Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

27
ANALISIS DISPARITAS SPASIAL KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2007-2011 Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (TKP 254) Dikerjakan Oleh : Dwitantri Rezkiandini Lestari NIM 21040112130071 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

description

 

Transcript of Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Page 1: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

ANALISIS DISPARITAS SPASIAL KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2007-2011

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (TKP 254)

Dikerjakan Oleh :

Dwitantri Rezkiandini Lestari NIM 21040112130071

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2013

Page 2: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 17

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..………ii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………….….iii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………….iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Sasaran ....................................................................................... 2

1.3.1 Tujuan ..................................................................................................... 2

1.3.2 Sasaran ................................................................................................... 2

1.4 Ruang Lingkup................................................................................................ 2

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah ........................................................................... 2

1.4.2 Ruang Lingkup Materi .............................................................................. 3

1.5 Sistematika Penulisan..................................................................................... 3

BAB II KAJIAN LITERATUR ...................................................................................... 4

2.1 Pengertian Pendapatan Domestik Regional Bruto .......................................... 4

2.2 Macam-macam Produk Domestik Regional Bruto ........................................... 4

2.3 Pengertian Disparitas Spasial ......................................................................... 5

BAB III GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG ......... 8

3.1 Kondisi Geografi ............................................................................................. 8

3.2 Kondisi Demografi .......................................................................................... 9

3.3 Kondisi Perekonomian .................................................................................. 10

BAB IV ANALISIS PEREKONOMIAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG .................................................................................................................. 11

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 15

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 15

5.2 Saran ............................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 16

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………….17

Page 3: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 18

iii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kondisi Demografi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung………….. 9

Tabel IV.1 PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Atas Dasar Harga

Berlaku menurut Lapangan Usaha 2007-2011 (Juta Rupiah)…….. 11

Tabel IV.2 PDRB Sektor Industri Pengolahan Atas Dasar Harga Berlaku

menurut Kabupaten/Kota 2007-2011(Juta Rupiah)………………... 12

Tabel IV.3 Indeks Williamson Seluruh Sektor dan Tanpa Sektor Industri

Pengolahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-

2011………………………………………………………………………. 13

Tabel IV.4 Tingkat Pengangguran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun 2007-2011………………………………………………………. 13

Page 4: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 19

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva Lorenz……………………………………………………………. 5

Gambar 3.1 Peta Provinsi Kepulauan Bangka Belitung………………………….. 8

Gambar 3.2 Struktur Perekonomian di Pulau Bangka dan Pulau Belitung

2011……………………………………………………………………… 10

Gambar 4.1 Indeks Williamson Seluruh Sektor dan Tanpa Sektor Industri

Pengolahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-

2011……………………………………………………………………… 14

Page 5: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi bertujuan untuk memacu pertumbuhan dengan

memperhatikan aspek pemerataan (Syahza, Tanpa Angka Tahun).

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditandai dengan meningkatnya Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) yang diperoleh dari berbagai sektor ekonomi

seperti sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri

pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor konstruksi, sektor

pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, real estate, dan perusahaan,

dan sektor jasa-jasa. Setiap sektor memiliki peranan dan kontribusi masing-

masing terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Ada sektor yang

berkontribusi besar, ada pula sektor yang berkontribusi kecil terhadap

perkembangan ekonomi suatu wilayah.

Pertumbuhan ekonomi yang kita pacu selama ini belum mencerminkan

distribusi pendapatan yang adil dan merata, karena pertumbuhan ekonomi yang

tinggi ini hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat, seperti masyarakat

perkotaan, sedangkan masyarakat pedesaan atau pinggiran mendapat porsi

yang kecil dan tertinggal. Masih terjadi disparitas (ketimpangan) terutama antar

daerah dan sektor serta antar golongan masyarakat. (Syahza, Tanpa Angka

Tahun).

Ketimpangan ini akan diperburuk karena adanya kesenjangan dalam

pembangunan antarsektor, terutama antara sektor pertanian (basis ekonomi

pedesaan) dan nonpertanian (basis ekonomi perkotaan). Kesenjangan ini akan

berakibat pada tingkat kesejahteraan berbagai kelompok masyarakat. Jika

masalah ini tidak ditangani secara serius, maka kesenjangan antar kota dan

pedesaan akan semakin parah, sehingga daerah-daerah tertinggal akan

semakin banyak ditemui. Kesenjangan ini cukup berbahaya karena menyimpan

potensi konflik kerusuhan dan kecemburuan sosial (Syahza, 2002b).

Bertitik tolak dari uraian-uraian di atas, maka diperlukan analisis disparitas

spasial antar kota dan kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang

terus mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi setiap tahun, khusunya

dari sektor industri. Hal tersebut tentu akan menyebabkan disparitas spasial di

kota dan kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan adanya

Page 6: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 2

pengkajian yang lebih rinci, diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi

besar terhadap perkembangan perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

1.2 Rumusan Masalah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan kunci penting untuk

mengetahui disparitas antarwilayah. Melalui perhitungan indeks Williamson

mengenai PDRB keseluruhan sektor dan PDRB tanpa sektor industri

pengolahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2007-2011, maka akan

dilihat seberapa besar disparitas spasial yang terjadi di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk menganalisis disparitas

antarwilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta mengetahui peran

sektor industri pengolahan terhadap disparitas spasial di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

1.3.2 Sasaran

Sasaran dari penyusunan laporan ini adalah analisis PDRB seluruh sektor

dan analisis PDRB tanpa sektor industri pengolahan di wilayah studi pada tahun

2007-2011. Sasaran tersebut terdiri dari :

1. Menganalisis seluruh sektor pada PDRB wilayah studi melalui

perhitungan Indeks Williamson.

