LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... ·...

56
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN 2018

Transcript of LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... ·...

Page 1: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT

PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

TAHUN 2017

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

2018

Page 2: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Telp : 021 – 7805652, 7806213

Fax : 021 – 7805652

Email : [email protected]

Homepage : http://ditjentan.deptan.go.id/ditlintp

Page 3: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 i

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan sebagai wujud penerapan transparansi

dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan telah menyusun Laporan Kinerja Tahun 2017. Laporan Kinerja tersebut

disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan kinerja ini menguraikan capaian kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan berdasarkan target kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2017. Untuk mengetahui capaian target

tersebut dilakukan pengukuran terhadap indikator kinerja kegiatan yang meliputi : Luas

lahan yang mendapatkan Fasilitas penguatan perlindungan tanaman pangan dari

gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim

(DPI); Dokumen penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan

DPI; dan Hasil pengujian mutu produk tanaman (LHP). Capaian indikator kinerja

tersebut merupakan realisasi dari pelaksanaan kegiatan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan. Selain itu juga disajikan realisasi output kegiatan baik utama

maupun pendukung yang berkontribusi terhadap capaian kinerja kegiatan selama

tahun 2017.

Melalui laporan ini diharapkan dapat diukur capaian kinerja Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan sekaligus dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi capaian kinerja

tersebut sehingga dapat digunakan sebagai masukan untuk menyusun langkah-

langkah perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam

penyusunan laporan ini sehingga kami ini dapat menyelesaikannya dengan baik dan

sesuai waktu yang telah ditetapkan. Saran dan masukan dari berbagai pihak tetap kami

harapkan sebagai bahan masukan dan perbaikan untuk penyusunan laporan

berikutnya.

Jakarta, 29 Januari 2018

Direktur,

Ir. Yanuardi, MM

NIP 195810131986031001

Page 4: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sasaran strategis yang ingin dicapai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yang

tertuang dalam penetapan kinerja tahun 2017 yaitu mengamankan produksi

tanaman pangan dari serangan OPT dan Dampak Perubahan Iklim (banjir dan

kekeringan). Sasaran tersebut dicapai dengan pelaksanaan berbagai kegiatan

dengan target output utama yaitu : Luas lahan yang mendapatkan fasilitas

penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI sebanyak

66.783 ha; Dokumen penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT

dan DPI sebanyak 30 dokumen; dan Hasil pengujian mutu produk tanaman

sebanyak 2.350 Laporan Hasil Pengujian (LHP)/sertifikat.

Anggaran untuk kegiatan Penguatan Sistem Perlindungan Tanaman dari Gangguan

OPT dan DPI pada Tahun 2017 sesuai Perjanjian Kinerja sebesar Rp.

204.868.614.000,- (dua ratus empat milyar delapan ratus enam puluh delapan juta

enam ratus empat belas ribu rupiah). Pada triwulan ke empat (IV) mendapat

tambahan anggaran (refocusing) sehingga menjadi Rp. 222.878.614.000,- (dua

ratus dua puluh dua milyar delapan ratus tujuh puluh delapan juta enam ratus empat

belas ribu rupiah). Sampai dengan akhir Desember 2017, realisasi anggaran

mencapai Rp. 214.187.113.170,- (dua ratus empat belas milyar seratus delapan

puluh tujuh juta seratus tiga belas ribu seratus tujuh puluh rupiah) atau 96,10% dari

pagu anggaran setelah refocusing.

Berdasarkan metode scoring dan persentase capaian target indikator diperoleh

penilaian terhadap capaian tiga indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan adalah Berhasil (99,07-100%). Capaian indikator kinerja luas lahan yang

mendapatkan fasilitas penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT

dan DPI sebanyak 66.163 ha (99,07% dari target); sedangkan capaian untuk

indikator dokumen penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT

dan DPI (30 dokumen) dan Hasil pengujian mutu produk tanaman (2.350

Laporan/sertifikat) adalah 100%.

Kendala utama yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan antara lain

perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; dan

terbatasnya Jumlah Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan. Upaya

yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut antara lain dengan

melakukan Gerakan pengendalian dengan penyemprotan insektisida di lokasi

terjadinya serangan WBC, eradikasi terhadap tanaman terserang serta penerapan

budidaya tanaman sehat melalui kegiatan Dem Area. Sedangkan penanganan

Page 5: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 iii

dampak perubahan iklim dilakukan dengan Budidaya tanaman sehat sesuai iklim

dan kondisi setempat melalui pemilihan varietas tahan/toleran banjir/kekeringan,

pengaturan waktu tanam, dan pengaturan ketersediaan air, serta menyiapkan

bantuan Cadangan Benih Nasional (CBN) bagi lahan yang terkena puso akibat

banjir/kekeringan.

Page 6: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. ............................. i

RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................... ............................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................. ............................. iv

DAFTAR TABEL ....................................................................... ............................. v

DAFTAR GRAFIK ..................................................................... ............................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ ............................. viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... ............................. 1

1.1. Latar Belakang .............................................................. ............................. 1

1.2. Tugas dan Fungsi .......................................................... ............................. 1

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja .............................. ............................. 2

1.4. Sumber Daya Manusia .................................................. ............................. 3

BAB II PERJANJIAN KINERJA ............................................ ............................. 4

2.1. Perencanaan Kinerja ..................................................... ............................. 4

2.2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ...................................... ............................. 5

2.3. Kebijakan dan Strategi ................................................... ............................. 6

2.4. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2017 .............................. ............................. 7

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...................................... ............................. 9

3.1. Pengukuran Kinerja ....................................................... ............................. 9

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2017 ...... ............................. 10

BAB IV PENUTUP ................................................................. ............................. 28

LAMPIRAN ............................................................................... ............................. 29

Page 7: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 v

DAFTAR TABEL

1. Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2017 ........................................................................... ............................. 3

2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan .......................................... ............................. 7

3. Capaian Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2017 ............................................ ............................. 9

4. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2016 dan 2017 ....... ............................. 10

5. Rencana dan Realisasi Kegiatan Penerapan Pengendalian

Hama Terpadu (PPHT) Tahun 2017 .................................... ............................. 11

6. Rencana dan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan

Gerakan Pengendalian Tahun 2017 ..................................... ............................. 13

7. Rencana dan Realisasi Fisik dan Keuangan Penguatan

Agroekosistem Tahun 2017 .................................................. ............................. 14

8. Dokumen Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2017 ........................................................................... .... ......................... 16

9. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada

Tanaman Padi Tahun 2016 dan 2017 .................................. ............................. 18

10. Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada

Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2013 – 2017 ................. ............................. 19

11. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada

Tanaman Jagung Tahun 2016 dan 2017 ............................. ............................. 20

12. Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada

Tanaman Jagung di Indonesia Tahun 2013 – 2017 ............. ............................. 21

13. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada

Tanaman Kedelai Tahun 2016 dan 2017 ............................. ............................. 23

14. Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada

Tanaman Kedelai di Indonesia Tahun 2013 – 2017........ ...... ............................. 23

15. Realisasi Anggaran Program Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2017 ............................................ ............................. 25

Page 8: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 vi

DAFTAR GRAFIK

1. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan

Kekeringan pada Tanaman Padi di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ......................................................... ............................. 19

2. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan

Kekeringan pada Tanaman Jagng di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ........................................................ ............................. 22

3. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan

Kekeringan pada Tanaman Padi di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ................ ........................................ ............................. 24

Page 9: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan....................... 30

2. Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan .......... ............................. 31

3. Rencana dan Realisasi Anggaran Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan .............................................................. ............................. 32

4. Penetapan Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2017.... ..................................................................... ............................. 33

5. Pengukuran Kinerja Tahun 2017 ........................................ ............................. 34

6. Pengukuran Pencapaian Sasaran ...................................... ............................. 35

7. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Pangan di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 dan Rerata 5 Tahun ............................ ............................. 36

8. Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Padi di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ............................................................. ............................. 37

9. Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Jagung di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ............................................................. ............................. 38

10. Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Kedelai di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ............................................................. ............................. 39

11. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Padi di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ............................................................. ............................. 40

12. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Jagung di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ............................................................ ............................. 41

13. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Kedelai di Indonesia

Tahun 2013 – 2017 ............................................................ ............................. 42

14. Luas Pengendalian dan Sembuh pada Padi, Jagung dan Kedelai

di Indonesia Tahun 2016 dan 2017..................................... ............................. 43

15. Rencana dan Realisasi PPHT Tahun 2017 ....................... ............................. 44

16. Rencana dan Realisasi PPDPI Tahun 2017 ...................... ............................. 45

17. Rencana dan Realisasi Gerakan Pengendalian Tahun 2017........................... 46

18. Rencana dan Realisasi Penguatan Agroekosistem Tahun 2017 .................... 47

Page 10: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 1

I. P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Salah satu agenda NAWA CITA terkait sektor pertanian adalah mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik, melalui dua program aksi strategis yang dicanangkan yaitu

membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan serta

membangun sentra produksi dan mempertahankan lahan produktif. Strategi

pembangunan pertanian yang dilakukan antara lain meningkatkan produksi

dalam negeri, peningkatan kualitas distribusi pangan dan aksesibilitas

masyarakat terhadap pangan, perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi

masyarakat, mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan terutama

mengantisipasi bencana alam, dampak perubahan iklim (DPI) serta serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan penyakit hewan serta

peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan (petani).

Upaya pengamanan areal pertanaman dari gangguan OPT dilaksanakan

dengan menerapkan Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT), sedangkan

penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) diupayakan melalui antisipasi dan

mitigasi terjadinya banjir, kekeringan dan bencana alam lainnya. Selain itu, juga

dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, inovasi dan diseminasi

teknologi, serta penguatan kelembagaan pengendalian OPT.

Pengamanan areal pertanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI (banjir

dan kekeringan) merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan produksi

tanaman pangan baik kuantitas maupun kualitas. Sesuai amanat Undang-

Undang Nomor : 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman yang

dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 1995 tentang

Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995. Tambahan Lembaran

Negara Nomor : 258.6) serta Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

887/Kpts/OT.210/9/1997 tentang Pedoman Pengendalian OPT Perlindungan

Tanaman Pangan dilaksanakan dengan Sistem Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) bahwa pelaksanaannya menjadi tanggungjawab masyarakat bersama

pemerintah.

1.2. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :

43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

Page 11: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 2

pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian hama penyakit dan

perlindungan tanaman pangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1) Pengelolaan data dan informasi organisme pengganggu tumbuhan;

2) Peningkatan kapasitas kelembagaan pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan;

3) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak perubahan iklim;

4) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta penanggulangan

dampak perubahan iklim;

5) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak perubahan iklim;

6) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak perubahan iklim;

7) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak perubahan iklim; dan

8) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :

43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan terdiri atas 4 (empat) Subdirektorat, yaitu:

1) Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan.

2) Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Serealia.

3) Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka

Kacang dan Umbi.

4) Subdirektorat Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim.

Page 12: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 3

Dalam melaksanakan kegiatan perlindungan tanaman pangan, Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan juga didukung oleh Subbagian Tata Usaha,

dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1.4. Sumber Daya Manusia

Pada Tahun 2017, jumlah sumber daya manusia lingkup Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan sebanyak 60 orang pegawai dan 11 orang

Tenaga Harian Lepas. Secara rinci, keadaan pegawai di Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2017

IV III II I

1 Direktur 1 - - - - 1

2 Subbagian Tata Usaha 1 5 9 - 11 26

3 Subdit. Kelembagaan Data dan Pengendalian OPT 1 8 1 - - 10

4 Subdit. Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim 2 9 1 - - 12

5 Subdit. Pengendalian OPT Serealia 1 11 2 - - 14

6 Subdit. Pengendalian OPT Akabi 2 6 - - - 8

Jumlah 8 39 13 0 11 71

No. UnitGolongan

THL JML

Page 13: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 4

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan Kinerja

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun

2015-2019, sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam

pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut

digambarkan dalam kontribusi nyata sektor pertanian dalam penyediaan bahan

pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, penyumbang Produk

Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja,

sumber utama pendapatan rumah tangga pedesaan, serta penyedia bahan

pakan dan bio-energi.

Dengan mencermati hasil evaluasi selama periode 5 (lima) tahun terakhir dan

perubahan paradigma sebagaimana tertuang dalam Strategi Induk

Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, maka sasaran strategis

Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2015-2019 adalah : 1) Pencapaian

Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta peningkatan produksi gula dan

daging, (2) Peningkatan diversifikasi pangan, (3) Peningkatan komoditas

bernilai tambah dan berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan

substitusi impor, (4) Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, (5)

Peningkatan pendapatan keluarga petani, serta (6) Akuntabilitas kinerja

aparatur pemerintah yang baik.

Mengacu pada Rencana Strategis Kementan dalam rangka pencapaian

swasembada pangan, maka sasaran produksi komoditi strategis yang telah

ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada Tahun 2017 yaitu

1) padi sebesar 85,65 juta ton gabah kering giling, b) jagung sebesar 29,23 juta

ton pipilan kering, dan c) kedelai sebesar 1,2 juta ton biji kering. Untuk

mencapai sasaran produksi dimaksud, pengamanan areal pertanaman dari

gangguan OPT dan DPI perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan

kelestarian lingkungan.

