Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

37
LAPORAN KASUS HIPERTENSI PADA LANSIA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn”A” DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER PADA KASUS HIPERTENSI DI DESA REROTBAGEK POLAK KEC. LABUAPI LOMBOK BARAT Hari/ tanggal : Selasa, 11 Maret 2014 Nama kelompok : Kelompok X (Sepuluh) Tempat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi Tingkat/ Semester : 3/ VI A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS Nama : Tn”A” Umur : 68 Tahun Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat : Jln. Vetran Selatan Status : Kawin Agama : Islam Suku : Bugis Pendidikan : Tidak Tamat SD Keluarga yang dapat dihubungi : Ny”A” Riwayat pekerjaan kelurga : Buruh Batu 2. RIWAYAT KESEHATAN 2.1 Keluhan Utama : Pusing 2.2 Riwayat Penyakit Sekarang

Transcript of Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Page 1: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

LAPORAN KASUS HIPERTENSI PADA LANSIA

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn”A” DENGAN GANGGUAN

SISTEM KARDIOVASKULER PADA KASUS HIPERTENSI

DI DESA REROTBAGEK POLAK KEC. LABUAPI LOMBOK BARAT

Hari/ tanggal : Selasa, 11 Maret 2014

Nama kelompok : Kelompok X (Sepuluh)

Tempat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi

Tingkat/ Semester : 3/ VI

A.  PENGKAJIAN

1.    IDENTITAS

Nama : Tn”A”

Umur : 68 Tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

Alamat : Jln. Vetran Selatan

Status : Kawin

Agama : Islam

Suku : Bugis

Pendidikan : Tidak Tamat SD

Keluarga yang dapat dihubungi : Ny”A”

Riwayat pekerjaan kelurga : Buruh Batu

2.    RIWAYAT KESEHATAN

2.1  Keluhan Utama : Pusing

2.2  Riwayat Penyakit Sekarang

Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhn sakit kepala sejak

3 hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk,

sakitny dating sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah

berobat ke dukun tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan

Page 2: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

penglihatannya kabur, klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, dan saat ini penyakit yang

di rasakan oleh klien adalah hipertensi.

2.3  Riwayat Penyakit Dahulu

Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,

3.    STATUS FISIOLOGIS

3.1  Postur tulang belakang : postur tulang belakang klien saat berjalan tegap.

3.2  Tanda-tanda vital klien

TD : 160/90 mmHg

N : 87 x/menit

S : 36,7 oC

RR : 20 x/menit

BB : 45 kg

3.3  Pengkajian Head to Toe

a.       Kepala

Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka, tidak ada nyeri

tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.

b.      Mata

Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor,

penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan kaca mata, tidak ada nyeri

dan tidak ada benjolan.

c.       Hidung

Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret pada hidung,

tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.

d.      Mulut dan Tenggorokan

Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan, gigi tampak

kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan

saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.

e.       Telinga

Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, tidak nyeri

tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus), tidak ada benjolan, pendengaran masih

bagus

f.       Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena jugularis,

klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).

Page 3: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

g.      Dada

Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.

h.      Abdomen

Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.

i.        Genetalia

Tidak terkaji

j.        Ekstremitas

Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4

k.      Integument

Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.

4.      PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA

4.1  Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk baik

kursi maupun lantai, dan tampak klien tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. Setelah

berdiri klien berhenti sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak duduk secara perlahan,

pandangan mata kabur, klien mengeluh pusing dan terasa berat di leher bagian belakang, saat

mengambil sesuatu klien tampak perlahan-lahan dan terkadang dibantu, klien merasakan

nyeri pinggang saat membungkukkan badan.

4.2  Komponen gaya berjalan dan gerakan

Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat, melangkah

secara hati-hati dan perlahan, jalan tampak sempoyongan.

5.      PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-

anaknya karena ke empat anaknya tinggal bersama, klien juga mengatakan terkadang

berinterakasi dengan tetangga sekitar rumahnya.Komunikasi dengan tetangga sekitar masih

bagus dan baik, emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif saat diajak

bicara dan memberikan umpan balik dari sesuatu yang sedang dibicarakan.

Page 4: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

6.      PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN

Katz index

No

.

Kegiatan Mandiri Bantuan

Sebagian

Bantuan

Penuh

1. Mandi

2. Berpakaian

3. Ke Kamar Kecil

4. Berpindah Tempat

5. BAK/BAB

6. Makan/Minum

Keterangan : klien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau

bantuan aktif dari orang lain.

