LAPORAN INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

46
Laporan Bengkel Semester II BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanakan pembangunan dalam segala bidang maka diperlukan sumber daya manusia yang mampu dalam bidang pengetahuan sekaligus penguasaan (praktek) sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuh. Oleh karena itu peran lembaga pendidikan dalam menciptakan tenaga yang terampil dan professional sangat diperlukan. Khususnya dalam ilmu kelistrikan, yang semakin berkembang. Salah satunya adalah sistem penerangan. Dengan adanya perkembangan tersebut maka dalam pemasangan sistem penerangan yang standar diperlukan sumber daya manusia yang kompeten. Dimana PUIL 2000 adalah acuan dalam pemasangan instalasi listrik di Indonesia. Peraturan Instalasi Ketenagalistrikan untuk perancangan instalasi mengacu SNI, IEC, PUIL atau Standar lain. Maka dari itu, kerja praktek ini merupakan salah satu upaya dari Politeknk Negeri Malang dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia khususnya di bidang kelistrikan. 1.2. Ruang Lingkup Praktek Memasang sistem penerangan satu fasa on plaster pada papan kayu. Instalasi Penerangan On-PlasterPage 1

description

LAPORAN INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Transcript of LAPORAN INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Page 1: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam pelaksanakan pembangunan dalam segala bidang maka diperlukan

sumber daya manusia yang mampu dalam bidang pengetahuan sekaligus

penguasaan (praktek) sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuh.

Oleh karena itu peran lembaga pendidikan dalam menciptakan tenaga yang

terampil dan professional sangat diperlukan. Khususnya dalam ilmu

kelistrikan, yang semakin berkembang. Salah satunya adalah sistem

penerangan. Dengan adanya perkembangan tersebut maka dalam pemasangan

sistem penerangan yang standar diperlukan sumber daya manusia yang

kompeten. Dimana PUIL 2000 adalah acuan dalam pemasangan instalasi

listrik di Indonesia. Peraturan Instalasi Ketenagalistrikan untuk perancangan

instalasi mengacu SNI, IEC, PUIL atau Standar lain. Maka dari itu, kerja praktek

ini merupakan salah satu upaya dari Politeknk Negeri Malang dalam rangka

mengembangkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia khususnya di

bidang kelistrikan.

1.2. Ruang Lingkup Praktek

Memasang sistem penerangan satu fasa on plaster pada papan kayu.

1.3. Tujuan

Tujuan dari praktek bengkel semester II ini adalah :

a. Mampu memahami instalasi penerangan satu fasa on plaster.

b. Mampu menggambarkan rencana instalasi penerangan satu fasa on

plaster.

c. Mampu membending pipa PVC.

d. Mampu memasang komponen instalasi penerangan satu on plaster.

e. Mampu melakukan pemasangan sekaligus pengawatan panel IML dan APP.

f. Mampu menghitung pemakaian daya pada KWh-meter.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 1

Page 2: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

BAB II. TEORI DASAR INSTALASI PENERANGAN ON

PLASTER

2.1 Pengertian Instalasi Penerangan Satu Fasa Sistem On Plaster .

Instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik

untuk keperluan penerangan (pencahayaan). Instalasi penerangan 1 fasa

dengan sistem on plaster merupakan instalasi penerangan yang hanya

menggunakan sumber 1 fasa dan pemasangannya dilakukan dipermukaan

tembok. Dalam pemasangan instalasi listrik penerangan, maka perlu dilakukan

perencanaan terlebih dahulu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam

perencanaan instalasi listrik penerangan adalah pemasangan instalasi

penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa union atau PVC

kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen listrik yang berupa

sakelar dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen

tersebut tidak dipasangkan pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi

syarat. Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC

atau union agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga

penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi

kerusakan. Dahulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding.

Sekarang pada umumnya pipa dipasang atau ditanam dalam tembok sehingga

instalasi tidak kelihatan. Komponen yang dapat ditanam dalam tembok seperti

sakelar dan stop kontak.

2.2 Persyaratan Instalasi Listrik.

Adapun syarat-syarat instalasi listrik sebagai berikut :

a. Syarat ekonomis : Instalasi listrik yang dirancang, dimana harga

keseluruhan instalasi tersebut harus semurah mungkin namun kualitas

pemasangan harus tetap terpenuhi dan biaya pemeliharaan juga harus

semurah mungkin ( tidak ada pemborosan biaya ).

