Laporan Insekta
description
Transcript of Laporan Insekta
I. PENDAHULUAN
A. Tujuan
- Memahami arti identifikasi serangga serta mengetahui cara-cara
identifikasi secara morfologi dengan menggunakan kunci indentifikasi
baik secara manual maupun multimedia.
B. Dasar Teori
Insecta atau serangga merupakan hewan anggota dari Ordo Arthopoda yang sangat
benyak anggota spesiesnya. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi
yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa fosil raksasa primitif telah
ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada
getah juga ditemukan. Serangga mampu hidup dimanapun, bahkan ada serangga yang
mampu hidup tanpa oksigen seklaipun. Hal ini dikarenakan serangga mampu beradaptasi
dengan segala kondisi yang membuat variasi morfologi sesuai dengan cara adaptasi mereka
dengan lingkungannya. Ada serangga yang mampu terbang, serangga yang hidup di air dan
banyak yang hidup di terestrial atau diatas permukaan tanah. (Marwoto, 1992).
Kelas Insekta dikenal sebagai hama tanaman, namun ada beberapa yang bertindak
sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator) serta sebagai serangga penyerbuk
(Karmana, 2007).
Secara umum morfologi anggota kelas Insekta ini adalah :
- Tubuh terdiri dari ruas-ruas (segmen) dan terbagi kedalam tiga daerah, yaitu caput,
thoraks, dan abdomen.
- Kaki berjumlah 3 pasang pada thoraks.
- Antene satu pasang (Karmana, 2007).
Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
- Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0.5 cm dan
memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan
kelas ini adalah kutu buku
1
- Pterigota (bersayap), merupakan kelompok Insecta yang sayapnya berasal dari
tonjolam luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota (Rusyana, 2011).
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo berdasarkan tipe sayap, mulut, dan
metamorfosisnya :
- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit. Misalnya
kecoa, jangkrik, dan gansir.
- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya
walang sangit (Leptocorisa acuta), dan kutu busuk (Cymex rotundus).
- Homoptera memiliki dua pasang sayap yang sama panjang. Contohnya wereng
coklat (Nilaprvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus
humanus).
- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya adalah capung
(Pantala) (Manaf, 2006).
Endoptrogota dibedakan menjadi :
- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal,
misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoptera
diminica).
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan
lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla
saragillina), semut hitam (Monomorium sp), lebah madu (Apis indica), dan tawon
(Xylocopa latipes).
- Diptera hanya memiliki satu pasang sayap. Misalnya nyamuk (Culex sp), nyamuk
malaria (Anopheles sp), nyamuk demam beradarah (Aedes aegypti), lalat rumah
(Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse
(Glossina palpalis).
2
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut
penghisap, misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori), dan kupu-kupu elang
(Acherontia atropos).
Biasanya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya memiliki satu pasang atau
bahkan tidak punya sayap sama sekali (Levine, 1990).
a. Sistem pencernaan pada Insecta
Insecta memiliki sistem pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk
perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
b. Sistem pernafasan pada Insecta
Insecta bernafas dengan sistem trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi
dengan kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea
membuka bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan
menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air (Soulsby, 1982).
c. Sistem sirkulasi pada insecta
Sistem sirkulasi insecta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung
pembuluh yang berfungsi memompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
d. Sestem pengeluaran (ekskresi) pada insecta
Sistem pengeluaran insecta berupa tubulus malphigi yang melekat pada bagian posterior
saluran pencernaan.
e. Sistem saraf pada insecta
Sistem saraf insecta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia
segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak
dekat antena, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala (Jasin, 1987).
