Laporan Estimasi Sumberdaya Dan Cadangan

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sumberdaya memiliki klasifikasi dalam penentuan suatu cadangan yang kemudian hari dapat dimanfaatkan. Sumberdaya sendiri adalah suatu yang dapat dimanfaatkan manusia tanpa melihat dari sisi ekonomis maupun hal yang lain sehingga hanya aspek pemannfaatan saja yang diperhatikan. Dalam pertemuan kali ini akan membahas mengenai penentuan klasifikasi sumberdaya dan perhitungan cadangan. 1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum 1.2.1 Maksud Maksud diadakannya praktikum ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai penentuan klasifikasi sumberdaya dan perhitungan cadangan.. 1.2.2 Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah : Agar praktikan dapat memahami klasifikasi sumberdaya. Agar praktikan dapat menghitung cadangan. Agar praktikan dapat memperkirakan cadangan yang dapat dikelola dan dimanfaatkan

description

Estimasi SUm dan cad

Transcript of Laporan Estimasi Sumberdaya Dan Cadangan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSuatu sumberdaya memiliki klasifikasi dalam penentuan suatu cadangan

yang kemudian hari dapat dimanfaatkan. Sumberdaya sendiri adalah suatu yang

dapat dimanfaatkan manusia tanpa melihat dari sisi ekonomis maupun hal yang

lain sehingga hanya aspek pemannfaatan saja yang diperhatikan. Dalam

pertemuan kali ini akan membahas mengenai penentuan klasifikasi sumberdaya

dan perhitungan cadangan.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum1.2.1 Maksud

Maksud diadakannya praktikum ini adalah untuk memberikan wawasan

dan pengetahuan mengenai penentuan klasifikasi sumberdaya dan perhitungan

cadangan..

1.2.2 TujuanTujuan dari praktikum ini adalah :

Agar praktikan dapat memahami klasifikasi sumberdaya.

Agar praktikan dapat menghitung cadangan.

Agar praktikan dapat memperkirakan cadangan yang dapat dikelola dan

dimanfaatkan

.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengklasifikasian Cadangan dan SumberdayaCadangan (reserve) merupakan suatu bagian dari sumber daya yang

telah diteliti serta dikaji kelayakannya dan telah dipustuskan kelayakannya untuk

dieksploitasi berdasarkan kondisi ekonomi dan teknologi pada saat itu. Sehingga

cadangan ini merupakan istilah yang dapat digunakan untuk menyatakan

sumberdaya yang dapat dieksploitasi. Sedangkan sumberdaya belum tentu

dapat dieksploitasi walaupun didapat bahan galian tambang dikarenakan

beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti perizinan yang menyangkutpaut

dengan area hutan lindung, dsb.

Sumberdaya dapat diidentifikasi yang meliputi komponen ekonomi dan

subekonomi. Sumberdaya diidentifikasi dapat terbagi menjadi kategori berikut:

2.1.1 Sumberdaya Terukur (Measured Resource)Sumberdaya Terukur adalah sumberdaya yang ditentukan berdasarkan

kegiatan-kegiatan dalam pensurveyan lapangan agar dapat melakukan

penentuan berdasarkan bukti-bukti geologi, pemboran, parit uji, sumur uji,

ataupun metoda pengambilan data lainnya. Adapun dalam membahas batubara

terukur, yaitu cadangan batubara dari tingkat kerapatan serta kualitas datanya

yang dapat dipercayakan sebagai acuan dalam perhitungan ketebalan dan

kedalaman. Adapun dengan persyaratan dasar perhitungannya adalah sebagai

berikut :

- Jarak spasi antara titik bor > 1 km

- Radius dari pengamatan  terakhir > 0.5 km

- Tebal batubara relatif konstan

- Lapisan batubara menerus ( tidak terputus ) , bila tidak menerus maka  maka

jarak pengamatan harus dipersempit lagi .

- Titik pengamatan dalam satu lapisan batubara yaitu Outcrop , trencing  area

kerja tambang dalam titik bor.

- Khusus untuk data batubara dari drilling yang dipakai data coring saja

dengan recovery minimum 90 %.

2.1.2 Sumberdaya Terunjuk (Indicated Resource)Sumberdaya tertunjuk adalah sumberdaya yang dapat ditentukan

berdasarkan bukti-bukti geologinya, pemboran, Sumur uji, parit uji, serta metode

dalam pengambilan contoh lainnya, dengan sayarat dimana jarak antara titik

pengambilan contoh satu dengan yang lainnya relatif cukup jauh namun cukup

untuk penggambaran keberlanjutan endapan dengan tingkat keyakinan melebihi

daripada sumberdaya tereka. Adapun dalam membahas cadangan batubara,

estimasi yang dapat dihitung berdasarkan titik-titik pengamatan. Dalam syarat

perhitungannya, data yang mesti didapat dengan kenyataan di lapangannya

yakni :

Tebal lapisan batubara relatif konstan .

Lapisan batubara menerus atau tidak menerus ( terputus ).

