Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

30
Laporan Praktikum Lapangan Geologi Fisik dan Dinamik Praktikum Lapangan Desa Buliide dan sekitarnya Oleh : Nama : supriadi Nim : 471415013 Program Studi Teknik Geologi Jurusan Ilmu dan teknologi kebumian Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan alam Unversitas Negeri Gorontalo Gorontalo 2015

description

hasil praktikum

Transcript of Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Page 1: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Laporan Praktikum Lapangan

Geologi Fisik dan Dinamik

Praktikum Lapangan

Desa Buliide dan sekitarnya

Oleh :

Nama : supriadi

Nim : 471415013

Program Studi Teknik Geologi

Jurusan Ilmu dan teknologi kebumian

Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan alam

Unversitas Negeri Gorontalo

Gorontalo

2015

Page 2: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita panjatkan puji sykur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan anugerahNYA kepada kita semua. Terima kasih saya

sampaikan kepada dosen, asistensi,teman-teman dan semua pihak yang telah

membantu melancarkaN pembuatan laopran praktikum ini.

Pembuatan laporan merupakan salah satu tugas mahasiswa/mahasiswi

setelah melakukan praktikum di area DESA Buliide. Laporan ini di buat setelah

melaksanakn kegiatan pengenalan geologi.kegiatan tersebut dilaksanak di sekitar

DESA Buliide. Banyak hal yang kami peroleh setelah melaksanakan kegiatan

tersebut. Hal hal yang kami peroleh tersebut dapat kami jadikan sebagai bahan

dalam penyusunan laporan.

Pembuatan laporan ini tentunya masih jauh dari sempurna, untuk itu di butuhkan

untuk kerjasama dengan semua pihak untuk keberhasilan pembuatan laporan ini.

Selain itu kami juga mendapat beberapa kendala saat berada di objek maupun

pada waktu penyusunan laporan.

Untuk itu, kami juga mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang dapat

kami jadikan koreksi dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat dan digunakan dengan sebaik mungkin sehingga akan menghasilkan

hasil yang yang memuaskan dan sesuai keinginan.

.

Gorontalo, November 2015

Penyusun

Page 3: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 3

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………1

KATA PENGANTAR ...............................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................4

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................5

1.3. Tujuan ....................................................................................5

BAB II GEOLOGI REGIONAL LOKASI PRAKTIKUM

2.1. Geomorfologi .......................................................................6

2.2. Stratigrafi ..............................................................................7

2.3. Struktur Geologi ...................................................................8

BAB III METODOLOGI

3.1. Alat ......................................................................................10

3.2. Bahan ...................................................................................12

3.3. Prosedur kerja .....................................................................13

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Geomorfologi lokasi praktikum ..........................................16

4.2. Batuan Beku Intrusi dan Struktur Geologi ..........................17

4.3. Unconformity Batuan Beku dan Batuan Sedimen ...............18

4.4. Batuan sedimen Non Klastik dan Sedimen klastik ........... 20

4.5. Batuan Beku Intrusi dan Batuan Gamping ..........................21

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................. 23

5.2. Saran ....................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 4: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi, termasuk

material material yang terbuat dari perubahan fisik dan perubahan kimia yang

terjadi di permukaan dan di bagian dalam bumi, dan sejarah planet bumi serta

bentuk kehidupannya.

Dalam peranannya sebagai ilmu bumi, pastilah mengetahui seluk beluk

aktivitas bumi dimana bumi selalu dikontrol oleh dua tenaga besar yaitu

tenaga endogen dan tenaga eksogen, yang berpotensi besar merubah bentang-

bentang alam dan roman muka bumi. Sebagian besar bumi terdiri dari batuan,

dan batuan terdiri atas mineral-mineral penyusunnya. Berdasarkan proses

terjadinya batuan dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Batuan beku (Igneous rock)

2. Batuan sedimen (Sedimentary rock)

3. Batuan metamorf/malihan (Metamorphic rock)

Dengan begitu kompleksnya ilmu yang dipelajari dalam geologi mengenai

bumi hendaknya seorang geologis mampu menganalisis secara detail

mengenai dinamika bumi yang begitu kompleks dan selalu berubah-ubah

tidak menentu. Pada lokasi praktek lapangan ini diadakan pada daerah buliide

Page 5: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 5

dan sekitarnya (gorontalo) karena disini memiliki struktur geologi yang cukup

kompleks.

