Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

19
LAPORAN BULANAN ANALISA KUALITAS AIR OLEH : ROMI NOVRIADI PHPI PELAKSANA LANJUTAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BULAN APRIL TAHUN 2010 LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM ----------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------- Analisa kualitas air pada bulan April 2010 secara rutin telah dilakukan untuk beberapa titik sampling pada unit-unit produksi Balai Budidaya Laut Batam, antara lain : Perairan laut ( dalam hal ini perairan KJA BBL Batam), Tower / Reservoir, Hatchery, Nursery, Bak kultur algae, dan Bak Broodstock / bak pemeliharaan induk. Selain itu juga dilakukan pengambilan sampel air mingguan untuk media air pemeliharaan dan sistem filterisasi yang ada di lingkup balai Budidaya Laut Batam serta pengambilan sampel air pada kegiatan monitoring pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan. Selain kegiatan rutin, Pada bulan April ini juga telah dilakukan analisa kualitas air pada kegiatan monitoring rutin sebanyak 4 (empat) sampel, dimana 2 (dua) diantaranya berasal dari sampel monitoring di wilayah Jembatan 1 ( Bp. Amos dan Bp. Amir dan 2 (dua) sampel lagi berasal dari Monitoring di wilayah jembatan 2 (Bp. Ahi dan Akuang). Total sampel air yang dianalisa selama bulan April 2010 ini aalah sebanyak ... sampel. Didalam budidaya perikanan, ada dua faktor yang berperan dalam menurunkan kualitas air, Pertama, faktor eksternal (luar) yaitu ekosistem di luar wadah budidaya perikanan yang terutama diwakili oleh sumber air. Didalam setiap ekosistem tersebut berlangsung bermacam-macam kegiatan yang menghasilkan berbagai limbah, seperti limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan sebagainya. Limbah ini biasanya mencemari air disekitar lokasi yang merupakan air pasok bagi kegiatan budidaya. Faktor ini tidak bisa dikendalikan oleh para pelaku usaha budidaya kecuali dihindari. Faktor Kedua, adalah faktor Internal (dalam) yang

description

kualitas air, budidaya perikanan, batam

Transcript of Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

Page 1: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

LAPORAN BULANAN ANALISA KUALITAS AIROLEH :

ROMI NOVRIADIPHPI PELAKSANA LANJUTAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BULAN APRIL TAHUN 2010LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGANBALAI BUDIDAYA LAUT BATAM--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Analisa kualitas air pada bulan April 2010 secara rutin telah dilakukan untuk beberapa titik sampling pada unit-unit produksi Balai Budidaya Laut Batam, antara lain : Perairan laut ( dalam hal ini perairan KJA BBL Batam), Tower / Reservoir, Hatchery, Nursery, Bak kultur algae, dan Bak Broodstock / bak pemeliharaan induk. Selain itu juga dilakukan pengambilan sampel air mingguan untuk media air pemeliharaan dan sistem filterisasi yang ada di lingkup balai Budidaya Laut Batam serta pengambilan sampel air pada kegiatan monitoring pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan.

Selain kegiatan rutin, Pada bulan April ini juga telah dilakukan analisa kualitas air pada kegiatan monitoring rutin sebanyak 4 (empat) sampel, dimana 2 (dua) diantaranya berasal dari sampel monitoring di wilayah Jembatan 1 ( Bp. Amos dan Bp. Amir dan 2 (dua) sampel lagi berasal dari Monitoring di wilayah jembatan 2 (Bp. Ahi dan Akuang). Total sampel air yang dianalisa selama bulan April 2010 ini aalah sebanyak ... sampel.

Didalam budidaya perikanan, ada dua faktor yang berperan dalam menurunkan kualitas air, Pertama, faktor eksternal (luar) yaitu ekosistem di luar wadah budidaya perikanan yang terutama diwakili oleh sumber air. Didalam setiap ekosistem tersebut berlangsung bermacam-macam kegiatan yang menghasilkan berbagai limbah, seperti limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan sebagainya. Limbah ini biasanya mencemari air disekitar lokasi yang merupakan air pasok bagi kegiatan budidaya. Faktor ini tidak bisa dikendalikan oleh para pelaku usaha budidaya kecuali dihindari. Faktor Kedua, adalah faktor Internal (dalam) yang merupakan ekosistem di dalam unit wadah budidaya yang dapat dikendalikan/dikontrol oleh para pembudidaya.

Untuk mengetahui sejauh mana faktor tersebut mempengaruhi kegiatan budidaya perikanan, maka perlu dilakukan pemantauan secara rutin. Dimana pemantauan kualitas air suatu perairan memiliki tiga tujuan utama (Mason, 1993) sebagai berikut :1. Environmental Surveillance, yakni pemantauan yang bertujuan untuk mendeteksi

dan mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu pencemar terhadap kualitas lingkungan setelah bahan pencemar tersebut dihilangkan.

2. Establishing Water Quality Criteria, yakni bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara perubahan variabel-variabel ekologi perairan dengan parameter fisika dan kimia, untuk mendapatkan baku mutu kualitas air.

3. Appraisal of Resources, yakni bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air pada suatu tempat secara umum.

