LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf ·...

30
LAPORAN HASIL PENELITIAN Oleh: Fatriani, S.Hut, MP FAKULTAS KEHUTANAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2010 PRODUKTIVITAS PEMBUATAN ATAP RUMBIA (Metroxylon sagu Rottb) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN DI DESA JAMBU HULU KECAMATAN PADANG BATUNG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KALIMANTAN SELATAN

Transcript of LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf ·...

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Oleh:

Fatriani, S.Hut, MP

FAKULTAS KEHUTANAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2010

PRODUKTIVITAS PEMBUATAN ATAP RUMBIA (Metroxylon sagu Rottb) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN

DI DESA JAMBU HULU KECAMATAN PADANG BATUNG

KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KALIMANTAN SELATAN

Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

HALAMAN PENGESAHAN

2

(€HUll

Hulu Sunqa SelaEn. ralsel

Poduhiv ias Pembual.n atap Runbia lMetbxylansao, Ronb) dan Ko.Lbusinya refiadapPendapatan Pengratin di Desa Jambu Hu!Kecamahn Padang Batong Kablupaten HlruSungaiSelatan Kal manlan Selatan

Kehulanan/J urusn Tek no os i Hasi FdanJln aY.niKM 36, B.njatbatuQ511) 4772290 I (4511) 4772290Komp Surya Ken€naBlokC1 Banladaru045244229214

196302231993022001

qluJ

\W--/\ffiiffiBli,xillffi:

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

SURAT TUGAS DINAS ----------------------------------------------

Nomor: H8.1.24/KP/2010 Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : Ir. Sunardi,MS 2. NIP : 95701121982031001 3. Pangkat/Golongan : Pembina TKI/IVB 4. Jabatan : Dekan

5. Unit Kerja : Fakultas Kehutanan Universitas Lambng Mangkurat

Dengan ini memberi tugas kepada :

1. Nama : Fatriani, S.Hut,MP 2. NIP : 196802281998022001 3. Pangkat/Golongan : Penata TK I/IIId 4. Unit Kerja : Fakultas Kehutanan Universitas Lambng

Mangkurat 5. Hari dan Tanggal : Mei 2010 – selesai

6. Tujuan : Padang Batung, Kandangan 7. Keperluan : Melakukan Pengambilan Data Penelitian Demikian Surat Tugas Dinas ini dikeluarkan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Banjarbaru, Mei 2010 Dekan Fakultas Kehutanan, Unlam

Ir.Sunardi,MS NIP. 195701121982031001

Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

PRAKATA

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa atas berkat Rahmat dan HidayahNya jualah maka pelaksanaan

penyusunan laporan penelitian dengan judul “Produktivitas Pembuatan Atap

Rumbia (Metroxylon sagu Rottb). dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan

Pengrajin di Desa Jambu Hulu Kecamatan Padang Batung Kabuupaten Hulu

Sungai Selatan Kalimantan Selatan” Penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat yang telah

memberikan kesempatan kepada Peneliti untuk melaksanakan

Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

2. Dekan Fakultas Kehutanan dan Ketua Jurusan Teknologi Hasil Hutan

yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga dapat

melaksanakan penelitian ini.

3. Semua fihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian

Semoga Laporan Penelitian ini bermanfaat dalam menambah

wawasan tentang pemanfaatan sumber daya alam dan sadar akan

lingkungannya.

Banjarbaru, ………. 2010

P e n u l I s

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ........................................................................... iii

I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………........ 3

A. Mengenal Tanaman Rumbia ………………………………… 3

B. Manfaat Rumbia ....................................................................... 5

C. Proses Pengolahan Atap Rumbia ……………………………… 6

D. Produktivitas ………………………………………………………. 7

E. Kontribusi ................................................................................. 9

F. Pendapatan Masyarakat .......................................................... 9

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ....................................... 12

A. Tujuan Penelitian .................................................................... 12

B. Manfaat Penelitian ................................................................ 12

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ....................................... 13

V. METODE PENELITIAN……………………………………................. 15

A. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………… 15

B. Objek dan Perlatan Penelitian …………………………………… 15

C. Prosedur Penelitian …………………………………….................. 15

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 17

A. Produktivitas Pembuatan Atap Rumbia ..................................... 17

B. Kontribusi Pendapatan Usaha Pembuatan Atap Rumbia …… 19

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………… 22

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 22

B. Saran …………………………………………………………… 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 24

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman 1. Produktivitas pembuatan atap rumbia berdasarkan kelas umur …. 17

