Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Setelah diselesaikannya percobaan Difraksi Cahaya ini, diharapkan gejala difraksi oleh celah sempit dapat dijelaskan dan lebar celah tunggal serta jarak antarcelah pada celah ganda dapat ditentukan oleh peserta praktikum Fisika Dasar. 1.2 Dasar Teori Pola interferensi dapat diamati pada layar yang jauh dari celah. Pada jarak yang sangat lebar dari celah, garis dari dua celah ke beberapa titik di layar yang kira-kira sejajar, dan perbedaan path length adalah kurang lebih seperti pemisah celah. Ketika perbedaan panjang jarak sama dengan jumlah integral panjang gelombang, interferensi tersebut bersifat konstruktif. Dengan demikian interferensi maksima pada sudut adalah: dimana m adalah nomor urut. Interferensi minima terjadi pada Perbedaan fase pada suatu titik berhubungan dengan perbedaan panjang jarak oleh Kita dapat menghubungkan jarak yang diukur sepanjang layar dari titik pusat ke pinggiran terang dengan jarak L dari celah ke layar: Untuk sudut kecil tan sin . Mensubstitusi pada sin dalam persamaan interferensi maksima dan penyelesaiannya adalah

description

laporan fisika

Transcript of Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

Page 1: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 TujuanSetelah diselesaikannya percobaan Difraksi Cahaya ini, diharapkan gejala difraksi

oleh celah sempit dapat dijelaskan dan lebar celah tunggal serta jarak antarcelah pada celah ganda dapat ditentukan oleh peserta praktikum Fisika Dasar.

1.2 Dasar TeoriPola interferensi dapat diamati pada layar yang jauh dari celah. Pada jarak yang

sangat lebar dari celah, garis dari dua celah ke beberapa titik di layar yang kira-kira sejajar, dan perbedaan path length adalah kurang lebih seperti pemisah celah. Ketika perbedaan panjang jarak sama dengan jumlah integral panjang gelombang, interferensi

tersebut bersifat konstruktif. Dengan demikian interferensi maksima pada sudut adalah:

dimana m adalah nomor urut. Interferensi minima terjadi pada

Perbedaan fase pada suatu titik berhubungan dengan perbedaan panjang jarak oleh

Kita dapat menghubungkan jarak yang diukur sepanjang layar dari titik pusat ke pinggiran terang dengan jarak L dari celah ke layar:

Untuk sudut kecil tan sin . Mensubstitusi pada sin dalam persamaan interferensi maksima dan penyelesaiannya adalah

Dari hasil ini kita melihat bahwa untuk sudut kecil pada pinggiran berjarak sama pada layar (Tipler,2008).

Difraksi mengacu pada penyimpangan cahaya dari garis lurus propagasi. Biasanya sesuai dengan pembengkokan atau penyebaran gelombang di sekitar tepi lubang dan hambatan. Difraksi menempatkan batasan pada ukuran detail yang dapat diamati secara optik. Pada difraksi celah tunggal, ketika sinar paralel cahaya dengan panjang gelombang

terjadi pada celah dengan lebar D, pola difraksi diamati di balik celah. Gelap total

diamati pada sudut dengan berkas lurus melalui balok, dimana:

disini, m = 1,2,3.... adalah nomor urut dari pita difraksi gelap (Bueche,1997).Cahaya dari dua pita yang langsung berada di bawah kedua pita sampai di P yang

berselisih fasa setengah siklus. Kenyataannya cahaya dari setiap pita dalam setengah

Page 2: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

bagian atas celah itu akan meniadakan cahaya dari sebuah pita yang bersangkutan dalam setengah pita bagian bawah celah. Hasilnya adalah peniadaan sepenuhnya di P untuk cahaya yang digabungkan dan keseluruhan celah tersebut, yang memberikan sebuah daerah gelap dalam pola interferensi itu. Yakni, sebuah daerah gelap terjadi bilamana:

Atau

Tanda plus atau minus ( ) dalam persamaan mengatakan bahwa ada daerah-daerah yang

simetris di atas dan di bawah titik 0. Daerah sebelah atas ( ) terjadi di sebuah titik P

dimana cahaya dari setengah bagian bawah celah menjalani lebih jauh ke P dimana daripada cahaya yang dijalani oleh cahaya di setengah bagian atas; daerah sebelah bawah

( ) terjadi dimana cahaya dari setengah bagian atas dan celah menjalani lebih jauh daripada yang dijalani oleh setengah bagian bawah (Young, 2001).

Sejumlah besar celah sejajar yang sama disebut kisi difraksi, meskipun istilah “kisi interferensi” mungkin sesuai. Kisi-kisi dapat dibuat dengan mesin presisi garis paralel yang sangat halus di piring kaca. Ruang tak tersentuh antara garis berfungsi sebagai celah. Transparansi fotografi dari kisi original berfungsi sebagai kisi-kisi tidak mahal. Kisi-kissi yang terdiri dari 10000 baris persentimeter memang sudah umum dan sangat berguna untuk pengukuran panjang gelombang. Kisi difraksi yang mengandung celah disebut sebagai kisi transmisi. Jenis lain dari kisi difraksi adalah kisi refleksi, yang dibuat oleh garis-garis halus pada permukaan kaca metalik atau dari mana cahaya dipantulkan dan dianalisis. Analisis pada dasarnya sama dengan kisi tansmisi (Giancoli, 2005).

Dalam prakteknya, berkas sinar sejajar yang datang biasanya dihasilkan oleh lensa pada titik fokus pertama dari mana celah-celah sempit diterangi. Jika celah diterangi oleh cahaya yang terdiri dari campuran panjang gelombang lensa L akan membentuk sejumlah bayangan celah dalam posisi yang berbeda, tiap panjang gelombang dalam cahaya asa memberikan satu susunan bayangan celah yang dideviasikan dengan sudut tepat. Jika celah diterangi oleh cahaya putih, maka satu susunan bayangan celah yang dideviasikan dengan sudut tepat. Jika celah diterangi oleh cahaya putih, maka satu kelompok bayangan yang kontinu dibentuk di kedua sisi, atau dengan perkataan lain, cahaya putih didispersikan menjadi spektrum di sebelah-menyebelah normal. Yang berhubungan dengan m=1 disebut tingkat pertama, yang berhubungan dengan m=2 disebut dengan tingkat kedua, dan seterusnya. Kalau m=0 maka deviasi adalah nol, semua warna bergabung sehingga menghasilkan bayangan celah yang putihdan searah dengan berkas cahaya datang (Sears, 1987).

