Laporan Fix

34
KERANGKA ACUAN KERJA Manajemen Survei dan Pemetaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi dalam pemanfaatan sumber daya alam, maka kebutuhan informasi geografi suatu wilayah dalam skala yang lebih detail merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat mendesak untuk disegerakan pengadaannya. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka pihak-pihak yang berkepentingan dengan adanya kebutuhan akan informasi yang lebih detail tentang kondisi topografi suatu daerah dengan terpaksa mengadakan survey dan pemetaan sendiri berhubung tertinggalnya atau terlambatnya Indonesia dalam memetakan seluruh wilayahnya untuk peta skala besar. Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi/tanah yang dinyatakan dengan garis ketinggian (kontur) memperlihatkan unsur-unsur asli atau alam dan unsur-unsur buatan manuasia seperti jalan, bangunan, sungai, saluran dan lain sebagainya diatas muka bumi ini. Unsur- unsur tersebut dapat dikenal (diidentifikasi) dan pada umumnya diusahakan untuk diperlihatkan pada posisi sebenarnya. Peta topografi disebut juga sebagai peta umum (bersifat umum) sebab dalam peta topografi tersebut unsur-unsur yang disajikan bukan hanya satu jenis saja, tetapi justru dicoba

Transcript of Laporan Fix

Page 1: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

PemetaanBAB  I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi dalam

pemanfaatan sumber daya alam, maka kebutuhan informasi geografi suatu wilayah dalam

skala yang lebih detail merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat mendesak

untuk disegerakan pengadaannya.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka pihak-pihak yang berkepentingan

dengan adanya kebutuhan akan informasi yang lebih detail tentang kondisi topografi

suatu daerah dengan terpaksa mengadakan survey dan pemetaan sendiri berhubung

tertinggalnya atau terlambatnya Indonesia dalam memetakan seluruh wilayahnya untuk

peta skala besar.

Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi/tanah

yang dinyatakan dengan garis ketinggian (kontur) memperlihatkan unsur-unsur asli atau

alam dan unsur-unsur buatan manuasia seperti jalan, bangunan, sungai, saluran dan lain

sebagainya diatas muka bumi ini. Unsur-unsur tersebut dapat dikenal (diidentifikasi) dan

pada umumnya diusahakan untuk diperlihatkan pada posisi sebenarnya.

Peta topografi disebut juga sebagai peta umum (bersifat umum) sebab dalam peta

topografi tersebut unsur-unsur yang disajikan bukan hanya satu jenis saja, tetapi justru

dicoba untuk menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi ini. Penyajian

tersebut sudah tentu dengan memperhitungkan skala. Jadi peta topografi dapat digunakan

untuk bermacam-macam tujuan.

Peta topografi dikenal sebagai peta dasar yang digunakan sebagai sarana

perencanaan umum untuk suatu pekerjaan perencanaan pemgembangan suatu wilayah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud diadakannya pekerjaan pengukuran dan pemetaan topografi adalah untuk

mendapatkan informasi yang lebih rinci bentuk permukaan tanah secara umum yang

dilengkapi dengan tampakan-tampakan khas, baik berupa unsur-unsur alami maupun

unsur-unsur buatan dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, dengan tujuan

Page 2: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaanmemberikan informasi topografi suatu wilayah yang akan mendukung pengambilan

keputusan secara tepat.

1.3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan Pengukuran untuk Survey dan Pemetaan Topografi

yang akan dilaksanakan meliputi :

1. Persiapan

a. Kantor

Administrasi

Pengadaan Peta Dasar dan Peta Kerja

Peralatan + Personil

b. Lapangan

Mobilisasi

Orientasi Lapangan

2. Pelaksanaan

Pematokan dan Pemasangan Tugu/Bench Mark

Pengukuran Kerangka Horisontal dan Vertikal

Pengukuran Situasi

3. Pekerjaan Studio

Pengolahan data

Editing data dan Penggambaran

Plotting peta hasil penggambaran (hard copy)

Pelaporan

1.4 WAKTU PELAKSANAAN

1. Kegiatan ini dilaksanakan selama 11 (sebelas) minggu sejak penandatanganan Surat

Perjanjian Kerja (SPK)

2. Pelaksana diwajibkan untuk membuat program kerja dan bagan kegiatan personil untuk

melaksanakan kegiatan sebagaimana termaktub dalam KAK ini. Jadwal penugasan

Page 3: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaanpersonil harus disusun sedemikian rupa sehingga pemanfaatan personil dapat

berdayaguna dan berhasilguna (efektif dan efisien).