Page 2: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

Pada hakekatnya, pemantauan kualitas air pada perairan umum memiliki tujuan sebagai berikut :1. Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia dan biologi.2. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai dengan

peruntukannya.3. Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan tertentu.

Untuk mengetahui tingkat kelayakan sumber daya air yang digunakan pada unit-unit produksi Balai budidaya Laut Batam, maka Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Sub Bagian Kualitas Air telah melakukan berbagai analisa Rutin selama Bulan April 2010. dan hasil analisa tersebut ditampilkan pada beberapa tabel berikut :

- Titik sampling KJA

Untuk titik sampling unit Keramba Jaring Apung Balai Budidaya Laut Batam, sampling dilakukan secara rutin 1 x dalam seminggu. Parameter yang diamati meliputi : pH, oksigen terlarut, Suhu, salinitas, Nitrit, Nitrat, Amoniak, Posfat, Total Bakteri Umum (TBU), dan Total Bakteri Vibrio (TBV) dalam massa air.Untuk parameter Oksigen terlarut, pH dan suhu pengamatan dilakukan secara in situ ( langsung dilapangan) dengan membawa alat-alat seperti pH meter, DO meter, dan Termometer pada saat sampling dilakukan.Adapun hasil analisa perairan dengan titik KJA adalah sebagai berikut :

Tabel 11 . Data analisa kualitas air Perairan KJA BBL Batam (April 2010)No Parameter

Kualitas Air

Baku Mutu Satuan

Tanggal sampling05-04 12-04 19-04 26-04

1 pH 7 – 8,5 7,65 7,86 7,94 7,92

2 Salinitas Alami33-34

‰32 30 32 32

3 NO2 < 0,1 mg/L 0 0 0 04 NO3 <1 mg/L 0 0 0,1 05 NH3 <0,02 mg/L 0,03 0,02 0,04 0,036 PO4 Mg/L 0 0 0 07 Oksigen

terlarut4 – 8 mg/l 5,0 5,0 4,8 5,0

8 Temperatur 28-32±10

0c29,1 28,9 28,7 28,9

9 Total bakteri umum

< 10000 CFU/ml 5,2 x 102 3,65 x 104 1,110 x 103 5,6 x 103

10 Total Bakteri Vibrio

< 100 CFU/ml 6,8 x 102 6,7 x 102 7,95 x 102 40

Dasar teori yang menjadi patokan dalam pengambilan sampel air satu kali dalam seminggu pada unit pembesaran di KJA ini adalah Frekuensi Pengambilan Sampel menurut Kep. No. 51/MenLH/10/1995, dimana frekuensi pengambilan sampel air

Page 3: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

0

10

20

30

40

50

60

Jumlah Bakteri (x100 CFU/mL)

1 2 3 4

Sampling Minggu Ke-

Grafik Perbandingan TBU dan TBV pada perairan KJA BBL Batam

Series1

Series2

tergantung pada beberapa faktor, yaitu : perubahan beban pencemaran dan debit air, tujuan pemantauan kualitas air, dan kemampuan analisis.

Berdasarkan data yang diperoleh selama bulan April 2010 (lihat Tabel 11) diketahui bahwa terdapat fluktuasi yang cukup variatif khususnya pada parameter pH (derajat keasaman), salinitas, NH3 (Ammonia), Total Bakteri Umum dan Total Bakteri Vibrio.

Pada parameter pH, rentang yang diperoleh adalah pada 7,65 – 7,94, Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahab pH dan menyukai pH antara 7 – 8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan , misalnya proses nitrifikasi akan berakhir pada pH yang rendah. Toksisitas logam juga memeperlihatkan adanya peningkatan pada pH rendah (Novotny dan Olem, 1994).

Untuk salinitas, selama bulan April ini terdapat deviasi sebanyak 2 ppt, dimana rentang yang diperoleh adalah 30 – 32 ‰. Dan ini dikarnakan tingkat curah hujan yang cukup tinggi selama bulan April 2010, sehingga salinitas pada air permukaan mengalami penurunan. Tingkat penurunan sebanyak 2 ppt dalam satu bulan seperti ini jarang terjadi pada perairan BBL Batam.Salinitas menimbulkan tekanan-tekanan osmotik. Pada umumnya kandungan garam dalam sel-sel biota laut cenderung mendekati kandungan garam kebanyakan air laut. Kalau sel-sel itu berada di lingkungan dengan salinitas berbeda maka suatu mekanisme osmoregulasi diperlukan untuk menjaga keseimbangan kepekatan antara sel dengan lingkungannya. Pada kebanyakan binatang estuarin, penurunan salinitas biasanya dibarengi juga dengan penurunan salinitas di dalam sel. Suatu mekanisme osmoregulasi baru terjadi bila ada perubahan salinitas yang nyata.

Untuk NH3, rentang analisa yang diperoleh adalah 0,02 – 0,04 mg/L. Bila dibandingkan Baku Mutu Kualitas Air Golongan C ( Perikanan dan Peternakan) menurut PP No.20/1990 yang mempersyaratkan Ammonia 0,02 mg/L, maka konsentrasi NH3

selama bulan April telah berada diatas atau sama dengan Baku Mutu Lingkungan tersebut. Hal ini patut diwaspadai karena Ikan tidak dapat bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang tinggi di perairan karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya akan menyebabkan Sufokasi. (Hafni Effendi, 2003).