Page 3: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

BAB IIMETODOLOGI

2.1 PeralatanDalam percobaan ini ada beberapa alat yang digunakan. Alat-alat tersebut adalah

laser He-Ne berdaya rendah, sebuah slide foto (35 mm), yang memiliki sebuah celah ganda, sebuah kisi difraksi yang diletakkan pada sebuah slide 35 mm, pemegang slide yang memiliki pengatur vertikal, dan sebuah layar yang ditempeli selembar kertas grafik.

2.2 Tata Laksana PercobaanPercobaan Difraksi Cahaya ini terbagi menjadi tiga, yaitu percobaan celah ganda,

celah tunggal, dan kisi difraksi. Pada percobaan celah ganda laser diletakkan di atas meja sejauh 2 hingga 3 meter dai layar atau dinding. Panjang gelombang laser yang digunakan adalah 632,8 nm. Dipasang slide yang berisi celah ganda pada pemegang slide dengan pengatur vertikal, sehingga letak celah pada berkas sinar laser dapat diatur. Kemudian ditempelkan selembar kertas grafik pada layar atau dinding. Berkas sinar laser dijatuhkan di atas celah, sehingga diperoleh bayangan yang tajam di layar. Kemudian tempat maksima dan minima di atas jertas tadi ditandai. Jarak x dari semua maksima dan

minima diukur, dihitung, dan dibuat grafik sebagai fungsi orde n. Disini jarak antara kedua celah dapat ditentukan. Semua langkah percobaan celah ganda di atas dilakukan lagi untuk percobaan celah tunggal.

Percobaan pada kisi difraksi, langkah pertama yang dilakukan adalah kisi difraksi dipasang pada pemegang slide. Sebuah layar kecil kira-kira 20-50 cm diletakkan di depa kisi sehingga pola interferensi yang tajam dapat diamati. Orde-ord yang lebih tinggi bisa juga diamati namun hanya dengan cara layar didekatkan ke kisi karena pemisahan sudut (anguler) puncak sangat besar. Kemudian letak puncak paling tidak duan orde ditandai dan diukur. Lalu jumlah guratan per meter ditentukan dari kisi difraksi yang dipakai.

2.3 Gambar

Gambar 2.1 Laser He-Ne

Page 4: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

Gambar 2.2 Kisi

Page 5: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

BAB III

ANALISA & PEMBAHASAN

3.1. Data Hasil Percobaan

L = 178 cm = 1,78 m

L2 = 31684.10-4

λ = 632,8 nm = 6,328.10-7 m

3.1.1. Celah Ganda

No. XA (10-2 m) XB (10-2 m) XC (10-2 m)

1. kiri kanan kiri kanan kiri kanan

2. 1,6 1,7 0,2 0,2 0,6 0,7

3. 2,7 2,7 0,65 0,45 1,1 1,05

4. 3,8 4 1 0,85 1,45 1,55

5. 4,75 5,05 1,35 1,05 1,8 2

Σ 5,95 6,05 1,7 1,2 2,25 2,45

3.1.2. Celah Tunggal

No. XA (10-2 m) XB (10-2 m) XC (10-2 m)

1. kiri kanan kiri kanan kiri kanan

2. 1,5 1,5 0,65 0,8 0,5 0,35

3. 2,5 2,5 0,7 1,25 0,75 0,6

4. 3,35 3,5 1,15 1,7 1,05 0,9

5. 4,45 4,5 1,55 1,75 1,25 1,15

Σ 5,95 5,5 2,05 2,2 1,6 1,45

Page 6: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

3.2. Perhitungan

3.2.1. Celah Ganda XA kiri

No.

XA (10-2) m XA2 (10-4) m √ x2+L2(10−2)m sin θ 1

(10-3)d(10−6

)m|d−d|(10−12)m

1. 1,6 2,56 178,007 8,98 70,46 257,28

2. 2,7 7,29 178,020 15,16 83,48 9,12

3. 3,8 14,44 178,040 21,34 88,95 6,00

4. 4,75 22,56 178,060 26,67 94,90 70,56

5. 5,95 35,4 178,099 33,40 94,73 67,73

Σ 432,52 410,69

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=1,6 . 10−2

178,007 . 10−2 =8,98. 10−3

sin θ2=2,7 . 10−2

178,020 . 10−2 =15,16.10−3

sin θ3=¿ 3,8 . 10−2

178,040 . 10−2 =21,34. 10−3 ¿

sin θ4=¿ 4,75 .10−2

178,060 .10−2=26,67. 10−3¿

sin θ5=¿ 5,95 . 10−2

178,099 . 10−2 =33,40.10−3 ¿

d=(n ) . λsin θ

(dalam meter )

d1=(1 ) .632,8. 10−9

8,98.10−3 =70,46 .10−6 m

d2=(2 ) .632,8 .10−9

15,16.10−3 =83,48 .10−6 m

Page 7: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d3=(3 ) .632,8 .10−9

21,34. 10−3 =88,95 .10−6 m

d4=(4 ) .632,8 . 10−9

26,67.10−3 =94,90 . 10−6 m

d5=(5 ) .632,8 .10−9

33,40. 10−3 =94,73 .10−6 m

d=∑ d

n=

432,525

=86,50.10−6m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 410,69 .10−12

20

¿√20,53.10−12

¿4,53. 10−6m

Krd= δdd

×100 %

¿ 4,53.10−6

86,50.10−6 ×100 %

¿5,23 %

d= (86,50 ± 4,53 ) .10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

10,53. 10−2

5=2,107.10−2

Page 8: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(2,4−1,4 ) . 10−3

(3,5−1,8)=1. 10−2

1,7=0,58. 10−2

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

0,58.10−2×632,8. 10−9

¿744,47. 10−5 m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(2,3−1,8 ) . 10−3

2. (2,107. 10−2 )× 100 %

¿11,9%

δd=Kr d . d

¿ 11,9100

× 744,47.10−7

¿88,59. 10−5 m

d=d± δd

¿ (744,47± 88,59 ) .10−5 m

Page 9: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

3.2.2. Celah Ganda XA kanan

No.