1.5 SUMBER DANA

Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan Optimalisasi Lahan

Kampus STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa adalah sebesar Rp 3.091.404.000,- (Delapan

Milyar Seratus Empat Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Rupiah)

sudah termasuk PPN 10%.

1.6 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dengan tujuan untuk menata dan

mengatur pola kerja secara efektif dan efisien.

Sebelum tim pelaksana lapangan mulai bekerja, volume pekerjaan dan jenis kegiatan

yang akan dilaksanakan telah diperhitungkan/diperkirakan. Dengan demikian struktur

organisasi proyek yang efektif, efisien telah dideskripsikan secara jelas tugas dan tanggung

jawab masing-masing personil serta hubungan kerja antara satu dengan lainnya.

Selanjutnya saat pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan kegiatan-kegiatan lainnya,

dilakukan koordinasi baik dalam organisasi pelaksana sendiri maupun dengan Pemilik

pekerjaan dan Pimpinan setempat.

Tim pelaksana yang terlibat dalam pekerjaan ini adalah:

1. Tenaga Ahli Geodesi

Tenaga ahli Geodesi sekaligus Team Leader adalah penanggung jawab pekerjaan mulai

dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pembuatan laporan akhir.

2. Surveyor (Asisten Geodetic)

Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan studio dimana secara

struktural dibawah pengawasan atau koordinasi team Leader tetapi tidak membawahi

tenaga yang terlibat pengolahan data.

Page 4: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan3. Asisten Surveyor

Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan tenaga lokal.

4. Data processing

Data Processing diwajibkan yang mempunyai latar belakang pendidikan geodesi, agar

dapat menganalisasi kesalahan yang disebabkan dalam pekerjaan. Data processing

merupakan pelaksana untuk editing dan proses pembuatan peta digital hingga pembuatan

peta garis dalam bentuk hard copy.

Page 5: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

PemetaanBAB II

METODOLOGI

2.1 PERSIAPAN PEKERJAAN

A. PERSIAPAN KANTOR

Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan yang meliputi:

1. Persiapan dan pembuatan dokumen kontrak

Tahapan pekerjaan Persiapan Kontrak terdiri dari beberapa kegiatan yang meliputi :

Pembuatan usulan teknik

Pembuatan usulan biaya

Pembuatan dokumen administrasi

2. Pengurusan surat-surat yang berkaitan dengan perijinan

3. Pengumpulan data pendukung proses pekerjaan lapangan

4. Pencarian informasi keadaan/kondisi lapangan

5. Pembuatan rencana pekerjaan pengukuran

6. Persiapan Tim Pengukuran dan peralatan ukur

Tim Pengukuran/Personil

Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga-tenaga survey yang berpengalaman.

Personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:

1. Team Leader/Geodetic Engineer

2. Chief Surveyor

3. Surveyor

4. Asisten Surveyor

5. Data Processing

Peralatan Survey

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu peralatan yang akan

digunakan. Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga

data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi).

Page 6: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

PemetaanPeralatan yang harus dipersiapkan antara lain:

1. Alat ukur teodolite Total Station yang mempunyai ketelitian pembacaan sudut terkecilnya

1 (satu) detik dan akurasi pengukuran jaraknya 5 + 3 ppm serta perlengkapannya

2. Komputer (hardware dan software) + printer ukuran A3

3. Kamera

4. Kompas (Shunto), GPS Navigasi

5. Perlengkapan lapangan

B. PERSIAPAN LAPANGAN

Pekerjaan yang berkaitan dengan persiapan lapangan terdiri dari beberapa kegiatan antara

lain :

Mobilisasi Tim Pengukuran

Persiapan base camp

Persiapan tenaga pembantu (tenaga lokal)

Persiapan material yang dibutuhkan

Koordinasi dengan instansi terkait

Pengenalan medan secara umum (orientasi lapangan)

Meneliti titik kontrol pemetaan yang dapat digunakan sebagai referensi atau titik ikat,

misalnya titik kontrol hasil survey terdahulu

Menentukan lokasi pemasangan titik-titik kontrol pemetaan

Menentukan batas-batas areal pengukuran/pemetaan topografi

2.2 PELAKSANAAN LAPANGAN

Pemetaan topografi dilaksanakan dengan melakukan pengukuran kerangka dasar yang terdiri

dari pengukuran kerangka dasar horisontal dan vertikal. Pengukuran tersebut dilakukan pada

seluruh batas (garis terluar) dari area yang akan dipetakan. Tujuan pembuatan kerangka dasar ini

adalah untuk membuat titik kontrol dan referensi untuk keperluan pengukuran selanjutnya,

misalkan pembuatan poligon cabang (cut lines), pengukuran situasi dan detail topografi.

