Laporan Entrepreneurship

23
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT , yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PPL mata kuliah Entrepreneurship (kewirausahaan) yang dilaksanakan di Usaha Sri Rejeki, kota palu. Dalam penyusunan tugas ini, kami selaku penulis banyak mengalami kendala namun berkat allah SWT, yang di sertai kesungguhan hati kami, maka kendala itu dapat kami atasi. Penulis menyadari sepenuhnya penyusunan tugas ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis dengan segala ketulusan hati menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah “ENTREPRENEURSHIP (KEWIRAUSAHAAN)“ atas tugas yang di berikan untuk pembelajaran dan sebagai inovasi bagi kami dan teman-teman semua, serta usahan dan bimbingannya dalam perkuliahan. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih terdapat kekurangan, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan materi ini sehingga dapat di terima. Adapun segala kesalahan ini berasal diri dari kami, dan kebenaran hanya berasal dari Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan hidayah, rahmat, dan taufiq-Nya kepada kita semua. Amin!

Transcript of Laporan Entrepreneurship

Page 1: Laporan Entrepreneurship

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT , yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PPL mata kuliah Entrepreneurship

(kewirausahaan) yang dilaksanakan di Usaha Sri Rejeki, kota palu.

Dalam penyusunan tugas ini, kami selaku penulis banyak mengalami kendala namun

berkat allah SWT, yang di sertai kesungguhan hati kami, maka kendala itu dapat kami atasi.

Penulis menyadari sepenuhnya penyusunan tugas ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya

bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis dengan segala ketulusan hati menghaturkan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah “ENTREPRENEURSHIP

(KEWIRAUSAHAAN)“ atas tugas yang di berikan untuk pembelajaran dan sebagai inovasi

bagi kami dan teman-teman semua, serta usahan dan bimbingannya dalam perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih terdapat kekurangan, maka kritik

dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan materi ini sehingga dapat di terima.

Adapun segala kesalahan ini berasal diri dari kami, dan kebenaran hanya berasal dari Allah

SWT. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan hidayah, rahmat, dan taufiq-Nya kepada kita

semua. Amin!

Palu, 21 Mei 2012

Penyusun

Page 2: Laporan Entrepreneurship

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu bagian dari pembangunan bidang ekonomi yang mendapat perhatian dari

pemerintah dewasa ini adalah pembangunan sektor industri yang diharapkan memberikan

peran lebih terhadap pertumbuhan ekonomi maupun pemerataannya. Pembangunan industri

merupakan penggerak pembangunan sekaligus merupakan motor dalam pembangunan.

Pembangunan sektor industri tidak saja ditujukan pada industri besar dan sedang, perhatian

yang sepadan juga diarahkan pada industri kecil.

Perusahaan industri baik industri besar, sedang maupun industri kecil pada umumnya

ingin berhasil didalam mencapai tujuan yaitu memperoleh keuntungan semaksimal

mungkin, berhasil tidaknya suatu perusahaan ditandai dengan kemampuannya dalam

melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang, baik dalam jangka pendek

maupun dalam jangka panjang.

Ukuran yang sering dipakai untuk menilai sukses tidaknya perusahaan adalah

keuntungan yang diperoleh. Karena merupakan salah satu tujuan jangka pendek

perusahaan. Oleh karena itu pencapaian keuntungan yang maksimal harus segera dicapai.

Untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, karena itu keberhasilan suatu usaha

ditentukan oleh aktivitas perusahaan didalam melaksanakan fungsinya, yaitu fungsi

produksi, fungsi pemasaran, fungsi pembelanjaan dan fungsi personalia, dimana fungsi

yang satu dan yang lainnya saling berhubungan. Adapun dalam berwirausaha tentunya

seseorang dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan, di mana seseorang memiliki

kemampuan menjalankan dan mengelola bisnis atau usahanya.

kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan

meruapakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa

Page 3: Laporan Entrepreneurship

dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan

usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak

puas dengan apa yang telah dicapainya.

