laporan karbohidrat.doc
-
Upload
kiky-hetharie -
Category
Documents
-
view
114 -
download
3
description
Transcript of laporan karbohidrat.doc
Tujuan: Untuk mengetahui apakah larutan-larutan yang diperiksa mengandung karbohidrat jika terjadi pada reaksi Molisch dan tes Benedict
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT
Tujuan: Mengetahui apakah larutan-larutan yang diuji mengandung karbohidrat jika terjadi perubahan sesuai indikator warna pada reaksi Molisch dan tes BenedictLandasan TeoriKimia organik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang senyawa-senyawa karbon. Dalam pemanfaatan cabang ilmu kimia tersebut, karbohidrat merupakan salah satu yang dapat digunakan dalam pemanfaatan ilmu tersebut. Salah satunya dengan cara menguji kandungan karbohidrat dalam beberapa larutan tertentu yang telah ditentukan. Beberapa sifat kimia karbohidrat dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa karbohidrat.
Uji karbohidrat dibedakan atas dua yaitu secara umum dan khusus. Dalam hal ini, uji Molisch uji umum karbohidrat dan uji Benedict merupakan uji khusus untuk karbohidrat terhadap karbohidrat pereduksi, ketosa, dan pentosa. 1. Reaksi Molisch
Reaksi Molisch adalah reaksi penyaring untuk mengetahui adanya senyawa yang diduga sebagai suatu senyawa karbohidrat. Dasar uji larutan ini adalah heksosa atau pentosa yang mengalami dehidrasi oleh pengaruh asam sulfat pekat menjadi hidroksilmetilfurifural atau furfural dan kondensasi aldehida yang terbentuk ini dengan -naftol membentuk senyawa berwarna khusus untuk polisakarida dan disakarida. Jadi -naftol dengan konsentrasi 95% bersifat sebagai reagens dalam reaksi ini. Reaksi ini untuk mengidentifikasi semua senyawa yang dapat di dehidrasi ke furfural dengan bantuan larutan H2SO4 pekat. Reaksi ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu hidrolisis polisakarida dan disakarida menjadi heksosa atau pentosa dan diikuti oleh proses dehidrasi dan proses kondensasi.
Reaksi:
a. C5H10O5 + H2SO4 pekat
C5H4O2 + 3H2O
b. C5H4O2 (Furfural) + 2 C10H8-OH (-naftol)
Warna ungu2. Tes BenedictTes ini merupakan modifikasi dari pereaksi Fehling yang merupakan campuran 17,3 gram kuprit sulfat, 173 gram natrium sitrat dan 100 gram natrium kerbonat dalam 100 gram air. Dengan kata lain pereaksi dibuat dari CuSO4, Natrium Karbonat, dan Natrium Sitrat (pH 10.5). Reaksi ini bertujuan untuk menunjukan sifat mereduksi dari sebuah larutan. Namun, pereaksi benedict banyak digunakan untuk uji glukosa dalam urine dibandingkan pereaksi Fehling. Jika dalam urine terdapat asam urat atau kreatinin, senyawa ini dapat mereduksi Fehling, tetapi dengan pereaksi Benedict tidak terjadi reduksi.Alat dan bahan: 1. Larutan 0,1 M antara lain: glukosa, fruktosa, galaktosa, arabinosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan larutan amilum/kanji 1%.
2. Larutan pereaksi Molisch, H2SO4 (asam sulfat) dan benedict.
3. 13 buah tabung reaksi 4. 1 buah rak tabung 5. 10 buah pipet
6. Penangas airLangkah kerja:
1. Reaksi Molisch
a. Siapkan alat dan bahan.b. Masukan 1 ml (20 tetes) larutan 0,1 M yang ingin diperiksa dengan pipet pada tabung reaksi dan tambahkan 1-2 tetes dengan pipet pereaksi Molisch lalu dikocok.
c. Setelah dikocok, tabung dimiringkan dan dialirkan perlahan-lahan 1 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung.
d. Diamkan sejenak
e. Perhatikan apakah reaksi itu positif atau tidak (reaksi positif bila terjadi cincin berwarna ungu pada perbatasan ke-2 cairan tersebut).f. Setelah memperhatikan, catatlah hasil beserta keterangan indikator warnanya dan lakukan ulang kembali untuk larutan yang diperiksa lainnya.