XA (10-2)m XA2 (10-4)m √ x2+L2(10−2)m sin θ

(10-3)d(10−6)m |d−d|(10−12)m

1. 1,7 2,89 178,008 9,55 66,26 294,122

2. 2,7 7,29 178,020 15,16 83,48 0,004

3. 4 16 178,044 22,46 84,52 1,232

4. 5,05 25,50 178,071 28,35 89,28 34,456

5. 6,05 36,60 178,102 33,96 93,16 95,062

Σ 109,48 417,06 424,876

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=1,7 . 10−2

178,008 . 10−2 =9,55 . 10−3

sin θ2=2,7 . 10−2

178,020 . 10−2 =15,16.10−3

sin θ3=¿ 4 .10−2

178,044 . 10−2=22,46 . 10−3 ¿

sin θ4=¿ 5,05 . 10−2

178,071. 10−2 =28,35 . 10−3 ¿

sin θ5=¿ 6,05 . 10−2

178,102 .10−2 =33,96 .10−3¿

d=(n ) . λsin θ

(dalam meter )

d1=(1 ) .632,8. 10−9

9,55 .10−3 =66,26 .10−6 m

d2=(2 ) .632,8 .10−9

15,16.10−3 =83,48 .10−6 m

Page 10: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d3=(3 ) .632,8 .10−9

22,46 . 10−3 =84,52 .10−6 m

d4=(4 ) .632,8 . 10−9

28,35 .10−3 =89,28 . 10−6 m

d5=(5 ) .632,8 .10−9

33,96 . 10−3 =93,16 .10−6 m

d=∑ d

n=

417,065

=83,41.10−6 m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 424,876 .10−12

20

¿√21,24.10−12

¿4,61. 10−6m

Krd= δdd

×100 %

¿ 4,61.10−6

83,41.10−6 ×100 %

¿5,52 %

d= (83,41± 4,61 ) . 10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

10,94. 10−2

5=2,18.10−2

Page 11: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(2,4−1,5 ) .10−2

(3,5−2)=0,9. 10−2

1,5=0,6. 10−2

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

0,6.10−2×632,8. 10−9

¿1054,66. 10−7 m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(2,3−1,95 ) .10−2

2. (2,107. 10−2 )× 100%

¿8,3 %

δd=Kr d . d

¿ 8,3100

×1054,66. 10−7

¿87,53. 10−7 m

Page 12: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d=d± δd

¿ (1054,66 ± 87,53 ) .10−7 m

3.2.3. Celah Ganda XB kiri

No.

XB (10-2) m XB2 (10-4) m √ x2+L2 (10−2 ) m sin θ

(10-3)d(10−6

)m|d−d|(10−12 ) m

1. 0,2 0,04 178,000 1,12 565 33098,52

2. 0,65 0,42 178,001 3,65 346,73 1320,59

3. 1 1 178,002 5,61 338,39 1996,30

4. 1,35 1,82 178,005 7,58 333,93 2414,73

5. 1,7 2,89 178,008 9,55 331,30 2680,13

Σ 27,51 1915,35 41510,27

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=0,2 . 10−2

178,000 . 10−2 =1,12 .10−3

sin θ2=0,65 .10−2

178,001 .10−2 =3,65 .10−3

sin θ3=¿ 1 .10−2

178,002 .10−2 =5,61. 10−3 ¿

sin θ4=¿ 1,35. 10−2

178,005 .10−2=7,58 .10−3 ¿

sin θ5=¿ 1,7 . 10−2

178,008 . 10−2 =9,55 .10−3 ¿

d=(n ) λsin θ

(dalam meter )

d1=(1 ) .632,8. 10−9

1,12 .10−3 =565 .10−6m

Page 13: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d2=(2 ) .632,8 .10−9

3,65 .10−3 =346,73 .10−6 m

d3=(3 ) .632,8 .10−9

5,61 .10−3 =338,39 .10−6 m

d4=(4 ) .632,8 . 10−9

7,58 .10−3 =333,93 . 10−6 m

d5=(5 ) .632,8 .10−9

9,55 . 10−3 =331,30 .10−6 m

d=∑ d

n=

1915,355

=383,07. 10−6 m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 41510,27 .10−12

20

¿√2075,51.10−12

¿45,55. 10−6m

Krd= δdd

×100 %

¿ 45,55.10−6

383,07.10−6 ×100 %

¿11,8%

d= (383,07± 45,55 ) .10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

27,51. 10−3

5=5,50. 10−3

Page 14: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(7,5−4 ) . 10−3

(4−2,2)=3,5. 10−3

1,8=1,94. 10−3

d= 1tanθ

. λ

¿326,18. 10−6 m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(6−5 ) . 10−3

2. (5,50. 10−3 )×100 %

¿9,09%

δd=Kr d . d

¿ 9,09100

× 326,18.10−6

Page 15: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

¿29,64. 10−7 m

d=d± δd

¿ (326,18 ± 29,64 ) . 10−6 m

3.2.4. Celah Ganda XB kanan

No.

XA (10-2 )m XA2 (10-4 )m √ x2+L2(10−2)m sin θ

(10-3)d(10−6)m |d−d|2(10−12)m

1. 0,2 0,04 178,000 1,12 565 8487,93

2. 0,45 0,20 178,000 2,52 502,22 861,42

3. 0,85 0,72 178,002 4,77 397,98 5644,51

4. 1,05 1,10 178,003 5,89 429,74 1860,19

5. 1,2 1,44 178,004 6,74 469,43 11,83

Σ 21,04 2364,37 16865,88

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=0,2 . 10−2

178,000 . 10−2 =1,12 .10−3

sin θ2=0,45 .10−2

178,000 . 10−2 =2,52 .10−3

sin θ3=¿ 0,85 . 10−2

178,002 .10−2 =4,77 .10−3 ¿

sin θ4=¿ 1,05. 10−2

178,003 .10−2=5,89 .10−3 ¿

sin θ5=¿ 1,2 . 10−2

178,004 . 10−2=6,74 .10−3¿

d=(n ) λsin θ

(dalam meter )

d1=(1 ) .632,8. 10−9

1,12 .10−3 =565 .10−6m

Page 16: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d2=(2 ) .632,8 .10−9

2,52 .10−3 =502,22. 10−6 m

d3=(3 ) .632,8 .10−9

4,77 . 10−3 =397,98 .10−6 m

d4=(4 ) .632,8 . 10−9

5,89 .10−3 =429,74 . 10−6 m

d5=(5 ) .632,8 .10−9

6,74 . 10−3 =469,43 . 10−6 m

d=∑ d

n=

2364,375

=472,87.10−6 m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 424,876 .10−12

20

¿√21,24.10−12

¿4,61. 10−6m

Krd= δdd

×100 %

¿ 4,61.10−6

83,41.10−6 ×100 %

¿5,52 %

d= (83,41± 4,61 ) . 10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

10,94. 10−2

5=2,18.10−2

Page 17: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(2,4−1,5 ) .10−2

(3,5−2)=0,9. 10−2

1,5=0,6. 10−2

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

0,6.10−2×632,8. 10−9

¿1054,66. 10−7 m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(2,3−1,95 ) .10−2

2. (2,107. 10−2 )× 100%

¿8,3 %

δd=Kr d . d

¿ 8,3100

×1054,66. 10−7

¿87,53. 10−7 m

d=d± δd

¿ (1054,66 ± 87,53 ) .10−7 m

Page 18: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

3.2.5. Celah Ganda Xc kiri

No.

