LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan...

48
1 LAPORAN KASUS STROKE INFARK Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Saraf RSUD Ambarawa Disusun Oleh : Debby Sherly Amanda 1610221109 Diajukan kepada : Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, Msc KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

Transcript of LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan...

Page 1: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

1

LAPORAN KASUS

STROKE INFARK

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

di Bagian Saraf RSUD Ambarawa

Disusun Oleh :

Debby Sherly Amanda

1610221109

Diajukan kepada :

Pembimbing :

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, Msc

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAKARTA

Page 2: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

2

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

STROKE INFARK

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

di Departemen SARAF

Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

Disusun Oleh:

Debby Sherly Amanda

1710221018

Telah Disetujui Oleh Pembimbing:

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, Msc

Tanggal: Mei 2018

Page 3: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

3

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. R

No RM : 073003-20xx

Umur : 82 Thn 3 Bln

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Wiraswasta (jual-beli tanah)

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Alamat : Tegal Bulu RT 6 RW 7 Kupang, Ambarawa Kab. semarang

Ruang Rawat : Mawar

Tanggal masuk : 23 April 2018

Tanggal keluar : 29 April 2018

II. DATA DASAR

Aloanamnesis dilakukan kepada adek pasien pada tanggal 26 April 2018 (hari ke 4

perawatan) jam 06;30 WIB di Ruang Mawar RSUD Ambarawa

Keluhan Utama

Kaki dan tangan kanan terasa lemah

Riwayat Penyakit Sekarang

Pada hari minggu tanggal 23 April 2018 jam 12.00 WIB, pasien merasakan lemah pada

kaki kanan. Lemah yang di rasakan terletak dari kaki sampai paha sebelah kanan, lemah yang

di rasakan belum menjalar sampai tangan kanan maupun anggota tubuh bagian kiri. Sebelum

kejadian berlangsung, pasien sedang duduk sambil membaca koran dan sedikit sambil

berbincang-bincang dengan keluarga di rumah. Setelah itu Tn.R pergi ke kamar mandi

untuk BAK dan berwudhu untuk shalat zuhur. Setelah keluar dari kamar mandi, Tn.R tiba-

tiba merasakan kaki kanan lemah. Kemudian pasien memanggil adik lelakinya untuk

Page 4: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

4

membopong tubuhnya yang lemah itu. Setelah itu pasien di baringkan di atas ranjang dan pasien

melakukan aktivitas tidur siang seperti biasa.

Kemudian pada jam 16.00 WIB jam sebelum masuk rumah sakit, pasien bangun dari

tidur siang. Dan ternyata keluhan pasien tidak menghilang. Pasien masih merasakan keluhan

lemah pada kaki kanan. Lalu kemudian pasien merasakan kelemahan menjalar ke tangan kanan.

Dan pasien merasakan wajah memerot, mulut dan lidah sulit untuk di gerakan sehingga ketika

ingin berbicara pasien untuk menggerakan lidah dan mulut dan pasien sulit untuk berbicara.

Namun saat itu pasien tidak terpikir untuk berobat ke rumah sakit. Pasien hanya berfikir bahwa

dirinya kelelahan karena sudah tua. Akhirnya pasien minta tolong keponakannya untuk

membalur minyak tawon agar lebih rileks. Namun setelah beberapa lama, keluhan pasien tidak

kunjung ada perubahan dan tidak kunjung membaik.

Kemudian pada jam 19.00 WIB keluarga pasien meutuskan untuk membawa pasien

pergi berobat ke IGD RSUD Ambarawa dengan menggunakan mobil tetangga dan tetangganya

juga ikut mengantar ke IGD RSUD Ambarawa. Menurut keluarga pasien selama diperjalanan

dan sampai saat ini, pasien tidak bisa menggerakan kaki dan tangan sebelah kanan, pasien tidak

mengeluhkan pusing yang berputar,pusing melayang dan nyeri kepala cekot-cekot, tidak mual,

tidak muntah menyemprot, tidak ada kesemutan,tidak sesak nafas, tidak ada kejang, tidak

pingsan atau penurunan kesadaran. Pasien tetap sadar namun tidak kuat menopang dirinya,

Sebelum kejadian ini, pasien dapat berjalan seperti biasa dan bicara tidak pelo.

Pada jam 19.35 WIB, pasien sampai di IGD RSUD Ambarawa, saat di IGD, terdapat

kontak yang baik dengan pemeriksa, pasien mampu merespon spontan dan menjawab sesuai

pertanyaan namun tidak begitu jelas terdengar karena bicaranya pelo. Pasien juga mampu

mengikuti perintah. Kelemahan kaki dan tangan kanan masih dirasakan hingga sampai di IGD.

Keluhan pusing berputar, pusing melayang, nyeri kepala cekot-cekot disangkal oleh pasien.

Tidak ada mual dan muntah, dan tidak ada penurunan kesadaran sampai saat ini. Tidak ada

kejang sebelumnya. Tidak ada rasa baal pada anggota tubuh pasien. Selama sebelum kejadiaan,

BAB dan BAK normal. Selama perawatan, pasien mampu makan dan minum walaupun bibir

memerot.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat keluhan serupa sebelumnya : disangkal.

Riwayat penyakit jantung dan paru : disangkal

Riwayat penyakit diabetes : disangkal

Page 5: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

5

Riwayat kejang : disangkal

Riwayat keganasan : disangkal

Riwayat Operasi sebelumnya : disangkal

Riwayat Trauma kepala : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat keluhan serupa : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat Penyakit Diabetes : disangkal

Riwayat Penyakit Jantung : disangkal

Riwayat stroke : disangkal

Riwayat Sosial, Ekonomi, Pribadi :

Pasien dulu merupakan seorang pekerja swasta. Namun kini pasien sudah tidak

bekerja lagi. Akan tetapi Pasien sudah memiliki usaha sendiri berupa investasi jual beli

tanah. Pasien mengaku suka minum kopi setiap pagi dan merokok sehari sebungkus.

Riwayat mengkonsumsi alkohol disangkal. Riwayat suka makanan yang asin disangkal,

riwayat makan makanan yang berminyak disangkal. Kini rutinitas sehari-hari pasien

lebih banyak di rumah. Dan pasien mengaku tidak rutin berolah raga waktu usia muda

dan usia sekarang.

Anamnesis Sistem:

Sistem serebrospinal : tidak ada keluhan

Sistem neurologis : kelemahan anggota gerak kanan (+), bicara

pelo, perot (+), baal (-)

Sistem kardiovaskular: : tidak ada keluhan

Sistem respirasi : tidak ada keluhan

Sistem gastrointestional : tidak ada keluhan

Sistem integumen : tidak ada keluhan

Sistem urogenital : tidak ada keluhan

Page 6: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

6

Resume Anamnesis

Pasien seorang laki-laki berusia 83 tahun 3 bulan datang dengan keluhan

utama kelemahan kaki dan tangan kanan. Sekitar jam 12.00 WIB, sebelum masuk

rumah sakit, pasien tiba-tiba merasa lemah di kaki kanan yang menjalar sampai ke

paha lalu pasien istirahat. Setelah pasien istirahat, keluhan pasien tidak menghilang,

setelah itu keluhan lemah menjalar hingga tangan kanan, kemudian pasien membalur

dirinya dengan minyak tawon agar rileks, namun keluhan tidak kunjung membaik.

Kemudian pasien tiba-tiba berbicara pelo diikuti bibir perot. Tidak ada keluhan

pusing berputar,pusing melayang, nyeri kepala cekot-cekot, mual, muntah, baal,

kejang sebelumnya, dan penurunan kesadaran sampai saat ini. kontak dengan

pemeriksa baik, pasien dapat menjawab dan mengikuti perintah pemeriksa. BAB dan

BAK normal. Tidak ada riwayat hipertensi, DM, dan kolesterol tinggi. Riwayat

hipertensi, stroke, penyakit jantung dan diabetes pada keluarga disangkal. Pasien dulu

merupakan seorang pekerja swasta. Namun kini pasien sudah tidak bekerja lagi. Akan

tetapi Pasien sudah memiliki usaha sendiri berupa investasi jual beli tanah. Pasien

mengaku suka minum kopi setiap pagi dan merokok sehari sebungkus. Riwayat

mengkonsumsi alkohol disangkal. Riwayat suka makanan yang asin disangkal,

riwayat makan makanan yang berminyak disangkal. Kini rutinitas sehari-hari pasien

lebih banyak di rumah. Dan pasien mengaku tidak rutin berolah raga waktu usia

muda dan usia sekarang.

