Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
-
Upload
annisa-setyanti -
Category
Documents
-
view
240 -
download
0
Transcript of Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
1/24
Laporan Kasus
VERTIGO
Oleh
Annisa Setyanti
NIM. I1A008011
Pembimbing
Dr. H. Zainuddin Arpandy, Sp.S
BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT SARAF
FKUNLAM-RSUD PENDIDIKAN ULIN
BANJARMASIN
Mei, 2012
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
2/24
1
STATUS PENDERITA
I. DATA PRIBADI
Nama : Ny. B
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 53 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Status : Sudah Menikah
Alamat : Jl jendral sudirman Gg surya No. 83 RT.15
MRS : 31 Mei 2012
No RMK : 99-04-92
II. ANAMNESIS
Anamnesa 31 Mei 2012 Jam 09.15 Wita
Keluhan Utama : terasa berputar-putar dan sakit kepala
Perjalanan Penyakit :
Sehari SMRS muncul sakit kepala kemudian os merasa berputar,
sifat munculnya awalnya hilang timbul, hilang/berkurang saat siang lalu
muncul lagi sejak malam sebelum masuk masuk RS sampai siang, sifat
sakitnya mendadak. Awalnya sakit kepala dibelakang kepala kemudian
menjalar ke depan mata, os merasa semakin sakit dan berputar saat
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
3/24
2
membuka mata. 3 minggu sebelumnya os masuk RS dengan keluhan yang
sama tetapi tidak rawat inap, os tidak minum obat sudah 2 minggu. Makan
dan minum baik, BAB/BAK normal, os tidak mengeluhkan muntah.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien ada riwayat hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat asma,
dan diabetes mellitus.
Intoksikasi :
Tidak ditemukan riwayat keracunan obat, zat kimia, makanan dan
minuman.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak terdapat riwayat penyakit hipertensi pada keluarga pasien.
III. STATUS INTERNE SINGKAT
Tensi : 150/90 mmHg
Nadi : 64 kali /menit
Respirasi : 16 kali/menit
Suhu : 36,5 oC
Kepala/Leher :
- Mata : Konjungtiva anemis (sde), sklera ikterik (sde),- Mulut : Mukosa bibir pucat (-), kelembaban cukup- Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
4/24
3
Thoraks
- Pulmo : Bentuk dan pergerakan simetris, suara napas vesikuler,
wheezing tidak ada, ronkhi tidak ada.
- Cor : BJ I/II tunggal, tidak ada bising
Abdomen : Tampak datar, hepar dan lien tidak teraba, perkusi timpani,
tes undulasi (-), bising usus (+) normal.
Ekstremitas : Atrofi tidak ada, edem tidak ada, parase tidak ada, akral
hangat di tangan dan kaki akral dingin.
IV. STATUS PSIKIATRI SINGKATEmosi dan Afek : Baik
Proses Berfikir : Realistis
Kecerdasan : Sesuai dengan pendidikan
Penyerapan : Normal
Kemauan : Dapat dikendalikan
Psikomotor : Normal
V. NEUROLOGISA. Kesan Umum:
Kesadaran : GCS 4-5-6 (kompos mentis)
Pembicaraan : Disartri : Tidak ada
Monoton : Tidak ada
Scanning : Tidak ada
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
5/24
4
Afasia Motorik : Tidak ada
Sensorik : Tidak ada
Amnesik : Tidak ada
Kepala:
Besar : Normal
Asimetri : Negatif
Sikap paksa : Negatif
Tortikolis : Negatif
Muka:
Mask/topeng : Negatif
Miophatik : Negatif
Fullmoon : Negatif
Lain-lain : Negatif
B. Pemeriksaan Khusus1.Rangsangan Selaput Otak
Kaku Tengkuk : sde
Kernig : Negatif/Negatif
Laseque : Negatif/Negatif
