LAPORAN FORMULASI

31
Laporan Program Latihan Akademis Kimia Di Instalasi Laboratorium Kimia Agro Lembang PENENTUAN KADAR BAHAN AKTIF DITIOKARBAMAT DAN GLIFOSAT DARI BEBRBAGAI JENIS SAMPEL FUNGISIDA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Program Latihan Akademis Kimia Oleh Devita Putri Herwiandani 1002296 PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1

Transcript of LAPORAN FORMULASI

Page 1: LAPORAN FORMULASI

Laporan Program Latihan Akademis Kimia

Di

Instalasi Laboratorium Kimia Agro Lembang

PENENTUAN KADAR BAHAN AKTIF DITIOKARBAMAT DAN GLIFOSAT DARI BEBRBAGAI JENIS SAMPEL

FUNGISIDA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Program Latihan Akademis Kimia

Oleh

Devita Putri Herwiandani

1002296

PROGRAM STUDI KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

1

Page 2: LAPORAN FORMULASI

LEMBAR PENGESAHAN

PIHAK INSTALASI LABORATORIUM KIMIA AGRO

ANALISIS PROKSIMAT MAKRONUTRIEN DARI BAHAN BERAS PUTIH

Oleh

Devita Putri Herwiandani

1002296

Bandung, Februari 2014

Menyetujui,

2

Pembimbing Lapangan I

Lian Milian, S.Si

NIP.197612162009011002

Pembimbing Lapangan II

Asep Sopyan, Amd

NIP.197403012008121001

Kepala Laboratorium

Geise Arisandi, S.Si, MP

NIP. 19781211200501200

Page 3: LAPORAN FORMULASI

LEMBAR PENGESAHAN

PIHAK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ANALISIS PROKSIMAT MAKRONUTRIEN DARI BAHAN BERAS PUTIH

Oleh:

LARAS PUSPITA ANGGRAENI

1005239

Bandung, Februari 2014

Menyetujui,

3

Pembimbing

Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si

NIP.

Mengetahui

Ketua Program Studi Kimia

Dr. Ratnaningsih Eko, M.Si

NIP.196904191992032002

Page 4: LAPORAN FORMULASI

IDENTITAS MAHASISWA

Nama Lengkap

: Devita Putri Herwiandani

Nama Panggilan

: Devita

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat Tanggal

Lahir: Bandung, 8 November 1992

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat :Jl. Suparmin Gg. Gelatik No. 2 Husen

Sastranegara, Bandung

Jurusan/ Universitas

:Kimia/ Universitas Pendidikan

Indonesia

Alamat Universitas

:Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung Telp &

Fax (022) 200579

E-mail : [email protected]

Nama orang tua

: Hendri Sulstio

Alamat :Jl. Suparmin Gg. Gelatik No. 2 Husen

Sastranegara, Bandung

4

Page 5: LAPORAN FORMULASI

IDENTITAS INSTANSI

Nama Instansi :

Dinas Pertanian Tanaman Pangan UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura Instalasi Laboratorium Kimia Agro

Alamat Instansi :Jl. Tangkuban Parahu Km. 22, Cikole,

Lembang

No. Telp : 022-2784949

E-mail : [email protected]

Kepala laboratorium

: Geise Arisandi, S.Si, MP

Pembimbing :Lian Milian, S.Si

Asep Sopyan, Amd

5

Page 6: LAPORAN FORMULASI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan dengan baik laporan hasil Program Latihan

Akademis Kimia . Serta tidak lupa shalawat dan salam kepada

Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu

tugas Mata Kuliah Program Latihan Akademis, yang wajib dipenuhi

sebagai syarat kelulusan.

Dengan melaksanakan PLA di Instalasi Kimia Agro,

mahasiswa mendapat serangkaian kemampuan yang berkenaan

dengan aktivitas nyata pada dunia kerja atau dunia usaha selain teori

yang didapat di perkuliahan. Hal ini memberikan gambaran

sesunggguhnya tentang dunia kerja yang terjadi didalamnya terdapat

akomodasi berbagai konsep dan teori dengan persoalan-persoalan

praktis yang dihadapi serta upaya pemecahannya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

Kedua orang tua yang selalu berdoa dan memberi restu

untuk menuntut ilmu di lapangan.

