Laporan Karya Ilmiah Biologi
-
Upload
akmal-asshiddiqy -
Category
Documents
-
view
256 -
download
9
description
Transcript of Laporan Karya Ilmiah Biologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian, salah satunya
adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan pangan sumber energi dan protein
sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah
kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber
mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan
asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang
Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin
menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau
menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah
berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak
jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan
lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas
pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang
baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan
membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja
bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya. Kacang hijau berbentuk biji. Apabila biji
tersebut jatuh ke tanah, lama-kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah
yang dinamakan perkecambahan.
1
Perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu
yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna ( Baker, 1950 ). Selain itu definisi lain dari
perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya redicle dan plumulae
dari kulit biji (Kramer dan Kozlowski, 1979). Dalam perkecambahan, biji mengalami
pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume
karena adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat
kembali).
1.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pH air pada perkecambahan dan pertumbuhan kacang hijau.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pH air terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau?
2. Berapakah pH air yang optimal untuk pertumbuhan kacang hijau?
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam karya ilmiah ini yaitu, penulis memfokuskan hanya pada
pengaruh pH air terhadap tanaman kacang hijau.
1.5 Hipotesis
Menurut kami, basa menghambat pertumbuhan kacang hijau dan asam mempercepat
pertumbuhan kacang hijau tersebut karena menurut study literature yang kami lakukan
bahwa pH optimal untuk pertumbuhan kacang hijau berkisar antara 6,7 – 7,00 yang lebih
mengarah ke asam dan netral sehingga basa tidak cocok untuk pertumbuhan kacang hijau.
2
BAB II
Pengaruh pH Air Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Kacang Hijau
1.1 Tinjauan Pustaka
Kita ketahui bahwa pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang
melangsungkan kehidupannya. Seluruh organisme yang masih hidup melakukan
pertumbuhan guna menambah massa, volume maupun tinggi tubuh organisme. Begitu pula
pada tanaman kacang hijau yang kami amati. Dalam pertumbuhan banyak faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu diantaranya yaitu pH.
pH sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. pH yang optimal bagi
pertumbuhan kebanyakan adalah antara +-6,7. Apabila pH lebih rendah dari 6,7 pada
umumnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur
hara. Apabila pH lebih rendah dari 6 dapat berdampak secara fisik yaitu merusak sistem
perakaran terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Perkecambahan adalah proses fisiologis yang terjadi di dalam biji yang dapat menyebabkan
terjadinya aktivitas dan kegiatan jaringan-jaringan plumuladan radikula yaitu calon batang
dan calon akar hingga menembus kulit biji. Akhirnya calon tersebut tumbuh menjadi
tanaman baru. Kacang hijau tidak memerlukan persyaratan yang khusus karena tanaman ini
dapat ditanam hampir di semua macam media. Pada percobaan ini kami menggunakan
media tanah. Walaupun demikian, syarat kacang hijau dapat tumbuh dengan baik dengan
syarat pH yang memadai untuk pertumbuhannya. Percobaan terhadap perkecambahan biji
kacang hijau dilakukan dengan menggunakan larutan dengan berbagai macam pH. Macam
pH yang digunakan adalah pH netral air, pH asam cuka, dan pH basa soda kue.
Penambahan pH diberikan setiap hari agar tidak terjadi kekeringan yang dapat menghambat
proses perkecambahan. Perkecambahan biji dipengaruhi oleh pH melalui dua cara yaitu
pengaruh langsung ion hydrogen dan pengaruh tidak langsung yaitu tidak tersedianya unsur
tertentu dan adanya unsur yang beracun. Sebagian besar tanaman toleran terhadap pH yang
ekstrim rendah atau tinggi. pH yang terlalu ekstrim akan menyebabkan kegiatan atau
aktivitas dalam biji terganggu karena pH tersebut akan merusak enzim yang berperan pada
proses perkecambahan yang terdapat pada biji. Proses perkecambahan dan pertumbuhan
tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar dapat berupa air,
3
udara, sinar matahari, suhu serta pH. Semua faktor tersebut berkaitan dengan ketersediaan
cadangan makanan endosperm dalam biji. Cadangan makanan dalam biji tersedia dalam
bentuk karbohidrat. Cadangan makanan dalam biji harus cukup untuk persediaan makanan
selama proses perkecambahan. Sedangkan faktor dalam yang sangat berpengaruh terhadap
proses perkecambahan biji adalah salah satunya faktor genetik serta keadaan embrio dari biji
tersebut. Embrio harus dalam keadaan baik dan sehat sebab benih dengan keadaan tersebut
akan menentukan proses pertumbuhan berikut dan sangat menentukan produksi yang akan
dicapai.
1.2 Metode
A. Judul : Pengaruh pH air terhadap perkecambahan biji kacang hijau
B. Variabel Bebas :a. pH air
C. Variabel Terikat :a. Tinggi tanamanb. Banyak daun
D. Variabel Kontrol :a. Tanahb. Botolc. Frekuensi Penyiramand. Cahayae. Suhuf. Kelembapan
E. Alat dan bahan:a. Biji kacang hijaub. Tanahc. Botold. Aire. Asam Cukaf. Soda kueg. pH universalh. Gelasi. Sendok
4
F. Cara kerjaa. Siapkan alat dan bahan.b. Isi tiap botol dengan jumlah tanah yang sama.c. Campurkan 1 sendok asam cuka dan ml air pada sebuah gelas, aduk hingga
rata. Lakukan juga dengan soda kue pada gelas yang berbeda.d. Cek dan catat pH larutan yang telah dibuat.e. Taburkan biji kacang hijau ke 9 botol yang telah diisi tanah.f. Tempelkan label “Asam”, “Netral”, dan “Basa” pada botol.g. Letakkan tanaman di tempat yang aman dari gangguan.h. Siramlah tumbuhan dengan label “Asam” dengan larutan asam cuka, “Basa”
dengan larutan soda kue, dan “Netral” dengan air biasa setiap hari.i. Amati dan catat perubahan yang terjadi selama seminggu.