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 2

Page 3: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

b. Syarat keamanan : Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa

sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Dimana aman

dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya

peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat adanya

gangguan seperti hubung pendek, beban lebih, tegangan lebih dan

sebagainya.

c. Syarat keandalan : Kelangsungan pemberian / pengaliran arus listrik

kepada konsumen harus terjamin secara baik.

2.3 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja yaitu digunakan untuk menjamin keselamatan manusia dan

ternak dan keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa

ditimbulkanoleh penggunaan instalsi listrik secara wajar. Hal-hal yang harus

kita perhatikan sebelum melakukan pekerjaan yaitu :

1. Mengetahui terlebih dahulu apakah pekerjaan yang dilakukannya

adalah pekerjaan berbahaya (dapat memahami semua pekerjaan

atau kemungkinan yang membahayakan jiwanya juga jiwa orang

lain).

2. Mengurangi atau memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan

kerja

Beberapa standar keselamatn kerja yang perlu diperhatikan:

a. Pelindung badan meliputi : pelindnung mata, tangan, hidung, kaki, kepala,

dan telinga.

b. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindnungi mesin dari bahaya

yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri.

c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan.

d. Pengaman ruang meliputi : pemadam kebakaran, sistem alarm, penerangan

yang cukup, ventilasi udara yang baik dan sebagainya.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 3

Page 4: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

N0 JENIS KECELAKAAN KERJA

CARA PENANGGULANGANNYA

1 Kejut listrik a. Jangan bergurau pada saat memasang instalasi.b. Tidak boleh menekan tombol sembarangan.c. Memakai sepatu yang tertutup dan berisolasi

baik.d. Memperbaiki instalasi pada saat aliran listrik

padam.2 Kebakaran a. Jangan merokok di dalam dan di sekitar

bengkel.b. Sediakan pemadam api (dry powder

extinguisher).c. Letakkan bahan-bahan yang mudah terbakar

pada tempat yang aman.3 Terpeleset a. Perhatikan selalu lantai atau tempat berpijak.

b. Pijaklah tempat yang rata.c. Bersihkan lantai yang licin dengan cepat dan

bersih.d. Pakailah helm untuk melindungi kepala.

4 Kepala terbenturatau tertimpa benda keras

a. Pakailah helm untuk melindungi kepala.b. Perhatikan atap atau peralatan yang letaknya

sama tinggi dengan kita.c. Perhatikan rekan yang bekerja di atas kita

jangan sampai menjatuhkan obeng, tang, dll ke kepala kita.

Tabel 1 . Jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 4

Page 5: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

2.4 Perhitungan dalam Instalasi Penerangan On-Plaster

2.4.1 KHA Penghantar

KHA ( Kemampuan Hantar Arus) adalah arus maksimum yang dapat

dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan tertentu tanpa

menimbulkan kenaikan suhu yang melampaui nilai tertentu.

Kemampuan hantar arus dari suatu penghantar berbeda-beda,

tergantung spesifikasi penghantar yang ada. Penghantar sirkit akhir

yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari

125 % arus pengenal beban penuh. Disamping itu, untuk jarak jauh

perlu digunakan penghantar yang cukup ukurannya.

2.4.2 Pembebanan KWh-meter fasa Tunggal

Dengan membebani sisi beban dengan lampu pijar sesuai kebutuhan

( arus diukur dengan menggunakan tang-ampere ), kemudian ukur

putaran piringan dengan menggunakan stopwatch.

1. Pemeriksaan Daya Aktif pada KWh-meter

P1=n×3600×1000

C×t ( watt )

P2 ( Daya Aktif pada sisi beban, diukur dengan tang-KW)

2. Pemeriksaan besar kesalahan ukur pada KWh-meter

E=P1−P2

P2

×100 %

atau E=t d−tt×100 %

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 5

Page 6: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Dimana t d=n×3600×1000C×V × I× cos∅

Keterangan :n = Putaran PiringanC = Konstanta KWh-metert d = Waktu dasarcos∅ = factor daya

T = Waktu putaran yang diukur dengan stopwatch2.5 Sistem Pengaman

2.5.1 Sekering

gawai penyakelaran dengan peleburan satu komponen atau lebih yang

dirancang khusus dan sebanding, yang membuka sirkit tempat

pengaman lebur disisipkan dan memutus arus bila arus tersebut

melebihi nilai yang ditentukan dalam waktu yang sesuai.