1.2. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam kegiatan praktikum lapangan geologi

fisik dan dinamik di desa Buliide dan sekitarnya adalah :

1. Bagaimana cara pengidentifikasian geomorfologi lokasi praktikum ?

2. Bagaimana cara pendefinisian batuan beku intrusi dan struktur

geologinya?

3. Bagaimana cara penentuan proses terjadinya uncorformity batuan beku

dan batuan sedimen pada singkapan ?

4. Bagaimana cara pembedaan antara batuan sedimen nonklastik dan

batuan sedimen klastik ?

5. Bagaimana cara pembedaan antara batuan beku intrusi dan batuan

gamping ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum lapangan Geologi Fisik

dan Dinamik di Desa BULI’IDE ini adalah agar :

1. Praktikan dapat mengidentifikasi geomorfologi lokasi praktikum.

2. Praktikkan dapat mendefinisi batuan beku intrusi dan struktur

geologinya.

3. praktikkan dapat menentukkan proses terjadinya uncorformity batuan

beku dan batuan sedimen pada singkapan.

4. Praktikkan dapat membedakan antara batuan sedimen nonklastik dan

batuan sedimen klastik.

5. Praktikkan dapat membedakan antara batuan beku intrusi dan batuan

gamping.

Page 6: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 6

BAB II

GEOLOGI REGIONAL LOKASI PRAKTIKUM

Gambar 2.1 peta geologi lembar kotamobagu skala 1:250.000 (T. ApandidanBachri. 1997)

2.1. Geomorfologi

Pulau Sulawesi mempunyai bentuk yang berbeda dengan pulau

lainnya, Apabila melihat busur-busur disekelilingnya. Benua Asia, maka

bagian convaknya mengarah ke Asia tetapi Pulau Sulawesi memiliki bentuk

yang justru convaknya yang menghadap ke Asia dan terbuka ke arah Pasifik.

Oleh karena itu Pola Sulawesi sering disebut berpola terbalik atau inverted

arc.

Pulau Sulawesi terletak pada zone peralihan antara dangkalan Sunda

dan dangkalan Sahul dan dikelilingi oleh laut yang dalam. Dibagian utara

dibatasi oleh Basin Sulawesi ( 5000 – 5500 m ). Di bagian Timur dan

Tenggara di batasi oleh laut Banda utara dan Laut Banda Selatan dengan

kedalaman mencapai 4500 – 5000m. Sedangkan untuk bagian Barat dibatasi

oleh Palung Makasar (2000-2500m). Sebagian besar daerahnya terdiri dari

pegunungan dan dataran rendah yang terdapat secara sporadik, terutama

terdapat disepanjang pantai. Dataran rendah yang relatif lebar dan padat

penduduknya adalah dibagian lengan Selatan.

Berdasarkan orogenesa dapat dibagi menjadi 3 bagian, (Van

Bemmelen, 1949) yaitu :

1. Orogenesa di bagian sulawesi utara

Page 7: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 7

2. Orogenesa di bagian sulawesi sentral (tengah)

3. Orogenesa di bagian sulawesi selatan

Orogenesa di bagian sulawesi utara meliputi lengan Utara Sulawesi

yang memanjang dari kepulauan Talaud sampai ke Teluk Palu-Parigi. Daerah

ini merupakan kelanjutan ke arah Selatan dari Samar Arc (busur Samar).

Termasuk pada daerah ini adalah Kepulauan Togian, yang secara

geomorfologis dikatakan sebagai igir Togian (Tigian Ridge). Daerah

orogenesa ini sebagian termasuk pada inner arc, kecuali kepulauan Talaud

sebagai Outer Arc.