Untuk memberikan arah dalam pelaksanaan upaya diatas, telah disusun

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun

2015 - 2019. Renstra tersebut merupakan dokumen perencanaan lima tahunan

yang memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai, termasuk

strategi, kebijakan, program yang akan dilaksanakan dalam kurun lima tahun

serta memberikan arah pembangunan organisasi jangka menengah.

Keselarasan Rencana Strategis Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2015-2019 dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, diharapkan dapat mendorong pencapaian sasaran produksi.

Page 14: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 5

2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan Tahun 2015 – 2019 telah ditetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran

yang ingin dicapai sebagai berikut :

1) Visi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan adalah terwujudnya sistem

pengamanan areal pertanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI

(banjir dan kekeringan) melalui penerapan sistem Pengendalian Hama

Terpadu (PHT) dan adaptasi perubahan iklim.

2) Misi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ditetapkan sebagai berikut :

a. Meningkatkan pengamatan dan sistem peringatan dini OPT dan DPI.

b. Meningkatkan gerakan pengendalian OPT dan penanganan DPI.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

perlindungan tanaman.

d. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman.

e. Meningkatkan penyediaan sarana penanggulangan OPT dan DPI.

3) Tujuan yang akan dicapai yaitu meningkatkan kinerja perlindungan

tanaman pangan dalam pengamanan produksi dari gangguan OPT dan

DPI untuk mendukung upaya pencapaian sasaran produksi tanaman

pangan.

4) Sasaran yang ditetapkan adalah:

a. Meningkatnya fungsi sistem pengamatan, peramalan, dan

pengendalian OPT serta penanganan DPI;

b. Meningkatnya peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman

pangan;

c. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

perlindungan tanaman dalam pemahaman dan penerapan sistem

perlindungan tanaman pangan;

d. Tersedianya informasi teknologi pengendalian OPT berwawasan PHT

yang efektif dan efisien;

e. Terlaksananya gerakan pengendalian OPT dan penanganan DPI

secara terpadu dalam skala luas;

f. Terkendalinya luas serangan OPT dan gangguan DPI pada tanaman

pangan;

g. Meningkatnya mutu dan daya saing produk tanaman pangan

Page 15: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 6

2.3 Kebijakan dan Strategi

Perlindungan tanaman pangan dilaksanakan untuk mewujudkan tercapainya

kuantitas, kualitas dan kontinuitas hasil sesuai dengan sasaran produksi

tanaman pangan. Pelaksanaannya dengan mendorong kemandirian petani

dalam penanganan OPT dan DPI, sedangkan pemerintah berperan dalam

memberikan informasi, teknologi dan bantuan sarana pengendalian dalam

keadaan eksplosi. Mengacu kepada visi, strategi dan kebijakan perlindungan

tanaman pangan, program perlindungan tanaman pangan mencakup lima

subsistem perlindungan sebagai fokus kegiatan yaitu 1) Penguatan

Pengamatan dan Pengendalian Dini, 2) Penerapan Teknologi, 3) Penguatan

Kelembagaan, 4) Penguatan SDM dan 5) Penyediaan Sarana Pengendalian

OPT.

Kebijakan pengendalian OPT adalah pelaksanaan prinsip Pengendalian Hama

Terpadu (PHT) dengan mengedepankan tindakan pre-emptif. Prinsip PHT

meliputi penerapan budidaya tanaman sehat, pengamatan rutin, pemanfaatan

musuh alami dan mendorong petani sebagai ahli PHT. Apabila dalam

pelaksanaan pengamanan pertanaman terjadi peningkatan populasi yang tidak

dapat diatasi dengan cara pre-emptif maka dilakukan secara responsif

menggunakan bahan pengendali kimia secara 6 (enam) tepat yaitu tepat

sasaran, jenis, dosis, cara, waktu dan mutu. Selain itu untuk pengamanan

produksi yang akan dikonsumsi, perlu dilakukan pengujian mutu produk

tanaman.

Upaya pengamanan luas areal tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI

dilakukan dengan : 1) pengamatan dan sistem peringatan dini OPT/DPI; 2)

gerakan pengendalian OPT dan adaptasi DPI; 3) peningkatan kualitas dan

kuantitas sumber daya manusia perlindungan tanaman; 4) peningkatan peran

dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman; dan 5) penyediaan sarana

penanggulangan OPT/DPI. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung

pelaksanaan gerakan pengamatan dan pengendalian dini dengan cara pre-

emtif maupun responsif (SPOT-STOP) sehingga kehilangan hasil dapat

ditekan.

Berdasarkan kebijakan dan strategi diatas Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai sasaran dan kinerja

yang telah ditetapkan. Beberapa kegiatan utamanya adalah Penerapan PHT

(PPHT) Skala Luas, Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim

(PPDPI), Penguatan Agroekosistem, Gerakan Pengendalian dan Budidaya

Tanaman Sehat (Dem Area).

Page 16: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 7

Kegiatan Penerapan PHT Skala Luas merupakan salah satu bentuk

pengamanan pertanaman tanaman pangan dengan memberdayakan petani

alumni SLPHT dan mengikutsertakan petani yang belum mengikuti SLPHT

(non alumni SLPHT). Penerapan PHT Skala Luas dilaksanakan selama satu

musim tanam, mulai dari masa pra tanam sampai dengan panen yang terdiri

dari pertemuan koordinasi, pra tanam, pasca tanam dan evaluasi

pendampingan oleh petugas POPT-PHP/PPL/Mantri Tani.

Kegiatan Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

merupakan salah satu bentuk pengamanan pertanaman dengan

memberdayakan petani alumni SLI dan atau petani yang memahami dan

memiliki motivasi di bidang penanganan DPI yang lahannya di daerah rawan

DPI (banjir/kering). Teknologi yang digunakan dalam PPDPI adalah pembuatan

biopori dan pembuatan sumur pantek.

Dalam peningkatan produksi berkelanjutan diperlukan strategi yang

komprehensif. Penguatan agroekositem merupakan faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pertanaman mulai dari pratanam sampai panen. Kondisi

agroekosistem sangat berpengaruh terhadap perlindungan tanaman.

Perencanaan agroekosistem merupakan langkah awal yang perlu dilakukan

upaya pengendalian OPT. Kegiatan penguatan agroekosistem berupa

pemberian bantuan APH/Pestisida/MOL/PGPR/Benih Refugia ke kelompok

tani/gapoktan yang berasal dari LPHP atau PPAH yang telah berkembang.

2.4. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2017

Dalam rangka mengukur capaian upaya pengamanan produksi tanaman

pangan dari gangguan OPT dan DPI, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan menetapkan indikator kinerja, sebagai berikut :

Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2017

Sasaran Strategis Target

1. Luas lahan yang mendapatkan Fasilitas

penguatan perlindungan tanaman pangan

dari gangguan OPT dan DPI (Ha)

66.783

2. Dokumen penguatan perlindungan tanaman

pangan dari gangguan OPT dan DPI

(dokumen)

30

3. Hasil pengujian mutu produk tanaman

(LHP/sertifikat)2.350

Mengamankan produksi tanaman

pangan dari serangan OPT dan

terkena DPI

Indikator Kinerja

Page 17: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 8

Dalam rangka mencapai sasaran strategis diatas Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan melaksanakan kegiatan pengamanan areal pertanaman

tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI (banjir dan kekeringan) dengan

target areal aman : padi 93%, jagung 98%, kedelai 97%, kacang tanah 98%,

kacang hijau 98%, ubi kayu 98% dan ubi jalar 98% dari luas pertanaman.

Upaya pencapaian sasaran strategis pengamanan produksi tanaman pangan

dari serangan OPT, banjir dan kekeringan dilakukan melalui beberapa kegiatan

penguatan perlindungan tanaman pangan baik di daerah maupun di pusat

berupa fasilitas penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT

dan DPI serta pengujian mutu produk tanaman. Jumlah anggaran untuk

mendukung kegiatan-kegiatan tersebut sesuai Perjanjian Kinerja sebesar Rp.

204.868.614.000,-. Pada triwulan ke empat (IV) mendapat tambahan anggaran

(refocusing) sehingga menjadi Rp. 222.878.614.000,-.

Page 18: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 9

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Berdasarkan Penetapan Perjanjian Kinerja Tahun 2017, telah ditetapkan target

sasaran strategis dan indikator kinerja yang harus dicapai selama TA 2017.

Capaian target indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2017.

Penilaian terhadap capaian target indikator kinerja dilakukan dengan metode

scoring yang dibagi dalam beberapa kategori sebagai berikut :

1. Sangat Berhasil = capaian realisasi >100%

2. Berhasil = capaian realisasi 80 – 100%

3. Cukup Berhasil = capaian realisasi 60 – 79%

4. Kurang Berhasil = capaian realisasi <60%

Pengukuran capaian indikator kinerja didasarkan pada realisasi dari output

kegiatan utama yang dilaksanakan hampir di seluruh provinsi. Berdasarkan

metode scoring dan persentase capaian target indikator diatas maka penilaian

terhadap capaian tiga indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan adalah Berhasil (99,07-100%).

Pengukuran capaian sasaran strategis Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan diperoleh dengan membandingkan luas aman dari serangan OPT dan

DPI dengan luas areal tanaman pangan seluruhnya. Data luas serangan OPT

dan DPI diperoleh dari hasil pengamatan Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan (POPT) tingkat kecamatan dan dilaporkan ke Koordinator POPT di

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Kategori Capaian

1 2 3 4 5 6

Luas lahan yang mendapatkan Fasilitas

penguatan perlindungan tanaman pangan

dari gangguan OPT dan DPI (Ha)

66.783 Ha 66.163 Ha 99,07 Berhasil

Dokumen penguatan perlindungan

tanaman pangan dari gangguan OPT dan

DPI (dokumen)

30 Dokumen 30 Dokumen 100,00 Berhasil

Hasil pengujian mutu produk tanaman

(LHP/sertifikat)2.350 LHP/Sertifikat 2.350 LHP/Sertifikat 100,00 Berhasil

Mengamankan produksi

tanaman pangan dari serangan

OPT dan terkena DPI

Page 19: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 10

tingkat kabupaten/kota setiap dua minggu sekali. Setelah direkap kemudian

Koordinator POPT melaporkan ke Laboratorium Pengamatan Hama dan

Penyakit (LPHP) selanjutnya disampaikan ke Balai Proteksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura (BPTPH) di tingkat provinsi. Rekap data serangan OPT, banjir

dan kekeringan per kabupaten selanjutnya dilaporkan oleh BPTPH ke

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Adapun capaian sasaran strategis

(luas aman dari serangan OPT dan DPI) adalah 95,30% untuk Padi, 98,57%

untuk Jagung dan 99,07% untuk kedelai.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2017

3.2.1 Capaian Indikator Kinerja

Capaian indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

merupakan realisasi dari pelaksanaan beberapa kegiatan perlindungan

tanaman yang berkontribusi terhadap pencapaian target output kegiatan yaitu :

1). Luas lahan yang mendapatkan fasilitas penguatan perlindungan tanaman

pangan dari gangguan OPT dan DPI seluas 66.783 ha; 2). Dokumen

penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI

sebanyak 30 dokumen; dan 3). Hasil pengujian mutu produk tanaman

sebanyak 2.350 LHP/Sertifikat. Secara keseluruhan realisasi pelaksanaan

kegiatan-kegiatan tersebut berada pada kisaran 96,57% - 100,00% dengan

kategori capaian berhasil. Angka tersebut sedikit meningkat bila

dibandingkan dengan realisasi kegiatan tahun sebelumnya dengan rincian

sebagaimana tabel berikut :

Tabel 4. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2016 dan Tahun 2017

Target Realisasi % Capaian Kinerja Target Realisasi % Capaian Kinerja

1 6 7 8 9 10 6 7 8 9 10

Pemantapan Penerapan PHT 14.575 Ha 14.085 Ha 96,64 Pemantapan Penerapan PHT 16.310 Ha 15.750 Ha 96,57

Penerapan Penangan DPI 320 Ha 290 Ha 90,63 Penerapan Penangan DPI 360 Ha 360 Ha 100,00

Gerakan Pengendalian OPT 27.110 Ha 19.615 Ha 72,35 Gerakan Pengendalian OPT 29.240 Ha 29.150 Ha 99,69

Terlaksananya Pembinaan

dan Pengawalan1 Paket 1 Paket 1,00 Penguatan Agroekosistem 7.580 Ha 7.395 Ha 97,56

Perbanyakan Agens

Hayati/Refugia13.913 Ha 13.508 Ha 97,09

Dokumen penguatan

perlindungan tanaman

pangan dari gangguan

OPT dan DPI (dokumen)

266 Dokumen 253 Dokumen 95,11

Dokumen penguatan

perlindungan tanaman

pangan dari gangguan

OPT dan DPI (dokumen)

30 Dokumen 30 Dokumen 100,00

Hasil pengujian mutu

produk tanaman

(LHP/sertifikat)

2.350

LHP/Sertifikat

2.340

LHP/Sertifikat99,57

Hasil pengujian mutu

produk tanaman

(LHP/sertifikat)

2.350

LHP/Sertifikat

2.350

LHP/Sertifikat100,00

Tahun 2017

Mengamankan

produksi tanaman

pangan dari serangan

OPT dan terkena DPI

Sasaran Indikator KinerjaIndikator KinerjaTahun 2016

Luas lahan yang

mendapatkan Fasilitas

penguatan perlindungan

tanaman pangan dari

gangguan OPT dan DPI

(Ha)

Luas lahan yang

mendapatkan Fasilitas

penguatan perlindungan

tanaman pangan dari

gangguan OPT dan DPI

(Ha)

Page 20: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 11

Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka pencapian sasaran strategis dan

indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan adalah sebagai

berikut :

A. Penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI

I. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

Sistem PHT mengedepankan pengelolaan agroekosistem dan pengendalian

OPT yang berbasis sumberdaya alam yang ramah lingkungan antara lain

penggunaan agens pengendali hayati (APH), pestisida nabati, penanaman

tanaman refugia (tanaman perdu berbunga) sebagai mikro habitat musuh

alami, dan pengendalian spesifik lokasi lainnya.