Secara umum tahapan pelaksanaan lapangan adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan dan pemasangan tugu (Bench Mark)/Patok Poligon

2. Pengukuran Kerangka dasar Horisontal dan Vertikal

Page 7: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan3. Pengukuran situasi dan detail topografi

A. PEMBUATAN DAN PEMASANGAN BM/PATOK POLIGON

a. Penyebaran Bench Mark (BM) terlebih dahulu direncanakan pada peta kerja dan

diasumsikan dipasang beberapa buah BM. Bench Mark yang dipasang tersebut dalam

pelaksanaannya dapat diikatkan terhadap Titik Kerangka Nasional (apabila ada) yang

dipasang dan diukur oleh Bakosurtanal atau Badan Pertanahan Nasional (BPN),

sehingga menjadi satu sistem dengan Peta Nasional.

b. Secara umum pemasangan BM harus ditempatkan pada tempat yang stabil dan

mengutamakan keamanan dan mudah ditemukan bila saat diperlukan, hal tersebut

menjadi penting karena tugu yang terpasang tersebut akan dipakai untuk rekonstruksi.

Agar mudah terlihat warna tugu tersebut diberi warna yang mencolok. Hal tersebut

berlaku juga untuk pemasangan patok poligon.

c. Jarak antar patok poligon dapat dipasang 50 m atau disesuaikan dengan keadaan

medan dan kemampuan jangkauan alat. Persyaratan tersebut dimaksudkan untuk

mengontrol kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran.

d. Bench Mark dibuat sepasang pada posisi:

1. Titik Awal Pengukuran

2. Pojok/titik sudut batas-batas utama area pemetaan (kerangka dasar)

3. Pada setiap kerapatan 1000 meter dari seluruh area pemetaan

e. Spesifikasi Bench Mark dan Patok Poligon :

1. BM pada titik awal dan titik sudut kerangka dasar dibuat dari beton dengan ukuran :

20 x 20 cm dengan panjang 120 cm, ditanam ke dalam tanah sedalam 100 cm

2. BM pada kerapatan 1000 meter dibuat dengan pipa PVC ukuran 3 (tiga) inchi

dengan ukuran panjang 120 cm, ditanam ke dalam tanah sedalam 100 cm

3. Patok poligon dibuat dari kayu keras dengan diameter 5 cm, panjang 40 cm,

ditanam ke dalam tanah sedalam 25 cm

B. PENGUKURAN KERANGKA DASAR HORISONTAL

Dari hasil perencanaan pada peta kerja akan didapatkan jumlah jalur poligon, jumlah

loop poligon, jumlah BM yang dipasang, perkiraan jumlah jarak poligon, serta penetapan

Page 8: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaanjumlah jalur poligon utama dan poligon cabang, sehingga pada dasarnya untuk

pengukuran kerangka dasar horisontal terdapat dua jenis pekerjaan poligon yaitu :

a. Pengukuran Poligon Utama

b. Pengukuran Poligon Cabang

C. PENGUKURAN POLIGON UTAMA

Pengukuran poligon utama, digunakan sebagai kerangka acuan untuk mendapatkan

kerangka dasar horizontal (X,Y,Z) yang mempunyai keandalan ukuran, dimana

keandalan ukuran tersebut dinyatakan oleh ketelitian penutup sudut dan ketelitian linier

jaraknya. Karena poligon utama merupakan titik dasar teknik maka diperlukan

persyaratan tertentu pada pelaksanaan pengukurannya.

