Laporan Field Lab Hipertensi

27
Laporan Field Lab Keterampilan Kedokteran Keluarga: KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERJO Disusun oleh : KELOMPOK B17 Alwidya Rosyid A. P. G0010014 Damar Dyah Mentari G0010048 Larissa Amanda G0010112 Rizky Mas’ah G0010166 Sylva Medika Permata G0010186

description

Hipertensi

Transcript of Laporan Field Lab Hipertensi

Laporan Field Lab Keterampilan Kedokteran Keluarga:

KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERJO

Disusun oleh :

KELOMPOK B17

Alwidya Rosyid A. P. G0010014

Damar Dyah MentariG0010048Larissa AmandaG0010112

Rizky MasahG0010166

Sylva Medika PermataG0010186

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2013

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang termasuk tertinggal dalam sektor kesehatan dibanding dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Angka kematian bayi yang tinggi, angka kematian ibu melahirkan yang tinggi, angka harapan hidup yang rendah, tingginya angka rata-rata malnutrisi, rendahnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, dan peningkatan biaya berobat yang tidak terkontrol adalah penyebab memburuknya sektor kesehatan di Indonesia (Depkes RI, 2012).

WHO menekankan bahwa kunci untuk meningkatkan status kesehatan dan mencapai Millenium Development Goals (MDGs) 2015 adalah dengan memperkuat sistem pelayanan kesehatan primer. Perlu adanya integrasi dari Community Oriented Medical Education ke Family Oriented Medical Education, salah satunya adalah dengan pelayanan kedokteran keluarga. Pelayanan kedokteran keluarga adalah pelayanan yang menyeluruh atau komprehensif yang memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit di mana tanggung jawab dokter tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien.

Pada Januari 1995, WHO dan WONCA telah merumuskan action plan yang tertulis dalam Making Medical Practice and Education Move Relevant to Peoples Needs: The Role of Family Doctor. Di Indonesia, melalui Permenkes No. 916 Tahun 1997 tentang pelayanan dokter umum yang diarahkan menjadi pelayanan dokter keluarga.

Beberapa nilai utama dalam kedokteran keluarga diantaranya yaitu pelayanan yang berpusat pada pasien, pendekatan holistik serta penanganan secara komprehensif. Untuk dapat mewujudkan pelayanan dokter keluarga yang berdasarkan nilai-nilai utama tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan cara kunjungan rumah (Home Visit) terhadap pasien yang membutuhkan. Melalui kunjungan rumah, dokter dapat mengenal pasien secara lebih lengkap, sehingga dapat menilai pasien tidak hanya dari dimensi fisik saja tetapi juga dari segi psikologi dan sosial serta ekonominya.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu melakukan kunjungan rumah (home visit) sebagai pelayanan kedokteran keluarga.Adapun learning outcome pembelajaran ini diharap mahasiswa:

1. Menjelaskan dasar-dasar kunjungan rumah (home visit) dalam kedokteran keluarga.

2. Melakukan tahapan-tahapan dan prosedur kegiatan kunjungan rumah (home visit) dalam pelayanan kedokteran keluarga.

3. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan keluarga berdasarkan fungsi keluarga dan menyusun usulan penatalaksanaannya secara holistik dan komprehensif. BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Field lab dengan topik home visit kelompok B7 lakukan di Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar. Letaknya Kecamatan Kerjo kurang lebih 20 km arah timur laut Karanganyar. Dibagian utara kecamatan kerjo berbatasan dengan kecamatan Kedawung dan Kecamatan Sambirejo (Kabupaten Sragen), di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Mojogedang, dibagian Timur berbatasan dengan kecamatan Jenawi, dan di bagian barat bebatasan dengan kecamatan Kedawung (sragen) dan kecamatan mojogedang. Penghasilan utama penduduk di kecamatan Kerjo adalah petani, peternak dan berkebun. Di kecamatan Kerjo terdapat pabrik karet PTPN IX Kerjo Arum dan Batujamus. Sebagian besar, wilayah kecamatan Kerjo dipakai untuk perkebunan karet tersebut (Wikipedia, 2013).

A. Hari Pertama (Rabu, 24 Oktober 2013)

Pada hari pertama, kami tiba di Puskesmas Kerjo pada pukul 7.30. Kami menunggu sebentar dan kami bertemu dengan dr. Fitri di Aula Puskesmas. Di Aula Puskesmas, pertama-tama dr. Fitri memperkenalkan diri selaku instruktur lapangan selama kami melaksanakan field lab di Puskesmas Kerjo. Setelah dr. Fitri memperkenalkan diri, kami pun memperkenalkan diri masing-masing. Tanpa membuang waktu, kami diberikan bimbingan mengenai Home Visit. Kami dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yaitu kelompok kami, mendapatkan kasus stroke dan hipertensi, sedangkat kelompok kedua mendapatkan kasus TB.

