laporan desain ars

57
BAB I ANALISA TAPAK 1.1 ANALISA TAPAK 1.1.1 Lokasi Kawasan Lokasi kawasan pada Kec. Genteng, Surabaya, Provinsi Jawa Timur Tapak terletak pada Kec. Tegalsari . Luas Kecamatan yaitu km2 dari luasSurabaya sebesar 33.306,30 km². 1.1.2 Kondisi Eksisting Tapak A. Karakteristik Tapak Tapak berada di Jln. Jendral Sudirman memiliki topografi datar , merupakan lahan yang kosong yang ditumbuhi semak belukar dan di beberapa tempat sudah terbangun bangunan. data Tapak: Kelurahan : Embong Kaliasin Kecamatan : Genteng Kotamadya :Surabaya Propinsi : Jawa Timur DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 1

description

highrise building

Transcript of laporan desain ars

Page 1: laporan desain ars

BAB I

ANALISA TAPAK

1.1 ANALISA TAPAK

1.1.1 Lokasi Kawasan

Lokasi kawasan pada Kec. Genteng, Surabaya, Provinsi Jawa Timur

Tapak terletak pada Kec. Tegalsari . Luas Kecamatan yaitu km2 dari

luasSurabaya sebesar 33.306,30 km².

1.1.2 Kondisi Eksisting TapakA. Karakteristik Tapak

Tapak berada di Jln. Jendral Sudirman memiliki topografi datar , merupakan lahan yang kosong yang ditumbuhi semak belukar dan di beberapa tempat sudah terbangun bangunan.

data Tapak:

Kelurahan : Embong Kaliasin

Kecamatan : Genteng

Kotamadya :Surabaya

Propinsi : Jawa Timur

o KDB : 60%

o KLB : 4.0

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 1

Page 2: laporan desain ars

o Luas Lahan : 2,1 Ha

B. Batas-batas Tapak

C. View Tapak

dari tapak ke luar

Kawasan sekitar tapak sangat potensial, di lihat dari bangunan disekelilingnya yang merupakan pusat-pusat perkantoran dan tapak berada di jantung kota Surabaya.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 2

Jln Embong Sawo

Jln Jend Sudirman

Jln Embong Gayam

Hotel mertus dan Jln. Basuki Rahmat

View tapak ke Jlan Embong Sawo

View tapak ke Monumen banbu Runcing

View tapak ke Jln Embong Gayam

View tapak ke Jalan Basuki Rahmad

226 m

119,5 m

47,7 m

Page 3: laporan desain ars

D. Sirkulasi dan Pencapaian Sekitar Tapak

Pencapaian menuju tapak dapat melalui beberapa alternatif jalur

Kendaraan pada tapak ini dapat diewati oleh 3 jalur, karena itu

pencapaian dan sirkulasi menuju dan di dalam tapak sangat

diperhatikan keberadaannya sesuai dengan pertimbangan-

pertimbangan yang ada.

Dari surabaya Selatan : Jalan Jend Basuki Rahmad- Jln. Embong Wungu- Jln Jendral Sudirman

Dari Surabaya Utara: Jalan Jendral Sudirman- Jln Embong Sawo

Jalan Utama di depan tapak : jalan Raya Jendral Sudirman , Lebar : 8-9 meter , 2 lajur, dan 1 arah.

Tapak dapat dicapai dari utara, timur dan selatan. Dan sirkulasi jalan di utara dan selatan tapakmerupakan sirkulasi 1 arah sehingga kendaraan butuh untuk berputar balik.

Dalam perancangan nantinya untuk arah masuk tapak dari arah utara tapak dan keluar ke arah barat daya tapak.

Pencapaian dan sirkulasi dalam tapak menurut pelaku dan kegiatannya dapat dikelompokan menjadi:

• Pencapaian pengelola dan service ,yang mempunyai persyaratan antara lain:

• Tidak menggangu sirkulasi pengunjung dan penghuni

• Mempunyai jalur khusus

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 3

Page 4: laporan desain ars

• Tersembunyi

• Pencapaian pengunjung mal ,yang mempunyai persyaratan antara lain:

• Komunikatif, mudah dipahami,mudah dilihat

• Terorientasi pada jalan utama

• Tidak menggangu arus lalu lintas sekitar

• Menurut cara pencapaiannya dapat digolongkan menjadi pencapaian sirkulasi kendaraan dan manusia

• Pertimbangan pencapaian dan sirkulasi dalam tapak yang baik terdapat kemudahan, kejelasan dan keamanan bagi pejalan kaki dan kendaraan, sehingga kedua sirkulasi itu tidak saling mengganggu. Adapun terdapat dua alternatif pola sirkulasi dan pencapaian dalam tapak:

Alternatif di dalam tapak

Alternatif1

Alternatif2

Alternatif terpilih

E. Sinar Matahari

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 4

Kelebihan:

- Jalur bagi pengelola terpisah dan tersembunyi.

- Jalur bagi pengguna hotel dan mall

terpisah

- Pencapaian sirkulasi manusia melayani

dari dua akses jalan yang berbeda

Kelemahan

Efisiensi tapak kurang

Kelebihan :

- Pencapaian sirkulasi manusia melayani

dari dua akses jalan yang berbeda

- Jalur bagi pengelola terpisah dan tersembunyi.

Kelemahan

- Jalur pengguna mall dan hotel sama

- Efisiensi tapak kurang

Kelebihan

- Jalur manusia/pejalan kaki terdapat dari dua titik jalan yang berbeda sesuai arah datangnya menuju bangunan ini

- Adanya jalur pengelola dan pengguna berbeda

- Jalur untuk pengguna mall bercabang

- Terdapat pendambahan pedetrian 2 arah di

sekitar tapak.

-

: jalur pegelola

: jalur pengunjung hotel

: jalur pengunjung mall

: jalur pedestrian

: gerbang masuk

: jalur keluar

Page 5: laporan desain ars

Kota Surabaya terletak di kawasan beriklim tropis.Selain itu, Surabaya juga

terletak di daerah dataran rendah.Oleh sebab itu, suhu di wilayah ini relatif

panas.Suhu panas yang ditimbulkan dapat mengkibatkan banyak hal.Salah satunya

ialah, menyilaukan pandangan mata dan membuat suhu panas suatu ruang

tinggi.Untuk menghindari hal itu, maka dalam desain nantinya dapat menggunakan

solusi desain yang tepat. Arah datangnya sinar matahari dapat dibagi sebagai berikut:

Bagian Timur

Pada bagian ini mendapatkan intensitas matahari pagi yang cukup tinggi pada

pagi hingga menjelang siang hari

Bagian Tengah

Pada bagian tersebut dilewati oleh sinar matahari pada siang hari sehingga dapat

dimanfaatkan untuk memaksimalkan cahaya matahari dengan penggunaan

skylight.

Bagian Barat

Pada bagian ini mendapatkan sinar matahari sore yang cukup tinggi sehingga pada

bagian tersebut harus dilindungi sinar matahari sore dengan penggunaan clading

kaca yang tidak menyeluruh.

F. Angin

Angin yang berhembus di kawasan tapak tidak terlalu kencang.Ini disebabkan

karena, suhu udara yang terdapat di daerah Kota Surabaya ini sangat panas.Namun

pada saat musim hujan seperti saat ini, angin yang berhembus lumayan kencang,

karena hembusan angin muson tenggara yang datang dari Samudera Indonesia,

membawa titik-titik uap air yang dapat menyebabkan hujan.

Jika musim kemarau, akan didapat angin muson barat laut berasal dari Laut China

Selatan yang membawa angin panas. Jika disesuaikan dengan kondisi lingkungan

sekitar tapak tidak jauh berbeda dengan hembusan angin muson tenggara, hanya

berbeda pada arah panas yang ditimbulkan.Dengan adanya ruang terbuka hijau

pada kawasan ini memungkinkannya angin mengalir pada bukaan-bukaan tersebut.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 5

Page 6: laporan desain ars

G. Topografi

Topografi menggambarkan karakter suatu tapak. Bentuk muka tanah (baik

dataran maupun bukit) mempengaruhi micro climate karena berpengaruh terhadap

pergerakan udara dan orientasi sinar matahari. Angin menjadi lemah di sisi lereng

yang terlindungi dan menjadi kuat pada sisi lereng atasnya. Pada malam hari,

daerah yang lebih rendah memiliki suhu yang lebih dingin dibandingkan dengan

lereng yang lebih tinggi.

Di kawasan Surabaya ini, termasuk dataran rendah.Daerah yang terdapat disini

relative datar sehingga pada kawasan tapak ini juga datar.Permukaan tanahnya agak

kering dan pada saat musim hujan, tanah sulit menyerap air, sehingga air sering

meluap hingga kejalan-jalan disekitarnya.