Pengukuran poligon utama dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Pengukuran poligon utama ini menggunakan alat ukur teodolite Total Station

yang mempunyai ketelitian pembacaan terkecilnya 1 (satu) detik

b. Untuk memperkecil salah penutup sudut, pengukuran panjang sisi polygon

diusahakan mempunyai jarak yang relatif jauh (minimum 50 m).

c. Dihindari melakukan pengukuran sudut lancip (< 60o) yang dapat memperbesar

kesalahan penutup sudut.

d. Guna memperkecil kesalahan penempatan target prisma digunakan metoda

centering optis yaitu tinggi tripod/kaki tiga target depan akan menjadi tinggi

tripod alat pada perpindahan alat kesisi polygon berikutnya.

e. Pengukuran poligon dilakukan tertutup atau terikat sempurna.

f. Titik-titik poligon harus diikatkan dengan titik-titik kerangka dasar horisontal

yang berada pada sistem daerah atau lokasi yang akan dipetakan.

g. Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 10”n, dimana n adalah jumlah

titik pengamatan/polygon (dimungkinkan melakukan kesalahan pengukuran sudut

tidak lebih dari 10 detik dikali akar dari jumlah titik pengamatan/polygon).

h. Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/10.000 (dimungkinkan melakukan

kesalahan pengukuran jarak tidak lebih dari 1 meter untuk setiap jarak 10 km)

Page 9: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

PemetaanD. PENGUKURAN POLIGON CABANG

Maksud dilakukan pengukuran poligon cabang adalah untuk pengikatan titik-titik

detail ditengah-tengah areal pengukuran yang jauh dari jalur poligon utama hingga

dengan adanya titik-titik poligon cabang akan memperbanyak cakupan titik detail yang

ada di lapangan.

Pengukuran poligon utama dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Pengukuran sudut dan jarak menggunakan alat ukur yang sama dengan pengukuran

poligon utama

b. Poligon cabang dibuat pada setiap jarak 50 meter

c. Pengukuran poligon cabang menggunakan metode terikat sempurna, diikatkan pada

titik kerangka dasar/poligon utama

d. Pengukuran beda tinggi untuk poligon cabang/cut lines dilakukan dengan cara

trigonometris

e. Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 20”n, dimana n adalah jumlah titik

pengamatan/poligon.

f. Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/5.000

g. Toleransi ketelitian beda tinggi adalah 40 mm D, (D = jumlah panjang jarak jalur

pengukuran dalam kilometer), kecuali pada jalur dimana diletakkan posisi BM

toleransinya 20 mm D

E. PENGUKURAN KERANGKA DASAR VERTIKAL

Pengukuran Kerangka Vertikal dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pengukuran kerangka dasar vertikal menggunakan alat ukur theodolite Total Station

yang mempunyai ketelitian pembacaan terkecilnya 1 (satu) detik yang pengambilan

datanya bersamaan dengan pengukuran titik-titik kerangka dasar horisontal

b. Titik-titik kerangka dasar vertical diikatkan dengan titik-titik kerangka dasar vertikal

yang berada pada sistem daerah atau lokasi yang akan dipetakan

c. Pengukuran dilakukan dengan cara trigonometris

d. Toleransi ketelitian beda tinggi adalah 15 mm D, (D = jumlah panjang jarak jalur

pengukuran dalam kilometer),

Page 10: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

PemetaanF. PENGUKURAN SITUASI DAN DETAIL TOPOGRAFI

Untuk menampilkan peta tiga dimensi maka dilakukan pengukuran situasi dan detail

dimana obyek yang diukur adalah segala obyek yang ada di lapangan baik berupa detail

alam maupun detail buatan manusia.

Pengukuran situasi dan detail dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Pengukuran situasi dilakukan dengan cara trigonometris

b. Akurasi alat yang digunakan minimal 30”

c. Pengukuran situasi dilakukan dengan metode grid dengan kerapatan maksimal 15

meter

d. Jika terdapat perubahan bentuk pada topografi maka perubahan tersebut harus diukur

e. Setiap data pengukuran harus dilengkapi dengan sketsa lapangan

f. Setiap data ukur harus diberi kode seperti kaki slope, kepala slope, elevasi, alur

(creek), jalan, sungai, rawa dll.

g. Pengukuran sungai, alur (creek), jalan dilakukan oleh tim khusus (tersendiri)

h. Pengukuran harus diikatkan pada titik-titik poligon utama dan poligon cabang

i. Toleransi ketelitian linear pengukuran situasi adalah 1 : 1.000

j. Pengukuran jalan dilakukan pada kedua sisinya dengan kerapatan maksimal 20 meter

k. Pengukuran sungai dilakukan pada tepi atas, tepi bawah dan as dengan kerapatan

maksimal 15 meter

l. Pengukuran alur dilakukan pada as dengan kerapatan maksimal 15 meter

2.3. PENGGAMBARAN DETIL TEKNIS

Pembuatan gambar rencana konstruksi selengkapnya dilakukan setelah draft perencanaan

teknis disetujui oleh pengguna jasa. Gambar rencana konstruksi yang dibuat mencakup:

1. Gambar peta lokasi proyek;

2. Gambar layout plan;

3. Gambar potongan melintang;

4. Gambar detail.

Page 11: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan2.4. PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI

Perkiraan biaya konstruksi harus dipersiapkan untuk setiap tahapan konstruksi yang

direncanakan sesuai item pekerjaan dan harga satuan disajikan secara terpadu. Kuantitas

akan disertai dengan data pendukung perhitungannya sedangkan harga satuan akan merujuk

pada referensi harga satuan baru dan masih berlaku.

Perencanaan harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan secara rinci dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Kuantitas pekerjaan;

2. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi yang

dipakai;

3. Perhitungan kuantitas harus dilakukan secara keseluruhan.

4. Kuantitas pekerjaan harus dihitung sesuai dengan yang ada dalam gambar rencana.

2.5. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

a. Penyediaan oleh pengguna jasa

Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan harus

dipelihara oleh penyedia jasa.

b. Laporan dan Data

Laporan dan data-data pembuatan master plan, dokumen kontrak serta laporan yang

terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

c. Akomodasi, Transportasi dan sewa kantor kalau ada tersedia dalam daftar rencana

anggaran biaya.

d. Staf Pengawas/Pendamping

Yang bertindak sebagai wakil Pengguna Jasa adalah Staf dan Tim Teknis yang diangkat

oleh Pengguna Jasa.Fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan

oleh penyedia jasa berupa ruangan kantor yang dapat digunakan untuk rapat koordinasi.

2.6. ALIH PENGETAHUAN

Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan

pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan

pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf proyek.

Page 12: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan

2.7. PENDEKATAN KONSEP

Pendekatan konsep juga tidak terlepas dari pendekatan-pendekatan yang lain, yaitu :

a. Pendekatan Umum

Konsep penanganan pekerjaan yang sifatnya administratif dan non teknis, seperti :

persiapan, koordinasi dan demobilisasi personil dan alih pengetahuan lainnya yang

bersifat sebagai kegiatan penunjang.

b. Pendekatan Teknis

Konsep penanganan pelaksanaan pekerjaan utama, dengan adanya pemisahan

penanganan pekerjaan tersebut diharapkan tidak terjadi pemusatan kegiatan pada satu

bagian kerja, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

2.8. DISKUSI DAN ASISTENSI

Konsultan yang menangani pekerjaan ini mengadakan diskusi dengan Direksi pekerjaan

guna memperoleh masukan. Asistensi kepada pemberi pekerjaan diadakan minimum 2

(satu) kali setiap bulan, dengan permasalahan yang dibahas mengenai pekerjaan yang telah

diselesaikan, sekaligus menyampaikan alternative pilihan, guna memperoleh persetujuan

dan mengajukan program kerja selanjutnya. Untuk memudahkan monitoring pekerjaan agar

pihak Konsultan membuat buku Asistensi. Buku tersebut berisi catatan, tanggal dan bulan

mengenai perintah, hasil diskusi, persetujuan dan lain-lain dengan direksi serta sebagai

catatan pihak konsultan mengenai item/produk pekerjaan yang telah dilakukan/diselesaikan.

Catatan tersebut ditanda tangani oleh pihak Direksi (Asisten Perencana) dan pihak

konsultan. Untuk setiap bagian item/bab pekerjaan yang telah diselesaikan oleh konsultan

agar diasistensikan secara bertahap ke Direksi, sehingga bisa mengontrol/mengoreksi hasil

pekerjaan dengan baik.

