Laporan Bubut

download Laporan Bubut

of 23

description

Manufacture

Transcript of Laporan Bubut

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangDi era globabalisasi ini zaman semakin berkembang. Kehidupan manusia tidak luput dengan penggunaan mesin. Mesin merupakan satu sarana untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam kegiatan sehari-hari baik itu dalam proses produksi ataupun yang lainnya.Dengan semakin banyaknya akan mesin maka dibutuhkan tenaga ahli dalam bidangnya khususnya pada praktek kali ini kita membahas tentang mesin turning. Yaitu tentang pembuatan satu komponen.Oleh karena itu laporan ini saya buat sehubungan dengan laporan praktikum mesin turning. Untuk memenuhi salah satu tugas pemesinan.

1.2. Tujuan Praktikum

a. Agar mahasiswa mampu mengoperasikan mesin turning.b. Agar mahasiswa mengetahui keselamatan kerja pada mesin turning.c. Agar mahasiswa mengetahui cara membuat satu komponen dengan mesin turning.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Bor2.1.1. Definisi BorMata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapih dan presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata bor yang tepat.Selain itupun jenis bahan pembuat mata bor juga menentukan kualitas hasil pelubangan. lebih keras logam pada mata bor akan lebih halus hasil pengeboran.

2.1.2. Bagian-Bagian Bor Gambar ini adalah mata bor pilin dengan sudut puncak 118 dan kisar sedang digunakan untuk mengebor logam fero, besi tuang, baja tuang, dan besi tempa.

2.1.3. Jenis-Jenis Bor1. Twist BitsJenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau logam. Biasanya tersedia dalam ukuran 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda menggunakan mesin bor tangan. 2. Masunry Bits/Concrete Bits (Mata Bor Beton)Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu. Digunakan dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar seperti ketukan martil) dan pada ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam 4-15mm dan mata bor lebih panjang daripada twist bits (300 - 400mm).Ciri umum dari mata bor beton adalah ujung mata bor beton terdapat mata pisau tumpul, biasa terbuat dari bahan yang memiliki karakteristik sangat keras, karena penggunaan mata bor ini selain berputar juga memukul.Mata bor beton dibedakan dari fungsi alat yang digunakan, biasa hanya berbeda di bagian pangkal, bentuk yang standar digunakan untuk unit bor beton biasa ( impact drill / hammer drill ) untuk bentuk yang khusus seperti SDS drill bit digunakan untuk unit SDS drill atau Demolition Drill.

3. Spur BitsDikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada bagian tengahnya dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing di tengah berfungsi untuk menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan yang sama. Ukuran yang tersedia sekitar 6-15mm.4. Countersink BitsMata bor ini bersudut 90 pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat lubang 45 terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat lubang untuk kepala sekrup agar permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang terpasang langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.5. Forster BitsYaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok. Paling baik apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil. Karena apabila menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan kestabilan posisi mata bor dan lubang yang dihasilkan kurang berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti standar diameter engsel sendok, dari 15, atau 35 mm.

6. Hole Saw BitsDigunakan untuk membuat lubang pada kayu, plastik, acrylic atau material lunak lainnya. dengan diameter tertentu, biasa untuk ukuran diameter yang cukup besar, dimana sudah tidak tersedia ukuran diameter mata bor kayu standar.Kekurangan dari hole saw adalah pada keterbatasan ketebalan, dan cocok digunakan untuk fungsi membuat lubang, tidak dapat digunakan untuk membuat lubang cekung. Sisa ( wise ) dari hasil proses pelubangan menggunakan hole saw masih berupa material solid yang tertingal pada bagian dalam hole saw. Berdiameter antara 25 - 60mm.2.2. Reamer2.2.1. Definisi ReamerReamer (Peluas)adalah alat potong untuk memperbesar dan memperhalus permukaan lubang yang telah kita siapkan sebelumnya.Lubang hasil pengeboran kadang-kadang hasilnya masih kasar atau saat hendak dimasukkan batang atau benda pasangannya tidak cukup longgar (sesak), maka untuk mengatasi hal seperti ini diperlukan adanya perluasan lubang menggunakan alat reamer. Untuk mendapatkan ukuran yang pas maka pekerja sebaiknya mengebor dengan ukuran 0,1 0,5 mm lebih kecil dari diameter lubang yang telah ditentukan kemudian diperluas menggunakan reamer.Banyaknya bahan yang dilepas oleh peluas lubang tergantung pada ukuran lubang danbahan yang dipotong, 0,38 mm adalah rata-rata yang baik.

2.2.2. Bagian-bagian Reamer1. Tangkai : Adalah bagian dari peluas yang dicekam.2. Badan : Adalah bagian dari peluas yang mempunyai beberapa pisau dengan alur diantaranya alur yang mungkin lurus dan sepiral.3. Pengarah : Berguna Untuk ;- Memelihara ukuran yang tetap,- Memperhalus Permukaan,- Memberi ukuran yang baik.4. Kepala : Adalah bagian yang memotong dalam perluasan.

