Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

16
Laporan Kasus Anak I. Identitas pasien No rekam medik : 12.01.00.042 Nama : An. - Umur : 3 hari Jenis kelamin : perempuan Nama Ayh/ Ibu : Ny. K Pekerjaan Ayah/ Ibu : IRT Alamat : Desa Pauh KM 25 Agama : Protestan Pendidikan Ayah/Ibu : SMP II. Anamnesis: Keluhan Utama : Sesak napas sejak pagi Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) : Sesak napas tadi sejak pagi tersedak (-) demam (+) sejak pagi juga Cuping hidung (+) tali pusat diberi daun-daunan sehingga menghitam kejang d IGD 15 menit

Transcript of Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Page 1: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Laporan Kasus Anak

I. Identitas pasien

No rekam medik : 12.01.00.042

Nama : An. -

Umur : 3 hari

Jenis kelamin : perempuan

Nama Ayh/ Ibu : Ny. K

Pekerjaan Ayah/ Ibu : IRT

Alamat : Desa Pauh KM 25

Agama : Protestan

Pendidikan Ayah/Ibu : SMP

II. Anamnesis:

Keluhan Utama :

Sesak napas sejak pagi

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :

Sesak napas tadi sejak pagi

tersedak (-)

demam (+) sejak pagi juga

Cuping hidung (+)

tali pusat diberi daun-daunan sehingga menghitam

kejang d IGD 15 menit

Riwayat Kelahiran :

BBL 3500gr lahir normal, apgar skor tidak diketahui, saat lahir tidak menangis setelah

setengah jam kemudian baru menangis.

Page 2: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :

Belum pernah mengeluhkan hal yang sama

Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :

Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi (RSE) :

pasien tinggal di rumah kontrakan, dan merupakan tanggungan jamsostek

Riwayat Imunisasi :

Imunisasi belum lengkap

III. Pemeriksaan fisik

Keadan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : apatis

Vital sign : Nadi : 160 x/menit

Pernafasan : 80 x/menit

Suhu : 39° C

BB : 3,5 kg

PB : 50 cm

Status general :

Kepala

Bentuk : normal

Tidak tampak adanya deformitas

Mata

Konjungtiva : anemis

Pupil: isokor

Sklera : Tidak ikterus Gangguan Penglihatan ( - ) Alat bantu melihat ( - )

Page 3: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Palpebra : tidak terdapat ptosis

Hidung

Bentuk : Normal

Septum : terletak ditengah cavum nasi

Mukosa : lembab

Gangguan penciuman : (-)

Edema konka : (-)

Telinga

Bentuk : normal

Nyeri tekan mastoid : tidak ditemukan

Serumen : tidak ada

Sekret : tidak ada

Memberan timapani : intake

Gangguan pendengaran : tidak ada

Mulut dan tenggorokan

Mulut : bersih

Mukosa : lembab

Tonsil : T1/T1 tenang

Tenggorokan : nyeri menelan: tidak ada

kesulitan menelan: tidak ada

Leher

Kelenjar tiroid : tidak teraba membesar

Trakea : letak di tengah

Kelenjar getah bening : tidak teraba membesar

Thorax

Page 4: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Paru-Paru

Inspeksi : simetris dan terdapat retraksi dinding dada

Palpasi : vocal fremitus sama pada kedua paru

Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua paru, ronkhi +/+, whezing -/-

Jantung

Inspeksi : terlihat pulsasi iktus cordis

Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba 1 jari linea midclavicularis sinistra, SIC V

Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : datar dan simetris, tidak terdapat scar

Auskultasi : peristaltik usus (+)

Perkusi : timpani

Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), benjolan (-), hepatomegali (-)

Ekstremitas atas

Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem

Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem

Ekstremitas Bawah

Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem

Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem.

Movement : tidak terdapat nyeri gerak dan ruang gerak tidak terganggu

IV. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah rutin

GDS

GD2PP

V. Diagnosa kerja

Hiperpirexia + Infeksi tali pusat

Page 5: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

VI. Diagnosa Banding : -

VII. Penatalaksanaan

Terapi

O2 Nasa kanul 1-2 cc/menit

Propiretik 40mg

Rawat NICU

NGT

Injeksi antibiotic Cmam 2x100mg dan mikasi 2x15mg

Edukatif

VIII. Prognosis

Ad vitam : ad bonam

Ad sanationam : ad bonam

Ad fungsionam : ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Fisiologi Lepasnya Tali Pusat

Perawatan tali pusat secara intensif diperkenalkan pada tahun 1950an sampai dengan

tahun 1960an dimana pada saat itu angka infeksi pada proses kebidanan sangat tinggi. Akan

tetapi pada beberapa Negara berkembang masih sering dijumpai terjadinya infeksi tali pusat

walaupun antiseptic jenis baru telah diperkenalkan. Selain infeksi, pendarahan pada tali pusat

juga dapat berakibat fatal. Akan tetapi pendarahan dapat dicegah dengan melakukan

penjepitan tali pusat dengan kuat dan pencegahan infeksi.