2. Produktivitas pembuatan atap rumbia berdasarkan pengalam- …. 17 an kerja

3. Produktivitas pembuatan atap rumbia berdasarkan jenis kelamin … 18

4. Besarnya produksi atap rumbia, pendapatan responden dan kontribusinya terhadap pendapatan per bulan …………………….. 20

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya alam hutan berupa kayu dan non kayu harus

dimanfaatkan secara rasional agar dapat berkesinambungan. Hasil hutan

non kayu juga memberikan manfaat yang banyak dan besar untuk

memenuhi kepentingan hidup manusia, salah satu hasil hutan non kayu

yang mempunyai arti ekonomis yang cukup berarti untuk meningkatkan

penghasilan kesejahteraan masyarakat adalah tumbuhan rumbia

(Metroxylon sagu Rottb).

Tanaman rumbia dikenal dengan nama tanaman sagu, termasuk

tanaman yang tumbuh suburdi daerah rawa berair tawar. Kalimantan Selatan

sebagai salah satu daerah yang mempunyai daerah rawa cukup luas ±

200.000 ha, merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan jenis ini

(salam, 1990)

Tanaman rumbia merupakan tanaman serbaguna (multiple trees);

daunnya untuk atap rumah, tangkai daun setelah dibelah dan dianyam dapat

dibuat tikar maupun dinding bangunan, isi batang dapat diolah sagu, ijuknya

dapat diolah sapu, nira untuk membuat gula,

Bagi masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya di Kecamatan

Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, rumbia merupakan

komoditi strategis, masyarakat di sana memanfaatkan daun rumbia untuk

dibuat atap sedangkan batangnya untuk makanan ternak, namun

pemanfaatan rumbia secara luas belum dilakukan secara optimal. Atap dari

rumbia yang dibuat ini sudah tentu menambah penghasilan masyarakat

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

2  

  2

tersebut, namun seberapa kontribusi dari penghasilan membuat atap

terhadap pendapatan mereka belum diketahui, oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian tentang pendapatan mereka dalam membuat atap

dalam hubungannya dengan produktivitas pengrajin.

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Mengenal Tanaman Rumbia

Tanaman rumbia atau tanaman sagu termasuk tanaman monokotil

dengan ordo Arcales dan family Palmae, merupakan tanaman liar yang

biasanya tumbuh begitu saja dan kurang mendapat perlakuan dan perhatian,

dan masih belum banyak dibudidayakan.

Tanaman rumbia tumbuh secara alami pada daerah rawa berair tawar

dimana tanaman lainnya sulit tumbuh, Di Kalimantan Selatan tanaman sagu

(Metroxylon sagu Rottb) atau lebih dikenal dengan nama rumbia banyak

ditemukan tumbuh subur di pesisir sungai dan sepanjang jalan pada daerah

berawa, jenis yang tumbuh pada umumnya sagu betina karena tidak berduri

(Salam, 1990)

Rumbia dapat memperbanyak diri dengan tunas akar, sehingga

tumbuhnya berumpun dan enyerupai berkelompok. Tumbuhan mudanya

menyerupai rumpun nipah dan dapat dibedakan dari tumbuhnya batang

pada sagu. Tinggi antara 10 – 15 m dengan garis tengah 30 – 50 cm.

Batang pohon lurus, warna batang coklat muda, halus atau licin dan

berakar serabut setinggi 1m. Tajuk pohon yang masih muda berbentuk

lingkaran dan yang sudah tua berbentuk kipas dan tidak teratur, tajuk sering

menipis dan menggugurkan daun pelepah.

Pelepah panjangnya mencapai 10 m letaknya tersusun teratur,

pelepah pada pohon muda berbentuk bulat, sedangkan yang tua beralur

dibagian permukaan atas.

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

4

Daun terletak seperti sebilah pedang dan meruncing pada bagian

ujungnya. Pinggir-pinggir daun tajam dan membalik ke dalam, Daun muda

berbulu halus dan kedua belahannya mengkilap. Daun-daun berwarna hijau

kekuning-kuningan.

Bunga berumah satu, bongkal-bongkal bunga bersatu menjadi bunga.

Bunga tidak mempunyai daun mahkota dan besarnya bongkal bunga antara

6 – 12 mm, sedangkan bunga jantan tidak berkelopak dan tidak bermahkota.

