Laporan hematologi

8
LAPORAN HASIL TEKNIK SAMPLING DARAH DAN URIN UNTUK PEMERIKSAAN PENUNJANG PENEGAKAN DIAGNOSA LEMBAR KERJA MAHASISWA Pemeriksaan Darah Vena Nama subjek : DM Umur Subjek : 20 Tahu Je!s ke"am!: Perem#ua Has!" #emer!ksaa Darah vena yang diambil dari daerah vena di fossacbi!i !angan "iri sb# . setelah dilakukan beberapa prosedur kerja berhasil "elar !an$a menimbl"an rasa sa"i!% Darah yang diambil sebanya" &%' mL% Kesu"!$a Sem$a! mengalami "esli!an $ada saa! fi"sasi% Pembahasa (engambilan darah mer$a"an salah sa! syara! dalam sebah $emer hema!ologi%(emeri"saan hema!ologi adalah sa! $emeri"saan yang dila""an n! menge!ahi "eadaan darah dan "om$onen)"om$onen didalamnya% (engambilan darah sebagaisyara! bahan $emeri"saan hema!ologi darah*da$a! di$eroleh dengan $engambilan darah melali darah "a$iler dan darah vena% (ada $engambilan darah vena + venipuncture ,* con!oh darah mmnya diambil dari vena median cubital * $ada an!erior lengan +sisi dalam li$a!an si",% - !erle!a" de"a! dengan $erm"aan "li!* c"$ besar* dan !ida" ada $aso"an sara % Dalam $engambilan darah vena* sebai"nya lebih dahl mem$ersia$"an ala! bahan yang di$erl"an n!" "elancaran dalam $engambilan darah vena% di$erl"an dam $engambilan darah vena adalah syringe.s$i! /*'mL* !orni0e!*

description

Sampling darah dan urine.

Transcript of Laporan hematologi

LAPORAN HASILTEKNIK SAMPLING DARAH DAN URIN UNTUK PEMERIKSAAN PENUNJANG PENEGAKAN DIAGNOSA

LEMBAR KERJA MAHASISWAPemeriksaan Darah VenaNama subjek: DMUmur Subjek: 20 TahunJenis kelamin: Perempuan

Hasil pemeriksaanDarah vena yang diambil dari daerah vena di fossacubiti tangan kiri subjek. setelah dilakukan beberapa prosedur kerja berhasil keluar tanpa menimbulkan rasa sakit. Darah yang diambil sebanyak 0.5 mL.

Kesulitan Sempat mengalami kesulitan pada saat fiksasi.

