LAPORAN FORMULASI
-
Upload
devita-putri-herwiandani -
Category
Documents
-
view
205 -
download
9
Transcript of LAPORAN FORMULASI
Laporan Program Latihan Akademis Kimia
Di
Instalasi Laboratorium Kimia Agro Lembang
PENENTUAN KADAR BAHAN AKTIF DITIOKARBAMAT DAN GLIFOSAT DARI BEBRBAGAI JENIS SAMPEL
FUNGISIDA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Program Latihan Akademis Kimia
Oleh
Devita Putri Herwiandani
1002296
PROGRAM STUDI KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
1
LEMBAR PENGESAHAN
PIHAK INSTALASI LABORATORIUM KIMIA AGRO
ANALISIS PROKSIMAT MAKRONUTRIEN DARI BAHAN BERAS PUTIH
Oleh
Devita Putri Herwiandani
1002296
Bandung, Februari 2014
Menyetujui,
2
Pembimbing Lapangan I
Lian Milian, S.Si
NIP.197612162009011002
Pembimbing Lapangan II
Asep Sopyan, Amd
NIP.197403012008121001
Kepala Laboratorium
Geise Arisandi, S.Si, MP
NIP. 19781211200501200
LEMBAR PENGESAHAN
PIHAK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANALISIS PROKSIMAT MAKRONUTRIEN DARI BAHAN BERAS PUTIH
Oleh:
LARAS PUSPITA ANGGRAENI
1005239
Bandung, Februari 2014
Menyetujui,
3
Pembimbing
Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si
NIP.
Mengetahui
Ketua Program Studi Kimia
Dr. Ratnaningsih Eko, M.Si
NIP.196904191992032002
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Lengkap
: Devita Putri Herwiandani
Nama Panggilan
: Devita
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tanggal
Lahir: Bandung, 8 November 1992
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat :Jl. Suparmin Gg. Gelatik No. 2 Husen
Sastranegara, Bandung
Jurusan/ Universitas
:Kimia/ Universitas Pendidikan
Indonesia
Alamat Universitas
:Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung Telp &
Fax (022) 200579
E-mail : [email protected]
Nama orang tua
: Hendri Sulstio
Alamat :Jl. Suparmin Gg. Gelatik No. 2 Husen
Sastranegara, Bandung
4
IDENTITAS INSTANSI
Nama Instansi :
Dinas Pertanian Tanaman Pangan UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura Instalasi Laboratorium Kimia Agro
Alamat Instansi :Jl. Tangkuban Parahu Km. 22, Cikole,
Lembang
No. Telp : 022-2784949
E-mail : [email protected]
Kepala laboratorium
: Geise Arisandi, S.Si, MP
Pembimbing :Lian Milian, S.Si
Asep Sopyan, Amd
5
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan dengan baik laporan hasil Program Latihan
Akademis Kimia . Serta tidak lupa shalawat dan salam kepada
Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Program Latihan Akademis, yang wajib dipenuhi
sebagai syarat kelulusan.
Dengan melaksanakan PLA di Instalasi Kimia Agro,
mahasiswa mendapat serangkaian kemampuan yang berkenaan
dengan aktivitas nyata pada dunia kerja atau dunia usaha selain teori
yang didapat di perkuliahan. Hal ini memberikan gambaran
sesunggguhnya tentang dunia kerja yang terjadi didalamnya terdapat
akomodasi berbagai konsep dan teori dengan persoalan-persoalan
praktis yang dihadapi serta upaya pemecahannya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Kedua orang tua yang selalu berdoa dan memberi restu
untuk menuntut ilmu di lapangan.
Ibu Geise Arisandi, S.Si, MP, selaku Kepala Laboratorium
Kimia Agro yang telah memberikan izin untuk bekerja dan
menuntut ilmu di lapangan.
6
Bapak Lian Millian, S.Si, selaku pembimbing lapangan
utama atas kesediaan membimbing dan mengarahkan
penulis selama PLAK berlangsung.
Bapak Asep Sopian, Amd, selaku pembimbing umum, atas
motivasi, dukungan dan nasehatnya selama penulis
melakukan PLAK.
Seluruh staf Kimia Agro, harapan dan doa selalu tetap
bersemangat menjalani amanah yang diembankan.
Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si, selaku dosen
pembimbing PLAK atas dukungannya selama penulis
melakukan PLAK.