2. Menganalisis PDRB tanpa sektor industri pengolahan melalui

perhitungan Indeks Williamson.

3. Menganalisis peran sektor industri pengolahan terhadap disparitas

wilayah studi.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam laporan ini dibagi menjadi dua yaitu ruang lingkup

materi dan ruang lingkup wilayah.

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah yang menjadi objek studi adalah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera,

Page 7: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 3

dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

terletak pada 104°50’ sampai 109°30’ Bujur Timur dan 0°50’ sampai 4°10’

Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

• Di sebelah Barat dengan Selat Bangka

• Di sebelah Timur dengan Selat Karimata

• Di sebelah Utara dengan Laut Natuna

• Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa

Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah

daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai 81.725,14 km2.

1.4.2 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi dalam laporan ini meliputi perkembangan

perekonomian wilayah studi berdasarkan sektor-sektor dalam PDRB dan peran

sektor industri pengolahan pada PDRB dalam kontribusinya terhadap disparitas

wilayah studi.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan ini disajikan kedalam lima bab, berikut sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN LITERATUR

Berisi pemaparan mengenai teori – teori mengenai analisis perekonomian yang

ada di wilayah studi.

BAB III GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Berisi gambaran umum mengenai kondisi geografis, demografi, dan

perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BAB IV ANALISIS PEREKONOMIAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG

Berisi analisis mengenai seluruh sektor PDRB Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, analisis sektor bangunan dan pengaruhnya terhadap disparitas

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dari analisis PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Page 8: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 4

BAB II

KAJIAN LITERATUR

2.1 Pengertian Pendapatan Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat diartikan ke dalam 3 pengertian,

yaitu :

a. PDRB Menurut Pengertian Produksi

PDRB adalah jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh berbagai unit produksi dalam suatu wilayah (region) pada suatu jangka

waktu tertentu biasanya setahun.

b. PDRB Menurut Pengertian Pendapatan

PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi

yang ikut didalam proses produksi di suatu wilayah (region) pada jangka

waktu tertentu (setahun). Balas jasa faktor produksi tersebut adalah upah

dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya dipotong

pajak penghasilan dan pajak tak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB

kecuali faktor pendapatan di atas, termasuk pula komponen penyusutan

barang modal tetap dan pajak tak langsung neto. Jumlah seluruh komponen

tersebut disebut nilai tambah bruto dan Produk Domestik Regional Bruto

diperoleh dari penjumlahan nilai tambah bruto seluruh sektor lapangan

usaha.

c. PDRB Menurut Pengertian Pengeluaran

PDRB adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga

dan lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah,

pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok dan ekspor neto

di suatu wilayah (region). Ekspor neto disini adalah ekspor dikurangi impor.

2.2 Macam-macam Produk Domestik Regional Bruto

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku adalah Produk Domestik Regional Bruto

yang dinilai sesuai dengan harga yang berlaku pada tahun yang

bersangkutan. Penyajian PDRB atas dasar harga berlaku ini untuk melihat

besarnya nilai PDRB berdasarkan harga pada tahun berjalan.

Page 9: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 5

b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan

PDRB atas dasar harga konstan adalah Produk Domestik Regional Bruto

yang dinilai atas dasar harga tetap suatu tahun tertentu (tahun 2000).

Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan bertujuan untuk melihat

perkembangan PDRB riil yang kenaikannya tidak dipengaruhi oleh adanya

kenaikan harga. Penyajian PDRB ini dinilai seluruhnya dengan harga tahun

dasar (Tahun 2000). Karena setiap tahun dinilai atas dasar harga tetap

yang terjadi pada tahun dasar, maka perkembangan PDRB dari tahun ke

tahun semata-mata karena perkembangan riil dan bukan disebabkan oleh

kenaikan harga.

c. PDRB Per Kapita

PDRB per kapita adalah Produk Domestik Regional Bruto dibagi dengan

jumlah penduduk.

2.3 Pengertian Disparitas Spasial

Disparitas spasial adalah ketimpangan distribusi pendapatan per kapita

antarwilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya. Disparitas spasial dapat

diukur melalui 3 metode yaitu:

a. Kurva Lorenz

Sumber: Rahardja, Pratama, dan Mandala Manurung, 2008

Gambar 2.1 Kurva Lorenz

Page 10: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 6

Sumbu vertikal adalah persentase output nasional atau pendapatan

nasional. Angka-angkanya akumulatif. Sumbu horizontal menggambarkan

persentase jumlah keluarga menjadi lima kelompok, masing-masing 20%

kelompok keluarga paling miskin, sampai dengan 20% keluarga paling

kaya. Angka-angka sumbu horizontal juga akumulatif.

Dalam kondisi adil sempurna, kurva Lorenz membentuk garis lurus

diagonal OB yang membagi bidang kubus OABD menjadi dua segitiga

sama kaki OAB dan BOD.

Jika distribusi pendapatan kurang adil, kurva Lorenz berbentuk garis

lengkung OB, menjauhi garis lurus OB.

Jadi, distribusi pendapatan dikatakan makin memburuk bila garis lengkung

kurva Lorenz makin menjauhi garis diagonal.