CATATAN Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk

gawai penyakelaran yang utuh.

2.5.2 MCB ( Hubung Singkat dan Beban Lebih)

1. Berdasarkan beban lebih

Dilakukan oleh batang bimetal, yaitu :

Perpaduan antara 2 buah logam yang berbeda koefisien muai

logamnya. Jika terjadi arus lebih ( Beban Lebih ), maka bimetal akan

melengkung akibat panas dan akan mendorong tuas pemutus untuk

melepas kunci mekanisnya. Hal ini menyebabkan MCB trip. Untuk

menghidupkan lagi maka butuh beberapa waktu agar agar bimetal

dingin kembali atau dengan cara diperbaiki ( menyetel kembali )

posisi MCB seperti semula.

2. Berdasarkan electromagnet

Dilakukan oleh koil, jika terjadi hubung singkat maka koil akan

terinduksi dan daerah sekitarnya akan terdapat medan magnet

sehingga akan menarik poros dan mengoperasikan tuas pemutus.

Untuk menghindari efek lebur, maka panas yang tinggi dapa terjadi

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 6

Page 7: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

bunga api yang pada saat pemutusan dapat diredam oleh pemadam

busur api ( arc-shute ), dan bunga api yang timbul akan masuk

melalui bilah-bilah arc-shute tersebut.

Gambar 1 . MCB

2.5.3 Pembumian ( PE )

Pembumian ( Protection Earth) adalah suatu cara pengamanan dari

timbulnya kejut listrik dan kerusakan alat yang disebabkan rusaknya

isolasi. Penghantar untuk proteksi dari kejut listrik yang menghubungkan

bagian berikut : bagian konduktif terbuka, bagian konduktif ekstra,

terminal pembumian utama, elektrode bumi, titik sumber yang dibumikan

atau netral buatan. Untuk menjainin bekerjanya peralatan pengaman

dengan baik maka resistans Pembumiannya harus kurang dari 2 .

2.6 Komponen-komponen Instalasi Penerangan

Dalam praktek pemasangan Instalasi Penerangan 1 fasa on plaster, maka

dibutuhkan komponen-komponen memenuhi persyaratan , yaitu :

a. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi

normal.

b. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan

system instalasi listrik.

c. Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi

normal.

Komponen-komponen dalam instalasi penerangan 1 fasa on plaster yaitu :

1. Lampu Pijar

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 7

Page 8: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

yaitu lampu yang mapu menghasilkan

cahaya dengan cara memanaskan

serabut pijar (filamen) di dalamnya.

Dimana semakin besar daya sebuah

lampu pijar, maka akan semakin

terang lampu tersebut. Beberapa

ukuran daya lampu pijar yaitu : 10

watt, 25 watt, 60 watt dsb.

2. Tender ( Fitting Duduk )

Fitting lampu yang dapat digunakan untuk penerangan di luar ruangan

dan tidak memerlukan roset sebagai

dudukannya, dan secara fisiknya

jauh lebih kuat dari fitting lokal.

Tender ( fitting duduk ) ini terbuat

dan memiliki 2 terminal, satu

terminal untuk kabel phasa dan

terminal kedua untuk kabel netral

3. Fitting Local

Fitting lokal dengan tipe E27 ( edisson 27 yang

artinya (Angka 27) menunjukan diameter fitting

tersebut sehingga lampu yang dapat terpasang di

fitting ini harus memiliki diameter yang sama ).

Fitting ini memiliki 2 terminal, satu terminal

untuk kabel phasa dan terminal kedua untuk

kabel netral. terbuat dari bahan plastic. Biasa

digunakan untuk didalam ruangan yang jauh dari

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 8

Gambar 4 . Fitting

Gambar 2 . Lampu

Pijar

Gambar .3 Tender

Page 9: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

pengaruh luar yang dapat menyebabkan

kerusakan serta mempengaruhi kinerjanya

4. Saklar Seri

Saklar yang dapat digunakan untuk

megoperasikan 2 buah lampu

sekaligus ataupun salah satu saja.

Saklar ini terbuat dari bahan keramik

dan memiliki 4 terminal , 2 terminal

untuk phasa lampu dan 2 terminal

untuk netral.

5. Tombol Tekan ( Push Button )

Tombol yang berfungsi untuk

menghidupkan saklar impuls.

Bekerja tanpa menggunakan

pengunci dan memiliki 2 buah

terminal satu untuk untuk output

dan satu untuk input. Serta

mempunyai kemampuan kerja 250 V /1 A.