Diskusi I

Dari data anamnesis pada pasien didapatkan adanya suatu kelemahan pada

anggota gerak kanan. Kelemahan yang terjadi pada pasien hanya satu sisi yang terjadi

tiba tiba dan menetap. Kelainan tersebut disebut paresis. Paresis (kelemahan)

merupakan berkurangnya kekuatan otot sehingga gerak voluntar sukar tapi masih bisa

dilakukan walaupun dengan gerakan yang terbatas. Pada pasien ini terjadi paresis

pada satu sisi anggota gerak tangan dan kaki yaitu sebelah kanan sehingga disebut

hemiparesis dekstra. Hemiparese yang terjadi pada pasien ini timbul dengan onset

mendadak, tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial dan tingkat

Page 7: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

7

kesadaran pasien masih baik.

Selain itu, didapatkan adanya defisit neurologis lainnya yaitu adanya bicara

pelo yang terjadi tiba-tiba dan menetap bersamaan dengan munculnya kelemahan

anggota gerak. Sebelumnya pasien dapat berbicara dengan baik tanpa kesulitan.

Defisit neurologis yang terjadi mengenai satu sisi anggota gerak tubuh pasien,

hal ini mengarahkan pada kemungkinan lesi vaskular serebri yang terjadi adalah pada

sisi kontralateralnya, pada pasien ini yaitu di hemisfer sinistra mengingat adanya

penyilangan saraf motorik di batang otak.

Defisit neurologis akut pada pasien ini terjadi tanpa adanya pencetus yang

jelas berupa trauma atau infeksi sebelumnya sehingga mengarah pada suatu lesi

vaskular, karena onset lesi vaskular timbul secara mendadak sehingga pada pasien ini

mengarah pada suatu keadaan yang disebut stroke. Menurut WHO, stroke adalah

suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau

global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat

menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. Gejala

klinis pasien sesuai dengan gejala klinis dari stroke infark, namun untuk mendiganosa

stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut tidak hanya hanya dari anamnesa

saja.

Selain itu, pasien memiliki faktor risiko terhadap terjadinya penyakit stroke,

menurut literatur faktor tersebut ada dua jenis yaitu faktor resiko yang dapat

dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi, faktor yang tidak dapat di modifikasi

adalah usia, jenis kelamin, herediter, ras, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi

adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, stenosis karotis, alkohol,

hyperlipidemia, obesitas, kurang olahraga, stress, gaya hidup, migraine, rokok,

penyakit ginjal kronik pada pasien ini memiliki beberapa faktor risiko yang

mendukung terhadap kejadian stroke. Faktor resiko stroke pada pasien ini adalah usia

lanjut. Usia lanjut adalah salah satu faktor resiko stroke yang paling kuat dan jenis

kelamin laki-laki adalah memiliki predileksi angka kejadian stroke yang lebih tinggi

dibanding wanita.

Page 8: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

8

STROKE

1. Definisi

Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak.

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang

diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.1 Menurut WHO (World

Health Organization) stroke didefinisikan suatu gangguan fungsional otak yang

terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global

yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan

oleh gangguan peredaran darah otak.2

2. Klasifikasi

Berdasarkan penyebabnya stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke

iskemik maupun stroke hemorragik.1 Stroke iskemik 2/3 berupa stroke trombotik dan

1/3 berupa stroke embolik, sedangkan stroke perdarahan terdiri dari perdarahan

intraserebral dan perdarahan subarahnoid.

a. Stroke iskemik

Stroke ikemik adalah keadaan penderita dengan gangguan neurologik

fokal yang mendadak karena obstruksi atau penyempitan pembuluh darah

arteri otak. Aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan

kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah

menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau

sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Penyumbatan bisa terjadi di

sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak

disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri

ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.

Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh :

Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah

arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah.

Page 9: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

9

Emboli atau sumbatan bekuan darah yang berasal dari tempat lain yang

paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan

jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung

(terutama fibrilasi atrium).

Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit

pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.

Macam – macam stroke iskemik:

4

TIA (Transient Ischemic Attack)

Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan

gangguan setempat pada otak atau iskemi retina yang terjadi dalam

waktu kurang dari 24 jam, tanpa adanya infark, serta meningkatkan

resiko terjadinya stroke di masa depan.

RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit)

Progressive Stroke

Perjalanan stroke berlangsung perlahan meskipun akut. Kondisi stroke

di mana defisit neurologisnya terus bertambah berat

Completed Stroke

Gangguan neurologis maksimal sejak awal serangan dengan sedikit

perbaikan. Kondisi stroke di mana defisit neurologisnya pada saat

onset lebih berat, dan kemudiannya dapat membaik/menetap.

b. Stroke hemorragik

Stroke hemoragik / perdarahan yaitu suatu gangguan fungsi saraf yang

disebabkan kerusakan pembuluh darah otak sehingga menyebabkan

pendarahan pada area tersebut.

Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.

Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid

(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi

Page 10: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

10

3. Faktor Resiko5

Berikut adalah faktor risiko stroke yang dapat dirubah atau dikendalikan:

1. Tekanan darah tinggi

2. Diabetes mellitus

3. Kadar lemak (kolesterol) darah yang tinggi

4. Kegemukan (obesitas)

5. Kadar asam urat yang tinggi

6. Stress

7. Merokok

8. Alkohol

9. Pola hidup tidak sehat

Berikut adalah faktor risiko tidak bisa dirubah atau dikendalikan:

1 Usia tua

2 Jenis kelamin

otak).

Page 11: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

11

3 Ras

4 Pernah menderita stroke

5 Kecenderungan stroke pada keluarga (faktor keturunan/genetik)

6 Arteri Vena Malformasi atau aneurisma berupa kelainan pembuluh darah otak di

mana stroke terjadi pada usia lebih muda (misalnya anak-anak dan atau remaja).

4. Patofisiologi

Trombosis (penyakit trombo – oklusif) merupakan penyebab stroke yang

paling sering. Arteriosclerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah

penyebab utama trombosis selebral. Tanda-tanda trombosis serebral bervariasi, sakit

kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa pasien mengalami pusing,

perubahan kognitif atau kejang dan beberapa awitan umum lainnya. Secara umum

trombosis serebral tidak terjadi secara tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara,

hemiplegia atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului awitan paralysis

berat pada beberapa jam atau hari.4,6

Proses aterosklerosis ditandai oleh plak berlemak pada pada lapisan intima

arteria besar. Bagian intima arteria sereberi menjadi tipis dan berserabut , sedangkan

sel – sel ototnya menghilang. Lamina elastika interna robek dan berjumbai, sehingga

lumen pembuluh sebagian terisi oleh materi sklerotik tersebut. Plak cenderung

terbentuk pada percabangan atau tempat – tempat yang melengkung. Trombi juga

dikaitkan dengan tempat – tempat khusus tersebut. Pembuluh – pembuluh darah yang

mempunyai resiko dalam urutan yang makin jarang adalah sebagai berikut : arteria

karotis interna, vertebralis bagian atas dan basilaris bawah. Hilangnya intima akan

membuat jaringan ikat terpapar. Trombosit menempel pada permukaan yang terbuka

sehingga permukaan dinding pembuluh darah menjadi kasar. Trombosit akan

melepasakan enzim, adenosin difosfat yang mengawali mekanisme koagulasi.

Sumbat fibrinotrombosit dapat terlepas dan membentuk emboli, atau dapat tetap

tinggal di tempat dan akhirnya seluruh arteria itu akan tersumbat dengan sempurna

1. Embolisme. Penderita embolisme biasanya lebih muda dibanding dengan

penderita trombosis. Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu trombus

dalam jantung, sehingga masalah yang dihadapi sebenarnya adalah

Page 12: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

12

perwujudan dari penyakit jantung. Setiap bagian otak dapat mengalami

embolisme, tetapi embolus biasanya embolus akan menyumbat bagian –

bagian yang sempit.. tempat yang paling sering terserang embolus sereberi

adalah arteria sereberi media, terutama bagian atas.

2. Perdarahan serebri : perdarahan serebri termasuk urutan ketiga dari semua

penyebab utama kasus GPDO (Gangguan Pembuluh Darah Otak) dan

merupakan sepersepuluh dari semua kasus penyakit ini. Perdarahan

intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptura arteri serebri. Ekstravasasi

darah terjadi di daerah otak dan /atau subaraknoid, sehingga jaringan yang

terletak di dekatnya akan tergeser dan tertekan. Darah ini mengiritasi jaringan

otak, sehingga mengakibatkan vasospasme pada arteria di sekitar perdarahan.

Spasme ini dapat menyebar ke seluruh hemisper otak dan sirkulus wilisi.

Bekuan darah yang semula lunak menyerupai selai merah akhirnya akan larut

dan mengecil. Dipandang dari sudut histologis otak yang terletak di sekitar

tempat bekuan dapat membengkak dan mengalami nekrosis.

5. Gejala Klinis

Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan

menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian

stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat

bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution). Perkembangan

penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana

perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa perbaikan.

Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.7

Stroke iskemik akut pada umumnya mengalami gangguan neurologik fokal

secara mendadak. Sebagian diantaranya menunjukkan gejala yang semakin memberat

(progressing stroke atau stroke in evolution), dengan kesadaran tetap baik. Penurunan

kesadaran dapat dijumpai apda beberapa penderita dengan infark hemisferik yang

sangat luas, oklusi arteria basilaris dan infark sereberal dengan edema yang

mengakibatkan kompresi batang otak.

Tabel. Gejala Neurologik yang sering Dijumpai pada Penderita

Stroke Iskemik Akut

Page 13: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

13

Hemisfer kiri (dominan), kortikal - Afasia

- Hemiparesis kanan

- Gangguan hemisensorik

kanan

- Neglect hemispasial kanan

- Hemianopsia homonim

kanan

- Gaze paralysis kanan

Hemisfer kanan (dominan), kortikal - Hemiparesis kiri

- Gangguan hemisensorik kiri

- Neglect hemispasial kiri

- Hemianopsia homonim kiri

- Gaze paralysis kiri

Subkortikal, hemisfer atau batang otak - Hemiparesis (pure motor

stroke)

- Gangguan hemisensorik

(pure motor stroke)

- Disartria

- Hemiparesis ataksik

- Tidak ada gangguan fungsi

kognisi, bahasa, penglihatan

Page 14: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

14

batang otak - Gangguan motorik atau

sensorik keempat anggota

gerak

- Hemiparesis atau

hemisensorik alternans

- Diconjugate gaze

- Nistagmus

- Ataksia

- Disartria

- Disfagia

Serebelum - Ataksia lengan ipsilateral

- Ataksia jalan

Beberapa penyakit dapat memberikan gambaran klinik yang menyerupai stroke.

Diantaranya adalah sinkop, kelainan metabolik (misalnya hipoglikemia dan

ensefalopati metabolic lainnya), tumor otak, perdarahan subdural, hemiparesis post-

iktal (paralysis Todd). Dengan anamnesis dan pemeriksaan neurologik yang cermat,

serta pemeriksaan tambahan, kelainan tersebut dapat dibedakan dengan serangan

stroke.

Gangguan pada pembuluh darah karotis.

1. Arteria serebri media

Gangguan rasa (hipestesia) didaerah muka/ wajah kontralateral atau disertai

hipestesia di lengan dan tungkai sesisi

Kelemahan kontralateral lebih besar pada tungkai dari tingkat ringan sampai

kelumpuhan total.

Gangguan untuk berbicara baik beruba sulit mengeluarkan kata-kata (afasia

motorik) atau sulit mengerti pembicaraan orang lain (afasia sensorik)

Gangguan penglihatan berupa kebutaa satu sisi, atai separuh lapang pandang

(hemianopsia homonim)

Mata selalu melirik kearah satu sisi (deviation conjugae)

Kesadaran menurun

Page 15: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

15

Tidak mengenal orang-orang yang sebelumnya dikenal (prosopagnosia)

Mulut perot

Pelo (disartria)

Merasa anggota badan sesisi tidak ada

2. Arteria serebri anterior (cabang menuju otak bagian depan)

Monoparese tungkai kontralateral, kadang-kadang lengan bagian proksimal

dapat terkena

Inkontinesia urine

Penurunan kesadaran.

Apraksia dan gangguan kognitif lainnya

3. Arteria serebri posterior

Gangguan penglihatan pada 1 atau 2 mata berupa sulit memahami barang

yang dilihat, namun dapat mengerti jika meraba atau mendenger suaranya

Kehilangan kemampuan mengenal warna

Hemihipestesia, kadang-kadang adanya nyeri spontan atau hilangnya nyeri

dan rasa gerat pada separuh sisi tubuh

Gangguan pembuluh darah vertebrobasilaris

4. Arteri Vertebrobasilaris

Gangguan gerak bola mata, sehingga terjadi diplopia jalan menjadi

sempoyongan

Kehilangan keseimbangan

Hemiparese kontralateral

Kelumpuhan nervus kranialis ipsilateral

Vertigo

Nistagmus

5. Gejala Akibat Gangguan fungsi luhur

Afasia yaitu hilangnya kemampuan dalam berbahasa. Afasia terbagi menjadi

dua yaitu afasia motoric dan afasia sensorik. Afasia motoric adalah

ketidakmampuan untuk berbicara, mengeluarkan isi pikiran melalui perkataan

sendiri, sementara kemampuannya untuk mengerti bicara orang lain tetap baik

(Afasia Broca). Afasia sensorik adalah ketidakmampuan untuk mengerti

pembicaraan orang lain namun masih bisa mengeluarkan perkataan dengan

Page 16: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

16

lancer walau sebagian diantaranya tidak memiliki arti, tergantung dari luasnya

kerusakan otak

Alexia adalah hilangnya kemampuan membaca dibedakkan menjadi Dyslexia

(yang memang ada secara kongenital), yaitu Verbal alexia adalah

ketidakmampuan membaca kata, tetapi dapat membaca huruf. Lateral

alexia adalah ketidakmampuan membaca huruf, tetapi masih dapat membaca

kata. Jika terjadi ketidakmampuan keduanya disebut Global alexia.

Agraphia adalah hilangnya kemampuan menulis akibat adanya kerusakan

otak.

Acalculia adalah hilangnya kemampuan berhitung dan mengenal angka

setelah terjadinya kerusakan otak.

Right-Left Disorientation & Agnosia jari (Body Image) adalah sejumlah

tingkat kemampuan yang sangat kompleks, seperti penamaan, melakukan

gerakan yang sesuai dengan perintah atau menirukan gerakan-gerakan

tertentu. Kelainan ini sering bersamaan dengan Agnosia jari (dapat dilihat

dari disuruh menyebutkan nama jari yang disentuh sementara penderita

tidak boleh melihat jarinya).

Hemi spatial neglect (Viso spatial agnosia) adalah hilangnya kemampuan

melaksanakan bermacam perintah yang berhubungan dengan ruang.

6. Diagnosis

Untuk membedakan stroke tersebut termasuk jenis hemoragis atau non

hemoragis. antara keduanya, dapat ditentukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan

klinis neurologis, algoritma dan penilaian dengan skor stroke, dan pemeriksaan

penunjang.8,2

Anamnesis

Bila sudah ditetapkan sebagai penyebabnya adalah stroke, maka langkah

berikutnya adalah menetapkan stroke tersebut termasuk jenis yang mana, stroke

hemoragis atau stroke non hemoragis. Untuk keperluan tersebut, pengambilan

anamnesis harus dilakukan seteliti mungkin.Berdasarkan hasil anamnesis, dapat

ditentukan perbedaan antara keduanya, seperti tertulis pada tabel di bawah ini.

Page 17: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

17

( 2,5 x kesadaran ) + ( 2 x muntah ) + ( 2 x sakit kepala ) + ( 0,1 x tekanan

diastolik ) - ( 3 x ateroma ) – 12

Keterangan :

Kesadaran

Nyeri kepala

0: komposmentis 1 : somnolen

2 : sopor/ koma

0 : tidak ada

1 : ada

Muntah tidak ada 0 ; ada 1

Ateroma 0: tidak ada 1 : ada

Tabel 1. Perbedaan stroke hemoragik dan stroke infark berdasarkan anamnesis

Gejala Stroke hemorhagic Stroke non hemorhagic

Onset/awitan Mendadak Mendadak

Saat onset Sedang aktif Istirahat

Peringatan / warning - +

Nyeri kepala +++ + -

Kejang + -

Muntah + -

Penurunan kesadaran +++ + -

b) Pemeriksaan klinis neurologis

Pada pemeriksaan ini dicari tanda-tanda (sign) yang muncul, bila

dibandingkan antara keduanya akan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 2. Perbedaan Stroke Hemoragik dan Stroke Infark berdasarkan

tanda-tandanya.

Tanda (sign) Sroke hemorhagic Stroke Infark

Bradikardi ++(dari awal) + - (harike-4)

Udem papil Sering + -

Kaku kuduk + -

Tanda kernig,Brudzinsky ++ -

c) Skoring dan Algoritma

Siriraj Stroke Score (SSS) 9

Tabel 3. Siriraj Stroke Score (SSS)

Page 18: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

18

Hasil :

Skore SSS > 1: perdarahan supra tentorial

Skore SSS < -1 : Infark Serebri

Skore SSS -1 s/d 1 : meragukan

Algoritma Gajah Mada

Page 19: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

19

d) Pemeriksaan Penunjang

Computerized tomography (CT scan): untuk membantu menentukan

penyebab seorang terduga stroke, suatu pemeriksaan sinar x khusus yang

disebut CT scan otak sering dilakukan. Suatu CT scan digunakan untuk mencari

perdarahan atau massa di dalam otak, situasi yang sangat berbeda dengan stroke

yang memerlukan penanganan yang berbeda pula. CT Scan berguna untuk

menentukan:10

- jenis patologi

- lokasi lesi

- ukuran lesi

- menyingkirkan lesi non vaskuler

Tabel 4. Gambaran CT-Scan Stroke Infark dan Stroke Hemoragik

MRI scan: Magnetic resonance imaging (MRI)

Menggunakan gelombang magnetik untuk membuat gambaran otak.

