Laporan Jenis Lapis Pondasi

13
JENIS LAPIS PERMUKAAN PONDASI (SURFACE COARSE) Tugas ini diberikan sebagai tugas dalam mata kuliah Desain Perkerasan Jalan (Highway Pavement Design) TSI 317 Disusun oleh: Indah Eva Yuashari W.A 1122004004 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

description

Berisi tentang jenis-jenis lapisan yang digunakan pada lapis permukaan atas pondasi jalan.

Transcript of Laporan Jenis Lapis Pondasi

JENIS LAPIS PERMUKAAN PONDASI(SURFACE COARSE)

Tugas ini diberikan sebagai tugas dalam mata kuliah Desain Perkerasan Jalan (Highway Pavement Design) TSI 317

Disusun oleh:Indah Eva Yuashari W.A1122004004

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS BAKRIEJAKARTA2015

1. Lapisan Permukaan (Surface Course)Lapisan permukaan (surface course) merupakan lapisan yang terletak paling atas yang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :1. Lapisan perkerasan yang akan menerima dan menahan beban langsung dari roda, sehingga stabilitas yang tinggi untuk dapat menahan beban tersebut selama masa pelayanan sangat dibutuhkan.2. Lapisan kedap air, sehingga air hujan yang jatuh diatasnya tidak meresap ke lapisan bawahnya dan tidak mengakibatkan terganggunya lapisan bawah (melemahkan).3. Lapis aus (wearing aus), lapisan yang akan menerima langsung gaya gesek dari ban kendaraan ketika terjadi pengereman sehingga mudah menjadi aus.4. Lapisan yang meneruskan beban ke lapisan dibawahnya, sehingga dapat dipikul oleh lapisan lain dengan daya dukung yang lebih kecil.

Umumnya lapissan permukaan dibuat dengan bahan pengikat aspal sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai lapisan kedap air yang memiliki stabilitas tinggi dan daya tahan yang lama. Lapisan permukaan terdiri dari dua komponen yaitu lapisan nonstruktural dan lapisan struktural.1.1 Lapisan NonstrukturalLapisan ini berfungsi sebagai lapisan aus dan kedap air. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk lapisan ini yaitu :

1.1.1 BURTU (Laburan Aspal Satu Lapis) dan BURDA (Laburan Aspal Dua Lapis)

a. BURTU merupakan lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi agregat bergradasi seragam dengan tebal maksimum 2 cm.b. BURDA merupakan lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan dengan tebal padat maksimum 3,5 cm.

Adapun spesifikasi Bahan Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU) dan Bahan Laburan Aspal Dua Lapis (BURDA) menurut SNI 03-6750-2002, sebagai berikut :

1. Aspal yang dapat digunakan sebagai bahan BURTU dan BURDA yaitu :a) Aspal keras jenis penetrasi 120/150Adapun persyaratan untuk aspal keras jenis penetrasi 120/150 dapat dilihat pada table 1.1.

Tabel 1.1 Persyaratan Aspal Penetrasi 120/150 untuk BURTU dan BURDA

b) Aspal cair jenis MC-800 dan MC-3000Adapun persyaratan aspal cair dapat dilihat pada table 1.2.

Tabel 1.2 Persyaratan Aspal Cair untuk BURTU dan BURDA

Catatan ; Sebagai alternatif, dapat digunakan kekentalan Saybolt Furol dengan syarat ; untuk MC-800 kekentalan Furol pada 82,2o C = 100 200 detik dan untuk MC-3000 kekentalan Furol pada 82,2oC = 300 600 detik. Bila daktalitas pada suhu 250oC kurang dari 100, bahan dapat diterima kalau daktalitas pada 15,5oC 100.c) Aspal emulsi kationik jenis CRS-1 dan CRS-2Adapun persyaratan untuk aspal emulsi dapat dilihat pada table 1.3.

Tabel 1.3 Persyaratan Aspal Emulsi untuk BURTU dan BURDA *) Pengujian ini dapat diabaikan bila pada pelaksanaan dil apangan menunjukkan hasil yang baik

2. Agregat yang dapat digunakan sebagai bahaan BURTU dan BURDA yaitu :a) Agregat yang terdiri dari batu pecah hasil mesin pemecah batu yang berukuran seragam mendekati bentuk kubus.b) Agregat yang lebih bersih, kuat, awet, serta bebas debu, lempung atau bahan lainnya yang mengganggu pelekatan dengan aspal.

Adapun persyaratan mutu agregat dan gradasi agregat yang dapat digunakan sebagai bahan BURTU dan BURDA dapat dilihat pada table 1.4, table 1.5, dan 1.6.

Tabel 1.4 Persyaratan Mutu Agregat untuk BURTU dan BURDA

Tabel 1.5 Persyaratan Gradasi Agregat untuk BURTU(Metode Pengujian : SNI-1968-1990-F Cara Basah)

Tabel 1.5 Persyaratan Gradasi Agregat untuk BURTU(Metode Pengujian : SNI-1968-1990-F Cara Basah)