2.9 PEKERJAAN KANTOR/STUDIO

Pekerjaan kantor/studio merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses pekerjaan

tahap akhir yang meliputi:

1. Pengolahan data-data kerangka dasar horizontal dan vertikal serta situasi

2. Pembuatan Peta (digital/garis)

Page 13: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

PemetaanA. PENGOLAHAN DATA

A1. HASIL PENGUKURAN KERANGKA DASAR

a. Pengukuran Kerangka Dasar dilakukan menggunakan alat ukur Teodolite Total

Station dimana data yang diamati dilapangan berupa sudut (vertikal & horizontal) dan

jarak serta variabel lainnya direkam langsung kedalam data kolektor atau pada

internal memori alat tersebut yang selanjutnya dapat di download/ditransfer kedalam

komputer PC atau Notebook menggunakan software yang tersedia misalnya Autoland

Development, SDR, Topcon dan lainnya untuk segera dapat diproses. Proses

download/transfer data ini dilakukan setiap hari sepulang dari lapangan untuk dapat

segera mengantisipasi dan merencanakan progress kerja selanjutnya. Data yang

diperoleh dari lapangan dihitung menggunakan hitung perataan pendekatan metoda

Bowditch atau Least Square (Perataan Kwadrat Terkecil).

b. Perhitungan koreksi beda tinggi berdasarkan jarak pengamatan pada setiap sisi

(proposional terhadap jarak)

c. Jika toleransi ketelitian tidak tercapai maka harus dilakukan pengukuran ulang pada

sisi yang salah

d. Perhitungan dapat diterima jika batas toleransi telah dipenuhi

A2. HASIL PENGUKURAN SITUASI DAN DETAIL TOPOGRAFI

a. Pengolahan data situasi dan detail topografi dilakukan dengan menggunakan software

survey

b. Sebelum data situasi dan detail topografi diolah, terlebih dahulu harus disiapkan garis

breaklines. Garis breaklines harus dibuat pada setiap :

1. Kepala dan kaki slope

2. Tepi atas dan tepi bawah sungai

3. As alur

4. Kedua tepi jalan

5. Surface editing

c. Proses pembuatan surface pada software survey berupa Triangulation Irreguler

Network (TIN) harus melibatkan seluruh data topografi (X,Y,Z) dan garis breaklines

Page 14: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaand. Surface editing dilakukan langsung pada TIN tetapi harus menggunakan garis

breaklines

e. Cek terhadap data situasi dan detail topografi dilakukan secara bertahap dengan

menampilkan gambar kontur yang dilengkapi dengan gambar situasi. Jika koordinat

kerangka dasar dan poligon cabang belum final, perhitungan koordinat data situasi

dan detail topografi dihitung dengan koordinat sementara.

f. Jika terdapat kekeliruan (data lapangan salah atau kurang) maka harus dilakukan

pengecekan ulang terhadap data situasi dan detail topografi.

g. Proses pembuatan surface final dengan menggunakan koordinat definitif dilakukan

secara bersamaan untuk seluruh area pemetaan, selanjutnya dilakukan proses

pembuatan kontur. Gambar kontur harus sesuai dengan sketsa lapangan.

B. PEMBUATAN PETA

Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran dan

titik-titik detail yang dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik ketinggian dan

obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal pekerjaan. Penggambaran

areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar dengan skala 1 : 1000, Interval kontur

0,5 meter, ukuran lembar peta A0 (1200 mm x 900 mm).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penggambaran peta antara lain :

1. Peta topografi harus memuat :

a. Judul peta

b. Peta lokasi proyek

c. Peta indeks

d. Lembar sheet

e. Arah Utara peta

f. Legenda

g. Garis kontur dengan interval 1 meter

h. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.

i. Bench Mark

j. Garis dan angka grid dengan interval 200 meter

Page 15: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan

2. Peta Traverse/Poligon harus memuat :

a. Judul peta

b. Peta lokasi proyek

c. Peta indeks

d. Lembar sheet

e. Arah Utara peta

f. Legenda

g. Bench Mark

h. Titik poligon kerangka dasar

i. Titik poligon cabang

j. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.

3. Pada peta digital (softcopy), setiap elemen/objek harus dibuat dalam layer tersendiri

2.10. LAPORAN DAN DATA

A. PEMBUATAN LAPORAN

Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan

pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara

umum, informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan.