Untuk parameter Total Bakteri Umum dan Vibrio, seperti yang terlihat pada tabel berikut menunjukkan adanya fluktuasi yang cukup variatif di perairan. Namun yang patut dicermati adalah tingginya total bakteri umum (TBU) tidak selalu diikuti dengan meningkatnya jumlah total bakteri vibrio (TBV). Dan berdasarkan laporan bulanan Maret 2010, bahwa perairan BBL Batam berdasarkan konsentrasi Ortoposphat yang diperoleh sebanyak 0,32 mg/L dan ini termasuki kategori perairan yang sangat subur, maka pertumbuhan bakteri menjadi tidak terelakkan lagi. Pada perairan laut, biasanya yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan adalah Nitrogen. Namun pada perairan yang miskin

nitrogen, tetapi masih tersedia Posfor, beberapa jenis algae dan bakteri yang terdapat diperairan masih dapat tumbuh dengan baik.

Page 4: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

- Titik sampling Hatchery APBN

Analisa kualitas air selama bulan April 2010 di media pemeliharaan larva difokuskan kepada media pemeliharaan Kakap putih dan Bawal Bintang.

Table 12 . Data Kualitas Air Pemeliharaan Larva

TanggalParameter Kualitas Air

Keterangan/ No.BakpH Suhu(0c)

Salinitas( mg/L )

D.O(mg/L)

1 April 7,72 / 7,89 29,0 / 29,8 31 / 31 5,1 / 5,8 Bak No. 5

2 April 7,93 / 7,95 30,2 / 31,8 31 / 31 4,5 / 5,6 Bak No. 53 April 7,81 / 7,73 30,1 / 30,5 31 / 31 5,0 / 5,6 Bak No. 54 April 7,78 / 7,89 28,5 / 29,4 31 / 31 5,3 / 5,8 Bak No. 5 (hujan lebat)5 April 7,82 / 7,93 28,4 / 30,2 31 / 31 5,0 / 5,2 Bak No. 4

NO3 = 0,19 mg/LNH3 = 0,17 mg/L

6 April 7,96 / 7,92 30,1 / 31,2 31 / 31 5,2 / 6,3 Bak No. 47 April 7,81 / 8,02 30,1 / 31,5 31 / 31 5,5 / 5,6 Bak No. 38 April 7,84 / 8,07 30,0 / 31,6 31 / 31 5,2 / 5,8 Bak No. 49 April 7,91 / 7,98 30,3 / 30,7 31 / 30 5,5 / 5,8 Bak No. 310 April 7,89 / 7,95 29,6 / 30,4 30 / 30 5,3 / 5,9 Bak No. 411 April 7,70 / 7,84 30,3 / 31,7 30 / 30 5,0 / 5,6 Bak No. 412 April 7,65 / 7,82 30,9 / 31,2 30 / 30 5,1 / 5,4 Bak No. 4

NO3 = 0,35 mg/LNH3 = 0,92 mg/L

13 April 7,85 / 7,91 30,5 / 31,8 30 / 30 5,2 / 5,6 Bak No. 514 April 7,70 / 7,68 30,2 / 30,6 30 / 30 5,0 / 5,9 Bak No. 515 April 7,55 / 7,82 30,8 / 32,4 30 / 30 5,2 / 5,8 Bak No. 616 April 7,49 / 7,74 30,7 / 31,5 30 / 30 5,1 / 5,4 Bak No. 417 April 7,32 / 7,58 29,9 / 30,8 30 / 30 5,0 / 5,4 Bak No. 618 April 7,65 / 7,74 31,2 / 31,5 30 / 30 5,1 / 5,6 Bak No. 619 April 7,84 / 7,91 30,4 / 30,9 31 / 31 5,0 / 5,6 Bak No. 3

NO3 = 0,09 mg/LNH3 = 0,53 mg/L

20 April 7,72 / 7,80 30,0 / 31,8 31 / 31 4,8 / 5,4 Bak No. 321 April 7,69 / 7,71 30,4 / 31,3 31 / 31 5,2 / 5,7 Bak No. 322 April 7,54 / 7,68 30,6 / 30,8 31 / 31 5,0 / 5,4 Bak No. 623 April 7,65 / 7,89 30,3 / 32,1 31 / 31 4,8 / 5,3 Bak No. 324 April 7,80 / 7,83 31,1 / 32,8 31 / 31 5,0 / 5,5 Bak No. 425 April 7,81 / 7,92 30,2 / 31,5 31 / 31 4,9 / 5,4 Bak No. 426 April 7,72 / 7,89 30,2 / 30,8 31 / 31 5,1 / 5,8 Bak No. 5