Tujuan dari PPHT adalah memberdayakan petani alumni Sekolah Lapang

Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), PPHT dan petani yang memahami

PHT untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada petani yang

belum pernah dilatih, menumbuhkan prakarsa, motivasi dan kemampuan

petani/kelompok tani dalam mengelola agroekosistem dan melaksanakan

gerakan pengendalian OPT sesuai prinsip PHT secara bersama-sama antar

petani/kelompok tani satu hamparan, mengimplementasikan prinsip PHT

skala luas (hamparan) dalam upaya pengamanan pertanaman dari serangan

OPT untuk mendukung peningkatan produksi tanaman pangan.

Sasaran utama kegiatan pemasyarakatan penerapan PHT pada Skala Luas

diharapkan untuk mempertahankan produksi pertanian pada taraf tinggi, baik

secara kuantitas maupun kualitasnya, menurunkan intensitas serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), menurunkan frekuensi aplikasi

pestisida kimia, meningkatkan produktivitas, meningkatkan populasi musuh

alami, dan meningkatkan keuntungan petani (B/C Ratio). Realisasi kegiatan

Penerapan PHT sebagaimana tabel berikut.

Tabel 5. Rencana dan Realisasi Kegiatan Penerapan Pengendalian Hama

Terpadu (PPHT) Tahun 2017.

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

PPHT 16.310 15.750 96,57 21.514.975 20.533.192 95,44

1 Padi 15.425 14.950 96,92 19.952.625 19.151.517 95,98

2 Jagung 615 570 92,68 1.004.125 892.463 88,88

3 Kedelai 270 230 85,19 558.225 489.212 87,64

No KegiatanFisik Keuangan

Page 21: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 12

Capaian kinerja kegiatan PPHT padi, jagung dan kedelai Tahun 2017 yaitu

96,57% dengan kategori capaian berhasil. Capaian ini hampir sama

dengan capaian tahun sebelumnya yaitu 96,64%.

II. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

Kegiatan Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim merupakan

kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi resiko kehilangan hasil akibat

dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan) yang dilaporkan setiap

tahun. Dengan kegiatan ini diharapkan petani mampu mengatasi

permasalahan akibat iklim yang tidak kondusif ketika usahatani tengah

berlangsung. Petani dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas usahatani

melalui pengelolaan budidaya sesuai iklim setempat/spesifik lokasi yang

optimal sehingga dapat meningkatkan produksi.

Kegiatan PPDPI bertujuan memberdayakan petani untuk menerapkan upaya

antisipasi kerusakan tanaman akibat dampak perubahan iklim (banjir dan

kekeringan) di lahan usahataninya sesuai dengan iklim setempat terutama

pada daerah rawan terkena banjir dan kekeringan, memberdayakan petani

untuk melakukan mitigasi sederhana akibat DPI pada lahan usahataninya,

mengurangi resiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim

(banjir/kekeringan) dan meningkatkan pengamanan produksi tanaman padi

dari dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan).

Beberapa teknologi antisipasi penanganan DPI yang diterapkan antara lain

biopori dan sumur suntik/pantek yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi

tanah dan pertanaman serta ketersediaan air apabila kondisi ekstrim. Agar

pelaksanaan penerapan penanganan DPI berjalan optimal, maka diperlukan

acuan/pedoman penerapan penanganan DPI yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk pelaksanaan penerapan penanganan DPI oleh petugas di

lapangan.

Realisasi kegiatan PPDPI pada Tahun 2017 sebanyak 36 unit (360 ha) di 15

Provinsi. Kegiatan PPDPI Tahun 2017 dapat meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan kelompok tani dalam melakukan upaya antisipasi dan adaptasi

DPI dan menerapkan budidaya tanaman sehat sesuai iklim setempat.

Capaian kinerja kegiatan PPDPI Tahun 2017 yaitu 100% dengan kategori

capaian berhasil. Apabila dibandingkan dengan capaian Tahun 2016

sebesar 90.63%, maka capaian kegiatan PPDPI Tahun 2017 terdapat

peningkatan yang cukup signifikan.

Page 22: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 13

III. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Pengendalian OPT agar berhasil dengan baik harus bersifat spesifik lokasi

dengan memperhatikan kondisi setempat dan dilaksanakan secara bersama-

sama dan terus menerus pada areal yang luas. Kepedulian petani terhadap

keberadaan OPT di areal usahataninya merupakan salah satu kunci

keberhasilan pengendalian OPT. Upaya pengendalian yang dilakukan selama

ini masih terbatas pada lahan usahatani masih dengan wilayah yang terbatas,

namun jika dilakukan secara serentak bersama-sama dalam suatu wilayah

yang luas akan memberikan hasil yang lebih baik.

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya peningkatan serangan OPT perlu

dilakukan gerakan pengendalian OPT yang dilakukan secara bersama-sama.

Untuk memberikan motivasi dan kepedulian kepada masyarakat petani akan

pentingnya pengendalian OPT yang dilakukan secara bersama-sama dan

berkesinambungan maka perlu dilakukan gerakan massal pengendalian OPT.

Tujuan dilaksanakannya Gerakan Pengendalian OPT adalah meminimalkan

kerusakan, memberdayakan dan meningkatkan kepedulian masyarakat tani

akan pentingnya pengendalian OPT serta meningkatkan kerjasama antar

kelompok tani dan memudahkan monitoring dan evaluasi sehingga kegiatan

tersebut dapat terlaksana dengan baik, efektif, efisien dan akuntabel.

Realisasi Gerakan Pengendalian OPT Tahun 2017 disajikan dalam tabel

berikut :

Tabel 6. Rencana dan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Gerakan

Pengendalian Tahun 2017.

Capaian kinerja gerakan pengendalian OPT tahun 2017 yaitu 99,69% dengan

kategori capaian berhasil. Apabila dibandingkan dengan capaian Tahun

2016 sebesar 72,65%, maka capaian gerakan pengendalian OPT Tahun 2017

mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Unit Ha Unit Ha

Gerakan Pengendalian 799 29.240 796 29.150 99,69 8.007.375 7.898.934 98,65

1 Padi 589 23.560 589 23.560 100,00 5.623.765 5.566.962 98,99

2 Jagung 146 4.380 143 4.290 97,95 1.389.140 1.345.474 96,86

3 Kedelai 60 900 60 900 100,00 570.650 565.689 99,13

4 TNI 4 400 4 400 100,00 423.820 420.810 99,29

Fisik Keuangan

No Kegiatan Rencana% %

RealisasiRencana Realisasi

Page 23: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 14

IV. Penguatan Agroekosistem

Penguatan agroekosistem merupakan faktor utama yang mempengaruhi

keberhasilan pertanaman mulai dari pra tanam sampai panen. Kondisi

agroekosistem sangat berpengaruh terhadap perlindungan tanaman.

Perencanaan agroekosistem merupakan langkah awal yang perlu dilakukan

dalam upaya pengendalian OPT. Agroekosistem yang direncanakan harus

dapat meningkatkan peran layanan ekologi antara lain melalui

pengembangan refugia sebagai tempat berlindung dan penyedia nectar

tanaman untuk sumber makanan musuh alami sehingga ekosistem yang

tercipta mampu memberikan kesempatan bagi APH dapat bekerja optimal

dan perkembangan OPT dapat terkendali.

Pendekatan perencanaan agroekosistem pertanian dilakukan dengan

menyederhanakan model perencanaan sehingga petani mampu memahami

dan melaksanakannya. Pengelolaan agroekosistem pertanian secara

menyeluruh bertujuan untuk menjaga keseimbangan hubungan antara

berbagai komponen dalam agroekosistem pertanian pada berbagai stadia

tumbuh tanaman agar tidak terjadi lonjakan populasi OPT.

Tabel 7. Rencana dan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Penguatan

Agroekosistem Tahun 2017

Capaian kinerja penguatan agroekosistem tahun 2017 yaitu 97,56% dengan

kategori capaian berhasil.

V. Dem Area/Pengendalian Wereng Batang Coklat (WBC) Budidaya

Tanaman Sehat

Budidaya padi intensif berpotensi meningkatkan serangan OPT, diantaranya

Wereng Batang Coklat (WBC) serta penyakit yang ditularkannya yaitu Kerdil

Rumput/Hampa. Untuk mengatasi serangan OPT tersebut dilakukan upaya-

upaya pengelolaan sesuai prinsip Pengendalian Hama Terpadu, antara lain

budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh alami.

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

Penguatan Agroekosistem 7.580 7.395 97,56 2.757.250 2.652.885 96,21

1 Padi 7.175 7.025 97,91 2.491.125 2.414.760 96,93

2 Jagung 285 270 94,74 162.500 153.125 94,23

3 Kedelai 120 100 83,33 103.625 85.000 82,03

No KegiatanFisik Keuangan

Page 24: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 15

Dalam melakukan budidaya tanaman sehat, perlu dilakukan pengolahan

tanah secara baik dan benar untuk mengembalikan kesuburan tanah. Upaya

yang dapat dilakukan antara lain dengan pemberian pupuk organik dan

mengembalikan pH tanah menjadi netral. Untuk mengembalikan pH tanah

asam agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman padi, dapat dilakukan

dengan pemberian dolomit/kapur pertanian (kaptan). Disamping itu,

pemberian dolomit/kaptan dan pupuk organik juga mampu memperbaiki sifat

fisik, biologi dan kimia tanah sehingga dapat menginduksi ketahanan tanaman

terhadap serangan OPT, termasuk WBC dan penyakit kerdil rumput/hampa.

Teknologi budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh alami dapat

diadopsi petani dalam skala yang luas, oleh karena itu perlu dilakukan

percontohan teknologi terapan dalam bentuk Demontrasi Area (Dem Area).

Dem area dialokasikan seluas 13.990 ha dengan total anggaran Rp. 23,7 M,

Rp. 1,7 M diantaranya dialokasikan pada kegiatan dukungan manajemen

teknis lainnya pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (DIPA Pusat).

Realisasi fisik dem area tahun 2017 seluas 13.610 ha (97,28%) dengan

realisasi anggaran sebesar Rp. 17,3 M (72,87%). Rendahnya realisasi

keuangan ini disebabkan oleh kondisi teknis di lapangan yang membuat

pelaksanaan kegiatan dilakukan pada akhir tahun sehingga pencairan dana

tidak dapat diselesaikan pada tahun 2017. Sehubungan dengan hal tersebut

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan telah mengalokasikan anggaran

pada DIPA Tahun 2018 untuk menyelesaikan sisa pembayaran kegiatan Dem

Area tersebut.

B. Penyusunan Dokumen Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan berperan dalam mengelola

perkembangan populasi, luas serangan dan intensitas serangan OPT supaya

berada di bawah ambang pengendalian. Gangguan OPT dan DPI di lapangan

diharapkan tidak sampai mengakibatkan kehilangan hasil yang signifikan,

sehingga kerugian secara ekonomi dapat diminimalkan. Sehubungan dengan

hal tersebut, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan

kegiatan perlindungan tanaman pangan maka penanganan gangguan OPT

dan DPI di lapangan perlu didukung dengan referensi dan dokumen-dokumen

terkait yang memadai. Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan juga menyusun berbagai macam dokumen

pendukung berupa majalah, warta Perlintan, buku, pedoman, petunjuk teknis,

dokumen administrasi pelaksanaan kegiatan, data, laporan, rancangan,

sertifikat dan lain-lain. Rincian dokumen-dokumen tersebut disajikan dalam

tabel berikut :

Page 25: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 16

Tabel 8. Dokumen Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2017

Dokumen penguatan perlindungan tanaman pangan Tahun 2017 yang telah

diselesaikan sebanyak 30 dokumen atau 100,00% dari target awal sebanyak

30 dokumen. Pagu anggaran untuk 30 dokumen penguatan perlindungan

tanaman pangan adalah Rp. 3.910.906.000,- dengan realisasi anggaran

sebesar Rp. 3.825.604.306 atau 97,82%.

