LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika...

14
Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair] Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 1 LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Eksperimen e/m Elektron Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal: 7 April 2014 Jam : 10.40 12.20 Oleh : Nama : Novi Tri Nugraheni NIM : 081211333009 Anggota Kelompok : 1. Muhimatul Fadlilah A. NIM : 081211331130 2. Khoirotun Nisa NIM : 081211332007 3. Puspita Ningtiyas NIM : 081211332001 4. Ratna Yulia Sari NIM : 081211332002 Dosen Pembimbing : Andi Hamim Zaidan, S.Si, M.Si, P.hD. LABORATORIUM FISIKA MODERN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Transcript of LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika...

Page 1: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 1

LAPORAN

FISIKA EKSPERIMENTAL I

Eksperimen e/m Elektron

Pelaksanaan Praktikum

Hari : Rabu Tanggal: 7 April 2014 Jam : 10.40 – 12.20

Oleh :

Nama : Novi Tri Nugraheni

NIM : 081211333009

Anggota Kelompok :

1. Muhimatul Fadlilah A. NIM : 081211331130

2. Khoirotun Nisa NIM : 081211332007

3. Puspita Ningtiyas NIM : 081211332001

4. Ratna Yulia Sari NIM : 081211332002

Dosen Pembimbing : Andi Hamim Zaidan, S.Si, M.Si, P.hD.

LABORATORIUM FISIKA MODERN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Page 2: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 2

Eksperimen e/m

Novi Tri Nugraheni1, Muhimatul Fadlilah A.

2,Khoirotun Nisa

3, Puspita Ningtiyas

4, Ratna Yulia Sari

5

Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Jl.Mulyorejo Kmapus C Unair, Surabaya 60115

Email: [email protected]

Abstrak, Eksperimen sinar katoda dilakukan oleh fisikawan bernama J.J Thomson,dia membuktikan bahwa

sinar katoda adalah pancaran berkas partikel bermuatan negatif.Eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara radius berkas elektron (r) dengan beda tegangan elektroda pemercepat (∆v) pada masing-

masing harga arus (I), serta untuk mengetahui perbandingan muatan dan massa elektron (e/m). Dari hasil

eksperimen didapatkan nilai beda tegangan ( V ) berbanding lurus dengan jari-jari lintasan berkas elektrón

(r) untuk setiap nilai arus (I),dimana nilai beda potensial semakin besar maka nilai radius berkas elektron

juga bertambah besar.Nilai radius berkas elektron berbanding terbalik dengan nilai arus listrik pada coil

helmholtz,yaitu semakin besar nilai arus listrik maka nilai radius berkas elektron bertambah

kecil.Perbandingan harga e/m melalui percobaan yang dilakukan sudah mendekati harga e/m acuan yang

pernah dilakukan oleh J. J. Thompson. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa diameter lintasan

elektron berbanding lurus dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan arus listrik (I). Hasil rasio

e/m dari hasil perhitungan sehingga menimbulkan kesalahan relatif

hingga 42,14 %

Kata Kunci : Elektron, e/m, medan magnet

1. Pendahuluan

Percobaan e/m adalah percobaan yang dilakukan oleh seorang fisikawan bernama Joseph

Thompson. Tujuan utama daripada Joseph Thompson melakukan percobaan ini adalah

membuktikan apakah ada partikel lain yang lebih kecil daripada atom dan nantinya kelak akan

disebut dengan elektron (corpuscles).

Alat uji yang digunakan oleh Joseph Thompson didalam menentukan rasio atau

perbandingan antara muatan yang dikandung oleh elektron terhadap massanya (e/m) adalah

menggunakan tabung sinar katoda. Didalam tabung ini terdapat dua buah elektroda yang kita

sebut sebagai anoda (elektrode positif) dan katoda itu sendiri (elektrode negatif). Ketika kedua

elektroda ini dipasang pada suatu tegangan tertentu, maka elektron atom yang menyusun

katoda akan tereksitasi. Elektron yang tereksitasi tersebut kemudian dibelokkan dengan

menggunakan suatu medan magnetik dengan kekuatan tertentu. Sehingga elektron tersebut

akan mulai mengikuti suatu lintasan melingkar dengan jejari tertentu.