Bruzinski I : Negatif
Bruzinski II : Negatif/Negatif
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
6/24
5
2. Saraf Otak
N. Olfaktorius
Hyposmia : Negatif
Parosmia : Negatif
Halusinasi : Negatif
N. Optikus
Visus : sde
Yojana Penglihatan : sde
Melihat warna : sde
Funduskopi : Tidak dilakukan
N. Occulomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens
Kanan Kiri
Kedudukan bola mata sde sde
Pergerakan bola mata ke
Nasal : sde
Temporal : sde
Atas : sde
Bawah : sde
Temporal bawah : sde
Eksopthalmus : sde sde
Celah mata (Ptosis) : sde sde
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
7/24
6
Pupil Kanan Kiri
Bentuk sde sde
Lebar sde sde
Perbedaan lebar sde sde
Reaksi cahaya langsung sde sde
Reaksi cahaya konsensuil sde sde
Reaksi akomodasi sde sde
Reaksi konvergensi sde sde
N. Trigeminus
Cabang Motorik
Otot Maseter Normal
Otot Temporal Normal
Otot Pterygoideus Int/Ext Normal
Cabang Sensorik
I. N. Oftalmicus NormalII. N. Maxillaris NormalIII.N. Mandibularis NormalRefleks kornea langsung sde sde
Refleks kornea konsensuil sde sde
N. Facialis
Kanan Kiri
Waktu Diam
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
8/24
7
Kerutan dahi Normal Normal
Tinggi alis Normal Normal
Sudut mata Normal Normal
Lipatan nasolabial Normal Normal
Waktu Gerak
Mengerutkan dahi Normal Normal
Menutup mata Normal Normal
Bersiul Sama Tinggi
Memperlihatkan gigi Sama Tinggi
Pengecapan 2/3 depan lidah Normal
Sekresi air mata Normal
Hyperakusis Negatif Negatif
N. Vestibulocochlearis
Vestibuler
Vertigo : Negatif
Nystagmus : Negatif
Tinitus aureum : Kanan: Negatif Kiri : Negatif
Cochlearis : tidak dilakukan
N. Glossopharyngeus dan N. Vagus
Bagian Motorik:
Suara : normal
Menelan : normal
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
9/24
8
Kedudukan arcus pharynx : normal/normal
Kedudukan uvula : ditengah
Pergerakan arcus pharynx : normal
Detak jantung : normal
Bising usus : normal
Bagian Sensorik:
Pengecapan 1/3 belakang lidah : normal
Refleks Oculo-Cardiac : tidak dilakukan
Refleks Oculo-Cardiac : tidak dilakukan
Refleks muntah : tidak dilakukan
Refleks palatum mole : tidak dilakukan
N. Accesorius
Mengangkat bahu : normal
Memalingkan kepala : sde
N. Hypoglossus
Kedudukan lidah waktu istirahat : di tengah
Kedudukan lidah waktu bergerak : di tengah
Atrofi : tidak ada
Kekuatan lidah menekan pada bagian dalam pipi : normal
Fasikulasi/Tremor (kanan/kiri) : negatif/negatif
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
10/24
9
3.Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Tubuh : Otot perut : normal
Otot pinggang : normal
Kedudukan diafragma : Gerak : normal
Istirahat : normal
Lengan (Kanan/Kiri)
M. Deltoid : 5/5
M. Biceps : 5/5
M. Triceps : 5/5
Fleksi sendi pergelangan tangan : 5/5
Ekstensi sendi pergelangan tangan : 5/5
Membuka jari-jari tangan : normal/normal
Menutup jari-jari tangan : normal/normal
Tungkai (Kanan/Kiri)
Fleksi artikulasio coxae : 5/5
Ekstensi artikulatio coxae : 5/5
Fleksi sendi lutut : 5/5
Ekstensi sendi lutut : 5/5
Fleksi plantar kaki : 5/5
Ekstensi dorsal kaki : 5/5
Gerakan jari-jari kaki : normal/normal
Besar Otot:
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
11/24
10
Atrofi : Negatif
Pseudohypertrofi : Negatif