Tingginya tingkat konsumsi produk olahan daging merupakan suatu peluang usaha

tersendiri untuk dikembangkan. Bergesernya pola konsumsi masyarakat dalam

mengkonsumsi produk olahan daging, dari mengkonsumsi daging segar menjadi produk

olahan siap santap mendorong untuk dikembangkannya teknologi dalam hal pengolahan

daging. Banyak cara yang dikembangkan untuk meningkatkan nilai guna dan daya simpan

dari dari daging dan ikan segar, salah satunya yaitu diolah menjadi abon.

Abon adalah daging  yang telah disuir, ditumis dengan bumbu, dan kemudian

digoreng. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitaman. Abon

tampak seperti serat karena hasil suiran yang sempurna akan membuat tampak seperti

suiran kapas yang berserat. Daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari

Ayam, Sapi, bebek, entok, Kambing, Ikan Lele, Ikan Tuna, Ikan Marlin, Ikan Patin, udang,

kepiting, ikan gabus, dan masih banyak lagi jenis daging yang dapat dibuat abon.

Salah satu usaha bawang goreng dan abon yang terdapat di kota Palu yaitu, SRI

REJEKI. Usaha ini merupakan milik Sri Astuti yang berasal dari Jogjakarta. Usaha abon

khususnya, dimulai sekitar tahun tahun 1995/1996, dengan alasan bahwa masyarakat lebih

menginginkan makanan yang praktis sehingga ia berinisiatif menjalankan usaha tersebut.

Adapun bahan dasar yang digunakan oleh ibu Sri Astuti dalam pembuatan abon yaitu

daging sapi dan ikan tuna marlin. Kini, produk bawang goreng dan abon SRI REJEKI bisa

kita dapatkan di PMU, dan Grand Hero, kota Palu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana dukungan perbankan pada usaha SRI REJEKI?

2. Bagaimana strategi penyesuaian dengan lingkungan pasar?

3. Bagaimana sosilogicl system?

4. Bagaimana ideological system?

Page 4: Laporan Entrepreneurship

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

2.1 Sejarah Pembuatan Abon Pada Usaha Sri Rejeki

Industri SRI REJEKI terletak di Jl. R.A. Kartini, No.80 (kompleks Pertanian), Palu-

SULTENG. Adapun Sejarah pembuatan abon oleh ibu Sri Astuti dimulai sekitar tahun

1995/1996 dengan mencoba mengolah 2-5 kilo daging sapi. Saat itu, penjualan abon di

Kota Palu masih kurang sehingga ia berinisiatif mengolah daging sapi mentah menjadi

abon sebagai makanan yang tergolong praktis. Adapun modal yang dipakai pertama

kalinya untuk usaha abon ini yaitu menggunakan uang sendiri. Pada awalnya, ibu Sri Astuti

mengenalkan abon buatannya kepada ibu-ibu arisan dan terbukti abon buatannya cukup

diminati. Namun meskipun begitu, ibu Sri terkendala pada modal untuk bahan baku, tenaga

dan peralatan yang minim, seperti peralatan yang dipergunakan untuk pres abon atau yang

disebut spiner masih manual.

Setelah mencari-cari informasi dan jalan, akhirnya Sri mendengar adanya dana

bergulir yang diberikan Disperindagkop Kota Palu. Ia bersama suami pun mengajukan

proposal permohonan bantuan. Setelah menunggu, akhirnya proposalnya disetujui untuk

dibantu sebesar Rp15 juta. Dana bergulir tersebut dipergunakan untuk menambah jumlah

bahan baku. Peralatan yang digunakan masih manual. Selama setahun ia dibantu oleh anak-

anak dan anggota keluarga yang lain. Ibu Sri kembali kembali berjuang agar mendapatkan

profit yang layak.