C. Pengujian Mutu Produk Tanaman (LHP/Sertifikat)

Pestisida dan pupuk merupakan sarana produksi yang diperlukan dalam

upaya mengamankan pertanaman dari gangguan OPT. Pestisida dan pupuk

yang digunakan harus berkualitas baik dan diaplikasikan dengan tepat

Kode Kegiatan Jumlah Satuan

1764.642 Dokumen Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 30 Dokumen

101Menyusun Kebijakan Program dan Anggaran Kegiatan Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

A Bahan Informasi Pengendalian OPT Aneka Kacang dan Umbi 1 Dokumen

B Penyusunan dan Pengelolaan Warta Perlindungan Tanaman Pangan 1 Dokumen

C Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Penguatan Perlindungan TP dari Gangguan OPT dan DPI 1 Dokumen

D Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan PHT Skala Luas Serealia 1 Dokumen

E Petunjuk Teknis Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI) 1 Dokumen

F Pengadaan Sarana Pendukung Pengolah Data DPI 1 Dokumen

G Pemantapan Aplikasi Sistem Informasi Perlindungan Tanaman (Si-Lintan) 1 Dokumen

H Data dampak perubahan iklim (DPI) 1 Dokumen

I Bahan Informasi pendukung kegiatan pengendalian OPT Serealia 1 Dokumen

JBuku pengaruh kondisi iklim terhadap luas kerusakan akibat DPI di Indonesia tahun 2015

dan tahun 20161 Dokumen

K Penguatan Data Kelembagaan Pengendalian OPT 1 Dokumen

L Data pelaksanaan PPDPI 1 Dokumen

102Melaksanakan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

A Pemanfaatan Sarana Pengendalian OPT Aneka Kacang dan Umbi 1 Dokumen

B Pendampingan Gerakan SPOT STOP Pengendalian OPT AKABI 1 Dokumen

C Penguatan Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) 1 Dokumen

D Pembahasan Revisi Permentan No. 73 Tahun 2007 1 Dokumen

E Pembahasan Standarisasi LPHP dan BPT 1 Dokumen

F Operasional Pelaksanaan Kegiatan Subdit Pengendalian OPT Serealia 1 Dokumen

G Pengembangan Kesekretariatan 1 Dokumen

HTemu Lapang dalam rangka Pelaksanaan Panen di Lokasi Penerapan PHT Skala Luas

Serealia1 Dokumen

I Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perlindungan TA. 2018 1 Dokumen

J Operasional Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Perlindungan Tanaman Pangan 1 Dokumen

K Pencanangan Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Serealia 1 Dokumen

L Sertifikasi Profesi Pengendali OPT (POPT) 1 Dokumen

103Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Penguatan

Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

A Teknologi Pengendalian OPT AKABI Berwawasan PHT 1 Dokumen

B Pengembangan Jabatan Fungsional dan Sertifikasi Profesi POPT 1 Dokumen

C Laporan Tahunan dan LAKIN Perlindungan Tanaman Pangan 2 Dokumen

D Evaluasi Perkembangan Serangan OPT 1 Dokumen

104 Melaksanakan Administrasi dan Ketatausahaan

A Dokumen 1 Dokumen

Page 26: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 17

sehingga produk tanaman yang dihasilkan akan bermutu baik dan aman

dikonsumsi.

Untuk mengetahui mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman, laboratorium

pengujian mutu mempunyai peran sangat penting dalam melakukan pengujian

dan menerbitkan Laporan/Sertifikat Hasil Pengujian. Berdasarkan hasil

pengujian mutu produk tanaman dapat diketahui tingkat keamanan produk

dari cemaran pestisida, aflatoksin atau logam berat, sedangkan data hasil

pengujian mutu pestisida dan pupuk digunakan untuk mengetahui apakah

kualitas kandungannya masih sesuai dengan informasi yang tercantum dalam

kemasannya.

Kegiatan pengujian mutu meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan,

pengujian dan pemantauan mutu pestisida, pupuk serta produk tanaman.

Pengujian yang dilaksanakan meliputi pengujian mutu pestisida, mutu pupuk

dan mutu produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Selain itu

juga dilakukan pemantauan mutu pestisida. Tujuan dari pemantauan mutu

pestisida adalah untuk mengetahui seberapa jauh mutu pestisida dan pupuk

yang beredar dan meminimalisir terjadinya penyimpangan mutu pestisida dan

pupuk sehingga pestisida dan pupuk yang beredar dan digunakan oleh petani

dapat terjamin mutu dan efektivitasnya sesuai formula yang terdaftar,

sedangkan pengujian residu pestisida, cemaran mikrobiologi dan cemaran

logam berat dalam rangka melindungi dari cemaran yang melebihi Batas

Maksimum Residu Pestisida.

Pagu anggaran untuk pengujian mutu sebesar Rp 4.741.863.000,- dan

terealisasi sebesar Rp 4.640.756.358,- dengan capaian 97,87%. Output yang

dihasilkan berupa sertifikat LHP sebanyak 2.350 dengan capaian 100,00 %

dari target 2.350 LHP.

3.2.2 Capaian Sasaran Strategis

Secara rinci, capaian pelaksanaan kegiatan pengamanan tanaman dari

serangan OPT dan dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan) adalah

sebagai berikut:

I. Padi

a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Padi dari Serangan OPT Utama

dan DPI Tahun 2016 dan 2017

Pada Tahun 2017, luas areal pertanaman padi yang terkena serangan OPT

utama, banjir dan kekeringan seluas 720.695 ha atau 4,70% dari luas

tanam 15.333.923 ha. Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas

97.047 ha diantaranya mengalami puso (0,63% dari luas tanam). Dengan

Page 27: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 18

demikian, realisasi luas areal pertanaman padi yang dapat diamankan dari

serangan OPT dan DPI pada Tahun 2017 seluas 14.613.228 ha atau

mencapai 95,30% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan target

sebesar 93%, realisasi tersebut mencapai 102,47% dan capaiannya

disimpulkan sangat berhasil. Perbandingan capaian dengan tahun

sebelumnya disajikan pada tabel berikut.

Tabel 9. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada

Tanaman Padi Tahun 2016 dan 2017 (Januari-Desember)

*Data sampai tanggal 27 Januari 2018

Apabila dibandingkan dengan Tahun 2016, areal tanaman yang terkena

serangan OPT dan DPI Tahun 2017 lebih tinggi 421.095 ha dan luas puso

lebih tinggi 11.755 ha.

b. Perkembangan Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman Padi

Tahun 2013-2017

Upaya pengamanan produksi dari serangan OPT, banjir dan kekeringan

terus dilaksanakan untuk menekan potensi kehilangan hasil. Luas

serangan OPT, banjir dan kekeringan berfluktuasi dari tahun ke tahun

seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Terkena Puso Terkena Puso

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 149,390 4,539 408,432 7,077

3 Luas Terkena DPI (Ha) 150,210 80,752 312,263 89,970

- Banjir (Ha) 121,203 71,900 235,372 68,604

- Kekeringan (Ha) 29,007 8,852 76,892 21,367

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha)* 299,600 85,291 720,695 97,047

- % Thd Total Luas Tanam (%) 1.80 0.51 4.70 0.63

14,613,228

- % Thd Total Luas Tanam (%) 98.20 95.30

Target 93.00 93.00

Capaian Kinerja 105.59 102.47

No Uraian Tahun 2016 Tahun 2017

16,628,432 15,333,923

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 16,328,832

Page 28: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 19

Tabel 10. Luas Serangan OPT Utama, Banjir, dan Kekeringan pada

Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2013 - 2017

Selama Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017, luas terkena serangan

OPT utama, banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2016

(299.600 ha) dan tertinggi tejadi pada Tahun 2014 (999.724 ha). Luas

areal tanaman yang mengalami puso terendah terjadi pada Tahun 2016

(85.291 ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun 2015 (250.296 ha).

Grafik 1. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2013 - 2017

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 510.090 4.422 445.001 2.424 182.782 6.869 149.390 4.539 408.432 7.077

3 Luas Terkena DPI (Ha) 459.303 92.333 554.724 176.468 387.861 243.427 150.210 80.752 312.263 89.970

- Banjir (Ha) 408.961 88.265 338.378 141.045 48.330 25.496 121.203 71.900 235.372 68.604

- Kekeringan (Ha) 50.342 4.067 216.345 35.423 339.531 217.931 29.007 8.852 76.892 21.367

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 969.393 96.754 999.724 178.892 570.643 250.296 299.600 85.291 720.695 97.047

- % Thd Total Luas Tanam (%) 6,97 0,70 7,37 1,32 4,08 1,79 1,83 0,51 4,70 0,63

2017

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 12.937.855 12.569.757 13.410.937 16.328.832 14.613.228

13.907.248 13.569.481 13.981.580 16.628.432 15.333.923

NO OPT/DPI

TAHUN

2013 2014

95,30

Capaian Kinerja 98,12 97,93 97,51 105,59 102,47

- % Thd Total Luas Tanam (%) 93,22 93,03 92,63 98,20

2015 2016

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

2013 2014 2015 2016 2017

OPT (TERKENA) 510.090 445.001 182.782 149.390 408.432

OPT (PUSO) 4.422 2.424 6.869 4.539 7.077

BANJIR (TERKENA) 408.961 338.378 48.330 121.203 235.372

BANJIR (PUSO) 88.265 141.045 25.496 71.900 68.604

KEKERINGAN (TERKENA) 50.342 216.345 339.531 29.007 76.892

KEKERINGAN (PUSO) 4.067 35.423 217.931 8.852 21.367

Lu

as

(Ha

)

Page 29: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 20

Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2013 (510.090 ha) dan

terendah terjadi pada Tahun 2016 (149.390 ha). Luas terkena banjir

tertinggi terjadi pada Tahun 2013 (408.961 ha) dan terendah terjadi pada

Tahun 2015 (48.330 ha). Sedangkan luas kekeringan tertinggi terjadi pada

Tahun 2015 (339.531 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2016 (29.007

ha).

II. Jagung

a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Jagung dari Serangan OPT

Utama dan DPI Tahun 2016 dan 2017

Pada Tahun 2017, luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan

OPT utama, banjir dan kekeringan seluas 84.312 ha (1,43% dari luas

tanam 5.890.385 ha). Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas

11.073 ha diantaranya mengalami puso (0,19% dari luas tanam). Dengan

demikian, realisasi luas areal pertanaman jagung yang dapat diamankan

dari terkena serangan OPT dan DPI pada Tahun 2017 seluas 5.806.073

ha atau mencapai 98,57% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan

target sebesar 98%, realisasi tersebut mencapai 100,58% dan capaiannya

disimpulkan sangat berhasil. Perbandingan capaian dengan tahun

sebelumnya disajikan pada tabel berikut.

Tabel 11. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada

Tanaman Jagung Tahun 2016 dan 2017 (Januari – Desember)

*Data sampai tanggal 27 Januari 2018

Apabila dibandingkan dengan Tahun 2016, total luas serangan OPT dan

terkena DPI Tahun 2017 lebih tinggi 16.446 ha (24,23%) dan luas puso

Terkena Puso Terkena Puso1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 10,842 291 11,966 47

3 Luas Terkena DPI (Ha) 57,024 37,448 72,346 11,026

- Banjir (Ha) 23,174 15,577 19,446 6,914

- Kekeringan (Ha) 33,850 21,871 52,900 4,112

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 67,866 37,739 84,312 11,073

- % Thd Total Luas Tanam (%) 1.38 0.77 1.43 0.19

98.00

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 4,832,626 5,806,073

- % Thd Total Luas Tanam (%) 98.62 98.57

Capaian Kinerja 100.63 100.58

No Uraian Tahun 2016 Tahun 2017

4,900,492 5,890,385

Target 98.00

Page 30: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 21

lebih rendah 26.666 ha (70,66%). Luas serangan OPT dan kekeringan

pada tanaman jagung Tahun 2016 meningkat, sedangkan luas banjir

menurun.

b. Perkembangan Serangan OPT Utama dan Terkena DPI pada Tanaman

Jagung Tahun 2013 - 2017

Selama Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017, perkembangan luas

serangan OPT, banjir dan kekeringan setiap tahunnya berfluktuasi seperti

terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12. Luas Serangan OPT Utama, Banjir, dan Kekeringan pada

Tanaman Jagung di Indonesia Tahun 2013 – 2017

Selama Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017, luas terkena serangan

OPT utama, banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2013

(56.130 ha) dan tertinggi tejadi pada Tahun 2017 (84.312 ha). Luas areal

tanaman yang mengalami puso terendah terjadi pada Tahun 2014 (5.648

ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun 2016 (37.739 ha).

