka sebagai

Page 45: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201433

korban pertama yang terbanyak. Padahal, pada 2013, mereka yang disesatkan menempati posisi keempat sebagai korban. Tidak beda jauh, aktor negara di tahun ini juga menempatkan mereka sebagai korban terbanyak kedua setelah komunitas gereja tahun ini. Posisi itu tidak berubah dibanding tahun 2013.

Data ini memberi pesan penting bahwa kasus-kasus penyesatan menjadi isu penting yang harus menjadi perhatian negara. Ini juga menunjukan, bahwa negara masih ikut menjadi pelaku menentukan apakah seseorang atau sekelompok orang sesat atau tidak. Negara tampak mengafirmasi tindakan penyesatan yang dilaukan warga negara. Tindakan negara ini jelas bertentangan dengan konstitusi dan instrumen HAM internasional yang sudah diratifikasi.

G. Daerah-daerah Intoleran

Sepanjang 2009-2014, laporan the Wahid Institute mencatat provinsi tertinggi terjadi kasus-kasus pelanggaran masih ditempati Jawa Barat. Tampaknya ini terjadi karena belum adanya kinerja serius dan mendasar yang dilakukan pemerintah untuk menekan. Kasus-kasus yang meningkat tahun ini di provinsi itu adalah pelarangan dan penyegelan gereja, di samping kasus-kasus penyesatan.

Baru pertama kali pada tahun 2014 ini DI Yogyakarta menjadi daerah dengan jumlah pelanggaran dan intoleransi tertinggi kedua. Fakta ini perlu menjadi perhatian karena daerah ini sebelumnya dikenal sebagai salah satu wilayah paling toleran di Indonesia.

Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi baru tempat terjadinya pelanggaran KBB cukup tinggi. Tingginya angka tersebut karena peristiwa yang tejadi berulang-ulang, yakni kriminalisasi Ahmad Arifin (pimpinan pengajian Ihya Ulumudin, Medan) yang dituding menodai agama.

Page 46: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201434

Page 47: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201435

BAGIAN V

REKOMENDASI

Dari temuan dan analisis di atas, The Wahid Institute merekomendasikan:

A. Kepada Pemerintah dan DPR:

1. Mendesak Pemerintah dan DPR agar melaksanakan fungsi pemantauan, pengawasan dan evaluasi secara lebih ketat terhadap pelaksanaan UU Pemerintah Daerah khususnya dalam kaitannya dengan intervensi sejumlah pemerintah daerah terhadap urusan beragama masyarakat yang mana hal tersebut merupakan wewenang pemerintah pusat.

2. Mendesak pemerintah dan DPR agar merevisi atau mencabut sejumlah peraturan perundang-undangan baik di pusat maupun daerah yang melanggar hak dan kebebasan beragama/berkeyakinan dan diskriminatif, antara lain:

a. Undang-undang No. 1 PNPS tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama.

b. Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukanc. Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia tahun 2008 tentang Peringatan dan Perintah kepada Penganut, Anggota dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).

d. Peraturan Bersama Menteri No. 9 dan No. 8 tahun 2006 Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat.

e. Berbagai Peraturan Daerah tentang Pelarangan Aktifitas Ahmadiyah.f. Qanun-qanun terkait Syariat Islam di Aceh.

3. Mendesak pemerintah dan DPR agar segera menyusun undang-undang tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan untuk memperkuat jaminan perlindungan hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan kepada seluruh rakyat Indonesia.

4. Khusus kepada Presiden Joko Widodo, agar segera merealisasikan janji-janji untuk menegakkan konstitusi dan menjamin setiap warga negara terlindungi hak dan kebebasannya dalam beragama. Kami meminta presiden untuk membuktikan komitmen dan janji tersebut dengan menyelesaikan kasus-kasus;

a. Pemulangan pengungsi warga Syiah Sampang dari tempat pengungsian di Surabaya Jawa Timur.

b. Pemulangan warga Ahmadiyah Lombok dari tempat pengungsian di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

c. Kasus Masjid Nur Musafir di Batuplat, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.d. Kasus Mushalla Assyafiiyah di Kota Denpasar, Bali.e. Kasus GKI Taman Yasmin Bogor, Jawa Barat.f. Kasus penyegelan gereja-gereja di Aceh Singkil.g. Kasus gereja HKBP Filadelfia di Bekasi Jawa Barat.

Page 48: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201436

5. Mendesak pemerintah dan DPR agar terus memperkuat peran masyarakat sipil dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan jaminan hak beragama di Indonesia. Penguatan tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan regulasi yang melindungi peran dan keberadaan mereka sebagai pendamping masyarakat dan mitra pemerintah.

B. Kepada Aparat Kepolisian

6. Agar meningkatkan profesionalisme dan netralitas aparat kepolisian dalam menangani pelanggaran kebebasan beragama dan intoleransi. Mendesak kepolisian untuk lebih tegas dalam penegakan hukum terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran apapun agama dan keyakinannya. Kami juga mendesak kepolisian agar tidak lagi menggunakan alasan demi menjaga ketertiban namun pada saat yang sama “mengorbankan” hak dan kebebasan beragama kelompok minoritas.

C. Kepada Lembaga Yudikatif

7. Mendesak pengadilan dan Mahkamah Agung agar lebih serius menegakkan hukum, melindungi kelompok minoritas. Kami juga mendesak agar institusi peradilan tidak lagi tunduk kepada tekanan sebagian masyarakat yang selama ini cenderung menjadikan minoritas dan pihak yang lemah yang justru dikriminalisasi. Sebagai penjaga kedaulatan hukum, peradilan tidak boleh ragu dalam menerapkan hukum kepada siapapun apapun agama dan keyakinannya.

D. Kepada Komnas HAM

8. Agar melakukan penyelidikan terhadap berbagai dugaan pelanggaran HAM dalam kasus pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan dan diskriminasi di berbagai wilayah. Kami mendesak Komnas HAM mengumumkan hasil penyelidikan tersebut kepada publik sebagai konsekuensi atas hak untuk tahu bagi masyarakat.

9. Mendesak Komnas HAM meningkatkan pendidikan HAM bagi aparatur pemerintah baik pusat maupun daerah.

E. Kepada Organisasi Keagamaan

10. Mendesak organisasi-organisasi keagamaan untuk terus meningkatkan sikap toleransi dan penghormatan hak beragama kepada pengikutnya serta menghindarkan diri dari tindakan persekusi kepada kelompok lain yang berbeda keyakinan, mencegah tindak kekerasan kepada kelompok lain baik secara pisik maupun dalam bentuk penyebaran kebencian.

11. Agar para pemimpin organisasi keagamaan terus mendorong dialog-dialog yang produktif membangun toleransi dan menghormati perbedaan.

Page 49: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201437

Jika Anda menemukan Harmoni antar Umat Beragama atau Pelanggaran Kemerdekaan Beragama. SMS dan Lapor

0821 -2000 – 1900Atau email ke:

info @pantaukbb.org

FORMAT

KBB#WAKTU KEJADIAN#LOKASI (Kelurahan/Desa, Kecamatan & Kota/Kabupaten)#Pihak2 yang Terlibat dengan Deskripsi

CONTOH 1

KBB#31/12/14#Cisoko, Cisurai,Bogor#Jamaah saya dilarang mendirikan rumah ibadah di Kota itu

CONTOH 2

KBB#31/12/14#Blimbing,Malang# Pemimpin Masjid Agung Jami Kota Malang meminta maaf kepada pimpinan GPIB karena kegiatan salat Idul Adha di masjid itu menyebabkan Kebaktian

gereja tertunda

Page 50: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201438

DUKUNG KAMI

Anda bisa mendukung visi dan program-program WI melalui aksi:

• Informasikan kasus-kasus kekerasan, intoleransi, dan diskriminasi berbasis agama, budaya dan ras yang anda temui dan jumpai kepada kami

• Membantu kami menyebarkan pesan damai dan toleransi ke kalangan terdekat• Membantu korban kekerasan, intoleransi, dan diskriminasi dengan dukungan moral dan sosial

Bekerja Bersama Kami

• Berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan projek-projek the Wahid Institute• Diskusikan gagasan dan ide-ide anda bagaimana menyebarkan pesan-pesan toleransi dan

perdamaian• Kerjasama program dengan organisasi, komunitas, perusahaan anda atau membangun

program bersama

DONASI

Anda bisa berdonasi untuk berpartisipasi dalam

• Dompet Gus Dur untuk Kemanusiaan demi membantu korban bencana alam• Beasiswa Riyanto demi membantu kami menambahkan satu atau lebih penerima manfaat

beasiswa• Pengembangan ekonomi akar rumput untuk membantu lebih banyak lagi kelompok-

kelompok masyarakat yang kuat dan sejahtera• Proyek dan program-program lain

Donasi dapat dikirim ke

Yayasan lembaga Abdurrahman Wahid Bank Mandiri Cabang Bidakara A/C : 070.00.0468962.1

Page 51: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201439

Pesan untuk presiden (Foto TIM MEDIA GKI YASMIN)

Page 52: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201440

Mat

riks

1 P

elan

ggar

an, I

ntol

eran

si d

an D

iskr

imin

asi

Akt

or N

egar

a1.

Ja

nuar

i

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

1U

paya

krim

inal

isas

i te

rdug

a se

sat

Uni

t Tin

dak

Pida

na Te

rten

tu (T

ipite

r) S

at R

eskr

im

Polre

sta

Med

an .

Pem

erik

saan

itu

terk

ait l

apor

an

Foru

m U

mat

Isla

m (F

UI)

Sum

ater

a U

tara

ke

Polre

sta

Med

an, t

ertu

ang

dala

m S

TTLP

/320

3 /

XII/2

013/

SPKT

RES

TA M

EDA

N, R

abu

11 D

esem

ber

2013

lalu

. Men

dala

mi k

asus

dug

aan

peni

staa

n ag

ama

deng

an m

emer

iksa

Sye

kh M

uda

Ahm

ad

Arifi

n.

3 Ja

nuar

iPo

lrest

a M

edan

Su

mat

ra U

tara

Polre

sta

Med

anSy

ekh

Ahm

ad

Arifi

n da

n Se

mbi

lan

peng

ikut

nya

2Pe

lara

ngan

jilb

ab

bagi

sis

wi d

i Bal

iA

nita

, sis

wi k

elas

XI S

MA

N 2

Bal

i dila

rang

m

engg

unak

an ji

lbab

ole

h ke

pala

sek

olah

nya.

Pe

ristiw

a in

i ter

jadi

saa

t diri

nya

men

giku

ti pe

laja

ran

baha

sa d

aera

h Ba

li, 7

Janu

ari 2

014.

Saa

t itu

gur

u ba

hasa

tida

k ha

dir.

Kepa

la s

ekol

ah, (

Drs

. Ke

tut S

unar

ta) m

asuk

dan

hen

dak

mem

berik

an

nasi

hat k

epad

a si

swa

dan

sisw

i di k

elas

ters

ebut

. Se

tela

h m

elih

at A

nita

yan

g m

engg

unak

an ji

lbab

, di

a m

enan

yaka

n al

as a

n ia

ber

paka

ian

sepe

rti i

tu

(ber

jilba

b), l

alu

kepa

la s

ekol

ah te

rseb

ut m

emin

ta

Ani

ta d

atan

g ke

ruan

gan

kepa

la s

ekol

ah. D

i da

lam

ruan

gan

ters

ebut

san

g ke

pala

sek

olah

m

enan

yaka

n ap

akah

pen

ggun

aan

lam

bang

O

SIS

akan

kel

ihat

an k

alau

men

ggun

akan

jilb

ab?

Kem

udia

n A

nita

men

jaw

ab b

isa

deng

an s

edik

it m

enga

ngka

t jilb

abny

a, n

amun

kep

ala

seko

lah

teta

p tid

ak m

engi

jinka

n. Ji

ka m

asih

teta

p in

gin

men

ggun

akan

jilb

ab, A

nita

dik

atak

an le

bih

baik

pi

ndah

sek

olah

.

7 Ja

nuar

iSM

AN

2 Ja

lan

P.B. S

udirm

an,

Den

pasa

r, Ba

li

Kepa

la S

MA

N 2

D

enpa

sar B

ali

Sisw

i mus

lim

Page 53: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201441

3Pe

nyes

atan

da

n up

aya

pem

buba

ran

Tarik

at S

aman

iyah

Foru

m K

oord

inas

i Pim

pina

n D

aera

h (F

KPD

) Plu

s Ko

ta M

edan

men

yata

kan

duku

ngan

nya

atas

Fa

twa

MU

I Sum

ut y

ang

men

yata

kan

kebe

rada

an

Tarik

at S

aman

iyah

di J

alan

Kar

ya B

akti,

Kel

urah

an

Pang

kala

n M

asyh

ur, K

ecam

atan

Med

an Jo

hor,

Kota

Med

an, m

enyi

mpa

ng. D

alam

per

tem

uan

mem

baha

s Tar

ikat

Sam

aniy

ah d

i Bal

aiko

ta

Med

an, J

alan

Mau

lana

Lub

is, M

edan

, Kam

is

(16/

1/20

14).

16 Ja

nuar

iM

edan

Sum

atra

U

tara

Foru

m K

oord

inas

i Pi

mpi

nan

Dae

rah

(FKP

D) P

lus

Kota

M

edan

Tarik

at

Sam

aniy

ah

4Pe

nyes

atan

Tare

kat

Sam

aniy

ah d

i M

edan

Kapo

lrest

a M

edan

Kom

bes

Pol N

ico

Afin

ta K

aro-

karo

men

yata

kan

kebe

rada

an T

arik

at S

aman

iyah

ya

ng d

inila

i tel

ah m

enyi

mpa

ng d

ari a

jara

n Ag

ama

Isla

m s

ehin

gga

men

imbu

lkan

ker

esah

an

di m

asya

raka

t ser

ta a

gar t

idak

ber

kem

bang

le

bih

luas

lagi

. Kar

ena

lapo

ran

yang

mas

uk y

akni

te

ntan

g pe

nist

aan

agam

a Is

lam

, pel

eceh

an

seks

ual,

yang

dila

njut

den

gan

unju

k ra

sa

untu

k m

enye

gel d

an m

empr

oses

alir

an T

arik

at

Sam

aniy

ah y

ang

dini

lai t

elah

men

yim

pang

. D

alam

hal

ini p

ihak

kep

lolis

ian

sepa

kat d

enga

n Fa

twa

MU

I Med

an y

ang

mel

aran

g ke

bera

daan

Ta

rikat

Sam

aniy

ah.

16 Ja

nuar

iM

edan

Sum

atra

U

tara

Kapo

lrest

a M

edan

Ko

mbe

s Po

l. N

ico

Afin

ta K

aro-

karo

Tarik

at

Sam

aniy

ah

5Kr

imin

alis

asi a

rtis

ka

rena

dia

ngga

p m

enod

ai a

gam

a

Polre

s Ka

bupa

ten

Bogo

r, Ja

wa

Bara

t tel

ah

men

etap

kan

Jona

s Ri

vano

ata

s tu

duha

n FP

I ya

ng m

enila

i Jon

as te

lah

mel

eceh

kan

agam

a Is

lam

den

gan

dini

lai b

erpu

ra-p

ura

men

jadi

m

uala

f dem

i men

ikah

i Asm

irand

a, s

eora

ng

mus

lim. B

erka

s pe

mer

iksa

an s

udah

dis

erah

kan

ke K

ejak

saan

Neg

eri.

Polis

i men

jera

tnya

de

ngan

UU

Pen

ista

an A

gam

a N

amun

, ber

kas

ters

ebut

terp

aksa

dik

emba

likan

kar

ena

belu

m

leng

kap.

Hin

gga

kini

, kas

us in

i bel

um m

asuk

ke

peng

adila

n.

28 Ja

nuar

iBo

gor,

Jaw

a Ba

rat

Polre

s Ka

b. B

ogor

Jona

s Ri

vano

Page 54: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201442

6H

imba

uan

pind

ah ib

adah

ol

eh K

esba

ngpo

l Ci

anju

r

Kake

sban

gpol

Cia

njur

mem

inta

jem

aat G

erej

a Pe

ntak

osta

di K

p. C

urug

Des

a Ci

biuk

, Kec

. Ci

ranj

ang,

Cia

njur

aga

r men

ghen

tikan

ibad

ah d

i ge

reja

nya

deng

an a

lasa

n ge

reja

ters

ebut

tida

k m

emili

ki iz

in te

mpa

t iba

dah.

Kak

esba

ngpo

l m

emin

ta a

gar j

emaa

t pin

dah

ibad

ah k

e ge

reja

ya

ng s

udah

ber

ijin.

22 Ja

nuar

iKp

. Cur

ug D

esa

Cibi

uk, K

ec.

Cira

njan

g, C

ianj

ur,

Jaw

a Ba

rat

Kake

sban

gpol

Ci

anju

rJe

maa

t Ger

eja

Pent

akos

ta

Cibi

uk

7Pe

nghe

ntia

n ib

adah

GG

P Kh

aris

Ci

anju

r

Cam

at C

ianj

ur m

elay

angk

an s

urat

him

baua

n ke

pada

Ger

eja

Ger

akan

Pen

tako

sta

Khar

is y

ang

berlo

kasi

di K

p. R

awa

Sela

ng, D

esa

Sind

ang

Jaya

, Ke

c. C

iranj

ang,

Cia

njur

unt

uk m

engh

entik

an

kegi

atan

ibad

ah d

i wila

yah

ters

ebut

den

gan

alas

an b

angu

nan

gere

ja b

elum

mem

iliki

izin

se

baga

i tem

pat i

bada

h. C

amat

mem

inta

aga

r je

maa

t GG

P Kh

aris

pin

dah

ibad

ah k

e ge

reja

lain

ya

ng te

lah

mem

iliki

izin

.

27 Ja

nuar

iKp

. Raw

a Se

lang

, D

esa

Sind

ang

Jaya

, Kec

. Ci

ranj

ang,

Cia

njur

, Ja

wa

Bara

t

Cam

at C

iranj

ang

GG

P Kh

aris

Ci

ranj

ang

2.

Febr

uari

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

8Pe

lara

ngan

jilb

ab

bagi

sis

wi m

uslim

di

Den

pasa

r

Hin

gga

saat

ini m

asih

terja

di p

elar

anga

n m

enge

naka

n jil

bab

bagi

sis

wi m

uslim

di

seju

mla

h se

kola

h ne

geri

di B

ali.

Di S

MA

N 5

D

enpa

sar,

mis

alny

a, d

i pap

an p

engu

mum

an

seko

lah

juga

terp

ampa

ng p

engu

mum

an y

ang

bert

ulis

kan

para

sis

wa

tidak

bol

eh m

enge

naka

n pe

nutu

p ke

pala

.

Febr

uari

Den

pasa

r Bal

iSM

AN

5 D

enpa

sar,

Bali

Sisw

i mus

lim

9Pe

lara

ngan

jilb

ab

bagi

sis

wi m

uslim

di

Sin

gara

ja

Sela

in d

i Den

pasa

r, pe

lara

ngan

jilb

ab ju

ga

dila

kuka

n di

SM

PN 1

Sin

gara

ja, l

aran

gan

men

gena

kan

jilba

b di

tulis

sec

ara

tera

ng-

tera

ngan

di d

i buk

u sa

ku s

isw

a. P

ada

Bab

I Pas

al 2

di

buk

u itu

dis

ebut

kan,

“Khu

sus

Pere

mpu

an p

oin

(c) T

idak

mem

akai

jilb

ab”.

Febr

uari

Sing

araj

a Ba

liSM

PN 1

Sin

gara

jaSi

swi m

uslim

Page 55: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201443

10Pe

nola

kan

kegi

atan

ibad

ah

GPd

I Cira

njan

g

Kepa

la D

sa C

ibiu

k, C

amat

Cira

njan

g, B

PD,

LPM

, DKM

, tok

oh m

asya

raka

t dan

war

ga te

lah

men

gada

pat r

apat

dan

mem

utus

kan

untu

k m

elar

ang

kegi

atan

ibad

ah G

PdI C

iranj

ang

deng

an a

lasa

n tid

ak m

emili

ki iz

in

4 Fe

brru

ari

Kp. H

egar

man

ah

Rw 0

1, D

esa

Cibi

uk, K

ec.

Cira

njan

g, C

ianj

ur,

Jaw

a Ba

rat

Kepa

la D

esa

Cibi

uk,

Cam

at C

iranj

ang,

BP

D, L

PM

GPd

I Cira

njan

g

11Pe

rinta

h m

engh

entik

an

peng

guna

an

tem

pat i

bada

h

Peny

idik

Peg

awai

Neg

eri S

ipil

Kab.

Cia

njur

m

elak

ukan

pem

asan

gan

stik

er y

ang

mem

erin

tahk

an a

gar G

erej

a G

PdI C

iranj

ang

men

ghen

tikan

ibad

ah d

i ban

guna

n ya

ng m

erek

a bi

asa

guna

kan

berib

adah

den

gan

alas

an d

emi

men

jaga

sta

bilit

as d

i wila

yah

ters

ebut

.

6 Fe

brua

riKp

. Heg

arm

anah

Rw

01,

Des

a Ci

biuk

, Kec

. Ci

ranj

ang,

Cia

njur

, Ja

wa

Bara

t

PPN

S Ka

b Ci

anju

rG

PdI C

iranj

ang

12Pe

rinta

h m

engh

entik

an

peng

guna

an

tem

pat i

bada

h

Peny

idik

Peg

awai

Neg

eri S

ipil

Kab.

Cia

njur

m

elak

ukan

pem

asan

gan

stik

er y

ang

mem

erin

tahk

an a

gar G

erej

a Be

tel I

ndon

esia

yan

g be

rada

di R

uko

Pasa

r Bar

u M

uka

Kel.

Muk

a, K

ec.

Cian

jur m

engh

entik

an ib

adah

di b

angu

nan

yang

m

erek

a bi

asa

guna

kan

berib

adah

den

gan

alas

an

tidak

mem

iliki

izin

seb

agai

tem

pat i

bada

h.

6 Fe

brua

riRu

ko P

asar

Bar

u M

uka

Kel.

Muk

a,

Kec.

Cia

njur

, Kab

. Ci

anju

r, Ja

wa

Bara

t

Peny

idik

Peg

awai

N

eger

i Sip

il Ka

b.

Cian

jur

Ger

eja

Bete

l In

done

sia

13Pe

rinta

h m

engh

entik

an

peng

guna

an

tem

pat i

bada

h

Peny

idik

Peg

awai

Neg

eri S

ipil

Kab.

Cia

njur

m

elak

ukan

pem

asan

gan

stik

er y

ang

mem

erin

tahk

an a

gar G

erej

a In

jil S

eutu

h In

tern

asio

nal y

ang

bera

da d

i Ruk

o Pa

sar B

aru

Muk

a Ke

l. M

uka,

Kec

. Cia

njur

men

ghen

tikan

ib

adah

di b

angu

nan

yang

mer

eka

bias

a gu

naka

n be

ribad

ah d

enga

n al

asan

tida

k m

emili

ki iz

in

seba

gai t

empa

t iba

dah.

6 Fe

brua

riRu

ko P

asar

Bar

u M

uka

Kel.

Muk

a,

Kec.

Cia

njur

Jaw

a Ba

rat

Peny

idik

Peg

awai

N

eger

i Sip

il Ka

b.

Cian

jur

Ger

eja

Injil

Se

utuh

In

tern

asio

nal

14Pe

rinta

h m

engh

entik

an

peng

guna

an

tem

pat i

bada

h

Peny

idik

Peg

awai

Neg

eri S

ipil

Kab.

Cia

njur

m

elak

ukan

pem

asan

gan

stik

er y

ang

mem

erin

tahk

an a

gar G

erej

a G

erak

an P

enta

kost

a ya

ng b

erad

a di

Ruk

o Pa

sar B

aru

Muk

a Ke

l. M

uka,

Ke

c. C

ianj

ur m

engh

entik

an ib

adah

di b

angu

nan

yang

mer

eka

bias

a gu

naka

n be

ribad

ah d

enga

n al

asan

tida

k m

emili

ki iz

in se

baga

i tem

pat i

bada

h.

6 Fe

brua

riRu

ko P

asar

Bar

u M

uka

Kel.