XB (10-2 )m XB2 (10-4 )m √ x2+L2(10−2)m sin θ (

10−3)d(10−6)m |d−d|(10−12)m

1. 0,6 0,36 178,001 3,37 187,77 1415,26

2. 1,1 1,21 178,003 6,17 205,12 410,87

3. 1,45 2,10 178,005 8,14 233,21 61,15

4. 1,8 3,24 178,009 10,11 250,36 623,50

5. 2,25 5,06 178,014 12,63 250,51 631,01

Σ 40,42 1126,97 3141,79

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=0,6 . 10−2

178,001 .10−2 =3,37 .10−3

sin θ2=1,1 .10−2

178,003 . 10−2 =6,17 . 10−3

sin θ3=¿ 1,45 . 10−2

178,005 . 10−2 =8,14 .10−3 ¿

sin θ4=¿ 1,8 .10−2

178,009. 10−2=10,11 . 10−3¿

sin θ5=¿ 1,7 . 10−2

178,014 . 10−2=12,63 . 10−3 ¿

d=(n ) λsin θ

(dalam meter )

d1=(1 ) .632,8. 10−9

3,37 .10−3 =187,77 .10−6 m

d2=(2 ) .632,8 .10−9

6,17 . 10−3 =205,12. 10−6m

Page 19: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d3=(3 ) .632,8 .10−9

8,14 . 10−3 =233,21 .10−6 m

d4=(4 ) .632,8 . 10−9

10,11 . 10−3 =250,36 . 10−6 m

d5=(5 ) .632,8 .10−9

12,63 . 10−3 =250,51 .10−6 m

d=∑ d

n=

1126,975

=225,39.10−6 m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 3141,79 . 10−12

20

¿√157,08.10−12

¿12,53. 10−6 m

Kr d= δdd

× 100 %

¿ 12,53.10−6

225,39.10−6 ×100 %

¿5,5 %

d= (225,39± 12,53 ) . 10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

40,42. 10−3

5=8,08.10−3

Page 20: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(9,6−7 ) .10−3

(3,7−2,6)=2,6. 10−3

1,1=2,36. 10−3

d= 1tanθ

. λ= 1

2,36. 10−3× 632,8. 10−9=268,13. 10−6m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(8,5−7,3 ) . 10−3

2. (8,08. 10−3 )× 100 %

¿7,42 %

Page 21: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

δd=Kr d . d

¿ 7,42100

×268,13. 10−6

¿19,89. 10−6 m

d=d± δd

¿ (268,13± 29,64 ) . 10−6 m

3.2.6. Celah Ganda Xc kanan

No.

Xc (10-2)m Xc2 (10-4)m √ x2+L2(10−2)m sin θ (

10−3)d(10−6)m |d−d|(10−12)m

1. 0,7 0,49 178,001 3,93 161,01 2388,27

2. 1,05 1,10 178,003 5,89 214,87 24,90

3. 1,55 2,40 178,006 8,70 218,20 69,22

4. 2 4,00 178,011 11,23 225,39 240,56

5. 2,45 6,00 178,016 13,76 229,94 402,40

Σ 43,51 1049,41 3125,35

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=0,7 . 10−2

178,001 .10−2 =3,93 .10−3

sin θ2=1,05 .10−2

178,003 . 10−2 =5,89 .10−3

sin θ3=¿ 1,55 . 10−2

178,006 . 10−2 =8,70 .10−3 ¿

sin θ4=¿ 2 . 10−2

178,011 .10−2 =11,23 .10−3 ¿

sin θ5=¿ 2,45 . 10−2

178,016 . 10−2 =13,76 . 10−3 ¿

Page 22: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d=(n ) λsin θ

(dalam meter )

d1=(1 ) .632,8. 10−9

3,93 .10−3 =161,01 . 10−6 m

d2=(2 ) .632,8 .10−9

5,89 .10−3 =214,87 .10−6 m

d3=(3 ) .632,8 .10−9

8,70 . 10−3 =218,20 .10−6 m

d4=(4 ) .632,8 . 10−9

11,23 .10−3 =225,39 . 10−6 m

d5=(5 ) .632,8 .10−9

13,76 . 10−3 =229,94 . 10−6 m

d=∑ d

n=

1049,415

=209,88. 10−6 m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 3125,35 . 10−12

20

¿√156,26.10−12

¿12,50. 10−6 m

Krd= δdd

×100 %

¿ 12,50.10−6

209,88.10−6 ×100 %

¿5,95 %

d= (209,88± 12,50 ) . 10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

Page 23: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

y=∑ sin θ

n=

43,5. 10−3

5=8,70.10−3

tanθ=∆ y∆ x

=(9,9−7,5 ) . 10−3

(3,5−2,5)=2,4.10−3

1=2,4.10−3

d= 1tanθ

. λ= 1

2,4. 10−3× 632,8. 10−9=263,66. 10−6m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

Page 24: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

¿(9,3−8,2 ) . 10−3

2. (8,7. 10−3 )× 100 %

¿6,49 %

δd=Kr d . d

¿ 6,49100

×263,66. 10−6

¿17,12. 10−6 m

d=d± δd

¿ (263,66 ± 17,12 ) . 10−6m

3.2.7. Celah Tunggal XA kiri

No.

XA (10-2 ) m XA2 (10-4 ) m √ x2+L2 (10−2 ) m sin θ

(10-3)d(10−6

)m|d−d|(10−12)m

1. 1,5 2,25 178,006 8,42 112,73 0,23

2. 2,5 6,25 178,017 14,04 112,67 0,17

3. 3,35 11,22 178,031 18,81 112,74 30,14

4. 4,45 19,80 178,055 24,99 113,94 2,85

5. 5,95 35,40 178,099 33,40 104,20 64,80

Σ 99,66 561,28 98,19

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=1,5 . 10−2

178,006 . 10−2 =8,42. 10−3

sin θ2=2,5 . 10−2

178,017 . 10−2 =14,04 . 10−3

sin θ3=¿ 3,35 . 10−2

178,031 .10−2 =18,81. 10−3 ¿

sin θ4=¿ 4,45 .10−2

178,055 .10−2=24,99 . 10−3 ¿

Page 25: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

sin θ5=¿ 5,95 . 10−2

178,099 . 10−2 =33,40.10−3 ¿

d=(n+1 /2 ) . λ

sin θ(dalam meter )