F. kebisingan

Kebisingan disekitar tapak mayoritas bersumber dari jalan Jend. Supratman dan

Jln Basuki Rahmat yang merupakan jalan arteri sekunder dan selalu dipenuhi lalu lalang

kendaraan. Namun di bagian timur terdapat vegetasi yang dapat meredam kebisingan.

H. Vegetasi

Pada intinya vegetasi yang terdapat di daerah tapak adalah pepohonan yang

rimbun.Di sekitar jalan sudah cukup rindang dan hijau. Namun itu belum cukup

mengatasi suhu panas kota Surabaya.

Untuk vegetasi yang terdapat di dalam tapak, berupa semak belukar yang berfungsi

sebagai penutup tanah.Di dalam tapak ini, tidak terdapat pohon tinggi yang ditanam,

sehingga radiasi panas matahari tidak tersaring dengan baik.

Untuk vegetasi

yang terdapat di

dalam tapak, berupa

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 6

Page 7: laporan desain ars

Ditempatkan pada jalur tanaman( minimal 1,5 m)-Percabangan 2 m di atas tanah.-Bentuk percabangan batang tidak merunduk.-Bermassa daun padat.-Ditanam secara berbaris.Contoh:Kiara Payung (Filicium decipiens)Tanjung (Mimusops elengi) Angsana (Ptherocarphus indicus)

Peneduh

semak belukar yang berfungsi sebagai penutup tanah.Di dalam tapak ini, tidak terdapat

pohon tinggi yang ditanam, sehingga radiasi panas matahari tidak tersaring dengan baik.

Pohon-pohon peneduh merupakan potensi tanaman hijau yang tetap

dipertahankan nantinya pada tapak.

Pada area sekitar hotel, penggunaan dan pemanfaatan vegetasi lebih

dimanfaatkan. Pada perancangan, nantinya menggunakan atap podium sebagai roof

garden guna pemanfaatan lahan dan vegetasi.

Pada bagian timur tapak, penanaman vegetasi diperbanyak karena angin kencang datangnya dari bagian timur tenggara dan timur laut.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 7

Terdiri dari pohon, perdu/ semak.Memiliki ketahanan tinggi terhadap pengaruh udara.Jarak tanam rapat.Bermassa daun padat.Angsana (Ptherocarphus indicus)Akasia daun besar (Accasia mangium)Oleander (Nerium oleander) Bogenvil (Bougenvillea Sp)Teh-tehan pangkas (Acalypha sp)

Penyerap Polusi Udara

: tamanan perdu sebagai penyaring polusi dan kebisingan

Titik pohon besar berguna untuk menyaring udara, kebisingan dan pemecah angin

Page 8: laporan desain ars

Bunga bunga sebagai penambah nilai estetika dan keindahan

1.2 ANALISA FUNGSI BANGUNAN SEKITAR

1.2.1 Analisa Fungsi Bangunan Sekitar (kontekstual)

Bangunan disekitar tapak merupakan bangunan-bangunan yang berada pada area yang sangat potensial untuk perdagangan dan jasa.

Perkantoran

Pertokoan

Sekolah

Mall

Dan beberapa hotel

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 8

Pohon Cordia

Pohon Magnolia

Page 9: laporan desain ars

1.2.2 Analisa Fungsi Massa Sekitar

Karakter massa bangunan pada lingkungan tapak memiliki gaya yang hampir sama, yaitu bentukan yang simetris dan persegi. Secara keseluruhan massa bangunan sekitar seragam yaitu persegi, walaupun ada beberapa bangunan yang memiliki massa dengan variasi dari bentukan persegi.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 9

: area perkantoran

: area pertokoan

: area perdagangan jasa

: tapak

Bangunan penyedia jasa yang terdapat pada lingkungan tapak memiliki bentukan utama yaitu persegi dengan gaya minimalis morderen

Bangunan perkantoran yang paling mendominasi area sekitar tapak. memiliki bentukan dasar kubus dengan mengalami adiktif dan subtraktif bentuk. Terdiri dari bangunan lama (dulunya digunakan sebagai rumah tinggal) dan beberapa bangunan minimalis.

Page 10: laporan desain ars

Analisa

1.2.3 Analisa Fungsi Bangunan pada Tapak

Pada perencanaan tata guna lahan dan pembangunan, tapak digunakan sebagai area perkembangan perdagangan dan jasa.

Maka fungsi bangunan pada tapak akan dipergunakan sebagai :

Hotel

Sebagai fungsi utama dari bangunan mixed use

Dan sebagai pemenuh kebutuhan akan tempat tinggal

sementara

Mall

Sebagai fasilitas penunjang dari bangunan dan tempat untuk memenuhi kebutuhan yang lai

Plasa

Juga sebagai fasilitas penunjang yang memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial , tempat berekreasi dan refreshing dari kedua fungsi bangunan tersebut.

1.2.4 Analisa Fungsi dan Massa

Bentukan dasar bangunan mixed use ini di pengaruhi oleh:

• Konsep yang akan diangkat

• Efisiensi lahan dan penyesuaian terhadap tapak

• Karakter visual yang akan menggambarkan fungsi bangunan dan yang

mempengaruhi bangunan lain.

• Kemudahan sirkulasi dan pecapaian

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 10

Bangunan hotel disekitar tapak memiliki bentukan yang seragam dengan bengunan sekitarnya hanya saja mengalami transformasi bentuk menjadi persegi panjang

Bentukan persegi (podium) diambil sebagai bentukkan utama fasade bangunan yang kemudian di komp0sisikan dengan bentukan lingkaran (hotel).

Namun bangunan akan mengalami transformasi substraktif yang menambahkan kombinasi bentukan dasar persegi ke bentukan yang lebih dinamis.

Page 11: laporan desain ars

1.2.5 Analisa Fungsi Massa Bangunan

Pada proses ini bentukkan

massa tunggal dibagi

menjadi massa majemuk agar

dapat mengatasi kekurangan-

kekurangan pada proses 1.

Menggunakan bentukan yang tidak monoton melalui pertimbangan dengan

memberi celah bagi sinar matahari dan sirkulasi udara yang masuk ke dalam

bangunan.

Kurangnya ruang terbuka pada lahan bisa di siasati dengan adanya space

diantara kedua massa yang digunakan sebagai lewatnya sinar matahari dan angin,

bisa juga digunakan sebagai ruang terbuka

1.3 ANALISA KESESUAIAN VISUAL BANGUNAN SEKITAR

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 11

Area perdagangan dan jasa

area ini di dominasi oleh ruko-ruko dan bangunan penyedia layanan jasa seperti bank dll ini memiliki gaya bangunan modern dan minimalis

Perkantoran

Bangunan perkantoran di Jln Embong gayam didominasi oleh bangunan-bangunan lama yang dulunya berfungsi sebagai rumah tinggal. Sementara di Jln Embong Sawo bangunan perkantoran memiliki ciri dan karakteristk yang sama yaitu ciri bangunan minimalis dan diselingi beberapa ruko yang bergaya serupa

Menggabungkan persegi dengan bentukan lengkung dengan bermaksud untuk memberikan fasade yang berbeda dari fasade bangunan sekitarnya.

Proses 1

Kelebihan

Merupakan massa Tunggal Pemanfaatan luas lahan bisa

maksimal Sirkulasi dan zoning teratur dan

teroganisir

Kekurangan

Terkesan bangunan massive

Cahaya dan sirkulasi udara

dalam bangunan sulit

Kurang ruang terbuka

Proses 2

Page 12: laporan desain ars

1.4 ANALISA SITE ENGINEERING

1.4.1 Drainase

Drainase atau saluran pembuangan

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 12

Perhotelan

Pada titik-titik ini bangunan yang digunakan sebagai hotel memiliki ciri bangunan yang pembangunannya mengarah vertikal , moderen dan minimalis. Diperkirakan memiliki tinggi sekitar 15-20 lantai

Tipologi bangunan adalah kontras dengan fasade bangunan sekitar dan menghilangkan kesan

kemonotonan dari fasade minimalis dengan

menghadirkan sesuatu yang baru pada tampilan

bangunan. Serta penggunaan unsur-unsur lengkung

menjadi bagian yang paling mencolok.

Membangun bangunan minimal 10 meter dari jalan raya .

Page 13: laporan desain ars

merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perencanaan tapak. Ruang luar suatu tapak yang telah dirancang dengan baik, apabila terdapat bagian dari tapak yang tergenang air akan menyebabkan rancangan menjadi tidak sempurna. Genangan air yang tidak terencana menyebabkan efek visual yan kurang baik, selain itu dapat merusak konstruksi perkerasan. Bila genangan air terjadi pada tanah permukaan lunak atau bidang alas rerumputan, mengakibatkan rumput menjadi rusak dan mati, demikian pula dengan tanaman hias. Pengadaan saluran air pada tapak yang dirancang sangat mutlak dipikirkan

1.4.2 Keamanan

keamanan pada daerah ini sudah cukup terjamin, karena keamanan

disini tidak hanya terhadap tindak kejahatan tetapi juga keamanan

konstruksi.Untuk keaman konstruksi di sekitar tapak relative aman karena

kondisi tanah stabil dan keras.Pemilihan jenis pondasi yang tepat untuk

bangunan tinggi juga diperlukan.Selain itu juga dengan adanya lampu jalan

di ruas jalan utama dapat mendukung keamanan dalam berkendara malam

hari.