Teman-teman seperjauangan dari Kimia UPI dan adik-adik
SMKN 7, atas kerja sama, semoga persahabat kita takan
pernah terputus.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan bagi yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr.WB
Bandung, Februari 2014
Devita Putri Herwiandani
7
DAFTAR ISI
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Program Pengalaman Lapangan mahasiswa Non-
Kependidikan (PPL NON-DIK) merupakan bagian integral dari
proses pendidikan akademik pada jenjang S1 yang dimaksudkan
untuk menyediakan pengalaman belajar kepada mahasiswa
dalam situasi nyata di Lapangan dalam upaya mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan oleh masing-masing prodi di
lingkungan UPI secara utuh (Universitas Pendidikan Indonesia,
2012).
Dalam konteks pencapaian kompetensi yang telah
ditetapkan, PPL NON-DIK memiliki fungsi dan peranan yang
sangat strategis. Di dalam PPL NON-DIK, para mahasiswa pada
hakikatnya melakukan aktivitas belajar dengan bekerja pada
suatu unit atingc atau lembaga tertentu. Pada program tersebut,
para mahasiswa tidak hanya dituntut menggunakan pengetahuan
dan keterampilan akademik yang telah diperoleh melalui
perkuliahan sesuai dengan tuntutan nyata dalam situasi kerja,
tetapi juga dituntut untuk mendapat pengalaman kerja atingcnal
serta mengintegrasikan pengalamannya itu ke dalam pola
perilaku dirinya sebagai pribadi yang efektif dan produktif.
Dengan PPL NON-DIK, para mahasiswa diharapkan dapat
mencapai kompetensi yang ditetapkan oleh masing-masing
prodi.
Instalasi Laboratorium Kimia Agro merupakan salah satu
unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah
9
Departemen Pertanian Provinsi Jawa Barat. Instalasi ini pada
awalnya didirikan untuk mengawasi baku mutu, peredaran
pupuk, dan pestisida. Seiring berjalannya waktu, tugasnya
bertambah meliputi analisis mutu tana analisis makanan serta
analisis air.
Dengan beragamnya kegiatan analis yang dapat
dilakukan, maka dimungkinkan untuk diadakannya Program
Latihan Akademis Kimia (PLAK) oleh mahasiswa. Kegiatan
PLAK di Instalasi Laboratorium Kimia Agro Lembang
dilaksanakan pada bulan Januari 2014. Secara garis besar,
agenda yang dilakukan meliputi observasi dan analisis. Kegiatan
observasi mencakup pengenalan terhadap struktur organisasi,
staf administrasi dan staf laboratorium alat dan bahan, prosedur
keselamatan kerja, serta peraturan yang berlaku. Sedangkan
kegiatan analisis mencakup penentuan analisis pestisida yang
berasal daru konsumen.
Sebagai timbal balik dari hasil Program latihan Akademis
Kimia yang telah dilakukan, dibuktikan dengan pembuatan
laporan dari seluruh rangkaian kegiatan PLAK. Pada program
PLAK ini pekerjaan yang dilakukan meliputi analisis kadar
bahan aktif ditiokarbamat dan juga glifosat pada sampel
fumngisida.
1.2. Tujuan 1.2.1. Tujuan Umum
Secara umum PPL NON-DIK bertujuan
menyediakan wahana belajar kepada mahasiswa dalam
mengintegrasikan kompetensi akademik dan kompetensi
atingcnal secara utuh sesuai dengan yang telah ditetapkan
10
oleh masing-masing prodi. Pengalaman belajar yang
dimaksud meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan
sebagai atingcnal, serta mampu mengaplikasikan ilmunya
dalam dunia kerja.
Secara umum, tujuan pelaksanaan PPL NON-DIK adalah :1. Mengenal secara cermat dunia kerja
2. Menerapkan berbagai pengetahuan dan keterampilan
akademik (soft dan hard skills) secara utuh dalam
situasi nyata dilapangan kerja
3. Mendapatkan pengalaman kerja atingcnal di lapangan
sesuai dengan bidang ilmu/keahliannya
4. Mengintegrasikan berbagai pengalaman belajar dan
penghayatan dalam upaya pencapaian kompetensi
utuh program studi sebagaimana yang telah ditetapkan
program studi
5. Membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri baik
secara mental maupun spiritual dalam menghadapi
kondisi dunia kerja yang sesungguhnya
6. Memberikan apresiasi terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan
7. Memperkokoh hubungan antara pihak kampus dengan
dunia kerja sehingga dapat membuka peluang kerja
bagi mahasiswa di masa yang akan ating
(Universitas Pendidikan Indonesia, 2012)
11
1.2.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan Program Latihan Akademis Kimia
(PLAK) ini secara khusus yaitu melakukan analisis bahan
aktif ditiokarbamat pada fungisida
1.3. Ruang Lingkup
Pada Instalasi laboratorium kimia agro lembang terdapat
beberapa pengujian sampel. Sampel yang diuji di instalasi
laboratorium kimia agro diantaranya tanah, air, pupuk,
formulasi, pupuk dan makanan.