Buahnya bersisik, berwarna coklat kekuningan, buah berbentuk bulat

telur atau jantung terbalik, bila sudah tua berwarna kuning gading, masa

bebuah antara bulan November – April, tiap batang mempunyai masa

berbunga dan berbuah berbeda-beda (Tong, 1982)

Diperkirakan berasal dari Maluku dan Papua. Tanaman rumbia

sebenarnya terbatas di Asia Tenggara, di Indonesia banyak terdapat di

Aceh, Sumatera bagian barat, Sumatera bagian Timur, Tapanuli, Riau,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,

Maluku dan Irian Jaya. Di Kalimantan Selatan banyak terdapat di daerah

Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Kabupaten

Tapin dan Kabupaten Banjar.

Tanaman rumbia dapat tumbuh baik pada ketinggian tanah antara 0 –

700 m dpl, dengan curah hujan antara 2000 – 4000 mm/th dan merata

sepanjang tahun, suhu optimum yang diperlukan adalah 240oC – 300oC,

walaupun suhu tinggi masih dapat beradaptasi dan tumbuh. Pada wilayah-

wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau hutan sagu yang

luas.

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

5

Jenis tanah yang cocok untuk tanaman rumbia adalah tanah liat

kuning, coklat atau hitam, berlumpur, bahan organic tinggi dan di daerah

pasang surut air tawar (Departemen Kehutanan, 1999).

B. Manfaat Rumbia

Pemanfaatan rumbia masih terbatas dalam bentuk pangan tradisional,

bahan makanan pokok dan tambahan. Dengan kemajuan teknologi, rumbia

atau sagu dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri seperti bahan untuk

industri pangan (tepung sagu, bahan dasar industri gula), sagu dihasilkan

dari empulur, yang merupakan sumber karbohidrat penting bagi warga

kepulauan di bagian timur Nusantara. Sagu dipanen tatkala kuncup bunga

(mayang) telah keluar, namun belum mekar sepenuhnya. Umur panenan ini

bervariasi menurut jenis kultivarnya, yang tercepat kira-kira pada usia 6

tahun.

Tanaman ini menghasilkan beberapa produk kerajinan rakyat; bagian

luar batang rumbia dapat dibuat topi dan keranjang, daun dapat dibuat atap

rumah, tangkai daun dapat dibuat tikar dan dinding rumah. Daun dari pohon

yang masih muda merupakan bahan atap yang baik, pada masa lalu, rumbia

bahkan dibudidayakan (dalam kebon-kebon kiray) di sekitar Bogor dan

Banten untuk menghasilkan atap rumbia, dari helai-helai daun ini dapat

dihasilkan semacam tikar yang disebut kajang.

Tanaman ini berfungsi untuk menstabilkan iklim terutama kalau

ditemukan di areal luas, dapat mengatur banjir di sepanjang sungai,

menahan erosi karena adanya system akar (Tong, 1982).

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

6

C. Proses Pengolahan Atap Rumbia

1. Persiapan bahan; bahan yang digunakan adalah daun rumbia, bambu,

dan tumbuhan bamban. Bambu digunakan sebagai tulang atap rumbia

disebut juga bengkawan, bamboo dibelah sesuai dengan keperluan

kemudian dipotong ± 1 m, ketebalan antara 1 – 1,5 m, selanjutnya

direndam dalam air antara 15 – 30 hari (tahan terhadap serangan rayap)

2. Pemanenan; memotong pelepah rumbia yang suda tua, biasanya satu

pohon dipotong 3 – 4 pelepah, setiap pelepah diambil daunnya,

kemudian dibuat iritan yang digunakan sebagai penjepit daun rumbia

dengan bengkawan. Tumbuhan bamban yang digunakan hanya untuk

bagian luar/kulitnya saja

3. Seleksi daun; daun yang panjang dan lebar dipisahkan dari daun yang

lainnya sebagai pelapis bagian luar atap rumbia sedangkan daun yang

agak pendek maupun yang mengalami kerusakan kecil sebagai pelapis

bagian dalam

4. Pembentukan; penyusunan beberapa lapisan daun rumbia pada

bengkawan (batang bambu), agar tidak lepas kemudian diletakkan anak

bengkawan sebagai penjepit, agar tetap utuh menjadi rangkaian atap

rumbia, daun rumbia dan anak bengkawan dikunci dengan bamban.

Waktu yang diperlukan dalam pembentukan atap rumah selama 3 menit.

5. Finishing; pemotongan ujung daun, kemudian disusun dan ditumpang

sebanyak 5 buah dengan cara berselang seling, penyusunan ini

bertujuan untuk meratakan permukaan atap rumbia. Jika mau dipakai

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

7

atap rumbia terlebih dahulu dikeringkan dengan cara dijemur. Waktu

yang diperlukan selama 2 menit.