Cara membaca kurva Lorenz (2.1-a)

5% pendapatan nasional terdistribusi pada 20% penduduk

10% pendapatan nasional terdistribusi pada 20% penduduk berikutnya

Sehingga 40% kelompok pertama hanya menikmati 15% pendapatan

nasional.

b. Koefisien Gini

Koefisien Gini merupakan alat ukur ketidakadilan distribusi pendapatan

(inequality income distribution) dengan menghitung luas kurva Lorenz. Areal

kurva Lorenz yang dihitung adalah areal yang dibatasi garis diagonal OB

dan garis lengkung OB (areal C). Telah dijelaskan di muka, jika distribusi

pendapatan memburuk, garis lengkung OB makin menjauhi garis lurus

diagonal OB. Kurva Lorenz makin meluas (areal semakin luas), angka

koefisien Gini semakin besar.

Jika distribusi pendapatan adil sempurna, area tersebut tidak ada

(luasnya nol); angka koefisien Gini sama dengan nol.

Jika distribusi pendapatan tidak adil sempurna, luas kurva Lorenz

mencakup seluruh segi tiga BOD; angka koefisien Gini sama dengan

satu.

Jadi, angka koefisien Gini berkisar nol sampai dengan satu. Makin buruk

distribusi pendapatan, angka koefisien Gini makin besar.

Page 11: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 7

Adapun patokan nilai koefisien Gini sebagai berikut.

Lebih kecil dari 0,3 : tingkat ketimpangan rendah

Antara 0,3-0,5 : tingkat ketimpangan moderat (sedang)

Lebih tinggi dari 0,5 : tingkat ketimpangan tinggi

c. Indeks Williamson

Indeks Williamson adalah suatu besaran angka yang menunjukkan

disparitas spasial.

Iw : Indeks Williamson

fi : jumlah penduduk di masing-masing daerah region

n : jumlah penduduk nation

Yi : pendapatan per kapita di masing-masing daerah region

Y : pendapatan per kapita nation

Angka indeks bergerak dari nol sampai 1 (0 < Iw< 1). Indeks

Williamson semakin mendekati 1 menunjukkan semakin besar

disparitas antar daerah (disparitas spasial).

Iw (setelah dikurangi satu sektor) yang bertambah besar daripada

Iw (sebelum dikurangi satu sektor), berarti apabila tidak ada sektor

tersebut, pendapatan akan tersebar tidak merata (terjadi ketimpangan).

Iw (setelah dikurangi satu sektor) yang bertambah kecil daripada Iw

(sebelum dikurangi satu sektor), berarti apabila tidak ada sektor

tersebut, pendapatan akan tersebar secara merata (tidak terjadi

ketimpangan).

Page 12: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 8

BAB III

GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan sebagai provinsi ke-31 oleh

Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 2000

tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sebelumnya

merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Ibukota provinsi ini adalah

Pangkalpinang. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki

pantai yang indah dan kerukunan antar etnis.

3.1 Kondisi Geografi

Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2012

Gambar 3.1 Peta Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia

yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta

pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik,

total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni

hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat

dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Page 13: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 9

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terletak pada 104°50’ sampai 109°30’

Bujur Timur dan 0°50’ sampai 4°10’ Lintang Selatan, dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut:

Di sebelah Barat dengan Selat Bangka

Di sebelah Timur dengan Selat Karimata

Di sebelah Utara dengan Laut Natuna

Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa

Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah

daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai 81.725,14 km2.

Luas daratan lebih kurang 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total wilayah

dan luas laut kurang lebih 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

3.2 Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2011

berdasarkan hasil estimasi Sensus Penduduk (SP2010) sebesar 1.261.737

jiwa , bertambah 3,14 persen dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 1.223.296

jiwa. Penduduk berjenis kelamin laki-laki masih lebih banyak dibandingkan

penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-laki tahun 2011 sebanyak 655.051

jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak 606.686. Tingkat pertumbuhan

penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2000-2010 sebesar 3,14

persen, jika ditinjau menurut kabupaten/kota untuk periode tahun 2000-2010,

tingkat pertumbuhan tertinggi terdapat di Kabupaten Bangka Tengah 4,05

persen, dan terendah di Kabupaten Belitung Timur 2,77 persen. Tingkat

kepadatan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus meningkat

sepanjang tahun, tahun 2011 mencapai 74 orang per km2, apabila dilihat

menurut kabupaten/kota, Kota Pangkalpinang memiliki tingkat kepadatan

tertinggi yaitu sebesar 1.472 orang per km2 dan Kabupaten Belitung Timur

memiliki tingkat kepadatan terendah yaitu 42 orang per km2.

Tabel III.1

Kondisi Demografi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kab/Kota Luas

Wilayah (km

2)

Penduduk (jiwa) Kepadatan 2011

(jiwa/km2)

Pertumbuhan Penduduk 2000-2010

2010 2011

Bangka 2.950,99 277,204.00 285.915 94 3,11

Belitung 2.293,69 175,150.00 160.866 68 2,37

Bangka Barat 2.820,61 161,228.00 180.654 62 3,34

Page 14: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 10

Kab/Kota Luas

Wilayah (km

2)

Penduduk (jiwa) Kepadatan 2011

(jiwa/km2)

Pertumbuhan Penduduk 2000-2010

2010 2011

Bangka Tengah 2.126,36 172,528.00 166.294 76 4,05

Bangka Selatan 3.607,08 174,758.00 177.949 48 3,11

Belitung Timur 2.506,91 155,965.00 109.809 42 2,77

Pangkalpinang 118,80 106,463.00 180.250 1.472 3,19 Provinsi 16.424,14 1,223,296.00 1.261.737 74 3,14

Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2012 3.3 Kondisi Perekonomian

Perekonomian di Provinsi Kepulau Bangka Belitung tahun 2011 kontribusi

terbesarnya berasal dari sektor tersier dengan kontribusi sebesar 35,85 persen.