2.2.3. Jenis-Jenis Reamer1. Peluas Tangan (Hand reamer)Sebuah alat untuk membesarkan lubang tangan yang lebih lancip lagi ataumemimpin(seperti mata bor)di depan dari pada membesarkan lubang mesin. Hal ini untuk mengimbangi kesulitan untuk memulai sebuah lubang dengan kekuatan tangan saja. Hal ini juga memungkinkan alat untuk membesarkan lubang untuk memulai lurus atau spiral dan mengurangi resiko kerusakan. Peluas Tangan (Hand reamer)Peluas Tangan mempunyai tipe Tangkai Segi Empat Macam macam Peluas TanganPeluas Tangan Tetap.

2. Peluas Mesin (Machine reamer)

Sebuah alat untuk membesarkan lubang mesin hanya memiliki sangat sedikit mengarah masuk Karena membesarkan lubang dan benda kerja adalah pra-sejajar dengan mesin tidak ada risiko itu mengembara tentunya. Selain gaya pemotongan konstan yang dapat diterapkan oleh mesin memastikan bahwa mulai memotong segera. Tangkai spiral memiliki keuntungan membersihkan swarf otomatis tetapi juga tersedia dengan tangkai lurus seperti jumlah swarf dihasilkan selama operasi reaming harus sangat kecil.

Peluas Mesin (Machine reamer)Peluas Mesin mempunyai Dua Tipe Tangkai yaitu :1. Tipe Tangkai Tirus.2. Tipe Tangkai Silinder.

Macam macam Peluas Mesina. Peluas mesin yang dapat di kembangkan.b. Peluas mesin yang dapat di atur.c. Peluas mesin kupas.

2.3. Ulir2.3.1. Defini UlirUlir adalah terbentuknya kurva spiral yang terbentuk bila lembar terbentuk segitiga digulung pada silinder. Panjang salah satu sisi segitiga tersebut adalah sama dengan dengan keliling silinder. Selanjutnya, ukuran-ukuran pada silinder dan segitiga dinamakan kisar (lead) dinotasikan dengan l, sudut kisar, dan diameter efektif ( d2).Bentuk ulir merupakan sebuah lembaran berbentuk segi tigadigulun pada sebuah silinder. Dalam pemakain, ulir bekerja dalam pasangan antara ulir luar (baut,stud, batang) dan ulir dalam (mur). Ulir pengikat pada dasarnya mempunyai profil penampang berbentuk segi tiga sama kaki. Jarak antara satu puncak dengan puncak yang berikutnya dari profil ulir disebut jarak bagi.Ulir merupakan sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan yang dapat dibuka kembali tanpa merusak ulir dan rangkainnya. Sambungan ulir untuk dipasang dan dilepaskan kembali, sehingga dapat dipastikan selalu terdapat dalam konstruksi mesin. Sambungan ulir disebut juga sambungan sekrup terdiri dari dua elemen utama yaitu baut dan mur. Keuntungan sambungan ulir adalah :1. Dapat diandalkan kerjanya.2. Mudah dipasang atau dilepaskan.3. Berbagai ukuran ulir dapat dipergunakan pada macam-macam kondisi kerja.4. Ulir/sekrup relatif murah diproduksi karena standarisasi dan proses pembuatan yang efisien.Adapun kerugian sambungan ulir adalah terjadinya konsentrasi tegangan pada ulir akibat bentuk ulir dan pembebanan yang berubah-ubah.2.3.2. Bagian-Bagian UlirNama bagian-bagian ulir. 1. sudut ulir 2. puncak ulir 3. jarak bagi 4. diameter inti dari ulir luar 5. diameter luar dari ulir dalam 6. diameter dalam dari ulir dalam 7. diameter luar dari ulir dalam

2.3.3. Jenis-Jenis Ulir Berdasarkan StandarPengertian mendasar tentang ulir adalah terbentuknya kurva spiral,(gambar 3.1). kurva spiral terbentuk bila lembar berbentuk segitiga digulung pada silinder. Panjang salah satu sisi segitiga tersebut adalah sama dengan keliling silinder. Selanjutnya, ukuran-ukuran pada silinder dan segitiga dinamakan kisar (lead) dinotasikan dengan l, sudut kisar , dan diameter efektif d2.

Gambar 3.1 (Kurva Spiral)Pada umumnya ulir yang sering digunakan adalah ulir segitiga, yang dipergunakan untuk sambungan tidak tetap. Terdapat beberapa standard ulir segitiga, antara lain : Unified Thread,(gambar 3.8) American National Thread (gambar 3.8) SI Thread,(gambar 3.8) American National Pipe Thread,(gambar 3.9) Withworth Thread

