Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)
-
Upload
may-maghdalena -
Category
Documents
-
view
229 -
download
8
Transcript of Laporan Kasus Anak (Infeksi Tali Pusat)
Laporan Kasus Anak
I. Identitas pasien
No rekam medik : 12.01.00.042
Nama : An. -
Umur : 3 hari
Jenis kelamin : perempuan
Nama Ayh/ Ibu : Ny. K
Pekerjaan Ayah/ Ibu : IRT
Alamat : Desa Pauh KM 25
Agama : Protestan
Pendidikan Ayah/Ibu : SMP
II. Anamnesis:
Keluhan Utama :
Sesak napas sejak pagi
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :
Sesak napas tadi sejak pagi
tersedak (-)
demam (+) sejak pagi juga
Cuping hidung (+)
tali pusat diberi daun-daunan sehingga menghitam
kejang d IGD 15 menit
Riwayat Kelahiran :
BBL 3500gr lahir normal, apgar skor tidak diketahui, saat lahir tidak menangis setelah
setengah jam kemudian baru menangis.
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
Belum pernah mengeluhkan hal yang sama
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi (RSE) :
pasien tinggal di rumah kontrakan, dan merupakan tanggungan jamsostek
Riwayat Imunisasi :
Imunisasi belum lengkap
III. Pemeriksaan fisik
Keadan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : apatis
Vital sign : Nadi : 160 x/menit
Pernafasan : 80 x/menit
Suhu : 39° C
BB : 3,5 kg
PB : 50 cm
Status general :
Kepala
Bentuk : normal
Tidak tampak adanya deformitas
Mata
Konjungtiva : anemis
Pupil: isokor
Sklera : Tidak ikterus Gangguan Penglihatan ( - ) Alat bantu melihat ( - )
Palpebra : tidak terdapat ptosis
Hidung
Bentuk : Normal
Septum : terletak ditengah cavum nasi
Mukosa : lembab
Gangguan penciuman : (-)
Edema konka : (-)
Telinga
Bentuk : normal
Nyeri tekan mastoid : tidak ditemukan
Serumen : tidak ada
Sekret : tidak ada
Memberan timapani : intake
Gangguan pendengaran : tidak ada
Mulut dan tenggorokan
Mulut : bersih
Mukosa : lembab
Tonsil : T1/T1 tenang
Tenggorokan : nyeri menelan: tidak ada
kesulitan menelan: tidak ada
Leher
Kelenjar tiroid : tidak teraba membesar
Trakea : letak di tengah
Kelenjar getah bening : tidak teraba membesar
Thorax
Paru-Paru
Inspeksi : simetris dan terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : vocal fremitus sama pada kedua paru
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua paru, ronkhi +/+, whezing -/-
Jantung
Inspeksi : terlihat pulsasi iktus cordis
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba 1 jari linea midclavicularis sinistra, SIC V
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar dan simetris, tidak terdapat scar
Auskultasi : peristaltik usus (+)
Perkusi : timpani
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), benjolan (-), hepatomegali (-)
Ekstremitas atas
Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem
Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem
Ekstremitas Bawah
Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem
Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem.
Movement : tidak terdapat nyeri gerak dan ruang gerak tidak terganggu
IV. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin
GDS
GD2PP
V. Diagnosa kerja
Hiperpirexia + Infeksi tali pusat
VI. Diagnosa Banding : -
VII. Penatalaksanaan
Terapi
O2 Nasa kanul 1-2 cc/menit
Propiretik 40mg
Rawat NICU
NGT
Injeksi antibiotic Cmam 2x100mg dan mikasi 2x15mg
Edukatif
VIII. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Fisiologi Lepasnya Tali Pusat
Perawatan tali pusat secara intensif diperkenalkan pada tahun 1950an sampai dengan
tahun 1960an dimana pada saat itu angka infeksi pada proses kebidanan sangat tinggi. Akan
tetapi pada beberapa Negara berkembang masih sering dijumpai terjadinya infeksi tali pusat
walaupun antiseptic jenis baru telah diperkenalkan. Selain infeksi, pendarahan pada tali pusat
juga dapat berakibat fatal. Akan tetapi pendarahan dapat dicegah dengan melakukan
penjepitan tali pusat dengan kuat dan pencegahan infeksi.