7.      STATUS KOGNITIF / AFEKTIF

a.       Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ )

Pertanyaan :

Benar Salah Nomo

r

Pertanyaan Jawaban

√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 11

√ 2 Hari apa sekarang ? Rabu

√ 3 Apa nama tempat ini ? Bangsal

√ 4 Dimana alamat anda ? Bansal

√ 5 Berapa umur anda ? 65 tahun

√ 6 Kapan anda lahir ? Lupa

√ 7 Siapa presiden Indonesia ? SBY

√ 8 Siapa presiden Indonesia

sebelumnya ?

Tidak tau

√ 9 Siapa nama kecil anda ? ati

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap

pengurangan 3 dari setiap

angka baru, secara menurun

17, 14, 11, 8, 5,

JUMLAH Benar : 6

Salah : 4

Interpretasi :

Page 5: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan hasil 7 benar

dan 3 salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Tn”A” kerusakan ringan.

b.      MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek

Kognitif

Nilai

maksimal

Nilai

Klien

Kriteria

1 Orientasi 5 1 Menyebutkan dengan benar :

Tahun : 2012 (Benar)

Musim :kemarau

Tanggal :11

Hari :Rabu (Benar)

Bulan :maret

2 Orientasi 5 3 Dimana sekarang kita berada ?

Negara : Indonesia (Benar)

Propinsi : jawa (Benar)

Kabupaten/kota : malang (Benar)

Panti :-

Wisma:-

3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal :

kursi, meja, kertas), kemudia

ditanyakan kepada klien, menjawab :

kursi

meja

kertas

4 Perhatian

dan

kalkulasi

5 2 Meminta klien berhitung mulai dari

100 kemudia kurangi 7 sampai 5

tingkat.

Page 6: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Jawaban :

1. 93

2. 86

3. 79

4. 72

5. 65

5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga

obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai

1)

6 Bahasa 9 6 Menanyakan pada klien tentang

benda (sambil menunjukan benda

tersebut).

Minta klien untuk mengulangi kata

berkut :

“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )

Klien menjawab :tidak ada, jika dan

tetapi.

Minta klien untuk mengikuti perintah

berikut yang terdiri 3 langkah.

1. Ambil kertas ditangan anda

2. lipat dua

3. dan taruh dilantai

Perintahkan pada klien untuk hal

berikut (bila aktifitas sesuai perintah

nilai satu poin.

“tutup mata anda”

Perintahkan kepada klien untuk

menulis kalimat dan menyalin

gambar.

Total nilai 30 18

Interpretasi hasil :

24 – 30: tidak ada gangguan kognitif

Page 7: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

18 – 23: gangguan kognitif sedang

0 - 17 : gangguan kognitif berat

Dari hasilMMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan bahwah

Tn”A” mengalami gangguan kognitif sedang.

8.      PENGKAJIAN STATUS MENTAL

Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak

pernah berkecil hati tentang masa depan karena klien merasa senang tinggal bersama cucu

dan istrinya, klien tidak pernah merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena

berhasil dalam menjadi kepala keluarga, klien juga merasa puas dengan keadaannya yang

sekarang, klien mengatakan cepat lelh apabila melakukn aktivitas yang berlebihan.

9.      PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL

a.       Masalah Emosional

Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun pada

malam hari untuk kencing, Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah dengan

orang lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur mupun obat penenang serta klien

mengatakan tidak pernah mengurung diri, klien selalu ditemani oleh istri dan cucunya.

10.  PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN

Pola kebiasaan : klien mengatakan sering merokok menghabiskan lebih dari 3 batang perhari

dan minum kopi setiap hari.

Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

a.       Nutrisi

Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan menhabiskan 2

porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien tidak senang makan tampa garam, klien

juga mengatakan makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan

makanan, klien minum 7-8 gelas per hari.

b.      Pola istirahat tidur

Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari karenan

ingin kencing, klien jarang tidur siang, klien sering merenung nasib cucu-cucunya, saat

waktu luang klien biasanya bermain dengan cucu nya.

c.       Eliminasi

Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari dengan

konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.

d.      Pola aktivitas

Page 8: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien

berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan anak-anaknya.

e.       Personal hygiene

Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan sabun,

sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan pasta gigi, biasanya mengganti pakaian 2 hari

sekali.