Gambar 3.9 Bentuk dasar ulir American National Pipe

2.3.4. Jenis-Jenis Ulir Berdasarkan BentukUlir digolongkan menurut bentuk profil penampangnya sebagai berikut : ulir segitiga, persegi, trapezium, gigi gergaji, dan bulat. Bentuk persegi, trapezium, dan gigi gergaji, pada umumnya digunakan untuk penggerak atau penerus gaya, sedangkan ulir bulat dipakai untuk menghindari kemacetan karena kotoran. Tetapi ulir yang sering dipakai adalah ulir segitiga.Ulir segitiga diklasifikasi lagi menurut jarak baginya dalam ukuran metris dan inch, dan menurut ulir kasar dan ulir lembut sebagai berikut :1. Seri ulir kasar metris (Tabel 7.1)2. Seri ulir kasar UNG (Tabel 7.2)3. Seri ulir lembut metris4. Seri ulir lembut UNF5. Seri ulir lembut lebih UNEFSeri ulir kasar dipakai untuk keperluan umum, seperti baut dan mur. Seri ulir lembut mempunyai jarak bagi yang kecil dan digunakan pada bagian-bagian yang tipis serta untuk keadaan di mana getaran besar (karena ulir lembut tidak pernah kendor sendiri). Ulir seri UNC, UNF, UNEF merupakan gabungan antara standard Amerika dan Inggris. (gambar 7.5)Ada juga ulir pipa yang digunakan untuk menyambung pipa dan bagian-bagiannya. Termasuk golongan ini adalah ulir lurus yang dipakai untuk mengikat dan ulir kerucut atau tirus untuk sambungan yang harus rapat. Ulir ini mempunyai jarak bagi dan tinggi uir yang lebih kecil dari pada ulir kasar. Selain ulir-ulir di atas, ada juga ulir untuk mesin dan peralatan yang lainnya yang sudah distandarkan.

Gambar 7.5

BAB IIIProses Pembubutan Bahan Drill Chuck

3.1. Langkah Persiapan3.1.1. Keselamatan Kerjaa. Wajib memakai pakaian kerja (wearpack)b. Wajib memakai sepatu kerja (safetyshoes)c. Tidak boleh berambut panjang dan kalaupun berambut panjang harus di ikat raih atau memakai topi, tetapi bibir topi harus menghadap ke belakangd. Wajib memakai kaca matae. Wajib cakap menggunakan mesinf. Tidak boleh menjalankan mesin tanpa se-izin dosen (taat)g. Yakinkan tidak ada cairan di sekitar mesin (air,oil,gromus,dll)

3.2. Peralatan Yang Digunakan1. Chuck dril2. Center dril3. Pahat rata kanan4. Pahat alur5. Jangka sorong6. Center putar7. Pahat dalam8. Pahat ulir luar9. Pahat ulir dalam10. Kuas11. Bor 812. Bor 12 13. Bor 14 14. Bor 16 15. Bor 24 16. Bor 32

3.3. Proses Pembubutan Drill Chuck Gambar 1

3.3.1. Facinga. Pasang pahat bubut pada toolpost dan kencangkan dengan menggunakan kunci L.b. Miringkan toolpost untuk mengukur ketinggian pahat.c. Pasang center putar pada tailstock. Center putar digunakan untuk mengukur kerataan ujung pahat dengan ujung Center putar.d. Dekatkan pahat bubut dengan Center putar dan atur ketinggian pahat bubut harus sejajar dengan ujung Center putar.e. Miringkan lagi toolpost 15.f. Pasang benda kerja pada chuck. Kencangkan chuck setelah benda kerja benar benar aman atau tidak bergoyang.g. Atur kecepatan putaran mesin bubut.h. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja. Setelah itu jauhkan dengan memutar eretan bawah.i. Putar eretan atas sesuai dengan pemakanan yang dikehendaki.j. Putar eretan bawah mendekati benda kerja untuk melakukan proses facing. Lakukan pemakanan sampai ke titik tengah atau titik pusat benda yang di facing.k. Setelah sampai ke titik tengah benda jauhkan lagi pahat dari benda kerja dan putar lagi eretan atas untuk proses pemakanan selanjutnya. Lakukan sampai dengan permukaan rata.

3.3.2. Center DrillProses Center dril yaitu sebagai berikut :a. Pasang Center dril pada chuck dril. Kencangkan chuckdrill untuk mencekam center drill.b. Pasang chuck drill pada tailstock.c. Buka pengunci tailstock dan geser tailstock mendekati benda kerja. Kunci kembali pengunci pada tailstock agar tailstock tidak bergerak.d. Atur kecepatan putar mesin bubut sesuai dengan perhitungan. Lalu nyalakan mesin.e. Dekatkan Center drill pada benda kerja. Lalu lakukan proses pengeboran dengan menggunakan Center dril. Center dril sendiri digunakan untuk mempermudah pengeboran selanjutnya.