Pada bagian lengan utara terdapat seksi Gorontalo dimana merupakan

bagian tengah dari lengan utara sulawesi dengan arah timur ke bawah, namun

aktifitas vulkanisnya sudah padam yang lebar daratanya sekitar 35 – 110 km,

tapi bagian baratnya menyempit 30 km ( antara teluk dondo dipantai utara

dan tihombo di pantai selatan ). Seksi ini dilintasi oleh sebuah depresi

menengah yang memanjang yaitu sebuah jalur antara rangkaian pegunungan

di pantai utara dan pegunungan di pantai selatan yang disebut zone limboto.

2.2. Stratigrafi

Pada peta geologi lembar kotamobagu, stratigrafi regional yang ada pada

daerah praktikum berdasarkan T. Afandi dan bachri (1997), yaitu:

1. BATUGAMPING TERUMBU (QL)

Batugamping terumbu terangkat dan batugamping klastik dengan

komponen utama koral, setempat berlapis, terutama dijumpai didaerah

pantai selatan.

Page 8: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 8

2. ENDAPAN DANAU (Qpl)

Satuan ini dikuasai oleh batulempung kelabu, setempat mengandung sisa

tumbuhan dan lignit. Batupasir berbutir halus sampai kasar serta kerikil

dijumpai di beberapa tempat.

3. BATUAN GUNUNGAPI PINOGU (TQpv)

Tuf, tuf lapilli, breksi dan lava. Breksi gunungapi di Peg.Bone, G.

Mongandalai dan Pusian bersusunan andesit piroksin dan dasit. Tuf yang

tersingkap di G. Lemibut dan G. Lolombulan umunya batuapung, kuning

muda, bebutir sedang – kasar, diselingi oleh lava bersusunan menengah

samapi basa. Tuf dan tuf lapilli di sekitar S. Bone bersusunan dasitan.Lava

berwarna kelabu muda – kelabu tua, pejal, umumnya bersusunan andesit

piroksin.

4. DIORIT BONE (Tmb)

Diorit kuarsa, diorite, granodiorit, granit. Diorite kuarsa banyak dijumpai

di daerah S. Taludaa, dengan keragaman diorite, granodiorit dan granit.

Sedang granit umumnya dijumpai di daerah S. Bone.

2.3. Struktur Geologi

Struktur geologi yang terdapat pada lapangan praktikum desa Buliide

diantaranya ialah sesar dan lipatan. Sesar normal arahnya kurang beraturan,

tetapi di bagian barat Lembar cenderung berarah lebih –kurang timur- barat.

Sesar mendatar berpasangan dengan arah UUB – SST (sesar menganan) dan

UUT – SSB (sesar mengiri). Sesar mendatar terbesar adalah Sesar Gorontalo

yang berdasarkan analisis kekar penyertanya meunjukkan arah pergeseran

menganan.

Beberapa zona sesar naik bersudut sekitar 30o dan bisa di amati di

beberapa tempat, khususnya pada batuan Gunung Api Bilungala. Daerah

pemetaan telah mengalami lebih dari satu kali perioda tektonik kompresi

yang menghasilkan lipatan. Bongkahan batuan terkersikkan berukuran sampai

Page 9: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 9

5 meter yang dijumpai di beberapa tempat di hulu Dutuna Iya (cabang kiri S.

Taludaa), dan diperkirakan berasal dari Formasi Tinombo, menunjukkan

paling sedikit 2 kali pelipatan. Pelipatan tua menghasilkan lipatan isoklinal

yang kemudian mengalami pelipatan ketat – terbuka oleh pelipatan yang lebih

muda.

Berdasarkan pengukuran jurus dan kemiringan pada perselingan batuan

gunung api dan sedimen di daerah S. Sogitia Kiki, S. Tombuililato maupun S.

Bilungala didapatkan pelipatan terbuka dengan kemiringan sayap sekitar 30o

dan sumbu berarah hampir timur – barat. Lava bantal yang dijumpai di S.

Sogitia Kiki juga menunjukkan pelipatan terbuka.

Page 10: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 10

BAB III

METODOLOGI

3.1. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan selama praktikum adalah :

1. Kompas

Kompas digunakan untuk mengukur arah (azimuth) pada suatu titik

ataupun kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng, dan mengukur

jurus atau kedudukan perlapisan dan kemiringan lapisan batuan.