d1=(1,5 ) .632,8 .10−9

8,42. 10−3 =112,73 . 10−6 m

d2=(2,5 ) .632,8 .10−9

14,04 .10−3 =112,67 . 10−6 m

d3=(3,5 ) .632,8 .10−9

18,81 .10−3 =112,74 .10−6m

d4=(4,5 ) .632,8 .10−9

24,99 .10−3 =113,94 .10−6m

d5=(5,5 ) .632,8 .10−9

33,40. 10−3 =104,20 .10−6 m

d=∑ d

n=

561,28 ×10−6

5=112,25.10−6 m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 98,19.10−12

20

¿√4,90. 10−12

¿2,21. 10−6 m

Krd= δdd

×100 %

¿ 2,21. 10−6

112,25.10−6 × 100 %

¿1,96 %

d= (112,25± 2,21 ) . 10−6 m

Grafik

Page 26: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

9,96. 10−2

5=1,9. 10−2

tanθ=∆ y∆ x

=(2,2−1,5 ) . 10−3

(3,8−2,45)=0,7.10−2

1,35=0,51.10−2

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

0,51.10−2×632,8. 10−9

¿1240,78. 10−7 m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(2,4−1,7 ) .10−3

2. (1,9. 10−2)×100 %

¿18 %

δd=Kr d . d

¿ 18100

×1240,78. 10−7

Page 27: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

¿223,24. 10−7 m

d=d± δd

¿ (1240,78 ± 223,24 ) .10−7 m

3.2.8. Celah Tunggal XA kanan

No.

XA (10-2 )

m

XA2 (10-4)

m

√ x2+L2(10−2)m sin θ(10−3) d(10−6) m |d−d|(10−14)m

1. 1,5 2,25 178,006 8,42 112,73 0,16

2. 2,5 6,25 178,017 14,04 112,67 0,04

3. 3,5 12,25 178,034 19,65 112,71 0,04

4. 4,5 20,25 178,056 25,27 112,68 0,01

5. 5,5 30,25 178,084 30,88 112,70 0,01

Σ 98,26 1121,69 0,26

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=1,5 . 10−2

178,006 . 10−2 =8,42. 10−3

sin θ2=2,5 . 10−2

178,017 . 10−2 =14,04 . 10−3

sin θ3=¿ 3,5 . 10−2

178,034 . 10−2=19,65 . 10−3 ¿

sin θ4=¿ 4,5 .10−2

178,056 .10−2=25,27 .10−3¿

sin θ5=¿ 5,5 . 10−2

178,084 . 10−2=30,88. 10−3 ¿

d=(n+1 /2 ) . λ

sin θ(dalam meter )

Page 28: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d1=(1,5 ) .632,8 .10−9

8,42. 10−3 =112,73 . 10−6 m

d2=(2,5 ) .632,8 .10−9

14,04 .10−3 =112,67 . 10−6 m

d3=(3,5 ) .632,8 .10−9

19,65 .10−3 =112,71 . 10−6 m

d4=(4,5 ) .632,8 .10−9

25,27 .10−3 =112,68 . 10−6 m

d5=(5,5 ) .632,8 .10−9

30,88. 10−3 =112,70 . 10−6 m

d=∑ d

n=

1121,69×10−6

5=112,69.10−6 m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 0,26 .10−14

20

¿0,11.10−7m

Kr d= δdd

× 100 %

¿ 0,11.10−7

112,69.10−6 × 100 %

¿0,9 %

d= (112,69±1,1 ) .10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

9,82. 10−2

5=1,96. 10−2

Page 29: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(2,5−1,6 ) . 10−3

(4,5−3)=0,9. 10−2

1,5=0,6. 10−2

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

0,6.10−2×632,8. 10−9

¿1054,66. 10−7 m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(2−1,8 ) . 10−2

2. (1,9. 10−2 )×100 %

¿5,2 %

δd=Kr d . d

¿ 5,2100

×1054,66. 10−7

¿55,50. 10−7 m

d=d± δd

Page 30: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

¿ (1054,66 ± 55,50 ) .10−7m

3.2.9. Celah Tunggal XB kiri

No.

XB (10-2 ) m

XB2 (10-4)

m√ x2+L2(10−2)m sin θ(10−3) d(10−6)

m

|d−d|(10−14)m

1. 0,65 0,42 178,001 3,65 260,05 4491,68

2. 0,7 0,49 178,001 3,93 402,54 5695,72

3. 1,15 1,32 178,003 6,46 342,84 284,69

4. 1,55 2,40 178,006 8,70 327,31 0,05

5. 2,05 4,20 178,011 11,5 302,64 596,88

Σ 34,24 1635,38 11032,96

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=0,65 .10−2

178,001 .10−2 =3,65 .10−3

sin θ2=0,7 . 10−2

178,001 .10−2 =3,93 .10−3

sin θ3=¿ 1,15 . 10−2

178,003 . 10−2 =6,46 .10−3 ¿

sin θ4=¿ 1,55 .10−2

178,006 .10−2=8,70 .10−3¿

sin θ5=¿ 2,05 .10−2

178,011 . 10−2 =11,5 .10−3 ¿

d=(n+1 /2 ) . λ

sin θ(dalam meter )

d1=(1,5 ) .632,8 .10−9

3,65 .10−3 =260,05 .10−6 m

d2=(2,5 ) .632,8 .10−9

3,93 .10−3 =402,54 .10−6 m

Page 31: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d3=(3,5 ) .632,8 .10−9

6,46 .10−3 =342,84 . 10−6 m

d4=(4,5 ) .632,8 .10−9

8,70 .10−3 =327,31 .10−6m

d5=(5,5 ) .632,8 .10−9

11,5 .10−3 =302,64 . 10−6 m

d=∑ d

n=

1635,38 ×10−6

5=327,07.10−6m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 11032,96 .10−12

20

¿23,48. 10−6 m

Kr d= δdd

× 100 %

¿ 23,48.10−6

327,07.10−6 ×100 %

¿7,17 %

d= (327,07 ±23,48 ) . 10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

34,24. 10−3

5=6,84. 10−3

Page 32: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(8,7−5 ) . 10−3

(4,5−2,5)=3,7. 10−3

2=1,85.10−3

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

1,85.10−3×632,8. 10−9

¿342,05. 10−6 m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(8−5,7 ) . 10−3

2. (6,84. 10−3 )×100 %

Page 33: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

¿16,8 %

δd=Kr d . d

¿ 16,8100

×342,05. 10−6

¿57,50. 10−6 m

d=d± δd

¿ (342,05± 57,50 ) . 10−6m

3.2.10. Celah Tunggal XB kanan

No.