1.3 Lokasi
Tempat diselenggarakannya percobaan ini adalah di dalam kelas XII MIA 6 SMA N 3
Kota Jambi pada tanggal 11-18 Agustus 2015.
5
BAB III
ISI
3.1 Pembahasan
Pada hari pertama, setelah kacang hijau ditanam di media tanah dan disiram, tidak terdapat
perkembangan, tetapi setelah 5 jam hampir semua biji kacang hijau kecuali yang disiram air
basa sudah muncul akar. Pada hari kedua, biji kacang hijau yang disiram dengan air biasa
dan air asam akarnya sudah terlihat dengan jelas, dan pada biji yang disiram air basa pada
bijinya terlihat menguning seperti membusuk walaupun akarnya sudah dapat terlihat. Pada
hari ketiga, biji kacang hijau yang disiram dengan air biasa dan air asam sudah terlihat
berkecambah dengan baik dan sudah dapat diukur tingginya. Namun, pada biji yang disiram
air basa, perkecambahan belum terjadi, malah terlihat beberapa biji yang pada hari kedua
sudah muncul akarnya, akarnya malah membusuk. Pada biji yang disiram air asam ada yang
terlihat berbintik-bintik hijau seperti ditutupi jamur. Pada hari keempat, pada biji yang
disiram air biasa rata-rata sudah tumbuh daun dan tingginya sudah bertambah, begitu pula
pada biji yang disiram dengan air asam. Namun, pada biji yang disiram air asam daunnya
baru tumbuh pada beberapa tanaman saja, dan bintik-bintik yang terlihat pada hari ketiga
semakin membesar dan bertambah banyak. Pada biji yang disiram air basa, dari 30 biji yang
ditanam, ada sebuah biji yang sudah berkecambah. Pada hari kelima, tanaman yang disiram
dengan air biasa semakin tinggi, begitu juga pada tanaman yang disiram dengan air basa juga
semakin tinggi dan terlihat akan tumbuh daun. Terlihat juga biji lain yang disiram dengan air
basa berkecambah. Pada tanaman yang disiram air asam, secara keseluruhan semuanya sudah
tumbuh daun, namun terlihat ada organisme lain yaitu jamur yang merusak beberapa biji
kacang hijau. Pada hari ketujuh, Tinggi tumbuhan yang disiram dengan air biasa semakin
tinggi, dan pada tanaman yang disiram air asam pertumbuhannya terlihat terhambat oleh
jamur yang semakin banyak terlihat. Pada tumbuhan yang disiram dengan air basa, salah satu
tumbuhannya membusuk, yaitu pada bagian daunnya. Meskipun demikian, telah
berkecambah satu biji lagi, dan tanaman yang tidak membusuk tetap tumbuh. Pada hari
kedelapan, pertumbuhan tanaman yang disiram dengan air asam tidak ada perubahan dan
jamur yang tumbuh malah semakin banyak. Pertumbuhan tanaman yang disiram air biasa
pun tidak terjadi perubahan signifikan, tetapi juga tidak terlihat adanya hal yang akan
6
mengahambat pertumbuhannya. Pada tumbuhan yang disiram air basa, semua spesimen yang
ada sudah terlihat mulai layu tanpa diketahui apa penyebab pastinya.
7
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Pada tumbuhan yang disiram air asam, pertumbuhan kecambahnya tidak terlalu terhambat,
akan tetapi rentan akan penyakit seperti jamur.
Pada tumbuhan yang disiram air basa, pertumbuhan kecambahnya sangat terhambat,
bahkan banyak yang tidak tumbuh dan membusuk.
Dapat disimpulkan bahwa pH optimal bagi biji kacang hijau untuk berkecambah adalah
sekitar 6,7-7,0 yaitu mendekati ke netral.
4.2 Literatur
j. Lampiran Tabel
i. Tabel Pertumbuhan Tinggi Tanaman
8
I II III I II III I II III
1 0 0 0 0 0 0 0 02 0 0 0 0 0 0 0 03 2 0 2 3 2 2 1 14 5 1 8 11 6 8 4 25 5 2 12 14 11 13 10 467 11 8 17 19 12 13 16 108 11 10 17 19 12 13 17 12
Basa Netral Asam
GAGAL TIDAK DIHITUNG
ii. Tabel Pertumbuhan Daun
Basa Netral Asam
I II III I II III I II
1 0 0 0 0 0 0 02 0 0 0 0 0 0 03 0 0 0 0 0 0 04 2 0 2 2 2 2 25 2 0 2 2 2 2 26 TIDAK DIHITUNG
7 2 2 2 2 2 2 28 2 2 2 2 2 2 2
GAGAL
Perlakuan
Hari
k. Lampiran Grafik
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 7 Hari 80123456789
1011121314151617181920
Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Basa IIBasa IIINetral INetral IINetral IIIAsam IAsam IIAsam III
Ting
gi T
anam
an (c
m)
9
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 7 Hari 80
2
4
Grafik Pertumbuhan Daun
Basa IIBasa IIINetral INetral IINetral IIIAsam IAsam IIAsam IIIJum
lah
daun
10
l. Lampiran Foto
i. Hari 1
11
ii. Hari 2
12
iii. Hari 3
13
iv. Hari 4
14
v. Hari 5
15
vi. Hari 7
16
vii. Hari 8
17