Gambar yang dihasilkan MRI jauh lebih detail jika dibandingkan dengan CT

scan, tetapi ini bukanlah pemeriksaan garis depan untuk stroke. jika CT scan

dapat selesai dalam beberapa menit, MRI perlu waktu lebih dari satu jam.

MRI dapat dilakukan kemudian selama perawatan pasien jika detail yang

lebih baik diperlukan untuk pembuatan keputusan medis lebih lanjut. Orang

Page 20: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

20

dengan peralatan medis tertentu (seperti, pacemaker) atau metal lain di dalam

tubuhnya, tidak dapat dijadikan subyek pada daerah magneti kuat suatu MRI.

Tabel 5. Karakteristik MRI pada stroke hemoragik dan stroke infark

Tes jantung: tes tertentu untuk mengevaluasi fungsi jantung sering dilakukan

pada pasien stroke untuk mencari sumber emboli. Echocardiogram adalah tes

dengan gelombang suara yang dilakukan dengan menempatkan peralatan

microphone pada dada atau turun melalui esophagus (transesophageal

achocardiogram) untuk melihat bilik jantung. Monitor Holter sama dengan

electrocardiogram (EKG), tetapi elektrodanya tetap menempel pada dada

selama 24 jam atau lebih lama untuk mengidentifikasi irama jantung yang

abnormal.

Tes darah: tes darah seperti sedimentation rate dan C-reactive protein yang

dilakukan untuk mencari tanda peradangan yang dapat memberi petunjuk

adanya arteri yang mengalami peradangan. Protein darah tertentu yang dapat

meningkatkan peluang terjadinya stroke karena pengentalan darah juga

diukur. Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab stroke yang dapat

Page 21: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

21

diterapi atau untuk membantu mencegah perlukaan lebih lanjut. Tes darah

screening mencari infeksi potensial, anemia, fungsi ginjal dan abnormalitas

elektrolit mungkin juga perlu dipertimbangkan.

Pemeriksaan Angiografi.

Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah lokasi pada

sistem karotis atau vertebrobasiler, menentukan ada tidaknya penyempitan,

oklusi atau aneurisma pada pembuluh darah.

Gambar 6. Gambaran Angiografi Pada Penderita Stroke

Pemeriksaan USG

Pemeriksaan ini untuk menilai pembuluh darah intra dan ekstra kranial,

menentukan ada tidaknya stenosis arteri karotis.

Gambar 7. Gambaran USG pada Penderita Stroke

Pemeriksaan Pungsi Lumbal

Pemeriksaan ini digunakan apabila tidak adanya CT scan atau MRI.

Pada stroke PIS didapatkan gambaran LCS seperti cucian daging atau

Page 22: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

22

berwarna kekuningan. Pada PSA didapatkan LCS yang gross hemorragik. Pada

stroke infark tidak didapatkan perdarahan (jernih).

Pemeriksaan Penunjang Lain.

Pemeriksaan untuk menetukan faktor resiko seperti darah rutin,

komponen kimia darah (ureum, kreatinin, asam urat, profil lipid, gula darah,

fungsi hepar), elektrolit darah, thoraks foto, EKG, echocardiografi.

7. Diagnosis Banding

Tumor otak

Abses otak

Sakit kepala migrain

Perdarahan otak baik secara spontan atau karena trauma

Meningitis atau encephalitis

Overdosis karena obat tertentu

Ketidakseimbangan calcium atau glukosa dalam tubuh dapat juga

menyebabkan perubahan sistem saraf yang serupa dengan stroke.

8. Tatalaksana

Terapi dibedakan pada fase akut dan pasca fase akut.

Fase Akut (hari ke 0-14 sesudah onset penyakit)

Sasaran pengobatan ialah menyelamatkan neuron yang menderita jangan

sampai mati, dan agar proses patologik lainnya yang menyertai tak

mengganggu/mengancam fungsi otak. Tindakan dan obat yang diberikan haruslah

menjamin perfusi darah ke otak tetap cukup, tidak justru berkurang. Sehingga perlu

dipelihara fungsi optimal dari respirasi, jantung, tekanan darah darah dipertahankan

pada tingkat optimal, kontrol kadar gula darah (kadar gula darah yang tinggi tidak

diturunkan dengan derastis), bila gawat balans cairan, elektrolit, dan asam basa harus

terus dipantau.

Pengobatan yang cepat dan tepat diharapkan dapat menekan mortalitas dan

mengurangi kecacatan. Tujuan utama pengobatan adalah untuk memperbaiki aliran

Page 23: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

23

darah ke otak secepat mungkin dan melindungi neuron dengan memotong kaskade

iskemik. Pengelolaan pasien stroke akut pada dasarnya dapat di bagi dalam :

Pengelolaan berdasarkan penyebabnya

A. Stroke iskemik

• Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)

Usaha menghilangkan sumbatan penyebab stroke merupakan

upaya yang paling ideal, obat trombolisis yang sudah di setujui oleh

FDA adalah rt-PA (recombinan tissue plasminogen activator) dengan

dosis 0,9 mg/kgBB maksimal 90 mg (10% diberikan bolus & sisanya

infus kontinyu dalam 60 menit). Sayangnya bahwa pengobatan

dengan obat ini mempunyai persyaratan pemberian haruslah kurang

dari 3 jam, sehingga hanya pasien yang masuk rumah sakit dengan

onset awal dan dapat penyelesaian pemeriksaan darah, CT Scan kepala

dan inform consent yang cepat saja yang dapat menerima obat ini.

Cara lain memperbaiki aliran darah antara lain dengan

memperbaiki hemorheologi seperti obat pentoxifillin yang yang

mengurangi viskositas darah dengan meningkatkan deformabilitas sel

darah merah dengan dosis 15 mg/kgBB/hari. Obat lain yang juga

memperbaiki sirkulasi adalah naftidrofuril dengan memperbaiki aliran

darah melalui unsur seluler darah dosis 600 mg/hari selama 10 hari iv

dilanjutkan oral 300 mg/hari

Prevensi terjadinya trombosis (antikoagualsi)

Obat yang dapat diberikan adalah heparin dengan dosis awal

1.000 u/jam cek APTT 6 jam kemudian sampai dicapai 1,5 – 2,5 kali

kontrol hari ke 3 diganti anti koagulan oral, Heparin berat molekul

rendah (LWMH) dosis 2 x 0,4 cc subkutan monitor trombosit hari ke 1

& 3 (jika jumlah < 100.000 tidak diberikan), Warfarin dengan dosis

hari I = 8 mg, hari II = 6 mg, hari III penyesuaian dosis dengan

melihat INR pasien.

• Proteksi neuronal/sitoproteksi

Page 24: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

24

. Obat-obatan tersebut antara lain :

o CDP-Choline bekerja dengan memperbaiki membran sel

dengan cara menambah sintesa phospatidylcholine,

menghambat terbentuknya radikal bebas dan juga menaikkan

sintesis asetilkolin suatu neurotransmiter untuk fungsi kognitif

o Piracetam, cara kerja secara pasti didak diketahui, diperkirakan

memperbaiki integritas sel, memperbaiki fluiditas membran

dan menormalkan fungsi membran.

o Statin, diklinik digunakan untuk anti lipid, mempunyai sifat

neuroprotektif untuk iskemia otak dan stroke. Mempunyai

efek anti oksidan “downstream dan upstream”. Efek

downstream adalah stabilisasi atherosklerosis sehingga

mengurangi pelepasan plaque tromboemboli dari arteri ke

arteri. Efek “upstream” adalah memperbaiki pengaturan eNOS

(endothelial Nitric Oxide Synthese, mempunyai sifat anti

trombus, vasodilatasi dan anti inflamasi), menghambat iNOS

(inducible Nitric Oxide Synthese, sifatnya berlawanan dengan

eNOS), anti inflamasi dan anti oksidan.

o Cerebrolisin, suatu protein otak bebas lemak dengan khasiat

anti calpain, penghambat caspase dan sebagai neurotropik dosis

30 – 50 cc selama 21 hari menunjukkan perbaikan fungsi

motorik yang bermakna.

B. Stroke Hemoragik

Perdarahan Intraserebral

Pemberian anti perdarahan : Epsilon aminocaproat 30 - 36

gr/hari, Asam Traneksamat 6 x 1 gr untuk mencegah lisisnya bekuan

darah yamg sudah terbentuk oleh tissue plasminogen. Evaluasi status

koagulasi seperti pemberian protamin 1 mg pada pasien yang

mendapatkan heparin 100 mg & 10 mg vitamin K intravena pada

pasien yang mendapat warfarin dengan prothrombine time memanjang.

