LAPORAN KASUS ikterus
-
Upload
vanniyya-salka -
Category
Documents
-
view
64 -
download
7
description
Transcript of LAPORAN KASUS ikterus
LAPORAN KASUS
ILMU PENYAKIT DALAM
Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya
Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unej - RSD dr.Soebandi JemberFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013I. IDENTITAS PASIEN Nama
: Ny. S
Usia
: 32 th
Jenis kelamin
: wanita
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Desa Suci, Panti
Pendidikan
: SD
Tanggal MRS
: 13 Maret 2013
Tanggal pemeriksaan : 14 Maret 2013
II. ANAMNESIS
a. Riwayat Penyakit Sekarang
KU : sesak napas
Pasien mengaku merasa sesak napas sejak 1 minggu terakhir, dan sesak ini menghebat sejak sore hari SMRS. Sesak ini semakin hebat saat pasien berbaring dan hanya berkurang sedikit saat pasien duduk.
Pasien juga mengaku sesak sebenarnya sudah dirasakan meski hanya kadang-kadang dan tidak terlalu mengganggu sejak 2 bulan yang lalu, bersamaan dengan perut pasien yang semakin membesar. Pasien menyadari perutnya makin membesar sehingga pasien sulit bergerak.Pasien juga mengeluh perutnya terasa sakit dan sering mulas. BAB diakui tidak ada masalah, 1-2x/hari, warna kuning, hanya kadang encer. BAK warna kuning cokelat seperti teh.
Pasien tidak mengetahui sejak kapan matanya tampak berwarna kuning.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit kuning 5 tahun yll.
c. Riwayat Pengobatan
Pasien sempat dirawat di RS Balung dan mendapat pengobatan tapi karena dirasa tidak membaik maka dirujuk ke RSD dr. Soebandi
Riwayat transfusi darah : 1 bulan yll di RS Balung
Konsumsi alkohol (-)
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien pernah menderita penyakit kuning
e. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien saat ini tinggal bersama ibu, suami, dan 1 anaknya yang berusia 4 tahun . Ibu pasien bekerja membuka toko kebutuhan sehari-hari di rumah dengan pendapatan tidak tentu setiap bulannya. Suami pasien bekerja sebagai buruh.
Rumah pasien berukuran 20m2x 5m2x 4m2, terdiri dari 3 kamar tidur dengan ukuran 3m2x4m2. Memiliki 4 buah jendela, dinding sebagian tembok dan sebagian dari bambu, lantai semen, atap genteng, ventilasi dan pencahayaan baik. Sumber air minum dari sumur umum tetapi dimasak terlebih dahulu sebelum dibuat minum. Di rumah terdapat kamar mandi, sedangkan untuk BAB di sungai. Alat makan digunakan secara bergantian satu sama lain dan mencuci tidak dengan air mengalir. f. Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinalTidak demam, tidak kejang, tidak ada nyeri kepala, tidak ada penurunan kesadaran.
Sistem kardiovaskularBerdebar-debar
Sistem pernapasansesak napas (+), batuk(-), pilek (-), ada pernafasan cuping hidung, dan ada retraksi dinding dada, tidak ada ketertinggalan gerak
Sistem gastrointestinalmulut basah, tidak mual, tidak muntah, BAB (+) 1-2 kali sehari, warna kuning, tidak ada lendir dan darah, nafsu makan menurun; perut membesar, distended.
Sistem urogenitalBAK lancar dan tidak nyeri, warna kuning cokelat teh
Sistem integumentumbengkak di kaki dan tangan, kuning.
Sistem muskuloskeletalodema, tidak atrofi, tidak ada deformitas
Kesan : pasien takikardia, dyspnea, perut didapatkan membesar dan distended, oedema pada kaki dan tangan, serta didapatkan ikterik.
III. PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan pada tanggal 14 Maret 2013)
Pemeriksaan Umum Keadaan Umum: lemah Kesadaran
: kompos mentis BMI : BB 42 kg; TB 156 cm BMI = 17, 28 (kurang baik) Tanda Vital
: Tekanan darah
: 80/50 mmHg Frekuensi jantung: 116x/menit, regular, kuat angkat (+) Frekuensi napas: 32x/menit, regular Suhu
: 36,80C (axilla) Waktu pengisian kembali kapiler : < 2 detik Kulit : tidak ada nodul, ptekie (-), purpura (-), anemis (+), cyanosis (-), ikterik (+), eritema palmaris (+), spider nevi (-). Kelenjar limfe : pembesaran (-) Otot : Tidak terdapat tanda peradangan dan nyeri tekan, tidak ada atrofi pada keempat ekstremitas. Tulang : Tidak ada deformitas, tidak terdapat tanda radang. Sendi : Tidak ada deformitas dan tidak terdapat tanda-tanda peradangan. Pemeriksaan Khusus KepalaBentuk/ukuran: normocephalRambut : hitam, lurus, tipis, tidak mudah dicabutMata
Konjungtiva anemis: +/+
Sklera ikterus
