Laporan Fisiologi

34
BAB I DASAR TEORI Pengukuran tanda- tanda vital sangat diperlukan untuk memeriksa sebagian besar fungsi dasar tubuh. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh tenaga medis professional dan penyedia perawatan sebelum merawat seorang penderita. Tanda- tanda vital utama meluputi lima tanda utama yaitu: a. Tekanan darah b. Denyut nadi (kecepatan, irama, kualitas) c. Pernafasan (kecepatan, kedalaman, dan irama) d. Suhu tubuh, e. Berat badan, dan tinggi badan. A. Pengukuran Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding pembuluh darah yang diberikan oleh cairan darah. Pada dasarnya cara pengukuran tekanan darah ada 2 macam, yaitu: Cara Langsung Merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah yaitu dengan menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk dihubungkan dengan monometer. Cara Tak Langsung

description

LAPORAN FISIOLOGI VITAL SIGN Pengukuran tanda- tanda vital sangat diperlukan untuk memeriksa sebagian besar fungsi dasar tubuh. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh tenaga medis professional dan penyedia perawatan sebelum merawat seorang penderita. Tanda- tanda vital utama meluputi lima tanda utama yaitu:

Transcript of Laporan Fisiologi

Page 1: Laporan Fisiologi

BAB I

DASAR TEORI

Pengukuran tanda- tanda vital sangat diperlukan untuk memeriksa sebagian

besar fungsi dasar tubuh. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh tenaga

medis professional dan penyedia perawatan sebelum merawat seorang penderita.

Tanda- tanda vital utama meluputi lima tanda utama yaitu:

a. Tekanan darah

b. Denyut nadi (kecepatan, irama, kualitas)

c. Pernafasan (kecepatan, kedalaman, dan irama)

d. Suhu tubuh,

e. Berat badan, dan tinggi badan.

A. Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding

pembuluh darah yang diberikan oleh cairan darah. Pada dasarnya cara pengukuran

tekanan darah ada 2 macam, yaitu:

Cara Langsung

Merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan

darah yaitu dengan menggunakan jarum atau kanula yang

dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk dihubungkan dengan

monometer.

Cara Tak Langsung

Menggunakan alat monometer. Macam monometer bermacam-

macam seperti: tensimeter terbuka (tensimeter air raksa);

tensimeter tertutup (sphygmomanometer/ tensimeter pegas);

tensimeter pegas/ monmeter.

Tensimeter terdiri dari manset hawa, pompa karet, skrup, klep dan

manometer air raksa (tensimeter terbuka) atau tensimeter aeoroid

(manometer tertutup). Selain itu cara pengukuran tidak langsung

dapat pula digunakan tensimeter elektronik/ digital, yang dapat

dipasang di paha, lengan atas, pergelangan tangan, kepala atau jari

tangan.

Page 2: Laporan Fisiologi

Lazimnya pengukuran dilakukan pada A. Brachialis pada lengan atas atau

A. Femoralis pada tungkai atas. Panjang manset disyaratkan selebar kira- kira 2-

3 lingkar bagian tersebut. Teknik pengukuran dengan manmeterada 2 cara, yaitu:

1) Palpasi, hanya dapat menentukan systole

2) Aukultasi, dengan bantuan alat stetoskop. Dengan cara ini dapat

diukur tekanan systole maupun diastole. Sedangkan pada

tensimeter elektronik, selain dapat mengukur systole dan diastole

juga dapat mengukur kontraksi jantung atau denyut nadi.

Tekanan systole dihasilkan oleh dinding pembuluh darah setiap kali

jantung berkontraksi dan memompanya kedalam pembuluh darah. Tekanan

dialtoleadalah tekanan paling rendah ketika jantung istirahat dan sedang terjadi

pengisian darah. Satuan darah adalah “mmHg (millimeter air raksa)”. Seorang

tidak dapat mengukur tekanan darahnya sendiri kecuali menggunakan tensimeter

elektronik.

Table 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa

Kategori Sistole Diastole

Hipotensi < 90 mmHg < 60 mmHg

Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg

Normal < 130 mmHg < 85 mmHg

Nrmal Tinggi 130- 139 mmHg 85- 89 mmHg

Stadium 1

(Hipertensi ringan)

140- 159 mmHg 90- 99 mmHg

Stadium 2

(Hipertensi Sedang)

160- 179 mmHg 100- 109 mmHg

Stadium 3

(Hipertensi berat)

180- 179 mmHg 110- 119 mmHg

Stadium 4

(Hipertensi sangat berat

)

≥ 210 mmHg ≥ 120 mmHg

Sumber : WHO – International, European & British Hypertensi Society (2004)

Page 3: Laporan Fisiologi

Tekanan darah dapat berbeda dari nilai normal, tergantung keadaan faal

tertentu atau kelainan petologonis, seperti shock, gangguan faal ginjal, trauma

kapitis tumor adrenal dll. Keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari normal

disebut Hipotensi sedangkan tekanan darah lebih tinggi disebut Hipertensi.