Tak hanya sekedarnya, abon yang diolah oleh pemilik usaha yang diberi nama Sri

Rejeki tersebut dicampur dengan bawang goreng yang memiliki kualitas bagus. Hasilnya,

cita rasanya sangat berbeda, lebih harum dan nikmat. Tentunya dengan racikan bumbu

yang lain dari biasanya memberi nilai lebih pada kulitas produk tersebut. Untuk

mengembangkan usaha tersebut, Sri yang sebelumnya memiliki usaha katering tersebut

mencoba mengembangkan abon ikan dari ikan tuna. Namun tidak dicampur dengan

bawang goreng. Olahan tangannya dengan membuat menuai hasil, dan pesanan mulai

berdatangan. “Waktu baru mulai, harga daging masih sekitar Rp 30 ribu, setiap kilogram

menghasilkan tiga ons abon. Setiap kilogram abon saya hargai Rp120 ribu/kg.

Page 5: Laporan Entrepreneurship

BAB III

PEMBAHASAN

Nama informan : Yani

Umur : 23 th

Pendidikan : S1

Status : Belum Menikah

3.1 Dukungan Perbankan pada Usaha Sri Rejeki

Lembaga yang memberikan modal pada usaha SRI REJEKI yaitu, BPD, dan Bank

Rakyat Indonesia (BRI), serta ada juga instansi yang memberikan bantuan yaitu baik dalam

bentuk peralatan maupun dukungan promosi. Hal ini tentunya dapat memudahkan dalam

menjalankan usaha bawang goreng dan abon.

Adapun mengenai kondisi pasar, menurut informan untuk saat cukup baik. Begitu pula

dengan respon masyarakat terhadap prodak yang mereka pasarkan. Di mana masyarakat

sudah lebih mengenal dan mengkonsumsi prodak abon yang dapat dikatakan sebagai

makanan yang praktis. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas keseharian sebagian besar

masyarakat yang padat. Banyaknya peminat tentunya menguntungkan dalam kondisi pasar.

Karena setiap harinya banyak pembeli.

Dalam sistem informasi pasar, awal mulanya yaitu dari mulut ke mulut. Sampai

akhirnya usaha ini diketahui oleh pemerintah sehingga diusahakan untuk dipromosikan,

diikutkan pada kegiatan pameran-pameran di Jakarta dengan memperkenalkan produksi

abon yang berasal dari Sulawesi Tengah, kota Palu. Meskipun produk abon juga terdapat

di daerah-daerah lain, tetapi menurut informan kualitas dagingnya bebrbeda.

Page 6: Laporan Entrepreneurship

3.2 Strategi Penyesuaian dengan Lingkungan Pasar

Pemasaran abon dilakukan setiap hari, mulai pukul 08.00-22.00 WITA. Hal ini

dikarenakan setiap adanya pembeli yang berdatngan dalam waktu yang tidak menentu.

Adapun tempat pemasaran abon tersebut yaitu, di toko industri SRI REJEKI itu sendiri.

Selain itu, pemasaran juga dilakukan di Palu Mitra Utama (PMU), dan Swalayan Grand

Hero. Karena pihak dari kedua swalayan yang meminta agar produk SRI REJEKI

dipasarkan ditempat tersebut.

Hasil dari pemasaran abon SRI REJEKI tidak menentu. Setiap harinya ibu Sri Astuti

mengolah 50 kg daging sapi mentah menjadi 30 kg abon dan harga 1 kg abon dipatok

dengan harga Rp 250.000. Sedangkan perbandingan untuk abon ikan dan abon sapi yaitu

1:3. Artinya produksi abon ikan lebih sedikit dibanding dengan abon sapi, karena peminat

abon sapi lebih banyak dari abon ikan.

Mengenai alat transportasi yang digunakan dalam melakukan aktivitas pemasaran

abon, pihak dari swalayan Palu Mitra Utama dan Grand Hero sendiri yang datang dengan

kendaraan masing-masing untuk mengambil produk abon di industri SRI REJEKI untuk di

pasarkan di kedua swalayan tersebut.

3.3 sosilogical system

Dalam melakukan aktivitas penjualan, pekerjaan rumah dilakukan oleh ibu Sri Astuti

ataupun anaknya, dalam artian hal ini dilakukan dengan sistem giliran. Di mana, bila ibu

Sri melakukan pekerjaan rumah, Nn.Yani (anak terkahir dari ibu Sri) yang melakukan

aktivitas penjualan dengan dibantu oleh seorang karyawan. Begitupun sebaliknya.