Respon terhadap perkusi : Normal
Palpasi Otot:
Nyeri : Negatif
Kontraktur : Negatif
Konsistensi : Normal
Tonus Otot:
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Hipotoni Negatif Negatif Negatif Negatif
Spastik Negatif Negatif Negatif Negatif
Rigid Negatif Negatif Negatif Negatif
Rebound Negatif Negatif Negatif Negatif
phenomen
Gerakan Involunter
Tremor : Waktu Istirahat : Negatif/Negatif
Waktu bergerak : Negatif/Negatif
Chorea : Negatif/Negatif
Athetose : Negatif/Negatif
Balismus : Negatif/Negatif
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
12/24
11
Torsion spasme : Negatif/Negatif
Fasikulasi : Negatif/Negatif
Myokimia : Negatif/Negatif
Koordinasi : tidak dilakukan
Gait dan station : tidak dilakukan
4.Sistem Sensorik
Kanan/kiri
Rasa Eksteroseptik
Rasa nyeri superfisial : normal/normal
Rasa suhu : tidak dilakukan
Rasa raba ringan : normal/normal
Rasa Proprioseptik
Rasa getar : tidak dilakukan
Rasa tekan : normal/normal
Rasa nyeri tekan : normal/normal
Rasa gerak posisi : normal/normal
Rasa Enteroseptik
Refered pain : tidak ada
Rasa Kombinasi
Streognosis : Tidak dilakukan
Barognosis : Tidak dilakukan
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
13/24
12
Grapestesia : Tidak dilakukan
Two point tactil discrimination : Tidak dilakukan
Sensory extinction : Tidak dilakukan
Loose of Body Image : Tidak dilakukan
Fungsi luhur
Apraxia : Negatif
Alexia : Negatif
Agraphia : Negatif
Fingeragnosia : Negatif
Membedakan kanan-kiri : Dapat
Acalculia : Negatif
5. Refleks-refleks
Reflek kulit
Refleks kulit dinding perut : normal
Refleks cremaster :Tidak dilakukan
Refleks interscapular : Tidak dilakukan
Refleks gluteal : Tidak dilakukan
Refleks anal : Tidak dilakukan
Refleks Tendon/Periosteum (Kanan/Kiri):
Refleks Biceps : Normal/normal
Refleks Triceps : Normal/normal
Refleks Patella : Normal/normal
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
14/24
13
Refleks Achiles : Normal/normal
Refleks Patologis :
Tungkai
Babinski : Negatif/negatif
Chaddock : Negatif/negatif
Oppenheim : Negatif/negatif
Rossolimo : Negatif/negatif
Gordon : Negatif/negatif
Schaeffer : Negatif/negatif
Mendel-Bechterew : Negatif/negatif
Stransky : Negatif/negatif
Gonda : Negatif/negatif
Lengan
Hoffmann-Tromner : Negatif/negatif
Leri : Negatif/negatif
Meyer : Negatif/negatif
Reflek Primitif: Grasp : Negatif
Snout : Negatif
Sucking : Negatif
Palmomental : Negatif
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
15/24
14
6. Susunan Saraf Otonom
Miksi : positif
Defekasi : positif
Sekresi keringat : positif
Salivasi : positif
Ggn tropik : negatif
Orthostatik hypotensi : negatif
7. Columna Vertebral is
Kelainan Lokal
Skoliosis : tidak ada
Khypose : tidak ada
Khyposkloliosis : tidak ada
Gibbus : tidak ada
Nyeri tekan/ketuk : tidak ada
Gerakan Servikal Vertebra
Fleksi : normal
Ekstensi : normal
Lateral deviation : normal
Rotasi : normal
Gerak Tubuh : tidak dilakukan
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
16/24
15
8. Pemeriksaan Tambahan
Hasil laboratorium
Hasil Pemeriksaan NormalHb : 13,7 gr /dlLeukosit: 5,4 ribu/lEritrosit : 4.71 juta/ lHematokrit : 41,1 vol%Trombosit : 251 ribu/l
RDW-CV : 13,4 %MCV : 87,3 flMCH : 29,0 pg
MCHC : 33,3 %Neutrofil % : 66,9%Limfosit % : 28,6%