NO3 = 0,19 mg/LNH3 = 0,17 mg/L

27 April 7,74 / 7,89 29,8 / 30,6 31 / 31 5,0 / 5,6 Bak No. 528 April 7,73 / 7,92 28,9 / 30,1 31 / 31 5,0 / 5,7 Bak No. 429 April 7,84 / 7,95 29,0 / 30,4 31 / 31 5,3 / 5,8 Bak No. 530 April 7,86 / 8,03 29,3 / 30,6 31 / 31 5,2 / 5,9 Bak No. 5

Page 5: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

Grafik pH (derajat keasaman) Di media pemeliharaan larva (hatchery) bulan April 2010

6.8

7

7.2

7.4

7.6

7.8

8

8.2

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Tanggal sampling

pH (d

eraj

at k

easa

man

)

pH pagi hari

pH sore hari

Grafik Perbandingkan Konsentrasi Oksigen Terlarut (DO) pagi dan sore hari di media pemeliharaan larva BBL Batam

01234567

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Tanggal Sampling

Konse

ntrasi

DO

(mg/L)

DO Pagi hari

DO Sore hari

Dari data diatas, dapat dibuat grafik analisa sebagai berikut :

Berdasarkan grafik, terlihat bahwa fluktuasi pH dan Oksigen terlarut masih dalam taraf wajar untuk kegiatan pemeliharaan larva. Selama bulan April 2010 ini dari dua komoditas benih yang ipelihara, yakni larva Kerapu macan dan Bawal Bintang masih dapat dihasilkan dalam jumlah yang cukup optimal.

Hanya saja, Fluktuasi unsur organik seperti NO2, NO3, dan NH3 masih terlihat nyata di dalam media pemeliharaan larva. penerapan Biosekuriti sangat penting dilakukan mengingat perlunya tindakan untuk meminimalisasi penyebaran agen penyakit khususnya pada media pemeliharaan larva ini.

- Titik Sampling Bak Kultur Algae Tabel 15 . Data analisa kualitas air Bak Kultur Algae Bulan April 2010

TanggalParameter Kualitas Air

Keterangan/ No.BakpH Suhu(0c)

Salinitas(‰)

D.O(mg/L)

1 April 9,51 / 9,65 28,6 / 29,0 32 / 31 6,4 / 7,1 Bak No. 2 A (Siang hujan) 2 April 9,65 / 9,76 28,4 / 31,8 31 / 31 5,5 / 7,1 Bak No. 3 A3 April 9,57 / 9,64 30,1 / 30,3 31 / 31 5,1 / 6,8 Bak No. 3 A4 April 9,32 / 9,61 27,9 / 29,4 31 / 31 5,2 / 6,4 Bak No. 2 B5 April 9,32 / 9,41 28,7 / 29,7 31 / 31 5,4 / 6,3 NO2 = 0,34 mg/l

NO3 = 9,61 mg/lNH3 = 1,18 mg/l

6 April 9,07 / 9,39 29,7 / 31,8 31 / 31 5,7 / 7,1 Bak No. 2 B7 April 9,23 / 9,61 29,4 / 31,9 31 / 31 6,5 / 7,2 Bak No. 2 A8 April 9,17 / 9,70 29,8 / 32,1 31 / 31 5,8 / 6,9 Bak No. 1 R9 April 9,45 / 9,68 29,8 / 30,2 31 / 31 6,4 / 7,2 Bak No. 2 R10 April 9,25 / 9,76 29,0 / 29,6 31 / 31 6,1 / 7,4 Bak No. 3 A (sore mendung)11 April 9,35 / 9,37 29,4 / 31,9 31 / 31 6,0 / 7,3 Bak No. 2 B12 April 9,27 / 9,52 29,9 / 31,8 30 / 30 6,2 / 7,8 NO2 = 0,34 mg/l

NO3 = 9,61 mg/lNH3 = 1,18 mg/l

13 April 9,54 / 9,71 28,7 / 32,4 30 / 30 7,0 / 7,7 Bak No. 2 B

Page 6: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

14 April 9,56 / 9,63 29,6 / 32,8 27 / 25 6,8 / 7,4 Hujan sepanjang hari15 April 9,26 / 9,53 29,3 / 32,8 26 / 28 6,9 / 7,4 Bak No. 1 R Volume sedikit16 April 9,32 / 9,48 29,1 / 29,9 28 / 29 6,4 / 7,8 Bak No. 1 R17 April 9,25 / 9,51 29,9 / 31,2 29 / 28 6,2 / 7,4 Bak No. 2 A18 April 9,45 / 9,72 30,2 / 32,4 28 / 29 6,0 / 7,4 Bak No. 2 A19 April 9,38 / 9,54 29,7 / 30,4 29 / 30 6,5 / 7,3 NO2 = 0,14 mg/l

NO3 = 0,25 mg/lNH3 = 0,98 mg/l

20 April 9,65 / 9,70 29,9 / 30,8 30 / 30 6,2 / 7,4 Bak No. 2 A21 April 9,33 / 9,62 29,4 / 30,4 30 / 31 6,5 / 7,1 Bak No. 2 A22 April 9,50 / 9,71 28,9 / 30,5 30 / 30 5,5 / 7,3 Bak No. 1 A23 April 9,56 / 9,81 29,3 / 31,9 30 / 31 5,6 / 7,4 Bak No. 1 A24 April 9,42 / 9,75 29,0 / 30,6 31 / 31 5,8 / 7,3 Bak No. 1 R25 April 9,35 / 9,69 29,3 / 31,4 31 / 31 5,3 / 6,9 Bak No. 1 R26 April 9,42 / 9,89 29,5 / 30,8 31 / 31 5,4 / 7,5 NH3 = 1,02 mg/L

