Laporan Kasus & Refreshing Asma

download Laporan Kasus & Refreshing Asma

of 45

description

asma

Transcript of Laporan Kasus & Refreshing Asma

LAPORAN KASUS & REFRESHING ASMA BRONKIAL

LAPORAN KASUS & REFRESHINGASMA BRONKIALDokter pembimbing : Prof. Iskandar Zulkarnain,Sp.pd

Sri asmawati2010730101ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTARSIJ CEMPAKA PUTIH2015IDENTITASNama: Nn. YUsia: 54 tahunJenis Kelamin: Wanita Pekerjaan: ibu RTAgama: IslamMasuk RS tanggal: 2 Juli 2015

ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Sesak nafas sejak 2 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari SMRS. Sesak dirasakan semakin hari semakin berat, sesak timbul saat cuaca/udara panas. Menurut OS sesaknya semakin berat terutama saat aktivitas berat seperti mencuci dan mengepel lantai. OS sering terbangun saat malam hari karena sesak, 1 minggu iniOS sesak saat malam hari 2 kali. OS mengaku sesak dirasakan disertai bunyi ngik-ngik. Saat datang di UGD Os bicara dengan suara terbata-bata. OS juga mengeluh demam, dan dirasakan hilang timbul. Demam turun setelah minum obt penurun panas. Selain itu, OS juga mengeluh mual, namun tidak disertai dengan muntah. 1 bulan yang lalu OS pernah di rawat di RS dengan keluhan sesak nafas. BAK dan BAB tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien mengaku mempunyai riwayat asma sejak lamaRiwayat TB Paru disangkal oleh pasien. Hiperteni disangkalRiwayat Penyakit Keluarga: Dalam keluarga pasien ada yang memiliki riwayat asma yaitu ayah pasien. Riwayat TB Paru disangkal.Hipertensi dan DM (-)

Riwayat Pengobatan :OS sudah menggunakan obat yang sering digunakan yaitu Barotec inhaler, namun masih tetap sesak nafas.

Riwayat Alegi :Pasien mengaku mempunyai riwayat alergi terhadap cuaca panas. Alergi obat dan makanan disangkal.

Riwayat Psikososial : Pasien adalah ibu rumah tangga sering mengerjakan pekerjaan rumah, dan jika terlalu lelah OS sering sesak.

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Sakit sedang Kesadaran : Compos MentisTanda vital Tekanan Darah : 130/80 mmHg Suhu: 36,8 0 CNadi : 76 x/m Pernapasan : 28 x/m

STATUS GENERALISKepala : Normocephal, rambut distribusi merata, Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+).Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-)Mulut : Mukosa oral basah, tremor (-), sianosis (+)Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP normal

PEMERIKSAAN PARU Paru Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris , retraksi pada intercostal

Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kiri simetris

Perkusi : Sonor pada ke 2 lapang paru, batas paru dan hepar setinggi ICS 5

Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+)

Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midcalvicularis sinistra

Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra Batas kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra

Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-) Pemeriksaan AbdomenInspeksi : Permukaan datar, asites (-)Auskultasi : Bising usus (+) normalPalpasi : Abdomen supel, nyeri tekan (+) epigastrium pembesaran hati (-) dan pembesaran limpa (-)Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen

Ekstremitas : Atas : Udem (-/-), turgor kulit baik, akral hangat, sianosis (-), CRT < 2 detikBawah : Udem (-/-), turgor kulit baik, akral hangat, sianosis (-), CRT < 2 detik

RESUMEWanita 54 Tahun, sesak nafas sejak 2 hari SMRS. Terdapat febris dan nausea. Pada pemeriksaan fisik : Inspeksi dan Auskultasi Paru : retraksi pada intercostal , vesikuler (+/+), wheezing (+/+)Palpasi abdomen : nyeri tekan pada epigastriumDaftar Masalah Sesak nafas, demam dan mual

Assessment

Asma bronkialeS : Wanita 54 Tahun, sesak nafas sejak 2 hari SMRS. Sesak timbul saat cucaca/udara panas, dan sesak semakin berat saat aktivitas terlalu berat. Terdapat demam dan mual.

O: RR 28x/menit, nyeri tekan epigastrium, pemeriksaan Paru : retraksi pada intercostal, Vesikuler (+/+) , wheezing (+/+)A : Asma Bronkhial observasi febris P : Rdx Faal Paru (Spirometri dan Peak Flow Meter) Radiologi (Thorax PA dan Lateral)

Medikamentosa Infus RL 20 tpm 02 3L/mVentolin 2,5mg 3x1 dalam 1 jamDexamethason 5mg 2x1Ranitidin 50mg 3x1

Tinjauan PustakaDefinisiAsma adalah gangguan inflamasi kronis jalan napas dimana berbagai sel dan elemen seluler berperanan. Inflamasi kronik berhubungan dengan hiperesponsivitas jalan napas yang menyebabkan episode berulang dari : Wheezingsesak napasbatuk, terutama pada malam dan pagi hari.

15Episode ini umumnya berhubungan obstruksi jalan napas yang seringkali reversibel baik spontan maupun setelah pengobatan.