3.3.3. Bor TembusDalam proses pengeboran pada benda kerja tidak bisa langsung menjadi 16 karena pengeboran yang akan dilakukan terlalu besar, maka diperlukan pengeboran antara, pengeboran mendekati, dan pengeboran yang dituju.a. Lakukan pengeboran antara yaitu dengan menggunakan bor 8.b. Pasang bor 8 pada chuck drill. Lalu pasangkan chuck drill pada tailstock usahakan agar chuckdrill tercekam kuat pada tailstock.c. Atur kecepatan putaran mesin bubut dengan perhitungan.

d. Atur kecepatan putaran mesin dengan kecepatan putaran 637 rpm.e. Longgarkan pengunci pada tailstock lalu dekatkan mata bor dengan benda kerja dengan jarak 10 mm.f. Hidupkan mesin. Lalu lakukan proses pengeboran dengan memutar eretan pada tailstock sampai bor menembus benda kerja. Proses pengeboran dilakukan dengan maju mundur hal ini dilakukan untuk melakukan proses pendinginan sejenak.g. Setelah bor menembus benda kerja tarik kembali bor menjauhi benda kerja. Buka pengunci pada tailstock lalu geser tailstock menjauhi benda kerja.h. Buka chuckdrill dan ganti bor 8 dengan bor 12 hal ini dikarenakan akan melakukan proses pengeboran mendekati yaitu dengan menggunakan bor 12.i. Lakukan proses yang sama sesuai dengan cara b. Lakukan sampai dengan 16. Untuk bor 16 tidak menggunakan chuckdrill tapi menggunakan sarung pengurang untuk dapat memasuki tailstock.

3.3.4. Bor Tidak TembusSeperti pada pengeboran tembus untuk pengeboran tidak tembus pun tidak bisa langsung melakukan pengeboran dengan bor 35, tapi menggunakan proses pengeboran antara, pengeboran mendekati dan pengeboran yang dituju.a. Karena pada proses ini akan dilakukan proses pengeboran tidak tembus hal pertama yang harus di tentukan yaitu kedalaman yang dikehendaki dan nilai x dari bor. Nilai x ini merupakan jarak mata bor dengan bibir terjauh dari mata bor, yaitu dengan rumus : Lp = n x + set-anLp = 24-8+10 = 16 mmn = panjang yang dikehendakix = jarak mata bor dengan bibir terjauh dari mata bor.b. Setelah nilai Lp diketahui maka pasang bor 22 pada tailstock.c. Lalu buka pengunci pada tailstock dan geser mendekati benda kerja. Setelah digeser maka kunci lagi pengunci pada tailstock.d. Sentuhkan mata bor dengan benda kerja lalu set pada tailstock. Setelah diset tandai dengan menggunakan sesuatu untuk menandai.e. Jauhkan dulu bor dengan benda kerja. Atur kecepatan putar mesin sesuai dengan perhitungan.f. Setelah kecepatan putar diatur maka nyalakan mesin.g. Dekatkan mata bor dengan cara memutar handle tailstock kearah kanan sedikit demi sedikit sampai mata bor menyentuh dan masuk pada benda kerja. Dengan jarak yang ditempuh bor sesuai dengan perhitungan yaitu 16 mm.h. Setelah bor menembus sedalam 16mm, keluarkan bor dari benda kerja dan matikan mesin.i. Mengebor benda kerja dengan bor 24 dengan kedalaman pengeboran sesuai metode yang digunakan sampai dengan ukuran bor 32.

3.3.5. Membubut Dalama. Lepaskan pahat tepi rata kanan pada toolpost dengan cara mengendurkan baut pencekam pahat menggunakan kunci L6 kemudian ganti dengan pahat bubut dalam.b. Pasang pahat bubut dalam dengan posisi bagian mata pahat berada di sebelah kiri dan pahat menghadap ke kiri.c. Setting kembali mata pahat agar sama tinggi dengan center putar. Untuk prosesnya sama dengan pada langkah persiapan.d. Putar dudukan toolpost 90 ke arah kiri terhadap garis vertical, kemudian kencangkan kembali baut dudukan rumah pahat dengan menggunakan kunci pas. e. Sentuhkan pahat pada bagian depan benda kerja, kemudian setting eretan bawah untuk gerakan horizontal ke angka nol.f. Geser posisi pahat, caranya dengan memutar spindle eretan bawah untuk gerakan vertical ke arah kanan tanpa mengubah posisi dari eretan bawah yang sudah disetting nol, lakukan sampai posisi pahat berada di tengah diameter lubang.g. Masukkan pahat ke dalam lubang bekas pengeboran pada benda kerja dengan cara memutar eretan bawah yang disetting nol ke arah berlawanan jarum jam sejauh 24 mm.h. Sentuhkan mata pahat pada benda kerja dengan cara memutar spindle eretan bawah untuk gerakan vertical, kemudian setting spindle ke angka nol.i. Keluarkan pahat dari dalam benda kerja dengan memutar eretan bawah untuk gerakan horizontal ke arah kiri sampai menunjukkan angka nol lebih 0,5 atau dari posisi awal sejauh 24 mm lebih 0,5, ke arah kanan.j. Karena pahat terbuat dari karbida maka atur handle mesin sehingga kecepatan putarannya menjadi 190 rpm.k. Nyalakan mesin bubutl. Putar spindle eretan bawah untuk gerakan vertical ke arah kiri sejauh 1 mm atau sampai sepindel menuju angka 0,5. Maksudnya putaran 0,5 pertama baru menyentuh benda kerja karena menunjukkan settingan awal yaitu angka nol dan untuk 0,5 kedua besarnya pemakanan jadi total sejauh 1 mm. m. Lakukan pemakanan dari arah kanan masuk kedalam lubang benda kerja dengan cara memutar eretan bawah gerakan horizontal ke kanan sejauh 24 mm lebih 0,5.n. Hindarkan pahat dari benda kerja dengan memutar sindel eretan bawah untuk gerakan vertical sejauh 0,5 ke arah kanan, kemudian putar eretan bawah untuk gerakan horizontal ke arah kanan sejauh 24 mm lebih 0,5.o. Putar sepindel eretan bawah untuk gerakan vertical ke arah kiri sejauh 1 mm.p. Lakukan pemakanan dari arah kanan masuk kedalam lubang benda kerja dengan cara memutar eretan bawah gerakan horizontal ke kanan sejauh 24 mm lebih 0,5.q. Lakukan kembali proses diatas sampai diameter lubang besarnya 35 mm.r. Hindarkan pahat terhadap benda kerja dengan teknik seperti diatas, kemudian matikan mesin.