Muk

a,

Kec.

Cia

njur

Jaw

a Ba

rat

Peny

idik

Peg

awai

N

eger

i Sip

il Ka

b.

Cian

jur

Ger

eja

Ger

akan

Pe

ntak

osta

Page 56: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201444

15Pe

rinta

h m

engh

entik

an

peng

guna

an

tem

pat i

bada

h

Peny

idik

Peg

awai

Neg

eri S

ipil

Kab.

Cia

njur

m

elak

ukan

pem

asan

gan

stik

er y

ang

mem

erin

tahk

an a

gar G

erej

a Kr

iste

n Pe

rjanj

ian

Baru

“Mas

a D

epan

Cer

ah” y

ang

bera

da d

i Ru

ko P

asar

Bar

u M

uka

Kel.

Muk

a, K

ec. C

ianj

ur

men

ghen

tikan

ibad

ah d

i ban

guna

n ya

ng m

erek

a bi

asa

guna

kan

berib

adah

den

gan

alas

an ti

dak

mem

iliki

izin

seb

agai

tem

pat i

bada

h.

6 Fe

brua

riRu

ko P

asar

Bar

u M

uka

Kel.

Muk

a,

Kec.

Cia

njur

Jaw

a Ba

rat

Peny

idik

Peg

awai

N

eger

i Sip

il Ka

b.

Cian

jur

Ger

eja

Kris

ten

Perja

njia

n Ba

ru

“Mas

a D

epan

Ce

rah”

16Pe

rinta

h m

engh

entik

an

peng

guna

an

tem

pat i

bada

h

Peny

idik

Peg

awai

Neg

eri S

ipil

Kab.

Cia

njur

m

elak

ukan

pem

asan

gan

stik

er y

ang

mem

erin

tahk

an a

gar G

erej

a Si

dang

Jem

aat

Alla

h ya

ng b

erad

a di

Dus

un S

engk

ong,

Des

a Ci

biuk

, Kec

. Cira

njan

g, C

ianj

ur m

engh

entik

an

ibad

ah d

i ban

guna

n ya

ng m

erek

a bi

asa

guna

kan

berib

adah

den

gan

alas

an ti

dak

mem

iliki

izin

se

baga

i tem

pat i

bada

h.

6 Fe

brua

riRu

ko P

asar

Bar

u M

uka

Kel.

Muk

a,

Kec.

Cia

njur

Jaw

a Ba

rat

Peny

idik

Peg

awai

N

eger

i Sip

il Ka

b.

Cian

jur

Ger

eja

Sida

ng

Jem

aat A

llah

17Pe

nola

kan

Ger

eja

Injil

i di T

anah

Jaw

a (G

ITJ)

Jepa

ra

Mes

ki s

udah

men

dapa

tkan

izin

dar

i Bup

ati

Jepa

ra, A

hmad

Mar

zuki

, Ger

eja

Injil

i di T

anah

Ja

wa

(GIT

J) d

i Des

a D

erm

olo,

Kec

amat

an

Kem

bang

, Jep

ara,

hin

gga

kini

bel

um ju

ga b

isa

digu

naka

n un

tuk

tem

pat b

erib

adah

. Kep

ala

desa

se

tem

pat b

elum

juga

mem

berik

an s

urat

izin

dan

re

kom

enda

si.

Pend

eta

Ger

eja

Injil

i di T

anah

Jaw

a (G

ITJ)

di

Des

a D

erm

olo,

The

ofilu

s Tum

ijan,

men

yata

kan

piha

knya

mas

ih k

esul

itan

men

dapa

tkan

izin

dar

i ke

pala

des

a D

erm

olo.

“Ala

san

petin

ggi (

kepa

la

desa

) kar

ena

mas

ih a

da p

enol

akan

beb

erap

a w

arga

,” kat

a Th

eofil

us. T

heofi

lus

men

yata

kan

suda

h be

bera

pa k

ali m

emin

ta iz

in, t

api k

epal

a de

sa b

elum

juga

mem

berik

an. G

erej

a D

erm

olo

yang

ber

ukur

an s

ekita

r 7×1

3 m

eter

ini s

udah

di

bang

un p

ada

2002

. Izi

n M

endi

rikan

Ban

guna

n su

dah

ada

seja

k 9

Mar

et 2

002.

9 Fe

brua

riD

esa

Der

mol

o,

Keca

mat

an

Kem

bang

, Jep

ara

Kepa

la D

esa

Der

mol

oJe

maa

t Ger

eja

Injil

i di T

anah

Ja

wa

(GIT

J)

Page 57: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201445

18Pe

lara

ngan

pe

ngaj

ian

Tasa

wuf

Sy

ekh

Yusu

f

Polre

s Bu

luku

mba

men

yata

kan

men

duku

ng

penu

tupa

n w

arga

terh

adap

pen

gajia

n Ta

saw

uf

Syek

h Yu

suf d

i Kec

amat

an B

uluk

umba

, Ka

bupa

ten

Bulu

kum

ba, S

ulaw

esi S

elat

an.

Ala

sann

ya p

enga

jian

ters

ebut

men

yim

pang

dar

i Is

lam

. Dan

dik

awat

irkan

aka

n be

rdam

pak

nega

tif

bagi

mas

yara

kat s

etem

pat.

Dem

ikia

n di

jela

skan

Ka

pols

ek B

uluk

umba

Aju

n Ko

mis

aris

Um

ar S

iatt

a.

10 F

ebru

ari

Bulu

kum

ba

Sula

wes

i Sel

atan

Kapo

lres

dan

Kapo

lsek

Jem

aat

Peng

ajia

n Ta

saw

uf S

yekh

Yu

suf

19Pe

mak

saan

ke

yaki

nan

terh

adap

A

hmad

iyah

Cia

njur

Kepo

lisia

n da

n Ba

dan

Koor

dina

si P

enga

was

an

Alir

an K

eper

caya

an M

asya

raka

t dan

Kea

gam

aan

(Bak

or P

akem

) Kab

upat

en C

ianj

ur m

emin

ta

peny

egel

an 3

Mas

jid A

hmad

iyah

di K

ecam

atan

Ca

mpa

ka d

itund

a. N

amun

pen

unda

an in

i ser

tai

syar

at.

Syar

atny

a se

mua

war

ga A

hmad

iyah

di K

ecam

atan

Ca

mpa

ka h

arus

ber

sedi

a un

tuk

dice

ram

ahi o

leh

usta

d da

ri ke

lom

pok

non

Ahm

adiy

ah. H

al in

i di

min

ta o

leh

kelo

mpo

k In

tole

ran

dan

dise

tuju

i ol

eh B

akor

Pake

m se

tem

pat.

13 F

ebru

ari

Kec.

Cam

paka

, Ci

anju

r, Ja

wa

Bara

tKe

polis

ian

dan

Bada

n Ko

ordi

nasi

Pe

ngaw

asan

Alir

an

Kepe

rcay

aan

Mas

yara

kat d

an

Keag

amaa

n (B

akor

Pa

kem

) Kab

upat

en

Cian

jur

JAI C

ianj

ur

20Pe

mbi

aran

an

cam

an te

rhad

ap

JAI C

ianj

ur

Kepo

lisia

n Ci

anju

r mel

akuk

an p

embi

aran

terh

adap

ak

si a

ncam

an y

ang

dila

kuka

n G

EMPA

terh

adap

JA

I Cia

njur

. Pad

ahal

pol

isi s

udah

mem

pero

leh

in

form

asi s

ebag

aim

ana

disa

mpa

ikan

seor

ang

angg

ota

inte

l kep

olis

ian

sete

mpa

t kep

ada

war

ga

JAI.

Renc

ana

peny

egel

an it

u di

picu

keg

iata

n ta

blig

h ak

bar a

khir

peka

n la

lu y

ang

mem

anci

ng

war

ga u

ntuk

mem

benc

i war

ga A

hmad

iyah

.

13 F

ebru

ari

kam

pung

Cip

aray

, D

esa

Sela

geda

ng,

Kec.

Cib

eber

, Ci

anju

r Jaw

a Ba

rat

Pols

ek C

ibeb

erW

arga

JAI C

ianj

ur

21Kr

imin

alis

asi a

tas

dasa

r aga

ma

Adam

Am

rulla

h, m

anta

n LD

II, d

ipan

ggil

ke

Pols

ek B

ekas

i Sel

atan

seb

agai

ters

angk

a at

as

peng

adua

n Ke

tua

Senk

om k

epad

anya

.

17 F

ebru

ari

Kant

or P

olse

k Be

kasi

Sel

atan

, Be

kasi

Jaw

a Ba

rat

Pols

ek B

ekas

i Se

lata

nAd

am A

mru

llah

Page 58: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201446

Adam

dip

angg

il Po

lsek

Bek

asi S

elat

an a

tas

lapo

ran

orga

nisa

si S

enko

m M

itra

Polri

yan

g m

eras

a di

cem

arka

n da

n di

hina

nam

a ba

ikny

a ka

rena

ditu

duh

seba

gai o

rgan

isas

i top

eng

Isla

m Ja

maa

h. P

erny

ataa

n te

rseb

ut d

iseb

arka

n ol

eh A

dam

lew

at v

ideo

yan

g di

ungg

ah d

i situ

s Yo

utub

e.co

m.

22Pe

naha

nan

man

tan

LDII

Ad

am A

mru

llah,

man

tan

angg

ota

Isla

m Ja

maa

h /

Lem

baga

Dak

wah

Isla

m In

done

sia

(LD

II) d

itaha

n di

Pol

sek

Beka

si S

elat

an, S

enin

.Ad

am d

itaha

n Po

lsek

Bek

asi S

elat

an s

etel

ah

sebe

lum

nya

dite

tapk

an s

ebag

ai te

rsan

gka

atas

la

pora

n or

gani

sasi

Sen

kom

Mitr

a Po

lri y

ang

mer

asa

dice

mar

kan

dan

dihi

na n

ama

baik

nya

kare

na d

itudu

h se

baga

i org

anis

asi t

open

g Is

lam

Jam

aah.

Per

nyat

aan

ters

ebut

dis

ebar

kan

oleh

Ada

m le

wat

vid

eo y

ang

diun

ggah

di s

itus

Yout

ube.

com

.

17 F

ebru

ari

Kant

or P

olse

k Be

kasi

Sel

atan

, Be

kasi

Jaw

a Ba

rat

Pols

ek B

ekas

i Se

lata

nAd

am A

mru

llah

23La

rang

an b

erjil

bab

bagi

Pol

wan

Nia

t pol

isi w

anita

(pol

wan

) unt

uk d

apat

m

enja

lank

an s

yaria

t isl

am d

alam

men

utup

au

ratn

ya d

i bag

ian

kepa

la ta

mpa

knya

tida

k ak

an

terw

ujud

tahu

n in

i. H

al it

u m

enyu

sul k

eteg

asan

Ka

polri

Jend

eral

Sut

arm

an y

ang

men

gata

kan

sam

pai k

apan

juga

bila

tida

k ad

a at

uran

, pol

wan

ta

k bo

leh

dulu

ber

jilba

b sa

at b

ertu

gas.

Jaw

aban

kap

an p

olw

an d

apat

ber

jilba

bpun

be

lum

ada

kej

elas

an s

ama

seka

li. P

asal

nya,

hi

ngga

per

teng

ahan

Feb

ruar

i ini

tern

yata

Pol

ri be

lum

sek

alip

un m

embi

cara

kan

angg

aran

soa

l jil

bab

kepa

da D

PR

Febr

uari

Mab

es P

olri,

Ja

kart

aKa

polri

Jend

. Su

tarm

anPe

rem

puan

Pe

kerja

di

Kepo

lisia

n

Page 59: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201447

24Pe

mka

b La

mon

gan

taha

n IM

B G

erej

a

Peng

ajua

n iz

in m

endi

rika

n ba

ngun

an (I

MB)

un

tuk

reno

vasi

dan

pem

bang

unan

Ger

eja

Sant

a M

aria

di D

esa

Beda

han,

Kec

amat

an

Baba

t, Ka

bupa

ten

Lam

onga

n, h

ingg

a sa

at in

i be

lum

juga

turu

n. P

adah

al p

enga

juan

izin

su

dah

dila

kuka

n se

jak

12 ta

hun

lalu

. Par

a pi

hak

yang

mem

iliki

oto

rita

s Ca

mat

Bab

at m

aupu

n Bu

pati

Lam

onga

n hi

ngga

saa

t ini

bel

um a

da

yang

mem

beri

tang

gapa

n te

rkai

t pen

gaju

an

reno

vasi

dan

pem

bang

unan

ger

eja

ters

ebut

. Ca

mat

Bab

at F

adel

i Pur

wan

to m

enga

ku

piha

knya

bel

um b

isa

bers

ikap

kar

ena

mas

ih

perl

u m

ende

ngar

kan

aspi

rasi

dar

i pel

baga

i pi

hak,

teru

tam

a w

arga

Des

a Be

daha

n da

n se

kita

rnya

.

20 F

ebru

ari

Des

a Be

daha

n,

Keca

mat

an

Baba

t, Ka

bupa

ten

Lam

onga

n

Cam

at B

abat

Bupa

ti La

mon

gan

Ger

eja

Sant

a M

aria

25D

iskr

imin

asi

terh

adap

war

ga

Kaha

ringa

n

Peng

anut

aga

ma

Kaha

ringa

n da

ri Ka

liman

tan

Teng

ah m

enda

tang

ai k

anto

r Kem

entr

ian

Agam

a un

tuk

men

gadu

kan

tinda

kan

disk

rimin

asi y

ang

mas

ih m

erek

a al

ami t

erka

it ha

k-ha

k be

raga

ma

mer

eka.

Mer

eka

men

gaku

terp

aksa

ber

inte

gras

i de

ngan

aga

ma

Hin

du a

gar b

isa

men

dapa

tkan

pe

laya

nan

dari

nega

ra. H

ingg

a sa

at in

i war

ga

peng

anut

Kah

arin

gan

mas

ih te

rus

beru

saha

m

empe

rjuan

gkan

hak

-hak

nya.

28 F

ebru

ari

Kalim

anta

n Te

ngah

Din

as D

ukca

pil

Um

at

Kaha

ringa

n

26Pe

mbi

aran

uj

aran

keb

enci

an

terh

adap

Pen

guru

s M

MR

Beka

si

Apa

rat k

epol

isia

n Be

kasi

tela

h m

embi

arka

n Ac

ara

Mau

lid A

kbar

yan

gn d

igel

ar d

i dep

an M

asjid

M

uham

mad

Ram

adha

n Be

kasi

men

jadi

lada

ng

huja

tan

dan

caci

an k

epad

a ak

tivis

Isla

m d

an D

KM

MM

R

26 F

ebru

ari

Peru

m K

ompe

k G

alax

y, K

elur

ahan

Pe

kayo

n,

Keca

mat

an B

ekas

i Se

lata

n, B

ekas

i Ja

wa

Bara

t

Apa

rat K

epol

isia

n Be

kasi

DKM

Mas

jid

Muh

amm

ad

Ram

adha

n

Page 60: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201448

3.

Mar

et

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

27Pe

nutu

pan

Pesa

ntre

n D

arus

sunn

ah

Pem

kab

Bant

ul m

enut

up s

emen

tara

akt

ivita

s Pe

sant

ren

Dar

ussu

nah

di R

T 8

Dus

un N

itipu

ran,

N

gest

ihar

jo, K

asih

an B

antu

l.

Kebi

jaka

n in

i men

yusu

l aks

i per

usak

kan

lima

rum

ah w

arga

ser

ta a

ncam

an p

embu

nuha

n ya

ng

dila

kuka

n pu

luha

n or

ang

berc

adar

dan

men

-ge

naka

n ju

bah

Min

ggu

(2/3

/201

4) la

lu. P

elak

u di

duga

ada

lah

sant

ri Pe

sant

ren

Dar

usun

nah.

5 M

aret

Dus

un N

itipu

ran,

N

gest

ihar

jo, K

asi-

han

Bant

ul, D

IY

Pem

kab

Bant

ulPe

sant

ren

Dar

ussu

nnah

28Pe

lara

ngan

pe

ngaj

ian

Ketu

a D

KM d

an b

eber

apa

pim

pina

n D

KM M

asjid

M

uham

mad

Ram

adha

n m

enye

paka

ti un

tuk

mem

-ba

talk

an K

ajia

n Ah

ad k

etig

a pa

da 1

6 M

aret

201

4 m

enyu

sul a

dany

a su

rat P

olse

k Be

kasi

Sela

tan

agar

ka

jian

ters

ebut

dib

atal

kan

deng

an m

enye

but D

KM

serin

g m

elak

ukan

kaj

ian

yang

“kon

tra

prod

uktif

dan

pr

ovok

atif”

. DKM

kem

udia

n m

elay

angk

an su

rat m

e-no

lak

tudu

han

ters

ebut

.

16 M

aret

M

asjid

M

uham

mad

Ra

mad

han

di

Tam

an G

alax

y,

Beka

si S

elat

an,

Kota

Bek

asi,

Jaw

a Ba

rat

Pols

ek B

ekas

i Se

lata

nD

KM M

asjid

M

uham

mad

Ra

mad

han

29Ca

mat

per

soal

kan

peng

ajia

n Ja

ntik

o M

anta

b

Seor

ang

cam

at d

i Gro

boga

n, A

mir

Syar

ifudi

n m

empe

rsoa

lkan

seb

uah

peng

ajia

n be

rnam

a Se

maa

n A

lqur

an Ja

ntik

o M

anta

b D

zikr

ul G

hofil

in

(JM

DG

) den

gan

alas

an m

eres

ahka

n w

arga

.

11 M

aret

Kec.

Gro

boga

n,

Kab.

Gro

boga

n,

Jate

ng

Cam

at G

robo

gan

Sem

aan

Alq

uran

Ja

ntik

o M

anta

b D

zikr

ul G

hofil

in

(JM

DG

)

30U

paya

pem

urni

an

agam

aPa

rtai

Ger

indr

a m

elun

curk

an M

anife

sto

Perju

anga

n Pa

rtai

Ger

indr

a. P

ada

hala

man

40

dise

butk

an “P

arta

i Ger

indr

a be

rsik

ap ..

., m

enja

ga

kem

urni

an a

gam

a”. K

alim

an in

i dia

ngga

p se

baga

i pe

lang

gara

n te

rhad

ap k

ebeb

asan

ber

agam

a.

Mar

etJa

kart

aPi

mpi

nan

Pusa

t Pa

rtai

Ger

indr

aSi

apa

saja

yan

g di

duga

ber

laira

n se

sat

Page 61: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201449

31Pe

ngad

ilan

bata

lkan

IMB

Ger

eja

Kato

lik S

t St

anis

laus

Kos

tka

Kran

ggan

Maj

elis

haki

m P

enga

dila

n Ta

ta U

saha

Neg

ara

Band

ung

mem

bata

lkan

sura

t kep

utus

an W

ali K

ota

Beka

si te

ntan

g iz

in m

endi

rikan

ban

guna

n G

erej

a Ka

tolik

St S

tani

slaus

Kos

tka

Kran

ggan

, Kot

a Be

kasi.

M

ajel

is m

enga

bulk

an se

luru

h gu

gata

n be

lasa

n w

arga

Kra

ngga

n Pa

sar,

Keca

mat

an Ja

tisam

purn

a,

dala

m si

dang

Kam

is, 2

0 M

aret

201

4. “M

emba

talk

an

sura

t izi

n pe

laks

anaa

n pe

mba

ngun

an G

erej

a St

Sta

nisla

us K

ostk

a Kr

angg

an a

gar t

ergu

gat

men

cabu

t sur

at iz

in p

elak

sana

an p

emba

ngun

an

Ger

eja

St S

tani

slaus

Kos

tka,”

uja

r ket

ua m

ajel

is Ed

i Fi

rmas

nyah

. Maj

elis

juga

men

olak

eks

epsi

terg

ugat

W

ali K

ota

Beka

si da

n te

rgug

at in

terv

ensi

piha

k G

erej

a St

Sta

nisla

us K

ostk

a.

20 M

aret

PTU

N B

andu

ngM

ajel

is h

akim

Pe

ngad

ilan

Tata

U

saha

Neg

ara

Band

ung

Jem

aat G

erej

a Ka

tolik

St

Stan

isla

us K

ostk

a Kr

angg

a

32Po

lisi i

ntim

idas

i pe

ngur

us g

erej

aKa

pols

ek d

an L

urah

ber

sam

a FJ

I dan

war

ga

mus

lim b

erku

njun

g ke

ked

iam

an P

ende

ta

Suja

rno

di D

usun

Wid

oro

ds. B

alon

g Ke

c.

Giri

subo

kab

. Gun

ng k

idul

dal

am ra

ngka

m

engk

larifi

kasi

lapo

ran

war

ga te

ntan

g ca

ra

Pend

eta

Suja

rno

mem

urta

dkan

war

ga m

uslim

, m

enan

yaka

n iz

in p

endi

rian

gere

ja, d

an re

ncan

a pe

mba

btis

an 8

ora

ng w

arga

mus

lim te

rseb

ut.

30 M

aret

Dus

un W

idor

o ds

. Bal

ong

Kec.

G

irisu

bo k

ab.

Gun

ng k

idul

Kapo

lsek

Giri

subo

da

n Lu

rah

Balo

ngPe

ndet

a Su

jarn

o

4.

Apr

il

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

33Pe

ngge

rebe

gan

alira

n te

rdug

a se

sat

Kepo

lisia

n Re

sor K

ota

Besa

r Ban

dung

dan

Po

lsek

Ban

dung

Wet

an m

engg

ereb

ek ru

mah

m

ilik

Cece

p di

Jal

an C

inta

Asi

h RT

01

RW 1

1,

Kelu

raha

n Sa

moj

a, K

ota

Band

ung,

Rab

u 2

Apr

il 20

14. P

engg

ereb

ekan

rum

ah te

rseb

ut te

rkai

t la

pora

n m

asya

raka

t ten

tang

ada

nya

2 A

pril

Kelu

raha

n Sa

moj

a,

Kota

Ban

dung

Kepo

lisia

n Re

sor

Kota

Bes

ar

Band

ung

dan

Pols

ek B

andu

ng

Wet

an

Alir

an te

rdug

a se

sat

Page 62: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201450

34Pe

mbi

aran

Pe

nyeg

elan

Ger

eja

Giri

subo

Piha

k ke

lura

han

dan

kepo

lisia

n m

enja

di s

aksi

at

as ti

ndak

an F

ront

Jiha

d Is

lam

(FJI

) be

rsam

a ra

tusa

n w

arga

yan

g m

enye

gel G

erej

a Ke

mah

In

jil In

done

sia

di D

usun

Wid

oro

ds. B

alon

g Ke

c.

Giri

subo

kab

. Gun

ng k

idul

kar

ena

kebe

rada

anny

a di

angg

ap m

eres

ahka

n. A

cara

ini a

dala

h tin

dak

lanj

ut d

ari k

unju

ngan

FJI

dan

sej

umla

h w

arga

m

uslim

ke

kedi

aman

Pen

deta

Suj

arno

pad

a ta

ngga

l 30

Mar

et 2

014.

6 A

pril

ds. B

alon

g Ke

c.

Giri

subo

kab

. G

unng

kid

ul

Apa

rat k

elur

ahan

Ba

long

dan

Ke

polis

ian

Giri

subo

Ger

eja

Kem

ah

Injil

Giri

subo

35U

paya

pe

ngam

bila

lihan

ke

peng

urus

an

mas

jid

Kaba

g Ke

sos

Kota

Bek

asi,

Ahm

ad Y

ani

men

elep

on K

etua

DKM

Mas

jid M

uham

mad

Ra

mad

han

men

gena

i ren

cana

pen

gam

bila

lihan

ke

peng

urus

an D

KM o

leh

Pem

kot B

ekas

i. M

alam

nya

Peng

urus

DKM

men

emui

Kab

ag

Keso

s di

rum

ahny

a m

enge

nai r

enca

na te

rseb

ut.