Gangguan fisiologis yang terjadi pada asma adalah menyempitnya jalan nafas yang dikarakteristikan dengan terbatasnya aliran nafas ketika ekspirasi, yang dapat disertai dengan perubahan struktur jalan nafas.

EpidemiologiAsma mengenai semua umur, lebih sering pada usia anak dan dewasa muda.Prevalensi sama sekitar 5 % seluruh penduduk Indonesia, artinya saat ini ada 12,5 juta pasien asma di Indonesia.

17Etiologi

18Patofisiologi

19wheezing, terutama saat ekspirasiRiwayat :Batuk, memberat pada malam hariwheezing, rekurenSesak nafas rekurenGejala terjadi atau memberat saat malam hari, membangunkan pasienAnamnesis Gejala terjadi atau memberat dengan pola musimanRiwayat keluarga dengan asma ataupun penyakit atopiGejala terjadi atau memburuk dengan adanya :Binatang dengan bulu- Aerosol kimiaPerubahan suhu- TungauObat (aspirin, beta bloker)- Olah ragaInfeksi pernafasan (virus)- Serbuk sariEkspresi emosi yang kuat- Rokok

Pemeriksaan FisikKeadaan umum : penderita tampak sesak nafas dan gelisah, penderita lebih nyaman dalam posisi duduk. Paru : Inspeksi : dinding torak tampak mengembang,Auskultasi : terdengar wheezing (mengi), ekspirasi memanjang.SpirometriPengukuran VEP1 (volume ekspirasi paksa dalam 1 detik) dan KVP (Kapasiti Vital Paksa) . Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio VEP1/ KVP < 75% atau VEP1 < 80% nilai prediksi.Skin tes dengan allergen atau IgE serum Meningkatkan probabilitas diagnosis asma dan membantu menentukan faktor resiko yang mengakibatkan asma

Pemeriksaan PenunjangPeak Flow MeterPeningkatan 60L/menit (> 20% pre bronkhodilator PEF) setelah inhalasi bronchodilator ataupun variasi diurnal PEF > 20% menegakkan D/asmaReversibilitas : Perbaikan nilai PEF 15% setelah inhalasi bronkodilator (uji bronkodilator), atau bronkodilator oral 10-14 hari, atau respon terapi kortikosteroid (inhalasi/oral, 2 minggu)

DerajatKlinis Sebelum PengobatanNilai FEV1Asma Intermitengejala intermiten 1x semingguserangan singkat (jam- hari)serangan malam 2x/bulan>80% (var: 2x seminggu (2x/bln80%(var:20 - 30%)AsmaPersisten Sedang-gejala (+) setiap hari-serangan mengganggu aktivitas & tidur-serangan malam >1x/minggu> 60%-< 80%(var: >30%)Asma Persisten Berat-gejala terus menerus, sering mendapat serangan-aktivitas fisik terbatas karena gejala asma-serangan malam sering60%(var: > 30%)

GINA 20145

GINA 2014PenatalaksanaanAnti inflammatory agent Kortikosteroid inhalasi Kortikosteroid sistemik Long acting bronchodilator Mediator inhibitors : Cromolyn sodium dan nedocromil adrenergic agonist : 2 agonist ( salmeterol dan formoterol)Phosphodiesterase inhibitors : Theophypilline 3. Leukotriene modifiers : zafirlukast, montelukast 4. Desensitisasi : Immunotherapy 5. Miscellaneous agents : Omalizumab DerajatKlinis Sebelum PengobatanNilai FEV1Obat Pencegah HarianAsma Intermitengejala intermiten 1x semingguserangan singkat (jam- hari)serangan malam 2x/bulan>80% (var: 2x seminggu (2x/bln80%(var:20 - 30%)Glukokortikoid hirup dosis rendahAlternatif: teofilin lepas lambat, kromolin,anti-leukotrien, nedokromil Asma Persisten Sedang-gejala (+) setiap hari-serangan mengganggu aktivitas & tidur-serangan malam >1x/minggu> 60%-< 80%(var: >30%)Glukokortikoid dosis rendah-sedang hirup dan agonis beta-2 hirup kerja panjang.Alternatif: anti-leukotrien atau teofilinAsma Persisten Berat-gejala terus menerus, sering mendapat serangan-aktivitas fisik terbatas karena gejala asma-serangan malam sering60%(var: > 30%)Glukokortikoid hirup dosis tinggi dan beta-2 agonis hirup kerja panjang, dan jika perlu ditambahkan glukokortikoid tab atau sirup kerja panjang (2mg/hari, maks. 60 mg/hari).

CONTROLLED MEDICATIONS

GINA 2014RELIEVER MEDICATIONS

GINA 2014

GINA 2014

Daftar PustakaGlobal Initiative For Asthma. Global Strategy For Asthma Management And Prevention. MRC Vision Inc. 2014.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta : Edisi Kelima, Jilid I, Interna Publishing. 2009Panduan Pelayanan Medik, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Interna Publishing.

Terima kasihWassalamualaikum Wr. Wb45