LAPORAN EROSI
-
Upload
arvindakurniasaputri -
Category
Documents
-
view
168 -
download
6
description
Transcript of LAPORAN EROSI
1
A. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah melakukan analisis spasial dengan case studi analisis erosi menggunakan model
USLE.
Sasaran yang harus dicapai, antara lain:
1) Menentukan variabel perhitungan curah hujan, jenis tanah, kelerengan dan tutupan lahan.
2) Memetakan variabel secara spasial.
3) Membuat permodelan erosi dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis.
4) Membuat klasifikasi peruntukan lahan.
5) Menggabungkan daerah rawan erosi dengan klasifikasi peruntukan lahan.
Untuk itu perlu adanya pengukuran erosi untuk mengetahui tingkat erosi dan persebaran daerah
rawan erosi. Cara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat erosi dengan menggunakan
perhitungan USLE (Universal Soil-Loss Equation). Sedangkan untuk melakukan analisis secara
spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).
B. MODEL USLE
Untuk menghitung menggunakan model USLE dengan cara berikut:
2
C. KEBUTUHAN DATA
Jenis
Data
No Sub Jenis
Data
Fungsi Data Bentuk Data Sumber Data Teknik
Pengumpulan
Data
Fisik
Alam
1 Curah Hujan Banyaknya curah hujan, intensitas dan
distribusi hujan menentukan dispersi hujan
tehadap tanah, jumlah dan kecepatan
permukaaan serta besarnya kerusakan
erosi.
Dokumen
numerik, peta
Sekunder(BAPPEDA
Kab. Kendal, Dinas
Pekerjaan Umum
Kab. Kendal)
Telaah
dokumen
2 Kelerengan Kemiringan dan panjang lereng adalah dua
faktor yang menentukan karakteristik
topografi suatu daerah. Kedua faktor
tersebut penting untuk terjadinya erosi
karena faktor-faktor tersebut menentukan
besarnya kecepatan dan volume air larian
(Asdak, 1995).
Panjang lereng dihitung mulai dari titik
pangkal aliran permukaan sampai suatu
titik dimana air masuk ke dalam saluran
atau sungai, atau dimana kemiringan
lereng berkurang sedemikian rupa
sehingga kecepatan aliran air berubah. Air
yang mengalir di permukaan tanah akan
terkumpul di ujung lereng. Dengan
demikian berarti lebih banyak air yang
mengalir dan semakin besar kecepatannya
di bagian bawah lereng dari pada bagian
atas.
Dokumen
numerik, peta
Sekunder(BAPPEDA
Kab. Kendal, Dinas
Pekerjaan Umum
Kab. Kendal)
Telaah
dokumen
3 Jenis Tanah sifat-sifat tanah yang mempengaruhi
ketahanan struktur tanah terhadap dispersi
dan pengikisan oleh butir-butir hujan yang
jatuh dan aliran permukaan. Sifat-sifat
tanah yang mempengaruhi erosi adalah
tekstur, struktur, bahan organik,
kedalaman, sifat lapisan tanah, dan tingkat
kesuburan tanah.
Dokumen
teks, peta
Sekunder(BAPPEDA
Kab. Kendal, Dinas
Pekerjaan Umum
Kab. Kendal)
Telaah
dokumen
Fisik
Buatan
4 Tutupan
Lahan
Tutupan lahan bisa berasal dari buatan
manusia ataupun alam yang
mempengaruhi kapasitas pengikisan tanah.
Dokumen
numerik, peta
Sekunder(BAPPEDA
Kab. Kendal, Dinas
Pekerjaan Umum
Kab. Kendal)
Telaah
dokumen
3
5 Pengelolaan
Tanaman
Vegetasi penutup tanah yang baik seperti
rumput yang tebal, atau hutan yang lebat
akan menghilangkan pengaruh hujan dan
topografi terhadap erosi (Arsyad, 1989).
Asdak (1995) mengemukakan bahwa yang
lebih berperan dalam menurunkan
besarnya erosi adalah tumbuhan bahwa
karena ia merupakan stratum vegetasi
terakhir yang akan menentukan besar
kecilnya erosi percikan.
Dokumen
numerik, peta
Sekunder(BAPPEDA
Kab. Kendal, Dinas
Pekerjaan Umum
Kab. Kendal)
Telaah
dokumen
6 Tindakan
Konservasi
Tindakan terhadap penggunaan lahan yang
ada.