DKM

men

jela

skan

bah

wa

Yaya

san

tidak

be

rhak

men

yam

paik

an p

enga

mbi

lalih

an

ters

ebut

kar

ena

DKM

sud

ah o

tono

m s

ejak

di

sahk

anny

a ke

peng

urus

an ta

hun

2004

. Ahm

ad

Yani

men

yam

paik

an b

ahw

a y

ayas

an s

udah

m

enye

rahk

an D

KM k

epad

a Pe

mko

t dan

Pem

kot

suda

h ak

an m

enge

ksek

usi p

enga

mbi

lalih

an

ters

ebut

pad

a A

had

beso

k.

16 A

pril

Peru

m K

ompe

k G

alax

y, K

elur

ahan

Pe

kayo

n,

Keca

mat

an B

ekas

i Se

lata

n, B

ekas

i Ja

wa

Bara

t

Kaba

g Ke

sos

Kota

Be

kasi

, Ahm

ad Y

ani

DKM

Mas

jid

Muh

amm

ad

Ram

adha

n

36U

paya

pe

ngam

bila

lihan

ke

peng

urus

an

mas

jid

Bere

dar S

MS

dari

Lura

h Ja

ka S

etia

kep

ada

war

ga

untu

k m

engh

adiri

aca

ra p

enga

mbi

lalih

an

”pen

etap

an M

esjid

Ray

a Ke

c. B

ekas

i Sel

atan

” vi

a RT

dan

RW

set

empa

t den

gan

men

gaja

k m

emba

wa

10 o

rang

jam

aah.

Sm

s te

rseb

ut

dite

rima

oleh

ibu-

ibu

jam

aah

peng

ajia

n m

asjid

ke

mud

ian

disa

mpa

ikan

kep

ada

DKM

. Ket

ua D

KM

men

anya

kan

kepa

da K

abag

Kes

os, d

an d

ijaw

ab

bahw

a su

dah

3 ka

li di

renc

anak

an a

khirn

ya

kare

na d

esak

an A

bdul

had

i dan

19 A

pril

Beka

si S

elat

an,

Kota

Bek

asi

Lura

h Ja

ka S

etia

DKM

Mas

jid

Muh

amm

ad

Ram

adha

n

Page 63: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201451

Kapo

lres,

mak

a di

past

ikan

bah

wa

acar

a te

rseb

ut b

enar

aka

n di

laks

anak

an. K

abag

Kes

os

men

yata

kan

bahw

a bi

ar s

aja,

nan

ti ju

ga s

etel

ah

bebe

rapa

bul

an m

erek

a tid

ak a

ktif,

dih

arap

DKM

ko

ndus

if.

37Pe

ngam

bil

alih

an M

asjid

M

uham

mad

Ra

mad

lan

Beka

si

Pem

kot B

ekas

i mel

akuk

an p

enga

mbi

lan

alih

M

asjid

Muh

amm

ad R

amad

han

(MM

R) d

i Be

kasi

Sel

atan

. Aks

i pen

gam

bil a

lihan

ini j

uga

diw

arna

i pen

gero

yoka

n. P

enga

mbi

l alih

an M

asjid

M

uham

mad

Ram

adha

n Ta

man

Gal

axy

dila

kuka

n ka

rena

kei

ngin

an w

arga

mas

yara

kat s

etem

pat

sert

a su

rat t

embu

san

dari

Wal

i Kot

a Be

kasi

dan

di

sam

paik

an k

e Ca

mat

Bek

asi S

elat

an p

ada

War

ga B

ekas

i Sel

atan

RW

12,

13,

dan

14

20 A

pril

Peru

m K

ompe

k G

alax

y, K

elur

ahan

Pe

kayo

n,

Keca

mat

an B

ekas

i Se

lata

n, B

ekas

i Ja

wa

Bara

t

Pem

kot B

ekas

i, Sa

tpol

PP,

Brim

ob,

dida

mpi

ngi

seke

lom

pok

oran

g de

ngan

ser

agam

FB

R da

n FP

I

Peng

urus

lam

a M

MR

38Pe

mbi

aran

pe

nger

oyok

an

jem

aah

MM

R

Ang

gota

orm

as m

elak

ukan

pen

gero

yoka

n te

rhad

ap d

ua ja

maa

h ya

ng b

iasa

  mel

aksa

kan

kegi

atan

di M

asjid

Muh

amm

ad R

amad

han.

Aki

bat p

enge

royo

kan

itu, k

edua

kor

ban

men

gala

mi s

ejum

lah

luka

mem

ar d

i waj

ah

mer

eka.

Ked

ua k

orba

n itu

yak

ni :

H. R

osid

(44)

, w

arga

Raw

alum

bu, K

ota

Beka

si d

an Z

ulfik

ri (3

8),

war

ga P

ekay

on Ja

ya, K

ota

Beka

si.

Apa

rat k

epol

isia

n tid

ak m

elak

ukan

pen

cega

han

atau

pen

angk

apan

terh

adap

pel

aku

peng

eroy

okan

20 A

pril

Peru

m K

ompe

k G

alax

y, K

elur

ahan

Pe

kayo

n,

Keca

mat

an B

ekas

i Se

lata

n, B

ekas

i Ja

wa

Bara

t

Kepo

lisia

n Be

kasi

Dua

jem

aah

MM

R

39Pe

lara

ngan

Isra

M

i’raj

Ahm

adiy

ah

Tasi

kmal

aya

Rapa

t Bak

orpa

kem

Kab

. Tas

ikm

alay

a pa

da

tang

gal 3

0 A

pril

2014

ber

upa

pela

rang

an

peng

ajia

n La

jnah

Imai

llah

Jem

aat A

hmad

iyah

ya

ng re

ncan

aya

akan

di l

aksa

naka

n pa

da h

ari

kam

is ta

ngga

l 1 m

ei 2

014,

30 A

pril

Des

a Te

njow

arin

gin,

Ba

baka

n Si

ndan

g,

Tasi

kmal

aya

Bako

rpak

emJA

I Tas

ikm

alay

a

Page 64: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201452

5.

Mei

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

40Pe

mak

saan

aga

ma

Bupa

ti Pa

ndeg

lang

, Pro

vins

i Ban

ten,

Erw

an

Kurt

ubi m

emin

ta je

maa

h A

hmad

iyah

m

embe

ntuk

aga

ma

send

iri d

an ti

dak

mem

baw

a-ba

wa

nam

a Is

lam

. “Bi

ar a

man

dan

mas

alah

nya

sele

sai,

seba

ikny

a m

erek

a m

embe

ntuk

aga

ma

send

iri, d

an ti

dak

mem

baw

a at

au m

enga

ku

seba

gai u

mat

Isla

m,” k

ata

Erw

an.

Dia

men

yata

kan,

um

at Is

lam

tida

k ak

an p

erna

h m

ener

ima

peng

ikut

Ahm

adiy

ah s

ebag

ai p

emel

uk

Isla

m, d

an a

kan

teru

s m

enila

i mer

eka

tela

h m

elak

ukan

pen

ista

an a

gam

a.D

enga

n pe

rbed

aan

itula

h, k

ata

dia,

sam

pai s

aat

ini p

emer

inta

h Ka

bupa

ten

Pand

egla

ng m

elar

ang

jem

aah

Ahm

adiy

ah m

elak

ukan

akt

ivita

s ke

agam

aan

di d

aera

h itu

.La

rang

an te

rseb

ut, k

ata

dia,

ber

dasa

rkan

Pe

ratu

ran

Bupa

ti Pa

ndeg

lang

No.

5 ta

hun

2011

te

ntan

gan

Lara

ngan

Akt

ivita

s A

hmad

iyah

di

Kabu

pate

n Pa

ndeg

lang

.

Jum

at 2

M

ei

Pand

egla

ng

Bant

enBu

pati

Pand

egla

ng,

Prov

insi

Ban

ten,

Er

wan

Kur

tubi

JAI

41Pe

ngaw

asan

alir

an

kare

na d

inila

i ses

atPe

mer

inta

h Ka

bupa

ten

Kudu

s ak

an m

enga

was

i al

iran

Budh

a Bu

dhi J

awi y

ang

ditu

ding

m

enyi

mpa

ng d

ari a

jara

n Is

lam

. Ke

pala

Kes

bang

pol K

abup

aten

Kud

us D

jati

Sole

chah

men

gata

kan,

pih

akny

a ba

ru m

enda

pat

kaba

r ada

nya

alira

n ya

ng d

idug

a m

enyi

mpa

ng.

Dja

ti m

enga

ku, a

kan

berk

oord

inas

i den

gan

tim p

enga

was

an a

liran

kep

erca

yaan

(pak

em)

bent

ukan

Kej

ari K

udus

.

12 M

ei

Kudu

s Ja

wa

Teng

ahKe

pala

Kes

bang

pol

Kabu

pate

n Ku

dus

Dja

ti So

lech

ah

alira

n Bu

dha

Budh

i Jaw

i

Page 65: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201453

42D

iskrim

inas

i pe

ncat

atan

pe

rkaw

inan

w

arga

Ahm

adiy

ah

Tasik

mal

aya

Kant

or U

rusa

n Ag

ama

(KU

A) S

inga

parn

a m

embu

at

syar

at w

ajib

men

anda

tang

ai p

erny

ataa

n ke

luar

da

ri Ah

mad

iyah

bag

i ang

gota

Ahm

adiy

ah y

ang

ingi

n m

enca

tat p

erni

kaha

n an

ggot

a Je

maa

t Ah

mad

iyah

yan

g ad

a di

Pria

ngan

Tim

ur k

husu

snya

di

Sin

gapa

rna,

Tasi

kmal

aya

22 m

ei

Sing

apar

na,

Tasi

kmal

aya,

Jaw

a Ba

rat

KUA

Sin

gapa

rna

JAI T

asik

mal

aya

43Pe

lara

ngan

jilb

ab

bagi

Pol

wan

Kepa

la D

ivis

i Hum

as P

olri

Brig

adir

Jend

eral

(Pol

) Ro

nny

Fren

gky

Som

pie

men

gata

kan,

pol

isi

wan

ita (p

olw

an) h

arus

men

ggun

akan

ser

agam

ya

ng s

ama

sehi

ngga

tida

k da

pat m

enge

naka

n jil

bab,

kec

uali

mer

eka

yang

ber

tuga

s di

Pro

vins

i N

angg

roe

Aceh

Dar

ussa

lam

. Hal

itu

diat

ur d

alam

Su

rat K

eput

usan

(SK)

Kap

olri

No

Pol:

Skep

/702

/IX

/200

5

14 M

ei

Jaka

rta

Pim

pina

n M

abes

Po

lriPe

rem

puan

Pe

kerja

di

Kepo

lisia

n

44Pe

naha

nan

kare

na

tudu

han

sesa

tD

isin

yalir

men

ganu

t alir

an s

esat

, sat

u ke

luar

ga

di K

ampu

ng K

okol

ajia

tepa

tnya

Kaw

asan

Pa

sar R

ajaw

ali,

Keca

mat

an M

aris

o, M

akas

sar,

diam

anka

n Po

lrest

abes

Mak

assa

r.

Sebe

lum

nya,

pul

uhan

ang

gota

Fro

nt P

embe

la

Isla

m (F

PI) t

elah

men

data

ngi k

edia

man

Har

yant

o la

ntar

an a

nakn

ya b

erna

ma

Yaya

t di

tudi

ng

men

ganu

t alir

an s

esat

ters

ebut

sek

ira p

ukul

21

.30,

Wita

15 M

ei

Kaw

asan

Pa

sar R

ajaw

ali,

Keca

mat

an

Mar

iso,

Mak

assa

r, di

aman

kan

Polre

stab

es

Mak

assa

r.

Polre

stab

es

Mak

assa

r.Ke

luar

ga

Har

yant

o

45Pe

nyeg

elan

Mas

jid

Ahm

adiy

ah B

ekas

iPe

mer

inta

h Ko

ta B

ekas

i, Ja

wa

Bara

t, ke

mba

li m

enye

gel p

intu

pag

ar g

erba

ng m

asuk

men

uju

Mas

jid A

l-Mis

bah,

tem

pat i

bada

h ba

gi Je

maa

h A

hmad

iyah

di J

alan

Pan

gran

go, J

atib

enin

g,

Keca

mat

an P

ondo

k G

ede,

Kot

a Be

kasi

, Jum

at

(16/

5/20

14).

Awal

nya,

pen

yege

lan

mas

jid te

rseb

ut d

idas

ari

atas

Sur

at K

eput

usan

Pen

gadi

lan

Tata

Usa

ha

Neg

ara

(PTU

N) N

omor

70/

G/2

0/20

13.

16 M

ei

Jala

n Pa

nggr

ango

Te

rusa

n N

o.44

Ke

lura

han

Jatib

enin

g Ba

ru,

Keca

mat

an

Pond

ok G

ede,

Ko

ta B

ekas

i.

Pem

kot B

ekas

iJA

I Bek

asi

Page 66: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201454

Sert

a di

perk

uat d

enga

n Su

rat K

eput

usan

Pem

kot

Beka

si N

omor

800

/120

-Kes

os te

ntan

g pe

rinta

h pe

ngge

mbo

kan

pint

u M

asjid

Al-M

isba

h, te

mpa

t pe

ribad

atan

Ahm

adiy

ah d

i Jal

an P

angr

ango

, Ja

tiben

ing,

Kec

amat

an P

ondo

k G

ede,

Kot

a Be

kasi

. “Is

i sur

at te

rseb

ut, m

enug

aska

n ka

mi

men

ghen

tikan

akt

ivita

s Jem

aah

Ahm

adiy

ah d

i da

lam

mas

jid te

rseb

ut,” u

ngka

pnya

.

46Pe

nyes

atan

al

iran

tare

kat

Khal

wat

iyah

Sye

kh

Yusu

f

Pada

Min

ggu

18 M

ei 2

014,

Kem

enag

, Maj

elis

U

lam

a In

done

sia

(MU

I), d

an b

eber

apa

toko

h ag

ama

Kabu

pate

n Si

njai

men

ggel

ar p

erte

mua

n un

tuk

mem

baha

s al

iran

yang

dia

ngga

p m

enyi

mpa

ng te

rseb

ut d

i kan

tor K

emen

teria

n Ag

ama

Kabu

pate

n Si

njai

.

Dal

am ra

pat t

erse

but p

ara

pese

rta

yang

had

ir se

pend

apat

bah

wa

alira

n ta

reka

t Kha

lwat

iyah

Sy

ekh

Yusu

f ada

lah

alira

n se

sat d

an m

enyi

mpa

ng

dari

ajar

an a

gam

a Is

lam

yan

g da

pat m

eres

ahka

n da

n m

enye

satk

an u

mat

Isla

m.

Ketu

a M

UI K

abup

aten

Sin

jai,

Abd

ul H

amid

DM

m

enga

ku k

esim

pula

n  d

alam

per

tem

uan

ters

ebut

ak

an d

itind

akla

njut

i den

gan

men

gelu

arka

n su

rat

kepu

tusa

n Fa

twa

MU

I.

18 M

ei

Kab

Sinj

ai,

Sula

wes

i Sel

atan

Apa

rat K

emen

agal

iran

tare

kat

Khal

wat

iyah

Sy

ekh

Yusu

f

47Pe

ngaw

asan

alir

an

kare

na d

inila

i ses

atKe

pala

Bad

an K

esat

uan

Bang

sa d

an P

oliti

k (K

esba

ngpo

l) Ka

bupa

ten

Sinj

ai, T

anha

r men

gaku

pi

hakn

ya ta

lah 

mel

akuk

an p

eman

taua

n te

rhad

ap a

liran

tare

kat t

arek

at K

halw

atiy

ah

Syek

h Yu

suf y

ang

diaj

arka

n  s

eora

ng w

arga

Ka

lolin

g be

rnam

a Je

mm

ang.

21 M

ei

Des

a Ka

lolin

g,

Kece

mat

an S

inja

i Ti

mur

, Sin

jai,

Sula

wes

i Sel

atan

Kepa

la B

adan

Ke

satu

an B

angs

a da

n Po

litik

(K

esba

ngpo

l) Ka

bupa

ten

Sinj

ai,

Jem

aat t

arek

at

Khal

wat

iyah

Sy

ekh

Yusu

f

Page 67: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201455

Men

urut

dia

,  di

Des

a Ka

lolin

g, K

ecem

atan

Sin

jai

Tim

ur, t

erda

pat e

mpa

t  ke

luar

ga y

ang

tela

h m

engi

kuti

alira

n te

rseb

ut. N

amum

hin

gga

saat

ini

belu

m a

da a

ktiv

itas

men

onjo

l yan

g m

elib

atka

n w

arga

bai

k di

rum

ahny

a m

aupu

n di

mas

jid

sehi

ngga

pem

erin

tah

daer

ah b

elum

mel

akuk

an

tinda

kan.

48Ba

ngun

an G

PdI

Sum

edan

g di

ram

pas

Pem

kab

Sum

edan

g

Ruan

gan

Ger

eja

Pant

ekos

ta d

i Ind

ones

ia

(GPd

I) di

Jat

inan

gor,

Kabu

pate

n Su

med

ang,

Ja

wa

Bara

t, ki

ni m

ulai

dis

ekat

dan

dib

angu

n em

pat

ruan

gan.

Pem

bang

unan

buk

an

dila

kuka

n ol

eh p

engu

rus

gere

ja, t

api d

ibua

t se

cara

pak

sa o

leh

apar

at S

atpo

l PP

dan

Din

as

Peke

rjaa

n U

mum

, Pem

erin

tah

Kabu

pate

n Su

med

ang,

Jaw

a Ba

rat.

30 M

ei

Jatin

ango

r, Su

med

ang

Jaw

a Ba

rat

Satp

ol P

P da

n D

inas

Pek

erja

an

Um

um, P

emer

inta

h Ka

bupa

ten

Sum

edan

g

GPd

I Sum

edan

g

6.

Juni

No

Peris

tiwa

Des

krip

siW

aktu

Loka

siPe

laku

Korb

an49

Kapo

lri la

rang

ib

adah

di r

umah

Kapo

lri Je

nder

al P

ol S

utar

man

ang

kat b

icar

a so

al

aksi

into

lera

nsi y

ang

terja

di d

i ked

iam

an p

emuk

a Ag

ama

Nik

o Lo

mbo

an d

i Dus

un P

angu

kan

Rt 0

3 Rw

010

, Kec

amat

an T

riadi

, Kab

upat

en S

lem

an,

Yogy

akar

ta.

Men

urut

dia

, rum

ah p

ribad

i tak

bol

eh

dipe

runt

ukan

ata

udia

lihfu

ngsi

kan

seba

gai

tem

pat i

bada

h, s

eper

ti sa

lat J

umat

ata

u Ke

bakt

ian

seca

ra ru

tin. “

Itu s

eben

anya

sud

ah

tidak

bol

eh d

igun

akan

kar

ena

mel

angg

ar T

ipiri

ng

(Tin

dak

Pida

na R

inga

n),” t

egas

Sut

arm

an s

aat

dite

mui

di G

edun

g Ra

pat U

tam

a M

abes

Pol

ri,

4 Ju

ni

Mab

es P

olri

Jaka

rta

Kapo

lri Je

nd.

Suta

rman

Um

at K

riste

n di

Sl

eman

Page 68: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201456

50Pe

lara

ngan

alir

an

Taju

l Kha

lwat

iyah

Sy

ekh

Yusu

f

Sem

enta

ra it

u, K

epal

a D

usun

Bai

nang

, Des

a Ka

lolin

g ya

ng ju

ga A

yah

dari

Jem

man

g, L

ime

men

gata

kan

sete

lah

pert

emua

n de

ngan

M

UI,

Kem

enag

dan

Mus

pida

di R

uang

Pol

a Bu

pati

pada

Har

i Sel

asa

3 M

ei 2

014

yang

lalu

,  se

laku

kep

ala

dusu

n su

dah

men

yam

paik

an

kepa

da a

nakn

ya d

an ja

maa

h la

inny

a un

tuk

men

ghen

tikan

akt

ivita

s di

Taj

ul K

halw

atiy

ah

Syek

h Yu

suf y

ang

sela

ma

ini d

ilaku

kan.

“S

aya

suda

h se

ruka

n ke

pada

ana

k sa

ya

dan

jam

aah

lain

nya,

unt

uk m

engh

entik

an

aktiv

itasn

ya. S

uasa

na k

ekel

uarg

aan

dan

suas

ana

kond

usif

yang

terja

ga s

elam

a in

i ant

ar w

arga

di

Dus

un B

aina

ng, D

esa

Kalo

ling

jauh

lebi

h pe

ntin

g di

band

ingk

an y

ang

lain

nya,”

uja

r Lim

e.

6 Ju

ni

Kepa

la D

usun

Ba

inan

g,

Des

a Ka

lolin

g,

Keca

mat

an S

inja

i Ti

mur

, Kab

upat

en

Sinj

ai

Kepa

la D

usun

Ba

inan

gJe

maa

t alir

an

Taju

l Kha

lwat

iyah

Sy

ekh

Yusu

f

51Kr

imin

alis

asi

Pend

eta

Nic

o Lo

mbo

an

Pend

eta

Nic

o Lo

mbo

an d

iteta

pkan

seb

agai

te

rsan

gka

oleh

Pol

res

Slem

an, k

aren

a di

angg

ap

men

yala

hgun

akan

izin

ban

guna

n.

Men

urut

pol

isi,

Nic

o di

angg

ap m

elan

ggar

U

ndan

g un

dang

nom

or 2

6 ta

hun

2007

tent

ang

pena

taan

ruan

g, y

aitu

mem

anfa

atka

n ru

ang

tidak

ses

uai i

zin

pem

anfa

atan

ruan

g.

17 Ju

ni

Slem

an,

Yogy

akar

taPo

lres

Slem

anPe

ndet

a N

ico

Lom

boan

52Pe

mbu

bara

n pe

ngaj

ian

Syia

h di

M

akas

sar

Pols

ek K

ec. M

angg

ala

Kota

Mak

assa

r ber

sam

a LP

AS

(Lem

baga

Pem

buru

Alir

an S

esat

) m

embu

bark

an P

enga

jian

alira

n se

sat S

yiah

pi

mpi

nan 

Ir. M

utaq

in A

ziki

n di

Mak

assa

r. `

Acar

a pe

ngaj

ian

yang

dih

adiri

ole

h 14

ora

ng

jem

aat,

terd

iri d

ari 6

laki

-laki

dan

8 p

erem

puan

itu

dih

entik

an d

an s

elur

uh je

maa

tnya

dib

awa

apar

at k

e ka

ntor

Pol

sek

Man

ggal

a un

tuk

dim

inta

i ke

tera

ngan

lebi

h la

njut

.

26 Ju

ni

Jl. M

angg

ala

Raya

No.

93/

111

Blok

V, K

elur

ahan

M

angg

ala,

Ke

cam

atan

M

angg

ala,

M

akas

ar, S

ulaw

esi

Sela

tan

Pols

ek K

ec.

Man

ggal

a da

n LP

AS

Jem

aat

peng

ajia

n Sy

iah

Page 69: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201457

Ala

san

pem

buba

ran

peng

ajia

n te

rseb

ut

kare

na a

da d

ugaa

n w

arga

jem

aat p

enga

jian

mem

prak

tekk

an n

ikah

mut

ah. P

asal

nya

setia

p pe

ngaj

ian

mer

eka

berla

ngsu

ng p

ada

jam

te

rten

tu la

mpu

rum

ah d

ipad

amka

n. K

adan

g la

mpu

tera

snya

juga

dip

adam

kan.

Sel

ain

itu

bebe

rapa

mob

il m

ewah

ser

ing

terp

arki

r dis

ana

53Pe

rnya

taan

D

iskr

imin

atif

Bupa

ti Ci

amis

Bupa

ti Ci

amis

men

yam

paik

an p

erny

ataa

n ya

ng

disk

rimin

atif

dan

men

ganc

am k

ebeb

asan

be

raga

ma

war

ga A

hmad

iyah

Cia

mis

. Hal

itu

ia s

ampa

ikan

ket

ika

men

erim

a ke

lom

pok

FPI

mel

akuk

an p

awai

, men

emui

Bup

ati C

iam

is d

an

men

untu

t Ahm

adiy

ah d

ilara

ng d

i Cia

mis

.