D. Produktivitas

Winardi (1990), mengemukakan bahwa produktivitas adalah jumlah

yang dihasilkan oleh setiap pekerja/unit, dalam jangka waktu tertentu, atau

bisa juga diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata (barang/jasa)

dengan masukan yang sebenarnya. Masukan sering dibatasi dengan

masukan tenaga kerja, keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.

Produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara keluaran

(output) dengan masukan (input), perumusan ini berlaku dalam perusahaan,

industri, dan ekonomi secara keseluruhan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja:

1. Umur pengrajin (responden), ada hubungan antara kepuasan kerja

dengan umur karyawan

2. Masa kerja; masa kerja karyawan dapat mempengaruhi pencapaian

tingkat hasil kerja karena didukung oleh pengalaman yang dimiliki

sebelumnya yang bisa diterapkan untuk masa sekarang ketika tenaga

kerja tersebut sedang menghadapi suatu masalah (Irmawati, 2008)

3. Tingkat pendidikan; faktor pendidikan dapat mempengaruhi ambisi,

harapan-harapan yang lebih tinggi serta adanya pengetahuan tentang

pekerjaan tersebut, sehingga dapat menunjang pencapaian prestasi

kerja, artinya makin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggihasil

atau prestasi kerja yang dicapai.

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

8

4. Pekerjaan pengrajin (pokok/sampingan); berpengaruh terhadap

pekerjaan karena jika cuma sekedar sampingan maka waktu untuk

bekerja terbagi sehingga hasil/produk yang didapat lebih sedikit.

Sinungan (1995), kenaikan produktivitas kerja dipengaruhi oleh:

1. Penggunaan teknik yang modern

2. Perbaikan organisasi produksi

3. Perbaikan dalam penggunaan waktu kerja yang meliputi penggunaan

absensi kerja, pengurangan waktu hilang dan pengurangan waktu

persiapan

Radam (1998), mengemukakan factor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas adalah:

1. Rasa senang terhadap pekerjaan akan meningkatkan produksi

2. Upah yang sesuai dengan jenis pekerjaan

3. Rasa dibutuhkan oleh perusahaan sehingga pekerja juga merasa

membutuhkan pekerjaan itu.

4. Penghayatan atas maksud dan tujuan pekerjaan sehingga pekerja

harus mengetahui dari hasil produk yang dikerjakannya.

5. LIngkungan kerja yang baik, rapid an bersih sehingga menambah

gairah kerja

6. Seorang pekerja akan merasa bangga apabila perusahaan/industri

mengalami kemajuan yang pesat karena hal ini akan menyangkut

derajat dan kebanggaan sipekerja

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

9

E. Kontribusi

Kontribusi adalah bantuan atau hasil yang telah diberikan (Anonim,

2008). Arti kontribusi adalah suatu bantuan atau sokongan dari suatu fihak

ke fihak lain. Kontribusi diartikan sebagai hal yang telah kita berikan secara

nyata dan kasat mata (Metta, 2008).

Kontribusi adalah besarnya sumbangan masing-masing cabang

usaha terhadap pendapatan keseluruhan dan dapat dilihat dengan ukuran

pendapatan. Kontribusi pendapatan adalah sebagai besarnya peranana

suatu usaha terhadap pendapatan secara keseluruhan yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk persentase (Winardi, 1982).

Sasmita (2002), besarnya kontribusi (sumbangan) masing-masing

usaha terhadap pendapatan keseluruhan dapat dilihat dengan ukuran

pendapatan. Pendapatan dapat dibedakan atas pendapatan yang bersumber

dari usaha tani dan pendapatan diluar kegiatan usaha tani, dengan

membandingkan besarnya pendapatan dari usaha tani yang ada dengan

pendapatan totalnya, maka akan diketahui besarnya kontribusi pendapatan

dari usaha tani tersebut.

F. Pendapatan Masyarakat

Pendapatan merupakan penerimaan atas penjualan terhadap benda

atau jasa yang diproduksi. Pendapatan bisa juga diartikan sebagai nilai dari

jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh segenap masyarakat dalam

jumlah dan waktu tertentu, yang biasa diukur dalam satu bulan atau setiap

tahun. Nilai produksinya menurut harga pasar yang sedang berjalan dalam

waktu yang bersangkutan (Sudiana, 1982).