1.1.2 LATASIR (Lapisan Tipis Aspal Pasir)Latasir (Lapisan Tipis Aspal Pasir) merupakan lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari lapisan aspal dan pasir alam bergradasi menerus dicampur, dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu dengan tebal padat 1 2 cm.Latasir khusus diperuntukan untuk jalan dengan lalu lintas ringan karena mempunyai ketahanan alur (rutting) rendah, sehingga tidak diperkenankan untuk digunakan pada jalan berlalu lintas berat atau daerah tanjakan. Latasir biasa juga disebut sebagai Sand Sheet (SS) atau Hot Rolled Sand Sheet (HRSS). Berdasarkan gradasi agregatnya, latasir dapa dibedakan atas :a. Latasir kelas A, disebut juga HRSS-A atau SS-A. Tebal nominal minimumnya yaitu 1,5 cm.b. Latasir kelas B, disebut juga HRSS-B atau SS-B. Tebal nominal minimumnya adalah 2 cm. Gradasi latasir ini lebih kasar dari latasir kelas A.1.1.3 BURAS (Laburan Aspal)Buras (laburan aspal) merupakan lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari aslpal taburan pasir dengan ukuran butiran maksimum 3/8 inch.1.1.4 LATASBUM (Lapis Tipis Asbuton Murni)Latasbum (lapis tipis asbuton murni) merupakan lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari campuran asbuton dan bahan pelunak dengan perbandingan tertentu yang dicampur secara dingin dengan tebal padat maksimum 1 cm.Adapun asbuton murni yang digunakan merupakan asbuton hasil esktrasi dengan kandungan/kadar bitumen 100%, tetapi bisa juga digunakan hasil ekstrasi dengan kadar 60% - 100% yang dicampur bahan pelunak (minyak berat).1.1.5 LATASTON (Lapis Tipis Aspal Beton)Lataston (lapis tipis aspal beton) atau hot rolled sheet (HRS) merupakan lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi timpang, mineral pengisi (filter) dan aspal keras dengan perbandingan tertentu, yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas. Tebal padat antara 2,5 3,0 cm. Berdasarkan fungsinya lataston mempunyai dua macam campuran yaitu :a. Lataston sebagai lapisan aus, disebut juga HRS-WC (Hot Rolled Sheet-Wearing Course) dengan tebal nominal minimum 3 cm.b. Lataston sebagai lapisan pondasi, disebut juga HRS-Base (Hot Rolled Sheet-Base) dengan tebal nominal minimum 3,5 cm.

Lapisan nonstruktural yang telah disebutkan dan dijelaskan di atas sangatlah berperan dalam penambahan daya tahan perkerasan terhadap penurunan mutu, sehingga secara keseluruhan dapat menambah masa pelayanan dari kontruksi perkerasan. Utamanya digunakan untuk pemeliharaan jalan.

1.2 Lapisan StrukturalLapisan ini merupakan lapisan yang berfungsi untuk menahan dan menyebarkan beban roda kendaraan. Adapu bahan-bahan yang digunakan untuk lapisan ini yaitu :

1.2.1 LAPEN (Lapis Penetrasi Macadam)Lapen merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agragat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam diikat oleh aspal dengan cara disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Di atas lapen ini biasanya diberi laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan satu lapis dapat bervariasi 4 10 cm.

1.2.2 LasbutagLasbutag merupakan lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri dari campuran agragat, asbuton dan bahan pelunak yang diaduk, dihampar dan dipadatkan secara dingin. Tebal pada tiap lapisannya antara 3 5 cm.Asbuton yang digunakan untuk bahan jalan ada dua jenis berdasarkan pemanfaatannya (DPU, Direktorat Jenderal Bina Marga; Buku 1 : Pedoman Pemanfaatan Asbuton, 2006) yaitu Asbuton Butir dan Asbuton Hasil Ekstrasi.Asbuton butir merupakan hasil pengolahan dari asbuton padat yang dipecah dengan alat pemecah (crusher) sehingga memiliki ukuran butir tertentu. Adapun sifat-sifat yang asbuton butir yang disyaratkan pada spesifikasi umum bidang jalan dan jembatan dapat dilihat pada table 1.6.

Tabel 1.6 Sifat-Sifat Asbuton Butir yang DisyaratkanPada Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan

Asbuton hasil ekstrasi merupakan asbuton yang dihasilkan dengan proses ekstrasi oleh bahan pelarut kerosin, algosol, naptha, normal heptan, asam sulfat, trichlor ethylen (TCE).

Adapun gradasi agregat yang disyaratkan untuk gabungan dengan asbuton dapat dilihat pada table di bawah ini (Puslitbang Jalan dan Jembatan; 2007).

Tabel 1.7 Persyaratan Gradasi Agregat Gabungan Asbuton Campuran Beraspal Panas

1.2.2 LASTON (Lapisan Aspal Beton)Laston (Lapisan Aspal Beton) merupakan lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur, dihampar, dan dipadatkan pada suhu tertentu.Laston dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan lapisan permukaan yang mampu memberika sumbangan daya dukung terukur serta sebagai lapisan kedap air yang dapat melindungi kontruksi dibawahnya.Adapun sifat-sifat Laston yaitu kedap air, tahan terhadap keausan akibat lalu lintas, mempunyai nilai struktural, mempunyai stabilitas tinggi dan peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan

Adapun ketentuan sifat-sifat campuran Laston dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 1.8 Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Laston

Sedangkan persyaratan agregat dan bahan penyusun laston lainnya dapat dilihat pada tabel 1.9, 1.10, 1.11, 1.12, dan tabel 1.13.

Tabel 1.9 Persyaratan Agregat Kasar

Tabel 1.10 Persyaratan Agregat Kasar

Tabel 1.11 Persyaratan Gradasi Agregat Gabungan

Tabel 1.12 Persyaratan Aspal Keras Pen 60/70

Tabel 1.13 Persyaratan Asbuton Moedifiaksi