Kata

Bup

ati, “

Seca

ra p

ribad

i, bu

kan

jaba

tan,

say

a m

enol

ak m

enge

nai m

asal

ah A

hmad

iyah

. Sec

ara

jaba

tan

ada

atur

an y

ang

men

ghal

angi

itu

dan

jela

s Bu

pati

men

gam

anka

n at

uran

yan

g le

bih

atas

. Han

ya m

enge

nai m

asal

ah A

hmad

iyah

ada

be

bera

pa la

ngka

h ya

ng ta

di k

ita s

epak

ati d

enga

n Ka

ng W

awan

, Ins

ya A

llah.

Insy

a A

llah

kala

u ha

ri in

i bel

um a

da la

ngka

h ko

nkrit

, mun

gkin

kita

aka

n bi

cara

kan.

Kar

ena

men

yang

kut d

arip

ada

aktiv

itas

itu a

dala

h ad

a at

uran

pro

ses

huku

m y

ang

haru

s di

tem

puh.

23 Ju

ni

Pend

opo

Bupa

ti Ci

amis

Jaw

a Ba

rat

Bupa

ti Ci

amis

, Iin

g Sy

am A

rifin.

JA

I Cia

mis

54Pe

nyes

atan

sal

afi

di P

idie

Ace

hM

ajel

is P

erm

usya

war

atan

Ula

ma

(MPU

) Ace

h m

enya

taka

n ba

hwa

peng

ajia

n sa

lafi

di D

esa

Pulo

Ray

a, K

ecam

atan

Tite

ue, P

idie

, ses

at a

lias

tidak

sej

alan

den

gan

ajar

an a

gam

a Is

lam

. Ke

putu

san

terh

adap

pen

gajia

n sa

lafi

Pulo

Ra

ya it

u di

tuan

gkan

dal

am F

atw

a M

PU N

omor

9/

2014

. Fat

wa

itu d

iam

bil s

etel

ah M

PU m

engg

ali

kete

rang

an d

ari p

elba

gai

25 Ju

ni

Des

a Pu

lo R

aya,

Ke

cam

atan

Tite

ue,

Pidi

e, A

ceh

MPU

Ace

hJe

maa

t pe

ngaj

ian

sala

fi

Page 70: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201458

kala

ngan

, ter

mas

uk w

arga

Pul

o Ra

ya d

an

peng

ajar

di p

enga

jian

ters

ebut

. Sel

ain

itu,

Koor

dina

tor F

atw

a M

PU A

ceh

Teun

gku

Mus

lim

Ibra

him

men

yebu

tkan

pen

gajia

n te

rseb

ut ju

ga

diny

atak

an m

enyi

mpa

ng k

aren

a m

engi

man

i ba

hwa

zat A

llah

terk

ait d

enga

n w

aktu

, tem

pat,

dan

arah

. “M

engi

man

i bah

wa

Nab

i Ada

m d

an

Nab

i Idr

is b

ukan

rasu

lulla

h ad

alah

ses

at d

an

men

yesa

tkan

,” lan

jut d

okto

r jeb

olan

Uni

vers

itas

Al A

zhar

Kai

ro it

u.

7.

Juli

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

55Pe

mbi

aran

ke

kera

san

terh

adap

terd

uga

sesa

t

Kare

na d

ugaa

n be

rkem

bang

nya

ajar

an s

esat

di

Blan

g Ra

ya, K

ecam

atan

Mua

ra T

iga,

Kab

upat

en

Pidi

e, te

lah

terja

di b

entr

ok m

assa

l ant

ara

war

ga

deng

an a

ktiv

is T

im R

elaw

an A

ceh

(TRA

).Be

ntro

kan

itu d

ipic

u ol

eh d

ugaa

n ad

anya

di

ant

ara

angg

ota

TRA

, yak

ni M

uslim

yan

g ke

betu

lan

war

ga B

lang

Ray

a ik

ut d

alam

ke

lom

pok

ajar

an s

esat

. War

ga ta

k m

engh

enda

ki

ia te

tap

bera

da d

i des

a itu

.A

kiba

tnya

, Seb

anya

k 15

ang

gota

TRA

terlu

ka d

an

sem

ua k

enda

raan

mer

eka

diba

kar m

assa

18 Ju

li Bl

ang

Raya

, Ke

cam

atan

Mua

ra

Tiga

, Kab

upat

en

Pidi

e, A

ceh

Kepo

lisia

n M

uara

Ti

ga15

Ang

gota

TRA

56Pe

ram

pasa

n ke

mer

deka

an

war

ga S

yiah

Sa

mpa

ng

Ratu

san

Peng

ungs

i Syi

ah a

sal D

usun

Gad

ing

Laok

, Des

a Bl

u’ur

an, K

ecam

atan

Kar

ang

Pena

ng,

dan

Dus

un K

aran

g G

ayam

, Kec

amat

an O

mbe

n,

Kabu

pate

n Sa

mpa

ng y

ang

mas

ih m

enem

pati

Rum

ah S

usun

(Rus

un) S

idoa

rjo d

ilara

ng p

ulan

g ke

kam

pung

hal

aman

nya

guna

mer

ayak

an h

ari

raya

Idul

Fitr

i.

26 Ju

li Su

raba

ya Ja

wa

Tim

urBP

BD Ja

wa

Tim

ur23

5 Pe

ngun

gsi

Syia

h

Page 71: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201459

Lara

ngan

ters

ebut

dis

ampa

ikan

Bad

an

Pena

nggu

lang

an B

enca

na D

aera

h BP

BD Ja

wa

Tim

ur d

enga

n al

asan

kea

man

an.

8.

Agu

stus

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

57Pe

mak

saan

pe

rtob

atan

pe

ngik

ut B

arm

awi

Sebe

las

peng

ikut

Ahm

ad B

arm

awi y

ang

mer

upak

an w

arga

Ujo

ng K

areu

ng, K

ecam

atan

Sa

wan

g, K

abup

aten

Ace

h Se

lata

n, d

isya

hada

tkan

ke

mba

li ol

eh p

eran

gkat

gam

pong

set

empa

t.Pr

oses

i pen

syah

adat

an y

ang

diha

diri

selu

ruh

unsu

r Mus

pika

Saw

ang

itu b

erla

ngsu

ng d

i Mas

jid

Baitu

rrah

mi U

jong

Kar

eung

.11

pen

giku

t Ahm

ad B

arm

awi y

ang

ajar

anny

a di

nyat

akan

sesa

t dan

men

yesa

tkan

ole

h M

PU A

ceh

20 A

gust

usM

asjid

Ba

iturr

ahm

i U

jong

Kar

eung

, U

jong

Kar

eung

, Ke

cam

atan

Sa

wan

g,

Kabu

pate

n Ac

eh

Sela

tan,

Ace

h

Ang

gota

Maj

elis

Pe

rmus

ywar

atan

U

lam

a (M

PU) A

ceh

Sela

tan,

Tgk

Pal

aidi

da

n Tg

k Sa

idi Y

usuf

.M

uspi

ka S

awan

g

11 p

engi

kut

Ahm

ad B

arm

awi

9.

Sept

embe

r

No

Peris

tiwa

Des

krip

siW

aktu

Loka

siPe

laku

Korb

an58

DPR

Ace

h Sa

hkan

Q

anun

Sya

riat

Isla

m

Dew

an P

erw

akila

n Ra

kyat

Ace

h (D

PRA

) m

enge

sahk

an R

anca

ngan

Qan

un S

yaria

t Isl

am

men

jadi

Qan

un S

yaria

t Isl

am.

Sela

in Q

anun

Jina

yat,

dala

m s

idan

g te

rseb

ut ju

ga

men

gesa

hkan

Qan

un P

endi

dika

n, Q

anun

Ban

k Ac

eh S

yaria

t, Q

anun

Ket

enag

aker

jaan

, Per

ubah

an

Qan

un P

enge

lola

an K

euan

gan

Aceh

, dan

Qan

un

Jina

yat,

dan

Qan

un P

ajak

.

27

Sept

embe

rBa

nda

Aceh

, Ace

hD

PRA

Kelo

mpo

k /

war

ga m

inor

itas

agam

a

59D

PR A

ceh

Sahk

an

Qan

un Ji

naya

tD

ewan

Per

wak

ilan

Raky

at A

ceh

(DPR

A)

men

gesa

hkan

Ran

cang

an Q

anun

Jina

yat m

enja

di

Qan

un Ji

naya

t dal

am si

dang

par

ipur

na y

ang

dige

lar

di g

edun

g D

PRA,

Ban

da A

ceh.

Qan

un Ji

naya

t di

sahk

an b

ersa

maa

n de

ngan

ena

m q

anun

lain

.

27

Sept

embe

rBa

nda

Aceh

, Ace

hD

PRA

War

ga m

inor

itas

agam

a

Page 72: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201460

Sela

in Q

anun

Jina

yat,

dala

m s

idan

g te

rseb

ut ju

ga

men

gesa

hkan

Qan

un P

endi

dika

n, Q

anun

Ban

k Ac

eh S

yaria

t, Q

anun

Ket

enag

aker

jaan

, Per

ubah

an

Qan

un P

enge

lola

an K

euan

gan

Aceh

, dan

Qan

un

Syar

iat I

slam

, dan

Qan

un P

ajak

.

10. O

ktob

er

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

60Pe

nutu

pan

mas

jid

Ahm

adiy

ah

Saw

anga

n

Mas

jid m

ilik

Ahm

adiy

ah y

ang

bera

da d

i Jl.

Raya

M

ukht

ar S

awan

gan

Dep

ok k

emba

li di

sege

l ole

h Sa

tuan

Pol

isi P

amon

g Pr

aja

Kota

Dep

ok.

Satp

ol P

P be

rsam

a Lu

rah

dan

Cam

at S

awan

gan

men

data

ngi m

asjid

Al H

iday

ah d

enga

n m

emba

wa

berit

a ac

ara

peny

egel

an b

erda

sark

an

Perd

a Ko

ta D

epok

No.

13

tahu

n 20

13 te

ntan

g ba

ngun

an d

an iz

in m

endi

rikan

ban

guna

n

2 O

ktob

er

Jala

n Ra

ya

Muk

htar

Sa

wan

gan,

Dep

ok,

Jaw

a Ba

rat

Satp

ol P

P, Lu

rah

dan

Cam

atJA

I Saw

anga

n

61Pe

radi

lan

terd

uga

alira

n se

sat d

i M

edan

PN M

edan

men

gadi

li Sy

ekh

Ahm

ad A

rifin

pim

pina

n pe

ngaj

ian

Ihya

Ulu

mud

din

yan

g be

rafil

ias

deng

an ta

reka

t Sam

man

iyah

di J

alan

Ka

rya

Bakt

i Med

an.

23 O

ktob

er

PN M

edan

Su

mat

ra U

tara

PN M

edan

Syek

h A

hmad

A

rifin

62Pe

radi

lan

terd

uga

alira

n se

sat d

i M

edan

PN M

edan

Kem

bali

men

ggel

ar S

yekh

Ahm

ad

Arifi

n pi

mpi

nan

peng

ajia

n Ih

ya U

lum

uddi

n ya

ng

didu

ga m

elak

ukan

pen

ista

an a

gam

a.D

alam

per

sida

ngan

, tak

bir d

an ta

hlil

teru

s di

teria

kkan

mas

sa d

ari F

UI g

una

mem

peng

aruh

i m

ajel

is h

akim

31 O

ktob

er

PN M

edan

Su

mat

ra U

tara

PN M

edan

Syek

h A

hmad

A

rifin

Page 73: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201461

63Pe

lara

ngan

dis

kusi

Tela

h te

rjadi

pel

aran

gan

oleh

Pol

rest

a Jo

gja

terk

ait d

isku

si y

ang

dige

lar L

KiS

di P

endo

po

Ajiy

asa

Jogj

a N

asio

nal M

useu

m. K

abid

Hum

as

Pold

a D

IY, A

KBP

Ann

y Pu

djia

stut

i men

gata

kan

kepo

lisia

n pa

da in

tinya

tida

k m

elar

ang

tiap

kegi

atan

sep

erti

disk

usi.

Kend

ati d

emik

ian

kegi

atan

dila

ksan

akan

den

gan

mel

ihat

situ

asi

dan

kond

isi.

Pasa

lnya

ada

pen

olak

an m

elal

ui

duni

a m

aya

sehi

ngga

ada

per

timba

ngan

unt

uk

men

gkaj

i ula

ng k

egia

tan.

27 O

ktob

erJo

gja

Nas

iona

l M

useu

m D

IYPo

lrest

a Jo

gja

LKiS

11. N

ovem

ber

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

64Pe

radi

lan

terd

uga

alira

n se

sat d

i M

edan

PN M

edan

Kem

bali

men

ggel

ar S

yekh

Ahm

ad

Arifi

n pi

mpi

nan

peng

ajia

n Ih

ya U

lum

uddi

n ya

ng

didu

ga m

elak

ukan

pen

ista

an a

gam

a.Ra

tusa

n m

assa

For

um U

mat

Isla

m (F

UI)

mem

adat

i lob

y pe

ngad

ilan

nege

ri M

edan

unt

uk

men

yaks

ikan

sid

ang

ters

ebut

6 Nov

embe

rPN

Med

an

Sum

atra

Uta

raPN

Med

anSy

ekh

Ahm

ad

Arifi

n

65IP

DN

Tid

ak la

gi

izin

kan

GPd

I Su

med

ang

Nas

ib je

maa

t GPd

I Sum

edan

g se

mak

in ti

dak

men

entu

set

elah

pim

pina

n IP

DN

tida

k la

gi

men

gizi

nkan

pih

ak G

PdI m

elak

ukan

ibad

ah ru

tin

di a

ula

IPD

N d

enga

n al

asan

yan

g tid

ak je

las.

Kini

je

maa

t GPd

I tid

ak ta

hu h

arus

mel

akuk

an ib

adah

ke

man

a.Se

belu

mny

a Bu

pati

Sum

edan

g, A

de Ir

awan

te

lah

mem

berik

an te

mpa

t ber

ibad

ah s

emen

tara

di

Inst

itut P

emer

inta

han

Dal

am N

eger

i (IP

DN

) Ja

tinan

gor s

ebag

ai a

ltern

atif

kare

na g

erej

a m

erek

a di

tutu

p pi

hak

Pem

kab.

9 Nov

embe

rJa

tinag

or

Sum

edan

g Ja

wa

Bara

t

Pim

pina

n IP

DN

GPd

I Sum

edan

g

Page 74: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201462

66Pe

mbi

aran

pe

nghe

ntia

n ib

adah

Uns

ur M

uspi

ka C

ileun

yi B

andu

ng m

embi

arka

n da

n m

enya

ksik

an d

ua o

rang

jem

aat G

KP C

inun

uk

Band

ung

yang

dip

aksa

men

anda

tang

ani s

urat

pe

rnya

taan

keb

erat

an te

rhad

ap k

egia

tan

ibad

ah

rutin

Pos

Keb

aktia

n G

KP C

inun

uk, C

ileun

yi

Band

ung

oleh

orm

as F

PI d

an F

ORM

ACI.

9 Nov

embe

rCK

anto

r Ke

cam

atan

Ci

leun

yi B

andu

ng

Cam

at, D

anse

k,

Dan

ram

il Ci

leun

yi2

oran

g je

maa

t G

KP C

inun

uk

67Pe

radi

lan

terd

uga

alira

n se

sat d

i M

edan

PN M

edan

Kem

bali

men

ggel

ar S

yekh

Ahm

ad

Arifi

n pi

mpi

nan

peng

ajia

n Ih

ya U

lum

uddi

n ya

ng

didu

ga m

elak

ukan

pen

ista

an a

gam

a.Pa

da s

idan

g ya

ng k

elim

a ka

linya

di g

elar

ini,

maj

elis

hak

im m

ende

ngar

ket

eran

gan

Suhe

ri ke

tua

foru

m u

mat

isla

m (F

UI)

sum

ut

13

Nov

embe

rPN

Med

an

Sum

atra

Uta

raPN

Med

anSy

ekh

Ahm

ad

Arifi

n

68M

usya

war

ah

Peny

egel

an M

asjid

JA

I Ban

jar

Pem

kot B

anja

r, M

UI,

Kem

enag

, Kep

olis

ian

dan

seju

mla

h O

rmas

men

ggel

ar ra

pat d

i kan

tor M

UI

Banj

ar y

ang

mem

utus

kan

men

yege

l Mas

jid

Ahm

adiy

ah B

anja

r

21

Nov

embe

rJa

lan

Raya

Pa

ngan

dara

n,

Dus

un

Tanj

ungs

ukur

, Ke

lura

han

Heg

arsa

ri,

Keca

mat

an

Pata

rum

an, K

ota

Banj

ar.

Pem

kot B

anja

rJA

I Ban

jar

69Pe

nyeg

elan

mas

jid

Ahm

adiy

ah B

anja

rPe

mer

inta

h Ko

ta B

anja

r mel

alui

Tim

Pen

anga

nan

Jem

aat A

hmad

iyah

kem

bali

mel

akuk

an

peny

egel

an M

asjid

Al I

stiq

amah

mili

k JA

I Ban

jar.

Peny

egel

an d

ilaku

kan

deng

an m

enge

las

pint

u m

asjid

.Pe

nyeg

elan

dila

kuka

n se

baga

i has

il ke

putu

san

mus

yaw

arah

tim

ber

sam

a Pe

mko

t Ban

jar,

MU

I, Ke

men

ag, K

epol

isia

n da

n se

jum

lah

Orm

as y

ang

dige

lar d

i kan

tor M

UI B

anja

r

22

Nov

embe

rJa

lan

Raya

Pa

ngan

dara

n,

Dus

un

Tanj

ungs

ukur

, Ke

lura

han

Heg

arsa

ri,

Keca

mat

an

Pata

rum

an, K

ota

Banj

ar.

Pem

kot B

anja

rJA

I Ban

jar

Page 75: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201463

70Pe

radi

lan

terd

uga

alira

n se

sat d

i M

edan

PN M

edan

Kem

bali

men

ggel

ar S

yekh

Ahm

ad

Arifi

n pi

mpi

nan

peng

ajia

n Ih

ya U

lum

uddi

n ya

ng

didu

ga m

elak

ukan

pen

ista

an a

gam

a.Ra

tusa

n m

assa

yan

g te

rgab

ung

dala

m O

rmas

Is

lam

Kot

a M

edan

mel

akuk

an a

ksi d

i Pen

gadi

lan

Neg

eri M

edan

, Sel

asa

(25/

11/2

014)

sia

ng.

Mer

eka

mem

inta

Pen

gadi

lan

Neg

eri M

edan

m

enah

an te

rdak

wa

peni

staa

n ag

ama,

Sye

kh

Mud

a A

hmad

Arifi

n. P

asal

nya,

mer

eka

men

ilai

terd

akw

a m

asih

mel

akuk

an a

ktiv

itas

peng

ajia

n ya

ng d

idug

a se

sat i

tu.

25

Nov

embe

rPN

Med

an

Sum

atra

Uta

raPN

Med

anSy

ekh

Ahm

ad

Arifi

n

12. D

esem

ber

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

71Pe

nola

kan

pem

akam

an

jena

zah

Sapt

o D

harm

o

Sala

h sa

tu w

arga

Sap

to D

harm

o D

esa

Sian

dong

Ke

c. L

aran

gan

Kab.

Bre

bes

men

gaba

rkan

bah

wa

teta

ngga

nya

bern

ama

Dao

dah

(55

tahu

n)

pem

eluk

Sap

to D

harm

o m

enin

ggal

dun

ia. K

etik

a he

ndak

dim

akam

kan

di Te

mpa

t Pem

akam

an

Um

um (T

PU) D

esa

Sian

dong

, Kep

ala

Des

a Si

ando

ng T

aufik

HS

mel

aran

gnya

den

gan

alas

an

mak

an it

u m

ilik

umat

Isla

m. P

adah

al m

akam

itu

mili

k de

sa. P

enol

akan

ters

ebut

juga

dila

kuka

n at

as d

esak

an d

ari t

okoh

Isla

m s

etem

pat.

Akh

irnya

jenz

ah D

aoda

h te

rpak

sa d

imak

amka

n di

pek

aran

gan

send

iri.

7 D

esem

ber

Des

a Si

ando

ng

Kec.

Lar

anga

n Ka

b. B

rebe

s, Ja

wa

Teng

ah

Kepa

la D

esa

Peng

anut

Sap

to

Dha

rmo

72U

U P

enod

aan

Agam

a Je

rat

Pem

impi

n M

edia

Pem

impi

n Re

daks

i (Pe

mre

d) ‘T

he Ja

kart

a Po

st’

Mei

dyat

ama

Sury

odin

ingr

at (M

S) d

iteta

pkan

m

enja

di te

rsan

gka

oleh

Pol

da M

etro

Jaya

be

rdas

arka

n U

U k

ontr

over

sial

ters

ebut

12

Des

embe

rJa

kart

aPo

lda

Met

ro Ja

yaPe

mim

pin

med

ia c

etak

‘The

Ja

kart

a Po

st

Page 76: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201464

Pene

tapa

n te

rsan

gka

ini k

aren

a ‘T

he Ja

kart

a Po

st’ e

disi

3 Ju

li 20

14 d

iang

gap

men

ghin

a Is

lam

. Te

rbita

n ko

ran

berb

ahas

a In

ggris

har

i itu

mem

uat

kart

un y

ang

men

cant

umka

n tu

lisan

Ara

b La

ilah

a ill

alla

h ya

ng b

erar

ti “T

idak

ada

Tuh

an s

elai

n A

llah”

pa

da s

ebua

h ga

mba

r ten

gkor

ak k

has

baja

k la

ut.

73Pe

ram

pasa

n ke

beba

san

war

ga

Ahm

adiy

ah

Mat

aram

Hin

gga

akhi

r Des

embe

r ini

, pul

uhan

war

ga

Ahm

adiy

ah m

atar

am y

ang

bera

da d

i pe

ngun

gsia

n as

ram

a Tr

ansi

to M

atar

am b

elum

m

empe

role

h ke

jela

san

nasi

b ka

pan

mer

eka

akan

dip

ulan

gkan

ke

kam

pung

hal

aman

ole

h Pe

mer

inta

h Pr

ovin

si N

TB. H

ingg

a ta

hun

2014

in

i mer

eka

suda

h m

enja

di p

engu

ngsi

sel

ama

9 ta

hun

kare

na k

eyak

inan

mer

eka

seba

gai

peng

ikut

Ahm

adiy

ah.

Des

embe

r 20

14A

sram

a Tr

ansi

to

Maj

eluk

Mat

aram

N

TB

Pem

erin

tah

Prov

insi

da

n Pe

mer

inta

h Pu

sat

Peng

ungs

i JA

I M

atar

am

74Pe

mbi

aran

Pe

mbe

kuan

IMB

GKI

Yas

min

Mes

ki d

i pem

erin

taha

n ba

ru, h

arap

an Je

maa

t G

KI Y

asm

in d

i Bog

or, J

awa

Bara

t, un

tuk

bisa

m

engg

unak

an g

erej

anya

sep

ertin

ya s

ulit

tere

alis

asi.

Hal

itu

sete

lah

Wal

ikot

a Bo

gor A

rya

Bim

a m

embe

rikan

isya

rat u

ntuk

tida

k m

embu

ka

sege

l di g

erej

a ya

ng b

erse

ngke

ta te

rseb

ut. B

ima

pun

mem

ilih

men

gam

bil s

ikap

yan

g sa

ma

sepe

rti

Wal

ikot

a Bo

gor s

ebel

umny

a –

Dia

ni B

udia

rto.

Bim

a m

enga

taka

n, ia

sen

diri

mas

ih b

erpe

gang

an

jika

Pem

kot B

ogor

mas

ih m

emili

ki la

ndas

an y

ang

kuat

unt

uk ti

dak

mem

buka

ger

eja

ters

ebut

.

11

Des

embe

rBo

gor J

awa

Bara

tW

alik

ota

Bogo

rJe

maa

t GKI

Ya

smin

75Pe

mbi

aran

pe

lara

ngan

Maj

id

Nur

Mus

afir

Kupa

ng

Sete

lah

dihe

ntik

an p

rose

s pe

mba

ngun

an M

asjid

N

ur M

usafi

r di B

atup

alt K

upan

g ol

eh W

alik

ota

Kupa

ng d

enga

n al

asan

per

izin

an, h

ingg

a sa

at

ini m

asjid

ters

ebut

tdk

kunj

ung

dite

rusk

an

pem

bang

unan

nya.

