Laporan kasus vesicolithiasis

8
Laporan kasus Anda sedang bertugas di Puskesmas daerah perifer. Tn.Abesede, 56 tahun, penjahit pakaian konveksi borongan, yang satu minggu lalu berobat pada anda di “Klinik Praktek Dokter 24 jam” dengan gejala polakisuria, pagi ini dating lagi pada anda di Puskesmas dan mengeluh gangguan kencingnya tidak berkurang malahan bertambah berat. Sejak tiga malam ini kencingnya tersendat-sendat, walaupun dengan mengejan keluarnya hanya sedikit-sedikit sering diakhiri netes saja dan sakit sekali, sakitnya juga terasa di perut bawah dan selangkangan. Yang paling dikhawatirkannya adalah sejak kemarin ada kencing darah pada awal kencingnya. Pemeriksaan anda: Tn.Abesede berjalannya pelan-pelan dan agak membungkuk, kesannya agak kesakitan. KU : cukup, kompos mentis Pernapasan : 24x / menit Nadi : 80x/ menit Tekanan Darah : 150/90 mmHg Suhu : 36,5°C BB : 60 kg

description

nefrologi

Transcript of Laporan kasus vesicolithiasis

Page 1: Laporan kasus vesicolithiasis

Laporan kasus

Anda sedang bertugas di Puskesmas daerah perifer.

Tn.Abesede, 56 tahun, penjahit pakaian konveksi borongan, yang satu minggu lalu berobat pada

anda di “Klinik Praktek Dokter 24 jam” dengan gejala polakisuria, pagi ini dating lagi pada anda

di Puskesmas dan mengeluh gangguan kencingnya tidak berkurang malahan bertambah berat.

Sejak tiga malam ini kencingnya tersendat-sendat, walaupun dengan mengejan keluarnya hanya

sedikit-sedikit sering diakhiri netes saja dan sakit sekali, sakitnya juga terasa di perut bawah dan

selangkangan. Yang paling dikhawatirkannya adalah sejak kemarin ada kencing darah pada awal

kencingnya.

Pemeriksaan anda:

Tn.Abesede berjalannya pelan-pelan dan agak membungkuk, kesannya agak kesakitan.

KU : cukup, kompos mentis

Pernapasan : 24x / menit

Nadi : 80x/ menit

Tekanan Darah : 150/90 mmHg

Suhu : 36,5°C

BB : 60 kg

Perut : tidak kembung/tidak membuncit, perabaan supel, H/L tidak teraba, pemeriksaan bimanual

ginjal kanan/kiri tidak teraba, buli sedikit teraba ±1 jari atas simfisis, NT (+) di suprapubik, di

Mc Burney point NT (-) , bising usus (+) normal. Inguinal kanan/kiri t.a.k, tes hernia (-),

skrotum/testis t.a.k, penis tak tampak jejas/peradangan, OUE tidak meradang, basah urine, tak

teraba batu di uretra.

Pinggang : CVA kanan/kiri NK O.

Page 2: Laporan kasus vesicolithiasis

PCD : Anus t.a.k, prostat teraba 2x1 cm, tepi teraba, licin, kenyal, nodus (-), mobil, sulkus

teraba, NT (+), anorektal t.a.k, ST l/d (-).

Anamnesis lanjutan sementara menunggu hasil pemeriksaan penunjang di puskesmas :

Tn. Abesede beranak 5 orang, anak pertama lulus SMA sudah ikut bekerja di bengkel

mobil, adik – adiknya masih sekolah, yang terkecil kelas 1 SMP. Untuk menopang ekonominya

Tn. Abesede harus bekerja mencari borongan jahitan sebanyak – banyaknya, yang dikerjakannya

dengan bantuan istrinya.

Gangguan kencingnya sebenarnya sudah lama dirasakannya, + 3 bulan, yaitu kencing

lebih sering tetapi kurang lancer, kadang tersendat sebentar, rasanya kurang puas. Sehabis

kencing kadang terasa masih ingin kencing lagi. Malam hari rata – rata 2 kali kencing, sehingga

mengurangi waktu tidurnya. Belum berobat karena selain tidak sakit juga sedang sibuk

menyelesaikan order.