Tekanan darah normaldewasa muda adalah 120/80 mmHg (berdasarkan suatu

konvensi nilai atas adalah nilai tekanan systole dan nilai yang bawah adalah

diastole). Nilai tekanan darah nrmal ini dapat dirubah sesuai dengan perjalanan

usia. Diagnose hipertensi pada umumnya ditegakkan setelah dilakukan

pengukuran secara berulang selama bebrapa hari.

a. Cara Pengukuran Tekanan Darah

Pemasangan manset dilakukan pada lengan kanan dengan pipa keluar

menghadap ke distal anggta badan. Pemasangan manset ini diletakkan di atas

fofea cubiti, setinggi letak jantung. Jika menggunakan tensimeter harus

diperhatikan letak manset, dapat diletakkan dipergelangan tangan kiri, lengan, jari

telunjuk tergantung pada jenisnya.

Pada cara palpasi perabaan dapat dilakukan pada A. Radialis dan A.

Brachialis, A.Karotis, A. Femoralis, sedangkan pada cara aukultasi dengan

bantuan tensimeter air raksa/ aneroid, stetoskop diletakkan tepat di atas ujung

distal A. Brachialis dekat manset. Pada cara aukultasi, praktikuan harus mencari

kelima fase Korotkoff, yaitu:

1) Saat mulai terdengarnya bising nadi (K-1 = tekanan sistole)

2) Saat bising nadi agak melemah dan memanjang (K-2)

3) Saat bising nadi mengeras kembali (K-3)

4) Saat bising nadi terdengar menjauh (K-4= tekanan diastole)

5) Saat nadi menghilang (K-5)

Lakukan pemeriksaan pada pencatatan tekanan darah secara bergantian

pada semua anggota kelompok. Lakukan pemeriksaan pada posisi berbaring,

duduk atau berdiri. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter/

sphygnmanometer air raksa, aneroid dan digital/ electronic tensimeter.

Page 4: Laporan Fisiologi

B. Denyut Nadi (Heart Rate)

denyut nadi adalah jumlah konsentrasi jantung per menit. Pemeriksaan

denyut nadi meliputi irama dan kekuatan konsentrasinya. Denyut nadi pada orang

dewasa muda normal adalah 60- 100 kali per menit. Pengukuran yang paling tepat

untuk denyut nadi adalah A. Karotis dan A. Brachialis karena lebih dekat dengan

aorta sehingga lebih kecil disortasinya. Denyut nadi ini dapat meningkat saat

berolah raga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun ke atas pada

umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari laki- laki. Olahragawan pada saat

istirahat dapat memiliki denyut mendekati 40 kali per menit. Keadaan ini

dianggap normal untuk olahragawan.

C. Frekuensi Nafas

Respirasi/ pernafasan adalah jimlah pernafasan per menit. Pernapasan pada

umumnya mempunyai kecepatan yang lebih rendah dan tidak teratur

dibandingkan denyut nadi, oleh karena itu penghitungan frekuensi napas

hendaknya dilakukan dalam satu menit untuk menghindari kesalahan. Selain

kecepatan/ frekuensi napas, dalam pemeriksaa (dada, perut, mulut, hidung), usaha

napas (berkaitan dengan ada sumbatan atau tidak), penggunaan otot- otot

tambahan, dan volume napas (pendek/ panjang/ dalam). Pengukuran dilakukan

ketika rang coba dalam keadaan istirahat, dengan menghitung beberapa kali

jumlah dada terangkat per menit. Jimlah respirasi normal pada orang dewasa

adalah 15- 20x/ menit ketika istirahat. Kecepatan respirasi dapat meningkat pada

kndisi demam, sakit atau kondisi kesehatan lain.

D. Suhu Tubuh

suhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda. Suhu tubuh bagian dalam tubuh

adalah yang paling tinggi, dan semakin keluar semakin rendah. Selain itu, suhu

tubuh dapat terjadi variasi dalam sehari, yaitu mencapai 0,6°c (1°F), tertinggi pada

jam 8.00- 11.00 dan terendah pada jam 4.00- 6.00 pagi. Selain itu, suhu seseorang

dapat bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivitas yang baru dilakukan,

konsumsi makanan dan minuman, saat siklus menstruasi dll. Secara normal suhu

tubuh manusia adalah 36,5°C (97,8°F) – 37,2°C (99°F) sesuai dengan The

American Medical Association.

Page 5: Laporan Fisiologi

Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai

berikut:

1. Melalui Oral/ Mulut

Pengukuran suhu dapat dilakukan melalui rongga mulut dengan

thermometer/ klasik/ air raksa atau dengan thermometer modern/

thermometer digital. Suhu oral 36,8°C + 0,35°C (98,3+0.5°F).

2. Melalui Rektal / Anus

Pengukuran suhu dapat dilakukan melalui rektal/ anus,

menggunakan thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu

melalui anus normal adalah 37,2°C+0,3°C (99,0+0.5°F).

Penguhuran suhu rektal cenderung 0,5°C+0,7°F lebih tinggi dari

pemeriksaan melalui mulut.

3. Melalui Aksial/ Ketiak

Pengukuran suhu dapat dilakukan melalui aksial/ ketiak,

menggunakan thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu

dengan cara ini cenderung 0,6°C (1°F) dibawah suhu tubuh melalui

mulut.