1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Program Latihan Akademis Kimia (PLAK) yang telah
berlangsung dilaksanakan di Instalasi Laboratorium Kimia Agro
Lembang. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Senin tanggal 6
Januari 2014 hingga Kamis 30 Januari 2014. Kegiatan ini
berlangsung selama 18 kali pertemuan dan setiap pertemuannya
berlangsung selama 8 jam kerja.
12
BAB II
TINJAUAN KELEMBAGAAN
2.1. Tinjauan Umum Lembaga
Laboratorium Kimia Agro adalah salah satu Instalasi
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berada dibawah Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat yang
melaksanakan tugas pokok di bidang pengujian mutu pupuk
dan pestisida pada produk pertanian tanaman pangan dan
hortikultura.
Sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Barat No.22
Tahun 2003 Instalasi Laboratorium Kimia Agro mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas operasional Balai di
bidang pengujian mutu pupuk (ating, an ating, agens hayati /
bio pestisida) tanah (ating hara, analisis air (fisika kimia) dan
makanan serta pestisida (analisa mutu pestisida / agens
hayati/bio pestisida, analisa residu, uji efikasi pestisida di
lapangan).
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Instalasi Laboratorium
Kimia Agro mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan teknis operasional pendaftaran, pengawasan
dan pengujian mutu residu tanaman pangan dan
hortikultura.
b. Pelaksanaan teknis operasional kegiatan pemantauan,
penyimpanan, peredaran dan penggunaan pupuk pestisida13
c. Pelaksanaan ketata-usahaan Instalasi.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, maka secara
atingc personal laboratorium melaksanakan pengawasan ke
kios dan petani di seluruh kabupaten dan kotamadya di Jawa
Barat untuk mengambil contoh pestisida dan pupuk yang
diduga palsu, untuk kemudian dianalisis formulasinya dan
dilaporkan hasilnya ke Dinas Pertanian Kabupaten dan
Kotamadya.
Labortorium juga memerima sampel pupuk dan
pestisida yang berasal dari kabupaten atau kotamadya sebagai
hasil pemantauan dan pengawasan di lapangan. Sampel
tersebut dianalisis, kemudian hasilnya diinformasikan kepada
dinas yang bersangkutan.
Selain dari Dinas Pertanian Kabupaten atau Kotamadya,
sampel juga berasal dari petani swasta serta mahasiswa. Hasil
analisis diusahakan secepat dan seakurat mungkin untuk
mempercepat proses penyelidikan apabila sampel pupuk dan
pestisida terbukti palsu.
Tujuan Berdirinya Instalasi Laboratorium Kimia Agro
Dinas Pertanian Tanaman Pangan mendirikan instalasi
Laboratorium Kimia Agro dengan tujuan :
a) Membantu penanganan kasus-kasus penyalahgunaan
pupuk dan pestisida sehingga dapat diselesaikan secara
tepat dan tuntas yang pada akhirnya akan menekan
14
frekuensi dan intensitas penyalahgunaan pupuk dan
pestisida di masa yang akan ating
b) Menunjang secara nyata pengembangan agro bisnis di
Jawa Barat dengan keberadaan laboratorium pestisida
terutama dalam hal pemasaran produk pertanian secara
internasional
c) Menunjang pelestarian sumber daya alam melalui
penekanan pencemaran lingkungan
d) Menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
melalui pendapatan dalam bentuk biaya analisis pupuk
dan pestisida baik pada kasus pemalsuan maupun uji
residu pada produk yang akan dipasarkan
e) Menunjang peningkatan produksi pertanian dan
kesejahteraan petani melalui penggunaan sarana produksi
pertanian terutama pupuk dan pestisida yang lebih
terjamin kualitasnya
f) Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan kualitas produksi pertanian terutama dari
kangdungan residu pestisida
2.2. Sejarah Singkat
Laboratorium Kimia Agro didirikan pada Tahun 2002, berlokasi di Jl. Tangkuban Perahu Km.22 Cikole – Lembang 40391, Telp./Fax. (022) 2784949, BANDUNG. E-mail : [email protected]
2.3. Struktur Organisasi
15
16
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Pestisida
Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk
membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Berdasarkan asal
katanya pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pest berarti hama
dan cida berarti pembunuh. Yang dimaksud hama bagi petani sangat
luas yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, nematoda (cacing
yang erusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan. Menurut peraturan Pemerintah No. 7 tahun
1973 (yang dikutip oleh Djojosumarto, 2008) pestisida adalah semua
zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk :
Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-
penyakit yang merusak tanaman atau hasil-hasil pertanian.
Memberantas rerumputan.
Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau
bagian-bagian tanaman, tidak termasuk pupuk.
Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-
hewan peliharaan dan ternak.
Memberantas dan mencegah hama-hama air. \
17
Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-
jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat
pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-
binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan
pada tanaman, tanah dan air.
18
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Prosedur Kerja
1. Penetapan Bahan Aktif Ditiokarbamat
Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan
kadar diotiokarbamat atau senyawa yang dapat
menghasilkan CS2 dalam suatu formulasi yang mengandung
mandeb, zineb, propineb, mancozeb, tiram, dan ziram.
Prinsip metode pengujian bahan aktif
ditiokarbamat yaitu proses dekstruksi oleh asam dengan
pemanasan. H2S yang dilepaskan ditangkap dengan
Cd(CH3COOH) dan CS2 yang dihasilkan ditangkap dengan
larutan KOH dalam metanol menjadi senyawa ksantat dan
di titrasi oleh larutan iod.
Alat dan Bahan :
Alat
a. Absrber Meyer
b. Mantel Heater
c. Vaccum Pump
d. Buret
e. Alat gelas Umum
Bahan
a. Pereaksi KOH dalam metanol
b. Larutan iod 0,1 N
19
c. H2SO4 4N
d. Larutan EDTA 30%
e. Larutan iod 0,1 N
f. Larutan Kanji segar
g. Larutan CH3COOH
h. Larutan Cd(CH3COOH)2 10%
i. Larutan Fenolftalein 0,5%
j. Batu didih
Langkah Kerja
Pasang rangkaian alat absorber meyer. Timbang
dengan telit 0,25 gram sampel fungisida yang akan diuji,
labu masukkan ke dalam labu destruksi dan beri 2 butir batu
dididh. Masukkan 25 mL Cd(CH3COOH)2 kedalam
absorber I dan KOH ke dalam absorber II. Alirkan air
pendingin ke dalam labu destruksi. Masukkan 10 mL
larutan EDTA dan 50 mL H2SO4 panas kedalam labu labu
destruksi serta 2 butir batu didih. Panaskan dan hidupkan
alat vakum juga atur kecepatan alir vaccum pump. Didihkan
selama 20 menit sementara vacum tetap dialikan. Setelah itu
matikan pemanas dan biarkan 10 menit, kemudian matikan
pendingin. Lepaskan absorber II yang berisi larutan KOH
damalm metanol, masukkan larutan tersebut kedalam
Erlenmeyer 500 mL, bilas labu dan tabung tersebut dengan
aquades hingga volume 200 mL lalu tambahkan 3 tetes
indikator PP. Larutan tersebut kemudian dinetralkan dengan
penambahan CH3COOH 30%. Tambahkan beberapa tetes
20
larutan kanji 1% sebagai indikator. Larutan dititrasi dengan
larutan Iod 0,1 N hingga menimbulkan warna ungu tua.
Cara Menyatakan Hasil
% CS2 ¿ mL Iod ×76 , 14 × N IodW × 1000
% Propineb ¿%CS 2×1,903
% Mancozeb ¿ mL Iod ×13,551× N IodW
Keterangan:
W : Berat sampel (gram)
76,14 : Faktor perkalian untuk menghitung CS2
1,903 : Faktor perkalian untuk menghitung kadar Propineb
13,551 : Faktor perkalian untuk menghitung kadar
Mancozeb
4.2 Pembahasan
Pengujian bahan aktif ditiokarbamat bertujuan untuk mengetahui
kadar pestisida yang mengandung maneb, zineb, propineb, thiram,
mankozeb, dan ziram. Prinsip pengujian bahan aktif ditiokarbamat,
yaitu senyawa-senyawa ditiokarbamat, didestruksi oleh asam dengan
pemanasan. Pemanasan ini bertujuan agar terjadi reaksi penguraian
yang menghasilkan gas H2S dan CS2. Gas CS2 yang terbentuk akan
bereaksi dengan Cd(CH3COO)2 dan menghasilkan endapan kuning
kadmium sulfida sedangkan gas H2S bereaksi dengan KOH
membentuk senyawa xantat.
21
Kode
Sampel
Berat
Sampel
mL
Iod
N
Iod
%
CS2
%
Bahan
Aktif
Keterangan
1117 0,2579 g Mancozeb
64%
1515 0,2607 g Mancozeb
80%
1511 0,2515 g Propineb
70%
1381 0,2501 g Mankozeb
73,8%
42 0,2505 g Mankozeb
90%
Kisaran toleransi pengukuran bahan aktif fungisida menurut
Direktorat Bina Perlindungan Tanaman Pangan yang diperbolehkan
berkisar ± 2,5% dari kadar yang tertera pada kemasan fungisida.
22
23