LAPORAN INSTALASI SEDERHANA

24
LAPORAN LABORATORIUM SISTEM INSTALASI LISTRIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung Mata Kuliah : Sistem Instalasi Listrik Topik : Pemasangan Rangkaian Listrik Sederhana Halaman :1 / 17 I. REFERENSI Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 II. TUJUAN Dapat membuat dan merangkai sistem instalasi listrik sederhana dan mendapatkan tegangan (v) dan frekuensi (f). III. DASAR TEORI Instalasi listrik untuk penerangan atau biasa disebut dengan instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan penerangan (lampu). Sebelum melakukan pemasangan instalasi listrik penerangan, perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan instalasi listrik penerangan adalah sebagai berikut ; 1. Kondisi Rumah. Pada jenis rumah kayu pemasangan instalasi penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa union atau PVC kecuali bagian atas langit-langit.

Transcript of LAPORAN INSTALASI SEDERHANA

JOB 1

LAPORAN LABORATORIUM SISTEM INSTALASI LISTRIKJURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Mata Kuliah : Sistem Instalasi ListrikTopik : Pemasangan Rangkaian Listrik SederhanaHalaman :16 / 17

I. REFERENSIPersyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000

II. TUJUAN Dapat membuat dan merangkai sistem instalasi listrik sederhana dan mendapatkan tegangan (v) dan frekuensi (f).

III. DASAR TEORIInstalasi listrik untuk penerangan atau biasa disebut dengan instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan penerangan (lampu). Sebelum melakukan pemasangan instalasi listrik penerangan, perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan instalasi listrik penerangan adalah sebagai berikut ;1. Kondisi Rumah.Pada jenis rumah kayu pemasangan instalasi penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa union atau PVC kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen listrik yang berupa sakelar dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen tersebut tidak dipasangkan pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi syarat, sedangkan untuk rumah beton pemasangan instalasi listrik pada rumah tembok kita gunakan pipa union atau PVC. Dahulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding. Sekarang pada umumnya pipa dipasang atau ditanam dalam tembok sehingga instalasi tidak kelihatan. Beberapa komponen yang dapat ditanam seperti sakelar dan stop kontak.

2. Simbol simbol listrik.Simbol simbol listik perlu kita ketahui agar mempermudah membaca gambar bagan pada instalasi listrik penerangan, berikut ini dituliskan simbol-simbol yang digunakan pada gambar bagan instalasi.

3. Bagan Instalasi listrik PeneranganBiasanya instalasi listrik penerangan di dalam rumah-rumah mempergunakan sistem radial, karena sederhana, murah dan mudah pengamanannya. Beban seperti lampu-lampu dan alat-alat rumah tangga dibagi menjadi kelompok-kelompok. Maksud pembagian kelompok ini adalah untuk mempertinggi kekalianlan dari sistem tersebut. Apabila salah satu kelompok mendapat gangguan hubung singkat, maka hanya kelompok itu yang mendapat gangguan (mati), sedangkan kelompok yang lain tidak terganggu. Dibawah ini contoh bagan pemasangan instalasi listrik.

Keterangan gambar ; a. Jala-jala dari PLN, b. Sekering pengaman feeder (pengisi), biasanya ditempat-kan di tiang (bila disambung dengan jala-jala dari PLN), c. Hantaran pengisi (feeder), untuk gedung-gedung besar, 3 fasa, 4 kawat (dengan hantaran di atas tanah atau juga dengan kabel-kabel tanah), untuk rumah biasa mempergunakan 1 fasa, 2 kawat, d. Lemari hubung, berisi sakelar dan sekering utama untuk melindungi instalasi penerang-an seluruhnya di dalam rumah/gedung. Lemari hu-bung ditempatkan di dalam rumah/gedung, e. KWH-meter untuk mengukur tenaga tau energi listrik yang dipakai. Untuk instalasi yang kecil dipakai pembatas arus listrik otomatis, f. Kotak bagi, yang berisi sakelar- sakelar dan sekering-sekering untuk melindungi tiap kelompok. Gambar berikut adalah contoh denah hubungan listrik rumah tinggal.