: +/+Hidung: tidak ada sekret, ada pernapasan cuping hidung Telinga: tidak sekret, tidak bau, tidak perdarahan Mulut: tidak sianosis, tidak bau, tidak ada selaput berwarna keabuan, tidak hiperemis LeherKGB
: tidak ada pembesaranTiroid
: tidak membesarJVP
: tidak meningkatKaku kuduk : tidak adaDeviasi trakea: tidak ada ThoraxCor :Inspeksi: ictus cordis tampakPalpasi: ictus cordis terabaPerkusi: redup di ICS III PSL D s/d ICS IV MCL SAuskultasi: S1S2 tunggal, reguler, suara tambahan (-)Pulmo:
Kanan Kiri
DepanI = simetris, retraksi (+)I = simetris, retraksi (+)
P = fremitus raba (+), dBNP = fremitus raba (+), dBN
P = sonorP = sonor
A = Ves (+), Rh (-). Wh (-)A = Ves (+), Rh (-). Wh (-)
BelakangI = simetris, retraksi (-)I = simetris, retraksi (-)
P = fremitus raba (+), dBNP = fremitus raba (+), dBN
P = sonorP = sonor
A = Ves (+), Rh (-). Wh (-)A = Ves (+), Rh (-). Wh (-)
AbdomenInspeksi : permukaan dinding cembung, distendedAuskultasi : bising usus (+) 5x/menitPerkusi: pekak 5 cm di bawah arcus costae pada LPS (D); shifting dullness (+) Palpasi : soepel, turgor dan elastisitas kulit normal, hepatomegali (+), batas hepar teraba tumpul, konsistensi sulit ditentukan. nyeri tekan (+). ExtremitasAtas: akral hangat +/+, odema -/-Bawah: akral hangat +/+, odema +/+IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 13/03/2013JENIS PERIKSANILAINORMAL
DARAH
Hemoglobin8,511,4-15,1 gr/dL
Lekosit33,44,3-11,3x109/L
Hematokrit25,740-47 %
Trombosit677150-450 x109/L
FUNGSI HATI
SGOT131510-31 U/L
SGPT1849-36 U/L
Albumin3,33,4-4,8 gr/dL
Alkali Phosphatase240
Bilirubin Direct5,83
Bilirubin Total8,06
Triglyceride373
Kolesterol562
KADAR GULA DARAH
Sewaktu93400 IU/mLVI. DIAGNOSIS
Ikterus + anemia + dyspnea e.c hepatoma + sepsisVII. TERAPI
O2 masker 6 lpmInf. PZ 14 tpmInj. Meropenem 1x1Inj. Lasix 3x1 ampInj. Antrain 3x1 ampHepabalance 3x1 tabDrip dopamin 12 tpm dalam 500cc PZ mulai 10 tpm.VIII. PROGNOSIS
MalamIX. PEMBAHASAN
TEORIKASUS
Umumnya ditemukan pada usia > 50 kecuali pada hepatoma akibat infeksi HBV perinatal.
2-4 kali lipat lebih banyak pada laki-lakiInsidensiPasien wanita berusia 32 tahun, diduga akibat infeksi HBV yang ditularkan dari ibu pasien.
-HCC
-CC
-Tumor metastaseTipe TumorTidak dilakukan biopsi (most likely HCC)
Abdominal pain
Malaise, hilang nafsu makan, penurunan berat badan
Anoreksia, mual, muntah
AnemiaGejala Abdominal pain Malaise, hilang nafsu makan Sesak Anoreksia BAK kuning kecokelatan seperti teh Anemia Sepsis
TEORIKASUS
Ikterus
Hepatomegali berdungkul, keras, nyeri
Ascites disertai tanda patognomonis cirhosisPemeriksaan fisik Ikterus
Hepar teraba membesar 5 cm di bawah arcus costae pada LPS (D), tepi tumpul, konsistensi sulit ditentukan
Ascites, eritema palmaris, edema perifer
- AFP >400 ng/mL
- HBsAg (+)
- Anti HCV (+)
- Kenaikan LFTLaborat AFP >400
HBsAg reaktif
Anti HCV (-)
LFT : SGOT 1315 U/L; SGPT 184 U/L
USG Abdomen
CT-Scan Abdomen
Pemeriksaan laborat (AFP, HBsAg, anti HCV, LFT)
Biopsi (tidak direkomendasikan)Work Up USG Abdomen (+) ( hepatoma dd cirrhosis hepatis, ascites
Pemeriksaan laborat (+)
1. Hepatoma
Merupakan tumor pada hepar, dimana menurut histopatologinya dibagi menjadi:HCC (Hepatocelullar Carcinoma)CC (Cholangiocarcinoma)Tumor metastase heparTumor hepar benigna (hemangioma, adenoma, focal nodular hyperplasia)80% tumor hepar merupakan HCC2. Faktor Resiko
SeringJarang
Cirrhosis hatiCirrhosis bilier primer
Hepatitis B/CHemochromatosis
Konsumsi alkohol kronisGangguan penyimpanan glikogen
Fatty liver non alcoholicCitrulinemia
Aflatoxin B1Porfiria cutanea
Tyrosinemia herediter
Wilsons disease
3. Hepatitis BPada perjalanan infeksi HBV kronik, HBV DNA menjalani proses integrasi ke dalam genom sel hepar secara progresif mengenai lebih banyak sel hepar. Proses ini terjadi secara acak, tetapi pada kasus tertentu bisa bersifat mutagenik secara langsung.HBV infection ( cirhosis hepatis ( hepatomaCirhosis merupakan agen promosi karena merupakan faktor karsinogenik primer.4. Ascites
Ascites merupakan gejala klasik dari penurunan fungsi hepar kronis dan seringkali merupakan gejala pertama dari proses dekompensasi hepar.Ascites dapat memperburuk penyakit hepar penyebab dan menurunkan kemampuan survival dari tubuh sendiri.
Staging
StadiumKondisi /Ukuran TumorFungsi Hati
Stadium A (awal)
A1
A2
A3
A4Tunggal,