NO3 = 11,5 mg/LPO4 = 1,18 mg/L

27 April 9,41 / 9,68 29,3 / 30,7 31 / 31 5,3 / 7,6 Bak No. 3 A28 April 9,36 / 9,75 29,4 / 31,2 31 / 31 5,4 / 6,8 Bak No. 2 A29 April 9,65 / 9,83 29,4 / 30,8 31 / 31 5,3 / 7,2 Bak No. 1 B30 April 9,41 / 9,73 29,3 / 31,5 31 / 31 5,4 / 7,1 Bak No. 1 B

Pakan alami memegang peranan penting terhadap keberlanjutan produksi benih. Oleh karena itu baik kualitas maupun kuantitas dari algae yang dimasukkan ke dalam media pemeliharaan larva perlu mendapatkan perhatian. Berdasarkan data yang diperoleh selama bulan April 2010 ini terdapat beberapa parameter yang memiliki fluktuasi harian, diantaranya : pH, oksigen terlarut, suhu, dan derivat dari unsur Nitrogen (Nitrit, Nitrat, dan Amoniak).

Pada saat terjadi pertumbuhan algae secara pesat (Blooming), pH perairan dapat mencapai 10 (Hafni Effendi, 2003). Pada perairan yang banyak mengandung kalsium karbonat, kondisi tersebut akan menyebabkan terjadinya kesetimbangan seperti yang ditunjukkan pada reaksi berikut :

Ca (HCO3)2 CaCO3 + H2) + CO2

Mengendap

Untuk melakukan proses fotosintesis, algae membutuhkan karbondioksida yang merupakan gas yang bersifat asam (acidic gas). Hal ini mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan diikuti dengan meningkatnya pH karena munculnya ion hidroksida sebagai akibat proses hidrolisis karbonat dan bikarbonat (Cole, 1988). Hal inilah yang menyebabkan terjadinya fluktuasi nilai pH pada media kultur massal selalu berfluktuatif. Yang menjadi kekhawatiran adalah peningkatan nilai pH, yang disertai dengan adanya peningkatan suhu juga akan mempengaruhi timbulnya sifat toksisitas unsur Nitrogen yang notabene merupakan unsur utama dalam mendukung siklus hidup algae. Hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasi NH3 selama bulan April yang berada pada rentang : 0,98 – 1,08 mg/l, hal ini berarti ada peningkatan ambang bawah dan penurunan nilai ambang batas bila dibandingkan dengan data kualitas air bulan yang lalu. untuk NO3 yang memiliki rentang : 0,1 – 12,3 mg/l. Dengan konsentrasi seperti ini selain dapat memicu tumbuh suburnya bakteri di perairan juga dapat menimbulkan sifat

Page 7: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

toksik tersendiri ketika media kultur algae juga diikutsertakan ketika memasukkan algae pada media pemeliharaan larva sebagai pakan alami bagi Zooplankton.Hal yang dapat dilakukan adalah dengan dilakukannya sistem penyaringan bertingkat sebelum algae dimasukkan ke dalam media pemeliharaan larva, sehingga meminimalisasi kuantitas air kultur yang juga masuk ke dalam media pemeliharaan larva.

- Titik Sampling Bak Nursery

Tabel 16. Data analisa kualitas air Bak Nursery Bulan April 2010

TanggalParameter Kualitas Air

Keterangan/ No.BakpH Suhu(0c)

Salinitas(‰)

D.O(mg/L)

1 April 7,65 / 7,72 28,8 / 29,7 31 / 31 5,1 / 5,8 Bak N0. 32 April 7,81 / 7,95 29,5 / 30,2 31 / 31 5,0 / 5,2 Bak N0. 33 April 7,83 / 7,93 30,0 / 30,2 31 / 31 4,7 / 5,3 Bak N0. 34 April 7,70 / 7,92 28,7 / 29,8 31 / 31 4,6 / 5,1 (Hujan lebat)5 April 7,65 / 7,89 28,9 / 30,2 31 / 31 4,6 / 4,9 Bak N0. 116 April 7,81 / 7,93 28,7 / 30,4 31 / 31 5,0 / 4,8 Bak N0. 77 April 7,85 / 7,94 28,9 / 30,5 31 / 31 4,2 / 5,4 Bak N0. 58 April 7,91 / 7,89 28,9 / 30,7 31 / 31 4,7 / 5,3 NH3 = 0,12 mg/l9 April 7,92 / 8,02 29,0 / 30,5 31 / 30 4,9 / 4,6 Bak N0. 410 April 7,87 / 7,95 28,9 / 30,6 30 / 30 4,8 / 5,3 Bak N0. 111 April 7,83 / 7,95 28,7 / 30,7 30 / 30 4,7 / 5,2 Bak N0. 112 April 7,89 / 7,94 28,6 / 30,7 30 / 30 4,6 / 5,4 Bak N0. 113 April 7,86 / 7,95 28,6 / 30,5 30 / 30 4,7 / 5,6 Bak N0. 114 April 7,84 / 7,93 28,9 / 31,3 30 / 30 4,8 / 5,4 Bak N0. 1315 April 7,85 / 8,02 28,4 / 30,8 30 / 30 5,0 / 4,8 NH3 = 0,01 mg/l

