Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

19
Nama : Giyanti Eka P Kurniawan Suganda Pratiwi Putriyan Reza Agi Hermawan PPP Topologi Real PPP PT. SEMPURNA JAYA Pembimbing : Antoni Budiman, SPd Rudi Haryadi, ST Kelas : XII TKJ A M. Pelajaran : Diagnosa WAN No. Absen : 20 No. Experimen : Senin, 12 November 2012 Nilai & Paraf : I. TUJUAN - Siswa dapat memahami penerapan PPP. - Siswa dapat memahami konsep PPP dengan authentikasi. - Siswa dapat melakukan konfigurasi penerapan PPP pada software simulasi. II. PENDAHULUAN PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. PPP merupakan data link protocol yang digunakan untuk melakukan koneksi secara langsung antara dua node melalui kabel serial, line telepon, trunk line, telepon selular, jalur radio yang spesial, atau fiber optik. Mayoritas ISP menggunakan PPP bagi pelanggannya yang menggunakan metode dial-up saat melakukan koneksi ke internet. PPP mempunyai 2 metode autentikasi yaitu Password Authentication Protocol (PAP) dan Chalenge Handshake Authentication Protocol (CHAP). PAP menggunakan cara 2 way handshake, dimana password dikirimkan dalam bentuk clear text (teks biasa). PAP dilakukan hanya pada awal penetapan link. Pada saat link PPP terbentuk, node di sisi remote akan mengirimkan informasi berupa username dan password kepada router yang mengawali koneksi, sampai autentikasinya diketahui (acknowledge). CHAP mengirimkan password dalam bentuk hashing dengan menggunakan 3 way handshake. Protokol ini digunakan pada start-up awal dari data link dan pada saat checkup periodik pada link untuk memastikan bahwa router masih berkomunikasi dengan host yang sama. CHAP direkomendasikan sebagai metoda authentication PPP protocol, yang memberikan suatu authentication terenkripsi dua arah yang mana lebih secure daripada PAP. Jika jalur sudah tersambung, kedua server di masing-2 ujung saling mengirim pesan

Transcript of Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Page 1: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Nama : Giyanti Eka P

Kurniawan Suganda

Pratiwi Putriyan

Reza Agi Hermawan

PPP Topologi Real PPP

PT. SEMPURNA JAYA

Pembimbing : Antoni Budiman, SPd

Rudi Haryadi, ST

Kelas : XII TKJ A M. Pelajaran : Diagnosa WAN

No. Absen : 20 No. Experimen :

Senin, 12 November 2012 Nilai & Paraf :

I. TUJUAN

- Siswa dapat memahami penerapan PPP.

- Siswa dapat memahami konsep PPP dengan authentikasi.

- Siswa dapat melakukan konfigurasi penerapan PPP pada software simulasi.

II. PENDAHULUAN

PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol

point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada

komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol

menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN

khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX;

AppleTalk dan banyak lagi.

PPP merupakan data link protocol yang digunakan untuk melakukan koneksi secara

langsung antara dua node melalui kabel serial, line telepon, trunk line, telepon selular, jalur

radio yang spesial, atau fiber optik. Mayoritas ISP menggunakan PPP bagi pelanggannya

yang menggunakan metode dial-up saat melakukan koneksi ke internet.

PPP mempunyai 2 metode autentikasi yaitu Password Authentication Protocol (PAP)

dan Chalenge Handshake Authentication Protocol (CHAP). PAP menggunakan cara 2 way

handshake, dimana password dikirimkan dalam bentuk clear text (teks biasa). PAP dilakukan

hanya pada awal penetapan link. Pada saat link PPP terbentuk, node di sisi remote akan

mengirimkan informasi berupa username dan password kepada router yang mengawali

koneksi, sampai autentikasinya diketahui (acknowledge). CHAP mengirimkan password

dalam bentuk hashing dengan menggunakan 3 way handshake. Protokol ini digunakan pada

start-up awal dari data link dan pada saat checkup periodik pada link untuk memastikan

bahwa router masih berkomunikasi dengan host yang sama.

CHAP direkomendasikan sebagai metoda authentication PPP protocol, yang

memberikan suatu authentication terenkripsi dua arah yang mana lebih secure daripada PAP.

Jika jalur sudah tersambung, kedua server di masing-2 ujung saling mengirim pesan

Page 2: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

„Challenge‟. Segera setelah pesan „Challenge‟ terkirim, sisi remote yang diujung akan

merespon dengan fungsi „hash‟ satu arah menggunakan Message Digest 5 (MD5) dengan

memanfaatkan user dan password mesin local. Kedua sisi ujung router harus mempunyai

konfigurasi yang sama dalam hal PPP protocol ini termasuk metoda authentication yang

dipakai.

Cara konfigurasi authentication jika digunakan metoda CHAP bisa dijelaskan dalam

diagram berikut:

PPP protocol - CHAP authenticatin

Konfigurasi kedua router dengan username dan password

Username yang dipakai adalah hostname dari router remote

Password yang dikonfigurasikan haruslah klop sama

III. ALAT DAN BAHAN

- PC atau Notebook

- Software simulasi (Packet Tracer)

Page 3: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

IV. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat & bahan yang digunakan untuk praktek tersebut.

2. Saya akan melakukan percobaan PPP pada topologi tersebut.

Topologi riil ini adalah Topologi Pt. Sempurna Jaya. Menggunakan PPP

authentikasi CHAP dan PAP.

3. Setelah tersedia, buka software Packet Tracer tersebut dan buat topologi

tersebut di Packet Tracer.

4. Lalu seperti yang diperintahkan, buatkan simulasinya, siapkan host dan

switchnya. Lalu hubungkan dengan “connections” pilih media yang akan kita

gunakan untuk menghubungkan.

Page 4: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

5. Memberikan IP address ke tiap PC dan router yang tersedia.

PC 1

PC 2

PC 3

Page 5: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

PC 4

Router 1, interface Fast Ethernet 2/0

Page 6: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Router 1, interface Serial 3/0

Router 1, interface Fast Ethernet 0/0

Page 7: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Router 1, interface Fast Ethernet 1/0

Router 2, interface Fast Ethernet 0/0

Page 8: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Router 2, interface FastEthernet 1/0

Router 2, interface Fast Ethernet 2/0

Page 9: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Router 2, interface Fast Ethernet 3/0

Router 2, interface Serial 4/0

Page 10: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Router 2, interface Serial 5/0

Router 3, interface Fast Ethernet 0/0

Page 11: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Router 3, interface Serial 2/0

Server 1

Page 12: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Server 2.

Server 3

Page 13: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

6. Setelah melakukan penambahan IP Address di setiap PC dan router. Lalu

melakukan konfigurasi di setiap router.

a) Router 1

Mengubah hostname menjadi R1, menambah username dari router 2. Dan melakukan

konfigurasi PPP dengan autentikasi CHAP pada interface serial 3/0 yaitu interface yang

terhubung dengan router 2.

Page 14: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Menambahkan jalur routing secara static ke jaringan 1.1.1.0/24, 2.2.2.0/24, 3.3.3.0/24,

4.4.4.0/24, 20.20.20.0/24, 192.168.1.0/24 melalui 10.10.10.2

b) Router 2

Page 15: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Mengganti hostname menjadi R2, menambah username dari router 1 dan router 3. Pada

interface Serial 4/0 atau yang terhubung dengan router 1 diberi konfigurasi PPP dengan

autentikasi CHAP.

Pada interface Serial 5/0 atau yang terhubung dengan router 3, diberikan konfigurasi

PPP dengan autentikasi PAP.

Menambah jalur routing secara static ke network 5.5.5.0/24, 6.6.6.0/24, 7.7.7.0/24 dan

192.168.1.0/24 melalui 10.10.10.1

Page 16: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

c) Router 3

Mengganti hostname dan menambah username dari Router 2 dan melakukan

konfigurasi PPP dengan autentikasi PAP pada interface Serial 2/0 yang terhubung dengan

Router 2.

Page 17: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

Menambah jalur routing ke network 10.10.10.0/24, 1.1.1.0/24, 2.2.2.0/24, 3.3.3.0/24,

4.4.4.0/24, 5.5.5.0/24, 6.6.6.0/24 dan 7.7.7.0/24 melalui 20.20.20.1

7. Setelah selesai melakukan konfigurasi, lakukan uji koneksi

V. HASIL KERJA

Berikut hasil yang kami dapat dengan melakukan uji koneksi ping

Page 18: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real

VI. KESIMPULAN

Authentikasi PAP memiliki metode 2 way handshake dimana konfigurasi yang dilakukan

lebih statis dan setiap router harus mengirimkan data berupa username dan password ke

router lainnya agar koneksi circuit switching dengan protocol PPP bisa terbentuk.

Berbeda dengan authentikasi PAP, CHAP memilki metode 3 way handshake. Dimana

setiap router tidak harus mengirimkan data berupa username dan password kepada router

lain. Karena itu konfigurasi PPP dengan authentikasi CHAP terbilang lebih dinamis daripada

konfigurasi PPP dengan authentikasi PAP.

Namun authentikasi CHAP tidak bisa disatukan dengan authentikasi PAP, begitu pula

sebaliknya. Setiap interface yang saling terkoneksi harus memilki jenis authentikasi yang

sama agar bisa saling terhubung.

Page 19: Laporan Diagnosa WAN - Konfigurasi PPP Topologi Real