2. Palu Geologi

Palu geologi digunakan untuk mengambil sampel batuan

Page 11: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 11

3. Buku dan alat tulis Menulis

Buku dan alat tulis ini digunakan untuk mencatat semua hasil dari

kegiatan praktikum yang dilakukan. Mulai dari hasil data ukur, sketsa,

deskripsi, letak singkapan dan lain-lain yang perlu dicatat.

4. Kamera

Kamera berfungsi mendokumentasikan hasil kegiatan praktikum lapangan.

Mulai dari lokasi praktikum, singkapan-singkapan,dll.

Page 12: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 12

3.2 Bahan

1. Kantung sampel

Kantung sampel digunakan untuk mengambil sampel batuan yang didapat

pada lokasi praktikum.

2. larutanHCl

digunakan untuk menguji apakah batuan tersebut mengandung CaCo3.

Page 13: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 13

3.2 Prosedur kerja

3.2.1 Tahap persiapan

Di tahap ini sebelum melakukan praktikum lapangan , persiapan

paling awal yang di lakukan yaitu menentuan lokasi praktikum, dengan

mendiskusikan terlebih dahulu bersama dosen pembimbing dan assisten

lapangan yang nantinya akan turun dalam lokasi praktikum bersama

sama, guna menentukan daerah mana yang memiliki fenomena geologi

yang kompleks.

Setelah menentukan lokasi praktikum , tak lupa pula menyiapkan

alat dan bahan yang akan di gunakan dalam lokasi praktikum, alat dan

bahan yang di gunakan diantaranya, yaitu:

a. palu geologi

b. alat tulis menulis

c. kamera

d. HCL

e. kompas

selanjutnya menentukan berapa unit dan transportasi apa yang akan

digunakan untuk melakukan praktikum tersebut. Dan disini praktikkan

memakai 4 unit dan transportasi yang digunakan yaitu mini bus.

3.2.2 Tahap pengambilan data penelitian

Stasiun 1

Hal yang dilakukan pertama saat di lapangan praktikum yaitu,

mencatat cuaca, waktu, dan Tanggal/ hari. Setelah itu, praktikkan

diarahkan untuk mengamati singkapan dan di sketsakan pada buku

lapangan, kemudian mendengarkan materi (penjelasan) dari asisten

tentang singkapan yang diamati pada lapangan praktikum, dan

langkah selanjutnya praktikkan mengambil sampel batuan yang

masih segar dengan menggunakan palu geologi dan sampel batuan

tersebut disimpan dalam kantung sampel serta mendokumentasikan

kegiatan.

Page 14: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 14

Stasiun 2

Sama halnya dengan Langkah yang dilakukan pada stasiun

sebelumnya, hal pertama di mulai dengan mencatat cuaca, waktu,

dan tanggal/hari, tak lupa pula mensketsakan singkapan pada buku

lapangan. kemudian menerima penjalasan dari asisten tentang gejala

geologi pada singkapan lapangan praktikum. dan setelah itu

mengambil sampel dan mendokumentasikan singkapan tersebut.

Stasiun 3

Langkah langkah yang dilakukan tepatnya pada pos ke tiga yaitu,

mencatat tanggal/hari, cuaca dan waktu pada saat di lokasi seperti

pada dua pos sebelumnya. kemudian, mengamati singkapan yang di

lihat dan mensketsakan. Kemudian memperhatikan dan

mendengarkan gejala geologi yang terbentuk di sekitar singkapan

dari asisten, selanjutnya mengambil sampel batuan yang masih segar

dengan menggunakan palu geologi dan mendokumentasikan

singkapan tersebut.

Stasiun 4

Seperti pada stasiun stasiun sebelumnya, hal yang di lakukan pada

stasiun ini yaitu mencatat cuaca, hari/tangggal, dan waktu.

Kemudian mengamati singkapan dan mensketsakannya pada buku

lapangan, setelah itu mendengarkan dan mengamati penjelasan dari

asisten tentang gejala geologi yang terbentuk pada lokasi praktikum.

Selanjutnya praktikkan mengambil sampel batuan dari masing

masing jenis batuan yang ada pada lokasi praktikum dengan

menggunakan palu geologi serta mendokumentasikan singkapan

tersebut.