Bak 12 Nursery 316 April 7,91 / 8,04 28,9 / 31,4 30 / 30 5,0 / 4,7 Bak N0. 317 April 7,72 / 7,65 28,9 / 30,5 30 / 30 5,0 / 4,9 Bak N0. 118 April 7,85 / 7,92 28,9 / 30,6 30 / 30 5,0 / 5,3 Bak N0. 219 April 7,77 / 7,87 28,7 / 30,5 31 / 31 4,7 / 5,4 Bak N0. 220 April 7,62 / 7,84 28,9 / 30,2 31 / 31 4,8 / 5,4 Bak N0. 221 April 7,71 / 7,85 28,6 / 31,5 31 / 31 4,7 / 5,8 Bak N0. 322 April 7,79 / 7,85 28,9 / 30,5 31 / 31 4,7 / 5,3 NH3 = 0,07 mg/l

Bak 11 Nursery 323 April 7,62 / 7,85 28,7 / 31,8 31 / 31 4,8 / 5,8 Bak N0. 324 April 7,72 / 7,89 28,7 / 31,7 31 / 31 4,7 / 5,5 Bak N0. 125 April 7,62 / 7,85 28,6 / 31,5 31 / 31 4,7 / 5,6 Bak N0. 126 April 7,71 / 7,93 28,9 / 30,4 31 / 31 4,7 / 5,0 Bak N0. 227 April 7,67 / 7,92 28,7 / 30,4 31 / 31 4,8 / 5,2 Bak N0. 228 April 7,89 / 7,94 28,6 / 30,5 31 / 31 4,9 / 4,9 Bak N0. 129 April 7,67 / 8,02 28,9 / 30,5 31 / 31 4,7 / 5,2 NH3 = 0,01 mg/l30 April 7,89 / 7,94 28,7 / 30,4 31 / 31 4,9 / 5,4 Bak N0. 3

Page 8: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

Grafik Perbandingan Suhu di Unit pemeliharaan benih (Nursery) di Balai Budidaya Laut Batam

26

27

28

29

30

31

32

33

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Tanggal Sampling

Nilai S

uhu (

derja

t celc

ius) Suhu Pagi hari

Suhu sore hari

Berdasarkan data analisa kualitas air pada titik sampling pendederan (Nursery) parameter yang perlu mendapatkan perhatian adalah masih tingginya fluktuasi suhu

pada media pemeliharaan ikan. Hal ini juga diikuti dengan naiknya konsentrasi NH3 pada keadaan tertentu. Adanya peningkatan suhu yang kestabilannya Unpredictable akan mengakibatkan adanya peningkatan Viskositas, reaksi kimia, evaporasi dan volatilisasi. Peningkatan suhu juga akan mengakibatkan adanya penurunan pada sejumlah kelarutan gas di dalam air, seperti gas O2, CO2, N2 , CH4, dan sebagainya, (Haslam, 1995). Selain itu adanya peningkatan suhu juga akan meningkatkan kecepatan proses metabolisme dan proses respirasi organisme air, dan selanjutnya mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen. Namun peningkatan suhu ini disertai dengan penurunan kadar oksigen terlarut.

Sehingga keberadaan oksigen seringkali tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi organisme akuatik untuk melakukan proses metabolisme dan respirasi (Hafni Effendi, 2003). Bila hal ini tidak dibarengi dengan peningkatan kadar oksigen pada media pemeliharaan ikan, dikhawatirkan penyakit non-infeksius dikarnakan lingkungan yang buruk dapat terjadi (Romi Novriadi, 2009).

- Titik Sampling Bak Pemeliharaan Induk

Tabel 17. Data analisa kualitas air Bak Pemeliharaan induk Atas (Bak fiber vol 5 ton) pengamatan pagi dan sore hari

TanggalParameter Kualitas Air

Keterangan/ No.BakpH Suhu(0c)

Salinitas(‰)

D.O(mg/L)

1 April 7,89 / 8,03 28,7 / 29,8 31 / 31 5,8 / 6,4 Bak induk no.12 April 7,95 / 8,04 28,7 / 29,6 31 / 31 6,3 / 6,5 Bak induk no.43 April 8,01 / 7,98 28,7 / 30,0 31 / 31 5,3 / 5,8 Bak induk no.14 April 7,86 / 8,02 28,6 / 30,2 31 / 31 5,0 / 5,5 Bak induk no.15 April 7,89 / 7,93 28,9 / 29,7 31 / 31 5,3 / 5,7 Bak induk no.4