Ibu Geise Arisandi, S.Si, MP, selaku Kepala Laboratorium

Kimia Agro yang telah memberikan izin untuk bekerja dan

menuntut ilmu di lapangan.

6

Page 7: LAPORAN FORMULASI

Bapak Lian Millian, S.Si, selaku pembimbing lapangan

utama atas kesediaan membimbing dan mengarahkan

penulis selama PLAK berlangsung.

Bapak Asep Sopian, Amd, selaku pembimbing umum, atas

motivasi, dukungan dan nasehatnya selama penulis

melakukan PLAK.

Seluruh staf Kimia Agro, harapan dan doa selalu tetap

bersemangat menjalani amanah yang diembankan.

Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si, selaku dosen

pembimbing PLAK atas dukungannya selama penulis

melakukan PLAK.

Teman-teman seperjauangan dari Kimia UPI dan adik-adik

SMKN 7, atas kerja sama, semoga persahabat kita takan

pernah terputus.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga

laporan ini bermanfaat bagi penulis dan bagi yang membacanya.

Wassalamualaikum Wr.WB

Bandung, Februari 2014

Devita Putri Herwiandani

7

Page 8: LAPORAN FORMULASI

DAFTAR ISI

8

Page 9: LAPORAN FORMULASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Program Pengalaman Lapangan mahasiswa Non-

Kependidikan (PPL NON-DIK) merupakan bagian integral dari

proses pendidikan akademik pada jenjang S1 yang dimaksudkan

untuk menyediakan pengalaman belajar kepada mahasiswa

dalam situasi nyata di Lapangan dalam upaya mencapai

kompetensi yang telah ditetapkan oleh masing-masing prodi di

lingkungan UPI secara utuh (Universitas Pendidikan Indonesia,

2012).

Dalam konteks pencapaian kompetensi yang telah

ditetapkan, PPL NON-DIK memiliki fungsi dan peranan yang

sangat strategis. Di dalam PPL NON-DIK, para mahasiswa pada

hakikatnya melakukan aktivitas belajar dengan bekerja pada

suatu unit atingc atau lembaga tertentu. Pada program tersebut,

para mahasiswa tidak hanya dituntut menggunakan pengetahuan

dan keterampilan akademik yang telah diperoleh melalui

perkuliahan sesuai dengan tuntutan nyata dalam situasi kerja,

tetapi juga dituntut untuk mendapat pengalaman kerja atingcnal

serta mengintegrasikan pengalamannya itu ke dalam pola

perilaku dirinya sebagai pribadi yang efektif dan produktif.

Dengan PPL NON-DIK, para mahasiswa diharapkan dapat

mencapai kompetensi yang ditetapkan oleh masing-masing

prodi.

Instalasi Laboratorium Kimia Agro merupakan salah satu

unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah

9

Page 10: LAPORAN FORMULASI

Departemen Pertanian Provinsi Jawa Barat. Instalasi ini pada

awalnya didirikan untuk mengawasi baku mutu, peredaran

pupuk, dan pestisida. Seiring berjalannya waktu, tugasnya

bertambah meliputi analisis mutu tana analisis makanan serta

analisis air.

Dengan beragamnya kegiatan analis yang dapat

dilakukan, maka dimungkinkan untuk diadakannya Program

Latihan Akademis Kimia (PLAK) oleh mahasiswa. Kegiatan

PLAK di Instalasi Laboratorium Kimia Agro Lembang

dilaksanakan pada bulan Januari 2014. Secara garis besar,

agenda yang dilakukan meliputi observasi dan analisis. Kegiatan

observasi mencakup pengenalan terhadap struktur organisasi,

staf administrasi dan staf laboratorium alat dan bahan, prosedur

keselamatan kerja, serta peraturan yang berlaku. Sedangkan

kegiatan analisis mencakup penentuan analisis pestisida yang

berasal daru konsumen.