6. LDR ( Light Dependent Resistor )

Saklar yang bekerja berdasarkan ada tidaknya cahaya yang diterima oleh

LDR itu sendiri. Cara kerja dari saklar

cahaya ini adalah adanya kepekaan

terhadap cahaya karena di dalamnya

dipasang resistor yang peka akan

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 9

Gambar . 5 Sakelar Seri

Gambar 6. Push Button

Gambar 7. LDR

Page 10: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

cahaya. Sehingga dapat digunakan sebagai sensor atau ssklar otomatis. dan

dengan kemampuan arus 10 A.

7. Kotak Kontak

Kotak Kontak adalah piranti untuk

menhubungkan beban dengan sumber

tegangan dimana Kotak kontak ini terbuat

dari bahan keramik. Memiliki 3 buah

terminal ( phasa,netral, PE) dan kotak

kontak ini mempunyai kemampuan 500

VA. Letak dari terminal phasa pada posisi

kiri dan netral pada sebelah kanan, PE

pada atas atau bawah.

8. Klem

Klem adalah piranti untuk menahan pipa agar

dapat dipasang pada dinding atau langit-langit.

Klem ada yang terbuat dari besi maupun bahan

PVC. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran pipa.

Klem dipasang menggunakan sekrup atau paku

dengan jarak antara satu dengan lainnya tidak

lebih dari satu meter untuk pemasangan pipa

lurus memanjang.

9. L-bow

Elbow adalah pipa yang berbentuk

siku

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 10

Gambar 8. Kotak Kontak

Gambar 9. Klem

Page 11: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

dimana fungsinya untuk mempermudah dan

mempercepat pekerjaan pemasangan instalasi,

pabik pipa juga menyediakan penyambung siku

untuk jalan pipa yang berbelok siku-siku.

Penggunaan lengkungan siku lebih mudah

daripada harus membengkokkan pipanya

terlebih dahulu..

10. Junction Box

Junction Box adalah tempat penyambungan kabel dari komponen sati ke

komponen lainnya. Dimana junction box yang digunakan adalah junction

box dengan 8 pole. Dan besar penghantar yang diijinkan masuk adalah

antara 1.5 mm2 sampai 2.5 mm2.

11. Lasdop dan Cross doss

Lasdop adalah alat untuk

melindungi sambungan yang

sesuai dengan kebutuhan Ini

dimaksudkan agar antara

masing-masing sambungan

tidak bersinggungan sehingga

tidak membahayakan.

Sedangkan Cross Dos Cross doss

adalah tempat pengaman sambungan kabel, terbuat dari bahan plastic.

12. Pipa PVC

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 11

Gambar 11. Junction Box

Gambar 12. Lasdop + Crossdoss

Page 12: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Pipa PVC digunakn untuk melindungi kabel-kabel instalasi listrik. Ukuran

pipa yang biasa digunakan dalam pemasangan instalasi rumah adalah PVC

5/8”. Pipa instalasi PVC mempunyai sifat-sifat :

1. Daya isolasinya baik sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya

gangguan tanah ( gangguan tanah dapat menimbulkan kebakaran )

2. Tahan terhadap hampir semua bahan kimia, jadi tidak perlu dicat.

3. Tidak menjalarkan api

4. Mudah digunakan

5. Pipa PVC tidak dapat digunakan untuk suhu kerja normal 60 ° C. Di

tempat-tempat

yang diperlukan,

pipa PVC harus

terlindungi

terhadap

kerusakan

mekanis,

misalnya di tempat-tempat penembusan lantai.

13. Kabel NYA 2,5mm2

Kabel NYA adalah penghantar digunakan di

instalasi perumahan karena harganya yang relatif

murah. Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan

isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode

warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan

hitam. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel

harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau

saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi

sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 12

Gambar 13. Pipa PVC

Gambar 14. Kabel NYA 2.5 mm2

Page 13: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

terkelupas, maka tidak tersentuh langsung oleh

manusia.

14. Kabel NYY

Kabel NYY, kabel listrik

jenis ini merupakan kabel

berisolasi PVC, berintikan 2,

3 atau 4 dengan warna

isolasi luarnya hitam. Jenis

kabel tanah, sehingga tahan

terhadap air dan gencetan

atau tekanan.

15. Kabel Twisted

Jenis kabel yang berfungsi

untuk mengalirkan tegangan

dari jaringan tegangan

distribusi PLN ke dalam APP.