NH3 = 0,01 mg/L6 April 7,92 / 7,95 28,9 / 303 31 / 31 5,4 / 5,9 Bak induk no.47 April 7,87 / 7,89 29,1 / 30,5 31 / 31 5,3 / 5,7 Bak induk no.48 April 7,93 / 8,05 28,9 / 30,4 31 / 31 5,4 / 6,1 Bak induk no.49 April 7,91 / 7,97 28,9 / 30,5 31 / 30 5,4 / 5,7 Bak induk no.110 April 7,93 / 7,96 28,9 / 30,4 30 / 30 5,3 / 5,8 Bak induk kertang

Page 9: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

11 April 7,93 / 7,97 28,9 / 30,3 30 / 30 5,7 / 6,0 Bak induk no.112 April 7,93 / 8,00 28,9 / 30,1 30 / 30 5,4 / 6,3 Bak induk no.1

NH3 = 0,01 mg/L13 April 7,94 / 8,02 29,3 / 30,5 30 / 30 5,7 / 5,4 Bak induk no.114 April 7,95 / 7,96 28,7 / 30,1 30 / 30 5,8 / 5,9 Bak induk no.115 April 7,89 / 7,94 28,6 / 30,3 30 / 30 5,7 / 6,2 Bak induk no.116 April 7,89 / 7,85 28,8 / 29,9 30 / 30 5,7 / 6,0 Bak induk no.117 April 7,89 / 7,94 28,6 / 30,2 30 / 30 5,8 / 5,9 Bak induk no.118 April 7,73 / 8,02 28,5 / 30,0 30 / 30 5,4 / 5,8 Bak induk no.119 April 7,92 / 7,96 28,7 / 30,1 31 / 31 5,7 / 5,3 Bak induk no.1

NH3 = 0,03 mg/L20 April 7,85 / 7,83 28,6 / 29,8 31 / 31 5,4 / 5,7 Bak induk no.421 April 7,93 / 7,84 28,9 / 30,1 31 / 31 5,5 / 5,2 Bak induk no.422 April 7,91 / 7,91 29,3 / 30,5 31 / 31 5,1 / 5,8 Bak induk no.423 April 7,89 / 8,01 29,2 / 30,0 31 / 31 5,3 / 5,2 Bak induk kertang24 April 7,93 / 7,94 29,4 / 30,4 31 / 31 5,4 / 5,1 Bak induk kertang25 April 7,92 / 7,95 28,7 / 30,3 31 / 31 5,3 / 5,8 Bak induk kertang26 April 7,73 / 7,92 28,6 / 30,3 31 / 31 5.7 / 5,2 Bak induk no.1

NH3 = 0,02 mg/L27 April 7,84 / 7,95 28,9 / 29,9 31 / 31 5,3 / 5,8 Bak induk no.128 April 7,89 / 7,93 28,9 / 30,4 31 / 31 5,5 / 5,8 Bak induk no.129 April 7,86 / 8,02 29,0 / 30,4 31 / 31 5,4 / 6,1 Bak induk no.130 April 7,89 / 8,02 29,3 / 30,4 31 / 31 5,3 / 5,9 Bak induk kertang

Tabel 18 . Data analisa kualitas air Bak Pemeliharaan Induk Bawah ( Bak bulat fiber 8 ton ) pengamatan pagi dan sore hari

TanggalParameter Kualitas Air

Keterangan/ No.BakpH Suhu(0c)

Salinitas(‰)

D.O(mg/L)

1 April 7,96 / 7,97 28,7 / 30,1 31 / 31 5,6 / 6,5 Bak induk no. 12 April 7,94 / 8,03 28,6 / 29,8 31 / 31 6,0 / 6,4 Bak induk no. 23 April 7,88 / 7,94 28,5 / 30,3 31 / 31 5,3 / 5,9 Bak induk no. 14 April 7,91 / 8,02 28,5 / 30,4 31 / 31 5,1 / 5,6 Bak induk no. 25 April 7,87 / 7,91 28,9 / 29,9 31 / 31 5,4 / 5,9 Bak induk no. 16 April 7,93 / 7,93 28,8 / 30,4 31 / 31 5,6 / 6,0 Bak induk no. 27 April 7,92 / 7,95 29,2 / 30,7 31 / 31 5,5 / 5,8 Bak induk no. 28 April 7,94 / 8,04 28,8 / 30,5 31 / 31 5,7 / 6,1 Bak induk no. 19 April 7,89 / 7,95 28,8 / 30,6 31 / 30 5,5 / 5,6 Bak induk no. 110 April 7,89 / 7,96 28,8 / 30,7 30 / 30 5,4 / 5,9 Bak induk no. 111 April 7,92 / 7,95 28,7 / 30,5 30 / 30 5,5 / 6,3 Bak induk no. 212 April 7,93 / 8,01 28,7 / 30,3 30 / 30 5,6 / 6,4 Bak induk no. 213 April 7,94 / 7,85 29,4 / 30,6 30 / 30 5,6 / 5,4 Bak induk no. 214 April 7,92 / 7,93 28,7 / 30,1 30 / 30 5,9 / 6,1 Bak induk no. 215 April 7,91 / 8,04 28,6 / 30,3 30 / 30 5,8 / 6,3 Bak induk no. 116 April 7,93 / 8,02 28,8 / 29,9 30 / 30 5,7 / 6,2 Bak induk no. 117 April 7,93 / 7,99 28,6 / 30,2 30 / 30 5,6 / 6,3 Bak induk no. 118 April 7,91 / 7,95 28,5 / 30,0 30 / 30 5,5 / 5,9 Bak induk no. 219 April 7,98 / 7,85 28,7 / 30,1 31 / 31 5,5 / 5,4 Bak induk no. 1