4. Melalui Telinga

Pengukuran suhu dapat dilakukan melalui telinga, menggunakan

thermometer khusus yang bisa mencatat suhu tubuh dengan cepat

melalui silinder telinga. Pengukuran dengan cara ini dapat

menunjukan temperature inti tubuh (suhu organ- organ internal).

Suhu tubuh ini dapat berubah semakin tinggi atau semakin rendah.

Perubahan suhu yang semakin tinggi dapat disebabkan karena demam (fever).

Demam (disebut juga pireksa) adalah suhu tubuh yang diatas normal (di atas

98,6°F per oral atau 99,8°F per rektal). Hal ini disebabkan karena adanya

abnormal proses dalam tubuh. Perbedaan tubuh ini sangat tergantung pada macam

penyakit yang mempengaruhinya. Sedangkan perubahan suhu lebih rendah

disebut hipotermia (di bawah 95°F).

Page 6: Laporan Fisiologi

E. Berat dan Tinggi Badan

Pengukuran fisik tinggi badan (TB) dan berat badab (BB)sangat

diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan yang menegakkan diagnosis,

terutama yang berkaitan dengan hormonal metablic. Pemeriksaan TB harus

dilakukan dengan posisi berdiri. Berat badan seringkali diperbandingkan dengan

Berat Badan Ideal.

Berat Badan Ideal Wanita

BBideal maks wanita = Tinggi Badan (TB) – 110

BBideal min wanita = BBideal maks – (BBideal maks x 10%)

Berat Badan Ideal Pria

BBideal maks pria = Tinggi Badan (TB) – 110

BBideal min pria = BBideal maks – (BBideal maks x 10%)

Selain itu, pengukuran TB dan BB dapat juga digunakan untuk mengetahui

Indeks Masa Tubuh = IMT (mass body indeks = BMI) yang dapat digunakan

untuk memprediksi kesehatan penderita.

IMT/BMI = BB (kg)/ TB(m2); perhitungan dirujuk pada klasifikasi IMT

Klasifikasi IMT/ BMI (Classification of Overweight and Obesity by BMI, Waist

Circumference, and Associated Risk, WHO, 1997):

BB sangat kurus (kurus beresiko) = IMT < 14,5 kg/m²

BB kurang (kurus) = IMT < 18,5 kg/m²

BB normal = 18,5- 24,9 kg/m²

BB berlebih (agak gemuk) = 25,0- 29,9 kg/m²

Obesitas klas 1 (gemuk) = 30,0- 34,9 kg/m²

Obesitas klas 2 (sangat gemuk) = 35,0- 39,9 kg/m²

Ekstrem obes/ Obesitas klas (amat sangat gemuk) = ≥ 40,0 kg/m²

Page 7: Laporan Fisiologi

BAB II

HASIL PENGAMATAN

Pengukuran Tekanan Darah

orang parameter sphygnomanometer aeroid digital

1 2 3 rerata 1 2 3 rerata 1 2 3

Ke- 1 Tangan

Kanan

110/75 110/62 107/60 109/66 110/80 107/77 101/70 106/76 99/62 91/58 90/59

Tangan Kiri 113/70 110/70 105/68 109/69 110/70 103/68 100/68 104/69 110/67 101/69 103/77

Ke- 2 Tangan

Kanan

110/70 107/64 105/60 107/65 100/77 100/70 104/70 101/72 104/76 117/65 95/43

Tangan Kiri 106/70 106/68 105/60 106/66 90/60 90/64 90/64 90/63 109/66 103/64 111/64

Pengukuran Sikap Tubuh

orang parameter sphygnomanometer aeroid digital

1 2 3 rerata 1 2 3 rerata 1 2 3

Ke- 1 Tangan

Kanan

100/80 100/80 100/80 100/80 110/80 100/80 100/80 100/80 100/90 100/90 100/90

Tangan Kiri 100/70 100/70 100/60 100/67 100/60 100/70 100/70 100/67 100/67 100/70 100/80

Ke- 2 Tangan 110/70 110/90 110/90 110/83 110/90 110/90 110/90 110/90 110/90 110/95 110/90

Page 8: Laporan Fisiologi

Kanan

Tangan Kiri 110/80 110/80 110/80 110/80 110/90 110/90 110/90 110/90 110/90 110/90 110/90

Pengaruh Latihan

Oarnag parameter Nadi

(kali/mnt)

Sistole

(mmHg)

Diastole

(mmHg)

Ke- 1 Sebelum 95 kali/mnt 100 mmHg 80 mmHg

3 menit pertama 110 mmHg 80 mmHg

6 menit

9 menit

11 menit

Ke- 2 Sebelum 97 kali/mnt 110 mmHg 70 mmHg

3 menit pertama 130 mmHg 50 mmHg

6 menit

9 menit

11 menit

Pengaruh Stress: Cold Pressure Test

Orang parameter Systole

(mmHg)

Diastole

(mmHg)