3
II. METODE KERJA
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
1. Kaca Pembesar 1 buah Kecoa (Periplaneta
americana)
1 ekor
2. Insect Net 1 buah Belalang
(Melanoplus
differentialis)
1 ekor
3. Kompas 1 buah Tawon (Xylocopa sp) 1 ekor
4. Botol 1 buah Plastik 1 buah
A. Alat dan Bahan
B. Cara kerja
disiapkan
Diambil dengan menggunakan
insectnet
Dimasukkan ke dalam botol atau
plastik
Diukur jarak antara tempat kita
mengambil spesiemen tersebut dengan
tempat ditemukannya spesiemen dengan
menggunakkan kompas
4
Alat dan Bahan
Kecoa, Tawon, Belalang
Diamati bentuk antenna, kaki, sayap
dan alat mulut
Dituliskan ciri-cirinya
III. HASIL PENGAMATAN
Foto LiteratureKecoa (Periplaneta americana)
(Dokumentasi pribadi, 2015).
Kecoa (Periplaneta americana)
(Rifki, 2012).
Ket : 1. Antenna 3. Kaki 5. Thorax 2. Caput 4. Abdomen 6. Sayap
Foto LiteratureBelalang (Melanoplus
differentialis)
(Dokumentasi pribadi, 2015).
Belalang (Melanoplus differentialis)
(Yani, 2013).Ket : 1. Kepala 3. Sayap 2. Kaki 4. Abdomen
Foto Literature
5
Hasil
Tawon Pinggang Benang (Xylocopa sp)
(Dokumentasi pribadi, 2015).
Tawon Pinggang Benang (Xylocopa sp)
(Yani, 2013).Ket : 1. Kepala 3. Sayap 5. Abdomen 2. Antenna 4. Kaki
IV. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu kami mengidentifikasi serangga yang kami
dapatkan di sekitar kampus UIN SGD. Serangga yang kami dapatkan ialah kecoa
(Periplaneta americana), belalang (Melanoplus differentialis), dan tawon.
Secara umum kecoa memiliki morfologi tubuh yang berbentuk bulat telur
dan pipih dorsoventral (gepeng), kepalanya agak tersembunyi dan dilengkapi
oleh sepasang antena panjang yang berbentuk filiform yang bersegmen,dan mulut
tipe pengunyah (chewing), bagian dada terdapat 3 kaki,2 pasang sayap,bagian luar
tebal,bagian dalam berbentuk membran, caput melengkung ke ventro caudal di
bawah sehingga mulut menjol diantara dasar kaki pertama.
Biasanya kecoa memiliki sayap 2 pasang jenis Blatta Orientialis betina memiliki
sayap yang lebih pendek daripada jantan (tidak menutup abdomen). Tipe kaki
pada kecoa adalah cursorial atau kaki untuk berlari. Metamorfosis tidak sempurna
(telur-nimpha-dewasa),telur terbungkus ooteca 6-30 butir telur dan menetas 26-69
hari sedangkan nimpha menjadi dewasa mengalami molting sebanyak 13
kali,siklus hidup secara keseluruhan 2-21 bulan dan kecoa dewasa dapat hidup
selama 3 tahun. Kebiasaan hidupnya,kecoa termasuk binatang malam (nocturnal)
yang dapat bergerak cepat dan selalu menghindari cahaya.
6
Kecoa termasuk kedalam filum Arthopoda, kelas Insecta. Para ahli
serangga memasukkan kecoa kedalam ordo serangga yang berbeda-beda. Menurut
Isnaeni (2006) kecoa tersebut termasuk kedalam ordo Blattaria. Dengan salah satu
familinya Blattidae, kecoa juga termasuk kedalam ordo Dicyoptera dengan sub
ordonya Blattaria, sedangkan para ahli serangga lainnya memasukkan kedalam
ordo Orthoptera dengan sub ordo Blattaria dan famili Blattidae.
Tubuh kecoa terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut
(abdomen). Pada kepala (caput) kecoa terdapat antena yang tipenya setaceous,
mulut bertipe menggigit dan mengunyah. Lalu pada bagian dada (toraks) terdapat
kaki-kaki yang berjumlah 6 buah (3 pasang) yang memiliki tipe cursorial dan juga
terdapat sayap yang terdapat pada bagian atas tubuh kecoa, sayap yang dimiliki
kecoa ini adalah sayap tipe tegmina. Dan pada bagian belakang terdapat abdomen
(perut).