MID % : 4,5%GDS: 104 mg/dl
SGOT : 20 U/LSGPT : 17 U/LUreum : 15 mg/dlKreatin : 0.58 mg/dl
1418 gr/dl4.0-10.5 ribu/l4.56.0 juta/ l4050 vol%150450 ribu/l
11.5
14.7 %80.0 -97.0 fl27.032.0 pg
32.038.0 %50.070.0 %25.040.0 %
4.011.0 %< 200 mg/dl
0-46 U/L0-49 U/L10-50 mg/dl0,4-1,4 mg/dl
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
17/24
16
RESUME
1. ANAMNESISSakit kepala (+) kepala terasa berputar (+) muntah (-), kejang (-),pingsan (-),
disartria (-), riwayat hipertensi (+)
2. PEMERIKSAAN
Interna
Kesadaran : GCS 4-5-6
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 64 kali/menit
Respirasi : 16 kali/menit
Suhu : 36,5 oC
Kepala/Leher : konjungtiva anemis (-/-)
Thorax : tidak ada kelainan
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada kelainan
Status psikiatri : tidak ada kelainan
Status Neurologis
Kesadaran : GCS 4-5-6
Rangsang selaput otak: KK (-), kernig (-/-),Br I (-/-), Br II (-/-)
Motorik : normal
Tonus : Lengan : normal/normal, Tungkai : normal/normal
Sensorik : Lengan : normal/normal, Tungkai : normal/normal
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
18/24
17
Reflek fisiologis : BPR : normal/normal, TPR: normal/normal, KPR :
normal/normal, APR : normal/normal
Refleks patologis : tidak ada
Susunan saraf cranialis : parese tidak ada
Columna Vertebralis : tidak ada kelainan
3. DIAGNOSIS
Dx klinis : vertigo central
Dx Etiologis : vertigo
Dx Topis : cerebellum
4. PENATALAKSANAAN1. Pengobatan Umum : 5 B (Brain, Breath, Blood, Bowel, Bladder)2. Pengobatan Medikamentosa :
IVFD NS 20 tetes/menit
Betahistin 3 x 1
Alinamin F 2 x 1 amp
Frego 10 g 2 x 1
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
19/24
18
PEMBAHASAN
Telah dilaporkan sebuah kasus pasien wanita, nyonyab B 53 tahun dengan
keluhan utama kepala terasa pusing, sekelilingnya seolah-olah berputar-putar
kemudian mata terasa kabur, tanpa disertai rasa mual dan muntah. Gangguan ini
tidak diserta kelainan pada sistem pendengarannya, tidak ada riwayat demam.
Pada pemeriksaan N. VIII tidak ada kelainan.
Gangguan keseimbangan dinyatakan sebagai pusing, pening, rasa
berputar-putar, sempoyongan, rasa seperti melayang atau merasakan badan atau
dunia sekelilingnya berputar-putar dan berjungkir balik. Istilah kedokteran yang
mencakup semua perasaan gangguan keseimbangan ialah vertigo..(1)
Vertigo dapat dianggap sebagai suatu perasaan hilang keseimbangan, yang
disebabkan karena alat keseimbangan kedua belah sisi tidak dapat memelihara
keseimbangan tubuh. Berbagai keadaan apat mengganggu bagian vestibula
labirintis membranekus. Obat-obat, infeksi, neoplasma, arteriosklerosis,
otosklerosis dan semua patologi gangguan koklea dapat disebut sebagai penyebab
gangguan terhadap pars vestibula labirintis membranekus.(1)
Perasaan tidak enak seolah-olah badan melayang, sempoyongan dan
pusing bisa juga timbul karena sebab-sebab nonorganik, yaitu karena ketegangan
mental yang menimbulkan depresi dan anxiety. Namun demikian, keluhan
semacam itu yang disertai gejala nistagmus harus selalu dianggap sebagai
manifestasi organik.
(1)
Sistem vestibularis berperan dalam patofisiologi nistagmus. Disfungsi
vestibular harus mencakup nistagmus spontan dan nistagmus yang dibangkitkan.