Peralatan yang digunakan dalam pemotongan tali pusat juga sangat berpengaruh
dalam timbulnya penyulit pada tali pusat. Saat dipotong tali pusat terlepas dari suply darah
dari ibu. Tali pusat yang menempet pada pusat bayi lama kelamaan akan kering dan terlepas.
Pengeringan dan pemisahan tali pusat sangat dipengaruhi oleh aliran udara yang
mengenainya. Jaringan pada sisa tali pusat dapat dijadikan tempat koloni oleh bakteri
terutama jika dibiarkan lembab dan kotor. Sisa potongan tali pusat menjadi sebab utama
terjadinya infeksi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat dicegah dengan membiarkan tali
pusat kering dan bersih.
Tali pusat dijadikan tempat koloni bakteri yang berasal dari lingkungan sekitar. Pada
bayi yang ditrawat di rumah sakit bakteri S aureus adalah bakteri yang sering dijumpai yang
berasal dari sentuhan perawat bayi yang tidak steril.
Pengetahuan tentang faktor yang menyebabkan terjadinya kolonisasi bakteri pada tali
pusat sampai saat ini belum diketahui pasti. Selain S aerus, bakteri E colli dan B streptococci
juga sering dijumpai berkoloni pada tali pusat.
Pemisahan yang terjadi antara pusat dan tali pusat dapat disebabkan oleh keringnya
tali pusat atau diakibatkan oleh terjadinya inflamasi karena terjadi infeksi bakteri. Pada
proses pemisahan secara normal jaringan yang tertinggal sangat sedikit, sedangkan
pemisahan yang diakibatkan oleh infeksi masih menyisakan jaringan dalam jumlah banyak
yang disertai dengan timbulnya abdomen pada kulit.
Perawatan Tali Pusat
Perawatan adalah proses perbuatan, cara merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan.
Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan.
Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai
zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan
lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana. Yang penting, pastikan tali
pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering. Selalu cuci tangan dengan
menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat. Selama ini, standar
perawatan tali pusat yang diajarkan oleh tenaga medis kepada orangtua baru adalah
membersihkan atau membasuh pangkal tali pusat dengan alkohol.
Selama belum tali pusatnya puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara
dicelupkan ke dalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat. Alasannya, untuk menjaga tali
pusat tetap kering. Jangan khawatir, bayi Anda tetap wangi meskipun hanya dilap saja selama
seminggu. Bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal tali pusat, bukan atasnya.
Untuk membersihkan pangkal ini, Anda harus sedikit mengangkat (bukan menarik) tali pusat.
Tenang saja, bayi Anda tidak akan merasa sakit. Sisa air atau alkohol yang menempel pada
tali pusat dapat dikeringkan dengan menggunakan kain kasa steril atau kapas. Setelah itu
kering anginkan tali pusat. Anda dapat mengipas dengan tangan atau meniup-niupnya untuk
mempercepat pengeringan. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari.
Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi
lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi.
Kalaupun terpaksa ditutup (mungkin Anda ’ngeri’ melihat penampakannya), tutup atau ikat
dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal
tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa. Bila bayi Anda menggunakan popok sekali
pakai, pilihlah yang memang khusus untuk bayi baru lahir (yang ada lekukan di bagian
depan). Dan jangan kenakan celana atau jump-suit pada bayi Anda. Sampai tali pusatnya
puput, kenakan saja popok dan baju atasan. Bila bayi Anda menggunakan popok kain, jangan
masukkan baju atasannya ke dalam popok. Intinya adalah membiarkan tali pusat terkena
udara agar cepat mengering dan lepas.
Perawatan Tali Pusat Kering
Perawatan tali pusat kering adalah Tali pusat dibersihkan dan dirawat serta dibalut
kassa steril, tali pusat dijaga agar bersih dan kering tidak terjadi infeksi sampai tali pusat
kering dan lepas.
Cara perawatan tali pusat kering adalah :
1. Siapkan alat-alat
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat
3. Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa.
4. Setelah bersih, tali pusat dibungkus dengan kain kasa steril kering.
5. Setelah tali pusat terlepas / puput, pusat tetap diberi kasa steril.
Cara perawatan tali pusat kering adalah dengan membungkus tali pusat dengan kasa dan
mengkondisikan tali pusat tetap kering. Jika tali pusat berbau diberi gentian violet.