3.2.3 Tahap pengolahan data

Di tahap ini, data-data yang di peroleh dari lapangan praktikum dikelola

sesuai dengan apa didapatkan ataupun di lihat pada lapangan praktikum.

3.2.4 Tahap Pembuatan laporan penelitian

Pada tahap ini, berisikan tentang data data yang didapatkan dan yang

sudah dikelola sesuai dengan apa yang didapatkan ataupun dilihat pada

lokasi kegiatan praktikum, dan dibuat dalam bentuk laporan sesuai

format yang diberikan oleh dosen pembimbing dan asisten.

Page 15: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 15

Diagram prosedur kerja

Pembuatan laporan Penelitian

Pengolahan data

SOP

Sketsa Singkapan Mendengarkan materi Pengambilan sampel Dokumentasi

Persiapan

alat bahan administrasi

Page 16: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 16

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Geomorfologi lokasi praktikum

Berdasarkan interpretasi pada peta topografi dan pegamatan, geomorfologi

daerah lokasi praktikum terbagi menjadi 7 unit, diantaranya yaitu:

• Unit geomorfologi dataran pesisir pantai. Unit ini dapat diihat dengan

pola kontur dengan ketinggian 25 m yang berada di selatan danau.

• Unit geomorfologi dataran landai, hal ini dapat dilihat dari garis

kontur yang mempunyai pola yang renggang, dataran tersebut

terbentuk akibat timbulnya dasar danau akibat terjadi pengeringan.

Dan berada pada ketinggian <75 m.

• Unit geomorfologi daerah cekungan danau limboto. Dapat dilihat pada

peta topografi.

• Unit geomorfologi daerah perbukitan yang terjal, hal ini dapat dilihat

dari garis kontur yang rapat dan memiliki ketinggian yang kurang dari

600 m.

• Unit geomorfologi daerah perbukitan bergelombang, hal ini dapat

dilihat dari garis konturnya ada yang bergelombang dan letak

perbukitan yang tidak teratur, dan memiliki ketinggian kurang dari

550 m.

• Unit geomorfologi perbukitan terjal, hal ini dapat dilihat dari garis

kontur yang rapat, dan memiliki ketinggian mencapai 600 m.

• Unit geomorfologi daerah pegunungan yang memiliki ketinggian

kurang dari 550 m.

4.2. STASIUN 1 (Batuan beku intrusi dan struktur geologi)

Singkapan yang pertama kali di amati yaitu pada desa Biau, dengan

melakukan pengamatan pada hari MINGGU tanggal 11 november 2015,

pukul 09:31WITA, dengan cuaca yang cerah.

Page 17: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 17

Gambar 4.2.1 singkapan batuan intrusi

Gambar 4.2.1 menunjukkan batuan beku intrusi. Hal ini dibuktikan

dengan ciri-ciri batuannya yang berwarna cerah dan mineralnya dapat dilihat

secara makroskopis.

Di singkapan ini juga terdapat xenolit, yaitu batuan mafik yang telah ada

sebelum batuan yang ditempatinya, dalam kasus ini pada batuan beku intrusi.

Hal ini disebabkan adanya intrusi magma yang menerobos batuan basement

dan mengakibatkan pecahan batuan tersebut jauh ke dalam magma yang

bersifat asam. Saat magma membeku, batuan tersebut ikut membeku namun

tidak menyatu dengan batuan yang membeku. Sehingga ia disebut sebagai

“Batuan Inklusi”.Terdapat juga beberapa sesar pada singkapan batuan beku

tersebut.

Singkapan tersebut terletak di daerah perbukitan. Vegetasi disekitar lokasi

cenderung gersang dikarenakan lokasi tersebut telah dijadikan areal

penambangan batuan.