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

10

Kadariah (1981), mengemukakan bahwa pendapatan dapat

dipergunakan sebagai penentu untuk mengetahui tingkat kemakmuran dan

struktur perekonomian antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.

Tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat, baru dapat dinyatakan

dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita menunjukkan

kecenderungan jangka panjang yang menarik. Tingkat kesejahteraan

ekonomi masyarakat dapat ditentukan dengan mengetahui pendapatan

perkapita masyarakat yang dihubungkan dengan indeks beras yang berlaku.

Sayogo (1976), penggolongan masyarakat miskin berdasarkan indeks

beras adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat yang tergolong miskin adalah mereka yang mempunyai

tingkat pengeluaran senilai < 320 kg beras perkapita/tahun untuk

penduduk pedesaan dan tingkat pengeluaran senilai 480 kg beras

perkapita/tahun untuk daerah perkotaan.

b. Masyarakat yang tergolong miskin sekali adalah mereka yang

mempunyai tingkat pengeluaran senilai < 240 kg beras

perkapita/tahun untuk daerah pedesaan dan tingkat pengeluaran

senilai 360 kg beras perkapita/tahun untuk daerah perkotaan.

c. Sedang yang tergolong paling miskin adalah mempunyai tingkat

pengeluaran senilai < 180 kg beras perkapita/tahun untuk daerah

pedesaan dan tingkat pengeluaran senilai 270 kg beras

perkapita/tahun untuk daerah perkotaan.

Sudiana (1982), mengemukakan bahwa pendapatan masyarakat

adalah unsur yang dapat menjamin kesejahteraan keluarga. Hubungan

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

11

antara pendapatan dan pengeluaran menentukan tingkat kehidupan

keluarga yang bersangkutan. Selanjutnya dikatakan bahwa usaha penduduk

untuk memperoleh pendapatan ini pada umumnya dapat dibagi dalam dua

bentuk, yaitu:

a. Mata pencaharian pokok; berupa usaha-usaha yang dilakukan secara

tetap dan terus menerus oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

b. Mata pencaharian sampingan; berupa usaha-usaha yang dilakukan

secara temporer untuk menambah pendapatan guna memenuhi

kebutuhan hidupnya disamping mata pencaharian pokoknya.

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Produktivitas dari pembuatan atap rumbia berdasarkan kelas umur,

pengalaman kerja dan jenis kelamin.\

2. Besarnya pendapatan pengrajin dari pembuatan atap rumbia

3. Besarnya kontribusi pembuatan atap rumbia terhadap pendapatan pengrajin

di Desa Jambu Hulu, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai

Selatan, Kalimantan Selatan.

B. Manfaat Penelitian

1. Manfaat hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi dan

pertimbangan bagi instansi yang terkait untuk mengembangkan usaha

kerajinan atap rumbia guna meningkatkan pendapatan mereka.

2. Dapat mengambil langkah-langkah guna memajukan masyarakat di daerah

pengrajin atap rumbia agar lebih kreatif

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak dan Luas Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu akbupaten di

provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Kandangan. Desa Jambu

Hulu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Padang

Batung.

Batas wilayah desa Jambu Hulu adalah :

1. Di sebelah utara berbatasan denan kecamatan Kandangan.

2. Di sebelah timur berbatasan dengan desa Jembatan Merah.

3. Di sebelah barat berbatasan dengan desa Pahampangan.

4. Di sebelah selatan berbatasan dengan desa Malutu.

Luas wilayah desa jambu Hulu keseluruhan sekitar 2.050 ha yang

terdiri dari

lahan sawah, perumahan, perkantoran, perkebunan, lahan dan padang

rumput (Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2004)

B. Sosial Budaya

Jumlah penduduk desa Jambu Hulu berdasarkan sensus penduduk

tahun 2004

adalah 1.277 jiwa yang terdiri dari 610 orang laki-laki dan 667 orang

perempuan yang termasuk dalam 398 kepala keluarga (Pemerintah Daerah

Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2004)

Sebagian besar penduduk dari desa Jambu Hulu bermata

pencaharian dibidang agraria yaitu bertani dan berkebun sedangkan sisanya

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

14

bekerja sebagai pegawai. Usaha sampingan yang dilakukan oleh penduduk

untuk mencari pendapatan tambahan adalah membuat atap rumbia, mencari

ikan. Di desa Jambu Hulu seluruh penduduknya menganut agama Islam.