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 26.302 127 24.971 42 12.705 68 10.842 291 11.966 47

3 Luas Terkena DPI (Ha) 29.828 8.501 31.274 5.606 50.011 23.497 57.024 37.448 72.346 11.026

- Banjir (Ha) 18.097 8.136 10.693 3.300 2.535 1.568 23.174 15.577 19.446 6.914

- Kekeringan (Ha) 11.731 365 20.581 2.306 47.476 21.929 33.850 21.871 52.900 4.112

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 56.130 8.628 56.245 5.648 62.716 23.566 67.866 37.739 84.312 11.073

- % Thd Total Luas Tanam (%) 1,42 0,22 1,42 0,14 1,55 0,58 1,38 0,77 1,43 0,19

103,63 100,58

5.806.073

- % Thd Total Luas Tanam (%) 98,51 98,58 98,58 98,45 98,57

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 3.934.828 3.883.341 3.904.640 3.972.541

Capaian Kinerja 103,69 103,76

3.939.471 3.960.885 4.035.257

103,77

4.900.492 5.890.385

NO OPT/DPI

TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

Page 31: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 22

Grafik 2. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan

Kekeringan pada Tanaman Jagung di Indonesia Tahun 2013-

2017

Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2013 (26.302 ha) dan

terendah terjadi pada Tahun 2016 (10.842). Luas terkena banjir tertinggi

terjadi pada Tahun 2016 (23.174 ha) dan terendah terjadi pada Tahun

2015 (2.535 ha). Luas kekeringan tertinggi terjadi pada Tahun 2016

(67.866 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2013 (11.731 ha).

III. Kedelai

a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Kedelai dari Serangan OPT

Utama dan DPI Tahun 2016 dan 2017

Pada Tahun 2017, luas areal pertanaman kedelai yang terkena serangan

OPT utama, banjir dan kekeringan seluas 4.380 ha (0,93% dari luas

tanam 471.840 ha). Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas

1.502 ha diantaranya mengalami puso (0,32% dari luas tanam). Dengan

demikian, realisasi luas areal pertanaman kedelai yang dapat diamankan

dari terkena serangan OPT dan DPI pada Tahun 2017 seluas 467.460 ha

atau mencapai 99,07% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan

target sebesar 97%, realisasi tersebut mencapai 102,14% dan capaiannya

disimpulkan sangat berhasil. Adapun perbandingan capaian dengan

dengan tahun sebelumnya disajikan pada tabel berikut.

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

2013 2014 2015 2016 2017

OPT (TERKENA) 26.302 24.971 12.705 10.842 11.966

OPT (PUSO) 127 42 68 291 47

BANJIR (TERKENA) 18.097 10.693 2.535 23.174 19.219

BANJIR (PUSO) 8.136 3.300 1.568 15.577 6.444

KEKERINGAN (TERKENA) 11.731 20.581 47.476 67.866 52.900

KEKERINGAN (PUSO) 365 2.306 21.929 54.418 4.112

Lua

s (H

a)

Page 32: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 23

Tabel 13. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada

Tanaman Kedelai Tahun 2016 dan 2017

*Data sampai tanggal 27 Januari 2018

Apabila dibandingkan dengan Tahun 2016, total luas serangan OPT dan

terkena DPI lebih rendah 12.823 ha (2,31%) dan luas puso lebih rendah

9.355 ha (86,16%). Serangan OPT Tahun 2017 lebih rendah 229 ha

(15,10%) dan puso lebih tinggi 6 ha (120,00%). Luas terkena banjir lebih

rendah 11.735 ha (81,01%) dan puso lebih rendah 9.102 ha (87,50%).

Luas terkena kekeringan lebih rendah 858 ha (71,72%) dan puso lebih

rendah 259 ha (57,56%).

b. Perkembangan Serangan OPT Utama dan Terkena DPI pada Tanaman

Kedelai Tahun 2013-2017

Perkembangan luas serangan OPT dan terkena DPI dari Tahun 2013

sampai 2017 mengalami fluktuasi seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 14. Luas Serangan OPT Utama, Banjir, dan Kekeringan pada

Tanaman Kedelai di Indonesia Tahun 2013 - 2017

Terkena Puso Terkena Puso

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 1,519 5 1,290 11

3 Luas Terkena DPI (Ha) 15,683 10,853 3,090 1,491

- Banjir (Ha) 14,486 10,403 2,751 1,300

- Kekeringan (Ha) 1,197 450 339 191

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 17,202 10,858 4,380 1,502

- % Thd Total Luas Tanam (%) 3.21 2.03 0.93 0.32

97.00

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 518,974 467,460

- % Thd Total Luas Tanam (%) 96.79 99.07

Capaian Kinerja 99.79 102.14

No Uraian Tahun 2016 Tahun 2017

536,176 471,840

Target 97.00

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 8.336 1 9.444 29 5.193 7 1.519 5 1.290 11

3 Luas Terkena DPI (Ha) 5.234 1.800 8.492 2.426 11.985 6.385 15.683 10.853 3.090 1.491

- Banjir (Ha) 5.112 1.790 3.523 2.031 1.751 1.384 14.486 10.403 2.751 1.300

- Kekeringan (Ha) 123 10 4.969 395 10.234 5.002 1.197 450 339 191

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 13.570 1.801 17.937 2.454 17.178 6.392 17.202 10.858 4.380 1.502

- % Thd Total Luas Tanam (%) 2,22 0,30 2,60 0,36 3,20 1,19 3,21 2,03 0,93 0,32

101,89 102,14

467.460

- % Thd Total Luas Tanam (%) 97,69 97,06 97,51 96,79 99,07

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 573.915 592.422 671.963 518.974

Capaian Kinerja 102,83 102,17

587.485 610.359 689.141

102,64

536.176 471.840

NO OPT/DPI

TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

Page 33: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 24

Selama Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017, luas terkena serangan

OPT utama, banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2017

(4.380 ha) dan tertinggi tejadi pada Tahun 2014 (17.937 ha). Luas areal

tanaman yang mengalami puso terendah terjadi pada Tahun 2017 (1.502

ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun 2016 (10.858 ha).

Grafik 3. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan

Kekeringan pada Tanaman Kedelai di Indonesia Tahun

2013-2017.

Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2014 (9.444 ha) dan

terendah terjadi pada Tahun 2017 (1.290 ha). Luas terkena banjir tertinggi

terjadi pada Tahun 2016 (14.486 ha) dan terendah terjadi pada Tahun

2015 (1.751 ha). Sedangkan luas kekeringan tertinggi terjadi pada Tahun

2015 (10.234 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2013 (123 ha).

3.2.3 Capaian Realisasi Anggaran

Pada Tahun 2017, pelaksanaan kegiatan Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan di pusat didukung dengan anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja (Satker) Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, sedangkan di daerah didukung dengan anggaran yang

tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi melalui Satker Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH).

Jumlah anggaran untuk kegiatan Penguatan Sistem Perlindungan Tanaman

dari Gangguan OPT dan DPI pada Tahun 2017 sesuai Perjanjian Kinerja

sebesar Rp. Rp. 204.868.614.000,-. Pada triwulan ke empat (IV) mendapat

tambahan anggaran (refocusing) sehingga menjadi Rp. 222.878.614.000,-.

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

2013 2014 2015 2016 2017

OPT (TERKENA) 8.336 9.444 5.193 1.519 1.290

OPT (PUSO) 1 29 7 5 11

BANJIR (TERKENA) 5.112 3.523 1.751 14.486 2.625

BANJIR (PUSO) 1.790 2.031 1.384 10.403 1.250

KEKERINGAN (TERKENA) 123 4.969 10.234 1.197 339

KEKERINGAN (PUSO) 10 395 5.002 450 191

Luas

(Ha)

Page 34: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 25

Sampai dengan akhir Desember 2017, realisasi anggaran mencapai Rp.

214.187.113.170,- atau 96,10% dari pagu anggaran setelah refocusing.

Realisasi anggaran yang tertuang dalam DIPA dekonsentrasi yang

dilaksanakan oleh Satker Dinas Pertanian Tahun 2017 sebesar Rp.

124.297.507.817,- atau 97,93% dari pagu anggaran setelah refocusing Rp.

126.925.245.000,-. Realisasi anggaran pada satker pusat Tahun 2017 sebesar

Rp. 89.889.605.353,- atau 93,68% dari pagu anggaran setelah refocusing Rp.

95.953.369.000. Capaian realisasi anggaran kegiatan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 15. Realisasi Anggaran Program Penguatan Perlindungan Tanaman

Pangan Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, dari sisi realisasi keuangan pelaksanaan kegiatan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dinilai berhasil dengan capaian

sebesar 96,10%.

3.2.4 Faktor Pendukung, Permasalahan dan Solusi

A. Faktor Pendukung

Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan antara lain :

a. Dukungan dari alumni Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-

PHT) yang berperan sebagai motor penggerak untuk berkembanganya kegiatan

dan kelembagaan PHT di tingkat lapangan/masyarakat luas.

b. Kerjasama yang baik dengan instansi terkait (pusat, daerah dan TNI) dalam

melakukan gerakan massal, pengawalan dan pendampingan di lapangan.

VOLUME SATUAN VOLUME %

(1) (2) (3) (4) (5)=(4):(3) (6) (7) (8) (9)=(8):(6)

1764PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN

DPI 222.878.614 214.187.113 96,10 82.104 81.483 99,24

I Dana Dekonsentrasi 126.925.245 124.297.508 97,93 66.783 66.163 99,07

641 Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 126.925.245 124.297.508 97,93 66.783 Hektar 66.163 99,07

II Pusat 95.953.369 89.889.605 93,68 15.321 15.320 99,99

641 Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 87.300.600 81.423.245 93,27 12.941 Hektar 12.940 99,99

642 Dokumen Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 3.910.906 3.825.604 97,82 30 Dokumen 30 100,00

643 Hasil Pengujian Mutu Produk Tanaman 4.741.863 4.640.756 97,87 2.350 LHP/Sertifikat 2.350 100,00

REALISASI

ANGGARAN

(Rp.000)

No KEGIATAN/SUB KEGIATAN/URAIAN/INDIKATOR OUTPUTPAGU

ANGGARAN

(Rp.000)

%FISIK KEGIATAN

TARGET REALISASI

Page 35: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 26

c. Tambahan alokasi anggaran kegiatan pada triwulan empat yang digunakan

untuk melaksanakan kegiatan Dem Area.

B. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan antara lain :

a. Kriteria lokasi yang tidak dapat dipenuhi sehingga kegiatan tidak dapat

dilaksanakan di beberapa lokasi.

b. Perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat

yang disebabkan oleh kondisi iklim yang kondusif untuk perkembangan OPT.

c. Perilaku petani belum menerapkan teknologi budidaya tanaman sehat,

penggunaan pestisida yang belum memenuhi kaidah enam (6) tepat, kesadaran

petani yang masih rendah untuk melakukan eradikasi tanaman terserang OPT

(virus).

d. Terbatasnya jumlah Petugas POPT yang ada sampai akhir Desember 2017,

jumlah POPT (PNS dan THL) yang ada sebanyak 3.731 orang. Jumlah tersebut

tidak sebanding dengan luas yang harus diamankan. Idealnya satu orang POPT

untuk satu kecamatan.

e. Terbatasnya jumlah pelatihan bagi petugas lapangan.

f. Terbatasnya sarana pendukung petugas POPT berupa kendaraan operasional

sehingga jangkauan wilayah tidak maksimal.

g. Fenomena alam ekstrim berupa badai yang menyebabkan banjir pada areal

pertanaman.

h. Kurangnya kesadaran dan kepedulian petani untuk mengendalikan serangan

OPT di lahan pertanamannya sehingga menjadi sumber serangan untuk

pertanaman sekitarnya.

i. Belum optimalnya koordinasi di antara petugas lapangan terutama dalam

pelaksanaan atau tindak lanjut rekomendasi pengendalian.

C. Solusi

Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk memberikan solusi terhadap

permasalahan pelaksanaan kegiatan antara lain :

a. Penyesuaian kriteria lokasi kegiatan sesuai kondisi pertanaman di lapangan

sehingga mudah dipenuhi dan kegiatan dapat terlaksana.

b. Realokasi kegiatan dari wilayah yang terkendala pelaksanaannya ke wilayah lain

yang membutuhkan dan potensial untuk dapat melaksanakan kegiatan.

c. Peringatan kewaspadaan kepada Gubernur dan Bupati agar menginstruksikan

jajarannya untuk meningkatkan kinerja perlindungan di wilayahnya dalam

mengawal pertanaman.

Page 36: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 27

d. Pengendalian OPT dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1) Pengamatan intensif di lokasi-lokasi endemis.

2) Gerakan pengendalian dengan penyemprotan insektisida di lokasi yang

terserangan WBC

3) Eradikasi selektif tanaman terserang KR/KH dengan intensitas ringan dan

sedang dengan pencabutan dan pemusnahan rumpun terserang

4) Eradikasi total tanaman terserang KR/KH dengan intensitas berat dan puso

dengan olah tanah sempurna (Singkal/gelebeg ulang)

5) Penerapan budidaya tanaman sehat melalui kegiatan Dem Area

e. Penanganan Dampak Perubahan Iklim dilakukan dengan langkah sebagai

berikut :

1) Penyebarluasan informasi prakiraan iklim Musim Hujan / Musim Kemarau

2) Pengamatan dini dan pelaporan yang intensif, terutama pada daerah-daerah

rawan banjir / kekeringan.

3) Mengoptimalkan potensi sawah tadah hujan dengan melakukan normalisasi

saluran irigasi, pembuatan saluran pembuangan air, sumur suntik,

penampungan air (panen air) dan pembuatan sumur resapan/biopori.

4) Melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap perkembangan

luas terkena banjir / kekeringan.

