Laporan Elektrolisis
-
Upload
bellia-marsya -
Category
Documents
-
view
173 -
download
7
description
Transcript of Laporan Elektrolisis
A. JUDUL
Elektrolisis
B. TUJUAN
Mencocokan antara teori dengan praktikum yang sebenarnya, tentang reaksi spontan
dan tak spontan pada CuSO4 dan ZnSO4.
C. TANGGAL PRAKTIKUM
12 September 2013
D. DASAR TEORI
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana terjadi bentuk perubahan
energy listrik menjadi energi kimia.
Dalam sel ini, pada saat arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit, akan terjadi
pemisahan ion – ion dalam larutan, di mana ion – ion positif (kation) akan mendekati
elektroda negative (katoda) dan ion – ion negative (anion) akan mendekati elektroda
positif (anoda).
Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi ion atau air dan pada anoda akan
terjadi oksidasi anion atau air, atau logam elektroda, bergantung pada jenis elektrolit
serta anoda yang digunakan.
Proses elekrolisis merupakan reaksi redoks yang tidak spontan sehingga
memerlukan energi. Proses elektrolisis berlangsung pada suatu rangkaian elektrode
dan sumber arus listrik searah yang disebut sel elektrolisis.
Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya elektron dari arus listrik searah
kedalam larutan melalui kutub negatif. Spesi tertentu atau ion yang bermuatan
positif akan menyerap elektron dan mengalami reaksi reduksi di katode. Spesi yang
lain atau ion bermuatan negatif akan melepas elektron dan mengalami reaeksi
oksidasi di kutub positif atau anode.
Jadi, proses elektrolisis merupakan reaksi redoks. Elektrode positif dan
elektrode negatif pada sel elektrolisis ditentukan oleh sumber arus listrik.
1
Jenis elektrode yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh
pada hasil elektrolisis. Elektrode dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan
kereaktifannya, yaitu elektrode tidak aktif atau tidak ikut bereaksi atau inert, seperti
C, Pt, Au dan elektrode aktif atau ikut bereaksi selain C, Pt, Au pada proses
elektrolisis.
Pada proses elektrolisis dengan
elektrode aktif berlangsung reaksi elektrode
dan reaksi elektrolit, sedangkan proses
elektrolisis dengan elektrode inert hanya
berlangsung reaksi elektrolitnya saja.
Pada katoda, terdapat 2
kemungkinan zat yang ada, yaitu:
Kation (K+) atau
Air (H20) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
disebutkan, cairan atau lelehan.)
Pada anoda, terdapat 3 kemungkinan zat yang ada, yaitu:
Anion (A-) atau
Air (H20) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
disebutkan, cairan atau lelehan.)
Elektroda, elektroda ada 2 macam, inert (tidak mudah bereaksi, ada 3
macam zat yaitu platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan
tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pt, C, dan Au).
Ada berbagai macam reaksi pada sel elektrolisis, yaitu:
Reaksi yang terjadi pada katoda
o Jika kation merupakan logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs,
Fr), IIA (Be, Mg, Cr, Sr, Ba, Ra), Al, dan Mn, maka reaksi yang
terjadi adalah 2 H20 + 2 e → H2 + 2 OH-
o Jika kationnya berupa H+, maka reaksinya 2H+ + 2 e → H2
o Jika kation berupa logam lain, maka reaksinya (nama
logam)x+ + xe → (nama logam)
Reaksi yang terjadi pada anoda
2
o Jika elektroda inert (Pt, C, dan Au), ada 3 macam reaksi:
Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO3-, SO4
2-),
maka reaksinya 2 H20 → 4H+ + O2 + 4 e
Jika anionnya OH-, maka reaksinya 4 OH- → 2H20 + O2 +
4 e
Jika anionnya berupa halida (F-, Cl-, Br-), maka reaksinya
adalah 2 X(halida) → X (halida)2 + 2 e
o Jika elektroda tak inert (selain 3 macam di atas), maka
reaksinya Lx+ + xe
E. ALAT DAN BAHAN
ALAT
Pipa U
Corong Statif
3
Kabel dan Batu Baterai Batang Karbon (elektroda)
Amplas Tissue
BAHAN
Larutan CuSO4
Larutan KI
Indikator BTB, PP
Aquades
4
Figure 1 : BTB
F. PROSEDUR KERJA
Siapkan alat dan bahan.
Rangkai statif dan pasangkan pipa U pada rangkaian tesebut.
Untuk Larutan KI
1) Masukan larutan KI pada pipa U hingga batas 2cm dari ujung pipa.
2) Masukan batang karbon yang sudah terhubung dengan baterai, kutub negatif
untuk katoda dan kutub positif untuk anoda.
5
3) Masukan indicator PP sebanyak 1 tetes pada ruas katoda.
4) Masukan indicator BTB 1 tetes pada ruas anoda.
5) Masukan indicator Amylum 1 tetes pada ruas anoda untuk uji spesifik zat.
6) Amatilah perbahan yang terjadi dan catat!
Cuci bersih pipa U yang telah dipakai pada percobaan sebelumnya.
Bilas dengan aquades.
Amplas batang karbon yang telah digunakan pada percobaan sebelumnya.
Untuk Larutan CuSO4
1) Ulangi percobaan dengan mengganti larutan pada pipa U menjadi larutan
CuSO4 hingga batas 2cm dari ujung pipa.
2) Ulangi langkah 2.
3) Masukan indicator BTB sebanyak 1 tetes pada ruas anoda.
4) Amatilah perubahan yang terjadi dan catat.
6
G. HASIL PENGAMATAN
Larutan KI
1. Warna larutan sebelum sakelar dihidupkan berwarna bening.
2. Warna larutan setelah sakelar dihidupkan:
a. Terdapat gelembung pada batang katoda,kemudian pada katoda setelah ditetesi
indikator PP berubah menjadi warna pink dan timbul karena adanya reaksi:
Katoda : 2H2O + 2e → H2 + H2O-
b. Terjadi perubahan warna pada anoda yang semula berwarna bening menjadi
kekuningan setelah ditetesi indikator BTB, hal ini disebabkan karena pada batang
anoda terdapat gas iodin dan membuktikan adanya reaksi oksidasi pada anoda.
Setelah itu teteskan amilum untuk uji spesifik zat, maka akan terjadi perubahan
warna menjadi biru gelap. Hal ini dapat terjadi karena terdapat ion I- pada kutub
anoda yang kemudian di oksidasi menjadi unsur I2, menandakan pada ruas anoda
terdapat reaksi:
7
I2 + Amylum → Ioda Amylum
Anoda : 2I- → I2 + 2e
Figure 2 : Sebelum ditetesi Amilum Figure 3 : Setelah ditetesi Amilum
Larutan CuSO4
1. Warna larutan sebelum sakelar dihidupkan larutan berwarna biru.
2. Warna larutan setelah sakelar dihidupkan:
a. Perubahan warna pada anoda setelah ditetesi BTB berubah menjadi warna
kuning dan terdapat adanya gelembung. Dan reaksi yang terbentuk:
CuSO4 → Cu2+ + SO42-
Katoda : Cu2+ + 2e → Cu x 2
Anoda : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e x 1
2Cu2+ +2H2O → 2Cu + 4H+ + O2
b. Sedangkan perubahan pada katoda yaitu adanya sedikit endapan Cu pada
batang karbon katoda.
8
H. PEMBAHASANo Elektrolisis larutan KI dengan batang karbon (elektroda)
2KI → 2K+ + 2I-
Katoda (+): 2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH-(aq)
Anoda (-) : 2I-(aq) → I2(g) + 2e
Reaksi : 2H2O(l) + 2I-(aq) → 2OH-
(aq) + H2(g) + I2(g)
Percobaan ini membuktikan :1. Pada Katoda terdapat OH-
2. Pada anoda terdapat iodium (I2)
o Elektrolisis larutan CUSO4 dengan batang karbon (elektroda)
CuSO4 → Cu2+ + SO42-
Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) x2
Anoda : 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e x1
Reaksi : 2Cu2+(aq) + 2H2O(l) → 2Cu(s) + 4H+
(aq) + O2(g)
Percobaan ini membuktikan :1. Pada Katoda terdapat endapan Cu2. Pada anoda terdapat O2 dan H+
I. KESIMPULAN
Elektrolisis larutan CuSO4 bersifat asam, pada anoda terdapat gelembung, dan pada
katoda terbentuk endapan Cu. Elektrolisis larutan KI bersifat basa, pada katoda terdapat
gelembung dan pada anoda terdapat I2.
9