Tidak pernah kencing nanah maupun kencing batu, tetapi pernag kencingnya eruh putih

dan pedih sekali, untung sehari sudah sembuh. Mungkin karena kebanyakan makan jengkol

kemarinnya. Tidak pernah sakit berat, kencing manis, maupun mabuk – mabukan. Merokok 5

batang sehari, minum kopi, jamu tambah tenaga, makanan kesukaan seafood, gado – gado, petai

jengkol, durian.

Hasil pemeriksaan penunjang :

Darah rutin

o Hb : 12 g/dl

o Ht : 40%

o Eritrosit : 4,3 juta/uL

o Leukoit : 8200/uL

o Trombosit : 210.000/uL

Kimia darah

o Ureum : 40 mg/dL

o Kreatinin : 1,5 mg/dL

o As. Urat : 6,9 mg/dL

Page 3: Laporan kasus vesicolithiasis

o Glukosa sewaktu : 130 mg/dL

Urin lengkap

o Warna : kuning kemerahan, agak keruh ( hematuri )

o pH : 6,0

o Berat jenis : 1.020

o Protein : +

o Glukosa : -

o Bilirubun : -

o Keton : -

o Sedimen eri : 20-20-25/LPB

o Sedimen leu : 30-25-30/LPB

o Torak : -

o Kristal oksalat : +

o Epitel : +

o Bakteri : +

BNO ( tanpa pemeriksaan ) : gambar terlampir

Pemeriksaan selain tersebut di atas tidak dikerjakan karena tidak ada sarana.

Page 4: Laporan kasus vesicolithiasis

Tinjauan Pustaka

Vesicolithiasis

Penatalaksanaan :

1. Jika masih terdapat cairan di vesica urinaria dapat dilakukan kateterisasi.

2. Pemberian karbonat natrikus untuk menetralkan pH kencing yang asam.

3. Antibiotic untuk mengatasi infeksi.

4. Pengambilan batu dengan cara sistoskopi, litotripsi, atau seksio alta.

5. Edukasi pasien

Meningkatkan masukan cairan

Mengurangi masukan protein

Diet rendah natrium

Berhenti merokok

Page 5: Laporan kasus vesicolithiasis

Pembahasan

Masalah – masalah pada pasien ini adalah :

Warna urin yang kuning kemerahan dan agak keruh, menandakan terjadinya hematuri.

Terdapat protein dan kristal oksalat dalam urin.

Kadar ureum darah yang meningkat disebabkan karena asupan protein yang berlebihan.

Jumlah sedimen eritrosit dan leukosit yang banyak, menandakan adanya infeksi di traktus

urinarius.

Pada BNO terdapat gambaran radiopaque di vesica urinaria, menandakan adanya batu.

Karena terdapatnya kristal oksalat dalam urin, dapat disimpulkan jenis batu tersebut

adalah batu oksalat. Tampak batu tersebut terdapat di tengah vesica urinaria, menandakan

adanya retensi urin sehingga masih terdapat cairan di sana.

Anamnesa tambahan yang perlu kita tanyakan adalah :

Apakah kencing berhenti tiba – tiba?

Bagaimana pancaran saat kencing?

Apakah engedan saat kencing?

Apakah perlu menunggu untuk mulai berkemih?

Apakah kencing tidak dapat ditahan?

Apakah frekuensi meningkat di siang dan malam?

Apakah terasa nyeri di akhir kencing?

Hipotesis masalah pasien ini adalah terdapatnya batu di vesica urinaria (vesicolithiasis) disertai

terdapatnya prostatitis dan cystitis.

Penatalaksanaan yang dapat kita lakukan pada pasien ini adalah :

1. Kateterisasi

2. Pemberian karbonat natrikus

Page 6: Laporan kasus vesicolithiasis

3. Antibiotic

4. Edukasi pasien untuk mengubah beberapa kebiasaannya, seperti mengurangi makan

jengkol, durian, seafood, kopi, rokok, dan menyarankan untuk banyak minum air putih.

5. Merujuk ke urolog untuk penanganan lebih lanjut.

Page 7: Laporan kasus vesicolithiasis

Daftar Pustaka

1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu

penyakit dalam. Ed.4. Jakarta: FKUI ; 2007. Hal. 563-7.

1.