Dihari yang sama kami melakukan kunjungan pertama untuk memperkenalkan diri dan membuat janji dengan seluruh anggota keluarga untuk mengadakan Home Visit dan melakukan sedikit wawancara untuk mengisi form Home Visit. Setelah mendapatkan kesepakatan waktu untuk melaksanakan Home Visit, kami pun berpamitan untuk kembali ke Puskesmas. Di Puskesmas, kami mengkonfirmasi jadwal kunjungan kami kepada dr. Fitri lalu kami kembali ke Solo.

B. Hari Kedua (Rabu, 31 Oktober 2013)

Pada tanggal 31 Oktober 2013, kami melakukan kunjungan rumah atau Home Visit. Sesuai dengan janji yang disepakati, kami datang pukul 13.00. Setelah berbincang-bincang untuk mencairkan suasana dengan Ibu dan Bapak Giri, kami pun melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik kepada Ibu dan Bapak Giri. Ibu Siti kami masukkan sebagai pasien, karena beliau mengalami hipertensi sudah lama yang tidak terkontrol. Sedangkan anggota keluarga lain hanya dilakukan wawancara sesuai dengan form Home Visit.

Pasien yang kami kunjungi tidak tinggal sendiri di rumah, pasien tinggal bersama 1 istri dan 3 orang anak dengan 1 anak berada di Sragen. Kami melakukan kunjungan pukul 13.00 dikarenakan menunggu putra bungsu dari pasien yang masih bersekolah. Sedangkan anak yang di Sragen tidak dapat di wawancara karena alasan jarak dan pekerjaan.

Pada saat kami melakukan wawancara dan pemeriksaan, dr. Fitri juga turut hadir di rumah Bapak Giri. Kami dibagi menjadi 2 tim, 1 tim bertugas mewawancarai dan melakukan pemeriksaan fisik terhadap Bapak Giri dan 1 tim lagi bertugas mewawancarai dan melakukan pemeriksaan fisik terhadap Ibu Siti. Lalu anak pasien datang satu persatu untuk diwawancarai oleh kami.

Kami berpamitan sekitar pukul 14.00 setelah melakukan foto terhadap keadaan rumah dan lingkungan rumah dari pasien. Setelah berpamitan, kami pun kembali ke Solo.

C. Hari Ketiga (Rabu, 4 November 2013)

Pada hari ketiga kami merencakan untuk mengevaluasi kegiatan berupa presentasi hasil kegiatan dan pengumpulan laporan dengan instruktur lapangan yaitu dr. Fitri.

BAB III

PEMBAHASAN

Kegiatan Field Lab (FL) Home Visit memiliki 3 tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, pembahasan kegiatan FL ini disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sebagai berikut :

1. Dasar-dasar home visit dalam kedokteran keluarga.

Home visit atau kunjungan rumah adalah kedatangan petugas kesehatan ke rumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien dan atau memberikan pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien. Manfaat kegiatan home visit ini antara lain adalah dapat lebih meningkatkan pemahaman dokter tentang pasien, dapat lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien, dapat lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien dan dapat lebih meningkatkan kepuasan pasien. Home visit merupakan salah satu aspek yang dapat menunjang keberhasilan pelayanan dokter keluarga. Melalui home visit ini dapat diketahui tentang latar belakag pasien sehingga pelayanan kedokteran yang menyeluruh dapat terwujud.

Pada kegiatan FL home visit yang dilakukan kepada Bapak Hari Sugiri, pasien Hipertensi, beserta keluarganya yang beralamat di Dusun Nderso, Desa Sumberejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar ini bermanfaat melatih kami, mahasiswa FK UNS, untuk lebih mengenal kehidupan pasien.

2. Tahapan-tahapan dan prosedur kegiatan home visit dalam pelayanan kedokteran keluarga.

Home visit yang dilakukan oleh kelompok kami pada kegiatan FL ini dilakukan sesuai urutan prosedur yang ditentukan. Karena tujuan home visit kali ini adalah untuk mengumpulkan data tentang pasien, maka urutan kegiatannya sebagai berikut :

a. Mempersiapkan daftar nama keluarga yang akan dikunjungi.

Nama keluarga yang akan dikunjungi ini dipersiapkan oleh pihak Puskesmas Kerjo. Kelompok kami mendapatkan kesempatan untuk melakukan home visit ke Bapak Hari Sugiri, seorang pasien Hipertensi, beserta keluarganya.

b. Mengatur jadwal kunjungan.