Sektor tersier terdiri dari sektor perdagangan,hotel dan restoran (19,18 persen),

sektor pengangkutan dan komunikasi (3,27 persen), sektor keuangan real estate

dan jasa perusahaan (2,61 persen), dan sektor jasa jasa (10,79 persen).

Penopang kedua adalah sektor primer dengan kontribusi 35,14 persen yang

meliputi sektor pertanian (18,41 persen) dan sektor pertambangan dan

penggalian (16,73 persen). Sedangkan kontribusi terkecil adalah sektor

sekunder sebesar 29,01 persen yang terdiri dari sektor industri pengolahan

(20,56 persen), sektor listrik,gas dan air bersih (0,67 persen) dan sektor

konstruksi (7,78 persen). Dilihat dari sisi pengeluaran, PDRB atas dasar harga

berlaku terbesar digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar

51,56 persen.

Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2012

Gambar 3.2

Struktur Perekonomian di Pulau Bangka dan Pulau Belitung 2011

Page 15: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 11

BAB IV

ANALISIS PEREKONOMIAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

4.1 Analisis PDRB Seluruh Sektor Tahun 2007-2011

PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2007 hingga tahun

2011 terus mengalami peningkatan dari berbagai sektor lapangan usaha. Ada

sektor yang mengalami pertumbuhan pesat, ada pula sektor yang mengalami

pertumbuhan kurang pesat setiap tahun.

Sektor yang memiliki kontribusi terkecil terhadap PDRB Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Hal ini disebabkan

karena sektor tersebut bukan merupakan sektor yang diunggulkan di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Kecilnya nilai tambah yang dihasilkan sektor ini

menyebabkan sumbangannya terhadap PDRB juga sangat kecil.

Sektor yang mengalami pertumbuhan paling pesat adalah sektor industri

pengolahan. Pada tahun 2008, sektor industri pengolahan mengalami

peningkatan terbesar yaitu sebesar Rp. 873.377.000.000. Angka tersebut

merupakan pertumbuhan tertinggi sektor industri pada tahun 2007-2011.

Tabel IV.1

PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha

2007-2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha

2007 2008 2009 2010 2011

Pertanian 3,382,553.00 3,943,276.00 4,313,823.00 4,965,699.00 5,534,615.00 Pertambangan dan Penggalian

3,728,203.00 4,127,886.00 4,363,397.00 4,892,924.00 5,255,797.00

Industri Pengolahan

3,790,877.00 4,664,254.00 5,024,849.00 5,569,631.00 6,109,342.00

Listrik, Gas, dan Air Bersih

122,032.00 132,848.00 144,746.00 170,577.00 197,592.00

Konstruksi 1,001,076.00 1,312,306.00 1,514,619.00 1,830,513.00 2,236,545.00 Perdagangan, Hotel, dan Restoran

3,199,798.00 3,870,072.00 4,208,150.00 4,874,347.00 5,684,441.00

Pengangkutan dan Komunikasi

591,478.00 702,386.00 749,544.00 854,020.00 982,151.00

Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan

489,447.00 527,005.00 567,890.00 675,560.00 807,067.00

Jasa-Jasa 1,481,711.00 1,866,105.00 2,255,054.00 2,769,726.00 3,241,206.00 Total 17,787,175.00 21,146,138.00 23,142,072.00 26,602,997.00 30,048,756.00 Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2012

Page 16: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 12

4.2 Analisis PDRB Sektor Industri Pengolahan Tahun 2007-2011

Sektor industri merupakan sektor yang mengalami pertumbuhan paling

pesat dan berkontribusi paling besar terhadap PDRB di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Setelah dilakukkan perincian mengenai kontribusi PDRB

sektor industri pengolahan tiap kabupaten dan kota, sangat terlihat jelas bahwa

daerah yang memilki peran sektor industri pengolahan terbesar adalah

Kabupaten Bangka Barat dengan perolehan PDRB Rp. 2.073.629.000.000 pada

tahun 2007. Sementara daerah dengan PDRB sektor industri pengolahan

terkecil adalah Kabupaten Bangka Selatan dengan perolehan PDRB Rp.

49.118.000.000 pada tahun 2007.

Tabel IV.2

PDRB Sektor Industri Pengolahan Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kabupaten/Kota 2007-2011(Juta Rupiah)

No. Kota/Kab PDRB Industri Pengolahan (Juta Rupiah)