XB (10-2) m

XB2 (10-4)

m√ x2+L2(10−2)m sin θ(10−3) d(10−6)m |d−d|(10−12)m

1. 0,8 0,64 178,001 4,49 211,40 1341,75

2. 1,25 1,56 178,004 7,02 225,35 514,38

3. 1,7 2,89 178,008 9,55 231,91 259,85

4. 1,75 3,06 178,008 9,83 289,68 1734,72

5. 2,2 4,84 178,013 12,35 281,81 1141,08

Σ 43,24 1635,38 4991,78

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=0,8 . 10−2

178,001 .10−2 =4,49 . 10−3

sin θ2=1,25 .10−2

178,004 . 10−2 =7,02 . 10−3

sin θ3=¿ 1,7 . 10−2

178,008 . 10−2 =9,55 .10−3 ¿

sin θ4=¿ 1,75 .10−2

178,008 .10−2=9,83 .10−3¿

sin θ5=¿ 2,2 . 10−2

178,013 . 10−2 =12,35 .10−3¿

Page 34: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d=(n+1 /2 ) . λ

sin θ(dalam meter )

d1=(1,5 ) .632,8 .10−9

4,49 .10−3 =211,40 . 10−6 m

d2=(2,5 ) .632,8 .10−9

7,02 .10−3 =225,35 .10−6 m

d3=(3,5 ) .632,8 .10−9

9,55 .10−3 =231,91 .10−6 m

d4=(4,5 ) .632,8 .10−9

9,83 .10−3 =289,68 .10−6 m

d5=(5,5 ) .632,8 .10−9

12,35 .10−3 =281,81 .10−6 m

d=∑ d

n=

1240,15 ×10−6

5=248,03.10−6m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 4991,78 .10−12

20

¿15,79. 10−6 m

Kr d= δdd

× 100 %

¿ 15,79.10−6

248,03.10−6 ×100 %

¿6,3 %

d= (248,03± 15,79 ) . 10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

43,24. 10−3

5=8,6.10−3

Page 35: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(9,4−7 ) .10−3

(4−2,7)=2,4. 10−2

1,3=1,8. 10−3

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

1,8.10−3×632,8. 10−9

¿351,55. 10−6 m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(9,5−7,5 ) . 10−3

2. (8,6. 10−3 )× 100 %

Page 36: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

¿11,6 %

δd=Kr d . d

¿ 11,6100

× 351,55.10−6

¿40,87. 10−6m

d=d± δd

¿ (1054,66 ± 55,50 ) .10−7m

3.2.11. Celah Tunggal Xc kiri

No.

Xc (10-2) m

Xc2 (10-4)

m√ x2+L2 ¿)m sin θ(10−3) d(10−6)m |d−d|(10−12)m

1. 0,5 0,25 178,000 2,80 339 1466,89

2. 0,75 0,56 178,001 4,21 375,77 2,85

3. 1,05 1,10 178,003 5,89 375,84 2,62

4. 1,25 1,56 178,004 7,02 405,64 794,11

5. 1,6 2,56 178,007 8,90 391,05 184,68

Σ 28,82 1887,30 2451,15

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=0 , 5. 10−2

178,000 . 10−2 =2,80 .10−3

sin θ2=0,75 .10−2

178,001 .10−2 =4,21 .10−3

sin θ3=¿ 1,05 . 10−2

178,003 . 10−2 =5,89 .10−3¿

sin θ4=¿ 1,25 .10−2

178,004 .10−2 =7,02.10−3¿

sin θ5=¿ 1,6 . 10−2

178,007 . 10−2 =8,90 .10−3 ¿

Page 37: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d=(n+1 /2 ) . λ

sin θ(dalam meter )

d1=(1,5 ) .632,8 .10−9

2,80 .10−3 =339 .10−6 m

d2=(2,5 ) .632,8 .10−9

4,21 .10−3 =375,77 . 10−6 m

d3=(3,5 ) .632,8 .10−9

5,89 .10−3 =375,84 . 10−6 m

d4=(4,5 ) .632,8 .10−9

7,02 .10−3 =405,64 .10−6 m

d5=(5,5 ) .632,8 .10−9

8,90 .10−3 =391,05 .10−6 m

d=∑ d

n=

1887,30 ×10−6

5=377,46.10−6m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 2451,15 . 10−12

20

¿11,07.10−6 m

Kr d= δdd

× 100 %

¿ 11,07.10−6

377,46.10−6 ×100 %

¿2,93 %

d= (377,46 ±11,07 ) .10−6 m

Grafik

x=∑ n

n=

155

=3

y=∑ sin θ

n=

28,82. 10−3

5=5,7. 10−3

Page 38: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

tanθ=∆ y∆ x

=(6,3−4,5 ) .10−3

(4−2,7)=1,8. 10−2

1,3=1,38. 10−3

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

1,38.10−3×632,8. 10−9

¿458,55. 10−6m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(6,2−5,1 ) .10−3

2. (5,7. 10−3 )×100 %

¿9,6 %

δd=Kr d . d

¿ 9,6100

× 458,55.10−6

¿44,24. 10−6m

Page 39: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d=d± δd

¿ (458,55 ± 44,24 ) .10−6 m

3.2.12. Celah Tunggal Xc kanan

No.

Xc (10-2) m

Xc2 (10-4)

m√ x2+L2(10−2)m sin θ(10−3) d(10−6)m |d−d|(10−12 ) m

1. 0,35 0,12 178,000 1,96 484,28 1034,26

2. 0,6 0,36 178,001 3,37 469,43 299,63

3. 0,9 0.81 178,002 5,05 438,57 183,60

4. 1,15 1,32 178,003 6,46 440,80 128,14

5. 1,45 2,10 178,005 8,14 427,56 603,19

Σ 24,98 2260,64 2248,82

sin θ= x

√ x2+ L2

sin θ1=0,35 .10−2

178,000 . 10−2 =1,96 . 10−3

sin θ2=0,6 . 10−2

178,001 .10−2 =3,37 .10−3

sin θ3=¿ 0,9 . 10−2

178,002 .10−2 =5,05 .10−3¿

sin θ4=¿ 1,15. 10−2

178,003 .10−2=6,46 .10−3¿

sin θ5=¿ 1,45 . 10−2

178,005 . 10−2 =8,14 .10−3 ¿

d=(n+1 /2 ) . λ

sin θ(dalam meter )