16. Busbar

Busbar adalah alat sebagai

penyambung atau penghantar, biasa

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 13

Gambar15. Kabel NYY

Gambar 16. Kabel Twisted

Page 14: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

sebagai penghantar phasa, netral, grounding. sedangkan bus bar PE

(Grounding) berfungsi untuk penempatan sambungan – sambungan kabel

BC yang langsung ketanah agar tidak terlalu besar terjadi kegagalan isolasi

dari penghantar phasa.

17. Roset

Alat / tempat untuk memasang lampu-lampu

plafon, karena memasang fitting lampu tidak

diijinkan langsung ke plafon, tetapi terlebih

dahulu roset itu dipasang pada plafonkemudian

disusul dengan fiting.

18. Panel IML

Panel IML berfungsi sebagai tempat

susunan beberapa komponen yang

membentuk satu kesatuan bentuk,

seperti tempat pengaturan pembagi dan

pemutus aliran listrik. Box panel yang

digunakan berukuran 33 cm x 23 cm.

Komponen yang ada di dalam Panel IML

yaitu :

a. Fuse / Sekring : sebagai pengaman lebur untuk mengamankan

rangkaian listrik dari gangguan arus hubung singkat, pemasangannya pada

hantaran fasa dihubungkan seri terhadap beban. Untuk mengamankan

hantaran dan aparatur digunakan

pengaman lebur dan sakelar arus

maksimal (kotak sikering). Tiap

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 14

Gambar 18. Roset

Gambar 18. Panel IML

Page 15: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

sekring memiliki kemampuan daya tahan arus yang berlainan, pabrik –

pabrik yang membuat fuse telah menggunakan tanda warna yang telah

dinormalisasikan untuk menyatakan kekuatan daya tahan arus dari kawat

lebur. Sekering yang digunakan berwarna merah dengan arus 2 A.

b. Sakelar relay impuls

Saklar yang kontak impulsnya memiliki

kemampuan hantar arus sampai dengan 16

ampere dan K1 ini untuk mengatur lampu in

door yang dioperasikan dengan push button

Koil K1 mampu dialiri atau di supply sampai

tegangan 250 volt dan saklar impuls ini

memiliki koil yang terdiri dari A1 dan A2 yang

masing masing disambungkan ke phasa dan

netral serta memiliki kontak utama yaitu 1 dan

2 yang tersambung pada lampu dan fuse 1.

c. Profil U dan profil G

adalah tempat dimana komponen dapat terpasang yaitu dengan di clip –

on di panel listrik, komponen yang dipasang di profil ini adalah sikring,

MCB, relay impuls. Sama seperti profil U tetapi komponen yang dipasang di

profil ini adalah line terminal.

d. Terminal Line up

Line up terminal adalah sebagai

tempat penyambungan kabel dari

sumber di hubungkan pada titik –

titik control dan daya yang

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 15

Gambar 20. MCB

Page 16: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

diperlukan. Dimana penghantar yang di ijinkan untuk masuk pada

terminal ini adalah maksimum 2.5 mm2.

19. APP ( Alat Pengukur dan Pembatas)

APP adalah alat yang digunakan sebagai pengukur ( KWh Meter ) sekaligus

pembatas ( MCB ) .

a. KWh Meter adalah alat ukur

listrik integrasi yang

digunakan untuk mengukur

besarnya energi aktif yang

digunakan pelanggan dalam

satuan kilo watt jam (Kwh).

Dimana KWh Meter yang

digunakan adalah KWh meter

dengan sambungan langsung

satu fasa ( Tegangan acuan

standarnya 230 Volt ).

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 16

Gambar 23. KWHmeter+MCB

Gambar 21. Terminal Line Up ( Input)

Gambar 22. Terminal Line Up ( Output)

Page 17: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Tanda pengenal pada KWh-meter :

1. Nama / Merk pabrik

2. Sistem pengawatan: - Satu phasa dua kawat

- Tiga phasa empat kawat

- Tiga phasa tiga kawat

3. Type meter

4. Nomor seri dan tahun pembuatan.

5. Tegangan acuan standar,arus dasar dan rasio ransformator

6. Frekuensi pengenal

7. Konstanta meter

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 17

Gambar 24 . Tanda Pengenal KWh-meter 1 fasa

Page 18: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

8. Satuan energi listrik

9. Kelas meter

Kelas dua untuk pengukuran langsung

Kelas satu untuk pengukuran tak langsung

10. Suhu acuan

11. Tanda segi empat ganda, untuk meter berkotak isolasi

12. Nama pemilik

13. Untuk meter tarif ganda, disebelah kiri elemen hitung

diberi tanda : Max.load dan Normal load atau LWBP dan WBP. Dan

dilengkapi dengan petunjuk kerja register meter yang berwarna merah

disebelah kanan register.