Mengatur jadwal kunjungan dengan keluarga Bapak Hari Sugiri seminggu sebelum pelaksanaan home visit yaitu pada hari Kamis, 24 Oktober 2013. Sesuai kesepakatan dengan keluarga Bapak Hari Sugiri, home visit dilakukan pada hari Kamis, 31 Oktober 2013 pukul 13.00 WIB di kediaman Bapak Hari Sugiri.

c. Mempersiapkan macam data yang akan dikumpulkan.

Data yang akan dikumpulkan sesuai dengan yang tercantum pada form home visit, yang kami peroleh dari Puskesmas Kerjo.

d. Melakukan pengumpulan dan pencatatan data.

Pengumpulan dan pencatatan data dilakukan pada hari Kamis, 31 Oktober 2013 dengan mewawancarai Bapak Hari Sugiri dan keluarga. Kendala yang kami hadapi pada kegiatan home visit ini adalah anggota keluarga tidak seluruhnya dapat hadir karena ada satu orang anggota keluarga yang bekerja dan tinggal di Sragen. Data yang diperoleh kami catat di form home visit (terlampir).

e. Menyampaikan nasehat dan atau penyuluhan kesehatan.

Penyuluhan kesehatan yang kami sampaikan disesuaikan dengan temuan masalah kesehatan pada keluarga Bapak Hari Sugiri yaitu mengenai hipertensi.

3. Identifikasi permasalahan kesehatan keluarga berdasarkan fungsi keluarga dan usulan penatalaksanaan secara holistik dan komprehensif.

Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dari Bapak Giri, sebagai berikut:

a. Identitas Pasien

1) Nama

: Bapak Giri

2) Umur

: 60 Tahun

3) Jenis Kelamin

: Laki-laki

4) Agama

: Islam

5) Pekerjaan

: Wiraswasta

6) Alamat

:Dusun Nderso, Desa Sumberejo, Kecamatan Kerjo

7) Status Pernikahan

: Menikah

8) Tanggal Kunjungan: 24 Oktober 2013 (penentuan jadwal kunjungan) dan 31 Oktober 201.

b. Penetapan Masalah

1) Riwayat Medis

Hasil Pemeriksaan Fisik:

a) Berat Badan

: 77 kg

b) Tinggi Badan

: 172 cm

c) Tekanan Darah: 220/110 mmHg; 190/110 mmHg

d) Nadi

: 68 kali/menit

e) Suhu per Aksila: 36,2oC

Pasien menderita Stroke disertai dengan hipertensi. Stroke terjadi sekitar 10 hari terakhir Bulan Ramadhan ketika Pasien hendak shalat subuh dan ketika berwudhu, pasien mengalami jatuh di kamar mandi. Bagian tubuh yang terserang sebelah kiri (hemiparesis sinistra) dan hingga sekarang masih sering terasa pegal di lengan kiri. Selain pegal di lengan kiri, keluhan yang pasien rasakan saat ini adalah bila berjalan kaki pasien merasa cepat lelah dan sesak nafas. Keluhan lainnya yaitu bila udara terasa lebih dingin, akan terasa lebih nyeri pada lengan kiri walaupun nyeri yang timbul sepanjang hari. Keluhan ini pernah dialami oleh pasien 3 tahun lalu namun pasien merasa keluhan tersebut dapat hilang dengan sendirinya.

Hipertensi yang diderita oleh pasien sudah sekitar 10 tahun terakhir. Pasien mengaku dengan dideritanya stroke dan hipertensi ini sangat mengganggu aktivitas dari pasien.

2) Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengaku bila ibu dari pasien bahkan tidak pernah ke rumah sakit ataupun layanan kesehatan lainnya hingga meninggalnya. Sehingga tidak dapat dipastikan ada atau tidaknya riwayat keluarga yang dimiliki oleh pasien.

3) Riwayat Kebiasaan

Diakui oleh pasien bahwa pasien jarang melakukan olahraga walaupun pasien juga tidak pernah merokok dan mengkonsumsi alkohol.

4) Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan ketua RW dari wilayah tersebut dan pasien aktif dalam kegiatan di lingkungannya seperti gotong royong, pengajian dan lain-lain. Pekerjaan pasien dan keluarga adalah wiraswasta.

5) Riwayat Gizi

Pasien mengatakan bahwa pasien makan sebanyak 3 kali sehari namun pasien jarang mengkonsumsi buah. Untuk konsumsi sayur, pasien mengaku itu sering dilakukan. Selain konsumsi buah yang kurang, pasien juga mengaku jarang mengkonsumsi daging dan produk olahan susu.