2007 2008 2009 2010 2011

1 Kab. Bangka 306,187.00 346,725.00 373,555.00 425,972.00 493,661.00

2 Kab. Bangka Barat

2,073,629.00 2,614,755.00 2,866,335.00 3,157,387.00 3,428,635.00

3 Kab. Bangka Tengah

593,467.00 713,875.00 711,000.00 786,454.00 848,597.00

4 Kab. Bangka Selatan

49,118.00 56,303.00 60,800.00 66,242.00 75,933.00

5 Kota Pangkalpinang

176,887.00 204,067.00 212,275.00 237,719.00 256,200.00

6 Kab. Belitung 407,146.00 520,439.00 572,463.00 641,751.00 722,001.00

7 Kab. Belitung Timur

184,443.00 208,090.00 228,421.00 254,106.00 284,315.00

Provinsi 3,790,877.00 4,664,254.00 5,024,849.00 5,569,631.00 6,109,342.00

Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2012

Kabupaten Bangka Barat berkontribusi besar dalam sektor industri

pengolahan karena daerah ini merupakan pusat pengolahan timah. Kabupaten

Bangka Barat merupakan pusat peleburan timah (metalurgi) dan pelabuhan

pusmet PT Timah juga terletak di sini. Kecamatan Jebus di Kabupaten Bangka

Barat adalah salah satu kawasan produsen timah di Kepulauan Bangka

Belitung. Apabila tidak ada sumber daya alam timah, maka perekonomian

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menjadi buruk sehingga dibutuhkan

peningkatan PDRB dari sektor lain. Sumber daya alam timah merupakan

sumber daya alam terpenting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

khususnya Kabupaten Bangka Barat.

Page 17: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 13

4.3 Analisis Indeks Williamson 2007-2011

Perhitungan indeks Williamson dapat digunakan untuk mengetahui

disparitas spasial dengan seluruh sektor dan tanpa sektor industri di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Berikut ini adalah hasil perhitungan indeks

Williamson di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tabel IV.3

Indeks Williamson Seluruh Sektor dan Tanpa Sektor Industri Pengolahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011

Tahun

Indeks Williamson

Selisih Semua Sektor

Tanpa Sektor Industri

Pengolahan

2007 0.2740741228 0.1177509763 0.1563231465

2008 0.2969729982 0.1225050884 0.1744679098

2009 0.3033330393 0.1183464090 0.1849866303

2010 0.2837102951 0.1083774178 0.1753328772

2011 0.2775030024 0.1054064478 0.1720965547 Sumber: Analisis Penulis, 2013

Dari tabel di atas, dapat terlihat jelas bahwa terjadi fluktuasi indeks

Williamson dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Dari tahun 2007 hingga tahun

2011, terjadi peningkatan indeks Williamson. Hal ini memiliki arti bahwa pada

tahun-tahun tersebut disparitas antar kabupaten dan kota semakin tinggi.

Namun, pada tahun 2010-2011, terjadi penurunan indeks Williamson. Hal ini

memiliki arti bahwa disparitas spasial antar kabupaten dan kota di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan. Walaupun PDRB dan

jumlah penduduk terus mengalami peningkatan, tidak berarti indeks Williamson

juga mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat

pengangguran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tabel IV.4

Tingkat Pengangguran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011

Tahun Tingkat Pengangguran

2007 5,49

2008 5,99

2009 6,14

2010 5,63

2011 3,61 Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2012

Pada tahun 2007-2009 terjadi peningkatan tingkat penangguran. Di sisi lain,

pada tahun tersebut juga terjadi peningkatan indeks Williamson atau

Page 18: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 14

peningkatan disparitas spasial. Pada tahun 2010-2011 terjadi penurunan tingkat

penangguran. Di tahun-tahun tersebut, terjadi penurunan indeks Williamson atau

disparitas spasial. Semakin menurunnya tingkat pengangguran, maka akan

semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih

tinggi, sehingga diharapkan pada akhirnya dapat menurunkan tingkat

kesenjangan pendapatan di suatu daerah.

Sumber: Analisis Penulis, 2013

Gambar 4.1

Indeks Williamson Seluruh Sektor dan Tanpa Sektor Industri Pengolahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011

Kontribusi sektor industri di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam

menyumbang disparitas spasial besar. Indeks Williamson (setelah dikurangi satu

sektor) yang bertambah kecil daripada indeks Williamson (seluruh sektor),

berarti apabila tidak ada sektor tersebut, pendapatan akan tersebar secara

merata (tidak terjadi ketimpangan). Secara keseluruhan, indeks Williamson di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan angka yang rendah.

0.0000000000

0.0500000000

0.1000000000

0.1500000000

0.2000000000

0.2500000000

0.3000000000

0.3500000000

2007 2008 2009 2010 2011

Indeks Williamson

Semua Sektor

Tanpa SektorIndustriPengolahan

Page 19: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 15

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sektor industri pengolahan berkontribusi besar dalam menyumbang

disparitas spasial di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan adanya sektor

industri, telah terjadi disparitas antar kota dan kabupaten di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Hal tersebut ditunjukkan dengan penurunan disparitas spasial

tanpa adanya sektor industri pengolahan dibandingkan keseluruhan sektor.

5.2 Saran

Untuk mengurangi disparitas spasial di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, tingkat pengangguran perlu dikurangi. Pemerintah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung perlu menambah lapangan pekerjaan atau memperhatikan

sektor-sektor lain di setiap daerah sehingga dapat memperkecil perbedaan

PDRB setiap daerah dan setiap sektor. Dengan seperti itu, angka disparitas

spasial akan menjadi kecil.

Page 20: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011 16

DAFTAR PUSTAKA

BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2012, Kepulauan Bangka Belitung dalam Angka 2011, BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

________________________________, 2012, PDRB Kab/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut Lapangan Usaha 2007-2011, BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Rahardja, Pratama, dan Mandala Manurung, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi) Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Syahza, Almasdi, 2002b, Potensi Pengembangan Desa Tertinggal dan Mobilitas Penduduk di Kabupaten Bengkalis Riau, dalam Kependudukan, Vol 4 No 2, Juli

2002, Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Penelitian Unpad, Bandung.