3.3.6. Membuat UlirUntuk menghasilkan ulir yang baik, banyaknya pemotongan adalah sebesar 0.25 mm tiap gerakan pemotongan. Dalam pembuatan ulir sendiri perlu diperhatikan lebar atau gerakan pahat agar tidak melebihi dimensi yang telah ditentukan atau menabrak benda kerjaUkuran ulir dalam pada benda kerja I akan menyesuaikan dengan ulir luar pada benda kerja II agar kedua ulir dapat bekerja. Sehingga diharapkan benda kerja II yang akan pertamakali dibubut.Kecepatan yang digunakan selama pembubutan ulir luar adalah kecepatan paling rendah, yaitu n = 30 rpma. Lepaskan pahat dalam, kemudian ganti dengan pahat ulir dalam.b. Setting kembali pahat agar sama tinggi dengan center putar. Untuk prosesnya sama dengan pada langkah persiapan.c. Putar toolpost 90 ke arah kiri terhadap garis vertical, kemudian kencangkan kembali baut dudukan rumah pahat dengan menggunakan kunci pas. d. Sentuhkan pahat pada bagian depan benda kerja, kemudian setting eretan bawah untuk gerakan horizontal ke angka nol.e. Sentuhkan pula mata pahat pada permukaan lubang, kemudian seting eretan melintang bawah ke angka nol.f. Hindarkan pahat dari benda kerja dengan memutar spindle eretan bawah ke arah kanan sejauh 0,5.g. Atur handle mesin sehingga kecepatannya 30rpm. Dan atur switch huruf kearah B dan F.h. Pastikan otomatis dapat dijalankan. Hidupkan mesin.i. Nyalakan otomatis pada mesin dengan memutar switch otomatis kea rah kanan kemudian tahan sampai otomatis benar-benar jalan.j. Perhatikan angka pada eretan bawah. Matikan switch otomatis ketika menunjukan angka 12. Dengan menekannya ke arah kanan.k. Hindarkan pahat dari benda kerja dengan memutar eretan melintang bawah kearah kananl. Matikan mesin. Dan hidupkan kembali dengan arah berlawanan yaitu dengan menarik switch power ke arah atas. Kemudian nyalakan kembali switch otomatis.m. Matikan switch otomatis ketika pahat sudah terhindar dari benda kerja.n. Kembalikan eretan melintang bawah ke angka nol dengan memutarnya kearah kiri dan tambahkan 0.5mm.o. Hidupkan kembali mesin dengan menekan switch kea rah bawah.p. Lakukan langkah 10 15. Lakukan pengerjaan sampai pada eretan melintang bawah menunjukan angka 1.3mm, berarti dalamnya ulir yang diharapkan telah tercapai.3.3.7. Membuat TirusBenda berbentuk tirus dihasilkan pada saat proses bubut, apabila gerakan pahat membentuk sudut tertentuterhadap sumbu benda kerja.

a. Memasang pahat bubut yang sesuai untuk pembubutan rata kanan, pada tahap ini pahat yang digunakan adalah pahat rata kanan.b. Memasang center putar pada kepala lepas (tail stock).c. Menghitung kemiringan dengan cara :x17Diana x = 45-32/2x =6.5tan = (6.5/17) arctan= =26d. Mengatur ketinggian pahat untuk sejajar dengan mata center putar.e. Menggeser sudut eretan atas sebesar 26f. Mengatur handle kecepatan putar mesin sesuai perhitungan dan diameter benda kerja.g. Membubut tirus dengan Metode Pergeseran Eretan Atas sampai dengan ukuran 32 mm.