Sebagai timbal balik dari hasil Program latihan Akademis

Kimia yang telah dilakukan, dibuktikan dengan pembuatan

laporan dari seluruh rangkaian kegiatan PLAK. Pada program

PLAK ini pekerjaan yang dilakukan meliputi analisis kadar

bahan aktif ditiokarbamat dan juga glifosat pada sampel

fumngisida.

1.2. Tujuan 1.2.1. Tujuan Umum

Secara umum PPL NON-DIK bertujuan

menyediakan wahana belajar kepada mahasiswa dalam

mengintegrasikan kompetensi akademik dan kompetensi

atingcnal secara utuh sesuai dengan yang telah ditetapkan

10

Page 11: LAPORAN FORMULASI

oleh masing-masing prodi. Pengalaman belajar yang

dimaksud meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan

sebagai atingcnal, serta mampu mengaplikasikan ilmunya

dalam dunia kerja.

Secara umum, tujuan pelaksanaan PPL NON-DIK adalah :1. Mengenal secara cermat dunia kerja

2. Menerapkan berbagai pengetahuan dan keterampilan

akademik (soft dan hard skills) secara utuh dalam

situasi nyata dilapangan kerja

3. Mendapatkan pengalaman kerja atingcnal di lapangan

sesuai dengan bidang ilmu/keahliannya

4. Mengintegrasikan berbagai pengalaman belajar dan

penghayatan dalam upaya pencapaian kompetensi

utuh program studi sebagaimana yang telah ditetapkan

program studi

5. Membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri baik

secara mental maupun spiritual dalam menghadapi

kondisi dunia kerja yang sesungguhnya

6. Memberikan apresiasi terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan

7. Memperkokoh hubungan antara pihak kampus dengan

dunia kerja sehingga dapat membuka peluang kerja

bagi mahasiswa di masa yang akan ating

(Universitas Pendidikan Indonesia, 2012)

11

Page 12: LAPORAN FORMULASI

1.2.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan Program Latihan Akademis Kimia

(PLAK) ini secara khusus yaitu melakukan analisis bahan

aktif ditiokarbamat pada fungisida

1.3. Ruang Lingkup

Pada Instalasi laboratorium kimia agro lembang terdapat

beberapa pengujian sampel. Sampel yang diuji di instalasi

laboratorium kimia agro diantaranya tanah, air, pupuk,

formulasi, pupuk dan makanan.

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Program Latihan Akademis Kimia (PLAK) yang telah

berlangsung dilaksanakan di Instalasi Laboratorium Kimia Agro

Lembang. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Senin tanggal 6

Januari 2014 hingga Kamis 30 Januari 2014. Kegiatan ini

berlangsung selama 18 kali pertemuan dan setiap pertemuannya

berlangsung selama 8 jam kerja.

12

Page 13: LAPORAN FORMULASI

BAB II

TINJAUAN KELEMBAGAAN

2.1. Tinjauan Umum Lembaga

Laboratorium Kimia Agro adalah salah satu Instalasi

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berada dibawah Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat yang

melaksanakan tugas pokok di bidang pengujian mutu pupuk

dan pestisida pada produk pertanian tanaman pangan dan

hortikultura.

Sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Barat No.22

Tahun 2003 Instalasi Laboratorium Kimia Agro mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas operasional Balai di

bidang pengujian mutu pupuk (ating, an ating, agens hayati /

bio pestisida) tanah (ating hara, analisis air (fisika kimia) dan

makanan serta pestisida (analisa mutu pestisida / agens

hayati/bio pestisida, analisa residu, uji efikasi pestisida di

lapangan).

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Instalasi Laboratorium

Kimia Agro mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan teknis operasional pendaftaran, pengawasan

dan pengujian mutu residu tanaman pangan dan

hortikultura.

b. Pelaksanaan teknis operasional kegiatan pemantauan,

penyimpanan, peredaran dan penggunaan pupuk pestisida13

Page 14: LAPORAN FORMULASI

c. Pelaksanaan ketata-usahaan Instalasi.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, maka secara

atingc personal laboratorium melaksanakan pengawasan ke

kios dan petani di seluruh kabupaten dan kotamadya di Jawa

Barat untuk mengambil contoh pestisida dan pupuk yang

diduga palsu, untuk kemudian dianalisis formulasinya dan

dilaporkan hasilnya ke Dinas Pertanian Kabupaten dan

Kotamadya.