Dengan menggunakan persamaan – persamaan yang terkait dengan menggunakan rasio

e/m maka dengan data jari – jari dan medan listrik yang digunakan maka dapat ditentukan

nilai dari rasio tersebut.

2. Dasar Teori

Elektron merupakan salah satu penemuan penting yang dapat menjelaskan berbagai

fenomena fisika,salah satunya adalah gejala kelistrikan dan kemagnetan.Pada awalnya

elektron sangat sulit ditemukan,setelah melalui beberapa eksperimen, akhirnya seorang

fisikawan yang benama Sir Joseph John Thomson (1856-1940) pada tahun 1897

membuktikan percobaan meyakinkan bahwa sinar katoda adalah pancaran berkas partikel

bermuatan negatif.

Dalam percobaannya, Thomson menemukan bahwa sinar katoda yang terdiri dari

partikel-partikel negatif ini disebut dengan elektron.Katoda yang bbermuatan negatif

memancarkan elektron yang dipercepat oleh penarikan anoda yang bermuatan positif.

Suatu elektron dengan kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda pada sebuah

tabung dalam keadaan vakum disebut dengan sinar katoda.Dengan menggunakan tegangan

Page 3: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 3

yang sangat tinggi sinar-sinar katoda ini akan dipercepat dan dikendalikan oleh medan

magnet.Apabila elektron bergerak dengan arah tegak lurus terhadap arah medan magnet,maka

elektron tersebut akan membelok sebagai busur lingkaran.Hal tersebut diakibatkan oleh

timbulnya gaya magnetik.

Pengukuran nilai muatan elektron (e) dapat dapat diketahui setelah percobaan yang

dilakukan oleh J.J. Thompson tersebut, yaitu dengan menggunakan peralatan tabung sinar

katoda yang dilengkapi dengan Medan listrik dan Medan magnet. Harga (e) dapat didekati

dengan harga perbandingan (e/m) yang diperoleh dari hubungan antara nilai arus (I), tegangan

elektroda (∆V), dan radius lintasan elektron (r). Hubungan antar ketiganya dapat diketahui

dari sifat-sifat coil helmholzt yang menyebabkan adanya gaya sentripetal yang membuat

elektron berbentuk lingkaran dari gaya linier yang timbul akibat perbedaan tegangan listrik

antara katoda dengan anoda.

Jika sebuah elektron bermassa m dan bermuatan e dipercepat dalam beda potensial V,

maka elektron akan memiiliki energi kinetik sebesar . Bila kemudian elektron

berkecepatan maka energi kinetik tersebut dapat dinyatakan sebagai :

Didalam medan magnet , elektron tersebut akan mengalami gaya magnetik (gaya

lorentz) sebesar

( )

Untuk medan magnetik yang seragam dan arah kecepatan elektron tegak lurus terhada

medan magnet, elektron akan memiliki lintasan berbentuk lingkaran. Hal ini diakibatkan dari

perubahan arah kecepatanelektron tanpa mengubah kelajuannya yang disebabkan oleh gaya

sentripetal. Besarnya gaya sentripetal itu dirumuskan didalam :

dengan r adalah jejari lintasan lingkaran elektron.

Pada gerak melingkar ini besar gaya sentripetal sama dengan besar gaya medan magnet

(Gaya Lorentz) elektron tersebut yaitu :

Dengan mensubsitusikan persamaan diatas dengan persamaan energi kinetik elektron

yang dipercepat maka akan didapatkan :

Medan magnet yang digunakan didalam percobaan ini adalah kumparan Helmholtz

(Kumparan yang memiliki jejari R sama dengan jarak kedua kumparan yang dialiri arus

listrik). Bila jumlah kawat lilitan kumparan Helmholtz adalah n, maka dengan menggunakan

persamaan Maxwell pertama dan keempat dapat ditentukan besarnya medan magnet yang

dihasilkan yaitu :

(

)

dengan adalah permeabilitas ruang hampa.

