Laporan DDL Fix Print

download Laporan DDL Fix Print

of 17

description

I'm sorry. Actually, genus of this spesies is Paramecium, not Paramaecium. Now, you can read it hopefully and enjoy it !

Transcript of Laporan DDL Fix Print

LAPORAN EKOLOGI UMUM PERTUMBUHAN POPULASI (Paramaecium sp.) DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGANTanggal pelaksanaan praktikum : 11 November 22 Desember 2011

Disusun oleh :

1. 2.

Alexander Kurniawan Sariyanto Putera M. Asrori Wilda

(081014054) (081014019)

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Bambang Irawan, MSc. 2. Drs. Trisnadi W.L.C. Putranti, Msi.

PROGRAM STUDI BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012

BAB I

PENGANTAR1.1. Latar Belakang Paramaecium sp. termasuk kelas Ciliata (infusoria). Kelas ini mempunyai rambut getar untuk bergerak atau mencari makan. Kelas Ciliata hidup dalam kolam alam. Paramaecium sp. sendiri mempunyai rambut getar pada seluruh permukaan tubuhnya. Secara morfologi bentuk tubuh Paramaecium sp. seperti sandal. Ukurannya kirakira 120-350 mikron panjang, bentuk agak silindris. Di bagian oral terdapat celah berbentuk spiral dan berakhir pada kerongkongan. Paramaecium sp. mengandung banyak trikokista, yaitu alat pelindung diri yang mengeras. Di bagian tengah tubuh Paramaecium sp. terdapat makronukleus dan satu atau dua mikronukleus. Umumnya mempunyai banyak vakuola makanan dan dua vakuola kontraktil. Secara fisiologis, cara makan Paramaecium sp. bersifat holozoik yaitu makanan berupa bakteri dan sebagainya, makanan ini ditelan melalui kerongkongan. Sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Pertukaran gas atau respirasi berlangsung melalui permukaan membran. Paramaecium sp. bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan pembelahan transversal yang berlangsung dalam membran nuklearis, sedangkan secara seksual dengan cara konjugasi. Pada Paramecium sp. terdiri dari berbagai spesies yaitu Paramecium aurelia, Paramecium caudatum, Paramecium bursaria, dan Paramecium multimicronucelatum sehingga terdapat persaingan/kompetisi di dalam media yang dapat mengakibatkan salah satu/lebih spesies akan berkurang jumlahnya atau bahkan dapat mati (karena kurangnya daya dukung lingkungan terhadapnya). Oleh karena itu, suatu spesies diperlukan daya dukung lingkungan (carrying capacity) yang cukup untuk pertumbuhan populasinya. Carrying Capacity atau Daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dengan volume medium jerami? 2. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dengan waktu pembiakan? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dengan volume medium jerami. 2. Mengetahui pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dengan waktu pembiakan. 1.4. Hipotesis Kerja 1. Jika volume medium jerami semakin banyak maka tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. semakin besar. 2. Jika waktu pembiakan semakin lama maka tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. semakin besar. 1.5. Dasar Teori Populasi yang ada di suatu daerah akan selalu berubah setiap saat. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan jumlah individu. Bergantung pada faktor lingkungan jumlah

individu dapat bertambah atau berkurang. Bila sumber daya berlimpah tidak terbatas maka populasi akan tumbuh sangat cepat secara eksponensial mengikuti rumus berikut:dNdt= rN (r.8.1)

N adalah jumlah individu dan r adalah tingkat pertumbuhan intrinsik. Rumus 8.1. dapat pula dituliskan sebagai berikut:Nt = N0ert

(r.8.2)

Tetapi, jarang sekali populasi mengikuti pertumbuhan eksponensial atau tipe pertumbuhan tersebut hanya terjadi di awal pertumbuhan ketika jumlah individu masih sangat sedikit dan daya dukung lingkungan untuk mendukung pertumbuhan masih sangat besar sehingga model pertumbuhan populasi biasanya mengikuti persamaan logistik:dNdt = rN K-NK= rN 1 N K

(r.8.3)

K adalah besarnya daya dukung lingkungan. Makin banyak jumlah individu makin berkurang kemungkinan setiap individu untuk mendapatkan makanan dan sumber daya lainnya. Untuk mempertahankan hidupnya maka individu dalam populasi tersebut mau tidak mau harus saling berkompetisi dengan sesamanya selain dengan jenis lain. Tingkat kompetisi antar individu dalam satu populasi dinyatakan dalam koefisien kompetisi internal dan dilambangkan dengan huruf (gamma). Model pertumbuhan populasi dengan menggunakan rumus tingkat kompetisi internal sebagai berikut:dNdt = N (r - N) = rN - N

(r.8.4)

Hubungan antara K dengan dinyatakan dalam persamaan berikut:K = r

(r.8.5)

Bila jumlah individu lebih banyak dari harga K maka populasi akan kekurangan sumber daya sehingga tingkat reproduksinya menurun atau beremigrasi, akibatnya ukuran populasi mengecil. Secara teoritis matematis berdasarkan rumus 8.3 dan 8.4 jumlah individu akan stabil di sekitar harga K, dengan demikian ukuran populasi akan konstan. Kenyataannya tidak demikian, yang sering terjadi adalah populasi berfluktuasi di atas dan di bawah harga K. Hal ini disebabkan karena populasi memerlukan waktu untuk menanggapi perubahan lingkungan. Menduga besarnya harga K dari suatu lingkungan sangat penting untuk perencanaan pembangunan dan pelestarian alam. Banyak cara untuk menduga besarnya, yaitu: 1. Berdasar cara empiris 2. Berdasar persamaan linear antara r dan K 3. Dengan cara eliminasi dua persamaan Klasifikasi ilmiah dari Paramecium adalah sebagai berikut : Domain: Eukaryota Kerajaan: Protista Filum: Ciliophora Kelas: Ciliatea

Ordo: Famili: Genus: Spesies

Peniculida Parameciidae ParameciumMller, 1773

1. 2. 3. 4.

Paramecium aurelia Paramecium bursaria Paramecium caudatum Paramecium multimicronucelatum

Konsep daya dukung lingkungan berasal dari pengelolaan hewan ternak dan satwa liar (Soemarwoto, 1997). Daya dukung itu menunjukkan besarnya kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan hewan yang dinyatakan dalam jumlah ekor per satuan luas lahan. Jumlah hewan yang dapat didukung kehidupannya itu tergantung pada biomas (bahan organik tumbuhan) yang tersedia untuk makanan hewan.

BAB II BAHAN DAN CARA KERJA1.1 Alat dan Bahan praktikum 1.1.1 Alat : a. Mikroskop b. Pipet Pasteur

c. Bilik Hitung Sedgewich Rafter

d. Tabung pembiakan e. Hand counter

2.1.2

Bahan : a. Paramecium Sp. di dalam tabung pembiakan kelompok

b. JKJ

c. Air jerami

1.1

Cara Kerja Adapun cara kerja yang dilakukan dalam acara praktikum Pertumbuhan Populasi dan Daya Dukung Lingkungan adalah sebagai berikut : a. Menuang 200 cc air ke dalam tabung biakan dan beri tanda batas ketinggian dengan spidol permanen b. Membuang air dalam tabung tersebut dan ganti dengan medium biakan tidak lebih dari setengahnya c. Memasukkan sejumlah Paramecium sesuai dengan jumlah yang dikehendaki d. Menambahkan medium biakan sampai batas 200 cc e. Menutup dengan kertas berlubang f. Mengamati setiap dua hari sekali

Cara menyiapkan dan menghitung Paramecium : 1. Mengaduk dengan pipet Pasteur biakan. 2. Mengambil dengan pipet Pasteur dari biakan sedikit saja, teteskan pada bilik hitung dan tambahkan dengan satu tetes larutan JKJ.

3. Memenuhi bilik hitung dengan biakan.

4. Menutup dengan gelas penutup dan hitung jumlah Paramecium. Bilik hitung ini

berukuran 1 cc.

Paramecium sp.5. Mengulangi perlakuan tersebut hingga 3 kali, kemudian jumlah per cc di rata

rata.6. Menghitung dengan jumlah per cc dikalikan dengan 200 (volume seluruh

biakan) untuk mendapatkan perkiraan jumlah dalam seluruh medium. 7. Menambahkan ke dalam tabung biakan medium sehingga tetap 200 cc.

BAB III HASILSesuai dengan urutan penulisan laporan ilmiah pada buku petunjuk praktikum Teori Praktik dan Ekologi, maka data hasil pengamatan : Terlampir. Berikut ini merupakan perhitungan analisis data hingga hasilnya : 4.1 Berdasar cara empiris

Asumsi yang digunakan pada cara ini adalah bahwa jumlah individu akan berfluktuasi di sekitar harga K. pada grafik terlihat bahwa fluktuasi dimulai pada usia biakan 4, dan berlangsung pengamatan. Akan tetapi, pada hari ke 13 jumlah individu makin berkurang. Hal ini dimungkinkan karena nutrisi dalam biakan tersebut sudah habis. Untuk mengetahui daya dukung 200 cc medium jerami, kita hanya menggunakan data usia hari ke 4, 6, 11 dan 13. Keempat data ini diasumsikan sebagai nilai tertinggi dan terendah yang dicapai di sekitar harga K. Harga K adalah nilai rata rata dari keempat nilai tersebut yaitu :K =(398,67+300,67+88+46,67) / 4 =208,5025

4.2

Berdasar persamaan linear Asumsi yang digunakan adalah pada awal pertumbuhan r mencapai maksimum dan pada saat mencapai harga K maka pertumbuhan akan berhenti, r = 0. Ini berarti kita harus mencari nilai r dengan rumusNt = N0ert

Kita harus menghitung nilai untuk semua nilai N, yaitu: Hari ke-4 Hari ke-6

t = 4 Nt= N0ert

46,67= 10er4 4,667 = e4r 4r = ln 4,667 4r = 1,540516467 r = 0,385129116 0,385

t = 2 Nt= N0ert 73,33 = 46,67er2 1,571244911 = e2r 2r = ln 1,571244911 2r = 0,451868242 r = 0,2259341210,226Hari ke-18

Hari ke-8

t = 2 Nt = N0ert

398,67 = 73,33er2 5,436656212= e2r 2r = ln 5,436656212 2r = 1,693164205 r = 0,8465821020,847

t =4 Nt=N0ert

235,33=300,67er4 0,782685336=e4r 4r=ln0,782685336 4r=-0,245024533 r=-0,061256133 -0,061

Hari ke-12256,67=398,67er4 0,643815687=e4r 4r=ln0,643815687 4r=-0,440342793 r=-0,110085698-0,110

Hari ke-20218,33 = 235,33er2 0,927761016= e2r 2r=ln0,927761016 2r=-0,074981105 r= -0,037490552-0,037

t = 4Nt=N0ert

t = 2 Nt= N0ert

Hari ke-14

t = 2 Nt = N0ert

Hari ke-22

300,67 = 256,67er2 1,171426345 = e2r 2r = ln 1,171426345 2r = 0,158222104 r = 0,0791110520,079

t = 2 Nt=N0ert

235,33=218,33er2 1,077863784=e2r 2r=ln1,077863784 2r=0,074981104 r=0,0374905520,037

Hari ke 34 Hari ke-26

t = 4 Nt=N0ert

t = 2 Nt=N0ert

131,33=235,33er4 0,558067394=e4r 4r=ln0,558067394 4r=-0,583275544 r=-0,145818886-0,146

46,67=91,33er2 0,511004051=e2r 2r=ln0,511004051 2r=-0,671337776 r=-0,335668888-0,336

Hari ke-36 Hari ke-28

t = 2 Nt=N0ert

t = 2 Nt=N0ert

88=131,33er2 1,492386364=e2r 2r=ln1,492386364 2r=0,400376425 r=0,2001882120,200

39,33=46,67er2 0,842725519=e2r 2r=ln0,842725519 2r=-0,171113973 r=-0,085556986-0,086

Hari ke-4012=39,33er4 0,305110602=e4r 4r=ln0,305110602 4r=-1,187080937 r=-0,296770234-0,297

Hari ke-32

t = 4 Nt=N0ert

t = 4 Nt=N0ert

91,33=88er4 1,037840909=e4r 4r=ln1,037840909 4r=0,037142506 r=0,0092856260,009

Hari ke-42

t = 2 Nt=N0ert

4,67=12er2 0,389166666=e2r 2r=ln0,389166666 2r=-0,943747578 r=-0,471873789-0,472

Hari ke4 6 8 12 14 18 20 22 26 28

N 46.67 73.33 398.67 256.67 300.67 235.33 218.33 235.33 131.33 88

t 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2

R0,385 0,226 0,847 -0,110 0,079 -0,061 -0,037 0,037 -0,146 0,200

32 34 36 40 42

91.33 46.67 39.33 12 4.67

4 2 2 4 2

0,001 -0,020 -0,086 -0,297 -0,472

Dengan demikian, maka yang digunakan adalah hasil r pada hari ke-4, 6, dan 8. Kemudian r pada ketiga hari tersebut dirata-rata dan mempunyai nilai r = 0,486. Untuk mencari regresinya, maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :b=n.xiyi-xiyin.xi2-(xi)2

Dengan xi = N dan yi = r

b=3 . 372,21402-518,67 . 1,4583 . 166493,1467-269018,5689 = 360,4212230460,8712 =0,001563915 0,001 a=yin-bxin a=1,4583-0,001563915518,673 =0,486-0,270385264

= 0,215Regresi antara N-r:y=a+bx y=0,215 + 0,001x atau y=0,001x+0,215

Maka, diperoleh grafik sebagai berikut :

Untuk menghitung determinan, menggunakan rumus sebagai berikut :R=n.xiyi-xiyin.xi2-xi2n.yi2-(yi)2 =3 . 372,21402-518,67 . 1,4583 . 166493,1467-269018,56893 . 0,91671(2,125764)

= 360,4212230460,8712 . 0,790168336 = 360,4212182102,8832=0,0019792170,002Determinan: R2=(0,002)2 = 0,000004 atau 4 10-6 Dari perhitungan diatas diperoleh :y=0,001x+0,215 r = 0,001N + 0,215 Jika diasumsikan nilai r = 0, maka nilai N = K 0 = 0,001N + 0,215 N = 215 Sehingga nilai K = 215

1. Dengan eliminasi dua persamaan Persamaan dNdt = N (r - N) = rN - N memberikan menghitung harga K bila r dan diketahui, jadi kita harus mencari harga kedua nilai ini. Nilai r dapat kita cari dengan memakai rata-rata N = 10 sampai N = 73.33, kemudian nilai r rata-rata ini kita masukkan ke dalam persamaan diatas maka dapat dihitung. Dapat juga kita menggunakan persamaan diatas tersebut sekaligus untuk mencari r dan . Karena ada dua nilai yang tidak diketahui, maka kita harus menyediakan dua persamaan. Cara ini yang akan di bahas di bagian ini. Sebelum membuat dua persamaan tersebut, terlebih dahulu kita ubah persamaan diatas menjadiNt Nt-1tx tx-1= rN N2

selanjutnya kita akan menggunakan data hari ke-1(N = 10), 4 (N = 46,67), dan data hari ke-6 (N = 73,33). Persamaan 1 :46,67 104-1 = r.10 (10)2

12,223 = 10r 100 Persamaan 2 :73,33 46,676 4 = r.46,67 (46,67)2 13,33 = 46,67r 2178,0889

Bila persamaan 1 dan persamaan 2 kita eliminasi maka12,223 = 10r 100 x46,67 570,45 = 466,7r 4667 13,33 = 46,67r 2178,0889 x10 133,3 = 466,7r 21780,889 437,15 = 17113,889 = 39,1487796

Selanjutnya nilai ini kita dapat subtitusikan ke dalam salah satu persamaan di atas, maka akan kita dapatkan nilai r yaitu:

12,223 = 10r 100 (39,1487796)2 12,223 = 10r 153262,6944 r=153274,917410 r = 15327,49174

Jadi nilai K dapat di ketahui dengan rumusK=r K=15327,4917439,1487796 K=391,5190178391,52

BAB IV PEMBAHASAN

Paramecium sp. adalah suatu mikroorganisme yang mempunyai kemampuan berkembang biak sangat cepat, dimana setiap individu bereproduki dengan cara membelah diri. Sedangkan pertumbuhanya digambarkan dalam bentuk kurva eksponensial. Oleh karena Paramecium sp. pada praktikum kali ini ditumbuhkan pada medium yang tertutup, maka kurva pertumbuhannya tidak dapat membentuk kurva eksponensial. Tapi kurva yang terbentuk adalah pertumbuhan secara teoritis berbentuk sigmod, yaitu kecepatan pertumbuhan meningkat dari jumlah mula-mula yang sedikit dan terus-menerus bertambah hingga kemudian sampai pada titik maksimum pertumbuhan. Pada saat seperti itu jumlah mikroorganisme statis dan nilai daya dukung lingkungan berimpit dengan jumlah pertumbuhan populasi. Dari hasil diatas, pembahasan kami adalah sebagai berikut ini. Dalam percobaan ini Paramecium sp. yang digunakan berukuran kecil dengan jumlah biakan awal sebanyak 30 Paramecium sp. Kami menghitung Paramecium sp. yang ada di dalamnya dengan peralatan-peralatan yang telah disediakan, dan kami selalu menambahkan air jerami secara kontinu sebanyak 200 cc ke dalam botol biakan setiap selesai pengamatan. Kami memulai penghitungan pada hari ke- setelah pembuatan biakan sampai hari ke-42. Dalam menganalisisnya kami menggunakan tiga cara perhitungan yang untuk menentukan derajat pertumbuhan intrinsik (r) dan daya dukung lingkungan (K), adalah: 1. Dengan cara eliminasi dua persamaan 2. Dengan persamaan linier antara r dan K 3. Dengan cara empiris Dengan menggunakan cara eliminasi dua persamaan untuk biakan Paramecium sp. kecil 30, diperoleh nilai derajat pertumbuhan intrinsik (r) = 15327,49174 dan nilai koefisien kompetisi internal ( ) sebesar 39,1487796 maka nilai daya dukung lingkungan (K) sebesar 391,52. Karena nilai r positif maka mempengaruhi tingkat pertumbuhan populasi Paramecium sp. Hal ini berarti tingkat pertumbuhan populasi Paramecium sp. dipengaruhi oleh daya dukung lingkungan. Nilai r positif juga berarti bahwa nilai minimum atau terjadi perebutan nutrisi dan sumber daya lainnya antar individu dalam populasi. Dengan menggunakan persamaan linier antara r dan K untuk biakan Paramecium sp. kecil 30, diperoleh nilai K = 215. Dengan menggunakan cara empiris untuk biakan Paramecium sp. kecil 30, diperoleh nilai K =208,5025. Dari perhitungan dengan menggunakan tiga metode, diperoleh harga K yang berbeda. Hal ini disebabkan karena ketiga metode tersebut menggunakan pendekatan yang berbeda pula. Berdasarkan grafik pada biakan 30 Paramecium sp., diperoleh regresi R2 = 0,000004. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah individu N berpengaruh terhadap derajat pertumbuhan intrinsik (r) sebesar 0,0004 %. Dilihat dari grafik dapat dikatakan bahwa laju pertumbuhan populasi tidak konstan (berfluktuasi) ini dibuktikan dari data penghitungan yang diperoleh, yaitu Paramecium sp. tersebut bertambah banyak dan kemudian mendadak pertumbuahannya berkurang. Hal ini dikarenakan Paramecium sp. butuh energi dan nutrisi untuk tumbuh. Selain itu juga karena adanya kompetisi atau perebutan nutrisi sehingga pertumbuhan populasinya terhambat dan adanya sisa-sisa metabolisme Paramecium sp. yang tidak terbuang sehingga menjadi racun dalam medium. Dengan alasan demikian, maka dapat menerima hipotesis kerja ini yang menyatakan bahwa jika volume medium jerami semakin banyak maka tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. semakin besar. Begitu juga dengan hipotesis kerja lainnya yang menyatakan bahwa jika waktu pembiakan semakin lama maka tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. semakin besar, sehingga hipotesisnya dapat ditolak dengan

alasan karena pertumbuhan populasi Paramecium sp. mencapai maksimum pada batas maksimumnya yaitu pada fase eksponensial.

BAB V KESIMPULAN1. Terdapat pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dengan

volume medium jerami yaitu pertumbuhan populasinya akan selalu meningkat selama kandungan zat pada medium jerami yang dibutuhkan oleh Paramecium sp. tersebut tetap masih ada. Apabila kandungan zat habis, maka volume medium jerami juga

berkurang sehingga pertumbuhan populasinya juga akan menurun sehingga akan terjadi kematian. 2. Terdapat pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dengan waktu pembiakan yaitu pertumbuhan populasinya tidak begitu signifikan (karena baru mengalami pembiakan di suatu medium baru) pada fase awal pertumbuhan/fase lag (fase penyesuaian); pertumbuhan populasi mencapai maksimum pada saat waktu pembiakan berada pada fase eksponensial, kemudian akan ada kompetisi antarspesies Paramecium sp. sehingga pertumbuhan populasinya mengalami perubahan dari turun ke naik atau naik ke turun (dengan kata lain adalah konstan), hal ini terdapat pada fase stationer; dan akhirnya akan mengalami penurunan berturut-turut hingga menuju titik 0 yang menunjukkan bahwa pertumbuhan populasinya menurun dan bahkan mengalami kematian di titik 0, hal ini terdapat pada fase kematian.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2009. Paramecium (Diakses pada tanggal 7 Januari 2012) http://optilabinfo.blogspot.com/2009/11/paramecium Anonim. 2009. Paramecium (Diakses pada tanggal 7 Januari 2012) http://id.wikipedia.org/wiki/Paramecium Anonim. 2010. (Diakses pada tanggal 7 Januari 2012) http://www.microscopemicroscope.org/applications/pond-critters/protozoans/ciliphora/paramecium.htm Armus, H.L., Montgomery, A.R., Jellison, J.L. (Fall 2006). "Discrimination Learning in Paramecia (P. caudatum)". Psychological Record 56 (4): 489498.

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G. 2000. BIOLOGI CAMPBELL REECEMITCHELL Edisi Kelima- Jilid 3. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hariyanto S., Irawan B., dan Soedarti T. 2008. Teori dan Praktik Ekologi. Surabaya : Airlangga University Press. Odum, Eugene P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : UGM University Press. Soemarwoto, O. 1997. Ekologi, lingkungan hidup dan pembangunan. Jakarta : Jambatan

LampiranTabel 3.1 Data hasil pengamatan No. 1 2 Hari ke1 4 Hari, Tanggal Jumat, 11 November 2011 Senin, 14 Pengamatan Ke-1 0 49 Ke-2 0 54 Ke-3 30 37 Jumlah 30 140 Rata-rata 10 46.67

November 2011 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 6 8 12 14 18 20 22 26 28 32 34 36 40 42 Rabu, 16 November 2011 Jumat, 18 November 2011 Selasa, 22 November 2011 Kamis, 24 November 2011 Senin, 28 November 2011 Rabu, 30 Desember 2011 Jumat, 2 Desember 2011 Selasa, 6 Desember 2011 Kamis, 8 Desember 2011 Senin, 12 Desember 2011 Rabu, 14 Desember 2011 Jumat, 16 Desember 2011 Selasa, 20 Desember 2011 Kamis, 22 Desember 2011 72 288 242 293 252 206 205 112 79 96 45 34 12 6 74 421 205 334 233 226 273 139 112 86 42 46 13 5 74 487 323 275 221 223 228 143 73 92 53 38 11 3 220 1196 770 902 706 655 706 394 264 274 140 118 36 14 73.33 398.67 256.67 300.67 235.33 218.33 235.33 131.33 88 91.33 46.67 39.33 12 4.67