3.4. Proses Pembubutan Drill Chuck Gambar 2

3.4.1. Facinga. Pasang pahat bubut pada toolpost dan kencangkan dengan menggunakan kunci L.b. Miringkan toolpost untuk mengukur ketinggian pahat.c. Pasang center putar pada tailstock. Center putar digunakan untuk mengukur kerataan ujung pahat dengan ujung Center putar.d. Dekatkan pahat bubut dengan Center putar dan atur ketinggian pahat bubut harus sejajar dengan ujung Center putar.e. Miringkan lagi toolpost 15.f. Pasang benda kerja pada chuck. Kencangkan chuck setelah benda kerja benar benar aman atau tidak bergoyang.g. Atur kecepatan putaran mesin bubut.h. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja. Setelah itu jauhkan dengan memutar eretan bawah.i. Putar eretan atas sesuai dengan pemakanan yang dikehendaki.j. Putar eretan bawah mendekati benda kerja untuk melakukan proses facing. Lakukan pemakanan sampai ke titik tengah atau titik pusat benda yang di facing.k. Setelah sampai ke titik tengah benda jauhkan lagi pahat dari benda kerja dan putar lagi eretan atas untuk proses pemakanan selanjutnya. Lakukan sampai dengan permukaan rata.

3.4.2. Center Drilla. Pasang Center dril pada chuck dril. Kencangkan chuckdrill untuk mencekam center drill.b. Pasang chuck drill pada tailstock.c. Buka pengunci tailstock dan geser tailstock mendekati benda kerja. Kunci kembali pengunci pada tailstock agar tailstock tidak bergerak.d. Atur kecepatan putar mesin bubut sesuai dengan perhitungan. Lalu nyalakan mesin.e. Dekatkan Center drill pada benda kerja. Lalu lakukan proses pengeboran dengan menggunakan Center dril. Center dril sendiri digunakan untuk mempermudah pengeboran selanjutnya.3.4.3. Membubut Memanjang Sampai 37f. Memasang pahat bubut yang sesuai untuk pembubutan rata kanan, pada tahap ini pahat yang digunakan adalah pahat rata kanan.g. Memasang center putar pada kepala lepas (tail stock).h. Mengatur ketinggian pahat untuk sejajar dengan mata center putar.i. Mengatur handle kecepatan putar mesin sesuai perhitungan dan diameter benda kerja.j. Men-setting lebar pemotongan benda kerja menggunakan jangka sorong dengan mengunci jangka sorong pada ukuran 10 mm.k. Membubut rata kanan dengan diameter 37mm dan lebar 10 mm menggunakan jangka sorong yang telah disetting dengan cara menempelkan jangka sorong pada benda kerja kemudian memberi sayatan sebagai tanda menggunakan pahat.l. Membubut rata muka benda kerja yaitu sentuhkan pahat pada benda kerja setting nol pada eretan bawah.m. Jauhkan pahat dari benda kerja. Putar eretan bawah sebesar 0.5mm.n. Lakukan pemakanan sampai dengan yang telah ditandai yaitu 10mm.o. Lakukan proses selanjutnya sesuai dengan cara h. Lakukan sampai diameter benda 37mm.

3.4.4. Membuat Alura. Memasang pahat bubut yang sesuai untuk pembubutan alur, pada tahap ini pahat yang digunakan adalah pahat alur.b. Memasang center putar pada kepala lepas (tail stock).c. Mengatur ketinggian pahat alur agar sejajar dengan mata center putar.d. Mengatur handle kecepatan putar mesin sesuai perhitungan dan diameter benda kerja.e. Membubut alur dengan diameter 34 mm dan lebar 3 mm.f. Sentuhkan pahat alur pada benda kerja yang akan dialur. Lakukan proses pemakan secara pelan-pelan dan pemakanan sebanyak 0.2 mm. Hal ini disebabkan karena pahat alur yang mudah patah.g. Lakukan proses pembubutan alursampai dengan diameter 34 mm.