Page 18: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 18

Gambar 4.2.2 batugranit

Warna : terang

Tekstur : kasar ( faneritik )

Komposisi kimia : feldspar, kuarsa, dan biotit

4.3. STASIUN II ( Unconformity batuan beku dan batuan sedimen)

Lokasi penelitian : Desa Buliide

Hari/tanggal : Minggu, 15 November 2015

Waktu : 11.05 wita

Cuaca : Cerah

Page 19: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 19

Gambar 4.3.1 singkapanstasiun II

Seperti yang Nampak pada gambar 4.3.1, lokasi ini menunjukkan singkapan

yang terdiri dari lapisan batu gamping(karbonat), batuan beku vulkanik, batu

konglomerat, batulempung, dan terdapat pula uncorformity dari batuan beku

vulkanik dan batuan sedimen. Batuan vulkanik menginterpretasikan masa

lampaunya yaitu adanya aktivitas gunung api di daerah tersebut, batu

konglomeratyang cenderung terbentuk di daerah aliran sungai

menginterpretasikan bahwa daerah tersebut dulunya adalah sungai, dan

batuan gamping yang terbentuk di daerah perairan laut dangkal.

Dari lapisan-lapisan batuan tersebut dapat dijelaskan bahwa daerah

tersebut pada dahulu kala. Kemungkinan daerah ini awalnya adalah area

vulkanik aktif yang ketika meletus menjadi tenggelam ke perairan dan

kemudian terangkat karena adanya tenaga endogen.

Kita juga dapat melihat adanya batas antara batuan vulkanik dan batuan

konglomerat yang keduanya berbeda jenis batuannya, sehingga di batas

antara kedua batuan tersebut terdapat Unconformity atau ketidakselarasan

antara 2 jenis batuan yang berbeda.Menurut hukum super posisi, urutan

Page 20: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 20

batuan yang tua dapat dilihat dari stratigrafi singkapan yang di tentukan

bahwa yang muda selalu berada pada bagian atas dan yang tua berada pada

bagian bawah suatu singkapan.

4.4. STASIUN III ( Batuan sedimen non klastik dan struktur perlapisan )

Lokasi penelitian : Desa Iluta

Hari/tanggal : Minggu, 15 November 2015

Waktu : 13.50 wita

Cuaca : Cerah berawan

Gambar4.4.1 singkapanstasiun III

Gambar 4.3.1 menunjukkansingkapandi lokasi ini,dari batuan pasir

(sandstone) dan batu gamping (limestone) yang cukup

kompleks.Adanyalapisanlapisanbatugampingpadalokasiini, di

karenakanlokasitersebutberdekatandenganlautan.

Page 21: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 21

Batu gamping termasuk dalam kelompok batuan sedimen non klastik, hal ini

dapat dibuktikan dengan meneteskan cairan HCl pada batuan tersebut. untuk

mengidentifikasikannya dapat digunakan klasifikasi Embry & Klovan,

klasifikasi Folk dan Klasifikasi Dunham untuk menentukan ukuran

butirnya.Selain jenis batuan sedimen nonklastik, terdapat juga batuan

sedimen klastik contohnya batupasir dan batulempung.

4.5. STASIUN IV ( Batuan Beku Intrusi dan Batu Gamping)

Lokasi Penelitian : Desa Buliide

Hari/tanggal : Minggu, 15 November 2015

Waktu : 15.19 wita

Cuaca : Mendung

Gambar 4.5.1 singkapan stasiun IV

Lokasi ini, memilki singkapan batuan kompleks yang terdiri dari batuan beku

intrusi, konglomerat, gamping, kalkarenit, dan batu pasir. (lihatgambar 4.5.1).

Dapat dilihat dari kompleksnya batuan yang terdapat di singkapan ini,

maka proses geologi yang terjadi di lokasi tersebut juga pastinya sangat

Page 22: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 22

kompleks. Di lokasi penelitian ini, juga dapat ditemukan keseragaman

ukuran mineral pada batuan yang berukuran relatif sama (Equigranular).

Batuan beku yang terdapat pada singkapan tersebut merupakan batuan

intrusi dalam (granit), hal ini dapat dilihat dari ciri ciri batuan beku intrusi

yang memiliki warna terang (putihkeabu-abuan) dan teksturnya yang lebih

kasar. Batuan kalkarenit yang terdapat pada singkapan ini, adalah batuan

kalkarenit yang sudah mengalami kompaksi yang dapat dilihat dari ciri ciri

butiran–butiran pada susunan batuannya. Terdapat juga batuan konglomerat

yang Nampak pada fragmen fragmen batuan. Berdasarkan litologi yang ada

pada singkapan ini, dapat didefinisikan bahwa dulunya pada singkapan ini

merupakan lokasi aliran sungai yang dicirikan dengan adanya batuan

konglomerat, adanya juga perairan yang dangkal dengan adanya batu

gamping pada singkapan tersebut.