Nistagmus vestibularis yang spontan terdiri dari komponen yang lambat dan yang
cepat. Nistagmus spontan yang terberat timbul dengan jelas pada waktu
menatapkan kedua bola mata ke depan dan lelebih jelas lagi pada waktu kedua
mata dilirikkan ke arah lesi (derajat 3). Nistagmus yang sama jelasnya, baik pada
waktu memandang lurus ke depan maupun melirik ke arah lesi berderajat 2.
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
20/24
19
Sedangkan nistagmus derajat 1, ialah nistagmus spontan yang hanya timbul jika
kedua mata dilirikkan ke arah lesi.(1)
Penegakan diagnosa vertigo ini didapatkan dari anamnesa pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium. Menurut pengertian para ahli, vertigo adalah
perasaan dimana. Penderita merasa dirinya berputar atau obyek disekitarnya terasa
berputar. (2)
Pentingnya anamnesa dapat disadari dalam praktek dimana kebanyakan
orang dengan keluhan pusing, baik yang bersifat organo-organik maupun yang
bersifat psikoorganik, tidak menunjukkan kelainan. Kelainan yang menandakan
keorganikan yaitu kecenderungan untuk jatuh ke salah satu sisi pada tes berjalan
menurut garis, tuli dan nistagmus, tidak ditemukan di luar masa adanya pusing
yang bersifat vertigo. Karena itulah, pemeriksaan pusing sebagian besar
ditentukan oleh interogasi anamnestik.(3)
Penyebab vertigo non sistematis yaitu vertigo yang disebabkan oleh
kelainan sistem saraf pusat, bukan oleh kelainan sistem vestibuler perifer.
Kelainan ini dapat terletak di :
1. Mata2. Propioseptik3. Sistem saraf pusat
a. Hipoksia serebrib. Infeksic. Traumad. Tumore. Epilepsif. Migreng. Kelianan endokrinh. Kelainan psikosis
Vertigo Sistematis yaitu vertigo yang disebabkan oleh kelainan sistem
vestibuler (labirin, N. VIII, atau inti vestibuler) (4)
1. Telingaa. Bagian luar :
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
21/24
20
Serumen atau benda asing
b. Bagian tengahRetraksi membran timpani, otitis media, purulenta akuta,
otitis media dengan efusi, labirintitis, kolesteatoma, rudapaksa
dengan perdarahan
c. Bagian dalamlabirintitis akuta toksika, trauma, serangan vaskuler, alergi,
mabuk gerakan, vertigo postural
2. N. VIIIa. Infeksi : Meningitis akut, meningitis TB, meningitis basilaris
luetika
b. Traumac. Tumor
3. Inti vestibuluma. Infeksi
b. Traumac. Perdarahand. Trombosis arteria serebeli posterior inferiore. Tumorf. Sklerosis multipleks
Berdasarkan gejalanya yang menonjol atau klinis, vertigo dapat dibagi (4)
1. Vertigo yang paroksisimal2. Vertigo yang kronis3. Vertigo yang serangannya mendadak akut atau berangsur-angsur
mengurang
Pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa
adalah : (5)
1. Pemeriksaan fisik umum termasuk perhatian yang lebih besar pada sistemkardiovaskular; (perhatikan adanya aritmia)
2. Periksa liang telinga dan pendengaran (mendengar detik arloji, suarapembicaraan, dan gesekan jari)
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
22/24
21
3. Lakukan pemeriksaan neurologis lengkap dengan perhatian khusus padasaraf kranialis, fungsi serebellum, dan adanya nistagmus (horisontal,
vertikal atau rotational)
4. Periksa kemungkinan adanya vertigo dan nistagmus posisional denganperasat barany (penderita dari posisi duduk ke terlentang sambil dengan
cepat kepala menoleh kesatu sisi). Perhatikan adanya nistagmus, waktu
untuk timbulnya nistagmus, dan adanya vertigo dan reaksi kelelahan.