2.4.3 Kebersihan

Kawasan di sekitar tapak ini sangat

bersih, karena terdapat tempat sampah yang

diletakkan di pinggir-pinggir jalan trotoar.Selain

itu, setiap hari petugas TPA juga selalu membersihkan area sekitar agar

area ini terlihat bersih dan nyaman.

1.4.4 Fasilitas di Sekitar Tapak

Fasilitas yang paling terlihat adalah supermall Pakuwon yang dapat

menunjang daerah sekitarnya, selain itu juga terdapat tempat makan (Mc.

D) dan bangunan pendidikan (SMAK Petra I).Selain itu juga terdapat tempat

penginapan yaitu sebuah apartemen yang letaknya tidak jauh dari kawasan

tapak.

1.4.5 Kualitas Udara

Keadaan sekitar tapak yaitu jalan raya yang selalu

dipadati dengan aktivitas kendaraan bermotor. Pada

bagian selatan tapak merupakan jalan raya yang aktif.

Oleh sebab itu, terjadi polusi yang besar di daerah tapak.

Tetapi adanya vegetasi pada sekitar tapak yang juga

merupakan batas antara jalan raya dan tapak mengambil

peranan penting dalam menetralisir polusi yang terjadi, sehingga udara

yang masuk ke tapak merupakan udara hasil filterisasi dari vegetasi yang

ada di sekitar tapak.

1.4.6 Penerangan

Lokasi, bentuk dan orientasi sebuah bangunan serta ruang-ruangnya

harus memanfaatkan potensi termal, higienis, dan psikologis dari sinar

matahari. Meskipun demikian, radiasi sinar matahari tidak selalu

bermanfaat, tergantung pada letak dan iklim lahan. Tujuan utama dalam

merancang bangunan adalah mempertahankan keseimbangan antara

periode kelebihan panas dimana radiasi matahari ahrus dihindari.

Sedikitnya penghalang pada bagian timur tapak, memungkinkan

lokasi tapak mendapat penyinaran matahari langsung. Dibagian lain tapak,

tidak terdapat bangunan tinggi yang dapat menghalangi sinar matahari

langsung.

Pencahayaan buatan di sekitar tapak sudah mencukupi mengingat

kawasan tapak langsung berbatasan dengan jalan raya antar kota. Selain itu

tapak juga dekat dengan pusat kota sehingga pencahayaan buatan yang

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 13

Page 14: laporan desain ars

cukup sangat diperlukan mengingat jalan ini cukup ramai dilewati kendraan

bermotor.

BAB II

ANALISA SISTEM BANGUNAN

2.1 ANALISA SISTEM STRUKTUR

“Fungsi utama pada suatu sistem struktur bangunan adalah memikul secara

aman dan efektif beban yang bekerja pada bangunan serta menyalurkannya ke

bawah melalui pondasi”

Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa,dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanahkeras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayubesi/kayu ulin, baja,dan beton bertulang.

a. Pondasi Tiang Pancang Kayu

Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumahpanggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumahnelayan di tepi pantai.

b. Pondasi Tiang Pancang Beton

Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunantinggi (high risebuilding). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :

1) Melakukan test “ boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras dan klasifikasipanjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan

2) Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.3)Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancangbeton cor di tempat dan tiang pancang beton sistem fabrikasi.

c. Pondasi tiang pancang beton cor ditempat

Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :

1) Melakukan pemboran tanah sesuai kedalamn yang ditentukan dengan memasukkanbesi tulangan beton.

2) Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.3) Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem

dipompakandan desakan/tekanan.4) Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan

tanah

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 14

Page 15: laporan desain ars

d. Pondasi tiang pancang beton sistem fabrikasi

Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton bertulang telahmenemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi.

Cetakan-cetakan pondasi denganbeberapa variasi diameter tiang pancang dan panjang tiang pancang dibuat dalam pabrikdengan sistem Beton Pra-Tekan”Pondasi pemasangan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi, sebagai berikut :

1) Dilakukan pengeboran sambil memancangkan tiang pondasi bagian per-bagian.Kedalaman pengeboran sampai dengan batas kedalaman tanah keras yang dapatdilihat secara otomatis dari mesin tiang pancang.

2) Kemudian setiap bagian tertentu dilakukan penyambungan dengan plat baja yangtelah dilengkapi dengan “joint” atau ulir penyambungan.

Pondasi Tiang Bor

Kelebihan

• Tidak menimbulkan kebisingan

• Diameter lebih besar sehingga daya dukung tiap tiang lebih besar

• Cocok untuk segala jenis tanah

Kekurangan

• Pekerjaan lama

• Biaya lebih besar

Kedalaman alat bor terbatas

Berdasarkan jenisnya high rise building, sistem kontruksi dan strukstur akan

sangat berpengaruh. Selain itu juga dengan tipe tersebut bangunan memiliki

sistem konstruksi tertentu, sistem yang akan digunakan nantinya adalah sistem

yang sangat umum digunakan adalah sistem rigid frame, dikombinasikan dengan

sistem struktur kantilever pada bagian tertentunya. Sistem ini digunakan karena

memebuat bangunan lebih kokoh dan sesuai dengan fungsinya unit apartement

yang tipikal maka akan lebih gampang menggunakan sistem dengan

menggunakan modular-modular. Tidak jarang dalam pembangunan bangunann

bertingkat tinggi perhitungan struktur konstruksinya jauh lebih penting dari pada

mengejar bentukannya, karea itu selama ini kita lebih sering menemukan

bangunan tinggi dengan sistem modular dan tipikal dengan pentukan yang

cenderung monoton, dan bentuk-bentuk yang kaku seperti persegi.Selain itu yang

harus ada di bangunan tingkat tinggi seperti ini adalah core yang berfungsi sebagai

dinding pemikul secara kontruksi, berupa dingding massif yang menjadi kolom

dari sebuah bangunan.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 15

Page 16: laporan desain ars

Struktur Rangka Ruang

Sistem rangka ruang dikembangkan dari sistem struktur rangka batang denganpenambahan rangka batang kearah tiga dimensinya . Struktur rangka ruang adalah komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri sendiri, memikul gayatekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu sama lain dengan sistem tiga dimensiatau ruang. Bentuk rangka ruang dikembangkan dari pola grid dua lapis (doubel-layer grids),dengan batang-batang yang

menghubungkan titik-titik grid secara tiga dimensional.Elemen dasar pembentuk struktur rangka ini adalah:

• Rangka batang bidang

• Piramid dengan dasar segiempat membentuk oktahedron

• Piramid dengan dasar segitiga membentuk tetrahedron

Struktur Permukaan Bidang

Struktur permukaan bidang termasuk juga struktur form-active biasanya digunakan pada keadaan khusus dengan persyaratan struktur dengan tingkat efisiensi yang tinggi.Struktur-struktur permukaan bidang pada umumnya menggunakan material-material khusus

yang dapat mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dengan ketebalan yang minimum. Beberapa jenis struktur ini antara lain

2. 2 UTILITAS

Sumber Energi Listrik

Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.Sistem

distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik

besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik

adalah:

1) Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 16

Page 17: laporan desain ars

2) Sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena

catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan

distribusi.

Sistem Penghawaan

Suatu bangunan hemat energi dikatakan hemat energi ketika dapat

memanfaatkan energi secara optimal, baik energi yang alami maupun yang buatan,

sehingga dalam bangunan ini menggunakan 2 sistem penghawaan :

1. Penghawaan alami

Penggunaan sistem penghawaan

alami masih diterapkan dalam bangunan

untuk mengurangi penggunaan

penghawaan buatan.

2. Penghawaan buatan

Sistem penghawaan buatan digunakan karena tidak memungkinkan

penggunaan penghawaan alami pada daerah tertentu, seperti : hunian, karena

aliran udara yang terlalu kencang, bentang yang terlalu lebar, sehingga aliran

udara alami tidak menjangkau seluruh ruangan. Penghawaan buatan terbagi

menjadi dua yaitu AC Split dan AC Sentral.

Sistem Plambing

Pada bangunan apartemen, sanitasi merupakan suatu usaha untuk

memberikan fasilitas di dalam ruang-ruang atau tiap unit kamar untuk mencapai

kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.Usaha ini harus ditunjang oleh

adanya penyediaan air bersih yang cukup dan pembuangan air kotoran yang

lancar.Tentunya hal tersebut memerlukan sistem pemipaan yang baik pada

bangunan tinggi.Selain untuk mengalirkan air bersih dan membuang air kotor,

instalasi pipa pada bangunan juga digunakan untuk mengalirkan air es untuk

keperluan tata udara serta mengalirkan air untuk keperluan pencegahan dan

penanggulangan bahaya kebakaran.

Bahaya kebakaran perlu diantisipasi berkaitan dengan keamanan bangunan

dan penghuni. Hal yang perlu dicermati adalah penentuan jarak bangunan, sistem

blok bangunan, dan sistem isolasi api antar bangunan. Untuk perlengkapan

pencegahan kebakaran, terdapat sistem informasi awal (detector dan alarm) serta

sistem pemadam api. Untuk perkantoran atau bangunan lain yang besar atau

berlantai banyak, biasanya menggunakan sistem pemadam kebakaran secara

otomatis dengan deteksi panas atau asap. Pada umumnya gedung bertingkat

menggunakan sistem sprinkler dengan Wet Riser System. Untuk ruang-ruang

tertentu seperti: ruang genset, ruang panel, dan ruang-ruang elektronik (seperti:

IT room, ruang penyimpanan film di stasiun televisi, dan lain-lain) menggunakan

Fire Gas System.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 17

Page 18: laporan desain ars

Jaringan Kabel Telepon (Komunikasi) dan Komputer

a. Instalasi Listrik

1. Jenis–jenis listrik dan saluran tenaga listrik

Arus searah : arah aliran listrik tidak berubah, tegangan yang searah,

dari kutub yang satu ke kutub yang lain,seperti arus listrik pada aki atau

sel surya.

Arus bolak–balik : arus listrik yang tegangan dan arahnya berganti- ganti

secara berkala. Pada listrik biasanya arus bolak–balik dipilih frekuensi 50

Hz., berbentuk sinus.

b. Instalasi Telepon

Pekerjaan Telepon biasanya dibagi menjadi dua bagian:

1. Instalasimencakup area dari titik pesawat cabang (extention) sampai panel utama.

2. Peralatan Utama+Programming, dalam pekerjaan telepon, yang termasuk dalam

peralatan utama adalah MDF telepon, PABX, instalasi MDF ke PABX,

Programming, dan beberapa pekerjaan lain yangberhubungan.

Sistem Penangkal Petir

Prinsip dasar dari sistem penangkal petir adalah menyedialan jalur menerus dari

logam yang menyalurkan petir kedalam tanah pada saat terjadi sambaran petir ke

bangunan, penangkal petir adalah penghantar-penghantar diatas atap yang

berupa elektroda logam yang di pasang tegak dan elektroda yang di pasang

mendatar. Tiang-tiang dari logam dan logam lainnya dapat dimanfaatkan sebagai

penamgkal petir, penangkal petir biasanya terdiri dari tiang pendek dan kepala

penangkap petir. Dua jenis penangkal petir yang umum di gunakan adalah

• Penangkal petir sistem Thomas

Mempunyai jangkauan perkindungan bangunan yang lebih luas dengan tiang

penangkal petir dan sistem pengebumiannya

• Penangkal petir sistem prevectron

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 18

Page 19: laporan desain ars

Mirip dengan sistem thomas denga area perlindungan yang berbentuk

paraboloid

Sistem CCTV dan Keamanan Ruangan

Bangunan tinggi (high rise building) tentu memerlukan

pemantauan yang intensif demi keselamatan bangunan. Maka

untuk mengurangi bahaya yang mengancam bangunan, dapat

diterapkan peralatan khusus seperti alat pengawas otomatis

berupa CCTV (Close Circuit Television) dan monitoring peralatan

Mechanical & Electrical secara terpusat berupa Building

Automation System (BAS). Peralatan keamanan tersebut tidak

hanya untuk kepentingan satu bangunan saja, tetapi juga dapat

berguna untuk keamanan lingkungan.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 19

Page 20: laporan desain ars

2.2 ANALISA SISTEM SIRKULASI DAN TRANSPORTASI

Pada sisterm sirkulasi dan transportasi di dalam bangunan diusahakan

menggunakan cara-cara yang dapat menghemat energi baik ke arah horizontal dan

vertikal. Mulai dari sistem sirkulasi, listrik, drainase, dll.

Sirkulasi bagi pelaku dalam bangunan ini nantinya dibagi menjadi tiga, yaitu

Jalur bagi pengunjung hotel

Jalur bagi pengunjung mall

Jalur bagi pengelola bangunan

Sirkulasi Horizontal

Dari penggabungan ke dua jenis sikulasi ini, dengan bangunan yang memiliki

bentukan bangunan yang tidak biasa akan lebih cocok diterapkan.

Sirkulasi Vertikal

Pada bangunan multifungsi, dengan fungsi utamanya sebagai Hotel yang

diperkirakan memiliki 20 lantai atau lebih, maka memerlukan alat pembantu

sirkulasi selain tangga, yaitu lift, travator, eskalator dan dumbwaiter.

Lift merupakan mesin transportasi vertical pada bangunan yang memberikan kemudahan dan kecepatan mobilisasi pengguna bangunan, saat ini terdapat dua jenis lift yang umum digunakan yaitu lift dengan dongkrak hodrolik (hydraulic lift) dan lift dengan motor penggerak (traction lift). Ruang luncur lift ditentukan dari konfigurasi tata letak lift dengan jumlah maksimal empat buah dalam satu deret.

Sumber: google.com)

Eskalator

Pada bangunan di tapak nantinya akan menggunakan eskalator sebagai alat

transportasi antar lantai dan paling banyak digunakan pada Mall sebagai podium.

Berdasarkan jenis eskalator dibagi menjadi dua, yaitu:

eskalator dengan jalur tunggal (untuk satu orang berdiri, dengan lebar 60-

81 cm)

eskalator dengan jalur ganda (untuk dua orang berdiri dalam satu anak

tangga, dengan lebar 100-120 cm)

dengan kemiringan maksimal kedua jenis eskalator ini adalah 350dan

ketinggian maksimal adalah 20 meter.

o Sepasang eskalator beralur tunggal cocok untuk luas

lantai 10.000 m2

o Sepasang eskalator beralur ganda cocok untuk luas lantai

20.000 m2

Sirkulasi Darurat

Fungsi sistem keluar baik berupa tangga

kebakaran maupun pintu darurat dimaksudkan untuk

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 20

Page 21: laporan desain ars

memberikan akses bagi penghuni /pengguna bangunan untuk dapat

mencapai tempat yang aman dengan selamat pada situasi darurat,

pendekatan tangga darurat pada dasarnya sama yaitu, memberikan

kemudahan bagi penghuni/pengguna bangunan untuk dapat selamat ke

tempat yang aman.

2.2 PENGOLAHAN FASADE TERHADAP IKLIM

Selubung bangunan

Salah satu metode perancangan disain hemat energi pada bangunan adalah

dengan metode perancangan pasif yaitu menggunakan penyelesaian arsitektural

dalam menyikapi permasalahan yang timbul, penggunaan selubung bangunan

sebagai sunshading, penghambat kebisingan dan penyejuk udara merupakan

salah satu upaya aplikasi perancangan pasif pada bangunan mixed used ini selain

sebagai ,selain itu penerapan selubung bangunan juga dapat menjadi media

promosi yaitu sebagai panel iklan untuk merek dagang. Tingkat efektifitas dari

selubung bangunan sangat terpengaruh dari jenis dan orientasinya

Salah satu komponen yang terpenting dalam pengolahan fasade adalah

bagaimana cara memanfaatkan material yang sesuai dengan keadaan alam dan

lingkungan sekitar. Pertimbangan fasade sesuai dengan karakteristik daerah tropis

dan ketanggapan terhadap iklim dan lingkungan sekitar. Sbeberapa cara yaitu

dengan memperhatikan pengolahan fasade dari segi penggunaan material,

selubung bangunan, bukaan dan lain-lain

Material

Keramik

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 21

Kelebihan

• Ekonomis

• Pilihan bervariatif

• Mudah didapatkan

Kelemahan

• Mudah pecah

MARMER

Kelebihan

• Kedap suara

• Elegan

• Kuat

Kelemahan

• Mahal

• Perawatan sulit

Page 22: laporan desain ars

KelebihanTahan cuacaElegan KuatKelamahanMahalSulit didapatka

Bukaan

Bukaan dimaksimalkan untuk menghasilkan pencayaan yang alami dan menciptakan

penghematan energi pada bangunan sesuai dengan iklim tropis di daerah ini. Jenis kaca

yang baik adalah multiple skin façade dengan breathing skin façade atau biasa disebut

dengan intelegent glass atau kaca pintar.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 22

MARMER

Kelebihan

• Kedap suara

• Elegan

• Kuat

Kelemahan

• Mahal

• Perawatan sulit

Cat

Banyak pilihan selain itu harganya bisa di jangkau

BATA RINGAN

Kelebihan

• Ringan

• Pemasangan cepat

• Hemat semen

Kekurangan

• Tidak terlalu kuat

• Mahal

Page 23: laporan desain ars

2.4 PENGOLAHAN VIEW DAN ORIENTASI

Arah pergerakan matahari

sangat berpengaruh pada orientasi bangunan dan peletakkan bukaan bangunan. Untuk

mendapatkan dan mengatur sinar alami yang cukup serta mengurangi radiasi matahari

yang berlebihan. Pada tapak matahari yang terbit dari timur ke barat, nantinya akan

mempengaruhi pencahayaan pada sekitar jika bangunan diletakkan ditengah atau dekat

dengan lahan permukiman

(pada barat daya dan barat).

Selain itu hal yang mempengaruhi orientasi adalah arah angin Angin yang

berhembus di kawasan tapak tidak terlalu kencang.Ini disebabkan karena, suhu

udara yang terdapat di daerah Kota Surabaya ini sangat panas.Namun pada saat

musim hujan seperti saat ini, angin yang berhembus lumayan kencang.

Sementara view yang paling bagus dari dalam ke luar tapak adalah arah

timur dimana terletak Monumen Bambu dengan area hijau serta pada arah timur

laut hingga timur tenggara membentang sungai brantas.

Dari analisa tersebut maka

pada perancangan bangunan nantinya menentukan orientasi pada bangunan ini

membiarkan sisi podium pada bangunan terkena cahaya matahari untuk

memaksimalkan cahaya masuk lewat sisi bangunan dan semua bangunan mendapatkan

sinar matahari secara merata.

Untuk view sendiri, arah bangunan di arahkan menghadap depan tapak atau

bagian timur tenggara yang mengarah ke arah Jln. Raya Jend. Sudirman dan

mendapatkan view kota Surabaya itu sendiri

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 23

Page 24: laporan desain ars

Mall

Plasa

Hotel

BAB III

ANALISIS FUNGSI BANGUNAN

3.1 ANALISA HIRARKI FUNGSI BANGUNAN

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 24

Hirarki vertikal digunakan sebagai area unit hotel

dari bangunan mixed use ini. Pada hirarki ini

mengalami perbedaan kedudukan beserta

ketinggian dari hirarki lain yang besifat horizontal.

Hirarki ini bersifat privat dan hanya bisa di akses

oleh tamu hotel itu sendiri

UNIT KAMAR HOTEL

PODIUM HOTEL

Hirarki Horizontal digunakan sebagai area yang bersifat publik yang bisa diakses oleh masyarakat umum. Diperuntukan bagi area mall dan podium yang memberikan kesan penyeimbang hirarki vertikal. Hirarki horizontal memberikan proses pengalaman ruang pada manusia yang masuk melalui entrance dan mengarahkan ke arah hirarki vertikal. PLASA

MALL

HOTEL

Page 25: laporan desain ars

3.2 PROGRAM AKTIVITAS DAN FASILITAS

Analisa kebutuhan ruang diperlukan untuk mengukur seberapa

penting ruangan tersebut terhadap fungsi-fungsi pada bangunan Hotel dan

Mall. Setelah menganalisa jenis-jenis kebutuhan barulah dapat disimpulkan

ruangan apa sajakah yang diperlukan dan berapa besaran ruang yang sesuai

kapasitas standar yang telah ada.

Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan mixed used building ini

secara garis besar dibagi kedalam 5 macam :

• Pengunjung mall: berbelanja, rekreasi

• Pedagang(karyawan) : Berdagang

• Tamu Hotel : Beristirahat dan berefreshing

• Pengunjung hotel : pebisnis yang memerlukan tempat pertemuan

• Pengelola Bangunan : Mengelola pengoperasian bangunan

Analisa fungsi ruang

NO FUNGSI ZONA BERDASARKAN KOMPARASI

1 PRIMER

Hunian

Publik Tempat berinteraksi antara tamu hotel dalam 1 unit hotel dengan orang lain tanpa menggangu aktivitas

satu sama lain.

Semi Privat Tempat berinteraksi dengan relasi atau dengan kerabat.

Tempat untuk bersantai.

Tempat untuk makan bersama.

Privat Tempat untuk tidur.

Tempat untuk bekerja/belajar.

Tempat untuk membersihkan diri dan membuang hajat.

Tempat untuk memasak dan menyimpan makanan.

2 SEKUNDER (Kantor,

Tempat Usaha, Fasilitasi)

Publik Tempat mencari informasi dan menunggu.

Tempat bertemu relasi atau kerabat tamu hotel

Semi Privat Tempat bertemu relasi atau kerabat

Tempat melaksanakan pertemuan atau rapat

Tempat administrasi dan pengelolaan.

Tempat jual beli barang dan jasa

Service Toilet

Tempat untuk menyimpan perkakas.

Tempat untuk utilitas.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 25

Page 26: laporan desain ars

3 TERSIER

(Ruang Luar)

Publik Tempat berinteraksi dengan masyarakat luas.

Tempat memarkir kendaraan untuk tamu.

Semi Privat Tempat memarkir kendaraan untuk pegawai/karyawan.

Tempat untuk bersantai.

Privat Tempat memarkir kendaraan untuk penghuni.

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 26

Page 27: laporan desain ars

Analisa Kegiatan Tamu Pengguna Kamar Hotel

Analisa Karyawan Administrasi Hotel

KEBUTUHAN RUANG BERDASARKAN AKTIVITAS

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 27

Fasilitas Mall

Hall Retail tenant ( restaurant, cafe, toko-toko) Anchor tenant ( departemen store, supermarket, bioskop, food court) Fasilitas umum ( informasi, toilet, mushola, smoking area) Wahana hiburan Ruang terbuka Citywalk atau roof garden

Fasilitas hotel

Fasilitas umum seperti lobby, hall, toilet, mushola Fasilitas Pendukung ( ball room, restaurant, meeting room,convention, minimarket, garden,

swimming pool, area bermain, salon dan spa, apotek) Unit Hunian

Page 28: laporan desain ars

HOTEL

Tamu Pengguna Kamar

Fungsi kegiatan Ruang

Hunian Tidur, istirahat, nonton tv Kamar Tidur

Mandi, buang air, sikat gigi Kamar mandi

Bekerja sendiri Kamar tidur

Rapat/ meeting Meeting Room

Makan dan minum Kamar/ restaurant/coffe shop

Bertemu relasi atau kerabat Lobby, coffe shop, restaurant

Mengurus administrasi Receptionist, lobby

olahraga Kolam renang, area bermain, gym

Memarkir kendaraan Ruang parkir

Tamu Non Pengguna KamarFungsi Kegiatan Ruang

Mencari Informasi, menunggu Lobby, receptionistBertemu relasi/ kerabat Lobby, coffe shop, restauranRapat/ meeting MeetingBuang air ToiletMakan dan minum Restaurant, coffe shopMemarkir kendaraan Ruang parkirsholat musshola

Karyawan Pengelola Administrasi Hotel Bekerja/ mengurus administrasi Kantor administrasi, back officeMelayani administrasi tamu Receptionist, front officeMinum dan makan Patry, ruang karyawansholat MusholaRapat koordinasi Ruang rapatBuang air Toilet karyawanparkir Ruang parkir

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 28

Page 29: laporan desain ars

Karyawan Pelayan Hotel (servis)Membersihkan bangunan, menyimpan alat kebersihan Ruang janitorMembersihkan kamarMembuat makanan DapurMengantar makanan/mengambil piring Jalur servis, lift barangMembuang sampahMengantar barang/koper Jalur seris, lift barangMenyimpan perlengkapan kamar LinenOprasional bangunan MEBuang air Toilet karyawanMengganti pakaian/seragam Ruang karyawanIstirahat, makan,minum Ruang karyawan, pantryMencuci oakaian laundryLoading/unloading Loading dockPencatatan barang Kantor penerima barangPengontrolan keamanan SecurityMenyimpan perlengkapan balroom Gudang ballroomMenimpan persediaan F&B Gudang F&BGanti pakaian, menyimpan barang Loker karyawanMemasak, membuat minum dapurparkir Ruang parkir

Restaurant Memasak, membuat minuman Dapur Melayani tamu, tamu makan Ruang makanMenyimpan bahan makanan F&B roomMencuci piring DapurBerganti seragam Ruang karyawanistirahat Ruang karyawansholat MusholaBuang air Toiletparkir Ruang parkir

Mall

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 29

Page 30: laporan desain ars

Kegiatan Pengguna Fasilitas Kegiatan Sifat Kebutuhan Ruang

Jalan-jalan, Melihat pameran, menelpon, sanitasi, Mencari informasi, Berkumpul dan Beristirahat

Pengunjung Mall, plaza (fasilitas umum) Publik Ruang Informasi, ruang pamer, telepon umum, toilet, koridor, tempat istirahat

Transaksi jual-beli, Melayani pembeli, Menyimpan barang, Menata barang

PedagangPengunjung

Unit-unit toko(retail tenat)

semipublik Ruang display, kasir, gudang, fitting room

Menggunakan jasa,Menawarkan jasa

Pengunjung Pedagang

Unit-unit pedagang jasa(retail tenant)

Semi publik Tailor, Bank, Travel biro, salon, Atm arcade

Ibadah Pengunjung dan pedagang Mushola (fasilitas umum) publik Musholla, smoking area

Berbisnis, Meeting, rapat Pengunjung Bisnis center(anchor)

Private Lobby, meeting room

Menunggu, Melihat-lihat, membeli tiket, menonon, sanitasi, menjual makanan, mengelola administrasi

Pengunjung Bioskop center(anchor)

Semi publik Lobby, loket, auditorium, tiket, loket, ruang proyektor, cafeteria, toilet

Memesan makanan dan minuman, Membayar makanan, Melayani pengunjung, Menyiapkan pesanan

Pengunjung Food court (anchor tenant)Cafe dan restaurant (retail tenant

Semipublik Counter, pemesanan makanan, ruang makan, kasir, koridor, ruang admin

3.3 PROGRAM RUANG

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 30

Page 31: laporan desain ars

HOTEL

Program Ruang Standart Ruang Sumber Kapasitas Kebutuhan Ruang Program RuangStandart Room 26 m² (min) PRUPH 170 kamar 30m²x 170= 5100m²

-          Kamar Tidur-          WC / KM-          Pantry-          Balkon / Ruang Santai

Deluxe Room 52 m² PRUPH 20 kmr 52m² x 20 =1040m²-          Ruang Tamu-          Kamar Tidur-          KM / WC-          Pantry-          Ruang Makan-          Balkon / ruang Santai

Suite Room 78 m² PRUPH 10 kmr 78m²x 10 = 780 m²-          Foyer-          Ruang Tamu-          Ruang Kerja-          Kamar Tidur-          KM / WC-          Pantry-          Ruang Makan-          Ruang Santai-          BalkonSirkulasi 30% AD 30% x 6.920 m²=2076m² 8.992m²

Lobby 1,2 m²/kmr HMC 200kmr 1,2x200= 240m²Resepsionis 0,02m²/kmr asumsi 200 kmr 0,02x200 = 4m²Area Reservasi 0,036 HPD 200 kmr 0,036x200= 7,2m²Kasir 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 0,02x200= 4m²Area Operator Telepon 0,027 m² / kmr HPD 200 kmr 0,027x200 =5,4 m²Bellboy Station 0,03 m² / kmr HPD 200 kmr 0,03x200= 6m²Luggage 0,027 m² / kmr HPD 200 kmr 0,027x200 = 5,4 m²toilet HPD 10 unit 10x0,75= 7,5 m²Sirkulasi 30% AD 30% x 279.5 = 83,85 m² 363,35 m²

Restoran Utama - Ruang duduk 1,45 m² / kmr 200 kmr 1,45x 200= 290m² - counter 12% R.duduk 12% x 290 = 34.8 m² - pantry 23% R.duduk 23% x 290 = 66,7m² - pengunjung 1,1 m²/kmr 200 kmr 220 org - ruang makan (4 orang) 2,25m x 1,8m 220/4 (22,5x1,8) = 222,7 m² - dapur 40% R.duduk 40%x 222,7 = 89,08 m²Restoran Khusus 1 krs/ 2,5kmr 200/2,5 = 80 krs - Ruang duduk 1,9 m²/kursi 200 kmr 1,9x80 =152 m²

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 31

Food and Beverage Area

Page 32: laporan desain ars

Food and Beverage Area - pengunjung luar 50% jmlh krs 200 kmr 50% x 80 krs = 40 krs1,9 x 40 = 76m²

- counter 15 % r duduk 15% x 152 = 22,8 m² - pantry 23% R.duduk 200 kmr 23%x 152 = 34,96 m² - dapur 40% R.duduk 40%x 152 = 60,8 m² Bar and Lounge 0,07m²/kmr 200 kmr 0,7 x 200 = 140 m²Coffee Shop 0,07m²/kmr 200 kmr 0,7 x 200 = 140 m² - Ruang duduk 1,3 krs/kmr 200 kmr 1,3 x 200 = 260 krs - pantry 25%luas 25% x 260 = 65 m²pool bar 0,81m²/kmr 200 kmr 200x0,81= 162Sirkulasi 30%

Kolam Renang (Dewasa 25x12,5 m² 312,5 m²dan Anak-anak) 12,5x6,25m² 78,125m²

-          5Area Bilas 1,25m²/org asumsi 10 org 10 x 1,25 = 12,5m²-          Area Berjemur 25% tamu asumsi 200 org 25% x 200 = 50 m²-          Area Bermain Anak 9 m²/anak AD 30 anak 30 x 9 = 270 m²-          Area Locker (Pria dan Wanita) 0,36m²/org 50 org 18,65 m²-          Ruang Ganti dan WC Pria 1,25m²/org 25 org 14,48 m²-          Ruang Ganti dan WC Wanita 1,8m²/org 25 org 21 m²-          Area Penyewaan Fasilitas

Olahraga36 m²

Sirkulasi 30% 813,1x0,3=243,9 1.057m²

LobbyConvention HallRuang PersiapanStageBack StageRuang OperatorRuang Pengelola Convention Hall

Ruang Shalat 0,6m²/ orang AD 30 org 0,6 x 30 = 18 m²Ruang Wudlu

-          Laki – Laki 6m² 6 m²Perempuan 6m² 6 m² 30 m²

Front DeskRuang Tamu 0,05m²/kmr HPD 200 kmr 0,05 x 200 = 10 m²Ruang Sekretaris 1,8-2,3m²/org HPD 1 org 1 x 18= 18 m²Ruang General Manager 13,3m²/org TSS 1 org 13,3x1 = 13,3 m²Ruang Assistant Executiv 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Manager 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Akuntan 7,5-9,5m²/org HPD 200 kmr 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Manager Personalia 0,027m²/kmr HPD 200 kmr 0,027 m²Ruang Istirahat 23m² HPD 23m²

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 32

Food and Beverage AreaFasilitas Rekreasi, O

lahraga dan hiburanConvention

Mushola

Kantor Pengelola

Kantor Pengelola

Page 33: laporan desain ars

Ruang Sales Manager 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Public Relation 7,5-9,5m²/org HPD 8 org 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Meeting 1,5-2m²/org HPD 25 org 1,5 x 25 = 37,5Ruang Komputer 0,018m²/kmr HPD 200 kmr 0,018 x 200 = 3,6 m²Ruang Arsip 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 200 x 0,02 = 4m²Toilet 7,5m²Gudang 0,027m²/kmr HPD 200 kmr 0,027 x 200 = 5,4 m²Sirkulasi 30% AD 159,8 m² 159,82 x 30% = 47,94 m² 207,76 m²

Ruang Personal Manager 0,03 m²/kmr HPD 200 kmr 0,03x 200 = 6 m²Ruang Interview 0,02 m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²Ruang Training 0,04 m²/kmr HPD 200 kmr 0,04 x 200 = 8 m²Ruang Arsip 0,01 m²/kmr HPD 200 kmr 0,01 x 200 = 2 m²Ruang P3K 0,02 m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²Ruang Security 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²Time Keeper 0.02m²/ kmr HPD 200 kr 0,02 x 200 = 4 m²Musholla 0.6 m²/kmr asumsi 20 org 0,6 x 20 = 12 m²Tempat Wudhu 6m² asumsi 200 kmr 6m²Lavatory 1,8 kmr/3 HMC 45 org 200x1,8/3=120 m²Ruang Makan shift (0,7-0,9m²/org) AD 30 org 30 x 0,9 = 27m²locker.Toilet Karyawan 1,6 kary/kmr AD 4 buah 34,56 m²Pos Penjagaan 0,36m²/org asumsi 4x5 = 20 m²Sirkulasi 30% AD 251,56 m² 75,45 m² 326m²

R. Chief Laundry 7,5-9,5m²/org TSS 1 org 7,5 m²Area Laundry 0,5m²/kmr TSS 200 kmr 0,5x200= 100m²Gudang 0,023m²/kmr HDP 200 kmr 0,023x200 = 4,6 m²R.Chief Housekeeping 7,5-9,5m²/org HDP 1 org 7,5 m²Uniform Room 0,03m²/kmr HDP 200 kmr 0,03 x 200= 6m²Lost&Found Room 0,4m²/kmr AD 50 kmr 50x0,4=20m²Linen Storage 15kmr/org AD 200 kmr 200/15=13,3m²Rom Boy Station 16m²/kmr AD 4 ruang 16x4= 24m²Furniture Storage 0,3m²/kmr HMC 200 kmr 60 m²Sirkulasi 30% AD 242,9m² 72,87 m² 315,8 m²

Main Kitchen 30% TSS 700X30%= 210 m²Ruang Rapat Pantry 1,5 TSS 10 org 1,5 x 20 =30 m²Gudang

-          Gudang Peralatan Makan 0,4m²/kmr AD 200 kmr 0,4x200 = 80 m²-          Gudang Sayur – mayur 0,1m²/kmr HDP 200 kmr 0,1 x 200 = 20m² Gudang Bahan 0,14m²/kmr AD 200 kmr 0,14 x 200 = 28 m²-          Gudang Kering & Minuman 0,18m²/kmr AD 200 kmr 0,18 x 200 = 36 m²-          Gudang Daging & Ikan (Freezer) 0,1m²/kmr HDP 200 kmr 0,1 x 200 = 20m²Ruang sampah 0,14m²/kmr HDP 200 kmr 0,14 x 200 = 28 m²

Area Cuci 0,2m²/kmr TSS 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²Ruang Chief Cook 1,2m²/kmr HDP 1 org 1,2 m²

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 33

Kantor PengelolaEm

ployee FacilityLaundry and H

ouse Keeping

Food Preparation

Food Preparation

Page 34: laporan desain ars

Ruang Kontrol Makanan 0,02m²/kmr HDP 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²Room Service 0,054m²/kmr AD 200 kmr 0,054 x 200 =10,8 m²Sirkulasi 30% 508 m² 508 x 0,3 = 152,4 660,40 m²

Ruang Pompa 0,2m²/kmr HPD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²Ruang Chiller UB 36 m² 36 m²Ruang Boiler 0,5m²/kmr HPD 200 kmr 0,5 x 200 = 100 m²

Ruang Genset 15 m²/kmr UB 5 unit 15x 5 = 75 m²

Ruang PLN 0,09m²/kmr HPD 200 kmr 0,09 x200 = 18 m²Ruang Trafo 15m²/kmr UB 5 unit 15x 5 = 75 m²Ruang Switch 0,09m²/kmr HPD 200 kmr 0,09x200= 18 m²Ruang Bahan Bakar 0,2m²/kmr HPD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²Ruang Tandon Air asumsi 150 m² 150m²Ruang STP asumsi 150 m² 150m²Workshop 0,2m²/kmr HMD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²Shaft 15% AD 742 x 0,15 = 111,3 m² 853,3 m²

Art Souvenir Shop 0,7m²/kmr AD 0,7 X 200= 140 m²Mini Market 0,19m²/kmr 19 m²Money Changer 0,07m²/kmr 100 x 0,07= 7 m²wartel 0,75m²/kmr 6m100 x 0,07= 7 m²ATM Center 1,8-2,3m²/org 5x1,8= 9m²Sirkulasi 30% 0,3 x182= 54,6 m² 236,6 m²

No. NAMA RUANG Manusia Perabot Sirkulasi Jumlah ruang Luasan (m2) Kapasitas Besaran (m2) Total (m2) Jenis Kapasita

s Besaran

(m2) Total (m2) Per ruang Total

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 34

Mekanikal dan

ElektrikalFasilitas Penunjang

MALL

Page 35: laporan desain ars

1 Retail 20 1.3 26 8 120% 40 57.2 2288 2 Resto 50 1.3 65 Kursi 50 0.5x0.5 12.5 120% 20 254.1 5082 Meja 8 2.5x1 20

Kitchen 12 Cashier 6 wastafel 6 0,38 x

0,61 1.3908 2 2.5000 5

3 Supermarket Instalasi 400 1.3 520 Rak 40 0,70 x 3 84 100% 1 1283 1283

Meja Kasir

10 0,70 x 1,5

10.5

Freezer 3 0.60 x 1.25

2.25

Penitipan tas 6 1.3 7.8 Locker 50 0,55 x 0,9

24.75 30% 1 42.32 42.315

Gudang barang 10 1.3 13 rak 20 0,6 x 4,0

48.00 50% 1 197.89 197.89

lemari 20 0,8 x 4,0

64.00

kursi 15 0,5 x 0,5

3.75

meja bundar

5 π x 0.452

3.18

Kantor Manager dan staff

10 1.3 13 Meja 2 1,25 x 0,7

1.75 50% 1 16.39 23.21

Kursi 4 0,5 x 0,5

1

Lemari 2 0,8 x 4,0

0.64

Toilet pria 3 1.30 3.90 kloset

duduk 1 0,55 x

0,8 0.44 50% 1.00 0.66 10.93

wastafel 1 0,38 x 0,61

0.23 6.07

urinoir 2 1.40 2.80 4.20 Toilet wanita 3 1.30 3.90 kloset

duduk 2 0,55 x

0,8 0.88 50% 1.00 1.32 7.39

wastafel 1 0,38 x 0,61

0.23 6.07

Total luas supermarket 1564.75

4 ATM CENTER 5.00 1.30 6.50 mesin ATM 5.00 0,8 x

0,7 2.80 0.30 1.00 12.09 12.09

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 35

Page 36: laporan desain ars

TOILET

Toilet pria 3 1.3 3.9

kloset duduk 4 0,55 x 0,8

1.76

0.47 2

2.5872

17.9152

wastafel 4

0,38 x

0,61 0.9272 7.09598

urinoir 4 1.4 5.6 8.232

Toilet wanita

3 1.3 3.9 kloset duduk 4 0,55 x 0,8

1.76 0.47

2

2.5872

9.68318

wastafel 4 0,38 x

0,61

0.9272 7.09598

4.84

6

2

2

2

2

9

25 20% 33.12

12 20% 17.52

kitchen set 1 2,2 x

0,6 1.32 101% 8.598

lemari es 1 0,55 x

0,65

0.3575 1.558

rak

penyimpanan 2 0,6 x

1 1.2 50% 6.9225

tempat sampah

1 0,3 x 0,3

0.09

tangga lipat 1 0,45

x 0,5 0.225

Peralatan

pembersih 5 0,6 x

0,6 1.8

Luas Total Core 108.48 Sirkulasi 30% 32.54

Tangga darurat tangga 1 5 x 3 15 0.8 2 27 54

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 36

Page 37: laporan desain ars

Total Core 195.02 Total 9238.24 Sirkulasi 3233.384

Total 12952.71

3.4 ZONING

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 37

No. NAMA RUANG Manusia Perabot

Sirkulasi Jumlah ruang

Luasan (m2) Kapasitas Besaran

(m2) Total (m2) Jenis Kapasitas Besaran

(m2) Total (m2)

Per ruang Total

1 Retail 20 1.3 26 8 120% 40 57.2 2288 2 Resto 50 1.3 65 Kursi 50 0.5x0.5 12.5 120% 20 254.1 5082

Meja 8 2.5x1 20 Kitchen 12 Cashier 6

wastafel 6 0,38 x 0,61 1.3908 2 2.5000 5 3 Department Store

Instalasi 500 1.3 650 Rak 50 0,70 x 3 10.5 100% 1 1487.5 1487.5 Meja Kasir 10 0,70 x 1,5 10.5

Penitipan tas 10 1.3 13 Locker 50 0,55 x 0,9 24.75 30% 1 49.08 49.075

Gudang barang 10 1.3 13 rak 20 0,6 x 4,0 48.00 30% 1 171.51 171.51 lemari 20 0,8 x 4,0 64.00 kursi 15 0,5 x 0,5 3.75

meja bundar 5 π x 0.452 3.18

Kantor Manager

dan staff 10 1.3 13 Meja 2 1,25 x 0,7 1.75 50% 1 16.39 23.21

Kursi 4 0,5 x 0,5 1

Lemari 2 0,8 x 4,0 0.64

Total 1731.29 4 MUSHOLA Tempat sholat 50 1.3 65 8x8 64 100% 1 128 128

Wudhu 10 1.3 13 3x4 12 50% 2 18 36

Page 38: laporan desain ars

C O R E

C O R E

Lantai 3

Lantai 2

Lantai 1

Lantai 3

basement

Lantai 1

Lantai 2

3.4.1 Zoning vertikal Hotel dan Mall

3.4.2 Zoning Horizontal Hotel dan Mall

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 38

Roof Top Lantai 3

Uni

t kam

ar h

otel

: 5

-7 k

mr ti

ap la

ntai

Lantai 1 (HOTEL)

Lobby Ruang tunggu Restaurant dan cafe Mini market Laundry Apotek Toko-toko ATM Center Toilet

Lantai 1 (Mal)

Lobby Retail Toilet Restaurant dan café Wahana Hiburan

Basement (parkir)

Lantai 2 (HOTEL)

Ballroom Meeting room Mushola Kantor Pengelola Toilet

Lantai 3 (HOTEL)

Fitness Spa dan Sauna

Toilet

Lantai 2 (Mall)

Supermarket Retail Toilet Mushola

Lantai 3 (Mall)

Bioskop Food court Toilet Retail Mushola

Roof Top Lantai 3 (Mall)

Area bermain Garden

Page 39: laporan desain ars

Rest

aura

t

Conv

entio

n H

all

Lobby atrium

Unit Kamar

Lift(core)

Unit kamar void

Food courtsupermarket

bioskop

supermarket

void

MALL Hotel

Lantai 1 podium hotel

Lantai 2

Lantai 3

BAB IV

PERMODELAN ATAU MASSING

4.1 STUDI BENTUK DAN MASSA

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 39

retail retail

retail retail

retail retail

retail

Unit kamar Unit kamar

Page 40: laporan desain ars

Bentukkan bangunan baik dari segi denah maupun bentukan fisik

menggunakan bentukkan yang dinamis. Mengadaptasi dari bentukkan

ikon kota Surabaya yaitu Suro-Boyo dan Monumen Bambu runcing yang

dekat dengan tapak.

z

4.2 STUDI SISTEM STURKTUR DAN UTILITAS

Keuntungan dari pondasi tiang panjang adalah membutuhkan waktu yang sedikit

untuk pemasangan. Sementara untuk kerugian adalah membutuhkan alat pengangkut

khusus dan menimbulkan getaran dan kebisingan saat pemasangan

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 40

Pada podium menggunakan massa majemuk. Dikarenakan untuk pemanfaatan ruang. Dan juga memberi space bagi udara dan sinar matahari masuk ke celah-celah bangunan

Kemudian massa majemuk dibuat melengkung agar terlihat dinamis, dan sesuai dengan konsep (gaya bangunan ini berbeda dengan gaya bangunan disekitar

Massa mengalami penambahan dan pengurangan. Dan pada tengah bangunan digunakan sebagai plaza

Tipologi podium merupakan adaptasi dari bentukkan ikon kota surabaya yaitu SURO dan BOYO

Monumen Bambu Runcing sebagai landmark daerah sekitar tapak, merupakan analogi yang dipakai dalam bentukkan tower

Bentukkan tower yang semula adalah silinder kemudian mengalami pengurangan atau subtraktif. Sehingga adanya permainan ketinggian level, menunjukan daya tarik tersendiri untuk bangunan

PONDASI

ALTERNATIF 1

Bentukan semula adalah silinder

Seperti pada ujung monumen bambu yang memiliki perbedaan ketinggian,

hal serupa diaplikasikan pada bangunan tower

RIGID FRAME

Sambungan kaku digunakan antara susunan unsur linear untuk membentuk bidang vertikal dan horizontal. Bidang vertikal terdiri dari kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antar

kolom menjadi penentu pertimbangan rancangan.

Page 41: laporan desain ars

Eskalator

ALTERNATIF 2

Pondasi yang akan digunakan pada bangunan yang akan dibangunan ialah pondasi bored

pile atau pondasi strauss. Pondasi ini lebih cocok digunakan di tapak yang mempuyai

kepadatan ligkungan sekitar yang rapat. Da juga pondasi ini bila dalam proses konstruksi

tidak terlalu bising dibandingkaa dengan pondasi-pondasi yang lain.

Sistem Air Bersih

Ketersediaan air bersih merupakan hal mutlak untuk menunjang

kenyamanan bangunan sehingga harus jelas sumber pengadaannya, antara

lain: PDAM, sumur dalam, dan sistem daur ulang, atau gabungan dari ketiga

sistem tersebut. Dan cadangan air di

ground reservoir maupun di roof tank juga berkaitan dengan sistem pencegah

bahaya kebakaran

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 41

Struktur inti (core) masiv yang berfungsi mengikat

bangunan agar berlaku sebagai satu kesatuan.Inti ini

biasanya memuat sistem-sistem transportasi mekanis dan

vertikal serta manambah kekakuan bangunan.

Page 42: laporan desain ars

Udara

Fungsi dari tata udara adalah untuk mempertahankan suhu dan kelembapan dalam

ruangan dengan cara menyerap panas yang ada di dalam ruangan, terdapat dua jenis

sistem penhawaan dalam bangunan yaitu sistem penghawaan alami dan buatan

AC Split :

unit dalam ruangan mempunyai beberapa alternatif pemasangan yaitu di diding, langit-

langit,dan lantai dapat pula pada langit-langit di tengah ruangan

AC Central

merupakan sistem tata udara langsung ,dalam sistem ini refigeren yang di

gunakan bukan freon tetapi air es dengan suhu sekitar 5°, sistem ini biasa di gunakan di

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 42

Setiap 5000 m2 per lantai pada

bangunan mall disediakan satu eskalator

beralur ganda (untuk dua orang berdiri

bersamaan pada satu anak tangga) dengan

lebar 100 – 120 cm dengan kemiringan 30.

Tata letak eskalator yang digunakan

adalah bersilangan karena menggunakan

luasan lantai yang sedikit, efisien struktur

sehingga menghemat biaya.

Dan terdapat ramp beralur ganda

pada lantai 1 untuk mempemudah akses

kereta barang belanjaan dari supermarket.

Kemiringan ramp sebesar 15 dengan

kecepatan 0,60 – 1,33 m/s.

Page 43: laporan desain ars

kantor dan mal. Terdiri dari satu mesin utama yang kemudian disalurkan kesetiap

ruangan melalui saluran udara (duckting) dengan tingkat suhu udara yang di atur dari

pusat SIRKULASI DARURAT

Fungsi sistem keluar baik berupa tangga kebakaran maupun pintu darurat

dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni / pengguna bangunan untuk dapat

mencapai tempat yang aman dengan selamat pada situasi darurat, pendekatan tangga

darurat pada dasarnya sama, yaitu memberikan kemudahan bagi penghuni / pengguna

bangunan untuk dapat selamat ke tempat yang aman.

persyaratan tangga darurat khususnya yang terkait denga kemiringan tangga,

jarak pintu dengan anak tangga,tinggi pegangan tangga, dan lebar serta ketinggian anak

tangga,.

TANGGA DAN LIFT KEBAKARAN

.

5.3 STUDI FASADE DAN ZONASI

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 43

Menggunakan material dinding

berupa kombinasi antara benton dengan

kaca. Sesuai dengan pertimbangan yang

menyesuaikan bukaan dan pertimbangan

Pada lantai bagian tower hunian, bukaan tidak

terlalu lebar dengan kisi-kisi yang tidak terlalu

besar mengingat kondisi pergerakan angin yang

semakin ke atas semakin kencang, salah satu

penyiasatannya dengan cara double layer façade.

Untuk lebih mengatasi intensitas cahaya yang terik pada

kota surabaya dan tentunya hal tersebut menambah

permasalahan suhu yang tinggi dan mengatasi kencangnya

angin maka penggunaan kaca double glazing.

Penggunaan sun shading pada bangunan tinggi yang

akan didesain (tower apartment) akan membantu

mengurangi intensitas cahaya.

Page 44: laporan desain ars

ZONASI

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 44

Menggunakan material dinding

berupa kombinasi antara benton dengan

kaca. Sesuai dengan pertimbangan yang

menyesuaikan bukaan dan pertimbangan

Pada podium yaitu mall dan hotel lantai

1-4 terdapat bukaan yang lebar sebagai space

pertukaran udara dan tempat masuknya sinar

matahari.

Pada bagian atas podium dipergunakan sebagai tempat

terbuka atau roof garden. Berfungsi untuk pemanfaatan

lahan untuk RTH, menjaga penghawaan ruang-ruang

dibawahnya, juga sebagai plaza.

Pada beberapa bagian atas podium pemanfaatan cahaya matahari untuk lebih menghemat energi, digunakan skylight.

Pada tapak ini ada 3 pengelompokan area yaitu publik, semi

publik, dan privat. Secara keseluruhan berdasarkan fungsinya

yaitu sebagai hunian dan sarana hiburan, maka dalam

penzoningan kebanyakan didominasi oleh area publik sebagai

sarana hiburan dan tempat berkumpulnya banyak orang, serta

private sebagai area kamar hotel. Zona semipublik hanya

berupa kantor pengelola mall dan hotel.

1

1

2

7

3

4

5

6

Page 45: laporan desain ars

BAB V

ANALISIS TEKNO EKONOMI BANGUNAN

5.1 PERHITUNGAN BIAYA PENGADAAN LAHAN

5.2

PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 45

1

Page 46: laporan desain ars

5.3 PERHITUNGAN BIAYA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN

Pendapatan

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 46

Page 47: laporan desain ars

pengeluaran

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 47

Page 48: laporan desain ars

DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 48