14. Tegangan terminal pemindah tarip

15. Tanda dengan huruf C.A. untuk terminal meter guna ganda.(dapat

dihubungkan dengan kabel Cu atau Al)

16. Tanda bantalan batu ganda magnit apung

17. Arah putaran Kwh.

b. MCB ( Miniatur Circuit Breaker )

MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan

komponen thermos (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga

dilengkapi relai elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.

MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.

Keuntungan menggunakan MCB, yaitu:

1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung

singkat pada salah satu fasanya.

2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat

hubung singkat atau beban lebih.

3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau

beban lebih.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 18

Page 19: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan

elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan

arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi

untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat. Pengaman thermis

pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu

menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal),

pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung

pada

besarnya

arus yang

harus

diamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan

sebuah kumparan yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak.

2.7 Peralatan-peralatan yang Dibutuhkan

1. Tang

Alat yang digunakan untuk memotong, membengkokkan, memegang,

memutar, membuka mur/baut dan mengencangkan benda kerja. Alat ini

sangat banyak penggunaannya dalam pemasangan instalasi listrik

2. Tang Pemotong

Alat yang digunakan untuk memotong kawat listrik/kabel.

3. Tang Kombinasi

Alat ini dapat digunakan untuk memotong kawat, memegang pelat tipis

dan memegang pipa ukuran kecil.

4. Tang Pengupas ( Pengupas Isolasi Kabel )

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 19

Gambar 25. MCB

Page 20: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Alat yang digunakan untuk

mengupas isolasi kabel supaya

ujung-ujung kabel tersebut

dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

5. Obeng

Alat ini digunakan untuk membuka atau memasang/ mengencangkan

sekerup yang kepalanya beralur. Ujung obeng ini yang digunakan sebagai

pengencang/pengendor sekerup tersebut.

6. Palu

Alat untuk memukul paku atau bahan lainnya agar dapat menancap pada

tempat yang sesuai ( diinginkan ).

7. Gergaji

Alat yang digunakan untuk memotong bahan / komponen seperti pipa

PVC.

8. Penggaris

9. Tespen : Tespen berfungsi untuk menunjukkan ada tidaknya arus yang

mengalir dalam suatu penghantar setelah

disuplai tegangan. Cara menggunakan tespen

adalah dengan menempelkan ujung besi ke kabel

listrik yang akan diperiksa dan tempelkan salah

satu jari pada ujung bagian kepala tespen. Jika

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 20

Gambar 26. Tang Pemotong

Gambar 27. Macam-macam obeng

Page 21: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

lampu pada tespen menyala, maka penghantar tersebut dialiri arus listrik,

dan sebaliknya, jika lampu tespen mati maka penghantar tersebut tidak

dialiri arus.

2.8 Alat Ukur dan Cara Penggunaannya

a. Multimeter

Multimeter atau juga disebut sebagai AVOmeter adalah alat ukur yang

digunakan untuk mengukur

tegangan, arus dan tahanan.

Yang perlu diperhatikan adalah

dalam pemasangan multimeter

untuk pengukuran tegangan

dan arus. Karena dalam

pengukuran tegangan dan arus

tidak boleh dipasang

sembarangan. Dimana saat

menukur arus maka multimeter

dirangkai secara seri sedangkan untoh mengukur tegangan maka

multimeter dirangkai secara parallel.

b. Tang-Ampere

Tang ampere merupakan alat

ukur yang berfungsi untuk

mengukur arus dalam suatu

rangkaian, cara kerja alat ini

yaitu dengan menjepitkan tang

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 21

Gambar 29. multi-meter

Gambar 28. Taspen

Page 22: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

amper tersebut ke sebuah penghantar dan angka akan muncul di tang

amper tersebut secara digital.