d1=(1,5 ) .632,8 .10−9

1,96 .10−3 =484,28 . 10−6 m

d2=(2,5 ) .632,8 .10−9

3,37 .10−3 =469,43 . 10−6 m

Page 40: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

d3=(3,5 ) .632,8 .10−9

5,05 .10−3 =438,57 . 10−6m

d4=(4,5 ) .632,8 .10−9

6,46 .10−3 =440,80 . 10−6 m

d5=(5,5 ) .632,8 .10−9

8,14 .10−3 =427,56 . 10−6m

d=∑ d

n=

2260,64 × 10−6

5=452,12. 10−6m

δd=√∑ ¿¿¿¿¿

¿√ 2248,82 . 10−12

20

¿10,60. 10−6 m

Kr d= δdd

× 100 %

¿ 10,60.10−6

452,12. 10−6 × 100 %

¿2,34 %

d= (452,12 ±10,60 ) . 10−6 m

Page 41: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

Grafik

x=∑ n

n=

17,55

=3,5

y=∑ sin θ

n=

24,98. 10−3

5=4,9. 10−3

tanθ=∆ y∆ x

=(5,6−4 ) . 10−3

(4−2,9)=1,6.10−2

1,1=1,45. 10−3

d= 1tanθ

. λ

¿ 1

1,45.10−3×632,8. 10−9

¿436,41. 10−6m

Kr d=y2− y1

2 y×100 %

¿(5,2−4,6 ) . 10−3

2. (24,98. 10−3 )×100 %

Page 42: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

¿1,2 %

δd=Kr d . d

¿ 1,2100

× 436,41.10−6

¿5,24. 10−6 m

d=d± δ d

¿ (436,41± 5,24 ) .10−6 m

Page 43: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

3.3 Pembahasan

3.3.1 Analisa Prosedur

3.3.1.1. Fungsi Alat

Dalam percobaan Difraksi Cahaya ini, digunakan beberapa alat. Alat-alat

tersebut diantaranya adalah laser He-Ne berdaya rendah, sebuah slide foto (35

mm), sebuah kisi difraksi dan layar yang ditempel kertas grafik, serta pemegang

slide.

Laser He-Ne merupakan alat yang berfungsi sebagai penghasil sinar.

Panjang gelombang (λ) dari laser yang digunakan adalah sebesar 632,8 nm.

Slide foto merupakan alat dimana pada alat tersebut terdapat celah. Fungsi dari

celah ini adalah untuk mendapatkan pola bayangan dari sinar laser. Alat

selanjutnya adalah kisi difraksi. Kisi difraksi merupakan alat yang digunakan

untuk mengamati pola interferensi. Pada pola tersebut terdapat beberapaorde

yang harus dapat diamati oleh peserta praktikum. Pemegang slide merupakan

alat yang digunakan untuk memegang slide agar posisi slide serta celah tidak

berubah dan sinar laser dapat secara tepat melewati celah. Sedangkan kertas

grafik pada percobaan ini digunakan sebagai media atau layar. Pola yang

terbentuk ditandai pada kertas grafik ini.

3.3.1.1 Fungsi Perlakuan

Percobaan Difraksi Cahaya ini dilakukan di ruangan yang gelap. Fungsinya

adalah agar pola yang terbentuk dari difraksi maupun interferensi dapat diamati

dengan mudah karena sinar laser terlihat sangat jelas di ruangan yang gelap. Slide

yang berisi celah dipasang pada pemegang slide agar slide dapat diposisikan pada

keadaan yang stabil di depan sinar laser secara vertikal. Pengatur vertikal dari slide

diatur sedemikian rupa agar sinar dari laser tepat mengenai celah dan menghasilkan

bayangan yang tajam pada layar.

Selembar kertas grafik ditempelkan pada layar, dengan tujuan agar pola sinar

yang terbentuk dapat ditandai pada kertas tersebut. Setelah semuanya selesai diatur,

berkas sinar laser dijatuhkan di atas celah agar diperoleh bayangan yang tajam.

Kemudian, ditandai bagian terang dari banyangan yang terbentuk pada kertas grafik.

Fungsinya agar diperoleh minimal dan maksimal dari bayangan yang terbentuk. Dari

Page 44: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

hasil yang diperoleh pada kertas grafik, diukur jarak terang pusat terhadap terang ke-1

sampai terang ke-5, baik ke kiri maupun ke kanan. Fungsi perlakuan ini adalah untuk

mendapatkan variabel x.

Kisi atau slide yang digunakan adlaah sebanyak tiga buah. Hal ini dimaksudkan

agar diketahui pola-pola bayangan dan jarak antarkedua celah dari slide yang berbeda,

sehingga hasilnya dapat dibandingkan. Semua perlakuan ini dilakukan baik pada

celah ganda maupun celah tunggal. Sehingga dapat digunakan untuk melakukan

perbandingan hasil yang diperoleh.

Jarak antara kisi dengan layar juga diukur menggunakan rollmeter. Fungsinya

adalah agar diperoleh variabel L (jarak celah ke layar) yang nantinya digunakan untuk

mencari nilai sinθ. Pada saat sinar laser dinyalakan dilarang keras untuk melihat

langsung ke berkas cahayanya, karena dapat merusak retina mata.

3.3.2 Analisa Hasil

Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil perhitungan sebagai

berikut. Pertama untuk celah ganda. Pada slide ganda A jarak antarkedua celah

diperoleh (86,50±4,53)x10-6 m pada sisi kiri dan (83,41±4,61)x10-6 m pada sisi kanan.

Pada slide ganda B jarak antarkedua celah diperoleh (383,07±45,55)x10-6 m pada sisi

kiri dan (472,87±29,03)x10-6 m pada sisi kanan. Pada slide ganda C jarak antarkedua

celah diperoleh (225,39±2,53)x10-6 m pada sisi kiri dan (209,88±17,50)x10-6 m pada

sisi kanan. Dari ketiga slide ini terlihat slide B mempunyai lebar jarak dengan selisih

paling banyak antara bagian kiri dan bagian kanan. Hal ini mungkin disebabkan oleh

kesalahan penandaan daerah terang pada kertas grafik, karena sinar dari laser tidak

dapat sepenuhnya diam. Hal ini juga ditunjukkan oleh kesalahan relatif dari slide B

jarak antara dua celah bagian kiri dari slide B yang cukup besar, yaitu 11,8%,

sedangkan yang lainnya hanya berkisar 5,23% - 6,13%.