Perdarahan Sub Arachnoid

o Bed rest total selama 3 minggu dengan suasana yang tenang,

Page 25: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

25

pada pasien yang sadar, penggunaan morphin 15 mg IM pada

umumnya diperlukan untuk menghilangkan nyeri kepala pada pasien

sadar.

o Vasospasme terjadi pada 30% pasien, dapat diberikan Calcium

Channel Blockers dengan dosis 60 – 90 mg oral tiap 4 jam selama 21

hari atau 15 – 30 mg/kg/jam selama 7 hari, kemudian dilanjutkan per

oral 360 mg /hari selama 14 hari,

Pengelolaan operatif

1. Fase Pasca Akut

Setelah fase akut berlalu, sasaran pengobatan dititik beratkan tindakan

rehabilitasi penderita, dan pencegahan terulangnya stroke.

Terapi Preventif

Tujuannya, untuk mencegah terulangnya atau timbulnya serangan baru stroke,

dengan jalan antara lain mengobati dan menghindari faktor-faktor resiko stroke:

Untuk stroke infark diberikan :

a Obat-obat anti platelet aggregasi

b Obat-obat untuk perbaikan fungsi jantung dari ahlinya

c Faktor resiko dikurangi seminimal mungkin

Menghindari rokok, obesitas, stres

Berolahraga teratur

Rehabilitasi

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan pada usia di atas 45 tahun,

maka yang paling penting pada masa ini ialah upaya membatasi sejauh mungkin

kecacatan penderita, fisik dan mental, dengan fisioterapi, “terapi wicara”, dan

psikoterapi

Proses rehabilitasi dapat meliputi beberapa atau semua hal di bawah ini:

1. Terapi bicara untuk belajar kembali berbicara dan menelan

2. Terapi okupasi untuk mendapatkan kembali ketangkasan lengan dan tangan

3. Terapi fisik untuk memperbaiki kekuatan dan kemampuan berjalan, dan

Page 26: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

26

4. Edukasi keluarga untuk memberikan orientasi kepada mereka dalam merawat

orang yang mereka cintai di rumah dan tantangan yang akan mereka hadapi.

III. DIAGNOSIS SEMENTARA

Diagnosis Klinis : Kelemahan anggota gerak kanan, bicara pelo, bibir perot, akut

Diagnosis Topik : Hemisfer sinistra

Diagnosis Etiologi : Stroke infark dd stroke haemoragik

Stroke infark dd kista arachnoid

Stroke infark dd SOL

IV. PEMERIKSAAN FISIK

IV.1. Pemeriksaan Umum

Kesan umum : Compos mentis, E4M6V5

Tanda-Tanda Vital :

- Tekanan darah : 100/60 mmHg

- Frekuensi nadi : 62x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat

- Frekuensi nafas : 20 x/menit, regular

- Suhu tubuh : 36,5°C

IV.2. Pemeriksaan Umum

Kepala : Bentuk kepala normocephal, rambut putih, terdistribusi merata, tidak

mudah dicabut.

Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening pada leher. Kaku kuduk (-),

burdzinsky I (-)

Wajah : Raut muka pasien baik dan tidak terdapat kelainan facies.

Mata : Edema palpebra (-/-), alis mata hitam dan tersebar merata, konjungtiva

anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor Ø 3mm/3mm, refleks

cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+),

refleks kornea (+/+)

Telinga : AD: Bentuk telinga normal, membran timpani sulit dinilai, nyeri tekan

dan tarik (-)

AS: Bentuk telinga normal, membrane timpani sulit dinilai, nyeri

tekan (-)

Page 27: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

27

Hidung : Bentuk hidung normal. Tidak tampak deviasi. Tidak tampak adanya

sekret. Tidak tampak nafas cuping hidung.

Mulut : Mukosa gusi dan pipi tidak hiperemis, ulkus (-) , perdarahan gusi (-),

sianosis (-), Perot (+)

Thoraks

Pulmo :

1. Inspeksi : Normochest, gerak dada simetris, retraksi suprasternal dan

supraclavicula (-)

2. Palpasi : Taktil fremitus kanan dan kiri sama

3. Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru

4. Auskultasi: Suara nafas vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-),wheezing (-/-)

Kesan : Paru dalam batas normal

Cor :

1. Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

2. Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

3. Perkusi : Batas kiri bawah: ICS 5 mid axilaris anterior sinistra

Batas kiri atas: ICS 3 mid clavicularis sinistra

Batas kanan bawah: ICS 4 parasternal dekstra

Batas kanan atas: ICS 2 parasternal dekstra

4. Auskultasi : Bunyi Jantung I tunggal, intensitas normal

Bunyi jantung II splitting saat inspirasi dan tunggal saat

Ekspirasi (split tak konstan), intensitas normal

murmur (-), gallop (-).

Kesan : Jantung dalam batas normal

Abdomen:

1. Inspeksi : Datar, supel.

2. Auskultasi: Bising usus (+), normal (2-6 x menit)

3. Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen

4. Palpasi : Dinding perut supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri

tekan (-), turgor baik

Ekstremitas : Simetris, sianosis (-/-), akral hangat (+/+),CRT<2detik

Page 28: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

28

IV.2 Status Psikiatri

Tingkah Laku : Normoaktif

Perasaan Hati : Normotimik

Orientasi : Baik

Kecerdasan : Dalam batas normal

Daya Ingat : Dalam batas normal

IV.3 Status Neurologis

Sikap tubuh : Simetris

Gerakan Abnormal : Tidak ada

Cara berjalan : Tidak bisa dinilai

Ekstremitas : Lateralisasi dekstra

a. Saraf Kranialis

Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri

N. I. Olfaktorius Daya penghidu N N

N. II. Optikus

Daya penglihatan N N

Pengenalan warna N N

Lapang pandang N N

N. III.

Okulomotor

Ptosis - -

Gerakan mata ke medial + +

Gerakan mata ke atas + +

Gerakan mata ke bawah + +

Ukuran pupil 3 mm 3 mm

Bentuk pupil Bulat Bulat

Refleks cahaya langsung + +

N. IV. Troklearis

Strabismus divergen - -

Gerakan mata ke lat-bwh - -

Strabismus konvergen - -

Menggigit N N

Page 29: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

29

N. V. Trigeminus

Membuka mulut N N

Sensibilitas muka N N

Refleks kornea + +

Trismus - -

N. VI. Abdusen Gerakan mata ke lateral N N

Strabismus konvergen - -

N. VII. Fasialis

Kedipan mata + +

Lipatan nasolabial - -

Sudut mulut naik Dbn

Mengerutkan dahi dbn dbn

Menutup mata - +

Meringis normal normal

Menggembungkan pipi normal normal

Daya kecap lidah 2/3 ant Tdk

dilakukan Tdk dilakukan

N. VIII.

Vestibulokoklearis

Mendengar suara bisik dbn dbn

Tes Rinne Tdk

dilakukan Tdk dilakukan

Tes Schwabach Tdk

dilakukan Tdk dilakukan

N.IX (GLOSSOFARINGEUS) Keterangan

Arkus Faring Simetris

Daya Kecap 1/3 Belakang Tdk dinilai

Reflek Muntah Dalam batas normal

Sengau Tidak

Tersedak Tidak

Page 30: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

30

N. X (VAGUS) keterangan

Arkus faring Dalam batas normal

Reflek muntah Dalam batas normal

Bersuara Dalam batas normal

Menelan Dalam batas normal

N. XI (AKSESORIUS) Keterangan

Memalingkan Kepala Dalambatas normal

Sikap Bahu Dalam batas normal

Mengangkat Bahu Dalam batas normal

Trofi Otot Bahu Tidak

N. XII (HIPOGLOSUS) Keterangan

Sikap lidah Deviasi kanan

Artikulasi Disartria

Tremor lidah Dalam batas normal

Menjulurkan lidah Deviasi ke kanan

Kekuatan lidah Dalam batas normal

Trofi otot lidah Dalam batas normal

Fasikulasi lidah Dalam batas normal

b. Fungsi Motorik

Gerakan

Kekuatan

Tonus

333 555

333 555

Page 31: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

31

Refleks Fisiologis

Refleks Biceps Meningkat Normal

Refleks Triceps Meningkat Normal

Refleks ulna dan radialis Normal Normal

Refleks Patella Meningkat Normal

Refleks Achilles Meningkat Normal

Refleks Patologis

Babinski + -

Chaddock - -

Oppenheim - -

Gordon - -

Schaeffer - -

Mendel Bachterew - -

Rosollimo - -

Gonda - -

Hofman Trommer - -

c. Fungsi Sensorik

Kanan Kiri

Eksteroseptif Terasa Terasa

Rasa nyeri Terasa Terasa

Rasa raba Terasa Terasa

Rasa suhu Terasa Terasa

Propioseptif Terasa Terasa

Rasa gerak dan sikap Terasa Terasa

Rasa getar Terasa Terasa

Diskriminatif Terasa Terasa

Rasa gramestesia Terasa Terasa

Rasa barognosia Terasa Terasa

Rasa topognosia Terasa Terasa

Page 32: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

32

( 2,5 x 0 ) + ( 2 x 0 ) + ( 2 x 0 ) + ( 0,1 x 60 ) - ( 3 x 1 ) – 12 = -9

Hasil dari Siriraj < -1 yang berarti infark serebri

d. Rangsang Meningeal

Kaku kuduk : negatif

Kernig sign : negatif

Pemeriksaan Brudzinski : : negatif

Brudzinski I : negatif

Brudzinski II : negatif

Brudzinski III : negatif

Brudzinski IV : negatif

e. Fungsi Luhur

Fungsi Luhur: normal

Fungsi Vegetatif: BAK lancar namun harus di tuntun oleh adik lelakinya ke toilet , BAB belum

selama perawatan

f. Skor Siriraj

g. Algoritma Gajah Mada

Nyeri kepala (-)