g. Larutan yang diperiksa adalah glukosa, sukrosa, maltosa, arabinosa, dan larutan amilum 1%
2. Tes Benedict
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Masukan 2,5 ml (50 tetes) larutan Benedict dengan pipet pada tabung reaksi dan tambahkan 4 tetes dengan pipet larutan 0,1 M yang diperiksa.
c. Setelah dicampur, segera didihkan selama 2 menit dibawah api atau masukkan ke dalam penangas air yang mendidih selama 5 menit.d. Dinginkan perlahan-lahan.
e. Perhatikan apakah terjadi endapan dan warna dari endapan tersebut.
f. Endapan berwarna hijau, kuning, atau merah menandakan reaksi positf.
g. Setelah memperhatikan, catatlah hasil beserta keterangannya dan lakukan ulang kembali untuk larutan yang diperiksa lainnya.
h. Larutan yang diperiksa adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, arabinosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan larutan kanji 1%.Hasil pengamatan:1. Reaksi Molisch
Tabel 1.1 Hasil pada reaksi MolischLarutanHasilWarna dan Letak Cincin yang Terbentuk
Glukosa+Cincinnya berada di bawah dan warna larutannya bening
Sukrosa+Cincinnya berada di tengah dan warnanya lebih gelap dari glukosa
Maltosa+Sama seperti glukosa, namun warna cincinnya ungu kehitaman
Arabinosa+Warna cincinnya ungu terang
Amilum 1%+Warna larutannya putih pekat (seperti air keruh) dan cincin tidak terlalu jelas (cincin tipis)
Gambar 1.1 Hasil pada reaksi Molisch
2. Tes BenedictTabel 1.2 Hasil pada tes BenedictLarutanHasilWarna Endapan
Glukosa+Merah bata
Fruktosa+Merah bata
Galaktosa+Merah bata
Arabinosa+Merah bata
Sukrosa-Biru
Laktosa+Merah bata
Maltosa+Merah bata
Kanji 1%-Biru
(a)
(b)Gambar 1.2 (a) hasil reaksi Benedict sebelum dikocok (b) sePembahasanA. Reaksi Molisch
Pada reaksi ini, jika larutan ditambahkan H2SO4 pekat maka akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan tersebut akan terbentuk cincin ungu akibat terjadi reaksi kondensasi antara -naftol dan furfural. Furfural berasal dari dehidrast pentoses dan pentosan. Oligosakarida dan polisakarida di hidrolisa menjadi monomer oleh asam sulfat. Alfa naftol bereaksi dengan aldehid siklik memnerikan warna ungu hasilm kondensasinya. Meskipun test ini juga mendeteksi senyawaan lain bukan karbohidrat (glikoprotein), suatu hasil negatif menunjukan tidak adanya karbohidrat. Reaksi positif untuk semua golongan karbohidrat seperti pentosa, heksosa, disakarida dan polisakarida.
B. Tes Benedict
Berdasarkan hasil tes Benedict, dapat kita lihat bahwa pada larutan gllukosa, fruktosa, galaktosa, arabinosa, laktosa dan maltosa mengandung karbohidrat. Hal ini dapat dilihat dari terbentuknya endapan merah bata yang merupakan kupro oksida yang menandakan bahwa konsentrasi karbohidrat pereduksi cukup tinggi. Selain itu akan terjadi pada saat pemanasan karbohidrat yaitu adanya perubahan warna dari biru, hijau, kuning, kemerah-merahan. Hal ini menandakan bahwa reaksi tersebut positif. Terdapat gula-gula yang mempunyai gugus OH laktol. Jadi, dalam uji ini terjadi proses oksidasi dan reduksi.Kesimpulan Pada uji Molisch, larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu yang menandakan bahwa larutan mengandung karbohidrat.Sedangkan pada uji Benedict, akan mengalami perubahan warna larutan (hijau) dan endapan (hijau, kuning, atau merah bata) jika reaksinya positf yang berarti larutan mengandung karbohidrat. Dalam uji Benedict terjadi proses oksidasi dan reduksi.LAPORAN PRAKTIKUMUji Karbohidrat dalam Larutan dengan Reaksi Molisch dan Tes Benedict
STIEN JULIA RISKY HETHARIE
102010266
KELOMPOK E5
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
2011