6) Diagnostik Holistik (Biopsikososial)

Dari hasil wawancara diketahui bahwa pasien menderita stroke dan hipertensi dengan keluhan yang dirasakan saat ini adalah bila berjalan kaki merasa lebih mudah lelah dan terasa sesak nafas, selain itu pasien merasa dapat berjalan normal walaupun masih menyisakan nyeri di lengan kiri yang dirasakan sepanjang hari dan akan terasa semakin nyeri bila udara lebih dingin dari biasanya. Pasien juga terlihat menerima keadaan yang ada dengan tidak membenci diri sendiri dan tidak menyalahkan orang lain dengan keadaan yang ada. Pasien menjabat sebagai ketua RW dan aktif dalam kegiatan masyarakat.

Kami pun melakukan wawancara dengan anggota keluarga lain. Hasil wawancara sebagai berikut:

NoKategori

PertanyaanAnggota Keluarga

Bapak Hari SugiriIbu SitiCahya

AdigunaPraba PriyambadaRukma

Wicak sana

1.Biologisa. Anggota keluarga

Sbg Ayah; 5 org dalam 1 rumah

Sebagai IbuSebagai anak ke-1Sebagai anak ke-2Sebagai anak ke-4

b. Riwayat kelahiran

Melahirkan dg dibantu : semua anak dibantu bidan desa, melahirkan di rumah.

Pernah keguguran 1x.

Riw. Kelahiran yg lain : anak ke-2 BBL paling rendah (2,5 kg), riwayat hipertensi sejak kelahiran anak ke-3-kehamilan anak ke-4-sekarang.(-)(-)(-)

c. Penyakit yang pernah dideritad. Penyakit yang diderita saat inie. Riwayat pemakaian KB Penyakit menular : Flu. Penyakit kronis : atopi; hipertensi. hipertensi.Saat ini tidak memakai KB (tubektomi)

Penyakit menular (-).

Penyakit kronis : hipertensi.

Hipertensi, kolesterol tinggi.

Hipertemsi muncul setelah menggunakan KB steril (sejak 14 tahun yg lalu)(-)

(-)

pusing(-)

(-)

(-)

2.Psikologisa. 1 istri & 3 anaka. 1 suami & 3 anakBapak, Ibu & 2 orang saudara kandung.Bapak, Ibu & 2 orang saudara kandung.Bapak, Ibu & 2 orang saudara kandung.

b. Baikb. BaikCukup baikCukup baikbaik

c. Masalah kecil ( marahDisesuaikan dg permasalahan:

Jika masalah pd anak2 maka diselesaikan oleh seluruh keluarga.

Jika masalah dlm hubungan suami istri diselesaikan secara internal.Musyawarah dengan keluargaMusyawarah dengan keluargaMusyawarah dengan keluarga

3.Sosiala. Ketua RW, Tamir masjid(-)(-)(-)(-)

b. AktifAktif sesuai jadwal kegiatan setempat, missal: pengajian.Aktif dalam karang taruna setempat.Aktif dalam karang taruna setempat.

4.Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhana. Istri dan anak(-)

b. WiraswastaWiraswastaBuruh (Karyawan pabrik)WiraswastaPelajar

c. Istri( Wiraswasta

Anak 1 (buruh(karyawan pabrik)

Anak 2( wiraswasta

Anak 3( BuruhAnak 4( Pelajar

d. Biaya sekolah anak bungsu & makan

e. Nasi, SayurSayur bening (sayur sop,dll), makanan bersantan jarang.

f. SKTM & jamkesmas

5.Pengawasan Masalah dan Kemampuana. Diputuskan keluargaKeputusan penting dipegang oleh Bapak dengan musyawarah terlebih dahulu.

b. didiskusikandidiskusikan

c. baikbaik

6.Fungsi Fisiologis KeluargaSkor 9Skor 9Skor 7Skor 6

7.Fungsi PatologisS: baik

C: tidak percaya dengan kejawen, tahayul, dll.

R: Baik

E: tidak mau terbuka

E: tamat SMA (karena masalah ekonomi)

M: menderita penyakit kronis lebih dari 10 tahun (hipertensi)S: baik

C: tidak percaya dengan kejawen, tahayul, dll.

R: Baik

E: tidak mau terbuka

E: tamat SMA (karena masalah ekonomi)

M: menderita penyakit kronis hipertensi.S: baik

C: tidak percaya dengan kejawen, tahayul, dll.

R: kurang

E: -

E: tamat SMK

M: pusing, merokok 1 bungkus/hari, sesak napas (-), batuk (-)S: baik

C: tidak percaya dengan kejawen, tahayul, dll.