Page 9: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

11.  PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a.       Pemukiman

Luas bangunan rumah klien 6:5, klien tinggal bersama dengan istri dan 3 orang cucu-

cucunya, bentuk rumah petak dengan jenis bangunan atap rumah menggunakan atap genteng

berdindingkan tembok, lantai semen. Kebersihan lantai kurang, ventilasi <15% luas lantai

dan teras pengap, pencahayaan kurang karena tidak ada ventilasi dan ukuran rumah yang

sempit, cara pengaturan dalam hal menata perabotan kurang dimana sepeda gayung di

letakkan di ruang tamu dan tertumpuk dengan barang-barang yang lain, alat rumah tangga

tidak lengkap karena karpet atau kursi tempat duduk tamu tidak ada.Kulkas tidak ada dan

tempat gallon untuk air bersih tidak ada dan banyak yang lainnya.

b.      Sanitasi

sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan Tn”H” mengatakan air yang diminum air biasa

tanpa direbus, pengelolaan jamban bersama dengan jenis jamban leher angsa dan dengan

jarak < 10 meter dari sumber air, sarana pembuangan air limbah tidak lancer, bekas sampah

biasanya dibuang sembarang ke kali

c.       Fasilitas

klien tidak memelihara ternak dan tidak bekerja sebagai nelayan, anak-anaknya kebanyakan

bekerja sebagai buruh batu, tidak terdapat sarana olah raga, taman dan ruang

pertemuaan.Sarana hiburan yang ada hanyalah televisi.

d.      Keamanan Dan Transportasi

Klien mengatakan dilingkungannya tidak ada alat penanggulangan kebakaran dan bencana

Sarana komunikasi yang dimiliki yaitu handphone.

Page 10: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

B.  DIAGNOSA

1.      Analisa Data

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1. DS:

          klien mengeluh sakit

kepala

          sakit kepalanya

berdenyut-denyut

          Klien mengatakan

tearasa kaku di kuduknya

          Klien mengatakan

sakit kepaalanya dating

sewaktu-waktu

          Klien mengeluh

penglihatannya kabur

DO:

          Klien tampak sering

memegangi kepalanya

          Lien tampak lemah

          Skala nyeri 5 (0-10)

sedang.

          TTV

TD: 160/90 mmHg

N: 87 x/menit

S : 36,7 oC

RR: 20 x/menit

BB: 45 kg

Arteri besar kehilangan

kelenterun dan menjadi

kaku

Pembuluh darah tidak

dapat mengembang

Vasokonstriksi pembuluh

darah

TD

Peningkatan

tekanan vaskuler serebral

Gangguan rasa

aman nyeri

2. DS:

          Klien mengatakan

kurang tahu tentang

penyakit hipertensi.

Hipertensi

Kurang

informasi

Kurang

pengetahuan

Page 11: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

          Klien tidak tahu

penyebab hipertensi

          Klien mengatakan

makan makanan yang

sama dengan

keluarganya, tampa

adanya perbedaan

DO:

          Klien bertanya

tentang penyakitnya.

          TTV

TD: 160/90 mmHg

N: 87 x/menit

S : 36,7 oC

RR: 20 x/menit

BB: 45 kg

mengenai penyakit dan

terapi

3. DS:

          Klien mengatakan

tidak senang makan

tampa garam

          Klien mengatakan

makan makanan yang

dengan yang di konsumsi

keluarga

DO:

          Klien mengatakan

makan makanan yang

sama dengan

keluarganya

Gaya hidup

Hipertensi

Vasokontriksi

Pembuluh darah ginjal

Penurunan aliran darah

Peningkatan

aldosteron

Retensi Na

edema

Resiko Kelebihan

Volume Cairan

Page 12: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

          TTV:

TD: 160/90 mmHg

N: 87 x/menit

S : 36,7 oC

RR: 20 x/menit

BB: 45 kg

4.      Rumusan Diagnosa

a.       Gangguan rasa aman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral di

tandai dengan klien Mengeluh pusing kepala dan leher bagian belakang terasa berat dan

sakit/nyeri, pusing dirasakan terutama saat berjalan, skla nyeri 5, Klien tampak sering

memegangi kepalanya, penglihatan kabur, TTV : TD :60/90 mmHg, N:87 x/menit, S:

36,7 oC, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.

b.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi mengenai penyakit dan terapi

di tandai dengan klien mengatakan kurang tahu tentang penyakit hipertensinya, klien tampak

sering bertanya tentang penyakitnya TTV : TD:60/90 mmHg, N:87 x/menit, S: 36,7 oC, RR:

20 x/menit, BB: 45 kg.

c.       Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema

C.    INTERVENSI KEPERAWATAN

NoNo.

Dx

Tujuan dan Kriteris

Hasil

Intervensi

KeperawatanRasional

1 Setelah dilakukan

kunjungan rumah

selama 2x60 menit

diharapkan pasien dapat

mengontrol nyeri atau

sakit kepala hilang atau

berkurang dengan

kriteria hasil :

          Klien tidak

mengungkapkan adanya

1.      Kaji keadan umum

klien.

1.   Keadan umum

menunjukkan

keadaan klien

secarautuh dan

dengan mengetahui

tanda-tanda vital

terutama tekanan

darah. Untuk

menentukan

tindakan

Page 13: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

nyeri atau sakit kepala.

          Klien tampak

nyaman.

          Tanda-tanda vital

dalam batas normal

terutama tekanan darah

(TD normal 110-130

mmHg, diastole 70-80

mmHg)

2.      Kaji tingkat nyeri klien.

3.      Kaji lokasi intensitas

dan skala nyeri.

4.      Bantu pasien dalam

ambulasi sesuai

kebutuhan.

5.      Berikan tindakan non

farmakologis

6.      Berikan penjelasan cara

selanjutnya.

2.   Untuk mengetahui

tingkat nyeri klien

dengan

menggunakan

pengkajian PQRST.

3.   Untuk mengetahui

nyeri yang

dirasakan klien

sehingga bisa

ditentukan

intervensi yang

tepat selanjutnya.

4.   Untuk

menghindari

inssiden kecelakaan

atau terjatuhnya

karena klien pusing.

5.   Mengurangi atau

menghilangkan

sakit kepala.

6.   Aktifitas yang

meningkatkan

vasokontriksi

menyebabkan sakit

kepala.

7.   Analgecik dapat

mengurangi rasa

Page 14: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

untuk meminimalkan

aktifitas vasokontriksi.

7.      Kolaborasi dalam

pemberian obat analgesic

sesuai indikasi.

nyeri

2 Setelah dilakukan

kunjungan rumah

selama 2x60 menit

diharapkan pasien

mengetahui informasi

tentang hipertensi

dengan kriteria hasil :

          klien

mengungkapkan

pengetahuan akan

hipertensi.

          Melaporkan

pemakaian obat-obatan

sesuai program.

1.      Jelaskan tentang batas

tekanan darah normal,

tekanan darah tinggi dan

efeknya.

2.      Jelaskan sifat penyakit

dan tujuan dari

p0engobatan dan

prosedur.

1.   Memberikan dasar

untuk pemahaman

tentang peningkatan

tekanan darah

mengklarifikasikan

istilah medis yang

sering digunakan.

Pemahaman bahwa

tekanan darah

tinggi dapat terjadi

tanpa gejala

shingga

memungkinkan

pasien untuk

melanjutkan

pengobatan

meskipun sudah

merasa sehat.

2.   Supaya klien tahu

dan memungkinkan

pasien untuk

melanjutkan

pengobatan.

3.   Supaya klien bisa

mengontrol stress.

4.   Mengurangi resiko

Page 15: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

3.      Jelaskan pentingnya

lingkungan yang tenang,

tidak penuh dengan

stress.

4.      Diskusikan tentang

obat-obatan : nama obat,

dosis obat, waktu

pemberian obat, dan

tujuan pemberian obat

dan efek samping obat.

5.      Berikan pendidikan

kesehatan tentang cara

mencegah dan mengatasi

hipertensi.

6.      Anjurkan klien untuk

tidak mengonsumsi

makanan dan minuman

yang dapat meningkatkan

tekanan darah.

7.      Evaluasi tingkat

pengetahuan klien.

keracunan dan over

dosis obat dan

supaya pengobatan

lancar karena

pasien sudah paham

dan tahu mengenai

obat-obatan yang

diberikan.

5.   Menambah

pengetahuan klien

sehingga klien bisa

mencegah dan

mengatasi

hipertensi.

6.   Untuk

menghindari

peningkatan

tekanan darah.

7.   Mengetahui sejauh

mana klien

mengetahui dan

memahami tentang

penyakitnya

3 Setelah di lakukan

tindakan keperawatan

selama 3x60 menit di

harapkan tidak terjadi

1.      Kaji pola makan klien

atau diet terhadap

inadekuat masukan

1.      Penurunan aliran

ginjal

mengakibatkan

peningkatan

Page 16: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

kelebihan volume

cairan denan criteria

hasil :

-       Tidak ada edema

-       BB normal

-       TTV dalam vbatas

normal

-       Bunyi napas dan

jantung normal

protein

2.      Dorong klien

untukmenurunkan

masukan garam

3.      Lakukan tindakan

untuk melindungi tubuh

dari ceder dan edema

antidiuritik

menyebabkan

retensi air dan Na.

2.      Peningkatan

kadar Na dalam

darah dapat

menyebabkan

edema

3.      Kulit edema,

dapat mudah

cedera, dan kulit

kering lebih rentan

untuk rusak dan

cedera.

D.    IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/

Tgl/Jam

No

DxImplementasi Respon hasil Paraf

1.

Minggu

06-12-

2015

1 1.      Mengkaji keadaan

umum klien dan tanda-

tanda vital (Td, S, N,

Rr).

2.      Mengkaji tingkat nyeri

klien dengan

menggunakan skala

PQRST.

1.   Hasil keadaan umum

klien sedang. TTV :

TD : 160/100 mmHg, S :

36,7 C,

N : 87x/menit,

RR:20x/menit.

2.   P: Nyeri dirasakan pada

kepala

Q: nyeri dirasakan

berdenyut-denyut

R:Nyeri kepala

S : Skala nyeri sedang 5 (0-

10)

Page 17: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

3.      Mengkaji lokasi,

intensitas, dan skala

nyeri.

4.      Memberikan

penjelasan cara untuk

meminimalkan aktivitas

vasokontriksi seperti

mengejan saat BAB,

batuk panjang dan

membungkuk

.

5.      Memberikan terapi

obat sesuai indikasi :

captopril 12,5 mg 1x1.

T: nyeri dirasakan sewaktu

waktu

3.   Klien mengatakan nyeri

dirasakan pada kepala

dan leher dibagian

belakang (kaku kuduk),

nyeri dirasakan terus-

menerus semakin berat

saat berjalan, nyeri

dirasakan pada angka 5

(skala 0-10).

4.   Klien tampak

memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

perawat

5.   Obat sudah diberikan ke

pasien dan menjelaskan

cara penggunaan obat dan

efek samping obat, klien

tampak mengerti dengan

penjelasan perawat.

Senin

07-12-

2015

2 1.      Menjelaskan

pengertian hipertensi

kepada pasien

2.      Menjelaskan kepada

klien tentang pentingnya

menjaga lingkungan

yang tenang.

1.   Klien tapak mendengar

pnjelasan perwat

2.   Klien tampak

mendengarkan dan

memperhatikan saat

diberikan penjelasan oleh

perawat, dank lien

Page 18: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

3.      Berdiskusi atau

memberitahu klien

tentang obat-obatan

nama obat yang

diberikan captopril 12,5

mg diminum 1x1 setelah

makan,

4.      Menjelaskan factor

yang memperberat

hipertensi, seperti

Menganjurkan klien

untuk tidak

mengkonsumsi makanan

yang tinggi garam dan

jangan meminum kopi,

the, merokok karena

dapat meningkatkan

tekanan drah.

mengerti.

3.   Klien mengerti dengan

penjelasan yang diberikan

oleh perawat dank lien

mengatakan akan

meminum obatnya secara

teratur.

4.   Klien tampak

memperhatikan dan

tampak mengangguk dan

akan melakukan saran

yang diberikan perawat.

Selasa

08-12-15

1.      Mengukur tanda-tanda

vital TD, N, S, RR

2.      Menimbang berat

badan klien

3.      Menanyakan keluhan

klien

4.      Mengkaji penybab

sakit kepala

5.      Menganjurkan klien

untuk mempertahankan

tirah baring

1.      TD : 160/90 mmHg

N : 87 x/mnt

S : 36,7oC

RR : 20x/mnt

2.      BB: 45 Kg

3.      Klien mengeluh sakit

kepala

4.      Tekanan darah 160/90

mmHg

5.      Klien tampak tirah

baring, tampak mengiuti

Page 19: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

6.      Menganjurkan klien

untuk diet rendah garam

anjuran perawat

6.      Klien tampak mau

mendengar anjuran

perwat

2.

Rabu

09-12-15

08.30

1. 1.      Mengobservasi Tanda-

tanda Vital klien.

2.      Memantau keadaan

umum klien

3.      Memberikan klien

penyuluhan tentang

hipertensi

4.      Menganjurkan klien

untuk menghindari

makan makanan tinggi

garam

1.      TD : 140/90 mmHg

N : 84x/mnt

S:36,7oCt

RR: 20x/mnt

2.      Keadaan umum klien

baik, sudh tidak ada

keluhan

3.      Klien tampak

mendengar dan mengerti

4.      Klien tampak mengikuti

saran dari perawat.

2. 1.      Memberikan

pendidikan kesehatan

kepada klien

2.      Memberikan

penyuluhan tentang

makanan yang harus di

konsumsi pada psien

hipertensi

3.      Menjelaskan kepada

klien untuk menghindari

merokok dan ngopi

4.      Menganjurkan klien

untuk istirahat yang

cukup untuk

menghindari stress

1.      Klien tampak

mendengarkan perawat

2.      Klien tampak mengerti

dan mengikuti serta

berpartisipasi dalam

penyembuhannya

3.      Klien mengatakan

semenjak sakit tidak

pernah merokok dan

jarang ngopi

4.      Klien tampak rileks dan

segar tidur 6-7 jam

perhari

Page 20: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Rabu

09-12-15

09.00

3.

1.      Mengkaji keadaan

umum klien dan

mengkaji TTV (TD, N,

S, RR).

2.      Mengkaji pola makan

3.      Menimbang berat

badan klien.

4.      Menjelaskan pada

pasien dan keluarga

tentang pembatasan

masukan garam

5.      Mengukur Tanda-

tanda vital

6.      Menganjurkan kepada

keluarga untuk tetap

mempertahankan

lingkungan yang aman

dan nyaman.

1.      Keadaan umum klien

sedang, TTV (TD :

140/90 mmHg, N :

80x/menit,

S : 36,8 C,

RR : 18x/menit

2.   Klien makan 3xsehari

dengan lauk pauk

seadanya dengan sajian

yang sama dengan

keluarganya.

3.   BB 45 kg

4.   Klien dan keluarga

mengerti

5.   TD 10/90 mmHg

E.     EVALUASI

Hari/Tgl/jamNo

DxCatatan Perkembangan Paraf

Rabu

09-12-15

1 S :

          Klien mengatakan sudah tidak pusing

lagi

O :

Page 21: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

          Keadaan umum klien baik

          Klien tampak rileks

          Tanda-tanda vital klien dalam batas

normal

          TTV : TD : 140/80 mmHg,

N : 84x/menit,

S : 36,5oC,

RR : 20x/menit.

A :

          Masalah keperawatan gangguan

nyaman nyeri dapat teratasi

P : intervensi dihentikan

I :

          Anjurkan klien untuk tetap

mempertahankan kesehatannya

          Anjurkn klien untuk diet rendah

garam

          Anjukan klien untuk istirahat cukup

2 S :

          klien mengatakan sudah tau apa itu

hipertensi, dan penyebab terjadinya

hipertensi

O :

          keadaan umum klien baik

          klien tampak mengerti, menyebutkan

penyebab yang memperberat hipertensi

          klien tampak mau mengikuti saran

perawat

          TTV dalam batas normal

TD : 140/80 mmHg

N : 84 x/mnt

Page 22: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

S : 36,7 oC

RR : 20x/mnt

A:

          masalah keperawatan kurang

pengetahuan teratasi

P :

Intervensi dihentikan

I :

          Kaji tingkat pengetahuan klien

          Berikan penyuluhan mengenai

penyakitnya

          Evaluasi tingkat pengetahuan setiap

selesai member penyuluhan.

3

S :

          Klien mengatakan makan makanan

yang sama dengan keluarganya

          Klien mengatakan tidak bia makan

tampa garam

O :

          Keadaan umum klien baik

          Tidak ada tanda-tanda edema

A :

          maslah keperawatan resiko kelebihan

volume cairan dapat teratasi

P :

          intervensi di hentikan

I :

          anjurkan klien untuk batasi asupan

Page 23: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

cairn jika terjadi oedema

          anjurkan klien untuk membatasi

konsumsi rendah garam

Tugas Individu

Keperawatan Gerontik

Page 24: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Asuhan Keperawatan Gerontik

Hipertensi Pada Tn”A”

Oleh :Nama : Raodatul jannah

Nim : 132596

Kelas : III D

UPTD AKPER ANGING MAMMIRI

PROVINSI SULAWESI SELATAN

KOTA MAKASSAR

2015