Penurunan kesadaran (-)

Refleks Babinski (+)

Dalam kasus ini didapatkan hanya reflex Babinski yang positif yang artinya stroke

yang terjadi adalah stroke infark atau stroke non hemoragik.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hematologi

Page 33: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

33

Darah perifer lengkap

Hb 15.2 12,5 – 16,1 gr/dl

Ht 44.1 36 - 47%

Eritrosit 4.79 4,0– 5,2 juta/µL

MCV 92.2 78 – 95 fL

MCH 31.7 26 – 32 pg

MCHC 34.4 32 – 36 gr/dL

Trombosit 260000 150.000 – 350.000/µL

Leukosit 9770 3800 –10.600/µL

Hitung Jenis

Eosinofil 3,04 2-4 %

Basofil 0,674 0-1%

Neutrofil 68,4 50-70 %

Limfosit 21 25-40 %

Monosit 7,35 2-8 %

RDW 12,1 10-16%

Kimia Klinik

GDP 159 H 82-115

GD2PP 151 H < 120

SGOT 18 0-50 U/L

SGPT 25 0-50 U/L

Ureum 19.9 10-50 mg/dL

Kreatinin 1,10 0,62-1,1 mg/dL

HDL DIRECT 43 28-63

LDL-

CHOLESTEROL

124.0 <150

ASAM URAT 4,72 2-7

CHOLESTEROL 185 <200

TRIGLISERIDA 90 70-140

SEROLOGI

Page 34: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

34

HbA1C 7.24 (terkontrol

kurang baik

4-6%

2. CT Scan

Gambar X. Hasil CT Scan Kepala Tanpa Kontras

Ekspertise:

- Tak tampak deviasi septum nasi

- Tak tampak massa intra sinus para nasal dan cavum nasi

- Tak tampak lesi hiperdens parenkim otak

- Tak tampak lesi hipodens di daerah substansia alba lobus temporo oksipitali Sn

- Tak tampak massa pada parenkim otak

- Tak tampak midline schiffting

- Ventrikel lateralis Dx/Sn dan falk cerebri DBN

- Sulcus sempit dan gyrus lebar

- Tak tampak kalsifikasi ganglion basalis Dx/Sn

Page 35: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

35

- Pons dn cerebellum DBN

Kesan:

Tak tampak massa intra cavum nasi dan sinus para nasal

Gambaran SNH di substansia alba lobus temporo occipitalis Sn

Cenderung adanya penyempitan/sumbatan pada arteri cerebri media dan posteri Sn.

3.EKG

Interpretasi :

Irama reguler, tidak ada kelainan

DISKUSI II

Pada pemeriksaan fisik status generalisata tidak didapatkan adanya penurunan

kesadaran yaitu dengan penilaian GCS mata adanya kontak mata dan membuka

spontan, motorik pasien dapat menggerakan sesuai instruksi pemeriksa dan verbal

yang masih baik karena masih dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik.

Pada pemeriksaan tanda vital tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 62x/menit dengan

irama regular dan isi cukup, laju nafas 20x/mnt dalam batas normal, suhu 36,5 derajat

(afebris), Pada pemeriksaan fisik lokalis tidak ditemukan adanya kelainan.

Selanjutnya pemeriksaan status psikiatri tidak ditemukan adanya kelainan seperti

perilaku yang tidak normal atau hilangnya ingatan. Pada pemeriksaan neurologis

saraf kranialis ditemukan adanya parese nervus XII yang mempersarafi lidah dengan

Page 36: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

36

adanya deviasi lidah kearah kanan. Ditemukan juga adanya deviasi sudut bibir yang

merot, hal ini menunjukkan adanya kelemahan nervus VII. Tidak ditemukkan adanya

lesi nervus IX dan X yang ditandai adanya kesulitan mengunyah dan menelan

makanan, karena pasien tidak mengalami kesulitan dalam makan dan minum.

Pada pemeriksaan fungsi motorik didapatkan adanya gerak yang terbatas,

kelemahan kekuatan otot, dan peningkatan tonus pada tangan dan kaki kanan. Hal ini

di sebabkan adanya lesi pada korteks motorik yang mengatur pergerakan otot.

Peningkatan refleks fisiologis juga didapatkan pada ekstremitas yang mengalami

kelemahan, hal ini terjadi karena hilangnya pengaruh inhibisi ke motor neuron.

Didapatkan adanya refleks patologi yang positif pada ekstremitas yang

mengalami kelemahan diantaranya refleks Babinski (+). Temuan-temuan diatas

merupakan tanda khas pada lesi susunan saraf pusat atau lesi upper motoric neuron.

Selanjutnya tidak ditemukkan adanya kelainan sensoris seperti berkurangnya kepekaa

pada rangsang yang diberikan atau rasa baal. Hal ini kemungkinan kortkes

somatosensoris tidak ikut terlibat dalam proses lesi infark.

Jika diaplikasikan pada perasat Skor Siriraj yang mengandung penilaian

kesadaran, ada tidaknya muntah, atheroma dan nilai tekanan diastolik didapatkan skor

pada pasien ini adalah -9, yang interpretasinya adalah < -1 yang berarti infark serebri.

Perasat lain yang bisa digunakkan adalah algoritma gajah mada dengan menilai 3

gejala dan tanda yaitu penurunan kesadaran, nyeri kepala, refleks Babinski. Pada

pasien ini didapatkan hanya satu tanda yaitu refleks babinski (+) sehingga menurut

perasat ini pasien dimasukkan kedalam jenis stroke infark. Pemeriksaan penunjang

yang dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin, kimia klinik dan profil lipid untuk

mencari faktor resiko lain yang kemungkinan terlibat pada perjalanan penyakit stroke

pada pasien ini. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan HbA1C 7,24 dimana

termasuk kedalam kategori DM yang kurang baik. hal ini merupakan faktor resiko

yang menyebabkan kelainan stroke yaitu DM. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan

penunjang CT Scan kepala tanpa kontras yang merupakan Golden Diagnosis dalam

penegakkan diagnosis jenis stroke. Hasil CT Scan menunjukkan adanya gambaran

hipodens pada daerah substansia alba lobus temporo oksipitali Sn. Lesi pada daerah

tersebutlah yang menyebabkan hemiparesis dekstra karena jalur saraf motorik yang

Page 37: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

37

berasal dari korteks ini bersilangan di dekusasio piramidalis sehingga mempersarafi

ekstremitas kontralateralnya. Pada pemeriksaan EKG irama normal. Tidak didapatkan

kelainan.

VI. DIAGNOSIS AKHIR

Diagnosis klinis : Hemiparesis dekstra, disartria, parese N.VII dan N.XII

Diagnosis topis : Hemisfer sinistra

Diagnosis etiologi : Stroke infark

VII. TATALAKSANA

1. Non Medikamentosa

Tirah baring

Edukasi keluarga mengenai penyakitnya:

Diagnosis pasien

Tatalaksana yang akan dilakukan

Prognosis dari penyakit yang diderita pasien

Rehabilitasi Medik

2. Medikamentosa

IVFD Asering 20 tpm

Inj. Piracetam 4 x 3 gr

Inj. Citicolin 2 x 500 mg

Inj. Ranitidine 2x1 amp

Inj. Mecobalamin 1 x 1

P.o Ingatol 2 x 1

P.o Atorvastatin 1 x 20

P.o Clopidogrel 1 x 75

DISKUSI III

Tatalaksana pada pasien ini meliputi tatalaksana non medikamentosa dan

medikamentosa. Tatalaksanan nonmedikamentosa meliputi tirah baring, edukasi dan

Page 38: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

38

rehabilitasi medik. Pemberian mediakamentosa pada pasien stroke terbagi atas fase

akut dan fase pasca akut dilihatdari hari onset penyakitnya. Pada pasien ini karena

onsetnya hari-0 maka diberikan terapi fase akut.

1. IVFD Asering 20tpm

Stabilisasi hemodinamik dilakukan dengan pemberian cairan untuk

memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh.