Pem

erin

tah

Kota

Kup

ang

juga

mem

biar

kan

ketid

akje

lasa

n na

sib

umat

Is

lam

di K

upan

g

Des

embe

r 20

14Ku

pang

, NTT

Pem

kot K

upan

gJe

maa

t mas

jid

Nur

Mus

afir

Page 77: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201465

76Pe

nola

kan

pem

beria

n e-

KTP

war

ga A

hmad

iyah

M

anis

lor

Din

as C

atat

an S

ipil

dan

Kepe

ndud

ukan

Ka

bupa

ten

Kuni

ngan

hin

gga

saat

ini b

elum

m

embe

rikan

e-K

TP k

epad

a ra

tusa

n w

arga

A

hmad

iyah

Man

islo

r Kun

inga

n. P

adah

al w

arga

di

des

a-de

sa la

in s

udah

ham

pir s

emua

nya

men

dapa

t e-K

TP.

Kepa

la D

inas

ber

alas

an, j

ika

e-KT

P te

rseb

ut

dibe

rikan

, kar

ena

dia

men

dapa

t tek

anan

dar

i or

mas

Isla

m d

i Kun

inga

n, te

rkai

t ide

ntita

s Is

lam

da

lam

KTP

war

ga A

hmad

iyah

.

Des

embe

r 20

14M

anis

lor

Kuni

ngan

Jaw

a Ba

rat

Din

as D

ukca

pil

Kuni

ngan

War

ga

Ahm

adiy

ah

Man

islo

r

77Pe

nola

kan

men

ikah

kan

war

ga A

hmad

iyah

Ku

ning

an

Kant

or U

rusa

n Ag

ama

(KU

A) d

i Kec

amat

an

Jala

ksan

a Ku

ning

anm

enol

ak m

enik

ahka

h w

arga

A

hmad

iyah

den

gan

alas

an A

hmad

iyah

ada

lah

alira

n se

sat.

Mer

eka

baru

ber

sedi

a m

enik

ahka

n w

arga

Ahm

adiy

ah ji

ka m

erek

a be

rsed

ia

men

anda

tang

ani s

urat

per

nyat

aan

kelu

ar d

ari

Ahm

adiy

ah

Janu

ari-

Des

embe

r 20

14

Jala

ksan

a Ku

ning

an Ja

wa

Bara

t

KUA

Jala

ksan

aJA

I Man

islo

r Ku

ning

an

78Pe

mba

tala

n IM

B G

erej

aM

ajel

is H

akim

Pen

gadi

lan

Tata

Usa

ha N

egar

a Se

rang

men

gabu

lkan

gug

atan

pem

bata

lan

Izin

Men

dirik

an B

angu

nan

(IMB)

Ger

eja

Sant

a Be

rAce

het y

ang

dike

luar

kan

Wal

ikot

a Ta

nger

ang

23 A

gust

us 2

013

lalu

. Maj

elis

ha

kim

ber

pend

apat

bah

wa

IMB

ters

ebut

tida

k m

emen

uhi s

alah

sat

u sy

arat

adm

inis

tras

i yai

tu

peng

esah

an k

elur

ahan

terh

adap

tand

a ta

ngan

90

pen

ggun

a G

erej

a.

11

Des

embe

r 20

14

Sera

ng B

ante

nPT

UN

Ser

ang

Ger

eja

Sant

a Be

rAce

het

79Kr

imin

alis

asi

terd

uga

alira

n se

sat

PN M

edan

Kem

bali

men

ggel

ar S

yekh

Ahm

ad

Arifi

n pi

mpi

nan

peng

ajia

n Ih

ya U

lum

uddi

n ya

ng

didu

ga m

elak

ukan

pen

ista

an a

gam

a. A

gend

a si

dang

men

deng

arka

n ke

tera

ngan

sak

si d

ari M

UI

Pusa

t

18

Des

embe

rPN

Med

an

Sum

atra

Uta

raPN

Med

anSy

ekh

Ahm

ad

Arifi

n

Page 78: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201466

80Pe

mko

t Bog

or

lara

ng ib

adah

GKI

Ya

smin

Pulu

han

satp

ol P

P da

ri Pe

mko

t Bog

or d

an P

olis

i m

elar

ang

bela

san

jem

aat G

KI Y

asm

in B

ogor

ya

ng h

enda

k m

enye

leng

gara

kan

doa

di d

epan

ba

ngun

an g

erej

a ya

ng d

iseg

el P

emko

t Bog

or

di Jl

. Abd

ulla

h Bi

n N

uh K

ota

Bogo

r. Pe

lara

ngan

te

rseb

ut d

ilaku

kan

atas

per

inta

h de

ngan

ala

san

Wal

ikot

a Bo

gor B

ima

Ary

a ya

ng m

enol

ak

mem

buka

seg

el G

KI Y

asm

in. P

ihak

kea

man

an

juga

mem

biar

kan

aksi

intim

idas

i dar

i sej

umla

h m

assa

kep

ada

angg

ota

jem

aat.

25

Des

embe

rJl.

KH

Abd

ulla

h Bi

n N

uh B

ogor

Wal

ikot

a, S

atpo

l PP,

Polis

iJe

maa

t GKI

Ya

smin

Bog

or

Page 79: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201467

Page 80: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201468

Mat

riks

2 P

elan

ggar

an, I

ntol

eran

si d

an D

iskr

imin

asi

Akt

or N

on-N

egar

a

1.

Janu

ari

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

1Fa

twa

sesa

t Syi

ah

DIY

Ata

s pe

rmin

taan

Fro

nt Ji

had

Isla

m (F

JI),M

ajel

is

Ula

ma

Indo

nesi

a (M

UI)

Dae

rah

Istim

ewa

Yogy

akar

ta (D

IY) m

enge

luar

kan

sura

t jaw

aban

da

n fa

twa

yang

men

yata

kan

Syia

h se

sat.

Imba

snya

Lem

baga

Rau

syan

Fik

r mem

utus

kan

men

ghen

tikan

sem

ua k

egia

tann

ya. H

umas

Ra

usya

n Fi

kr, E

di S

yarif

, men

yata

kan

Raus

yan

Fikr

sel

ama

ini t

idak

men

yeba

rkan

aja

ran

Syia

h, m

elai

nkan

han

ya m

engg

elar

kaj

ian

rutin

m

enge

nai fi

lsaf

at Is

lam

5 Ja

nuar

i D

I Yog

yaka

rta

MU

I DIY

Lem

baga

Ra

usya

n Fi

kr

2Pe

nyes

atan

G

afat

ar d

i Pos

oM

ajel

is U

lam

a In

done

sia

(MU

I) Ka

bupa

ten

Poso

, Su

law

esi T

enga

h, te

gas

men

yata

kan

alira

n G

afat

ar s

ebag

ai a

liran

ses

at y

ang

men

yesa

tkan

da

n be

rbah

aya.

Men

gaku

Isla

m, n

amun

m

enge

mba

ngka

n aj

aran

nya

sam

a se

kali

tidak

be

rdas

ar a

jara

n Is

lam

men

urut

Alq

uran

dan

Al

Had

is.

8 Ja

nuar

i Po

so S

ulaw

esi

Teng

ahM

UI P

oso

Alir

an G

afat

ar

3FU

I gru

duk

rum

ah

pim

pina

n te

rdug

a se

sat

Lask

ar M

ujah

idin

dan

For

um U

mat

Isla

m

yang

men

data

ngi s

ebua

h ru

mah

dan

mas

jid

di Ja

lan

Kary

a Ba

kti M

edan

. Ked

atan

gan

mas

sa u

ntuk

men

untu

t jam

aah

peng

ajia

n ta

reka

t Sam

man

iyah

kel

uar d

ari m

asjid

dan

m

embu

bark

an d

iri.

Mes

ki m

asjid

mer

eka

teng

ah d

ikep

ung

mas

sa,

200

oran

g je

maa

h ta

reka

t Sam

man

iyah

teta

p m

enol

ak m

embu

bark

an d

iri.

11 Ja

nuar

iJa

lan

Kary

a Ba

kti,

Kelu

raha

n Pa

ngka

lan

Mas

yhur

, Ke

cam

atan

M

edan

Joho

r, Ko

ta

Med

an, S

umat

ra

Uta

ra

Lask

ar M

ujah

idin

da

n Fo

rum

Um

at

Isla

m

Jam

aah

peng

ajia

n Ih

ya

Ulu

mud

din

Page 81: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201469

4Pe

rusa

kan

pura

di

Srag

enTe

mpa

t iba

dah

umat

Hin

du y

ang

bera

da d

i D

ukuh

Giri

loka

, Des

a G

irim

argo

, Kec

amat

an M

iri,

Srag

en m

enja

di s

asar

an p

erus

akan

ora

ng ta

k di

kena

l. Se

jum

lah

patu

ng y

ang

bera

da d

i dal

am

pura

dik

etah

ui ru

sak.

Kep

ala

Kepo

lisia

n Re

sor S

rage

n A

jun

Kom

isar

is

Besa

r Dha

ni H

erna

ndo

men

gata

kan,

sel

ama

ini

tidak

per

nah

ada

lapo

ran

dari

war

ga s

ekita

r yan

g ke

bera

tan

deng

an k

eber

adaa

n pu

ra. A

pala

gi

pura

ters

ebut

sud

ah b

erdi

ri se

jak

30 ta

hun

lalu

. “S

ejak

ber

diri

hing

ga s

ekar

ang,

tida

k pe

rnah

ada

ge

jola

k di

mas

yara

kat,”

kat

anya

.

16 Ja

nuar

i D

ukuh

Giri

loka

, D

esa

Giri

mar

go,

Keca

mat

an M

iri,

Srag

en

Ora

ng ti

dak

dike

nal

Pura

um

at H

indu

di

Sra

gen

5D

esak

an

penu

tupa

n ra

dio

bera

liran

sal

afi/

wah

abi

Seju

mla

h an

ggot

a Fr

ont P

embe

la Is

lam

(FPI

) Ba

tam

men

data

ngi k

anto

r Kom

isi P

enyi

aran

In

done

sia

Dae

rah

(KPI

D) d

i Sek

upan

g un

tuk

men

untu

t pen

utup

an a

ktiv

itas

siar

an R

adio

H

ang

FM d

enga

n al

asan

ber

alira

n sa

lafi/

wah

abi.

Mer

eka

mem

baw

a sp

andu

k be

rtul

iska

n “K

ami

men

olak

ker

as a

jara

n Sa

lafi/

Wah

abi”

dan

“Tut

up H

ang

FM a

dala

h ha

rga

mat

i”. M

erek

a m

enga

taka

n ba

hwa

“Han

g FM

pem

ecah

bel

ah

umat

mak

a pe

mer

inta

h ha

rus

tega

s tu

tup

radi

o H

ang

FM, k

alau

tida

k um

at Is

lam

yan

g be

rger

ak,”

ujar

Ust

ad M

uham

mad

Bas

ir, d

ari F

orum

Ket

ua

Takm

ir M

asjid

dan

Mus

halla

Kot

a Ba

tam

.

17 Ja

nuar

iSe

kupa

ng, B

atam

, Ke

p. R

iau

FPI

Han

g FM

6Pe

nyes

atan

ke

lom

pok

peng

ajia

n di

M

edan

Maj

elis

Ula

ma

Indo

nesi

a (M

UI)

Prov

insi

Sum

ater

a U

tara

men

yata

kan

Tarik

at S

aman

iyah

di J

alan

Ka

rya

Bakt

i, Ke

lura

han

Pang

kala

n M

asyh

ur,

Keca

mat

an M

edan

Joho

r, Ko

ta M

edan

, m

enyi

mpa

ng.

Ala

sann

ya s

alah

sat

u aj

aran

nya

men

yata

kan

bahw

a N

abi A

dam

dic

ipta

kan

oleh

Mal

aika

t ata

s pe

rinta

h A

llah.

Sel

ain

itu, d

alam

tare

kat t

erse

but

17 Ja

nuar

iJa

lan

Kary

a Ba

kti,

Kelu

raha

n Pa

ngka

lan

Mas

yhur

, Ke

cam

atan

M

edan

Joho

r, Ko

ta

Med

an, S

umat

ra

Uta

ra

MU

I Sum

utPe

ngaj

ian

Tarik

at

Sam

aniy

ah

Page 82: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201470

mel

egal

kan

pern

ikah

an m

uth’

ah/s

iri ta

npa

wal

i da

n sa

ksi,

dan

pem

baya

ran

zaka

t har

ta d

iber

ikan

ke

pada

gur

u (p

impi

nan

tare

kat)

yak

ni S

yekh

A

hmad

Mud

a A

rifin.

7Pe

ngge

rebe

gan

kelo

mpo

k te

rdug

a se

sat

Dia

ngga

p m

enyi

mpa

ng d

ari a

jara

n Is

lam

, m

arka

s pe

ngaj

ian

Ihya

Ulu

mud

din,

tare

kat

Sam

man

iyah

di M

edan

, Sum

ater

a U

tara

di

grud

uk w

arga

. War

ga s

ekita

r men

gang

gap

tarik

at te

rseb

ut m

enye

bark

an d

oktr

in s

esat

, se

pert

i mem

bole

hkan

kaw

in m

ut’a

h at

au k

awin

ko

ntra

k.

19 Ja

nuar

iJa

lan

Kary

a Ba

kti,

Kelu

raha

n Pa

ngka

lan

Mas

yhur

, Ke

cam

atan

Med

an

Joho

r, Ko

ta M

edan

Su

mat

ra U

tara

War

ga ja

lan

Kary

a Ba

kti

Mar

kas

Peng

ajia

n Ih

ya

Ulu

mud

din

8Pe

nyer

anga

n FP

I W

Tem

angg

ung

Kare

na td

ak te

rima

deng

an is

i cer

amah

Sh

ihab

udin

yan

g ju

ga s

eora

ng p

impi

nan

FPI

Tem

angg

ung,

war

ga D

esa

Kem

bara

n m

ence

gat

dan

mer

usak

mob

il Sh

ihab

udin

.

19 Ja

nuar

iD

esa

emba

ran,

Ka

lijaj

ar, K

ab.

Won

osob

o Ja

teng

War

ga d

esa

Shih

abud

in,

pim

pina

n FP

I Te

man

ggun

g

9FP

I tud

uh Jo

nas

Riva

no n

ista

kan

agam

a

UU

Pen

ista

an A

gam

a m

enje

rat a

rtis

Jona

s Ri

vano

. D

ia d

ipol

isik

an o

leh

Fron

t Pem

bela

Isla

m (F

PI)

Dep

ok k

aren

a di

tudi

ng te

lah

mel

eceh

kan

agam

a Is

lam

den

gan

dini

lai b

erpu

ra-p

ura

men

jadi

m

uala

f dem

i men

ikah

i Asm

irand

a, s

eora

ng

mus

lim.

Berk

as k

asus

ters

ebut

mem

ang

suda

h di

limpa

hkan

ole

h pe

nyid

ik P

olre

s Ka

bupa

ten

Bogo

r, Ja

wa

Bara

t ke

Keja

ksaa

n N

eger

i Bog

or.

Nam

un, b

erka

s te

rseb

ut te

rpak

sa d

ikem

balik

an

kare

na b

elum

leng

kap.

Hin

gga

kini

, kas

us in

i be

lum

mas

uk k

e pe

ngad

ilan.

28 Ja

nuar

iD

epok

Jaw

a Ba

rat

FPI

Art

is Jo

nas

Riva

no

Page 83: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201471

2.

Febr

uari

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

10Pe

nutu

pan

Yaya

san

Al

Mag

furu

llah

Ratu

san

war

ga D

esa

Klay

an, K

ecam

atan

Gun

ung

Jati,

Cire

bon

bers

ama

seju

mla

h an

ggot

a or

mas

Is

lam

Cire

bon

yang

terg

abun

g da

lam

ALM

AN

AR

(Alia

nsi M

asya

raka

t Nah

i Mun

kar)

mel

akuk

an a

ksi

penu

tupa

n pa

ksa

alira

n ya

ng m

erek

a an

ggap

se

sat Y

ayas

an A

l-Mag

hfur

ulla

h. W

arga

dan

se

jum

lah

orm

as Is

lam

mel

akuk

an p

engg

ereb

ekan

ka

rena

ger

am m

ende

ngar

lapo

ran

bahw

a sa

ng

pem

impi

n ya

yasa

n m

enga

ku se

baga

i Tuh

an.

6 Fe

brua

riJa

lan

Soba

n A

l H

iday

ah G

G.

Gun

ung

Laya

RT

15/

04 D

esa

Klay

an K

ecam

atan

G

unun

g Ja

ti,

Cire

bon

War

ga d

an

seju

mla

h O

rmas

Is

lam

Yaya

san

Al

Mag

hfur

ulla

h

11In

timid

asi d

an

anca

man

terh

adap

A

hmad

iyah

Cia

njur

Sabt

u (8

/2) m

alam

, ket

ika

para

ang

gota

JAI

Neg

lasa

ri se

dang

mel

aksa

naka

n sh

alat

mag

rib

berja

maa

h di

Mes

jid B

aitu

nnas

ir, m

assa

da

ri G

empa

mel

akuk

an in

timid

asi d

enga

n m

embu

nyik

an m

obil

kera

s-ke

ras

di d

epan

mas

jid.

8 Fe

brua

riKa

mpu

ng C

ipar

ay,

Des

a Se

lage

dang

, Ke

cam

atan

Ci

bebe

r, Ci

anju

r Ja

wa

Bara

t

Mas

sa O

rmas

G

empa

Jem

aat

Ahm

adiy

ah

Cipa

ray

Cian

jur

12In

timid

asi d

an

anca

man

terh

adap

A

hmad

iyah

Cia

njur

Min

ggu,

9 P

ebru

ari 2

014

Seki

tar p

ukul

18.

30

(ba’d

a M

agrib

) sat

u un

it m

obil

pero

za b

erat

ribut

G

EMPA

mel

ewat

i pem

ukim

an JA

I Cip

aray

den

gan

men

gelu

arka

n su

ara

bisi

ng y

ang

tak

waj

ar. T

ak

lam

a ke

mud

ian

data

ngla

h 5

unit

mob

il po

lisi d

an

2 un

it m

obil

dalm

as d

ari a

rah

Cian

jur m

enuj

u ar

ah D

esa

Suka

dana

.Te

rjadi

kon

sent

rasi

mas

sa d

iirin

gi o

rasi

-ora

si

para

pen

cerm

ah m

empr

ovok

asi m

asa

untu

k m

enbe

nci A

hmad

iyah

.

9 Fe

brua

rika

mpu

ng C

ipar

ay,

Des

a Se

lage

dang

, Ke

c. C

ibeb

er,

Cian

jur J

awa

Bara

t

Mas

sa O

rmas

G

empa

Jem

aat

Ahm

adiy

ah

Cipa

ray

Cian

jur

13Pe

lara

ngan

pe

ngaj

ian

Tasa

wuf

Sy

ekh

Yusu

f

War

ga m

asya

raka

t di K

ecam

atan

Bul

ukum

ba,

Kabu

pate

n Bu

luku

mba

, Sul

awes

i Sel

atan

m

engh

entik

an p

enga

jian

Tasa

wuf

Sye

kh Y

usuf

di

wila

yah

ters

ebut

den

gan

alas

an p

enga

jian

yang

men

gaja

rkan

hik

mah

-hik

mah

itu

dini

lai

men

yim

pang

dar

i aja

ran

yang

ada

Isla

m y

ang

pada

um

umny

a.

10 F

ebru

ari

Keca

mat

an

Bulu

kum

ba,

Kabu

pate

n Bu

luku

mba

, Su

law

esi S

elat

an

War

ga m

asya

raka

tJe

maa

t Pe

ngaj

ian

Tasa

wuf

Sye

kh

Yusu

f

Page 84: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201472

14A

ncam

an

penu

tupa

n m

asjid

A

hmad

iyah

Cia

njur

Seni

n, 1

0 Fe

buar

i, 0

8.05

WIB

Ade

Rus

pand

i m

enga

taka

n ba

hwa

ada

info

rmas

i aka

n ad

a pe

nyeg

elan

mas

jid y

ang

dila

kuka

n ol

eh o

rmas

G

EMPA

. Inf

orm

asi t

erse

but d

atan

g vi

a SM

S da

ri Ba

bins

a D

esa

Sela

geda

ng K

ecam

atan

Cib

eber

. Is

i sm

s: In

fp ta

ngga

l 13

Febu

ari.

Ger

akan

mus

lim

peny

elam

at a

qida

h (G

empa

) aka

n m

enye

gel

mas

jid-m

asjid

Ahm

adiy

ah te

ruta

ma

Des

a Ca

mpa

ka.

10 F

ebru

ari

Des

a Ca

mpa

ka,

Kec.

Cib

eber

, Ci

anju

r Jaw

a Ba

rat

Gem

paJe

maa

t A

hmad

iyah

Ca

mpa

ka C

ianj

ur

15Pe

nola

kan

gere

ja

Baci

roSe

tela

h m

elak

ukan

pen

gajia

n ak

bar d

i mas

jid

yang

ber

sebe

rang

an d

enga

n lo

kasi

Ger

eja

Kris

ten

Yehu

wa,

FJI

ber

sam

a w

arga

mem

asan

g sp

andu

k se

baga

i pen

olak

an k

eber

adaa

n ge

reja

te

rseb

ut.

Ala

san

peno

laka

n te

rseb

ut, k

aren

a lo

kasi

ger

eja

yang

ber

deka

tan

deng

an m

asjid

11 F

ebru

ari

Kelu

raha

n Ba

ciro

, Yo

gyak

arta

, DIY

FJI d

an w

arga

Ba

ciro

Jem

aat G

erej

a Ye

huw

a

16A

ncam

an te

rhad

ap

Ahm

adiy

ah C

ianj

ur

War

ga ja

maa

h A

hmad

iyah

di C

ianj

ur, J

awa

Bara

t, m

enga

ku m

enda

pat a

ncam

an d

ari k

elom

pok

into

lera

n ya

ng m

enga

tas

nam

akan

Ger

akan

M

uslim

Pen

yela

mat

Aki

dah

(Gem

pa).

Bahk

an

kaba

rnya

kel

ompo

k te

rseb

ut b

akal

men

yege

l m

asjid

Bai

tul N

asir

mili

k A

hmad

iyah

.Pe

ngur

us m

asjid

, Muh

di m

enga

taka

n, in

form

asi

itu d

iterim

anya

lew

at s

eora

ng a

nggo

ta in

tel

kepo

lisia

n se

tem

pat.

Renc

ana

peny

egel

an it

u di

picu

keg

iata

n ta

blig

h ak

bar a

khir

peka

n la

lu

yang

mem

anci

ng w

arga

unt

uk m

embe

nci w

arga

A

hmad

iyah

.

13 F

ebru

ari

Cian

jur J

awa

Bara

tG

EMPA

JAI C

ianj

ur

17Pe

mbu

bara

n pe

ngaj

ian

MTA

di

Dem

ak

Sebu

ah p

enga

jian

rutin

yan

g di

sele

ngga

raka

n M

ajel

is T

afsi

r Alq

uran

(MTA

) dbu

bark

an w

arga

D

esa

Meg

oten

. Pem

buba

ran

ters

ebut

dila

kuka

n ka

rena

men

ilai M

TA m

enga

jark

an a

jara

n ya

ng

tidak

ses

uai d

enga

n sy

aria

t Isl

am.

13 F

ebru

ari

Des

a M

egot

en,

Kec.

Keb

oagu

ng,

Kabu

pate

n D

emak

War

ga d

esa

Jem

aat M

TA

Page 85: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201473

18Pe

nyeb

aran

ke

benc

ian

terh

adap

Syi

ah

Forn

t Jih

ad Is

lam

Yog

yaka

rta

men

gelu

arka

n su

rat t

erbu

ka k

epad

a O

rmas

-orm

as Is

lam

ya

ng m

enya

taka

n ba

hwa

alira

n Sy

iah

sesa

t da

n Ke

duta

an B

esar

Iran

sed

ang

mel

akuk

an

peny

ebar

an s

ecar

a be

sar-

besa

ran

ajar

an S

yiah

di

Indo

nesi

a. S

alah

sat

unya

men

gkam

pany

ekan

ni

kah

mut

’ah.