PembahasanPengambilan darah merupakan salah satu syarat dalam sebuah pemeriksaan hematologi.Pemeriksaan hematologi adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-komponen didalamnya. Pengambilan darah sebagai syarat bahan pemeriksaan hematologi darah, dapat diperoleh dengan pengambilan darah melalui darah kapiler dan darah vena.Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari venamedian cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Dalam pengambilan darah vena, sebaiknya lebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kelancaran dalam pengambilan darah vena. Alat yang diperlukan dam pengambilan darah vena adalah syringe/spuit 2,5mL, tourniquet, kapas, dan nirbeken sebagai tempat alat-alat tersebut. Bahan yang dibutuhkan adalah alcohol 70%. Setelah semua alat dan bahan siap, jangan lupa periksa keadaan pasien. Usahakan pasien tenang. Kemudian tentukan vena yang akan ditusuk. Pada orang gemuk atau untuk orang yang venanya tidak terlihat jelas, dapat dibantu dengan palpasi. Setelah yakin, pasang tourniquet pada lengan atas pasien kira-kira 6-7 cm dari lipatan tangan. Pada lokasi yang akan dilakukan penusukan, lakukan desinfeksi dengan alcohol 70% secara memutar dari dalam keluar lalu tunggu hingga kering. Kemudian tusukkan spuit pada vena dengan ujung lubang jarum menghadap keatas sampai ujung jarum masuk lumen vena yang apabila posisinya sudah tepat, ditandai dengan terlihatnya darah masuk ke ujung spuit. Lalu lepas tourniquet dari lengan pasien. Setelah itu, tarik piston spuit hingga mendapatkan volume darah yang dikehendaki. Bila dirasa sudah cukup, maka letakkan kapas yang telah diberi alcohol 70% pada vena yang ditusuk spuit, lalu tarik spuit secara perlahan dan suruh pasien untuk menekuk lengannya.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan darah vena ialah sebagai berikut:1. Pilih vena yang cukup besar, superficial dan terfiksasi untuk pengambilan darah.2. Letak vena orang yang gemuk agak dalam dan bisa ditentukan dengan palpasi.3. Pasien disuruh mengepalkan dan membuka tangannya berkali-kali untuk membantu pengambilan pada vena cubiti.4. Jangan melakukan penusukan pada daerah bekas luka atau terdapat tanda tanda infeksi , infiltrasi, atau thrombosis pada tempat penusukan.Dari hasil praktikum pengambilan darah yang dilakukan, darah vena yang diambil berhasil keluar dengan lancar dalam sekali pengambilan karena telah sesuai dengan prosedur pengambilan sampel darah. Pengambilan darah dilakukan di daerah vena di fossacubiti karena vena ini terletak di permukaan kulit, cukup besar, elastis, bentuk lurus, rangsang rasa sakitnya kurang dan tidak dekat dengan syaraf. Selain itu, pasien yang rileks dan kondisi tubuh pasien yang memang tergolong kurus memudahkan untuk cepat menentukan letak vena yang akan dilakukan penyuntikan pada proses pengambilan sampel darah karena vena pasien sudah sangat tampak jelas. Pemasangan tourniquet yang dilakukan untuk melakukan pembendungan tidak terlalu lama karena bisa akan menyebabkan hemokonsentrasi setempat. Proses menunggu kering setelah desinfeksi dilakukan karena ketika penusukan dilakukan pada saat kondisi masih basah, akan menyebabkan darah hemolisis. Kedalaman yang harus dicapai tidaklah sangat dalam karena tekstur kulit pasien yang tipis. Sehingga bisa memposisikan jarum suntik dengan mudah dan dalam sekejap bisa melakukan pengambilan darah. Bila menusukkan terlalu dalam dapat menimbulkan rasa sakit. Posisi spuit saat ditusukkan adalah bagian runcing yang berlubang menghadap keatas karena apabila menghadap ke bawah akan menimbulkan rasa sakit. Tujuan pemberian kapas yang telah diberi alcohol sebelum melepas spuit lalu menekukkan tangannya adalah agar darah tidak mengucur keluar dan dapat ditahan.

LEMBAR KERJA MAHASISWAPemeriksaan Darah kapilerNama subjek: DMUmur Subjek: 20 TahunJenis kelamin: Perempuan

Hasil pemeriksaanPengambilan darah kapiler di tengah ujung jari tengah tangan kiri. Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan blood lancet, darah kapiler sudah keluar dari ujung jari subjek.