Ke- 1 Pra- stress 104 86

30 detik 107 84

60 detik 110 90

Ke- 2 Pra- stress 90 70

30 detik 90 70

60 detik 110 80

Page 9: Laporan Fisiologi

Pengukuran Denyut Nadi

Orang Coba Jenis kelamin Denyut nadi (pada tiga tempat

arteri)

A. radialis A.brachialis A. karotis

Sita Perempuan 80 92 76

Pungky Perempuan 88 76 72

Farah Perempuan 84 80 76

Galuh Perempuan 86 84 86

Pengukuran Frekuensi Nafas

Orang Coba Jenis kelamin Frekuensi nafas

Farah Perempuan 15 kali/ menit

Pungky Perempuan 15 kali/ menit

Cynthia Perempuan 14 kali/ menit

Sita Perempuan 16 kali/ menit

Pengukuran Suhu Tubuh

Orang Coba Lokasi Suhu Tubuh

Pungky Mulut 37,7°C

Pungky Ketiak 37,3°C

Sita Mulut 37,5°C

Sita Ketiak 37,0°C

Page 10: Laporan Fisiologi

Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan

Orang

coba

Jenis

kelamin

Berat

Badan dan

Tinggi

Badan

BB ideal

(minimal

dan

maksimal)

IMT

(Indeks

Masa

Tubuh)

Klasifikasi

Farah Perempuan BB= 50 kg BBmin= 45,9 kg 19,3 kg/m² BB normal

TB= 161 cm BBmax= 51 kg

Pungky Perempuan BB= 42 kg BBmin= 37,8 kg 18,2 kg/m² BB kurang

(kurus)TB= 152 cm BBmax= 42 kg

Cynthia Perempuan BB= 47 kg BBmin= 47,8 kg 17,9 kg/m² BB kurang

(kurus)TB= 162 cm BBmax= 52 kg

Sita Perempuan BB= 47 kg BBmin= 37,8 kg 20,3 kg/m² BB normal

TB= 152 cm BBmax= 42 kg

PERTANYAAN

Tekanan Darah

1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter

konvensinal dan digital?

Ada, tetapi perbedaannya tidak terlalu signifikan

2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada lengan kanan

dan kiri?

Ada, tetapi perubahannya tidak terlalu signifikan

3. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter

konvensial dan digital?

Ada, tetapi perbedaannya tidak signifikan

4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. karotis dan A.

brachialis?

Page 11: Laporan Fisiologi

Ada, pada A. karotis denyutnya paling kecil dari A. Radialis dan A.

brachialis dan denyutnya yang paling tinggi adalah A. brachialais.

5. Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi?

Jelaskan mengapa?

Ada, perbedaan tersebut karena ada efek gravitasi bumi. Peningkatan

tekanan darah terjadi karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi, jantung harus

memompa lebih keras untuk melawan gaya gravitasi. Berbeda pada saat

berbaring letak ekstremitas atas adan bawah sejajar dengan jantung

sehingga kecepatan aliran darah standart. Tapi bila dalam keadaan berdiri

bagian ekstremitas atas dan kepala lebih tinggi dari jantung sehingga untuk

memenuhi kebutuhan pada tempat yang dituju, maka diperlukan tekanan

pompa yang besar sehingga curah jantung meningkatkan tekanan darah.

6. Sebutkan factor apa saja yang memperngaruhi tekanan darah?

Posisi tubuh, aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin dan emosi

7. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jika pada

penderita tidak dilakukan pengukuran tanda- tanda vital lebih dahuulu?

Akan terjadi pendarahan yang berlebih apabila yidak dilakukan

pengecekan terlebih dahulu. Contohnya pada penderita hipertensi yang

tidak diketahui sebelumnya oleh dokter gigi ketika mengadakan ekstraksi

gigi, akan mengalami pendarahan yang berlebih karena vasodilatasi pada

pembuluh darah

Denyut Nadi

1. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut nadi sebelum

melakukan tindakan operatif?

Karena pada bidang kedkteran gigi, sebelum dokter gigi melakukan

tindakan operatif, maka akan melakukan anastesi terlebih dahulu, perlu

dilakukan pemeriksaan fisik termasuk pengukuran denyut nadi yang

bertujuan untuk mengetahui apakah pasien dalam kondisi nrmal (misalnya

pasien penderita penyakit jantung)

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?

Page 12: Laporan Fisiologi

Aktifitas sehari hari, sikap tubuh, suhu/ temperature, ukuran tubuh, ukuran

tuhuh, obat yang sedang dikonsumsi, sakit, trauma dan tingkat emosi.

3. Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai posisi tubuh?

Jelaskan mengapa?

Ada, perbedaan tersebut karena ada efek gravitasi bumi. Peningkatan

tekanan darah terjadi karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi, jantung harus

memompa lebih keras untuk melawan gaya gravitasi. Berbeda pada saat

berbaring letak ekstremitas atas adan bawah sejajar dengan jantung

sehingga kecepatan aliran darah standart. Tapi bila dalam keadaan berdiri

bagian ekstremitas atas dan kepala lebih tinggi dari jantung sehingga untuk

memenuhi kebutuhan pada tempat yang dituju, maka diperlukan tekanan

pompa yang besar sehingga curah jantung meningkatkan tekanan darah.