3.4.5. Membubut Memanjang 43a. Membuka benda kerja pada chuck. Karena benda kerja akan di balik.b. Cekam benda kerja yang telah di bubut memanjang sebelumnya pada chuck.c. Ganti pahat bubut menggunakan pahat rata kanan.d. Sebelum melakukan pembubutan lakukan facing terlebih dahulu sampai ukuran 43.5.e. Setelah dilakukan facing maka lakukan Center riil untuk tempai Center putar menahan benda kerja.f. Setelah di Center dril maka pasang Center putar dan sentuhkan ke dalam benda kerja.g. Sentuhkan pahat pada benda kerja. Lalu setting nol pada eretan bawah.h. Setelah disetting nol maka jauhkan pahat dari benda kerja. Lalu putar eretan bawah sebesar 0.5mm karena banyaknya pemakanan yang akan dilaukan sebanyak 0.5mm.i. Lakukan proses pembubutan memanjang. Lakukan sampai diameter benda menjadi 43mm.3.4.6. Membubut Memanjang 33a. Pada proses pembubutan memanjang ini yang di bubut hanya sepanjang 10mm.b. Memasang pahat bubut yang sesuai untuk pembubutan rata kanan, pada tahap ini pahat yang digunakan adalah pahat rata kanan.c. Memasang center putar pada kepala lepas (tail stock).d. Mengatur ketinggian pahat untuk sejajar dengan mata center putar.e. Mengatur handle kecepatan putar mesin sesuai perhitungan dan diameter benda kerja.f. Men-setting lebar pemotongan benda kerja menggunakan jangka sorong dengan mengunci jangka sorong pada ukuran 10 mm.g. Membubut rata kanan dengan diameter 37mm dan lebar 10 mm menggunakan jangka sorong yang telah disetting dengan cara menempelkan jangka sorong pada benda kerja kemudian memberi sayatan sebagai tanda menggunakan pahat.h. Membubut rata muka benda kerja yaitu sentuhkan pahat pada benda kerja setting nol pada eretan bawah.i. Jauhkan pahat dari benda kerja. Putar eretan bawah sebesar 0.5mm. Lakukan pemakanan sampai dengan yang telah ditandai yaitu 10mm.3.4.7. Membuat Champer 2x45a. Ganti pahat bubut rata kanan dengan menggunakan pahat bubut champer.b. Pasang pahat pada toolpost lalu kencangkan dengan menggunakan kunci L.c. Atur kecepatan putaran mesin sesuai dengan perhitungan.d. Setelah di atur kecepatan putaran mesin maka tinggal menyalakan mesin bubut.e. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan dichamper.f. Putar eretan atas untuk melakukan proses pemakanan sampai 2mm.3.4.8. Membuat Champer 3x45a. Ganti pahat bubut rata kanan dengan menggunakan pahat bubut champer.b. Pasang pahat pada toolpost lalu kencangkan dengan menggunakan kunci L.c. Atur kecepatan putaran mesin sesuai dengan perhitungan.d. Setelah di atur kecepatan putaran mesin maka tinggal menyalakan mesin bubut.e. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan dichamper.f. Putar eretan atas untuk melakukan proses pemakanan sampai 3mm.3.4.9. Bor TembusDalam proses pengeboran pada benda kerja tidak bisa langsung menjadi 23 karena pengeboran yang akan dilakukan terlalu besar, maka diperlukan pengeboran antara, pengeboran mendekati, dan pengeboran yang dituju.a. Lakukan pengeboran antara yaitu dengan menggunakan bor 8.b. Pasang bor 8 pada chuck drill. Lalu pasangkan chuck drill pada tailstock usahakan agar chuckdrill tercekam kuat pada tailstock.c. Atur kecepatan putaran mesin bubut dengan perhitungan.

d. Atur kecepatan putaran mesin dengan kecepatan putaran 637 rpm.e. Longgarkan pengunci pada tailstock lalu dekatkan mata bor dengan benda kerja dengan jarak 10 mm.f. Hidupkan mesin. Lalu lakukan proses pengeboran dengan memutar eretan pada tailstock sampai bor menembus benda kerja. Proses pengeboran dilakukan dengan maju mundur hal ini dilakukan untuk melakukan proses pendinginan sejenak.g. Setelah bor menembus benda kerja tarik kembali bor menjauhi benda kerja. Buka pengunci pada tailstock lalu geser tailstock menjauhi benda kerja.h. Buka chuckdrill dan ganti bor 8 dengan bor 12 hal ini dikarenakan akan melakukan proses pengeboran mendekati yaitu dengan menggunakan bor 12.i. Lakukan proses yang sama sesuai dengan cara b. Lakukan sampai dengan 22. Untuk bor 16 ke atas tidak menggunakan chuckdrill tapi menggunakan sarung pengurang untuk dapat memasuki tailstock.3.4.10. Bor Tidak TembusSeperti pada pengeboran tembus untuk pengeboran tidak tembus pun tidak bisa langsung melakukan pengeboran dengan bor 30, tapi menggunakan proses pengeboran antara, pengeboran mendekati dan pengeboran yang dituju.a. Karena pada proses ini akan dilakukan proses pengeboran tidak tembus hal pertama yang harus di tentukan yaitu kedalaman yang dikehendaki dan nilai x dari bor. Nilai x ini merupakan jarak mata bor dengan bibir terjauh dari mata bor, yaitu dengan rumus : Lp = n x + set-anLp = 24.5-8+10 = 16.5 mmn = panjang yang dikehendakix = jarak mata bor dengan bibir terjauh dari mata bor.b. Setelah nilai Lp diketahui maka pasang bor 24 pada tailstock.c. Lalu buka pengunci pada tailstock dan geser mendekati benda kerja. Setelah digeser maka kunci lagi pengunci pada tailstock.d. Sentuhkan mata bor dengan benda kerja lalu set pada tailstock. Setelah diset tandai dengan menggunakan sesuatu untuk menandai.e. Jauhkan dulu bor dengan benda kerja. Atur kecepatan putar mesin sesuai dengan perhitungan.f. Setelah kecepatan putar diatur maka nyalakan mesin.g. Dekatkan mata bor dengan cara memutar handle tailstock kearah kanan sedikit demi sedikit sampai mata bor menyentuh dan masuk pada benda kerja. Dengan jarak yang ditempuh bor sesuai dengan perhitungan yaitu 16.5 mm.h. Setelah bor menembus sedalam 16.5mm, keluarkan bor dari benda kerja dan matikan mesin.i. Mengebor benda kerja dengan bor 24 dengan kedalaman pengeboran sesuai metode yang digunakan sampai dengan ukuran bor 28-29.