C. Sarana dan Prasarana

Di desa Jambu Hulu tersedia sarana dan prasana ibadah yang berupa

5 buah Langgar/Surau dan 1 buah mesjid. Sarana pendidikan yang ada

berupa 3 buah Sekolah Dasar. Di desa tersebut juga tersedia sarana

dibidang kesehatan yaitu puskesmas yaitu Puskesmas Pembantu dengan

satu orang bidan (Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan,

2004).

D. Flora

Tumbuhan air yang banyak di temukan di Desa Jambu Hulu

kebanyakan tanaman yang mengapung seperti Eceng Gondok (Eichornia

rassipes), Kabuau (Sapium indium) \, Jeruju (Acanthus ilcifolius), Genjer

(Limnocharia flava), Bakung (Crinum asiaticum), paku-pakuan, Kangkung Air

(Ipomoea aquatica), dan Rumput Banta (Leersea hexandra).

Sedangkan flora darat yang ditemukan seperti Ubi Kayu (Manihot

utilisima), Rumbia (Metroxylon sagu Rottb), Aren (Arenga pinnata Merr),

Kelapa, Pisang, Karet, Pohon Rambutan, Sengon (Paraserienthes

falcataria), Beringin (fIcus benjamina) dan tanaman perdu lainnya

(Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2004).

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

 

 

V. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jambu Hulu Kecamatan Padang

Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Waktu yang diperlukan kurang lebih 3 bulan, meliputi studi lapangan,

pengumpulan data, pengolahan sampai penyusunan laporan.

B. Objek dan Peralatan Penelitian

Objek penelitian ini adalah masyarakat pengrajin rumbia, sedangkan

peralatan adalah kusioner/daftar pertanyaan, alat tulis, kalkulator, kamera,

stopwatch.

C. Prosedur Penelitian

1. Teknik pengambilan data

a. Orientasi lapangan: dilakukan untuk mendapatkan gambaran

tentang data yang diperlukan seperti umur, pengalaman kerja,

jenis kelamin.Wawancara dilakukan pada pengrajin atap rumbia

berjumlah 17 orang.

b. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode observasi

atau pengamatan langsung dan metode interview, meliputi biaya

produksi, pendapatan dari usaha kerajinan atap rumbia,

pendapatan dari usaha selaian kerajinan atap rumbia,

pengeluaran atau biaya kebutuhan hidup minimal.

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

  

 

16

2. Analisis data

Data yang didapat dilakukan analisis secara tabulasi, meliputi

perhitungan produktivitas dan kontribusi pendapatan pengrajin.

Nilai produktivitas dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

menurut rumus berikut ( Herjanto, 1999):

Output Produktivitas = ------------- X 100 % Input Keterangan:

Output = hasil produksi (buah)

Input = waktu yang diperlukan dalam membuat suatu produk

Besarnya pendapatan dari kerajinan membuat atap menurut (Nusi, 2007)

sebagai berikut:

Pendapatan = NP - ( NBB + BP )

Keterangan :

NP = nilai produk yang dihasilkan

NBB = nilai bahan baku (modal bahan baku)

BP = biaya produksi yang dikeluarkan

Kontribusi pembuatan atap rumbia terhadap total pendapatan, dihitung

dengan rumus:

∑ Pendapatan dari pembuatan atap rumbia Kontribusi (%) = ---------------------------------------------------------------- x 100 % ∑ Pendapatan total pengrajin

  

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Produktivitas Pembuatan Atap Rumbia

Besarnya produktivitas pengrajin atap rumbia berdasarkan kelas umur,

pengalaman kerja, dan jenis kelamin disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 1. Produktivitas pembuatan atap rumbia berdasarkan kelas umur

No Kelas umur (th) Produktivitas (buah/hari) Total Rata-rata 1 20 – 30 20,00 2,86

2 31 – 40 34,29 4,90

3 >40 19,28 6,43

Total 73,57

Rata-rata 4,33

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa produktivitas makin bertambah

dengan pertambahan umur, hal ini menunjukkan bahwa jenjang usia

merupakan salah satu factor yang mempengaruhi nilai produktivitas.

Tabel 2. Produktivitas pembuatan atap rumbia berdasarkan pengalaman kerja

No Masa Kerja (th) Produktivitas (buah/hari)

Total Rata-rata 1 0 – 5 10,72 3,57

2 6 – 10 14,28 2,86

3 11 - 15 25,00 5,00

4 15 23,57 5,89

Total 73,57

Rata-rata 4,33

Berdasarkan data diatas ternyata pada masa kerja 6 – 10 tahun

mengalami penurunan produktivitas, hal ini ada hubungannya dengan masa

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

  

18

kerja pekerja yang berpengalaman 6 – 10 tahun masih berusia antara

20 – 30 tahun. Pengalaman kerja memberikan pengaruh yang cukup berarti

terhadap produktivitas pembuatan atap rumbia.