Laporan yang akan disampaikan adalah :

a. Laporan Pendahuluan, berisi laporan mengenai rencana kerja

b. Laporan Mingguan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan mingguan

c. Laporan Bulanan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan bulanan

d. Laporan Akhir, berisi laporan hasil seluruh pekerjaan

B. PENYERAHAN DATA

Data-data yang diserahkan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan adalah :

a. Satu berkas laporan tertulis tentang pelaksanaan pekerjaan

b. Print out peta topografi skala 1 : 1.000

Page 16: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaanc. Print out peta traverse/poligon skala 1 : 1.000

d. Peta topografi dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software Autocad (file

dwg)

e. Peta traverse/poligon dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software Autocad

(file dwg)

f. Data asli hasil pengukuran

g. Data hasil perhitungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy

h. Koordinat topografi (Easting, Northing, Elevation, Code)

i. Foto dan deskripsi Bench Mark

Page 17: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

PemetaanBAB III

TENAGA AHLI DAN JADWAL

3.1 TENAGA AHLI

Dalam proses pelaksanaan proyek Survey dan Pemetaan diperlukan tenaga ahli yang

berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu. Adapun tenaga ahli dan tenaga pendukung yang

dibutuhkan, jumlah, dan uraian pekerjaannya akan dijelaskan pada bab ini.

3.1.1 Spesifikasi Tenaga Ahli

1. Team Leader

Minimal S-1 dengan pengalaman 8 (Delapan) tahun dalam

bidang survey dan pemetaan dan pembangunan System Informasi

Geografis.

Tugas dan tanggung jawab:

Mengkoordinir seluruh aktifitas tim dalam mengelola kegiatan baik di

kantor maupun di lapangan.

Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang berkaitan terhadap

kegiatan tim pelaksana pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan yang sedang

berlangsung.

Membuat jadwal kegiatan

Memonitoring progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.

Mengarahkan seluruh anggota tim dalam menyiapkan laporan yang

diperlukan.

Mengkaji ulang serta pengecekan seluruh hasil pekerjaan yang telah

dilaksanakan.

Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait.

Bertanggung jawab terhadap hasil akhir pekerjaan.

2. Chief Surveyor

Minimal S-1 Teknik geomatika dengan pengalaman 5 (lima)

tahun di bidang survey pengukuran.

Page 18: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan Mengkoordinir seluruh aktifitas tim dalam mengelola kegiatan di lapangan.

Memeriksa dan mengolah semua data hasil survei yang

berada di bawah tanggung jawabnya.

Bertanggung jawab atas kualitas hasil pengolahan data

pekerjaan.

Memonitoring progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.

3. Surveyor

Minimal S-1 Teknik geomatika dengan pengalaman 3 (tiga)

tahun di bidang survey pengukuran.

Mengkoordinir kegiatan tim-tim surveyor dalam melaksanakan pekerjaan

survey dan pemetaan topografi

Menyiapkan program kerja yang mengarahkan team surveyor topografi

dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Koordinasi dalam penentuan referensi yang digunakan oleh direksi

pekerjaan.

Memeriksa data lapangan dan membantu melakukan analisis data serta

mengarahkan tim dalam penggambaran.

Menghadiri diskusi dan memimpin asistensi pengukuran.

Bertanggung jawab terhadap hasil pengukuran topografi di lapangan.

4. Asisten Surveyor

Minimal D3 Teknik Geodesi dengan pengalaman 2 (dua) tahun

di bidang survey pengukuran.

Melaksanakan pekerjaan topografi sesuai dengan kerangka acuan kerja

(KAK).

Mengikuti diskusi perencanaan pengukuran yang dipimpin oleh Surveyor

Teliti dalam melakukan pengukuran.

Bertanggung jawab menjaga dan menggunakan peralatan survey.

Menggambar sketsa pengukuran di lapangan.

Page 19: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan Mencatat hal-hal yang diperlukan selain daripada data ukuran.

Melaporkan hasil pekerjaan kepada Surveyor serta masalah-masalah yang

dihadapi.

5. Data Processing

Minimal S-1 Teknik Geomatika dengan pengalaman 5(lima)

dibidang kartografi.

Mengolah data hasil pengukuran dilapangan secara digital menggunakan

software.

Mencetak formulir-formulir maupun berkas-berkas yang diperlukan untuk

menunjang kegiatan pengukuran.

Membantu editing data untuk penggambaran peta topografi serta desain

peta.

Memeriksa gambar-gambar yang telah diediting

Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan penyajian data.

Membuat laporan hasil akhir pekerjaan.