_____________, Tanpa Angka Tahun, Analisis Disparitas Spasial dan Aliran Investasi Di Daerah Riau, Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PPKPEM) Universitas Riau.

Page 21: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

LAMPIRAN

Page 22: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2007-2011 18

Indeks Williamson Seluruh Sektor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011

Indeks Williamson Seluruh Sektor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007

Indeks Williamson Seluruh Sektor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008

yi y fi n

1 Kab. Bangka 12,421,249.61 16,333,334.94 -3,912,085.33 15,304,411,654,940.00 265,859 1,106,657 0.2402361346 3676672698198.90

2 Kab. Bangka Barat 26,441,029.04 16,333,334.94 10,107,694.10 102,165,480,003,222.00 156,806 1,106,657 0.1416934064 14476174873863.50

3 Kab. Bangka Tengah 15,603,174.60 16,333,334.94 -730,160.34 533,134,121,919.95 143,262 1,106,657 0.1294547452 69016741930.42

4 Kab. Bangka Selatan 15,418,886.18 16,333,334.94 -914,448.76 836,216,534,177.13 158,931 1,106,657 0.1436136039 120092070075.29

5 Kota Pangkalpinang 13,619,929.15 16,333,334.94 -2,713,405.80 7,362,571,016,519.73 155,250 1,106,657 0.1402873700 1032875724198.82

6 Kab. Belitung 14,042,858.61 16,333,334.94 -2,290,476.34 5,246,281,850,071.06 136,682 1,106,657 0.1235089102 647962553737.44

7 Kab. Belitung Timur 16,786,217.41 16,333,334.94 452,882.47 205,102,529,031.59 89,867 1,106,657 0.0812058298 16655521066.13

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 20039450183070.50

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 4476544.45

IW 0.2740741228

No. Kab/Kota fi/n (yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

(yi-y) (yi-y)^2

yi y fi n

1 Kab. Bangka 14,215,685.77 19,209,668.26 -4,993,982.49 24,939,861,152,751.10 270,704 1,122,526 0.2411561069 6014399821023.60

2 Kab. Bangka Barat 32,092,701.65 19,209,668.26 12,883,033.39 165,972,549,199,926.00 158,433 1,122,526 0.1411397152 23425318333287.50

3 Kab. Bangka Tengah 18,370,707.76 19,209,668.26 -838,960.50 703,854,716,522.35 145,670 1,122,526 0.1297698227 91339101772.08

4 Kab. Bangka Selatan 17,678,031.13 19,209,668.26 -1,531,637.14 2,345,912,315,395.32 161,087 1,122,526 0.1435040257 336647861296.83

5 Kota Pangkalpinang 15,706,864.48 19,209,668.26 -3,502,803.78 12,269,634,324,263.30 156,982 1,122,526 0.1398470949 1715872715190.12

6 Kab. Belitung 16,480,501.20 19,209,668.26 -2,729,167.06 7,448,352,841,168.82 138,547 1,122,526 0.1234243127 919307829917.01

7 Kab. Belitung Timur 19,923,185.84 19,209,668.26 713,517.58 509,107,341,072.62 91,103 1,122,526 0.0811589219 41318602948.83

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 32544204265436.00

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 5704752.78

IW 0.2969729982

fi/n (yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

(yi-y)^2No. Kab/Kota (yi-y)

Page 23: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2007-2011 19

Indeks Williamson Seluruh Sektor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2009

Indeks Williamson Seluruh Sektor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010

yi y fi n

1 Kab. Bangka 15,233,232.31 20,790,630.11 -5,557,397.80 30,884,670,343,555.50 275,515 1,138,129 0.2420771283 7476472306482.56

2 Kab. Bangka Barat 34,997,968.83 20,790,630.11 14,207,338.71 201,848,473,292,259.00 160,006 1,138,129 0.1405868755 28377246180003.40

3 Kab. Bangka Tengah 19,706,938.04 20,790,630.11 -1,083,692.07 1,174,388,500,986.80 146,266 1,138,129 0.1285144303 150925869110.91

4 Kab. Bangka Selatan 18,445,153.19 20,790,630.11 -2,345,476.93 5,501,262,016,847.96 163,200 1,138,129 0.1433932357 788843761251.66

5 Kota Pangkalpinang 17,079,482.21 20,790,630.11 -3,711,147.90 13,772,618,766,309.90 160,451 1,138,129 0.1409778681 1941634431310.68

6 Kab. Belitung 18,064,540.95 20,790,630.11 -2,726,089.17 7,431,562,143,593.88 140,376 1,138,129 0.1233392700 916603449581.84

7 Kab. Belitung Timur 22,007,095.27 20,790,630.11 1,216,465.16 1,479,787,480,566.97 92,315 1,138,129 0.0811111921 120027326663.80

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 39771753324404.90

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 6306485.02

IW 0.3033330393

(yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

(yi-y)^2 fi/nNo. Kab/Kota (yi-y)

yi y fi n

1 Kab. Bangka 17,208,135.52 21,944,961.84 -4,736,826.32 22,437,523,538,480.20 277,204 1,223,296 0.2266041906 5084436861528.91

2 Kab. Bangka Barat 36,385,680.84 21,944,961.84 14,440,719.01 208,534,365,388,580.00 175,150 1,223,296 0.1431787564 29857691104859.20

3 Kab. Bangka Tengah 20,452,309.77 21,944,961.84 -1,492,652.07 2,228,010,193,848.40 161,228 1,223,296 0.1317980276 293647349074.79

