LAPORAN HASIL INTERPRETASI EKG.doc

5
LAPORAN HASIL INTERPRETASI EKG Disusun oleh: UTAMI RAHMAHWATI 22020111200084 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XIX PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Transcript of LAPORAN HASIL INTERPRETASI EKG.doc

Page 1: LAPORAN HASIL INTERPRETASI EKG.doc

LAPORAN HASIL INTERPRETASI EKG

Disusun oleh:

UTAMI RAHMAHWATI

22020111200084

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XIX

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

Page 2: LAPORAN HASIL INTERPRETASI EKG.doc

Nama Klien : Ny.S

Tanggal pemeriksaan : 10 Agustus 2012 pukul 08:14

Hasil Rekaman EKG

Page 3: LAPORAN HASIL INTERPRETASI EKG.doc

Berdasarkan rekaman EKG di atas, dapat dilakukan interpretasi EKG sebagai berikut:

1. Irama : Teratur

2. Frekuensi Jantung (HR)

Gambaran EKG menunjukkan irama teratur sehingga dalam menghitung HR

menggunakan rumus 300/(jumlah kotak besar antara R-R) atau menggunakan rumus

1500/(jumlah kotak kecil antara R-R) sehingga HR dalam kasus adalah:

Frekuensi jantung normal adalah 60-100 x/menit. Apabila HR < 60 x/menit termasuk

brakikardi sedangkan bila HR > 100x/menit termasuk takikardi. Frekuensi jantung

hasil perhitungan jumlah kotak kecil R-R adalah 60 x/menit (normal).

3. Gelombang P

Gelombang P merupakan depolarisasi atrium dengan normal gelombang P yakni lebar

< 0,12 detik, tinggi < 0,3 mv, selalu positif di lead II dan negatif di lead aVR

Pada gambaran EKG di atas, lebar gelombang P adalah normal (< 0,12 detik) tinggi

gelombang P normal (> 0,3 mv).

4. Interval PR

Interval PR dihitung dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang

QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12-0,20 detik. Kasus pada Ny.S, interval PR

masih dalam batas normal sehingga dapat disimpulkan tidak ada gangguan pada

sistem konduksi.

5. Kompleks QRS

Kompleks QRS terdiri dari gelombang Q, R dan S dengan lebar normal 0,06-0,12 dan

tinggi tergantung Lead. Gelombang S memiliki lebar normal < 0,04 detik dan tinggi

(dalam) kurang dari 1/3 tinggi gelombang R. Gelombang R umumnya positif di Lead

I,II, V5 dan V6. Gelombang S terlihat lebih dalam aVR dan V1. Pada kasus Ny.S,

kompleks QRS normal.

6. Menentukan tanda adanya kelainan miokard

Terdapat ST elevasi di Lead II, III, Avf dengan adanya gelombang Q patologis

menunjukkan adanya infark di inferior.

7. Menentukan axis

Axis normal terletak antara -30 s/d +110 derajat. Deviasi axis ke kiri (LAD) antara -

30s/d -90 derajat dan deviasi ke kanan (RAD) antara +100 s/d -180 derajat.

Perhitungan axis adalah:

HR =1500

Jumlah kotak kecil R-R=

1500

25= 60

Page 4: LAPORAN HASIL INTERPRETASI EKG.doc

a. Tentukan selisih tinggi R dan S di Lead I = 11-1 = 10

b. Tentukan selisih tinggi R dan S di nLead aVF = 3-2 = 1

Gambaran aksisnya adalah normo axis deviation

KESIMPULAN

Normal sinus rhytim dengan inferior miokard infarct.

1 10