4. Mengapa pada saat bekerja denyut nadi meningkat?

Karena pada saat melakukan aktivitas kerja, maka akan semakin besar

metabolism suatu organ, maka makin besar aliran darahnya. Hal ini akan

dikompensasi jantung dengan memepercepat denyut nadi maksimal dan

memperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke

seluruh tubuh sehingga denyut nadi akan meningkat.

5. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?

Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan

pada saat melakukan aktivitas yang maksimal. Untuk menentukan denyut

nadi maksimal ditentukan dengan rumus 220- umur. Cara yang aman

adalah mengukur denyut nadi maksimal (DNM). DMN adalah denyut nadi

maksimal yang dihitung berdasarkan rumusan :

DMN = 220 – umur, kemudian dikalikan dengan intensitas

membakar lemak 60- 70 persen DMN

Contoh:

DN maksimal = 220- umur

DN optimal = 80% x DN maksimal

DN minimal = 60% x DN maksimal

Page 13: Laporan Fisiologi

Pengukuran Suhu Tubuh

1. Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa perbedaannya?

Jelaskan !

Pengukuram menggunakan peroral atau mulut dilakukan selama ± 2-3 dan

5 - 10 menit : (paling sedikit 3 menit) pada Ketiak ( Axilla) dilakukan

selama ± 3-5 dan 10-15 menit ( sekarang ini di praktek 3 menit ): 5 menit

pada anak dan 9 menit pada orang dewasa. Suhu ketiak tidak seakurat

pengukuran oral, dan ini umumnya mengukur 1 derajat lebih rendah dari

suhu oral jika diukur secara bersamaan.

2. kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau

pengukuran di bagian tubuh yang lain?

Pengukuran rongga mulut yaitu:

- saat klien bernafas dengan hidung bukan dengan mulut

- saat klien tidak mengalami bedah oral, trauma oral, riwayat

epilepsi, atau gemetar akibat kedinginan

- tidak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang sedang

menangis atau klien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif dan

Risiko terpapar cairan tubuh

Pengukuran ketiak yaitu :

- digunakan untuk bayi, anak kecil ,anak yang sedang menangis atau

klien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif

Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan

1. Apakah pengukuran TB dan BB diperlukan di bidang kedokteran gigi?

Jelaskan untuk apa?

Pengukuran fisik tinggi dan berat badan diperlukan untuk mengetahui

Indeks Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan

pasien. Selain itu, melalui IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian

IMT pasien. Apakah pasien termasuk berat badan normal, berat badan

kurang, obesitas kelas 1, dan sebagainya. Indikator berat badan dan tinggi

badan (wasting status) adalah merupakan indikator yang terbaik digunakan

untuk menggambarkan status gizi saat ini. Lebih sensitif serta spesifik

sebagai indikator defisit massa tubuh yang dapat terjadi dalam waktu

Page 14: Laporan Fisiologi

singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama sebagai akibat

kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam hubungannya

dengan bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat berhubungan

dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pengukuran tinggi badan dan

berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan

yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon

metabolik. Salah satu contoh hormon metabolik adalah hormon yang

mengatur metabolisme kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.

2. Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat bagi

yang terlalu gemuk? Jelaskan!

Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh orang yang

memiliki IMT kurang dari normal, yaitu:

Osteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya kepadatan

tulang seiring dengan waktu. Berat badan yang rendah menyebabkan tekanan

yang diterima oleh tulang juga kecil, padahal, tekanan pada tulang berfungsi

meningkatkan kepadatan tulang.

Anemia Kebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan

sepanjang waktu. Kekurangan energi dan fatigue atau kelemahan adalah

merupakan gejala khas anemia. Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh

mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab

untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel darah merah kurang, maka

oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak memadai. Sehingga organ

tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan munculah gejala anemia.

Rendahnya sistem imun Sistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber

energi untuk dapat berfungsi dengan baik. Dan energi tersebut didapatkan dari

makanan yang masuk ke tubuh kita. Bagi penderita anoreksia, karena energi yang

masuk sedikit, maka sel-sel tubuh kurang maksimal dalam menghasilkan sistem

imun. Sehingga orang yang terlalu kurus gampang terserang penyakit flu, bahkan

dapat menjadi lebihparah, seperti kanker, yang dimulai dengan aktivitas sel yang

abnormal.Kegemukan juga beresiko mengakibatkan beberapa gangguan

kesehatan, seperti:

Page 15: Laporan Fisiologi

Problem persendianSemakin gemuk seseorang, maka beban tulang akan

semakin berat. Karena menyangga beban di luar porsi, maka akan muncul

gangguan sendi. Yang sering didengar adalah penyakit rematik walaupun tidak

semua gangguan sendi adalah rematik.