Peralatan yang digunakan dalam pemotongan tali pusat juga sangat berpengaruh

dalam timbulnya penyulit pada tali pusat. Saat dipotong tali pusat terlepas dari suply darah

dari ibu. Tali pusat yang menempet pada pusat bayi lama kelamaan akan kering dan terlepas.

Pengeringan dan pemisahan tali pusat sangat dipengaruhi oleh aliran udara yang

mengenainya. Jaringan pada sisa tali pusat dapat dijadikan tempat koloni oleh bakteri

terutama jika dibiarkan lembab dan kotor. Sisa potongan tali pusat menjadi sebab utama

terjadinya infeksi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat dicegah dengan membiarkan tali

pusat kering dan bersih.

Tali pusat dijadikan tempat koloni bakteri yang berasal dari lingkungan sekitar. Pada

bayi yang ditrawat di rumah sakit bakteri S aureus adalah bakteri yang sering dijumpai yang

berasal dari sentuhan perawat bayi yang tidak steril.

Pengetahuan tentang faktor yang menyebabkan terjadinya kolonisasi bakteri pada tali

pusat sampai saat ini belum diketahui pasti. Selain S aerus, bakteri E colli dan B streptococci

juga sering dijumpai berkoloni pada tali pusat.

Pemisahan yang terjadi antara pusat dan tali pusat dapat disebabkan oleh keringnya

tali pusat atau diakibatkan oleh terjadinya inflamasi karena terjadi infeksi bakteri. Pada

Page 7: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

proses pemisahan secara normal jaringan yang tertinggal sangat sedikit, sedangkan

pemisahan yang diakibatkan oleh infeksi masih menyisakan jaringan dalam jumlah banyak

yang disertai dengan timbulnya abdomen pada kulit.

Perawatan Tali Pusat

Perawatan adalah proses perbuatan, cara merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan.

Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan.

Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai

zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan

lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.

Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana. Yang penting, pastikan tali

pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering. Selalu cuci tangan dengan

menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat. Selama ini, standar

perawatan tali pusat yang diajarkan oleh tenaga medis kepada orangtua baru adalah

membersihkan atau membasuh pangkal tali pusat dengan alkohol.

Selama belum tali pusatnya puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara

dicelupkan ke dalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat. Alasannya, untuk menjaga tali

pusat tetap kering. Jangan khawatir, bayi Anda tetap wangi meskipun hanya dilap saja selama

seminggu. Bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal tali pusat, bukan atasnya.

Untuk membersihkan pangkal ini, Anda harus sedikit mengangkat (bukan menarik) tali pusat.

Tenang saja, bayi Anda tidak akan merasa sakit. Sisa air atau alkohol yang menempel pada

tali pusat dapat dikeringkan dengan menggunakan kain kasa steril atau kapas. Setelah itu

kering anginkan tali pusat. Anda dapat mengipas dengan tangan atau meniup-niupnya untuk

Page 8: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

mempercepat pengeringan. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari.

Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi

lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi.

Kalaupun terpaksa ditutup (mungkin Anda ’ngeri’ melihat penampakannya), tutup atau ikat

dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal

tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa. Bila bayi Anda menggunakan popok sekali

pakai, pilihlah yang memang khusus untuk bayi baru lahir (yang ada lekukan di bagian

depan). Dan jangan kenakan celana atau jump-suit pada bayi Anda. Sampai tali pusatnya

puput, kenakan saja popok dan baju atasan. Bila bayi Anda menggunakan popok kain, jangan

masukkan baju atasannya ke dalam popok. Intinya adalah membiarkan tali pusat terkena

udara agar cepat mengering dan lepas.

Perawatan Tali Pusat Kering

Perawatan tali pusat kering adalah Tali pusat dibersihkan dan dirawat serta dibalut

kassa steril, tali pusat dijaga agar bersih dan kering tidak terjadi infeksi sampai tali pusat

kering dan lepas.

Cara perawatan tali pusat kering adalah :

1. Siapkan alat-alat

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat

3. Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa.

4. Setelah bersih, tali pusat dibungkus dengan kain kasa steril kering.

5. Setelah tali pusat terlepas / puput, pusat tetap diberi kasa steril.

Page 9: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Cara perawatan tali pusat kering adalah dengan membungkus tali pusat dengan kasa dan

mengkondisikan tali pusat tetap kering. Jika tali pusat berbau diberi gentian violet.