R: baik

E: -

E: pelajar SMP

M: (-)

Keadaan rumah dan lingkungan :

a. Ukuran rumah

: 9 x 5,5 m2 (cukup untuk ditempati 5 orang, @ minimal 3 x 3 m2).

b. Ruang tamu

: pencahayaan dan ventilasi baik.

c. Ruang keluarga: tempat keluarga untuk berkumpul (menonton TV,dll), ruangan ini tergabung dengan ruang makan.

d. Kamar tidur

: 3, namun hanya 2 ruang yang digunakan, pencahayaan dan ventilasi baik (masing-masing memiliki jendela).

e. Kamar mandi

: berada di dalam rumah dan terdapat WC sekaligus, lantai dari semen, penampung air menggunakan gentong plastik yang dapat dikuras.

f. Dapur

: lantai semen (agak lembab), menggunakan bahan bakar gas elpiji, ventilasi dan pencahayaan kurang.

g. Dinding rumah : tembok bata dan sudah dicat.

h. Ventilasi rumah dan pencahayaan : Baik, pada ruang tamu dan pada setiap kamar ada jendela yang dibuka pada pagi hingga sore hari. Kurang baik pada ruang keluarga dan dapur.

i. Lantai rumah

: keramik kecuali dapur dan kamar mandi (lantai semen).

j. Sumber air

: PDAM.

k. Septi tank

: ada di belakang rumah

l. Tempat pembuangan sampah : dibakar di belakang rumah, tidak dipisah antara yang organik dan non-organik.

Berdasarkan data yang kami peroleh tersebut, selanjutnya kami melakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi dan pola hidup bersih dan sehat.

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Penegakkan diagnostik holistik dalam pelaksanaan kunjungan rumah (home visit) dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapai pasien dan keluarganya dari segi medis maupun non medis.

2. Masalah medis yang dihadapi oleh keluaraga ini adalah stroke dalam tahap rehabilitatif dan hipertensi terkontrol yang diderita oleh pasien serta hipertensi tidak terkontrol yang diderita oleh istri pasien.

3. Masalah non medis dari sisi psikologis pada fungsi keluarga, yaitu kurang harmonisnya hubungan antara anak-anak dan orang tua. Dari segi keadaan rumah dan lingkungan sekitar terdapat permasalahan mengenai ventilasi rumah yang kurang, pengolahan sampah dengan cara dibakar di belakang rumah dan kebiasaan merokok di dalam rumah dari anak ke-1 dan ke-2.

4. Keluarga tidak mau berterus terang mengenai penghasilan masing-masing anggota keluarga, sehingga penilaian terhadap fungsi keluarga dari sisi ekonomi tidak dapat dilakukan dengan akurat.

5. Pasien dan keluarganya diberikan edukasi mengenai penyakit stroke, hipertensi dan faktor-faktor risiko lainnya yang bisa menimbulkan masalah medis, seperti merokok, pengolahan sampah dengan cara dibakar dan ventilasi rumah yang kurang.

B. Saran

1. Penatalaksanaan secara komprehensif dan berkesinambungan terhadap masalah medis pasien dan keluarganya perlu dilakukan, yaitu:

a. Promotif: edukasi mengenai gaya hidup sehat, seperti banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, olahraga secara teratur.

b. Preventif: pemeriksaan tekanan darah sebagai screening dan menghindari faktor risiko hipertensi seperti diet rendah lemak serta garam, menjaga berat badan ideal, menghentikan kebiasaan merokok, menghindari alkohol, serta stress yang berlebihan.

c. Kuratif: Mengkonsumsi obat antihipertensi dengan jenis dan dosis yang diberikan oleh dokter, pemeriksaan tekanan darah secara rutin sebagai follow up.

d. Rehabilitatif: pasien mengikuti program rehabilitasi pasca stroke.

2. Keluarga pasien perlu memberikan dukungan, mengawasi, dan memberikan suasana keluarga yang harmonis serta kondusif untuk memotivasi pasien dalam masa penyembuhannya.

3. Pendekatan melalui konseling atau diskusi bersama keluarga perlu dilakukan untuk mengetahui dan menyelesaikan masalah kurang harmonisnya hubungan antara anak-anak pasien dengan orang tuanya.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2012. Upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia. http://www.kesehatananak.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=82:upaya-percepatan-penurunan-angka-kematian-ibu-dan-bayi-baru-lahir-di-indonesia&catid=35:berita&Itemid=73 diunduh November 2013

Tim Field Lab FK UNS. 2012. Manual Field Lab: Home Visit. Surakarta, Field Lab FK UNS

LAMPIRAN