Kemudian dibawah ini adalah contoh gambar bagan dari instalasi listrik penerangan sederhana yang terdiri dari sebuah sakelar seri (deret) dan dua buah lampu pijar.

Prinsip kerja dari gambar diatas adalah bahwa kita bisa menghidupkan kedua buah lampu menggunakan sakelar seri.4. Jumlah dan Kekutan LampuTiap-tiap jenis ruang membutuhkan jumlah dan kekuatan lampu yang berbeda-beda. Jumlah dan kekuatan lampu yang dibutuhkan oleh suatu ruangan tergantung pada hal-hal sebagai berikut. a. Untuk apa ruangan tersebut? (misal pada ruang tamu, kamar mandi, kamar tidur, ruang makan dan lain-lain). Setiap jenis ruangan mempunyai kebutuhan kuat penerangan yang berbeda-beda. b. Luas dan ukuran dari ruangan tersebut. Semakin luas ukuran suatu ruangan semakin banyak jumlah lampu yang diperlukan. c. Macam atau jenis lampu yang dipakai dan sistem penerangannya. d. Keadaan dinding dari ruangan tersebut. Apakah dinding tersebut menyerap cahaya atau memantulkan cahaya.

5. Jumlah Kelompok Pada Instalasi Listrik

Menurut Peraturan Instalasi Umum Instalasi Listrik (PUIL 661 c.1), instalasi penerangan harus dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok harus diamankan sendiri-sendiri dengan pengaman arus lebih (sekering) dan sakelar. Banyaknya titik-titik pengambil arus seperti lampu dan stop kontak paling banyak 10 titik untuk tiap kelompok.

6. Penampang Kawat dan Ukuran Sekering

Berikut ini diberikan tabel tentang kuat arus yang diizinkan untuk setiap luas penampang kawat (penghantar) dan ukuran sekering yang diperlukan.Tabel penampang kawat dan kemampuan arus yang diizinkan.

IV. PERALATAN DAN BAHANNo.Nama AlatGambar AlatKeteranganSpesifikasi

1Pipa PvcUntuk melindungi kabel dan menutupi kabel agar tidak terbuka atau terlihat.5/8, Maspion, Abu - abu

2Elbow PVCUntuk melindungi kabel saat keadaan kabel berbelok dan menutupi kabel agar tidak terbuka atau terlihat.5/8, Maspion, Abu - abu

3Kotak Sambung3 cabang, 4 cabang

Tempat penyambungan kabel dengan cabang 3 dan 4PVC, maspion,d = 6 cm , t = 40mm

4Klem AlumuniumUntuk mengunci atau mengikat pipa PVC pad bidang kerja5/8,model sengkang.

5Fitting DudukTempat dudukan lampu E 27, Broco , Hitam

6Saklar Tukar

Alat untuk Menyalakan lampu dalam 2 tempat berbeda.OB, 10 A, 220 V, Broco

7Saklar Tunggal

Alat untuk menyalakan lampu.OB, 10 A, 220 V, Broco

8MCBAlat Pengaman hubungan singkat dan beban lebih,dan alat penghubung dan pemutus aliran listrik rangkaian.4 A, MG, 1P/4, 5kA

9MulitiplekSebagai Tempat pemasangan instalasi listrik

10MCB boxTempat dudukan mcb.Standard, 1 mcb

11Lampu PijarUntuk penerangan.E27, 25 W, 220 V, philips

12Kabel NYA

Merah untuk fasa, Biru untuk netral, Kuning hijau untuk pembumian.1.5 mm2, Prima

13SekrupSebagai pengikat yang menancap pada multipleks atau bidang kerja.3.5x8 mm, 3.5x20 mm , 4x45 mm

14Isolasi ListrikPelindung tembaga kabel pada saat penyambungan.

15Obeng minAlat pemutar skrup.Ukuran besar dan ukuran kecil

16Obeng PlusAlat pemutar skrup.Ukuran besar dan ukuran kecil

17Test PenAlat pengetest ada tidaknya aliran listrik.

18Gergaji pipaAlat Pemotong Pipa

19Tusuk KontakAlat Penghubung untuk dimasukan ke stop kontak.