Labortorium juga memerima sampel pupuk dan

pestisida yang berasal dari kabupaten atau kotamadya sebagai

hasil pemantauan dan pengawasan di lapangan. Sampel

tersebut dianalisis, kemudian hasilnya diinformasikan kepada

dinas yang bersangkutan.

Selain dari Dinas Pertanian Kabupaten atau Kotamadya,

sampel juga berasal dari petani swasta serta mahasiswa. Hasil

analisis diusahakan secepat dan seakurat mungkin untuk

mempercepat proses penyelidikan apabila sampel pupuk dan

pestisida terbukti palsu.

Tujuan Berdirinya Instalasi Laboratorium Kimia Agro

Dinas Pertanian Tanaman Pangan mendirikan instalasi

Laboratorium Kimia Agro dengan tujuan :

a) Membantu penanganan kasus-kasus penyalahgunaan

pupuk dan pestisida sehingga dapat diselesaikan secara

tepat dan tuntas yang pada akhirnya akan menekan

14

Page 15: LAPORAN FORMULASI

frekuensi dan intensitas penyalahgunaan pupuk dan

pestisida di masa yang akan ating

b) Menunjang secara nyata pengembangan agro bisnis di

Jawa Barat dengan keberadaan laboratorium pestisida

terutama dalam hal pemasaran produk pertanian secara

internasional

c) Menunjang pelestarian sumber daya alam melalui

penekanan pencemaran lingkungan

d) Menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)

melalui pendapatan dalam bentuk biaya analisis pupuk

dan pestisida baik pada kasus pemalsuan maupun uji

residu pada produk yang akan dipasarkan

e) Menunjang peningkatan produksi pertanian dan

kesejahteraan petani melalui penggunaan sarana produksi

pertanian terutama pupuk dan pestisida yang lebih

terjamin kualitasnya

f) Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan kualitas produksi pertanian terutama dari

kangdungan residu pestisida

2.2. Sejarah Singkat

Laboratorium Kimia Agro didirikan pada Tahun 2002, berlokasi di Jl. Tangkuban Perahu Km.22 Cikole – Lembang 40391, Telp./Fax. (022) 2784949, BANDUNG. E-mail : [email protected]

2.3. Struktur Organisasi

15

Page 16: LAPORAN FORMULASI

16

Page 17: LAPORAN FORMULASI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Pestisida

Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk

membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Berdasarkan asal

katanya pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pest berarti hama

dan cida berarti pembunuh. Yang dimaksud hama bagi petani sangat

luas yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang

disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, nematoda (cacing

yang erusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang

dianggap merugikan. Menurut peraturan Pemerintah No. 7 tahun

1973 (yang dikutip oleh Djojosumarto, 2008) pestisida adalah semua

zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang

dipergunakan untuk :

Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-

penyakit yang merusak tanaman atau hasil-hasil pertanian.

Memberantas rerumputan.

Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau

bagian-bagian tanaman, tidak termasuk pupuk.

Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-

hewan peliharaan dan ternak.

Memberantas dan mencegah hama-hama air. \

17

Page 18: LAPORAN FORMULASI

Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-

jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat

pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-

binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia

atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan

pada tanaman, tanah dan air.

18

Page 19: LAPORAN FORMULASI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Prosedur Kerja

1. Penetapan Bahan Aktif Ditiokarbamat

Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan

kadar diotiokarbamat atau senyawa yang dapat

menghasilkan CS2 dalam suatu formulasi yang mengandung

mandeb, zineb, propineb, mancozeb, tiram, dan ziram.

Prinsip metode pengujian bahan aktif

ditiokarbamat yaitu proses dekstruksi oleh asam dengan

pemanasan. H2S yang dilepaskan ditangkap dengan

Cd(CH3COOH) dan CS2 yang dihasilkan ditangkap dengan

larutan KOH dalam metanol menjadi senyawa ksantat dan

di titrasi oleh larutan iod.