2. Inj. Piracetam 4 x 3 gr

Piracetam berperanan meningkatkan energi (ATP) otak, meningkatkan

aktifitas adenylat kinase (AK) yang merupakan kunci metabolisme energi dimana

mengubah ADP menjadi ATP dan AMP, meningkatkan sintesis dan pertukaran

cytochrome b5 yang merupakan komponen kunci dalam rantai transport elektron

dimana energi ATP diproduksi di mitokondria (James, 2004). Piracetam juga

digunakan untuk perbaikan defisit neurologi khususnya kelemahan motorik dan

kemampuan bicara pada kasus-kasus cerebral iskemia, dan juga dapat mengurangi

severitas atau kemunculan post traumatik / concussion sindrom.

3. Inj. Citicolin 2 x 500 mg

Citicolin berperan untuk perbaikan membran sel saraf melalui peningkatan

sintesis phosphatidylcholine dan perbaikan neuron kolinergik yang rusak melalui

potensiasi dari produksi asetilkolin. Citicoline juga menunjukkan kemampuan untuk

meningkatkan kemampuan kognitif, Citicolinediharapkan mampu membantu

rehabilitasi memori pada pasien dengan luka pada kepala dengan cara membantu

dalam pemulihan darah ke otak.

4. Inj Ranitidine 2 x 1 amp

Pemberian Ranitidine ditujukan sebagai gastroprotektor untuk mencegah

terjadinta stress ulcer terutama pada pasien yang mendapat nutrisi hanya lewat

parenteral saja dapat meningkatkan resiko terjadinya peningkatan asam lambung

5. Inj Mecobalamin 1 x 1

Metilkobalamin adalah metabolit dari vitamin B12 yang berperan sebagai

koenzim dalam proses pembentukan methionin dari homosystein. Reaksi ini berguna

dalam pembentukan DNA, serta pemeliharaan fungsi saraf. Metilkobalamin berperan

Page 39: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

39

pada neuron susunan saraf melalui aksinya terhadap reseptor NMDA dengan 32

perantaraan S-adenosilmethione (SAM) dalam mencegah apoptosis akibat glutamate-

induced neurotoxicity. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan peranan

metilkobalamin pada terapi stroke, cedera otak, penyakit Alzheimer, Parkinson,

termasuk juga dapat dipakai untuk melindungi otak dari kerusakan pada kondisi

hipoglikemia dan status epileptikus (Meliala & Barus, 2008).

6. Atorvastatin 1 x 20

adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan

trigliserida, serta meningkatkan jumlah kolesterol baik (HDL) di dalam darah.

Atorvastatin menurunkan jumlah kolesterol dalam tubuh dengan cara menghambat

enzim yang bertugas memproduksi kolesterol di hati. Dan juga mampu bersifat

sebagai Neuroprotektor.

7. Clopidogrel 1 x 75

Clopidogrel adalah inhibitor fungsi platelet yang bersifat ireversibel dengan

hambatan pada reseptor adenosine diphosphat untuk mencegah agregasi platelet.

Clopidogrel memiliki profil kemanan yang sama dengan aspirin pada penderita

dengan resiko tinggi pada kejadian iskemin yang berulang namun disebutkan angka

kejadian perdarahan gastrointestinal dan intracranial yang lebih rendah. Tolerabilitas

copidogrel telah ditunjukkan pada studi CAPRIE dan MATCH dimana copidogrel

diberikan untuk jangka waktu 1,5 hingga 3 tahun. The Copidogrel versus Aspirin in

Patients at Risk of Ischemic Events (CAPRIE) studi merupakan penelitian terkontrol

yang meelibatkan sekitar 20000 penderita yang diberikan aspirin 325 mg atau

copidogrel 75 mg per hari. Studi ini menunjukkan penurunan resiko absolute 0,5%

dan sebesar 8,7% penurunan resiko relative untuk kelompok copidogrel pada primary

end point.

9. Ingatol

Suplemen untuk memperbaiki sirkulasi darah serta suplai vitamin B1, B6 dan vitamin

B12.

Page 40: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

40

VIII. FOLLOW UP

24-4-18

HP 1

S : tangan dan kaki kanan bisa di gerakan namun tidak kuat

melawan beban, pasien mulai bicara jelas namun masih

sulit, lidah pelo ke kanan, kontak mata dan mengerti

pembicaraan (+), (-)pusing, (-) mual,(-

)muntah, makan tidak tersedak. BAK (+), BAB (-)

O :

KU : Compos mentis. E4M6V5

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 95x/mnt

RR : 20x/mnt

Suhu : 36,6 0C

Ekstremitas:

motorik gerakan

P :

VFD. Asering 20 tpm

Inj. Citicoline 2 x500 mg

Inj. Piracetam 4 x 3gr

Inj. Ranitidin 2 x 1

terbatas bebas

terbatas bebas

Page 41: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

41

motoric kekuatan

333 555

333 555

(+) hemiparese dextra

(+)parese n.vii dan n.xii

A :

SNH dd Stroke H-I

25/4/18

HP 2

S : Kaki kanan dan tangan kanan sudah bisa bergerak sudah

dapat melawan beban namun masih agak lemah. (-

)pusing, (-) mual,(-) muntah, makan tidak tersedak.

BAK (+), BAB (-)

O :

KU : Compos mentis. E4M6V5

TD :110/70 mmHg

Nadi :80x/mnt

RR : 20x/mnt

Suhu : 36,5

0C

Ekstremitas:

motorik gerakan

terbatas bebas

terbatas bebas

motoric kekuatan

444 555

444 555

(+) hemiparese dextra

(+)parese n.vii dan n.xii

P :

VFD. Asering 20 tpm

Inj. Citicoline 2 x500 mg

Inj. Piracetam 4 x 3gr

Inj. Metilcobalamin 1 x 1

Inj. Ranitidin 2 x 1

Po. CPG 1 x 75

Konsul ke fisioterapi

CT Scan rujuk ke

RSUD Salatiga

Page 42: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

42

A :

Stroke Infark dd stroke H-2

26/4/18

HP 3

S : Kaki kanan dan tangan kanan sudah bisa bergerak dan

melawan beban namun masih lemah. (-)pusing, (-)

mual,(- )muntah, makan tidak tersedak, nafsu makan

turun, BAK (+), BAB (-)

O :

KU : Compos mentis. E4M6V5

TD :130/80 mmHg

Nadi :82 x/mnt

RR : 20x/mnt

Suhu : 36,5 0C

Ekstremitas:

motorik gerakan

terbatas bebas

terbatas bebas

motoric kekuatan

444 555

444 555

(+) hemiparese dextra

(+)parese n.vii dan n.xii

*hasil CT Scan terlampir

Hasil :

- Tak tampak massa intra cavum nasi dan sinus paranasal

- Gambaran SNH di sbustansia alba lobus temporo

occipitalis Sn

- Cenderung adanya penyempitan/sumbatan pada arteri

cerebri media dan posteri Sn

P :

IVFD. Asering 20 tpm

Inj. Citicoline 2 x500 mg

Inj. Piracetam 4 x 3gr

Inj. Metilcobalamin 1 x 1

Inj. Ranitidin 2 x 1

Po. CPG 1 x 75

Po. Atorvastatin 1 x 20

Po. Ingatol 3 x 1

sudah di fisioterapi

Page 43: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

43

A :

Stroke Infark H-III

27/2/18

HP 4

S : Kaki kanan dan tangan kanan sudah bisa di gerakan dan

sudah bisa melawan beban. Namun kekuatan tidak

sekuat anggota gerak kiri. Wajah perot sudah mulai

memulih. (-) pusing, (-) mual,(-

)muntah,

O :

KU : Compos mentis. E4M6V5

TD :130/70 mmHg

Nadi :92x/mnt

RR : 20x/mnt

Suhu : 36,5 0C

Ekstremitas:

motorik gerakan

terbatas bebas

terbatas bebas

motoric kekuatan

444 555

444 555

(+) hemiparese dextra

(+)parese n.vii dan n.xii

LAB HbA1C : 7,24 terkontrol kurang baik

A :

Stroke Infark H-IV

IVFD. Asering 20 tpm

Inj. Citicoline 2 x500 mg

Inj. Piracetam 4 x 3gr

Inj. Metilcobalamin 1 x 1

Inj. Ranitidin 2 x 1

Po. CPG 1 x 75

Po. Atorvastatin 1 x 20

Po. Ingatol 3 x 1

28/4/18

HP 5

S : kondisi sudah mulai membaik. Kekuatan tangan kanan

dan kiri sama. Wajah perot sudah mulai memulih

O :