15 F

ebru

ari

Yogy

akar

ta, D

IYFJ

IW

arga

Syi

ah d

an

Kedu

taan

Bes

ar

Iran

19Pe

nyeb

aran

ke

benc

ian

kepa

da

kelo

mpo

k la

in

Aca

ra M

aulid

Akb

ar d

igel

ar d

enga

n m

engu

ndan

g pe

mbi

cara

ant

ara

lain

Fos

wan

(F

orum

Sila

tura

hmi A

hlus

Sun

nah

wal

Jam

aah)

, Bu

ya M

atsu

ni, A

bdul

Had

i, La

ncip

, Ket

ua

Yaya

san

al A

nsho

r. Pa

nggu

ng M

aulid

itu

dala

m

pela

ksan

aann

ya s

elai

n m

enya

jikan

sha

law

at,

juga

men

jadi

lada

ng h

ujat

an d

an c

acia

n ke

pada

ak

tivis

Isla

m d

an D

KM M

MR.

Situ

s w

ww

.kib

lat.

net m

eluk

iska

n, “P

ara

pem

bica

ra d

an h

abib

ya

ng d

iund

ang

tak

cang

gung

dan

tanp

a ta

bayy

un la

gi m

enun

juk

DKM

seb

agai

ant

i m

aulid

. Kat

a-ka

ta y

ang

kasa

r sep

erti:

beg

o,

bodo

h da

n go

blok

dila

yang

kan.

“Yan

g ga

k se

neng

den

gan

kela

hira

n N

abi c

uma

dua.

Iblis

da

n Ya

hudi

. Bis

a ja

di m

erek

a ya

ng g

ak s

enen

g de

ngan

mau

lidny

a na

bi a

dala

h an

tek

Yahu

di,”

ujar

sal

ah s

atu

pem

bica

ra.

26 F

ebru

ari

Mas

jid

Muh

amm

ad

Ram

adha

n di

Ta

man

Gal

axy,

Be

kasi

Sel

atan

, Ko

ta B

ekas

i, Ja

wa

Bara

t

Maj

elis

Sila

tura

hmi

Ratib

Gab

unga

n (M

SRG

)

DKM

Mas

jid

Muh

amm

ad

Ram

adha

n

20A

ksi p

enye

sata

n te

rhad

ap Y

ayas

an

Al M

agfu

rlah

Pada

tang

gal 2

7 Fe

brua

ri 20

14 te

rjadi

aks

i mas

sa

Orm

as Is

lam

yan

g m

ende

sak

MU

I Kab

. Cire

bon

untu

k m

enge

luar

kan

fatw

a se

sat t

erha

dap

Yaya

san

Al-M

agfu

rllah

yan

g te

rleta

k di

 Des

a Kl

ayan

, Kec

amat

an G

unun

gjat

i, Ka

bupa

ten

Cire

bon,

27 F

ebru

ari

Des

a Kl

ayan

, Ke

cam

atan

G

unun

gjat

i, Ka

bupa

ten

Cire

bon

Jaw

a Ba

rat

Ratu

san

mas

sa

orm

as Is

lam

Yaya

san

Al

Mag

furll

ah

Page 86: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201474

3.

Mar

et

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

21Fa

twa

sesa

t Ya

yasa

n A

l M

agfu

rllah

MU

I Kab

. Cire

bon

men

gelu

arka

n Su

rat K

eput

usan

N

o. 2

0/M

UI/K

ab.C

bn/2

014

pada

tang

gal 3

Mar

et

2014

yan

g di

tand

atan

gani

ole

h KH

Bac

hrud

in

Yusu

f sel

aku

Ketu

a Bi

dang

Fat

wa

dan

Ketu

a Si

dang

, KH

Muk

hlisi

n M

uzar

ie, S

ekre

taris

Sid

ang

sert

a be

bera

pa k

iai l

ainn

ya in

i men

yebu

tkan

bah

wa

pim

pina

n Al

-Mag

hfur

llah

tidak

mem

enuh

i sya

rat

seba

gai a

hli t

ariq

at se

baga

iman

a ya

ng te

lah

terc

antu

m d

alam

Kita

b Ta

nwiru

l Qul

ub se

baga

i da

sar p

anda

ngan

MU

I Kab

upat

en C

irebo

n da

lam

m

enyi

kapi

kas

us te

rseb

ut.

Sela

in it

u, p

ada

poin

ber

ikut

nya,

MU

I Kab

upat

en

Cire

bon

juga

mem

apar

kan

tem

uan

bahw

a pi

mpi

nan

Al-M

aghf

urlla

h m

elak

ukan

tafs

ir te

rhad

ap

Al-Q

uran

den

gan

tanp

a m

engg

unak

an k

aida

h-ka

idah

yan

g be

nar,

dan

jika

pim

pina

n ja

maa

h ya

ng

berm

arka

s di D

esa

Klay

an K

ecam

atan

Gun

ungj

ati

Kabu

pate

n Ci

rebo

n in

i men

gaku

seba

gai I

mam

M

ahdi

, Gha

uts,

Rasu

l ser

ta m

engg

ap k

afir g

olon

gan

lain

, mak

a m

erek

a la

yak

dipa

ndan

g se

baga

i aja

ran

yang

men

yim

pang

dar

i aki

dah

Islam

.

3 M

aret

Kab.

Cire

bon

Jaw

a Ba

rat

MU

I Kab

. Cire

bon

Yaya

san

Al

Mag

fulla

h

22Pe

nyer

anga

n be

rmot

if ke

yaki

nan

Rum

ah w

arga

(Agu

s Win

dart

o da

n Sr

i Rej

eki)

di

Kam

pung

Niti

pura

n, D

esa

Tam

antir

to, K

ecam

atan

Ka

sihan

, Kab

upat

en B

antu

l, DIY

diru

sak

oleh

se

kelo

mpo

k or

ang

seki

tar 5

0 or

ang

yang

m

engg

unak

an p

enut

up w

ajah

sert

a m

engg

unak

an

cela

na c

ongk

rang

, war

ga m

endu

ga m

erek

a da

ri ke

lom

pok

peng

ajia

n Pe

sant

ren

Dar

ussn

nuah

. ba

hkan

par

a pe

laku

dal

am a

ksin

ya m

engg

unak

an

senj

ata

taja

m u

ntuk

men

ganc

am w

arga

Mar

etD

esa

Tam

antir

to,

Keca

mat

an

Kasi

han,

Ka

bupa

ten

Bant

ul,

DIY

Mas

sa d

ari

Pesa

ntre

n D

arus

unna

h

war

ga

Page 87: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201475

23A

ncam

an

penu

tupa

n pe

sant

ren

Dar

ussu

nnah

War

ga d

i Kam

pung

Niti

pura

n, D

esa

Tam

antir

to,

Keca

mat

an K

asih

an, K

abup

aten

Ban

tul,

DIY

, be

renc

ana

akan

men

utup

Pes

antr

en, T

K, S

D,

Dar

usun

nah.

War

ga m

eras

a su

dah

tidak

am

an

lagi

ting

gal b

erse

bela

han

deng

an p

esan

tren

te

rseb

ut k

aren

a se

ring

mel

akuk

an p

enga

ncam

an

atau

pen

grus

akan

terp

adap

rum

ah p

endu

duk.

Be

bera

pa h

ari s

ebel

umny

a ru

mah

war

ga (A

gus

Win

dart

o da

n Sr

i Rej

eki)

diru

sak

oleh

sek

elom

pok

oran

g se

kita

r 50

oran

g ya

ng m

engg

unak

an

penu

tup

waj

ah s

erta

men

ggun

akan

cel

ana

cong

kran

g, w

arga

men

duga

mer

eka

dari

kelo

mpo

k pe

ngaj

ian

ters

ebut

. bah

kan

para

pe

laku

dal

am a

ksin

ya m

engg

unak

an s

enja

ta

taja

m u

ntuk

men

ganc

am w

arga

3 M

aret

Des

a Ta

man

tirto

, Ke

cam

atan

Ka

siha

n,

Kabu

pate

n Ba

ntul

, D

IY

war

gaPe

sant

ren,

TK,

SD

, Dar

usun

nah

24Pe

ngge

rebe

kan

Yaya

san

Al

Mag

furll

ah

Pada

har

i Rab

u, ta

ngga

l 05

Mar

et 2

014

puku

l 17

.00

WIB

terja

di d

emon

stra

si y

ang

men

gepu

ng

yaya

san

ters

ebut

. Dem

o ya

ng d

ipim

pin

oleh

A

ndy

Mul

ya (K

etua

Gap

as),

angg

ota

FPI d

an

war

ga K

laya

n m

enim

bulk

an k

eric

uhan

, ham

pir

sera

tus

war

ga K

laya

n be

rger

ombo

l, be

rbon

dong

-bo

ndon

g m

engg

rebe

g te

mpa

t ter

sebu

t. Be

bera

pa w

arga

mai

n ha

kim

sen

diri,

mel

uapk

an

kem

arah

an d

enga

n ak

si m

enge

royo

k Je

mah

Al-

Mag

furll

ah .

Bebe

rapa

jam

aat p

un m

enga

lam

i ci

dera

dan

luka

leba

m d

i waj

ah. A

ksi i

ni b

erha

sil

dire

dam

ole

h pi

hak

kepo

lisia

n.Ad

apun

tunt

utan

dar

i pih

ak G

apas

sen

diri

men

gata

kan

bahw

a ”J

ika

dala

m te

mpo

2 h

ari

tem

pat t

erse

but b

elum

dik

oson

gkan

, “KA

MI”

(war

ga k

laya

n, F

PI, G

apas

, dll)

aka

n ke

mba

li da

tang

dan

men

geca

m, a

gar k

alia

n se

gera

an

gkat

kak

i dar

i sin

i dan

kam

i tak

seg

an-s

egan

m

erun

tuhk

an y

ayas

an in

i”.

05 M

aret

20

14 p

ukul

17

.00

WI

Des

a Kl

ayan

, Ke

cam

atan

G

unun

gjat

i, Ka

bupa

ten

Cire

bon

Jaw

a Ba

rat

Mas

aa F

PI d

an

Gap

asJe

maa

t Yay

asan

A

l Mag

furll

ah

Page 88: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201476

25Pe

ngep

unga

n G

erej

a Ka

tolik

St.

Stan

isla

us K

ostk

a Be

kasi

Pulu

han

aktiv

is Is

lam

For

um U

mat

Isla

m (F

UI)

dan

mas

sa in

tole

ran

dari

Fron

t Pem

bela

Isla

m

(FPI

) men

gepu

ng G

erej

a Ka

tolik

Par

oki S

anto

St

anis

laus

Kos

tka.

Rat

usan

mas

sa in

tole

ran

dari

orga

nisa

si m

assa

FU

I yan

g be

rpak

aian

ser

ba

putih

itu

mem

aksa

ger

eja

untu

k di

sege

l.

Sabt

u 22

M

aret

Kam

pung

Ka

limiri

ng R

T02/

RW04

, Kra

ngga

n,

Kelu

raha

n Ja

tisam

purn

a Ka

limiri

ng,

Keca

mat

an

Jatis

ampu

rna,

Ko

ta B

ekas

i, pr

ovin

si Ja

wa

Bara

t

FUI d

an F

PIJe

maa

t Ger

eja

Kato

lik P

arok

i Sa

nto

Stan

isla

us

Kost

ka.

26In

timid

asi

terh

adap

Pen

deta

di

Gun

ungk

idul

Pada

tang

gal 

30 m

aret

201

4 Fr

ont J

ihad

Isla

m

bers

ama

Orm

as-o

rmas

Isla

m g

unun

g ki

dul

men

dam

ping

i war

ga m

enda

tang

i rum

ah

Pend

eta

Suja

rno

guna

men

gkla

rifika

si p

erih

al

pend

irian

ger

eja

dan

tinda

kann

ya d

alam

m

emur

tadk

an o

rang

-ora

ng m

uslim

di K

ec.

Giri

subo

kab

. Gun

ng K

idul

den

gan

cara

mem

ilih

war

ga m

uslim

kur

ang

mam

pu y

ang

seda

ng

beke

rja d

i lad

ang

30 M

aret

Gun

ung

Kidu

l, D

IYFJ

IPe

ndet

a Su

jarn

o

27U

jara

n ke

benc

ian

terh

adap

Joko

wi

Sekj

en M

ajel

is In

tele

ktua

l dan

Ula

ma

Mud

a In

done

sia

(MIU

MI),

Bac

htia

r Nas

ir m

enya

yang

kan

ulah

gub

ernu

r DKI

Jaka

rta

Joko

wi y

ang

mem

biar

kan

oran

g-or

ang

kafir

men

gam

bil k

ursi

ke

pem

impi

nan.

“Jok

owi e

man

g he

bat,

di S

olo

mew

aris

kan

pem

impi

n KA

FIR,

di J

akar

ta ju

ga m

ewar

iska

n pe

mim

pin

KAFI

R. S

elan

gkah

lagi

aka

n KA

FIR

kan

Indo

nesi

a,” s

indi

r Ust

az B

acht

iar N

asir

mel

alui

ac

coun

t tw

itter

nya,

Sab

tu (1

5/3/

2014

).

15 M

aret

Jaka

rta

Sekj

en M

ajel

is

Inte

lekt

ual d

an

Ula

ma

Mud

a In

done

sia

(MIU

MI),

Ba

chtia

r Nas

ir

Man

tan

Gub

ernu

r DKI

Jo

kow

i

Page 89: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201477

28Tu

duha

n pe

nist

aan

agam

a ke

pada

Mul

an

Jam

eela

Mul

an J

amee

la s

emak

in m

enja

di ta

rget

sas

aran

pa

ra h

ater

s-ny

a ya

ng m

em-b

ully

di s

osia

l m

edia

. Kin

i, ib

unda

Saf

eea

itu

tela

h di

tudi

ng

men

ista

kan

agam

a, k

aren

a m

engg

unak

an

jilba

b be

sar s

aat m

enut

upi k

eham

ilann

ya,

bebe

rapa

wak

tu la

lu. M

erek

a pu

n m

emin

ta

Fron

t Pem

bela

Isla

m (F

PI) m

elak

ukan

tind

akan

te

gas.

Saat

dit

anya

kep

ada

FPI D

KI, m

erek

a m

enga

ku

siap

men

inda

k te

gas

Mul

an J

amee

la, j

ika

terb

ukti

tela

h m

enis

taka

n ag

ama

sepe

rti y

ang

ditu

duhk

an.

“Kal

au m

eman

g be

nar d

an te

rbuk

ti, k

ita

akan

pr

oses

,” ka

ta S

ekre

tari

s D

ewan

Pim

pina

n D

aera

h (D

PD) F

ront

Pem

bela

Isla

m (F

PI)

DKI

Jak

arta

, Hab

ib N

ovel

Bam

u’m

in, R

abu

(26/

3/20

14).

26 M

aret

Jaka

rta

Peng

guna

sos

ial

med

iaM

ulan

Jem

mel

a

4.

Apr

il

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

29Pe

nyeg

elan

Ger

eja

Giri

subo

Fr

ont J

ihad

Isla

m (F

JI )

bers

ama

ratu

san

war

ga

men

yege

l Ger

eja

Kem

ah In

jil In

done

sia

di D

usun

W

idor

o ds

. Bal

ong

Kec.

Giri

subo

kab

. Gun

ng k

idul

ka

rena

keb

erad

aann

ya d

iang

gap

mer

esah

kan.

Ac

ara

ini a

dala

h tin

dak

lanj

ut d

ari k

unju

ngan

FJ

I dan

sej

umla

h w

arga

mus

lim k

e ke

diam

an

Pend

eta

Suja

rno

pada

tang

gal 3

0 M

aret

201

4.

6 A

pril

2014

Ds.

Balo

ng K

ec.

Giri

subo

kab

. G

unng

kid

ul

FJI

Ger

eja

Kem

ah

Injil

Giri

subo

Page 90: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201478

30D

ekla

rasi

ant

i Sy

iah

di B

andu

ngRi

buan

ora

ng d

ari b

erba

gai o

rgan

isas

i m

asya

raka

t Isl

am m

engh

adiri

dek

lara

si a

nti

Syia

h di

Mas

jid A

l Faj

r Jal

an C

ijagr

a Ba

ndun

g,

Seju

mla

h ul

ama

dari

berb

agai

pel

osok

Tan

ah

Air

hadi

r dal

am a

cara

ters

ebut

. Ant

ara

lain

MU

I Pu

sat A

hmad

Cho

lil, S

ekje

n Fo

rum

Um

at Is

lam

M

uham

mad

Alk

hath

ath,

Pen

guru

s M

UI J

awa

Tim

ur H

abib

Zei

n A

l Kaff

20 A

pril

Mas

jid A

l Faj

r Ja

lan

Cija

gra

Band

ung

Um

at Is

lam

dan

se

jum

lah

ulam

aJe

maa

t Syi

ah

31M

UI C

iam

is L

aran

g A

hmad

iyah

ibad

ahM

ajel

is U

lam

a In

done

sia

kabu

pate

n Ci

amis

m

enge

luar

kan

sura

t lar

anga

n ke

pada

Jem

aah

Ahm

adiy

ah u

ntuk

men

jala

nkan

ibad

ah.

Ala

sann

ya, u

ntuk

men

cipt

akan

sua

sana

kon

dusi

f da

n pe

rsau

dara

an d

i kab

upat

en C

iam

is, J

awa

Bara

t. “U

ntuk

teta

p te

rcip

tany

a ko

ndus

ifita

s Ka

bupa

ten

Ciam

is d

an p

ersa

udar

aan

anta

r um

at Is

lam

, di

hara

pkan

pim

pina

n A

hmad

iyah

Cia

mis

unt

uk

tidak

mel

aksa

naka

n ke

giat

an a

papu

n di

mas

jid

Ahm

adiy

ah N

ur K

hila

fat,”

uja

r Ket

ua U

mum

M

UI K

abup

aten

Cia

mis

, Ahm

ad H

iday

at, d

alam

ke

tera

ngan

nya

24 A

pril

Ciam

is Ja

wa

Bara

tM

UI K

ab. C

iam

isJA

I Cia

mis

32Pe

nola

kan

Pask

ah

Adiy

usw

o di

G

unun

gkid

ul

Terja

di p

enol

akan

bes

ar-b

esar

an m

enge

nai

Pask

ah A

diyu

swo

oleh

war

ga p

aliy

an o

rmas

is

lam

, pon

dok

pesa

ntre

n,  t

akm

ir-ta

kmir

mas

jid d

an to

koh-

toko

h ag

ama

di D

IY m

elal

ui

pem

asan

gan

span

duk

dan

peng

umpu

lan

tand

atan

gan.

  Bah

kan

ketu

a FK

UB

suda

h m

embe

ri re

kom

enda

si a

gar t

idak

dila

ksan

akan

di

Gun

ung

kidu

l

Akh

ir A

pril

Gun

ungk

idul

, DIY

Seju

mla

h or

mas

Is

lam

Gun

ungk

idul

Peny

elen

ggar

a Pa

skah

Adi

yusw

o

Page 91: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201479

5.

Mei

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

33Pe

nyer

anga

n ak

tivis

FLI

G

unun

gkid

ul

Mas

sa y

ang

men

amak

an d

iri s

ebag

ai F

JI (F

ront

Ji

had

Isla

m m

enye

rang

seo

rang

akt

ivis

For

um

Lint

as Im

an d

i Gun

ungk

idul

. Kas

us k

eker

asan

in

i ter

jadi

di d

ua te

mpa

t kej

adia

n pe

rkar

a,

pert

ama

di p

erem

pata

n ta

k ja

uh d

ari g

edun

g D

ewan

Per

wak

ilan

Dae

rah

Gun

ungk

idul

yan

g m

enga

kiba

tkan

ker

usak

an m

obil

dan

keke

rasa

n fis

ik te

rhad

ap k

orba

n.

Sela

in m

elak

ukan

kek

eras

an te

rhad

ap A

zis,

FJI j

uga

mel

akuk

an p

enol

akan

ata

s re

ncan

a pe

laks

anaa

n ha

ri Pa

skah

den

gan

mem

asan

g sp

andu

k di

ber

baga

i tem

pat s

trat

egis

di

Gun

ungk

idul

, tid

ak h

anya

itu,

FJI

juga

mel

akuk

an

intim

idas

i ter

hada

p sa

lah

seor

ang

peng

urus

G

erej

a te

rkai

t den

gan

hari

pask

ah y

ang

akan

di

laks

anak

an p

ada

tang

gal 3

1 M

ei 2

014.

2 M

eige

dung

Dew

an

Perw

akila

n D

aera

h G

unun

gkid

ul

FJI

Am

inud

din

Azi

s (K

et.F

orum

Lin

tas

Iman

)

34Pe

nyer

anga

n ak

tivis

FLI

G

unun

gkid

ul

Mas

sa y

ang

men

amak

an d

iri s

ebag

ai F

ront

Jiha

d Is

lam

(FJI

) men

yera

ng s

eora

ng a

ktiv

is F

orum

Li

ntas

Iman

di d

epan

kan

tor P

olre

s G

unun

gkid

ul.

Keke

rasa

n itu

mer

upak

an k

elan

juta

n da

ri tin

daka

n ya

ng s

ama

dila

kuka

n ol

eh g

erob

olan

or

ang

yang

sam

a se

belu

mny

a di

per

empa

tan

tidak

jauh

dar

i ged

ung

DPR

D.

2 M

eiKa

ntor

Pol

res

Gun

ungk

idul

FJI

Seor

ang

aktiv

is

FLI

35In

timid

asi

terh

adap

um

at

Kris

ten

Fron

t Jih

ad Is

lam

(FJI

) m

elak

ukan

intim

idas

i te

rhad

ap s

alah

seo

rang

pen

guru

s G

erej

a te

rkai

t de

ngan

har

i pas

kah

yang

aka

n di

laks

anak

an

pada

tang

gal 3

1 M

ei 2

014.

Mei

Gun

ungk

idul

DIY

FJI

Um

at K

ristia

ni

36Pe

lara

ngan

pe

raya

an P

aska

h te

rbuk

a

Pera

yaan

Pas

kah

yang

renc

anan

ya a

kan

diha

diri

oleh

ribu

an u

mat

Kris

tiani

dar

i ber

baga

i pro

vins

i da

n di

adak

an d

item

pat t

erbu

ka s

ecar

a be

rsam

a-sa

ma

tera

ncam

gag

al.

2 M

eiG

unun

gkid

ul D

IYFJ

IU

mat

Kris

tiani

Page 92: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201480

Ketu

a FJ

I (Fr

on Ji

had

Isla

m) A

bdur

rahm

an

men

olak

per

ayaa

n te

rseb

ut d

iada

kan.

Spa

nduk

pe

nola

kan

tela

h di

pasa

ng d

i ber

baga

i tem

pat

seba

gai b

entu

k pe

nola

kan

FJI.

37Pe

mba

kara

n ge

reja

di S

umat

ra

Bara

t

Tela

h te

rjadi

pem

baka

ran

gere

ja o

leh

oran

g tid

ak

dike

nal.

Did

uga

peris

tiwa

pem

baka

ran

Ger

eja

St

Mar

ia D

iang

kat K

e Su

rga

itu te

lah

dire

ncan

akan

.Te

riaka

n ke

baka

ran

mem

buat

war

ga y

ang

lain

be

rdat

anga

n da

n be

rusa

ha m

emad

amka

n ap

i. Ke

siga

pan

war

ga m

enja

dika

n ap

i cep

at

dipa

dam

kan

dan

tidak

men

imbu

lkan

ker

ugia

n ya

ng le

bih

besa

r.M

enur

ut p

enut

uran

war

ga y

ang

lain

, seb

elum

ge

reja

dik

etah

ui te

rbak

ar, i

a se

mpa

t ber

papa

san

di ja

lan

depa

n ru

mah

den

gan

sese

oran

g ya

ng

tidak

dik

enal

men

gend

arai

mot

or V

ario

war

na

hita

m. S

ayan

gnya

, ia

tidak

men

ging

at n

omer

ke

ndar

aann

ya. N

amun

, ia

mas

ih in

gat w

ajah

or

ang

itu. K

ini,

peris

tiwa

pem

baka

ran

gere

ja

yang

ber

ada

di w

ilaya

h Pa

roki

Kel

uarg

a Ku

dus

Pasa

man

itu

tela

h di

tang

ani k

epol

isia

n. P

ihak

ke

polis

ian

pun

tela

h m

elak

ukan

ola

h TK

P.