BAB. III PELAKSANAAN PRAKTEK

3.1 Pemasangan Komponen dan Kelengkapanya.

1. Pahami gambar desain instalasi penerangan yang akan dipasang.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 22

Gambar 30. AVO-meter

Page 23: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

2. Gambarlah wiring instalasi instalasi penerangan

3.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 23

Gambar 31. Gambar Desain Instalasi Penerangan

Page 24: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

4. Siapkankan komponen-komponen yang dibutuhkan

Tabel 2. Komponen – komponen praktek

No. Nama Bahan Jumlah Satuan Keterangan

1 Pipa PVC 5/8" 4 meter 2 L-Bow 7 buah membuat sendiri3 Klem PVC 5/8" 12 buah 4 Klem 9mm (NYM) 6 buah 5 Saklar seri 1 buah 6 LDR 1 buah 7 Push Button 1 buah 8 Roset Kayu 3 buah 9 Fitting Local E27 3 buah

10 Fitting Tender E27 1 buah 11 Kotak Kontak 1 fasa 1 buah 12 Cross-Doss 1 buah 13 Sekrup - buah sesuai kebutuhan

Panel IML

No. Nama Bahan Jumlah Satuan Keterangan

1 Box Panel 40x30 cm 1 buah

2 Sekering 3 buah

3 Sakelar relay impuls 220 V 1 buah

4 Busbar tembaga 2 buah

5 Profil U (Tempat Sakelar impuls) 1 buah

6 Profil G ( Tempat Line Up Terminal )

2 buah

7 Line Up terminal 13 buah 3 = inputbuah 10 = output

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 24

Gambar 32. Wiring Instalasi Penerangan

Page 25: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

APP

No. Nama Bahan Jumlah Satuan Keterangan

1 OAK 1 buah

2 DEKSEL 1 buah

3 KWH-meter 1 buah

4 MCB 1 buah

5 Terminal Blok 1 buah Penghantar

1 NYA Hitam 1,5 mm2

2 NYA Biru 1,5 mm2

3 NYA Kuning 1,5 mm2

4 NYM 3X1,5 mm2

5. Cek kehandahalan komponen- komponen ( jika ada yang rusak segera

ganti komponen yang baik )

6. Pasang komponen pada papan kerja

Pemasangan komponen, baik jarak dan komponen yang dipasang harus sesuai

pada gambar kerja. Sebelum memasang komponen :

a. Pasang komponen-komponen pada papan kerja sesuai gambar .

b. Pasang pipa PVC yang telah dibending.

c. Pasang pipa, roset, sakelar, stop kontak dan hubungkan komponen

dengan kabel NYA 2.5 mm2 sesuai dengan diagram wiring.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 25

Page 26: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

7. Lakukan Commisioning tanpa tegangan.

Lakukan Commisioning tanpa tegangan (Cek Penyambungan komponen

dengan multimeter).

Untuk mengecek sambungan antarkomponen ( tersambung atau tidak )

maka menggunakan alat ukur multimeter, yaitu dengan cara :

1.Posisikan selector pada posisi tahanan (Ohm-meter)Ω

2.Kalibrasi multimeter

3.Hubungkan masing-masing ujung kabel multimeter pada titik yang

akan dicek sambungannya.

4.Lihat hasil pengukuran ( jika hasil pengukuran menunjukan angka

0, maka sambungan dalam kondisi baik , jika menunjukkan ~

maka komponen tidak saling tersambung ).

Tabel 3 . Hasil pengecekan sambungan pada komponen

Kelompok No. Komponen Sambunagan Hasil Pengukuran

Kondisi

1

1 Fitting Lampu AFasa 0 Ω TersambungNetral 0 Ω Tersambung

2 Fitting Lampu BFasa 0 Ω TersambungNetral 0 Ω Tersambung

3 Kotak KontakFasa 0 Ω TersambungNetral 0 Ω TersambungPE 0 Ω Tersambung

2 1 LDRFasa Line 0 Ω TersambungFasa Load 0 Ω TersambungNetral 0 Ω Tersambung

31 Fitting Lampu C

Fasa 0 Ω TersambungNetral 0 Ω Tersambung

2 Fitting Lampu DFasa 0 Ω TersambungNetral 0 Ω Tersambung

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 26

Gambar 33. Hasil Pemasangan Komponen

Page 27: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

8. Pasang komponen yang diperlukan di panel IML.

Sebelum memasang

komponen-komponen

pada panel IML,

lakukan pengeboran

pada papan panel IML

kemudian pasang

profil G , C pada panel

IML. Kemudian gergaji

sisi atas panel IML

sesuai besarnya pipa

yang akan dapat

masuk Setelah itu

pasang fuse, saklar

relay impuls, terminal,

busbar. Kemudian

lakukan pengkabelan

pada panel IML, sesuai dengan gambar wiring panel IML dengan

menggunakan kabel NYA 2.5 mm2.

