LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI PESERTA …
Transcript of LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI PESERTA …
i
LAPORAN
HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI PESERTA LATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA 7
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DISUSUN OLEH :
CHRISTY NATALIA BOGIA, S.Pd
NIP. 19931225 201903 2 020
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI
PROVINSI SULAWESI UTARA KERJA SAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2020
NAMA : CHRISTY NATALIA BOGIA, S.Pd
NIP : 19931225 201903 2 020
INSTANSI : SMA NEGERI 2 BITUNG
JABATAN : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
NDH : 35
JUDUL AKTUALISASI
“PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA 7 PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA”
Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar
Golongan III Angkatan VI Provinsi Sulawesi Utara kerja sama Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2020
Watutumou, 13 Februari 2020
Menyetujui,
Coach Mentor
Recky M. O. Pangerapan, SE, MM Dra. Hertina Said
NIP. 19791008 201001 1 007 NIP. 19670310 199703 2 002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Judul : Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MIPA 7
Pada Mata Pelajaran Matematika
Nama : Christy Natalia Bogia, S.Pd
NIP : 19931225 201903 2 020
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda/IIIa
Unit Kerja : SMA Negeri 2 Bitung
Jabatan : Guru Matematika Ahli Pertama
TELAH DISETUJUI DAN DISEMINARKAN DIDEPAN PARA PENGUJI, MENTOR DAN
COACH PADA HARI SENIN DUA PULUH TIGA MARET TAHUN 2020
Mentor Coach Penguji
Dra. Hertina Said Recky M. O. Pangerapan, SE, MM Gerald M Rawis, MM
Pembina Tkt 1 Pembina Pembina Tkt 1
NIP. 19670310 199703 2 002 NIP. 19791008 201001 1 007 NIP. 19771118 20092 1 002
Mengetahui,
Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Sulawesi Utara
DR. Paulus Tamaka, M.Si
Pembina Utama Muda/Ivc
NIP. 19620516 198603 1 015
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan bimbingan-Nya
sehingga hasil laporan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas
XI MIPA 7 pada Mata Pelajaran Matematika” dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan arahan, bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak.DR.Paulus Tamaka, MSi selaku Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia daerah provinsi Sulawesi Utara.
2. Bapak. Drs. Ferdinand Tiwa, selaku kepala badan kepegawaian dan Diklat daerah
kabupaten Minahasa Selatan.
3. Bapak Recky M. O. Pangerapan, SE, MM sebagai coach/pembimbing yang berkenan
meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
4. Ibu Fonny Tumundo, S.Pd, M.Pd selaku Kepalah Sekolah SMA Negeri 2 Bitung yang
sangat mendukung terlaksananya kegiatan aktualisasi ini.
5. Ibu Dra. Hertina Said selaku mentor yang senantiasa memberikan arahan dan dukungan
selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi
6. Para Widyaiswara selaku pemberi materi.
7. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Provinsi Sulawesi Utara selatan tahun 2020
Saya juga menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan Masukan, kritikan, dan saran guna
dijadikan acuan oleh saya untuk lebih memperbaiki Laporan Aktualisasi ini.
Bitung, Maret 2020
Penulis,
Christy N. Bogia, S.Pd
iv
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan dan Sasaran 2
C. Manfaat 2
BAB II : GAMBARAN UMUM DAN ORGANISASI
A. Profil Organisasi SMA Negeri 2 Bitung 3
B. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Bitung 4
C. Nilai-nilai Organisasi 4
BAB III : NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
A. Akuntabilitas 5
B. Nasionalisme 6
C. Etika Publik 9
D. Komitmen Mutu 10
E. Anti Korupsi 11
BAB IV : AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK
A. Rancangan Aktualisasi 14
B. Hasil Aktualisasi dan Analisis Dampak 22
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan 32
B. Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok dalam proses
pendidikan di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
melibatkan 2 pihak yaitu guru dan siswa yang saling berinteraksi sehingga proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang diajarkan
diseluruh jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan
tinggi. Banyak hal yang dipelajari dalam matematika mulai dari simbol-simbol
matematika yang memiliki makna tertentu, operasi hitung-menghitung sampai
dengan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan materi matematika
diperlukan pemahaman serta penguasaan yang baik untuk memperoleh hasil
belajar yang memuaskan.
Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, tentu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal selama proses
pembelajaran. Salah satunya adalah motivasi belajar siswa. Motivasi merupakan
dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Motivasi
diperlukan agar siswa senantiasa tetap semangat dalam belajar. Selain motivasi
dari guru maupun orang tua, diperlukan juga motivasi dari diri sendiri untuk tetap
konsisten dengan tugas dan tanggung jawab siswa itu sendiri.
Faktanya, motivasi diri untuk belajar siswa menjadi salah satu
permasalahan sekarang ini, khususnya dalam pembelajaran Matematika. Sampai
sekarang matematika masih menjadi mata pelajaran yang tidak disukai oleh
banyak siswa, bahkan siswa yang mengambil jurusan MIPA di tingkat SMA.
Siswa malas mengerjakan tugas, rendahnya hasil belajar, tidak memperhatikan
2
disaat guru menerangkan merupakan beberapa dampak yang disebabkan oleh
rendahnya motivasi belajar siswa.
Dari permasalahan diatas, penulis berupaya untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa, dengan membuat media pembelajaran berupa power point, alat
peraga dan kartu rumus. Selain itu, guru yang juga merupakan bagian dari ASN
harus mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan setiap
tugas dan fungsinya. Guru yang yang kompeten, profesional dan berintegritas
tinggi menjadi salah satu syarat terwujudnya pendidikan yang berkualitas.
B. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas XI MIPA 7 pada mata pelajaran Matematika.
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa kelas XI MIPA 7
C. MANFAAT
Diharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan manfaat baik kepada guru
maupun siswa sebagai berikut:
1. Guru : Mendapatkan berbagai referensi untuk media
Pembelajaran.
2. Siswa : Meningkatnya motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika
3
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN ORGANISASI
A. Profil SMA Negeri 2 Bitung
SMA Negeri 2 Bitung merupakan salah satu dari 4 SMA Negeri yang ada
di Kota Bitung, dimana SMA Negeri 2 Bitung ini cukup terkenal dan banyak
diminati oleh masyarakat, sehingga masyarakat saling berebut kursi di SMA
Negeri tertua di Kota Bitung ini. SMA yang terletak di Jln. Siswa no. 203
Kecamatan Madidir kota Bitung ini didirikan di atas tanah seluas 9195 m2 dan
bisa dibilang memiliki fasilitas terlengkap walaupun tidak terlalu sempurna
dan berada dalam kondisi terawat. Di samping itu kondisi belajarnya tetap
tenang.
SMA Negeri 2 Bitung berdiri pada tanggal 5 Januari 1974 dengan nama
SMA Negeri Girian Kelas Jauh Bitung yang terdiri dari pecahan siswa-siswa
SMA Pancasila Bitung dan SMA Don Bosco Bitung di bawah pimpinan
Bapak F. Wangania, BA dan lokasi sekolah pada waktu itu berada di samping
kiri Puskesmas Bitung Barat yang dibuat oleh orang tua murid.
Pada tahun 1976 sudah dimulai pembangunan gedung sekolah yang
berlokasi di Madidir (Madidir Ure saat ini) yang terdiri dari 21 ruang belajar,
perpustakaan, ruang ketrampilan, ruang guru dan ruang kepala sekolah,
sehingga pada bulan Nopember 1976 siswa-siswa pindah ke lokasi sekolah
yang baru walaupun pembangunan gedung sekolah pada waktu itu belum
selesai dan ini dikoordinasi oleh Hasyim Kyai Demak. 19 April 1977 SMA
Negeri 2 Bitung diresmikan oleh Menteri Perdagangan Bapak Radius Prawiro
dengan nama SMA Negeri 458 Bitung dengan Kepala Sekolah Drs. S.E.
Kusen dibantu oleh 7 orang guru PNS dan beberapa guru honor. Selanjutnya
berganti nama menjadi SMA Bitung, kemudian SMU Negeri Bitung dan
terakhir SMA Negeri 2 Bitung.
Tahun 2003 SMA Negeri 2 Bitung mengikuti Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), tahun 2005 sebagai Sekolah Kategori Mandiri ( SKM ),
tahun 2008 sebagai rujukan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional ( RSBI )
dan sejak tahun 2013 sampai sekarang menganut kurikulum 2013 ( K-13).