5) Budidaya tanaman sehat sesuai iklim dan kondisi setempat melalui

pemilihan komoditi, varietas spesifik lokasi, pengaturan waktu tanam, pola

tanam, teknik bercocok tanam dan pengaturan ketersediaan air.

6) Menyiapkan bantuan Cadangan Benih Nasional (CBN) bagi lahan yang

terkena puso akibat banjir/kekeringan

7) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untuk mitigasi

f. Mendorong petani untuk memanfaatkan asuransi usaha tani padi (AUTP) guna

mengurangi kerugian akibat serangan OPT dan DPI.

g. Mengubah persyaratan lokasi PPHT kedelai dapat dilaksanakan di 1 kawasan

daerah pengembangan kedelai (tidak harus satu hamparan).

h. Meningkatkan kepedulian petani untuk menjaga pertanamannya bebas dari OPT

dan tidak menjadi sumber serangan bagi pertanaman lain secara swadaya.

Page 37: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 28

IV. P E N U T U P

Berdasarkan pengukuran tiga indikator kinerja, capaian kinerja kegiatan

perlindungan tanaman pangan berada pada kisaran 99,07% – 100,00% dengan

kategori berhasil, sedangkan capaian sasaran strategis areal tanaman pangan yang

aman dari serangan OPT dan DPI (banjir dan kekeringan) adalah 95,30% Padi,

98,57% untuk Jagung dan 99,07% untuk kedelai dengan kategori berhasil.

Dalam pelaksanaan kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan, berbagai

permasalahan masih menjadi kendala antara lain belum optimalnya koordinasi dan

kerjasama antara petugas di lapangan seperti Mantri Tani, POPT-PHP, dan

Penyuluh Lapangan dalam pengendalian dan pencegahan penyebaran OPT di

daerah sumber serangan serta penanganan DPI di daerah rawan banjir dan

kekeringan. Selain itu terbatasnya jumlah, kompetensi dan sarana kerja petugas

perlindungan tanaman pangan mengakibatkan pengawalan pertanaman tidak

optimal dan terlambat pengendalian.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah belum optimalnya fungsi kelembagaan

perlindungan tanaman di daerah dan belum optimalnya peran PPAH dalam

pemanfaatan agens hayati. Ketersedian sarana pengendalian OPT yang terbatas

dan aplikasi sarana pengendalian yang tidak tepat juga masih dijumpai di lapangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, ke depan perlu dilakukan perbaikan dan penataan

dengan cara mengoptimalkan koordinasi di antara petugas lapangan, dan

kelembagaan perlindungan di daerah mulai dari UPTD yang menangani

perlindungan tanaman di tingkat provinsi, LPHP, BPT serta kelembagaan di tingkat

petani/kelompok tani seperti Regu Pengendali Hama/Penyakit Tanaman, Klinik

Tanaman dan Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH). Disamping itu penambahan

sarana kerja petugas di lapangan seperti kendaraan operasional lapangan juga perlu

dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan jangkauan pengendalian OPT dan

penanggulangan DPI. Penyediaan sarana pengendalian OPT dan sosialisasi

penanganan OPT secara tepat masih perlu diintensifkan guna meningkatkan

efektifitas pengendalian. Perbaikan dan penataan dimaksud tentunya dapat berhasil

apabila dalam pelaksanaannya dilakukan pembinaan dan advokasi secara tepat

serta pengawalan dan pendampingan yang berkelanjutan dengan melibatkan semua

instansi terkait.

Page 38: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 29

Page 39: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 30

Lampiran 1.

RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

NO KEWENANGAN OUTPUT PAGU (RP) REALISASI (RP) %

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan OPT dan DPI (Ha)87.300.600.000 81.423.244.689 93,27

1764.642 Dokumen Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan OPT dan DPI3.910.906.000 3.825.604.306 97,82

1764.643 Hasil Pengujian Mutu Produk Tanaman 4.741.863.000 4.640.756.358 97,87

Sub Jumlah : 95.953.369.000 89.889.605.353 93,68

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan OPT dan DPI (Ha)126.925.245.000 124.297.507.817 97,93

Sub Jumlah : 126.925.245.000 124.297.507.817 97,93

222.878.614.000 214.187.113.170 96,10TOTAL ( I + II )

I KANTOR PUSAT

II DEKONSENTRASI

Page 40: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 31

Lampiran 2.

PENETAPAN KINERJA DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

Page 41: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 32

Lampiran 3.

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017

Unit Eselon II : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun : 2017

Pagu Realisasi % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 8/7*100

Luas lahan yang mendapatkan Fasilitas

penguatan perlindungan tanaman pangan

dari gangguan OPT dan DPI (Ha)

66.783 66.163 99,07%

Dokumen penguatan perlindungan

tanaman pangan dari gangguan OPT dan

DPI (doukumen)

30 30 100,00%

Hasil pengujian mutu produk tanaman

(LHP/sertifikat)2.350 2.350 100,00%

Anggaran (Rp.)

Mengamankan produksi

tanaman pangan dari

serangan OPT dan

terkena DPI

Penguatan Sistem

Perlindungan TP

dari Serangan OPT

dan DPI

222.878.614.000 214.187.113.170 96,10

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Program

Page 42: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 33

Lampiran 4.

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

Unit Eselon II : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun : 2017

1 2 3 4 5 6

Luas lahan yang mendapatkan Fasilitas

penguatan perlindungan tanaman pangan

dari gangguan OPT dan DPI (Ha)

66.783 66.163 99,07% Berhasil

Dokumen penguatan perlindungan

tanaman pangan dari gangguan OPT dan

DPI (doukumen)

30 30 100,00% Berhasil

Hasil pengujian mutu produk tanaman

(LHP/sertifikat)2.350 2.350 100,00% Berhasil

% Capaian Program

Mengamankan

produksi tanaman

pangan dari serangan

OPT dan terkena DPI

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

Page 43: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 34

Lampiran 5.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017 DAN RERATA 5 TAHUN

ha

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2013 510.090 4.422 26.302 127 8.336 1

2 2014 445.001 2.424 24.971 42 9.444 29

3 2015 182.782 6.869 12.705 68 5.193 7

4 2016 149.390 4.539 10.842 291 1.519 5

5 2017 408.432 7.077 11.966 47 1.290 11

Rerata 339.139 5.066 17.357 115 5.157 10

No Tahun

Komoditas

Padi Jagung Kedelai

Page 44: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 35

Lampiran 6.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017

ha

Ket: OPT Utama : penggerek batang, WBC, tikus, blas, BLB/kresek, tungro

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 14.416 14 3.124 - 8.657 9 1.229 6 11.141 4

2 Sumatera Utara 5.589 4 5.917 15 769 43 1.266 18 7.193 27

3 Sumatera Barat 2.490 35 2.682 107 2.308 42 2.353 349 2.126 67

4 R i a u 2.333 - 1.426 4 1.028 1 2.047 3 2.286 3

5 J a m b i 905 5 612 22 287 1 395 137 1.258 32

6 Sumatera Selatan 19.854 44 14.346 362 42.658 6.358 15.858 2.124 26.950 860

7 Bengkulu 2.986 8 3.166 - 2.711 - 2.057 2 2.139 7

8 Lampung 14.071 5 15.963 37 1.812 - 5.032 30 15.438 197

9 Kep. Bangka Belitung 5.439 1 1.419 10 247 - 357 5 501 11

10 Kep. Riau - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta 408 - 45 - 45 - 106 - 76 -

12 Jawa Barat 102.286 - 111.679 - 48.159 - 35.328 15 99.513 1.695

13 Jawa Tengah 91.728 881 117.645 1.014 22.590 41 22.441 219 84.817 2.484

14 DI Yogyakarta 12.589 - 5.344 9 836 - 1.345 49 5.080 3

15 Jawa Timur 93.867 3.052 57.838 132 18.701 70 22.965 83 52.155 412

16 Banten 17.854 72 12.717 284 3.018 46 3.850 23 14.984 344

17 B a l i 5.042 - 3.285 1 2.226 - 2.860 233 3.524 8

18 Nusa Tenggara Barat 11.691 8 7.161 - 2.553 16 1.947 - 4.263 -

19 Nusa Tenggara Timur 11.673 12 4.974 70 209 0 1.193 - 4.875 4

20 Kalimantan Barat 4.485 61 2.370 - 527 14 1.586 11 9.614 22

21 Kalimantan Tengah 2.589 0 1.713 4 197 - 1.366 - 966 45

22 Kalimantan Selatan 1.021 1 3.708 1 154 - 967 57 1.313 30

23 Kalimantan Timur 3.733 16 5.670 89 229 5 2.885 - 5.534 1

24 Sulawesi Utara 3.075 38 2.322 - 947 9 299 - 1.788 110

25 Sulawesi Tengah 15.756 - 5.901 - 6.325 28 6.063 448 6.267 296

26 Sulawesi Selatan 25.651 10 21.915 46 4.491 1 6.713 353 13.382 23

27 Sulawesi Tenggara 20.008 131 19.062 120 4.211 140 3.344 145 16.960 166

28 Gorontalo 2.083 - 2.041 - 559 38 1.064 17 3.915 223

29 Sulawesi Barat 13.147 5 7.116 5 2.590 4 848 214 7.386 6

30 M a l u k u 901 - 460 - 800 - 470 - 1.191 -

31 Maluku Utara 629 - 1.016 - 311 - 95 - 142 -

32 Papua Barat 468 3 1.088 16 1.081 3 51 - 418 -

33 Papua 1.323 15 1.278 78 1.547 - 1.010 - 1.237 1

510.090 4.421 445.000 2.424 182.782 6.869 149.390 4.539 408.432 7.077 Jumlah

No Provinsi

TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

Page 45: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 36

Lampiran 7.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017

ha

Ket: OPT Utama : penggerek batang, penggerek tongkol, ulat grayak, lalat bibit, bulai, tikus

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 701 - 1.037 - 1.011 - 282 1 1.358 -

2 Sumatera Utara 850 - 1.022 - 938 0 336 - 256 -

3 Sumatera Barat 108 0 45 - 21 2 84 1 48 -

4 R i a u 186 2 236 - 189 - 209 2 60 2

5 J a m b i 58 0 52 - 51 0 33 0 55 -

6 Sumatera Selatan 244 - 277 - 1.211 - 915 - 729 -

7 Bengkulu 135 - 18 - 77 - 67 - 47 -

8 Lampung 1.447 2 1.762 - 224 - 244 21 490 -

9 Kep. Bangka Belitung 42 - 17 - 1 - 1 - - -

10 Kep. Riau - - 10 - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 1.322 - 1.462 - 933 - 878 - 505 -

13 Jawa Tengah 3.815 116 4.303 - 1.780 - 1.287 - 1.366 14

14 DI Yogyakarta 241 - 204 - 95 - 83 - 191 -

15 Jawa Timur 3.140 6 3.379 13 1.593 0 2.585 - 1.486 17

16 Banten - - - - - - 1 - 1 -

17 B a l i 10 - 1 - 6 - 9 - - -

18 Nusa Tenggara Barat 776 - 816 - 348 23 268 - 472 -

19 Nusa Tenggara Timur 1.322 - 1.981 28 1.451 - 999 5 644 -

20 Kalimantan Barat 465 - 148 - 186 4 48 - 94 -

21 Kalimantan Tengah 5 - - - - - 2 - - -

22 Kalimantan Selatan 5 - - - - - - - 84 13

23 Kalimantan Timur 414 1 224 - 151 - 207 4 160 -

24 Sulawesi Utara 1.261 - 972 - 425 27 572 43 576 1

25 Sulawesi Tengah 788 - 378 - 442 - 113 - 96 -

26 Sulawesi Selatan 2.577 - 1.146 - 268 8 662 160 388 -

27 Sulawesi Tenggara 1.040 - 870 1 235 4 135 - 96 -

28 Gorontalo 1.930 - 1.824 - 540 - 460 23 2.270 0

29 Sulawesi Barat 2.730 - 2.084 - 93 - 99 12 390 -

30 M a l u k u 84 - 114 - 19 - 58 - 21 -

31 Maluku Utara 61 0 140 0 82 0 1 20 23 -

32 Papua Barat 15 - 24 - 69 - 5 - 48 -

33 Papua 532 - 426 - 266 - 202 - 13 -

26.302 127 24.971 42 12.705 68 10.842 291 11.966 47 Jumlah

No Provinsi

TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

Page 46: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 37

Lampiran 8.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN KEDELAI DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017

ha

Ket: OPT Utama : ulat grayak, penggulung daun, lalat kacang, penggerek polong, ulat jengkal, tikus

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 911 - 3.534 10 1.421 - 3 - 117 -

2 Sumatera Utara 39 - 104 - 94 - 20 - 11 -

3 Sumatera Barat 5 - 0 - 4 - - - - -

4 R i a u 14 - 3 - 12 - 75 5 51 -

5 J a m b i 46 - 42 - 173 - 16 - 214 10

6 Sumatera Selatan 1 - 158 - 222 - 279 - 74 -

7 Bengkulu 2 - 1 - 80 3 7 - 4 -

8 Lampung 69 - 118 - 64 - 7 - 97 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - 0 - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 274 - 935 9 233 1 189 - 51 -

13 Jawa Tengah 623 - 961 - 927 - 331 - 281 1

14 DI Yogyakarta 110 - 121 - 46 - 47 - 34 -

15 Jawa Timur 647 - 846 - 476 - 17 - 7 -

16 Banten - - - - 20 - - - - -

17 B a l i 7 - 14 - 18 - 4 - - -

18 Nusa Tenggara Barat 1.845 - 1.277 10 285 - 148 - 173 -

19 Nusa Tenggara Timur 146 - 79 - 6 - 33 - 40 -

20 Kalimantan Barat 103 - 201 - 8 - 3 - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 11 - 3 - 2 - 14 - - -

24 Sulawesi Utara 2 - 18 - 5 3 (0) - 22 -

25 Sulawesi Tengah 2.510 - 144 - 85 - 8 - - -

26 Sulawesi Selatan 113 - 307 - 327 - 309 - 11 -

27 Sulawesi Tenggara 637 - 340 - 290 - 5 - 34 -

28 Gorontalo 1 - 7 - 4 - 0 - - -

29 Sulawesi Barat 10 - 42 - 44 - 0 - 3 -

30 M a l u k u 0 - - - 43 - 0 - 1 -

31 Maluku Utara 46 1 9 - 7 - 2 - 6 -

32 Papua Barat 1 - 78 - 114 - 2 - 26 -

33 Papua 165 - 103 - 182 - 3 - 34 -

8.336 1 9.444 29 5.193 7 1.519 5 1.290 11 Jumlah

No Provinsi

TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

Page 47: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 38

Lampiran 9.