5. Tes kalorik (minimal tes kalorik air es). Penderita dalam posisi tiodurterlentang dengan posisi kepala terangkat 30 derajat. Irigasi tiap telinga
dengan 0,2 ml air es (gunakan jarum tuberkulin, periksa tiap telinga saat
akan melakukan irigasi). Komponen cepat nistagmus akan ke arah telinga
yang tidak diirigasi dan harus berhenti dalam 1 menit. (Pemeriksaan
sesungguhnya terdiri dari irigasi air es dan air hangat). Simetris atau
tidaknya reaksi antar kedua merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan.
Pada kasus ini, berdasarkan anamnesa, penderita mengeluh kepalanya
terasa pusing dan sekelilingnya seolah berputar-putar disertai mata kabur. Perlu
dinilai apakah vertigo ini merupakan lesi sentral atau perifer. Lesi perifer
kemungkinan berkaitan dengan tuli dan tinitus (gejala gangguan fungsi saraf
kranial le VIII) tidak terdapat gejala gangguan sentral. Vertigo pada lesi perifer
cenderung seiring dengan nistagmus. Gejala dan gangguan sistem saraf pusat
(misalnya ataksia sereberal, gangguan saraf kranial, diplopia, disartria,
papiledema).(5)
Berdasarkan pemeriksaan fisik, tidak ditemukan gangguan pendengaran
maupun gangguan fungsi saraf kranial ke VIII. Tidak disertai nistagmus, dan
disertai tanpa mual dan muntah.
Gejala-gejala yang lebih cenderung ke arah lesi sentral (batang otak)
adalah : (5)
- Nistagmus tanpa vertigo- Nistagmus dan vertigo tanpa mual-mual.- Vertigo dan mual tanpa nistagmus
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
23/24
22
- Perubahan arah nistagmus pada perubahan atau perubahan gaze(tatapan) kecuali drug induced.
- Nistagmus vertikal pada satu mata dan horizontal pada mata lain,nistagmus lebih hebat pada satu sisi, aduksi mata pada satu mata dan
nistagmus pada mata lain.
- Nistagmus yang tidak pernah lelah pada perubahan posisi.- Nistagmus vertikal (kecuali drug induced).
Perbedaan nistagmus perifer dan sentral : (5)
Perifer Sentral
Latensi
Durasi
Kelelahan
Gejala penyerta
3-10 detik
60 detik
ada
mual, muntah
Tidak ada
60 detik
Tidak ada
Tidak ada
Obat-obat yang bermanfaat dalam pengobatan penderita vertigo terdiri
betahistin, alinamin F, frego. Penderita dianjurkan untuk menghindari perubahan
posisi yang mendadak. Batasi pemakaian kafein, nikotin, alkohol dan garam. Pada
kasus vertigo berat yang tidak terkontrol, diperlukan operasi (misalnya penutupan
fistula endolimfe).(5)
Pengobatan terhadap vertigo dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
medikamentosa dan latihan fisik. Cara medikamentosa biasanya hanya diberikanpengobatan simtomatis berupa
(6):
Pada pasien tersebut diberikan betahistin untuk penyembuan vertigo dan
gangguan keseimbangan, alinamin f untuk membantu proses metabolisme, dan
frego mempunyai efek antihistamin dan penghambat ion kalsium yang bekerja
secara selektif.
-
7/27/2019 Laporan Kasus dr zai vertigo.docx
24/24
DAFTAR PUSTAKA
1. Mardjono, Mahar. Neurologi Klinis Dasar, Dian Rakyat. Jakarta.2000; 169-173
2. Chandra, B.Neurologi Klinik. Surabaya, 1999 ; 132 1453. Sidharta, Priguna. Tata Pemeriksaan klinis Dalam Neurologis. Dian
Rakyat. Jakarta, 1995; 45-51.
4. Josoef, A.. Vertigo. Dalam : Harsono ed. Kapita Selekta Neurologi.Yogjakarta: UGM Press, 2000; 341
357.
5. Weiner and Levitt.Neurologi. EGC, Jakarta, 2001; 106 114.6. Juwono, T. Dr. Pemeriksaan Klinik Neurologik Dalam Praktek.
R.S.P.A.D. Gatot Subroto. EGC, Jakarta. 1996; 36-37