4
Struktur Organisasi
B. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Bitung
Visi Sekolah : Beriman, cerdas, kreatif, berkarakter dan berbudaya
lingkungan yang kompetitif di era global.
Misi sekolah :
1. Mengimplementasikan rintisan SMA bertaraf internasional menuju
pengembangan sekolah bertaraf internasional.
2. Melakukan inovasi dalam proses pembelajaran.
3. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Meningkatkan prestasi akademik ndan non akademik.
5. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang menunjang proses pembelajaran
yang menyenangkan ( Joyfull Learning).
7. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang partisipasi
masyarakat.
8. Mewujudkan tata karma dalam hubungan antar warga sekolah.
C. Nilai-nilai Sekolah : Inovatif, profesional, takwa, kreatif, santun
5
BAB III
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
A. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Tiga
fungsi utama akuntabilitas publik, yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis;
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan;
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi
c. Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
d. Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atas perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
6
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang je;as tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapai tujuan akhir.
B. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik
(kepublikan) mejadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai Negara sekuler
yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru
mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan
berpolitik. Nilai nilai ketuhanan yang dikehendaki pancasila adalah
nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai
keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung
itnggi keadilan dan persaudaraan. Dengan berpegang teguh pad anilai
nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter
dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki
7
kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan
alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
b. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam
berarti menjadi pedoman Negara dalam memuliakan nilia-nilai
kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti Negara menjalankan
fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa”.
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman
dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia
terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam
jiwa rakyat sebelumnya yang menjalani satu riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup dalam
suatu wilayah geopolitik nyata.
Selain kehendak hidup bersama, kebersamaan bangsa Indonesia yang
didukung oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan
itulah Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa Indonesia
dan tumpah darah Indonesia bukan membela atau mendiamkan suatu
unsur masyarakat atau bagian tertentu dari territorial Indonesia.
Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong
yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan
keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai
kebangsaan Indonesia tidak boleh dipandang sebagai hal negative dan
menjadi ancaman yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan
pengetahuan melalui proses penyerbukan budaya ke luar berarti
memuliakan kemanusiaan universal, dengan menjunjung tinggi
persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.
8
d. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunya dua fungsi. Fungsi pertama,
badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang
memperjuangkan aspirasi beragam golongan yang ada di masyarakat.
Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan Negara
persatuan, bukan Negara untuk satu golongan atau perorangan.
Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat
kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa
kebaikan bagi semua pihak. Abraham Lincoln mendefinisikan
demokrasi sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat”. Ada tiga persyaratan dalam pemerintahan yang demokratis,
yaitu :
1) Kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang diperintah;
2) Kekuasaan itu harus dibatasi; dan
3) Pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat untuk dapat
menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien.
Secara garis besar. Terdapat dua model demokrasi, yaitu :
majoritarian democracy (demokrasi yang lebih mengutamakan suara
mayoritas) dan concensus democracy (demokrasi yang
mengutamakan consensus atau musyawarah). Oleh karena itu, pilihan
demokrasi consensus berupa demokrasi permusyawaratan merupakan
pilihan yang bisa membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia
e. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga
merupakan perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan
UUD 1945.
Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial antara lain: (a)
perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sesitem kemasyarakatan,
(b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan;
9
(c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya
yang diperlukan, dan (d) dukungan atas partisipasi bermakna atas
pengambilan keputusan bagi semua orang.
C. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Nilai-nilai dasar etika publik:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
10
D. Komitmen Mutu
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Efektivitas
Efektivitas orgaisasi adalah sejauh mana orgaisai dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang
dikerjakan. Efektivitas diukur dari kepuasan dan terpenuhnya
kebutuhan pelanggan, performance mencapai target mutu, kuantitas
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya.
b. Efisiensi
Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi. Efisiensi diukur dari ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, alokasi,
penyimpang prosedur da mekaisme yang tidak sesuai.
c. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Inovasi dilandasi oleh keberanian
berinisiatif untuk menampilkan kreativitas, sehingga inovasi akan
menjadi faktor yang membuat organisasi tumbuh, berubah,
berkembang, dan berhasil. Demikian juga halnya inovasi dalam
layanan publik mestinya mencerminkan hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mind-set baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan
11
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau
pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh
lembaga lain sebagai pesaing (competitors).