20Stop KontakAlat Penghubung listrik untuk alat elektronik lainya.OB, 10A, 220 V, Broco

21Multi MeterAlat Pengukur Tegangan dan frekuensi.

22Tang PemotongAlat pemotong kabel.

23Tang kombinasiTang serbaguna, dengan berbagai fungsi.

24Tang LilitAlat untuk melilitkan tembaga kabel.

25Tang PenguapasTang yang berfungsi pengupas isolatorl kabel.

26PenggarisAlat Pengukur Panjang.

27Paku PelubangAlat pelubang

28Kotak AlatTempat Penyimpanan alat.

VI. GAMBAR KERJADIAGRAM SATU GARIS

DIAGRAM PENGAWATAN

VII. LANGKAH KERJA

1. Sebelum memulai perangkaian perlu dipahami terlebih dahulu rangkaian /gambar yang akan di pasang kemudian semua alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan dengan memastikan bahwa semua alat dan bahan layak untuk digunakan. Hal pertama yang-dilakukan adalah memasang MCB pada dinding/papan yang digunakan untuk praktikum kemudian dilanjutkan dengan merangkai pipa sesuai dengan gambar kerja.2. Kabel dirangkai dengan memasukkan kabel fasa, netral dan kabel pembumian kedalam pipa yang sudah dirangkai sesuai dengan gambar kerja. 3. Kabel yang dikeluarkan melalui kotak sambung dilebihkan sekitar 10 cm untuk memudahkan proses penyambungan kemudian kedua ujung kabel dikupas sekitar 3 cm. Kedua ujung kabel yang telah di kupas diputar secara menyilang dengan menggunakan tang kombinasi agar mendapatkan sambungan yang sempurna dan permukaan yang telah dihubungkan tersebut ditutup kembali dengan melilitkan electric tape. Pengisolasian ini bertujuan guna menghindari kontak dengan kabel lainnya.4. Sambungan dibuat sedemikian rupa dengan rapi menghadap ke atas. Setelah selesai kotak sambung ditutup kembali.5. Memasang saklar tunggal, saklar ganda, saklar tukar, stop kontak dan armatur. sesuai dengan gambar kerja.6. Memasang MCB dan kabel penghubung ke kotak kontak pada saat pengujian.7. Setelah dipasangkan langkah selanjutnya adalah menyambungkan kabel fasa dan netral pada fitting lampu yang telah di pasang, kemudian menghubungkan kabel fasa pada saklar dan tambahan kabel ground pada kotak kontak. Kabel yang disambungkan tersebut berasal dari output kabel Fasa, Netral dan Pembumian pada MCB.8. Mengecek apakah lampu dapat menyala atau tidak, jika tidak sesuai dengan gambar kerja pengerjaan dilakukan kembali sesuai dengan prosedur pengerjaan yang telah dipaparkan. Setelah itu dilakukan pengecekan pula terhadap sambungan kabel dengan AVO meter. 9. Mengecek tegangan dan frekuensi menggunakan AVO meter untuk mengetahui kesesuaian penggunaan listrik dengan menghubungkan tegangan ke kotak kontak dan menyalakan MCB sebelumnya.

V. HASIL PENGUJIAN

Dari hasil pengujian oleh alat ukur Avo meter digital didapatkan setelah rangakain di aliri listrik, dan di ukur oleh multi meter pada stop kontak. Frekuensi= 50,03 Hz Tegangan= 218,7 V

VI. KESIMPULANKesimpulan yang bisa diambil dalam praktikum ini adalah ketelitiaan saat penyambungan kabel harus diperhatikan, kemudian segi keamanan dari perangkaian rangkaian dan kemanaan dari diri sendiri harus sangat diperhatikan. Aspek keindahan atau estetika juga perlu ditekankan, karena pada saat pemasangan instalasi listrik yang sebenarnya pemasangan harus terlihat rapi. Dari hasil pengukuran dihasilkan 218,7 v dengan frekuensi 50,03 herz.

Bandung, 20 Desember 2013 Penanggung Jawab,

Reksa Buana111144025