4 M

ei 2

014

Kina

li, P

asam

an

Sum

atra

Bar

atO

rang

tida

k di

kena

lG

erej

a St

Mar

ia

Dia

ngka

t Ke

Surg

38Pe

lara

ngan

pe

ngaj

ian

Ahm

adiy

ah B

ekas

i

Seki

tar 3

0 or

ang

dari

kelo

mpo

k or

gani

sasi

m

asya

raka

t (or

mas

) men

data

ngi M

asjid

Al-

Mis

bah,

tem

pat p

erib

adat

an A

hmad

iyah

di

Jala

n Pa

ngra

ngo,

Jatib

enin

g, P

ondo

k G

ede,

Kot

a Be

kasi

. Ger

ombo

lan

mas

sa te

rseb

ut d

atan

g m

emin

ta p

enga

jian

dibu

bark

an.

“Mer

eka

bert

eria

k m

inta

pen

gajia

n di

buba

rkan

,” de

mik

ian

kata

Juru

Bic

ara

Ahm

adiy

ah, D

eden

Su

jana

kep

ada

war

taw

an, M

ingg

u (1

1/5/

2014

).

11 M

eiJa

lan

Pang

rang

o,

Jatib

enin

g,

Pond

ok G

ede,

Ko

ta B

ekas

i

30 o

rang

dar

i ke

lom

pok

orga

nisa

si

mas

yara

kat (

orm

as)

JAI B

ekas

i

Page 93: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201481

39Pe

nyes

atan

ke

luar

ga H

arya

nto

Pulu

han

angg

ota

Fron

t Pem

bela

Isla

m (F

PI) t

elah

m

enda

tang

i ked

iam

an H

arya

nto

yang

ber

alam

at

di K

ampu

ng K

okol

ajia

tepa

tnya

Kaw

asan

Pa

sar R

ajaw

ali,

Keca

mat

an M

aris

o, M

akas

sar,

diam

anka

n Po

lrest

abes

Mak

assa

r. la

ntar

an

anak

nya

bern

ama

Yaya

t di

tudi

ng m

enga

nut

alira

n se

sat t

erse

but

seki

ra p

ukul

21.

30, W

ita.

Ata

s tu

duha

n te

rseb

ut P

olre

stab

es M

akas

sar

men

ahan

Har

yant

o se

kelu

arga

.D

idug

a Ya

yat b

erpe

ndap

at b

ahw

a da

lam

kita

b su

ci A

lqur

an y

ang

ditu

runk

an N

abi M

uham

mad

SA

W h

anya

sat

u su

rah,

yak

ni A

lfatih

a, s

edan

gkan

su

rah

lain

nya

dika

rang

ole

h pa

ra s

yekh

dan

be

bera

pa a

jara

n la

inny

a.

15 M

eiKa

mpu

ng

Koko

lajia

te

patn

ya K

awas

an

Pasa

r Raj

awal

i, Ke

cam

atan

M

aris

o, M

akas

sar,

diam

anka

n Po

lrest

abes

M

akas

sar.

FPI

Har

yant

o se

kelu

arga

40Pe

mbu

bara

n ke

giat

an

peng

ajia

n di

Ba

ntul

Seke

lom

pok

oran

g se

kita

r 30

oran

g de

ngan

m

enga

tasn

amak

an la

skar

FJI

dan

FU

I dat

ang

dan

mem

buba

rkan

pak

sa k

egia

tan

peng

ajia

n ya

ng d

ilaks

anak

an o

leh

Maj

elis

Ta’

lim R

audh

atul

Ja

nnah

.Ke

giat

an d

ziki

r yan

g di

pim

pin

oleh

Ust

adz

Arifi

n da

ri Po

npes

Al W

ahid

Sut

opad

an, N

gest

ihar

jo,

Kasi

han

Bant

ul s

edan

gkan

pem

bica

ra y

aitu

Ba

pak

Oth

man

Om

ar S

hiha

b, L

c, M

A (J

akar

ta)

deng

an te

ma

“Bag

aim

ana

Mem

bang

un

Mas

yara

kat y

ang

Isla

mi”

.A

lasa

n pe

mbu

bara

n ka

rena

pem

bica

ra U

st

Oth

man

Om

ar S

hiha

b, L

c, M

A d

inila

i mer

upak

an

peng

anut

faha

m S

yiah

. Pad

a um

umny

a FJ

I tid

ak

mem

perm

asal

ahka

n ke

giat

an p

enga

jian

nam

un

mem

perm

asal

ahka

n pe

mbi

cara

yan

g di

angg

ap

sesa

t yai

tu d

idug

a pe

mbi

cara

pen

ganu

t alir

an

Syia

h.

18 M

eiek

s SD

Kad

ipiro

IV

Dus

un S

umbe

ran

Rt.0

9 N

gest

ihar

jo,

Kasi

han,

Ban

tul,

DIY

FJI

Jem

aat

Peng

ajia

n M

ajel

is

Ta’li

m R

audh

atul

Ja

nnah

Page 94: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201482

41Pe

nyer

anga

n ru

mah

Dire

ktur

G

alan

g Pr

ess

di

Slem

an

Seke

lom

pok

oran

g ya

ng d

idug

a FP

I men

yera

ng

rum

ah B

apak

Juliu

s (D

irekt

ur G

alan

g Pr

ess)

di

daer

ah B

esi/J

alan

Kal

iura

ng, S

lem

an, Y

ogya

kart

a.

Wak

tu it

u ib

u-ib

u se

dang

men

gada

kan

ibad

ah

rosa

rio d

i rum

ahny

a. P

ak Ju

lius

dan

bebe

rapa

w

arga

jem

aat m

enga

lam

i luk

a se

rius,

kare

na

dipu

kuli

deng

an b

esi d

an d

ilem

par p

ot. S

eora

ng

kru

Kom

pas T

V m

enja

di k

orba

n pe

ram

pasa

n ka

mer

a ke

tika

teng

ah m

elip

ut.

GKR

Hem

as la

ngsu

ng tu

run

ke la

pang

an.

29 M

ei

Besi

/Jal

an

Kaliu

rang

, Sle

man

, Yo

gyak

arta

Mas

sa F

PI Ju

lius

dan

bebe

rapa

w

arga

jem

aat

dan

seor

ang

war

taw

an

42Pe

nyeb

aran

ke

benc

an a

gam

aKe

tua

Maj

elis

Per

timba

ngan

Pus

at P

arta

i Am

anat

N

asio

nal (

PAN

) Am

ien

Rais

ditu

ding

mel

akuk

an

prov

okas

i den

gan

men

ggun

akan

sen

timen

ag

ama

terk

ait p

erny

ataa

nnya

tent

ang

perlu

nya

sem

anga

t ‘Pe

rang

Bad

ar’ u

ntuk

mem

enan

gkan

pa

sang

an y

ang

dius

ung

Part

ai G

erak

an In

done

sia

Raya

(Ger

indr

a) P

rabo

wo

Subi

anto

-Hat

ta R

ajas

a da

lam

pem

iliha

n pr

esid

en (P

ilpre

s) 9

Juli

2014

.“D

ahul

ukan

per

juan

gan

ketim

bang

bag

i-ba

gi h

arta

ram

pasa

n pe

rang

,” kat

a A

mie

n m

enyi

tir s

eman

gat d

alam

Per

ang

Bada

r, Se

lasa

(2

7/5/

2014

). “J

anga

n (m

enta

l dal

am) P

eran

g U

hud,

wan

i pira

ata

u ba

gaim

ana

nant

i ram

pasa

n pe

rang

nya,”

imbu

h di

a.

27 M

eiM

asjid

Agu

ng A

l-A

zhar

, Jak

arta

.A

min

Rai

sPa

sang

an

Joko

wi-J

K

43A

nggo

ta JA

T Pu

kul

Slan

ker

Seke

lom

pok

oran

g ya

ng m

engg

unak

an a

trib

ut

Jam

aah

Ans

haru

t Tau

hid

mem

ukul

i seo

rang

pe

nont

on a

cara

mus

ik d

i are

a ca

r-fr

ee d

ay (C

FD)

di S

urak

arta

, Jaw

a Te

ngah

. A

nggo

ta JA

T te

rseb

ut m

emin

ta s

ebua

h pe

rtun

juka

n m

usik

yan

g di

gela

r Sla

nker

s So

lo

dihe

ntik

an ta

npa

alas

an y

ang

jela

s.

15 Ju

ni

2014

.D

epan

hal

te

Batik

Sol

o Tr

ans

Sriw

edar

i, Su

raka

rta,

Jaw

a Te

ngah

.

Ang

gota

JAT

Seor

ang

peno

nton

aca

ra

mus

ik

Page 95: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201483

6.

Juni

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

44Pe

rusa

kan

bang

unan

tem

pat

ibad

ah d

i Sle

man

Maj

elis

Jem

aat G

erej

a Pa

ntek

osta

di I

ndon

esia

Pa

nguk

an, T

ridad

i, Sl

eman

, mel

apor

kan

peru

saka

n ba

ngun

an y

ang

digu

naka

n se

baga

i te

mpa

t iba

dah

ke P

olda

Dae

rah

Istim

ewa

Yogy

akar

ta, S

enin

2 J

uni 2

014.

Per

usak

an o

leh

mas

sa b

erju

bah

dan

berp

eci t

erja

di p

ada

Aha

d.

Peny

eran

gan

ini b

erm

ula

ketik

a pa

ra je

maa

t m

embu

ka s

egel

ban

guna

n itu

.

1 Ju

ni 2

014.

Pang

ukan

, Trid

adi,

Slem

an, D

IYW

arga

into

lera

nJe

maa

t Ger

eja

Pant

ekos

ta

di In

done

sia

Pang

ukan

45Pe

nger

oyok

an

war

ga S

yiah

Terja

di p

enge

royo

kan

berm

otif

agam

a pa

da

war

ga S

yiah

Ter

nate

Mal

uku

Uta

ra, 3

Jun

i 201

4 di

ni h

ari.

Pen

gero

yoka

n itu

dila

kuka

n ol

eh 2

0 or

ang

Jam

aah

Tabl

igh.

Sat

u or

ang

war

ga S

yiah

m

enja

di k

orba

n at

as p

eris

tiwa

ters

ebut

.

3 Ju

niKo

ta Te

rnat

e M

aluk

u U

tara

Jam

aah

Tabl

igh

War

ga S

yiah

46Pe

nyes

atan

alir

an

Taju

l Kha

lwat

iyah

Sy

ekh

Yusu

f

Maj

elis

Ula

ma

Indo

nesi

a (M

UI)

Kabu

pate

n Si

njai

men

yata

kan

alira

n Ta

jul K

halw

atiy

ah

Syek

h Yu

suf d

i Des

a Ka

lolin

g, K

ecam

atan

Sin

jai

Tim

ur, K

abup

aten

Sin

jai s

ebag

ai a

liran

ses

at.

Hal

ini s

esua

i fat

wa

yang

dik

elua

rkan

Pim

pina

n D

aera

h M

UI K

abup

aten

Sin

jai d

enga

n Su

rat

Kepu

tusa

n Fa

twa

bern

omor

01/

MU

I-SJ/

VI

/201

4.Is

i fat

wa

ters

ebut

ant

ara

lain

bah

wa

Taju

l Kh

alw

atiy

ah S

yekh

Yus

uf G

owa

seca

ra

khus

us d

i Des

a Ka

lolin

g da

n se

cara

um

um

di K

abup

aten

Sin

jai b

aik

dari

sis

i key

akin

an

mau

pun

peng

amal

an, a

dala

h fa

ham

yan

g m

enyi

mpa

ng d

an m

enye

satk

an.

6 Ju

niD

esa

Kalo

ling,

Ke

cam

atan

Sin

jai

Tim

ur, K

abup

aten

Si

njai

MU

I Kab

upat

en

Sinj

aiJe

maa

t alir

an

Taju

l Kha

lwat

iyah

Sy

ekh

Yusu

f

Page 96: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201484

47Pe

rusa

kan

rum

ah

kare

na tu

duha

n se

sat

Seor

ang

tidak

dik

enal

mel

akuk

an p

elem

para

n ba

ru d

an p

erus

akan

rum

ah K

epal

a D

usun

Ba

inan

g, L

ime,

yan

g ju

ga o

rang

tua

Jem

man

g,

oran

g ya

ng d

idug

a p

enye

bar a

liran

Taj

ul

Khal

wat

iyah

Sye

kh Y

usuf

.Ka

pols

ek S

inja

i Tim

ur, A

KP H

Abd

ul H

aris

m

enga

taka

n, h

ingg

a ki

ni p

ara

pela

ku b

elum

te

riden

tifika

si. P

ihak

nya

tela

h m

emin

ta

kete

rang

an li

ma

oran

g sa

ksi t

erka

it pe

lem

para

n te

rseb

ut.

6 Ju

niD

usun

Bai

nang

, Li

me,

Sin

jau

Tim

ur,

Sinj

ai, S

ulaw

esi

Sela

tan

Ora

ng ti

dak

dike

nal

Rum

ah K

epal

a D

usun

Bai

nang

48Pe

nola

kan

pem

bang

unan

M

usha

lla d

i Bal

i

Alia

nsi H

indu

Mud

a In

done

sia

men

olak

pe

mba

ngun

an te

mpa

t iba

dah

non

Hin

du a

tau

Mus

hola

yan

g re

ncan

anya

aka

n di

dirik

an d

i jal

ur

utam

a D

enpa

sar-

Sing

araj

a, w

ilaya

h G

itgit

yang

te

rleta

k di

kaw

asan

suc

i, Ke

cam

atan

Suk

asad

a.“K

ami d

ari A

lians

i Hin

du M

uda

Indo

nesi

a m

enya

taka

n as

pira

si m

asya

raka

t, te

rkai

t den

gan

kere

saha

n da

n ke

khaw

atira

n ak

an h

ilang

nya

eksi

sten

si u

mat

Hin

du d

an b

uday

a Ba

li,

sehu

bung

an d

enha

n re

ncan

a ak

an d

iban

gunn

ya

tem

pat i

bada

h, M

osho

la d

i jal

ur u

tam

a D

enpa

sar-

Sing

araj

a, w

ilaya

h G

itgit,

” kat

a Ko

ordi

nato

r Alia

nsi

Hin

du M

uda

Indo

nesi

a Ag

us P

urna

ma

Wira

wan

us

ai m

enya

mpa

ikan

asp

irasi

nya

di D

PRD

Ka

bupa

ten

Bule

leng

,

12 Ju

niKe

c. S

ukad

ana,

D

enpa

sar B

ali

Alia

nsi H

indu

Mud

a In

done

sia

Jem

aat M

usha

lla

49Ka

mpa

nye

SARA

te

rhad

ap Jo

kow

i m

elal

ui T

ablo

id

Dew

an P

impi

nan

Caba

ng P

DI P

erju

anga

n La

mon

gan

men

yebu

tkan

tabl

oid

Obo

r Rak

yat

bere

dar d

i sej

umla

h pe

sant

ren

yang

ters

ebar

di

27

keca

mat

an d

i Lam

onga

n. T

im p

emen

ang

Joko

wi-J

K su

dah

mel

akuk

an k

larifi

kasi

ke

seju

mla

h pe

sant

ren

di L

amon

gan.

14 Ju

niLa

mon

gan

Jaw

a Ti

mur

Tida

k di

keta

hui

Capr

es Jo

kow

i

Page 97: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201485

50Ka

mpa

nye

SARA

te

rhad

ap Jo

kow

i m

elal

ui T

ablo

id

Tabl

oid

Obo

r Rak

yat k

emba

li be

reda

r di

Suka

bum

i, Ja

wa

Bara

t. H

ari i

ni, K

amis

(19/

6/20

14),

sebe

las

pesa

ntre

n ke

mba

li di

kirim

i Tab

loid

Obo

r Ra

kyat

edi

si p

erta

ma.

Tab

loid

dik

irim

kan

mel

alui

se

oran

g ya

ng m

enge

mud

ikan

sep

eda

mot

or.

Sala

h sa

tu y

ang

men

erim

a ki

riman

tabl

oid

kont

rove

rsia

l itu

ada

lah

Pesa

ntre

n N

urul

Hud

a di

Ka

mpu

ng P

amoy

anan

, Des

a W

alur

an, K

ecam

atan

W

alur

an. S

edik

itnya

20

ekse

mpl

ar d

ikiri

mi o

leh

peng

enda

ra s

eped

a m

otor

yan

g di

berik

an

kepa

da a

nak

keci

l unt

uk d

isam

paik

an k

epad

a pi

mpi

nan

ponp

es it

u.

Beru

ntun

g, p

impi

nan

Ponp

es N

urul

Hud

a, U

stad

A

nwar

Sad

ad la

ngsu

ng m

enga

man

kan

tabl

oid

ters

ebut

. Tab

loid

ini d

iang

gap

mer

esah

kan,

te

ruta

ma

pim

pina

n po

npes

. Mer

eka

bere

ncan

a m

elap

orka

n ka

sus

ini k

epad

a Pa

nitia

Pen

gaw

as

Pem

ilu (P

anw

aslu

) kar

ena

dian

ggap

bag

ian

dari

kam

pany

e hi

tam

.

19 Ju

niSu

kabu

mi J

awa

Bara

tTi

dak

dike

tahu

iCa

pres

Joko

wi

51Ka

mpa

nye

SARA

te

rhad

ap Jo

kow

i m

elal

ui T

ablo

id

Tabl

oid

“Obo

r Rak

yat”

edi

si k

etig

a ya

ng m

emua

t be

rita

bern

uans

a SA

RA y

ang

men

yudu

tkan

pa

sang

an Jo

ko W

idod

o-Ju

suf K

alla

kem

bali

bere

dar d

i Kab

upat

en Je

mbe

r, Ja

wa

Tim

ur.

“Kam

i men

yaya

ngka

n m

asih

ber

edar

nya

tabl

oid

yang

ber

isi k

ampa

nye

hita

m d

enga

n is

u SA

RA

itu d

an s

ejau

h in

i bel

um a

da ti

ndak

an te

gas

terh

adap

pen

yeba

r tab

loid

Obo

r di J

embe

r,”

kata

Ket

ua G

erak

an P

emud

a A

nsor

Jem

ber A

yub

Juna

idi,

Sabt

u.

Men

urut

dia

, Obo

r Rak

yat e

disi

ket

iga

itu s

enga

ja

diki

rimka

n ke

sej

umla

h po

ndok

pes

antr

en d

i Je

mbe

r den

gan

setia

p pe

sant

ren

diki

rimi l

ebih

da

ri 10

eks

empl

ar.

21 Ju

niJe

mbe

r Jaw

a Ti

mur

Tida

k di

keta

hui

Capr

es Jo

kow

i

Page 98: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201486

52Pe

mbu

bara

n pe

ngaj

ian

Syia

h di

M

akas

sar

LPA

S (L

emba

ga P

embu

ru A

liran

Ses

at)

bers

ama

Pols

ek K

ec. M

angg

ala

Kota

Mak

assa

r m

embu

bark

an P

enga

jian

alira

n se

sat S

yiah

pi

mpi

nan 

Ir. M

utaq

in A

ziki

n di

Mak

assa

r. `

Acar

a pe

ngaj

ian

yang

dih

adiri

ole

h 14

ora

ng

jem

aat,

terd

iri d

ari 6

laki

-laki

dan

8 p

erem

puan

itu

dih

entik

an d

an s

elur

uh je

maa

tnya

dib

awa

apar

at k

e ka

ntor

Pol

sek

Man

ggal

a un

tuk

dim

inta

i ke

tera

ngan

lebi

h la

njut

.A

lasa

n pe

mbu

bara

n pe

ngaj

ian

ters

ebut

ka

rena

ada

dug

aan

war

ga je

maa

t pen

gajia

n m

empr

akte

kkan

nik

ah m

utah

. Pas

alny

a se

tiap

peng

ajia

n m

erek

a be

rlang

sung

pad

a ja

m

tert

entu

lam

pu ru

mah

dip

adam

kan.

Kad

ang

lam

pu te

rasn

ya ju

ga d

ipad

amka

n. S

elai

n itu

be

bera

pa m

obil

mew

ah s

erin

g te

rpar

kir d

isan

a

26 Ju

niJl.

Man

ggal

a Ra

ya N

o. 9

3/11

1 Bl

ok V

, Kel

urah

an

Man

ggal

a,

Keca

mat

an

Man

ggal

a,

Mak

asar

, Sul

awes

i Se

lata

n

LPA

S da

n Po

lsek

Ke

c. M

angg

ala

Jem

aat

peng

ajia

n Sy

iah

7.

Juli

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

53Ke

kera

san

kare

na

duga

an a

liran

se

sat

Kare

na d

ugaa

n be

rkem

bang

nya

ajar

an s

esat

di

Blan

g Ra

ya, K

ecam

atan

Mua

ra T

iga,

Kab

upat

en

Pidi

e, te

lah

terja

di b

entr

ok m

assa

l ant

ara

war

ga

deng

an a

ktiv

is T

im R

elaw

an A

ceh

(TRA

).

Bent

roka

n itu

dip

icu

oleh

dug

aan

adan

ya

di a

ntar

a an

ggot

a TR

A, y

akni

Mus

lim y

ang

kebe

tula

n w

arga

Bla

ng R

aya

ikut

dal

am

kelo

mpo

k aj

aran

ses

at. W

arga

tak

men

ghen

daki

ia

teta

p be

rada

di d

esa

itu.

Aki

batn

ya, S

eban

yak

15 a

nggo

ta T

RA te

rluka

dan

se

mua

ken

dara

an m

erek

a di

baka

r mas

sa

Jum

at 1

8 Ju

li 20

14Bl

ang

Raya

, Ke

cam

atan

Mua

ra

Tiga

, Kab

upat

en

Pidi

e, N

AD

War

ga B

lang

Ray

aA

nggo

ta T

RA

Page 99: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201487

54U

paya

pem

aksa

an

busa

na

keag

amaa

n

The

Hin

du C

ente

r of I

ndon

esia

men

girim

sura

t ke

bera

tan

kepa

da p

impi

nan

Hip

erm

art B

ali y

ang

tela

h m

embe

rlaku

kan

prog

ram

pak

aian

mus

lim

bagi

kar

yaw

an H

iper

mar

t Bal

i den

gan

alas

an u

ntuk

m

engh

orm

ati b

ulan

suci

Ram

adla

n. P

rogr

am

busa

na te

rseb

ut b

erup

a pe

ci b

agi k

arya

wan

laki

-la

ki d

an k

erud

ung

bagi

kar

yaw

an p

erem

puan

19 Ju

li 20

14D

enpa

sar B

ali

Hip

erm

art B

ali

Kary

awan

H

iper

mar

t Bal

i

55U

paya

pem

aksa

an

busa

na

keag

amaa

n

The

Hin

du C

ente

r of I

ndon

esia

men

girim

sura

t ke

bera

tan

kepa

da p

impi

nan

PT Ja

sam

arga

Bal

i ya

ng te

lah

mem

berla

kuka

n pr

ogra

m p

akai

an

mus

lim b

agi p

etug

as ja

lan

tol d

i Bal

i den

gan

alas

an

untu

k m

engh

orm

ati b

ulan

suci

Ram

adla

n. P

rogr

am

busa

na te

rseb

ut b

erup

a pe

ci b

agi k

arya

wan

laki

-la

ki d

an k

erud

ung

bagi

kar

yaw

an p

erem

puan

15 Ju

liD

enpa

sar B

ali

Pt Ja

sam

arga

Bal

iPe

tuga

s to

l

8.