KesulitanTidak ada kesulitan dalam kerja pemeriksaan darah kapiler.PembahasanPengambilan darah merupakan salah satu syarat dalam sebuah pemeriksaan hematologi.Pemeriksaan hematologi adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-komponen didalamnya. Pengambilan darah sebagai syarat bahan pemeriksaan hematologi darah, dapat diperoleh dengan pengambilan darah melalui darah kapiler dan darah vena.Pengambilan darah kapiler ini digunakan bila jumlah darah yang digunakan atau dibutuhkan hanya sedikit yaitu kurang dari 0,5 ml saja. Biasanya hanya digunakan untuk penentuankadar guladalamtubuh, hemoglobin, hapusan darah, eritrosit atau hitung leukosit. Secara umum tidak terdapat adanya perbedaan di antara darah kapiler dan darah vena sebagai spesimen pemeriksaan hematologi. Pengambilan darah kapiler diindikasikan pada pada keadaan tertentu, seperti : neonatus, bayi prematur, luka bakar luas, gemuk, dan pasien dengan kecenderungan.Lokasi pengambilan darah kapiler juga harus mempertimbangkan usia pasien itu sendiri, daerah yang mudah diakses, dan tes yang diperlukan.1. Bayi hingga umur 12 bulan. Hanya dilakukan tusukan pada medial atau lateral permukaan plantar yang dapat dilakukan. Kedalaman tusukan tidak melebihi 2.0 mm.2. 1 tahun hingga dewasa. Pengambilan darah kapiler biasanya dilakukan pada bagian tebal jari ke tiga. Hindari ibu jari karena kulitnya terlalu tipis. Hindari juga jari kelingking karena tidak terlalu tebal dan dapat melukai tulang.Dalam pengambilan darah kapiler, sebaiknya lebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kelancaran dalam pengambilan darah kapiler. Alat yang diperlukan dam pengambilan darah kapiler adalah blood lancet, kapas, dan nirbeken sebagai tempat alat-alat tersebut. Bahan yang dibutuhkan adalah alcohol 70%. Setelah semua alat dan bahan siap, jangan lupa periksa keadaan pasien. Usahakan pasien tenang dan rileks. Bagian kulit yang akan ditusuk diberi pijatan halus yang kemudian harusdidesinfeksi terlebih dahulu dengan alkohol 70% kemudian dikeringkan dengan kapas yang steril atau di tunggu hingga kering. Lalu lakukan penusukan di daerah yang telah di berikan alcohol dengan blood lancet, tusukan dilakukan dengan arah tegak lurus pada garis sidik jari. Tetesan darah yang pertama kali keluar dihapus dengan menggunakan kapas streril dan tetasan yang berikutnya baru boleh digunakan untuk pemeriksaan.Pengambilan darah kapiler hanya dilakukan pada satu subjek dikarenakan blood lancet yang tersedia hanya berjumlah satu saja. Dari hasil praktikum pengambilan darah yang dilakukan, darah kapiler yang diambil berhasil keluar dengan lancar dalam sekali pengambilan karena telah sesuai dengan prosedur yang dianjurkan, dilakukan dengan seksama dan memperhatikan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan pada saat proses pengambilan sampel darah. Pasien yang tenang dan relaks akan memudahkan operator dalam melakukan proses pengambilan darah. Pemijatan pada bagian jari yang akan dilakukan penusukan bertujuan untuk mengalirkan darah agar lancar apabila bagian kulit jai tersebut pucat ataupun sianosis. Darah yang keluar tidak menyebar karena pada saat dilakukan desinfeksi untuk melanjutkan proses pengambilan darah kapiler menunggu hingga kering. Karena ketika masih basah, darah yang keluar setelah penusukan akan terkontaminasi baik dari air atau pun alcohol tersebut dan akan dapat merubah hasil dari pemeriksaan yang akan dijalani. Tetesan darah pertama harus dihapus karena dikhawatirkan pada tetesan pertama tersebut, terdapat adanya kontaminasi darah dengan alcohol.

LEMBAR KERJA MAHASISWAPemeriksaan urineNama subjek: DMUmur Subjek: 20 TahunJenis kelamin: Perempuan

Hasil pemeriksaanUrin tengah subjek.Kesulitan Tidak ada kesulitan apapun.