Penjualannya pun yaitu hanya di toko SRI REJEKI yang letaknya di depan rumah ibu Sri

Astuti sendiri.

Dalam melayani pembeli, tentunya ibu Sri maupun anak serta karyawannya

memberikan pelayanan yang terbaik agar para konsumen merasa puas sehingga mereka

akan kembali membeli produk abon olahan industri SRI REJEKI tersebut.

Page 7: Laporan Entrepreneurship

3.4 Ideological System

Industri SRI REJEKI memasarkan abon sapi dan abon ikan. Untuk daging sapi,

diperoleh dari rumah pemotongan di daerah Biromaru. Karena daging sapi di daerah

tersebut menurut informan, memiliki kualitas yang baik. Sedangkan ikan diperoleh dari

pedagang ikan di pasar yang sudah menjadi langganan ibu Sri Astuti. Adapun jenis ikan

yang diolah menjadi abon yaitu, ikan tuna marlin. Karena ikan ini  memiliki  tekstur 

daging yang  sangat cocok untuk  diolah  menjadi  abon dan mengandung gizi yang tinggi 

termasuk DHA  dan Omega  3. Hal  ini  dibuktikan dengan  uji  laboratorium dengan

kandungan gizi sebagai berikut: protein (37,22%), mineral (15,87%), lemak (24,31%),

karbohidrat (13,41%), kadar air (4,13%). Begitu pula dengan daging sapi yang memiliki

kandungan gizi sebagai berikut: energi (212 Kkal), protein (18 gram), lemak (10,6 gram),

karbohidrat (59,3 gram), kalsium (150 mg), fosfor (209 mg), besi (12,3 mg), vitamin A

(138 RE), vitamin B1 (0,79 mg), air (7,1).

Adapun Jumlah abon yang dipasarkan tidak menentu. Namun, bila olahan Abon

sebanyak 30 kg, semuanya dipasarkan. Dengan alasan karena kebutuhan. Kemudian hasil

dari pemasaran tersebut sebagian digunakan untuk membeli bahan baku kembali.

Selebihnya ditabung untuk melunasi cicilan uang Bank. Alasan ibu Sri menyimpan

uangnya di Bank karena bisa berbunga dan aman.

Page 8: Laporan Entrepreneurship

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian, kami dapat menyimpulkan bahwa industri SRI REJEKI sudah

cukup di kenal di masyarakat. Peminatnya pun cukup banyak. Awal mulanya ibu Sri Astuti

melihat peluang produk abon yang masih kurang diproduksi di kota Palu. Dengan peluang

tersebut dan berbekal pandai memasak, ibu sri Astuti mencoba membuat olahan abon

dengan racikan bumbunya sendiri.

Saat usahanya mulai diketahui dan dikenal, pemerintah mengusahakan agar usaha ini

dipromosikan dan diikutsertakan dalam pameran di Jakarta. Hal ini dilakukan agar

bagaimana produk abon yang berasal dari kota Palu-Sulteng menjadi dikenal oleh

masyrakat luar daerah.

Jenis abon yang produksi yaitu abon sapi dan ikan tuna marlin. Untuk daging sapi,

diperoleh dari rumah pemotongan di daerah Biromaru. Karena daging sapi di daerah

tersebut memiliki kualitas yang baik. Sedangkan ikan diperoleh dari pedagang ikan di pasar

yang sudah menjadi langganan ibu Sri Astuti.

Adapun mengenai tempat pemasaran produk abon Sri Astuti yaitu di toko industrinya

sendiri (SRI REJEKI) dan di Palu Mitra Utama (PMU), serta di Swalayan Grand Hero.

Karena pihak dari kedua swalayan yang meminta agar produk SRI REJEKI dipasarkan

ditempat tersebut.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka kami memberikan saran bahwa menjadi

seorang pengusaha, baik dalam industri kecil, menengah maupun industri besar untuk

mencapai suatu kesuksesan dibutuhkan keterampilan dalam menjalankan usaha, selalu

menuangkan kreativitas dan melakukan inovasi.

Page 9: Laporan Entrepreneurship

DAFTAR PUSTAKA

Industri SRI REJEKI

http://www.wpi.kkp.go.id/?p=1013

http://www.perindagkoppalu.com/berita/50-melihat-dapur-ukm-kota-palu-yang-sukses.html

www.Teknomesin.blogspot.com

http://intannursiam.wordpress.com/2010/11/11/laporan-pembuatan-abon-sapi/

Page 10: Laporan Entrepreneurship

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Resep/cara membuat abon

a. Abon sapi

-Bahan

Daging Sapi Santan Gula Merah Serai Ketumbar Bawang Putih Bawang Merah Merica Lengkuas Parut Daun Salam Asam Jawa Garam

-cara membuat abon sapi

Daging direbus dengan menambahkan serai, daun salam dan garam sampai daging

menjadi lunak dan mudah diremahkan. Untuk masing-masing metode pembuatan,

menggunakan setengah dari berat daging yang sudah direbus. Setelah daging dingin

selanjutnya daging diremahkan atau disuwir-suwir menggunakan tangan atau dengan

menggunakan garpu untuk metode tradisional dan menggunakan food prosesor untuk

metode modern. Haluskan semua bumbu, selanjutnya daging yang sudah disuwir-suwir

ditambahkan bumbu, santan dan air kemudian dimasak sampai adonan menjadi seperti

bubur. Setelah agak kering, adonan kemudian digoreng sampai berwarna kecoklatan.

Untuk menghilangkan minyak, abon yang sudah digoreng diperas untuk menghilangkan

minyak sisa penggorengan.

b. Abon ikan

-Bahan

daging ikan yang sudah disuwiri garam Gula merah

Page 11: Laporan Entrepreneurship

Ketumbar Bawang merah Laos Jahe Sereh Bawang putih

- Cara Membuat Abon Ikan

a. Penyiangan

Ikan disiangi yaitu isi perut dan kepala,kalau perlu dipotong-potong untuk

memudahkan pengukusan kemudian dicuci sampai bersih.

b.Pengukusan

Ikan dikukus sampai matang untuk memudahkan pengambilan daging dan

memisahkan dari tulang dan duri,kemudian ditumbuk / dimemarkan hingga menjadi

suwiran-suwiran / serpihan daging ikan.

c. Pemberian Bumbu

Bumbu-bumbu yang dihaluskan, kemudian dicampurkan dengan yang telah

disuwir-suwir hingga merata.

d. Penggorengan

Daging ikan yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng dengan

minyak, boleh juga menggunakan santan kelapa yang kental.Aduk-aduklah sampai

kering (terasa ringan bila daging diaduk-aduk) dan berwarna kuning kecokelatan.

e. Pengepresan

Abon yang sudah matang dimasukkan ke alat pengepres abon sampai minyaknya

tuntas, kemudian diambil dengan menggunakan garpu.

Page 12: Laporan Entrepreneurship

DOKUMENTASI PENELITIAN

KELOMPOK III

Proses wawancara

Abon sapi dan abon ikan yang telah dikemas

Page 13: Laporan Entrepreneurship

Alat pembuat kemasan

Proses penjualan abon di Sri Rejeki

Page 14: Laporan Entrepreneurship

Tampak depan tempat usaha Sri Rejeki

Page 15: Laporan Entrepreneurship

Daftar hadir :

KELOMPOK TIGA ( ABON SAPI DAN ABON IKAN )

‘’ ENTREPRENEURSHIP ‘’

NO. NAMA STAMBUK TTD KET.

1. FADHLIAH B 301 10 046 AKTIF

2. SILVIA DIAN W B 301 10 032 AKTIF

3. SATNAWATI B 301 10 044 AKTIF

4. ZAINUDDIN B 301 10 028 AKTIF

5. SUDIRMAN B 301 10 040 AKTIF

6. RUDY HARTONO B 301 10 138 AKTIF

7. RIZAL ALBERTUS B 301 10 AKTIF

8. RAHMAN ANSARI B 301 10 054 AKTIF

9. ABD. HAFIZ B 301 10 052 AKTIF

10. FERY RIZKY B 301 10 042 AKTIF

11. I KETUT AGUS W B 301 10 036 AKTIF

12. ANDI RAHMAN B 301 10 034 AKTIF

Page 16: Laporan Entrepreneurship

PEDOMAN WAWANCARA

I. Identitas Informan 1. Nama Lengkap : 2. Jenis Kelamin :3. Umur :4. Agama :5. Status Perkawinan :6. Pendidikan :7. Pekerjaan :

II. Deskripsi Lokasi Penelitian1. Nama Kelurahan Wilayah 2 Kondisi Geografis Wilayah Desa 3. Pola Pemukiman Desa 4. Komposisi Pendidikan Penduduk 5. Komposisi Pekerjaan Penduduk6. Organisasi Sosial Dan Sistem Kekerabatan

III. Dukungan Perbankan Pada Kegiatan Pertanian Dan Peternakan Serta Peranan Pasar1. Lembaga Keuangan Yang Memberikan Aktivitas Usaha Abon2. Lembaga Koperasi Yang Memberikan Bantuan3. Kondisi Pasar4. Para Pedagang Dan Jenis Dagangan Yang Dipasarkan5. Sistem Informasi Pasar

IV. Strategi Penyesuaian Dengan Lingkungan Pasar1. Kapan Memasarkan Usaha Abon2. Mengapa Memilih Waktu Tersebut3. Tempat Mana Yang Digunakan Untuk Pemasaran4. Mengapa Memilih Tempat Tersebut Untuk Pemasaran5. Berapa Hasil Yang Diperoleh Setiap Kali Melakukan Pemasaran6. Peralatan Apa Saja Yang Digunakan Untuk Melakukan Aktivitas7.Berapa Modal Yang Digunakan Untuk Mendukung Pemasaran8. Dari Mana Memperoleh Modal Tersebut9. Untuk Apa Saja Modal Tersebut Digunakan

V. Sosilogical System1. Selama Anda Menjual Abon Siapa Yang Melakukan Tugas Anda Dirumah2. Apa Saja Yang Dilakukan Anggota Keluarga Selama Anda Menjual Abon3. Bagaimana Cara Agar Anda Dapat Berangkat Ke Pasar Untuk Menjual Abon

Page 17: Laporan Entrepreneurship

4. Apa Saja Yang Anda Lakukan Agar Dapat Dekat Dengan Para Sopir Angkot Atau Para Ojek

5. Dengan Pedagang Siapa Saja Anda Sering Bersama6. Mengapa Anda Memilih Pedagang Se-Daerah Untuk Bersama7. Mengapa Anda Bersikap Baik Dengan Pembeli8. Bagaimana Cara Anda Melayani Pembeli9. Bagaimana Hasil Pemasaran Tersisa, Dimana Anda Menyimpannya10. Apakah Anda Harus Membayar Setiap Kali Menyimpannya

Vi. Ideological System1. Abon Apa Saja Yang Sering Dipasarkan2. Berapa Banyak Abon Yang Sering Dipasarkan3. Mengapa Memasarkan Abon Dalam Jumlah Tersebut4. Darimana Saja Anda Memperoleh Informasi Tentang Inovasi Dari Hari Ke Hari5. Hasil Pemasaran Digunakan Untuk Apa Saja6. Berapa Besar Yang Dimasukkan Ke Bank Setiap Minggu7. Apa Manfaat Anda Menyimpan Uang Di Bank

SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORANI. PENDAHULUANII. PERMASALAHANIII. DESKRIPSI LOKASI PENELITIANIV. PENUTUP

a. Kesimpulanb. Saran

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

RESEP/CARA MEMBUAT ABONDOKUMENTASI PPLKETERANGAN TELAH MELAKUKAN PPLDAFTAR HADIR MAHASISWA PPLINSTRUMEN PPL