Titik pengamatan dalam satu lapisan batubara yaitu Outcrop ( singkapan

bagian – bagian luar ), trencing ( pembuatan parit/ channel ) guna

mengetahui out crop di ujung cropline (garis singkapan ) , daerah kerja

tambang dalam titik bor .

Radius dari data point terakhir  maksimum 1 km.

Khusus untuk data batubara dari  bor samping dari hasil coring bias juga

dari data non coring yang didukung dari data loging.

2.1.3 Sumberdaya Tereka (Inferred Resource)Sumberdaya tereka adalah Sumberdaya yang dapat ditentukan dengan kegiatan

pengambilan data berdasarkan bukti-bukti geologi, pemboran, parit uji, sumur uji,

ataupun metode lainnya. Data yang diperoleh dari sumberdaya tereka terbatas,

sehingga keberlanjutan atau kontinuitas dari endapan dan data-data geologi

yang diapat tidak dapat diyakini secara penuh.Jika ditinjau dari endapan

batubara, sumberdaya tereka adalah cadangan batubara terduga yang diluar

sumber terukur dan sumber tertunjuk dihitung atas kontrol titik – titik pengamatan

yang spasinya sangat jauh atau titik pengamatannya kurang akurat untuk diambil

dasar perhitungan. Adapun dua jenis sumberdaya batubara berdasarkan dari

akurasi titik pengamatannya, yaitu :

Sumberdaya Batubara Tereka Kelas 1

Sering juga disebut Assumed Coal Resource adalah cadangan batubara terduga

yang dihitung atas dasar spasi titik pengamatan  maksimum 4 km dengan radius

paling luar dari titik pengamatan yang paling ujung tidak lebih dari 2 km.

Sumberdaya Batubara Tereka Kelas 2

   Adalah cadangan batubara yang minim atau kurang dengan data dan dihitung

atas dasar perkiraan ketebalan batubara yang dikaitkan dengan keadaan-

keadaan situasi regional. Apabila ditemukan dari lapisan batubara yang tidak

menerus, maka,

- Jarak spasi antar titik bor > 0,5

- Radius dari titik pengamatan terakhir > 100 m

Parameter Dalam penetapan klasifikasi sumberdaya batubara adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.1Parameter Penetapan Klasifikasi Cadangan dan Sumberdaya Batubara

Gambar 2.1Keterdapatan Sumberdaya

2.2 Metode Perhitungan CadanganCadangan adalah hal yang penting dalam penentuan penambangan di

suatu endapan dengan ekonomis serta bernilai jual tinggi. Tingkat kepastian dan

keyakinan estimasi menentukan dalam keputusan layaknya dilakukan eksploitasi.

Estimasi sumberdaya dan cadangan meliputi kategorisasi dan kalkulasi

sumberdaya dan cadangan.

Pehitungan cadangan ini adalah hal vital saat melakukan eksplorasi.

Perhitungan yang dimaksudkan dimulai dari sumberdaya hingga cadangan yang

nantinya dapat dimanfaatkan. Hasil perhitungan cadangan inilah yang nantinya

akan menetukan sebagai evaluasi untuk layak dilakukan penambangan ataupun

tidak

Metode-metode perhitungan cadangan ini antara lain :

Metode Cross Section

Metode Isoline (metode Kontur)

Metode Model Blok (grid)

Metode Poligon (area of influence)

Metode Penampang (Cross Section)

BAB III

TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas1. Membuat peta estimasi sumberdaya berdasarkan data bor yang diperoleh

2. Membuat perhitungan dari area cadangan.

3.2 Pembahasan1. Dalam pembuatan peta estimasi sumber daya adalah diawali dengan

mencari daerah terukur, yaitu daerah yang memiliki sumberdaya yang

telah dilakukan terlebih dahulu pembuktian-pembuktian secara geologi

sehingga memiliki keyakinan yang sangat tinggi dimana jarak antar titik

pengambilan contoh relatif cukup rapat. Dengan menggunakan bentuk

lingkaran yang kemudian dicari garis tengahnya apabila bertumbukan

bentuk lingkarannya dengan memiliki jari jari sebesar 2,2 cm yaitu didapat

dari aturan SNI terukur sebesar 250 kemudian dibagi skala. Sumberdaya

Terukur ini ditandai pada peta dengan warna biru.

Kemudian mencari sumberdaya terunjuk pada prosesnya sama dengan

terukur. Sumberdaya Terunjuk adalah daerah yang memiliki sumberdaya

yang telah dilakukan terlebih dahulu pembuktian-pembuktian secara

geologi sehingga memiliki keyakinan yang sangat tinggi dimana jarak

antar titik pengambilan contoh relatif cukup jauh namun cukup untuk

menggambarkan kontinuitas endapan. Dalam pengambilan lingkaran

sebagai daerah yang mengelilingi titik bor adalah dengan jari-jari 4,5 cm.

Sumberdaya ini ditandai pada peta dengan warna hijau.

Kemudian yang terkahir adalah Sumberdaya Tereka yang merupakan

daerah kontinuitas endapan yang terbatas dalam pengambilan data-data

pembuktian geologi sehingga keyakinannya sangat rendah. Daerah

sumberdaya ini ditandai dengan warna merah.

2. Contoh Perhitungan Luas

Luas = Banyaknya jumlah persegi kecil x 14 x Skala2

PR 15 = 144 x 12345,4321 = 43209,01235 m2

PR 14 = 48,54 x 12345,4321 = 149688,3642 m2

PR 13 = 49,54 x 12345,4321 = 152774,7222 m2

PR 23 = 74 x 12345,4321 = 21604,50618 m2

PR 27 = 32,54 x 12345,4321 = 100306,6358 m2

Kemudian dicari Volume dan tonasenya dari masing-masing luas tersebut

Volume didapat dari selisih bottom dengan top atau floor dengan roof.

Sedangkan tonase ditentukan yaitu sebesar 1,3.

43209,01235 m2 x 5,05 = 218205,5687 m3 x 1,3 = 283667,2393

149688,3642 m2 x 5,34 = 799335,8648 m3 x 1,3 = 1039136,624

152774,7222 m2 x 5,44 = 831094,4888 m3 x 1,3 = 1080422,835

21604,50618 m2 x 5,86 = 126602,4062 m3 x 1,3 = 164582,6338

21604,50618 m2 x 5,76 = 577766,2222 m3 x 1,3 = 751096,0889

Dari data yang telah diolah, didapat luas keseluruhan area , volume dan

tonase adalah sebagai berikut :

Seam Bottom 13

Luas = 2231745,488 m2

Volume = 12453210,81 m3

Tonase = 16189174,05

Seam Bottom 15

Luas = 1820642,599 m2

Volume = 6341851,556 m3

Tonase = 8244407,023

Seam Bottom 19

Luas = 1095657,099 m2

Volume = 3070694,758 m3

Tonase = 3991903,185

Gambar 3.1Peta Estimasi Sumberdaya Seam 15

Gambar 3.2Peta Estimasi Sumberdaya Seam 19

Gambar 3.3Peta Estimasi Sumberdaya Seam 13

BAB IVANALISA

Dari peta estimasi sendiri dapat diambil pernyataan bahwa daerah yang

mengurut dari warna biru hingga merah memiliki tingkat keyakinan yang semakin

menurun. Sehingga titik yang memiliki tingkat keyakinan tinggi adalah daerah

yang paling dekat dengan kegiatan pembuktian geologi seperti pemboran.

Seperti yang diketahui, bahwa lapisan endapan mempunyai sifat yang

kontinuitas, artinya menerus dalam jarak yang signifikan dan hampir bisa

dipastikan dalam satu arah yang lurus. Akan tetapi, apabila dilihat dari peta

estimasi sumberdaya, tampak arah sebaran endapan batubara membelok. Hal ini

dikarenakan terdapat kontrol struktur yaitu struktur geologi sesar. Sesar ini

menyebabkan pembelokan arah dari lapisan batubara tersebut.

BAB V

KESIMPULAN

Cadangan adalah bagian dari sumberdaya yang telah teruji kualitasnya

serta kelayakannya sehingga dapat memenuhi syarat-syarat untuk dilakukan

kegiatan penambangan (eksploitasi). Cadangan ini pun haruslah melewati

syarat-syarat yang ada di lapangan maupun mengenai syarat-sayarat

administrasi yang meliputi perizinan, kontrak, dan lain-lain.

Sumberdaya dapat diartikan sebagai suatu area atau kawasan yang

memiliki kandungan yang ada ataupun tidak memiliki nilai. Tidak disini diartikan

bahwa sumberdaya ini merupakan kawasan yang mengandung unsur bahan

galian namun ridak dapat dilakukan eksploitasi karena faktor yang menghalangi

dalam urusan penambangan.Sehingga dapat dibedakan bahwa cadangan

memiliki kawasan yang memiliki nilai penambangan, sedangkan sumberdaya

belum tentu.

Aplikasi dari berbagai metode penetuan klasifikasi dan perhitungan

cadangan adalah sebagai langkah yang penting dalam sebuah perusahaan

tambang sebelum dilakukannya eksploitasi. Tugas dari semua ini diembankan

kepada seora mineplane. Mineplane haruslah bisa memutuskan suatu kawasan

apakah layak ditambang sumberdaya suatu daerah atau tidak serta harus bisa

memperkirakan berapa lama cadangan tersebut akan habis apabila dilakukan

penambangan. Tentunya semua kebijakan seorang mineplane haruslah

berdasarkan pada UU yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Radirga, Indra, 2012 “Perhitungan Cadangan” http://dirgamining.blogspot.com/2012/07/soal-1.html. Diakses

pada tanggal 7 Mei 2014

Fikri, Miftahul, 2013, “Klasifikasi Cadangan Batubara” http://ivanmiftahulfikri92.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-

cadangan-batubara-menurut.html. Diakses pada tanggal 7 Mei

2014

LAMPIRAN