4 Kab. Bangka Selatan 20,018,170.96 21,944,961.84 -1,926,790.88 3,712,523,080,555.76 172,528 1,223,296 0.1410353667 523597054222.47

5 Kota Pangkalpinang 18,614,255.14 21,944,961.84 -3,330,706.70 11,093,607,110,398.70 174,758 1,223,296 0.1428583107 1584813970943.30

6 Kab. Belitung 18,622,710.22 21,944,961.84 -3,322,251.62 11,037,355,801,959.70 155,965 1,223,296 0.1274957165 1407215586131.76

7 Kab. Belitung Timur 22,313,470.41 21,944,961.84 368,508.57 135,798,564,556.11 106,463 1,223,296 0.0870296314 11818499020.95

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 38763220425781.40

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 6226011.60

IW 0.2837102951

No. Kab/Kota (yi-y) (yi-y)^2 fi/n (yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

Page 24: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2007-2011 20

Indeks Williamson Seluruh Sektor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011

yi y fi n

1 Kab. Bangka 18,911,365.27 24,029,928.45 -5,118,563.18 26,199,689,022,508.50 285,915 1,261,737 0.2266042765 5936961575090.95

2 Kab. Bangka Barat 39,517,298.26 24,029,928.45 15,487,369.82 239,858,623,797,890.00 180,654 1,261,737 0.1431788083 34342671906731.80

3 Kab. Bangka Tengah 22,199,309.66 24,029,928.45 -1,830,618.79 3,351,165,150,664.03 166,294 1,261,737 0.1317976726 441675767267.29

4 Kab. Bangka Selatan 21,727,989.48 24,029,928.45 -2,301,938.97 5,298,922,999,811.52 177,949 1,261,737 0.1410349383 747333278562.38

5 Kota Pangkalpinang 20,703,489.60 24,029,928.45 -3,326,438.85 11,065,195,406,938.50 180,250 1,261,737 0.1428586148 1580758487783.63

6 Kab. Belitung 20,712,213.89 24,029,928.45 -3,317,714.55 11,007,229,855,788.00 160,866 1,261,737 0.1274956667 1403374108852.47

7 Kab. Belitung Timur 24,437,832.96 24,029,928.45 407,904.52 166,386,096,712.65 109,809 1,261,737 0.0870300229 14480585806.65

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 44467255710095.20

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 6668377.29

IW 0.2775030024

(yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

fi/nNo. Kab/Kota (yi-y) (yi-y)^2

Page 25: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2007-2011 21

Indeks Williamson Tanpa Sektor Industri Pengolahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2011

Indeks Williamson Tanpa Sektor Industri Pengolahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007

Indeks Williamson Tanpa Sektor Industri Pengolahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008

yi y fi n

1 Kab. Bangka 11,269,560.18 12,762,193.39 -1,492,633.21 2,227,953,902,532.2 265,859 1,106,657 0.2402361346 535,235,033,595.15

2 Kab. Bangka Barat 13,216,860.32 12,762,193.39 454,666.93 206,722,019,819.9 156,806 1,106,657 0.1416934064 29,291,147,157.51

3 Kab. Bangka Tengah 11,460,645.53 12,762,193.39 -1,301,547.86 1,694,026,833,989.3 143,262 1,106,657 0.1294547452 219,299,812,219.12

4 Kab. Bangka Selatan 15,109,833.83 12,762,193.39 2,347,640.44 5,511,415,616,169.8 158,931 1,106,657 0.1436136039 791,514,258,974.08

5 Kota Pangkalpinang 12,480,560.39 12,762,193.39 -281,633.00 79,317,149,452.9 155,250 1,106,657 0.1402873700 11,127,194,291.06

6 Kab. Belitung 11,064,075.74 12,762,193.39 -1,698,117.65 2,883,603,565,251.5 136,682 1,106,657 0.1235089102 356,150,733,701.32

7 Kab. Belitung Timur 14,733,817.75 12,762,193.39 1,971,624.36 3,887,302,622,943.9 89,867 1,106,657 0.0812058298 315,671,635,218.59

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 2,258,289,815,156.82

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 1,502,760.73

IW 0.1177509763

No. Kab/Kota (yi-y) (yi-y)^2 fi/n (yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah

Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

yi y fi n

1 Kab. Bangka 12,934,858.74 14,870,340.33 -1,935,481.59 3,746,088,971,045.6 270,704 1,122,526 0.2411561069 903,392,232,178.07

2 Kab. Bangka Barat 15,588,848.28 14,870,340.33 718,507.96 516,253,685,476.9 158,433 1,122,526 0.1411397152 72,863,898,164.64

3 Kab. Bangka Tengah 13,470,076.20 14,870,340.33 -1,400,264.13 1,960,739,620,890.1 145,670 1,122,526 0.1297698227 254,444,832,970.51

4 Kab. Bangka Selatan 17,328,511.92 14,870,340.33 2,458,171.60 6,042,607,600,774.1 161,087 1,122,526 0.1435040257 867,138,516,689.95

5 Kota Pangkalpinang 14,406,925.63 14,870,340.33 -463,414.69 214,753,175,135.7 156,982 1,122,526 0.1398470949 30,032,607,653.77

6 Kab. Belitung 12,724,093.63 14,870,340.33 -2,146,246.70 4,606,374,880,757.4 138,547 1,122,526 0.1234243127 568,538,653,540.58

7 Kab. Belitung Timur 17,639,067.87 14,870,340.33 2,768,727.54 7,665,852,208,501.7 91,103 1,122,526 0.0811589219 622,152,300,927.67