Agu

stus

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

56M

UI t

olsk

Bah

a’i

men

jadi

aga

ma

Ketu

a D

ewan

Pim

pina

n M

ajel

is U

lam

a In

done

sia

(MU

I) M

uhyi

din

Dju

naid

i men

yata

kan,

san

gat

tidak

set

uju

jika

Baha

’i di

akui

seb

agai

sal

ah s

atu

agam

a re

smi d

i Ind

ones

ia.

“Bah

a’i m

erup

akan

per

panj

anga

n ta

ngan

dar

i sek

te

yang

mas

ih m

emili

ki h

ubun

gan

hist

oris

deng

an

Islam

. Jad

i, san

gat t

idak

setu

ju ji

ka B

aha’i

dia

kui

seba

gai a

gam

a ba

ru o

leh

pem

erin

tah,”

uja

r Muh

yidi

n

Sela

sa

(12/

8).

Jaka

rta

Ketu

a D

ewan

Pi

mpi

nan

Maj

elis

U

lam

a In

done

sia

(MU

I) M

uhyi

din

Dju

naid

i

Um

at B

aha’

i

57D

esak

an

krim

inal

isas

i te

rdug

a al

iran

sesa

t

Pulu

han

angg

ota

Foru

m U

mat

Isla

m (F

UI)

Sum

ater

a U

tara

(Sum

ut) b

erse

rta

Foru

m

Mas

yara

kat A

nti A

liran

Ses

at (F

MA

AS)

Sum

ut

men

data

ngi k

anto

r Kej

aksa

an T

ingg

i Sum

ut

(Kej

ati S

umut

) unt

uk m

ende

sak

piha

k pe

nyid

ik

sege

ra m

elim

pahk

an b

erka

s Sy

eh A

hmad

Arip

in

ke P

enga

dila

n un

tuk

diad

ili.

14 A

gust

usKe

jati

Sum

atra

U

tara

Foru

m U

mat

Isla

m

(FU

I) Su

mat

era

Uta

ra (S

umut

) be

rser

ta F

orum

M

asya

raka

t Ant

i A

liran

Ses

at

(FM

AA

S)

Syek

h A

hmad

A

rifin

Page 100: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201488

58D

idis

krim

inas

i ka

rena

jilb

abG

ara-

gara

men

ggun

akan

jilb

ab d

i sek

olah

, Fab

ila

Wid

y Afi

ni L

okah

ita, s

eora

ng si

swi S

ekol

ah D

asar

(S

D) N

eger

i Ent

rop,

Pap

ua ti

dak

diiz

inka

n m

engi

kuti

kegi

atan

bel

ajar

men

gaja

r di k

elas

. Ia d

ianc

am a

kan

dike

luar

kan

dari

seko

lah

nege

ri te

rseb

ut.

18 A

gust

usEn

trop

Jaya

pura

Pa

pua

Gur

u Se

kola

h D

asar

(S

D) N

eger

i Ent

rop

Sisw

i SD

9.

Sept

embe

r

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

59Pe

nyes

atan

te

rhad

ap k

lp la

inFo

rum

Mas

yara

kat A

nti A

liran

Ses

at (F

MA

AS)

m

ende

sak

Keja

tisu

dan

inst

itusi

pen

egak

huk

um

lain

nya

men

yege

l ged

ung

peng

ajia

n Ta

reka

t Ts

aman

iyah

dan

men

angk

ap p

impi

nann

ya, S

yekh

Ah

mad

Arifi

n, a

gar t

idak

terja

di k

eres

ahan

di

kala

ngan

um

at Is

lam

Sum

ut k

husu

snya

di M

edan

.

1 Sept

embe

rJa

lan

Kary

a Ba

kti,

Keca

mat

an M

edan

Jo

hor.

Sum

atra

U

tara

Foru

m M

asya

raka

t A

nti A

liran

Ses

at

(FM

AA

S)

Sye

kh A

hmad

A

rifin

60Pe

nyeg

elan

ger

eja

di P

amul

ang

War

ga m

elak

ukan

pen

yege

lan

rum

ah ib

adah

m

ilik

Ger

eja

Kris

ten

Bata

k Ka

ro d

enga

n al

asan

so

al p

eriji

nan,

kar

ena

sebe

lum

mer

eka

ada

disi

ni

gere

ja te

lah

lebi

h du

lu a

da, k

aren

a se

belu

mny

a te

mpa

t ter

sebu

t ada

lah

tem

pat s

ampa

h ya

ng d

i be

li la

lu d

iban

gun

gere

ja s

ebel

um a

dany

a Vi

lla

Pam

ulan

g. P

ihak

ger

eja

mem

bant

ah m

emba

ntah

pe

rsoa

lan

stat

us ij

in y

ang

ilega

l ser

ta a

dany

a ke

resa

haan

dis

aat j

emaa

t sed

ang

berib

adah

di

gere

ja te

rseb

ut y

ang

men

jadi

per

mas

alah

an

sehi

ngga

war

ga s

ekita

r men

ghen

daki

rum

ah

ibad

ah te

rseb

ut d

itutu

p.

22

Sept

embe

rPe

rum

ahan

Vila

Pa

mul

ang,

Blo

k V,

RT

04/1

6,

Jala

n Is

may

a Ra

ya P

amul

ang

Teng

eran

g Se

lata

n, B

ante

n

War

gaJe

maa

t Ger

eja

Kris

ten

Bata

k Ka

ro

61Pe

nola

kan

GBI

di

Mal

ang

War

ga y

ang

men

gata

snam

akan

diri

war

ga

RW 1

1 Ke

lura

nhan

Pan

danw

angi

Kot

a M

alan

g m

elak

ukan

aks

i den

gan

mea

sang

spa

nduk

-sp

andu

k ya

ng b

eris

i pen

olak

an p

emba

ngun

an

Ger

eja

Bete

l Ind

ones

ia y

ang

bera

da d

i Kom

plek

A

raya

Kot

a M

alan

g.

21

Sept

embe

rKo

mpl

ek A

raya

Ke

lura

han

Pand

anw

angi

Ko

ta M

alan

g

War

gaG

BI d

i Mal

ang

Page 101: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201489

Ala

san

peno

laka

n te

rseb

ut p

emba

ngun

an

gere

ja d

i lok

asi t

erse

but t

idak

ses

uai d

enga

n pe

runt

ukan

tana

h.

10. O

ktob

er

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

62Pe

nola

kan

Aho

k se

baga

i Gub

ernu

r Ja

kart

a

Fron

t Pem

bela

Isla

m, G

erak

an P

embe

la

Um

at R

asul

ulla

h, d

an L

aska

r Pem

bela

Isla

m

berd

emon

stra

si d

i dep

an g

edun

g D

PR R

I m

enol

ak A

hok

men

jadi

gub

ernu

r Jak

arta

. Ini

ad

alah

pun

cak

dari

berb

agai

pro

tes

yang

tela

h di

lont

arka

n un

tuk

men

jega

l Aho

k ja

di o

rang

no

mor

sat

u di

Ibu

Kota

.

Ala

san

utam

a pa

ra p

engu

njuk

rasa

men

olak

A

hok

adal

ah la

tar b

elak

ang

agam

anya

. Aho

k ya

ng b

eret

nis T

iong

hoa

dini

lai a

kan

mel

akuk

an

disk

rimin

asi t

erha

dap

umat

Isla

m. “

Tida

k bo

leh

ada

pem

impi

n ya

ng ti

dak

bera

gam

a Is

lam

,” uja

r ju

ru b

icar

a Fr

ont P

embe

la Is

lam

, Muc

hsin

Ala

tas.

Dem

o ke

mud

ian

bera

khir

ricuh

kar

ena

mas

sa

FPI b

ertin

dak

anar

kis.

Aks

i ric

uh k

aren

a m

assa

FP

I mel

empa

ri po

lisi d

enga

n ba

tu. S

eran

gan

itu

diba

las

polis

i den

gan

tem

baka

n ga

s ai

r mat

a.

Jum

at, 3

O

ktob

er

2014

Dep

an D

PRD

Ja

kart

aFP

I, LP

I dan

Gem

par

Basu

ki T

jaha

ya

Purn

ama

“Aho

k”

63FP

I dn

FUI

tola

k A

hok

jadi

gu

bern

ut D

KI

Sete

lah

beru

njuk

rasa

men

olak

pen

gang

kata

n Ba

suki

Tja

haja

Pur

nam

a at

au A

hok

seba

gai

Gub

ernu

r DKI

Jaka

rta

pada

Jum

at 3

Okt

ober

, m

assa

Fro

nt P

embe

la Is

lam

(FPI

) kem

bali

meg

geru

duk

Ged

ung

DPR

D D

KI Ja

kart

a. M

erek

a da

tang

den

gan

tunt

utan

yan

g sa

ma,

men

olak

A

hok

jadi

Gub

ernu

r DKI

.

10 O

ktob

erD

epan

DPR

D

Jaka

rta

FPI,

FUI,

MPI

dll

Basu

ki T

jaha

ya

Purn

ama

“Aho

k”

Page 102: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201490

64FP

I dn

FUI

tola

k A

hok

jadi

gu

bern

ut D

KI

Mas

sa d

ari F

ront

Pem

bela

Isla

m (F

PI) d

an F

orum

U

mat

Isla

m (F

UI)

kem

bali

mel

akuk

an u

njuk

ra

sa u

ntuk

men

enta

ng B

asuk

i Tja

haja

Pur

nam

a al

ias

Aho

k m

enja

di g

uber

nur J

akar

ta d

i dep

an

Ged

ung

DPR

D D

KI Ja

kart

a.

Mas

sa k

ali i

ni le

bih

bany

ak d

idom

inas

i ole

h pr

ia

diba

ndin

gkan

den

gan

unju

k ra

sa p

ada

Jum

at

min

ggu

sebe

lum

nya

yang

men

data

ngka

n le

bih

bany

ak p

erem

puan

dan

ana

k-an

ak

17 O

ktob

erD

epan

DPR

D

Jaka

rta

FPI d

an F

UI

Basu

ki T

jaha

ya

Purn

ama

“Aho

k”

65Pe

nyer

anga

n te

rdak

wa

terd

uga

alira

n se

sar

Syek

h A

hmad

Arifi

n pi

mpi

nan

peng

ajia

n Ih

ya

Ulu

mud

din

yan

g be

rafil

ias

deng

an ta

reka

t Sa

mm

aniy

ah d

i Jal

an K

arya

Bak

ti M

edan

yan

g te

ngah

dia

dili

di P

N M

edan

dis

eran

g se

kelo

mpo

k pe

ngun

jung

sid

ang

yang

mar

ah d

enga

n A

hmad

A

rifin

23 O

ktob

erPN

Med

anPe

ngun

jung

sid

ang

dari

FUI

Syek

h A

hmad

A

rifin

66FP

I kem

bali

tola

k A

hok

jadi

gu

bern

ur D

KI

Seki

tar 2

00 a

n or

ang

angg

ota

Fron

t Pem

bela

Is

lam

mel

akuk

an a

ksi u

njuk

rasa

di d

epan

ge

dung

DPR

D D

KI Ja

kart

a, m

enol

ak B

asuk

i Tj

ahay

a Pu

rnam

a (A

hok)

, men

jadi

Gub

ernu

r D

KI Ja

kart

a m

engg

antik

an Jo

ko W

idod

o ya

ng

terp

ilih

seba

gai P

resi

den

hasi

l pem

ilu 2

014,

Rab

u (2

4/9)

. Sal

ah s

eora

ng o

rato

r ber

nam

a Su

laim

an

men

egas

kan,

DKI

Jaka

rta

tidak

laya

k di

pim

pin

oleh

ora

ng n

on m

uslim

alia

s ka

fir.

24 O

ktob

erD

epan

DPR

D

Jaka

rta

FPI

Basu

ki T

jaha

ya

Purn

ama

“Aho

k”

67Pe

lara

ngan

dis

kusi

LK

iS d

i Jog

ja

FPI m

enye

bark

an tw

itt y

ang

beris

i pen

yeba

ran

kebe

ncia

n te

rhad

ap re

ncan

a di

skus

i Pol

rest

a Jo

gja

terk

ait d

isku

si y

ang

dige

lar L

KiS

di P

endo

po

Ajiy

asa

Jogj

a N

asio

nal M

useu

m. A

kiba

t tw

itt

ters

ebut

, Pol

isi m

elar

ang

disk

usi t

erse

but.

27 O

ktob

erJo

gja

Nas

iona

l M

useu

m, D

IYFP

I LK

iS

Page 103: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201491

11.

Nov

embe

r

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

68Pe

mak

saan

aga

ma

Seke

lom

pok

oran

g m

elak

ukan

mis

sion

ary

ters

elub

ung

untu

k m

asuk

Kris

ten

mel

alui

ke

giat

an C

ar F

ree

Day

di k

awas

an T

ham

rin-

Mon

as. M

erek

a m

emba

gika

n pe

rmen

, pin

, kal

ung

dan

bebe

rapa

atr

ibut

lain

kep

ada

pese

rta

car

free

day.

Mer

eka

juga

mem

inta

ana

k-an

ak u

ntuk

m

emba

ca d

oa-d

oa.

Bahk

an s

eora

ng ib

u m

emak

sa s

eora

ng ib

u un

tuk

perc

aya

Yesu

s

3 Nov

embe

rJa

kart

aSe

kelo

mpo

k or

ang

Pese

rta

car f

ree

day

69Pe

mbu

bara

n ke

giat

an

Muh

arra

m

Orm

as y

ang

terg

abun

g da

lam

Ger

akan

Isla

m

mel

akuk

an p

enye

rang

an te

rhad

ap k

elom

pok

Syia

h ya

ng se

dang

mel

akuk

an p

eray

aan

10 m

uhar

ram

di

Band

ung.

Orm

as y

ang

berju

mla

h ku

rang

lebi

h 20

0 or

ang

itu m

emin

ta p

eray

aan

dibu

bark

an.

4 Nov

embe

r 20

14,

Band

ung

Jaw

a Ba

rat

Gab

unga

n O

rmas

Jem

aat S

yiah

70Pe

nola

kan

mas

jid

di S

eram

Bar

atW

arga

Dus

un W

aem

eten

g Pa

ntai

, des

a Pi

ru,

Keca

mat

an S

eram

Bar

at K

abup

aten

Ser

am B

agia

n Ba

rat m

enol

ak d

enga

n te

gas

pem

bong

kara

n M

asjid

Al M

uhaj

irin

yang

renc

anan

ya a

kan

dire

nova

si m

enja

di M

asjid

Ray

a ol

eh P

emer

inta

h D

aera

h de

mi p

ersi

apan

MTQ

201

5.

6 Nov

embe

rD

usun

W

aem

eten

g Pa

ntai

, des

a Pi

ru,

Keca

mat

an S

eram

Ba

rat K

abup

aten

Se

ram

Bag

ian

Bara

t

War

ga D

usun

W

aem

eten

g Pa

ntai

, des

a Pi

ru,

Keca

mat

an S

eram

Ba

rat

Jem

mat

Mas

jid

Al M

uhaj

irin

71Pe

nutu

pan

Pos

GKP

Cin

unuk

Ger

eja

Pos

GKP

Cin

unuk

dip

aksa

ditu

tup

oleh

se

jum

lah

war

ga, 2

ora

ng je

maa

t dib

awa

ke

keca

mat

an u

ntuk

dia

dili

scr s

epih

ak p

ada

Min

ggu

9 N

ov 2

014

9 Nov

embe

rCi

nunu

k, C

ileun

yi,

Kabu

pate

n Ba

ndun

g, Ja

wa

Bara

Seke

lom

pok

mas

sa

GKP

Cin

unuk

72FP

I kem

bali

tola

k A

hok

Fron

t Pem

bela

Isla

m (F

PI) k

emba

li tu

run

ke ja

lan

men

olak

pen

etap

anny

a m

enja

di g

uber

nur,

penj

abat

Gub

ernu

r DKI

Bas

uki “

Aho

k” T

jaha

ja

Purn

ama

deng

an a

lasa

n pe

rbed

aan

agam

a.

Mer

eka

men

gata

kan

Aho

k ad

alah

mus

uh Is

lam

.

10

Nov

embe

rJa

kart

aFP

IW

akil

Gub

ernu

r A

hok

Page 104: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201492

73Kr

imin

alis

asi

terd

uga

alira

n se

sat d

i Med

an

PN M

edan

Kem

bali

men

ggel

ar S

yekh

Ahm

ad

Arifi

n pi

mpi

nan

peng

ajia

n Ih

ya U

lum

uddi

n ya

ng

didu

ga m

elak

ukan

pen

ista

an a

gam

a.

Ratu

san

mas

sa y

ang

terg

abun

g da

lam

Orm

as

Islam

Kot

a M

edan

mel

akuk

an a

ksi d

i Pen

gadi

lan

Neg

eri M

edan

, Sel

asa

(25/

11/2

014)

sian

g. M

erek

a m

emin

ta P

enga

dila

n N

eger

i Med

an m

enah

an

terd

akw

a pe

nist

aan

agam

a, S

yekh

Mud

a Ah

mad

Ar

ifin.

Pas

alny

a, m

erek

a m

enila

i ter

dakw

a m

asih

m

elak

ukan

akt

ivita

s pen

gajia

n ya

ng d

idug

a se

sat i

tu.

25

Nov

embe

rPN

Med

an

Sum

atra

Uta

raG

abun

gan

Orm

as

Isla

mSy

ekh

Ahm

ad

Arifi

n

Pela

rang

an ru

mah

ib

adah

di S

olo

Ratu

san

oran

g m

enda

tang

i Ger

eja

Kris

ten

Indo

nesi

a di

Bus

ukan

Moj

oson

go, J

umat

(2

8/11

/201

4). M

erek

a m

enun

tut g

erej

a ya

ng b

aru

sele

sai d

iban

gun

itu d

itutu

p. B

elum

jela

s ap

a ya

ng m

elat

arbe

laka

ngi t

untu

tan

mas

sa.

28

Nov

embe

rBu

suka

n M

ojos

ongo

, Sol

o Ja

wa

Teng

ah

Seke

lom

pok

mas

sa

tidak

terid

entifi

kasi

GKI

Moj

oson

go

12. D

esem

ber

No

Peri

stiw

aD

eskr

ipsi

Wak

tuLo

kasi

Pela

kuKo

rban

74Pe

nyes

atan

Sap

ta

Dha

rma

d Ja

wa

Bara

t

Maj

elis

Ula

ma

Indo

nesi

a (M

UI)

Jaw

a Ba

rat

men

gaku

seda

ng m

enyo

roti

kelo

mpo

k ya

ng

didu

ga m

enga

nut a

liran

sesa

t ber

nam

a Sa

pta

Dha

rma.

Alir

an in

i ber

kem

bang

di K

abup

aten

Su

bang

, Jaw

a Ba

rat.

“Di S

uban

g itu

mun

cul a

liran

yan

g na

man

ya S

apta

D

harm

a,” k

ata

Sekr

etar

is U

mum

MU

I Jaw

a Ba

rat

Rafa

ni A

chya

r.

Men

urut

nya

, ada

hal

-hal

ane

h ya

ng d

ilaku

kan

kelo

mpo

k te

rseb

ut. S

alah

satu

nya

mer

eka

men

ggel

ar sa

lat j

umat

pad

a pu

kul 0

9.00

WIB

. Pa

daha

l, bi

asan

ya sa

lat j

umat

dig

elar

ber

bare

ngan

de

ngan

wak

tu ju

hur a

tau

seki

ra p

ukul

12.

00 W

IB.

2 D

esem

ber

Kabu

pate

n Su

bang

, Jaw

a Ba

rat

MU

I Jab

arA

liran

Sap

ta

Dha

rma

Page 105: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201493

75Pe

nola

kan

pem

akam

an

jena

zah

Sapt

o D

harm

o

Seor

ang

toko

h Is

lam

di D

esa

Sian

dong

Kec

. La

rang

an K

ab. B

rebe

s m

ende

sak

kepa

la

desa

set

empa

t unt

uk m

enol

ak D

aoda

h (5

5 ta

hun)

pem

eluk

Sap

to D

harm

o ya

ng

men

ingg

al d

unia

untu

k di

mak

amka

n di

Tem

pat

Pem

akam

an U

mum

(TPU

) Des

a Si

ando

ng,

Kepa

la D

esa

Sian

dong

Tau

fik H

S ak

hirn

ya

mel

aran

gnya

den

gan

alas

an m

akan

itu

mili

k um

at Is

lam

. Pad

ahal

mak

am it

u m

ilik

desa

. A

khir

nya

jenz

ah D

aoda

h te

rpak

sa d

imak

amka

n di

pek

aran

gan

send

iri.

7 D

esem

ber

Des

a Si

ando

ng

Kec.

Lar

anga

n Ka

b. B

rebe

s, Ja

wa

Teng

ah

Toko

h um

at Is

lam

Peng

anut

Sap

to

Dha

rmo

76Pe

lara

ngan

m

engu

capk

an

Sela

mat

Nat

al

Bela

san

angg

ota

Ans

haru

syar

iah

Moj

oker

to

men

sosi

alis

asik

an k

epad

a m

asya

raka

t har

amny

a da

lam

Isla

m m

engu

capk

an ‘s

elam

at n

atal

’, m

enge

naka

n at

ribut

nat

al a

pala

gi s

ampa

i m

eray

akan

har

i ray

a ya

ng d

iado

psi g

erej

a da

ri ke

lahi

ran

dew

a Ro

maw

i kun

o itu

.

Sosi

alis

asi d

ilaku

kan

di p

usat

per

toko

an d

i Jal

an

Moj

opah

it da

n pe

rem

pata

n Ja

lan

Empu

nala

de

ngan

mem

bent

angk

an s

pand

uk la

rang

an

untu

k um

at Is

lam

men

guca

pkan

sel

amat

nat

al

dan

mem

bagi

kan

sele

bara

n ya

ng b

eris

i dal

il-da

lil

syar

’i te

rkai

t pel

aran

gan

ters

ebut

.

17

Des

embe

rpu

sat p

erto

koan

di

Jala

n M

ojop

ahit

dan

pere

mpa

tan

Jala

n Em

puna

la,

Moj

oker

to Ja

tim

Ang

gota

A

nsha

rusy

aria

h M

ojok

erto

Mas

yara

kat

Mus

lim

Moj

oker

to

77Pe

nyer

anga

n da

lam

sid

ang

peni

staa

n ag

ama

di M

edan

Pasc

asid

ang

duga

an p

enis

taan

aga

ma

yang

di

laku

kan

Ahm

ad A

rifin

di P

N M

edan

terja

di

pem

ukul

an o

leh

mas

sa F

orum

Um

at Is

lam

(FU

I) ke

pada

kub

u A

hmad

Arifi

n.

Sebe

lum

terja

di k

erib

utan

, sid

ang

sem

pat

dige

lar d

enga

n ag

enda

sid

ang,

yan

g m

ende

ngar

kan

kete

rang

an s

aksi

dar

i Wak

il Se

kjen

Maj

elis

Ula

ma

Indo

nesi

a (M

UI)

Pusa

t Te

ngku

Zul

karn

ain.

18

Des

embe

rPN

Med

an

Sum

atra

Uta

raM

assa

FU

IPe

ngik

ut S

yekh

A

hmad

Arifi

n

Page 106: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201494

78M

assa

lara

ng n

atal

G

KI Y

asm

inBe

lasa

n m

assa

into

lera

n m

elar

ang

Jem

aat G

KI

Yasm

in y

ang

hend

ak m

elak

sana

kan

doa

Nat

al

di d

epan

GKI

Yas

min

yan

g di

sege

l Pem

kot

Bogo

r. Be

bera

pa o

rang

men

doro

ng ib

u-ib

u da

n m

enge

luar

kan

kata

-kat

a ka

sar k

epad

a ya

ng

lain

. Pol

isi d

an S

atpo

l PP

yang

ada

di l

okas

i tid

ak

men

cega

h ak

si te

rseb

ut.

25

Des

embe

rJl.

KH

Abd

ulla

h Bi

n N

uh B

ogor

Pulu

han

mas

sa

into

lera

nJe

maa

t GKI

Ya

smin

Bog

or

Page 107: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf
Page 108: laporan kbb 2014 - the wahid institute.pdf

LAPORAN AKHIR TAHUN KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN DAN INTOLERANSI 201496