KU : Compos mentis. E4M6V5

IVFD. Asering 20 tpm

Inj. Citicoline 2 x500 mg

Inj. Piracetam 4 x 3gr

Page 44: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

44

TD :120/70 mmHg

Inj. Metilcobalamin 1 x 1

Inj. Ranitidin 2 x 1

Po. CPG 1 x 75

Nadi :68x/mnt

RR : 20x/mnt

Suhu : 360C

Ekstremitas:

motorik gerakan

bebas

bebas

motoric kekuatan

555

555

A : Stroke Infark H-V

*bila stasioner besok

BLPL

bebas

bebas

555

555

29/4/18 S : Kaki kanan dan tangan kanan sudah mulai bisa bergerak

sama dengan anggota gerak kiri. Kekuatan sudah mulai

sama. Bicara sudah mulai jelas dan wajah perot sudah

memulih

O :

KU : Compos mentis. E4M6V5

TD :160/90 mmHg

Nadi :80x/mnt

RR : 20x/mnt

Suhu : 360C

Ekstremitas:

motorik gerakan

BLPL

HP 6 Obat Pulang

- Brainact 2 x 500

- CPG 1x75 mg

- Provital 2 x 1

- ingatol 2 x 1

- Plasmin 2x1

- Ranitidin 2x1

Page 45: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

45

motoric kekuatan

555 555

555 555

A :

Stroke Infark H-VI

Page 46: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

46

NIHSS

No. PARAMETER

YANG DINILAI

SKALA

TANGGAL PEMERIKSAAN 24-4-18 25-4-18 26-4-18 27-4-18 28-4-18 29-4-18

SKOR

1a

Tingkat

Kesadaran

0 = Sadar penuh 1 = Tidak sadar penuh; dapat dibangunkan

dengan stimulasi minor (suara)

2 = Tidak sadar penuh; dapat berespon dengan

stimulasi berulang atau stimulasi nyeri

3 = Koma; tidak sadar dan tidak berespon

dengan stimulasi apapun

0 0 0 0 0 0

1b Menjawab

pertanyaan

0 = Benar semua 1 = 1 benar/ETT/disartria 2 = Salah semua/afasia/stupor/koma

0 0 0 0 0 0

1c Mengikuti

perintah

0 = Mampu melakukan 2 perintah 1 = Mampu melakukan 1 perintah 2 = Tidak mampu melakukan perintah

0 0 0 0 0 0

2

Gaze: Gerakan

mata konyugat

horizontal

0 = Normal 1 = Paresis gaze parsial pada 1 atau 2 mata,

terdapat abnormal gaze namun forced

deviation atau paresis gaze total tidak ada

2 = Forced deviation, atau paresis gaze total

tidak dapat diatasi dengan maneuver

okulosefalik

0 0 0 0 0 0

3

Visual: Lapang

pandang pada tes

konfrontasi

0 = Tidak ada gangguan 1 = Paralisis minor (sulcus nasolabial rata,

asimetri saat tersenyum)

2 = Paralisis parsial (paralisis total atau near-

total dari wajah bagian bawah)

3 = Paralisis komplit dari satu atau kedua sisi

wajah (tidak ada gerakan pada sisi wajah atas

maupun bawah)

1 1 1 0 0 0

4

Paresis Wajah

0 = Normal

1 = Paralisis minor (sulcus nasolabial rata,

asimetri saat tersenyum)

2 = Paralisis parsial (paralisis total atau near-

total dari wajah bagian bawah)

3 = Paralisis komplit dari satu atau kedua sisi

wajah (tidak ada gerakan pada sisi wajah atas

maupun bawah)

1 1 1 0 0 0

5

Motorik Lengan

0 = Tidak ada drift; lengan dapat diangkat 90

(45)°, selama minimal 10 detik penuh

1 = Drift; lengan dapat diangkat 90 (45) namun

turun sebelum 10 detik, tidak mengenai

tempat tidur

2 = Ada upaya melawan gravitasi; lengan tidak

dapat diangkat atau dipertahankan dalam

posisi 90 (45)°, jatuh mengenai tempat

tidur, nhamunada upaya melawan gravitasi

3 = Tidak ada upaya melawan gravitasi, tidak

mampu mengangkat, hanya bergeser

4 = Tidak ada gerakan UN = Amputasi atau fusi sendi, jelaskan…………

K

an

an

:

1 1 1 1 0 0

K

iri:

0 0 0 0 0 0

Page 47: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

47

Kesimpulan :

Dari hasil skoring yang didapat, pada pasien ini cenderung memiliki perkembangan penyembuhan ke

arah yang lebih baik. Karena di dapatkan adanya penyembuhan defisit neurologis yang lebih baik dari

hati ke hari.

6

Motorik Tungkai

0 = Tidak ada drift; tungkai dapat

dipertahankan dalam posisi 30° minimal 5

detik

1 = Drift; tungkai jatuh persis 5 detik, namun

tidak mengenai tempat tidur

2 = Ada upaya melawan gravitasi; tungkai jatuh

mengenai tempat tidur dalam 5 detik, namun

ada upaya melawan gravitasi

3 = Tidak ada upaya melawan gravitasi

4 = Tidak ada gerakan

UN = amputasi atau fusi sendi, jelaskan………….

Ka

na

n:

1 1 1 1 0 0

K

iri:

0 0 0 0 0 0

7

Ataksia anggota

gerak

0 = Tidak ada ataksia

1 = Ataksia pada satu ekstremitas

2 = Ataksia pada 2 atau lebih ekstremitas UN = Amputasi atau fusi sendi, jelaskan…………

0 0 0 0 0 0

8

Sensorik

0 = Normal; tidak ada gangguan sensorik 1 = Gangguan sensorik ringan-sedang; sensasi

disentuh atau nyeri berkurang namun masih

terasa disentuh

2 = Gangguan sensorik berat; tidak merasakan

sentuhan di wajah, lengan, atau tungkai

0 0 0 0 0 0

9

Bahasa Terbalik

0 = Normal; tidak ada afasia 1 = Afasia ringan-sedang; dapat berkomunikasi

namun terbatas. Masih dapat mengenali

benda namun kesulitan bicara percakapan

dan mengerti percakapan

2 = Afasia berat; seluruh komunikasi melalui

ekspresi yang terfragmentasi, dikira-kira

dan pemeriksa tidak dapat memahami

respons pasien

3 = Mutisme, afasia global; tidak ada kata-kata

yang keluar maupun pengertian akan kata-

kata

0 0 0 0 0 0

10

Disartria

0 = Normal 1 = Disartria ringan-sedang; pasien pelo

setidaknya pada beberapa kata namun

meski berat dapat dimengerti

2 = Disartria berat; bicara pasien sangat pelo

namun tidak afasia

UN = Intubasi atau hambatan fisik lain,

jelaskan…………………………………….

2 1 1 0 0 0

11

Pengabaian &

Inatensi (Neglect)

0 = Tidak ada neglect 1 = Tidak ada atensi pada salah satu modalitas

berikut; visual, tactile, auditory, spatial, or

personal inattention.

2 = Tidak ada atensi pada lebih dari satu

modalitas

0 0 0 0 0 0

TOTAL 6 5 5 2 0 0

Keterangan :

Skor < 5 :

Skor 6-14 :

Skor 15-24 :

Skor ≥ 25 :

defisit neurologis ringan

defisit neurologis sedang

defisit neurologis berat defisit neurologis sangat berat

Page 48: LAPORAN KASUS STROKE INFARK · pingsan atau penurunan kesadaran. ... stroke infark dibutuhkan pemeriksaan lebih ... Adalah episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan

48

DAFTAR PUSTAKA

Kelompok studi serebrovaskuler & Neurogeriatri, PERDOSSI : Konsensus Nasional

Pengelolaan Stroke di Indonesia, Jakarta, 1999.

Diagnosis Topik Neurologi DUUS. Jakarta : EGC.

Ridharta, Priguna; Mardjono, Mahar. 2010. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian

Rakyat.

Kelompok studi serebrovaskuler & Neurogeriatri, PERDOSSI : Guideline Stroke

2000 Seri Pertama, Jakarta, Mei 2000.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke: Classification of

cerebrovascular disease III. Stroke 1990, 21: 637-76.

World Health Organizations: Stroke 1989. Recommendations on stroke prevention,

diagnosis anf therapy. Stroke 1989, 20: 1407-31.

Pusinelli W.: Pathophysiology of acute ischemic stroke. Lancet 1992, 339: 533-6.

Sandercock P, Huub W, Peter S.: Medical Treatment of acute ischemic stroke. Lancet

1992, 339: 537-9.

CP Warlow, MS Dennis, J Van Gijn, GJ Hankey, PAG Ssandercock, JH Bamford,

Wardlaw. Stroke.A practical guide to management. Specific treatment of acute

ischaemic stroke Excell Typesetters Co Hongkong, 1996; 11; 385 – 429.,

Widjaja D. Highlight of Stroke Management. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan,

Surabaya 2002.

Feigin V. Stroke Panduan bergambar tentang pencegahan dan pemulihan stroke

(terjemahan). cetakan kedua. PT Buana Ilmu Populer. Jakarta. 2006