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 3,318,563,042,125.18

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 1,821,692.36

IW 0.1225050884

No. Kab/Kota (yi-y) (yi-y)^2 fi/n (yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah

Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

Page 26: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2007-2011 22

Indeks Williamson Tanpa Sektor Industri Pengolahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2009

Indeks Williamson Tanpa Sektor Industri Pengolahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010

yi y fi n

1 Kab. Bangka 13,877,389.62 16,165,095.29 -2,287,705.67 5,233,597,248,062.7 275,515 1,138,129 0.2420771283 1,266,934,192,696.95

2 Kab. Bangka Barat 17,084,046.85 16,165,095.29 918,951.56 844,471,967,866.4 160,006 1,138,129 0.1405868755 118,721,675,390.43

3 Kab. Bangka Tengah 14,845,931.39 16,165,095.29 -1,319,163.90 1,740,193,405,396.1 146,266 1,138,129 0.1285144303 223,639,964,040.69

4 Kab. Bangka Selatan 18,072,604.17 16,165,095.29 1,907,508.88 3,638,590,117,611.1 163,200 1,138,129 0.1433932357 521,749,210,497.34

5 Kota Pangkalpinang 15,756,492.64 16,165,095.29 -408,602.65 166,956,127,891.2 160,451 1,138,129 0.1409778681 23,537,118,970.06

6 Kab. Belitung 13,986,472.05 16,165,095.29 -2,178,623.24 4,746,399,233,620.1 140,376 1,138,129 0.1233392700 585,417,416,495.55

7 Kab. Belitung Timur 19,532,730.33 16,165,095.29 3,367,635.04 11,340,965,737,817.0 92,315 1,138,129 0.0811111921 919,879,251,022.14

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 3,659,878,829,113.15

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 1,913,080.98

IW 0.1183464090

No. Kab/Kota (yi-y) (yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah

Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

(yi-y)^2 fi/n

yi y fi n

1 Kab. Bangka 15,671,462.17 17,275,380.38 -1,603,918.21 2,572,553,625,701.7 277,204 1,223,296 0.2266041906 582,951,432,244.55

2 Kab. Bangka Barat 18,358,920.92 17,275,380.38 1,083,540.54 1,174,060,106,684.7 175,150 1,223,296 0.1431787564 168,100,466,024.43

3 Kab. Bangka Tengah 15,574,410.15 17,275,380.38 -1,700,970.23 2,893,299,725,372.2 161,228 1,223,296 0.1317980276 381,331,197,128.34

4 Kab. Bangka Selatan 19,634,221.69 17,275,380.38 2,358,841.31 5,564,132,320,446.7 172,528 1,223,296 0.1410353667 784,739,442,442.41

5 Kota Pangkalpinang 17,253,979.79 17,275,380.38 -21,400.59 457,985,401.5 174,758 1,223,296 0.1428583107 65,427,020.76

6 Kab. Belitung 14,507,998.59 17,275,380.38 -2,767,381.79 7,658,401,989,618.1 155,965 1,223,296 0.1274957165 976,413,448,838.87

7 Kab. Belitung Timur 19,926,669.36 17,275,380.38 2,651,288.98 7,029,333,237,597.8 106,463 1,223,296 0.0870296314 611,760,280,810.51

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 3,505,361,694,509.87

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 1,872,261.12

IW 0.1083774178

(yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah

Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

No. Kab/Kota (yi-y) (yi-y)^2 fi/n

Page 27: Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung

Pengantar Ilmu Ekonomi 2013

Disparitas Spasial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2007-2011 23

Indeks Williamson Tanpa Sektor Industri Pengolahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011

yi y fi n

1 Kab. Bangka 17,184,764.70 19,067,918.34 -1,883,153.64 3,546,267,628,869.5 285,915 1,261,737 0.2266042765 803,599,410,263.97

2 Kab. Bangka Barat 20,538,283.13 19,067,918.34 1,470,364.78 2,161,972,600,542.0 180,654 1,261,737 0.1431788083 309,548,660,440.57

3 Kab. Bangka Tengah 17,096,317.37 19,067,918.34 -1,971,600.98 3,887,210,410,049.4 166,294 1,261,737 0.1317976726 512,325,284,848.39

4 Kab. Bangka Selatan 21,301,277.33 19,067,918.34 2,233,358.99 4,987,892,379,389.3 177,949 1,261,737 0.1410349383 703,467,094,188.36

5 Kota Pangkalpinang 19,282,130.37 19,067,918.34 214,212.03 45,886,794,856.5 180,250 1,261,737 0.1428586148 6,555,323,948.56

6 Kab. Belitung 16,224,000.10 19,067,918.34 -2,843,918.24 8,087,870,970,277.6 160,866 1,261,737 0.1274956667 1,031,168,501,442.60

7 Kab. Belitung Timur 21,848,655.39 19,067,918.34 2,780,737.05 7,732,498,544,240.5 109,809 1,261,737 0.0870300229 672,959,525,356.32

Ʃ(yi-y)^2.fi/n 4,039,623,800,488.77

√Ʃ(yi-y)^2.fi/n 2,009,881.54

IW 0.1054064478

No. Kab/Kota (yi-y) (yi-y)^2 (yi-y)^2.fi/nPDRB Per Kapita

Kab/Kota

PDRB Per Kapita

Provinsi

Jumlah

Penduduk

Kab/Kota

Jumlah

Penduduk

Provinsi

fi/n