3.2 SPESIFIKASI ALAT

Untuk melaksanakan pengukuran topografi 1000 Ha, pembuatan dan

pemasangan Benchmark (BM) dan control point (CP) Peralatan yang harus

dibutuhkan yaitu:

1.Peralatan Lapangan

Digital Total Station Nikon DTM 352 sebanyak 4 (empat) buah

Waterpass (automatic leveling) digital sebanyak 4 (empat) buah

GPS Geodetik 4 (empat) unit

Perlengkapan survey antara lain ,Safety team, Handy Talky

Notebook sebanyak 2 (dua) unit

Printer 1 (satu) unit

Kendaraan Operasioanal lapangan

Kamera 4 (empat) unit

Page 20: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan

Team Leader

Chief Surveyor Chief Surveyor Chief Surveyor Chief Surveyor Chief Surveyor

Team 1

Team 2

Team 3

Team 4

Team 5

Data Processing

Data Processing

Data Processing

Data Processing

Data Processing

Data Processing

Data Processing

Data Processing

Data Processing

Data Processing

Peralatan tulis

2.Peralatan Studio

Komputer

Microsoft office

Printer A3

Plotter A0

Software AutoCad Land development

Software Arcgis

3.3 Struktur Organisasi

Berikut adalah bagan struktur organisasi tenaga ahli dalam proyek ini.

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi

Page 21: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan

3.3 JADWAL PELAKSANAAN DAN PERENCANAAN

Adapun rencana pelaksanaan dan perencanaan dijabarkan dalam barchart yang tertera

dibawah ini

Tabel 3.1 BarChart Jadwal Perencanaan Proyek

No Agenda Kegiatan Perencanaan Minggu Ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Persiapan

2. Orientasi Lapangan

4. Pengukuran Topografi

5. Olah Data

6. Pemasukan Laporan

6a. Laporan Pendahuluan

6b. Laporan Antara

6c. Draft Laporan Akhir

6d. Laporan Akhir

6e. Presentasi Laporan Akhir

7. Penyerahan Peta dan Data

Page 22: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan

BAB IV

RENCANA ANGGARAN BIAYA

4.1 ANGGARAN BIAYA

Biaya Langsung Personel

TABEL RINCIAN BIAYA PERSONIL

No

. Bidang Penugasan

Jumlah

Personil Hari

tarif per hari

(Rp)

Total Biaya

(Rp)

1 Team Leader 1 77 700,000 53900000

2 Chief Surveyor 5 77 600,000 231000000

3 Surveyor 40 42 500,000 840000000

4 Asisten Surveyor 40 42 300,000 504000000

5 Data Processing 10 49 350,000 171500000

TOTAL 1800400000

Biaya Langsung Non Personel

Tabel Rincian Biaya Langsung Non Personil

No

. Nama Alat

Jumla

h

Har

i

Tarif/hari

(Rp)

Harga Satuan

(Rp) Total biaya (Rp)

A.

Survey dan Pengumpulan

Data

1 GPS Geodetic+rover 10 42 600,000 252000000

2 Total Station 20 42 500,000 420000000

3 GPS Navigasi 10 42 100,000 42000000

4 Patok Kayu 5000 10,000 50000000

5 Patok Beton 20 250,000 5000000

Page 23: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

PemetaanSUB TOTAL A 769000000

B.

Fasilitas dan Peralatan

Kantor

1 Genset 3 42 400,000 50400000

2 Aki 10 42 300,000 126000000

3 Sewa Mobil+Supir 5 2 300,000 3000000

4 Penginapan 5 42 50,000 10500000

5 Makan (3xsehari) 96 63 30,000 181440000

6 Alat Tulis 5 100,000 500000

SUB TOTAL B 371840000

C

Produksi/Penggandaan

Pelaporan

1 Laporan Pendahuluan 2 150,000 300000

2 Laporan Antara 2 150,000 300000

3 Draft Laporan Akhir 2 150,000 300000

4 Laporan Akhir 2 150,000 300000

5 Gambar Kerja (Kalkir A1) 7 1,500,000 10500000

6

Dokumen Rencana Kerja &

Syarat 5 150,000 750000

7

Dokumen Rencana

Anggaran Biaya 2 100,000 200000

8

Back up data (softcopy/CD

Rom) 5 30,000 150000

SUB TOTAL C 12800000

D Biaya Tak Terduga 20,000,000 20,000,000

TOTAL BIAYA 1,173,640,000

Page 24: Laporan Fix

KERANGKA ACUAN KERJAManajemen Survei dan

Pemetaan

Total Biaya Keseluruhan

TABEL TOTAL KESELURUHAN DANA

No

. Jenis Biaya (Rp)

1 Biaya Langsung Personel 1800400000

2 Biaya Langsung Non Personel 1173640000

3 PPN 10% 117364000

TOTAL 3091404000