E. Anti Korupsi
Ada 9 (Sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi probadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi
diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian seseorang kepada sesame menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan terdoga untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disipilin
12
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesame manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggung jawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, Negara, dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan public yang sebesar-
besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak
akan memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan
akan selalu memicu untuk mencari harta sebanyak banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Ia tidak akan
13
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendiri dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendaoatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
14
BAB IV
AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK
A. Rancangan Aktualisasi
1. Analisis Isu
NO ISU AKTUAL/MASALAH POKOK U S G SKOR PRIORITAS
1.
Rendahnya kesadaran siswa untuk
mengikuti apel pagi 3 2 3 8 III
2.
Kurangnya motivasi belajar siswa kelas
XI MIPA 7 pada mata pelajaran
Matematika
5 5 4 14 I
3. Rendahnya kemampual awal siswa tentang
Matematika 4 4 3 11 II
Keterangan:
Angka 5: sangat gawat/mendesak/cepat;
Angka 4: gawat/mendesak/cepat;
Angka 3: cukup gawat/mendesak/cepat;
Angka 2: kurang gawat/mendesak/cepat;
Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat.
• Berdasarkan tabel tersebut, ditemukan isu/masalah pokok yang menjadi
prioritas, yakni “Kurangnya motivasi belajar siswa kelas XI MIPA 7
pada mata pelajaran Matematika”
15
2. Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahap
Kegiatan
Output/Hasil
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai-
nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Melakukan
konsultasi dengan
Kepala Sekolah
tentang
pelaksanaan
kegiatan
aktualisasi
- Mempersiapkan
agenda rencana
kegiatan
- Menghadap
Kepala Sekolah
untuk membahas
rencana kegiatan
yang akan
dilaksanakan
- Meminta saran
dan masukkan
dari Kepala
Sekolah terkait
rencana kegiatan
- Dokumen agenda
rencana kegiatan
- Terciptanya
kesepakatan
dengan pimpinan
terkait rencana
kegiatan (Surat
Persetujuan)
- memperoleh
masukan dan
saran dari atasan
terkait dengan
kegiatan yang
akan dilakukan
Akuntabilitas
Adanya Kejelasan mengenai
rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan serta bertanggung
jawab terhadap Pimpinan
mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan
Nasionalisme
Tidak memaksakan kehendak
tapi menerima setiap masukkan
da saran yang diberikan oleh
Pimpinan
Etika Publik
Sopan dalam berperilaku saat
menghadap Pimpinan
Komitmen Mutu
Memiliki tata krama yang
baik dalam hubungan antar
warga sekolah
- Santun dalam
bertutur kata dan
berperilaku
dihadapan
pimpinan
16
Menyampaikan setiap rencana
kegiatan secara efektif
Anti Korupsi
Disiplin waktu saat bertemu
dengan Pimpinan
2 Membuat media
pembelajaran
menggunakan
power point
- Membuat RPP
- Membuat desain
power point
- Memasukkan
- Tersedianya RPP
(Lampiran)
- Tersedianya
desain untuk