Tabel 3. Produktivitas pembuatan atap rumbia berdasarkan jenis kelamin

No Jenis kelamin Produktivitas (buah/hari) Total Rata-rata 1 Laki-laki 48,57 5,40

2 Perempuan 25,00 3,13

Total 73,57

Rata-rata 4,33

Berdasarkan Tabel 3 di atas terlihat bahwa produktivitas laki-laki lebih

tinggi daripada perempuan, hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin

mempengaruhi nilai produktivitas pembuatan atap rumbia.

Berdasarkan berbagai pengelompokkan tadi, maka nilai produktivitas

dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Umur pengrajin

Semakin bertambah usia membuat seseorang lebih produktif dalam

menghasilkan atap rumbia

2. Pengalaman kerja

Bertambahnya pengalaman kerja seseorang membuatnya menjadi

lebih produktif karena pengalaman kerja yang cukup lama membuat

seseorang lebih terampil dan mahir dalam memproduksi atap rumbia.

3. Jenis kelamin

Atap rumbia yang dihasilkan laki-laki kualitasnya lebih baik daripada

atap rumbia yang dihasilkan oleh perempuan, sebab laki-laki dalam

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

  

19

menganyam rumbia khususnya dalam penyusunan rumbia dan

menganyam dengan bamban sangat rapat dibandingkan dengan

perempuan.Laki-laki dalam menganyam lebih terampil sehingga

produktivitas laki-laki lebih tinggi daripada perempuan.

Waktu kerja juga berpengaruh terhadap produktivitas pembuatan atap

rumbia, seperti pada usia 20 – 30 tahun waktu total lebih lama daripada

pengrajin usia 31 – 40 th dan di atas 40 tahun. Pengalaman kerja pengrajin

6 – 10 tahun, waktu pembuatan atap rumbia juga lebih lama daripada yang

lainnya. Perempuan lebih lama dalam pembuatan atap rumbia daripada laki-

laki.

B. Kontribusi Pendapatan Usaha Pembuatan Atap Rumbia

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden didapatkan data-

data sebagai berikut:

1. Biaya pembelian bingkawang sepanjang 1 m Rp. 500,00 untuk 1 buah

atap rumbia

2. Harga pinganak sepanjang 1 m Rp. 200,00

3. Harga bamban untuk menganyam satu buah atap rumbia Rp. 200,00

Jadi biaya produksi untuk 1 buah atap rumbia adalah Rp. 900,00

( Rp. 500,00 + Rp. 200, 00 + Rp. 200,00 )

4. Harga jual satu buah atap rumbia adalah Rp. 1.500,00

Besarnya kontribusi pendapatan atap rumbia terhadap pendapatan

total masing-masing responden disajikan pada Tabel 4 berikut.

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

  

20

Tabel 4. Besarnya produksi atap rumbia, pendapatan responden dan kontribusinya terhadap pendapatan per bulan

No Nama Jumlah

produksi atap

rumbia

Pendapatan atap rumbia

(Rp)

Pendapatan selain atap rumbia (Rp)

Pendapatan total (Rp)

Kontribusi (%)

1 Sulaiman 900

450,000 700,000

1,240,000

43.55

2 Ruslan 1,500

750,000 720,000

1,620,000

55.56

3 Hasnah 900

450,000 700,000

1,240,000

43.55

4 Abdurrahman

1,200

600,000 960,000

1,680,000

42.86

5 Amderun 1,200

600,000 670,000

1,390,000

51.80

6 Salmah 600

300,000 980,000

1,340,000

26.87

7 Durjani 700

350,000 680,000

1,100,000

38.18

8 Mardiah 450

225,000 830,000

1,100,000

24.55

9 Latifah 750

375,000 960,000

1,410,000

31.91

10 Ernawati 450

225,000 750,000

1,020,000

26.47

11 Muhidin 1,350

675,000 720,000

1,530,000

52.94

12 Ahyani 1,200

600,000 640,000

1,360,000

52.94

13 Isnawati 600

300,000 900,000

1,260,000

28.57

14 Wardah 900

450,000 800,000

1,340,000

40.30

15 Marniah 600

300,000 800,000

1,160,000

31.03

16 Firman 1,050

525,000 690,000

1,320,000

47.73

17 Zailani 750

375,000

800,000

1,250,000

36.00

Total 15,100

7,550,000 13,300,000

22,360,000

674.80

Rata-rata 888

444,118 782,353

1,315,294

39.69

Berdasarkan Tabel 4 di atas terlihat bahwa rata-rata kontribusi

pendapatan dari atap rumbia sebesar 39,69 % .