Perawatan Tali Pusat Basah
Tujuan dari perawatan tali pusat adalah untuk mencegah infeksi dan meningkatkan
pemisahan tali pusat dari perut. Dalam upaya untuk mencegah infeksi dan mempercepat
pemisahan, banyak zat yang berbeda dan kebiasaan-kebiuasaan yang telah digunakan untuk
perawatan tali pusat ini. Hanya dari beberapa penggunaannya yang telah dipelajari dengan
baik.
Zat-zat seperti triple dye, alkohol dan larutan chlorhexidine sepintas lalu dianggap
mencegah infeksi namun ditemukan belum bekerja dengan baik. Selain itu, ketika para ibu
merawat bayi mereka di dalam kamar mereka daripada di dalam ruang perawatan, tingkat
infeksi tali pusat terendah terjadi.
Cara perawatan tali pusat basah adalah :
1. Siapkan alat-alat
2. Selalu cuci tangan Anda sampai bersih sebelum mulai melakukan perawatan tali
pusat.
3. Kemudian, bersihkan tali pusat dengan alkohol.
4. Tutupi dengan kasa steril yang diberi alkohol dan menggantinya setiap kali usai
mandi, berkeringat, terkena kotor, dan basah.
5. Segera larikan ke dokter jika mencium bau tidak sedap dari tali pusat bayi yang belum
lepas.
Definisi
Omfalitis adalah infeksi pada tali pusat bayi baru lahir yang ditandai dengan kulit
kemerahan disertai pus. Penyebab terjadinya omfalitis pada kasus ini adalah akibat kurangnya
aseptik antiseptik saat pengguntingan dan perawatan tali pusat oleh bidan penolong
persalinan. Hasil apus pus omfalitis adalah bakteri batang Gram negatif, sesuai dengan pola
kuman yang sering menginfeksi bayi baru lahir.
PENCEGAHAN INFEKSI
Pencegahan infeksi adalah bagian penting setiap komponen perawatan pada bayi baru
lahir. Bayi baru lahir lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imun mereka imatur, oleh
karena itu, akibat kegagalan mengikuti prinsip pencegahan infeksi terutama sangat
membahayakan. Praktik pencegahan infeksi yang penting diringkas di bawah ini.
Prinsip Umum Pencegahan Infeksi
Dengan mengamati praktik pencegahan infeksi di bawah akan melindungi bayi, ibu
dan pemberi perawatan kesehatan dari infeksi. Hal itu juga akan membantu mencegah
penyebaran infeksi :
Berikan perawatan rutin kepada bayi baru lahir.
Pertimbangkan setiap orang ( termasuk bayi dan staf ) berpotensi menularkan
infeksi.
Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan beralkohol.
Pakai – pakaian pelindung dan sarung tangan.
Gunakan teknik aseptik.
Pegang instrumen tajam dengan hati – hati dan bersihkan dan jika perlu
sterilkan atau desinfeksi instrumen dan peralatan.
Bersihkan unit perawatan khusus bayi baru lahir secara rutin dan buang
sampah.
Pisahkan bayi yang menderita infeksi untuk mencegah infeksi nosokomial.
Asuhan Neonatus Pencegahan Infeksi
Berikan perawatan rutin bayi baru lahir :
Setelah enam jam pertama kehidupan atau setelah suhu tubuh bayi stabil, gunakan
kain katun yang direndam dalam air hangat untuk membersihkan darah dan cairan
tubuh lain ( misal: dari kelahiran ) dari kulit bayi, kemudian keringkan kulit. Tunda
memandikan bayi kecil ( kurang dari 2,5 kg pada saat lahir atau sebelum usia gestasi
37 minggu ) sampai minimal hari kedua kehidupan.
Bersihkan bokong dan area perineum bayi setiap kali mengganti popok bayi, atau
sesering yang dibutuhan dengan menggunakan kapas yang direndam dalam air hangat
bersabun, kemudian keringkan area tersebut secara cermat.
Pastikan bahwa ibu mengetahui peraturan posisi penempatan yang benar untuk
meyusui untuk mencegah mastitis dan kerusakan puting
TINJAUAN PUSTAKA
1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Infomedika. Jakarta. 1985
2. Prawiroharjo, Sarwono. Buku Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pusaka Tridarsa
Printer. Jakarta. 2007
3. Sudarti, Khoirunnisa. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Nuha
Medika. Jogyakarta. 2010