Akuntabilitas
Adanya kejelasan dalam
pembuatan RPP
Meningkatkan
profesionalisme pendidik
sebelum melaksanakan
kegiatan belajar mengajar
- Profesional
terhadap tugas
pokok dan fungsi
17
materi ke dalam
desain power
point
media
pembelajaran
(video)
- Tersedianya
media yang akan
digunakan dalam
pembelajaran
(Video)
Bertanggung jawab dalam
membuat media pembelajaran
power point
Nasionalisme
Kerja keras dalam membuat
media pembelajaran power point
Etika Publik
Membuat RPP sesuai dengan
petunjuk pimpinan (Taat pada
perintah)
Cermat dalam membuat media
pembelajaran power point yang
sesuai materi
Komitmen Mutu
Media pembelajaran yang dibuat
dapat membantu pelaksanaan
kegiatan pembelajaran secara
efektif dan efisien
Anti Korupsi
18
Membuat media pembelajaran
secara mandiri
3 Membuat alat
peraga berkaitan
dengan materi
garis singgung
persekutuan dua
lingkaran
- Mencari video
referensi membuat
alat peraga
tentang persamaan
garis singgung
lingkaran
- Menyediakan alat
dan bahan
- Membuat alat
peraga
- Memperoleh
gambaran untuk
membuat alat
peraga
- Tersedianya alat
dan bahan untuk
membuat alat
peraga
- Tersedianya alat
peraga untuk
kegiatan
pembelajaran garis
singgung
persekutuan dua
lingkaran
Akuntabilitas
Melakukan persiapan alat dan
bahan untuk membuat alat peraga
merupakan pilihan yang tepat
dan benar sebelum
melaksanakan pembelajaran
Nasionalisme
Rela berkorban dalam
penyediaan alat dan bahan serta
dalam pembuatan alat peraga
Etika Publik
Cermat dalam membuat alat
peraga yang sesuai dengan materi
pembelajaran
Komitmen Mutu
Dengan menggunakan alat peraga
- Meningkatkan
profesionalisme
pendidik dalam
melaksanakan
kegiatan belajar
mengajar
- Profesional
terhadap tugas
pokok dan fungsi
19
akan membuat kegiatan
pembelajaran lebih efisien
Anti Korupsi
Membuat alat peraga secara
mandiri tanpa membebankan
pada siswa
4 Membuat kartu
rumus tentang
Garis Singgung
Lingkaran
- Mendesain bentuk
kartu rumus
- Memasukkan
rumus-rumus
persamaan garis
singgung
lingkaran pada
desain kartu
- Desain kartu rumus
- Kumpulan rumus
tentang garis
singgung lingkaran
dalam bentuk kartu
Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam
membuat kartu rumus
Nasionalisme
Kerja keras dalam membuat
kartu rumus
Etika Publik
Cermat dalam pembuatan kartu
rumus
Komitmen Mutu
Kegiatan pembelajaran akan
menjadi efisien karena lebih
hemat waktu dan tenaga
- Meningkatkan
profesionalisme
pendidik dalam
melaksanakan
kegiatan belajar
mengajar
- Kreatif dalam
merancang
kegiatan
pembelajaran
20
Anti Korupsi
Membuat kartu secara mandiri
5 Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
dengan
menggunakan
media berupa
kartu rumus,
power point dan
alat peraga
- Mempersiapkan
kelas
- Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
berdasarkan RPP
- Terciptanya
keadaan kelas yang
kondusif untuk
pelaksanaan
kegiatan belajar
mengajar
- Terlaksananya
kegiatan
pembelajaran
(video)
Akuntabilitas
Adanya kejelasan target dalam
melaksanakan kegiatan
pembelajaran
Nasionalisme
Religius yaki berdoa sebelum
melaksanakan kegiatan
pembelajaran
Adil saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran
Etika Publik
Disiplin waktu selama proses
pembelajaran
Komitmen Mutu
Kegiatan ini merupakan salah satu
kegiatan inovasi untuk memenuhi
tuntutan dalam meningkatkan
motivasi siswa.