Masalah dengan kesehatan jantung Pada orang gemuk, tentu

metabolisme bergerak lebih dinamis dengan beban lebih, karena semakin berat

bebannya, otomatis jantung berdenyut lebih cepat, bekerja lebih banyak dan pada

gilirannya tentu saja akan terkompensasi oleh tubuh secara alamiah. Dalam hal

kompensasinya tak dapat lagi ditolerir oleh tubuh maka tak pelak lagi akan

menimbulkan gangguan jantung serius. Gangguan jantung ini dikenal dengan

dekompensasi kordis. Kasus ini ditemukan banyak pada orang gemuk yang tidak

banyak pergerakannya.

Hipertensi Pada kegemukan, apalagi yang kurang bergerak, pembuluh

darah sering mengalami atherosclerosis atau pengapuran sehingga menyempit

yang menyebabkan naiknya tekanan darah.

Diabetes Melitus Orang gemuk cenderung mengalami penurunan hormon

insulin. Ini membuat gula darah naik dan akan meracuni seluruh tubuh. Gangguan

lain adalah terjadinya perubahan pada pembuluh darah kecil, termasuk yang

menuju ke penis. Salah satu akibat dari perubahan inilah yang menjadi penyebab

utama gangguan seksual retrogade ejaculation (ejakulasi ke belakang), yaitu

semprotan sperma menuju kandung kemih, bukannya keluar secara normal. Tentu

saja penderita kelainan ini tidak akan bisa membuahi pasangannya. Untungnya

kasus ini sehari-hari ditemukan tidak terlalu banyak.

Page 16: Laporan Fisiologi

PEMBAHASAN

Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan daya dorong ke semua arah pada seluruh

permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.

(Ethel : 2003). Tekanan darah diukur secara langsung dan tidak langsung. Pada

cara yang langsung dengan cara memasukkan jarum ke dalam pembuluh dara

yang nantinya akan dihubungkan dengan manometer. Sedangkan pada cara yang

tidak langsung pengukuran tekanan darah menggunakan metode aukultase dengan

menggunakan sphygmomanometer.

Pada percobaan ini pengukuran tekanan darah menggunakan 3 alat

pengukur yaitu menggunakan sphygnmanmeter/ etnseimeter air raksa, aneroid dan

digital. Pengukuran dilakukan pada lengan kanan dan lengan kiri pada 2 manusia

coba. Berdasarkanpercobaan kami mendapatkan hasil rata- rata menggunakan

sphygmomanometer air saksa pada tangan kanan orang 1 adalah 109/66 mmHg,

sedangkan pada tangan kiri orang 1 mendapat rata- rata sebesar 109/69mmHg.

Pada percobaan menggunakan sphygmomanometer aneroid pada tangan kanan

orang ke- 1 mendapat rata- rata 106/76 mmHg, sedangkan pada tangan kiri

mendapat rata- rata 104/69 mmHg. Pada percobaan sphygmomanometer digital

mendapat rata- rata pada tangan kananadalah 106/59 mmHg, sedangkan pada

tangan kiri mendapat rata- rata 105/71 mmHg. Berdasarkan hasil percobaan di

atas dapat disimpulkan bahwa tekanan darah orang ke- 1 optimal, karena batas

optimal tekanan darah pada orang dewasa adalah pada systole <120 mmHg dan

pada diastole < 80 mmHg.

Pada orang coba yang ke- 2 mendapatkan hasil pada percobaaan

menggunakan sphygmomanometer air raksa pada tangan kanan 107/65 mmHg,

sedangkan pada tangan kiri mendapat hasil 106/66 mmHg. Pada percobaan

menggunakan sphygmomanometer aneroid mendapat rata- rata pada tangan kanan

sebesar 101/72 mmHg sedangkan pada tangan kiri mendapat rata- rata sebesar

90/63 mmHg. Pda percobaan menggunakan sphygmomanometer digital

mendapatkan rata- trata pada tangan kanan sebesar 105/61 mmHg sedangkan pada

Page 17: Laporan Fisiologi

tangan kiri mandapat rata- rata sebesar 108/65 mmHg. Berdasarkan hasil

percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa tekanan darah orang ke- 1 optimal,

karena batas optimal tekanan darah pada orang dewasa adalah pada systole < 120

mmHg dan pada diastole < 80 mmHg.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada percobaan pengukuran

tekanan darah pada rang coba ke-1 dan orang coba ke-2 dapat dikatakan tekanan

darahnya optimal.

Pengukuran Sikap Tubuh

Pengukuran tekanan darah pada sikap tubuh yang berbeda itu akan

mempengaruhi nilai tekanan darah juga. Pada percobaan ini melibatkan 3 sikap

tubuh pada saat pengukuran tekanan darah yaitu sikap berdiri, duduk dan

berbaring.

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan mendapatkan hasil: pada

tangan kanan orang ke-1 saat berbaring mendapat rata- rata 100/80 mmHg

sedangkan pada tangan kiri 100/67 mmHg, saat duduk pada tangan kanan 100/80

mmHg dan tangan kiri 100/67 mmHg, sedangkan saat berdiri pada tangan kanan

100/90 mmHg dan tangan kiri 100/80 mmHg. Berdasarkan hasil percobaan dapat

disimpulkan bahwa orang ke-1 tekanan darahnya optimal, karena batas optimal

tekanan darah pada orang dewasa adalah pada systole < 120 mmHg dan pada

diastole < 80 mmHg.