Alat dan Bahan :

Alat

a. Absrber Meyer

b. Mantel Heater

c. Vaccum Pump

d. Buret

e. Alat gelas Umum

Bahan

a. Pereaksi KOH dalam metanol

b. Larutan iod 0,1 N

19

Page 20: LAPORAN FORMULASI

c. H2SO4 4N

d. Larutan EDTA 30%

e. Larutan iod 0,1 N

f. Larutan Kanji segar

g. Larutan CH3COOH

h. Larutan Cd(CH3COOH)2 10%

i. Larutan Fenolftalein 0,5%

j. Batu didih

Langkah Kerja

Pasang rangkaian alat absorber meyer. Timbang

dengan telit 0,25 gram sampel fungisida yang akan diuji,

labu masukkan ke dalam labu destruksi dan beri 2 butir batu

dididh. Masukkan 25 mL Cd(CH3COOH)2 kedalam

absorber I dan KOH ke dalam absorber II. Alirkan air

pendingin ke dalam labu destruksi. Masukkan 10 mL

larutan EDTA dan 50 mL H2SO4 panas kedalam labu labu

destruksi serta 2 butir batu didih. Panaskan dan hidupkan

alat vakum juga atur kecepatan alir vaccum pump. Didihkan

selama 20 menit sementara vacum tetap dialikan. Setelah itu

matikan pemanas dan biarkan 10 menit, kemudian matikan

pendingin. Lepaskan absorber II yang berisi larutan KOH

damalm metanol, masukkan larutan tersebut kedalam

Erlenmeyer 500 mL, bilas labu dan tabung tersebut dengan

aquades hingga volume 200 mL lalu tambahkan 3 tetes

indikator PP. Larutan tersebut kemudian dinetralkan dengan

penambahan CH3COOH 30%. Tambahkan beberapa tetes

20

Page 21: LAPORAN FORMULASI

larutan kanji 1% sebagai indikator. Larutan dititrasi dengan

larutan Iod 0,1 N hingga menimbulkan warna ungu tua.

Cara Menyatakan Hasil

% CS2 ¿ mL Iod ×76 , 14 × N IodW × 1000

% Propineb ¿%CS 2×1,903

% Mancozeb ¿ mL Iod ×13,551× N IodW

Keterangan:

W : Berat sampel (gram)

76,14 : Faktor perkalian untuk menghitung CS2

1,903 : Faktor perkalian untuk menghitung kadar Propineb

13,551 : Faktor perkalian untuk menghitung kadar

Mancozeb

4.2 Pembahasan

Pengujian bahan aktif ditiokarbamat bertujuan untuk mengetahui

kadar pestisida yang mengandung maneb, zineb, propineb, thiram,

mankozeb, dan ziram. Prinsip pengujian bahan aktif ditiokarbamat,

yaitu senyawa-senyawa ditiokarbamat, didestruksi oleh asam dengan

pemanasan. Pemanasan ini bertujuan agar terjadi reaksi penguraian

yang menghasilkan gas H2S dan CS2. Gas CS2 yang terbentuk akan

bereaksi dengan Cd(CH3COO)2 dan menghasilkan endapan kuning

kadmium sulfida sedangkan gas H2S bereaksi dengan KOH

membentuk senyawa xantat.

21

Page 22: LAPORAN FORMULASI

Kode

Sampel

Berat

Sampel

mL

Iod

N

Iod

%

CS2

%

Bahan

Aktif

Keterangan

1117 0,2579 g Mancozeb

64%

1515 0,2607 g Mancozeb

80%

1511 0,2515 g Propineb

70%

1381 0,2501 g Mankozeb

73,8%

42 0,2505 g Mankozeb

90%

Kisaran toleransi pengukuran bahan aktif fungisida menurut

Direktorat Bina Perlindungan Tanaman Pangan yang diperbolehkan

berkisar ± 2,5% dari kadar yang tertera pada kemasan fungisida.

22

Page 23: LAPORAN FORMULASI

23