Gambar 1.1 Partikel bermuatan yang

bergerak dengan kecepatan dalam medan magnet

akan mengalami gaya Lorentz .

Page 4: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 4

3. Alat dan Bahan

Pada percobaan ini akan digunakan beberapa macam peralatan yaitu :

Sistem peralatan e/m

Power Supplay

Sumber daya tegangan dan arus

Multimeter

Banana cables

4. Prosedur Percobaan

Eksperimen Pengukuran Jejari Lintasan Elektron r konstan dengan variasi I = f(VA)

1) Pertama adalah membuat rangkaian percobaan seperti pada gambar dibawah ini

2) Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah:

Gambar 1.2 Rangkaian percobaan e/m

3) Kemudian set tegangan anoda VA pada 300 volt dengan cara mengatur tombol tegangan.

Bila katode telah panas dan berkas elektron telah terbentuk, maka ketajamannya dapat

diatur dengan sekunder wehnelt (tombol c) dan pengaliran arus I yang tepat. Bila lintasan

elektron berupa heliks, putarlah tabung perlahan – lahan sedemikian hingga diperoleh

lintasan elektron berupa lingkaran.

4) Setelah itu atur posisi slide pada lintasan lingkaran elektron yang dalam dan buatlah

diameter lingkaran tersebut hingga 2r = 8 cm.

5) Variasikan tegangan anoda (VA) dari 300 V hingga 200 V dengan interval penurunan 10

V. Kemudian perubahan arus I yang harus dialirkan pada setiap interval tersebut dicatat,

sedemikian hingga diameter lingkaran tepat 8 cm.

Eksperimen Kalibrasi Medan Magnet B = f (I)

1) Kabel – kabel yang ada pada eksperimen seperti gambar diatas dilepaskan dan kemudian

tabung sinar katodanya juga ikut dilepas

2) Setelah itu dapat dibuat rangkaian percobaan tanpa menggunakan tabung dan hanya ada

kumparan Helmholtz dan dimaksudkan untuk mengukur medan magnetik yang dihasilkan

3) Setelah rangkian selesai dibuat maka arus dialirkan ke Kumparan Helmholtz tersebut

antara 0 hingga 3 A dengan interval 0,5 A dan diukur fluks magnetnya (B) setiap interval

kenaikan arus yang dialirkan

Eksperimen Menentukan Rasio e/m

1) Dalam menentukan rasio e/m, dapat dibuat terlebih dahulu kurva kalibrasi B = f (I) seperti

pada gambar dalam modul dan ditentukan gradiennya

2) Setelah itu menentukan nilai fluks magnetik (B) dari percobaan sebelumnya dengan

menggunakan B = k1 I dan selanjutnya dihitung B2

Page 5: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 5

3) Kemudian dibuat grafik VA = f(B2) seperti pada gambar dalam modul dan juga tentukan

gradiennya k2 =

4) Setelah itu dapat ditentukan nilai e/m nya dengan

( dan kemudian dibandingkan

hasilnya dengan referensi yaitu (

)

6. Data Hasil Eksperimen

Dari percobaan yang dilakukan, dapat diperoleh tabel pengamatan sebagai berikut :

No Tegangan (Volt) Kuat Arus (Ampere)

No Tegangan (Volt) Kuat Arus (Ampere)