Pada orang coba yang ke- 2 mendapatkan hasil pada percobaaan saat

berbaring pada tangan kanan 110/83 mmHg, sedangkan pada tangan kiri

mendapat hasil 110/80 mmHg, saat duduk pada tangan kanan 110/90 mmHg dan

pada tangan kiri 110/90 mmHg, sedangkan pada saat berdiri pada tangan kanan

110/92 mmHg dan pada tangan kiri 110/90 mmHg. Berdasarkan hasil percobaan

dapat disimpulkan bahwa orang ke-1 tekanan darahnya optimal, karena batas

optimal tekanan darah pada orang dewasa adalah pada systole < 120 mmHg dan

pada diastole < 80 mmHg.

Page 18: Laporan Fisiologi

Secara teori sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap tekanan

darah. Hal ini karena ada efek gravitasi bumi. Peningkatan tekanan darah terjadi

karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi, jantung harus memompa lebih keras untuk

melawan gaya gravitasi. Berbeda pada saat berbaring letak ekstremitas atas adan

bawah sejajar dengan jantung sehingga kecepatan aliran darah standart. Tapi bila

dalam keadaan berdiri bagian ekstremitas atas dan kepala lebih tinggi dari jantung

sehingga untuk memenuhi kebutuhan pada tempat yang dituju, maka diperlukan

tekanan pompa yang besar sehingga curah jantung meningkatkan tekanan darah.

Tetapi dalam percobaan kali ini kami dapatkan hasil dimana tekanan darah pada

saat berbaring, duduk dan berdiri rata atau tidah adanya peningkatan ataupun

penurunan tekanan darah. Hal ini merupakan kesalahan pemeriksa dalam

melakukan pengukuran.

Pengaruh Latihan

Latihan fisik sangat berpengaruh pada tekanan darah. Pada percobaan

inididapatkan hasil tekanan darah control orang coba ke-1 100/80 mmHg, dan

setelah kegiatan 3 menit pertama menjadi 110/80 mmHg dan denyut nadi 95

kali/menit.

Pada orang coba ke-2 didapatkan hasil tekanan darah control 110/70

mmHg dan setelah kegiatan latihan fisik 3 menit pertama menjadi 130/50 mmHg

dan denyut nadi 97 kali/menit.

Berdasarkan teori dimana dalam proses kontraksi tot memerlukan pasokan

oksigen yang banyak untuk memenuhi kebutuhan energy. Darah berfungsi sebagai

pensuplai oksigen untuk menghasilkan energy. Oleh karena itu, curah jantung

akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan energy melalui peningkatan aliran

darah. Selain itu, perangsangan impuls simpatis menyebabkan vasokontraktor

pembuluh darah pada tubuh kecuali pada otot yang aktif terjadi vasodilatasi. Hal

inilah yang menyebabkan tekanan darah akan meningkat setelah malakukan

aktivitas fisik. Selain itu, sewaktu otot- otot berkontraksi, otot tersebut menekan

pembuluh darah dari pembuluh perifer ke jantung dan paru- paru. Sehingga akan

meningkatkan curah jantung.

Page 19: Laporan Fisiologi

Pengaruh Stress: Cold Pressure Test

Berdasarkan hasil percobaan pengaruh stress didapatkan hasil pada orang

ke-1 tekanan control 104/86 mmHg, setelah dilakukan pengukuran pada suhu

dingin didapatkan hasil pada 30 detik pertama yaitu 107/84 mmHg dan pada 60

detik pertama didapatkan 110/90 mmHg.

Orang ke-2 tekanan control 90/70 mmHg, setelah dilakukan pengukuran

pada suhu dingin didapatkan hasil pada 30 detik pertama yaitu 90/70 mmHg dan

pada 60 detik pertama didapatkan 110/80 mmHg.

Berdasarkan teori bahwa ketika suhu tubuh turun akan dideteksi oleh

thermoreseptor di kulit dan membrane mukosa, kemudian impuls ini akan

disampaikan di sistem saraf pusat di preotic area yaitu di hipotalamus anterior

sebagai pusat penurunan suhu tubuh. Lalu hipotalamus akan menyampaikan

impuls saraf yang menstimulasi sistem saraf simpatik untuk vasokontraksi

pembuluh darah kulit di seluruh tubuh. Vasokontaksi ini menyebabkan aliran

darah menjadi cepat tapi sedikit, curah jantung meningkat, tekanan darah

meningkat tetapi volume dan aliran darah hangat ke kulit manjadi berkurang

sehingga darah hangat tetap dipertahankan di bagian tengah tubuh, terisolasi dari

lingkungan eksternal dan suhu tubuh kembali normal.