Page 23: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 23

BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil praktik lapangan yang telah dilakukan pada tanggal 15

november 2015 di Desa BULIIDE dan ILUTA, maka dapat di simpulkan

bahwa :

Desa biau secara geomorfologi merupakan daerah perbukitan intrusi

dengan litologi batuan beku plutonik dengan ciri mineral yang dapat

dilihat secara makroskopis dan warnanya yang cenderung cerah. Juga

dapat ditemukan struktur geologi berupa beberapa sesar pada batuan

di lokasi tersebut.

Desa Buliide secara geomorfologi merupakan daerah perbukitan

vulkanis yang sudah mati, ini dapat dilihat dari batuan penyusun yang

terdapat pada lokasi tersebut. Diantaranya yaitu adanya batuan

vulkanik dan karena adanya konglomerat. Juga terdapat batuan

gamping sehingga kemungkinan daerah ini awalnya adalah perairan

dangkal dan mengalami pengangkatan (uplift) oleh tenaga endogen.

Desa Iluta secara geomorfologi merupakan area pesisir pantai yang

diindikasikan adanya lapisan batu gamping (limestone) pada

singkapannya, di lokasi ini pula terdapat fosil fosil kerang.

Di daerah lain bagian desa Buliide terdapat juga sebuah singkapan

kompleks yang terdapat banyak jenis batuan. Sehingga proses geologi

yang membentuk daerah singkapan ini sangat kompleks.

Pada geomorfologi lokasi praktikum berdasarkan interpretasi pada

peta topografi dan hasil pengamatan, terdapat 7 unit geomorfologi di

antaranya yaitu dataran pesisir pantai, dataran landai, cekungan danau,

perbukitan terjal, pegunungan, dan perbukitan bergelombang.

Page 24: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 24

5.2. SARAN

Setelah melakukan praktik lapangan ini kami melihat beberapa hal yang harus

diperhatikan guna meningkatkan pengetahuan dalam melakukan praktik lapangan

selanjutnya. Adapun hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut:

Sebaiknya jumlah alat yang dibutuhkan pada saat praktik lapangan

dilaksanakan diperbanyak agar tiap-tiap praktikan bisa memahami dengan

baik cara penggunaan alat-alat tersebut.

Sebaiknya pada praktik-praktik lapangan selanjutnya asistensi harus lebih

membimbing praktikkan dalam menggunakan alat dan menjelaskan struktur

geologi agar praktikan bisa lebih muda untuk mendalami ilmu geologi.

Page 25: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 25

DAFTAR PUSTAKA

Arini. 2005. Geomorfologi sulawesi. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Herlambang, Sudarno.-. Dasar-dasar Geomorfologi Indonesia.Malang.UM press

T Apandy dan S Bachri. Peta geologi lembar Kotamobagu. 1997. Skala 1 :

250.000

Noor, Djauhari. Geologi dasar. 2010

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2004.Geologi dasar.

Jakarta: Kurikulum 2013

Page 26: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 26

LAMPIRAN

Foto pada saat melakukan pemanasan badan (senam) sebelum menuju kelokas ilapangan

praktikum

foto pada saat prakktikan tiba ditempat lokasi praktikkum

Page 27: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 27

Foto pada saat asisten menjelaskan cara menentukkan titik koordinat peta

Foto pada saat asisten menjelaskan terjadinya sesar pada singkapan

Page 28: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 28

Foto pada saat praktikkan menerima materi dari asisten

Foto pada saat melakukan SOP (standard operating system)

Page 29: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 29

Foto bersama dosen pembimbing dan asisten praktikum

Foto pada saat evaluasi sesudah praktikum lapangan dilkakukan

Page 30: Laporan Gelogi Fisik Dan Dinamik

Geologi fisik dan dinamik 30