3.4.11. Membubut Dalama. Lepaskan pahat tepi rata kanan pada toolpost dengan cara mengendurkan baut pencekam pahat menggunakan kunci L6 kemudian ganti dengan pahat bubut dalam.b. Pasang pahat bubut dalam dengan posisi bagian mata pahat berada di sebelah kiri dan pahat menghadap ke kiri.c. Setting kembali mata pahat agar sama tinggi dengan center putar. Untuk prosesnya sama dengan pada langkah persiapan.d. Putar dudukan toolpost 90 ke arah kiri terhadap garis vertical, kemudian kencangkan kembali baut dudukan rumah pahat dengan menggunakan kunci pas. e. Sentuhkan pahat pada bagian depan benda kerja, kemudian setting eretan bawah untuk gerakan horizontal ke angka nol.f. Geser posisi pahat, caranya dengan memutar spindle eretan bawah untuk gerakan vertical ke arah kanan tanpa mengubah posisi dari eretan bawah yang sudah disetting nol, lakukan sampai posisi pahat berada di tengah diameter lubang.g. Masukkan pahat ke dalam lubang bekas pengeboran pada benda kerja dengan cara memutar eretan bawah yang disetting nol ke arah berlawanan jarum jam sejauh 24 mm.h. Sentuhkan mata pahat pada benda kerja dengan cara memutar spindle eretan bawah untuk gerakan vertical, kemudian setting spindle ke angka nol.i. Keluarkan pahat dari dalam benda kerja dengan memutar eretan bawah untuk gerakan horizontal ke arah kiri sampai menunjukkan angka nol lebih 0,5 atau dari posisi awal sejauh 24 mm lebih 0,5, ke arah kanan.j. Karena pahat terbuat dari karbida maka atur handle mesin sehingga kecepatan putarannya menjadi 190 rpm.k. Nyalakan mesin bubutl. Putar spindle eretan bawah untuk gerakan vertical ke arah kiri sejauh 1 mm atau sampai sepindel menuju angka 0,5. Maksudnya putaran 0,5 pertama baru menyentuh benda kerja karena menunjukkan settingan awal yaitu angka nol dan untuk 0,5 kedua besarnya pemakanan jadi total sejauh 1 mm. m. Lakukan pemakanan dari arah kanan masuk kedalam lubang benda kerja dengan cara memutar eretan bawah gerakan horizontal ke kanan sejauh 24.5 mm lebih 0,5.n. Hindarkan pahat dari benda kerja dengan memutar sindel eretan bawah untuk gerakan vertical sejauh 0,5 ke arah kanan, kemudian putar eretan bawah untuk gerakan horizontal ke arah kanan sejauh 24.5 mm lebih 0,5.o. Putar sepindel eretan bawah untuk gerakan vertical ke arah kiri sejauh 1 mm.p. Lakukan pemakanan dari arah kanan masuk kedalam lubang benda kerja dengan cara memutar eretan bawah gerakan horizontal ke kanan sejauh 24.5 mm lebih 0,5.q. Lakukan kembali proses diatas sampai diameter lubang besarnya 30 mm.r. Hindarkan pahat terhadap benda kerja dengan teknik seperti diatas, kemudian matikan mesin.

3.4.12. Membuat Ulira. Pasang pahat ulir luar pada toolpost.b. Atur ketinggian pahat dengan menggunakan Center putar.c. Atur kecepatan putaran mesin. Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam pembuatan ulir kecepatan yang digunakan 30 rpm.d. Setelah itu lihat pada tabel untuk melihat ukuran yang akan dibuat.e. Sentuhkan pahat ulir pada benda kerja.f. Nyalakan mesin dengan putaran berlawanan arah jarum jam.g. Lalu nyalakan otomatis. Setelah sampai dukung matikan otomatis dan jauhkan pahat kira-kira 0.5mm.h. Ganti putaran mesin menjadi searah jarum jam. Setelah sampai dukung mulai pemakanan dengan memutar eretan atas sebanyak 0.25mm.i. Ganti putaran mesin menjadi berlawanan arah jarum jam. Lakukan proses f sampai dengan pemakanan 1 mm. Setelah pemakanan 1 mm maka lakukan berulang-ulang sebanyak 3 kali.

BAB IVPENUTUPKesimpulanDalam bekerja haruslah mengutamakan keselamatan kerja, karena keselamatan kerja merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam proses produksi. Proses produksi bisa terhambat jika keselamatan kerja tidak dijaga.Dalam praktikum kerja mesin turning yaitu membuat satu komponen membutuhkan ketelitian yang baik. Karena kalau tidak teliti maka benda kerja yang dibuat tidak dapat digunakan atau gagal proses produksi, oleh karena itu dalam praktisi mesin turning sangat diperlukan ketelitian bagi operator mesin.