PembahasanPemeriksaan urin merupakan pemeriksaan penyaring yang dipakai untuk mengetahui adanya kelainan di dalam saluran kemih yaitu dari ginjal dengan salurannya, kelainan yang terjadi di luar ginjal, untuk mendeteksi adanya metabolit obat seperti zat narkoba dan mendeteksi adanya kehamilan. Hasil pemeriksaan urine ini juga memberikan informasi mengenai faal berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pancreas, dan sebagainya.Meskipun urine yang diambil adalah urine sewaktu sudah cukup bagus untuk pemeriksaan, namun urine pertama pada pagi hari adalah yang paling bagus. Spesimen urine yang ideal adalah pada proses urine pancaran tengah (midstream), karena pada aliran pertama urin harus dibuang dan aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah yang telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine habis. Aliran pertama pada urine berfungsi untuk menyiram sel-sel dan mikroba dari luar uretra agar tidak mencemari spesimen urine.maka dari itulah urin aliran pertama tidak digunakan.Pada saat akan melaksanakan proses pengambilan specimen urin, hendaklah mempersiapkan alat-alat yang akan dipergunakan. Alat yang harus dipersiapkan adalah wadah untuk menampung urin. Wadah yang digunakan untuk menampung spesimen urine baiknya terbuat dari bahan plastik, tidak gampang pecah, bermulut lebar, dapat menampung sekiranya 10-15 ml urine dan dapat ditutup dengan rapat. Kebersihan dan kekeringan dari pada wadah specimen urin diperlukan agar specimen urin tidak mengandung bahan yang dapat mengubah komposisi zat-zat yang terdapat didalamnya. Setelah semua alat dan bahan siap, bisa dimulai untuk proses pengambilan specimen urin. Pengambilan spesimen urine dilakukan oleh penderita sendiribila memungkinkan, dan dapat dibantu oleh keluarga pasien atau perawat. Pasien harus mencuci tangannya. Keluarkan urine, aliran urine yang pertama dibuang karena berfungsi untuk menyiram sel-sel dan mikroba dari luar uretra agar tidak mencemari spesimen urine. Aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah steril yang telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine habis pada akhir. Usahakan agar urine tidak membasahi bagian luar wadah, kemudian tutup rapat.Spesimen yang telah dikumpulkan harus segera dikirim ke laboratorium, yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :1. Pastikan bahwa spesimen telah memenuhi persyaratan seperti dalam persyaratan masing-masing pemeriksaan sebelum mengirim spesimen ke laboratorium.2. Spesimen yang tidak memenuhi syarat agar diambil / dikirim ulang.3. Pastikan identitas pasien pada label dan formulir permintaan diisi data yang lengkap sudah sama saat pengiriman specimen.4. Spesimen secepatnya dikirim ke laboratorium. Penundaan pengiriman spesimen ke laboratorium dapat dilakukan selambat-lambatnya 2 jam setelah pengambilan specimen, penundaan terlalu lama menyebabkan perubahan fisik dan kimiawi yang dapat menjadi sumber kesalahan dalam pemeriksaan.Dari hasil penampungan specimen urin yang telah dilakukan, didapatkan hasil warna urin adalah kuning tua. Warna urine ditentukan oleh konsentrasi, adanya obat, senyawa eksogen dan endogen, pH serta besarnya dieresis. Makin besar dieresis, makin muda warna urine itu. Biasanya warna urine normal berkisar antara kuning muda dan kuning tua yang disebabkan beberapa macam zat warna, terutama urochrom dan urobilin. Kemungkinan adanya zat warna abnormal, berupa hasil metabolism abnormal, tetapi mungkin juga berasal dari suatu jenis makanan atau obat-obatan. Beberapa keadaan warna urine mungkin baru berubah setelah dibiarkan. Warna merah coklat menunjukkan urin mengandung hemoglobin, myoglobin, pigmen empedu, darah atau pewarna. Bisa juga pemakaian klorpromazin, haloperidol, rifampisin, doksorubisin, fenitoin, ibuprofen. Warna merah coklat dapat berarti urin bersifat asam (karena metronidazol) atau alkali (karena laksatif, metildopa) Warna kuning merah (pink) menunjukkan adanya sayuran, bit, fenazopiridin atau katartik fenolftalein, ibuprofen, fenitoin, klorokuin Warna biru-hijau menunjukkan pasien mengkonsumsi bit, bakteri Pseudomonas, pigmen empedu, amitriptilin, Warna hitam menunjukkan adanya, alkaptouria Urin yang keruh merupakan tanda adanya urat, fosfat atau sel darah putih (pyuria), polymorphonuclear (PMNs), bakteriuria, obat kontras radiografi . Urin yang berbusa mengandung protein atau asam empedu Kuning kecoklatan menunjukkan primakuin, sulfametoksazol, bilirubin, urobilin Warna gelap menunjukkan porfi ria, malignant melanoma (sangat jarang) Gb.2 Hasil Pengumpulan Urin