Page 27: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

  

21

Pendapatan pengrajin dari hasil membuat atap rumbia tidak terlepas

dari banyaknya atap rumbia yang mereka hasilkan dan besarnya harga atap

rumbia perbuah. Berdasarkan perhitungan pendapatan kotor per hari

berkisar antara Rp. 16.500,00 – Rp. 55.000,00, dengan rata-rata

Rp. 33.324,00.

Besarnya pendapatan bersih per hari berkisar antara Rp. 9.000 –

Rp. 30.000,00 dengan rata-rata Rp. 18,176.47. Bila dilihat dari pendapatan

membuat atap rumbia ini dapat dikatakan sangat rendah karena membuat

atap rumbia hanya sebagai usaha sampingan saja, pekerjaan pokok adalah

bertani dan berkebun.

Para pengrajin tidak begitu memikirkan berapa besar keuntungan

yang didapat, asalkan bisa mendapatkan uang sudah cukup, kurangnya

pengetahuan masyarakat mengenai atap rumbia dan pengolahannya

menyebabkan masyarakat tidak bisa memanfaatkan pohon rumbia

semaksimal mungkin, kurangnya kreatifitas masyarakat dalam mengolah

atap rumbia, sehingga daya jual relatif rendah.

Page 28: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Produktivitas rata-rata pengrajin atap rumbia berdasarkan umur,

pengalaman kerja dan jenis kelamin adalah 4,33 (buah/hari), dengan

produktivitas terendah 2,14 (buah/hari) dan tertinggi adalah 7,14

(buah/hari)

2. Produktivitas semakin meningkat dengan bertambahnya usia dan

pengalaman kerja.

3. Nilai produktivitas atap rumbia dipengaruhi oleh umur pengrajin,

pengalaman dan jenis kelamin.

4. Pendapatan kotor per hari berkisar antara Rp. 16.500,00 –

Rp. 55.000,00, dengan rata-rata Rp. 33.324,00.

5. Besarnya pendapatan bersih per hari berkisar antara Rp. 9.000 –

Rp. 30.000,00 dengan rata-rata Rp. 18,176.47

6. Rata-rata kontribusi pendapatan dari atap rumbia sebesar 39,69 % .

B. Saran

1. Perlunya pelatihan/pengembangan industri kerajinan atap rumbia pada

kelas umur 20 – 30 th dengan pengalaman kerka 0 – 5 th, agar

produktivitas tinggi.

Page 29: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

  23

2. Perlu pembinaan agar pengolahan rumbia tidak hanya terfokus pada

pembuatan atap, sehingga nilai jual bertambah dan meningkatkan

pendapatan pengrajin.

Page 30: LAPORAN HASIL PENELITIAN - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/58/1/Penelitian Atap Rumbia.pdf · HALAMAN PENGESAHAN 2 (€HUll Hulu Sunqa SelaEn. ralsel ... atau sagu dapat dimanfaatkan

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P, 1993. Produktivitas Kerja dan Fakotr-faktor yang

Mempengaruhinya. Pro No.XXX/tahun 4, Jakarta. Departemen Kehutanan. 1999. Budidaya Sagu. Pusat Penyuluhan

Kehutanan, Departemen Kehutanan, Jakarta. Partadiredja, 1981. Perhitungan Pendapatan Nasional. Lembaga Penelitian

Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2004. Profil

Desa/Kelurahan. Hulu Sungai Selatan Tahun 2004. Kandangan Salam, W.A, 1990. Sagu Tanaman Alternatif untuk Memanfaatkan Lahan

Rawa Pasang Surut Sebagai Lumbung Pangan. Buletin Pertanian Th IV (19).

Sayogyo, 1976. Sosiologi Pedesaan. Yayasan Badan Penerbit UGM.

Yogyakarta. Sinungan, M. 1992. Produktivitas, Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara,

Jakarta. Tong. T.H. 1982. Sagu (Metroxylon sagu Rottb). Sebagai Tanaman

Perkebunan. Menara Perkebunan Th V (50)