1. 200,3 V 1,233 A 1. 300,2 V 1,488 A

2. 210,5 V 1,261 A 2. 290,5 V 1,471 A

3. 220,4 V 1,293 A 3. 280,4 V 1,461 A

4. 230,2 V 1,313 A 4. 270,4 V 1,451 A

5. 240,4 V 1,322 A 5. 260,3 V 1,418 A

6. 250,4 V 1,341 A 6. 250,5 V 1,348 A

7. 260,0 V 1,384 A 7. 240,5 V 1,333 A

8. 270,4 V 1,397 A 8. 230,0 V 1,294 A

9. 280,4 V 1,424 A 9. 220,3 V 1,286 A

10. 290,4 V 1,447 A 10. 210,5 V 1,253 A

11. 300,2 V 1,488 A 11. 200,4 V 1,230 A

7. Hasil Analisis dan Pembahasan

Pada eksperimen ini membahas tentang eksperimen sinar katoda (e/m) dengan tujuan

untuk mengetahui hubungan antara berkas radius elektron (r) dengan beda tegangan ellektroda

pemercepat (∆V) pada masing-masing harga arus (I) dalam grafik, serta untuk mengetahui

perbandingan massa dan muatan elektron(e/m) baik secara teori maupun hasil perhitungan.

Langkah pertama yang dilakukan dalam eksperimen sinar katoda (e/m) adalah

melakukan penngamatan dimana nilai arus listrik pada coil helmholtz bernilai tetap yaitu

1A,dengan nilai variabel beda potensial diubah dan kemudian diperbesar.Nilainya dimulai

dari 100 volt sampai 150 volt dengan masing-masing dilakukan tiga kali pengulangan

pengukuran.Dari hasil pengukuran didapatkan nilai radius berkas elektron bertambah besar.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai beda potensial berbanding lurus dengan radius

lintasan berkas elektron yang terbentuk.Hal tersebut dapat terjadi karena percepatan elektron

gun pada lintasan linier

Langkah selanjutnya adalah dilakukan pengamatan dimana nilai beda potensial (V)

dianggap sebagai variabel terkontrolnya,sedangkan nilai arus (I) dirubah dan kemudian

diperbesar, dengan masing-masing dilakukan dua kali pengulangan pengukuran. Dari hasil

pengukuran didapatkan bahwa radius lintasan elektron cenderung semakin mengecil. Dengan

demikian diketahui bahwa semakin besar nilai arus listrik, maka besar medan magnet (B)

yang dibangkikan oleh koil Helmhotz juga akan semakin besar. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa nilai radius berkas elektron berbanding terbalik dengan nilai arus listrik pada coil

helmhotz.

Pada eksperimen yang dilakukan berkas lintasan elektron berbentuk melingkar.Bentuk

melingkar ini terjadi karena adanya pengaruh medan magnet (B) yang dibangkitkan oleh

sebuah coil helmholtz.Elektron yang dilepaskan oleh elektron gun ditarik oleh beda potensial

yang mengakibatkan adanya pergeseran lintasan dari linier menjadi melingkar.

Hasil dari pada percobaan, penentuan kalibrasi medan magnetik, diperoleh secara

perhitungan teoritis (matematis) bahwa gradien k1 adalah dan sedangkan untuk nilai

Page 6: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 6

e/m diperoleh sekitar sehingga menimbulkan kesalahan

relatif hingga 42,14 %. Timbulnya nilai rasio e/m ini jelas tidak sesuai dengan hasil

literatur atau referensi yaitu 1,7588 x 1011

C/kg. Hal tersebut disebabkan karena

mungkin adanya kesalahan paralaks (kesalahan pengelihatan) saat melakukan

pembacaan diameter lingkaran dengan menggunakan mistar sebab berada didalam

sebuah kotak hitam pada set praktikum dan mungkin juga disebabkan terjadinya

kesalahan pada proses kalibrasi medan magnetik sebab tidak melakukan kalibrasi

menurut prosedur yaitu tidak melepas kabel-kabel dan tabung katoda, praktikan juga

tidak membuat rangkaian percobaan tanpa menggunakan tabung dan hanya ada

kumparan Helmholtz yang dimaksudkan untuk mengukur medan magnetik yang

dihasilkan.

8. Kesimpulan

Dari percobaan atau eksperimen e/m yang dilakukan, diperoleh nilai e/m sebesar

sehingga menimbulkan kesalahan relatif hingga 42,14

%Eksperimen ini cenderung salah karena tidak dilakukannya prosedur pengukuran kalibrasi

medan magnetik secara eksperimen melainkan diperoleh secara teori, maka nilai e/m

cenderung bersifat konstan dan dari eksperimen ini juga dapat dipelajari sifat medan magnet

yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz dan dapat menentukan nilai e/m dengan

menggunakan medan magnetik.