- Melakukan KBM
dengan
menggunakan media
pembelajaran
merupakan salah satu
tindakan kreatif yang
juga dapat
meningkatkan
prestasi akademik
siswa
- Kreatif dalam
melaksanakan
pembelajaran
21
Anti Korupsi
Peduli pada siswa selama proses
pembelajaran
6 Melaksanakan
Evaluasi
- Membuat soal
evaluasi
- Mempersiapkan
kelas
- Mempersiapkan
siswa
- Melaksanakan
kegiatan evaluasi
- Memeriksa hasil
evaluasi siswa
- Soal evaluasi
- Kelas teratur
- Suasana kelas
kondusif
- Terlaksananya
kegiatan evaluasi
- Hasil evaluasi
siswa
Akuntabilitas
Adanya kejelasan target dalam
melaksanakan kegiata evaluasi
Nasioalisme
Religius, yakni berdoa sebelum
melaksanakan evaluasi
pembelajaran
Etika Publik
Menjaga kerahasiaan jawaban
dan tidak dibocorkan kepada
siswa tertentu
Komitmen Mutu
Melakukan evaluasi dengan
efisiensi waktu yang tepat
Anti Korupsi
Adil dalam memeriksa hasil
- Dengan
melaksanakan
evaluasi bisa melihat
ketercapaian hasil
belajar siswa dalam
rangkat peningkatan
prestasi akademik
- Profesional dalam
melaksanakan
proses penilaian
pengajaran
22
evaluasi siswa
23
B. Hasil Aktualisasi Dan Analisis Dampak
Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
Tahapan Kegiatan 1. Mempersiapkan agenda rencana kegiatan
2. Menghadap Kepala Sekolah untuk membahas rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan
3. Meminta saran dan masukkan dari Kepala Sekolah terkait
rencana kegiatan
Waktu pelaksanaan 19 Februari 2020
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah untuk
melakukan kegiatan aktualisasi di SMA Negeri 2 Bitung
Hasil Kegiatan:
Adanya persetujuan dari Kepala Sekolah terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi (Surat
Persetujuan) (Lampiran)
Analisis Dampak :
Dampak apabila tidak dilaksanakan konsultasi dengan Kepala Sekolah selaku pimpinan maka
secara langsung kita tidak menerapkan nilai-nilai etika dalam berorganisasi, tidak adanya
dukungan dari pimpinan serta bisa menghambat jalannya kegiatan aktualisasi.
Nilai-nilai yang relevan :
• Akuntabilitas
Adanya Kejelasan mengenai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta bertanggung
jawab terhadap Pimpinan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
• Nasionalisme
Tidak memaksakan kehendak tapi menerima setiap masukkan da saran yang diberikan oleh
Pimpinan
• Etika Publik
Sopan dalam berperilaku saat menghadap Pimpinan
24
• Komitmen Mutu
Menyampaikan setiap rencana kegiatan secara efektif
• Anti Korupsi
Disiplin waktu saat bertemu dengan Pimpinan
Dokumentasi
Kegiatan 2 Membuat media pembelajaran menggunakan power point
Tahapan Kegiatan 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Membuat desain power point
3. Memasukkan materi ke dalam desain power point
Waktu pelaksanaan 22 Februari 2020
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan adanya pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran serta tersedianya media untuk membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Inovasi :
Tersedianya suatu media pembelajaran yang dapat membantu guru dalam penyampaian materi
pembelajaran secara komuikatif dan menarik
Hasil Kegiatan :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Video)
2. Media Pembelajaran berupa Power Point (video)
25
Analisis Dampak :
Jika tidak adanya RPP sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran serta media pembelajaran
maka hal ini menujukkan bahwa kita tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru dengan baik
terutama yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, serta kegiatan pembelajaran nantinya
tidak akan terlaksana dengan baik.
Nilai-nilai yang relevan :
• Akuntabilitas
Adanya kejelasan dalam pembuatan RPP
Bertanggung jawab dalam membuat media pembelajaran power point
• Nasionalisme
Kerja keras dalam membuat media pembelajaran power point
• Etika Publik
Membuat RPP sesuai dengan petunjuk pimpinan (Taat pada perintah)
Cermat dalam membuat media pembelajaran power point yang sesuai materi
• Komitmen Mutu
Media pembelajaran yang dibuat dapat membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara
efektif dan efisien
• Anti Korupsi
Membuat media pembelajaran secara mandiri
Dokumentasi
26
Kegiatan 3 Membuat alat peraga berkaitan dengan materi garis singgung
persekutuan dua lingkaran
Tahapan Kegiatan 1. Mencari video referensi serta alat dan bahan untuk membuat
alat peraga
2. Menyediakan alat dan bahan
3. Membuat alat peraga
Waktu pelaksanaan 24 Februari 2020
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan adanya media yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Inovasi :
Tersedianya suatu media pembelajaran yang dapat menampakkan hal-hal abstrak ke dalam bentuk
yang nyata sehingga siswa akan lebih mudah memahami konsep dari materi yang diajarkan
Hasil Kegiatan :
1. Adanya gambaran untuk membuat alat peraga
2. Tersedianya alat dan bahan utuk pembuatan alat peraga
3. Tersedianya alat peraga untuk kegiatan pembelajaran garis singgung persekutuan dua
lingkaran
27
Analisis Dampak :
Membuat media pembelajaran salah satunya alat peraga merupakan salah satu tugas pokok dan
fungsi guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, sehingga apabila tidak dilaksanakan maka
tentu hal ini tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi guru serta kegiatan pembelajaran nantinya
akan kurang memotivasi siswa.
Nilai-nilai yang relevan :
• Akuntabilitas
Melakukan persiapan alat dan bahan untuk membuat alat peraga merupakan pilihan yang
tepat dan benar sebelum melaksanakan pembelajaran
• Nasionalisme
Rela berkorban dalam penyediaan alat dan bahan serta dalam pembuatan alat peraga
• Etika Publik
Cermat dalam membuat alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran
• Komitmen Mutu
Dengan menggunakan alat peraga akan membuat kegiatan pembelajaran lebih efisien
• Anti Korupsi
Membuat alat peraga secara mandiri tanpa membebankan pada siswa
Dokumentasi
Kegiatan 4 Membuat kartu rumus tentang Garis Singgung Lingkaran
Tahapan Kegiatan 1. Membuat desain kartu rumus
2. Memasukkan rumus-rumus garis singgung lingkaran pada
desain kartu
28
Waktu pelaksanaan 23 Februari 2020
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan adanya media pembelajaran yang dapat digunakan siswa
secara mandiri dan dapat digunakan disaat kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
Inovasi :
Adanya kartu rumus yang dapat membantu kegiatan belajar siswa baik saat kegiatan belajar di
kelas bersama guru maupun saat belajar secara mandiri
Hasil kegiatan :
1. Desain kartu rumus (video)
2. Kumpulan rumus tentang garis singgung lingkaran dalam bentuk kartu (video)
Analisis Dampak :
Dampak jika tidak adanya pembuatan kartu rumus adalah tidak adanya media pembelajaran yang
dapat digunakan siswa secara instan dalam membantu kegiatan belajar siswa.
Nilai-nilai yang relevan :
• Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam membuat kartu rumus
• Nasionalisme
Kerja keras dalam membuat kartu rumus
• Etika Publik
Cermat dalam pembuatan kartu rumus
• Komitmen Mutu
Kegiatan pembelajaran akan menjadi efisien karena lebih hemat waktu dan tenaga
• Anti Korupsi
Membuat kartu secara mandiri
Dokumentasi
29
Kegiatan 5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
berupa kartu rumus, power point dan alat peraga
Tahapan Kegiatan 1. Mempersiapkan kelas
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP dengan
bantuan media pembelajaran
Waktu pelaksanaan 24 Februari 2020 dan 26 Februari 2020
Deskripsi Kegiatan :
Langkah awal dalam kegiatan ini adalah mempersiapkan kelas sesuai dengan RPP guna
terciptanya ruang kelas yang kondusif dan siap untuk kegiatan belajar mengajar. Kegiatan
pembelajaran dengan media power point, alat peraga dan kartu rumus dilaksanakan dalam dua kali
tatap muka.
Inovasi :
Terciptanya proses pembelajaran yang aktif, menarik, efwktif da efisien
Hasil Kegiatan :
1. Terciptanya keadaan kelas yang kondusif untuk pelaksanaan kegitan belajar mengajar.
(video)
2. Terlaksananya kegiatan pembelajaran (video)
30
Analisis Dampak :
Kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran kurang efisien karna akan
memakan waktu yang lama serta siswa akan lebih sulit dalam memahami materi pembelajaran
terutama yang berkaitan dengan bangun.
Nilai-nilai yang relevan :
• Akuntabilitas
Adanya kejelasan target dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
• Nasionalisme
Religius yaki berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran
Adil saat melaksanakan kegiatan pembelajaran
• Etika Publik
Disiplin waktu selama proses pembelajaran
• Komitmen Mutu
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan inovasi untuk memenuhi tuntutan dalam
meningkatkan motivasi siswa.