LUAS BANJIR PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017 DAN RERATA 5 TAHUN

ha

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2013 408.961 88.265 18.097 8.136 5.112 1.790

2 2014 338.378 141.045 10.693 3.300 3.523 2.031

3 2015 48.330 25.496 2.535 1.568 1.751 1.384

4 2016 121.203 71.900 23.174 15.577 14.486 10.403

5 2017 235.372 68.604 19.446 6.914 2.751 1.300

Rerata 230.449 79.062 14.789 7.099 5.525 3.381

No Tahun

Komoditas

Padi Jagung Kedelai

Page 48: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 39

Lampiran 10.

LUAS KEKERINGAN PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017 DAN RERATA 5 TAHUN

ha

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2013 50.342 4.067 11.731 365 123 10

2 2014 216.345 35.423 20.581 2.306 4.969 395

3 2015 339.531 217.931 47.476 21.929 10.234 5.002

4 2016 29.007 8.852 33.850 21.871 1.197 450

5 2017 76.892 21.367 52.900 4.112 339 191

Rerata 142.424 57.528 33.308 10.117 3.372 1.209

No Tahun

Komoditas

Padi Jagung Kedelai

Page 49: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 40

Lampiran 11.

LUAS BANJIR & KEKERINGAN PADA TANAMAN PADI DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017

ha

Ket : T = Terkena; P = Puso Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P

1 Aceh 39.574 9.933 52.460 23.210 4.606 10.398 5.791 6.045 25.399 5.217 5.114 502 65.934 6.389 1.162 78 1.582 548 10.940 2.976

2 Sumatera Utara 18.581 3.879 9.987 1.165 617 3.124 2.507 2.911 14.985 3.786 4.550 0 12.878 282 969 76 2.787 346 1.457 50

3 Sumatera Barat 3.276 457 2.314 351 797 1.246 448 3.202 3.090 314 373 6 6.210 1.093 2.919 1.062 2.368 933 175 5

4 Riau 6.532 1.181 4.497 1.384 756 1.194 438 4.718 6.538 448 702 83 4.633 19 1.517 664 368 108 1.842 87

5 Jambi 10.036 2.667 4.321 905 22 111 89 7.677 8.657 3.862 138 0 5.161 385 8.430 5.633 26 23 489 21

6 Sumatera Selatan 13.312 1.740 27.229 4.558 1.712 2.404 692 13.026 5.573 3.671 0 0 701 15 34.747 22.204 25 6 705 78

7 Bengkulu 382 117 46 0 67 91 24 12 67 17 0 0 10 0 951 167 14 0 20 0

8 Lampung 17.507 5.289 8.625 4.709 1.885 3.819 1.935 1.541 19.131 10.977 2.783 14 2.667 138 23.061 13.592 198 0 319 37

9 Kepulauan Bangka Belitung 0 0 290 0 154 248 94 890 555 189 0 0 61 0 340 261 24 24 0 0

10 Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 DKI. Jakarta 121 77 263 140 54 54 0 3 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0

12 Jawa Barat 39.529 4.996 96.004 51.647 1.277 1.447 170 16.691 14.316 2.306 8.997 168 12.995 1.770 80.476 47.244 3 0 9.599 1.170

13 Jawa Tengah 43.789 13.310 60.514 33.792 4.235 5.761 1.526 23.552 29.327 6.649 3.145 224 13.507 3.455 29.847 18.280 7.019 3.032 2.917 188

14 DI. Yogyakarta 911 72 178 24 194 300 106 348 6.493 885 390 57 1.077 111 130 37 561 36 20 3

15 Jawa Timur 54.962 12.017 16.179 5.263 2.941 5.501 2.560 20.575 19.237 3.469 8.727 1.806 8.082 727 13.361 5.678 2.724 11 1.003 155

16 Banten 30.411 8.454 16.572 5.789 1.464 6.505 5.041 1.426 13.874 1.053 188 114 941 302 13.106 9.426 93 18 958 22

17 Bali 44 7 0 0 0 0 0 9 66 37 182 0 1.720 67 767 459 16 0 21 0

18 Nusa Tenggara Barat 4.547 1.912 4.207 350 556 659 103 1.851 8.050 2.640 5.242 180 12.711 557 2.689 954 3.043 1.562 2.672 23

19 Nusa Tenggara Timur 1.026 676 37 24 0 1 1 918 700 279 799 4 5.840 822 139 27 959 532 37 21

20 Kalimantan Barat 15.056 317 202 98 43 600 558 521 1.578 102 1.830 0 19.975 9.161 932 96 2 0 178 0

21 Kalimantan Tengah 4.011 613 1.719 15 63 64 1 2.956 6.723 1.181 1.028 31 5.941 506 527 109 182 106 204 161

22 Kalimantan Selatan 17.629 2 10.049 1.722 117 513 396 5.750 6.639 1.193 5 0 2.403 598 11.271 6.218 117 2 19 0

23 Kalimantan Timur 2.123 502 1.750 659 214 267 54 390 2.886 1.052 58 0 505 52 6.021 3.914 1.660 386 81 0

24 Sulawesi Utara 127 27 384 29 0 1 1 0 357 12 9 0 106 9 1.144 691 38 2 0 0

25 Sulawesi Tengah 123 16 4.871 215 256 505 250 64 1.988 294 199 65 4.615 1.263 9.272 6.377 171 124 0 0

26 Sulawesi Selatan 66.410 19.029 15.066 4.925 518 3.079 2.561 4.904 32.222 15.803 4.214 346 18.769 2.910 63.960 50.828 3.504 234 42.107 16.316

27 Sulawesi Tenggara 15.939 914 336 74 141 184 43 258 3.603 2.653 712 119 5.716 3.099 12.046 10.906 338 202 43 16

28 Gorontalo 2.284 12 244 0 68 175 107 772 1.798 439 3 0 1.114 351 7.362 4.659 1.148 605 0 0

29 Sulawesi Barat 0 0 0 0 3 3 0 5 710 52 0 0 99 10 3.719 2.207 17 4 422 7

30 Maluku 535 33 20 0 76 80 4 190 772 21 0 0 1.339 1.319 621 615 22 9 15 0

31 Maluku Utara 37 18 16 0 0 0 0 0 0 0 1 0 549 15 0 0 0 0 0 0

32 Papua Barat 1 0 0 0 0 0 0 1 11 0 0 0 91 0 12 0 0 0 0 0

33 Papua 149 0 0 0 0 0 0 0 28 5 953 349 0 0 8.034 5.472 0 0 651 31

Jumlah 408.962 88.265 338.378 141.045 22.834 48.330 25.496 121.203 235.372 68.604 50.342 4.067 216.345 35.423 339.531 217.931 29.007 8.852 76.892 21.367

2017No Propinsi

BANJIR KEKERINGAN

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

Page 50: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 41

Lampiran 12.

LUAS BANJIR & KEKERINGAN PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017

ha

Ket : T = Terkena; P = Puso Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P

1 Aceh 913 175 2.019 518 580 1.391 811 932 4.314 1.153 362 0 1.232 0 37 0 411 22 0 0

2 Sumatera Utara 521 78 393 92 81 525 444 679 361 50 2.095 0 2.762 0 660 0 7.248 2.696 41.170 3.409

3 Sumatera Barat 444 167 135 10 110 166 56 504 1.005 484 0 0 66 16 19 7 91 2 125 16

4 Riau 108 21 92 15 14 14 0 145 109 30 26 0 2 0 617 397 82 28 131 0

5 Jambi 100 49 150 74 0 3 3 644 819 484 0 0 38 0 725 140 11 8 0 0

6 Sumatera Selatan 152 25 208 34 5 5 0 553 201 31 0 0 2 0 6.652 1.164 0 0 20 0

7 Bengkulu 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 25 0 0 0 0

8 Lampung 388 51 26 5 41 41 0 505 49 35 364 0 160 6 473 180 0 0 916 0

9 Kepulauan Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 35 0 0 0 0

10 Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 DKI. Jakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Jawa Barat 0 0 0 0 0 0 0 33 508 258 0 0 0 0 221 14 0 0 0 0

13 Jawa Tengah 444 125 1.057 335 45 79 34 4.387 313 237 5.865 0 1.987 4 3.545 185 6 5 2.265 0

14 DI. Yogyakarta 0 0 0 0 0 0 0 649 774 468 11 0 96 0 18 6 0 0 23 0

15 Jawa Timur 4.449 1.930 530 444 11 19 8 11.941 1.214 641 1.170 212 694 369 1.582 195 169 0 142 2

16 Banten 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 6.978 164

17 Bali 0 0 0 0 0 0 0 36 1 1 0 0 89 32 116 5 769 0 0 0

18 Nusa Tenggara Barat 508 129 1.160 6 1 1 0 150 422 269 667 23 1.133 1 849 127 2.364 0 192 0

19 Nusa Tenggara Timur 1.525 1.326 94 45 0 0 0 0 192 100 1.148 130 5.213 45 376 31 4.132 1.736 30 0

20 Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 0 0 4 42 10 8 0 0 0 6 0 0 0 0 0

21 Kalimantan Tengah 4 4 0 0 4 10 6 16 80 50 0 0 1 0 148 53 0 0 0 0

22 Kalimantan Selatan 517 0 45 11 5 11 6 138 96 37 6 0 56 0 271 46 10 0 4 0

23 Kalimantan Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 15 0 0 5 0 0 0

24 Sulawesi Utara 1 0 28 14 0 0 0 0 12 1 9 0 0 0 979 897 50 5 0 0

25 Sulawesi Tengah 23 3 21 7 7 10 3 129 967 531 0 0 84 0 1.435 999 51 43 15 0

26 Sulawesi Selatan 7.094 3.682 4.735 1.692 4 166 162 675 484 467 0 0 1.151 252 6.429 4.640 0 0 849 521

27 Sulawesi Tenggara 390 330 0 0 13 13 0 25 104 94 0 0 177 28 166 54 0 0 0 0

28 Gorontalo 508 40 0 0 47 83 36 640 6.923 1.326 0 0 0 0 21.900 12.700 18.454 17.326 41 0

29 Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0 390 458 160 0 0 5.602 1.539 155 30 0 0 0 0

30 Maluku 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 Maluku Utara 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0

33 Papua 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 18.097 8.136 10.693 3.300 967 2.535 1.568 23.174 19.446 6.914 11.731 365 20.581 2.306 47.476 21.929 33.850 21.871 52.900 4.112

2017No Propinsi

BANJIR KEKERINGAN

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

Page 51: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 42

Lampiran 13.

LUAS BANJIR & KEKERINGAN PADA TANAMAN KEDELAI DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2017

ha

Ket : T = Terkena; P = Puso Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P

1 Aceh 211 74 2.259 1.164 311 504 193 412 232 61 4 0 832 55 56 0 315 232 30 20

2 Sumatera Utara 736 282 194 140 7 16 9 2.284 5 0 0 0 87 0 15 0 0 0 0 0

3 Sumatera Barat 0 0 3 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Riau 425 386 109 27 5 835 830 5 221 181 15 0 175 56 73 51 211 126 7 0

5 Jambi 60 48 172 89 30 124 94 473 373 63 0 0 63 2 1.010 489 0 0 9 6

6 Sumatera Selatan 19 19 0 0 0 0 0 404 115 40 0 0 270 15 1.028 489 0 0 0 0

7 Bengkulu 0 0 0 0 1 51 50 0 0 0 0 0 0 0 976 226 0 0 0 0

8 Lampung 0 0 5 5 0 0 0 37 127 127 0 0 165 0 57 16 0 0 0 0

9 Kepulauan Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 DKI. Jakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Jawa Barat 226 30 0 0 0 0 0 1.698 581 201 0 0 0 0 687 0 0 0 66 0

13 Jawa Tengah 767 2 406 319 12 12 0 3.599 73 64 37 10 432 9 269 0 0 0 5 4

14 DI. Yogyakarta 52 14 0 0 0 0 0 274 19 14 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Jawa Timur 225 1 45 38 0 0 0 3.513 409 384 0 0 60 0 136 32 6 0 0 0

16 Banten 0 0 21 8 0 5 5 0 0 0 0 0 10 8 3 0 0 0 0 0

17 Bali 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Nusa Tenggara Barat 781 685 0 0 0 195 195 11 45 0 0 0 2.354 29 1.342 376 360 0 6 0

19 Nusa Tenggara Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0

20 Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 0 0 1 376 15 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0

21 Kalimantan Tengah 40 10 0 0 0 0 0 1.237 33 33 0 0 59 50 4 0 0 0 161 161

22 Kalimantan Selatan 14 0 59 46 3 3 0 317 30 16 3 0 111 2 1.377 683 25 0 0 0

23 Kalimantan Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 Sulawesi Utara 0 0 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 428 263 0 0 0 0

25 Sulawesi Tengah 0 0 40 35 0 0 0 27 11 11 0 0 44 44 469 399 92 12 0 0

26 Sulawesi Selatan 1.542 226 179 156 0 0 0 72 75 75 0 0 0 0 1.902 1.753 60 0 55 0

27 Sulawesi Tenggara 12 12 5 5 0 0 0 84 2 2 0 0 306 125 209 76 123 80 0 0

28 Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 149 149 0 0 0 0

29 Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 8 8 30 9 2 0 0 0 0 40 0 0 0 0 0

30 Maluku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 Maluku Utara 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0

33 Papua 0 0 0 0 0 0 0 0 7 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 5.112 1.790 3.523 2.031 368 1.751 1.384 14.486 2.751 1.300 62 10 4.969 395 10.234 5.002 1.197 450 339 191

2017No Propinsi

BANJIR KEKERINGAN

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

Page 52: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 43

Lampiran 14.

LUAS PENGENDALIAN DAN SEMBUH PADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI

DI INDONESIA

TAHUN 2016 DAN 2017

ha

2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017

1 Padi 1.064.926 1.184.467 277.232 298.581 104.499 86.590 27.559 39.508

2 Jagung 22.519 28.140 16.970 19.025 5.427 4.798 35.694 37.663

3 Kedelai 6.901 3.258 2.277 704 1.536 509 658 132

1.094.346 1.215.865 296.479 318.310 111.462 91.897 63.912 77.302

PULIHNo KOMODITAS

PENGENDALIAN

INDONESIA

SEMBUH SURUT

Page 53: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 44

Lampiran 15.

RENCANA DAN REALISASI PPHT TAHUN 2017

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

1 Aceh 825 825 100,00 15 15 100 30 10 33,33 870 850 97,70

2 Sumatera Utara 625 625 100,00 15 15 100,00 - 640 640 100,00

3 Sumatera Barat 875 875 100,00 45 45 100,00 - 920 920 100,00

4 Riau 300 300 100,00 45 15 33,33 - 345 315 91,30

5 Jambi 500 475 95,00 - 10 10 100,00 510 485 95,10

6 Sumatera Selatan 825 750 90,91 - 10 - - 835 750 89,82

7 Bengkulu 175 175 100,00 - - 175 175 100,00

8 Lampung 575 575 100,00 - 10 10 100,00 585 585 100,00

9 Bangka Belitung 50 50 100,00 - - 50 50 100,00

10 Kep. Riau - - - - - -

11 Banten 400 400 100,00 15 15 100,00 20 20 100,00 435 435 100,00

12 DKI Jakarta - - - - - -

13 Jawa Barat 1350 1350 100,00 45 45 100,00 30 30 100,00 1.425 1.425 100,00

14 Jawa Tengah 1350 1350 100,00 45 45 100,00 40 40 100,00 1.435 1.435 100,00

15 DI.Yogyakarta 325 325 100,00 - 10 10 100,00 335 335 100,00

16 Jawa Timur 1.525 1.525 100,00 45 45 100,00 30 30 100,00 1.600 1.600 100,00

17 Bali 300 300 100,00 - - 300 300 100,00

18 NTB 325 325 100,00 30 30 100,00 30 30 100,00 385 385 100,00

19 NTT 275 275 100,00 45 45 100,00 - 320 320 100,00

20 Kalimantan Barat 625 575 92,00 15 - - - 640 575 89,84

21 Kalimantan Tengah 175 125 71,43 - - 175 125 71,43

22 Kalimantan Selatan 675 675 100,00 45 45 100,00 - 720 720 100,00

23 Kalimantan Timur 300 300 100,00 - - 300 300 100,00

24 Sulawesi Utara 400 400 100,00 15 15 100,00 10 10 - 425 425 100,00

25 Sulawesi Tengah 100 100 100,00 15 15 100,00 - 115 115 100,00

26 Sulawesi Selatan 1100 1100 100,00 30 30 100,00 20 10 50,00 1.150 1.140 99,13

27 Sulawesi Tenggara 400 400 100,00 90 90 100,00 20 20 100,00 510 510 100,00

28 Gorontalo 150 150 100,00 30 30 100,00 - 180 180 100,00

29 Sulawesi Barat 400 175 43,75 15 15 100,00 - 415 190 45,78

30 Maluku 150 100 66,67 - - 150 100 66,67

31 Maluku Utara 100 100 100,00 - - 100 100 100,00

32 Papua Barat 125 125 100,00 15 15 100,00 - 140 140 100,00

33 Papua 125 125 100,00 - - 125 125 100,00

15.425 14.950 96,92 615 570 92,68 270 230 85,19 16.310 15.750 96,57 Jumlah (Ha)

No. Provinsi

PPHT (Ha)

Padi Jagung Kedelai Total

Page 54: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 45

Lampiran 16.

RENCANA DAN REALISASI PPDPI TAHUN 2017

Rencana Realisasi % Capaian

1 Aceh 20 20 100,00

2 Sumatera Utara 10 10 100,00

3 Sumatera Barat 50 50 100,00

4 Riau 10 10 100,00

5 Jambi 10 10 100,00

6 Sumatera Selatan 30 30 100,00

7 Bengkulu 10 10 100,00

8 Lampung 20 20 100,00

9 Bangka Belitung -

10 Kep. Riau -

11 Banten 20 20 100,00

12 DKI Jakarta -

13 Jawa Barat 30 30 100,00

14 Jawa Tengah 40 40 100,00

15 DI.Yogyakarta 10 10 100,00

16 Jawa Timur 40 40 100,00

17 Bali -

18 NTB -

19 NTT -

20 Kalimantan Barat -

21 Kalimantan Tengah -

22 Kalimantan Selatan -

23 Kalimantan Timur -

24 Sulawesi Utara -

25 Sulawesi Tengah -

26 Sulawesi Selatan 40 40 100,00

27 Sulawesi Tenggara 20 20 100,00

28 Gorontalo -

29 Sulawesi Barat -

30 Maluku -

31 Maluku Utara -

32 Papua Barat -

33 Papua -

360 360 100,00Jumlah (Ha)

No ProvinsiPPDPI (Ha)

Page 55: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 46

Lampiran 17.

RENCANA DAN REALISASI GERAKAN PENGENDALIAN TAHUN 2017

Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi%

Capaian

1 Aceh 38 38 100,00 10 10 100,00 5 5 100,00 53 53 100,00

2 Sumatera Utara 38 38 100,00 6 6 100,00 2 2 100,00 1 1 100,00 47 47 100,00

3 Sumatera Barat 25 25 100,00 10 10 100,00 35 35 100,00

4 Riau 6 6 100,00 2 1 50,00 8 7 87,50

5 Jambi 13 13 100,00 2 2 100,00 1 1 100,00 16 16 100,00

6 Sumatera Selatan 38 38 100,00 1 1 100,00 1 1 100,00 1 1 100,00 41 41 100,00

7 Bengkulu 13 13 100,00 13 13 100,00

8 Lampung 19 19 100,00 6 6 100,00 1 1 100,00 26 26 100,00

9 Bangka Belitung 5 5 100,00 5 5 100,00

10 Kep. Riau 0 0

11 Banten 16 16 100,00 5 3 60,00 1 1 100,00 1 1 100,00 23 21 91,30

12 DKI Jakarta 0 0 -

13 Jawa Barat 38 38 100,00 2 2 100,00 8 8 100,00 48 48 100,00

14 Jawa Tengah 32 32 100,00 18 18 100,00 12 12 100,00 62 62 100,00

15 DI.Yogyakarta 6 6 100,00 5 5 100,00 1 1 100,00 12 12 100,00

16 Jawa Timur 32 32 100,00 12 12 100,00 44 44 100,00

17 Bali 2 2 100,00 2 2 100,00

18 NTB 19 19 100,00 2 2 100,00 5 5 100,00 26 26 100,00

19 NTT 13 13 100,00 4 4 100,00 17 17 100,00

20 Kalimantan Barat 13 13 100,00 2 2 100,00 15 15 100,00

21 Kalimantan Tengah 6 6 100,00 6 6 100,00

22 Kalimantan Selatan 19 19 100,00 5 5 100,00 24 24 100,00

23 Kalimantan Timur 9 9 100,00 9 9 100,00

24 Sulawesi Utara 13 13 100,00 1 1 100,00 1 1 100,00 15 15 100,00

25 Sulawesi Tengah 57 57 100,00 4 4 100,00 61 61 100,00

26 Sulawesi Selatan 44 44 100,00 3 3 100,00 8 8 100,00 55 55 100,00

27 Sulawesi Tenggara 25 25 100,00 20 20 100,00 1 1 100,00 46 46 100,00

28 Gorontalo 9 9 100,00 15 15 100,00 24 24 100,00

29 Sulawesi Barat 13 13 100,00 8 8 100,00 21 21 100,00

30 Maluku 10 10 100,00 10 10 100,00 20 20 100,00

31 Maluku Utara 9 9 100,00 6 6 100,00 15 15 100,00

32 Papua Barat 3 3 100,00 1 1 100,00 4 4 100,00

33 Papua 6 6 100,00 6 6 100,00

589 589 100,00 146 143 97,95 60 60 100,00 4 4 100,00 799 796 99,62

Total

Gerakan Pengendalian (Unit)

JUMLAH

NO PROVINSIPadi Jagung Kedelai TNI

Page 56: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TP... · perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat; ... Hama Terpadu (PPHT)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 47

Lampiran 18.

RENCANA DAN REALISASI PENGUATAN AGROEKOSISTEM TAHUN 2017

Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi%

Capaian

1 Aceh 375 375 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 400 400 100,00

2 Sumatera Utara 275 275 100,00 15 15 100,00 10 0 0,00 300 290 96,67

3 Sumatera Barat 400 400 100,00 30 30 100,00 430 430 100,00

4 Riau 125 125 100,00 15 15 100,00 140 140 100,00

5 Jambi 225 225 100,00 225 225 100,00

6 Sumatera Selatan 375 375 100,00 10 0 - 385 375 97,40

7 Bengkulu 75 75 100,00 75 75 100,00

8 Lampung 250 250 100,00 10 10 100,00 260 260 100,00

9 Bangka Belitung 25 25 100,00 25 25 100,00

10 Kep. Riau

11 Banten 200 200 100,00 15 0 0,00 215 200 93,02

12 DKI Jakarta

13 Jawa Barat 600 600 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 625 625 100,00

14 Jawa Tengah 600 600 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 625 625 100,00

15 DI.Yogyakarta 150 150 100,00 10 10 100,00 160 160 100,00

16 Jawa Timur 675 675 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 700 700 100,00

17 Bali 150 150 100,00 150 150 100,00

18 NTB 150 150 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 175 175 100,00

19 NTT 100 100 100,00 15 15 100,00 115 115 100,00

20 Kalimantan Barat 275 275 100,00 275 275 100,00

21 Kalimantan Tengah 75 75 100,00 75 75 100,00

22 Kalimantan Selatan 300 300 100,00 30 30 100,00 10 10 100,00 340 340 100,00

23 Kalimantan Timur 150 150 100,00 150 150 100,00

24 Sulawesi Utara 200 200 100,00 15 15 100,00 215 215 100,00

25 Sulawesi Tengah 225 225 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 250 250 100,00

26 Sulawesi Selatan 500 500 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 525 525 100,00

27 Sulawesi Tenggara 200 200 100,00 30 30 100,00 - 230 230 100,00

28 Gorontalo 75 75 100,00 15 15 100,00 - 90 90 100,00

29 Sulawesi Barat 200 50 25,00 200 50 25,00

30 Maluku 75 75 100,00 75 75 100,00

31 Maluku Utara 50 50 100,00 50 50 100,00

32 Papua Barat 50 50 100,00 50 50 100,00

33 Papua 50 50 100,00 50 50 100,00

7.175 7.025 97,91 285 270 94,74 120 100 83,33 7.580 7.395 97,56 JUMLAH

NO PROVINSI

Penguatan Agroekositem (Ha)

Padi Jagung Kedelai Total