Referensi

[1] Beiser,Arthur.,1987,Konsep Fisika Modern, 4nd

ed, Erlangga Jakarta. [2] Krane, Kenneth. S, 1982. Fisika Modern, Terjemahan : Hans. J. Wospakrik dan Sofia

Nikhsolihin, Jakarta: Penerbit UI

[3] Zaidan,A,2009, Pengantar Fisika Modern, tidak di publukasikan,departemen

fisika,universitas Airlangga

Page 7: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 7

LAMPIRAN I

ANALISIS PERHITUNGAN

1. Tabel pengamatan Tegangan (Vg) dan Kuat Arus (Ia)

No Tegangan (Volt) Kuat Arus (Ampere) No Tegangan (Volt) Kuat Arus (Ampere)

1. 200,3 V 1,233 A 1. 300,2 V 1,488 A

2. 210,5 V 1,261 A 2. 290,5 V 1,471 A

3. 220,4 V 1,293 A 3. 280,4 V 1,461 A

4. 230,2 V 1,313 A 4. 270,4 V 1,451 A

5. 240,4 V 1,322 A 5. 260,3 V 1,418 A

6. 250,4 V 1,341 A 6. 250,5 V 1,348 A

7. 260,0 V 1,384 A 7. 240,5 V 1,333 A

8. 270,4 V 1,397 A 8. 230,0 V 1,294 A

9. 280,4 V 1,424 A 9. 220,3 V 1,286 A

10. 290,4 V 1,447 A 10. 210,5 V 1,253 A

11. 300,2 V 1,488 A 11. 200,4 V 1,230 A

2. Tabel pengamatan tegangan rata-rata dan kuat arus rata-rata :

No Tegangan (Volt) Kuat Arus (Ampere)

1. 200,35 V 1,2315 A

2. 210,50 V 1,2570 A

3. 220,35 V 1,2895 A

4. 230,10 V 1,3035 A

5. 240,45 V 1,3275 A

6. 250,45 V 1,3445 A

7. 260,15 V 1,3401 A

8. 270,40 V 1,424 A

9. 280,40 V 1,4425 A

10. 290,45 V 1,459 A

11. 300,20 V 1,488 A

Dari data pengamatan di atas kita dapat menentukan besarnya medan magnet dengan rumus sebagai

berikut:

B = (

)

Dengan Vs/Am, n = 130, R = 150 mm = 0,15 m.

(

Dengan K1 adalah regresi grafik hubungan antara B dengan I.

Page 8: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 8

3. Tabel untuk kurva kalibrasi B = f (I)

No I (Arus) B(Medan Magnet)

1 1,2315 Ampere 0,000959

2 1,257 Ampere 0,000979

3 1,2895 Ampere 0,001004

4 1,3035 Ampere 0,001015

5 1,3275 Ampere 0,001034

6 1,3445 Ampere 0,001047

7 1,401 Ampere 0,001091

8 1,424 Ampere 0,001109

9 1,4425 Ampere 0,0011235

10 1,459 Ampere 0,001136

11 1,488 Ampere 0,0011589

Dari grafik tersebut di peroleh nilai K1 sebesar 2

y = 2E-05x + 0.0009

R² = 0.9897

0

0.0002

0.0004

0.0006

0.0008

0.001

0.0012

0.0014

0 5 10 15

Med

an

Magn

et (

B)

Kuat Arus (I)

Kurfa Kalibrasi B = f (I)

B(Medan Magnet)

Linear (B(Medan

Magnet))