Adapun klasifikasi kecoa yaitu :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Blaberidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta americana
Selanjutnya yaitu spesiemen kedua ialah belalang (Melanoplus
differentialis). Secara umum tubuh belalang terbagi menjadi 3 yaitu kepala,
toraks, dan abdomen. Pada belalang yang dewasa, bagian toraks terbagi menjadi 3
bagian yaitu prototoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Belalang memiliki 6 kaki
bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan
untuk melompat sedangkan kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan.
7
Alat pendengaran pada belalang disebut dengan tympanum. Tympanum ini
terletak pada abdomen belalang pada bagian sayap. Tympanum berbentuk
menyerupai disk bulat besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang
digunakan untuk memantau getaran di udara. Secara fungsional mirip dengan
gendang telinga manusia. Belalang bernafas dengan trakea. Belalang juga
memiliki 5 mata.
Adapun klasifikasi belalang yaitu :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Caelifera
Genus : Grasshoper
Spesies : Melanoplus differentialis
Spesiemen ketiga yaitu tawon pinggang benang (Xylocopa sp). Pada
umumnya tubuh tawon terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu kepala, thorax, dan
abdomen. Menurut Karmana (2007) bagian tubuh tawon terdiri dari kepala,
metasoma, dan mesosoma. Ciri khas utama dari tawon adalah adanya “pinggang”
yang berukuran ramping yang menghubungkan bagian dada dengan perutnya. Di
kepala tawon terdapat sepasang mata majemuk, yaitu mata yang terdiri dari
kumpulan lensa mata yang lebih kecil. Tawon juga memiliki sepasang rahang
bawah (mandibula) yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas seperti menjepit
8
benda, mencabut serat kayu, dan bahkan untuk membunuh serangga lain. Bagian
lain yang terdapat di kepala tawon adalah sepasang antena yang berbuku-buku
untuk mendeteksi rangsangan kimia. Tipe antena pada tawon ini adalah setaceous
serta tipe mulut pada tawon tersebut adalah tipe mulut yang mengunyah dan
menjilat.
Semua tawon memiliki sayap (kecuali tawon betina dari famili Mutillidae
berwarna transparan. Sayap ini jumlahnya 2 pasang, tipe sayap pada tawon ini
adalah halter atau sayap tereduksi.
Adapun klasifikasi tawon yaitu :
Kerajaan/Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
9
V. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini melakuakn penelitian pada beberapa spesies
yaitu kecoa (Periplaneta americana), belalang (Melanoplus
differentialis), tawon pinggang benang (Xylocopa sp). Masing
mempunyai tipe mulut, kaki, antenna, dan sayap yang berbeda-beda.
Perbedaan pada ke tiga spesimen tersebut adalah mereka mempunyai
ciri khas pada semua pergerakan seperti fungsi kakinya, dan fungsi
mulutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : EGC.
Jasin, M. 1987. Zoologi in Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.
Karmana, Oman. 2007. Biologi. Jakarta : Grafindo.
Levine, N. D. 1990. Parasitologi Veteriner. Surabya : UGM.
Manaf, Syafinaf. 2006. Biologi. Jakarta : Esis.
10
Marwoto. 1992. Zoologi. Jakarta : Erlangga.
Rusyana. 2011. Biologi Hewan. Jakarta : Djambatan.
Soulsby, E. J. L. 1982. Helminths, Arthropods, and Protozoa of Domesticated
Animals. London : 7th Ed. Bailliere Tindal.
DAFTAR PUSTAKA GAMBAR
Rifki. 2012. muhammadrifki.blogspot.com [Diakses pada tanggal 14 oktober 2015
pukul 15:00 WIB].
Yani. 2013. Majalahserangga.wodpress.com [Diakses pada tanggal 15 oktober 2015
pukul 20:00 WIB].
11