Kemudian Lakukan pengecekkan sambungan dengan menggunakan

multimeter .

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 27

Gambar 34. Hasil Pemasangan Komponen IML

Page 28: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

9. Pasang APP dan sambungkan dengan beban sesuai wiring.

Sebelum memasang APP, lakukan pemasangan OAK, dengan dengan

ketinggian diatas panel IML. Sambungkan dengan panel IML

menggunakan kabel NYM sesuai wiring APP. Kemudian pasang deksel

dan lakukan wiring APP, setelah itu hubungkan dengan beban.

Periksa sambungan dengan multimeter mulai dari APP sampai beban.

10. Hubungkan beban ke

jaringan bertegangan,

jika semua peralatan

telah tersambung

dengan baik. Untuk

memasang jaringan ke

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 28

Gambar 35. Hasil Pemasangan OAK

Page 29: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

beban gunakan pengaman diri, yaitu : pakaian kerja, sepatu safety,

helm.

11.

Tabel. Hasil

12. Kemudian lakukan commissioning tegangan.

Sebelum melakukan Commisioning tegangan, maka beban harus

disambungkan ke jaringan tegangan terlebih dahulu.

Tabel 4. Hasil pengamatan

Lakukan pengukuran Tegangan dan Arus

1. Pengukuran Tegangan

Pengukuran tegangan dengan menggunakan Multimeter

Tabel 5. Hasil Pengukuran Tegangan

No. Komponen Tegangan

1 Tegangan Input 230 V

2 Tegangan Kotak Kontak 225 V

2. Pengukuran Arus

Pengukuran arus dapat menggunakan Tang-Ampere

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 29

Gambar 37. Penyambungan Jaringan ke Beban

No. Komponen Keterangan1 Lampu A Menyala2 Lampu B Menyala3 Lampu C Menyala ( kondisi gelap ) 4 Lampu D Menyala5 Kotak Kontak Bertegangan

Page 30: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Tabel 6. Hasil Pengukuran Arus

No. Jenis Beban Arus ( A )1 Lampu Pijar 0.42 Bor 0.5

3 Bor + Lampu Pijar 1

3.2 Pengukuran APP

Hasil Pengukuran Beban:

Tabel 7. Hasil Pengukuran Beban

No. Jenis Beban

Jumlah Putaran Waktu Arus

1 Lampu Pijar (4 buah )

16 10 menit

0.5

2Bor

16 10 menit

0.5

3 Bor+Lampu pijar

32 10 menit

1

Kwh-meter yang digunakan :

Jenis : Satu Fasa 2 kawat

C : 600 put/kwh

V : 230 V

t : 10 menit = 600 detik

Perhitungan dengan menggunakan beban Lampu saja :

t d=n×3600×1000C×V × I× cos∅

t d=16×3600×1000

600×2 3 0×0.5×1

t d=834detik

Kesalahan Pengukuran

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 30

Page 31: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

E=t d−tt×100 %

E=8 34−600600

×100 %

E=2 34600

×100 %

E=39 %

Daya Aktif ( P )

P1=n×3600×1000

C×t

P1=16×3600×1000

600×600

P1=160watt = 0.16 kW

Biaya = 0.16 × Rp. 790

= Rp. 126

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 31

Page 32: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam pelaksanaan praktek maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemahaman instalasi penerangan 1 fasa on-plaster harus dilengkapi

dengan kemampuan baik secara teori maupun praktek.

2. Harus ada perencanaan sebelum melakukan instalasi penerangan On-

plaster.

3. Dalam pelaksanaan Instalasi penerangan On-plaster harus sesuai

dengan peraturan-peraturan / standar yang ada dan mengacu pada

PUIL 2000.

4. Keselamatan dalam bekerja harus dipatuhi.

4.2 Saran

Saran-saran dalam pelaksanaan praktek :

1. Pembekalan mengenai keselamatan kerja perlu ditingkatkan.

2. Diberikan waktu tambahan, apabila dosen pembimbing terlambat

datang.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 32

Page 33: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 33

Page 34: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 34

Page 35: LAPORAN  INSTALASI PENERANGAN SATU FASA DENGAN SISTEM PEMASANGAN ON PLASTER.docx

Laporan Bengkel Semester II

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 35