Dokumen
numerik, peta
Sekunder(BAPPEDA
Kab. Kendal, Dinas
Pekerjaan Umum
Kab. Kendal)
4
Curah Hujan Jenis Tanah Digital Elevation
Modeling
Tutupan Lahan
Kelas:
R 2000 mm/th : 101,44
R 2500 mm/th : 137,34
R 3000 mm/th : 176,03
R 3500 mm/th : 217,12
R 4000 mm/th : 260,28
Kelas:
K Latosol : 0,09
K Regosol : 0,19
K Grumosol : 0,27
K Kambisol : 1,29
Spatial Analyst, Surface
Analysis, Slope
Reclassify
Kelas:
0-8%
8-15%
15-25%
25-40%
>40%
Peta
Kelerengan
Convert from
raster to polygon
Peta Kelerengan Kelas:
0-8% : 0,40
8-15% : 1,40
15-25% : 3,10
25-40% : 6,80
>40% : 9,50
Peta curah hujan
Peta Jenis Tanah
Convert to raster
Convert to raster
Convert to raster
Peta Kelerengan
Raster calculate
Curah hujan x jenis tanah x
kelerengan x tutupan lahan
Persebaran daerah rawan erosi
Reclassify
Tingkat erosi
<15 ton/ha/tahun: sangat ringan
16-60 ton/ha/tahun : ringan
60-180 ton/ha/tahun : sedang
180-480 ton/ha/tahun : ringan
>480 ton/ha/tahun : sangat berat
Validasi
Peta persebaran daerah rawan erosi
Kelas:
Tubuh air : 0,05
Semak/belukar : 0,10
Kebun : 0,29
Tegalan : 0,43
Permukiman : 0,50
Sawah : 0,50
Rumput : 0,65
Lahan Terbuka : 0,90
Covert to raster
Peta Tutupan Lahan
input
PROSES
OUTPUT
5
D. ANALISIS
1. Erosivitas Hujan
Terlihat pada peta tersebut menggambarkan bahwa curah hujan tinggi di kecamatan Pageruyung,
Plantungan, Sukorejo. Curah hujan mempengaruhi kekuatan tanah untuk menahan seperti contoh hujan
yang terus menerus melanda sebuah tebing akan longsor karena tanah berair sehingga tidak kuat untuk
menopang. Air hujan yang tidak terserap oleh tanah dapat membawa material di atas permukaan tanah yang
dapat mempengaruhi ketahanan tanah sehingga dapat terjadi erosi. Nilai erosivitas hujan menunjukkan
semakin rendah nilainya curah hujan semakin tinggi curah hujan yang terjadi di suatu wilayah tersebut.
6
2. Erodibilitas Tanah
Digunakan untuk menghitung kepekaan tanah terhadap erosi. Jenis tanah mempengaruhi terhadap serapan
air pada curah hujan yang sangat berhubungan. Semakin tinggi nilai erodibilitas tanah menunjukkan
semakin tinggi rawan terjadi erosi, seperti untuk tanah berjenis kambisol.
Berikut nilai erodibilitas tanah:
Jenis Tanah Erodibilitas Tanah Kelas
Kisaran Rata-rata
Latosol 0.08-0.09 0.09 Sangat rendah
Regosol 0.17-0.21 0.19 Rendah
Gromosol 0.24-0.30 0.27 Sedang
Kambisol 0.20-0.38 0.29 sedang
7
3. Kemiringan Lereng
Kelerengan mempengaruhi dalam aktivitas pengangkutan air hujan. Semakin tajam kelerengan semakin
cepat air terangkut. Tetapi harus diimbangi dengan jenis tanah yang dapat menyerap atau hanya sebagai
tempat lewat air. Kelerengan juga mempengaruhi pengikisan tanah tergantung jenis tanah, mudah terangkut
air atau tidak. Semakin sering terngakut air semakin terkikis menunjukkan akan terjadi adanya erosi.
Berikut nilai kelerengan:
Kelas lereng Kemiringan lereng Nilai LS
I 0-8% 0.40
II 8-15% 1.40
III 15-25% 3.10
IV 25-40% 6.80
V >40% 9.50
8
4. Tutupan Lahan
Tutupan lahan mempengaruhi terhadap pengikisan tanah dan penyerapan air seperti penggunaan lahan
untuk permukiman menghambat penyerapan air hujan dan tanah semakin terkikis. Sedangkan untuk lahan
terbuka, hutan, kebun, sawah membantu penyerapan air hujan.
Penggunaan Lahan Nilai CP
Tubuh Air 0.05
Semak Belukar 0.10
Kebun 0.20
Tegalan 0.43
Permukiman 0.50
Sawah 0.50
Lahan Terbuka 0.90
9
5. Daerah Rawan Bahaya Erosi
Hasil overlay dari ke empat peta tadi menunjukkan bahwa Kabupaten Kendal termasuk dalam golongan
rendah rawan erosi dikarenakan Kendal berada pada kelerengan yang landai tidak terlalu tajam dan
termasuk dalam dataran rendah. Hanya beberapa kecamatan di Kendal yang terkena rawan erosi seperti
kecamatan Sukorejo karena memang wilayahnya terdapat banyak tebing dan berada pada dataran tinggi.
10
Berikut diagram yang menunjukkan luas wilayah yang terkena rawan erosi di Kabupaten Kendal.
Daftar Pustaka
Rahim, Sufli Efendi. 2000. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan
Hidup. Bumi Aksara . Jakarta
Nasiah. 2000. Evaluasi Kemampuan Lahan dan Tingkat Bahaya Erosi Untuk Prioritas
Konservasi Lahan di Daerah Aliran Sungai Takapala Kabupaten Dati II Gowa Propinsi
Sulawesi Selatan. Tesis. Program Pasca sarjana, UGM. Yogyakarta.
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Press. Yogyakarta.
ringan22%
sangat ringan76%
sedang2%
DIAGRAM LUAS WILAYAH PERSEBARAN
DAERAH EROSI