laporan desain ars
-
Upload
rizki-nimas-exacti -
Category
Documents
-
view
245 -
download
3
description
Transcript of laporan desain ars
BAB I
ANALISA TAPAK
1.1 ANALISA TAPAK
1.1.1 Lokasi Kawasan
Lokasi kawasan pada Kec. Genteng, Surabaya, Provinsi Jawa Timur
Tapak terletak pada Kec. Tegalsari . Luas Kecamatan yaitu km2 dari
luasSurabaya sebesar 33.306,30 km².
1.1.2 Kondisi Eksisting TapakA. Karakteristik Tapak
Tapak berada di Jln. Jendral Sudirman memiliki topografi datar , merupakan lahan yang kosong yang ditumbuhi semak belukar dan di beberapa tempat sudah terbangun bangunan.
data Tapak:
Kelurahan : Embong Kaliasin
Kecamatan : Genteng
Kotamadya :Surabaya
Propinsi : Jawa Timur
o KDB : 60%
o KLB : 4.0
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 1
o Luas Lahan : 2,1 Ha
B. Batas-batas Tapak
C. View Tapak
dari tapak ke luar
Kawasan sekitar tapak sangat potensial, di lihat dari bangunan disekelilingnya yang merupakan pusat-pusat perkantoran dan tapak berada di jantung kota Surabaya.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 2
Jln Embong Sawo
Jln Jend Sudirman
Jln Embong Gayam
Hotel mertus dan Jln. Basuki Rahmat
View tapak ke Jlan Embong Sawo
View tapak ke Monumen banbu Runcing
View tapak ke Jln Embong Gayam
View tapak ke Jalan Basuki Rahmad
226 m
119,5 m
47,7 m
D. Sirkulasi dan Pencapaian Sekitar Tapak
Pencapaian menuju tapak dapat melalui beberapa alternatif jalur
Kendaraan pada tapak ini dapat diewati oleh 3 jalur, karena itu
pencapaian dan sirkulasi menuju dan di dalam tapak sangat
diperhatikan keberadaannya sesuai dengan pertimbangan-
pertimbangan yang ada.
Dari surabaya Selatan : Jalan Jend Basuki Rahmad- Jln. Embong Wungu- Jln Jendral Sudirman
Dari Surabaya Utara: Jalan Jendral Sudirman- Jln Embong Sawo
Jalan Utama di depan tapak : jalan Raya Jendral Sudirman , Lebar : 8-9 meter , 2 lajur, dan 1 arah.
Tapak dapat dicapai dari utara, timur dan selatan. Dan sirkulasi jalan di utara dan selatan tapakmerupakan sirkulasi 1 arah sehingga kendaraan butuh untuk berputar balik.
Dalam perancangan nantinya untuk arah masuk tapak dari arah utara tapak dan keluar ke arah barat daya tapak.
Pencapaian dan sirkulasi dalam tapak menurut pelaku dan kegiatannya dapat dikelompokan menjadi:
• Pencapaian pengelola dan service ,yang mempunyai persyaratan antara lain:
• Tidak menggangu sirkulasi pengunjung dan penghuni
• Mempunyai jalur khusus
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 3
• Tersembunyi
• Pencapaian pengunjung mal ,yang mempunyai persyaratan antara lain:
• Komunikatif, mudah dipahami,mudah dilihat
• Terorientasi pada jalan utama
• Tidak menggangu arus lalu lintas sekitar
• Menurut cara pencapaiannya dapat digolongkan menjadi pencapaian sirkulasi kendaraan dan manusia
• Pertimbangan pencapaian dan sirkulasi dalam tapak yang baik terdapat kemudahan, kejelasan dan keamanan bagi pejalan kaki dan kendaraan, sehingga kedua sirkulasi itu tidak saling mengganggu. Adapun terdapat dua alternatif pola sirkulasi dan pencapaian dalam tapak:
Alternatif di dalam tapak
Alternatif1
Alternatif2
Alternatif terpilih
E. Sinar Matahari
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 4
Kelebihan:
- Jalur bagi pengelola terpisah dan tersembunyi.
- Jalur bagi pengguna hotel dan mall
terpisah
- Pencapaian sirkulasi manusia melayani
dari dua akses jalan yang berbeda
Kelemahan
Efisiensi tapak kurang
Kelebihan :
- Pencapaian sirkulasi manusia melayani
dari dua akses jalan yang berbeda
- Jalur bagi pengelola terpisah dan tersembunyi.
Kelemahan
- Jalur pengguna mall dan hotel sama
- Efisiensi tapak kurang
Kelebihan
- Jalur manusia/pejalan kaki terdapat dari dua titik jalan yang berbeda sesuai arah datangnya menuju bangunan ini
- Adanya jalur pengelola dan pengguna berbeda
- Jalur untuk pengguna mall bercabang
- Terdapat pendambahan pedetrian 2 arah di
sekitar tapak.
-
: jalur pegelola
: jalur pengunjung hotel
: jalur pengunjung mall
: jalur pedestrian
: gerbang masuk
: jalur keluar
Kota Surabaya terletak di kawasan beriklim tropis.Selain itu, Surabaya juga
terletak di daerah dataran rendah.Oleh sebab itu, suhu di wilayah ini relatif
panas.Suhu panas yang ditimbulkan dapat mengkibatkan banyak hal.Salah satunya
ialah, menyilaukan pandangan mata dan membuat suhu panas suatu ruang
tinggi.Untuk menghindari hal itu, maka dalam desain nantinya dapat menggunakan
solusi desain yang tepat. Arah datangnya sinar matahari dapat dibagi sebagai berikut:
Bagian Timur
Pada bagian ini mendapatkan intensitas matahari pagi yang cukup tinggi pada
pagi hingga menjelang siang hari
Bagian Tengah
Pada bagian tersebut dilewati oleh sinar matahari pada siang hari sehingga dapat
dimanfaatkan untuk memaksimalkan cahaya matahari dengan penggunaan
skylight.
Bagian Barat
Pada bagian ini mendapatkan sinar matahari sore yang cukup tinggi sehingga pada
bagian tersebut harus dilindungi sinar matahari sore dengan penggunaan clading
kaca yang tidak menyeluruh.
F. Angin
Angin yang berhembus di kawasan tapak tidak terlalu kencang.Ini disebabkan
karena, suhu udara yang terdapat di daerah Kota Surabaya ini sangat panas.Namun
pada saat musim hujan seperti saat ini, angin yang berhembus lumayan kencang,
karena hembusan angin muson tenggara yang datang dari Samudera Indonesia,
membawa titik-titik uap air yang dapat menyebabkan hujan.
Jika musim kemarau, akan didapat angin muson barat laut berasal dari Laut China
Selatan yang membawa angin panas. Jika disesuaikan dengan kondisi lingkungan
sekitar tapak tidak jauh berbeda dengan hembusan angin muson tenggara, hanya
berbeda pada arah panas yang ditimbulkan.Dengan adanya ruang terbuka hijau
pada kawasan ini memungkinkannya angin mengalir pada bukaan-bukaan tersebut.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 5
G. Topografi
Topografi menggambarkan karakter suatu tapak. Bentuk muka tanah (baik
dataran maupun bukit) mempengaruhi micro climate karena berpengaruh terhadap
pergerakan udara dan orientasi sinar matahari. Angin menjadi lemah di sisi lereng
yang terlindungi dan menjadi kuat pada sisi lereng atasnya. Pada malam hari,
daerah yang lebih rendah memiliki suhu yang lebih dingin dibandingkan dengan
lereng yang lebih tinggi.
Di kawasan Surabaya ini, termasuk dataran rendah.Daerah yang terdapat disini
relative datar sehingga pada kawasan tapak ini juga datar.Permukaan tanahnya agak
kering dan pada saat musim hujan, tanah sulit menyerap air, sehingga air sering
meluap hingga kejalan-jalan disekitarnya.
F. kebisingan
Kebisingan disekitar tapak mayoritas bersumber dari jalan Jend. Supratman dan
Jln Basuki Rahmat yang merupakan jalan arteri sekunder dan selalu dipenuhi lalu lalang
kendaraan. Namun di bagian timur terdapat vegetasi yang dapat meredam kebisingan.
H. Vegetasi
Pada intinya vegetasi yang terdapat di daerah tapak adalah pepohonan yang
rimbun.Di sekitar jalan sudah cukup rindang dan hijau. Namun itu belum cukup
mengatasi suhu panas kota Surabaya.
Untuk vegetasi yang terdapat di dalam tapak, berupa semak belukar yang berfungsi
sebagai penutup tanah.Di dalam tapak ini, tidak terdapat pohon tinggi yang ditanam,
sehingga radiasi panas matahari tidak tersaring dengan baik.
Untuk vegetasi
yang terdapat di
dalam tapak, berupa
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 6
Ditempatkan pada jalur tanaman( minimal 1,5 m)-Percabangan 2 m di atas tanah.-Bentuk percabangan batang tidak merunduk.-Bermassa daun padat.-Ditanam secara berbaris.Contoh:Kiara Payung (Filicium decipiens)Tanjung (Mimusops elengi) Angsana (Ptherocarphus indicus)
Peneduh
semak belukar yang berfungsi sebagai penutup tanah.Di dalam tapak ini, tidak terdapat
pohon tinggi yang ditanam, sehingga radiasi panas matahari tidak tersaring dengan baik.
Pohon-pohon peneduh merupakan potensi tanaman hijau yang tetap
dipertahankan nantinya pada tapak.
Pada area sekitar hotel, penggunaan dan pemanfaatan vegetasi lebih
dimanfaatkan. Pada perancangan, nantinya menggunakan atap podium sebagai roof
garden guna pemanfaatan lahan dan vegetasi.
Pada bagian timur tapak, penanaman vegetasi diperbanyak karena angin kencang datangnya dari bagian timur tenggara dan timur laut.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 7
Terdiri dari pohon, perdu/ semak.Memiliki ketahanan tinggi terhadap pengaruh udara.Jarak tanam rapat.Bermassa daun padat.Angsana (Ptherocarphus indicus)Akasia daun besar (Accasia mangium)Oleander (Nerium oleander) Bogenvil (Bougenvillea Sp)Teh-tehan pangkas (Acalypha sp)
Penyerap Polusi Udara
: tamanan perdu sebagai penyaring polusi dan kebisingan
Titik pohon besar berguna untuk menyaring udara, kebisingan dan pemecah angin
Bunga bunga sebagai penambah nilai estetika dan keindahan
1.2 ANALISA FUNGSI BANGUNAN SEKITAR
1.2.1 Analisa Fungsi Bangunan Sekitar (kontekstual)
Bangunan disekitar tapak merupakan bangunan-bangunan yang berada pada area yang sangat potensial untuk perdagangan dan jasa.
Perkantoran
Pertokoan
Sekolah
Mall
Dan beberapa hotel
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 8
Pohon Cordia
Pohon Magnolia
1.2.2 Analisa Fungsi Massa Sekitar
Karakter massa bangunan pada lingkungan tapak memiliki gaya yang hampir sama, yaitu bentukan yang simetris dan persegi. Secara keseluruhan massa bangunan sekitar seragam yaitu persegi, walaupun ada beberapa bangunan yang memiliki massa dengan variasi dari bentukan persegi.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 9
: area perkantoran
: area pertokoan
: area perdagangan jasa
: tapak
Bangunan penyedia jasa yang terdapat pada lingkungan tapak memiliki bentukan utama yaitu persegi dengan gaya minimalis morderen
Bangunan perkantoran yang paling mendominasi area sekitar tapak. memiliki bentukan dasar kubus dengan mengalami adiktif dan subtraktif bentuk. Terdiri dari bangunan lama (dulunya digunakan sebagai rumah tinggal) dan beberapa bangunan minimalis.
Analisa
1.2.3 Analisa Fungsi Bangunan pada Tapak
Pada perencanaan tata guna lahan dan pembangunan, tapak digunakan sebagai area perkembangan perdagangan dan jasa.
Maka fungsi bangunan pada tapak akan dipergunakan sebagai :
Hotel
Sebagai fungsi utama dari bangunan mixed use
Dan sebagai pemenuh kebutuhan akan tempat tinggal
sementara
Mall
Sebagai fasilitas penunjang dari bangunan dan tempat untuk memenuhi kebutuhan yang lai
Plasa
Juga sebagai fasilitas penunjang yang memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial , tempat berekreasi dan refreshing dari kedua fungsi bangunan tersebut.
1.2.4 Analisa Fungsi dan Massa
Bentukan dasar bangunan mixed use ini di pengaruhi oleh:
• Konsep yang akan diangkat
• Efisiensi lahan dan penyesuaian terhadap tapak
• Karakter visual yang akan menggambarkan fungsi bangunan dan yang
mempengaruhi bangunan lain.
• Kemudahan sirkulasi dan pecapaian
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 10
Bangunan hotel disekitar tapak memiliki bentukan yang seragam dengan bengunan sekitarnya hanya saja mengalami transformasi bentuk menjadi persegi panjang
Bentukan persegi (podium) diambil sebagai bentukkan utama fasade bangunan yang kemudian di komp0sisikan dengan bentukan lingkaran (hotel).
Namun bangunan akan mengalami transformasi substraktif yang menambahkan kombinasi bentukan dasar persegi ke bentukan yang lebih dinamis.
1.2.5 Analisa Fungsi Massa Bangunan
Pada proses ini bentukkan
massa tunggal dibagi
menjadi massa majemuk agar
dapat mengatasi kekurangan-
kekurangan pada proses 1.
Menggunakan bentukan yang tidak monoton melalui pertimbangan dengan
memberi celah bagi sinar matahari dan sirkulasi udara yang masuk ke dalam
bangunan.
Kurangnya ruang terbuka pada lahan bisa di siasati dengan adanya space
diantara kedua massa yang digunakan sebagai lewatnya sinar matahari dan angin,
bisa juga digunakan sebagai ruang terbuka
1.3 ANALISA KESESUAIAN VISUAL BANGUNAN SEKITAR
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 11
Area perdagangan dan jasa
area ini di dominasi oleh ruko-ruko dan bangunan penyedia layanan jasa seperti bank dll ini memiliki gaya bangunan modern dan minimalis
Perkantoran
Bangunan perkantoran di Jln Embong gayam didominasi oleh bangunan-bangunan lama yang dulunya berfungsi sebagai rumah tinggal. Sementara di Jln Embong Sawo bangunan perkantoran memiliki ciri dan karakteristk yang sama yaitu ciri bangunan minimalis dan diselingi beberapa ruko yang bergaya serupa
Menggabungkan persegi dengan bentukan lengkung dengan bermaksud untuk memberikan fasade yang berbeda dari fasade bangunan sekitarnya.
Proses 1
Kelebihan
Merupakan massa Tunggal Pemanfaatan luas lahan bisa
maksimal Sirkulasi dan zoning teratur dan
teroganisir
Kekurangan
Terkesan bangunan massive
Cahaya dan sirkulasi udara
dalam bangunan sulit
Kurang ruang terbuka
Proses 2
1.4 ANALISA SITE ENGINEERING
1.4.1 Drainase
Drainase atau saluran pembuangan
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 12
Perhotelan
Pada titik-titik ini bangunan yang digunakan sebagai hotel memiliki ciri bangunan yang pembangunannya mengarah vertikal , moderen dan minimalis. Diperkirakan memiliki tinggi sekitar 15-20 lantai
Tipologi bangunan adalah kontras dengan fasade bangunan sekitar dan menghilangkan kesan
kemonotonan dari fasade minimalis dengan
menghadirkan sesuatu yang baru pada tampilan
bangunan. Serta penggunaan unsur-unsur lengkung
menjadi bagian yang paling mencolok.
Membangun bangunan minimal 10 meter dari jalan raya .
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perencanaan tapak. Ruang luar suatu tapak yang telah dirancang dengan baik, apabila terdapat bagian dari tapak yang tergenang air akan menyebabkan rancangan menjadi tidak sempurna. Genangan air yang tidak terencana menyebabkan efek visual yan kurang baik, selain itu dapat merusak konstruksi perkerasan. Bila genangan air terjadi pada tanah permukaan lunak atau bidang alas rerumputan, mengakibatkan rumput menjadi rusak dan mati, demikian pula dengan tanaman hias. Pengadaan saluran air pada tapak yang dirancang sangat mutlak dipikirkan
1.4.2 Keamanan
keamanan pada daerah ini sudah cukup terjamin, karena keamanan
disini tidak hanya terhadap tindak kejahatan tetapi juga keamanan
konstruksi.Untuk keaman konstruksi di sekitar tapak relative aman karena
kondisi tanah stabil dan keras.Pemilihan jenis pondasi yang tepat untuk
bangunan tinggi juga diperlukan.Selain itu juga dengan adanya lampu jalan
di ruas jalan utama dapat mendukung keamanan dalam berkendara malam
hari.
2.4.3 Kebersihan
Kawasan di sekitar tapak ini sangat
bersih, karena terdapat tempat sampah yang
diletakkan di pinggir-pinggir jalan trotoar.Selain
itu, setiap hari petugas TPA juga selalu membersihkan area sekitar agar
area ini terlihat bersih dan nyaman.
1.4.4 Fasilitas di Sekitar Tapak
Fasilitas yang paling terlihat adalah supermall Pakuwon yang dapat
menunjang daerah sekitarnya, selain itu juga terdapat tempat makan (Mc.
D) dan bangunan pendidikan (SMAK Petra I).Selain itu juga terdapat tempat
penginapan yaitu sebuah apartemen yang letaknya tidak jauh dari kawasan
tapak.
1.4.5 Kualitas Udara
Keadaan sekitar tapak yaitu jalan raya yang selalu
dipadati dengan aktivitas kendaraan bermotor. Pada
bagian selatan tapak merupakan jalan raya yang aktif.
Oleh sebab itu, terjadi polusi yang besar di daerah tapak.
Tetapi adanya vegetasi pada sekitar tapak yang juga
merupakan batas antara jalan raya dan tapak mengambil
peranan penting dalam menetralisir polusi yang terjadi, sehingga udara
yang masuk ke tapak merupakan udara hasil filterisasi dari vegetasi yang
ada di sekitar tapak.
1.4.6 Penerangan
Lokasi, bentuk dan orientasi sebuah bangunan serta ruang-ruangnya
harus memanfaatkan potensi termal, higienis, dan psikologis dari sinar
matahari. Meskipun demikian, radiasi sinar matahari tidak selalu
bermanfaat, tergantung pada letak dan iklim lahan. Tujuan utama dalam
merancang bangunan adalah mempertahankan keseimbangan antara
periode kelebihan panas dimana radiasi matahari ahrus dihindari.
Sedikitnya penghalang pada bagian timur tapak, memungkinkan
lokasi tapak mendapat penyinaran matahari langsung. Dibagian lain tapak,
tidak terdapat bangunan tinggi yang dapat menghalangi sinar matahari
langsung.
Pencahayaan buatan di sekitar tapak sudah mencukupi mengingat
kawasan tapak langsung berbatasan dengan jalan raya antar kota. Selain itu
tapak juga dekat dengan pusat kota sehingga pencahayaan buatan yang
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 13
cukup sangat diperlukan mengingat jalan ini cukup ramai dilewati kendraan
bermotor.
BAB II
ANALISA SISTEM BANGUNAN
2.1 ANALISA SISTEM STRUKTUR
“Fungsi utama pada suatu sistem struktur bangunan adalah memikul secara
aman dan efektif beban yang bekerja pada bangunan serta menyalurkannya ke
bawah melalui pondasi”
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa,dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanahkeras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayubesi/kayu ulin, baja,dan beton bertulang.
a. Pondasi Tiang Pancang Kayu
Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumahpanggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumahnelayan di tepi pantai.
b. Pondasi Tiang Pancang Beton
Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunantinggi (high risebuilding). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :
1) Melakukan test “ boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras dan klasifikasipanjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan
2) Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.3)Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancangbeton cor di tempat dan tiang pancang beton sistem fabrikasi.
c. Pondasi tiang pancang beton cor ditempat
Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :
1) Melakukan pemboran tanah sesuai kedalamn yang ditentukan dengan memasukkanbesi tulangan beton.
2) Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.3) Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem
dipompakandan desakan/tekanan.4) Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan
tanah
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 14
d. Pondasi tiang pancang beton sistem fabrikasi
Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton bertulang telahmenemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi.
Cetakan-cetakan pondasi denganbeberapa variasi diameter tiang pancang dan panjang tiang pancang dibuat dalam pabrikdengan sistem Beton Pra-Tekan”Pondasi pemasangan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi, sebagai berikut :
1) Dilakukan pengeboran sambil memancangkan tiang pondasi bagian per-bagian.Kedalaman pengeboran sampai dengan batas kedalaman tanah keras yang dapatdilihat secara otomatis dari mesin tiang pancang.
2) Kemudian setiap bagian tertentu dilakukan penyambungan dengan plat baja yangtelah dilengkapi dengan “joint” atau ulir penyambungan.
Pondasi Tiang Bor
Kelebihan
• Tidak menimbulkan kebisingan
• Diameter lebih besar sehingga daya dukung tiap tiang lebih besar
• Cocok untuk segala jenis tanah
Kekurangan
• Pekerjaan lama
• Biaya lebih besar
Kedalaman alat bor terbatas
Berdasarkan jenisnya high rise building, sistem kontruksi dan strukstur akan
sangat berpengaruh. Selain itu juga dengan tipe tersebut bangunan memiliki
sistem konstruksi tertentu, sistem yang akan digunakan nantinya adalah sistem
yang sangat umum digunakan adalah sistem rigid frame, dikombinasikan dengan
sistem struktur kantilever pada bagian tertentunya. Sistem ini digunakan karena
memebuat bangunan lebih kokoh dan sesuai dengan fungsinya unit apartement
yang tipikal maka akan lebih gampang menggunakan sistem dengan
menggunakan modular-modular. Tidak jarang dalam pembangunan bangunann
bertingkat tinggi perhitungan struktur konstruksinya jauh lebih penting dari pada
mengejar bentukannya, karea itu selama ini kita lebih sering menemukan
bangunan tinggi dengan sistem modular dan tipikal dengan pentukan yang
cenderung monoton, dan bentuk-bentuk yang kaku seperti persegi.Selain itu yang
harus ada di bangunan tingkat tinggi seperti ini adalah core yang berfungsi sebagai
dinding pemikul secara kontruksi, berupa dingding massif yang menjadi kolom
dari sebuah bangunan.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 15
Struktur Rangka Ruang
Sistem rangka ruang dikembangkan dari sistem struktur rangka batang denganpenambahan rangka batang kearah tiga dimensinya . Struktur rangka ruang adalah komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri sendiri, memikul gayatekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu sama lain dengan sistem tiga dimensiatau ruang. Bentuk rangka ruang dikembangkan dari pola grid dua lapis (doubel-layer grids),dengan batang-batang yang
menghubungkan titik-titik grid secara tiga dimensional.Elemen dasar pembentuk struktur rangka ini adalah:
• Rangka batang bidang
• Piramid dengan dasar segiempat membentuk oktahedron
• Piramid dengan dasar segitiga membentuk tetrahedron
Struktur Permukaan Bidang
Struktur permukaan bidang termasuk juga struktur form-active biasanya digunakan pada keadaan khusus dengan persyaratan struktur dengan tingkat efisiensi yang tinggi.Struktur-struktur permukaan bidang pada umumnya menggunakan material-material khusus
yang dapat mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dengan ketebalan yang minimum. Beberapa jenis struktur ini antara lain
2. 2 UTILITAS
Sumber Energi Listrik
Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik
adalah:
1) Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 16
2) Sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena
catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan
distribusi.
Sistem Penghawaan
Suatu bangunan hemat energi dikatakan hemat energi ketika dapat
memanfaatkan energi secara optimal, baik energi yang alami maupun yang buatan,
sehingga dalam bangunan ini menggunakan 2 sistem penghawaan :
1. Penghawaan alami
Penggunaan sistem penghawaan
alami masih diterapkan dalam bangunan
untuk mengurangi penggunaan
penghawaan buatan.
2. Penghawaan buatan
Sistem penghawaan buatan digunakan karena tidak memungkinkan
penggunaan penghawaan alami pada daerah tertentu, seperti : hunian, karena
aliran udara yang terlalu kencang, bentang yang terlalu lebar, sehingga aliran
udara alami tidak menjangkau seluruh ruangan. Penghawaan buatan terbagi
menjadi dua yaitu AC Split dan AC Sentral.
Sistem Plambing
Pada bangunan apartemen, sanitasi merupakan suatu usaha untuk
memberikan fasilitas di dalam ruang-ruang atau tiap unit kamar untuk mencapai
kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.Usaha ini harus ditunjang oleh
adanya penyediaan air bersih yang cukup dan pembuangan air kotoran yang
lancar.Tentunya hal tersebut memerlukan sistem pemipaan yang baik pada
bangunan tinggi.Selain untuk mengalirkan air bersih dan membuang air kotor,
instalasi pipa pada bangunan juga digunakan untuk mengalirkan air es untuk
keperluan tata udara serta mengalirkan air untuk keperluan pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran.
Bahaya kebakaran perlu diantisipasi berkaitan dengan keamanan bangunan
dan penghuni. Hal yang perlu dicermati adalah penentuan jarak bangunan, sistem
blok bangunan, dan sistem isolasi api antar bangunan. Untuk perlengkapan
pencegahan kebakaran, terdapat sistem informasi awal (detector dan alarm) serta
sistem pemadam api. Untuk perkantoran atau bangunan lain yang besar atau
berlantai banyak, biasanya menggunakan sistem pemadam kebakaran secara
otomatis dengan deteksi panas atau asap. Pada umumnya gedung bertingkat
menggunakan sistem sprinkler dengan Wet Riser System. Untuk ruang-ruang
tertentu seperti: ruang genset, ruang panel, dan ruang-ruang elektronik (seperti:
IT room, ruang penyimpanan film di stasiun televisi, dan lain-lain) menggunakan
Fire Gas System.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 17
Jaringan Kabel Telepon (Komunikasi) dan Komputer
a. Instalasi Listrik
1. Jenis–jenis listrik dan saluran tenaga listrik
Arus searah : arah aliran listrik tidak berubah, tegangan yang searah,
dari kutub yang satu ke kutub yang lain,seperti arus listrik pada aki atau
sel surya.
Arus bolak–balik : arus listrik yang tegangan dan arahnya berganti- ganti
secara berkala. Pada listrik biasanya arus bolak–balik dipilih frekuensi 50
Hz., berbentuk sinus.
b. Instalasi Telepon
Pekerjaan Telepon biasanya dibagi menjadi dua bagian:
1. Instalasimencakup area dari titik pesawat cabang (extention) sampai panel utama.
2. Peralatan Utama+Programming, dalam pekerjaan telepon, yang termasuk dalam
peralatan utama adalah MDF telepon, PABX, instalasi MDF ke PABX,
Programming, dan beberapa pekerjaan lain yangberhubungan.
Sistem Penangkal Petir
Prinsip dasar dari sistem penangkal petir adalah menyedialan jalur menerus dari
logam yang menyalurkan petir kedalam tanah pada saat terjadi sambaran petir ke
bangunan, penangkal petir adalah penghantar-penghantar diatas atap yang
berupa elektroda logam yang di pasang tegak dan elektroda yang di pasang
mendatar. Tiang-tiang dari logam dan logam lainnya dapat dimanfaatkan sebagai
penamgkal petir, penangkal petir biasanya terdiri dari tiang pendek dan kepala
penangkap petir. Dua jenis penangkal petir yang umum di gunakan adalah
• Penangkal petir sistem Thomas
Mempunyai jangkauan perkindungan bangunan yang lebih luas dengan tiang
penangkal petir dan sistem pengebumiannya
• Penangkal petir sistem prevectron
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 18
Mirip dengan sistem thomas denga area perlindungan yang berbentuk
paraboloid
Sistem CCTV dan Keamanan Ruangan
Bangunan tinggi (high rise building) tentu memerlukan
pemantauan yang intensif demi keselamatan bangunan. Maka
untuk mengurangi bahaya yang mengancam bangunan, dapat
diterapkan peralatan khusus seperti alat pengawas otomatis
berupa CCTV (Close Circuit Television) dan monitoring peralatan
Mechanical & Electrical secara terpusat berupa Building
Automation System (BAS). Peralatan keamanan tersebut tidak
hanya untuk kepentingan satu bangunan saja, tetapi juga dapat
berguna untuk keamanan lingkungan.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 19
2.2 ANALISA SISTEM SIRKULASI DAN TRANSPORTASI
Pada sisterm sirkulasi dan transportasi di dalam bangunan diusahakan
menggunakan cara-cara yang dapat menghemat energi baik ke arah horizontal dan
vertikal. Mulai dari sistem sirkulasi, listrik, drainase, dll.
Sirkulasi bagi pelaku dalam bangunan ini nantinya dibagi menjadi tiga, yaitu
Jalur bagi pengunjung hotel
Jalur bagi pengunjung mall
Jalur bagi pengelola bangunan
Sirkulasi Horizontal
Dari penggabungan ke dua jenis sikulasi ini, dengan bangunan yang memiliki
bentukan bangunan yang tidak biasa akan lebih cocok diterapkan.
Sirkulasi Vertikal
Pada bangunan multifungsi, dengan fungsi utamanya sebagai Hotel yang
diperkirakan memiliki 20 lantai atau lebih, maka memerlukan alat pembantu
sirkulasi selain tangga, yaitu lift, travator, eskalator dan dumbwaiter.
Lift merupakan mesin transportasi vertical pada bangunan yang memberikan kemudahan dan kecepatan mobilisasi pengguna bangunan, saat ini terdapat dua jenis lift yang umum digunakan yaitu lift dengan dongkrak hodrolik (hydraulic lift) dan lift dengan motor penggerak (traction lift). Ruang luncur lift ditentukan dari konfigurasi tata letak lift dengan jumlah maksimal empat buah dalam satu deret.
Sumber: google.com)
Eskalator
Pada bangunan di tapak nantinya akan menggunakan eskalator sebagai alat
transportasi antar lantai dan paling banyak digunakan pada Mall sebagai podium.
Berdasarkan jenis eskalator dibagi menjadi dua, yaitu:
eskalator dengan jalur tunggal (untuk satu orang berdiri, dengan lebar 60-
81 cm)
eskalator dengan jalur ganda (untuk dua orang berdiri dalam satu anak
tangga, dengan lebar 100-120 cm)
dengan kemiringan maksimal kedua jenis eskalator ini adalah 350dan
ketinggian maksimal adalah 20 meter.
o Sepasang eskalator beralur tunggal cocok untuk luas
lantai 10.000 m2
o Sepasang eskalator beralur ganda cocok untuk luas lantai
20.000 m2
Sirkulasi Darurat
Fungsi sistem keluar baik berupa tangga
kebakaran maupun pintu darurat dimaksudkan untuk
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 20
memberikan akses bagi penghuni /pengguna bangunan untuk dapat
mencapai tempat yang aman dengan selamat pada situasi darurat,
pendekatan tangga darurat pada dasarnya sama yaitu, memberikan
kemudahan bagi penghuni/pengguna bangunan untuk dapat selamat ke
tempat yang aman.
2.2 PENGOLAHAN FASADE TERHADAP IKLIM
Selubung bangunan
Salah satu metode perancangan disain hemat energi pada bangunan adalah
dengan metode perancangan pasif yaitu menggunakan penyelesaian arsitektural
dalam menyikapi permasalahan yang timbul, penggunaan selubung bangunan
sebagai sunshading, penghambat kebisingan dan penyejuk udara merupakan
salah satu upaya aplikasi perancangan pasif pada bangunan mixed used ini selain
sebagai ,selain itu penerapan selubung bangunan juga dapat menjadi media
promosi yaitu sebagai panel iklan untuk merek dagang. Tingkat efektifitas dari
selubung bangunan sangat terpengaruh dari jenis dan orientasinya
Salah satu komponen yang terpenting dalam pengolahan fasade adalah
bagaimana cara memanfaatkan material yang sesuai dengan keadaan alam dan
lingkungan sekitar. Pertimbangan fasade sesuai dengan karakteristik daerah tropis
dan ketanggapan terhadap iklim dan lingkungan sekitar. Sbeberapa cara yaitu
dengan memperhatikan pengolahan fasade dari segi penggunaan material,
selubung bangunan, bukaan dan lain-lain
Material
Keramik
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 21
Kelebihan
• Ekonomis
• Pilihan bervariatif
• Mudah didapatkan
Kelemahan
• Mudah pecah
MARMER
Kelebihan
• Kedap suara
• Elegan
• Kuat
Kelemahan
• Mahal
• Perawatan sulit
KelebihanTahan cuacaElegan KuatKelamahanMahalSulit didapatka
Bukaan
Bukaan dimaksimalkan untuk menghasilkan pencayaan yang alami dan menciptakan
penghematan energi pada bangunan sesuai dengan iklim tropis di daerah ini. Jenis kaca
yang baik adalah multiple skin façade dengan breathing skin façade atau biasa disebut
dengan intelegent glass atau kaca pintar.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 22
MARMER
Kelebihan
• Kedap suara
• Elegan
• Kuat
Kelemahan
• Mahal
• Perawatan sulit
Cat
Banyak pilihan selain itu harganya bisa di jangkau
BATA RINGAN
Kelebihan
• Ringan
• Pemasangan cepat
• Hemat semen
Kekurangan
• Tidak terlalu kuat
• Mahal
2.4 PENGOLAHAN VIEW DAN ORIENTASI
Arah pergerakan matahari
sangat berpengaruh pada orientasi bangunan dan peletakkan bukaan bangunan. Untuk
mendapatkan dan mengatur sinar alami yang cukup serta mengurangi radiasi matahari
yang berlebihan. Pada tapak matahari yang terbit dari timur ke barat, nantinya akan
mempengaruhi pencahayaan pada sekitar jika bangunan diletakkan ditengah atau dekat
dengan lahan permukiman
(pada barat daya dan barat).
Selain itu hal yang mempengaruhi orientasi adalah arah angin Angin yang
berhembus di kawasan tapak tidak terlalu kencang.Ini disebabkan karena, suhu
udara yang terdapat di daerah Kota Surabaya ini sangat panas.Namun pada saat
musim hujan seperti saat ini, angin yang berhembus lumayan kencang.
Sementara view yang paling bagus dari dalam ke luar tapak adalah arah
timur dimana terletak Monumen Bambu dengan area hijau serta pada arah timur
laut hingga timur tenggara membentang sungai brantas.
Dari analisa tersebut maka
pada perancangan bangunan nantinya menentukan orientasi pada bangunan ini
membiarkan sisi podium pada bangunan terkena cahaya matahari untuk
memaksimalkan cahaya masuk lewat sisi bangunan dan semua bangunan mendapatkan
sinar matahari secara merata.
Untuk view sendiri, arah bangunan di arahkan menghadap depan tapak atau
bagian timur tenggara yang mengarah ke arah Jln. Raya Jend. Sudirman dan
mendapatkan view kota Surabaya itu sendiri
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 23
Mall
Plasa
Hotel
BAB III
ANALISIS FUNGSI BANGUNAN
3.1 ANALISA HIRARKI FUNGSI BANGUNAN
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 24
Hirarki vertikal digunakan sebagai area unit hotel
dari bangunan mixed use ini. Pada hirarki ini
mengalami perbedaan kedudukan beserta
ketinggian dari hirarki lain yang besifat horizontal.
Hirarki ini bersifat privat dan hanya bisa di akses
oleh tamu hotel itu sendiri
UNIT KAMAR HOTEL
PODIUM HOTEL
Hirarki Horizontal digunakan sebagai area yang bersifat publik yang bisa diakses oleh masyarakat umum. Diperuntukan bagi area mall dan podium yang memberikan kesan penyeimbang hirarki vertikal. Hirarki horizontal memberikan proses pengalaman ruang pada manusia yang masuk melalui entrance dan mengarahkan ke arah hirarki vertikal. PLASA
MALL
HOTEL
3.2 PROGRAM AKTIVITAS DAN FASILITAS
Analisa kebutuhan ruang diperlukan untuk mengukur seberapa
penting ruangan tersebut terhadap fungsi-fungsi pada bangunan Hotel dan
Mall. Setelah menganalisa jenis-jenis kebutuhan barulah dapat disimpulkan
ruangan apa sajakah yang diperlukan dan berapa besaran ruang yang sesuai
kapasitas standar yang telah ada.
Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan mixed used building ini
secara garis besar dibagi kedalam 5 macam :
• Pengunjung mall: berbelanja, rekreasi
• Pedagang(karyawan) : Berdagang
• Tamu Hotel : Beristirahat dan berefreshing
• Pengunjung hotel : pebisnis yang memerlukan tempat pertemuan
• Pengelola Bangunan : Mengelola pengoperasian bangunan
Analisa fungsi ruang
NO FUNGSI ZONA BERDASARKAN KOMPARASI
1 PRIMER
Hunian
Publik Tempat berinteraksi antara tamu hotel dalam 1 unit hotel dengan orang lain tanpa menggangu aktivitas
satu sama lain.
Semi Privat Tempat berinteraksi dengan relasi atau dengan kerabat.
Tempat untuk bersantai.
Tempat untuk makan bersama.
Privat Tempat untuk tidur.
Tempat untuk bekerja/belajar.
Tempat untuk membersihkan diri dan membuang hajat.
Tempat untuk memasak dan menyimpan makanan.
2 SEKUNDER (Kantor,
Tempat Usaha, Fasilitasi)
Publik Tempat mencari informasi dan menunggu.
Tempat bertemu relasi atau kerabat tamu hotel
Semi Privat Tempat bertemu relasi atau kerabat
Tempat melaksanakan pertemuan atau rapat
Tempat administrasi dan pengelolaan.
Tempat jual beli barang dan jasa
Service Toilet
Tempat untuk menyimpan perkakas.
Tempat untuk utilitas.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 25
3 TERSIER
(Ruang Luar)
Publik Tempat berinteraksi dengan masyarakat luas.
Tempat memarkir kendaraan untuk tamu.
Semi Privat Tempat memarkir kendaraan untuk pegawai/karyawan.
Tempat untuk bersantai.
Privat Tempat memarkir kendaraan untuk penghuni.
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 26
Analisa Kegiatan Tamu Pengguna Kamar Hotel
Analisa Karyawan Administrasi Hotel
KEBUTUHAN RUANG BERDASARKAN AKTIVITAS
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 27
Fasilitas Mall
Hall Retail tenant ( restaurant, cafe, toko-toko) Anchor tenant ( departemen store, supermarket, bioskop, food court) Fasilitas umum ( informasi, toilet, mushola, smoking area) Wahana hiburan Ruang terbuka Citywalk atau roof garden
Fasilitas hotel
Fasilitas umum seperti lobby, hall, toilet, mushola Fasilitas Pendukung ( ball room, restaurant, meeting room,convention, minimarket, garden,
swimming pool, area bermain, salon dan spa, apotek) Unit Hunian
HOTEL
Tamu Pengguna Kamar
Fungsi kegiatan Ruang
Hunian Tidur, istirahat, nonton tv Kamar Tidur
Mandi, buang air, sikat gigi Kamar mandi
Bekerja sendiri Kamar tidur
Rapat/ meeting Meeting Room
Makan dan minum Kamar/ restaurant/coffe shop
Bertemu relasi atau kerabat Lobby, coffe shop, restaurant
Mengurus administrasi Receptionist, lobby
olahraga Kolam renang, area bermain, gym
Memarkir kendaraan Ruang parkir
Tamu Non Pengguna KamarFungsi Kegiatan Ruang
Mencari Informasi, menunggu Lobby, receptionistBertemu relasi/ kerabat Lobby, coffe shop, restauranRapat/ meeting MeetingBuang air ToiletMakan dan minum Restaurant, coffe shopMemarkir kendaraan Ruang parkirsholat musshola
Karyawan Pengelola Administrasi Hotel Bekerja/ mengurus administrasi Kantor administrasi, back officeMelayani administrasi tamu Receptionist, front officeMinum dan makan Patry, ruang karyawansholat MusholaRapat koordinasi Ruang rapatBuang air Toilet karyawanparkir Ruang parkir
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 28
Karyawan Pelayan Hotel (servis)Membersihkan bangunan, menyimpan alat kebersihan Ruang janitorMembersihkan kamarMembuat makanan DapurMengantar makanan/mengambil piring Jalur servis, lift barangMembuang sampahMengantar barang/koper Jalur seris, lift barangMenyimpan perlengkapan kamar LinenOprasional bangunan MEBuang air Toilet karyawanMengganti pakaian/seragam Ruang karyawanIstirahat, makan,minum Ruang karyawan, pantryMencuci oakaian laundryLoading/unloading Loading dockPencatatan barang Kantor penerima barangPengontrolan keamanan SecurityMenyimpan perlengkapan balroom Gudang ballroomMenimpan persediaan F&B Gudang F&BGanti pakaian, menyimpan barang Loker karyawanMemasak, membuat minum dapurparkir Ruang parkir
Restaurant Memasak, membuat minuman Dapur Melayani tamu, tamu makan Ruang makanMenyimpan bahan makanan F&B roomMencuci piring DapurBerganti seragam Ruang karyawanistirahat Ruang karyawansholat MusholaBuang air Toiletparkir Ruang parkir
Mall
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 29
Kegiatan Pengguna Fasilitas Kegiatan Sifat Kebutuhan Ruang
Jalan-jalan, Melihat pameran, menelpon, sanitasi, Mencari informasi, Berkumpul dan Beristirahat
Pengunjung Mall, plaza (fasilitas umum) Publik Ruang Informasi, ruang pamer, telepon umum, toilet, koridor, tempat istirahat
Transaksi jual-beli, Melayani pembeli, Menyimpan barang, Menata barang
PedagangPengunjung
Unit-unit toko(retail tenat)
semipublik Ruang display, kasir, gudang, fitting room
Menggunakan jasa,Menawarkan jasa
Pengunjung Pedagang
Unit-unit pedagang jasa(retail tenant)
Semi publik Tailor, Bank, Travel biro, salon, Atm arcade
Ibadah Pengunjung dan pedagang Mushola (fasilitas umum) publik Musholla, smoking area
Berbisnis, Meeting, rapat Pengunjung Bisnis center(anchor)
Private Lobby, meeting room
Menunggu, Melihat-lihat, membeli tiket, menonon, sanitasi, menjual makanan, mengelola administrasi
Pengunjung Bioskop center(anchor)
Semi publik Lobby, loket, auditorium, tiket, loket, ruang proyektor, cafeteria, toilet
Memesan makanan dan minuman, Membayar makanan, Melayani pengunjung, Menyiapkan pesanan
Pengunjung Food court (anchor tenant)Cafe dan restaurant (retail tenant
Semipublik Counter, pemesanan makanan, ruang makan, kasir, koridor, ruang admin
3.3 PROGRAM RUANG
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 30
HOTEL
Program Ruang Standart Ruang Sumber Kapasitas Kebutuhan Ruang Program RuangStandart Room 26 m² (min) PRUPH 170 kamar 30m²x 170= 5100m²
- Kamar Tidur- WC / KM- Pantry- Balkon / Ruang Santai
Deluxe Room 52 m² PRUPH 20 kmr 52m² x 20 =1040m²- Ruang Tamu- Kamar Tidur- KM / WC- Pantry- Ruang Makan- Balkon / ruang Santai
Suite Room 78 m² PRUPH 10 kmr 78m²x 10 = 780 m²- Foyer- Ruang Tamu- Ruang Kerja- Kamar Tidur- KM / WC- Pantry- Ruang Makan- Ruang Santai- BalkonSirkulasi 30% AD 30% x 6.920 m²=2076m² 8.992m²
Lobby 1,2 m²/kmr HMC 200kmr 1,2x200= 240m²Resepsionis 0,02m²/kmr asumsi 200 kmr 0,02x200 = 4m²Area Reservasi 0,036 HPD 200 kmr 0,036x200= 7,2m²Kasir 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 0,02x200= 4m²Area Operator Telepon 0,027 m² / kmr HPD 200 kmr 0,027x200 =5,4 m²Bellboy Station 0,03 m² / kmr HPD 200 kmr 0,03x200= 6m²Luggage 0,027 m² / kmr HPD 200 kmr 0,027x200 = 5,4 m²toilet HPD 10 unit 10x0,75= 7,5 m²Sirkulasi 30% AD 30% x 279.5 = 83,85 m² 363,35 m²
Restoran Utama - Ruang duduk 1,45 m² / kmr 200 kmr 1,45x 200= 290m² - counter 12% R.duduk 12% x 290 = 34.8 m² - pantry 23% R.duduk 23% x 290 = 66,7m² - pengunjung 1,1 m²/kmr 200 kmr 220 org - ruang makan (4 orang) 2,25m x 1,8m 220/4 (22,5x1,8) = 222,7 m² - dapur 40% R.duduk 40%x 222,7 = 89,08 m²Restoran Khusus 1 krs/ 2,5kmr 200/2,5 = 80 krs - Ruang duduk 1,9 m²/kursi 200 kmr 1,9x80 =152 m²
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 31
Food and Beverage Area
Food and Beverage Area - pengunjung luar 50% jmlh krs 200 kmr 50% x 80 krs = 40 krs1,9 x 40 = 76m²
- counter 15 % r duduk 15% x 152 = 22,8 m² - pantry 23% R.duduk 200 kmr 23%x 152 = 34,96 m² - dapur 40% R.duduk 40%x 152 = 60,8 m² Bar and Lounge 0,07m²/kmr 200 kmr 0,7 x 200 = 140 m²Coffee Shop 0,07m²/kmr 200 kmr 0,7 x 200 = 140 m² - Ruang duduk 1,3 krs/kmr 200 kmr 1,3 x 200 = 260 krs - pantry 25%luas 25% x 260 = 65 m²pool bar 0,81m²/kmr 200 kmr 200x0,81= 162Sirkulasi 30%
Kolam Renang (Dewasa 25x12,5 m² 312,5 m²dan Anak-anak) 12,5x6,25m² 78,125m²
- 5Area Bilas 1,25m²/org asumsi 10 org 10 x 1,25 = 12,5m²- Area Berjemur 25% tamu asumsi 200 org 25% x 200 = 50 m²- Area Bermain Anak 9 m²/anak AD 30 anak 30 x 9 = 270 m²- Area Locker (Pria dan Wanita) 0,36m²/org 50 org 18,65 m²- Ruang Ganti dan WC Pria 1,25m²/org 25 org 14,48 m²- Ruang Ganti dan WC Wanita 1,8m²/org 25 org 21 m²- Area Penyewaan Fasilitas
Olahraga36 m²
Sirkulasi 30% 813,1x0,3=243,9 1.057m²
LobbyConvention HallRuang PersiapanStageBack StageRuang OperatorRuang Pengelola Convention Hall
Ruang Shalat 0,6m²/ orang AD 30 org 0,6 x 30 = 18 m²Ruang Wudlu
- Laki – Laki 6m² 6 m²Perempuan 6m² 6 m² 30 m²
Front DeskRuang Tamu 0,05m²/kmr HPD 200 kmr 0,05 x 200 = 10 m²Ruang Sekretaris 1,8-2,3m²/org HPD 1 org 1 x 18= 18 m²Ruang General Manager 13,3m²/org TSS 1 org 13,3x1 = 13,3 m²Ruang Assistant Executiv 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Manager 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Akuntan 7,5-9,5m²/org HPD 200 kmr 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Manager Personalia 0,027m²/kmr HPD 200 kmr 0,027 m²Ruang Istirahat 23m² HPD 23m²
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 32
Food and Beverage AreaFasilitas Rekreasi, O
lahraga dan hiburanConvention
Mushola
Kantor Pengelola
Kantor Pengelola
Ruang Sales Manager 7,5-9,5m²/org HPD 1 org 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Public Relation 7,5-9,5m²/org HPD 8 org 7,5 x 1 = 7,5 m²Ruang Meeting 1,5-2m²/org HPD 25 org 1,5 x 25 = 37,5Ruang Komputer 0,018m²/kmr HPD 200 kmr 0,018 x 200 = 3,6 m²Ruang Arsip 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 200 x 0,02 = 4m²Toilet 7,5m²Gudang 0,027m²/kmr HPD 200 kmr 0,027 x 200 = 5,4 m²Sirkulasi 30% AD 159,8 m² 159,82 x 30% = 47,94 m² 207,76 m²
Ruang Personal Manager 0,03 m²/kmr HPD 200 kmr 0,03x 200 = 6 m²Ruang Interview 0,02 m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²Ruang Training 0,04 m²/kmr HPD 200 kmr 0,04 x 200 = 8 m²Ruang Arsip 0,01 m²/kmr HPD 200 kmr 0,01 x 200 = 2 m²Ruang P3K 0,02 m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²Ruang Security 0,02m²/kmr HPD 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²Time Keeper 0.02m²/ kmr HPD 200 kr 0,02 x 200 = 4 m²Musholla 0.6 m²/kmr asumsi 20 org 0,6 x 20 = 12 m²Tempat Wudhu 6m² asumsi 200 kmr 6m²Lavatory 1,8 kmr/3 HMC 45 org 200x1,8/3=120 m²Ruang Makan shift (0,7-0,9m²/org) AD 30 org 30 x 0,9 = 27m²locker.Toilet Karyawan 1,6 kary/kmr AD 4 buah 34,56 m²Pos Penjagaan 0,36m²/org asumsi 4x5 = 20 m²Sirkulasi 30% AD 251,56 m² 75,45 m² 326m²
R. Chief Laundry 7,5-9,5m²/org TSS 1 org 7,5 m²Area Laundry 0,5m²/kmr TSS 200 kmr 0,5x200= 100m²Gudang 0,023m²/kmr HDP 200 kmr 0,023x200 = 4,6 m²R.Chief Housekeeping 7,5-9,5m²/org HDP 1 org 7,5 m²Uniform Room 0,03m²/kmr HDP 200 kmr 0,03 x 200= 6m²Lost&Found Room 0,4m²/kmr AD 50 kmr 50x0,4=20m²Linen Storage 15kmr/org AD 200 kmr 200/15=13,3m²Rom Boy Station 16m²/kmr AD 4 ruang 16x4= 24m²Furniture Storage 0,3m²/kmr HMC 200 kmr 60 m²Sirkulasi 30% AD 242,9m² 72,87 m² 315,8 m²
Main Kitchen 30% TSS 700X30%= 210 m²Ruang Rapat Pantry 1,5 TSS 10 org 1,5 x 20 =30 m²Gudang
- Gudang Peralatan Makan 0,4m²/kmr AD 200 kmr 0,4x200 = 80 m²- Gudang Sayur – mayur 0,1m²/kmr HDP 200 kmr 0,1 x 200 = 20m² Gudang Bahan 0,14m²/kmr AD 200 kmr 0,14 x 200 = 28 m²- Gudang Kering & Minuman 0,18m²/kmr AD 200 kmr 0,18 x 200 = 36 m²- Gudang Daging & Ikan (Freezer) 0,1m²/kmr HDP 200 kmr 0,1 x 200 = 20m²Ruang sampah 0,14m²/kmr HDP 200 kmr 0,14 x 200 = 28 m²
Area Cuci 0,2m²/kmr TSS 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²Ruang Chief Cook 1,2m²/kmr HDP 1 org 1,2 m²
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 33
Kantor PengelolaEm
ployee FacilityLaundry and H
ouse Keeping
Food Preparation
Food Preparation
Ruang Kontrol Makanan 0,02m²/kmr HDP 200 kmr 0,02 x 200 = 4 m²Room Service 0,054m²/kmr AD 200 kmr 0,054 x 200 =10,8 m²Sirkulasi 30% 508 m² 508 x 0,3 = 152,4 660,40 m²
Ruang Pompa 0,2m²/kmr HPD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²Ruang Chiller UB 36 m² 36 m²Ruang Boiler 0,5m²/kmr HPD 200 kmr 0,5 x 200 = 100 m²
Ruang Genset 15 m²/kmr UB 5 unit 15x 5 = 75 m²
Ruang PLN 0,09m²/kmr HPD 200 kmr 0,09 x200 = 18 m²Ruang Trafo 15m²/kmr UB 5 unit 15x 5 = 75 m²Ruang Switch 0,09m²/kmr HPD 200 kmr 0,09x200= 18 m²Ruang Bahan Bakar 0,2m²/kmr HPD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²Ruang Tandon Air asumsi 150 m² 150m²Ruang STP asumsi 150 m² 150m²Workshop 0,2m²/kmr HMD 200 kmr 0,2 x 200 = 40 m²Shaft 15% AD 742 x 0,15 = 111,3 m² 853,3 m²
Art Souvenir Shop 0,7m²/kmr AD 0,7 X 200= 140 m²Mini Market 0,19m²/kmr 19 m²Money Changer 0,07m²/kmr 100 x 0,07= 7 m²wartel 0,75m²/kmr 6m100 x 0,07= 7 m²ATM Center 1,8-2,3m²/org 5x1,8= 9m²Sirkulasi 30% 0,3 x182= 54,6 m² 236,6 m²
No. NAMA RUANG Manusia Perabot Sirkulasi Jumlah ruang Luasan (m2) Kapasitas Besaran (m2) Total (m2) Jenis Kapasita
s Besaran
(m2) Total (m2) Per ruang Total
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 34
Mekanikal dan
ElektrikalFasilitas Penunjang
MALL
1 Retail 20 1.3 26 8 120% 40 57.2 2288 2 Resto 50 1.3 65 Kursi 50 0.5x0.5 12.5 120% 20 254.1 5082 Meja 8 2.5x1 20
Kitchen 12 Cashier 6 wastafel 6 0,38 x
0,61 1.3908 2 2.5000 5
3 Supermarket Instalasi 400 1.3 520 Rak 40 0,70 x 3 84 100% 1 1283 1283
Meja Kasir
10 0,70 x 1,5
10.5
Freezer 3 0.60 x 1.25
2.25
Penitipan tas 6 1.3 7.8 Locker 50 0,55 x 0,9
24.75 30% 1 42.32 42.315
Gudang barang 10 1.3 13 rak 20 0,6 x 4,0
48.00 50% 1 197.89 197.89
lemari 20 0,8 x 4,0
64.00
kursi 15 0,5 x 0,5
3.75
meja bundar
5 π x 0.452
3.18
Kantor Manager dan staff
10 1.3 13 Meja 2 1,25 x 0,7
1.75 50% 1 16.39 23.21
Kursi 4 0,5 x 0,5
1
Lemari 2 0,8 x 4,0
0.64
Toilet pria 3 1.30 3.90 kloset
duduk 1 0,55 x
0,8 0.44 50% 1.00 0.66 10.93
wastafel 1 0,38 x 0,61
0.23 6.07
urinoir 2 1.40 2.80 4.20 Toilet wanita 3 1.30 3.90 kloset
duduk 2 0,55 x
0,8 0.88 50% 1.00 1.32 7.39
wastafel 1 0,38 x 0,61
0.23 6.07
Total luas supermarket 1564.75
4 ATM CENTER 5.00 1.30 6.50 mesin ATM 5.00 0,8 x
0,7 2.80 0.30 1.00 12.09 12.09
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 35
TOILET
Toilet pria 3 1.3 3.9
kloset duduk 4 0,55 x 0,8
1.76
0.47 2
2.5872
17.9152
wastafel 4
0,38 x
0,61 0.9272 7.09598
urinoir 4 1.4 5.6 8.232
Toilet wanita
3 1.3 3.9 kloset duduk 4 0,55 x 0,8
1.76 0.47
2
2.5872
9.68318
wastafel 4 0,38 x
0,61
0.9272 7.09598
4.84
6
2
2
2
2
9
25 20% 33.12
12 20% 17.52
kitchen set 1 2,2 x
0,6 1.32 101% 8.598
lemari es 1 0,55 x
0,65
0.3575 1.558
rak
penyimpanan 2 0,6 x
1 1.2 50% 6.9225
tempat sampah
1 0,3 x 0,3
0.09
tangga lipat 1 0,45
x 0,5 0.225
Peralatan
pembersih 5 0,6 x
0,6 1.8
Luas Total Core 108.48 Sirkulasi 30% 32.54
Tangga darurat tangga 1 5 x 3 15 0.8 2 27 54
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 36
Total Core 195.02 Total 9238.24 Sirkulasi 3233.384
Total 12952.71
3.4 ZONING
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 37
No. NAMA RUANG Manusia Perabot
Sirkulasi Jumlah ruang
Luasan (m2) Kapasitas Besaran
(m2) Total (m2) Jenis Kapasitas Besaran
(m2) Total (m2)
Per ruang Total
1 Retail 20 1.3 26 8 120% 40 57.2 2288 2 Resto 50 1.3 65 Kursi 50 0.5x0.5 12.5 120% 20 254.1 5082
Meja 8 2.5x1 20 Kitchen 12 Cashier 6
wastafel 6 0,38 x 0,61 1.3908 2 2.5000 5 3 Department Store
Instalasi 500 1.3 650 Rak 50 0,70 x 3 10.5 100% 1 1487.5 1487.5 Meja Kasir 10 0,70 x 1,5 10.5
Penitipan tas 10 1.3 13 Locker 50 0,55 x 0,9 24.75 30% 1 49.08 49.075
Gudang barang 10 1.3 13 rak 20 0,6 x 4,0 48.00 30% 1 171.51 171.51 lemari 20 0,8 x 4,0 64.00 kursi 15 0,5 x 0,5 3.75
meja bundar 5 π x 0.452 3.18
Kantor Manager
dan staff 10 1.3 13 Meja 2 1,25 x 0,7 1.75 50% 1 16.39 23.21
Kursi 4 0,5 x 0,5 1
Lemari 2 0,8 x 4,0 0.64
Total 1731.29 4 MUSHOLA Tempat sholat 50 1.3 65 8x8 64 100% 1 128 128
Wudhu 10 1.3 13 3x4 12 50% 2 18 36
C O R E
C O R E
Lantai 3
Lantai 2
Lantai 1
Lantai 3
basement
Lantai 1
Lantai 2
3.4.1 Zoning vertikal Hotel dan Mall
3.4.2 Zoning Horizontal Hotel dan Mall
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 38
Roof Top Lantai 3
Uni
t kam
ar h
otel
: 5
-7 k
mr ti
ap la
ntai
Lantai 1 (HOTEL)
Lobby Ruang tunggu Restaurant dan cafe Mini market Laundry Apotek Toko-toko ATM Center Toilet
Lantai 1 (Mal)
Lobby Retail Toilet Restaurant dan café Wahana Hiburan
Basement (parkir)
Lantai 2 (HOTEL)
Ballroom Meeting room Mushola Kantor Pengelola Toilet
Lantai 3 (HOTEL)
Fitness Spa dan Sauna
Toilet
Lantai 2 (Mall)
Supermarket Retail Toilet Mushola
Lantai 3 (Mall)
Bioskop Food court Toilet Retail Mushola
Roof Top Lantai 3 (Mall)
Area bermain Garden
Rest
aura
t
Conv
entio
n H
all
Lobby atrium
Unit Kamar
Lift(core)
Unit kamar void
Food courtsupermarket
bioskop
supermarket
void
MALL Hotel
Lantai 1 podium hotel
Lantai 2
Lantai 3
BAB IV
PERMODELAN ATAU MASSING
4.1 STUDI BENTUK DAN MASSA
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 39
retail retail
retail retail
retail retail
retail
Unit kamar Unit kamar
Bentukkan bangunan baik dari segi denah maupun bentukan fisik
menggunakan bentukkan yang dinamis. Mengadaptasi dari bentukkan
ikon kota Surabaya yaitu Suro-Boyo dan Monumen Bambu runcing yang
dekat dengan tapak.
z
4.2 STUDI SISTEM STURKTUR DAN UTILITAS
Keuntungan dari pondasi tiang panjang adalah membutuhkan waktu yang sedikit
untuk pemasangan. Sementara untuk kerugian adalah membutuhkan alat pengangkut
khusus dan menimbulkan getaran dan kebisingan saat pemasangan
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 40
Pada podium menggunakan massa majemuk. Dikarenakan untuk pemanfaatan ruang. Dan juga memberi space bagi udara dan sinar matahari masuk ke celah-celah bangunan
Kemudian massa majemuk dibuat melengkung agar terlihat dinamis, dan sesuai dengan konsep (gaya bangunan ini berbeda dengan gaya bangunan disekitar
Massa mengalami penambahan dan pengurangan. Dan pada tengah bangunan digunakan sebagai plaza
Tipologi podium merupakan adaptasi dari bentukkan ikon kota surabaya yaitu SURO dan BOYO
Monumen Bambu Runcing sebagai landmark daerah sekitar tapak, merupakan analogi yang dipakai dalam bentukkan tower
Bentukkan tower yang semula adalah silinder kemudian mengalami pengurangan atau subtraktif. Sehingga adanya permainan ketinggian level, menunjukan daya tarik tersendiri untuk bangunan
PONDASI
ALTERNATIF 1
Bentukan semula adalah silinder
Seperti pada ujung monumen bambu yang memiliki perbedaan ketinggian,
hal serupa diaplikasikan pada bangunan tower
RIGID FRAME
Sambungan kaku digunakan antara susunan unsur linear untuk membentuk bidang vertikal dan horizontal. Bidang vertikal terdiri dari kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antar
kolom menjadi penentu pertimbangan rancangan.
Eskalator
ALTERNATIF 2
Pondasi yang akan digunakan pada bangunan yang akan dibangunan ialah pondasi bored
pile atau pondasi strauss. Pondasi ini lebih cocok digunakan di tapak yang mempuyai
kepadatan ligkungan sekitar yang rapat. Da juga pondasi ini bila dalam proses konstruksi
tidak terlalu bising dibandingkaa dengan pondasi-pondasi yang lain.
Sistem Air Bersih
Ketersediaan air bersih merupakan hal mutlak untuk menunjang
kenyamanan bangunan sehingga harus jelas sumber pengadaannya, antara
lain: PDAM, sumur dalam, dan sistem daur ulang, atau gabungan dari ketiga
sistem tersebut. Dan cadangan air di
ground reservoir maupun di roof tank juga berkaitan dengan sistem pencegah
bahaya kebakaran
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 41
Struktur inti (core) masiv yang berfungsi mengikat
bangunan agar berlaku sebagai satu kesatuan.Inti ini
biasanya memuat sistem-sistem transportasi mekanis dan
vertikal serta manambah kekakuan bangunan.
Udara
Fungsi dari tata udara adalah untuk mempertahankan suhu dan kelembapan dalam
ruangan dengan cara menyerap panas yang ada di dalam ruangan, terdapat dua jenis
sistem penhawaan dalam bangunan yaitu sistem penghawaan alami dan buatan
AC Split :
unit dalam ruangan mempunyai beberapa alternatif pemasangan yaitu di diding, langit-
langit,dan lantai dapat pula pada langit-langit di tengah ruangan
AC Central
merupakan sistem tata udara langsung ,dalam sistem ini refigeren yang di
gunakan bukan freon tetapi air es dengan suhu sekitar 5°, sistem ini biasa di gunakan di
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 42
Setiap 5000 m2 per lantai pada
bangunan mall disediakan satu eskalator
beralur ganda (untuk dua orang berdiri
bersamaan pada satu anak tangga) dengan
lebar 100 – 120 cm dengan kemiringan 30.
Tata letak eskalator yang digunakan
adalah bersilangan karena menggunakan
luasan lantai yang sedikit, efisien struktur
sehingga menghemat biaya.
Dan terdapat ramp beralur ganda
pada lantai 1 untuk mempemudah akses
kereta barang belanjaan dari supermarket.
Kemiringan ramp sebesar 15 dengan
kecepatan 0,60 – 1,33 m/s.
kantor dan mal. Terdiri dari satu mesin utama yang kemudian disalurkan kesetiap
ruangan melalui saluran udara (duckting) dengan tingkat suhu udara yang di atur dari
pusat SIRKULASI DARURAT
Fungsi sistem keluar baik berupa tangga kebakaran maupun pintu darurat
dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni / pengguna bangunan untuk dapat
mencapai tempat yang aman dengan selamat pada situasi darurat, pendekatan tangga
darurat pada dasarnya sama, yaitu memberikan kemudahan bagi penghuni / pengguna
bangunan untuk dapat selamat ke tempat yang aman.
persyaratan tangga darurat khususnya yang terkait denga kemiringan tangga,
jarak pintu dengan anak tangga,tinggi pegangan tangga, dan lebar serta ketinggian anak
tangga,.
TANGGA DAN LIFT KEBAKARAN
.
5.3 STUDI FASADE DAN ZONASI
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 43
Menggunakan material dinding
berupa kombinasi antara benton dengan
kaca. Sesuai dengan pertimbangan yang
menyesuaikan bukaan dan pertimbangan
Pada lantai bagian tower hunian, bukaan tidak
terlalu lebar dengan kisi-kisi yang tidak terlalu
besar mengingat kondisi pergerakan angin yang
semakin ke atas semakin kencang, salah satu
penyiasatannya dengan cara double layer façade.
Untuk lebih mengatasi intensitas cahaya yang terik pada
kota surabaya dan tentunya hal tersebut menambah
permasalahan suhu yang tinggi dan mengatasi kencangnya
angin maka penggunaan kaca double glazing.
Penggunaan sun shading pada bangunan tinggi yang
akan didesain (tower apartment) akan membantu
mengurangi intensitas cahaya.
ZONASI
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 44
Menggunakan material dinding
berupa kombinasi antara benton dengan
kaca. Sesuai dengan pertimbangan yang
menyesuaikan bukaan dan pertimbangan
Pada podium yaitu mall dan hotel lantai
1-4 terdapat bukaan yang lebar sebagai space
pertukaran udara dan tempat masuknya sinar
matahari.
Pada bagian atas podium dipergunakan sebagai tempat
terbuka atau roof garden. Berfungsi untuk pemanfaatan
lahan untuk RTH, menjaga penghawaan ruang-ruang
dibawahnya, juga sebagai plaza.
Pada beberapa bagian atas podium pemanfaatan cahaya matahari untuk lebih menghemat energi, digunakan skylight.
Pada tapak ini ada 3 pengelompokan area yaitu publik, semi
publik, dan privat. Secara keseluruhan berdasarkan fungsinya
yaitu sebagai hunian dan sarana hiburan, maka dalam
penzoningan kebanyakan didominasi oleh area publik sebagai
sarana hiburan dan tempat berkumpulnya banyak orang, serta
private sebagai area kamar hotel. Zona semipublik hanya
berupa kantor pengelola mall dan hotel.
1
1
2
7
3
4
5
6
BAB V
ANALISIS TEKNO EKONOMI BANGUNAN
5.1 PERHITUNGAN BIAYA PENGADAAN LAHAN
5.2
PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 45
1
5.3 PERHITUNGAN BIAYA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
Pendapatan
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 46
pengeluaran
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 47
DESAIN ARSITEKTUR 4 – MIXUSE BUILDING Page 48