Perawatan Tali Pusat Basah

Tujuan dari perawatan tali pusat adalah untuk mencegah infeksi dan meningkatkan

pemisahan tali pusat dari perut. Dalam upaya untuk mencegah infeksi dan mempercepat

pemisahan, banyak zat yang berbeda dan kebiasaan-kebiuasaan yang telah digunakan untuk

perawatan tali pusat ini. Hanya dari beberapa penggunaannya yang telah dipelajari dengan

baik.

Zat-zat seperti triple dye, alkohol dan larutan chlorhexidine sepintas lalu dianggap

mencegah infeksi namun ditemukan belum bekerja dengan baik. Selain itu, ketika para ibu

merawat bayi mereka di dalam kamar mereka daripada di dalam ruang perawatan, tingkat

infeksi tali pusat terendah terjadi.

Cara perawatan tali pusat basah adalah :

1. Siapkan alat-alat

2. Selalu cuci tangan Anda sampai bersih sebelum mulai melakukan perawatan tali

pusat.

3. Kemudian, bersihkan tali pusat dengan alkohol.

4. Tutupi dengan kasa steril yang diberi alkohol dan menggantinya setiap kali usai

mandi, berkeringat, terkena kotor, dan basah.

5. Segera larikan ke dokter jika mencium bau tidak sedap dari tali pusat bayi yang belum

lepas.

Page 10: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Definisi

Omfalitis adalah infeksi pada tali pusat bayi baru lahir yang ditandai dengan kulit

kemerahan disertai pus. Penyebab terjadinya omfalitis pada kasus ini adalah akibat kurangnya

aseptik antiseptik saat pengguntingan dan perawatan tali pusat oleh bidan penolong

persalinan. Hasil apus pus omfalitis adalah bakteri batang Gram negatif, sesuai dengan pola

kuman yang sering menginfeksi bayi baru lahir.

PENCEGAHAN INFEKSI

Pencegahan infeksi adalah bagian penting setiap komponen perawatan pada bayi baru

lahir. Bayi baru lahir lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imun mereka imatur, oleh

karena itu, akibat kegagalan mengikuti prinsip pencegahan infeksi terutama sangat

membahayakan. Praktik pencegahan infeksi yang penting diringkas di bawah ini.

Prinsip Umum Pencegahan Infeksi

Dengan mengamati praktik pencegahan infeksi di bawah akan melindungi bayi, ibu

dan pemberi perawatan kesehatan dari infeksi. Hal itu juga akan membantu mencegah

penyebaran infeksi :

Berikan perawatan rutin kepada bayi baru lahir.

Pertimbangkan setiap orang ( termasuk bayi dan staf ) berpotensi menularkan

infeksi.

Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan beralkohol.

Pakai – pakaian pelindung dan sarung tangan.

Gunakan teknik aseptik.

Page 11: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

Pegang instrumen tajam dengan hati – hati dan bersihkan dan jika perlu

sterilkan atau desinfeksi instrumen dan peralatan.

Bersihkan unit perawatan khusus bayi baru lahir secara rutin dan buang

sampah.

Pisahkan bayi yang menderita infeksi untuk mencegah infeksi nosokomial.

Asuhan Neonatus Pencegahan Infeksi

Berikan perawatan rutin bayi baru lahir :

Setelah enam jam pertama kehidupan atau setelah suhu tubuh bayi stabil, gunakan

kain katun yang direndam dalam air hangat untuk membersihkan darah dan cairan

tubuh lain ( misal: dari kelahiran ) dari kulit bayi, kemudian keringkan kulit. Tunda

memandikan bayi kecil ( kurang dari 2,5 kg pada saat lahir atau sebelum usia gestasi

37 minggu ) sampai minimal hari kedua kehidupan.

Bersihkan bokong dan area perineum bayi setiap kali mengganti popok bayi, atau

sesering yang dibutuhan dengan menggunakan kapas yang direndam dalam air hangat

bersabun, kemudian keringkan area tersebut secara cermat.

Pastikan bahwa ibu mengetahui peraturan posisi penempatan yang benar untuk

meyusui untuk mencegah mastitis dan kerusakan puting

TINJAUAN PUSTAKA

Page 12: Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)

1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Infomedika. Jakarta. 1985

2. Prawiroharjo, Sarwono. Buku Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pusaka Tridarsa

Printer. Jakarta. 2007

3. Sudarti, Khoirunnisa. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Nuha

Medika. Jogyakarta. 2010