Yang kedua untuk celah tunggal. Pada slide A jarak kedua celah diperoleh

(112,25±2,21)x10-6 m pada sisi kiri dan (112,69±23,48)x10-6 m pada sisi kanan. Pada

slide B jarak antarkedua celah diperoleh (327,07±23,48)x10-6 m pada sisi kiri dan

(248,03±15,79)x10-6 m pada sisi kanan. Pada slide C jarak antarkedua celah diperoleh

(377,46±11,07)x10-6 m pada sisi kiri dan (452,12±10,60)x10-6 m pada sisi kanan. Dari

ketiga slide, slide yang mempunyai jarak antarkedua celah yang hampir sama

hanyalah slide A, dengan kesalahan relatif 1,98% dan 0,9%. Sedangkan slide yang

Page 45: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

lainnya kesalahan relatifnya berkisar antara 2,34% - 7,17%. Hal ini menunjukkan

bahwa masih ada kesalahan dalam percobaan. Walaupun tidak terlalu besar.

Kesalahan dapat terjadi pada saat pengambilan data maupun pada saat membulatkan

hasil perhitungan.

Selain melalui perhitungan nilai jarak antara kedua celah dapat diperoleh dari

perhitungan grafik. Melalui perhitungan grafik diperoleh hasil jarak antardua celah

adalah sebagai berikut. Pertama untuk celah ganda. Pada slide celah ganda A

diperoleh jarak antarcelah sebesar (744,47±88,59)x10-7 m pada sisi kiri dan

(1054,66±87,54) x10-7 m pada sisi kanan. Pada slide celah ganda B diperoleh jarak

antarcelah sebesar (326,18±29,64)x10-6 m pada sisi kiri dan (506,24±94,16)x10-6 m

pada sisi kanan. Pada slide celah ganda C diperoleh jarak antarcelah sebesar

(268,13±19,89)x10-6 m pada sisi kiri dan (263,66±17,12) x10-6 m pada sisi kanan.

Kesalahan relatif dari perhitungan grafik berkisar antara 6,12% - 18,6%. Dengan

kesalahan relatif terbesar terletak pada slide celah ganda B bagian kanan. Melalui

perhitungan grafik ini jarak antar celah antara bagian kiri dan kanan selisihnya

lumayan besar. Hal ini mungkin dikarenakan oleh penentuan titik dan pengambilan

garis yang kurang akurat.

Kedua untuk celah tunggal. Pada slide celah tunggal A diperoleh jarak

antarcelah sebesar (1318,33±223,24)x10-7 m pada sisi kiri dan (1054,66±55,50) x10-7

m pada sisi kanan. Pada slide celah tunggal B diperoleh jarak antarcelah sebesar

(342,0±57,50)x10-6 m pada sisi kiri dan (351,55±40,8)x10-6 m pada sisi kanan. Pada

slide celah tunggal C diperoleh jarak antarcelah sebesar (458,55±44,24)x10 -6 m pada

sisi kiri dan (436,41±5,25) x10-6 m pada sisi kanan. Kesalahan relatif dari grafik celah

tunggal ini berkisar antara 1,2% sampai 18%. Kesalah relatif terbesar terletak pada

slide celah tunggal A kiri. Rentang kesalahan relatif yang cukup besar menunjukkan

bahwa masih ada kesalahan yang cukup signifikan pada pengambilan data maupun

pada pembuatan grafik.

Secara umum, hasil perhitungan dengan menggunakan rumus dan hasil

perhitungan dengan menggunakan grafik sangat jauh berbeda hasil perhitungan.

Berdasarkan kesalahan relatifnya, hasil perhitungan dengan rumus lebih akurat

daripada dengan grafik. Hal ini disebabkan oleh pada pembuatan grafik dibutuhkan

ketelitian yang cukup besar. Terutama pada penentuan titik sentroid dan garis bantu x

dan y.

Page 46: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

Hubungan antara jarak antarcelah terhadap jarak antara terang pusat ke terang

ke-n (x) adalah berbanding terbalik. Hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan rumus

berikut:

Sehingga apabila x semakin besar, nilai d (jarak antarcelah) semakin kecil. Namun,

pada kenyataannya hasil perhitungan pada percobaan ini hampir semuanya tidak

sesuai dengan hubungan tersebut, seperti pada perhitungan slide celah ganda A dan C,

serta pada slide celah tunggal A, B dan C. Hal ini disebabkan oleh kesalahan

pembulatan nilai pada perhitungan.

Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa difraksi dan interferensi cahaya sangat

sulit diamati. Interferensi cahay sukar diamati dalam kehidupan sehari-hari karena

panjang gelombang cahaya sangat pendek (kira-kira 1% dari lebar rambut) dan setiap

sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang

(random), sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu yang sangat singkat.

Syarat terjadinya interferensi cahaya adalah kedua gelombang cahaya harus koheren

(beda fase, φ selalu tetap), dan kedua sumber cahay harus memiliki amplitudo (A)

yang hampir sama. Perisitiwa difraksi cahaya sulit diamati pada kehidupan sehari-hari

karena biasanya sumber cahaya berupa polikromatik dan terlalu lebar sehingga pola

difraksi yang dihasilkan masing-masing bagian akan tumpang tindih dan karena

cahaya tidak selalu koheren, sehingga polanya berubah-ubah sesuai perubahan beda

fasenya.

celah ganda

celah tunggal

Page 47: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Difraksi merupakan deviasi dari perambatan cahaya, dapat juga dikatakan sebagai

pelenturan cahaya atau pembelokkan arah rambat cahaya ketika melewati celah

sempit. Interferensi cahaya adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang atau

lebih yang menimbulkan pola gelombang baru. Untuk menentukan lebar celah tunggal

dan jarak antarcelah pada celah ganda dapat dilakukan dengan mencari jarak terang

pusat ke terang ke-n dari percobaan. Kemudian memasukkan pada persamaan

untuk celah tunggal, dan untuk celah ganda. Dapat pula dicari

dengan perhitungan melalui grafik, dimana sumbu x menunjukkan n (celah ganda)

atau n+1/2 (celah tunggal) dan sumbu y menunjukkan sinθ.

4.2 Saran

Saran untuk praktikan selanjutnya, sebaiknya penandaan pola gelap terang pada

kertas grafik dilakukan dengan sangat teliti agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

Saran untuk asisten, dimohon untuk memberikan remidi atau tugas tambahan bagi

yang memperoleh nilai kurang baik.

Page 48: Laporan Fisika Kelompok 8 Fix

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Halliday, David, dkk. 1995. Enchancel Problems Version Fundamental of Physics Sixth Edition. USA: Willey

Richard, James A., dkk. 1960. Modern University Phisics. Tokyo: Thoso Insatsu Printing

Sears, Francis W. 1979. College Physics. Amsterdam: Addison Wesley Publishing Company

Tipler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga