LAPORAN ekstraksi

5
Praktikum kimia dasar 2 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 2 Pemisahan Campuran melalui Proses Ekstraksi 31 Maret 2012 Disusun oleh: MAR’ATUS SHOLEHAH LIDDINI NIM: 1111016200028 Kelompok 11: 1. Rabil Alwi Darmawan NIM: 1111016200021 2. Anisa Saida NIM: 1111016200018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

Transcript of LAPORAN ekstraksi

Page 1: LAPORAN ekstraksi

Praktikum kimia dasar 2

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR 2

Pemisahan Campuran melalui Proses Ekstraksi

31 Maret 2012

Disusun oleh:

MAR’ATUS SHOLEHAH LIDDINI

NIM: 1111016200028

Kelompok 11:

1. Rabil Alwi Darmawan

NIM: 1111016200021

2. Anisa Saida

NIM: 1111016200018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 2: LAPORAN ekstraksi

Praktikum kimia dasar 2

JUDUL PERCOBAAN

Proses pemisahan campuran melalui proses ekstraksi.

TUJUAN PERCOBAAN

Memisahkan campuran melalui proses ekstraksi antara zat cair dengan zat cair

lainnya.

LANDASAN TEORI

Bila suatu cairan larut dalam cairan lainnya, dapat kita bayangkan bahwa

molekul-molekul dari solven akan saling menjauh untuk memberi tempat pada

molekul-molekul solute yang akan masuk ke larutan, molekul-molekulnya akan

memisah agar dapat menempati ruang dalam campuran. Karena adanya gaya tarik

antara molekul-molekul baik dari solute maupun solven proses pemisahan dari

molekul-molekul tersebut memerlukan tambahan yaitu memerlukan tambahan

energy – yaitu harus dilakukan usaha baik pada solute dan solven untuk

memisahkan masing-masing molekulnya. Akhirnya ketika solute dan solven yang

molekul-molekulnya dalam keadaan terpisah disatukan, energy akan dilepaskan

karena adanya gaya tarik antara molekul-molekul solute dan solven (Brady, James

E: 1999).

Untuk memisahkan suatu cairan larut dalam cairan lainnya, dapat

dilakukan dengan menggunakan metode pemisahan campuran melalui proses

ekstraksi. Ekstraksi adalah pengambilan atau pemisahan suatu campuran dengan

memberi pelarut yang sesuai sehingga zat lain tidak ikut larut (S, Syukri:1999).

Dalam suatu pemisahan yang ideal oleh ekstraksi pelarut, seluruh zat yang

diinginkan akan berakhir dalam suatu pelarut dan semua zat-zat pengganggu

dalam pelarut yang lain. Transfer semua – atau sama sekali – semacam itu dari

satu ke lain pelarut adalah langka, dan lebih boleh jadi bahwa kita menjumpai

campuran zat-zat yang hanya berbeda sedikit dalam kecenderungannya untuk

beralih dari satu ke lain pelarut. Jadi, satu transfer tidaklah menimbulkan

pemisahan yang bersih (R.A.Day, JR & A.L.Underwood:1999).

Satu jenis kesetimbangan heterogen yang penting melibatkan pembagian

suatu spesies terlarut antara dua fasa pelarut yang tidak tercampur. Kesetimbangan

semacam ini digunakan dalam banyak proses pemisahan dalam penelitian kimia

maupun industry. Misalkan, terdapat dua larutan yang tak tercampur, larutan-

larutan ini terpisah menjadi dua fasa dengan zat cair yang kerapatannya lebih

rendah barada di bagian atas larutan satunya (Oxtoby, dkk:2001).

Page 3: LAPORAN ekstraksi

Praktikum kimia dasar 2

ALAT DAN BAHAN

Alat Jumlah

Corong pisah 1

Statif 1

Klem 1

Gelas beaker 250 ml 1

Pipet volume 1

Pipet tetes 1

Bulb 1

Gelas ukur 100 ml

Corong 1

Labu erlenmeyer 1

PEMBAHASAN

Sifat-sifat zat dalam larutan air diantaranya yaitu terdapat zat yang larut,

sedikit larut, dan tak larut. Bila suatu cairan larut dalam cairan lainnya, dapat kita

bayangkan bahwa molekul-molekul dari solven akan saling menjauh untuk

memberi tempat pada molekul-molekul solute. Demikian juga molekul solute

yang akan masuk ke larutan, molekul-molekulnya akan memisah agar dapat

menempati ruang dalam campuran (Brady, James E:1999).

Berdasarkan pernyataan di atas, molekul-molekul solven dalam percobaan

kali ini yaitu CHCl3 akan saling menjauh untuk memberi tempat pada molekul-

molekul solute I2 yang terlarut di dalam air sehingga molekul-molekulnya akan

memisah agar dapat menempati ruang dalam campuran.

Percobaan kali ini bertujuan untuk memperoleh iodine yang larut dalam air

dengan cara mengekstraksinya dengan CHCl3. Dalam suatu pemisahan yang ideal

oleh ekstraksi pelarut, seluruh zat yang diinginkan akan berakhir dalam suatu

pelarut dan semua zat-zat pengganggu dalam pelarut yang lain. Namun terkadang,

kita menjumpai campuran zat-zat yang hanya berbeda sedikit dalam

kecenderungannya untuk beralih dari satu ke lain pelarut. Oleh karena itu, satu

transfer tidaklah cukup untuk menimbulkan pemisahan yang bersih (R.A.Day, JR

& A.L.Underwood:1999).

Pada percobaan kali ini, dilakukan 2 kali tahap penambahan CHCl3 ke

dalam larutan I2. Pada tahap penambahan CHCl3 yang kedua ini, bertujuan

mendapatkan iodine yang diperkirakan masih bercampur di dalam larutan berair

setelah ekstraksi pertama dilakukan. Hal ini dilakukan agar proses pemisahan

yang bersih dapat tercapai.

Karena adanya gaya tarik antara molekul-molekul baik dari solute maupun

solven, proses pemisahan dari molekul-molekul tersebut memerlukan tambahan

yaitu memerlukan tambahan energy – yaitu harus dilakukan usaha baik pada

solute dan solven untuk memisahkan masing-masing molekulnya. Akhirnya

ketika solute dan solven yang molekul-molekulnya dalam keadaan terpisah

Bahan Jumlah

I2 20 ml

CHCl3 30 ml

Page 4: LAPORAN ekstraksi

Praktikum kimia dasar 2

disatukan, energy akan dilepaskan karena adanya gaya tarik antara molekul-

molekul solute dan solven (Brady, James E:1999).

Energy yang dihasilkan ketika molekul-molekul di dalam corong pisah

disatukan (dikocok), akan menimbulkan tekanan. Apabiula tekanan di dalam

corong pisah ini berlebih, maka akan mempengaruhi hasil ekdtraksinya. Di mana

tekanan uap yang berlebih ini akan ikut mengalir keluar bersamaan dengan hasil

ekstraksi (Amiruddin, Achmad:1965).

Teknik pengocokan jangan terlalu keras, sekadar membolak-balikan

corong pisah beberapa kali untuk menghasilkan pemisahan yang diinginkan.

Ketika proses pengocokan, diselingi dengan membuka keran corong pisah agar

gas yang terbentuk pada saat pengocokan bisa keluar.

Setelah dikocok, lalu didiamkan beberpa menit. Terdapat dua lapisan,

lapisan atas merupakan iodine yang berada dalam pelarut air dengan perubahan

warna menjadi putih susu, sedangkan pada lapisan bawah merupakan iodine yang

berada dalam pelarut organic (CHCl3) dengan perubahan warna menjadi merah

muda. Pelarut air berada di atas dikarenakan massa jenis air lebih kecil

dibandingkan dengan massa jenis kloroform.

Prinsip percobaan kali ini didasari oleh hukum Distribusi Nerst yaitu zat

terlarut akan terbagi dua pelarut yang tidak saling bercampur sehingga dalam

keadaan setimbang, perbandingan kedua zat akan konstan dalam temperature dan

tekanan yang konstan juga.

Ekstraksi kali ini menggunakan dua jenis pelarut yaitu pelarut air dan

pelarut organic (CHCl3). Dari perubahan warna kloroform, dapat diketahui bahwa

terjadi distribusi iod. Dalam hal ini iod lebih banyak terdistribusi pada kloroform

dibandingkan pada air. Hal ini dikarenakan kloroform bersifat polar. Tapi pada air

juga ada yang terdistribusi sehingga pada air juga terdapat iod.

Pada percobaan kali ini, terdapat selisih pada volume CHCl3 yakni antara

volume CHCl3 sebelum ekstraksi dengan sesudah ekstraksi. Hal ini disebabkan

karena sifat dari CHCl3 yang mudah menguap. Jadi, sebagian CHCl3 telah

menguap di dalam corong pisah sehingga menimbulkan adanya gas pada proses

ini.

Pada percobaan kali ini juga, terjadi kesalahan yang dilakukan oleh

praktikan. Yaitu hasil ekstraksi yang kami dapat masih didapati gelembung-

gelembung udara yang diduga akibat gas yang dihasilkan oleh CHCl3. Kami

menduga bahwa gelembung-gelembung udara yang terdapat pada hasil ekstraksi

kali ini belum berkurang sepenuhnya ketika keran corong pisah dibuka, sehingga

gelembung-gelembung udara tersebut ikut mengalir keluar saat pengambilan hasil

ekstraksi.

KESIMPULAN

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Iodine dapat larut dalam pelarut air dan pelarut organic (CHCl3)

Page 5: LAPORAN ekstraksi

Praktikum kimia dasar 2

2. Proses pemisahan campuran yang terdiri dari zat cair-cair dapat digunakan dengan

metode ekstraksi ini.

3. Proses ekstraksi ini tidak hanya cukup dilakukan sekali saja agar proses

pemisahan yang diinginkan dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Achmad.1965.Kimia inti & radio kimia.Bandung: Jajasan Karjawan

Kimia

Brady, James E.1999.Kimia untuk Universitas Asas dan Struktur.Jakarta:

Binaupa Aksara

Oxtoby, dkk.2001.Kimia Modern edisi keempat jilid 1.Jakarta: Erlangga

S, Syukri.1999.Kimia Muda 2.Bandung: ITB

http://ekstraksi_Chem-Is-Try.Org-SitusKimiaIndonesia_.htm 2/4/2012

http://ekstraksi/macam-macammetodepemisahan.htm 2/4/2012

http://ekstraksi/PENENTUANKOEFISIENDISTRIBUSI<<Arhintan271’sblog.ht

m 2/4/2012

http://ekstraksi/praktikumorganik1<<Widastra’sBlog.htm 2/4/2012