Page 9: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 9

4. Tabel nilai Fluks Magnetik (B), dengan menggunakan B = K1I

B (Medan Magnet) (

0,000959 9,19681E-07

0,000979 9,58441E-07

0,001004 1,00802E-06

0,001015 1,03023E-06

0,001034 1,06916E-06

0,001047 1,09621E-06

0,001091 1,19028E-06

0,001109 1,22988E-06

0,0011235 1,26225E-06

0,001136 1,2905E-06

0,0011589 1,34305E-06

5. Tabel grafik VA = f ( )

No V (Tegangan) (

1 200,35 9,19681E-07

2 210,5 9,58441E-07

3 220,35 1,00802E-06

4 230,1 1,03023E-06

5 240,45 1,06916E-06

6 250,45 1,09621E-06

7 260,15 1,19028E-06

8 270,4 1,22988E-06

9 280,4 1,26225E-06

10 290,45 1,2905E-06

11 300,2 1,34305E-06

Page 10: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 10

Dari grafik tersebut di peroleh nilai K2 sebesar 2

6. Menentukan nilai e/m dan presentase kesalahannya

Dimana diameter lintasan sebesar 8 cm, sehingga jari-jari lintasan sebesar 4 cm = 0,04 m

=

= (

(

= (

=

Sehingga presentase kesalahan sebesar:

% e/m =

=

= 42,14 %

No

√ X Y XY

I (A) (A) V (volt) I2V

1 1,2315 1,51659 200,35 2,30005 40.140,1225 303,849

2 1,257 1,58005 210,5 2,49655 44.310,25 332,6

3 1,2895 1,66281 220,35 2,76494 48.554,1225 336,4

4 1,3035 1,69911 230,1 2,88698 52.946,01 390,966

y = 2E+08x - 8.8255

R² = 0.9887

0

50

100

150

200

250

300

350

0 0.0000005 0.000001 0.0000015

Teg

an

gan

(V

)

Medan Magnet

Grafik VA = f (B²)

V (Tegangan)

Linear (V (Tegangan))

Page 11: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 11

5 1,3275 1,76226 240,45 3,10555 57.816,2025 423,735

6 1,3445 1,80768 250,45 3,26771 62.726,2025 452,734

7 1,401 1,9628 260,15 3,85259 67.678,0225 510,623

8 1,424 2,02778 270,4 4,11188 73.116,16 548,311

9 1,4425 2,08081 280,4 4,32975 78.624,16 583,458

10 1,459 2,12868 290,45 4,53128 84.361,2025 618,275

11 1,488 2,21414 300,2 4,90243 90.120,04 664,686

𝛴 13,968 20,44258 2753,8 38,54971 637.666,2925 5.138,637

Menghitung nialai k:

K ∑ ∑ ∑

∑ (∑

( ( (

( (

37,449

Menghitung Simpangan y (Sy)

S

*𝛴

(∑ ∑ ∑( ∑ (∑

∑ (∑ +

S

*

( ( ( ( ( (

( ( +

S

*

( ( )

( ( +

S

*

(

( +

S

[ ]

S

[ ]

= 2,394170503

Sy = 489.302,6

Menghitung simpangan baku dalam k (Sk)

Sk =√

∑ (∑

Page 12: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 12

Sk =√

( (

Sk =√

Sk =√

Sk = √

Sk = 654.510,1

Nilai rasio e/m berdasarkan perhitungan pada percobaan ini adalah As

Ketidakpastian e/m

(

) √(

(

)

)

( (

)

)

(

)

(

( (

)

(

)

)

)

(

((

)

(

)

)

)

(

)

(

) √( (

)

(

)

)

(( (

)

(

)

)

(

(

)

√( (

)

( (

)

( )

( (( (

)

( (

)

( )

(

(

) √

(

)

Jadi nilai

adalah

(

Page 13: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 13

LAMPIRAN II

ALAT PERCOBAAN DAN LAPORAN SEMENTARA

Page 14: LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I - web.unair.ac.id · PDF fileEksperimen e/m Fisika UnairElektron [ ] Laboratorium ... 2. Dasar Teori ... Multimeter Banana cables 4

Eksperimen e/m Elektron [Fisika Unair]

Laboratorium Fisika Radiasi Universitas Airlangga 14