LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

27
LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI MIA PUTERI RAHAYU 201420401011110

description

Lapsus farmako

Transcript of LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Page 1: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

MIA PUTERI RAHAYU

201420401011110

Page 2: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Status Pasien Identitas Nama : Ny. Masenah Usia : 63 tahun Alamat : Mejono Keras, Diwek,

Jombang Agama : Islam Suku : Jawa Tanggal Periksa : 23 Juni 2015 No. RM : 27-14-25

Page 3: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Anamnsesis Keluhan utama : Gatal pada wajah, kepala

dan, lipatan payudara RPS : Gatal pada wajah, kepala, dan lipatan

payudara sejak 2 minggu yang lalu. Muncul bercak merah pada wajah dan lipatan payudara. Pasien mengeluh sering muncul ketombe pada kepalanya. Semakin digaruk ketombe semakin banyak. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat.

RPD : Pasien tidak pernah seperti ini sebelumnya

RPK : tidak ada keluarga yang mengalami seperti ini

Page 4: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Pemeriksaan Fisik Status generalis

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Hygiene : Baik Gizi : Cukup Nadi dan RR : - Kepala : Anemis (-), Ikterus (-),

Cyanosis (-), Dyspneu(-) Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan Thorak : Tidak dilakukan pemeriksaan Aksilla : Tidak dilakukan pemeriksaan Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan Ektremitas : Tidak dilakukan pemeriksaan

Page 5: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Pemeriksaan FisikStatus Lokalis Efloresensi:

Makula eritematosa batas jelas bentuk tidak teratur, disertai skuama putih kasar, et regio fascialis

Plak eritematosa batas tidak jelas, bentuk tidak teratur, tertutup skuama putih kasar, berminyak, et regio kapitis

Makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur, et regio lipatan mammae.

Regio : Fascialis, capitis, lipatan mammae

Page 6: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI
Page 7: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI
Page 8: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI
Page 9: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan

Diagnosis :Dermatitis Seboroik

Rencana Tindak lanjut :Terapi dermatitis seboroik

Prognosis :pada sebagian kasus agak sulit disembuhkan meskipun terkontrol.

Page 10: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

PROSES TERAPI

Page 11: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

1. Proses menentukan problem

2. Proses menentukan tujuan pengobatan

3. Proses inventarisasi possible treatment (P-Treatment)

4. Proses peresepan

5. Proses memberikan penjelasan tentang obat

6. Proses monitoring & evaluasi

Page 12: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Wanita, 63 tahun Gatal Dandruff

1. Proses menentukan problem

Page 13: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Mengobati Dermatitis seboroik

2. Proses menentukan tujuan pengobatan

Page 14: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Untuk skuama yang tebal dan difuse : Minyak mineralhangat/olium olivarum

dilanjutkan dengan shampo tar Bisa digunakan losio kortikosteroid sehari 1-3

kali, salep acidum salicylum 5% Shampoo antidandruff yang mengandung :

selenium sulfid 2,5%, Pyithion zinc 1-2%, atau ketoconazole 2% yang diberikan setiap hari atau selang sehari

Terapi Farmakologi Topical Therapy Systemic Therapy

3. Proses inventarisasi possible treatment (P-Treatment)

Page 15: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Topical Therapy Antifungal Medication

Ketoconazole Miconazole

Kortikosteroid Hidrokortison

Page 16: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Nama Obat Efikasi Safety Suitability Cost

Ketoconazole

Merupakan firstline terapi DS.FD : aktif sebagai antijamur topikal maupun sistemik. Efektif thd candida, Coccidioides immitis, Cryptococcus neoformans, Aspergillus

ES : Sedikit iritasi dan rasa panas. Atau alergi kulit lokal, dermatitis kontak

Indikasi : infeksi jamur, koksidioidomikosis, dermatomikosis, kandidiasis.KI : penggunaan bersama terfenadin, astemizol atau sisaprid menyebabkan perpanjangan interval QT menyebabkan aritmia

Sediaan cream 2% tube 15 g Rp.9450,-

Page 17: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Nama Obat Efikasi Safety suitability cost

Mikonazol Relatif stabil, mempunyai spektrum antijamur yang lebar terhadapjamur dermatofit. Mikonazol masuk ke dalam sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel.

ES : iritasi, rasa terbakar, maserasi.

Indikasi : topikal untuk dermatofitosis,

Sediaan topikal cream 2%, tube 10 gr = Rp4.050

Bedak tabur 2 kali sehari

Intravaginal 1 dd1 selama 7 hari

Gel 2%

Page 18: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Nama Obat Efikasi Safety suitability cost

Hidrokortison Cr.

efek imunosupresan dan anti inflamasi

ES :Pada penderita yang sensitif dapat timbul reaksi seperti: rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit serta infeksi sekunder.

KI : Penderita yang hipersensitif terhadap hidrokortison

Hidrocortison Cr. 1%, tube 5g,Rp.3.105

Hidrocortison Cr. 2,5%, tube 5 g, Rp 4.050,-

Page 19: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Nama Obat Efikasi Safety Suitability Cost

Ketoconazol Cr. 2%

+++ ++ +++ ++

Miconazol Cr.2%

++ ++ ++ +++

Hidrocortison Cr. 1%

+ ++ +++ +++

Terapi topikal yang dipilih adalah ketoconazole Cr.2% dikombinasikan dengan Hidrocortison Cr. 1%

Ketoconazole cr 2% dioleskan 1-2 kali sehari Hidrocortison cr. 1%, dapat ditambahkan sehari 1-2

kali untuk menekan eritema dan gatal.

Page 20: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Systemic Therapy Tablet kortikosteroid Tablet ketoconazole

Page 21: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Nama Obat Efikasi Safety Suitability Cost

Prednison efek imunosupresan dan anti inflamasi

ES : Retensi cairan tubuh, Gangguan jantung kongestif;- Hipertensi; Gangguan Pencernaan, chusing synd.

KI : Infeksi jamur sistemik dan hipersensitivitas terhadap prednison.

Sediaan tablet 5 mg, 1 kotak 10 tablet Rp. 7628,-

Ketoconazole Merupakan firstline terapi DS.FD : aktif sebagai antijamur topikal maupun sistemik. Efektif thd candida, Coccidioides immitis, Cryptococcus neoformans, Aspergillus

ES : sering dijumpai nausea dan vomit. Efek toksis lebih minim terjadi dibandingamfoterisin B. ginekomasti dapat terjadi pada sejumlah pria. ES yang lbh jarang yaitu sakit keoala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia, pruritus,

Indikasi : infeksi jamur, koksidioidomikosis, dermatomikosis, kandidiasis.KI : penggunaan bersama terfenadin, astemizol atau sisaprid menyebabkan perpanjangan interval QT menyebabkan aritmia

Sediaan tablet 200 mg, 10 tablet = Rp 5.535,-

Page 22: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Nama Obat Efikasi Safety Suitability Cost

Prednison 5 mg tab

+++ +++ +++ +++

Ketoconazol 200 mg tab

++ ++ ++ ++

Terapi sistemik yang dipilih adalah ketoconazol 200 mg tablet dosis 1 dd1

selama 3 minggu.

Page 23: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

4. Proses peresepan

dr. Mia Puteri RahayuJl. Urip sumoharjo Jombang

SIP.:DU/Kodya/XII/2015 jam praktek : 17.00 – 21.00

Jombang, 23 juni 2015

R/ Ketoconazole cr 2% No. I S ue (Pagi-malam)

R/ Hidrocortison cr. 1%, No. I S ue (1 x malam)

R/ Ketoconazole tab 200 mg No. XIV S 1 dd 1

Pro : Ny. Masenah, 63 th

Alamat : Mejono Keras, Diwek, Jombang

Page 24: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Informasi penyakit Dermatitis seboroik adalah penyakit yang

menyerang daerah seboroik (dengan kelenjar sebum tinggi : daerah kepala, wajah, dada, dan daerah lipatan)

Penyebab pasti belum diketahui. Namun banyak faktor predisposisi yang menjadi pencetus. Salah satunya adanlah infeksi pityrosporum ovale dan candida (jamur)

5. Proses memberikan penjelasan tentang obat

Page 25: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Informasi terapi Obat yang diberikan adalah 2 jenis salep dan

1 jenis tablet. Obat tablet ketokonazol diminum 1 kali sehari

setelah makan Salep hidrocortison dioleskan tipis pada

daerah yang memerah, 1 kali malam hari Salep ketokonazole dioleskan tipis 2 kali

sehari, pagi dan malam, diberi jeda setelah pemberian salep hidrokortison.

Page 26: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Untuk skuama yang tebal dan difuse : Minyak mineral hangat/olium olivarum

dilanjutkan dengan shampo tar Bisa digunakan losio kortikosteroid sehari 1-3

kali, salep acidum salicylum 5% Shampoo antidandruff yang mengandung :

selenium sulfid 2,5%, Pyithion zinc 1-2%, atau ketoconazole 2% yang diberikan setiap hari atau selang sehari

Page 27: LAPORAN KASUS FARMAKOLOGI

Kondisi umum pasien Keluhan pasien Efek samping obat

6. Proses monitoring & evaluasi