Pengukuran Denyut Nadi

Denyut nadi adalah jumlah kontraksi jantung per menit. Pemeriksaan

denyut nadi meliputi irama dan kekuatan konsentrasinya. Denyut nadi pada orang

dewasa muda normal adalah 60- 100 kali per menit. Pengukuran yang paling tepat

untuk denyut nadi adalah A. Karotis dan A. Brachialis karena lebih dekat dengan

aorta sehingga lebih kecil disortasinya. Pada percobaan ini letak dari A. carotis,

A. brachialis dan A. radialis berbeda. Pada A.carotis terletak pada leher di bawah

lobus telinga, A. brachialis terletak pada lengan atas atau di bawah otot bisep dan

A. radialis terletak pada pergelangan tangan.

Berdasarkan hasil percobaan pengukuran denyut nadi didapatkan hasil

pada orang coba ke-1pada daerah A. radialis, A. brachialis dan A.carotis berturut-

Page 20: Laporan Fisiologi

turut adalah 80, 92 dan 76, pada orang coba ke-2 88, 76 dan 72, pada orang coba

ke- 3 84, 80 dan 76 dan pada orang coba terakhir adalh 86, 84 dan 86.

Pengukuran Frekuensi Nafas

Respirasi/ pernafasan adalah jimlah pernafasan per menit. Pernapasan pada

umumnya mempunyai kecepatan yang lebih rendah dan tidak teratur

dibandingkan denyut nadi, oleh karena itu penghitungan frekuensi napas

hendaknya dilakukan dalam satu menit untuk menghindari kesalahan. Selain

kecepatan/ frekuensi napas, dalam pemeriksaa (dada, perut, mulut, hidung), usaha

napas (berkaitan dengan ada sumbatan atau tidak), penggunaan otot- otot

tambahan, dan volume napas (pendek/ panjang/ dalam). Jimlah respirasi normal

pada orang dewasa adalah 15- 20x/ menit ketika istirahat. Factor yang

mempengaruhi kecepatan frekuensi nafas adalah usia, jenis kelamin, suhu tubuh,

posisi tubuh dan aktivitas.

Pada percobaan pengukuran frekuensi nafas didapatkan hasil pada orang

coba ke-1 yang berjenis kelamin perempuan 15 kali/ menit, pada orang coba ke-2

barjenias kelamin perempuan 15 kali/menit, pada orang ke-3 yang berjenis

kelamin perempuan 14 kali/menit dan pad orang terakhir didapatkan hasil 16

kali/menit.

Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dilihat bahwa pada setiap

individu memiliki frekuensi nafas yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh tekanan

darah yang dimiliki oleh masing- masing individu.

Pengukuran Suhu Tubuh

Suhu tubuh di setiap bagian tubuh manusia itu berbeda beda. Suhu tubuh

bagian dalam tubuh adalah yang paling tinggi, dan semakin keluar semakin

rendah. Secara normal suhu tubuh manusia adalah 36,5°C (97,8°F) – 37,2°C

(99°F). pada percobaan kali ini kami melakukan pengukuran suhu tubuh pada 2

tempat yang berbeda dan menggunakan 2 orang coba.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada pengukuran suhu tubuh

didapatkan hasil pada pengukuran di dalam mulut orang coba ke-1 sebesar 37,7

Page 21: Laporan Fisiologi

°C dan di ketiak 37,3°C. sedangkan pada orang coba ke-2 didapatkan data di

mulut 37,5°C dan si ketiak 37,0°C.

Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa suhu tubuh kedua

orang coba dapat dikatakan normal.

Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan

Pemeriksaan TB harus dilakukan dengan posisi berdiri. Berat badan

seringkali diperbandingkan dengan Berat Badan Ideal.

Berat Badan Ideal Wanita

BBideal maks wanita = Tinggi Badan (TB) – 110

BBideal min wanita = BBideal maks – (BBideal maks x 10%)

Berat Badan Ideal Pria

BBideal maks pria = Tinggi Badan (TB) – 110

BBideal min pria = BBideal maks – (BBideal maks x 10%)

Selain itu, pengukuran TB dan BB dapat juga digunakan untuk mengetahui

Indeks Masa Tubuh = IMT (mass body indeks = BMI) yang dapat digunakan

untuk memprediksi kesehatan penderita.

IMT/BMI = BB (kg)/ TB(m2); perhitungan dirujuk pada klasifikasi IMT

Pada percobaan yang telah kami lakukan didapatkan hasil klasifikasi

IMT sebesar: pada orang coba ke-1 19,3 kg/m² (BB normal), orang coba ke-2 18,2

kg/m² (kurus), pada orang coba ke-3 17,9 kg/m² (kurus) pada orang coba terakhir

20,3 kg/m² (normal).

Page 22: Laporan Fisiologi

KESIMPULAN

Pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan

sebagian besar fungsi dasar tubuh. Pengukuran ini meliputi pengukuran tekanan

darah, denyut nasi, pernafasan, suhu tubu, berat badan dan tinggi badan.

Pengukuran tekanan darah dipengaruhi oleh posisi tubuh, aktivitas fisik,

temperature, usia, jenis kelamin, dan usia. Sedangkan pengukuran denyut nadi

dipengaruhi oleh aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh,

obat yang sedang dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Suhu

tubuh pada setiap bagian tubuh bebeda, suhu tubuh pada bagian aksial cenderung

lebih rendah daripada suhu tubuh pada bagian oral/mulut. Pengukuran tinggi

badan dan berat badan diperlukan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT)

yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien.