LAPORAN CKD

31
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Definisi Chronic Kidney Desease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan istilah umum untuk berbagai macam kelainan yang berakibat pada kerusakan struktur dan fungsi ginjal. Selain itu, CKD diartikan sebagai penurunan laju filtrasi glomerulus, peningkatan ekskresi albumin pada urin, atau keduanya (Jha et al, 2013). National Kidney Foundation (NKF) Kidney Dialysis Outcomes and Quality Initiative (K/DOQI) mendefinisikan CKD berupa kerusakan struktural ginjal dan/atau penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR) di bawah 60 ml/menit per 1,73 m 2 selama tiga bulan atau lebih (NKF K/DOQI, 2003). 1.2 Etiologi Faktor penyebab dari CKD-MBD adalah karena adanya penurunan dari fungsi ginjal sehingga menyebabkan penurunan ekskresi fosfat dan produksi calcitriol. Kedua kondisi ini dapat mempengaruhi metabolisme kalsium dalam tulang (DiPiro, et al., 2011). Beberapa penyakit seperti Diabetes dan hipertensi merupakan penyebab utama penyakit ginjal kronis di semua negara maju dan di banyak negara berkembang, namun glomerulonefrotis dan penyebab yang tidak diketahui lebih sering terjadi di Asia dan sub-Sahara Afrika (Jha et al, 2013). 1.3 Patofisiologi 1

description

CKD

Transcript of LAPORAN CKD

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi

Chronic Kidney Desease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan istilah umum untuk berbagai macam kelainan yang berakibat pada kerusakan struktur dan fungsi ginjal. Selain itu, CKD diartikan sebagai penurunan laju filtrasi glomerulus, peningkatan ekskresi albumin pada urin, atau keduanya (Jha et al, 2013). National Kidney Foundation (NKF) Kidney Dialysis Outcomes and Quality Initiative (K/DOQI) mendefinisikan CKD berupa kerusakan struktural ginjal dan/atau penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR) di bawah 60 ml/menit per 1,73 m2 selama tiga bulan atau lebih (NKF K/DOQI, 2003).

1.2 Etiologi

Faktor penyebab dari CKD-MBD adalah karena adanya penurunan dari fungsi ginjal sehingga menyebabkan penurunan ekskresi fosfat dan produksi calcitriol. Kedua kondisi ini dapat mempengaruhi metabolisme kalsium dalam tulang (DiPiro, et al., 2011). Beberapa penyakit seperti Diabetes dan hipertensi merupakan penyebab utama penyakit ginjal kronis di semua negara maju dan di banyak negara berkembang, namun glomerulonefrotis dan penyebab yang tidak diketahui lebih sering terjadi di Asia dan sub-Sahara Afrika (Jha et al, 2013).

1.3 Patofisiologi

Kerusakan ginjal dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu adanya penyakit lain. Tiga penyakit yang sering mengakibatkan kerusakan pada ginjal adalah diabetes melitus, hipertensi dan glomerulonefritis. Pada kondisi ginjal yang rusak akan terjadi penurunan massa nefron. Massa nefron yang masih berfungsi akan bekerja lebih berat (hipertropi) untuk mengkompensasi penurunan jumlah dan fungsi nefron ginjal yang hilang. Hipertropi nefron yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat memicu terjadinya hipertensi intraglomerular yang akan mengakibatkan hipertropi glomerulus serta kerusakan pada sel endotel dan epitel ginjal. Keadaan ini akan merusak glomerulus dan mengakibatkan kerusakan ginjal yang lebih parah (DiPiro, et al., 2011)

Salah satu fungsi ginjal selain sebagai sistem eksresi tubuh dan, ginjal juga berfungsi untuk memproduksi berbagai macam hormon seperti renin, angiotensin, eritropoetin dan calcitriol (Sibernagl and Lang, 2000). Ketika terjadi kerusakan fungsi atau struktur ginjal, maka akan ada gangguan pada keseimbangan mineral tulang dan perubahan level hormon paratiroid, 25-hidroksivitamin D, 1,25-dihidroksivitamin D dan fibroblast growth-factor-23 (FGF-23) (Chauhan, et al., 2012).

1.4 Tujuan Terapi CKD

Tujuan terapi pada penderita CKD adalah untuk menunda progresifitas kerusakan ginjal sehingga dapat meminimalkan kemungkinan komplikasi yang berkaitan dengan fungsi ginjal. Terapi nonfarmakologi maupun farmakologi dapat digunakan untuk menurunkan kecepatan kerusakan ginjal (Dipiro, et al., 2011).1.5 RekomendasiRekomendasi

Perubahan gaya hidup

MerokokRekomendasi berhenti merokok

Diet Asupan sodium