• Anti Korupsi
Peduli pada siswa selama proses pembelajaran
Dokumentasi
31
Kegiatan 6 Melaksanakan evaluasi
Tahapan Kegiatan 1. Membuat soal evaluasi
2. Mempersiapkan kelas
3. Mempersiapkan siswa
4. Melaksanakan evaluasi
5. Memeriksa hasil evaluasi siswa
Waktu pelaksanaan 11 Maret 2020
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan evaluasi dilaksanakan untuk melihat hasil belajar siswa saat menggunakan media
pembelajaran serta melihat adanya peningkatan motivasi siswa dalam belajar
Hasil Kegiatan :
1. Soal Evaluasi (Lampiran)
2. Terciptanya suasana kelas yang kondusif
3. Terlaksananya kegiatan evaluasi
4. Hasil Evaluasi Siswa
32
Analisis Dampak :
JIka tidak dilaksanakan kegiatan evaluasi maka tidak akan diperoleh tolak ukur mengenai
keberhasilan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
Nilai-nilai yang relevan :
• Akuntabilitas
Adanya kejelasan target dalam melaksanakan kegiata evaluasi
• Nasioalisme
Religius, yakni berdoa sebelum melaksanakan evaluasi pembelajaran
• Etika Publik
Menjaga kerahasiaan jawaban dan tidak dibocorkan kepada siswa tertentu
• Komitmen Mutu
Melakukan evaluasi dengan efisiensi waktu yang tepat
• Anti Korupsi
Adil dalam memeriksa hasil evaluasi siswa
Dokumentasi
33
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 17 Februari
2020 sampai dengan 20 Maret 2020 di SMA Negeri 2 bitung merupakan bentuk
penerapan dari nilai-nilai dasar ASN. Seluruh kegiatan telah diaktualisasikan
berdasarkan tahapan dari masing-masing kegiatan dan waktu yang telah
disesuaikan. Selama proses kegiatan, penulis menemui beberapa kendala, akan
tetapi dapat teratasi berkat dukungan dari Kepala Sekolah, mentor dan rekan
kerja serta para siswa yang ikut terlibat dalam pelaksanaan aktualisasi ini.
Selama pelaksanaan aktualisasi, penulis memperoleh pembelajaran untuk
bisa menjadi ASN yang senantiasa melaksanakan tugas berdasarkan nilai-nilai
dasar serta pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran guna meningkatkan
motivasi belajar siswa. Hal ini nampak dari siswa lebih tertarik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, lebih mampu memahami materi pembelajaran yang
diajarkan dan tentunya akan berdampak pada hasil belajar siswa yang mengalami
peningkatan.
B. SARAN
Berdasarkan kegiatan aktualisasi ini, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar kegiatan ini dapat terus terlaksana degan baik, yaitu adanya
komitmen bersama antar guru untuk saling mendukung dan bekerja sama untuk
menjalakan tugas pokok dan fungsi berdasarkan nilai-nilai dasar ASN, dan guru
hendaknya selalu memperhatikan proses maupun hasil belajar siswa, sehingga
dapat mengetahui pentingnya motivasi belajar siswa. Selain itu, guru juga harus
mampu menentukan cara atau langkah yang tepat dalam memberikan motivasi
kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar, karena ini merupakan salah satu
hal yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa nantinya.
34
DAFTAR PUSTAKA
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., Allo, E. L. (2015), AKUNTABILITAS: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara
RepublikIndonesia, Jakarta, Indonesia.
Latief, Y., Suryanto, A., Muslim, A. A. (2015), NASIONALISME: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, Jakarta, Indonesia.
Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., Imbarudin, A. (2015), ETIKA PUBLIK: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia.
Yuniarsih, T., Taufik, M. (2015), KOMITMEN MUTU: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia.
(2015), ANTI KORUPSI: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia.
35
LAMPIRAN
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
KEGIATAN 1 :
MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN KEPALA SEKOLAH
TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
50
51
KEGIATAN 2
MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN
POWER POINT
52
53
54
KEGIATAN 3
MEMBUAT ALAT PERAGA BERKAITAN DENGAN MATERI
GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA LINGKARAN
55
56
KEGIATAN 4
MEMBUAT KARTU RUMUS TENTANG GARIS SINGGUNG
LINGKARAN
57
KEGIATAN 5
MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA BERUPA KARTU RUMUS, POWER
POINT DAN ALAT PERAGA
58
59
KEGIATAN 6
MELAKSANAKAN EVALUASI
60
61
62
63