Page 10: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

20 April 7,90 / 7,93 28,6 / 29,8 31 / 31 5,3 / 5,8 Bak induk no. 121 April 7,93 / 7,89 28,7 / 30,3 31 / 31 5,4 / 5,4 Bak induk no. 122 April 7,91 / 7,95 29,4 / 30,6 31 / 31 5,0 / 5,9 Bak induk no. 123 April 7,92 / 8,04 29,1 / 30,0 31 / 31 5,4 / 5,3 Bak induk no. 124 April 8,01 / 7,96 29,2 / 30,5 31 / 31 5,3 / 5,2 Bak induk no. 125 April 7,94 / 7,97 28,9 / 30,4 31 / 31 5,2 / 5,9 Bak induk no. 126 April 7,93 / 7,99 28,7 / 30,5 31 / 31 5.6 / 5,4 Bak induk no. 127 April 7,91 / 7,95 29,0 / 30,1 31 / 31 5,1 / 5,9 Bak induk no. 128 April 7,98 / 7,85 29,1 / 30,3 31 / 31 5,4 / 5,7 Bak induk no. 229 April 7,90 / 7,93 29,2 / 30,5 31 / 31 5,3 / 5,9 Bak induk no. 230 April 7,93 / 7,89 29,1 / 30,3 31 / 31 5,5 / 5,8 Bak induk no. 2

Untuk pengelolaan bak induk, terdapat perbedaan antara bak bawah dan diatas. Khusunya untuk parameter pH, suhu dan oksigen terlarut. Hal ini dapat dimaklumi karena keduanya memiliki konstruksi bangunan yang berbeda. Hanya saja pada bak pengelolaan atas, NH3 terdeteksi pada rentang 0,01 – 0,03 mg/l. dan untuk meminimalisir keadaan ini, kebersihan bak pada masing-masing bak harus selalu diperhatikan.

Analisa Sampel Eksternal Kualitas Air Bulan April Tahun 2010

1. Nama Pemilik KJA : Bp. Amos Komoditas : Bawal Bintang (Trachinotus blochii),

Kakap Putih (Lates calcariferI)

PARAMETERPARAMETERS

SATUANUNIT

HASIL UJITEST RESULT

SPESIFIKASI METODE

METHODE SPESIFICATIONKJA

pH 7,85SNI 06-6989.11-

2004

Nitrat (NO3)

mg/L

0 Kolorimetrik

Nitrit (NO2) 0 Kolorimetrik

Amoniak (NH3) 0,01 Kolorimetrik

Phosphat (PO4) SA Kolorimetrik

Salinitas o/oo 32IKM/5.4.4/BBL-B (Refraktometrik)

Page 11: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

2. Nama Pemilik KJA : Bp. Amir Komoditas : Bawal Bintang (Trachinotus blochii),

Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)

PARAMETERPARAMETERS

SATUANUNIT

HASIL UJITEST RESULT

SPESIFIKASI MET ODE

METHODE SPESIFICATIONKJA

pH 7,71SNI 06-6989.11-

2004

Nitrat (NO3)

mg/L

0 Kolorimetrik

Nitrit (NO2) 0 Kolorimetrik

Amoniak (NH3) 0,01 Kolorimetrik

Phosphat (PO4) SA Kolorimetrik

Salinitas o/oo 32IKM/5.4.4/BBL-B (Refraktometrik)

3. Nama Pemilik KJA : Bp. AHi Komoditas : Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)

PARAMETERPARAMETERS

SATUANUNIT

HASIL UJITEST RESULT

SPESIFIKASI METODE

METHODE SPESIFICATIONKJA

pH 7,652SNI 06-6989.11-

2004

Nitrat (NO3)

mg/L

0 Kolorimetrik

Nitrit (NO2) 0 Kolorimetrik

Amoniak (NH3) 0,03 Kolorimetrik

Phosphat (PO4) 0,11 Kolorimetrik

Salinitas o/oo 32IKM/5.4.4/BBL-B (Refraktometrik)

Page 12: Laporan Bulanan Analisa Kualitas Air

4. Nama Pemilik KJA : Bp. Akuang Komoditas : Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)

Kakap Putih ( Lates calcarifer)

PARAMETERPARAMETERS

SATUANUNIT

HASIL UJITEST RESULT

SPESIFIKASI METODE

METHODE SPESIFICATIONKJA

pH 7,724SNI 06-6989.11-

2004

Nitrat (NO3)

mg/L

0 Kolorimetrik

Nitrit (NO2) 0 Kolorimetrik

Amoniak (NH3) 0,03 Kolorimetrik

Phosphat (PO4) 0,07 Kolorimetrik

Salinitas o/oo 32IKM/5.4.4/BBL-B (Refraktometrik)